Jimenez D, et al. Etiology and prognostic significance of massive pleural effusions. Respiratory
Medicine 2005;99:1183-87.
aNatomi pLEURA
A B
Moore KL, Dalley AF, Agur AMR, Clinically oriented anatomy; 2010.p.108-26
Antunes G, Neville E, Duffy J. BTS management malignant pleura efussion
Efusi pleura terjadi apabila produksi meningkat minimal 30 X
normal (melewati kapasitas maksimum ekskresi) dan/atau
adanya gangguan absorbsi
Lateral dekubitus → 5 mL
a b
Pemeriksaan
penunjang yang
lain
Positron emission tomography scan
(PET scan)
Magnetic resonance imaging dapat membedakan efusi pleura
(MRI) pada dada ganas dan jinak termasuk
kurang memuaskan dan mesothelioma (sensitivitas 97%,
spesifitas 88,5%) tp false positif
lebih mahal dari CT atau USG dengan kondisi infeksi
ANALISIS CAIRAN PLEURA
DILAKUKAN SAAT AWAL UNTUK MENENTUKAN EKSUDAT ATAU
TRANSUDAT
Jenis Pemeriksaan Transudat Eksudat
Uji Rivalta Negatif Positif
Berat Jenis < 1,016 > 1,016
Protein < 3 gr % > 3 gr %
Rasio protein pleura : protein serum < 0,5 > 0,5
Laktat dehidrogenase (LDH) < 200 IU > 200 IU
Rasio LDH cairan pleura : LDH serum < 0,6 > 0,6
Torakoskopi
Biopsi Pleura
Pemeriksaan histopatologi Dilakukan bila dari
torasentesis hasil tidak
pleura menegakkan diagnosis
meyakinkan dan dicurigai
efusi pleura maligna 50-70% keganasan
dengan penemuan sel ganas
pada jaringan pleura. biopsi permukaan pleura
parietal dan visceral
Bronkoskopi
dilakukan setelah
evakuasi cairan pleura
maksimal pada efusi
pleura masif
ASPIRASI PLEURA TERAPEUTIK
Pasien dengan efusi pleura sekitar 15% tidak dapat ditegakkan diagnosanya
Observasi pilihan terbaik jika pasien perbaikan klinis dan tidak ditemukkan infiltrat
maupun nodul paru atau setelah melewati evaluasi awal tidak ditemukkan keganasa
n.
PENATALAKSANAAN
• terapi penyebab
ATELEKTASIS
DEFINISI
• Suatu kondisi paru kolaps/ tidak mengembang (segmental, lobalis, paru satu sisi) yang
disebabkan oleh beberapa penyebab.
BERDASAR PENYEBABNYA DIBAGI 2 TIPE
• Batuk
• Sakit dada
• Takikardi
• sianosis
DIAGNOSIS
• Tergantung penyebabnya.
EMPIEMA
DEFINISI
• Empiema adalah kumpulan cairan eksudatif di rongga pleura yang berhubungan dengan
terjadinya infeksi paru.
• Definisi menurut Vianna, empiema adalah efusi pleura dengan kultur bakteri yang positif
atau jumlah leukosit lebih besar dari 15,000/mm3 dan level protein diatas 3.0 g/dL
PATOFISIOLOGI
• Infeksi bakteri aerob memiliki gejala klinis yang sama dengan pneumonia karena bakteria
aerob tanpa efusi. Manifestasi klinis awal yaitu demam yang bersifat akut dengan nyeri
dada, produksi sputum yang meningkat dan leukositosis.
• Infeksi bakteria anaerob akan memperlihatkan gejala klinis sub akut. Gejala klinis akan
mulai dirasakan setelah >7 hari sejak pertama kali mendapatkan gejala seperti batuk tidak
produktif, demam subfebrile, bau mulut, leukositosis dan anemia
PENEGAKAN DIAGNOSIS
• RO THORAX
• USG
• CT SCAN THORAX
• PUNGSI DIAGNOSTIK, KULTUR MIKROORGANISME
PENATALAKSANAA
N
• Antibiotik
Obat-obatan yang memiliki penetrasi terbaik kedalam rongga pleura adalah aztreonam,
klindamisin, ciprofloksasin, cefalosporin dan penisilin
• Fibrinolitik
Penggunaan fibrinolitik intrapleura (streptokinase, urokinase dan alteplase)
• Pembedahan
VATS/ Torakotomi decortikasi
KYPHOSCOLIOSIS
PERUBAHAN ANATOMI PARU
Bentuk
• Skoliosis struktural — kelengkungan tulang belakang yang terkait dengan rotasi tulang belakang
Lokasi
• Thoracic
• Pinggang
• Thoracolumbar
Arah
Sudut
DATA KLINIS
Tanda-tanda vital
• Takipnea
• Takikardi, Tensi meningkat, cardiac out put
• Sianosis
• Clubbing Finger
• Oedem perifer , distensi vena
• Distensi vena
• Pitting edema
• Hepatomegali kongestif
• Batuk dengan sputum produktif
PEMERIKSAAN DADA
VT RV FRC TLC
N or
VC IC ERV RV/TLC%
N
ARTERIAL BLOOD GASES
Mild to Moderate Kyphoscoliosis
• Acute alveolar hyperventilation with hypoxemia