Anda di halaman 1dari 40

STRUKTUR, MORFOLOGI,

Klasifikasi JAMUR
Oleh
Bagian Mikrobiologi FK Unismuh
TIU: mahasiswa DAPAT Mengenal. melakukan
penanganan Dan Pencegahan Terhadap
Kasus-KASUS Infeksi Yang disebabkan Oleh
jamur
TIK: mahasiswa DAPAT menjelaskan different ASPEK
Sifat . morfologi. Klasifikasi. jamur

pokok bahasan :
Sifat - Sifat jamur
Morfologi jamur
Klasifikasi jamur
Infeksi Jamur
Mikologi : ilmu Yang mempelajari TENTANG jamur

80000 spesies jamur --- 400 spesies Yang


bermakna hearts kedokteran

Kurang 50 spesies menyebabkan Infeksi jamur


PADA Manusia
 Jamur merupakan biota eukariotik

 TIDAK memiliki klorofil

 Uniseluler. multiseluler

 Jamur Hidup Beroperasi saprofit. parasit.


Simbiosis
 Berukuran 2-4 um

 kemungkinan hidup sbg dua jenis hidup

 Jamur Tumbuh PADA kultur agar menyerupai


Koloni Bakteri membentuk Struktur Yang
komplek. multiseluler Dan warna Yang
BERBEDA
2
KATEGORI MIKOSIS AGEN JAMUR PENYEBAB PENYAKIT
superfisial pitiriasis versikolor Malassezia sp
Tinea nigra Hortae werneckii
Tinea Putih Trichorsporon sp
Piedra Hitam Piedraia hortae

kutan dermatofitosis Microsporum sp., Trichophyton sp Dan


Epidermophyton floccosum

kandidiasis kulit, mukosa ATAU kuku Candida albicans, candida sp yg Lain

subkutan Sporotrikosis Sporothrix schenckii


Kromoblastomikosis Phialophora verrucosa. Fonsecaea pedrosoi
Pseudallescheria boydii. Madurella
Misetoma mycetomatis
Exophiala, Bipolaris, Exerohilum Dan kapang
Feohifomikosis dematiaseus Lain

Endemis (primer, Koksidioidomikosis Coccidioides posadasii Dan Coccidioides


sistemik) immitis
histoplasmosis Histoplasma capsulatum
Blastomikosis Blastomyces dermatidis
Parakoksidioidomikosis Paracoccodioides brasiliensis

oportunistik kandidiasis sistemik Candida albicans, candida sp yg Lain


Criptococcus neoformans Dan C gattii
Kriptokokosis Aspergillus fumigatus

aspergilosis dll
2
 Jamur : kapang Dan ragi

 kapang : Koloni filamentosa multiseluler yg terdiri


tubulus silinder yg bercabang yg disebut hifa . HAI 2-
10ìm
 ragi : sel tunggal. Berbentuk sferis-elipsoid. HAI 3-
15μm. bereproduksi DENGAN pertunasan---Rantai sel
ragi- pseudohifa
 PADA plate kultur agar: pertumbuhan menyerupai
Koloni Bakteri
5
5
 spora : terdispersi DENGAN Mudah. LEBIH resisten
hearts keadaan buruk Dan DAPAT bergerminasi PADA
Kondisi pertumbuhan Yang Baik

 Reproduksi aseksual (anamorfik) Dan seksual


(teleomorfik)

 Medis ---- 2 spora aseksual : konidia Dan


sporangiospora (PADA Zigomisetes)

5
4
konidioforr

4
spora Konidia
5
Mayoritas jamur oportunistik, Menyebabkan penyakit
yang serius hanya pada individu dengan
dikompromikan kekebalan

SEBUAH Beberapa jamur dapat menyebabkan penyakit


pada orang yang sehat: benar patogen

Penyakit manifestasi ditentukan oleh:


Adhesi kemampuan
Invasif (= kondisi invasif untuk tubuh manusia)
Sel perusakan oleh produk ekstraseluler
Interaksi dengan fagosit 4
kemampuan untuk menjadi tuan rumah Adhesi
sel
• Ragi Sel-sel terutama dapat mengikat dan
membentuk koloni di mukosa GIT (bukal
mukosa) dan Genital perempuan Sistem
• Mannoprotein fungsi dinding sel sebagai
adhesin.
• reseptor terletak pada host sel
• fibronektin dan fungsi matriks ekstraselular
sebagai reseptor. 4
invasif
invasif menyebabkan infeksi jika dapat menembus
permukaan (epidermis, membran mukosa sel inang atau epitel
saluran pernapasan)
Beberapa jamur dapat menembus hanya kulit non utuh;
misalnya. Sporothrix schenkii dapat menyebabkan infeksi
setelah tusukan atau trauma pada kulit.
Setelah inhalasi konidia berukuran sangat kecil dapat
mencapai terminal paru-paru bronchioli; misalnya Coccidioides
immitis (2-6 um)
Produksi enzim (protease, elastase) oleh hifa bentuk dari
Candida albicans membuat kemungkinan invasi
4
kerusakan jaringan
jamur racun tidak merusak jaringan
Necrosis atau infark sekitar terinfeksi jaringan
terjadi karena untuk inflamasi dan imun
tanggapan
Toksin memproduksi jamur tidak
menghasilkan toksin in vivo. Toksin diproduksi
hanya dalam lingkungan 4
Jamur dikelompokkan hearts 4 filum:

1. Chytridiomycota

2. Zygomycota

3. Ascomycota

4. Basidiomycota
4
Zygomycota (Zygomisetes)
 Reproduksi seksual menghasilkan zigospora

 Reproduksi aseksua Terjadi through


sporangia

 hifa vegetatifnya Jarang bersepta

 Rhizopus. Absidia. Mucor. Cunninghamella.


4
Pilobolus
sporangium

sporangiophore
Rhizopus stolonifer

Mucor sp

4
4
O 1. Diawali DENGAN 2 hifa Yang berlainan
Beroperasi. hifa jantan (+) Dan hifa betina (-) Yang
saling berdekatan. keduanya bersifat haploid (n)
O 2. Hifa-hifa Yang berdekatan tersebut membentuk
Cabang hifa tonjolan Yang disebut gametangium (JIKA
jamak gametangia) masing masing mengandung inti
haploid
O 3. Kedua gametangia tersebut Bertemu Dan
kemudian mengalami plasmogami (penyatuan
plasma)sehingga membentuk zigospora. Sel Suami
Berbentuk Suatu lapisan tebal kulit berdinding kasar da
tebal Yang DAPAT Menahan Kondisi kering Dan
Lingkungan TIDAK menguntukan lainya selama 1 bulan.
O 4. Apabila Kondisi Lingkungan Telah Kembali seperti
semualamaka akan Terjadi kariogami (penyatuan inti)
O 5. Sehingga inti diploid berpasangan menyatu
O 6. Proses Suami Beroperasi Cepat diikuti pembelahan meiosis.

O 7. zigospora tersebut kemudian mengahiri dorminasinya Dan


berkecambah Menjadi sporangium Pendek Yang
menghasilkan spora.

O 8. spora berkecambah Tumbuh Menjadi miselia baru

O 9. Reproduksi aseksual : using spora vegetatif. Beberapa hifa


akan Tumbuh Ke differences DENGAN Ujung menggembung
membentuk sporangium (penghasil spora begetatif). sporangium
YangSudah masak berwarna hitam kemudian pecah Dan tersebar
di temapat Yang Cocok. spora kan Tumbuh Menjadi miselium baru.
Ascomycota (Askomisetes)

 Reproduksi seksual melibatkan kantong ATAU tanya kami


Tempat terjadinya kariogami Dan meiosis, menghasilkan
askospora

 Reproduksi aseksual Terjadi through konidia

 kapang memiliki hifa bersepta

 Sebagian gede ragi (Saccharomyces, candida) Dan kapang


(Coccidioides. Blastomyses. Trychophyton) 4
Ascomycota (Askomisetes)

4
O Keterangan:
O 1. a. Reproduksi aseksual PADA Ascomycota uniseluler:
DENGAN membentuk tuna. Pembentukan tuna
(blastosphora) diawali DENGAN Dinding sel menonjol
Keluar membentuk tuna Kecil. Nukleus Didalam sel
induk membelah Dan shalat Satu nukleu Bergerak Ke
hearts sel tuna. Sel tuna kemudian memisahkan Diri
Dari sel induk Untuk memebentuk individu baru.
Kadang tuna Hanya melekat PADA induk memebentuk
Rantai hifa semu (pseudohifa)
O b. aseksual PADA Ascomycota multiseluler: DENGAN
fragmentasi miselium Dan membentuk konidia (spora
PADA Ujung konidifor)
O Reproduksi seksual:
O 1) Pembentukan askospora Didalam tanya kami. Dari 2 hifa berlainan
Beroperasi saling berdekatan. SalahSatu hifa membentuk alat kelamin
jantan (anteridium) Dan hifa lainnya membentuk alat kelamin betina
(askogonium). SETIAP Beroperasi kelamin Punya inti haploid. PADA
askogonium Tumbuh trikogin (menghubungkan arkegonium Dan
anteridium)
O 2) plasma Pindah Dari anteridium Ke askogonium (plasmogami). Kedua inti
haploid nya berpasangan
O 3) askogonium membentuk hifa. kumpulan hifa askogonium dikariotik
membentuk askokarp. Ujung hifapada askokarp membentuk tanya kami
DENGAN 2 inti haploid berpasangan.
O 4) kedua inti mengalami kariogami (penyatuan inti) sehingga terbentuk
diploid.
O 5) diploid mengalami meiosis membentuk 4 inti haploid.
O 6) Masing masing membelah Beroperasi mitosis
O 7) Didalam tanya kami Terdapat 8 inti haploid
O 8) Kedelapan inti dikelilingi Dinding sel membentuk askosphora.
O 9) Askosphora masak akan pecah Keluar Jatuh di Tempat Yang Cocok
akan berkecambah membentuk hifa haploid baru (miselia)
Aspergilus Aspergillus flavus

Penicilium
Cladosporiu phialophora
m
Basidiomycota (Basidiomisetes)

 Reproduksi seksual menghasilkan 4


basidiospora progeni Yang ditunjang Oleh
Sebuah basidium Berbentuk gada

 Hifanya memiliki septa Yang Kompleks

 Jamur Bentuk payung , Cryptococcus


4
Basidiomycota
(Basidiomisetes)

4
4
Bilah
tudung

Stipe

4
hifa + basidiospora
basidium
hifa bermiselia

basidiospora
hifa -

miselium dikariotik

basidium

Basidiokarp muda
Bilah-Bilah
Sterigma DENGAN basidia

Tudung

Bilah

Basidiokarp
(Tubuh buah)

Perkembangan

Reproduksi seksual PADA basalioma


basidia
4
O Reproduksi Beroperasi aseksual: DENGAN membentuk spora
konidia TAPI Jarang Terjadi Reproduksi Suami.
O 2. Reproduksi Beroperasi Seksual
O 1) Perkawinan ANTARA 2 hifa BERBEDA Beroperasi . hifa
(+) Dan hifa (-)
O 2) Mula-mula Ujung hifa bersinggungan akan Terjadi
plasmogami. inti shalat Satu berpindah Ke hifa Lain
sehingga terbentuk hifa haploid dikariotik. hifa-hifa Suami
membentuk miselinium Yang dikariotik
O 3) miselinium Yang dikariotik Menjadi basidiosphora.
O 4) PADA Ujung hifa basidiokarp. kedua inti haploid
membentuk basidium berinti diploid.
O 5) Inti diploid mengalami pembelahan meiosis
membentuk 4 inti haploid.
O 6) Keempat inti haploid Berkembang Menjadi
basidiospora.
O 7) Apabila basidiospora Jatuh di Tempat ang Cocok akan
berkecambah Tumbuh Menjadi hifa bersekat DENGAN inti
haploid (monokariotik)
Reproduksi seksual PADA basalioma 4
4
Reproduksi seksual PADA basalioma 4
pitiriasis versikolor

 Infeksi superfisial PADA lapisan korneum


Akibat Malassezia ketombe
 Malassezia sp Adalah ragi lipofilik
 Diagnosa ditegakkan kerokan kulit Yang
terinfeksi ditambahkan Lar KOH 10-20%
 hifa Pendek TIDAK bercabang Serta sel sferis

4
Tinea nigra

 Infeksi superfisial PADA lapisan korneum


Akibat dermatiaseus hortae
 Lesi : diskolorasi Gelap (coklat-hitam)
 Diagnosa ditegakkan kerokan kulit Yang
terinfeksi ditambahkan Lar KOH 10-20%
 hifa bercabang Dan bersepta Serta sel ragi
Yang bertunas
4
Piedra

 Piedra hitam Infeksi Akibat Piedraia hortai

 Piedra putih Infeksi Akibat Trichosporon sp

Anda mungkin juga menyukai