Anda di halaman 1dari 34

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP WAKTU

PENYEMBUHAN LUKA POST BEDAH MAYOR


DI RSU Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh
DYNA PUSPITASARI
NIM : A11300880

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017

i
ii
iii
iv
v
vi
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Skripsi, Juli 2017

Dyna Puspitasari 1), Bambang Utoyo 2), Dadi Santoso 3)

ABSTRAK

Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Waktu Penyembuhan Luka Post Bedah Mayor
di RSU Dr. Soedirman Kebumen

Latar Belakang: Pembedahan adalah salah satu cara menyembuhkan penyakit,


dengan cara invasif, yaitu membuka bagian tubuh pasien. Menurut data
Organisasi Kesehatan Dunia, di Indonesia tercatat 1,2 juta kasus pembedahan per
tahun 2012. Salah satu akibat pembedahan adalah luka bedah yang waktu
penyembuhannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya mobilisasi dini.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadpa waktu
penyembuhan luka post bedah mayor di RSU Dr. Soedirman Kebumen.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan
pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien post
bedah mayor yang dirawat di RSU Dr. Soedirman Kebumen. Pengambilan sampel
dilakukan dengan metode purposive sampling terdiri dari 70 responden yang
kemudian dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil sejumlah 17 responden
(48,6%) pada kelompok eksperimen memiliki waktu penyembuhan luka yang
cepat (3-5 hari), sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas responden termasuk
ke dalam kategori waktu penyembuhan luka normal (6-10 hari), yaitu sebanyak 21
responden (60,0%).
Kesimpulan: Penelitian ini menggunakan uji independent sample t dan
menunjukkan nilai p = 0.000 (α < 0,005), yang berarti hipotesis nol ditolak dan
hipotesis kerja diterima, maka ada pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu
penyembuhan luka post bedah mayor di RSU Dr. Soedirman Kebumen.

Kata Kunci : Bedah Mayor, Waktu Penyembuhan Luka, Mobilisasi Dini.


1
Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
2
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3
Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

vii
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
School of Health Sciences of Muhammadiyah Gombong
Minithesis, July 2017

Dyna Puspitasari 1), Bambang Utoyo 2), Dadi Santoso 3)

ABSTRACT

The Effect of Early Mobilization towards Post Major Surgery Wound Recovery
Time in Dr. Soedirman Kebumen General Hospital

Background: Surgery is one of curing management disease, in which the


surgeons use invasive procedures by opening the affected body. According to
World Health Organization data, there were 1,2 millions of surgeries during 2012
in Indonesia. The surgery wounds recovery time may depends on some factors,
and of them is early mobilization.
Objective: This research aimed at finding the effect of early mobilization towards
post major surgery wound recovery time in Dr. Soedirman Kebumen General
Hospital.
Methods: This research used a purposive sampling method. The population
included all major surgery patients who were taken care of in the caring ward in
Dr. Soedirman Kebumen Hospital. Samples comprising 70 respondents meeting
the inclusion criteria were selected using purposive sampling method and then
divided into 2 groups, which were experiment group and control group. The
collected data were then analyzed using an independent sample t test.
Results: This research found that the wound time recovery in 17 respondents
(48,6%) in experiment group belonged to fast category (3-5 days), while mostly
respondents in control group comprising 21 respondents (60,0%) belonged to
normal time of wound recovery (6-10 days).
Conclusions: This research used an independent sample t test and showed p value
= 0,000 (α < 0,05) which meant null hypothesis was rejected and the alternative
hypothesis was accepted, so there was an effect of early mobilization towards post
major surgery wound recovery time in Dr. Soedirman Kebumen General Hospital.

Keywords: Major Surgery, Wound Recovery Time, Early Mobilization.


1
Student of School of Health Sciences of Muhammadiyah Gombong
2
Lecturer of School of Health Sciences of Muhammadiyah Gombong
3
Lecturer of School of Health Sciences of Muhammadiyah Gombong

viii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap
Waktu Penyembuhan Luka Post Bedah Mayor di RSU Dr. Soedirman
Kebumen”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang tulus serta penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sudadi dan Ibu Purwati, juga adik tercinta,
Ersa Tamari, yang tanpa lelah telah memberikan dukungan, motivasi, dan doa
selama penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Hj. Herniyatun, M.Kep., Sp.Kep.Mat., selaku Ketua STIKES
Muhammadiyah Gombong.
3. Ibu Isma Yuniar, M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong.
4. Bapak Bambang Utoyo, M.Kep., selaku pembimbing utama yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan masukan selama penyusunan skripsi
ini.
5. Bapak Dadi Santoso, M.Kep., selaku pembimbing pendamping yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan masukan selama penyusunan skripsi
ini.
6. Bapak dr. H. Bambang Suryanto, M.Kes., selaku Direktur RSU Dr.
Soedirman Kebumen.
7. Bapak Saptono Susilo, S.Kep., Ns., MM., selaku Kepala Seksi Keperawatan
RSU Dr. Soedirman Kebumen.
8. Ibu Sri Purwati, S.Kep., Ns., selaku Kepala Ruang Teratai RSU Dr.
Soedirman Kebumen yang telah membantu penulis untuk melakukan
penelitian.

ix
9. Seluruh perawat dan staf Ruang Teratai RSU Dr. Soedirman Kebumen yang
telah membantu penulis untuk melakukan penelitian.
10. Seluruh dosen dan staf pengajar STIKES Muhammadiyah Gombong.
11. Sahabat-sahabat terbaikku, Intan Mushlihah, Sukmaningrum Hidayati, Dika
Maria Sani, Erni Kurnia, Lia Kuatno, Cahya Aminah, Mustika Diyah Febrian
Khasanah, Fairuz Sakina Mufida, Adintya Risty Fatriana, Diani Ulfaniar
Prismaningrum, Naufal Sena Azhari, M. Aditya Rachman, Bennei
Ramadhan, Yogaswara Dwipa Sasangka, Ardimas Herjuna Azhari, Yanuar
Rizky Ramadhan, yang telah memberikan dukungan dan motivasi.
12. Teman-teman satu kelompok bimbingan skripsi, Nining Prestiana
Rahmawati, Umi Nafi‟ah, Feizal Irfan, Rudi Winarto, yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman Program Studi S1 Keperawatan Angkatan 2013/2014 yang
telah memberikan motivasi selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan masukan, saran, dan kritik yang membangun
demi perbaikan skripsi ini, sehingga dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang ilmu keperawatan.

Gombong, Juli 2017

Penulis

x
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :


1. Kedua orang tua tercinta, Bapak Sudadi dan Ibu Purwati, juga adik tercinta,
Ersa Tamari.
2. Keluarga besar Bapak Tukiman Budihardjo dan Ibu Salamah serta Bapak
Soemardi dan Ibu Amini.
3. Special partner in crime, my beloved „sisun‟, Intan Mushlihah.
4. Special brother in (the) armed (forces), the one and only Naufal Sena Azhari.
5. Sahabat-sahabatku, Sukmaningrum Hidayati, Dika Maria Sani, Erni Kurnia,
Lia Kuatno, Cahya Aminah, Mustika Diyah Febrian Khasanah, Fairuz Sakina
Mufida, Adintya Risty Fatriana, Diani Ulfaniar Prismaningrum, M. Aditya
Rachman, Bennei Ramadhan, Yogaswara Dwipa Sasangka, Ardimas Herjuna
Azhari, Yanuar Rizky Ramadhan.

xi
HALAMAN MOTTO

And it may be that you dislike a thing which is good for you and that you like
a thing which is bad for you. Allah Knows, but you do not know.
(Surah Al Baqarah/Verse 216)

Allah Does not Burden a soul beyond that it can bear.


(Surah Al Baqarah/Verse 286)

Whoever follows a path in the pursuit of knowledge, then Allah will make a
path to Jannah easy for him.
(Shahih Muslim/Number 2699)

There are no incurable diseases–only the lack of will. There are no


worthless herbs–only the lack of knowledge.
(Ibnu Sina)

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..................................iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..........................iv
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................v
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................vi
ABSTRAK ..........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ix
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................xi
HALAMAN MOTTO .........................................................................................xii
DAFTAR ISI .......................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xv
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................4
E. Keaslian Penelitian ................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................7
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................7
B. Kerangka Teori .....................................................................................21
C. Kerangka Konsep ..................................................................................22
D. Hipotesis Penelitian ..............................................................................22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................23
A. Metode Penelitian .................................................................................23
B. Populasi dan Sampel .............................................................................23
C. Tempat Dan Waktu Penelitian ..............................................................25
D. Variabel Penelitian ................................................................................25

xiii
E. Definisi Operasional ..............................................................................26
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................27
G. Teknik Analisis Data ............................................................................29
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .....................................................30
I. Etika Penelitian.......................................................................................30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................32
A. Hasil Penelitian .....................................................................................32
B. Pembahasan Penelitian..........................................................................34
C. Keterbatasan Penelitian .........................................................................39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................40
A. Kesimpulan ...........................................................................................40
B. Saran......................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori...............................................................21


Gambar 2.2. Kerangka Konsep...........................................................22
Gambar 3.1. Rancangan Penelitian.....................................................23
Gambar 3.2. Alur Pengumpulan Data................................................28

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Definisi Operasional


Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia Responden
Tabel 4.3. Waktu Penyembuhan Luka pada Kelompok Eksperimen
Tabel 4.4. Waktu Penyembuhan Luka pada Kelompok Kontrol
Tabel 4.5. Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Waktu Penyembuhan
Luka pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

xvi
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembedahan adalah segala tindakan pengobatan dari suatu penyakit
yang menggunakan cara invasif dengan membuka bagian tubuh yang akan
ditangani (Sjamsuhidajat & Jong, 2007). Organisasi Kesehatan Dunia (World
Health Organization/WHO) menyebutkan bahwa prevalensi angka
pembedahan di dunia terus mengalami peningkatan. Menurut WHO, angka
kejadian pembedahan pada tahun 2012 mencapai angka 148 juta jiwa. Angka
tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yakni sebanyak 140
juta jiwa.
Tingginya angka tindakan pembedahan juga terjadi di Indonesia.
Menurut WHO, tindakan pembedahan di Indonesia pada tahun 2012 mencapai
1,2 juta jiwa. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa
sebanyak 11% penyakit dapat ditanggulangi dengan tindakan pembedahan. Hal
ini menjadi salah satu pemicu tingginya angka kejadian pembedahan di dunia
(Kemenkes, 2015).
Tindakan pembedahan diawali dengan suatu prosedur anestesi, di mana
salah satu tujuan anestesi adalah untuk menghilangkan nyeri selama prosedur
pembedahan berlangsung (Potter & Perry, 2006). Secara garis besar, prosedur
anestesi dibedakan menjadi anestesi umum dan anestesi lokal. Anestesi umum
artinya hilangnya rasa nyeri di tubuh yang disertai dengan keadaan tidak sadar
karena pemberian obat-obatan tertentu. Perbedaannya dengan anestesi lokal
adalah keadaan hilangnya rasa nyeri di tubuh, tetapi tidak disertai hilangnya
kesadaran (Morgan et. al, 2007). Pemberian obat-obatan pada anestesi
dipertimbangkan berdasarkan jenis operasi yang dijalani maupun lama
prosedur operasi tersebut berlangsung. Tindakan pembedahan diakhiri dengan
menjahit luka insisi dan juga pembalutan luka (Potter & Perry, 2006).
Masalah yang timbul akibat pembedahan yang tidak dapat dihindari
adalah adanya nyeri post operasi (Brunner & Suddarth, 2010). Sayatan serta

1
2

jahitan yang dihasilkan dari tindakan pembedahan merupakan suatu trauma


bagi penderita dan ini bisa menimbulkan berbagai keluhan dan gejala, terutama
setelah efek anestesi hilang. Akibat dari prosedur pembedahan pasien akan
mengalami gangguan rasa nyaman atau nyeri akibat luka operasi (Potter &
Perry, 2006). Masalah lain yang sering timbul akibat proses pembedahan
adalah luka yang mengalami stres post pembedahan karena nutrisi yang tidak
adekuat, gangguan sirkulasi, dan perubahan metabolisme yang dapat
memperlambat penyembuhan luka. Setelah dilakukan pembedahan luka akan
mengalami proses penyembuhan luka yang terdiri dari 3 fase, yaitu fase
inflamasi, fase proliferasi, dan fase maturasi. Proses penyembuhan luka
memerlukan sirkulasi darah yang baik guna membantu memenuhi nutrisi sel
dalam darah dan mempercepat pertumbuhan jaringan (Potter & Perry, 2006).
Luka yang penyembuhannya lambat dapat meningkatkan risiko terjadinya
infeksi dan merupakan penyebab 90% morbiditas pada pembedahan. Hal ini
dikarenakan tindakan pembedahan merusak lapisan pertahanan pada kulit dan
juga mukosa tubuh (Boyle, 2008).
Proses penyembuhan luka akibat pembedahan dapat dipengaruhi oleh
banyak faktor. Teknik perawatan luka merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi penyembuhan luka (Boyle, 2008). Faktor lain yang
mempengaruhi proses penyembuhan luka akibat pembedahan adalah tindakan
mobilisasi dini. Mobilisasi merupakan faktor yang utama dalam mempercepat
pemulihan dan mencegah terjadinya komplikasi post bedah. Mobilisasi sangat
penting dalam percepatan hari rawat dan mengurangi risiko karena tirah baring
lama, seperti terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan otot-otot di
seluruh tubuh, gangguan sirkulasi darah, gangguan pernapasan, dan gangguan
peristaltik maupun berkemih (Carpenito, 2007). Namun, bila terlalu dini
dilakukan dengan teknik yang salah, mobilisasi dapat mengakibatkan proses
penyembuhan luka menjadi tidak efektif. Oleh karena itulah, mobilisasi harus
dilakukan secara teratur dan bertahap, diikuti dengan latihan Range of Motion
(ROM) aktif dan pasif (Roper, 2009).
3

Mobilisasi dini dapat menstimulasi sintesis kolagen dan meningkatkan


kekuatan jaringan yang baru terbentuk (Schepsis & Busconi, 2007). Kolagen
diketahui berperan penting dalam fase penyembuhan luka di mana serat-serat
kolagen akan membentuk jaringan baru yang stabil. Meskipun demikian,
tahapan mobilisasi harus diperhatikan karena jika mobilisasi yang dilakukan
tidak tepat maka akan berpengaruh pada ruptur pada lapisan dermis dan juga
kematian jaringan atau nekrosis (Hunstad & Repta, 2008). Mobilisasi dini yang
dilakukan secara teratur menyebabkan sirkulasi di daerah insisi menjadi lancar
sehingga jaringan insisi yang mengalami cedera akan mendapatkan zat-zat
esensial untuk penyembuhan, seperti oksigen, asam amino, vitamin, dan
mineral. Oleh karena itu, sangat disarankan kepada pasien untuk sesegera
mungkin melakukan mobilisasi dini sesuai tahapan prosedur, yaitu setelah 6
jam pertama post pembedahan, pasien yang dilakukan tirah baring hendaknya
melakukan gerakan lengan tangan, kaki dan tungkai bawah, serta miring kiri
maupun kanan. Setelah itu, pasien mulai dapat duduk setelah 8 sampai 12 jam
post pembedahan. Kemudian, secara bertahap dapat mulai belajar berjalan
secara perlahan (Kasdu, 2007).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada 10 pasien post
bedah mayor yang menjalani perawatan di Ruang Teratai RSU Dr. Soedirman
Kebumen pada bulan Januari 2017 menunjukkan bahwa 8 pasien masih
berbaring pada hari kedua post operasi, 1 pasien yang lukanya tampak
kemerahan dan membengkak pada hari kelima post operasi, dan 1 pasien
ditunda kepulangannya karena lukanya belum kering pada hari keenam post
operasi. Perawat yang bertugas di Ruang Teratai mengaku telah memberikan
Konseling, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada para pasien post bedah mayor
untuk melakukan mobilisasi dini, tetapi masih banyak pasien yang enggan
untuk melakukan mobilisasi dini. Sebagian besar pasien mengaku tidak
melakukan mobilisasi dini karena bermacam alasan, seperti nyeri pada bekas
luka operasi, takut jahitan robek, dan sebagainya. Padahal, mobilisasi dini
sangat penting untuk melancarkan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan.
4

Kurangnya suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan dapat menyebabkan luka


tidak segera menyatu setelah pembedahan (Mochtar, 2012).
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti
pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu penyembuhan luka post bedah mayor
di RSU Dr. Soedirman Kebumen.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan
masalah sebagai berikut : apakah ada pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu
penyembuhan luka post bedah mayor di RSU Dr. Soedirman Kebumen?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu penyembuhan
luka post bedah mayor di RSU Dr. Soedirman Kebumen.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik pasien post bedah mayor di RSU Dr.
Soedirman Kebumen.
b. Mengetahui waktu penyembuhan luka pada pasien post bedah mayor di
RSU Dr. Soedirman Kebumen.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Sebagai masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
khususnya di bidang keperawatan, dalam hal penyembuhan luka post bedah
mayor.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Dapat mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu
penyembuhan luka post bedah mayor.
5

b. Bagi petugas kesehatan


Sebagai acuan dalam meningkatkan profesionalisme dan kinerja dalam
memberikan pelayanan kepada pasien, khususnya dalam hal
penyembuhan luka post bedah mayor.
c. Bagi rumah sakit
Sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga
dapat mengembangkan citra rumah sakit.

E. Keaslian Penelitian
1. Sri Handayani, 2015, Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri
Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penelitian
ini menggunakan one group pretest-posttest design, dengan sampel
penelitian, yaitu ibu post operasi sectio caesarea di Ruang Mawar I dan
PONEK RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Hasil uji dengan Wilcoxon
diperoleh data bahwa nilai rata-rata tingkat nyeri responden sebelum
melakukan mobilisasi dini sebesar 5,77 dan setelah melakukan mobilisasi
dini sebesar 3,99. Hasil uji tersebut juga memperlihatkan Z score = -6,835
dengan p value = 0,000 sehingga keputusan yang diambil adalah Ho ditolak,
artinya ada pengaruh mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri post operasi
sectio caesarea di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Persamaan dengan
penelitian ini adalah mengukur pengaruh mobilisasi dini terhadap pasien
post operasi, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel
dependen, yaitu intensitas nyeri post sectio caesarea, sampel penelitian ibu
post sectio caesarea, dan desain penelitian yang digunakan, yaitu one group
pretest-posttest design.
2. Kukuh Wijayanto dan Lukman Hakim, 2013, Pengaruh Mobilisasi Dini
terhadap Waktu Flatus pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea dengan
Anestesi Spinal di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini
menggunakan desain posttest only control group design dengan sampel
penelitian, yaitu pasien post operasi sectio caesarea di Ruang Cempaka
RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Hasil uji statistik non parametrik
6

Mann Whitney Rank diperoleh p value = 0,000, sedangkan α value = 0,05


atau dengan kata lain p ≤ α sehingga keputusan yang diambil Ho ditolak,
artinya ada pengaruh mobilisasi dini terhadap waktu flatus pada pasien post
operasi sectio caesarea dengan anestesi spinal di RSUD Kraton Kabupaten
Pekalongan. Persamaan dengan penelitian ini adalah mengukur pengaruh
mobilisasi dini terhadap pasien post operasi dan juga desain penelitian, yaitu
posttest only control group design. Perbedaan penelitian ini adalah variabel
dependen, yaitu waktu flatus pasien post operasi sectio caesarea dengan
anestesi spinal dan sampel penelitian ibu post sectio caesarea.
DAFTAR PUSTAKA

Bates-Jensen, B., & Sussman, C. (2007). Wound Care : A Collaborative Practice


Manual. Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins.

Benbow, M. (2016). Best Practice in Wound Assessment. Jurnal Kesehatan.

Boyle, M. (2008). Kedaruratan dalam Persalinan. Jakarta : EGC.

Burkitt, H. G. (2007). Appendicitis in Essentials : Surgery Problems, Diagnoses,


and Management (4th ed). London : Elsevier.

Carpenito, L. (2007). Rencana Asuhan dan Pendokumentasian Keperawatan.


Jakarta : EGC.

Falanga, V., Lindholm, C., Carson, P. A., et. al. (2012). Text Atlas of Wound
Management. Boca Raton : CRC Press.

Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Brunner & Suddarth’s Textbook of


Medical-Surgical Nursing. Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins.

Handayani, S. (2015). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Post


Sectio Caesarea di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. STIKES Kusuma
Husada Surakarta.

Handayani, T. N. (2010). Pengaruh Pengelolaan Depresi dengan Latihan


Pernafasan Yoga (Pranayama) terhadap Perkembangan Proses
Penyembuhan Ulkus Diabetikum di Rumah Sakit Pemerintah Aceh.
Universitas Indonesia.

Hunstad, J. P., & Repta, R. (2008). Atlas of Abdominoplasty. Dallas : Saunders.

Jeanneret, C., Mueller-Brand, J., Aschwanden, M., et. al. (2014). Acute Deep Vein
Thrombosis : Early Mobilization Does not Increase the Frequency of
Pulmonary Embolism. Jurnal Kesehatan. Schattauer Verlag.

Johnson, R. (2006). Buku Ajar Praktik Keperawatan. Jakarta : EGC.

Kasdu, D. A. (2007). Operasi Caesar, Masalah, dan Solusinya. Jakarta :


Puspaswara.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Profil Kesehatan Indonesia


2015. www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 29 Maret 2017 pukul
11.47 WIB.
(2015). Pembedahan Tanggulangi 11% Penyakit di
Dunia. www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 29 Maret 2017 pukul
11.47 WIB.

Netty, I. (2012). Hubungan Mobilisasi Dini dengan Penyembuhan Luka Post


Operasi Seksio Sesarea di Ruang Rawat Gabung Kebidanan RSUD H.
Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2012. Jurnal Kesehatan. Universitas
Jambi.

Mansjoer, A. (2006). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Marlitasari, H., Al-Umah, B., & Iswati, N. (2010). Gambaran Penatalaksanaan


Mobilisasi Dini oleh Perawat pada Pasien Post Appendiktomy di RSU
PKU Muhammadiyah Gombong. Jurnal Ilmiah Keperawatan.

Mochtar, R. (2012). Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.

Morgan, G. E., Mikhail, M. S., & Murray, M. J. (2007). Clinical Anesthesiology


(4th ed). New York : Lange Medical Books.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis


Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Perkasa, F. M. (2009). Bleeding in Surgery (The Indonesian Journal of Medical


Science). Jurnal Kesehatan.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :


Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta : EGC.

Roper, N. (2009). Prinsip-prinsip Keperawatan. Yogyakarta : Essentia.

Schepsis, A. A., & Busconi, B. (2007). Sports Medicine : Orthopaedic Surgery


Essentials Series (2nd ed). Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins.

Sevilla, C. G., Ochave, J. A., Punsalan, T. G., et. al. (2007). An Introduction to
Research Methods. Quezon City : Rex Printing Company.

Sjamsuhidajat, R., & Jong, W. (2007). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta : EGC.

Soekarno, W. (2006). Teori dan Praktik Senam Dasar. Yogyakarta : PT. Intan
Pariwara.
Sudjana. (2007). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung :


Alfabeta.

Suriadi. (2007). Manajemen Luka. Pontianak : Romeo Grafika.

Suryati, T. (2013). Analisis Lanjut Data Riskesdas 2010. Jurnal Kesehatan.


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Wijayanto, K., & Hakim, L. (2013). Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Waktu
Flatus pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea dengan Anestesi Spinal
di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. STIKES Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan.

Yusuf, N. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan


Luka Post Appendictomy di Rumah Sakit UmumDaerah Prof. Dr. Aloei
Saboe Kota Gorontalo Tahun 2013. Jurnal Kesehatan. Universitas Negeri
Gorontalo.
KEGIATAN BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Dyna Puspitasari


NIM : A11300880
Pembimbing : Bambang Utoyo, M.Kep.
No. Tanggal Bimbingan Topik/Materi Bimbingan Paraf Pembimbing
1. 25 Oktober 2016 Pengajuan tema skripsi

2. 31 Oktober Acc tema skripsi


Lanjut BAB I
3. 20 Februari 2017 Revisi latar belakang, keaslian
penelitian
4. 1 Maret 2017 Revisi latar belakang

5. 3 Maret 2017 Acc BAB I


Lanjut BAB II dan III
6. 15 Maret 2017 Acc BAB II
Revisi definisi operasional, teknik
pengumpulan data, validitas instrumen
7. 17 Maret 2017 Revisi definisi operasional
Lanjut daftar pustaka
8. 6 April 2017 Acc sidang proposal penelitian

9. 6 Juni 2017 Revisi penyajian hasil penelitian,


kesimpulan
10. 14 Juli 2017 Acc hasil penelitian
Acc sidang hasil penelitian
KEGIATAN BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Dyna Puspitasari


NIM : A11300880
Pembimbing : Dadi Santoso, M.Kep.
No. Tanggal Bimbingan Topik/Materi Bimbingan Paraf Pembimbing
1. 31 Oktober 2016 Pengajuan tema skripsi
Acc tema skripsi, lanjut BAB I
2. 20 Februari 2017 Revisi latar belakang

3. 3 Maret 2017 Acc BAB I


Lanjut BAB II dan III
4. 15 Maret 2017 Acc BAB II
Revisi definisi operasional
5. 9 April 2017 Acc sidang proposal penelitian

6. 6 Juni 2017 Revisi kesimpulan dan saran

7. 14 Juli 2017 Acc hasil penelitian


Acc sidang hasil penelitian
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MOBILISASI DINI

Keterangan
No Gerakan Tidak
Dilakukan
dilakukan
Pemanasan
1. Posisi tubuh rileks, tangan dikepalkan di samping
tubuh, tarik nafas perlahan melalui hidung, hembuskan
melalui mulut.
Gerakan inti
2. Posisi tubuh telentang dan rileks, kemudian lakukan
pernafasan perut dengan cara tarik nafas melalui
hidung, kembungkan perut, tahan hingga hitungan
kelima, lalu lepaskan perlahan sambil
mengkontraksikan otot perut.
3. Posisi tubuh telentang dengan kedua kaki lurus, kedua
tangan direntangkan hingga sejajar dengan bahu.
Angkat kedua tangan ke atas hingga saling bertemu,
kemudian turunkan secara perlahan hingga kembali
sejajar dengan bahu.
4. Posisi tubuh telentang dan rileks dengan kedua tangan
lurus di sisi tubuh dan kedua lutut ditekuk. Angkat
pantat secara perlahan, kemudian turunkan lagi secara
perlahan.
5. Posisi tubuh telentang dan rileks dengan tangan kiri
berada di sisi tubuh, tangan kanan berada di atas perut,
dan kedua lutut ditekuk. Angkat kepala perlahan
sampai dagu menyentuh dada sambil kontraksikan otot
perut dan di sekitar anus, kemudian turunkan kembali
kepala dengan perlahan sambil merelaksasikan otot
perut dan di sekitar anus.
6. Posisi tubuh telentang dan rileks dengan kedua tangan
dan kedua kaki lurus. Angkat kepala perlahan sampai
dagu menyentuh dada dan secara bersamaan tangan
kanan meraih lutut kiri yang perlahan ditekuk sambil
kontraksikan otot perut dan di sekitar anus, kemudian
turunkan kembali kepala dengan perlahan, luruskan
tangan dan kaki sambil merelaksasikan otot perut dan
di sekitar anus.
7. Posisi tubuh telentang dan rileks dengan kedua tangan
dan kedua kaki lurus. Tekuk lutut kanan ke arah perut
dengan perlahan hingga membentuk sudut 90o, lalu
turunkan secara perlahan. Gerakan ini diulangi secara
bergantian pada kaki kanan dan kaki kiri.
8. Posisi tubuh telentang dan rileks dengan kedua tangan
dan kedua kaki lurus. Angkat kedua kaki bersamaan
dalam posisi lurus sambil mengkontraksikan otot
perut, kemudian turunkan kedua kaki secara perlahan.
Gerakan ini dilakukan sesuai kemampuan.
Pendinginan
9. Tarik nafas dalam melalui hidung, kemudian
hembuskan perlahan melalui mulut.
BATES-JENSEN WOUND ASSESSMENT TOOL
(Barbara Bates-Jensen & Carrie Sussman, 2007)

Item Kriteria Hasil


Pengkajian Tanggal Tanggal Tanggal
Ukuran luka 1 = P x L < 4 cm
2 = P x L 4 - < 16 cm
3 = P x L 16 - < 36 cm
4 = P x L 36 - < 80 cm
5 = P x L > 80 cm
Kedalaman 1 = stage 1
2 = stage 2
3 = stage 3
4 = stage 4
5 = necrotic wound
Tepi luka 1 = samar, tidak jelas terlihat
2 = batas tepi terlihat, menyatu
dengan dasar luka
3 = jelas, tidak menyatu dengan
dasar luka
4 = jelas, tidak menyatu dengan
dasar luka, tebal
5 = jelas, fibrotik, hiperkeratonik
Goa 1 = tidak ada
2 = goa < 2 cm di area manapun
3 = goa 2 - 4 cm < 50 % pinggir
luka
4 = goa 2 - 4 cm > 50% pinggir
luka
5 = goa > 4 cm di area manapun
Tipe jaringan 1 = tidak ada
nekrosis 2 = jaringan mati putih atau abu-
abu mudah dihilangkan
3 = slough mudah dihilangkan
4 = lengket, lembut, dan ada
black eschar
5 = lengket, berbatas tegas, keras,
dan ada black eschar
Jumlah jaringan 1 = tidak tampak
nekrosis 2 = < 25% dari dasar luka
3 = 25 - 50% dari dasar luka
4 = > 50 - < 75% dari dasar luka
5 = 75 - 100% dari dasar luka
Tipe eksudat 1 = tidak ada
2 = bloody
3 = serosanguineous
4 = serous
5 = purulent
Jumlah eksudat 1 = kering
2 = moist
3 = sedikit
4 = sedang
5 = banyak
Warna kulit 1 = pink atau normal
sekitar luka 2 = merah terang jika di tekan
3 = putih, pucat, hipopigmentasi
4 = merah gelap atau abu-abu
5 = hitam, hiperpigmentasi
Jaringan yang 1= no swelling atau edema
edema 2 = non pitting edema kurang dari
< 4 cm di sekitar luka
3 = non pitting edema > 4 cm di
sekitar luka
4 = pitting edema kurang dari < 4
cm di sekitar luka
5 = krepitasi atau pitting edema >
4 cm
Pengerasan tepi 1 = tidak ada
luka 2 = pengerasan < 2 cm di
sebagian kecil sekitar luka
3 = pengerasan 2 - 4 cm
menyebar < 50% di tepi luka
4 = pengerasan 2 - 4 cm
menyebar > 50% di tepi luka
5 = pengerasan > 4 cm di seluruh
tepi luka
Jaringan 1 = kulit utuh atau stage 1
granulasi 2 = terang 100% jaringan
granulasi
3 = terang 50% jaringan granulasi
4 = granulasi 25%
5 = tidak ada jaringan granulasi
Jaringan 1 = 100 % epitelisasi
epitelisasi 2 = 75 - 100 % epitelisasi
3 = 50 - 75% epitelisasi
4 = 25 - 50 % epitelisasi
5 = < 25 % epitelisasi
Skor Total
Paraf Petugas

WOUND STATUS CONTINUUM


Jenis Kelamin Responden * Waktu Penyembuhan Luka (hari) Crosstabulation

Count

Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Cepat Normal Lambat Total

Jenis Kelamin Responden Perempuan 9 26 5 40

Laki-laki 8 12 10 30

Total 17 38 15 70

Umur Responden * Waktu Penyembuhan Luka (hari) Crosstabulation

Count

Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Cepat Normal Lambat Total

Umur Responden 20-30 10 14 3 27

31-40 5 7 2 14

41-50 2 10 1 13

51-60 0 7 9 16

Total 17 38 15 70

Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Cepat 17 48.6 48.6 48.6

Normal 17 48.6 48.6 97.1

Lambat 1 2.9 2.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Normal 21 60.0 60.0 60.0

Lambat 14 40.0 40.0 100.0


Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Normal 21 60.0 60.0 60.0

Lambat 14 40.0 40.0 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pemberian Mobilisasi Dini * Waktu Penyembuhan Luka (hari) Crosstabulation

Waktu Penyembuhan Luka (hari)

Cepat Normal Lambat Total

Pemberian Mobilisasi Dini Tanpa Perlakuan Count 0 21 14 35

Expected Count 8.5 19.0 7.5 35.0

Dengan Perlakuan Count 17 17 1 35

Expected Count 8.5 19.0 7.5 35.0

Total Count 17 38 15 70

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 28.688 2 .000

Likelihood Ratio 37.435 2 .000

Linear-by-Linear Association 27.773 1 .000

N of Valid Cases 70

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 7,50.
JADWAL PENELITIAN

NO KEGIATAN DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP

1. Studi pendahuluan
2. Penyusunan proposal
penelitian
3. Seminar proposal
penelitian dan revisi
4. Uji etika penelitian
5. Pengumpulan data
6. Penyusunan laporan
penelitian
7. Seminar laporan
penelitian dan revisi
8. Yudisium
9. Wisuda

Anda mungkin juga menyukai