ABSTRAK
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis, yang paling mempengaruhi paru-paru. Prevalensi penyakit TBC semakin meningkat, total
kasus TBC yang tercatat di Puskesmas Kecamatan Pulogadung 4 tahun terakhir lebih banyak dibanding
kelurahan lain yaitu tahun 2012 = 32 kasus, tahun 2013 = 45 kasus, tahun 2014 dan 2015 sebanyak 17
kasus. Hal ini terjadi karena upaya pencegahan penyakit tuberkulosis yang dilakukan warga belum
maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat
terhadap upaya pencegahan penyakit tuberkulosis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan desain cross sectional, menggunakan teknik Cluster Sampling dengan analisis univariat, bivariat,
dan uji Chi- square, sert a sample penelitian adalah warga Kelurahan Pulogadung. Hasil analisis univariat
menunjukkan 49% responden memiliki upaya pencegahan penyakit TBC kurang, 50% responden
memiliki pengetahuan kurang terhadap upaya pencegahan penyakit TBC dan 51% responden memiliki
sikap negatif terha da p upaya pencegahan penyakit TBC. Analisis bivariat dengan uji Chi-square
pada α=0.05, hasil analisis didapatkan ada hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan
penyakit TBC p value 0.000, OR 10,825, 95%CI 4,036-29,035, dan ada hubungan antara sikap masyarakat
dengan upaya pencegahan penyakit TBC p value 0.009, OR 0,317,95%CI 0,140-0,717. K e s i m p u l a n
ada hubungan yang bermakna pengetahuan dan sikap dengan upaya
p e n c e g a h a n T B C . S a r a n tenaga kesehatan dapat lebih meningkatkan promosi kesehatan yang
lebih baik lagi mengenai pentingnya melakukan upaya pencegahan penyakit TBC.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang droplet dari TB paru orang yang terinfeksi.
Banyak diantara kita sering mengalami Indonesia adalah 10 negara dengan kejadian TB
gangguan kesehatan disebabkan berbagai macam tertinggi, setelah India, Cina, Afrika Selatan.
penyakit, ada yang ringan misalnya demam dan Indonesia berada di urutan keempat tahun 2012.
flu namun ada pula yang berat misalnya penyakit Menurut World Health Organization (WHO)
jantung, HIV/ AIDS, tuberkulosis paru dan tahun 2012 insiden tertinggi ditemukan di Asia
beberapa penyakit lain. Ada beberapa faktor yang (58 %) dan Afrika (27 %), Berdasarkan Global
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat Report Tuberkulosis paru World Health
diantaranya tingkat ekonomi,pendidikan, Organization (WHO) tahun 2011, angka
keadaan lingkungan, kesehatan dan budaya prevalensi tuberkulosis paru di Indonesia
sosial. (Aty, 2013). diperkirakan 289 per 100.000 penduduk. Di
Penyakit Tuberkulosis paru adalah Indonesia tahun 2013 ditemukan jumlah kasus
penyakit menular langsung oleh Mycobacterium baru Basil Tahan Asam positif (BTA +) sebanyak
tuberculosis. Biasanya paru-paru adalah yang 196.310 kasus, menurun bila dibandingkan kasus
paling umum terinfeksi, tetapi dapat mengenai baru BTA+ yang ditemukan tahun 2012 yang
organ lain. Penyakit ini dapat ditularkan melalui sebesar 202.301 kasus. (Wenas, 2015).
619
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan Vol. 10, No. 2, Desember 2017 ISSN : 1693-6868
Penyakit TB Paru telah dikenal lebih dari TBC, melakukan penyuluhan tentang penyakit
satu abad yang lalu, sejak ditemukannya kuman TBC di setiap RW. Penanggung jawab poli TB
penyebab tuberkulosis oleh Robert Koch tahun mengatakan dari semua kelurahan di
1882. (Mansjoer, 2008). Partikel infeksi ini dapat kecamatan Pulogadung, yang memiliki kasus
menetap 1 – 2 jam, tergantung pada ada tidaknya tuberkulosis terbanyak yaitu kelurahan
sinar ultra violet, ventilasi yang buruk dan Pulogadung yaitu: tahun 2012= 19 kasus,
kelembaban. Pada suasana yang lembab dan tahun 2013 = 23 kasus, dan tahun 2014 serta
gelap kuman dapat bertahan berhari–hari sampai 2015 = 17 kasus
berbulan–bulan dan akan menempel pada jalan Berdasarkan latar belakang ini peneliti
nafas atau paru-paru (Aditama, 2006). ingin mengetahui adakah hubungan tingkat
Meningkatnya jumlah penderita TB Paru pengetahuan dan sikap masyarakat
di Indonesia disebabkan oleh perilaku yang tidak terhadap upaya pencegahan penyakit
sehat. Menurut Ditjen Pemberantas Penyakit tuberkulosis di Kelurahan Pulogadung Jakarta
Menular dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen Timur.
P2MPL), tingginya angka kejadian TB Paru
disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat 2. Tujuan Penelitian
Indonesia tentang TB Paru. Hanya 8% responden Untuk mengetahui Hubungan Tingkat
yang menjawab dengan betul cara penularan TB Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Terhadap
66% yang mengetahui tanda dan gejala Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis di
(Kementerian Kesehatan RI, 2011). Kelurahan Pulogadung Jakarta Timur Tahun 2016
Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan
prevalensi TBC paru cenderung meningkat sesuai 3. METODE PENELITIAN
bertambahnya umur dan prevalensi tertinggi penelitian ini adalah penelitian analitik
pada usia lebih dari 65 tahun. Prevalensi TBC kuantitatif, dengan desain cross sectional,
paru 20% lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan menggunakan data primer, data sekunder,
perempuan, tiga kali lebih tinggi di pedesaan sampel sebanyak 100 responden yang masuk
dibandingkan perkotaan dan empat kali lebih dalam kriteria sampel inklusi dan eksklusi ,
tinggi pada pendidikan rendah dibandingkan pengambilan sampel dengan simple random
pendidikan tinggi. Sebanyak 17 provinsi sampling, kuesioner sudah dilakukan uji validitas,
mempunyai prevalensi Tuberkulosis Paru diatas uji reabilitas. Analisis univariat, bivariat dengan
prevalensi nasional, yaitu Aceh, Sumatera Barat, chi square.
Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Tempat : Kelurahan Pulogadung kotamadya
Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Jakarta Timur
Tenggara, Gorontalo, Papua Barat, dan Papua Waktu : Mei – Juli 2016.
(Depkes, 2008).
Kasus penyakit tuberkulosis (TBC) di 4. HASIL dan PEMBAHASAN
wilayah kelurahan Pulogadung cukup tinggi, 4.1. Distribusi Frekuensi Upaya Pencegahan
tercatat di Puskesmas Kecamatan Pulogadung
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Upaya Pencegahan
tahun: 2012 = 32 kasus, tahun 2013 = 45 Penyakit TBC Di Kelurahan Pulogadung Tahun
kasus, tahun 2014 dan tahun 2015 = 17 kasus. 2016
Dari data yang tercatat selama empat tahun Upaya Frekuensi Presentase
terakhir menunjukkan kasus penyakit Pencegahan (%)
Penyakit TBC
tuberkulosis cukup tinggi. Sementara
Kurang 49 49
Puskesmas Kecamatan Pulogadung (dengan Baik 51 51
wilayah cakupan kerja = 9 kelurahan; Total 100 100,0
Pulogadung, Kayu Putih,Jatinegara Kaum, Jati 1,
Jati 2, Pisangan timur 1, Pisangan timur 2,
Rawamangun, Cipinang). sudah melakukan Berdasarkan table 1, diketahui responden
berbagai upaya pencegahan, diantaranya yang memiliki upaya pencegahan penyakit
pembentukan kader TB yang memantau pasien TBC “kurang” sebanyak 49 orang (49%)
620
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan Vol. 10, No. 2, Desember 2017 ISSN : 1693-6868
sedangkan responden yang memiliki upaya penyakit TBC “baik” sebanyak 62 orang
pencegahan penyakit TBC “baik” sebanyak 51 (62%).
orang (51%).
4.3. Distribusi Frekuensi Sikap Upaya
4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Pencegahan TBC
Upaya Pencegahan TBC
Tabel3. Distribusi Frekuensi Sikap Upaya
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Upaya Pencegahan Penyakit TBC Di Kelurahan
Pulogadung Tahun 2016
Pencegahan TBC Di Kelurahan
Sikap Upaya Frekuensi Presentase
Pulogadung Tahun 2016
Pencegahan (%)
Penyakit TBC
Pengetahuan Frekuensi Presentase
Positif 51 51
Upaya (%)
Pencegahan TBC Negatif 49 49
Kurang 38 38 Total 100 100,0
Baik 62 62
Total 100 100,0
Berdasarkan tabel 3. diketahui
responden yang memiliki upaya pencegahan
Berdasarkan table 2, diketahui responden penyakit TBC “Positif” 51 orang (51%)
berpengetahuan upaya pencegahan penyakit sedangkan responden yang memiliki upaya
TBC “kurang” 38 orang (38%) dan yang pencegahan penyakit TBC “negatif” sebanyak
memiliki pengetahuan upaya pencegahan 49 orang (49%).
Upaya Pencegahan
Pengetahuan Total P OR (95% CI)
Kurang Baik
N % n % n %
Kurang 31 81,6 7 18,4 38 100,0 10,825
Baik 18 29,0 44 71,0 62 100,0 0,000 (4,036 –
Jumlah 49 49,0 51 51,0 100 100,0 29,035)
621
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan Vol. 10, No. 2, Desember 2017 ISSN : 1693-6868
Tabel 5. Distribusi Responden Menurut Sikap dan Upaya Pencegahan TBC di Kelurahan Pulogadung
Tahun 2016
Upaya Pencegahan
Sikap Kurang Baik Total P OR (95% CI)
n % n % n %
Positif 18 35,3 33 64,7 51 100,0 0,317
Negatif 31 63,3 18 36,7 49 100,0 0,009 (0,140 –
Jumlah 49 49,0 51 51,0 100 100,0 0,717)
622
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan Vol. 10, No. 2, Desember 2017 ISSN : 1693-6868
623
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan Vol. 10, No. 2, Desember 2017 ISSN : 1693-6868
624