Anda di halaman 1dari 20

JAMUR

Termasuk golongan eukariota 50.000 spesies pada umumnya menguntungkan manusia 100 spesies menimbulkan penyakit pada manusia 2 bentuk utama jamur 1. Yeast ( ragi) 2. Molds -- bentuk dimorfik Cara reproduksi jamur 1. Seksual ( jamur sempurna/teleomorph) 2. Aseksual (jamur tidak sempurna / anamorph) Jamur ada yang pigmen + / -

Molds Koloni terdiri dari hifa (cabang berbentuk silindrik, panjang 2-10 um) hifa membentuk jalinan Miselium Beberapa hifa mempunyai dinding bersekat disebut septat, yang tidak mempunyai septa disebut aseptat Yeast (ragi) Bentuk jamur bersel tunggal ( sferik atau elips), diameter 3-15 um. Sebagian besar ragi membentuk tunas pseudohifa

Jamur membentuk spora - Secara aseksual konidia dan sporangiospora - secara seksual ascospora, basidiospora, zygospora Istilah: Konidia

: Bentuk propagatif yang dihasilkan melalui reproduksi aseksual (makrokonidia, mikrokonidia)

Artrokonidia/ : Struktur yang dihasilkan dari fragmentasi sebuah Artr5ospora hifa menjadi sel sel tersendiri Blastokonidia/ : Struktur sederhana yang terbentuk dari proses Balstospora pertunasan, kemudian tunas memisahkan diri dari induknya (misal: ragi)

Klamidokonidia/ Klamidospora

: Konidia yang dihasilkan dari sel sel interkalar atau sel sel ujung hifa ( sel membesar dan dindingnya menebal)

Ascospora

: spora yang dihasilkan dari proses seksual dimana setelah proses meiosis, terbentuk 4-8 meiospor dalam suatu sel khusus askus

Basidiospora : Setelah meiosis, terbentuk 4 spora pada permukaan suatu sel khusus yang disebut basidium Zigospora : Setelah meiosis, terbentuk zigospora yang besar dan berdinding tebal

Dinding sel jamur

rigid

Terdiri dari: karbohidrat ( polisakarida), glikoprotein dan lemak Fungsi dinding sel : - menempel pada sel host - menimbulkan reaksi inflamatori (polisakarida) - melepaskan immunodominant antigen terhindar dari respon imun - Beberapa jamur menghasilkan pigmen coklat atau hitam (melanin) virulensi Kebanyakan jamur tumbuh dengan mudah pada media yang mengandung nitrogen dan karbohidrat Agar Sabouraud atau media selektif lain( mencegah pertumbuhan bakteri) Pemeriksaan mikroskopis ciri hifa, ragi dan konidia

Klasifikasi jamur

: berdasarkan bentuk reproduksi seksual sulit diamati reproduksi seksual berupa zygospore misal: rhizopus, absidia, mucor reproduksi seksual berupa ascospora misal: ajellomyces, arthroderma, yeast (saccharomyces) reproduksi seksual berupa 4 progeny basidiospore misal: Mushroom, Filobasidiella neoformans Bukan kel filogenetik yang sebenarnya, kel sementara, terdapat semua bentuk jamur yang proses seksualnya belum jelas misal: Epidermophyton, Candida, sporothrix

A. B.

Zygomycetes Ascomycetes

C.

Basidiomyces

D.

Deuteromycetes

Klasifikasi jamur berdasarkan tempat infeksinya 1. Infeksi jamur superfisial / mikosis superfisial 2. Infeksi jamur kutan / mikosis kutan 3. Infeksi jamur subkutan / mikosis subkutan 4. Infeksi jamur profunda ( sistemik) Mikosis superfisial 1. Tinea versicolor/ panu - penyebab : Malassezia furfur - Infeksi ringan di kulit ( stratum korneum) - Lesi di dada, punggung, leher, lengan atas - lesi berupa depigmentasi sampai merah kecoklatan, sisik haluskasar

Piedra - Nodul hitam, keras di rambut kepala Piedraia hortae - Nodul putih sampai coklat muda (piedra putih) di rambut ketiak, kemaluan, janggut dan kepala Trichosporon beigelii Mikosis Kutan Menginvasi jar. Superfisial yang terkeratinisasi (kulit, rambut dan kuku) E/ Dermatofita 3 genus - Epidermophyton - Microsporum - Trichophyton Penyakit yang ditimbulkan - Tinea Pedis - Tinea korporis/kruris - Tinea kapitis

2.

Tinea pedis/Kaki atlit Paling sering terjadi Predileksi sela jari kaki E/ Trichophyton atao E. floccosum Gejala gatal2 di sela jari, timbul vesikel kecil, bila pecah keluar cairan encer Kulit mengalami maserasi, mengelupas dan pecah Sering disertai infeksi pada kuku rapuh, kuning atau hancur Tinea korporis/Tines kruris (kurap) Predileksi : kulit tubuh yang tidak berambut E/ E. floccosum, T. rubrum, T mentagrophytes Gejala : gatal, timbul lesi anuler, bag. Tengah bersisik dikelilingi oleh pinggi merah yang meninggi yang mengandung vesikel

Tinea kapitis Pada anak anak dapat sampai dewasa E/ Microsporum, Trichophyton Infeksi mulai di kulit kepala dinding keratin folikel rambut akar rambut batang rambut rambut mudah patah potongan rambut pendek pada daerah kepala yang botak berbentuk bulat ( kemerahan, bengkak dan bersisik) Pemeriksaan Lab. Bahan: kerokan kulit dan kuku atau rambut yang terserang Pem. mikroskopis: Bahan diletak di kaca obyek + KOH 1020% beri kaca penutup lihat di bawah mikroskop terlihat hifa yang bercabang atau spora

Penularan

: - kontak langsung dengan rambut atau kulit kepala yang terinfeksi - gunting cukur - kaki yang lembab (kaki atkit) Pencegahan : Higiene diri Mikosis Subkutan Penyebab: jamur yang tumbuh dalam tanah atau tanaman yang busuk Masuk mke jaringan sub kutan dan menyebar melalui jar. Limfe Kasus yang jarang ditemukan Jenis penyakit : - Sporotikosis - Kromoblastomikosis - Faeohifomikosis - Misetoma

Sporotikosis E/ Sporothrix schenckii Sering mengenai tukang kebun atau pekerja tanaman lain Masuk melalui kulit anngota gerak ( trauma) abses, pustul atau tukak abses atau nodul sub kutan sepanjang getah bening Pem. lab: - bahan nanah atau biopsi lesi - pem. mikroskopis jamur - Kultur agar sabouraud koloni coklathitam, melipat seperti kulit - pem. serologi

Kromoblastomikosis E/ jamur hitam seperti

Phialophora verrucosa, Fonsecaea pedrosoi, Rhinocladiella aquaspersa dll Yang sering dikenai adalah petani yang tidak pakai alas kaki Predileksi : tungkai atau kaki yang mengalami trauma Setelah bulan / bertahun timbul lesi seperti kutil sepanjang kel. getah bening/ limfe nodul seperti kembnag kol + abses berkrusta dengan ulkus kecil atai titik hitam pd permukaan kutil elephantiasis Pem. lab : - bahan : kerokan atau biopsi - Pem mikroskopis : bahan kerokan + KOH lihat dibawah mikroskop sel jamur bulat dan gelap, badan sklerotik - Kultur dg agar sabouraud

Misetoma/ kaki madura Sering ditemukan di India, afrika dan amerika Latin Mengenai petani tanpa alas kaki E/ Pseudoallescheria boydii, madurella, phialophora dll Predileksi : kaki, tangan, punggung yang trauma Terbentuk abses lokal meluas ke otot, tulang deformitas dan kehilangan fungsi Pem lab: mikroskopis granula granula yyang khas (putih, kuning, merah atau hitam) Mikosis Profunda Jamur tanah , dimorfik Masuk melalui inhalasi menyerang organ organ tertentu Menimbulkan: - Koksidioidomikosis - Histoplasmosis - Blastomikosis dll

Histoplasmosis E/ Histoplasma capsulatum, dimorfik Amerika Terhirup konidia alveoli paru asimptomatik (99%) 1 % simptomatik seperti flu ( demam, mialgia, sakit kepala, batuk non produktif) Keadaan berat ( bayi, lansia, penderita AIDS) limfadenopati, pembesaran hati dan limpa, anemia, demam tinggi meninggal Pem lab : - bahan : dahak, urine, kerokan lesi, biopsi SST dll - Pem. mikroskopis: darah atau SST + giemsa sel sel lonjong dalam , bertunas uninukleat dalam sel fagosit (makrofag) - Kultur : agar sabouraud pada suhu 20C dan agar darah glukosa-sistein pada suhu 37 C koloni seperti kapas berwarna putih sampai coklat dgn konidia yang sferis

JAMUR OPORTUNISTIK Normal : tidak menimbulkan penyakit , tapi pada keadaan tertentu penyakit E/ Candida, Criptococcus neoformans, Aspergillus, Fusarium, penicillium dll Candida albicans Ragi lonjong yang membentuk pseudomiselium Flora normal di selaput mukosa sal nafas, sal. Cerna, genitalia wanita patologik Imunitas turun infeksi sistemik trombophlebitis, endokarditis, infeksi mata, dll Port dentre: jarum suntik, kateter dll

Faktor predisposisi: DM, imunodefisiensi, kateter intrvena, kateter urine yang terpasang lama, pencandu narkoba, pemberian antibiotika dan kortikosteroid Gejala: - mulut : bercak bercak putih di mukosa pipi - genitalia wanita : vulvovaginitis gatal yang hebat, iritasi dan sekret ( pH asam vagina berkurang) - Kulit : kulit basah dan hangat seperti ketiak, lipat paha, skrotum atau lipatan di bawah payudara, sela jari Kulit merah, vesikel + dan mengeluarkan cairan - Kuku: nyeri, bengkak, kemerahan pada lipat kuku - Paru dan organ lain : infeksi sekunder, ada penyakit dasar - Kandidiasi mukokutan menahun

Pem. Lab - bahan : dahak, eksudat, kerokan permukaan lesi dll pewarnaan gram KOH 10%

- Pemeriksaan mikrokopis:

- Kultur

: agar Sabouraud pada suhu kamar dan suhu 37C

- pem. serologi - tes kulit

Anda mungkin juga menyukai