PARASITOLOGI

Mikosis
Superfisial : Tinea versikolor, piedra
Cutaneous : dermatofitosis, candidiasis (kuku, kulit)
Subcutaneous : misetoma, sporotrikosis
Sistemik : patogenik (coccidioides, paracocci, blastomycosis) oportunis (aspergillus, cryptococci,
mucor, candidiasis (sistemik)
Koloni ragi ( cryptococcus) seperti ragi (candida)
Jamur dimorfik : sporotrichum, coccidioides immitis, blastomyces, paracocci brasil
Sporotrikosis
(kulit, limfa, pulmonum, diseminata/mukosa & tulang)
Penyebab : sporotrichum schenckii
(di limfe)
Jamur di morfik :
o 26C : koloni filamen, hifa halus
o 37C : koloni ragi
Infeksi lewat tusukan
Lesi : nodul di kulit/dibawah kulit dan dapat menjadi ulkus
Bahan periksa : nanah, ulkus, sputum.
PP : KOH,HE (sulit). Gram/PAS (asteroid body), saboraud.
o Pada 27C : koloni moist, keriput, putih ke hitam, hifa bersepta, konidiofora
o Pada 37C : yeast like, sel ragi, kuning kehijauan.
Sel asteroid : sel basofil dikelilingi eosinofil
Biasa pada petani, tambang, kebun. Prognosis limfa lebih baik. Diseminata prognosis buruk.
Th/ : amfotericin B, -azol.
Mysetoma
Pembengkakan, deformitas, abses
Jamur penyebab :
o aktinomikotik (actinomyces,nocardia,streptomyces) : streptomycin, cotrimoxazol, dapson,
rifampisin
o maduromikotik (madurella, pseudall-escheria boydii) : ketokonazol, itrakonazol
Infeksi tusukan / trauma
Maduromikotik lebih parah.

Granula Hitam : madurella mycetomatis, grisea, senegalensis

Granula Putih : Pseudall-escheria boydii, acremonium
Granula putih-kuning : actinomadura madurae, nocardia asteroid & brasilensis
Granula coklat : Actino pelletieri-somaliensis

Actinomadura madurae (gram + bakteri filamen) : hifa bercabang, tepi granula ada hifa dikelilingi
eosinofil.
Allescheria boydii : putih, ovoid, hifa berseptum
Banyak pada laki-laki, 20-50 yo.
Tumbuh perlahan ke tulang & otot. Gatal & panas. Tapi tidak ada rasa sakit.
PP : KOH 10% (gumpalan hifa putih/kuning) pada nanah/jaringan biiopsi.
Bedakan nicordia dg penyebab lain : ziel nehlseen.

Kromomikosis(veruka = kutil)
Seperti bunga kol. Paling sering di kaki.
Penyebab tersering : fonseceae pedrosoi (dermaticeae, koloni filamen)

Penyebab lain : Phialophora verrucosa

Infeksi : tusuk
Phialophora verrucosa dibiakan di potato D-agar, tepi gelap (greenish-brown)
Sporulasi : pialophora, flask shaped
Ada chestnut brown bulat bersepta. Penyebaran melalui PD, KGB.
PP :KOH 10% dari kerokan kulit, otopsi, jaringan biopsi.
Spora : tengguli
Th/ : amfoterisin (intradermal), ketokonazol (oral)

Jamur
Jamur dinding selnya kitin.
Khamir : sel jamur bulat. Kapang : sel jamur lonjong. Kapang bercabang : hifa. Hifa
beranyaman : miselium.
Hifa vegetatif, reproduktif, udara.
Spora aseksual (=talospora) : blastospora, artrospora, klamidiospora, aleuspora,
sporangiospora
Spora seksual : zigospora, oospora, askospora, basidiospora.
Aleuspora : aspergilus, penisilium (gak ada vesikel),
Sporangiospora : rhizopus, mucor
Zigospora (2hifa) | oospora (2 hifa beda) | askospora (dalam askus dari 2 hifa) | basidiospora
( basidium dari penggabungan 2 hifa)
Non Dermatofita
Pitiriasis versikolor : malassezia furfur.
Infeksi : spora bulat hifa pendek. Kontak langsung.
Woods light +
PP : KOH 10%
Th/ : Salisil, miko-iso-kotri-eko, tolnaftat (topikal) ketokonazol (sistemik)

Otomikosis : aspergillus, penicilium | mucor, rhizopus | candida

Mengenai liang telinga. PP : KOH 10%
Piedra hitam : piedra hortai (askospora) ujung meruncing, golongan dermaticeae.
Infeksi : kontak langsung (rambut kepala). PP : KOH 10%
Piedra putih : trichoporon beigelii (bukan rambut kepala) (arthrospora)
Onikomikosis : kuku. Candida, dermatofita, fusarium, cefaloporium, aspergilus, scopulariopsis
Kuku rapuh, tidak rata, bisa juga mengeras. PP : KOH 10% (hifa/spora)
Tinea nigra palmaris/plantaris : cladosporum wernecki, mansoni. KOH 10% (kelompok hifa,
kelompok spora)
Dermatofita
Penyebab : TEM
Koloni filamen pada agar saboraud.
Mikrosporum khas nya makrokonidia
Antropofilik (T.rubrum, M.audoini) Geofilik (M.Gypseum) Zoofilik (M.Canis, T.Verrucosum)

Keratomikosis
Fusarium, Aspergilus, crvularia, candida.
Sikliko-propagatif : berubah bentuk dan membelah diri (plasmodium)
Sikliko-development : berubah bentuk (wuchereria bancrofti)
Transovarian : rickettsia tsusugamushi)
Alergi KONTAK
Lepidoptera (kupu-kupu)
Larva (ulat bulu) punya toxin pada bulu-bulunya menyebabkan erusisme (urtika, nyeri, gatal,
panas) kena mata bisa conjungtivitis. Reaksi dari toxin : heparin, serotonin, histamin. Ex :
Megalophyge opercularis, anaphe infracta, parase hilarata.
Kupu-kupu toxin pada bulu di ventral abdomen, menybabkan lepidopterisme. Ex : Hylesia spp.

Dermatophagoides pteronyssinus (tungau debu) makan serpihan kulit binatang. 4 pasang

Penyebab asma atopik. Alergennya di bagian saluran cernanya.
Lytta & Paederus penyebab lepuh. Mengandung cantharidin bersifat diuretik.

Alergi SENGATAN
Lebah (hymenoptera) : sayap membranosa, pinggang (pedisel), menggigit&menjilat.
Gejala sengatan lebah : apidae, vespidae, bombidae.
Toxin : apamin, melitin, histamin, asetilkolin, 5-hidroksi triptamin.
Efek : anafilaktik, hemolitik, neurotoxic, antigenic, sitolitik.
Kalajengking (centru-roides, buthus) nokturna, 4 pasang kaki.
Toxin : toxalbumin, efek : neurotoxin, hemotoxin.
Alergi GIGITAN
Kelabang (ordo : chilopoda) 1 ruas badan terdapat sepasang kuku beracun (poison claw). Toxin
kelabang mengandung antikoagulan & hidroksi triptamin.
Laba-laba (aranea) toxin dikeluarkan di mulut. Kelenjar racun di sefalotorax. Menyebabkan
araknidisme.
Latrodectus= black widow spider. Neurotoxic bisa nyeri sampai ke dada dan perut. Mungkin
timbul anafilaktik dan kematian (18-36 jam)
Laxosceles laeta >>> menyebabkan araknidisme.
Tarantula tdk berbahaya.
Solenopsis geminata (semut api)
Cimex (kutu busuk) sebagai hewan percobaan untuk xenodiagnosa penyakit chagas.
Sengkenit kulit kuat. Mulut dilengkapi hipostoma dan chelicera bergigi.sengkenit sebabkan
paralisis motorik. Bisa menimbulkan kematian bila mengenai otot pernapasan.

Scabies (Sarcoptes scabei) betina penyebab penyakit. Bagian yang diserang : kulit tipis, lembab,
lipatan. Penularan lewat kontak langsung yang erat. PP : tes tinta terowongan
Demodiosis di folikel rambut/kelenjar keringat.kelainan : blefaritis, akne rosasea, impetigo
kontagiosa.
Pedikulosis oleh pediculus humanus capitis. Tuma penghisap darah, diujung kakinya ada kuku.
Pedikulosis pubis (fitiriasis) di pubis oleh ftirus pubis. Pemberantasan : benzen 10-Cl
Miasis : investasi larva lalat
o Miasis spesifik : hanya pada jaringan manusia/hewan. Ex : callitroga

o
o

Miasis semi-spesifik : pada hewan/sayuran busuk. Ex : wohlfahrtia magnifica

Miasis aksidental : di minuman/makanan. Ex : phiophila

o
o
o
o
o

Miasis subkutis : membuat terowongan ( wohlfahrtia vigil, chrysomyia bezziana)

Miasis nasofaring : pada anak bayi (chrysomia bezziana, hypoderma lineatum)
Miasis intestinal
Miasis urogenital : chrysoma bezziana, musca domestic
Miasis mata : chrysoma bezziana

FARMAKOLOGI
Lepra
Dapson : menghambat PABA (=sulfonamid)
t 10-50 jam, diekskresi urin dan dapat dihambat oleh probenesid.
ES : hemolisis, hematuria, ANV.
Reksi lepromatosis : mirip rx. Jarisch herxheimer (bakteri mati yang jadi antigen). Untuk yang
memiliki gangguan sal.cerna : Na-Sulfakson
Rifampisin : harus dikombinasi (+klofazimin/etionamid)
Klofazimin : ada efek antiradang, ES : pigmentasi
Amitiozon : tdk ada di indonesia
Taloidomide : ES : amelia, teratogenik
Rifampisin + klofazimin paling bagus.
Reaksi lepra : ada radang akibat meningkatnya respon imun seluler.
Tipe I (reversal) : analgetik, klorokuin, sedatif, kortikos
Tipe II (ENL) : Klorokuin , kortikos.
RFT (sembuh secara klinis) 9 bln-36 bln
RFC (sembuh dari kekambuhan) 3-5 th
Acne
Retinoin : acne vulgaris | tretinoin : peremajaan klit.
Isotretinoin : acne cystic (menghambat kerja dan ukuran kel.sebasea) -> ES : alopesia, sakit
kepala, penutupan tulang prematur)
Adapalene/differin : a.naftoat (+ benzil peroxida) : acne vulgaris
Tazarotene : asetilenik retinoid
Benzoil peroksid : akan dirubah jadi as. Benzoat di epodermis & dermis.
o Kombinasi (+eritromisin/klindamisin)
A.azelaic : cincin dikarbpksilat. Bentuk azelex (akne vulgaris) finacea (akne rosasea)
Resorsinol -> ada kerak coklat
Eritromisin : resistensi | azitromisin (akne sedang-berat) | tetrasiklin (doksisiklin, minosiklin).
ES : hepatotoksik, GI, warna gigi, hambat pertumbuhan.
Klindamisin : kolitis pseudomembranosa
Kontrasepsi oral : orto2siklen. Etinilen-estradiol + norgestimate (akne refrakter)
Keratolitik
A.salisilat : >6% merusak kulit (ES : urtikaria, eritema multiforme, anafilaksis). Untuk debris
keratolitik.
Propilen glikol : 40-76%, bisa untuk debris hiperkeratolitik, dan menambah kelembaban.
(untuk iktiosis, keratoderma, psoriasis. Pitiriasis rubra, lichen)
Urea : untuk iktiosis vulgaris, hiperkeratosis, xerosis, keratosis. 20%, untuk lunakan kuku 3050%
Podofilox/podofilum : akar pohon mandrake/may apple. Untuk condyloma & veruka. 25%
Fluoro-urasil : 0,5-5%. Ada perjalanan dari eritem-nekrosis-tumbuh jaringan baru. Hambat
enzim timidilat.

Obat hiperpigmentasi
Hidrokuinon
Monobenzen (permanen) & mekuinol (temporer)
Menghambat tirosinase -> melanin terganggu
Hidrokuinon + fluosinolon + retinoid (triluma & solage) + mekuinol :efektif
Obat Hipopigmentasi
Psoralen : 3oxsalen & metoksalen -> vitiligo
Psoralen harus di aktifin pakai UVA
Psoriasis
Acitrein : metabolik aromatik retinoid. Etetrinat (psoriasis pustular)
ES : hepatotoxic, teratogenik, tdk boleh donor
Tazaroten : prodrug asetilenik retinoid
Calcipo-trien : vit.D3 sintetik. (psoriasis vulgaris)
Preparat biologis (alefacept, efalizumab)
Alefacept : menurunkan CD2, CD8, CD4. Jadi harus cek CD4 terus.
Efazulimab/raptiva : rekombinan IgG kappa ab monoklonal berikatan leukosit CD 1-1
Etanercept : berikat TNF alfa-beta
Metotrexate : antagonis a.folat | cellecept : hambat DNA
Sulfasalazin : hambat 5-lipooksi | 6-tioguanin : analog purin | hidroksi urea : hambat fase S-DNA
Penumbuh rambut
Minoksidil (rogain) : botak vertex.obat antihipertensi.
Finasteris (propecia) : 5alfa reduktase, ES : penurunan androgen
Perontok rambut
Eflornitin : hambat ornitin -> poliamin terhambat. Poliamin : untuk pembelahan sel. Rambut
wajah 30%
Derm. Seboroik : betametason, kloroksin, coal, ketokonazol, selenium, zinc
Anti-pruritus
Doxepin : dermatitis atopik, lichen simplex
Absorpsi perkutan -> drowsines, KI : narow angle glucoma
Pramoxine
Alitretinoin : sarkoma pada kaposi-AIDs
Bexaroten : reseptor retidid X.
Erisipelas
Aureus : penisilin, diklok. sefalexin (krn resisten penisilin)
Benzatin penisilin (impetigo oleh pyogenes) / klindamisin
Selulitis
Sulit dibedakan staphylo, strepto : semi penisilin (Nafsilin, oksasilin, sefazolin)
o/ strept : penisilin prokain/klindamisin. Resisten metisilin : vancomisin,
trimetoprim/sulfametoxasol
O/ gram - : aminoglikosid, sefalo 1,2
Infeksi kaki diabetik
Amoxisilin + klavulanat
Alternatif : fluorokuinolon+metronidazol/klindamisin, sefalo gen 3
Serius : vankomisin, resisten : linezolid, kuinopristin/dalfopristin
Ulkus dekubitus
Povidone iodine, iodofor, H2O2, as.asetat, silver sulfadiazin
Gonore
DOC : sefalo & fluorokuinolon (1st line : seftriaxon)
Ada klamidia : + doksisiklin /azitromisin
Ibu hamil : harus sefalosporin/amoksi. TIDAK BOLEH kuinolon

 Salep mata : eritromisin + tetrasiklin

Sifilis
Penisilin G parenteral. LCS abnormal harus diterapi sbg nefro-sifilis
Ubu hamil, penisilin gapapa. Untuk cegah transmisi +benzatin penisilin G 2,4 jt
Herpes
Asiklovir, valacyclovir, famsiklovir
Trikomoniasis : metronidazol, tinidazol
Anti Histamin
Reseptor :
o `H1 : endotel & otot polos & mukosa sal.napas
o H2 : mukosa lambung
o H3 : otak
Efek histamin : Dilatasi kapiler, permeabilitas naik (udem), denyut jantung naik, bronkokonstriksi
Ag-Ab (IgE) -> VVD, udem, gatal
Antimotion sickness : difenhidramin, dimenhidrinat | siklizin, meklizin
Antiemetik : fenotiazin
Generasi 2 : Astemizol, terfenadin, feksofenadin, loratadin, setrizin
AH2 dimetabolisme oleh CYP34
AH1 tertinggi kadarnya di paru-paru
Prodrug : hidroksizin
Setrizin : bentuk aktif hidroksizin
Feksofenadin : bentuk aktif terfenadin
Antifungi
Griseofulvin : metabolisme di hati, t 24 jam
ES : lekopeni, granulositopeni, atralgia, eritema multiforme
+ warfarin -> induksi mtabolisme warfarin
Barbiturat : hambat absorpsi di sal.cerna
Mikonazol : broad spec (dermatofita, kandida, panu) kalau berat + griseofulvin
Siklopiroks : broad spec
ES :maserasi
Klotrimazol : broad spec. ES : eritema, urtika
Tolnaftat, naftifin, : dermatofita
A.benzoat/ a.salisilat = whitfield. Untuk tinea pedis
Haloprogin : terurai jadi triklorofenol (dermatofita, panu)
ES : sensitisasi, maserasi
Terbinafin : onikomikosis , kandidiasis kutis, panu
ES : SSJ, Hamil gak boleh
Itrakonazol : baik bila bersama makanan. Interaksi CYP3A4
Ketokonazol, nistatin : broad spec.
Anti skabies
Permetrin, lindan (insektisid), benzil benzoat (keratolitik), krotamiton (skabisid)
Sulfur prespitat 7% aman untuk byi, 24 jam setelahnya cuci
Malation, kalau keracunan pakai sulfa atropin
Ivermektin : untuk pasien skabies HIV
Kortikosteroid
Hidrokortison (terendah-sedang)
Betametason (terendah-tertinggi)

 Pemfigus & psoriasis (kortikos kuat) klobetasol.. halobetasol

ES : moonface, bufalo hump, striae, hirsutisme
MIKROBIOLOGI
Neisseria
Gram -, diplococus, peka terhadap kering jadi butuh media transgrow.
Media biakan : coklat agar (meningitidis), thayer martin (gonorrheae)

N.meningitids : kapsul, LPS, OMP, IgA protease. LPS endoxi dan 10 kali poten. IgA protease
melindungi bakteri dari IgA yang ada di sekret.
LPS merusak epitel bersilia.
Tersering : serogroup BC, serotype 2 (serogroup berdasarkan kapsul, serotype berdasar OMP)
Meningitis : demam tinggi, kaku kuduk, nyeri kepala. Parah (Waterhouse Friderichen) : demam,
DIC, perdarahan bawah kulit.
PP : gram, rapid test (latex agglutination, ELISA), peragian.
Leukositosis : bakteri/fungi
Leukopeni : virus/mycobacteria
Rapid agglutination test : medeteksi kapsul polisakarida di CSF
S.pneumoni penyebab 1, neisseria penyebab ke 2.
Th/ : ceftriaxon, kloramfenikol jg bagus. Penularan : droplet
Vaksin : unconjugate, conjugate (+ protein karir) = ACYW135
Tidak ada dari grup B karena tdk imunogenik.

N.gonorea : pili Por LOS, IgA protease

Pili faktor virulensi paling penting.
Pada Bayi : ophtalmia neonatorum, Pria : uretritis, wanita : inflamasi endocervix, metoragia
Pada bayi mulai sedikit karena wajib pemberian salep mata eritromisin . tets AgNO3
PP : gram, kultur, peragian, DNA probe
Thayer martin : vancomysin, trimetoprim, colistin, nistatin
Th/ : seftriaxon, fluorokuinolon (ciprofloxasin, levofloxasin)

H.Ducreyi
Gram -, aerob/anaerob fakultatif, butuh faktor X dan V.
Penyakit : cancroid
Ulkus mole, nyeri batas tidak tegas. Menghasilkan pus. Ada bubo.
PP : darah, LCS,cairan sendi. Mudah mati dalam 10 menit.
Biakan : agar darah, McConkey
Formasi : school of fish.
Faktor X : hemin, hematin Faktor V : NAD
M.Leprae
Bakteri tahan asam, (pewarnaan Ziehl Nelsen), replikasi intraseluler (histiosit, sel endotel, sel
schwann)
TL dan LL tregantung pada HLA DR2
TL : penebalan syaraf perifer
LL parah : facies leonina
Indeks Morfologik : pasien patuh minum obat, timbulnya kuman resisten.
Profilaksis : dapson
Mycobakteria :
o Fotokromogen : kena cahaya jadi kuning : m.kansasii, m.simiae (paru), m.marinatum
o Skotokromogen : tanpa cahaya berwarna (scrofulaceum, szulgai, gordonae)
o Nonkromogen : MAI/MAC (pada aids sering) m.ulcerans : nekrosis (buruli ulcer)

Rapid grower : m.fortutium (resisten obat tbc, jd : amikasin + doxy), m.smegmatis.

Clamydia Trachomatis
Gram -, LPS, Parasit obligat intraseluler.
C.psittaci (psittacosis), trachomatis (mata,resp, urogenital), penumoniae (TWAR/taiwan acute
resp)
C.psittaci, pneumoniae = membentuk badan inklusi kecil multiple. Levinthal-coles-lily
C.trachomatis : badan inklusi besar. Halber-staedter-prowazek
Pembiakan : yolk sac berembrio
| Kultur : sel McCoy, Hela, BHK
C.Trachomatis : ABBaC (trachoma), DK (NGU, cervicitis, conjungtivis, pneumoni
L1-3 : LGV
Trachoma : penularan lalat | inclusion conjungtivis : jalan lahir | NGU = GO.
LGV : ulkus pada genital + pembesaran kelenjar regional.
PP : embryonal egg, mcCoy dgn cycloheximide, giemsa, DNA probe, PCR,
Vaginosis (BV, VVC, trichomoniasis)
Flora normal : lactobasiilus. PH normal : 3,8-4,2
Menghasilkan asam laktat dan H2O2
PP : culture, DNA probe, Rapid test.

BV : PH > 4,5 foul fishy, clue cell > 20%, No WBC, whift test +
Candidiasis : Cottage cheese, PH < 4,5 (Normal), whift test -, sedikit WBC
Trichomoniasis : strawberry cervix, PH > 4,5. Motile, flagelata protozoa, banyak WBC

BV : PH meningkat, hilangnya H2O2,fishy smell, milky-white, sexual

VVC : cottage cheese, Normal PH

HPV
DNA, double, kapsid icosahed, envelop , sirkular
Tropisma kuat pada epitel kulit dan mukosa.
HPV 1 : kutil plantar | 2,4 : kutil kulit | 6,11 : condyloma | 16,18 : ca servix
Protein virus awal e6 dan e7 berikatan dengan protein Rb dan p53.
PP : koilocyte, PCR
Th/ : kutil kulit (salisil, nitrogen cair, cauterisasi) genital (laser, alfa interferon, podofilin)
Vaksin : HPV 6,11,16,18 -> HPV L1
HSV
DNA, double, kapsid ikosahed, envelop +, linear (akan berubah jadi circular di dalam sel)
Alfa (1,2,varicella) beta (CMV,6) gamma (epstein barr,8)
HSV 1 diatas pinggang (kontak), HSV 2 dibawah pinggang (sex)
Dibedakan dengan : pola retriksi endonuklease genom DNA/antibodi monoklonal
HSV1 melekat pada fibroblast growth fact.
Protein awal : timidin kinase, dan DNA poly.
Lesi : vesikel berisi cairan.
Herpetic withlow : lesi bernanah pada jari.
PP : biakan (human diplod fibroblast), IF, ELISA. Giemsa (tzanck smear) >> multinucleated
Th/ : Asiklovir, foscarnet (rest), mata : trifluridine, orolabial : pensiklovir/dosokanol, valasiklovir,
famsiklovir
VZV
Penularan : droplets | virus laten di ganglia dorsal
Vaksin : live attenuated

HHV 6
Reseptor : CD46. Tumbuh baik pada biakan limfosit T CD4, sel B, fibroblastoid
Penularan : droplet
Pemyakit : roseola infamtum
HHV8
Penyakit : kaposis sarcoma (sering pada AIDS)
HHV8 mengkode protein nuclear antigen -> in aktivasi Rb
Penularan : STD
Poxvirus
Variola : brick shapped (besar), DNA, double, linier, DNA dependent RNA
Penularan : droplet
Alasan vaksinasi sukses : hanya ada 1 serotype, hanya pada manusia, imun baik, mudah dikenal,
tidak ada carier.
Vaksin : live attenuated
Vaksin : 1st responder, ring vaccation.

Moluscum contagiosum : wartlike benign tumor.

Penularan : kontak langsung. Th/ : cidofovir

Parapoxvirus : pada biri-biri.

Parvovirus B19. DNA, single, capsid.

DNA, single, ada lipatan (hairpin loop) di ujung, DNA polimerase sel mulai sintesis genom virus.
B19 : virus replikasi dalam sel yang aktif dan menyukai darah
B19 suke menginfeksi sumsum dan endotel pembuluh darah.
Gejala : slapped cheek. (= penyakit lima : measles, rubella, scarlet, roseola), anemia aplastik,
hydrops fetalis
PP : IgM, PCR
Picorna virus : RNA, single, polaritas +, envelop
o Enterovirus
Tahan asam lambung, ex. Polio, coxsackie, echo
o Rhinovirus
o Hepatovirus
Coxackie : grup A ( infantile diare, hiperangian, hemorragic conjunctiv, hamd foot mouth disease)
grup B (myokarditis, perikarditis, pleurodyna
Penularan : fecal-oral, droplet.

Paramyxovirus : measles, mumps, RSV, para infliuenza

RNA, single, polaritas -, non-segment, RNA dependent RNA poly
Vaksin MMR (live attenuated) proteksi 10 tahun SK pada 15 bln.

Retrovirus : pembagian berdasar sifat biologi (onco,spuma, lenti)

HIV (lentivirus) , HTLV yang penting
HTLV 1: Adult T leukimia/limfoma (ATL), HTLV-associated Mielopati (HAM)
RNA, single, polarita +, punya virus reverse transcriptase., envelop +

HTLV, HIV : menginfeksi limfosit T helper (CD4)

HIV menurunkan kekebalan seluler
HTLV punya gen struktural : gag, pol, env. Gen regulator : tax, rex.
ATL tax protein sintesis IL2, reseptor IL2 meningkat -> ganas
HAM auto imun, T cytotoxic merusak neuron
PP : ELISA, WB, darah (Tipe 1)
HIV : RNA, single, nukleokapsid p24, evelop gp120 gp41
Pol : Ada reverse transkriptase : untuk transkrip RNA -> DNA, ribonuklease H -> degradasi
RNA, ada integrase (integrasikan DNA viral ke DNA hospes), protease ( potong prekursor
poliprotein)
Gag : (p24,p7) nukleokapsid (p17) matrix
Env (gp120) melekat ke CD4 (gp41) fusi ke hospes
Tat : transkripsi gen virus
Rev : transport m-RNA akhir
Nef : mengurangi CD4, dan MHC 1
Perjalanan : HIV menempel pakai gp120 pada protein CD4 fusi dengan gp41- uncoating
reverse transcriptase integrase dipotong protease -> gp24 +gp17+protein kcil lain.
Widow period virus: periksa p24
Mekanisme mengelak : Persistent infection, env mudah mutasi, produksi tat dan nef untuk
menekan MHC 1
PP : elisa, wb, oraquick
Th/ : HAART. Zidovudin, lamivudin (NSI) + indinavir (PI)
Pada anak : + efaviren (NRTI) + nelfinavir (PI)