Anda di halaman 1dari 20

EFUSI PLEURA

referat
Dokter muda : Ayu Permata Sari Br Tarigan
Preseptor : dr. Puspa Rosfadilla, M.Ked(Paru), Sp. P

BAGIAN ILMU/SMF PULMONOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA
ACEH UTARA
2022
Pendahuluan
o Pleura  suatu membran serosa yang memisahkan
paru-paru dengan dinding toraks bagian dalam
membantu proses bernapas
o Efusi pleura  akumulasi jumlah cairan yang
berlebih di dalam rongga pleura
o Efusi pleura dapat terjadi sebagai komplikasi dari
berbagai penyakit
o Semakin berat kondisi efusi pleura, semakin tinggi
mortalitas yang kemungkinan terjadi jika tidak segera
ditangani
DEFINISI DAN EPIDEMIOLOGI
● Efusi pleura merupakan akumulasi jumlah cairan ● Indonesia (2018) RSUD dr Harjono, efusi
abnormal pada rongga pleura, yang dibatasi oleh pleura mencapai 49 orang dengan jenis kelamin
pleura viceralis dan pleura parietalis. laki-laki 30 orang dan perempuan 19 orang

● Normal: 0,01 mL/kg/hari atau 15 mL/hari ● Penelitian 2017 di kota lampung dari 537
kasus, 33% kejadian karena keganasan, 27%
● Efusi pleura sering kali adalah manifestasi sekunder
karena gagal jantung, dan 22,9% karena TB
dari suatu penyakit yang mendasarinya

● Di Amerika Serikat (2021), angka kejadian efusi


pleura mencapai sekitar 1,5 juta kasus per tahun 
penyebab terbanyak gagal jantung kongesif,
pneumonia bakteri, dan emboli paru
ANATOMI

Pleura suatu membran serosa yang

melapisi permukaan dalam dinding toraks di

kanan dan kiri, melapisi permukaan superior

diafragma kanan dan kiri, melapisi

mediastinum kanan dan kiri (semuanya

disebut pleura parietalis), kemudian pada

pangkal paru, membran serosa ini berbalik

melapisi (membungkus) paru (disebut

desabagi pleura viseralis).


PATOFISIOLOGI

 Permeabilitas ↑tekanan hidrostatik


Pengurangan tekanan
01 kapiler dan gg.
vaskular
02 kapiler dalam sirkulasi
sistemik dan /atau paru
03 dalam rongga pleura

CHF, SVCS
Keganasan, radang, atelektasis yang
infeksi luas, mesothelioma

04
↓ drainase limfatik atau
penyumbatan 05 Peningkatan cairan peritoneal, dengan
migrasi melintasi diafragma melalui
limfatik
Keganasan, trauma
Sirosis, dialisis
peritoneal
Pathway
efusi pleura
Klasifikasi dan Etiologi

Transudat Eksudat

tek. Hidrostatik, tek. permeabilitas kapiler,


Mekanisme Negatif intrapleura, ↓tek. ↓drainase limfatik
onkotik

CHF, hipoalbumin, Pneumonia, tb, ca,


atelektasis akut, pleuritis, infark paru
Penyebab
sirosis hepatis,
sindroma nefrotik

• Cairan warna • Cairan warna keruh,


jernih terdapat neutrophil
Ciri-ciri • Berat jenis rendah • Berat jenis >0,105%
• Protein <3% • Ratio protein/LDH
cairan
• Terdapat limfosit serum 0,6
• Kadar protein >3%
DIAGNOSIS

01 02 03

Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang


Gejala utama:
1. Nyeri dada tumpul atau pleuritik
2. Batuk kering/nonproduktif
3. Sesak nafas
02 Pemeriksaan fisik: Inspeksi palpasi perkusi auskultasi

Ukuran efusi
Temuan
<300 ml 300-1500 mL >1500 mL

Takipneu Tidak ada Ada Sangat jelas

Ekspansi dada Normal Menurun Sangat menurun

Suara nafas Vesikular Menurun Tidak ada/bronkial

Cembungan spatium
Tidak ada Kadang ada Ada
ics
Pergeseran trakea
kontralateral/mediasti Tidak ada Tidak ada Ada
num

Egofoni Tidak ada Ada Ada

Fremitus taktil normal menurun Tidak ada


03 a. Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan penunjang

PosteroAnterior (PA) Anteroposterior (AP)

Opasitas homogen dengan sinus Densitas hemitoraks yang lebih tinggi


phrenicocostalis tumpul dan meniscus daripada sisi kontralateralnya
sign; atau gambaran menyerupai
diafragma yang meninggi pada efusi
pleura subpulmonum 200-300 cc Lateral decubitus

Opasitas di sepanjang sisi lateral


hemitoraks (Efusi pleura minimal) +/-60
cc
Sinus costophrenicus Lateral decubitus
tumpul
b. USG toraks

USG toraks lebih unggul daripada foto toraks dalam


mendiagnosis efusi pleura dan dapat mendeteksi efusi pleura
sekecil 5ml
c. Pemeriksaan Analisis Cairan
Jenis cairan pleura (MAKROSKOPIS)  dilakukan torakosintesis (LMA)
Warna cairan Perkiraan diagnosis
Kuning pucat (jerami) Transudat, eksudat pauci-cellular
Merah (seperti darah)  
Hematokrit < 5% Keganasan, BAPE (benign asbestos
  pleural effusion), PCIS (post cardiac injury
  syndrome), infark paru
Hematokrit cairan Trauma
pleura/serum ≥0,5

Putih susu Kilotoraks atau efusi pleura karena


kolesterol
Coklat Efusi pleura menyerupai darah yang sudah
berlangsung lama; pecahnya abses hati
amuba ke rongga pleura

Hitam Spora Aspergillus niger


Kuning kehijauan Pleuritis reumatoid
Warna dari selang makanan atau infus Selang makanan masuk ke dalam rongga
vena sentral pleura, perpindahan kateter ekstravaskular
ke mediastinum / rongga pleura

Karakteristik cairan  
Nanah Empiema
Kental Mesotelioma
Debris Pleuritis reumatoid
Keruh Eksudat inflamasi atau efusi lipid
Anchovy paste Pecahnya abses hati amuba
Bau atau cairan busuk Empiema anaerobik
Ammonia Urinotoraks
c. Pemeriksaan Analisis Cairan
 dilakukan torakosintesis (LMA)

Jenis cairan pleura (MIKROSKOPIS) Kriteria Light


Efusi bersifat EKSUDAT bila memenuhi satu atau lebih kriteria:
1. Ratio konsentrasi protein total/total protein serum cairan pleura yaitu >0,5,
2. LDH/serum LDH cairan plasma >0,6
3. LDH cairan pleura >2/3 batas atas normal untuk serum LDH (>200 IU)
PENATALAKSANAAN

Prinsip Kondisi gawat darurat  Airway, Breathing,


Circulation  Clear
Pengobatan kausal Efusi pleura massif  Thoracosentesis
 Water sealed drainage
(WSD)
 Pleurodesis

a. Ciprofloxacin: gol. Quionolon


yang efektif terhadap bakteri  Pemberian oksigen NC 2L/mnt
gram positif maupun negatif
b. Ceftriaxone IV: gol.  Terapi cairan berupa IVFD NS
Cephalosporine gol. III yang  Diet tinggi protein
efektif terhadap bakteri gram
negatif dan sgt efektif untuk
 Analgetik
mengatasi resistensi  Antibiotik broad spectrum
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai