Anda di halaman 1dari 30

Pleural Effusion

Jessica Alexandria
Definisi
• Efusi pleura di definisikan sebagai
adanya cairan berlebih dalam cavum
pleura, biasanya disebabkan oleh
ketidakseimbangan produksi cairan
atau absorbsinya, atau bisa keduanya.
Epidemiologi
• Efusi pleura umum terjadi.
• Di Amerika dan Inggirs, dalam satu
tahun, kasus efusi pleura diperkirakan
mencapai 1-1,5 juta kasus baru per
tahun.
Etiologi
• Normalnya, spatium pleura
mengandung kira-kira 10 mL
cairan, yang menggambarkan
keseimbangan antara:
–Gaya hidrostatik dan onkotik
pada kapiler pleura visceralis dan
parietalis.
–Drainase limfatik yang presisten
• Efusi pleura dapat diakibatkan dari
• Peningkatan permeabilitas membran pleura (co:
inflamasi, keganasan, emboli pulmo)
• Reduksi tekanan onkotik intravaskular (co:
hipoalbuminemia karena sindroma nefrotik atau
sirosis)
• Peningkatan permeabilitas kapiler atau disrupsi
vascular (co: trauma, keganasan, inflamasi,
infeksi, infark pulmonary, hipersensitivitas obat,
uremia, pankreatitis).
• Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler dalam
sistemik dan/atau sirkulasi pulmoner (co: CHF,
superior vena cava syndrome).
• Penurunan tekanan dalam pleural space
(karena ketidakmampuan paru untuk
berekspansi secara penuh ketika inspirasi);
hal ini disebut sebagai ‘trapped lung’ (co:
atelektasis ekstensif karena bronkus
terobstruksi atau kontraksi dari fibrosis
yang menyebabkan fisiologi paru
terhambat)
• Penurunan drainase limfatik atau sumbatan
total dari pembuluh limfe yang melibatkan
ruptur atau obstruki dari duktus thoracicus
(co: keganasan, trauma)
• Peningkatan cairan peritoneal dengan
ekstravasi yang bersifat micro diseluruh
diafragma via limfatik atau defek
microstruktural dari diafragma (co: hepatic
hydrothorax, sirosis, peritoneal dialysis)
• Pergerakan cairan dari edema pulmo
diseluruh pleura visceralis.
• Peningkatan persisten dari tekanan onkotik
cairan pleura dari efusi pleura yang sudah
ada, yang menyebabkan akumulasi cairan
lebih lanjut.
Patofisiologi
Penyebab Penyakit
Peningkatan Tekanan - Penyakit lemah jantung kiri
Mikrovaskuler - Emboli paru
- Kanker
Permeabilitas kapiler Pneumonia
meningkat
Peningkatan tekanan onkotik Hipoalbumin (peny. Liver,
ginjal)
Penurunan tekanan intrapleura Atelektase
Peningkatan cairan rongga Ascites (sirosis hepar)
peritoneal
Ruptur duktus thoracicus Tumor di rongga dada
Drainase Limfatik menurun Keganasan
Jenis Cairan Pleura & Etiologinya
Hubungan Antara Penampakan
Cairan Pleura dan Penyebabnya
Perbedaan Transudat dan
Eksudat
JENIS TRANSUDAT EKSUDAT
PEMERIKSAAN
RIVALTA +/- +
Protein < 3 gr/100 cc > 3 gr/100 cc
LDH (lactic < 200 IU > 200 IU
dehydrogenase)
Berat Jenis < 1,016 > 1,016
Ratio Protein Pleura : < 0,5 > 0,5
Protein Serum
Ratio LDH Pleura : < 0,6 > 0,6
LDH Serum
Leukosit < 1000/mm3 > 1000/mm3
Diagnosis Definitif Berdasarkan
Analisa Cairan Pleura
Algoritma
Diagnosis
Gambaran Klinis
Jumlah Cairan Pleura KLINIS
Tergantung penyakit
primer,
Keluhan: Batuk, Nyeri
dada kemeng, Sesak
nafas, panas badan /
sumer.
< 300 cc Tanda fisik tidak nyata
> 500 cc Gerakan hemothorax
turun, suara nafas lemah
> 1000 cc Dada mencembung pada
sisi yang sakit
> 2000 cc Suara nafas lemah, hilang
Anamnesa
Riwayat penting
yang harus di
tanyakan kepada
pasien dengan
kecurigaan efusi
Pemeriksaan Fisik
• Dada mencembung
• Sela iga melebar
• Gerakan nafas menurun
• Perkusi redup
• Fremitus suara menurun
• Suara nafas lemah / hilang
• Egofoni
Pemeriksaan Radiologis
Thoracoscopy
• Tujuan: melihat keseluruhan paru, dan jika diperlukan,
melakukan biopsi dari permukaan pleura parietalis atau
visceralis.
• Indikasi utama: efusi yang tidak diketahui penyebabnya,
terutama, jika ada kecurigaan ke arah mesothelioma,
kanker paru, atau TB.
• Kontraindikasi: menyempitnya spatium pleura karena
perlekatan.
• Kontraindikasi relatif: batuk tak terkontrol, hipoksemia,
koagulopati, penyakit jantung berat.
• Komplikasi: kebocoran udara persisten, emfisema
subkutan, kematian (sangat jarang)
Terapi
Thoracentesis Terapeutik
• Indikasi: semua efusi pleura yang cukup
besar untuk menyebabkan gejala
respiratori.
• Kontraindikasi absolut: infeksi kutaneus
aktif pada daerah pungsi
• Kontraindikasi relatif: severe bleeding
diathesis, antikoagulasi sistemik,
volume cairan kecil
• Komplikasi: perdarahan, pneumothorax,
infeksi (infeksi jaringan-lunak atau
• Secara umum, pengurangan cairan
tidak boleh melebihi 1000 – 1500 L
dalam sekali drainase.
• Drainase cepat bisa menjadi faktor
predisposisi komplikasi berupa ekspansi
edema pulmoner dalam paru atau
perpindahan cairan secara cepat dari
celah intravascular ke celah pleural
(post-thoracentesis shock).
• Komplikasi tersebut tampaknya
berhubungan dengan besarnya tekanan
negatif pada cavitas pleura ketika
Tube Thoracostomy (Chest
Tube)
• Untuk drainase volume besar yang
kontinyu akan udara atau cairan dari
spatium pleura.
• Indikasi: pneumothorax spontan /
iatrogenik, hemothorax, penetrating chest
trauma, efusi parapneumonic kompleks
atau empyema, chylothorax, dan
pleurodesis dari efusi pleura simptomatik.
• Kontraindikasi absolut: -. Tetapi pada
pasien dengan spatium pleura yang
kompleks karena lokulasi multipel, CT
scan dada dengan kontras harus
Pleural Sclerosis (Pleurodesis)
• Indikasi: untuk pasien dengan efusi
maligna simptomatis yang tidak
terkontrol dan rekuren, dan lebih
jarang, untuk kasus-kasus efusi
benign setelah kegegalan
pengobatan medis.
• Agen sclerosing dimasukkan ke
cavum pleura melalui tube
thoracostomy untuk menyebabkan
• Pleural sclerosis hanya boleh
dilakukan ketika paru terekspansi
penuh setelah drainase cairan.
• Kegagalam pleurodesis biasanya
disebabkan karena teknik
suboktimal atau ketidakmampuan
memperkirakan permukaan dari
pleura.
Video-assisted Thoracoscopy
• Berguna dalam manajemen efusi
parapneumonic yang tidak di drainase
secara komplit.
• Dengan thoracoscopy, loculi dalam
pleura dapat terdisrupsi, spatium leura
dapat di drainase secara komplit, dan
chest tube dapat di pasang secara
optimal.
Komplikasi
• Lung scarring
• Pneumothorax (sebagai
komplikasi thoracentesis)
• Empyema (kumpulan pus
dalam cavum pleura)
• Sepsis, terkadang
menyebabkan kematian
Empyema
• Merupakan proses supurasi (nanah)
dalam rongga pleura
• Etiologi
– Infeksi dari paru: pneumonia, abses
paru, bronkiektasis, TB paru, jamur
paru, fistel bronkopleura
– Infeksi diluar paru: trauma thorax,
bedah thorax, torakosentesis, abses
hati, fistel esofagus-pleura
Gejala Klinis
Akut Kronis
• Gejala mirip pneumonia • Empiema > 3 bulan
• Demam • Badan lemah, pucat
• Nyeri pleuritik • Kurus
• Batuk produktif + • Clubbing finger
darah/nanah • Tanda cairan di rongga
• Tanda cairan di rongga pleura
pleura • Dada datar / cembung
• Anemia
• Clubbing finger
Terapi Empiema
Prinsip pengobatan:
1. Pengosongan nanah di Rongga pleura
2. Terapi antibiotika
3. Penutupan rongga pleura
4. Terapi kausal
5. Terapi tambahan
Terima
Kasih.

Anda mungkin juga menyukai