Anda di halaman 1dari 52

Dr TM Sri Redjeki SpKK

Bagian/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin


FK UNDIP/RSUP Dr Kariadi Semarang

MIKOSIS
Adalah penyakit jamur/Fungus/kapang &
merupakan penyakit rakyat, karena :
Menyerang orang miskin, kaya,
berpendidikan / tdk
Berhubungan dengan hobi, kebiasaan
hidup, pekerjaan, dll
Menyerang wanita, pria, dewasa,
anak, tua, muda

Faktor Yang Mempengaruhi


Timbulnya Jamur
Udara panas, HS yg , sosek .
Kegemukan
Pemakaian obat yang lama (Antibiotika,
Pil Kontrasepsi & Kortikosteroid)
Penyakit kronis (TBC, Keganasan)
Penyakit hormonal: DM

MENURUT PENYERANGAN PADA KULIT


I. Jamur Superfisial:
Dermatophyta
Non Dermatophyta
II. Jamur Intermedia
Candidosis
III Jamur profunda
Actino mikosis

Histoplasmosis

Blasto mikosis

Sporotrichosis

Cromo mikosis

Micetoma

Coccidiodomikosis

MASUKNYA JAMUR KE KULIT


1. Abrasi kulit / trauma
hidrasi kulit maserasi ggg fg barrier
stratum korneum
contoh: dermatofitosis & Kromoblatomikosis
2. Menghisap elemen jamur (melalui sal. napas)
contoh: histoplasmosis
3. Kontak person/ gesekan
contoh: kandidosis
jamur mempunyai : enzim keratinase yg dpt
mencerna keratin

ASAL JAMUR
1. Tanah
: Geofilik
2. Binatang : Zoofilik
3. Manusia : Antropofilik
1. GEOFILIK :
Spesiesnya: Microsporum gypseum, M.fulnum
serang manusia scr sporadik, dpt menyebar scr
epidemik
KLINIS: peradangan hebat, penyembuhan >
cepat dr zoofilik
Yg terkena: Petani & org-org hobi tanaman
/rabuk

2. ZOOFILIK:
Bisa menginfeksi mns. Pada : kulit kepala,
wajah, janggut, lengan
KLINIS: Peradngan hebat tp mudah sembuh
spontan
Penularan : Kontak langsung / tidak langsung
(rambut binatang/pakaian yg terkontaminasi)

Spesies Zoofilik:
*Microsporum canis
*Trichophyton Mentagrofites van Erinace
*Trichophyton Mentagroftes van Quickeanum
*Trichophyton Verucosum
Yang terkena: penyayang binatang (kucing,
anjing, unggas /burung, sapi, domba, kuda,
babi, kera)
Zoofilik punya afinitas khusus terhadap keratin

3. ANTROPHOFILIK:
Infeksi bersifat epidemik
penularan: Kontak langsung & kontak bendabenda mati yg terkontaminasi (baju, handuk,
kaos, sepatu)
KLINIS:
*Lokasi daerah tubuh tertutup (kaki, paha,
lipatan2)
*Peradangan <<
*Sangat kronis
*terapi agak lama

Gejala klinis jamur perlu diketahui untuk:


diagnosis
terapi
Pem. Lab penunjang
DIAGNOSIS PENUNJANG UNTUK JAMUR
1. Pem WOOD LAMP: efloresensinya
2. PREPARAT LANGSUNG (Kerokan kulit, kuku,
rambut pada lesi aktif yang di desinfektan
alkohol 70% dahulu) tetesi KOH 10-20%
dilihat di mikroskop tampak Hifa &
Spora (bentuk berbeda-beda pd tiap spesies)

3. KULTUR
Media agar saboroud (25 -30C) 1 mg
Dilihat bentuk Koloni: - bentuk, warna,
sifat (koloni ragi, koloni seperti ragi,
koloni filamen)
Dilihat bentuk jamur: hifa & sporanya
4. BIOPSI HISTOPATOLOGI (HISTO PA) :
tu. Mikosis profunda
Pewarnaan: HE, PAS
dicari: elemen jamur dlm jaringan
5. REAKSI IMUNOLOGIS:
Misal:: Rx trikofitin, Rx Histoplasmin

KLASIFIKASI OBAT-OBAT JAMUR


A. Anti jamur Sistemik:
Diberikan scr sistemik / per os / IV
Indikasi infeksi jamur: Superfisial, Subkutan,
Profunda
Macamnya :
1. Polyene Antibiotik: Amphothericin B
2. Flucytosine
3. Azoles:
a. Imidazoles: (Ketokonazole, Bifonazole,
Mikonazole, Clotrimazole)
b. Triazole : (Itraconazole, Fluconazole)
4. Griseofulvin : Fulcin, Griseofort
5. Allylamin

: Terbinafine (Lamisil)

B. ANTIJAMUR TOPIKAL
Jenisnya:
1. Ketokonazol cream
2. Klotrimazol cream
3. Bifonazol cream
4. Undecylic Acid Cream
5. Whitfield salep
6. Tolnaftat Cream
7. Terbinafine Cream

MEKANISME KERJA & TOKSISITAS SELEKTIF


Berhub erat & penting pd anti jamur sistemik
Utk anti jamur topikal krn tidak diabsorbsi, maka
toksisitasi selektif tidak jadi masalah
Pada Membran Sel Jamur
SQUALEN
Squalen epoxide
Allylamine
Lanosterol
sterol 14-demethylase Azole
(Cytochrome P450-dependent
Ergosterol POLYENES
(Sterol utama pd membran sel jamur)
Pd sintesa as nukleat: : flucytosine
Pd mitosis sel jamur : Griseofulvin

JAMUR SUPERFISIAL
I. NON DERMATOPHYTOSIS :
1.
2.
3.
4.

Pityriasis versicolor / PV
Piedra
Tinea nigra palmaris
Otomikosis

II. DERMATOPHYTOSIS
1. Tinea Capitis
2. Tinea Fasialis / T. Barbae
3. Tinea Corporis / T.Glabrosa
4. Tinea Cruris
5. Tinea Pedis
6. Tinea Unguium

I.1. PITYRIASIS VERSICOLOR

Penyebab : - Malasezia furfur

- Ptyriosporum orbiculare
- Ptyriosporum ovale
Perjalanan Penyakit : - Kronis Residif Asimtomatis
Gejala Klinis :
- Bercak hipopigmentasi, putih bersisik
halus btk folikuler bisa konfluens
- Gatal bila berkeringat
Lokasi
: Seluruh tubuh
- daerah tertutup coklat / hitam
(PV Nigra)
- pada orang bule kemerahan (eritema)

( PV )
Diagnosis Penunjang
Pemeriksaan : Lampu Wood fluorosensi
keemasan
Lab : KOH 10 - 20%
Preparat dilihat dng mikroskop
Kerokan skuama + 2 tts KOH 20%

Tunggu 5 - 10 menit
Keratin hancur

Tampak : Hifa bersepta


Spora bergerombol
(anggur)

( PV )
Terapi

Salep Whietfield

Sol. Thiosulfat Natricus 25%


Undecylic acid
Selenium sulfit
Ketokonasol tablet 200 mg : 1 x 1 selama 10 hari
untuk terapi 1 bulan ok. Ketokonasol berada dlm
darah sampai 30 hari

Kulit yg sembuh tetap hipopigmentasi tapi KOH (-)


pajankan matahari < jam 10.00

DD :
Vitiligo
Hipopigmentasi sekunder

I.2. PIEDRA :

P. Hitam
P. Putih

Di Indonesia jarang
Cara infeksi : kontak langsung
Penyebab

Gejala

: Piedraia hortae ( P. hitam )


Trichosporon beigelii ( P. putih )

:
Benjolan kecil menempel pd rambut, w. hitam , kena
sisir logam berbunyi nyaring ( spt benturan logam)
Warna
: - tengguli : pada rambut kepala
- hitam
: pada kumis / janggut

( PIEDRA )
Terapi

Potong rambut
Keramas dengan shampo ( anti jamur )
Pemeriksaan dengan KOH 10 -20%

Tampak : Hifa endotriks


Hifa ektotriks
Kultur media saboroud

Tampak : Koloni ragi ( kuning)


Koloni filamentosa

I.3. TINEA NIGRA PALMARIS


Adalah infeksi str. Korneum ok. jamur superfisial yang

jarang di Indonesia.
Banyak di Amerika Utara, tengah, Selatan, Afrika, Asia
Etiologi : Kladosporium werneckii
Gambaran Klinis :

Bentuk makula coklat - kehitaman ( tidak menonjol )


Lokasi :
- Telapak tangan, kaki meluas hingga dada - leher
- Asimtomatis
- menyerang anak-anak dewasa

( T.Nigra Palmaris )
Diagnosis :
Dx Pasti

Pem. Lab : KOH & cat HE


Spesimen :
kerokan skuama periksa mikroskop

tampak pd lap.atas Str. korneum :


- Hifa bersepta, bercabang bebas
- Warna coklat , Olive

Diagnosis Banding :
melanoma
Sifilis

Penyakit Addison

I.4. OTOMIKOSIS
Penyebab : Aspergilus, Mukor, Penisilum
sesuai namanya, lokasi di telinga luar, telinga tengah
penularan melalui alat korek telinga yg terkontaminasi
Keluhan:

DD

Gatal
Nyeri dalam liang telinga ggn. Pendengaran
Telinga tengah: skuama (+)
> dlm. Bengkak keluar cairan serosanguinus
Bisa terjadi infeksi otitis eksterna
:
Otitis eksterna
DKA
Dermatitis

TINEA KAPITIS
Penyebab

:
Gol. Dermatophyta :

1. T. rubrum
2. T. mentagrophytes
3. M. gypseum

Gol. Microsporon : M. Canis & M. audoini


Umur : anak-anak juga dewasa muda
Laki-laki > wanita
Faktor yang mempengaruhi timbulnya pny:

bangsa : semua

daerah : beriklim panas

HS
: - << / buruk
- Kontak dgn binatang : kucing, anjing
- Lingk. Kotor : panas, lembab

Gejala Penyakit :

Jamur masuk kedlm. Kulit kepala / rambut


berkembang membentuk kelainan di
kepala tergantung bentuknya.
Lokasi : - daerah kulit kepala
- rambut

1 ) GRAY PATCH RINGWORM


Papul milier sekitar muara rambut
rambut mudah putus
meninggalkan alopesia warna abu-abu

3 ) KERION CELCI

Pada kulit kepala tampak bisul-bisul kecil dengan


skuama akibat radang hebat.
rambut putus dan mudah dicabut
radang ditekan keluar pus dari fistel / bisul kepala

PEMERIKSAAN LABORAT :

Sinar Wood terdapat effloresensi kehijauan

Pembiakan skuama media agar Sabouraud


Preparat langsung - kerokan kulit dengan
pemeriksaan KOH 10-20% terdapat hifa
atau spora

TINEA BARBAE SYCOSIS BARBERS ITCH


EPIDEMIOLOGI :

Yg terkena laki-laki dipedesaan : - petani,


- peternak sapi susu
Infeksi diderita karena :
- Paparan binatang : lembu, anjing
- benda yg terkontaminasi : - pisau cukur
- gunting tukng cukur
ETIOLOGI :
Umumnya zoofilik:
T. mentagrophytes,
T. Verucosum
Microsporon canis
antrofilik

: T. violaceum,
T. schoenleini

MANIFESTASI KLINIS :
Dikenal 3 tipe T. Barbae
1. Peradangan kerion celci
2. Tipe superfisial atau sikosis
3. Tipe menyebar circinata

TERAPI
:
Griseofulvin 0,5 - 1 gr / hr. bentuk micronized
Anti jamur topikal : gol azol
Shampo anti jamur
Kortikosteroid : bila disertai peradangan berat

PEMERIKSAAN :
lampu Wood
KOH 20% hifa ektotriks, hifa endotriks
Kultur : dekstrose sabouroud dengan AB ,
harus dg pangkal rambut

DD :
Folikulitis bakteri ( sycosis vulgaris )
Dermatitis perioral
DKA
Herpes simpleks
Inf. Kandida
Dermatitis akneformis

TINEA CORPORIS
Sinonim : Tinea Glabrosa, Tinea Circinata
Menyerang anak & balita
Etiologi : Trichophyton rubrum
T. mentagrophytes

Microsporum canis
M.audoini
Penularan kontak langsung, binatang piaraan
Predileksi : Badan, leher, perut, dada

Gejala Klinis :

Bentuk lesi circiner, anuler, polisiklik, proriatikform


Lesi bentuk bulat, eritematous ditutupi skuama
Lesi tengah: tampak menyembuh Central healing
Lesi bag. tepi : meninggi ( aktif )
Gatal bila berkeringat
( panas )
Lesi dapat konfluen : lebar plakat

DD :

MH
Granuloma anulare
PRG
Lues stad. II makulopapuler

TINEA CRURIS

Tinea Marginatum, Dhobie itch, Yockey itch


Etiologi
Predileksi

: Epidermophyton flocusum
T. rubrum
:
Inguinal anak
pantat, lipat pantat, lipat paha
supra simphisis
scrotum paling jarang terkena
tapi penularan jamur dari sekitarnya

Gambaran Klinis :
Pruritus, eritema, batas tegas
tepi meninggi, skuama (+)
Lesi Central healing(+)
kadang disertai erosi / likenifikasi
TERAPI :
Per os : Griseofulvin : 500 mg -1 gram/ hr 3mg
Topikal : Mikonasol nitrat, Tolnaftat, Bedak anti
jamur
DD
:
Kandidosis scrotum
Eritrasma
Liken simpleks kronikus

intertriginosa
Bentuk:

hiperkeratotik
Vesikuler
subakut/vesikobulosa

TINEA
PEDIS

Penyebab:
T rubrum
T Mentagrofites
E. flocusum

DD.
DKA/iritan
Scabies
Psoriasis
pustulosa

Erosi
celah jari
IV, V

Maserasi
skluamasi

T. PEDIS
interdigitalis

+ Infeksi

Fisura

erisipelas
/selulitis

~faktor kelembaban celah jari

Predileksi
- Lateral telapak
-telapak
T. PEDIS
hiperkeratotik

DD:
Iktiosis/
tilosis plantaris

Penebalan Kulit Telapak/pinggir


sisik
kaki
Kering
Hierkeratosis hebat
keras
fisura dalam
kadang2 sakit (ok kulit pecah)

T. Pedis vesikobulosa
UKK:
Vesikel, bula
basah, kotor
Kd2 deep vesikel

Predileksi:
Sekitar sela jari
punggung kaki
telapak

Gejala:
Gatal hebat/amis

Vesikel pecah

erosi

Skuama basah/kotor
(inf sekunder Erisipelas)
warna:colloret/merah
jambu

Oral: Ketokonasol 2 x200 mg/hr

TERAPI

Topikal:
Ketokonazol krim
Bedak gatal
Sapoviridis (sabun kaki)
AB per OS

Bentuk (destruksi kuku)


subungual proksimal : > proximal
Subungual distal : > ujung
leukonikia trikofita: > bawah kuku
TINEA UNGUIUM
Gejala:
Kuku suram
hiperkeratosis/oetricus subungual
(detritus) jamur
Keropos/tak teratur

T. UNGUIUM
Penyebab:
T.Rubrum
T mentagropphytes
DD: Psoriasis
kuku

TERAPI:
Itrakonasol
pulse
theraphy

Ekstraksi
kuku
Kutek Lochetar
Kombinasi dgn (Gol amolorphin)
gol azol
Kutek Loprox

(ciclopiroksolamin)

Ab u/ inf
sekunder

MIKOSIS INTERMEDIA
Menyerang lap. Kulit & mukosa
Termasuk gol. Fungi imperfectie: Deutramyceta
Sifat: sebagai ragi ta. 1 cel
Kembang biak dg Blastospora (spora dr tunas)
Btk koloni: - permukaan halus

- bau ragi
- warna putih kekuningan
Def:: merupakan infeksi akut/sub akut oK:
- Candida albican, C Tropicalis, C Stelatoidea &
C. Krusei

Hidup sebagai parasit, saprofit, dalam:


trac digestivus (saluran cerna), Sal. Urogenitalis
PREDISPOSISI:
1. Endogen: - kegemukan
- DM, lekemia, Carsinoma, TBC, AIDS
- Antibiotik yang lama
2. Exogen: - Iklim panas & lembab
- Pekerjaan yang berhubungan dng air
- Kontak dengan penderita
- HS yang buruk

KLASIFIKASI & GAMBARAN KLINIS


1. KANDIDOSIS MUKOSA
A. Kandidosis oral: stomatitis pada bayi
B. Perleche:
pd sudut mulut
bibir pecah-pecah
c: Vulvovaginitis
kandidosis vaginalis
d. Balanitis:
balanoptisis (penis)

2. KANDIDOSIS KUTIS
a. Kandidosis intertriginosa
predileksi: daerah lip2 tubuh, spt :
ketiak, ingunal, interdigital, sela paha,
lipat leher & pusar
UKK: gamb klinis: batas tegas
erosi
skuama mengelupas
khas pada kandidosis LESI SATELIT
dnb: Hen and Chicken pattern
(spt gamb induk ayam & anak-anaknya)

3.

KANDIDOSIS INTERDIGITALIS:
Terdapat pada sela jari kaki dng maserasi, erosi &
perabaan lunak & mengelupas
Khas adanya: selaput putih abu-abu yg merupakan
tanda khas kandidosis

4. KANDIDOSIS PERIANAL (DIAPER RASH)


UKK: eritema
Skuama putih halus +, kadang erosi +
Tempat dekat anus s/d lipat paha
Biasanya: pd anak kecil dg Pampers
yg jarang diganti

KANDIDOSIS KULIT GENERALISASI


Predileksi : Daerah Glabrosa, Daerah inguinal
Kuku, paronikia, & onikomikosis
Pada Ibu2 dgn kandidosis vagina bisa ditemukan
pada bayinya:
- Glosistis, paronikia
- Vesikel,/pustula milier generalisata
PADA KUKU TERJADI PARONIKIA DAN
ONIKOMIKOSIS
Dimulai dari: pangkal kuku yg menempel pd kulit
kuku suram (tdk mengkilat) wrn
coklat kehitaman
Permukaan tidak rata & keras
Dibawah kuku rapuh terdpt elemen
jamur (sbg spesimen pemeriksaan)

Bila parah terjadi :oedem, merah, nyeri tekan,


kadang- ada pus/ cairan berbau amus

REAKSI
ID
Rx Alergi kandida dimana tdp lesi infeksi Kandida,
yang bentuk lesinya mirip sama dng lesi utamanya
Bila lesi utama sembuh, mk lesi di tempat lain hilang
Bentuk lesi bisa berupa:
Vesikel2 kecil (deep vesikel, keras) - pecah
erosi, deskuamasi, mengelupas
sangat gatal
Lesi sesuai btk lesi utama ttp kecil2. Pd kerokan
lesi ini jamur

PEMERIKSAAN LANGSUNG
1. Swab: bahan kerokan mukosa
bahah kerokan kulit

KOH 10-20%

2. Pemeriksaan mikroskopik terlihat sel ragi,


blastospora, pseudohifa
3, Kultur: Media Saboroud dlm suhu kamar
37C (24-48 jam)Tumbuh koloni
ragi coklat mengkilat
MENENTUKAN SPESIES
Kultur lagi dengan: Corn Meal Agar
TEEN 80 1%

24 jam

terlihat pertumbuhan klamidospora


permukaan basah
fermentasi gula: fruktosa + , glukosa +

4. HISTOPATOLOGI dengan Cat HE


terlihat dibawah mikroskop
Rx sel radang netrofil
Sarang abses kulit
Sel Datia: histiosit
Sel Ragi: Blastospora, pseudohifa

Anda mungkin juga menyukai