Anda di halaman 1dari 32

MIKOLOGI

Dosen: dr Inneke Vivi Sumolang, SpKK


1. Sifat-Sifat
Umum Jamur
Jamur

 Jamur memiliki dinding sel kaku


 Dinding selnya terdiri dari lapisan karbohidrat-rantai panjang polisakarida-serta
glikoprotein dan lipid
 Polisakarida mengaktifasi kaskade komplemen reaksi peradangan.
 Pigmen coklat / hitam pada dinding sel bermelanin (ragi dan kapang), dinamakan
dematiaseus.
SPORA
 Spora dihasilkan dari reproduksi aseksual / seksual.
 2 jenis spora aseksual utama: konidia dan sporangiospora.
 Beberapa jamur, sel vegetatif menjadi konidia ( artrokonidia, klamidospora).
 Pada jamur yang lain, konidia dihasilkan oleh sel konidogenus, seperti hialid melekat ke hifa
khusus yang disebut konidiofora.
 Pada zigomisetes, sporangiospora berasal dari replikasi mitotik dan produksi spora di dalam
struktur seperti kantong yang disebut sporangium yang ditunjang sporangiospora
Jamur

Khamir/ragi Mold/kapang
Kapang/mold
 Multiseluler
 Hidup pada suhu 22-25 0C, suhu ruang
 Dapat hidup dengan oksigen (obligat aerob)
- Hifa bersepta, non-septa (coenocytic)
 Pertumbuhan membentuk koloni terdiri atas tubulus silinder yang disebut hifa (2-10μ)
 Miselium merupakan masa hifa yang bertaut dan bertambah banyak selama masa
pertumbuhan aktif.
MAKROSKOPIS
DAN
MIKROSKOPIS
MOLD
Bentuk Fungsi

Bersepta Vegetatif

Jarang
Bersepta Aerial
 Hifa : bersekat / septa dan yang tidak bersekat.
 Pada
hifa yang tidak bersekat, inti selnya
menyebar dalam sitoplasma.
 b.
Hifa jamur tidak bersekat ini disebut juga hifa
senositik, hifa yang jarang bersepta yaitu
Zigomisetes
 Selainitu ada pula hifa khusus. Pada jamur
parasit. Hifa pada jamur ini berfungsi menyerap
makanan dari inangnya. Hifa ini dinamakan c.
hifa haustoria.

Hifa septa
 Hifa vegetatif/substrat merupakan hifa yang memenetrasi
medium penunjang dan menyerap zat gizi
 Hifa aerial (menonjol diatas permukaan micelium merupakan
struktur reproduksinya kapang)
pseudo hifa
 Uniseluler
 Sel tunggal, sferis-elipsoid dan diameter 3-15μm
 Reproduksi dengan pertunasan, beberapa spesies secara khas tidak
melepaskan diri dan menjadi memanjang
 Proses pertunasan kemudian menghasilkan rantai sel ragi yang
panjang disebut pseudohifa
 Bentuk koloni: bertekstur lembut, opak, berukuran: 3-5 mm, warna:
krem.
Pseudohyphae mikroskopisV

Jenis Ragi mikroskopis


Kategori Mikosis Agen Jamur Penyebab Penyakit
Superfisial Pitiriasis versikolor Malassezia sp.
Tinea nigra Hortaea werneckii
Piedra putih Trichosporon sp.
Piedra hitam Piedraia hortae
Kutan Dermatofitosis Microsporum sp., Trichophyton sp., dan Epidermophyton
Kandidiasis kulit, mukosa floccosum
atau kuku Candida albicans dan Candida sp. yang lain
Subkutan Sporotrikosis Sporothrix schenckii
Kromoblastomikosis Phialophora verrucosa, Fonsecaea pedrosoi, dan lainnya
Misetoma Pseudallescheria boydii, Madurella mycetomatis
feohifomikosis Exophiala, Bipolaris, Exserohilum, dan kapang dematiaseus
lain
Endemis Koksidioidomikosis Coccidioides posadasii dan Coccidioides immitis
(primer, Histoplasmosis Histoplasma capsulatum
sistemik) Blastomikosis Blastomyces dermatitidis
Parakoksidioidomikosis Paracoccidioides brasiliensis
Oportunistik Kandidiasis sistemik Candida albicans dan Candida sp. yang lain
Kriptokokosis Cryptococcus neoformans dan Cryptococcus gattii
Aspergilosis Aspergillus fumigatus dan Aspergillus sp. yang lain
Hyalohifomikosis Spesies Fusarium, Paecilomyces, Trichosporon dan kapang
Feohifomikosis hialin yang lain
Cladophialophora bantiana; spesies Alternaria,
Mukormikosis (zigomikosis) Cladosporium, Bipolaris, Exserohilum dan berbagai kapang
Penisiliosis dematiaseosa lain
Spesies Rhizopus, Absidia, Cunninghamella, dan
2. Klasifikasi
Jamur
1. Zygomycotina
• Zygomycota: menggunakan zigosporangium sebagai alat reproduksi
seksual dan zigospora sebagai hasil reproduksi seksual.
• Zygomycota melakukan reproduksi aseksual dengan fragmentasi miselium
atau spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium.
• Contoh zygomycota adalah Rizopus stolonifer, Rhizopus oligosporus
(jamur tempe), dan Rhizopus oryzae (jamur tapai), Mucor mucedo (kotoran
ternak), Beauveria bassiana (parasit pada wereng).

Rhizopus stolonifer (Jamur pada roti basi)


Morchella esculenta Sarcosypha coccinea
Penicillium notatum antibioti

Saccharomyces sp
• Chytridiomycota: bereproduksi dengan zoospora.
• Divisi ini sering disebut sebagai peralihan antara protista dan fungi.
Chytridiomycota dinyatakan termasuk ke dalam kingdom fungi setelah
membandingkan susunan DNA pada divisi tersebut.
• Contoh chytridiomycota: Synchytrium endobioticum (patogen pada umbi
kentang), Chytridium, dan Physoderma maydis (noda pirang pada jagung).

Physoderma maydis
Synchytrium endobioticum
3. Pertumbuhan
dan Isolasi
Jamur
Jamur dijumpai di alam dan cepat tumbuh di
tempat sederhana yang mengandung nitrogen dan
karbohidrat.
Medium jamur yang biasa dipakai yaitu agar
Sabouraud yang mengandung glukosa dan pepton yang
sudah dimodifikasi (pH 7,0), digunakan karena tidak
menunjang pertumbuhan bakteri.
Medium lain yang digunakan seperti agar kapang
yang bersifat menghambat, memudahkan diperolehnya
jamur dari spesimen klinis.
Spesimen yang digunakan untuk mengisolasi jamur
Spesimen
Mikosis invasif (letak-dalam)
Aspergilosis: Aspergillus fumigatus, spesies
Aspergillus lainnya
Paru Sekresi pernapasan.
Diseminata Spesimen biopsi, darah.
Blastomikosis: Blastomyces dermatiditis
Paru Sekresi pernapasan.
Ulkus di mulut dan dikulit Spesimen apusan atau biopsi.
Tulang Biopsi tulang.
Koksidioidomikosis: Coccidioides immitis
Paru Sekresi pernapasan.
Diseminata Spesimen biopsi dari lokal infeksi, misalnya
kulit, tulang.
Histoplasmosis: Histoplasma capsulatum
Paru Sekresi pernapasan.
Diseminata Sumsum tulang, darah, spesimen biopsi dari
lokal infeksi.
Nokardiosis: Nocardia asteroides complex
Paru Sekresi pernapasan.
Subkutan Aspirat atau biopsi abses.
Otak Materi dan abses otak.
Spesimen

Sporostrikosis: Sporothrix schenckii


Nodul kulit dan subkutan Spesimen biopsi.
Diseminata Spesimen biopsi dari lokasi yang terinfeksi.
Zigomikosis: Rhizopus sp., Mucor sp., lain
Rinoserebral Jaringan nasal-orbital.
Kutaneus; paru dan diseminata Sekresi pernafasan, spesimen biopsi.
Infeksi ragi
Kandidiasis: Candida albicans dan ragi yang
serupa
Membran mukosa Sekresi.
Kulit Spesimen apusan.
Sistemik Darah, spesimen biopsi, urin.

Kriptokokosis: Cryptococcus neoformans


Paru Sekresi pernafasan.
Meningitis CSS.
Diseminata Sumsum tulang, tulang, darah.

Infeksi kulit primer Rambut, kulit, kuku dari lokasi yang terinfeksi.
Dermatofitosis: Microsporum sp,
Epidermophyton sp, Trichophyton sp

Anda mungkin juga menyukai