DAN JAMUR
PEMBIMBING: dr. Mimbar Topik, M.Ked(DV), Sp. DV
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Malikussaleh
RSU Cut Meutia
Lhokseumawe
2022
DERMATOMIKOSIS
DERMATOFITOSIS NONDERMATOFITOSIS
DERMATOFITOSIS
Definisi :Suatu kelainan pada kulit yang disebabkan oleh jamur dermatofita ( Microsporum, Trichophyton dan Epidermophyton) yang menyerang
Etiologi
Gambaran klinis
Lesi bentuk pustular folikulitis sampai bentuk kerion (abses), berupa sebukan massa rambut yang patah dan pus. Jaringan
parut, alopesia permanen.
4. Favus
Etiologi: T. Schoenleini.
Pembentukan scutula yaitu krusta berbentuk mangkok warna merah kuning berkembang menjadi kuning kecoklatan.
Pengangkatan krusta terlihat dasar cekung, merah, basah dan berbau seperti tikus (mousy odor)
Diagnosis Banding Tinea Kapitis: Dermatitis seboroik, psoariasis, dermatitis atopic, liken
simpleks kronik, alopesia areata, trikotilomania, liken plano pilaris
Penatalaksanaan
◙ Hindari sumber penularan : anjing, kucing, monyet, sisir,
topi,handuk, sarung bantal.
◙ Farmakoterapi
a. Terapi topikal
Selenium Sulfida 1% atau 2,5%
Zinc Pyrithione 1% atau 2%
Ketoconazole 2%
b. Terapi sistemik
Dewasa: Griseofulvin 20-25 mg/kgbb/hari (6-8 minggu)
Terbinafin 250 mg/hari (2-8 minggu)
Itraconazole 5 mg/kgbb/hari (2-4 minggu)
Fluconazole 6 mg/kgbb/hari (3 minggu)
Anak: Terbinafin 3-6 mg/kgbb/hari (2-8 minggu)
2. TINEA FACIALIS
Wajah,kulit tidak berambut ( glabrous skin )
Etiologi : T. rubrum, T. mentagrophytes
Gambaran klinis :
1. Psoriasis
2. Dermatitis kontak
3. Diskoid Lupus Eritematosus
Penatalaksanaan :
1 .Sikosis barbae
Rambut putus-putus
2. Karbunkel
Penularan melalui kontak hewan atau tanah
Microsporum sp
Penatalaksanaan Hindari sumber, penularan hewan
Gambaran klinis :
Farmakoterapi:
Bentuk superfisial : eritropapulo skuamus ( Tinea
1. Anti jamur topical
korporis )
Larutan KOH 10%, hifa (+) Terbinafine 250 mg/hari (2-4 minggu)
4. TINEA CORPORIS
Kulit tidak berambut ( glabrous skin )
Gambaran klinis:
Leher, badan, lengan, tungkai. Lesi bulat berbatas tegas, bagian tepi
tampak lebih meradang, bagian tengah
Penularan melalui hewan, tanah dan manusia ke
manusia.
cenderung menyembuh (central healing)
berskuama, polisiklik. Derajat inflamasi
Etiologi : Trichophyton sp, Microsporum sp,
bervariasi tergantung spesies penyebab,
Epidermaphyton sp
terdiri dari eritem, vesikel, pustul
Diagnosa Banding: Psoriasis, pitiriasis rosea,
Morbus Hansen Tipe PB/MB, eritema anulare
Pemeriksaan Penunjang
centrifugum, tinea imbrikata, dermatitis numularis
Larutan KOH 10%, hifa (+)
Penatalaksanaan
Etiologi : T. concentricum
Gambaran Klinis :
Makula dan papul kecoklatan melebar dari tengah ke arah luar, lapisan stratum korneum terlepas dengan bagian
bebasnya menghadap sentrum lesi, proses ini berlangsung terus menerus sehingga terbentuk lingkaran-lingkaran
konsentris seperti susunan genteng, eritama sangat minim, pada awal infeksi terasa sangat gatal.
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Hindari sumber penularan seperti pakaian, tempat tidur, alat-alat yang digunakan..
Oral : Griseofulvin
Itrakonazol
Terbinafin
6. TINEA KRURIS Diagnosis Banding :
Genito krural, sangat berpengaruh lembab, karena
Penatalaksanaan
Gambaran klinis:
Hindari faktor predisposisi, pengobatan
Lokasi genito-krural atau sisi medial paha atas,
sama dengan Tinea korporis
asimetris atau bilateral. Lesi berbatas tegas, tepi
berskuama, likenifikasi.
Pemeriksaan Penunjang :
punggung kaki
Dewasa, bekerja ditempat basah (tukang cuci), memakai sepatu tertutup dalam waktu lama
Gambaran klinis
Tipe interdigitalis : maserasi ( putih, berfisura atau erosi ) sela jari 4 dan 5 ,tercium bau busuk
Tipe vesikuler (akut atau sub akut) : beberapa vesikel, vesiko-pustulosa kadang bula ditelapak
kaki, jarang ditumit. Perluasan lesi interdigital, mulai sekitar jari kemudian punggung kaki atau telapak
kaki.
Tipe papulo skumosa hiperkeratotik (kronis) : tumit, telapak kaki bagian lateral, lesi dengan bercak
skuama putih agak mengkilat, melekat dan relatif tidak meradang. Lesi setempat tapi bisa seluruh
telapak kaki, simetris disebut Moccasin foot
Tinea pedis
interdigitalis
Tinea pedis subakut Tinea pedis tipe hiperkeratotik
Pemeriksaan Penunjang :
Larutan KOH 10% , hifa ( +), agak sulit karena sering infeksi bakteri
Diagnosis Banding :
Oral : Itraconazole 200 mg, 2x sehari (Selama 1 minggu), terbinafine 250 mg/hari (2 minggu), fluconazole
Etiologi : T. rubrum, T. mentagrophytes, E fluccosum (antropofilik), M.canis, T. verrucosum (zoofilik) dan M. gypseum
( geofilik )
Penularan melalui kontak manusia, binatang, atau tanah ( langsung, tidak ), autoinokulasi.
Gambaran klinis
Dishidrosis/eksematoid (akut), vesikel-vesikel sisi lateral tangan atau jari-jari, telapak tangan
Hiperkeratotik (kronis/subakut ), vesikel-vesikel deskuamasi, makula eritem, skuama tebal berwarna putih, mengenai
dermatitis atopic, liken simpleks kronikus, dermatitis kontak alergi, dermatitis kontak iritan, psoriasis vulgaris
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Topikal : Imidazol,
Ketokonazol,
Terbinafin,
Sertakonazol
Oral : Griseofulvin,
Ketokonazol,
Itrakonazol,
Terbinafin
9. ONIKOMIKOSIS
Menyerang kuku tangan dan kaki
Gambaran klinis
Kuku rusak atau warna kuku suram, dimulai dari distal, lateral,
proksimal, atau keseluruhan , kronis dan sulit sembuh
Ada 4 tipe onikomikosis :
1.Psoriasis kuku
2. Infeksi bakterial
3. Dermatitis kontak
4. Onikodistrofi traumatika
5 Yelloe nail sindrom
6 Onikolisis idiopatik
Penatalaksanaan
Pemeriksaan Penunjang
Stratum korneum, kronis, ringan, tanpa
Larutan KOH 10-20% , kelompokan sel ragi,
peradangan, tidak gatal kecuali berkeringat.
bulat berdinding tebal
Etiologi : Malassezia fulfur atau Pityrosporum Wood’s Light : flouresensi kuning muda
orbiculare.
Diagnosis Banding
Gambaran klinis Lesi dijumpai dibagian atas
1. Pitiriasis Alba 5. Vitiligo
dada meluas ke lengan atas, leher punggung
2. Leucoderma 6. Dermatitis seboroika
dan perut atau tungkai atas/bawah, muka.
3. Pitiriasis Rosea
Bercak bersisik warna putih pada kulit hitam
4. Morbus Hansen
atau coklat, kulit putih terlihat coklat
kemerahan.
Penatalaksanaan
yang bersifat inhibitor kompetitif terhadap enzim tirosinase dan mempunyai efek
sitotoksik terhadap melanosit.
Topikal : Azol ( ketokonazol, bifonazol, tiokonazol ), bentuk krim, 2-3 minggu Ketokonazol
2% , shampo, 10-15 menit sebelum mandi kemudian dicuci , 2-4 minggu, Selenium sulfida
1,8%, shampo. Sal Na Tiosulfas 20%, sesudah mandi, 15-30 menit, kemudian dibilas.
Pencegahan
Gambaran klinis
Asimtomatik, batang rambut teraba kasar, granular, nodul, fusiform, ukuran kecil.
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
Jamur terdapat saprofit di tanah, limbah, sampah tumbuhan busuk dan humus, dikayu, cat
dilingkungan lembab, tirai kamar mandi.
Gambaran klinis
Pemeriksaan Penunjang
1. Nevus pigmentosus
2. Melanoderma
4. Dermatitts kontak,
Penatalaksanaan
Penyakit jamur yang bersifat akut atau sub akut disebabka oleh spesies kandida
biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai kulit, kuku, vagina, kadang-
kadang dapat menimbulkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.
pseudotropicalis, C. lusitaniae.
Klasifikasi
1. Kandidosis oral
2. Kandidosis kutis dan selaput lendir genital
a. Lokalisata
b. Vulvovaginitis
c. Balanitis atau balanopostitis
d. Diaper candidosis
e. Kandidosis kutis granulomatosa
3. Paronikia candida dan onikomikosis candida
4. Kandidosis kongenital
5. Kandidosis mukokutan kronik
6. Reaksi Id
Gejala Klinis
A. Kandidiasis Kutan
Kandidiasis intertriginosa
Lesi berupa bercak berbatas tegas, bersisik, basah, eritematosus, dikelilingi lesi satelit berupa
vesikel, pustul kecil atau bula pecah - erosif. Bentuk yang paling sering pada orang dewasa
Lokasi lesi :
Lipatan paha
Intergluteal
Perianal
Umbilikus
Kandidiasis generalisata
Mengenai kulit glabrosa, bisa akibat perluasan kandidiasis intertriginosa
Ditemukan pada penderita dengan kondisi sistemuk yang buruk seperti DM, atau
dapat juga pada orang yang berdiam lama dalam air disebut water-bath dermatitis.
Lesi eritem, vesikel, pustul, mengenai daerah yang luas
Dapat pula sebagai penyebab sekunder yang menyertai penyebab primer dermatitis kontak
iritan.
Keluhan gatal dan perih, kulit daerah perianal eritem , edem, papul, pustul, erosif dan basah
serta terdapat skuama kolaret pada tepi lesi.
Granuloma kandida
Jarang ditemukan, penderitanya anak-anak, lesi mengenai wajah, kulit kepala berambut,
jari tangan,badan,kaki dan faring. Lesi berupa papul hiperkeratotik yang ditutupi krusta
tebal kuning kecoklatan (granuloma)
Kandidiasis mukosa selaput lendir
C.Vulvo vaginitis
A.Thrush atau stomatitis
Fluor albus, mukopurulen, bau asam, perasaan
Pada bayi ( terutama )
gatal vagina, sering pada DM, wanita hamil.
Sakit dan panas dimulut
d. Balanitis
Mulut bau asam
Lesi berupa selaput ( pseudomembran) putih, Papul-papul eritem, pustul, vesikel, erosi pada
coklat kelabu, bila selaput diangkat ulkus glans penis & sulkus koronarius.
investasi kandida ditempat jauh ( sela-sela jari kaki) Lesi kerokan kulit jamur (-)
sistemik (usus).
Manifestasi kelainan kulit (akibat alergi) biasanya jauh dari tempat 1. Tinea manus
3. Sistemik
Nystatin
Amfoterisin B
Ketokonazol
Flukonazol
Itrakonazol
KANDIDOSIS VAGINAL
Suatu VAGINITIS atau VULVOVAGINITIS dengan adanya vaginal discharge atau keputihan
dengan atau tanpa rasa gatal dan disebabkan oleh Candida.
Etiologi
Candida albicans dan ragi lain.
Dianggap saprofit atau komensal.
Ditularkan secara sexual.
Pada penurunan daya tahan tubuh.
Sifat saprofit berubah menjadi invasif sebagai infeksi oportunistik.
Yang mendukung penularan :
Infeksi jamur kronis disebabkan oleh Sporothrix schenkii dengan karakteritik lesi berupa nodul
pada kutan atau sub kutan dan pembuluh limfe, bisa mengalami supurasi, ulserasi dan eksudasi.
Etiologi : Sporothrix schenkii, dijumpai pada tanah, gigi tikus, paruh burung beo, dan tumbuh-
tumbuhan busuk.
Ada 3 tipe :
1.Tipe Limfokutan
2.Tipe Fix kutaneus
3.Tipe diseminata
Gambaran klinis
Tipe Limfokutan
Lesi dimulai dari nodul atau papel subkutan,berwarna merah
muda, nekrosis sentral, ulkus granulomatous
Infeksi meluas mengikuti aliran limfe ( asenden )
Pembuluh limfe teraba keras seperti tali dan terlihat ulkus
yang granulomatous mengikuti jalannya pembuluh limfe
Lokalisasi : paling sering ekstremitas bawah dan atas,
unilateral
limfokutan atau melalui inhalasi ke organ-organ lain Dewasa : 3 x 5 tetes sehari dinaikkan setiap
kemudian melalui pemb darah. hari 5 tetes sampai mencapai dosis sekitar 3 x 30-
Diagnosis banding
2. Golongan Azol
1. Tuberkulosis verukosa
Ketokonazol
2. S II
3. Amfoterisin B
2. MISETOMA
Etiologi : Jamur gol Eumycetes Misetoma Eumikotik
Predileksi : kaki, tangan, bahu, bokong atau kepala yang sering karena trauma
Lesi terdiri atas granuloma dan abses yang keluar melalui sinus-sinus, terdiri dari atas butir-butir berwarna kuning berukuran sampai 5
mm.
Cara penularan : melalui trauma (tertusuk duri atau kayu yang infeksius)
Kultur 2. Skrofuloderma
3. Sporotrikosis
Obat-obatan : Trimetropin +
Pemeriksaan radiologi : Kotrimoksazol + Streptomisin ( 9 bulan-
tahun ) Misetoma Aktinomikotik
Tidak spesifik, osteoporosis, dekstruksi
tulang, erosi tulang dan Ketokonazol, Itrakonazol, Amphoterisin B
Misetoma Eumikotik.
osteomielitis
3. KROMOMIKOSIS
Etiologi : Jamur golongan Dematiaceae
Cladosporium carionii
Phialophora verucosa Saprofit ditanah dan
Fonsecae pedrosoi tumbuhan
Hemodendrum compactum
1. Kutan- subkutan
- Predileksi : kaki,paha,lengan,muka, bahu, bokong
- 4-15 tahun
- papel kecil,gatal, membentuk plak dengan pinggir yang meninggi,
irreguler, nodul dengan permukaan verukos warna coklat, merah,
unggu.
- Beberapa lesi bergabung bunga kol
- Bila mengenai jaringan yang lebih dalam menyumbat aliran limfe
elefantiasis
Pemeriksaan Pembantu :
Sediaan langsung : Pus + KOH 10% spora, hifa
Kultur : Sabaraud agar
Histopatologi
Diagnosis Banding
2. Sifilis
3. Frambusia
Penatalaksanaan