Anda di halaman 1dari 104

SKRIPSI

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI

(Studi Pada Remaja Putri di SMKN 1 Kebonsari)

Disusun oleh :

WANDA

NIM. 17631628

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2021

i
SKRIPSI

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI


(Studi Pada Remaja Putri di SMKN 1 Kebonsari)

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)


Dalam Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Disusun oleh :

WANDA

NIM. 17631628

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2021

ii
SURAT PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan belum

pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dan berbagai

jenjang pendidikan di perguruan tinggi manapun

Ponorogo, 3 Agustus 2021

Yang menyatakan

Wanda

Nim. 17631628

iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI


(Studi Pada Remaja Putri di SMKN 1 Kebonsari)

WANDA

NIM 17631628

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL : 3 Agustus 2021

Oleh :

Pembimbing 1

Hery Ernawati, S.Kep.Ns.M.Kep

NIDN. 0711117901

iv
v

Pembimbing 2

Dr. Sri Susanti, MA

NIDN. 0727096901

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Sulistyo Andarmoyo, S.Kep.,Ns.,M.Kes

NIDN. 0715127903
PENGESAHAN PANITIA PENGUJI

Skripsi ini telah diuji dan dinilai oleh Panitia Penguji

Pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponoorogo

Pada tanggal 11 Agustus 2021

Tim Penguji Tanda Tangan

Ketua : Saiful Nurhidayat, S.Kep., Ns., M.Kep ( )

Anggota : 1. Filia Icha Sukamto, S.Kep., Ns., M.Kep ( )

: 2. Dr. Sri Susanti, MA ( )

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Sulistyo Andarmoyo, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0715127903

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas segala rahmat dan

anugerahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Hubungan Obesitas dengan Siklus Menstruasi (Studi pada Remaja Putri di

SMKN 1 Kebonsari)” untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Penulis menyadari sepenuh hati bahwa dalam penelitian ini tidak akan

terlaksana sebagaimana yang diharapkan tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan, motivasi kepada

penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada :

1. Dr. Happy Susanto, M.A selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Ponorogo.

2. Sulistyo Andarmoyo, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

3. Saiful Nurhidayat, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku KAPRODI S1 Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

4. Hery Ernawati, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku pembimbing 1 yang telah banyak

membantu memberikan bimbingan dan arahan selama pembuatan skripsi

ini.

5. Dr. Sri Susanti,MA selaku pembimbing 2 yang telah banyak membantu

memberikan bimbingan dan arahan selama pembuatan skripsi ini.

vii
6. Budi Setiawan, S.Pd, M.SI Selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Kebonsari

yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

7. Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Madiun yang telah memberikan data

untuk mendukung skripsi ini

8. BANKESBANG (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Kabupaten

Ponorogo yang telah memberikan surat ijin untuk melakukan penelitian.

9. Responden yang telah meluangkan waktu dalam penelitian.

10. Ayah, Ibu, dan Saudaraku yang selalu mengiringi langkahku dengan doa

dan memberi semangat, harapan serta dukungan.

11. Teman-temanku Uty Kemala sari, Devi Triana Sofiani, Windy Anitasari

dan semua pihak yang telah membantu penulisan menyelesaikan skripsi

ini.

Penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Penulis mengharap kritik dan saran yang sifat membangun.

Akhirnya penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi

bidang keperawatan.

Ponorogo, 3 Agustus 2021

Wanda
Nim.17631628

viii
ABSTRAK

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI


STUDI PADA REMAJA PUTRI
DI SMKN 1 KEBONSARI

Oleh :
Wanda
17631628

Menstruasi merupakan bagian penting dari siklus reproduksi wanita,


gangguan menstruasi sering terjadi pada sebagian remaja. Gangguan yang sering
terjadi pada remaja putri adalah gangguan siklus menstruasi, salah satu faktor
yang menyebabkan gangguan siklus menstruasi adalah berat badan berlebih
(obesitas). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara obesitas
dengan siklus menstruasi pada remaja putri.
Desain penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XII di SMKN 1 Kebonsari
dengan besar sampel sebanyak 58 responden. Dalam penelitian ini menggunakan
total sampling. Teknis pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis
menggunakan Uji Chi-Square dengan signifikan 0,05.
Hasil penelitian obesitas didapatkan sebagian besar 30 responden (51,7%)
yang mengalami obesitas. Pada siklus menstruasi pada remaja putri sebanyak 30
responden (51,7%) yang mengalami siklus menstruasi tidak teratur. Analisis
hubungan antara variabel obesitas dengan variabel siklus menstruasi didapatkan p
value (0,000) < α (0,05) yang berari H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
hubungan obesitas dengan siklus mentruasi. Pada keeratan hubungan 0,707 dalam
kategori keeratan hubungan cukup antara obesitas dengan siklus menstruasi.
Hasil penelitian didapatkan remaja yang mengalami obesitas dapat
diturunkan dengan mengikuti program penurunan berat badan serta diet dengan
benar dan pemberian aktivitas fisik agar siklus menstruasi teratur.

Kata kunci : Obesitas, siklus menstruasi, remaja putri.

ix
ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN OBESITY AND THE MENSTRUAL


CYCLE IN A STUDY OF YOUNG GIRLS
AT SMKN 1 KEBONSARI

By:
Wanda
17631628

Menstruation is an important part of the female reproductive cycle,


menstrual disorders often occur in some adolescents. Disorders that often occur
in adolescent girls are menstrual cycle disorders, one of the factors that cause
menstrual cycle disorders is excess body weight (obesity). This study aims to
determine the relationship between obesity and the menstrual cycle in adolescent
girls.
The design of this research is correlation with cross sectional approach.
The population in this study were all class XII students at SMKN 1 Kebonsari
with a sample size of 58 respondents. In this study using total sampling. Technical
data collection using a questionnaire and analysis using the Chi-Square Test with
a significance of 0.05.
Obesity research results showed that most of the 30 respondents (51.7%)
were obese. In the menstrual cycle in adolescent girls as many as 30 respondents
(51.7%) who experience irregular menstrual cycles. Analysis of the relationship
between obesity variables and the menstrual cycle variable obtained p value
(0.000) < (0.05) which means H0 is rejected and H1 is accepted which means
there is a relationship between obesity and the menstrual cycle. The closeness of
the relationship is 0.707 in the category of sufficient closeness of the relationship
between obesity and the menstrual cycle.
The results showed that obese adolescents could be reduced by following
a weight loss program and proper diet and physical activity so that the menstrual
cycle was regular.

Keywords: Obesity, menstrual cycle, adolescent girls.

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN SAMPUL DALAM

SURAT PERNYATAAN.......................................................................................iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................iv

PENGESAHAN PANITIA PENGUJI.....................................................................v

KATA PENGANTAR............................................................................................vi

ABSTRAK............................................................................................................viii

ABSTRACT..............................................................................................................ix

DAFTAR ISI............................................................................................................x

DAFTAR TABEL................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xv

DAFTAR SINGKATAN......................................................................................xvi

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

1.3.2 Tujuan Khusus

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1.4.2 Manfaat Praktis

1.5 Keaslian Penelitian

xi
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Menstruasi

2.1.1 Pengertian Menstruasi

2.1.2 Siklus Menstruasi

2.1.3 Fase Siklus Menstruasi

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi

2.1 Obesitas

2.1.1 Pengertian Obesitas

2.1.2 Klasifikasi WHO

2.1.3 Klasifikasi Nasional

2.1.4 Penyebab Obesitas

2.1.5 Dampak Obesitas

2.2 Kerangka Teori Penelitian

BAB 3KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Hipotesis

BAB 4METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

4.2 Kerangka Operasional

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.3.1 Populasi

4.3.2 Sampel

4.3.3 Besar Sampel

4.3.4 Sampling

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.4.1 Variabel Penelitian

4.4.2 Definisi Operasional Variabel

xii
4.5 Instrumen Penelitian

4.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian

4.6.1 Lokasi Penelitian

4.6.2 Waktu Penelitian

4.7 Prosedur Pengumpulan Data dan Analisa Data

4.7.1 Prosedur Pengumpulan Data diperoleh dari :

4.7.2 Pengolahan Data

4.7.3 Analisa Data

4.8 Etika Penelitian

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................34

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian..............................................................34

5.2 Keterbatasan Penelitian.................................................................................35

5.3 Hasil Penelitian..............................................................................................35

5.4 Pembahasan...................................................................................................39

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................45

6.1 Kesimpulan....................................................................................................45

6.2 Saran..............................................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel................................................................... 28

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur di SMKN 1

Kebonsari, Juni 2021.............................................................................35

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Diet di SMKN 1

Kebonsari, Juni 2021.............................................................................36

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Stres di SMKN 1

Kebonsari, Juni 2021.............................................................................36

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan perhitungan IMT menurut

WHO di SMKN 1 Kebonsari, Juni 2021...............................................37

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Siklus Menstruasi di

SMKN 1 Kebonsari, Juni 2021..............................................................37

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Obesitas dengan Siklus

Menstruasi di SMKN 1 Kebonsari, Juni 2021.......................................38

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Hubungan Obesitas dengan Siklus Menstruasi Studi

pada Remaja Putri............................................................................................................21

Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian Hubungan Obesitas dengan Siklus

Menstruasi pada Remaja Putri........................................................................................ 22

Gambar 4.2 Kerangka Operasional Hubungan Obesitas dengan Siklus Menstruasi

pada Remaja Putri ...........................................................................................................25

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Kegiatan ...................................................................................49

Lampiran 2 : Informed Consent..................................................................................50

Lampiran 3 : Kuesioner..............................................................................................55

Lampiran 4 : Tabulasi Responden Penelitian.............................................................57

Lampiran 5 : Data Umum ..........................................................................................61

Lampiran 6 : Data Khusus..........................................................................................62

Lampiran 7 : Tabulasi Data Khusus Penelitian...........................................................63

Lampiran 8 : Tabulasi Silang Data Umum dengan Data Khusus...............................69

Lampiran 9 : Hasil Uji Chi-Square.............................................................................73

Lampiran 10 : Surat Ijin Penelitian.............................................................................77

Lampiran 11 : Kode Etik.............................................................................................78

Lampiran 12 : Lembar Konsul....................................................................................79

xvi
xvii
DAFTAR SINGKATAN

IMT : Indeks Massa Tubuh

WHO : World Health Organization

FSH : Folikel Stimulating Hormone

GnRH : Gonandotropin Releasing Hormon

HDL : High Density Lipoprotein

xviii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami

menstruasi sebagai tanda bahwa system reproduksinya sudah aktif.

Menstruasi merupakan bagian penting dari siklus reproduksi wanita,

Menstruasi terjadi sebulan sekali sebagai periode ritme yang teratur dan tetap

sebagai fenomena fisiologis normal dari menarche hingga menopause.

Menstruasi didefinisikan sebagai perdarahan secara periodic dan siklik dari

uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat

terlepasnya lapisann endometrium uterus (Nurfadjri, 2017). Menstruasi

merupakan ukuran kesehatan dari perempuan. Sedangkan gangguan

menstruasi sering ditemukan pada wanita yang mulai memasuki fase pubertas

terjadinya gangguan menstruasi dari pola perdarahan menstruasi metroragia,

oligomenorea polymenorea, amenorea, dismenorea. Adapun faktor yang

mempengaruhinya yaitu berat badan obesitas, gangguan nutrisi yang berat,

penurunan berat badan dan aktifitas yang berat (Yanna, 2019).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) obesitas di

seluruh dunia bertambah cukup pesat menjadi lebih dari dua kali lipat sejak

tahun 1980. Prevalensi status gizi gemuk pada remaja usia 13-15 tahun

berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 sebesar

10,8%, terdiri dari 8,3% overweight dan 2,5% obesitas. Pervalensi gemuk

pada remaja usia 16-20 tahun sebesar 7,3% yang terdiri dari 5,7% overweight

1
2

dan 1,6% obesitas. Sedangkan pemeriksaan obesitas di Jawa Timur sebesar

16% atau sebanyak 1.163.118 penduduk dan yang terkena obesitas (Dinkes

jatim). Lalu di tahun 2018 di Kota Madiun melakukan pemeriksaan obesitas

pada 97.485 orang atau sebanyak 73,86% dari jumlah penduduk ≥ 15 tahun

sebanyak 131.984 orang (Hasil Proyeksi Estimasi BPS). Dari orang yang

diperiksa mengalami obesitas sebanyak 14.900 orang (15,28%). Dari hasil

Riskesdas (2010), perempuan di Indonesia berusia 10-20 tahun dilaporkan

sebanyak 3,5% mengalami masalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Di

Jawa Timur sebanyak 13,3% perempuan yang mengalami masalah siklus

menstruasi tidak teratur. Hal ini menandakan bahwa jumlah kejadian

gangguan siklus menstruasi di jawa timur hampir sepadan dengan prevalensi

nasional. Penelitian ini akan dilakukan di SMKN 1 Kebonsari karena menurut

data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun (2019), jumlah remaja yang

mengalami obesitas terbanyak berada di SMKN 1 Kebonsari dengan

prevalensi 46 remaja.

Siklus menstruasi adalah keadaan fisiologis yang akan dialami semua

perempuan secara rutin dari awal masa pubertas hingga menurunnya masa

kesuburan / menopause (Benita, 2019). Siklus menstruasi merupakan waktu

sejak hari pertama menstruasi sampai datangnya menstruasi periode

berikutnya. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-35 hari dengan lama

menstruasi selama 2-7 hari. Siklus menstruasi yang tidak teratur adalah suatu

penyimpangan dari siklus yang normal. Lamanya siklus menstruasi

merupakan suatu indikator klinis nonivasif, yang penting untuk menilai


3

fungsi reproduksi. Gangguan siklus menstruasi dapat dihubungkan dengan

meningkatnya risiko penurunan fertilitas pada wanita usia subur. (Achmad,

2018).

Perubahan panjang dan gangguan keteraturan siklus menstruasi

adanya ketidakseimbangan produksi hormone reproduksi, Obesitas juga

disertai dengan siklus anovulatorik karena peningkatan tonik kadar estrogen

(Nurfadjri, 2017). Remaja rentan mengalami permasalaan gizi, karena

pertumbuhannya yang sangat cepat sehingga kebutuhan gizi meningkat pada

remaja akhir. Masalah gizi yang dapat terjadi pada masa remaja yaitu

obesitas. Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat

ketidak seimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang

digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. (WHO, 2000). Obesitas

juga diartikan suatu keadaan terjadinya penimbunan jaringan lemak tubuh

secara berlebihan. Pada wanita yang memiliki persentase lemak tubuh tinggi

(kategori obesitas) terjadi peningkatan produksi androstenesdion yang

merupakan androgen yang berfungsi sebagai prekursor hormon reproduksi,

dimana lemak tubuh digunakan untuk memproduksi estrogen dengan bantuan

enzim aromatase. Proses aromatisasi androgen menjadi estrogen ini terjadi di

sel-sel granulose dan jaringan lemak. Dengan demikian, semakin banyak

persentase jaringan lemak tubuh, semakin banyak pula estrogen yang

terbentuk yang kemudian dapat mengganggu keseimbangan hormone di

dalam tubuh sehingga menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Gangguan

siklus menstruasi tersebut disebabkan karena adanya gangguan umpan balik


4

dengan kadar estrogen yang selalu tinggi sehingga kadar Follicle Stimulating

Hormone (FSH) tidak mencapai puncak. Dengan demikian pertumbuhan

folikel terhenti sehingga tidak terjadi ovulasi. Keadaan ini berdampak pada

perpanjangan siklus menstruasi (oligomenore) ataupun kehilangan siklus

menstruasi (amenore).

Gangguan siklus menstruasi pada remaja yang mengalami obesitas

dapat diturunkan dengan mengikuti program penurunan berat badan. Selain

dapat ditingkatkan dengan cara penurunan berat badan, juga dapat

ditingkatkan dengan cara memperbaiki kualitas asupan makanan. Jenis

makanan yang dapat meningkatkan fungsi system reproduksi yaitu makanan

yang mengandung asam folat, zat besi, vitamin C, vitamin E, vitamin B6, dan

kalsium. Jenis bahan makanan yang dianjurkan antara lain kacang-kacangan,

sayur hijau, buah-buahan, daging, dan juga ikan laut. (Rakhmawati, 2013).

Berdasarkan data-data diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang “Hubungan Obesitas dengan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di

SMKN 1 Kebonsari”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Adakah hubungan obesitas dengan siklus menstruasi

pada siswi di SMKN 1 Kebonsari?”


5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adakah pengaruh obesitas terhadap siklus

menstruasi pada siswi di SMKN 1 Kebonsari.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kejadian Obesitas pada Remaja Putri di SMKN 1

Kebonsari.

2. Mengidentifikasi Siklus Menstruasi pada Remaja Putri di SMKN 1

Kebonsari.

3. Menganalisis hubungan obesitas dengan siklus menstruasi pada

Remaja Putri di SMKN 1 Kebonsari.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi khasanah

keilmuan dibidang kesehatan dalam memperluas ilmu pengetahuan,

sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah gangguan

siklus menstruasi pada remaja. Selain itu juga dapat bermanfaat bagi :
6

1. Ilmu keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan

pengetahuan dan juga sebagai rujukan ilmiah ilmu keperawatan

maternitas.

2. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk

mengetahui tentang gangguan siklus menstruasi pada Remaja

Putri.
7

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana bagi Remaja

Putri untuk memahami tentang gangguan siklus menstruasi.

2. Profesi Keperawatan

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai

referensi untuk mengetahui tentang gangguan siklus menstruasi

pada Remaja Putri.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian yang sudah dilakukan terkait dengan pengaruh obesitas

terhadap siklus menstruasi pada Remaja Putri.

1. Nurfadjrinilakesuma (2017) dalam penelitian ini yang berjudul

“Hubungan Berat Badan dengan Keteraturan Siklus Menstruasi pada

Mahasiswa Tingkat III Prodi DIII Kebidanan Stikes Mercubaktijaya

Padang”. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan berat badan

dengan keteraturan siklus menstruasi pada mahasiswa tingkat III Prodi

DIII kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang tahun 2016.

Variable independen dalam penelitian ini adalah berat badan sedangkan

variable dependen dalam penelitian ini adalah keteraturan siklus

menstruasi. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan

pendekatan Cross-Sectional. Pengumpulan data menggunakan tekhnik

stratified sampling. Pengolahan data dengan menggunakan editing,


8

coding, tabulating, dan cleaning, data diolah secara komputerisasi.

Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

masalah menstruasi yang didalamnya ada gangguan siklus menstruasi.

Perbedaannya adalah dalam penelitian tersebut variable independennya

adalah berat badan sedangkan dalam penelitian ini adalah obesitas.

2. Nabila Hassan dkk (2016) dalam penelitian ini yang berjudul “The

Body Mass Index and Menstrual Problems among Adolescent Student”.

Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan index massa tubuh

dengan masalah menstruasi pada remaja putri. Variable independen

dalam penelitian ini adalah indeks massa tubuh sedangkan variable

dependen dalam penelitian ini adalah keteraturan masalah menstruasi.

Dalam penelitian ini meggunakan desain Case Control. Pengumpulan

data dengan menggunakan kuisioner. Analisis data menggunakan uji

chi-square. Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama meneliti

tentang masalah menstruasi yang didalamnya ada gangguan siklus

menstruasi. Perbedaannya adalah dalam penelitian tersebut variable

independennya adalah indeks massa tubuh sedangkan dalam penelitian

ini adalah obesitas.

3. Asniya Rakhmawati (2013) dalam penelitian yang berjudul “Hubungan

Obesitas dengan Kejadian Gangguan Siklus Menstruasi Pada Wanita

Dewasa Muda”. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan

obesitas dengan kejadian gangguan siklus menstruasi pada wanita

dewasa muda setelah di control dengan stress. Variable independen


9

dalam penelitian ini adalah obesitas sedangkan variable dependen

dalam penelitian ini adalah keteraturan siklus menstruasi. Penelitian ini

merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-

sectional. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Analisis

data menggunakan uji chi-square dan regresi logistic ganda. Persamaan

dari penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang obesitas dengan

gangguan siklus menstruasi. Perbedaannya adalah dalam penelitian

tersebut respondennya adalah wanita dewasa muda, sedangkan dalam

penelitian ini respondennya adalah remaja awal.

4. Benita Arini Kurniadi dkk (2019) dalam penelitian yang berjudul

“Hubungan Massa Lemak dengan Keteraturan Siklus Menstruasi pada

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Tarumanagara angkatan 2013”. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui hubungan massa lemak dengan

keteraturan siklus menstruasi pada mahasiswi fakultas kedokteran

tarumanegara angkatan 2013. Variable independen dalam penelitian ini

adalah massa lemak sedangkan variable dependen dalam penelitian ini

adalah keteraturan siklus menstruasi. Penelitian yang dilakukan ini

merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang.

Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Analisis data

menggunakan uji chi-square. Persamaan dari penelitian ini adalah

sama-sama meneliti tentang siklus menstruasi. Perbedaannya adalah

dalam penelitian tersebut variable independennya adalah massa lemak

sedangkan dalam penelitian ini adalah obesitas.


10

5. Binu Thapa (2015) dalam penelitian yang berjudul “Relationship

between Body Mass Index and Menstrual Irregularities among the

Adolescents”. Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan antara

indeks massa tubuh dan penyimpangan menstruasi di kalangan remaja

di sekolah-sekolah terpilih di Kota Dhulikel Nepal. Variable

independen dalam penelitian ini adalah index massa tubuh sedangkan

variable dependen dalam penelitian ini adalah keteraturan siklus

menstruasi. Pemilihan subjek dilakukan dengan menggunakan tekhnik

simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan

kuisioner. Analisis data menggunakan SPSS versi 16. Persamaan dari

penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang siklus menstruasi.

Perbedaannya adalah dalam penelitian tersebut variable independennya

adalah index massa tubuh sedangkan dalam penelitian ini adalah

obesitas.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Menstruasi

2.1.1 Pengertian Menstruasi

Menstruasi merupakan proses keluarnya darah dan jaringan yang

sehat dari rahim yang kemudian mengalir keluar dari tubuh melalui

vagina. Menstruasi merupakan perubahan yang normal dalam tubuh

perempuan yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormone.

Menstruasi menandakan bahwa seorang remaja sudah dapat bereproduksi.

Perempuan berhenti menstruasi selama kehamilan namun dapat menstruasi

kembali setelah melahirkan. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11tahun

dan berlangsung hingga menopause (sekitar usia 45-55 tahun). (Saribanon,

2016).

Hormon reproduksi dalam tubuh perempuan akan meningkat pada

tiap siklus menstruasi untuk bersiap menhadapi kemungkinan terjadinya

kehamilan. Selanjutnya pelepasan sel telur dari ovarium akan terjadi dan

dinding rahim akan menebal. Jika hamil, lapisan ini akan terus memelihara

sel telur akan diserap tubuh dan dinding rahim yang sudah menebal akan

luruh, kemudian mengalir keluar dari tubuh bercampur dengan darah.

Proses keluarnya darah dari vagina inilah yang disebut menstruasi.

Menstruasi dikatakan normal bila didapatkan siklus menstruasi tidak

kurang dari 21 hari, tetapi tidak melebihi 35 hari, lama menstruasi 3-7

11
12

hari, dengan jumlah darah selama menstruasi berlangsung tidak melebihi

80ml, dengan frekuensi ganti pembalut 2-6 kali / hari. (Saribanon, 2016).

2.1.2 Siklus Menstruasi

Menstruasi yang terjadi setiap bulan secara terus menerus disebut

sebagai siklus menstruasi. Siklus menstruasi adalah waktu yang dimulai

dari hari pertama muncul menstruasi hingga hari pertama menstruasi

berikutnya. Siklus menstruasi yang normal berkisar antara 21-35 hari

(Achmad, 2018). Namun siklus menstruasi seringkali tidak teratur dan

cenderung bervariasi selama masa remaja, selain itu, rentang siklus

menstruasi pada remaja lebih lebar daripada orang dewasa, dimana

panjang siklus menstruasi pada remaja berkisar antara 21-45 hari dengan

rata-rata panjang siklus berkisar 32 hari pada tahun pertama dan kedua

setelah menars. Menstruasi merupakan peristiwa pengeluaran darah, lendir

dan sisa-sisa sel secara berkala yang berasal dari mukosa uterus dan terjadi

relative teratur mulai dari menarche sampai menopause, kecuali pada masa

hamil dan laktasi. Lama perdarahan pada menstruasi bevariasi, pada

umumnya 4-6 hari, tapi 2-9 hari masih dianggap fisiologis

(Mandang,2016).

2.1.3 Fase Siklus Menstruasi

` Menurut Achmad terdapat 4 fase dalam siklus menstruasiyakni :

1. Fase menstruasi (hari 1-5)


13

Fase keluarnya darah menstruasi ini dimulai pada hari pertama

menstruasi dan berlangsung sampai hari ke-5 dari siklus menstruasi.

Pada fase ini lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah

menstruasi, lalu darah yang keluar sekitar 10ml sampai 80ml, dan

pada fase ini kamu mungkin mengalami kram atau nyeri pada perut.

Kram atau nyeri ini disebabkan oleh kontraksi rahim dan otot-otot

perut untuk mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh.

2. Fase folikuler (hari 1-13)

Pada fase ini kelenjar pituiatri (hipofisis) di otak melepaskan

hormone yang disebut follicle stimulating hormone (FSH), yang

merangsang pematangan folikel dalam ovarium. Fase ini dimulai

dari hari pertama menstruasi, berlangsung sampai hari ke-13 dari

siklus menstruasi. Pada fase ini kelenjar pituiatri mengeluarkan

hormone yang menstimulasi sel telur di ovarium untuk tumbuh. Lalu

salah satu sel telur mulai matang dalam bentuk seperti kantung yang

disebut folikel. Dibutuhkan waktu 13 hari bagi sel telur untuk dapat

matang. Ketika sel telur sudah matang, folikel mengeluarkan

hormone yang merangsang rahim untuk membentuk lapisan

pembuluh darah dan jaringan lunak yang disebut endometrium,

3. Fase ovulasi (hari 14)

Pada hari ke-14 dari siklus, kelenjar pituitari mengeluarkan hormone

yang merangsang ovarium untuk melepaskan sel telur yang telah

matang. Sel telur yang telah dilepaskan ini bergerak di sepanjang

tuba fallopi dan ditangkap oleh fimbria. Fimbria berbentuk seperti


14

jari-jari yang terletak di ujung tuba fallopi dekat dengan ovarium.

Pada fase ini, seorang perempuan dikatakan dalam masa suburnya

sehingga sel telur siap dibuahi.

4. Fase luteal (hari 15-28)

Pada fase menstruasi ini terbentuk korpus luteum pada ovarium yang

merupakan bekas folikel setelah ditinggal sel telur. Korpus luteum

menghasilkan hormone progesterone. Fase ini merupakan fase

menstruasi yang terakhir. Fase ini dimulai pada hari ke-15 dan

berlangsung sampai akhir siklus menstruasi. Padaa fase ini sel telur

yang dilepaskan selama fase ovulasi tetap berada dituba fallopi

selama 24 jam, jika sel sperma tidak membuahi sel telur dalam

waktu itu, sel telur akan diserap kembali oleh tubuh. Endometrium

menjadi tebal serta dilengkapi banyak pembuluh darah. Jika tidak

ada kehamilan, korpus luteum akan berdegenerasi sehingga hormone

progesterone dan estrogen akan menurun pada akhir siklus. Hal ini

menyebabkan dimulainya kembali fase siklus menstruasi berikutnya

(Achmad, 2018).

Masing – masing fase siklus menstruasi akan memberikan efek

fisik dan emosional yang berbeda pada diri perempuan. Suasana perasaan
15

seseorang perempuan akan mudah berubah, dan kondisi fisiknya pun

demikian.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi

Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi siklus

menstruasi yakni :

1. Kelebihan Berat Badan

Terlambat menstruasi berhubungan dengan masalah berat badan

berlebih (obesitas), berat badan yang berlebih terjadi gangguan

metabolisme estrogen berupa peningkatan produksi estrogen pada

wanita kelebihan berat badan sehingga menyebabkan siklus

menstruasi tidak teratur (Wiknjosastro, 2010).

2. Olahraga yang berlebihan

Olahraga sangat baik untuk kesehatan, tetapi bila olahraga tersebut

dilakukan secara berlebihan justru itu tidak baik. Bagi perempuan,

olahraga berlebihan dapat menjadi penyebab dari terlambatnya

menstruasi.

3. Stress

Stress yang berlebihan dapat mempengaruhi hipotalamus, yaknis

bagian otak yang mengontrol hormone yang mengatur siklus

menstruasi (Achmad, 2018).

4. Aktivitas Fisik

Tingkat aktivitas fisik yang sedang dan berat dapat membatasi fungsi

menstruasi. Atlet wanita seperti pelari, senam balet memiliki factor


16

risiko untuk mengalami amenorea, anovulasi, dan efek pada fase

luteal. Aktivitas fisik yang berat merangsang inhibisi gondrotopin

releasing hormone (GnRH) dan aktivitas gonadotropin sehingga

menurunkan level dari serum estrogen.

5. Diet

Diet dapat mempengaruhi fungsi menstruasi. Vegetarian

berhubungan dengan anovulasi, penurunan respons hormon pituitari,

fase folikel yang pendek, tidak normalnya siklus menstruasi (kurang

dari 10/tahun). Diet rendah lemak berhubungan dengan panjangnya

siklus menstruasi dan periode perdarahan. Diet rendah kalori sperti

daging merah dan rendah lemakberhubungan dengan amenorea.

6. Paparan lingkungan dan kondisi kerja

Beban kerja yang berat berhubungan dengan jarak menstruasi yang

panjang dibandingkan dnegan beban kerja ringan dan sedang.

Paparan agen kimiawi dapat mempengaruhi / meracuni ovarium,

seperti beberapa obat anti-kanker (obat sitotoksik) merangsang

gagalnya proses di ovarium termasuk hilangnya folikel-folikel,

anovulasi, oligomenorea, dan amenorea.

Temabakau pada rokok berhubungan dengan gangguan pada

metabolism estrogen dan progesterone. Factor tersebut menyebabkan

ririko infertilitas dan menopause yang lebih cepat.

7. Sinkronisasi proses menstruasi (interaksi sosial dan lingkungan)

Interaksi manusia dengan lingkungan merupakan siklus yang

sinkron/berirama. Proses interaksi tersebut melibatkan fungsi


17

hormonal. Salah satu fungsi hormonal adalah hormone-hormon

reproduksi. Adnya pherohormon yang dikeluarkan oleh setiap

individu yang dapat mempengaruhi perilaku individu lain melalui

presepsi dari penciuman baik melalui interaksi dengan individu jenis

kelamin sejenis maupun lawan jenis, serta dapat menurunkan

variabilitas dari siklus menstruasi dan sinkronisasi dari onset

menstruasi.
18

8. Gangguan endokrin

Adanya penyakit-penyakit endokrin seperti diabetes, hipotiroid, serta

hipertiroid yang berhubungan dengan gangguan menstruasi.

Prevalensi amenorea dan oligomenorea lebih tinggi pada pasien

diabetes. Penyakit polystic ovarium berhubungan dengan obesitas,

resistensi insulin, dan oligomenorea. Amenorea dan oligomenorea

pada perempuan dengan penyakit polystic ovarium berhubungan

dengan insensitivitas hormon insulin dan menjadikan perempuan

tersebut obesitas. Hipertiroid berhubungan dengan oligomenorea dan

lebih lanjut menjadi amenorea. Hipotiroid berhubungan dengan

polimenorea dan menorraghia (Kusmiran, 2013).

2.1 Obesitas

2.1.1 Pengertian Obesitas

Obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat

ketidak seimbangan asupan energy (energy intake) dengan energy

yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama (WHO,

2000). Obesitas berasal dari bahasa latin yaitu ob yang berarti “akibat

dari” dan esum artinya “makan” oleh karena itu obesitas dapat

didefinisikan sebagai akibat dari pola makan yang berlebihan. Obesitas

adalah penyakit kronis yang kompleks dan melibatkan banyak faktor,

seperti faktor lingkungan (sosial dan budaya), genetik, fisiologis,

metabolic, perilaku dan psikologis. Kejaidian obesitas telah meningkat

pada tingkat yang mengkhawatirkan. Umur, indeks masa tubuh (BMI),


19

pendidikan, rokok, alkohol, konsumsi kafein, dan aktifitas fisik, adalah

faktor-faktor yang dianggap dapat mempengaruhi siklus menstruasi.

Indeks massa tubuh (IMT) adalah indeks sederhana dari berat badan

terhadap tinggi badan yang digunakan untuk mengklasifikasikan

kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa. IMT

didefinisikan sebagai berat badan seseorang dalam kilogram dibagi

dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2). (Kemenkes, 2018)

2.1.2 Klasifikasi WHO

KLASIFIKASI IMT
Berat badan kurang(underweight) < 18,5
Berat badan normal 18,5 – 22,9
Kelebihan berat badan(overweight) 23 – 24,9
dengan risiko
Obesitas I 25 – 29,9
Obesitas II ≥ 30

(WHO Western Pacific Region, 2000)

2.1.3 Klasifikasi Nasional

Klasifikasi IMT
Kurus Berat < 17,0
Ringan 17,0 – 18,4
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Berat 25,1 – 27,0
Ringan  27

(PGN, 2014)

Di seluruh wilayah, obesitas lebih tinggi pada perempuan

dibandingkan pada laki-laki. Di Indonesia, 13,5% orang dewsa usia 18

tahun ke atas kelebihan berat badan, sementara itu 28,7% mengalami

obesitas (IMT ≥ 25) dan berdasarkan indikator RPJMN 2015-2019


20

sebanyak 15,4% mengalami obesitas (IMT ≥ 27). Sementara pada anak

usia 5-2 tahun, sebanyak 18,8% kelebihan berat badan dan 10,8%

megalami obesitas. Data terakhir situasi obesitas menunjukkan belum

terkendali, berdasarkan SIRKESNAS 2016, angka obesitas IMT ≥ 27 naik

menjadi 20,7% sementara obesitas dengan IMT ≥ 25 menjadi 33%.

2.1.4 Penyebab Obesitas

1. Faktor Genetik

Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab

genetik. Akan tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen tetapi

juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang dapat mendorong

terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya

hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa

rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap

berat badan sesorang.

2. Faktor Psikis

Apa yang ada di dalam pikiran seseorang dapat mempengaruhi

kebiasaan makan nya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap

emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah

persepsi yang negative. Gangguan ini merupakan masalah yang serius

pada banyak wanita usia muda yang menderita obesitas. Ada dua pola

makan abnormal yang dapat menjadi obesitas, yaitu makan dalam

jumlah banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada
21

malam hari). Kedua makan ini biasanya dipicu oleh stress dan

kekecewaan.

3. Faktor Kesehatan

Pada dasarnya masalah kesehatan yang secara langsung menyebabkan

obesitas jarang terjadi. Namun terdapat beberapa kelainan congenital

dan kelainan neuroendokrin yang dapat menyebabkan obesitas,

diantaranya adalah down sindrom, kelainan hipotalamus, hipotiroid,

dan polycystic ovary syndrome.

4. Faktor obat-obatan

Obat-obatan sumber penyebab signifikan dari terjadinya overweight

dan obesitas iatrogenic. Obat-obatan yang dapat menyebabkan obesitas

diantaranya adalah golongan steroid, antidiabetik (insulin, sulfonilirea),

antihistamin, antihipertensi (a dan P-bloker) dan protease inhibitor.

5. Faktor perkembangan

Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel kemak ataupun keduanya

menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh.

Penderita obesitas terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-

kanak, dapat memiliki sel lemak 5 kali lebih banyak dibandingkan

dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak

dapat dikurangi, sehingga penurunan berat badan hanya dapat dilakukan

dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.

6. Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga kemungkinan merupakan

penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas ditengah


22

masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan

lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengonsumsi makanan

kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas yang seimbang akan

mengalami obesitas.

7. Faktor Sosial Ekonomi

Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup, pola makan,

serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan

jumlah makanan yang dikonsumsi. Selain itu juga ketersediaan dan

harga dari junk food yang mudah terjangkau akan berisiko

menimbulkan obesitas. (J Agromed, 2015)

2.1.5 Dampak Obesitas

1. Dampak Metabolik

Lingkar perut pada ukuran tertentu (pria > 90cm) dan wanita > 80cm)

akan berdampak pada peningkatan trigliserida dan penurunan kolestrol

HDL, serta meningkatkan tekanan darah. Keadaan ini disebut dengan

sindroma metabolik.

2. Dampak Penyakit Lain

a. Osteoarthritis lutut dan pinggul (berhubungan dengan mekanik)

b. Pembentukan batu empedu

c. Sleep apneoea (henti nafas saat tidur)

d. Low back pain (nyeri pinggang)


23

e. Gangguan menstruasi (Kemenkes, 2018).

2.2 Kerangka Teori Penelitian

Salah satu faktor


Wanita kategori
mempengaruhi siklus
obesitas
menstruasi : kelebihan
berat badan (Obesitas)

terjadi peningkatan
produksi
androstenesdion

Proses aromatisasi
terjadi di sel-sel
granulose dan jaringan
lemak

Gangguan Siklus Estrogen dapat


menstruasi mengganggu
keseimbangan hormon
24

Gambar 2.1 Kerangka Teori Hubungan Obesitas dengan Siklus Menstruasi (Studi

pada Remaja Putri) (Sumber : Rakhmawati, 2013; Wiknjosastro, 2010).


BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Faktor penyebab obesitas Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Siklus Menstruasi
a. Faktor genetik a. Kelebihan berat badan / Obesitas
b. Faktor psikis (Wiknjosastro, 2010).
c. Faktor kesehtan
b. Olahraga yang berlebihan
d. Faktor obat-obatan
e. Faktor perkembangan c. Stress
f. Faktor sosial ekonomi d. Aktivitas fisik
g. Aktivitas fisik e. Diet
f. Paparan lingkungan dan kondisi
kerja
g. Sinkronisasi proses menstruasi
(interaksi sosial dan lingkungan)
h. Gangguan endokrin

OBESITAS SIKLUS
MENSTRUASI

TidakObesitas Obesitas Teratur Tidak Teratur

Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian Hubungan Obesitas dengan Siklus


Menstruasi pada remaja putri

Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
: berhubungan
: berpengaruh

25
26

Pada penelitian ini, pada wanita yang memiliki berat badan berlebih

(obesitas) terjadi peningkatan produksi androstenedion yang merupakan androgen

yang berfungsi sebagai precursor hormone reproduksi. Di dalam tubuh, androgen

digunakan untuk memproduksi estrogen dengan bantuan enzim aromatase, proses

aromatisasi androgen menjadi estrogen ini terjadi di sel-sel granulose dan jaringan

lemak. Dengan demikian, semakin banyak persentase jaringan lemak tubuh,

semakin banyak pula estrogen yang terbentuk yang kemudian dapat mengganggu

keseimbangan hormone di dalam tubuh sehingga menyebabkan gangguan siklus

menstruasi (Rakhmawati, A. 2013) Dalam penelitian ini, obesitas merupakan

variable bebas, sedangkan gangguan siklus menstruasi merupakan variable terikat.

3.1 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H0 : Tidak ada hubungan obesitas dengan siklus menstruasi pada remaja putri

H1 : Ada hubungan obesitas dengan siklus menstruasi pada remaja putri


BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Menurut Suyanto (2011), desain penelitian atau disebut juga

rancangan penelitian ditetapkan dengan tujuan agar penelitian dapat

dilakukan dengan efektif dan efisien. Rencana tersebut merupakan skema

atau program lengkap dari sebuah penelitian, mulai dari penyusunan

hipotesis yang berimplikasi pada cara, prosedur penelitian, dan

pengumpulan data sampai dengan analisis data.

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis

penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Rancangan

penelitian cross sectional merupakan rancangan penelitian yang

menekankan waktu pengukuran atau observasi data variable independen

dan dependen secara bersamaan atau hanya satu kali pada saat itu

(Nursalam, 2016). Dengan tujuan untuk mengetahui adanya hubungan

antara obesitas dengan siklus menstruasi.

27
28

4.2 Kerangka Operasional

Populasi
Seluruh siswi kelas XII di SMKN 1 Kebonsari sejumlah
58 responden

Sampel
Siswi di SMKN 1 Kebonsari sejumlah 58 responden

Sampling
Total sampling

Pengumpulan data
Pengumpulan data dengan memberikan kuesioner kepada
siswi kelas XII SMKN 1 Kebonsari

Mengola data dan analisa data


Editing, coding, scoring, tabulating

Penyajian Data
Uji Chi-Square

Kesimpulan
H0 : Tidak ada hubungan antara obesitas dengan siklus
menstruasi
H1 : Ada hubungan anatara obesitas dengan siklus
menstruasi
29

Gambar 4.2 Kerangka Operasional Hubungan Obesitas Dengan Siklus Menstruasi

pada remaja putri.

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

4.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XII di SMKN 1

Kebonsari sejumlah 58 responden.

4.3.2 Sampel

Menurut Suyanto (2011), Sampel merupakan bagian dari populasi

yang dapat digunakan sebagai subjek penelitian. Dalam penelitian bisa

menggunakan seluruh subjek atau bisa juga menggunakan sebagian

dari seluruh populasi. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswi

kelas XII di SMKN 1 Kebonsari sejumlah 58 responden.

4.3.3 Besar Sampel

Menentukan besarnya sampel tergantung pada sumber-sumber yang

dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari besarnya

sampel dan kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas

minimal dari besarnya sampel. Teknik pengambilan sampel disebut

dengan sampling. menurut Sugiyono (2009), teknik pengambilan


30

sampel dalam penelitian adalah total sampling. total sampling adalah

teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan

populasi. Alasan mengambil total sampling karena jumlah populasi

yang kurang dari 100. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

sebanyak 58 orang.

4.3.4 Sampling

Menurut Sujarweni (2014), sampling adalah teknik pengambilan

sampel, terdapat beberapa macam yaitu random sampling dan non

random sampling. Menurut Sugiyono (2012), teknik sampling

merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel

dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling.

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.4.1 Variabel Penelitiann

1. Variabel Bebas (Independen Variabel)

Variable bebas dalam penelitian ini adalah Obesitas.

2. Variabel terikat (Dependen Variabel)

Variable terikat dalam penelitian ini adalah Siklus menstruasi.

4.4.2 Definisi Operasional Variabel


Tabel Definisi Operasional Variabel

Variable Definisi Paramete Alat Ukur Skal Skor


31

Operasionl r a

Independen Obesitas adalah Pengukura 1.Timbang Nom -Kurang :


penumpukan n IMT an badan inal <17,0– 18,4
Obesitas lemak yang menurut
berlebihan WHO 2.Pita -Normal:
akibat ketidak Ukur 18,5-24,9
seimbangan
asupan energy -Obesitas:
(energy intake) 25 - ≥ 30
dengan energy
yang digunakan
(energy
expenditure)
dalam waktu
lama (WHO,
2000).

Dependen Siklus 1.Teratur Kuesioner Nom -Apabila


menstruasi jika dalam inal dalam 3
Siklus adalah waktu 1 bulan bulan
Menstruasi yang dimulai siklus terakhir
dari hari menstrruas seluruh
pertama muncul inya 21-35 siklus
menstruasi hari. menstruasi
hingga hari memiliki
pertama 2.Tidak rentang
menstruasi teratur antara 21-
berikutnya. jika dalam 35 hari
Siklus 1 bulan maka
menstruasi yang siklus dikattakan
normal berkisar menstruasi siklus
antara 21-35 nya ≤21 menstruasi
hari (Achmad, hari atau > teratur.
2018). 35 hari.
-Apabila
dalam 3
bulan
terakhir
salah satu
siklus
terdapat
<21 hari
32

atau
>35hari
maka
dikatakan
siklus tidak
teratur.

4.5 Instrumen Penelitian

Alat (instrument) dalam penelitian ini yang digunakan adalah timbangan

badan dan pita ukur serta kuesioner.

4.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian

4.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMKN 1 Kebonsari.

4.6.2 Waktu Penelitian

Persiapan & penyusunan Proposal : September 2020 – Januari 2021

Ujian Proposal : 01 Februari 2021

Pengambilan data penelitian : 5 – 6 Juli 2021

Ujian Skripsi : 11 Agustus 2021

4.7 Prosedur Pengumpulan Data dan Analisa Data

4.7.1 Prosedur Pengumpulan Data diperoleh dari :

Dalam melakukan penelitian prosedur yang ditetapkan adalah sebagai

berikut :
33

1. Mengurus ijin pengambilan data awal dengan membawa surat dari

FIK Universitas Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo kepada

Kepala BAKESBANGPOL Kabupaten Madiun.

2. Mengurus ijin penelitian dengan membawa surat dari

BAKESBANGPOL Kabupaten Madiun kepada Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Madiun.

3. Mengurus ijin penelitian dengan membawa surat dari Dinas

Kesehatan Kabupaten Madiun kepada kepala BAKESBANGPOL

Kabupaten Madiun.

4. Mengurus ijin penelitian dengan membawa surat dari

BAKESBANGPOL dan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun

kepada Kepala Sekolah SMKN1 Kebonsari.

5. Mengantar surat tembusan dari BAKESBANGPOL dan Dinas

Kesehatan Kabupaten Madiun kepada Kepala Sekolah SMKN 1

Kebonsari.

6. Sebelum melakukan penelitian di sekolah, peneliti melakukan Uji

Etik di bawah pengawasan FIK Universitas Muhammadyah

Ponorogo selama 3 bulan.

7. Setelah surat etik keluar, peneliti meminta izin ke kepala sekolah

untuk melakukan penelitian dan melakukan kontrak waktu untuk

melakukan penelitian.

8. Penelitian dilakukan pada 5 dan 6 Juli 2021 sebelum dilakukan

penelitian, peneliti menemui guru bidang kurikulum untuk

meminta bantuan dari pihak sekolah.


34

9. Guru mengkordinasi seluruh siswi kelas XII untuk berkumpul

dijadikan satu kelas dengan kapasitas 50% responden, karena

dimasa pandemi pembelajaran dibagi menjadi 50%. Dan

dilanjutkan tanggal 6 Juli 2021.

10. Setelah terkumpul 29 siswi maka peneliti memberikan penjelasan

kepada calon responden dan responden di persilakan mengisi

Informed consent.

11. Setelah itu, peneliti menyiapkan kuesioner siklus menstruasi untuk

diberikan kepada semua responden.

12. Responden diminta untuk mengukur berat badan dan tinggi badan

dengan fasilitas yang sudah disediakan oleh peneliti kemudian

menulis hasilnya dilembar observasi

13. Setelah itu Responden mengisi semua pertanyaan didalam

kuesioner siklus menstruasi yang diberikan oleh peneliti.

Selanjutnya, mengumpulkan kuesioner siklus menstruasi yang

telah diisi. Kemudian peneliti mengecek kembali dan akan

mengembalikan jika ada kuisioner yang belum terisi

14. Peneliti melakukan pengolahan data (editing, coding, scoring,

tabulating)
35

4.7.2 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan

editing, coding, scoring, dan tabulating

1. Editing

Langkah ini dilakukan untuk memeriksa atau meneliti kembali data

yang telah terkumpul apakah ada data tersebut cukup baik atau relevan

untuk diproses atau diolah lebih lanjut.

2. Coding

Setelah kuisioner di edit, selanjutnya dilakukan pengkodean atau

registrasi dengan mengubah data terbentuk kalimat atau huruf menjadi

data angka atau bilangan sehingga memudahkan proses berikutnya.

3. Scoring

Setelah jawaban diberi kode 1 dan kode 2 kemudian dikelompokkan

dan dijumlahkan sehingga didapatkan skor total yang diperoleh dari

masing-masing variabel. Dalam penelitian ini digunakan angka dalam

pemberian skor agar memudahkan proses tabulasi.

4. Tabulating

Setelah proses editing dan coding tahap selanjutnya adalah melakukan

tabulasi data, didalam penelitian ini data akan ditabulasi, dan

dikelompokkan sesuai dengan variable yang diteliti.


36

4.7.3Analisa Data

Untuk melakukan pengujian hipotesis, analisis data yang dapat

dilakukan adalah :

1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menganalisis data umum yang

mendeskripsikan karakteristik masing-masing variable dan pada

umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

presentase yang akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan

diinterpretasikan berdasarkan hasil yang diperoleh (Notoatmodjo,

2010).

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisi untuk menguji pengaruh dan

perbedaan antara dua variable. Dalam penelitian ini analisa bivariat

digunakan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan siklus

menstruasi pada remaja putri, uji statistic yang digunakan yakni uji

Chi-Square dengan bantuan aplikasi SPSS 18.


37

4.8 Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian terdapat etika yang harus diperhatikan

menurut Winarno (2018) anatara lain sebagai berikut:

1. Informed Consent (lembar persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penelitian dan

responden sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk bersedia menjadi responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Tidak mencantumkan nama responden pada lembar observasi, hanya

menulis kode atau inisial nama pada pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disampaikan.

3. Confidentially (kerahasiaan)

Peneliti menjaga kerahasiaan semua informasi yang telah dikumpulkan

selama pelaksanaan penelitian.


BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan

tentang “Hubungan Obesitas dengan Siklus Menstruasi studi pada remaja

putri di SMKN 1 Kebonsari”. Penelitian ini dilakukan pada juni 2021

dengan jumlah responden sebanyak 58 responden. Hasil penelitian

diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu data umum dan data khusus.

Data umum merupakan data demografi responden y ang terdiri dari: umur,

usia, diet dan setres. Data khusus merupakan data tentang siklus mentruasi

pada remaja putri di SMKN 1 Kebonsari.

5.1 Gambaran umum lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Kebonsari. SMK Negeri

1 Kebonsari merupakan salah satu lembaga pendidikan yang terletak di

Kabupaten Madiun yang beralamat di Jl. Raya Singgahan Kebonsari

Madiun. Waktu untuk kegiatan belajar mengajar dimulai jam 07.00 sampai

16.00. sekolah ini terdiri dari 36 kelas dan tiap tingkatan terdiri dari 12

kelas. Jumlah siswa keseluruhan berjumlah 1220 siswa dan jumlah guru

keseluruhan berjumlah 71 guru. Di SMK Negeri 1 Kebonsari juga terdapat

beberapa ekstrakulikuler antara lain yaitu : Futsal, Voly, Pala, PKS, PMR,

Pramuka. Dan juga memiliki beberapa fasilitas seperti kantin, UKS yang

dilengkapi dengan timbangan berat badan, tetapi belum ada poster atau

penyuluhan tentang obesitas dan tentang siklus menstruasi disekolah

tersebut.

38
39

5.2 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat keterbatasan selama proses

penyelenggaraan. Keterbatasan yang ada pada penelitian ini yaitu :

1. Pada penelitian ini Kuesioner tidak di uji validitas.

5.3 Hasil Penelitian

Pada bagian ini disajikan hasil penelitian mengenai “Hubungan

Obesitas dengan siklus menstruasi studi pada remaja putri di SMKN 1

Kebonsari”. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan tabulasi dalam

bentuk data umum dan data khusus untuk memudahkan analisis dan

pembahasan dengan hasil sebagai berikut :

5.3.1 Data Umum

Data umum terkait dengan demografi responden yang terdiri dari :

umur, diet dan stres adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Table 5.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur di


SMKN 1 Kebonsari, Juni 2021

Umur Frekuensi Prosentase %

16 17 29,3
17 28 48,3
18 13 22,4

Total 58 100.0

Sumber : Data primer

Berdasarkan table 5.1 dapat diketahui bahwa dari seluruh

responden dalam penelitian yang tertinggi berumur 17 tahun

dengan 28 responden (48,3%).


40

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pembatasan Makan

Table 5.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Diet di


SMKN 1 Kebonsari, Juni 2021

Pembatasan makan Frekuensi Prosentase (%)

Diet 4 6,9
Tidak diet 54 93,1

Total 58 100,0

Sumber : Data Primer

Berdasarkan table 5.2 dapat diketahui bahwa dari 58 responden

rata-rata tidak diet sebanyak 54 responden (93,1%).

3. Karakteristik Responden Berdasarkann Faktor Stres

Table 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Stres di SMKN 1 Kebonsari, Juni 2021

Faktor Frekuensi Prosentase (%)

Stres 11 19,0
Tidak Stres 47 81,0

Total 58 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan table 5.3 dapat diketahui bahwa dari 58

responden sebagian besar 47 responden (81,0%) tidak mengalami

stres.

5.3.2 Data Khusus

Data khusus yang dapat disajikan dalam penelitian ini meliputi

data antoprometri dan hubungannya dengan siklus menstruasi pada

remaja putri di SMKN 1 Kebonsari adalah sebagai berikut:


41

1. Obesitas pada Remaja Putri

Table 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


perhitungan IMT menurut WHO di SMKN 1 Kebonsari, Juni
2021

IMT (kg/m2) Frekuensi Prosentase (%)

Kurang 9 15,5
Normal 19 32,8
Obesitas 30 51,7

Total 58 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan table 5.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar

sebanyak 30 responden (51,7%) mengalami obesitas.

2. Siklus Menstruasi pada Siswi

Table 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Siklus


Menstruasi di SMKN 1 Kebonsari, Juni 2021

Siklus Menstruasi Frekuensi Prosentase (%)

Teratur 28 48,3
Tidak Teratur 30 51,7

Total 58 100

Sumber : Data Primer

Berdasarkan table 5.5 dapat diketahui bahwa dari 58

responden sebagian siklus menstruasi remaja putri tidak teratur

sebanyak 30 responden (51,7%).


42

3. Hubungan Obesitas dengan Siklus Menstruasi Remaja Putri

Table 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Obesitas dengan Siklus Menstruasi di SMKN 1 Kebonsari, Juni
2021

IMT Siklus Mesntruasi Ju % P


ml
Teratur Tidak ah
Teratur

N % N %

Kurang 9 32,1% 0 0% 9 15,5% 0,000

Normal 19 67,9% 0 0% 19 32,8%

Obesitas 0 0% 30 51,7 30 51,7%


%

Total 28 100% 30 100% 58 100%

P value = 0,000 α= 0,05 cc= 0,707 df= 1

Sumber : Uji Chi-Square

Berdasarkan table 5.6 dapat diketahui bahwa dari 58

responden didapatkan sebagian besar remaja putri yang

mengalami obesitas dengan siklus menstruasi tidak teratur ada

30 responden (51,7%). Dan yang mengalami berat badan

normal dengan siklus menstruasi teratur ada 19 responden

(67,9%). Sedangkan yang mengalami berat badan kurang

dengan siklus menstruasi teratur ada 9 responden (32,1%).

Analisis hubungan antara variable IMT dengan variable siklus

menstruasi menggunakan uji statistic Chi-Square didapatkan P-

Value 0,000 dengan alpha 0,05. Kesimpulan pada penelitian ini

adalah P value (0,000) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak dan

H1 diterima yang bearti ada hubungan. Pada keeratan


43

hubungan 0,707 dalam kategori keeratan hubungan cukup

antara obesitas dengan siklus menstruasi.

5.4 Pembahasan

Setelah hasil pengumpulan data menggunakan kuesioner kemudian

diinterpretasikan dan dianalisa sesuai dengan variable yang diteliti

maka berikut ini diasjikan pembahasan mengenai Hubungan Obesitas

dengan Siklus Menstruasi Studi Pada Remaja Putri di SMKN 1

Kebonsari.

5.4.1 Obesitas Pada Remaja Putri di SMKN 1 Kebonsari

Berdasarkan table 5.4 dapat diketahui dari 58 responden sebagian

besar 30 responden (51,7%) yang mengalami obesitas dengan IMT 25

- ≥ 30.

Terjadinya obesitas karena faktor genetik dan lingkungan. Remaja

yang obesitas biasanya berasal dari keluarga yang obesitas. Bila kedua

orang tua obese, sekitar 80% anak-anak mereka akan menjadi obese.

Bila salah satu orang tua obese, menjadi 40% dan bila orang tuanya

tidak obese prevalensi obese untuk anak turun menjadi 14%.

Sedangkan faktor lingkungan yang berperan sebagai penyebab

terjadinya obesitas adalah perilaku makanan, aktifitas fisik, trauma

(neurologik atau psikologik), obat-obatan (golongan steroid), dan

sosial ekonomi. Gaya hidup tidak sehat seperti diet tinggi kalori juga

salah satu faktor pemicu obesitas, setres juga termasuk pemicu obesitas

pasalnya seseorang cenderung lebih banyak makan ketika setres untuk

memperbaiki suasana hati (Rani, 2015).


44

Hasil tabulasi silang umur dengan obesitas menyatakan bahwa

umur 17 tahun yang lebih banyak mengalami obesitas yaitu 13

responden (46,4%). Di Indonesia, 13,5% orang dewasa usia 18 tahun

ke atas kelebihan berat badan, sementara itu 28,7% mengalami

obesitas (IMT ≥ 25). Obesitas saat ini menjadi permasalahan dunia

bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan sebagai

epidemic global. Masalah obesitas banyak dialami oleh beberapa

golongan masyarakat salah satunya remaja (Kemenkes, 2018).

Hasil tabulasi silang diet dengan obesitas menyatakan bahwa 27

responden (50,0) tidak menjalani diet hal ini tidak sejalan dengan

faktor Gaya hidup tidak sehat seperti diet tinggi kalori juga salah satu

faktor pemicu obesitas (Rani, 2015). Menurut peneliti diet tidak

berpengaruh pada obesitas dengan melihat hasil data penelitian.

Hasil tabulasi silang stres dengan obesitas menyatakan bahwa 4

responden (36,4) yang mengalami setres hal ini tidak sejalan dengan

(Rani, 2015) bahwa setres juga termasuk pemicu obesitas pasalnya

seseorang cenderung lebih banyak makan ketika setres untuk

memperbaiki suasana hati. Ditarik kesimpulan bahwa setres tidak

berpengaruh pada obesitas. Menurut Muktiharti (2015) obesitas ini

disebabkan karena aktivitas fisik yang kurang, disamping masukan

makanan padat energi yang berlebihan. Setiap orang memerlukan

sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat

panas, dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang

lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara


45

lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita

dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 25%

dianggap mengalami obesitas. Untuk menentukan seseorang menderita

Obesitas atau tidak, cara yang paling banyak digunakan adalah

menggunakan Index Massa Tubuh (IMT). Menurut Kussoy (2013)

faktor-faktor risiko terhadap obesitas seperti pola makan, gaya hidup,

kurangnya aktivitas dan kurangnya kesadaran pada remaja.

5.4.2 Gangguan Siklus Menstruasi Pada Siswi di SMKN 1 Kebonsari

Berdasarkan table 5.5 dapat diketahui bahwa dari 58 responden

sebagian remaja putri di SMKN 1 Kebonsari siklus menstruasi tidak

teratur yaitu sebanyak 30 responden (51,7%). Hal ini dimungkinkan

oleh adanya faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi seperti

kelebihan berat badan, olahraga yang berlebihan, stres, aktivitas

fisik, diet, serta paparan lingkungan dan kondisi kerja dan ada

sebagian 11 responden (19,0%) yang sedang mengalami stress.

Menurut Achmad (2018) Stress yang berlebihan dapat

mempengaruhi hipotalamus, yakni bagian otak yang mengontrol

hormon yang mengatur siklus menstruasi.

Berdasarkan table 5.5 terdapat 28 responden (48,3%) memiliki

siklus menstruasi teratur. Siklus menstruasi yang normal berkisar

antara 21-35 hari (Achmad, 2018). Namun siklus menstruasi

seringkali tidak teratur dan cenderung bervariasi selama masa

remaja, selain itu, rentang siklus menstruasi pada remaja lebih lebar

daripada orang dewasa, dimana panjang siklus menstruasi pada


46

remaja berkisar antara 21-45 hari dengan rata-rata panjang siklus

berkisar 32 hari pada tahun pertama dan kedua setelah menars.

Faktor-faktor yang sering berperan dalam keteraturan siklus

menstruasi yaitu adanya perubahan hormonal, faktor genetik, kondisi

medis yang serius, dan index massa tubuh atau IMT. Dari 28

responden yang mengalami siklus menstruasi teratur sebagian besar

54 responden (93,1%) yang tidak sedang menjalani diet. Selain itu

ada 47 responden (81,0%) yang tidak mengalami stress.

5.4.3 Hubungan Antara Obesitas Dengan Siklus Menstruasi

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui dari 58 responden

didapatkan hasil 28 responden (48,3%) yang mengalami siklus

menstruasi teratur dan tidak mengalami obesitas, serta 30 responden

(51,7%) mengalami siklus menstruasi tidak teratur dan responden

tersebut mengalami obesitas.

Dari tabulasi obesitas dengan siklus menstruasi menyatakan bahwa

ada hubungan obesitas dengan siklus menstruasi yakni (51,7%)

Menurut Yanna (2019) adapun faktor yang mempengaruhi siklus

menstruasi yaitu berat badan (obesitas), gangguan nutrisi yang berat

dan aktifitas yang berat. Menurut Nurfadjri (2017) remaja rentan

mengalami permasalahan gizi, karena pertumbuhannya yang sangat

cepat sehingga kebutuhan gizi meningkat pada remaja. Pada wanita

yang memiliki persentase lemak tubuh tinggi (kategori obesitas)


47

terjadi peningkatan produksi androstenesdion yang merupakan

androgen yang berfungsi sebagai prekursor hormone reproduksi,

dimana lemak tubuh digunakan untuk memproduksi estrogen dengan

bantuan enzim aromatase. Proses aromatisasi androgen menjadi

estrogen ini terjadi di sel-sel granulose dan jaringan lemak. Dengan

demikian, semakin banyak persentase jaringan lemak tubuh, semakin

banyak pula estrogen yang terbentuk yang kemudian dapat

mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh sehingga

menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Gangguan siklus

menstruasi tersebut disebabkan karena adanya gangguan umpan balik

dengan kadar estrogen yang selalu tinggi sehingga kadar Follicle

Stimulating Hormone (FSH) tidak mencapai puncak. Dengan demikian

pertumbuhan folikel terhenti sehingga tidak terjadi ovulasi. Keadaan

ini berdampak pada perpanjangan siklus menstruasi (oligomenore)

ataupun kehilangan siklus menstruasi (amenore). Ada sebagian kecil 4

responden (6,9%) sedang menjalani diet. Menurut Achmad (2018) Diet

dapat mempengaruhi fungsi menstruasi. Vegetarian berhubungan

dengan anovulasi, penurunan respons hormon pituitari, fase folikel

yang pendek, tidak normalnya siklus menstruasi (kurang dari

10/tahun). Diet rendah lemak berhubungan dengan panjangnya siklus

menstruasi dan periode perdarahan. Diet rendah kalori seperti daging

merah dan rendah lemak berhubungan dengan amenorea.


48

Berdasarkan tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan

obesitas dengan siklus menstruasi remaja putri yang dengan

ditunjukkan hasil perhitungan Chi-Square analisis hubungan antara

variable obesitas dengan siklus menstruasi menggunakan uji statistic

Chi-Square didapatkan P-Value 0,000 dengan alpha 0,05. Kesimpulan

pada penelitian ini adalah p value (0,000) < a (0,05) yang berarti H0

ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan. Pada keeratan

hubungan 0,707 dalam kategori keeratan hubungan cukup antara

obesitas dengan siklus menstruasi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rakhmawati (2013), bahwa

ada hubungan obesitas dengan siklus menstruasi. Yang mengalami

obesitas memiliki risiko kejadian gangguan siklus menstruasi sebesar

1,89 kali lebih besar dibandingkan dengan status gizi normal.

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Nurfadjrinilakesuma (2017) bahwa ada hubungan obesitas dengan

siklus menstruasi. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa tingkat III

Prodi DIII Kebidanan, hasil penelitian ini dapat terlihat bahwa apabila

remaja yang memiliki asupan gizi baik / tidak obesitas baik dengan

stabilitas emosi yang baik disertai gaya hidup dan pola makan yang

baik bisa membuat kerja hipotalamus menjadi baik sehingga bisaa

memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan tubub terutama

hormon reproduksi, sehingga siklus menstruasi bisa menjadi teratur.

Penelitian ini juga sejalan dengan Rani (2015) yang menyatakan ada
49

hubungan obesitas dengan siklus menstruasi. Obesitas dapat

menyebabkan gangguan siklus menstruasi melalui jaringan adipose

yang secara langsung mempengaruhi hormon estrogen dan androgen.


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini disajikan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan

oleh peneliti tentang hubungan obesitas dengan siklus menstruasi studi pada

remaja putri di SMKN 1 Kebonsari.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan Hubungan Antara Obesitas Dengan Siklus

Menstruasi Studi Pada Remaja Putri di SMKN 1 Kebonsari. Ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. sebagian besar 30 responden (51,7%) yang mengalami obesitas, 19

responden (32,8%) dengan berat badan normal dan 9 responden

(15,5%) dengan berat badan kurang

2. Sebagian besar 30 responden (51,7%) yang mengalami siklus

menstruasi tidak teratur dan 28 responden (48,3%) yang mengalami

siklus menstruasi teratur.

3. Analisis hubungan antara variabel obesitas dengan variabel siklus

menstruasi didapatkan p value (0,000) < α (0,05) yang berari H0

ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan obesitas dengan

siklus mentruasi. Pada keeratan hubungan 0,707 dalam kategori

keeratan hubungan cukup antara obesitas dengan siklus menstruasi.

50
51

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Responden

Diharapkan responden yang mengalami obesitas dapat diturunkan dengan

mengikuti program penurunan berat badan serta diet dengan benar dan

pemberian aktivitas fisik.

6.2.2 Bagi tempat penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan

tentang masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja yaitu obesitas.

6.2.3 Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan pada peneliti selanjutnya peneliti lebih lanjut mengenai siklus

menstruasi sehingga bias mengungkapkan factor risiko lain dalam

kesehatan reproduksi wanita selain dari faktor gizi, misalnya faktor

genetik, gaya hidup, pengaruh psikologis, dan lain-lain.

6.2.4 Bagi Profesi keperawatan

Diharapkan untuk profesi keperawatan khususnya perawat dalam bidang

maternitas dapat memberikan motivasi kepada remaja putri di sekolah agar

menghindari faktor risiko terjadinya gangguan siklus menstruasi.


DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Kemal. Dkk. (2018). “Fakta-Fakta Mengenai Menstruasi pada


Remaja” Jakarta: Medical Research Unit

Ade, Krisna G. Dkk. (2019). “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Siklus


Menstruasi pada Remaja Putri Kelas XI di SMAN 3 Cikarang utara
Kabupaten Bekasi tahun 2019”.Jurnal Kesehatan Bhakti Husada, Vol 5.

Arini Kurniadi, B. Kumala, M. (2019).“Hubungan Massa Lemak dengan


Keteraturan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran
Tarumanegara Angkatan 2013” Jakarta: Tarumanegara Medical Journal,
Vol 1 No 2.

Binu, Thapa. (2015). “Relationship Between Body Mass Index and Menstrual
Irregularities Among the Adolescents”. International Journal of Nursing
Research & Practice, Vol 2

Dinkes Kabuapten Madiun. (2019). Data Obesitas pada Remaja di Kabupaten


Madiun.

Islami. (2016). “Hubungan Obesitas dengan Siklus Menstruasi Pada Wanita Usia
Subur di Desa Kaliwungu Desa Kedungdowo Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Kudus tahun 2016”. Rakerna Aipkema

52
53

Kementerian Kesehatan RI. (2018). “Epidemi Obesitas”. Jakarta: Kemenkes RI

Kusmiran, E. (2014). “Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita”. Jakarta,


Salemba Medika.

Kussoy, K. Dkk. (2013). “Prevalensi Obesitas pada Remja Di Kabupaten


Minahasa”.Jurnal e-Biomedik, Vol 1.

Nabila, Hassan. Dkk. ( 2016). “The Body Mass Index and Menstruasi Problems
Among Adolescent Students”.Journal of Nursing and Health Science, Vol
5.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). “Metodologi Penelitian Kesehatan”. Jakarta:


Rineka Cipta

Nurfadjrinilakesuma. (2017). “Hubungan Berat Badan dengan Keteraturan Siklus


Menstruasi Pada Mahasiswa Tingkat III Prodi Kebidanan STIKES
MercuBaktiJaya Padang”.Menara ilmu, Vol. XI

Nursalam. (2013). “Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan


Praktis”. Jakarta: Salmeba Medika
54

Rakhmawati, A. Fithra Dieny, Fillah. (2013). “Hubungan Obesitas dengan


Kejadian Gangguan Siklus Menstruasi pada Wanita Dewasa Muda”.Journal
of Nutrition Collage, Vol 2.

Rani, Purnama. (2015). “Hubungan Antara Obesitas Dengan Siklus


Menstruasi”.Journal Agromed Unila, Vol 2.

Riset Kesehatan Dasar. (2018). “Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan, Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan”. Jawa
Timur

Saribanon, Nonon, dkk. (2016). “Haid dan Kesehatan Menurut Ajaran Islam”.
Jakarta: Majelis Ulama Indonesia.

Saryono. (2013). “Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Bidang


Kesehatan”. Yogyakarta: Nuha Medika.

Sugiyono. (2010). “Statistika Untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta

Sujarweni, Wiratna. (2014). “SPSS Untuk Penelitian”. Yogyakarta: Pustaka Buku

Suyanto. (2011). “Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan”.


Yogyakarta: Nuha Medika
55

Wiknjosastro H. (2010). “Ilmu Kebidanan”. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo, Edisi ke-2

Yana, Aurora. Dkk. (2017). “ Hubungan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi
pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas”Jurnal
Kesehatan Andalas, Vol 6.
56
Lampiran 1

JADWAL KEGIATAN PEMBUATAN SKRIPSI

“HUBUNGAN OBESITAS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI”

(STUDI PADA REMAJA PUTRI DI SMKN 1 KEBONSARI)

NO KEGIATAN Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Ap Mei Juni Juli Agt Sept Okt
r

1. Mengumpulkan FUD

2. Penyusunan Konsul Proposal

3. Ujian Proposal

4. Penyusunan Konsul Skripsi

5. Ujian Skripsi

6. Yudisium

7. Pendaftaran Wisuda

8. Wisuda

57
58
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
Mendapatkan Persetujuan Setelah Penjelasan:
Informasi esensial untuk calon peserta penelitian
(WHO-CIOMS 2016)

Judul Penelitian : Hubungan Obesitas Dengan Siklus Menstruasi Studi Pada


Remaja Putri di SMKN 1 Kebonsari
Jenis Penelitian : Korelasi
Nama Peneliti : Wanda
Alamat Peneliti : Rt 32 / Rw 04 Glonggong Kecamatan Dolopo Kabupaten
Madiun
No.Hp : 081235530686

Lokasi (Tempat)
Penelitian :
SMKN 1 Kebonsari

Sebelum meminta persetujuan individu untuk berpartisipasi dalam penelitian,

peneliti harus memberikan informasi berikut, dalam bahasa atau bentuk komunikasi lain

yang dapat dipahami individu (Lihat Pedoman 9):

1. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Hubungan Obesitas dengan Siklus

Menstruasi pada Remaja Putri.

2. Menstruasi menjadi salah satu tanda anak memasuki masa pubertas. Terjadinya

siklus menstruasi merupakan penanda bahwa organ-organ reproduksi seorang

wanita telah berfungsi dengan baik. Maka dari itu anda diminta untuk ikut

berpartipasi dalam penelitian ini. Bila anda setuju untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini, anda diminta untuk menandatangani dan menuliskan tanggal pada

konfirmasi persetujuan untuk berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian

ini.

59
60

3. Partisipasi dalam penelitian ini bersifat sukarela tanpa ada paksaan dari pihak

menapun. Dalam penelitian ini anda memiliki hak untuk menolak atau

mengundurkan diri dalam berpartisipasi.

4. Penelitian ini akan dilakukan dalam waktu 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama

yaitu pembagian kuesioner dan pertemuan ke dua yaitu pengambilan kuesioner

dari responden.

5. Dengan berpartisipasi dalam penelitian ini anda dapat berperan penting dalam

mengetahui gangguan siklus menstruasi. Pada saat selesai pengisian kuesioner

maka anda akan diberikan souvenir pouch motif untuk setiap responden.

6. Hasil dari pengisian kuesioner ini akan kami beritahukan kepada anda jika anda

menginginkan.

7. Saya akan menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas andaserta informasi yang

anda berikan hanyaakan digunakan untuk penelitian ini ntidak digunakan untuk

hal yang lainnya.

8. Apabila didapatkan data temuan tentang kondisi Anda yang tidak

diminta/diharapkan selama penelitian berlagsungakan disampaikan kepada Anda.

9. Anda sebagai subyek dalam penelitian ini memiliki hak untuk mengakses data

Anda.

10. Dalam proses pengambilan data,Andaakan diminta untuk mengisi kuesioner.

Proses pengisian kuesioner ini akan memakan waktu sebanyak kurang lebih 15 -

20 menit. Risiko terhadap kesehatan dan kesejahteraan sangat minimal.

11. Dengan berpartisipasi dalam penelitian ini anda dapat berperan penting dalam

mengetahui gangguan siklus menstruasi. Hasil dari penelitian ini diharapkan

dapat menambah wawasan bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan

tentang gangguan siklus menstruasi, selain itu juga dapat memberikan informasi

yang berharga bagi kemajuan IPTEK di Indonesia.


61

12. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang penting bagi kesehatan

remaja.

13. Penelitian ini hanya bersifat untuk memperoleh data melalui keterangan yang

andaberikan. Jika penelitian ini berakhir dan sudah didapatkan hasil /

kesimpulannya, maka data yang sudah kami peroleh akan kami apus. Selama

proses pengambilan data, anda tidak dikenakan biaya apapun.

14. Tidak ada intervensi yang dilakukan.

15. Tidak ada tindakan pengobatan/pemberian terapi

16. Penelitian terkait topik ini sangat terbatas. Hasil penelitian ini memiliki novelty

dalam bidang keperawatan.

17. Saya akan menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas anda serta informasi

yang anda berikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini tidak digunakan

untuk hal yang lainnya.

18. Semua data akan dirahasiakan.

19. Tidak ada sponsor dalam melakukan penelitian ini.

20. Peneliti dalam melakukan penelitian ini hanya sebagai peneliti

21. Prosedur ini akan menimbulkan perasaan pasien diexplorasi. Pada beberapa kasus

proses pengisian kuesioner akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Sampai sejauh

ini, belum pernah dijumpai adanya penolakan dari pasien untuk pengisian

kuesioner mendalam.

22. Tidak ada intervensi pada penelitian ini.

23. Tidak ada intervensi. Tidak ada kompensasi.

24. Ada hokum yang menjamin calon peserta yang ikut berpartisipasi untuk

mendapatkan hak kompensasi.

25. Ya, Subjek dapat menghubungi Komite Etik Penelitian Kesehatan FIK UNMUH

Ponorogo.
62

26. Ya, laporan akan disampaikan kepada Komite Etik Penelitian Kesehatan FIK

UNMUH Ponorogo.

27. Pada penelitian ini bukan merupakan penelitian tersamar. Semua informasi akan

diinformasikan secara jelas kepada anda.

28. Seluruh informasi terkait dengan penelitian ini akan diinformasikan secara jelas.

Jika anda merasa informasi yang anda akan berikan kurang, maka anda dapat

menarik informasi tersebut.

29. Penelitian ini hanya sebatas meminta informasi melalui pengisian kuesioner

30. Dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan data sekunder seperti catatan

medis maupun specimen.

31. Dalam penelitian ini tidak menggunakan specimen biologis.

32. Penelitian ini tidak menerapkan intervensi apapun, sehingga mengandung risiko

yang kecil bagi anda yang tergolong perempuan usia produktif, atau dalam

keadaan hamil. Apabila Anda subyek yang sedang hamil, maka dapat tetap

berpartisipasidalampenelitianini. Risiko terhadap janin dan kondisi fisik subyek

sangat minimal.

33. Apabila Anda subyek yang sedang hamil, maka dapat tetap

berpartisipasidalampenelitianini. Risiko terhadap janin dan kondisi fisik subyek

sangat minimal.

34. Penelitian ini dilakukan pada daerah yang aman tidak rawan bencana.

35. Proses pengambilan data dilakukan secara manual dan langsung diserahkan

kepada subyek penelitian. Apabila terpaksa harus menggunakan media social

(kuesioner dikirimkan melalui whatsApp ataupun email, peneliti menjamin

keamana data yang telah Anda berikan.

INFORMED CONSENT

(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)


63

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Alamat :

No WhatsApp :

Telah mendapat keterangan secara terinci dan jelas mengenai :

1. Penelitian yang berjudul “Hubungan Obesitas Dengan Siklus Menstruasi Studi Pada
Remaja Putri di SMKN 1 Kebonsari”
2. Perlakuan yang akan diterapkan pada responden
3. Manfaat menjadi responden penelitian
4. Prosedur Penelitian

Responden dalam penelitian ini mendapat kesempatan mengajukan pertanyaan


mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu
saya bersedia/tidak bersedia*) secara sukarela untuk menjadi subyek penelitian dengan
penuh kesadaran serta tanpa keterpaksaan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak manapun.

Madiun , ……….………… 2021

Peneliti, Responden,

(WANDA) ( )

Saksi,

( )

*) Coret salah satu

Lampiran 3

DATA DEMOGRAFI
64

1. Nama :

2. Usia :

3. No. Hp :

4. Alamat :

5. Saya sedang melakukan pembatasan makanan.

- Ya atau Tidak

- Jika Ya, Jenisnya

6. Apakah anda mengalami stress selama 3 bulan terakhir ini?

Ya atau Tidak

Jenis :

DATA ANTROPOMETRI

No. Nama BB TB IMT KESIMPULAN


65

Lampiran 5

I. KUESIONER SIKLUS MENSTRUASI

Februari Maret April Mei


2021 2021 2021 2021

Tanggal
hari
pertama
menstruasi
66

Lampiran 4

TABULASI RESPONDEN PENELITIAN

No Umur Diet Stres Siklus IMT


Res Menstruasi
(Tahun)

1 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

2 16 Tidak diet Stres Tidak teratur Obesitas

3 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

4 18 Tidak diet Stres Teratur Normal

5 16 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

6 18 Tidak diet Stres Teratur Kurang

7 17 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

8 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

9 16 Tidak diet Tidak stres Teratur Kurang

10 16 Tidak diet Stres Tidak teratur Obesitas

11 18 Diet Stres Teratur Kurang

12 17 Tidak diet Stres Teratur Kurang

13 17 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

14 17 Tidak diet Stres Teratur Kurang

15 17 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

16 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Kurang

17 17 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

18 16 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

19 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

20 18 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

21 18 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

22 18 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal


67

23 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

24 16 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

25 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

26 16 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

27 17 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

28 16 Tidak diet Tidak stres Teratur Kurang

29 17 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

30 16 Tidak diet Stres Teratur Normal

31 17 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

32 18 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

33 16 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

34 16 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

35 18 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

36 17 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

37 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

38 17 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

39 17 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

40 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

41 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

42 16 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

43 18 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

44 18 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

45 17 Diet Stres Tidak teratur Obesitas

46 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

47 16 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

48 18 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

49 18 Tidak diet Tidak stres Teratur Kurang

50 18 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas


68

51 17 Tidak diet Tidak stres Teratur Normal

52 17 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

53 17 Tidak diet Stres Teratur Normal

54 17 Tidak diet Stres Tidak teratur Obesitas

55 16 Diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

56 16 Diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas

57 16 Tidak diet Tidak stres Teratur Kurang

58 16 Tidak diet Tidak stres Tidak teratur Obesitas


69

Lampiran 5 : Data Umum

Usia

Umur Frekuensi Prosentase (%)

16 17 29,3
17 28 48,3
18 13 22,4

Total 58 100

Diet

Pembatasan makan Frekuensi Prosentase (%)

Diet 4 6,9
Tidak diet 54 93,1

Total 58 100

Stres

Faktor Frekuensi Prosentase (%)

Tidak stres 47 81,0


Stres 11 19,0

Total 58 100
70

Lampiran 6 : Data khusus

IMT

IMT (kg/m2) frekuensi Prosentase (%)

Kurang 9 15,5
Normal 19 32,8
Obesitas 30 51,7

Total 58 100

Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi frekuensi Prosentase (%)

Teratur 28 48,3
Tidak teratur 30 51,7

Total 58 100
71

Lampiran 7 : Tabulasi Data Khusus Penelitian

Data Obesitas

No Res BB TB IMT Kesimpulan

1 46 155 19,1 Normal

2 63 155 26,2 Obesitas

3 50 164 18,6 Normal

4 53 156 21,8 Normal

5 75 158 16,0 Obesitas

6 46 165 16,9 Kurang

7 83 164 30,9 Obesitas

8 49 162 18,7 Normal

9 40 157 16,2 Kurang

10 58 150 25,8 Obesitas

11 45 159 17,8 Kurang

12 49 163 18,4 Kurang

13 60 153 25,6 Obesitas

14 40 149 18,0 Kurang

15 62 155 25,8 Obesitas

16 41 157 16,6 Kurang

17 70 157 28,4 Obesitas

18 60 153 25,6 Obesitas

19 46 153 19,7 Normal

20 63 155 26,2 Obesitas

21 67 155 27,9 Obesitas

22 45 148 20,5 Normal

23 55 165 20,2 Normal


72

24 70 160 27,3 Obesitas

25 52 153 22,2 Normal

26 46 147 21,3 Normal

27 69 160 27,0 Obesitas

28 50 167 17,9 Kurang

29 63 155 26,2 Obesitas

30 53 155 22,1 Normal

31 70 159 27,7 Obesitas

32 51 149 23,0 Normal

33 67 156 27,5 Obesitas

34 55 155 22,9 Normal

35 65 158 26,0 Obesitas

36 64 155 26,6 Obesitas

37 50 160 19,5 Normal

38 70 163 26,3 Obesitas

39 72 158 28,8 Obesitas

40 57 154 24,0 Normal

41 45 150 20,0 Normal

42 67 158 26,8 Obesitas

43 71 157 28,8 Obesitas

44 48 153 20,5 Normal

45 66 157 26,8 Obesitas

46 45 150 20,0 Normal

47 68 157 27,6 Obesitas

48 63 155 26,2 Obesitas

49 45 165 16,5 Kurang

50 65 160 25,4 Obesitas

51 48 148 21,9 Normal


73

52 70 155 29,1 Obesitas

53 53 157 21,5 Normal

54 70 159 27,7 Obesitas

55 69 159 27,3 Obesitas

56 65 157 26,4 Obesitas

57 45 157 18,3 Kurang

58 69 156 28,2 Obesitas


74

Data Menstruasi

NO FEB-MAR MAR-APR APR-MEI KESIMPULAN


RES

1 35 hari 34 hari 22 hari Teratur

2 30 hari 43 hari 32 hari Tidak teratur

3 31 hari 29 hari 30 hari Teratur

4 28 hari 30 hari 30 hari Teratur

5 20 hari 30 hari 41 hari Tidak teratur

6 31 hari 35 hari 32 hari Teratur

7 Tidak 43 hari 31 hari Tidak teratur


menstruasi

8 29 hari 30 hari 30 hari Teratur

9 33 hari 30 hari 29 hari Teratur

10 33 hari 37 hari 28 hari Tidak teratur

11 29 hari 35 hari 28 hari Teratur

12 25 hari 32 hari 32 hari Teeratur

13 26 hari 36 hari 37 hari Tidak teratur

14 28 hari 30 hari 30 hari Teratur

15 44 hari 35 hari 22 hari Tidak teratur

16 30 hari 28 hari 31 hari Teratur

17 32 hari 38 hari 21 hari Tidak teratur

18 28 hari 28 hari 30 hari Teratur

19 22 hari 36 hari 33 hari Teratur

20 32 hari 38 hari 21 hari Tidak teratur

21 28 hari 32 hari 34 hari Teratur

22 37 hari 30 hari 24 hari Tidak teratur

23 24 hari 37 hari 40 hari Tidak teratur

24 30 hari 30 hari 29 hari Teratur


75

25 31 hari 28 hari 30 hari Teratur

26 Tidak 37 hari 30 hari Tidak teratur


menstruasi

27 31 hari 35 hari 32 hari Teratur

28 35 hari 34 hari 22 hari Teratur

29 25 hari 38 hari 28 hari Tidak teratur

30 31 hari 28 hari 30 hari Teratur

31 30 hari 35 hari 37 hari Tidak teratur

32 25 hari 30 hari 30 hari Teratur

33 35 hari 43 hari 40 hari Tidak teratur

34 30 hari 28 hari 35 hari Teratur

35 44 hari 35 hari 22 hari Tidak teratur

36 29 hari 32 hari 29 hari Teratur

37 20 hari 30 hari 41 hari Tidak teratur

38 36 hari 24 hari 35 hari Tidak teratur

39 25 hari 30 hari 30 hari Teratur

40 35 hari 42 hari Tidak Tidak teratur


menstruasi

41 26 hari 25 hari 40 hari Tidak teratur

42 31 hari 35 hari 32 hari Teratur

43 28 hari 30 hari 29 hari Teratur

44 20 hari 30 hari 41 hari Tidak teratur

45 Tidak 25 hari 43 hari Tidak teratur


menstruasi

46 28 hari 35 hari 25 hari Teratur

47 26 hari 36 hari 37 hari Tidak teratur

48 25 hari 30 hari 30 hari Teratur


76

49 45 hari 35 hari 22 hari Tidak teratur

50 26 hari 25 hari 40 hari Tidak teratur

51 25 hari 30 hari 34 hari Teratur

52 37 hari 30 hari 24 hari Tidak teratur

53 31 hari 29 hari 30 hari Teratur

54 39 hari 28 hari 32 hari Tidak teratur

55 32 hari 37 hari 19 hari Tidak teratur

56 35 hari 40 hari 43 hari Tidak teratur

57 28 hari 28 hari 30 hari Teratur

58 36 hari 33 hari 22 hari Tidak teratur


77

Lampiran 8 : Tabulasi Silang Data Umum Dengan Data Khusus

Tabulasi Silang Data Umum Dengan Siklus Menstruasi

Tabulasi silang usia dengan Siklus Menstruasi

Usia Siklus Jumlah P (%)


Menstruasi
(Tahun)

Teratur P (%) Tidak P (%)


teratur

16 6 35,3 11 64,7 17 100,0

17 16 57,1 12 42,9 28 100,0

18 7 53,8 6 46,2 13 100,0

Jumlah 29 50,0 29 50,0 58 100,0

Tabulasi silang Diet dengan Siklus Menstruasi

Diet Siklus Jumlah P (%)


menstruasi

Teratur P (%) Tidak P (%)


teratur

Diet 1 25,0 3 75,0 4 100,0

Tidak 28 51,9 26 48,1 54 100,0


Diet

Jumlah 29 50,0 29 50,0 58 100,0


78

Tabulasi silang Stres dengan Siklus Menstruasi

Faktor Siklus Jumlah P (%)


menstruasi

Teratur P (%) Tidak P (%)


teratur

Stres 7 63,6 4 36,4 11 100,0

Tidak 22 46,8 25 53,2 47 100,0


stres

Jumlah 29 50,0 29 50,0 58 100,0


79

Tabulasi Silang Data Umum Dengan IMT

Tabulasi silang usia dengan IMT

Usia IMT Jumlah P (%)

(Tahun) Kurang P (%) Normal P obesitas P(%)


(%)

16 3 17,6 3 17,6 11 64,7 17 100,0

17 3 10,7 12 42,9 13 46,4 28 100,0

18 3 23,1 4 30,8 6 46,2 13 100,0

Jumlah 9 15,5 19 32,8 30 51,7 58 100,0

Tabulasi silang Diet dengan IMT

Diet IMT Jumlah P (%)

Kurang P (%) Normal P Obesita P(%)


(%) s

Diet 8 14,8 19 35,2 27 50,0 54 100,0

Tidak 1 25,0 0 0 3 75,0 4 100,0


Diet

Jumlah 9 15,5 19 32,8 30 51,7 58 100,0


80

Tabulasi silang Stres dengan IMT

Faktor IMT Jumlah P (%)

Kurang P (%) Normal P(%) Obesitas P(%


)

Stres 5 10,6 16 34,0 26 55,3 47 100,0

Tidak 4 36,4 3 27,3 4 36,4 11 100,0


stres

Jumlah 9 15,5 19 32,8 30 51,7 58 100,0


81

Lampiran 9 : Hasil Uji Chi-Square

CROSSTABS

/TABLES=SiklusMens BY IMT

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ CC CORR

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 16-Aug-2021 08:12:58

Comments

Input Data C:\Users\LENOVO\Documents\Untitled


123.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data 58


File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics for each table are based on


all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.
82

Syntax CROSSTABS

/TABLES=SiklusMens BY IMT

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ CC CORR

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00.016

Elapsed Time 00:00:00.031

Dimensions Requested 2

Cells Available 174762

[DataSet1] C:\Users\LENOVO\Documents\Untitled123.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

SiklusMens * IMT 58 100.0% 0 .0% 58 100.0%


83

SiklusMens * IMT Crosstabulation

Count

IMT

kurang normal obesitas Total

SiklusMens tidak teratur 0 0 30 30

teratur 9 19 0 28

Total 9 19 30 58

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 58.000a 2 .000

Likelihood Ratio 80.336 2 .000

Linear-by-Linear Association 45.913 1 .000

N of Valid Cases 58

a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 4.34.
84

Symmetric Measures

Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .707 .000

Interval by Interval Pearson's R -.897 .011 -15.228 .000c

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation -.954 .018 -23.871 .000c

N of Valid Cases 58

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

c. Based on normal approximation.

Symmetric Measures

Value Approx. Sig.

Nominal by Nominal Contingency Coefficient .707 .000

N of Valid Cases 58
85

Lampiran 10 : Surat Ijin penelitian


86

Lampiran 11 : Kode Etik

Anda mungkin juga menyukai