Anda di halaman 1dari 78

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN

NORMAL PADA IBU PRIMIPARA DI RUMAH SAKIT UMUM


SUNDARI MEDAN

SKRIPSI

Oleh
YUNITA HAFNI MATONDANG
0915201028

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FLORA
MEDAN
2013

i
HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN
NORMAL PADA IBU PRIMIPARA DI RUMAH SAKIT UMUM
SUNDARI MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk


Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kep) dalam
Program Studi S1 Keperawatan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Flora Medan

Oleh
YUNITA HAFNI MATONDANG
0915201028

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FLORA
MEDAN
2013

i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : Hubungan Senam Hamil dengan Proses Persalinan Normal


pada Ibu Primipara Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan
Nama Mahasiswa : Yunita Hafni Matondang
NIM : 0915201028
Jurusan : S1 Keperawatan (S.Kep)
Tahun : 2013
Tanggal Lulus : 23 September 2013
----------------------------------------------------------------------------------------------------
-

Menyetujui,

Pembimbing Tanda Tangan

1. Lilis Pujiati, S.Kep., Ns ………………………………….

Penguji

1. Mardhiah, S.Kep., Ns ………………………………

2. Fitri Yanti Bangun, S.Kep., Ns ………………………………

STIKes Flora Medan Ka. Prodi S1 Keperawatan


Ketua STIKes Flora Medan

dr. Fithria Aldy, M.Ked (Oph), SpM Nana Astriana Hasibuan, S.Kep.,Ns.,M.Kes

i
PERNYATAAN

HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL

PADA IBU PRIMIPARA DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, 23 September 2013

Yunita Hafni Matondang


0915201028

i
ABSTRAK

Masa kehamilan merupakan suatu peristiwa yang sangat berkesan dan


sekaligus membanggakan bagi wanita selama kehidupannya. Oleh karena itu,
diperlukan suatu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan ibusehingga
proses persalinan berjalan dengan cepat. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan mengikuti senam hamil. Senam hamil merupakan salah satu
pelayanan Prenatal Care yang bertujuan untukmempersiapkan dan melatih otot-
otot sehingga dapat dimanfaatkan secara optimaldalam proses persalinan normal.
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan senam
hamil dengan proses persalinan normal pada ibu primipara di Rumah Sakit Umum
Sundari Medan. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Korelasidengan
pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2013.
Jumlah Populasi sebanyak 56 responden yaitu ibu post partum primipara yang
melahirkan normal. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
48 responden dengan menggunakan taraf kesalahan 5%. Teknik pengambilan
sampel dengan menggunakan Non Probability SamplingyaituPurposive Sampling.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independendan variabel dependen
yaitu senam hamil dan proses persalinan normal. Pengumpulan data diambil dengan
menggunakan kuesioner dan lembar observasi partograf. Uji statistik yang
digunakan yaitu distribusi frekuensi danUji KorelasiPearson Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaaan senam hamil pada ibu
primipara sebagian besar pada kategori baik yaitu26 responden(54,2%) dan
menjalani proses persalinan cepat yaitu <16 jam yaitu 22 responden (45,8%). Hasil
uji KorelasiPearson Product Momentdiperoleh nilai p Value = 0,000 dengan
nilaikoofisien korelasi -0,800 maka p Value<α (0,000<0,01), artinya ada hubungan
yang positif antara senam hamil dengan proses persalinan normal pada ibu
primipara diRumah Sakit Umum Sundari Medan.
Peneliti menyarankan agar ibu hamil dapat melakukan senam hamil lebih
baik lagi dan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi tentang manfaat senam
hamil bagi ibu hamil.

Kata Kunci : Senam Hamil, Proses Persalinan, Primipara

i
ABSTRACT

The period of pregnancy is very ii impressive and a woman’s happiest


moment in all her life. Therefore, it is necessary to take care of and improve
mothers’ health so that the process of childbirth will run smoothly. One of the
methods which can be done is by doing pregnant exercise which is one of prenatal
care services which is aimed to prepare and practice muscles so that they can be
used optimally in the process of normal childbirth.
The objective of the research was to find out the correlation between
pregnant exercise and the process of normal childbirth in primipara (the first
childbirth) mothers in RSU Sundari, Medan. The research used descriptive
correlation with cross sectional design, it was conducted from Juny to July, 2013.
The population was 56 mothers of normal post partum primipara, and 48 of them
were used as the samples at the level of error 5%.Using non-probability sampling
is purposive sampling technique. The variables consisted of independent variable
and dependent variable. Independent variable included pregnant exercise and
dependent variable included normal childbirth process. The data were gathered by
observation Partograpsheets. Statistic tests use the frequency distribution and
Pearson Product Momentcorrelation test.
The result of the research showed that 26 respondents (primipara mothers)
(54.2%) good pregnant exercise and 22 respondents (45.8%) delivered their babies
fast (<16 hours). Based on bivatriate analysis use Pearson Product
Momentcorrelation test it was found that p value = 0.000 with coefficient
correlation -0.800 so that p value < α (0.000 < 0.01). Which indicated that there
was positive correlation between pregnant exercise and the process of normal
childbirth in primipara mothers in RSU Sundari, Medan.
It is recommended that pregnant mothers do pregnant exercise more
actively and health care providers give information about the benefit of pregnant
exercise for pregnant mothers.

Keywords: Pregnant Exercise, Childbirth Process, Primipara

i
iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan judul ”Hubungan Senam Hamil
dengan Proses Persalinan Normal pada Ibu Primipara di Rumah Sakit Umum
Sundari Medan”.
Ucapan terima Kasih saya ucapkan kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian Skripsi
ini, sebagai berikut :
1. dr. Fithria Aldy, M.Ked (Oph), SpM selaku ketua STIKes Flora Medan.
2. Nana Astriana Hasibuan,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Ketua Program Studi S1
Keperawatan yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada saya.
3. Dr. Zulkarnain Hutasuhut selaku Direktur Rumah Sakit Umum Sundari Medan yang
telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian di rumah sakit
yang beliau pimpin.
4. Lilis Pujiati,S.Kep.,Ns selaku pembimbing yang telah dengan sabar membimbing dan
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi saya ini.
5. Mardhiah,S.Kep.,Ns dan Fitri Yanti Bangun,S.Kep.,Ns selaku Penguji I dan penguji II
yang telah memberikan banyak saran dan masukan kepada saya dalam pembuatan
skripsi ini.
6. Kepala ruangan dan perawat di ruang nifas yang telah banyak membantu dan
memotivasi saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu-ibu responden yang telah memberikan saya kesempatan dan meluangkan sedikit
waktunya untuk berpartisipasi dalam pembuatan skripsi saya ini.
8. Ayahanda Mulkani Spd.I dan Ibunda Khadijah Lubis SPd.I yang telah memelihara,
mendidik serta mencurahkan semua kasih sayang tiada tara yang senantiasa mendoakan
keberhasilan penulis dan memberikan bantuan baik moril maupun materiil kepada
penulis selama proses menyelesaikan skripsi ini.
9. Adinda tersayang Cica Elida Hanum Matondang, Hafiz Rahmad Syah Matondang dan
Muhammad Ikhsan Matondang yang telah mendoakan dan memberikan semangat
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

i
iv
10. Teman-teman prodi S1 keperawatan yang tidak bisa diucapkan satu persatu yang telah
memberikan semangat dan motivasi kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Dengan segala keterbatasan dalam pembuatan skripsi ini, penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari apa yang dikatakan sempurna. Untuk itu,
penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini nantinya. Akhirnya penulis mengharapkan semoga
skripsi ini bermanfaat bagi kita semua khususnya penulis.

Medan, 23 September 2013


Penulis

Yunita Hafni Matondang


0915201028

i
v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PERNYATAAN..................................................................... i
ABSTRAK.................................................................................................... ii
ABSTRACT...................................................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................vi
DAFTAR TABEL........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................5
1.4 Hipotesis Penelitian..................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian....................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses Persalinan normal
2.1.1 Pengertian Persalinan......................................................7
2.1.2 Penyebab Terjadinya Persalinan Normal........................8
2.1.3 Kriteria Persalinan Normal..............................................9
2.1.4 Tanda-tanda Persalinan Normal......................................9
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Persalinan Normal...........................................................11
2.1.6 Tahapan Persalinan.........................................................13
2.1.7 Lama Persalinan Normal.................................................15
2.2 Senam Hamil
2.2.1 Pengertian Senam Hamil.................................................15
2.2.2 Manfaat Senam Hamil.....................................................16
2.2.3 Tujuan Senam Hamil.......................................................16
2.2.4 Syarat Senam Hamil........................................................17
2.2.5 Indikasi Senam Hamil.....................................................18
2.2.6 Kontra Indikasi Senam Hamil.........................................19
2.2.7 Petunjuk Senam Hamil Secara Ringkas..........................19
2.2.8 Hubungan Senam Hamil dengan Persalinan....................20
2.3 Kerangka Konsep Penelitian....................................................21
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian......................................................................22
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................22
3.3 Populasi dan Sampel.................................................................22
3.4 Metode Pengumpulan Data......................................................23
3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional..........................25
3.6 Metode Pengukuran..................................................................26

vii
3.7 Analisa Data.............................................................................28
3.8 Pertimbangan Etik....................................................................30
BAB 4 Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil..........................................................................................31
4.2 Pembahasan..............................................................................37
BAB 5Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan...............................................................................42
5.2 Saran.........................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................43
LAMPIRAN

ivii
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman
2.1 Waktu yang dibutuhkan pada kala I dan II...................................15
3.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen..............................28
4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur.....................32
4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan........... 32
4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan...............32
4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penghasilan...........33
4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelaksanaan
Senam Hamil ...............................................................................33
4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Proses
Persalinan Normal ....................................................................... 34
4.7 Tabulasi Silang Hubungan Senam Hamil Dengan Proses
Persalinan Normal Pada Ibu Primipara ........................................34
4.8 Hasil Analisis Korelasi PearsonProduct Moment....................... 35

viii
i
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman
Skema 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 21

iix
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman
1 Prosedur pelaksanaan Senam Hamil .......................................................... 45
2 Informed Consent ....................................................................................... 53
3 Kuesioner Penelitian .................................................................................. 54
4 Master Data Penelitian ............................................................................... 56
5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 57
6 Hasil Analisis Statistik ............................................................................... 58
7 Surat Izin Penelitian ................................................................................... 61
8 Surat Diterima Melakukan Penelitian......................................................... 62
9 Surat Telah Selesai Penelitian .................................................................... 63
10 Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ 64

xi
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Peningkatan angka kematian ibu merupakan masalah besar di dunia,

khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Tingginya angka kematian ibu

(AKI) merupakan salah satu indikator yang menunjukkan gambaran derajat

kesehatan di suatu wilayah sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan suatu

negara (Yuliasari, 2010). Salah satu cara yang dapat dilakukan pemerintah untuk

menekan angka kematian ibu adalah dengan membuat program Millennium

Development Goals (MDGs). MDGs merupakan kerangka kerja pembangunan

yang telah disepakati seluruh anggota PBB, termasuk Indonesia. Terdapat 8 sasaran

MDGs. Sasaran yang kelima (MDGs-5) adalah meningkatkan kesehatan ibu dengan

cara mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan. Dimana

target MDGs pada tahun 2015 adalah untuk menurunkan AKI sebesar 102/100.000

kelahiran hidup (Depkes, 2011). Pemerintah melalui Departemen

Kesehatanberupaya untuk menurunkan AKI dengan menerapkan strategi Making

Pregnancy Safer (MPS) seperti yang tertuang dalam Misi Pembangunan Kesehatan

menuju Indonesia sehat 2015 dimana diharapkan bahwa dalam setiap persalinan,

akan terjadi persalinan yang berlangsung aman, ibu selamat, bayi dilahirkan hidup

dan sehat (Maryunani, 2010).

World Health Organization (WHO) memperkirakan di seluruh dunia setiap

tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil dan bersalin (Depkes, 2011).

Samahalnya dengan hasil yang diperoleh lembaga Survey Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007 dalam Yuliasari (2010) jumlah AKI

i
1
di Indonesia mendapat urutan teratas di ASEAN yaitu sebesar 228 per 100.000

kelahiran hidup.

Demikian juga di Sumatera Utara khususnya di Medan AKI pada saat

melahirkan masih tinggi, bahkan melebihi angka rata-rata nasional. Berdasarkan

data penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang

bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Sumatera Utara menyebutkan pada tahun

2012 AKI mencapai 230/100.000 kelahiran hidup (Waspada, 2013). Angka tersebut

masih tinggi dibandingkan target MDGs pada tahun 2015 yaitu AKI sebesar

102/100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2011).

Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT) kematian ibu

di Indonesia disebabkan oleh perdarahan (28%), eklamsia (24%), infeksi (11%),

komplikasi puerperium (11%), abortus (5%), trauma obstetric (5%), emboli

obstetric (5%), partus lama/macet (5%) serta lainnya (11%).Penyebab langsung

tersebut diperburuk oleh status kesehatan dan gizi ibu yang kurang baik, dan

adanya faktor resiko kehamilan pada ibu (Sinaga, 2010).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Supriatmaja & Suwardewa (2003)

dalam Yuliasari (2010) yang menyatakan bahwa salah satu penyebab tingginya

kematian maternal dan perinatal di Indonesia dan negara-negara berkembang

lainnya adalah akibat partus lama yang menempati urutan ke 8 dari 9 penyebab

kematian ibu yaitu sebanyak 5%.

Perawatan prenatal selama kehamilan dapat dilakukan untuk menekan angka

kematian ibu untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan,

disamping itu juga untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. Pada berbagai

i2
kalangan masyarakat di Indonesia, masih banyak ibu-ibu yang menganggap kehamilan

sebagai hal yang biasa dan alamiah. Dimana dalam proses kehamilan akan terjadi

banyak sekali perubahan, baik itu fisik maupun mental. Perubahan fisik yang biasa

terjadi pada ibu hamil yaitu perut yang makin besar, perubahan organ genital,

perubahan hormonal dan sebagainya. Sedangkan perubahan mental yang terjadi

pada ibu hamil yaitu mengalami kecemasan terhadap proses persalinan. Akibat dari

kecemasannya itu ibu hamil sering kali membatasi pekerjaan yang membutuhkan

kekuatan otot. Akibatnya otot-otot tersebut menurun fungsinya, padahal fungsi otot

yang kuat dan elastis sangat diperlukan pada saat persalinan. Salah satu cara yang

dapat dilakukan adalah memberikan makanan yang bergizi dan menjaga pola

makan yang teratur pada ibu hamil dan yang tak kalah pentingnya adalah

melakukan olah tubuh yaitu dengan melakukan senam hamil. Ibu hamil yang

mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani proses persalinan dengan

lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga

proses persalinan normal berlangsung lebih cepat (Widianti, 2010).

Menurut Irma (2007) ada tiga hal yang mempengaruhi terjadinya persalinan

memanjang atau partus lama yaitu tenaga, jalan lahir dan janin. Sampai saat ini

yang dapatdimanipulasi adalahmasalah tenaga atau power, yaitu dapat ditingkatkan

dengan senam hamil. Senam hamil merupakan suatu program latihan bagi ibu

hamil sehat untuk mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan menjaga kondisi otot-

otot dan persendian yang berperan dalam proses persalinan, serta mempersiapkan

kondisi psikis ibu terutama menumbuhkan kepercayaan diri dalam menghadapi

persalinan. Senam hamil memberi manfaat terhadap komponen biomotorik otot

i3
yang dilatih, dan juga dapat meningkatkan daya tahan kardiorespirasi dengan

meningkatkan konsumsi oksigen. Senam atau latihan selama kehamilan

memberikan efek positif terhadap pembukaan serviks dan aktivitas uterus yang

terkoordinasi saat persalinan, juga ditemukan secara bermakna onset persalinan

yang lebih awal dan lama persalinan yang lebih singkat dibandingkan dengan yang

tidak melanjutkan senam hamil. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Artal, dkk

(1999) dalam Irma (2007) mereka mendapatkan hasil bahwa lama persalinan lebih

singkat pada wanita yang melakukan senam selama kehamilannya dibandingkan

dengan yang tidak melakukan senam.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mariani (2003) diperoleh hasil

responden yang proses persalinannya cepat atau <16 jam seluruhnya (100%)

melakukan senam hamil, sebaliknya responden yang proses persalinannya lambat

atau > 24 jam seluruhnya (100%) tidak pernah melakukan senam hamil. Responden

dengan proses persalinan normal atau membutuhkan waktu sekitar 16–24 jam

sebagian besar (72,2%) tidak melakukan senam hamil. Dari hasil penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa senam hamil memiliki pengaruh terhadap proses

persalinan. Dimana diharapkan dalam proses persalinan didapatkan waktunya

persalinan yang relatif cepat, aman dan spontan.

Setelah dilakukan survey awal di Rumah Sakit Sundari Medan diperoleh

data jumlah persalinan pada bulan Januari – Mei tahun 2013 adalah sebanyak 721

orang. Ibu yang melakukan persalinan normal sebanyak 391 orang dan jumlah ibu

post partum primipara yang menjalani persalinan normal sebanyak 278 orang

(Rekam Medik Rumah Sakit Sundari Medan, 2013).

i4
Berdasarkan uraian masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan Senam Hamil dengan Proses Persalinan

Normal pada Ibu Primipara di Rumah Sakit Umum Sundari Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan rumusan masalah

dalam penelitian ini : Apakah ada hubungan senam hamil dengan proses persalinan

normal pada ibu primipara di Rumah Sakit Umum Sundari Medan ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengidentifikasi pelaksanaan senam hamil pada ibu primipara.

1.3.2 Untuk mengidentifikasi waktu yang dibutuhkan ibu primipara pada proses

persalinan normal.

1.3.3 Untuk mengetahui hubungan senam hamil dengan proses persalinan normal

pada ibu primipara.

1.4 Hipotesa

Hipotesa dalam penelitian ini adalah adanya hubungan senam hamil dengan

proses persalinan normal pada ibu primipara di Rumah Sakit Umum Sundari

Medan.

i5
1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam kurikulum keperawatan

maternitas dan menjadi referensi yang dapat dilakukan penelitian selanjutnya.

1.5.2 Bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian dapat dipakai sebagai bahan usulan dan pertimbangan untuk

meningkatkan mutu pelayanan keperawatan maternitas dengan melakukan senam

hamil sehingga persalinan dapat berjalan lancar tanpa adanya komplikasi.

1.5.3 Bagi Penelitian Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan

pengembangan bagi penelitian sejenis yang berkelanjutan tentang senam hamil dan

lamanya proses persalinan normal.

i6
BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Proses Persalinan Normal

2.1.1 Pengertian Persalinan

Menurut Saifuddin (2003) dalam Rukiyah (2009) menyatakan bahwa

persalinan merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran seorang bayi

merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga menantikannya selama 9 bulan.

Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah melahirkan bayi. Peran tenaga

kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya komplikasi

persalinan. Disamping itu tenaga kesehatan dan keluarga memberikan bantuan dan

dukungan pada ibu bersalin.

Menurut JNPK-KR (2008) dalam Rukiyah (2009) menyatakan bahwa

persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari

uterus ibu. Persalinan dikatakan normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan

cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa adanya penyulit. Persalinan dimulai sejak

uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan

menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu

jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan pada serviks.

Persalinan Normal (Eutosia) adalah proses kelahiran janin pada usia cukup

bulan (aterm 37-42 minggu), pada letak7 memanjang dan presentasi kepala, yang

disusul dengan pengeluaran plasenta, dan seluruh proses kelahiran itu berakhir

dalam waktu kurang dari 24 jam (antara 12-18 jam) dan tanpa komplikasi

(Maryunani, 2010).

i7
2.1.2 Penyebab Terjadinya Persalinan Normal

Menurut Asrinah (2010) ada beberapa sebab dimulainya persalinan yaitu

sebagai berikut :

a. Teori kerenggangan : Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam

batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga

persalinan dimulai.

b. Teori Penurunan Progesteron : Progesteron menurun menjadikan otot rahim

sensitif sehingga menimbulkan his atau kontraksi.

c. Teori Oksitosin : pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah sehingga

dapat mengakibatkan his.

d. Teori Pengaruh prostaglandin : Konsentrasi prostaglandin meningkat pada usia

kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh Desidua. Pemberian

prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga

hasil konsepsi dikeluarkan.

e. Teori Plasenta menjadi dua : Dengan bertambahnya usia kehamilan, plasenta

menjadi tua dan menyebabkan Vili Cornealis mengalami perubahan sehingga

kadar estrogen dan progesteron turun. Hal ini menimbulkan kekejangan

pembuluh darah dan menyebabkan kontraksi rahim.

f. Teori Distensi rahim: keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang

mengakibatkan iskemia otot-otot uterus sehingga menggangu sirkulasi

uteroplasenta.

8i
g. Teori Berkurangnya nutrisi : teori ini pertama kali ditemukan oleh hipokrates.

Bila nutrisi pada janin berkurang, maka hasil konsepsi akan segera

dikeluarkan.

2.1.3 Kriteria Persalinan Normal

Menurut Maryunani (2010) ada beberapa kriteria persalinan normal sebagai

berikut :

a. Kehamilan ibu telah cukup bulan atau aterm yaitu antara 37-42 minggu pada

saat terjadi proses keluaran bayi.

b. Kelahiran berlangsung spontan, yaitu kelahiran dengan tenaga mengejan dari

ibu, tanpa membutuhkan bantuan alat apapun seperti vakum atau porcep, lahir

dengan presentasi belakang kepala.

c. Proses persalinan berlangsung antara 12-18 jam. Ibu yang pernah melahirkan/

multipara membutuhkan waktu sekitar 12 jam, sementara ibu yang baru pertama

kali melahirkan/primipara membutuhkan waktu kurang lebih 18 jam.

d. Tidak terdapat komplikasi atau masalah yang terjadi pada ibu maupun bayinya.

2.1.4 Tanda-tanda Persalinan Normal

Tanda-tanda persalinan Menurut Maryunani (2010) dibagi menjadi 4 tanda

sebagai berikut:

1. Muncul his persalinan

Tanda persalinan akan muncul apabila his/ kontraksi yang semakin sering,

mula-mula lemah dan teratur, lama kelamaan semakin sering seiring dengan

mendekatnya waktu bersalin. Timbulnya his/kontraksi uterus tidak bergantung pada

i9
kemauan ibu. Tetapi seolah-olah dipengaruhi oleh uterus ibu sendiri, yaitu his

terjadi akibat :

a. Kerja hormon oksitosin

b. Regangan dinding uterus oleh isi konsepsi

c. Rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa

konsepsi.

His yang baik dan ideal/sempurna meliputi:

a. Kontraksi simultan simetris diseluruh uterus atau bersifat teratur, interval makin

pendek dan kekuatannya makin besar.

b. Kekuatan terbesar didominasi di daerah fundus. Dimana pinggang terasa sakit

yang menjalar ke depan.

c. Terdapat periode relaksasi diantara dua periode kontraksi.

d. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap his.

e. Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks.

f. Makin beraktivitas (berjalan) kekuatan his makin bertambah.

2. Pengeluaran Pembawa Tanda (Lendir Bercampur Darah)

Keluaran lendir kemerahan (Bloody Show) berupa lendir bercampur darah

warna merah terang yang berasal dari vagina. Perdarahan sedikit ini disebabkan

karena terlepasnya selaput janin dari kutub bawah uterus. Lendir berasal dari

saluran leher rahim ( serviks uteri).

3. Pendataran dan Pembukaan (Dilatasi) dari Leher Rahim/Serviks Uteri

Pendataran dan pembukan (dilatasi) ditimbulkan karena terjadinya perubahan

pada serviks karena pengaruh dari his persalinan. Pembukaan menyebabkan lendir

10 i
yang terdapat pada kanalis servikalis lepas. Terjadi perdarahan karena kapiler-

kapiler pembuluh darah pecah (berkaitan dengan pengeluaran pembawa tanda

lendir bercampur darah).

4. Pengeluaran Cairan

Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran

cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pambukaan lengkap.

Pecahnya ketuban menandakan persalinan akan segera dimulai. Air ketuban

biasanya jernih dan tidak berbau, ibu mungkin merasa seperti mengompol.

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan Normal

Menurut Maryunani (2010) terdapat tiga syarat atau faktor utama yang

perlu dipenuhi untuk persalinan normal yaitu Power, Passage, passenger, position

dan Psychologic Respon yaitu sebagai berikut :

a. Power ( His/tenaga mengejan)

His adalah kontraksi ritmis otot polos uterus atau rasa mulas yang terjadi

dengan sendirinya, tanpa dibantu obat-obatan, yang diukur menurut intensitas, lama

dan frekuensi kontaksi uterus. Biasanya dimulai dari pinggang menjalar ke perut

bagian bawah dan sifatnya datang dan menghilang. Jarak waktu His 10-15 menit

dan lamanya kontraksi ½ menit atau lebih. Pada waktu his, uterus menjadi keras

dan bila ibu tidur telentang dinding perut tampak naik keatas.

b. Passage (Jalan Lahir)

Keadaan jalan lahir, dimana tulang panggul ibu cukup luas untuk dilewati

janin. Dilatasi serviks/leher rahim membuka lengkap sampai pembukaan 10 cm.

i11
c. Passenger (bayi)

Keadaan janin, dimana dinilai /diobservasi ukuran/berat janin, litak situs,

presentasi, posisi, sikap (habitus), jumlah fetus/ janin. Syarat persalinan normal

yang berkenan dengan passenger (bayi) antara lain kepala bayi berada di bawah,

dengan presentasi belakang kepala. Taksiran berat janin normal adalah 2500-3500

gram. Sementara itu detak jantung janin normal adalah 120-160 kali/menit.

d. Position ( posisi ibu saat persalinan)

Kebebasan memilih posisi melahirkan membuat ibu lebih percaya diri

mengatasi persalinan dan melahirkan.

e. Psychologic Respon ( Respon Psikologis)

Ketakutan ibu menghadapi persalinan terutama primigravida, berkaitan dengan

emosi ibu yang berpengaruh pada proses persalinan. Kecemasan persalinan pertama

merupakan perasaan atau kondisi psikologis yang tidak menyenangkan dikarenakan

adanya perubahan fisiologis yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis

(Larasati, 2012).

Wanita yang bersalin sebaiknya didampingi oleh orang yang dipercayai dan

yang dapat membuatnya merasa nyaman. Umumnya mereka sebagai pendamping

adalah orang-orang yang sudah dekat dengan ibu seperti suami atau kerabat dekat.

Hal ini akan berpengaruh terhadap psikologis ibu karena support sistem sangat

diperlukan bagi ibu hamil yang akan menjalani proses persalinan (Maryati, 2008).

Jika kecemasan ibu semakin meningkat akan mengakibatkan

memanjangnya siklus nyeri sehingga akhirnya ibu yang bersalin tidak mampu lagi

bertahan. Kejadian seperti ini menyebabkan makin lamanya proses persalinan

i
12
sehingga janin dapat mengalami kegawatan (fetal distress). Pada kala II sering

disebut prolonged second stage / pembukaan lengkap ibu ingin mengedan tapi tidak

ada kemajuan penurunan (Umita, 2008).

2.1.6 Tahapan persalinan

Menurut Asrinah (2010) Tahapan persalinan terbagi menjadi kala I, Kala II,

Kala III dan Kala IV adalah sebagai berikut :

a. Kala I

Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan

serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10cm). Pada persalinan kala 1 dibagi

menjadi 2 fase yaitu fase laten persalinan yang dimulai sejak awal kontraksi yang

menyebabkan penipisan dan pembukaan secara bertahap dan pembukaan serviks

kurang dari 4 dan berlangsung selama 8 jam. Fase yang kedua yaitu fase aktif

persalinan. Adapun ciri dari fase ini yaitu frekuensi dan lama kontraksi uterus

umumnya meningkat (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi 3 kali atau

lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih), serviks

membuka 4-10cm, biasanya dengan kecepatan 1cm atau lebih perjam hingga

pembukaan lengkap (10 cm) dan terjadi penurunan bagian terbawah janin. Pada

Fase aktif persalinan membutuhkan waktu 6 jam pada ibu primipara. Komplikasi

yang dapat timbul pada kala I yaitu : ketuban pecah dini, tali pusat menumbung,

obstruksi plasenta, gawat janin dan inersia uteri.

b. Kala II

Gejala dan tanda kala II, telah terjadi pembukaan lengkap, Tampak bagian

kepala janin melalui bukaan melalui bukaan introitus vagina, ada rasa ingin

i
13
meneran saat kontraksi, ada dorongan pada rektum atau vagina, perineum terlihat

menonjol, vulva dan springter ani membuka, peningkatan pengeluaran lendir dan

darah.

Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini

biasanya berlangsung 2 jam pada primipara dan 1 jam pada multipara. Pada kala

pengeluaran janin telah turun masuk ruang panggul yang secara reflektoris

menimbulkan rasa mengedan, karena tekanan pada rektum ibu merasa seperti mau

buang air besar dengan anus tanda membuka. Pada waktu his kepala janin mulai

kelihatan, vulva membuka, perineum meregang. Dengan adanya his ibu dipimpin

untuk mengedan, maka lahir kepala di ikuti seluruh badan janin.

c. Kala III

Batasan kala III, masa setelah lahirnya bayi dan berlangsungnya proses

pengeluaran plasenta. tanda-tanda lepasnya plasenta terjadi perubahan bentuk

uterus dan tinggi fundus uteri, tali pusat memanjang atau terjulur keluar melalui

vagina/vulva, adanya semburan darah secara tiba-tiba. Kala III berlangsung tidak

lebih 30 menit. Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan

keluar dengan spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.

d. Kala IV

Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.

Komplikasi yang dapat timbul pada kala IV adalah sub involusi dikarenakn uterus

tidak berkontraksi, perdarahan yang disebabkan oleh atonia uteri, laserasi jalan lahir

dan sisa plasenta.

1i 4
2.1.7 Lama Persalinan Normal

Menurut Asrinah (2010) proses persalinan dapat dikategorikan menjadi

cepat, normal dan lambat dengan waktu kala I dan kala II yang berbeda pada ibu

primipara yang akan dijelaskan dalam tabel 2.1 sebagai berikut :

Tabel 2.1
Waktu yang dibutuhkan pada kala I dan II

No Proses Waktu Kala I


Persalinan dan II
1 Cepat < 16 jam
2 Normal 16-24 jam
3 Lambat >24 jam

2.2 Senam Hamil

2.2.1 Pengertian Senam Hamil

Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil

secara fisik atau mental pada persalinan cepat, aman dan spontan (Maryunani,

2011). Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti senam hamil bila kandungan sudah

mencapai usia 6 bulan ke atas (Widianti, 2010). Senam hamil disarankan pada ibu

primigravida, serta ibu yang pernah mengalami kesulitan dalam persalinan atau

melahirkan anak prematur. Senam hamil dapat dilakukan bila tidak ada indikasi

medis kehamilan, sehingga sebelum memutuskan mengikuti senam hamil, maka

sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu tentang kondisi kehamilan dengan dokter

atau bidan.

Perempuan hamil yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani

persalinan yang lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-

baiknya sehingga proses persalinan normal berlangsung relatif cepat (Widianti,

i15
2010). Selain itu senam hamil merupakan salah satu cara untuk membuat ibu hamil

nyaman dan mudah dalam persalinan. Oleh karena adanya peningkatan

norepineprin dalam otak, sehingga meningkatkan daya kerja dan mengurangi rasa

tegang ( Maryunani, 2011).

2.2.2 Manfaat Senam Hamil

Menurut Widianti (2010) ada beberapa manfaat senam hamil antara lain

sebagai berikut :

a. Memperbaiki sirkulasi peredaran darah pada ibu hamil.

b. Meningkatkan keseimbangan otot-otot.

c. Mengurangi keluhan-keluhan saat kehamilan berlangsung seperti bengkak pada

kaki, sakit pinggang dan punggung selama kehamilan.

d. Mengurangi risiko gangguan gastrointestinal, termasuk sembelit.

e. Mengurangi kejang kaki.

f. Mempercepat pemulihan pasca melahirkan.

2.2.3 Tujuan Senam Hamil

Menurut Widianti (2010) sasaran utama senam hamil yaitu menyamankan

kehamilan dengan mempermudah persalinan, maka program senam hamil ditujukan

untuk :

a. Meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan.

b. Menguatkan dan meregangkan otot-otot tertentu terutama otot yang berperan

untuk persalinan.

c. Meningkatkan relaksasi tubuh terutama otot dasar panggul yang berperan besar

dalam proses persalinan.

16i
d. Melatih tekhnik pernapasan yang sangat dibutuhkan untuk mengurangi rasa

nyeri pada kala I maupun kala II.

2.2.4 Syarat Senam Hamil

Menurut Maryunani (2011) peserta senam hamil harus memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut :

a. Memperhatikan indikasi dan kontraindikasi untuk mengikuti senam hamil.

b. Untuk peserta senam hamil :

1) Senam hamil dilakukan pada kasus kehamilan sehat dan sebaiknya

dilakukan pada usia kehamilan 24 minggu, khusus untuk primigravida

walaupun bermanfaat juga untuk multipara, terutama bagi ibu yang

mengalami kesulitan pada waktu persalinan sebelumnya atau melahirkan

anak prematur.

2) Disarankan untuk mengikuti yang disediakan rumah sakit dengan

instruktur yang bersertifikat.

3) Lakukan pemanasan sebelum memulai latihan dan pendinginan setelah

selesai senam.

4) Latihan harus dilakukan secara teratur dalam suasana yang tenang.

5) Kenakan pakaian yang sesuai, jangan terlalu ketat dan terlalu longgar

sehingga memudahkan gerakan.

6) Menggunakan kasur atau matras ( tidak boleh di lantai).

7) Hentikan senam dan konsultasikan kepada instruktur atau dokter jika

terjadi tanda-tanda aneh pada kehamilan anda seperti penurunan gerakan

janin.

17
i
c. Ruangan senam hamil

1) Setiap kelas diikuti 6–12 orang dengan umur kehamilan yang sama.

2) Jauh dari keramaian.

3) Tenang, bersih, dan warna cat yang terang.

4) Ventilasi cukup.

5) Dekat kamar mandi.

6) Ruang dilengkapi cermin.

7) Terdapat gambar yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan,

menyusui, perkembangan janin, dsb.

8) Besar ruangan sesuai keadaan, jarak antara kasur 0,5 m.

9) Ukuran kasur 80 x 200 m.

10) Bantal tipis dan selimut (kalau perlu).

11) Pakaian senam: longgar dan tertutup.

2.2.5 Indikasi Senam Hamil

Menurut Maryunani (2011) ada beberapa indikasi ibu hamil yang boleh

melakukan senam hamil adalah sebagai berikut :

a. Semua kasus kehamilan yang sehat.

b. Usia kehamilan 24 minggu dan keluhan–keluhan sudah berkurang atau hilang.

Tidak dimulai saat hamil lebih dari 8 bulan (kurang bermanfaat).

c. Senam hamil yang aman yang sekarang diajarkan adalah senam pilates dengan

tekhnik pernapasan.

i
18
2.2.6 Kontra Indikasi Senam Hamil

Menurut Maryunani (2011) kriteria ibu hamil yang tidak diperkenankan

untuk mengikuti latihan senam hamil adalah ibu hamil dengan preeklamsia,

ketuban Pecah Dini ( KPD), penyakit miokardial aktif, kelainan jantung dan

penyakit jantung rematik,tromboplebitis, pulmonary embolism, kemungkinan lahir

prematur, Perdarahan pervaginam dan adanya tanda-tanda kelainan janin seperti

gerakan janin yang lamban, sakit perut dan dada.

2.2.7 Petunjuk Senam Hamil Secara Ringkas

Menurut Maryunani (2011) ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan

ibu hamil dalam melaksanakan senam hamil yaitu harus

berkonsultasi/memeriksakan kesehatan dengan tenaga kesehatan, senam hamil

dimulai setelah usia kehamilan 24 minggu, senam hamil dilakukan diruangan yang

nyaman dengan memakai pakaian yang sesuai tidak terlalu ketat ataupun terlalu

longgar serta harus disesuaikan intensitas senam secara bertahap sesuai batas

kemampuan ibu hamil. Selanjutnya ibu hamil dianjurkan untuk minum terlebih

dahulu, senam hamil dilakukan 3x seminggu /teratur dimana gerakan senam hamil

dimulai dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan. Bagi ibu hamil yang

melakukan senam hamil tidak dianjurkan untuk menahan napas selama latihan dan

bila timbul keluhan senam hamil harus dihentikan. Jika senam hamil dilakukan di

rumah sakit, senam hamil dipandu oleh seorang instruktur.

2.2.8 Hubungan Senam Hamil dengan Persalinan

Setiap ibu hamil akan mengalami relaksasi, perlunakan dan peregangan otot-

otot dan jaringan lunak tubuh akibat pengaruh hormon relaksin sehingga terjadi

19
i
peningkatan motilitas persendian pelvis yang menyebabkan timbulnya nyeri. Nyeri

juga bisa ditimbulkan oleh peregangan abnormal pada sympisis dan beban tubuh yang

bertambah sehingga menimbulkan nyeri di daerah punggung bawah. Hal ini bisa

menyebabkan rasa tidak nyaman di perut bahkan sampai ke pinggang belakang

(Ambarita, 2011).

Senam hamil pada dasarnya adalah latihan bagi wanita hamil sehat untuk

menyiapkan kondisi fisiknya, menjaga kondisi otot-ototnya dan persediaan yang

berperan dalam proses dan mekanisme persalinan. Dalam hal ini otot-otot dinding

perut, ligamen-ligamen, otot-otot dasar panggul dan sebagainya yang berhubungan

dengan proses persalinan. Dalam proses persalinan, untuk mendorong bayi keluar

diperlukan tenaga mengejan. Tenaga mengejan timbul akibat adanya his, sehingga

mengakibatkan kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peningkatan

intra abdominal.Jika otot-otot ini lemah atau lumpuh persalinan tidak akan berjalan

fisiologis dan akan berlangsung lama. Otot-otot dinding perut yang kuat bersama

dengan elastisitas otot-otot dasar panggul dan ligamen-ligamen yang kuat dapat

mempertahankan kedudukan rahim pada tempatnya, sehingga tidak mudah prolaps

(Ambarita, 2011).

Latihan persiapan persalinan melalui senam hamil sebenarnya mengandung

dua tujuan yaitu menyiapkan kondisi fisik dan psikis wanitahamil terutama dalam

menumbuhkan sikap percaya diri dalam menghadapi persalinan. Menurut Dick Read

yang kemudian dikembangkan oleh Vohoski (1980) bahwa wanita hamil harus

mendapat pengertianmengenai proses kehamilan dan persalinan sehingga dapat

menghadapi secara realistis proses persalinan yang akan dihadapinya sehingga

i20
diharapkan dapat mengurangi rasa takut dan cemas. Salah satu cara agar wanita hamil

dapat mengurangi kecemasannya adalah dengan cara memberikan pelatihan tekhnik

relaksasi dan pernafasan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperlancar persalinan.

Rasa nyeri akan menyebabkan ibu bersalin menjadi stress sehingga akan

meningkatkan pengeluaranAdrenalin Hormon yang menganggu sekresi

OxytocinHormonpada lobus posterior hipofise sehingga akan menurunkan aktivitas

uterus yang akan memperpanjang waktu persalinan (Ambarita, 2011).

2.3 Kerangka Konsep

Sekaran (2003) dalam Hidayat (2009) menyatakan bahwa Kerangka konsep

merupakan model konseptual yang berkaitan bagaimana seorang peneliti menyusun

teori atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting

untuk masalah. Dengan kata lain kerangka konsep membahas saling ketergantungan

antar variabel yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal

yang sedang atau akan diteliti.

Variabel Independen Variabel Dependen

Senam Hamil Proses Persalinan (waktu yang


- Baik dibutuhkan pada Kala I dan II)
- Cukup - Cepat (< 16 Jam)
- Kurang - Normal ( 16-24 Jam)
- Lambat (>24 Jam)

Skema 2.1 Kerangka Konsep

i
21
BAB 3

METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif

dengan rancangan penelitian non eksperimental. Desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Deskriptif Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional

dimana pengukuran atau pengamatan dilakukan pada saat bersamaan (Time

Approach) (Hidayat,2009). Dalam penelitian ini, peneliti melihat hubungan senam

hamil dengan proses persalinan normal pada ibu primipara di Rumah Sakit Sundari

Medan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Sundari Medan, lokasi

penelitian ini dipilih karena pandangan masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan

kesehatan di rumah sakit ini tinggi, khususnya bagi ibu-ibu hamil yang ingin

melahirkan. Hal ini terlihat dari jumlah ibu yang melakukan persalinan normal pada

bulan Januari s/d Mei 2013 sebanyak 278 orang. Penelitian ini dilaksanakan pada

bulan Juni s/d Juli 2013.

3.3 Populasi, Sampel dan Tekhnik Sampling

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012). Populasi penelitian

ini adalah seluruh ibu post partum primipara yang melahirkan normal yang

melakukan senam hamil di Rumah Sakit Umum Sundari Medan sebanyak 56 orang.

22i
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi

(Sugiyono, 2012). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu post partum primipara

yang melahirkan normal yang melakukan senam hamil di Rumah Sakit Sundari

Medan. Sampel dalam penelitian ini disesuaikan dengan tabel penentuan jumlah

sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 5% (Sugiyono, 2012).

Berdasarkan tabel tersebut jika populasi 56 orang maka jumlah sampel adalah 48

orang.

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2012).

Dalam penelitian ini tekhnik sampling yang digunakan adalah Non Probability

Sampling yaitu Purposive Sampling yang merupakan tekhnik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012). Sampel harus memenuhi kriteria

inklusi yaitu mengikuti senam hamil selama kehamilan dan bersedia menjadi

responden.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan data

dalam penelitian yang menggunakan alat ukur untuk memperkuat hasil penelitian

(Hidayat,2010).

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam pengumpulan data ini

yaitu setelah proposal penelitian disetujui oleh penguji, maka dilanjutkan dengan

mengajukan surat permohonan izin penelitian ke Rumah Sakit Umum Sundari

Medan dan selanjutnya menyerahkan surat permohonan izin penelitian tersebut

kepada Direktur Rumah Sakit Umum Sundari Medan. Setelah itu, peneliti

menyeleksi calon responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan

i
23
sebelumnya oleh peneliti dengan menggunakan tekhnik Purposive Sampling.

peneliti menentukan calon responden sebanyak 48 ibu post partum primipara yang

melakukan senam hamil. Setelah mendapatkan calon responden sesuai dengan

kriteria yang telah ditentukan, peneliti melakukan pendekatan dengan cara

mendatangi responden dan memberikan penjelasan mengenai penelitian yang akan

dilakukan. Jika calon responden bersedia menjadi responden, maka dapat membaca

lembar persetujuan kemudian menandatanganinya. Setelah responden

menandatangani lembar persetujuan, responden selanjutnya akan diberikan

penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner dan responden dianjurkan bertanya

apabila ada pertanyaan ataupun pernyataan yang kurang jelas.

Kemudian responden dibiarkan untuk mengisi angket sendiri. Hal ini

dilakukan agar responden lebih jujur dalam memberikan informasi, tanpa mendapat

tekanan dari pihak manapun termasuk oleh peneliti sendiri.Responden diharapkan

menjawab seluruh pertanyaan di dalam kuesioner, setelah selesai lembar kuesioner

dikembalikan kepada peneliti dan kuesioner yang telah diisi selanjutnya akan diolah

dan dianalisa oleh peneliti berdasarkan uji statistik yang telah ditentukan

sebelumnya dengan menggunakan SPSS versi 18.0.

3.4.1 Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan memberikan kuesioner

kepada responden untuk diisi mengenai variabel yang akan diteliti. data primer

pada penelitian ini adalah data demografi dan data ibu primipara yang melakukan

senam hamil.

i
24
3.4.2 Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan maupun

dokumen-dokumen yang ada di Rumah Sakit Umum Sundari Medan.Datasekunder

dalam penelitian ini adalah waktu yang dibutuhkan ibu dalam proses persalinan

normal pada kala I dan kala II yaitu dengan melihat Partograf yang ada di Rumah

Sakit Umum Sundari Medan.

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional

3.5.1 Variabel

Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel independen dan variabel

Dependen. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah senam hamil dan

Variabel Dependen adalah Proses persalinan.

3.5.2 Defenisi Operasional

Senam hamil merupakan latihan fisik yang dilakukan oleh ibu hamil untuk

membantu mempermudah proses persalinan normal yang dimulai sejak usia

kehamilan 24 minggu yang diperoleh dari pengisian kuesioner. Responden

dikategorikan mengikuti senam hamil dengan baik jika total skor pengisian

kuesioner 12-17, mengikuti senam hamil dengan kategori cukup jika total skor

pengisian kuesioner 6-11 sedangkan mengikuti senam hamil dengan kategori

kurang jika total skor pengisian kuesioner 0-5.

Proses persalinan normal adalah waktu yang dibutuhkan seorang ibu hamil

untuk dapat melahirkan calon bayinya yang diukur melalui lamanya waktu yang

dilalui ibu pada Kala I dan Kala II secara normal.

i
25
3.5 Metode Pengukuran

3.5.1 Data Demografi

Data demografi dalam penelitian ini berisi data responden mengenai inisial

nama, umur, alamat, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan perbulan dan

nomor responden. Cara mengisi lembar kuesioner ini adalah dengan mengisi

jawaban pada pertanyaan yang telah disediakan.

3.5.2 Variabel Senam Hamil

Variabel senam hamil diukur dengan menggunakan kuesioner yang berisi

17 pertanyaan tertutup dengan menggunakan Skala Guttman. Jika responden

menjawab ya diberi skor 1 dan bila menjawab tidak diberi skor 0. Hasil pengukuran

dari variabel senam hamil dikategorikan sebagai berikut :

a. Baik jika total skor pengisian kuesioner 12-17.

b. Cukup jika total skor pengisian kuesioner 6-11.

c. Kurang jika total skor pengisian kuesioner 0-5.

Skala ukur : Interval

Alat Ukur : Kuesioner

3.5.3 Variabel Proses Persalinan

Variabel proses persalinan berisi 1 pertanyaan tertutup yang diisi oleh

peneliti sendiri dengan melihat partograf responden yang berada di Rumah Sakit

Sundari Medan. Kemudian dijumlahkan kala I dan kala II responden untuk bersalin.

Variabel proses persalinan dikategorikan sebagai berikut :

a. Cepat, jika waktu yang dibutuhkan responden untuk bersalin < 16 jam.

b. Normal, jika waktu yang dibutuhkan responden untuk bersalin 16-24 jam.

i
26
c. Lambat, jika waktu yang dibutuhkan responden untuk bersalin > 24 jam.

Skala ukur : Ordinal

Alat ukur : Kuesioner

3.5.4 Uji Validitas dan Reliabilitas

Setelah kuesioner yang mempunyai fungsi sebagai alat pengumpul data

selesai disusun, belum berarti kuesioner tersebut dapat langsung digunakan untuk

mengumpulkan data. Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian jika

telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan pada 10

responden di Rumah Sakit Bandung dimana uji validitas yang digunakan dalam

penelitian ini dengan menggunakan Pearson Product Moment dengan ketentuan

bila r hitung < r tabel maka instrument penelitian tidak valid. Tetapi sebaliknya bila

r hitung > r tabelmaka instrumen penelitian valid. Pada uji validitas ini pengolahan

data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. Dikatakan

kuesioner itu valid jika tingkat validitasnya memiliki indeks korelasi (r) > 0,632

( Sugiono, 2012).

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran dan pengamatan bila fakta

atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang

berlainan (Hidayat, 2010). Uji reliabilitas akan dilakukan terhadap 10 orang yang

memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebagai sampel tetapi tidak akan menjadi

sampel pada penelitian, kemudian data tersebut diolah menggunakan Program

SPSS dengan mencari nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha> 0,60

(Sugiyono, 2012).

27
i
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Rumah Sakit Bandung dengan

alasan memiliki karakteristik Rumah Sakit yang sama dengan Rumah Sakit Umum

Sundari Medan yaitu Akreditasi B. Selain itu, minat masyarakat untuk

memanfaatkan pelayanan kesehatan terutama untuk melahirkan di rumah sakit

tersebut tinggi. Hasil uji validitas dan reliabilitas senam hamil dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Senam Hamil

Variabel Nilai Corrected Cronbach Alpha Keterangan


Item Total
Senam hamil 1 0,989 0,980 Valid
Senam hamil 2 0,713 0,982 Valid
Senam hamil 3 0,830 0,981 Valid
Senam hamil 4 0,804 0,981 Valid
Senam hamil 5 0,830 0,981 Valid
Senam hamil 6 0,989 0,980 Valid
Senam hamil 7 0,989 0,980 Valid
Senam hamil 8 0,989 0,980 Valid
Senam hamil 9 0,808 0,981 Valid
Senam hamil 10 0,989 0,980 Valid
Senam hamil 11 0,779 0,982 Valid
Senam hamil 12 0,808 0,981 Valid
Senam hamil 13 0,989 0,980 Valid
Senam hamil 14 0,989 0,980 Valid
Senam hamil 15 0,779 0,982 Valid
Senam hamil 16 0,989 0,980 Valid
Senam hamil 17 0,989 0,980 Valid

Pada tabel 3.5 diatas dapat dilihat seluruh variabel senam hamil sebanyak 17

item pertanyaan yang valid yang mempunyai nilai r-hitung >0,632 dengan nilai

Cronbach Alpha yang reliabel yaitu 0,989.

3.6 Analisa Data

Menurut Hidayat (2009) hal yang pertama dilakukan dalam analisa data yaitu

pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 18.0. Dalam proses

i
28
pengolahan data terdapat langkah-langkah yang perlu ditempuh, diantaranya adalah

melalui editing, coding, entri data, cleaning, tabulasi dan komputerisasi. Analisa

data yang dilakukan dengan menggunakan computer yaitu dengan menggunakan

program computer. Adapun analisa data yang dilakukan adalah :

3.6.1 Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi data

demografi, variabel independen (senam hamil) dan variabel dependen (proses

persalinan). Semua variabel dianalisis secara deskriptif dengan menghitung

frekuensinya. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk

melihat gambaran setiap variabel penelitian dengan menggunakan program SPSS

versi 18.0 (Yuliasari, 2010).

3.6.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

antara variabel independen dan variabel dependen yaitu hubungan senam hamil

dengan proses persalinan normal pada ibu primipara di Rumah Sakit Umum

Sundari Medan. Tekhnik analisa data statistik yang digunakan yaitu Pearson

Product Moment. Uji korelasi Pearson Product Moment ini digunakan

untukmengukur eratnya hubungan antara dua variabel yang berskala interval dan

ordinal(Hidayat,2009). Analisa data pada uji korelasi Pearson Product Moment

diolah dengan menggunakan SPSS versi 18.0 dengan ketentuan apabila Z hitung >

Z tabel, maka H0 ditolak artinya ada hubungan yang signifikan. Apabila Z hitung <

Z tabel maka H0 diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan (Hidayat,

2009).

i29
3.7 Pertimbangan Etik

Menurut Hidayat (2009) kuesioner yang diberikan kepada responden harus

menekankan pada masalah etik yang meliputi :

3.7.1 Lembar Persetujuan Penelitian (Informed consent)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Sebelum kuesioner

dibagikan kepada responden, terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan

tujuan penelitian serta dampak responden selama pengumpulan data. Ibu post

partum yang bersedia menjadi responden diminta untuk menandatangani lembar

persetujuan dan mengikuti penelitian lebih lanjut. Sedangkan mereka yang tidak

bersedia menjadi responden peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya.

3.7.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan

hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

3.7.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau

dilaporkan pada hasil penelitian.

i30
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Sundari Medan

Rumah Sakit Umum Sundari Medan merupakan salah satu rumah sakit

umum yang berada di Provinsi Sumatera Utara tepatnya di Jl. Jend.

T.B.Simatupang No.31 Medan. No Surat Izin rumah sakit ini adalah

HK.03.05/I/845/12 tanggal 03 Maret 2008 yang dikeluarkan oleh Kementrian

Kesehatan. Rumah Sakit ini memilki Akreditas B dan luas bangunan rumah sakit

yaitu 1826 m2 dengan 2 lantai.

Rumah Sakit Umum Sundari dipimpin oleh dr Zulkarnain Hutasuhut. Tenaga

kesehatan yang dimiliki oleh rumah sakit ini terdiri dari dokter, perawat, bidan,

farmasi, tenaga kesehatan lainnya dan tenaga non kesehatan dengan perincian

dokter sebanyak 45 orang, perawat sebanyak 152 orang, bidan sebanyak 10 orang,

farmasi sebanyak 9 orang, tenaga kesehatan lainnya sebanyak 11 orang dan tenaga

non kesehatan sebanyak 40 orang.

Yang menjadi objek penelitian saya yaitu pada ruangan nifas yang berada di

lantai dasar dan lantai 2 rumah sakit ini. Ruang nifas ini terdapat 13 perawat yang

dibagi menjadi 3 shift yaitu shift pagi, sore dan malam. Dimana 1 shift itu terdiri

dari 4-5 orang perawat. Ruangan nifas terdiri dari ruangan VIP, Ruang Kelas I,

ruang Kelas II dan ruang kelas III yaitu sebanyak 12 ruangan.

31
i
4.1.2 Analisa Univariat

Analisa univariat dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan

hasil dari pengambilan data responden. Hal yang dianalisis dalam penelitian ini

yaitu mengenai gambaran karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan

terakhir, pekerjaan dan penghasilan perbulan, pelaksanaan senam hamil dan proses

persalinan normal pada ibu primipara.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di Rumah Sakit


Umum Sundari Medan

No Umur (Tahun) Jumlah %


1 20-25 27 56,3
2 26-30 15 31,2
3 31-35 6 12,5
Total 48 100,0

Hasil analisis pada tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa sebagian besar

responden pada kelompok umur 20-25 tahun sebanyak 27 responden (56,3%) dan

sebagian kecil pada kelompok umur 31-35 tahun sebanyak 6 responden (12,5%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Rumah


Sakit Umum Sundari Medan

No Pendidikan Jumlah %
1 SD 3 6,3
2 SMP 5 10,4
3 SMA 7 14,6
4 Diploma 23 47,9
5 Sarjana 10 20,8
Total 48 100,0

Hasil analisis pada tabel 4.2 diperoleh hasil bahwa sebagian besar

pendidikan responden adalah Diploma sebanyak 23 responden (47,9%) dan

sebagian kecil pendidikan SD sebanyak 3 reponden (6,3%).

3i 2
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Rumah
Sakit Umum Sundari Medan

No Pekerjaan Jumlah %
1 Ibu Rumah Tangga 7 14,6
2 Pegawai Negeri 9 18,7
3 Pegawai Swasta 12 25,0
4 Wiraswasta 20 41,7
Total 48 100,0

Hasil analisis pada tabel 4.3 diperoleh hasil bahwa sebagian besar

responden berprofesi sebagai wiraswasta sebanyak 20 responden (41,7%) dan

sebagian kecil responden yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 7

responden (14,6%).

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penghasilan di Rumah


Sakit Umum Sundari Medan

No Penghasilan Jumlah %
1 < Rp 1.500.000 17 35,4
2 Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 23 47,9
3 >Rp 2.000.000 8 16,7
Total 48 100,0

Hasil analisis pada tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa sebagian besar

responden dengan rata-rata berpenghasilan Rp1.500.000 – Rp 2.000.000 perbulan

sebanyak 23 responden (47,9%) dan sebagian kecil berpenghasilan >Rp2.000.000

perbulan sebanyak 8 responden (16,7%).

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelaksanaan Senam


Hamil di Rumah Sakit Umum Sundari Medan
No Senam Hamil Jumlah %
1 Baik 26 54,2
2 Cukup 10 20,8
3 Kurang 12 25,0
Total 48 100,0

i
Hasil analisis pada tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa sebagian besar

responden melakukan senam hamil pada kategori baik sebanyak 26 responden

(54,2%) dan sebagian kecil melakukan senam hamil dengan kategori kurang
33
sebanyak 12 responden (25%).

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Proses Persalinan


Normal di Rumah Sakit Umum Sundari Medan
No Proses Persalinan Jumlah %
1 Cepat 22 45,8
2 Normal 11 22,9
3 Lambat 15 31,3
Total 48 100,0

Hasil analisis pada tabel 4.6 diperoleh hasil bahwa sebagian besar

responden proses persalinannya cepat sebanyak 22 responden (45,8%)dan sebagian

kecil proses persalinan lambat sebanyak 15 responden (31,3%).

4.1.3 Analisa Bivariat

Analisa bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan

variabel independen dan variabel dependen yaitu senam hamil dan proses

persalinan normal pada ibu primipara di Rumah Sakit Umum Sundari Medan.

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan Senam Hamil Dengan Proses


Persalinan Normal Pada Ibu Primipara di Rumah Sakit
Umum Sundari Medan
Senam Proses Persalinan
Hamil Cepat % Normal % Lambat % Total %
Baik 21 43,8 3 6,3 2 4,2 26 54,2
Cukup 1 2,1 7 14,6 2 4,2 10 20,8
Kurang 0 0 1 2,1 11 22,9 12 25,0
Total 22 45,8 11 22.9 15 31,3 48 100,0

Hasil analisis tabel 4.7 didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden

yang melakukan senam hamil dengan kategori baik sebanyak 26 responden

(54,2%), sebagian besar proses persalinannya cepat yaitu sebanyak 21 responden

34
(43,8%), proses persalinannya normal sebanyak 3 responden (6,3%) dan proses

persalinannya lambat sebanyak 2 responden (4,2%).

Responden yang melakukan senam hamil dengan kategori cukup sebanyak

10 responden (20,8%), sebagian besar proses persalinannya cepat sebanyak 1

responden (21,7%), responden yang proses persalinannya normal sebanyak 7

responden (14,6%), responden yang proses persalinannya lambat sebanyak 2

responden (4,2%).

Responden yang melakukan senam hamil dengan kategori kurang sebanyak

12 responden (25%), sebagian besar proses persalinannya lambat sebanyak 11

responden (22,9%), proses persalinannya normal sebanyak 1 responden (2,1%) dan

tidak dijumpai responden yang proses persalinannya cepat.

Tabel 4.8 Hasil Analisis Pearson Product Moment

senam partus
senam Pearson Correlation 1 -,800**
Sig. (2-tailed) ,000
N 48 48
partus Pearson Correlation -,800** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 48 48
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil analisis tabel 4.8 dapat dilihat nilai koefisien korelasi antara senam

hamil dengan proses persalinan normal pada ibu primipara adalah sebesar - 0,800

dengan taraf signifikan 1% yaitu p Value <α (0,000<0,01), maka H o ditolak Ha

diterima. Artinya terdapat hubungan positif antara senam hamil dengan proses

persalinan normal di Rumah Sakit Umum Sundari Medan.

i
4.2 Pembahasan 35

Berdasarkan umur responden didapatkan data dari 48 responden sebagian

besar berada pada kelompok umur 20-25 tahun sebanyak 27 responden dan paling

sedikit berada pada kelompok umur 31-35 tahun sebanyak 6 responden.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Daryono (2006)

tentang gambaran karakteristik ibu hamil yang mengikuti senam hamil di

Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi, data yang diperoleh dari 39 responden sebagian

besar pada kelompok umur 20-23 tahun sebanyak 31 responden dan sebagian kecil

pada kelompok umur >35 tahun sebanyak 8 responden.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2010) yang

menyatakan bahwa rentang usia 20-25 tahun termasuk dalam usia dewasa awal,

dimana orang tersebut telah mempunyai kematangan emosional sehingga dapat

berpengaruh dalam kemampuan berpikir dan mengambil keputusan. Dalam hal ini

keputusan yang berkaitan dengan kesehatan dalam mempersiapkan persalinan yang

fisiologis yaitu dengan melakukan senam hamil.

Berdasarkan pendidikan responden, didapatkan data bahwa sebagian besar

berpendidikan Diploma sebanyak 23 responden. Menurut Notoatmodjo (2010)

menyatakan bahwa tingkat pendidikan erat kaitannya dengan pengetahuan dan

wawasan yang dimiliki individu. Semakin tinggi pengetahuan seseorang maka akan

semakin tinggi pula pengetahuan yang dimilikinya.

i
Menurut Fahriansjah (2009) tingkat pendidikan seorang ibu mampu

memberikan pengaruh terhadap terbentuknya pola pikir dan kemampuan ibu dalam

menyerap informasi yang diperoleh sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu

tentang senam hamil.Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendidikan

seseorang, maka semakin baik pula pelaksanaan


36 senam hamil yang dilakukannya.

Akan tetapi hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Mariani (2006) tentang praktik senam hamil hubungannya dengan

kelancaran proses persalinan. Hasil yang didapat sebagian besar ibu berpendidikan

SD sebanyak 9 responden (52,9%). Hal ini dikarenakan pendidikan SD biasanya

dikategorikan berpendidikanrendah, namun justru mereka yang akan lebih mudah

untuk dimotivasi untuk melakukan senam hamil.

Berdasarkan pekerjaan responden, sebagian besar berprofesi sebagai

wiraswasta sebanyak 20 responden dan sebagian kecil berprofesi sebagai ibu rumah

tangga sebanyak 7 responden. Menurut asumsi peneliti ibu yang tidak bekerja

memiliki pengetahuan lebih sedikit dibandingkan dengan ibu yang bekerja.

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mariani (2006) yang

menyatakan bahwa ibu yang tidak bekerja biasanya di rumah saja, sebaliknya ibu

yang bekerja mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memperoleh

informasi disela-sela pekerjaan mereka.Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga

biasanya akan membatasi interaksinya dengan dunia luar sehingga menyebabkan

keterbatasan informasi. Hal inilah yang menyebabkan responden yang berprofesi

sebagai ibu rumah tangga lebih sedikit yang mengikuti senam hamil dibanding

responden yang bekerja.

i
Berdasarkan penghasilan responden, sebagian besar berpenghasilan Rp

1.500.000 – Rp 2.000.000 perbulan sebanyak 23 responden. Menurut asumsi

peneliti hal ini dikarenakan salah satu syarat untuk melakukan senam hamil yaitu

harus dipandu oleh instruktur terlatih yang bersertifikat. Hal ini pasti memerlukan

biaya yang tidak sedikit. Selain itu juga,


37 ibu harus menyediakan sarana dan

prasarana untuk mendukung pelaksanaan senam hamil seperti baju senam, matras,

DVD dan lain-lain. Oleh karena itu biaya untuk melakukan senam hamil tidaklah

sedikit. Kesiapan finansial keluarga juga berpengaruh terhadap pelaksanaan senam

hamil.

Hasil penelitian yang didapat dari 48 responden yang melakukan senam

hamil diperoleh data bahwa sebagian besar responden melakukan senam hamil

dengan baik sebanyak 26 responden (54,2%).

Menurut Ambarita (2011) senam hamil pada dasarnya merupakan latihan

fisik yang ditujukan bagi ibu hamil untuk menjaga kondisi otot-otot dan persendian

yang berperan dalam proses persalinan. Senam hamil yang dilakukan dengan baik

akan berpengaruh terhadap kelenturan otot terutama otot dasar panggul dan otot

dinding perut. Kedua otot ini sangat diperlukan nantinya dalam proses persalinan

yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan otot yang baik sehingga persalinan

akan berlangsung cepat dan spontan.

Menurut asumsi peneliti selain kesiapan fisik seorang ibu, dibutuhkan pula

kesiapan emosional yang dapat dilihat berdasarkan umur yang ideal bagi seseorang

untuk hamil yaitu wanita yang berumur 20-25 tahun, pendidikan yang tinggi,

pekerjaan yang mapandan penghasilan yang cukup.

i
Hasil penelitian yang didapat dari 48 responden yang melakukan senam

hamil sebagian besar proses persalinannya cepat sebanyak 22 responden (45,8%).

Menurut Irma (2007) dalam proses persalinan normal terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi proses persalinan yaitu Power, Passage, Passenger, Position dan

Psycologic respon. Dari semua faktor-faktor


38 yang mempengaruhi proses persalinan
tersebut hanya power ibu yang dapat dimodifikasi dengan melakukan senam hamil

sehingga ibu dapat memafaatkan tenaga sebaik-baiknya untuk mengedan dan pada

proses akhirmya persalinan akan semakin cepat.

Menurut Ambarita (2011) senam hamil yang dilakukan ibu dapat

mengurangi rasa nyeri yaitu dengan mengajarkan tekhnik relaksasi dan pernapasan

sehingga proses persalinan akan semakin cepat. Hal ini disebabkan oleh sekresi

Oxytocin Hormon pada lobus posterior hipofise sehingga akan meningkatkan

aktivitas uterus yang akan mempersingkat waktu persalinan.

Dari 26 responden yang melakukan senam hamil pada kategori baik

sebagian besar proses persalinannya cepat yaitu sebanyak 21 responden (43,8%).

Responden yang melakukan senam hamil pada kategori cukup sebagian besar

proses persalinannya normal yaitu sebanyak 7 responden (14,6%). Sedangkan

senam hamil yang dilakukan pada kategori kurang sebagian besar proses

persalinannya lambat yaitu sebanyak 11 responden (22,9%). Sehingga hasil

penelitian diperoleh Nilai P value yang diperoleh <0,01 yaitu 0,000. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara senam hamil dengan proses

persalinan normal di Rumah Sakit Umum Sundari Medan.

i
Hal ini sesuai dengan yang dikemukan oleh Maryunani (2010) yang

menyatakan bahwa senam hamil dilakukan untuk mempersiapkan fisik ibu dalam

proses persalinan. Melalui latihan senam hamil diharapkan persalinan dapat

berjalan dengan cepat,aman dan spontan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ambarita (2011) menyatakan

bahwa ibu melakukan senam hamil dengan


39 baik diharapkan akan memperkuat

kontraksi dan mepertahankan kelenturan otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen,

otot-otot dasar panggul dan lain-lain yang berhubungan dengan persalinan. Dengan

senam hamil vaskularisasi dari uterus ke plasenta menjadi lebih baik sehingga

suplay oksigen dan nutrisi dan oksigen tercukupi. Latihan-latihan yang dilakukan

pada senam hamil tujuan utamanya adalah agar ibu hamil memperoleh kekuatan

dan tonus otot yang baik, tekhnik pernapasan yang lebih baik dan yang penting

dalam proses persalinan terutama saat persalinan kala II dalam hal ini adalah power

ibu dalam persalinan dapat dipergunakan sebaik-baiknya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sofoewan (2005) dalam

Hendarmin, Aulia (2010) di Yogyakarta yang meneliti 100 wanita primigravida,

didapatkan bahwa kejadian partus lama lebih kecil secara bermakna dikalangan

wanita hamil yang melakukan senam hamil dan lama persalinan juga secara

bermakna lebih cepat daripada yang tidak melakukan senam hamil. Wanita hamil

yang melakukan senam hamil akan mengalami risiko persalinan lebih kecil dari

yang tidak melakukan senam hamil serta lama persalinannya lebih singkat.

i
BAB 5
40
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa responden yang melakukan

senam hamil pada kategori baik sebagian besar proses persalinannya cepat yaitu

sebanyak 21 responden, responden yang melakukan senam hamil pada kategori

cukup sebagian besar proses persalinannya normal yaitu sebanyak 7 responden.

Sedangkan senam hamil yang dilakukan pada kategori kurang sebagian besar

proses persalinannya lambat yaitu sebanyak 11 responden.

Dimana nilai koefisien korelasi yang didapat antara senam hamil dengan

proses persalinan normal pada ibu primipara adalah sebesar -0,800 dengan p

Value<α (0,000<0,01) dengan taraf signifikansi 1% sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang positif antara senam hamil dengan proses persalinan

normal pada ibu primipara di Rumah Sakit Umum Sundari Medan.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Masyarakat

Senam hamil sangat penting bagi ibu-ibu hamil dalam persiapan

untukmenghadapi persalinan agar persalinan menjadi cepat, aman dan spontan.

Oleh sebab itu diharapkan ibu hamil dapat melakukan senam hamil lebih baik lagi.

i
mengingat bahwa senam hamil itu sangatpenting untuk dilaksanakan dalam

memperlancar dan mempercepat proses persalinan.

5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan kepadaInstitusi Pendidikan


41 untuk menjadikan senam hamil

sebagai bahan praktikum maternitas. Hal ini dikarenakan senam hamil penting

diajarkan kepada mahasiswa keperawatan sehingga nantinya dapat diaplikasikan

pada masyarakat.

5.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan kepada tenaga kesehatan dapat memberikan informasi tentang

manfaat senam hamil bagi ibu hamil dan menjadikan program senam hamil sebagai

kebijakan program perawatan kehamilan karena telah terbukti bahwa senam hamil

dapat mempercepat proses persalinan.

5.2.4 Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian

sejenis dengan sampel yang lebih banyak. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

dan mendalam mengenai pengaruh senam hamil terhadap proses persalinan normal.

i
DAFTAR PUSTAKA

Ambarita. (2011).Hubungan Senam Dengan


42 Kelancaran Persalinan. Medan:
STIKes Elisabeth Medan

Asrinah. (2010). Asuhan Kebidanan Masa persalinan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Daryono. (2006). Gambaran Karakteristik Ibu Hamil yang Mengikuti Senam Hamil
di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Karya Tulis Ilmiah. Jambi: Akademi
Kebidanan Yayasan Rumah Sakit Islam Jambi.

Depkes. (2011). Bupati/ Walikota Berperan Capai Target MDGs. Dibuka tangal 10
Mei 2013 diambil dari http://Www.Depkes.Go.Id/Index.Php/Berita/Press-
Release/1739 Bupatiwalikota-Berperan-Capai-Target-Mdgs.Html.

Fahriansjah (2009). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian Anemia


di Rumah Sakit Bersalin Siti Khadijah IV Mkassar Periode Januari-
Desember 2008. Skripsi tidak dipublikasikan. Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar

Hendarmin, Aulia. (2010). Pengaruh Senam Hamil terhadap Proses Persalinan


Normal di Klinik YK Madira Palembang. Skripsi. Palembang:
Kementerian Kesehatan Jurusan Kebidanan Palembang.

Hidayat, A.A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Selemba Medika.

Irma.(2007). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Lama Persalinan Kala II Pada Ibu
Primigravida di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Maleber Kabupaten
Kuningan. Skripsi. Surabaya : Universitas Airlangga.

Larasati. (2012). Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap Kecemasan


Primigravida Trimester Ketiga Dalam Menghadapi Persalinan.Skripsi.
Surabaya: Universitas Airlangga.

Mariani. (2006). Praktik Senam Hamil Hubungannya dengan Kelancaran Proses


Persalinan. Skripsi. Surabaya : Akademi Kebidanan Yayasan Rumah Sakit
Islam Surabaya.

i
Maryati. (2008). Pengaruh Tindakan Persalinan terhadap lamanya proses
persalinan di Rumah Sakit Umum Sundari Medan. Skripsi. Medan44 :
Universitas Sumatera Utara.

Maryunani. (2011). Senam Hamil, Senam Nifas dan Terapi Musik. Jakarta: Trans
Info Media.
Maryunani.(2010). Nyeri dalam persalinan “Tekhmik dan cara penangannya”.
Jakarta : Trans Info Media.

Nursalam.(2010). Konsep dan Penerimaan Metodologi Penelitian Ilmu


43
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.

.(2012). Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta.
Rahmayanti. (2008). Pengaruh Tindakan Pendamping Persalinan Terhadap
Lamanya Proses Persalinan. Skripsi.Medan : Universitas Sumatera Utara.

Rukiyah. (2009). Asuhan Kebidanan III. Jakarta : Trans Info Media.

Sinaga. (2010).Beberapa Faktor Sosial Demografi Yang Berhubungan Dengan


Tingginya Angka Kematian Ibu Di Propinsi Nusa Tenggara Timur. NTT :
tim pengajar jurusan administrasi dan kebijakan administrasi kesehatan.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:


Alfabeta

Ujiningtyas. (2009). Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Jakarta : Salemba


Medika.

Umita. (2008). Pengaruh Senam Hamil Terhadap Lama Persalinan Kala Ii. Skripsi
Medan : Universitas Sumatera Utara.

Waspada, Koran. (2013). Kematian Ibu Masih Tinggi Di Sumut. Dibuka Tanggal 21
Mei 2013 dari http:// waspadamedan.com/node/10843.

Widianti. (2010). Senam Kesehatan. Yogyakarta : Muha Medika.

Yuliasari. (2010). Hubungan pengetahuan dan sikap dengan Pelaksanaan senam


hamil (studi pada ibu hamil Trimester II dan III di Puskesmas Ciputat
Tangerang Selatan. Skripsi. Jakarta:Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.

i
45

Lampiran 1
44
Prosedur Pelaksanaan Senam Hamil

Menurut Maryunani (2011) pelaksanaan dari senam hamil ini meliputi tahap

persiapan, cara pelaksanaan senam hamil dan tahapan-tahapan latihan senam hamil

dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam senam hamil adalah sebagai berikut :

a. Persiapan

1) Persiapan alat yaitu kasur, cermin dan pakaian senam hamil dan ruangan

yang nyaman.

2) Persiapan klien yakni ibu hamil buang air kecil dan memakai baju senam

hamil.

b. Cara pelaksanan

1) Klien berkumpul di ruang senam hamil 1x dalam seminggu

2) Lakukan latihan selama 1 jam

3) Lakukan pemanasan dengan cara berjalan dengan tumit/ujung telapak kaki

mengitari ruangan senam.

4) Lakukan peregangan ringan dengan cara berdiri dengan kaki terbuka

tangan regangkan kedepan sejauh mungkin.

5) Pelaksanaan senam hamil sedikitnya seminggu sekali dalam waktu sekitar 30–

60 menit.

i
46

c. Latihan – latihan Senam Hamil

Menurut Maryunani (2011) ada delapan latihan yang termasuk kedalam

senam hamil adalah sebagai berikut :

1) Latihan I : Pembentukan sikap tubuh

a) Posisi berdiri membentuk garis tegak lurus dengan lantai.

b) Telapak kaki rapat dilantai dan lutut lurus.

c) Kontraksikan otot gluteus.

d) Kontraksikan otot abdomen.

e) Dada tegak terbuka, leher dan kepala tegak.

f) Posisi ini diberikan pada awal latihan, dimana merupakan posisi panggul

yang baik dan janin dalam keadaan normal.

g) Latihan sikap sempurna bisa juga dilakukan pada saat duduk, mengambil

dan meletakkan benda/barang dan posisi bangun setelah berbaring.

2) Latihan II : Penguatan otot dasar kaki

a) Posisi tiduran/duduk bersandar pada kedua lengan dibelakang . gerakan

pergelangan kaki Dorsoflexi, Plantar Flexi, Eversi, Inversi dan

sirkumduksi.

b) Tujuan : melancarkan aliran darah yang pada akhirnya dapat mencegah

bengkak, kram dan tromboplebitis.

c) Lakukan gerakan ini minimal 8-10 kali setiap gerakan.

i
47

Gambar 1 : Latihan Penguatan Otot Dasar Kaki

3) Latihan III : Penguatan Otot Dasar Panggul ( Kegel exercise)

a) Posisi tidur telentang kedua lutut ditekuk.

b) Kontraksikan otot Gluteus Maksimum.

c) Kontaksikan otot lapisan luar pelvis/anus.

d) Tahan kerutan sampai 6 detik, kemudian lemaskan. Latihan ini dapat

mencegah inkontinensia akibat tekanan pada tekanan.

e) Fokus utamanya pada otot pubococsigea diarea perineal.

f) Tujuan latihan ini dapat meningkatkan kelenturan perineum dan saluran

vagina.

g) Lakukan gerakan ini minimal 8-10 kali setiap gerakan.

i
48

Gambar 2: Latihan penguatan Otot Dasar


Panggul

4) Latihan IV : Penguatan Panggul dan Otot Perut

a) Tidur telentang dengan kedua lutut ditekuk.

b) Kontraksikan otot Gluteus maksimus.

c) Kontraksikan otot perut bagian bawah.

d) Punggung merapat kelantai.

e) Lemaskan dengan membuat cekungan pada punggung.

f) Lakukan latihan ini minimal 8-10 kali setiap gerakan

g) Tujuan latihan ini adalah dapat menguatkan otot perut dan mengurangi

sakit pinggang.

Gambar 3: Latihan Penguatan Otot Panggul Dan Otot


Perut

i
49

5) Latihan V : Latihan pernapasan

a) Pernapasan Perut

1)Posisi tidur telentang dan kedua tangan diatas perut.

2) Tarik napas perlahan-lahan melalui hidung dengan mengembangkan

perut.

3) Keluarkan napas melalui mulut dengan mengempiskan perut.

4) Dilakukan dengan frekuensi 12-14x/menit.

5) Dilakukan minimal 8-10 kali setiap gerakan.

Gambar 4 : Latihan Pernapasan Perut

b) Pernafasan Diafragma

1) Posisi sama dengan point a tetapi tangan diantara kedua diafragma.

2) Perlahan-lahan menarik napas melalui hidung dengan mengkerutkan

rusuk kedalam.

3) Keluarkan napas melalui mulut dengan mengembangkan rusuk

kesamping.

4) Dilakukan dengan frekuensi 12-14x/ menit.

5) Dilakukan minimal 8-10 kali setiap gerakan.

i
50

Gambar 5 : Latihan Pernapasan Diafragma

c) Pernapasan Dada

1) Posisi sama dengan point a dan b tetapi diletakkan diatas dada.

2) Tarik napas melalui hidung dan kembangkan dada.

3) Keluarkan napas melalui mulut dengan mengempiskan dada.

4) Dilakukan dengan frekuensi 12-14x/ menit.

5) Dilakukan minimal 8-10 kali setiap gerakan.

Gambar 6 : Latihan Pernapasan Dada

6) Latihan VI : Latihan Pernapasan untuk Mengedan (36 minggu)

a) Posisi mengedan

b) Tarik napas dan tiupkan secara perlahan-lahan menunggu his kuat.

c) Tarik napas ke 3x tahan tarik kedua paha, kepala diangkat mengedan

kebawah seperti buang air besar selama 15-20 detik.

i
51

d) Lepaskan napas secara perlahan-perlahan.

e) Ulangi mengedan sampai his hilang.

Gambar 7 : Latihan Mengedan

7) Latihan VII : Latihan anti sungsang

a) Kepala diletakkan diantara kedua telapak tangan dan melihat kesamping.

b) Siku diturunkan kebawah dan bergeser sejauh mungkin kesamping

sehingga dada menyentuh kasur selam setengah menit.

c) Dapat dilakukan sampai 15 menit atau lebih.

d) Tujuannya adalah agar letak bayi normal, yaitu letak bayi dengan kepala

dibawah dan kaki diatas.

e) Posisi ibu merangkak.

Gambar 8 : Latihan Anti Sungsang

i
52

8) Latihan VIII: Latihan Relaksasi

a) Tidur miring, lengan yang dibawah diletakkan dibelakang.

b) Tangan yang diatas diletakkan diatas bantal.

c) Lutut dan pergelangan kaki dibengkokkan.

d) Secara beruntun mengkontraksikan sekelompok otot (kaki, tangan,

bokong, vagina, perut, iga dan muka).

e) Tahan sejenak dan lemaskan.

f) Bernafas teratur, konsentrasikan pikiran pada irama nafas.

g) Tujuan relaksasi ini adalah untuk mencegah kontraksi organ lain,

Menghemat tenagadilakukan setiap selesai latihan agar pada saat

persalinan serabut otot rahim bekerja bebas membuka serviks.

Gambar 9:
Latihan Relaksasi

i
53

Lampiran 2

Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)

Judul Penelitian : Hubungan Senam Hamil Dengan Proses Persalinan Normal


Pada Ibu Primipara di Rumah Sakit Umum Sundari Medan
Tahun 2013.
Peneliti : Yunita Hafni Matondang

Saya adalah mahasiswi program studi S1 keperawatan di STIKes Flora


Medan yang melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
senam hamil dengan proses persalinan normal pada ibu primipara di Rumah Sakit
Umum Sundari Medan. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam
menyelesaikan tugas akhir di Program Studi S1 Keperawatan STIKes Flora Medan.
Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan saudara/i untuk menjadi
responden dalam penelitian ini dan saya mohon kesediaan saudara untuk mengisi
kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika bersedia, silahkan menandatangani
lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan.
Partisipasi saudara/i dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga saudara
bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada sanksi apapun. Identitas
pribadi saudara/i dan semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya
akan dipergunakan untuk penelitian ini. Saya ucapkan terima kasih atas partisipasi
yang telah diberikan dalam penelitian ini.
Tanda Tangan :
Hari/ tanggal :
No Responden :

i
54

Lampiran 3

KUESIONERPENELITIAN
HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN
NORMAL PADA IBU PRIMIPARA DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI
MEDAN
Petunjuk :

A. Isilah identitas saudara dibawah ini sesuai dengan keadaan saudara.

B. Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan dibawah ini dengan cara memberi

tanda Check List () pada jawaban yang telah disediakan.

I. Kuesioner Data Demografi

Inisial Nama :

Umur :

Alamat :

Pendidikan terakhir : SD/Sederajat Diploma

SMP/Sederajat Sarjana

SMU/ Sederajat Tidak Sekolah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pegawai Swasta

Pegawai Negri

Wiraswasta

Petani

Penghasilan Perbulan : Rp. 1.500.00.-

Rp 1.500.000 –Rp 2.000.000,-

Rp 2.000.000.-

No responden :

i
55

II. Kuesioner Senam Hamil

No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak

1 Apakah ibu melakukan senam hamil sendiri dirumah ?


2 Apakah ibu mulai mengikuti senam hamil setelah usia
kehamilan 24minggu?
3 Apakah ibu melakukan senam hamil dalam suasana yang
tenang?
4 Apakah ibu berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga
kesehatan sebelum melakukan senam hamil?
5 Apakah ibu suka dengan semua gerakan senam hamil ?
6 Apakah ibu memakai pakaian yang longgar pada saat
melakukan senam hamil?
7 Apakah ibu menggunakan alas yang lembut pada saat
melakukan senam hamil?
8 Apakah ibu melakukan pemanasan sebelum melaksanakan
senam hamil?
9 Apakah ibu melakukan latihan pembentukan sikap tubuh pada
awal latihan senam hamil?
10 Apakah ibu melakukan latihan penguatan otot dasar kaki?
11 Apakah ibu melakukan latihan penguatan otot dasar panggul?
12 Apakah ibu melakukan latihan penguatan panggul dan otot
perut?
13 Apakah ibu melakukan latihan pernapasan?
14 Apakah ibu melakukan latihan pernapasan untuk mengedan?
15 Apakah ibu melakukan latihan anti sungsang?
16 Apakah ibu melakukan latihan untuk relaksasi pada akhir
latihan senam hamil?
17 Apakah ibu melakukan pendinginan setelah melakukan senam
hamil?

III. Kuesioner Proses Persalinan

Ibu menjalani proses persalinan Kala I dan II selama..........................(Diisi oleh

peneliti)

No Proses Waktu Kala I


Persalinan dan II
1 Cepat < 16 jam
2 Normal 16-24 jam
3 Lambat >24 jam

i
56

Lampiran 4
Master Data Penelitian
No U Pendidi Pekerjaan Penghasil Senam Hamil Partus
Re m kan an P P P P P P P P P P P P P P P P P Skor P P P
sp ur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3
on 0 1 2 3 4 5 6 7
de
n
1 1 4 4 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 √

2 2 1 3 3 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 8 √

3 1 5 1 2 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 √

4 2 4 4 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 3 √

5 1 2 3 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 9 √

6 1 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 √

7 3 5 4 3 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √

8 1 2 2 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 10 √

9 2 4 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 √

10 1 2 4 2 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 8 √

11 3 4 2 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 √

12 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 14 √

13 2 5 3 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 12 √

14 1 5 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 √

15 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 √

16 1 4 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2 √

17 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 13 √

18 1 4 2 3 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 10 √

19 1 5 4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 √

20 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 √

21 1 4 2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 √

22 2 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 15 √

23 3 3 3 2 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 10 √

24 2 5 4 2 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 9 √

25 1 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 √

26 2 4 4 2 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 4 √

27 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 √

28 1 5 3 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 √

29 1 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 √

30 2 4 4 2 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 √

31 1 3 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 14 √

32 1 5 4 2 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 √

33 1 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 12 √

34 2 4 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 √

35 1 4 3 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 √

36 1 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 √

37 2 3 4 3 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 8 √

38 2 5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 √

39 1 4 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 √

i
40 1 4 4 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 9 √

41 1 4 4 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 16 √

42 3 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 13 √

43 3 3 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 7 √

44 3 5 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 √

45 2 4 1 3 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 √

46 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 12 √

47 2 4 1 3 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 √

48 2 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 √

Keterangan :
Umur : Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Senam Hamil
1. 20-25 TAHUN 1.SD 1.IRT 1.<Rp.1.500.000 1. BAIK
2. 26-30 TAHUN 2.SMP 2.PG.SWASTA 2. Rp. 1.500.000-Rp 2.000.000 2. CUKUP
3. 31-35 TAHUN 3.SMA 3.PNS 3.>Rp. 2.000.000 3. KURANG
4.DIPLOMA 4.WIRASWASTA
5.SARJANA 5.PETANI
6.TIDAK SEKOLAH

Proses Persalinan
1. < 16 Jam
2. 16-24 jam
3. > 24 Jam

57

Lampiran 5

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas


Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

,989 ,989 20

Item-Total Statistics

Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

VAR00001 11,3000 69,122 ,989 . ,980


VAR00002 11,5000 71,389 ,713 . ,982
VAR00003 11,4000 70,267 ,830 . ,981
VAR00004 11,4000 70,489 ,804 . ,981

i
VAR00005 11,4000 70,267 ,830 . ,981
VAR00006 11,3000 69,122 ,989 . ,980
VAR00007 11,3000 69,122 ,989 . ,980
VAR00008 11,3000 69,122 ,989 . ,980
VAR00009 11,2000 71,067 ,808 . ,981
VAR00010 11,3000 69,122 ,989 . ,980
VAR00011 11,2000 71,289 ,779 . ,982
VAR00012 11,2000 71,067 ,808 . ,981
VAR00013 11,3000 69,122 ,989 . ,980
VAR00014 11,3000 69,122 ,989 . ,980
VAR00015 11,2000 71,289 ,779 . ,982
VAR00016 11,3000 69,122 ,989 . ,980
VAR00017 11,3000 69,122 ,989 . ,980

58 59

Lampiran 6

Hasil Analisis Statistik


Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-25 27 56,3 56,3 56,3
26-30 15 31,3 31,3 87,5
31-35 6 12,5 12,5 100,0
Total 48 100,0 100,0

Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SD 3 6,3 6,3 6,3
SMP 5 10,4 10,4 16,7
SMA 7 14,6 14,6 31,3
DIPLOMA 23 47,9 47,9 79,2
SARJANA 10 20,8 20,8 100,0
Total 48 100,0 100,0

i
Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid IRT 7 14,6 14,6 14,6
PNS 9 18,8 18,8 33,3
Pegawai Swasta 12 25,0 25,0 58,3
Wiraswasta 20 41,7 41,7 100,0
Total 48 100,0 100,0

Penghasilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <1.500.000 17 35,4 35,4 35,4
1.500.000-2.000.000 23 47,9 47,9 83,3
>2.000.000 8 16,7 16,7 100,0
Total 48 100,0 100,0

Senam * Partus Crosstabulation


Partus
< 16 jam 16-24 jam >24 jam Total
Senam 0-5 Count 0 1 11 12
% of Total ,0% 2,1% 22,9% 25,0%
6-11 Count 1 7 2 10
% of Total 2,1% 14,6% 4,2% 20,8%
59
12-17 Count 21 3 2 26
% of Total 43,8% 6,3% 4,2% 54,2%
Total Count 22 11 15 48
% of Total 45,8% 22,9% 31,3% 100,0%

Nonparametric Correlations
Correlations
senam Partus
Spearman's rho Senam Correlation Coefficient 1,000 -,798**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 48 48
Partus Correlation Coefficient -,798** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 48 48
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

umur * senam Crosstabulation


senam
0-5 6-11 12-17 Total
umur 20-25 Count 6 9 12 27
% of Total 12.5% 18.8% 25.0% 56.3%
26-30 Count 4 1 10 15
% of Total 8.3% 2.1% 20.8% 31.3%
31-35 Count 2 0 4 6
% of Total 4.2% .0% 8.3% 12.5%
Total Count 12 10 26 48
% of Total 25.0% 20.8% 54.2% 100.0%

i
pendidikan * senam Crosstabulation
Senam
0-5 6-11 12-17 Total
pendidikan SD Count 1 0 2 3
% of Total 2.1% .0% 4.2% 6.3%
SMP Count 0 1 4 5
% of Total .0% 2.1% 8.3% 10.4%
SMA Count 1 3 3 7
% of Total 2.1% 6.3% 6.3% 14.6%
DIPLOMA Count 7 4 12 23
% of Total 14.6% 8.3% 25.0% 47.9%
SARJANA Count 3 2 5 10
% of Total 6.3% 4.2% 10.4% 20.8%
Total Count 12 10 26 48
% of Total 25.0% 20.8% 54.2% 100.0%

pekerjaan * senam Crosstabulation


Senam
0-5 6-11 12-17 Total
pekerjaan IRT Count 3 0 4 7
% of Total 6.3% .0% 8.3% 14.6%
PNS Count 2 1 6 9
% of Total 4.2% 2.1% 12.5% 18.8%
PEGAWAI SWASTA Count 2 4 6 12
% of Total 4.2% 8.3% 12.5% 25.0%
60
WIRASWASTA Count 5 5 10 20
% of Total 10.4% 10.4% 20.8% 41.7%
Total Count 12 10 26 48
% of Total 25.0% 20.8% 54.2% 100.0%

penghasilan * senam Crosstabulation


Senam
0-5 6-11 12-17 Total
penghasilan <1.500.000 Count 5 4 8 17
% of Total 10.4% 8.3% 16.7% 35.4%
1.500.000-2.000.000 Count 6 3 14 23
% of Total 12.5% 6.3% 29.2% 47.9%
>2.000.000 Count 1 3 4 8
% of Total 2.1% 6.3% 8.3% 16.7%
Total Count 12 10 26 48
% of Total 25.0% 20.8% 54.2% 100.0%

i
61

LAMPIRAN 7

i
62

LAMPIRAN 8

i
63

LAMPIRAN 9

i
64

Lampiran 10

i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yunita Hafni Matondang


Tempat Tanggal Lahir : Bagan Baru, 9 Maret 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jalan Istana Dusun IV Desa Lima Laras
Kecamatan : Tanjung Tiram
Kabupaten : Batu Bara
Riwayat Pendidikan :
1. Lulus dari SDN 010169 Lima Laras Tahun 2003
2. Lulus dari SMPN 2 Tanjung Tiram Tahun 2006
3. Lulus dari SMAN 1 Tanjung Tiram Tahun 2009
Pengalaman Lainnya :
1. Mengikuti Seminar Sehari Caring Science Sebagai Landasan Aplikasi
Dalam Pendidikan, Pelayanan Dan Penelitian Keperawatan Tahun 2011
2. Mengikuti Seminar Sirkumsisi Pada Tanggal 05 Mei 2012
3. Mengikuti Workshop Sirkumsisi Pada Tanggal 05 Mei 201
4. Seminar Waspadai Jantung Dari Usia Muda “PROTECT YOUR HEART”
Pada Tanggal 10 November 2012

Anda mungkin juga menyukai