Anda di halaman 1dari 42

DERMATOMIKOSIS

DEFINISI
• suatu penyakit infeksi kulit menular yang
disebabkan oleh dermatofit atau
cendawan (jamur)
• berasal dari bahasa Yunani, yaitu Derma
yang berarti kulit dan Mukes yang berarti
jamur.

KLASIFIKASI
 Mikosis superfisial
 Mikosis profunda
MIKOSIS SUPERFISIALIS

 DERMATOFITOSIS

 NON DERMATOFITOSIS:
 PITIRIASIS VERSIKOLOR

 PIEDRA

 KANDIDIASIS = KANDIDOSIS
DERMATOFITOSIS

 Infeksi jamur yang mengenai epidermis kulit, rambut dan kuku

 Habitat :
 antropofilik, zoofilik, geofilik

 Klinis :
 Tinea + lokasi (WHO 1992)
 T. KAPITIS T. KORPORIS
 T. BARBE T. KRURIS
 T. PEDIS T. UNGUIUM
PREDISPOSISI

1. Temperatur tinggi
2. Kelembaban tinggi
3. Pekerjaan, sering berkontak dengan tanah, air, binatang
4. Jenis kelamin
5. Umur
6. Pakaian berlapis/ tidak menyerap keringat
7. Higiene dan gizi kurang
8. Sistim imun tubuh
9. Adanya penyakit dasar
10. Pengobatan
GEJALA KLINIS

1. Gatal

2. Bentuk bulat/melingkar , polisiklik, polimorfik

3. Batas tegas

4. Pinggir aktif

5. Keratinofilik (sentral healing)


TINEA KAPITIS
Klinis Gambar
 Infeksi jamur pada kulit , rambut
kepala, alis & bulu mata
 Etio: Trichophyton, Microsporum
 Diagnosis:
 A/
 Klinis:
 Grey patch ring worm,
kerion, black dot, flavus
 Lab:
 KOH, kultur jamur, lampu
Wood
 Terapi
 Griseofulvin, Gol.Azol,
Terbinafin
Mikroskopik T.rubrum Mikroskopik M.canis
Wood’s Lamp
TINEA KRURIS

 Infeksi jamur dermatofita


pada daerah pubis &
sela paha

 Etio:
 E. floccosum
 T. rubrum
 T. mentagrophytes

 Skrotum sangat jarang


menunjukkan gambaran
klinis
TINEA KORPORIS
 Infeksi jamur
dermatofit pada
badan, tungkai,
lengan

 Etio :
 Trichophyton

 Microsporum
 Epidermophyton
TINEA PEDIS
 Infeksi dermatofit pada kaki,
terutama di sela jari dan telapak kaki

 Etiologi :
T.rubrum, T.mentag, E.floccosum
 Patogenesis:
Jamur – Host – Lingkungan
 Predisposisi:

 Lama pakai sepatu, panas,


lembab
 Atlit, lantai, kolam
 Alat mandi, sepatu bersama
TINEA UNGUIUM
 Kelainan kuku akibat infeksi jamur
 Etio :
 T. rubrum,
 T. mentagrophytes
 Diagnosis:
 A/
 Klinis : OSD, OSP, OSPP
 Lab: KOH, kultur, PA
 Terapi:
 Topikal amorolfin,
siklopirosolamin
 Terbinafin, gol. Azol
 Bedah
LABORATORIUM

KOH HIFA PANJANG+ SPORA


 Kerokan kulit,
potongan kuku,
rambut
 + KOH 10-20%
PITYRIASIS
VERSIKOLOR
Infeksi jamur superfisial, disebabkan oleh Malassezia furfur
(P.orbiculare/ovale)
Jamur dimorfik
◦ Saprofit -------------Parasitik

◦ Kelembaban kulit
◦ Genetik
◦ Malnutrisi
◦ Lingkungan
GAMBARAN KLINIS

Gatal +/-

Makula dimulai di sekitar


folikel rambut

Bermacam-macam warna

Skuama halus
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN MEAT BALL AND SPAGHETTI

Pemeriksaan dengan lampu


Wood

Kerokan kulit , selotip

+ KOH
Penatalaksanaan
Hindari faktor pencetus

Topikal :
◦ Gol. Azol ( krim, sampo)

◦ Sampo Selenium sulfida

Oral:
◦ Gol. Azol
PIEDRA

 Merupakan infeksi jamur pada rambut sepanjang corong


rambut yang memberikan
 benjolan-benjolan di luar permukaan rambut tersebut.
 Ada dua macam :
Piedra putih : penyebabnya Piedra beigelii
Piedra hitam : penyebabnya Piedra hortai
PIEDRA BEIGELII
 Merupakan penyebab piedra putih, terdapat pada rambut. Jamur ini dapat
ditemukan di tanah, udara,dan permukaan tubuh.
 ETIOLOGI
Piedra Beigelii (Trikosporon beigelii) terutama terdapat di daerah subtropis,
daerah dingin, (di Indonesia belum ditemukan)
 MORFOLOGI
Jamur ini mempunyai hifa yang tidak berwarna termasuk moniliaceae.
Secara mikroskopis jamur ini menghasilkan arthrokonidia dan
blastoconidia.
 PATOGENESIS
Biasanya penyakit ini dapat timbul karena adanya kontak langsung dari
orang yang sudah terkena infeksi.
 GAMBARAN KLINIS
Adanya benjolan warna tengguli pada rambut, kumis, jenggot, kepala,
umumnya tidak memberikan gejala-gejala keluhan.
 DIAGNOSA LABORATORIUM
Diagnosa ditegakkan atas dasar :
 gejala kllinis
 pemeriksaan laboratorium dengan KOH dan kultur pada
agar Sabauroud.

 PENGOBATAN
Rambut dicukur atau dikeramas dengan sublimat 1/2000 (5 %)
dalam spiritus dilutus.
PIEDRA HORTAI
 Merupakan jamur penyebab piedra hitam (infeksi pada rambut berupa
benjolan yang melekat erat pada rambut, berwarna hitam). Penyakit ini
umumnya terdapat di daerah-daerah tropis dan subtropis. Terutama terdapat
pada rambut kepala, kumis ataujambang, dan dagu.

MORFOLOGI:
• Askospora berbentuk seperti pisang. Askospora tersebut dibentuk dalam
suatu kantung yang disebut askus. Askus-askus bersama dengan anyaman
hifa yang padat membentuk benjolan hitam yang keras dibagian luar
rambut.
• Dari rambut yang ada benjolan, tampak hifa endotrik (dalam rambut)
sampai ektotrik (diluar rambut) yang besarnya 4-8 um berwarna tengguli
dan ditemukan spora yang besarnya 1-2 um.
GAMBARAN KLINIS
 Pada rambut kepala, janggut, kumis akan tampak
benjolan atau penebalan yang keras warna hitam.
Penebalan ini sukar dilepaskan dari corong rambut
tersebut.
 Umumnya rambut lebih suram, bila disisir sering
memberikan bunyi seperti logam.
 Biasanya penyakit ini mengenai rambut dengan
kontak langsung atau tidak langsung.
 DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan atas dasar :
1. Gejala klinis.
Objektif rambut lebih suram, benjolan bila disisir terasa seperti logam kasar.
2. Laboratorium
a. Langsung dengan KOH 10-20% dari rambut yang ada benjolan tampak hifa
endotrik (dalam rambut pada lapisan kortek) sampai ektotrik (di luar rambut)
yang besar 4-8 mu berwarna tengguli dan ditemukan spora yang besarnya 1-
2u
b. Kultur ram but dalam media Saboutound tampak koloni mula-mula tumbuh
sebagai ragi yang berwarna kilning, kemudian dalam 2-4 hari akan berubah
menjadi koloni filamen.

 PENGOBATAN
Sebaiknya rambut dicukur, dapat juga dikeramas dalam larutan sublimat : 1/2000
dalam alkohol dilutus (spiritus 70%) hasil pengobatan akan tampak dalam 1 minggu
KANDIDIASIS

 Infeksi jamur yang disebabkan oleh


Candida, terutama C. albicans
 Jamur saprofit pada lipatan kulit, mulut,
tenggorok, sal. cerna, vagina (alat vital)
 Jamur dimorfik : pengaruh lingkungan
 Mekanisme imun humoral & seluler
Kandidiasis oral/ Oral trush

FISSURA

MERAH

PSEUDOMEMBRAN
Kandidiasis Intertriginosa

 Mengenai lipatan kulit

 Kandidiasis terbanyak

 Gatal hebat

 Makula eritem, batas

 tegas, basah,

 lesi satelit
KANDIDOSIS VULVOVAGINALIS
 Definisi: infeksi vagina / vulva yang disebabkan
oleh Candida
 Fc. Predisposisi :
1. DM
2. Wanita hamil
3. IUD
 Gejala klinis:
 Gatal
 Daya tahan tubuh sedikit
 Labia mayora,kulit → erosi & lesi satelit
 Mukosa vagina → eritema
 Bercak-bercak seperti susu/bubuk,lengket sukar lepas
Kandidiasis vulvovaginalis

 Sangat gatal dan pedih

 Keluar cairan putih


mirip susu/ keju

 Pseudomembran putih

 Sangat eritem

 Lesi satelit
Kandidiasis vaginalis
LABORATORIUM
Pseudohifa
pemeriksaan
 Kerokan kulit + larutan
KOH 10 -20 %

 Pewarnaan Gram

 Kultur

 Pemeriksaan histopatologi

blastospora
PENATALAKSANAAN

 Umum :
 Mengurangi faktor predisposisi

 Topikal:
 Nistatin, gentian violet, mikonazol

 Sistemik
 Gol. Azol
PENGOBATAN

 Klotrimazol vaginal 500 mg dosis tunggal

 Klotrimazol 200 mg 3 hari

 Ketokonazol 2 x 200 mg p.o 5 hari

 Itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal

 Flukonazol 150 mg dosis tunggal


MIKOSIS PROFUNDA

 Mikosis yang mengenai alat dalam dan


kulit
 Etiologi :
 Jamur dimorfik
 Suhu 37°C → Ragi

kamar → Miselium
 Patogenesis
 Inhalasi + luka
 Reaksi radang kronis
GEJALA KLINIS

1. RADANG KRONIS
2. MUNCULAN:
Granuloma – Tumor – Fistel – Ulkus
3. PERABAAN KERAS
1. MYCETOMA → KAKI
2. PHYCOMYCOSIS SUBCUTANEUS → SUBKUTAN
3. CHROMOMYCOSIS → LENGAN & TUNGKAI
4. SPOROTRICHOSIS → LIMFE
5. RHINOSPORIDIOSIS → HIDUNG
6. ACTYNOMYCOSIS → LEHER
7. HISTOPLASMOSIS → ALAT DALAM
GAMBAR

KROMOMIKOS
IS

MISETOMA
DIAGNOSIS & TERAPI

 Diagnosis : klinis + lab

 DD/ :
 TBC kutis, lepra, sifilis, tumor

 Terapi
 Amfoterisin B, Yodium, Azol
Terima kasih….

Anda mungkin juga menyukai