Anda di halaman 1dari 105

SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN


KESADARAN IBU DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
UNTUK MENCEGAH DIARE PADA ANAK USIA 1-3TAHUN
DI DESA SAMBUNGREJO SUKODONO

OLEH :

MAULIDIYA DWI ASTANTI

0117053

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2021
SKRIPSI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN
KESADARAN IBU DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
UNTUK MENCEGAH DIARE PADA ANAK USIA 1-3TAHUN
DI DESA SAMBUNGREJO SUKODONO

Diajukan Untuk Dipertanggungjawabkan Dihadapan Dewan Penguji Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Pada Stikes Dian Husada Mojokerto

OLEH :

MAULIDIYA DWI ASTANTI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA

MOJOKERTO

2021

i
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Dengan Judul:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN


KESADARAN IBU DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
UNTUK MENCEGAH DIARE PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN
DI DESA SAMBUNGREJO SUKODONO

Oleh: MAULIDIYA DWI ASTANTI

Nim : 01.17.053

Pembimbing 1 Pembimbing 2

LutfiahNurAini,S.Kep.,Ns.,M.Kep Nur Chasanah,S,Kp.,M.Kes

NPP.10.02.035 NPP.10.02.184

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan penguji pada tanggal………

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Nur Chasanah, S.Kp.,M.Kes

NPP: 10.02.184

ii
PENGESAHAN SKRIPSI

Dengan Judul:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN


KESADARAN IBU DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
UNTUK MENCEGAH DIARE PADA ANAK USIA 1-4 TAHUN DI DESA
SAMBUNGREJO SUKODONO
Oleh: Maulidiya dwi astanti

NIM: 01.17.053

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Proposal Skripsi/ Skripsi Program

Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto

dan diterima untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan (S.Kep) pada tanggal......................

Tim Penguji

Ketua :.......................................

Anggota : 1. Lutfiah NurAini, S.Kep.,Ns.,M.Kep (…………………)

2. Nur Chasanah,S,Kp.,M.Kes (............................)

Mengesahkan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada

Ketua

Nasrul Hadi Purwanto, S.Kep., Ns., M.Kes


NPP: 10.02.044

iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan

rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skrispsi penelitian dengan

judul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Kesadaran ibu

dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Mencegah Diare pada anak 1-3

tahun di desa Sambungrejo Sukodono ”. Skripsi penelitian ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Keperawatan di

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto.

Dalam penyelesaian proposal penelitian ini penulis banyak sekali

mendapat bantuan dari pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung.

Bantuan yang penulis dapat baik berupa bimbingan arahan dan dukungan baik

moril maupun material menjadi sesuatu yang berharga bagi penulis. Oleh karena

itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

1. H. Nasrul Hadi Purwanto, S.Kep., Ns., M.Kes selaku ketua STIKes Dian

Husada Mojokerto

2. Nur Chasanah, S.Kep.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

STIKes Dian Husada Mojokerto dan , selaku pembimbing II yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan semangat

demi sempurnanya Skripsi Penelitian ini.

3. Luthfiah Nur Aini,S,Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan semangat demi

sempurnanya Skripsi penelitian ini.

4. Semua Dosen pengajar minat studi pendidikan keperawatan

v
5. Semua masyarakat dan keluarga yang bersedia menjadi responden yang telah

membantu menyempurnakan penelitian ini.

6. Bapak, Ibu yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang mendidik,

mengarahkan, mendo’akan, memberikan dukungan baik moril maupun

materiil, serta kakaku tercinta yang selama ini sebagai penyemangat dalam

menyelesaikan tugas sehingga penulis dapat menempuh pendidikan ini

dengan baik, dan teman-teman tersayang yang selalu memberikan support.

7. Teman-teman Stikes Dian Husada Mojokerto angakatan 2017 yang selalu


membantu dan memberikan semangat.
8. Teman-teman terdekat dan sahabat yang selalu memberikan motivasi dan
semangat untuk mengerjakan proposal skripsi ini
9. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran penelitian ini yang tidak dapat

peneliti sebutkan satu persatu dan berperan baik banyak maupun sedikit.

Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan Skripsi penelitian ini,

dengan sebaik-baiknya. Namun demikian saya menyadari bahwa masih

banyak kekurangan. Oleh karena itu demi kesempurnaan, penulis mengharap

adanya kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakannya.

Mojokerto, 12 Januari 2021

Penulis

Maulidiya Dwi Astanti


0117053

vi
ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN
KESADARAN IBU DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
UNTUK MENCEGAH DIARE PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI DESA
BESUK SAMBUNGREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN
SIDOARJO

Maulidiya Dwi Astanti

Perilaku hidup bersih adalah upaya untuk meberdayakan anggota rumah tangga
agar sadar dan mampu mempraktikkan untuk memelihara , meningkatkan kesehatanya
mencegah resiko terjadinya penyakit. Sedangkan di Desa Besuk Masih ditemui ibu
yang kurang kesadaranya seperti membuang sampah di kebun, membuang
pampers di kebun/ disekitar tempat mereka tinggal tidak mencuci tangan sebelum
menyuapi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Sehat dan Bersih di Desa Besuk
Sambungrejo Sukodono Kabupaten Sidoarjo
Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimental dengan rancangan one
group pretest-posttest yang mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek. Sampel penelitian ini adalah Sebagian ibu memiliki
anak usia 1- 3 tahun di Desa Besuk Sambungrejo Kecamatan Sukodono sebanyak 40
orang. Sampling menggunakan simple random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu
lembar kuesioner. Teknik analisa data yang digunakan uji statistik Wilcoxon signed rank
test.
Hasil penelitian menunjukkan kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat untuk mencegah diare sebelum diberikan pendidikan kesehatan kategori kurang dan
setelah diberikan pendidikan kesehatan kategori baik. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon
signed rank test diketahui hasil Signifikan ρ = 0,000 (a = 0,05), maka ρ<α, sehingga
adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kesadaran ibu dalam
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Desa Besuk Sambungrejo Sukodono Kabupaten
Sidoarjo
Penelitian ini diharapkan agar kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat pada anak usia 1-3 tahun meningkat dengan diberikannya pendidikan kesehatan
sehingga mengatasi masalah tersebut.
Kata kunci : pendidikan kesehatan, peningkatan, kesadaran, perilaku hidup bersih
dan sehat , usia 1-3 tahun.

vii
ABSTRACT
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON INCREASING MOTHER’S AWARENESS
IN CLEAN AND HEALTHY LIVING BEHAVIOR TO PREVENT DIARRHEA IN 1-3
YEARS OLD CHILDREN IN BESUK SAMBUNGREJO VILLAGE, SUKODONO
DISTRICT, SIDOARJO REGENCY

Maulidiya Dwi Astanti

Clean living behavior is an effort to empower household members to be aware


and able to practice to maintain, improve their health and prevent the risk of disease.
Meanwhile, in Besuk Masih Village, there were mothers who lacked awareness, such as
throwing garbage in the garden, throwing diapers in the garden/around where they lived,
not washing their hands before feeding their children. This study aims to determine the
effect of health education on maternal awareness in Healthy and Clean Living Behavior
in Besuk Connectrejo Village, Sukodono, Sidoarjo Regency.
This study uses a pre-experimental method with a one group pretest-posttest
design which reveals a causal relationship by involving one group of subjects. The
sample of this research is that some mothers have children aged 1-3 years in Besuk
Connectrejo Village, Sukodono District as many as 40 people. Sampling using simple
random sampling. The instrument used is a questionnaire sheet. The data analysis
technique used was the Wilcoxon signed rank test statistical test.
The results showed that the mother’s awareness of the Clean and Healthy
Lifestyle to prevent diarrhea before being given health education was in the poor
category and after being given health education in the good category. Based on the
results of the Wilcoxon signed rank test, it is known that the results are Significant =
0.000 (a = 0.05), then <α, so that there is an effect of health education on increasing
maternal awareness in Clean and Healthy Life Behavior in Besuk Connectrejo Village,
Sukodono, Sidoarjo Regency
This research is expected to increase the awareness of mothers in Clean and Healthy
Living Behavior in children aged 1-3 years by providing health education so as to
overcome these problems.
Keywords: health education, improvement, awareness, clean and healthy living
behavior, 1-3 years old.

viii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul Depan ................................................................................................
Halaman Sampul Dalam ...............................................................................................
Halaman Persetujuan ...................................................................................................
Halaman Pengesahan ..................................................................................................
Halaman Pernyataan ...................................................................................................
Halaman Kata Pengantar ............................................................................................
Halaman Daftar Isi .....................................................................................................
Halaman Daftar Lambang ..........................................................................................
Halaman Daftar Gambar ..............................................................................................
Halaman Daftar Istilah , dan Singkatan ......................................................................
Halaman Daftar Lampiran .........................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................
1.2.1 Pernyataan Masalah ............................................................................................
1.2.2 Pertanyaan Masalah ............................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum .....................................................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................
1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................................................
1.4.2 Manfaat Praktisi ..................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pendidikan Kesehatan......................................................................................

ix
2.2 Konsep Kesadaran .......................................................................................................
2.3 Konsep Perilaku ..........................................................................................................
2.4 Konsep Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.................................................................
2.5 Alat Ukur Penelitian ..................................................................................................
2.6 Penelian Terkait....................................................................................................25
2.7 Kerangka Konsep..................................................................................................28
2.8Hipotesis Penelitian.......................................................................................................
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian .........................................................................................................
3.2 Kerangka Kerja.............................................................................................................
3.3 Sampling Desain...........................................................................................................
3.3.1 Populasi .....................................................................................................................
3.3.2 Sampel........................................................................................................................
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel...................................................................................
3.4 Identifikasi Variabel ....................................................................................................
3.4.1 Variabel Independen.................................................................................................
3.4.2 Variabel Dependen ..................................................................................................
3.5 Definisi Operasional ...................................................................................................
3.6 Pengumpulan Data dan Analisis Data .......................................................................
3.6.1 Pengumpulan Data....................................................................................................
3.6.2 Analisa Data .............................................................................................................
3.7 Etika Penelitian.............................................................................................................
3.7.1 Informed Consent (Persetujuan) .............................................................................
3.7.2 Anomanity (Tanpa Nama)........................................................................................
3.7.3 Confidentially (Kerahasiaan) ..................................................................................
3.8 Rencana Pelaksanaan...................................................................................................
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian.....................................................................................................
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian..............................................................................
4.1.2 Data Umum .......................................................................................................
4.1.3 Data Khusus.......................................................................................................

x
4.2 Pembahasan...........................................................................................................
4.2.1 Kesadaran Responden Sebelum Dilakukan Intervensi dengan
Memberikan Pendidikan Kesehatan.................................................................
4.2.2 Kesadaran Responden Setelah Dilakukan Intervensi dengan Memberikan
Pendidikan Kesehatan......................................................................................
4.2.3 Analisis Perubahan Kesadaran Ibu Dalam Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Untuk Mencegah Diare Pada Anak Usia 1-3 Tahun Pasca
Diberikan Pendidikan Kesehatan.....................................................................
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan...............................................................................................................
5.2 Saran.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................................

xi
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

. : Titik.
- : Tanda hubung.
, : Koma.
; : Titik koma.
(…) : Tanda kurung.
2 : Kuadrat.
/ : Tanda miring.
% : Persen.
: : Titik dua.
? : Tanda Tanya

M.Kes : Magister Kesehatan


Ns : Ners
S.Kep : Sarjana Kesehatan
SST : Sarjana Sains Terapan
STIKES : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Prodi : Program Studi
NPP : Nomor Pokok Pegawai
NIM : Nomor Induk Mahasiswa

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Proses perilaku...........................................................................19


Gambar Kerangka Konsep ......................................................................28
Gambar Kerangka Kerja ..........................................................................31
Gambar Definisi Operasional...................................................................34

xiii
DAFTAR ISTILAH

WHO =World Health Organizing

PHBS = Perilaku Hidup bersih dan sehat

DEPKES : Dinas Pendidikan Kesehatan

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

Primary Target : Sasaran Primer

Secondary Target: Sasaran Sekunder

Tersiery Target : Sasaran Tersier

Unconscious incompetence: Tahapan Seseorang Tidak Sadar

Conscious incompetence : Tahapan Seseorang Menyadari

Conscious Competence : Tahapan Seseorang Merasa Percaya

Competence: Tahapan Seseorang Menjadi Sebuah Kebiasaan

Responden : Orang yang diteliti

Kuesioner : Instrumen penelitian terdiri rangkaian pertanyaan

Pre test : Sebelum tes

Post test : Setelah tes

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Lembar Permohonan Menjadi Responden .......................................44


Lampiran 2 Surat Persetujuan Menjadi Responden.............................................45
Lampiran 3Data Umum .......................................................................................46
Lampiran 4 Kisi – Kisi Kuesioner........................................................................47
Lampiran 5 Lembar Kuesioner pre tes.................................................................48
Lampiran 6 Lembar Kuesioner post tes...............................................................50
Lampiran 7 Lembar SAP....................................... .............................................53
Lampiran 8 Lembar Tabulasi Data Umum..........................................................58
Lampiran 9 Lembar Tabulasi Data Khusus.........................................................73
Lampiran 10 Lembar Perhitungan Statistik.........................................................78
Lampiran 11 Lembar Bimbingan Seminar Proposal............................................81
Lampiran 12 Lembar Surat Ijin Penelitian...........................................................84

xv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku hidup bersih (PHBS ) adalah upaya untuk meberdayakan anggota

rumah tangga agar sadar mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih

dan sehat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatanya mencegah resiko

terjadinya penyskit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif

dalam gerakan kesehatan masyarakat.Kemenkes (2019 ) .Oleh karena itu tatanan

rumah tangga sehat dapat diwujudkan dengan perilaku sehat dan lingkungan sehat

beberapa indikator perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah tangga

meliputi mencuci tangan dengan bersih, Mengelola sampah rumah

tangga ,menggunakan air bersih,mengunakan jamban sehat. anak balita masih

memiliki imunitas tubuh yang rendah sehingga lebih rentan terhadap serangan

infeksi ,kuman dan penyakit jika tidak bersih dan terawat.Hal tersebut berkaitan

dengan sikap perilaku hidup bersih dan sehat. Anak balita sangat membutukan

figur seperti perempuan dalam hal mengasuh anak umumnya di lakukan oleh

seorang ibu Cabra(2019).Dwigita(2020)menyatakan peranan ibu sangat dominan

menentukan kualitas hidup anak di kemudian hari sehingga sangatlah penting bagi

mereka untuk menerapkan dan memahami perilaku hidup bersih dan sehat pada

anak balita tersebut. Berdasarkan wawancara peneliti dengan beberapa orang tua

yang memiliki anak usia 1-3 tahun di Desa Sambungrejo Sukodono Sidoarjo

belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Masih ditemui ibu yang

membuang sampah di kebun, membuang pampers di kebun/ disekitar tempat

mereka tinggal tidak mencuci tangan sebelum menyuapi anak. Berdasarkan hal

1
2

tersebut dapat diketahui bahwa kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) masih rendah.

Berdasarkan hasil Rikesdas 2019 proporsi nasional Rumah tangga dengan

PHBS baik adalah 32,3% terdapat 20 provinsi nasional .Provinsi tertinggipada

DKI Jakarta 56,8% dan terendah papua 16,4% terdapat 20 dari 33 provinsi yang

masih memiliki rumah tangga PHBS baik di bawah propinsi nasional.Sedangkan

Menurut Abdul ghani 2019 Kabupaten Bayuwangi merupakan bagian paling

timur dari wilayah jawa timur yang di tingali oleh beberapa suku asing. Data

dari Dinkes Bayuwangi 2018 menunjukan, sebanyak 20.176 balita terserang

diare faktor penyebab nya adalah buruknya perilaku hidup bersih dan sehat.

Berdasarkan observasi peneliti dengan beberapa orang tua yang memiliki anak

usia 1-3 tahun pada tanggal april 19 2021 di Desa Sambungrejo Sukodono

Sidoarjo ada 5 orang ibu yang belum menerapkan perilaku hidup bersih dan

sehat seperti membuang sampah rumah tangga di belakang rumah atau di kebun

, dan tidak mencuci tanggan sebelum menyuapi anak, membuang bekas pampers

anak di kebun ,mencuci botol susu belum bersih, tidak mengetahui dampak tidak

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dan ada 2 orang ibu yang sudah

mengerti tentang pentingnya perilaku hidup sehat di lingkungan sekitar mereka

tinggal. Dari data yang di peroleh peneliti dari puskesmas Sukodono pada tahun

2021 Jumlah kepala keluarga di Kelurahan Sambungrejo tahun 2021 sebanyak

1057 KK, jumlah anak balita di desa tersebut adalah 76 anak dari 76 ibu

Sedangkan angka kejadian diare pada anak di Desa Sambungrejo Pada Bulan

Januari 2021 sebanyak 40 kasus diare pada anak. Sedangkan data perilaku

hidup bersih dan sehat orang tua balita di Desa Sambungrejo yang di peroleh
3

dari puskesmas sukodono cuci tangan 40% , air bersih 50% jamban sehat 40%

mengelola sampah rumah tangga 20% . Fenomena dari rendahnya perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) rumah tangga dan dampak diare yang akan ditimbulkan

pada balita sangat parah bila dibandingkan dengan tahapan umur lainnya,

Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat itu sangat dianjurkan kepada

seluruh masyarakat indonesia untuk mengindari penyakit (DEPKES 2017) Akan

tetapi masih ada masyarakat yang belum menerapkan perilaku hidup bersih dan

sehat Faktor utama penyebab rendah perilaku hidup bersih dan sehat adalah faktor

sosial budaya dan pengetahuan dari observasi peneliti ada ibu yang sudah

mengerti arti PHBS mengatakan membuang bekas pampers di kebun karena orang

tua ibu dulu mengatakan kalau di bakar anaknya bisa mengalami suleten/impetigo

kemunculan bercak merah dan lepuhan pada kulit karena faktor budaya yang

mempengaruhi ibu tersebut sehingga ibu tidak membakar pampers anak hanya di

buang di kebun dekat lingkungan mereka tinggal dan ada juga ibu yang

mengatakan mencuci botol susu hanya membilas mengunakan air bersih saja

padahal hanya membilas tidak menjamin botol itu bersih dari kuman. Rendahnya

sikap dan kesadaran ibu bisa berdampak timbulnya penyakit yang di sebabkan

oleh perilaku hidup sehat yang buruk seperti diare. Penyakit diare jika terlambat

bisa mengakibatkan anak dehidrasi dan juga bisa mengalami kematian. maka

penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat perlu di tingkatkan agar tidak terjadi

penyakit diare pada anak.

Salah satu solusi untuk meningkatkan kesadaran ibu dalam perilaku hidup

bersih untuk mencegah terjadinya diare pada anak adalah salah satunya dengan

memberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat.


4

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pernyataan Masalah

Berdasarkan observasi di desa Besuk Sambungrejo dengan ibu yang

mempunyai anak umur 1- 3 tahun, banyak ibu yang kurang memiliki kesadaran

tentang perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekitar tempat mereka

tinggal terbukti masih ada ibu yang tidak mencuci tangan sebelum menyuapi

anak, membuang bekas pampers di kebun sekitar mereka tinggal, dan tidak

mencuci botol susu dengan benar

1.2.2 Pertanyaan Masalah

Apakah ada Pengaruh pendidikan kesehatan Terhadap Peningkatan kesadaran

ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah diare Pada

Anak Usia 1–3tahun di desa Besuk Sambungrejo Kecamatan Sukodono Sidoarjo

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan

Kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah

diare Pada Anak Usia 1 – 3 tahun di desa Besuk Sambungrejo Kecamatan

Sukodono Sidoarjo
5

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih untuk

mencegah Diare Pada Anak Sebelum Dilakukan Pandidikan Kesehatan

Di Desa Besuk Sambungrejo Sukodono Sidoarjo

2. Mengidentifikasi kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih untuk

mencegah Diare Pada Anak Sesudah Dilakukan Pandidikan Kesehatan

Di Desa Besuk Sambungrejo Sukodono Sidoarjo

3. Menganalisis Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dalam Perilaku Hidup

Bersih Dan Sehat Untuk Mencegah Diare

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menjelaskan Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Terhadap Peningkatan kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) untuk mencegah diare Pada Anak Usia 1–3 tahun di desa besuk

sambungrejo kecamatan sukodono sidoarjo, sehingga dapat digunakan sebagai

kerangka ilmu keperawatan anak yang berhubungan dengan Peningkatan

kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah

diare Pada Anak

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan serta bahan dalam

penerapan ilmu metode penelitian, khususnya mengenai Pengaruh

Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan kesadaran ibu dalam Perilaku


6

Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) untuk mencegah diare Pada Anak Usia

1 – 3tahun dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian

selanjutnya.

2. Bagi responden

Dapat dijadikan sumber informasi dan menambah pengetahuan

tentang pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Kesadaran

ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah diare

Pada Anak Usia 1 – 3 tahun.

3. Bagi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan

dan suatu gambaran bahwa Peningkatan kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) dapat mencegah terjadinya diare pada an


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pendidikan Kesehatan

2.1.1Pengertian Pendidikan Kesehatan

Pendidikan Kesehatan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga

mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmojo,

2019). Pendidikan merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai

kesehatan menjadi tahu (Suliha, 2018). Pendidikan merupakan kebutuhan yang

sangat penting bagi kehidupan manusia, sudah semestinya usaha dalam

menumbuh kembangkan pendidikan secara sistematis dan berkualitas perlu terus

di upayakan, sehingga tujuan dari proses pendidikan dapat dicapai secara optimal.

Pendidikan memiliki arti penting bagi individu, pendidikan lebih jauh

memberikan pengaruh yang besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Berdasarkan

uraian di atas, maka dapat disimpulkan terkait pentingnya pendidikan itu sendiri

dalam penelitian ini dalam merencanakan, memantau, mengaplikasikan metode,

mendeskripdsikan, dan mengevaluasi hasil terhadap pengetahuan akan teknik dan

metode apa saja yang diketahui oleh para responden penelitian yakni khususnya

para pengunjung lembaga penyedia layanan kesehatan. Pendidikan kesehatan

7
dapat diartikan sebagai pemberian informasi, instruksi, atau peningkatan

pemahaman terkait kesehatan.


9

dapat tercapai atau terkait bagaimana menghindari masalah penyakit tertentu (Carr

et al,2019)

2.1.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No.

23tahun 1992 maupun WHO yakni: “meningkatkan kemampuan masyarakat

untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental, dan

sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial, pendidikan

kesehatan disemua program kesehatan baik pemberantasan penyakit menular,

sanitasi lingkungan, gizi masyarakat pelayanan kesehatan maupun program

kesehatan lainnya. Pendidikan kesehatan sangat berpengaruh untuk meningkatkan

derajatkesehatan seseorang dengan cara meningkatkan kemampuan masyarakat

untuk melakukan upaya kesehatan itu sendiri.

2.1.3 Sasaran Pendidikan kesehatan

Mubarak et al tahun 2019 mengemukakan bahwa sasaran pendidikan

kesehatan dibagi dalam tiga kelompok sasaran yaitu:

1) Sasaran primer (Primary Target), sasaran langsung pada masyarakat segala

upaya pendidikan atau promosi kesehatan.

2) Sasaran sekunder (Secondary Target), sasaran para tokoh masyarakat adat,

diharapkan kelompok ini pada umumnya akan memberikan pendidikan kesehatan

pada masyarakat disekitarnya.

3) Sasaran Tersier (Tersiery Target), sasaran pada pembuat keputusan atau

penentu

kebijakan baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah, diharapkan dengan

9
10

keputusan dari kelompok ini akan berdampak kepada perilaku kelompok sasaran

sekunder yang kemudian pada kelompok primer.

2.1.4 Pentingnnya Pendidikan Kesehatan Bagi Masyarakat

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini

berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu

berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti

suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat

hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik

itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

2.1.5 Peran pendidikan kesehatan

1. Peran dalam faktor lingkungan

Telah banyak fasilitas kesehatan lingkungan yang dibangun oleh

instansi baik pemerintah, swasta, maupun LSM. Banyak pula proyek

pengadaan sarana sanitasi lingkungan dibangun untu masyarakat. Namun,

karena perilaku masyarakat, sarana atau fasilitas sanitasi tersebut kurang atau

tidak dimanfaatkan dan dipelihara sebagaimana mestinya. Agar sarana sanitasi

lingkungan tersbut dimanfaatkan dan dipelihara secara optimal maka perlu

adanya pendidikan kesehatan bagi masyarakat. Demikian pula dengan

lingkungan non fisik, akibat masalah-masalah social banyak warga masyarakat

yang menderita stress dan gangguan jiwa. Oleh karena itu baik dalam

memperbaiki masalah social maupun menangani akibat masalah social

diperlukan pendidikan kesehatan.(Mubrk 2019)


11

2. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor perilaku

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk

menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya

pendidikan kesehatn berupaya agar masyarakat menyadarai atau mengetahui

bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau

mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan bilamana sakit dan kesehatan

orang lain, kemana seharusnya mencari kesehatan bilamana sakit dan

sebaginya.Kesadaran masyarakat diatas disebut tingkat

kesadaran/pengetahuan masyarakat tentang kesehatan atau disebut “melek

kesehatan” Pendidikan kesehatan juga penting untuk mencapai perilaku. Jadi

kesehatan bukan hanya disadari dan disikapi melainkan dilaksanakan dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Peran pendidikan kesehatan dalam pelayanan kesehatan

Dalam rangka perbaikan kesehatan masyarakat, pemerintah Indonesia

dalam hal ini Departemen Kesehatan telah menyediakan fasilitas kesehatan

masyarakat dalam bentuk pusat pelayanan kesehatan.(Mubrk 2019)

4. Peran pendidikan kesehatan dalam faktor hereditas

(Mubrk 2019) Orangtua, khususnya ibu adalah faktor yang sangat

penting dalam mewariskan status kesehatan bagi anak-anak mereka. Orang tua

yang sehat dan gizinya baik akan mewariskan kesehatan yang baik pula pada

anaknya. Sebaliknya, kesehatan orang tua khususnya kesehatn ibu yang

rendah dan kurang gizi, akan mewariskan kesehatan yang rendah pula bagi

anaknya. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan diperlukan pada kelompok

ini, agar masyarakat atau orang tua menyadari dan melakukan hal-hal yang
12

dapat mewariskan kesehatan yang baik pada keturunan mereka. Ruang

lingkup pendidikan kesehatan masyarakat dapat dilihat dari tiga dimensi :

1. Dimensi sasaran

a. Pendidikan kesehatan individu dengan sasaran individu

b. Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok masyarakat

tertentu.

c. Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas.

2. Dimensi tempat pelaksanaan

a. Pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan sasaran pasien dan

keluarga

b. Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasaran pelajar.

c. Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja dengan sasaran

masyarakat atau pekerja.

3. Dimensi tingkat pelayanan kesehatan

a. Pendidikan kesehatan promosi kesehatan, misalnya : peningkatan gizi,

perbaikan sanitasi lingkungan, gaya hidup dan sebagainya.

b. Pendidikan kesehatan untuk perlindungan khusus misalnya : imunisasi

c. Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat

misalnya: pengobatan layak guna menghindari dari resiko kecacatan.

d. Pendidikan kesehatan untuk rehabilitasi misalnya: dengan memulihkan

kondisi cacat melalui latihan-latihan tertentu.


13

2.2 Konsep kesadaran

2.2.1 Pengertian kesadaran

Dari penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti perubahan kesadaran

responden di tahapan awareness(kesadaran) atau level 1 yaitu orang tersebut

menyadari dalam arti mengetahui stimulus (obyek) terlebih dahulu. Dimana

tahapan awareness (kesadaran ) sendiri tahapan paling utama dalam proses

perubahan perilaku yang di kutip oleh (Rogers dalam Budiharto, 2009 )

2.2.2 indikator kesadaran

(Soekanto) menyatakan bahwa terdapat empat indikator kesadaran yang

masing – masing merupakan suatu tahapan bagi tahapan berikutnya dan

menunjukkan pada tingkatan kesadaran tertentu mulai dari yan terendah dan

tertinggi antara lain : pengetahuan,pemahaman,sikap dan perilaku.

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi kesadaran

a) Faktor ketidatahuan

Ketidaktahuan di sini maksudnya, masyarakat kurang mengerti akan

pentingnya menjaga perilaku hidup bersih di lingkungan sekitar dengan

kelangsungan kehidupan masyarakat ke depannya. Serta kemungkinan

masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang tentang lingkungan hidup

baik itu cara pengolahan lingkungan yang baik,pencemaran, pengaruh

tindakan masyarakat dari bagi lingkungan sekitar, dan lain sebagainya jadi

perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang lingkungan hidup oleh

pemerintah.

b) Faktor kemiskinan
14

Kemiskinan adalah suatu keadaan ketidak mampuan manusia untuk

memenuhi kebutuhan yang minimum. Kemiskinan terjadi akibat dari

kekurangan bahan pangan, kekurangan bahan pangan di sebabkan oleh

beberapa sebab antara lain ledakan penduduk, serta buruknya pengelolaan

sumber daya alam.

c) Faktor kemanusiaan

Faktor manusia juga berdampak besar terhadap kelangsungan

perkembangan lingkungan hidup di sekitar kita sebab manusia bisa

menjadi yang bisa menjaga atau bahkan sebaliknya sebagai perusak

lingkungan. Manusia mempunyai sifat alami yaitu serakah, berusaha untuk

mengambil keuntungan yang besar dengan membabi buta pengelolaan

lingkungan dengan cara yang salah sehingga merusak kelangsungan

lingkungan hidup. Apapun bisa dilakukan manusia asal keinginannya

dapat terpenuhi, dan manusia tidak akan pernah puas sebelum akhir

hidupnya.

d) Faktor gaya hidup

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dan teknologi

informasi serta komunikasi yang sangat cepat, sudah tentu berpengaruh

pula terhadap gaya hidup manusia. Gaya hidup yang telah terpengaruh

oleh kemajuan IPTEK misalnya dengan mengikuti tren baju, tren

kebiasaan dan perilaku orang luar dan lain sebagainya itu dapat

menurunkan kesadaran masyarakat akan lingkungann sekitar karena

dengan mengikuti tren yang telah mengglobal ini membutuhkan dana yang

lumayan besar apalagi tren global tersebut telah sampai di pelosok-pelosok


15

desa. Jadi dengan cara instan mereka mengeksploitasi lingkungan sekitar

mereka misalnya penggundulan hutan yang digunakan sebagai tempat

pemukinan, rumah toko, penyempitan lahan resapan air, dan lain

sebagainya

2.2.5 Faktor – Faktor pembentukan kesadaran

1. Sistemn nilai meliputi : Reflek nurani, Harga diri

2. Cara pandang meliputi : kebersamaan, kecerdasan

3. Perilaku meliputi : keramahan yang tulus dan santun, ulet dan tangguh

2.3 konsep perilaku kesehatan

2.3.1 PengertianPerilaku

merupakan hasil pengalaman dan proses interaksi dengan lingkungannya, yang

terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan sehingga diperoleh

keadaan seimbang antara kekuatan pendorong dan kekuatan penahan. Perilaku

seseorang dapat berubah jika terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan

tersebut di dalam diri seseorang (Notoatmodjo dalam Maulana, 2009).

Perilaku adalah faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang

mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat. Bloom dalam

Notoatmodjo (2007) membagi perilaku ke dalam 3 domain (ranah/kawasan) yang

terdiri dari ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap), dan ranah

psikomotor (tindakan). Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang

(organisme) terhadap stimulus atau objek yang berhubungan dengan sakit dan

penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan.


16

2.3.2 Klasifikasi Perilaku Kesehatan

Klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan menurut Becker

dalam Maulana (2009) terdiri dari

a. Perilaku hidup sehat

Perilaku hidup sehat merupakan perilaku yang berkaitan dengan upaya

mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.

b. Perilaku sakit

Perilaku ini merupakan respons seseorang terhadap sakit dan penyakit,

persepsi terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala

penyakit, pengobatan penyakit, dan usaha-usaha untuk mencegah

penyakit.

c. Perilaku peran sakit

Perilaku peran sakit adalah segala aktivitas individu yang menderita sakit

untuk memperoleh kesembuhan, mengenal atau mengetahui fasilitas atau

saranapelayanan atau penyembuhan penyakit yang layak, dan mengetahui

hak serta kewajiban orang sakit.


17

2.2.3 Proses Adopsi Perilaku

Pendidikan kesehatan

Perilaku

1. Awaraness
(sadar):seseorang
sadar akan adanya
informasi baru

2.Interest : orang mulai


tertarik pada stimulus

3.Evaluation:
menimbang – nimbang
baik dan buruknya
stimulus dagi dirinya

4. Trial :orang telah


mulai mencoba
perilaku baru

5.Adaption: subjek telah


berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan
kesadaran dan sikapnya
terhadap stimulus

Gambar 2.3.3 (Rogers dalam Budiharto, 2009 ) Proses Adopsi Perilaku


18

2.3.4Cara Pengukuran Perilaku

Menurut (Azwar S, 2013), pengukuran perilaku yang berisi pernyataan-

pernyataan terpilih dan telah diuji reabilitas dan validitasnya maka dapat

digunakan untuk menungkapkan perilaku kelompok responden. Kriteria

pengukuran perilaku yaitu:

1. Perilaku positif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner >

T mean

2. Perilaku negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner

< T mean

Subyek memberi respon dengan dengan empat kategori ketentuin,

yaitu: selalu, sering, jarang, tidak pernah

2.4Konsep Perilaku hidup bersih dan sehat di Tatanan Rumah Tangga

2.4.1 Pengertian Perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS )

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah pengetahuan, sikap dan

tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit

seperti diare, melindungi diri dari ancaman penyakit yang dipraktikkan atas dasar

kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga

dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya. Dinkes Provinsi Jawa Barat,

(2019).

2.4.2 Tujuan PHBS

Tujuan PHBS adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan

kemauan masyarakat agar hidup sehat, serta meningkatkan peran aktif masyarakat
19

termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat hidup yang

optimal (Dinkes,2019). Ada 5 tatanan PHBS yaitu Rumah Tangga, Sarana

Kesehatan dan Tempat Tempat Umum. Tatanan adalah tempat dimana

sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain, berinteraksi dan lain-lain. Untuk

mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditiap tatanan diperlukan

pengelolaan manajemen program PHBS melalui tahap pengkajian, perencanaan,

penggerakan pelaksanaan sampai dengan pemantauan dan penilaian (Mubarak,

2018).

2.4.3 Manfaat PHBS

 Manfaat dari PHBS bagi masyrakat :

1. mampu mengupayakan lingkungan sehat

2. mampu mencegah dan menangulangi masalah masrakat

3. dapat memanfaatkan yankes yang ada

 manfaat dari PHBS bagi rumah tangga :

1. setiap anggota rumah tangga menjadi sehata dan tidak mudah sakit

2. anak tumbuh sehat dan cerdas

3. anggota rumah giar bekerja

4. pengeluran biaya rumah tangga dapat dialihkan untuk memenuhi gizi

keluarga , pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan

keluarga ( Notoadmojo 2018)

2.4.4 Pogram perilaku hidup bersih dan sehat

Untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS) di tiap tatanan di

perlukan pengelolaan manajemen program PHBS melalui tahap

pengkajian ,perencanaan ,penggerakan ,pelaksanaan sampai dengan pemantauan


20

dan penilaian .selanjutnya kembali lagi ke proses semula . dalam program

promosi kesehatan dikenal adanya model pengkajian dan penidak lanjutan yang di

adaptasi dari konsep L.W Green model ini mengkaji masalah perikau manusia dan

faktor – faktor yang mempengaruhinya serta cara menindak lanjutin dengan

berusaha mengubah memelihara atau meningkatkan perilaki tersebut kearah yang

lebih positif . dengan demikian manajemen PHBS adalah penerapan proses

manajemen pada umumnya kedalam model pengkajian dan penindak lanjutan .

1. faktor lingkungan adalah faktor fisik,biologis,dan sosial budaya yang

langsung/ tidak mempengaruhi derajat kesehatan

2. faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena

adanya aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap seseorang

2.4.5 KIE PHBS di Indonesia

Visi dan misi Promosi Kesehatan ditetapkan melalui Kepmenkes No.

1193/MENKES/SK/X/2004 tanggal 18 Oktober 2004 tentang Kebijakan Nasional

Promosi kesehatan (PromKes). Adapun program PromKes sekarang meliputi:

1. Peningkatan Pendidikan Kesehatan Kepada Masyarakat

2. Pengembangan Media Promosi Kesehatan dan Teknologi Komunikasi,

Informasi

dan Edukasi (KIE)

3. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) (Depkes,

2004).Indonesia mempunyai kapasitas untuk melanjutkan dan meningkatkan

kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan perlu diikuti oleh monitoring dan

evaluasi yang akurat untuk menilai tingkat keberhasilannya. Melakukan

peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan dengan


21

menyediakan waktu berkomunikasi (personal komunikasi) dengan pasien untuk

meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.

Promosi Kesehatan dalam Pencapaian KIE Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) untuk Field Lab bertujuan untuk :

1. Menjelaskan tentang dasar-dasar KIE PHBS di Indonesia

2. Merinci manajemen program dan prosedur KIE PHBS keluarga dengan bayi

dan balita, atau tanpa bayi dan balita di wilayah kerja masing-masing Puskesmas

mulai perencanaan, pelaksanaan KIE PHBS), pelaporan, dan evaluasi.

2.4.6 Indikator PHBS Pencegahan Diare

1.Pengertian Indikator

Menurut (Departemen Kesehatan RI, 2007) Indikator diperlukan untuk

menilai apakah aktifitas pokok yang dijalankan telah sesuai dengan rencana dan

menghasilkan dampak yang diharapkan. Dengan demikian indikator merupakan

suatu alat ukur untuk menunjukkan suatu keadaan atau kecenderungan keadaan

dari suatu hal yang menjadi pokok perhatian. Indikator PHBS di Tiap Tatanan

Meliputi:

1. Mencuci botol susu anak dengan prosedur yang baik dan benar

Kebersihan botol susu berkontribusi untuk menjaga tubuh anak . pastikan

melakukan cara mencuci botol susu bayi dengan baik dan benar untuk

memastikan anak terlindungi dari berbagai penyakit.Botol susu yang kotor

rentan menimbulkan diare dan muntah-muntah pada anak,pada dasarnya ada


22

dua cara membersihkan botol diantaranya menggunak sikat dan mesin,mencuci

botol dilakukan setiap selesai digunakan

2. Mengelola sampah

Pada dasarnya membuang sampah di sekitar tempat tinggal sangat beresiko

timbulnya penyakit pada anggota keluarga terutama anak karena anak masih

mempunyai imunitas yang rendah oleh karena itu ibu harus bisa mengelola

sampah rumah tangga dengan cara sediakan tempat sampah dan kantong

plastik hitam, jangan biarkan sampah menumpuk, memanfaatkan sampah

organik untuk digunakan menjadi pupuk,jika mengelola sampah berbahaya

jangan di buang sembarangan karena bisa jadi pencemaran lingkungan

solusinya dengan memisahkannya kemudian menyerahkan ke pusat daur ulang

sampah .

3. Mencuci tangan sebelum menyuapi anak dengan memakai sabun

Mencuci tangan sebelum menyuapi anak dengan memakai sabun salah satu

tindakan untuk mencegah terjadi nya kuman berpindah ke tangan pada saat

menyuapi anak sehingga kuman dapat cepat masuk kedalam tubuh anak.

Kenapa harus memekai sabun karen sabun dapat membersihkan kotoran dan

membunuh kuman . cara melakukan cuci tangan dengan benar yaitu

dengan cara mencuci tangan dengan air mengalir dengan menggunakan sabun

dengan waktu sekita 40 -60 detik

4. Menggunakan air bersih

Air bersih adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk

minum,memasak,mandi,membersihkan lantai,mencuci tangan,mencuci pakaian

dan sebagainya agar kita terhindar dari penyakit seperti diare .Cara menjaga
23

kebersihan sumber air dengan cara dijaga kebersihanya seperti tidak ada

genangan,tidak berlumut pada lantai dindingsumur,ember,gayung.

5. Menggunakan jamban sehat

Menjaga lingkungan bersih,sehat dan tidak berbau dan tidak mengundang

datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penularan penyakit

diare,thypus dll cara memelihara jamban sehat dengan cara lantai jamban

hedaknya selalu bersih dan tidak ada genangan, bersihkan jamban secara

teratur,tersedia alat pembersih (sabun,sikat dan air bersih )

6. Makan sayur dan buah setiap hari

Mengkosumsi sayur dan buah setiap hari dapat menyehatkan pencernaan

karena sistem pencernaan dan menjaga dari timbulnya penyakit memiliki peran

penting dalam tubuh anak.Jika system pencernaan sehat,maka penyerapan

nutrisi akan semakin optimal dan menjaga sistem pencernaan. Jadi ibu – ibu

harus memberikan asupan sayur dan buah kepada anaknya dengan modifikasi

makanan sehingga anak tertarik makan sayur dan buah setiap hari.

2.4.7 Sasaran PHBS untuk mencegah diare pada toodler

Sasaran PHBS menurut Depkes RI (2008)

1. Ibu

2. Semua anggota keluarga

2.4.8 Dampak jika tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat

Dampak minimnya pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat adalah

timbulnya penyakit menular dan tidak menular seperti diare.Meski penerapannya


24

terkesan sederhana,masih banyak masyarakat yang mengabaikan peran perilaku

hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari – hari

2.4.9 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Penerapan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi. Lawrence Green dalam Notoatmojo (2007) membedakan adanya

dua determinan masalah kesehatan yaitu faktor perilaku (behavioral factors) dan

faktor non perilaku (non behavioral factors). Green menjelaskan bahwa faktor

perilaku ditentukan oleh tiga faktor utama:

1. Faktor Predisposisi

Terbentuknya suatu perilaku baru dimulai pada cognitive domain dalam arti

subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus sehingga menimbulkan

pengetahuan baru pada subyek tersebut, selanjutnya menimbulkan respon batin

dalam bentuk sikap subyek. Pengetahuan dan sikap subyek terhadap PHBS

diharapkan akan membentuk perilaku (psikomotorik) subyek terhadap PHBS.

Faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya prilaku

seseorang antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan dan juga nilai-

nilai tradisi.

2. Faktor Pendukung atau Pemungkin

Hubungan antara konsep pengetahuan dan praktek kaitannya dalam suatu materi

kegiatan biasanya mempunyai angapan yaitu adanya pengetahuan tentang manfaat

sesuatu hal yang akan menyebabkan orang mempunyai sikap positif terhadap hal

tersebut. Selanjutnya sikap positif ini akan mempengaruhi untuk ikut dalam

kegiatan ini. Niat ikut serta dalam kegiatan ini akan menjadi tindakan apabila
25

mendapatkan dukungan sosial dan tersedianya fasilitas kegiatan ini disebut

perilaku. Berdasarkan teori WHO menyatakan bahwa yang menyebabkan

seseorang berperilaku ada tiga alasan diantaranya adalah sumber daya(resource)

meliputi fasilitas, pelayanan kesehatan dan pendapatan keluarga.

3. Faktor Penguat

Faktor yang mendorong untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan yang

terwujud dalam peran keluarga terutama orang tua, guru dan petugas kesehatan

untuk saling bahu membahu, sehingga tercipta kerjasama yang baik antara pihak

rumah dan sekolah yang akan mendukung anak dalam memperoleh pengalaman

yang hendak dirancang, lingkungan yang bersifat anak sebagai pusat yang akan

mendorong proses belajar melalui penjelajah dan penemuan untuk terjadinya

suatu perilaku. Hak-hak orang sakit (right) dan kewajiban sebagai orang sakit

sendiri maupun orang lain (terutama keluarganya), yang selanjutnya disebut

perilaku orang sakit.

2.5 Alat Ukur

1. Kuisoner

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kesadaran ibu dalam perilaku hidup

bersih dan sehat adalah kuisoner oleh peneliti (Siska Ari Puspita Sari 2019)

dengan jumlah pertayaan 10 yang valid nilai r alpha berdasarkan dengan hasil uji

reliabilitas kuesioner penelitian adalah ρ = 0,000 (a = 0,05), maka ρ<α,. Skala

yang digunakan skala likert yaitu sangat setuju = 4 setuju = 3 tidak setuju = 2

sangat tidak setuju = 1. Intepresi hasil yang di peroleh 1.Kurang = <56 2.Cukup =

56-75% 3. Baik= 76-100%(Nursalam 2008). Cara penilainya dengan cara


26

menjumlahkan skor yang di dapat kemudian merubah rata – rata skor kedalam

bentuk presentase yaitu persen skor sama dengan skor yang di peroleh dikali

seratus dibagi jumlah skor .

2.6 Penelitian Terkait

Elisabeth Maria Mas (2019 ) bahwa ada hubungan perilaku sehat dengan

kejadian diare pada anak balita (1-5 tahun) di posyandu Mawar kelurahan

merjosari kota malang dengan nila hasil nilai Sig. = 0,014 (p value ≤ 0,05)

penelitian ini dilakukan terhadap ibu yang mempunyai anak balita di Posyandu

Mawar kelurahan merjosari kota malang.Desain penelitan ini menggunakan

Exsperimental data dikumpulkan dengan konsioner dan di analisis dengan uji

Spearman Rank

Arifani (2018) Bahwa ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan

kejadan diare dengan nilai (p: 0,026),penelitan ini dilakukan terhadap ibu yang

mempunyai balita di desa Wonerojo bayuwangi dengan desain penelitian

Experimental data di kumpulkan dengan menggunakan observasi data di analsis

dengan uji kolerasi.

Rosidi,et,al.,(2010) Bahwa ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat

dengan kejadan diare dengan nilai nilai p = 0,002 (p<0,05) penelitan ini dilakukan

terhadap ibu yang mempunyai balita di desa Janur Bojonegoro dengan desain

penelitian Experimental data di kumpulkan dengan menggunakan konsiuner data

di analisis dengan uji Fisher


27

Rista yulpida (2019), Bahwa ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat

dengan kejadan diare dengan nilai p = 0,001 penelitan ini dilakukan terhadap ibu

rumah tangga di desa Ngasem Nganjuk dengan desain penelitian Cros Sectional

data di kumpulkan dengan menggunakan konsiuner di analisis dengan uji korelasi

Maulidiya dwi (2021) Berdasarkan dari peneliti sebelumnya masih ada ibu

yang belum menerapkan perilaku hidup bersh dan sehat maka peneliti tertarik

untuk meneliti kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih dan sehat,desain

penelitan ini menggunakan pra-eksperimental dengan rancangan one group

pretest-posttest.Alat ukur menggunakan konsioner dan diberikan pendidikan

kesehatan berupa pamflet

2.7 Kerangka Konseptual

Faktor. yang mempengaruhi


pengetahuan : Ibu

1. Faktor internal: Tingkat


pendidikan, pekerjaan, Pengetahuan ibu
umur, pengalaman.
2. Faktor eksternal : terhadap PHBS
Lingkungan, informasi,
dan social budaya.

Faktoryang
Pendidikan kesehatan
mempengaruhi
perubahan sikap :
1.Pengaruh orang lain
2.Pengaruh kebudayaan
Perubahan sikap
3. Media massa
4.Pengaruh fakor
emosional

Faktor yang Kesadaran


mempengaruhi
kesadaran
1. Faktor
ketidaktahuan
2. Faktor kemiskinan
3. Faktor gaya hidup
4. Faktor sosial
28

Perubahan Perilaku

Keterangan :
: Tidak diukur.
: Diukur.

aGambar 2.2 Kerangka Konseptual Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Kesadaran ibu
dalam perikalu hidup bersih dan sehat untuk mencegah diare pada anak 1- 3 tahun
di Desa Sambungrejo Sukodono

2.8 Hipotesis Penelitia

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan

penelitian. Menurut (Nursalam, 2017) hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi

tentang hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab

suatu pernyataan dalam penelitian. Berdasarkan kerangka konseptual diatas dapat

dirumuskan hipotesis yaitu :

H1 : Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kesadaran ibu

dalam perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah terjadinya diare pada anak

1-3tahun di Desa Sambungrejo Sukodono Sidoarjo


29
30

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan

pendekatan group pretest-posttest desaign yang mengungkapkan hubungan sebab

akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek di berikan

kuisoner sebelum dilakukan intervensi, kemudian di berikan kuisoner kembali

setelah diberikan intervensi.Nursalam (2020)

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap


peningkatan kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah
diare

Subjek Pra Perlakuan Pasca-test

K O I OI

Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Keterangan :
K : Populasi
O : Mengukur kesadaran ibu sebelum diberi perlakuan.
X : Perlakuan berupa pendidikan kesehatan .
P2 : Mengukur kesadaran ibu setelah diberi perlakuan.
31

3.2 Kerangka Kerja

Populasi : seluruh ibu yang mempunyai anak toodler di Desa Besuk Sambungrejo
Sukodono Sidoarjo yang memenuhi kriteria penelitian berjumlah 45 responden.

Sampel : sebagian ibu yang mempunyai anak toodler Desa Besuk Sambungrejo
Sukodono Sidoarjo yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 40 responden.

Teknik sampling : probability sampling dengan teknik pengambilan sampel


menggunakan simple random sampling.

Pre-tes:kuisoner kesadaran ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk
mencegah diare

Intervensi : menggunakan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran ibu


tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah diare

Post-test:kuisoner kesadaran ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat untuk
mencegah diare

Analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon signed rank test.

Hasil dan pembahasan

Simpulan dan saran

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan dalam meningkatkan
Kesadaran ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Mencegah Diare
32

3.3 Sampling Desain

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak

(1-3tahun) toodler di Desa Besuk Sambungrejo Sukodono Sidoarjo yaitu dengan

populasi 45 responden

3.3.2 Sampel

Sampel dari penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki anak

toodler(1-3tahun) Di Desa Besuk Sambungrejo Sukodono Sidoarjo yang

memenuhi kriteria penelitian sebanyak 40 orang.

Kriteria sampel :

 Ibu yang memiliki anak usia 1- 3 tahun

 Bersedia jadi responden

1. Besar sampel

Pada penelitian ini, jumlah sampel ditentukan dengan rumus Slovin, yaitu

(Notoatmodjo, 2012):

N
n= 2
1+ N (d)

45
n= 2
1+ 45(0 , 05)

45
n=
1+ 45 ( 0,0025 )

45
n=
1+0,1125

45
n=
1,1125
33

n=40

Keterangan :

n = jumlah sampel.

N = jumlah populasi.

D = batas toleransi kesalahan (error tolerance).

Jadi, besar sampel pada penelitian ini adalah 40 orang ibu yang mempunyai anak

usia 1-3 tahun

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan probability sampling

dengan metode simple random sampling. Untuk mencapai sampling ini, maka

setiap elemen akan diseleksi secara acak dengan cara mengundi anggota populasi

(lottery technique atau teknik undian). Semua nama responden dalam populasi

didata dan diberikan nomor urut. Setelah itu, peneliti menulis nomor urut

responden sesuai data pada secarik kertas dan memasukkannya ke dalam botol.

Dari total populasi terjangkau sebanyak 45 orang ibu yang memiliki toodler usia 1

–3tahun yang memenuhi kriteria penelitian, kemudian dikeluarkan sebanyak 40

nomor, sehingga sisa nomor di dalam botol yang berjumlah 5 orang ibu yang

memiliki toodler usia 1 – 3 tahun diambil untuk dijadikan sampel.

3.4 Identifikasi Variabel

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian adalah pengaruh pendidkan kesehatan

3.4.2 Variabel Dependen


34

Variabel dependen dalam penelitian adalah kesadaran ibu tentang perilaku hidup

bersih dan sehat untuk mencegah diare

3.5 Definisi Operasional

Tabel 3.2 Definisi Operasional Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap


peningkatan kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk
mencegah Diare pada anak usia 1- 3 tahun di desa Besuk Sambungerejo
Sukodono Sidoarjo

Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Skor


operasional
Variabel upaya yang Pendidikan
independe dilakukan Kesehatan tentang SAP - -
n: dengan cara Perilaku Hidup
Pendidikan menyebarkan Bersih dan Sehat:
kesehatan pesan kepada 1. Pengertian
masyarakat PHBS
sehingga sadar, 2. Manfaat
tahu,menegerti PHBS
dan mau 3. Faktor- Faktor
melakukan yang
suatu tindakan mempengaruhi
yang PHBS
berhubungan 4. Indikator
dengan pencegahan
kesehatan PHBS
5. Dampak
PHBS
35

Dalam 1. Mampu penjelasan


Variabel penelitian ini mendefinisikan skornya :
dependen : kesadaran perilaku hidup 1. Sangat
kesadaran responden di bersih dan sehat setuju : 4
ibu dalam tahapan 2. Mampu 2. Setuju :3
perilaku awarennes atau menjelaskan 3. Tidak setuju:
hidup level 1 yaitu manfaaat perilaku kuisoner( Skal Ordinal 2
bersih dan orang tersebut hidup bersih dan a likert) 4. Sangat tidak
sehat menyadaridalam sehat setuju : 1
arti mengetahui 3. Mampu
stimulus menjelaskan Kategori :
(obyek) terlebih faktor yang 1.Kurang = <56
dahulu. mempengaruhi 2.Cukup = 56-
perilaku hidup 75%
bersih dan sehat 3. Baik= 76-
100%
4. Mampu (Nursalam 2008)
menjelaskan
indikator PHBS
untuk mencegah
diare
5. Mampu
menjelaskan
manfaat
pentingnya
menerapkan
PHBS
6. Mengetahui
dampak resiko
jika tidak
menerapkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
36

3.6 Pengumpulan Data dan Analisis Data

3.6.1 Pengumpulan Data

1. Proses pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data ini dengan alur yaitu pada tanggal 5 -Mei -

2021 peneliti meminta ijin dengan membuat surat pengantar dari institusi yang

disetujui oleh Ketua Stikes Dian Husada Mojokerto. Kemudian peneliti meminta

ke desa untuk meminta izin melakukan penelitian. Setelah peneliti mendapatkan

ijin dari kepala desa Besuk Sambungrejo Sukodono selanjutnya meminta

permohonan ijin ke Bangkesbangpol Provinsi Surabaya, Bangkesbangpol

Sidoarjo,Camat Sukodono.Kemudian peneliti mengambil data Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat di desa Besuk Sambungrejo Sukodono . Selanjutnya peneliti

melakukan penelitian. Setelah peneliti mengetahui responden dan peneliti

mengumpulkan nomor Whattsapp responden :

1. Menjelaskan tujuan penelitian bila bersedia menjadi responden.

2. Dipersilahkan mengisi inform concent untuk menyatakan bersedia menjadi

responden melalui google form.

a. Pre test

Pada siklus pertama peneliti melakukan pre test yaitu dengan

kuesioner dan memberikan pertayaan kepada responden.Melakukan

tindakan intervensi yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan

10-15 menit. dilakukan setelah melakukan pre test.


37

b. intervensi

intervensi penelitan ini di lakukan dengan cara memberikan

pendidikan kesehatan tentang pentingnya menjaga perilaku hidup

bersih dan sehat di lingkungan rumah tanggan berupa pamflet

metode ceramah untuk waktu kurang lebih 10-15menit

c. Post test

post test dilakukan 1 minggu setelah dilakukan intervensi peneliti

mengumpulkan data dengan cara memberikan kuesioner Untuk

mengetahui peningkatan kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih

dan sehat .

2. Instrumen pengumpulan data

Penelitian ini memberikan kuesioner dan memberikan pertayaan pretest

dan posttest tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat .Kepada reponden

sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan .Konsioner ini diambil dari

penelitian yang dilakukan oleh (Siska Ari Puspitasari 2019) . Instrumen yang

digunakan adalah kuisoner menggunakan skala likert sudah dilakukan uji

reliabilitas pada 10 responden dengan jumlah pertayaan 12 dengan hasil yang di

dapatkan ρ = 0,000 (a = 0,05), maka ρ<α, berarti semua peryataan reliable dan

dapat digunakan sebagai instrument penelitian

3. Waktu dan tempat

Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli 05 2021 di Desa Besuk

Sambungrejo Sukodono Sidoarjo

3.6.2 Analisa Data

1. Editing
38

Pada penelitian ini, editing dilakukan pada tahap pengumpulan data atau

setelah data terkumpul, yaitu dengan cara memeriksa kembali data yang diperoleh

apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Jika belum sesuai, maka

peneliti melakukan cek ulang pada responden.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap

data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila

pengolahan analisa data menggunakan komputer (Alimul, 2009). Dalam

penelitian ini menggunakan kode :

A. Jenis kelamin

Perempuan = kode 1

B. Umur anak

anak 1- 2 tahun = kode 1

anak 3 tahun = kode 2

C. Umur ibu

1. 24-29 = 1

2. 30-35 = 2

3. 35-40 = 3

D. Pendidikan

SD : kode 1

SMP : kode 2

SMA : kode 3

SARJANA : kode 4
39

E. Agama

Islam : kode 1

Kristen : kode 2

Katolik : kode 3

Hindu : kode 4

F. Pekejaan

1. Petani : kode 1

2. Wiraswasta : kode 2

3. PNS : kode 3

G. Kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih dan sehat

Kategori :
1.Kurang = 1
2.Cukup = 2
3. Baik = 3
(Nursalam 2008)

3. Scoring

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisoner berupa

lembar pertayaan . (Aftika, 2020) . Dengan cara menjumlahkan skor yang di dapat

kemudian merubah rata-rata skor ke dalam bentuk prosentase sebagai berikut:

Dengan Skala pengukurannya sebagai berikut penjelasan skornya:

1. Sangat setuju :4

2. Setuju :3

3. Tidak setuju :3

4. Sangat tidak setuju :1


40

Kategori lembar kuesioner kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih dan sehat

Kategori :
1.Kurang = <56
2.Cukup = 56-75%
3. Baik= 76-100%
(Nursalam 2008)

Kesimpulannya semakin kecil skor yang diperoleh maka semakin buruk

kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih dan sehat

% Skor = Skor yang di peroleh X 100

Jumlah skor

5. Tabulating

Tabulasi adalah kategori responden yang sudah diberikan kode

kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Setelah data terkumpul, kemudian data

ditabulasi sesuai dengan variabel yang diteliti. Hasil yang diperoleh akan

dimasukkan ke perangkat lunak komputer dengan sistem SPSS (Statistical

Product and Service Solutions) dan kemudian dianalisis dengan menggunakan

uji statistik Wilcoxon signed rank test dengan tingkat kemaknaan α = 0.05.Bila

α ≤ 0.05, maka H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh pendidikan

kesehatan teradap peningkatkan kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih

dan seat untuk mencegah diare pada anak usia 1- 3 tahun . Pada tabulasi ini,

data disajikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari baris dan kolom sehingga

mudah dibaca dan dimengerti. Hasil pengolahan data dalam bentuk persentase

kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan skala kuantitatif sebagai

berikut (Arikunto, 2006):


41

Seluruhnya : 100%

Hampir seluruhnya : 76-99%.

Sebagian besar : 51-75%.

Setengahnya : 50%.

Hampir setengahnya : 26-49%.

Sebagian kecil : 1-25%.

Tidak satupun : 0%.

3.7 Etika Penelitian

1) Lembar persetujuan (informed consent)

Informed consent adalah persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembaran persetujuan. Informed consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan agar responden mengerti

maksud, tujuan penelitian, dan mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Sedangkan jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan dan hak

responden.

2) Kerahasiaan nama dan identitas (anonymity)

Anonymity merupakan masalah etika yang memberikan jaminan untuk

menjaga kerahasiaan dan tidak mencantumkan nama responden pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan, sebagai gantinya

peneliti menggunakan inisial nama.

3) Kerahasiaan (confidentiality)
42

Confidentiality merupakan masalah etika yang memberikan jaminan

dengan cara menjaga kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah

lainnya. Semua informasi dan catatan data responden disimpan sebagai

dokumentasi penelitian dan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.


43

3.8 Rencana Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini disusun oleh peneliti dalam jadwal sebagai berikut :

Tabel 3.6 Rencana Pelaksanaan Penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan


teradap peningkatan kesadran ibu dalam perilaku hidup bersih dan
sehat untuk mencegah diare pada anak usia 1 – 4 tahu di desa Besuk
Sambungrejo Sukodono Sidoarjo
Kegiatan Bulan
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli
2020 2020 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021

A. Penyusunan Proposal
1. Pengajuan Pembimbing *
2. Pengajuan Judul *
3. Pengajuan Proposal *
4. Ujian Proposal *
B. Perencanaan
1. Menentukan Populasi *
2. Menentukan Sampel *
3. Menyiapkan Lembar *
Observasi
C. Pelaksanaan
1. Melaksanakan Penelitian * *
2. Mengkoding & Mengedit *
data
3. Memasukkan Data *
4. Tabulasi Data *
D. Analisis Data
Analisis Data * *
E. Pelaporan
1. Penulisan Laporan *
2. Pencetakan Laporan *
3. Penyebarluasan Laporan *
4. Presentasi Hasil *
44

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Besuk Sambungerjo Kecamatan Sukodono

Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 5 juli 2021 Desa ini terdiri dari hamparan

dataran tanah darat dan sebagian besar tanah persawahan hampir 60% di isi oleh

persawahan Desa Besuk letaknya tergolong sebagian wilayah yang dekat dengan

akses jalan besar, yakni jalan provinsi surabaya – jombang dan juga dekat dengan

pasar sukodono. Luas wilayah Desa Besuk Sambungrejo 166.410 ha, masyarakat

Desa Besuk Sambungrejo rata – rata bekerja sebagai petani,guru,dan berdagang

jumlah penduduknya kurang leih 4,746 jiwa

Adapun batasan wilayah Desa Besuk Sambungrejo Kecamatan Sukodono

Kabupaten Sidoarjo :

1. Sebelah Utara Desa Bringi Bendo

2. Sebelah Timur Desa Bangsri dan Desa Plembungan

3. Sebelah Selatan Desa Sawocangkring dan Pademo

4. Sebelah Barat Desa Ngaresrejo


45

4.1.2 Data Umum


1. Karateristik Responden Berdasarkan Umur Ibu
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur ibu
di Desa Besuk Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo Juli
2021

No. Umur Ibu Frekuensi Persentase (%)


1 24-29 Tahun 15 37,5
2 30 -35Tahun 9 22,5
3 35-40 Tahun 16 40
Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan data hampir setengahnya responden

berumur 35-40 tahun sebanyak 16 responden (40%) dan sebagian kecil responden

berumur 30-35 tahun sebanyak 9 responden (22,5%).

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan


di Desa Besuk Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo Juli 2021

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)


1 Petani 17 42,5
2 Swasta 25 62,5
3 PNS 3 7,5
Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan data hampir setengahnya jenis pekerjaan

responden Swasta sebanyak 25 responden (42,5%) dan sebagian kecil jenis

pekerjaan responden PNS sebanyak 3 responden (7,5%).


46

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi Karakteristik responden berdasarkan


Pendidikan di Desa Besuk Kecamatan Sukodono Kabupaten
Sidoarjo Juli 2021
No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1 SD 14 35,0
2 SMP 16 40,0
3 SMA 7 17,5
4 Sarjana 3 7,5
Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.3 didapatkan data hampir setengahnya

pendidikan responden SMP sebanyak 16 responden (40%) dan sebagian

kecil pendidikan responden perguruan tinggi sebanyak 3 responden

(7,5%).

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Anak

Tabel 4.4 Frekuensi Karakteristik responden berdasarkan Umur Anak di


Desa Besuk Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo Juli 2021

No. Umur Anak Frekuensi Persentase (%)


1 1-2 Tahun 25 62,5
2 3 Tahun 15 37,5
Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan data hampir setengahnya umur

anak responden 1-2 tahun sebanyak 25 anak (62,5%)

5. Karateristik Responden Berdasarkan Agama

Tabel 4.4 Frekuensi Karakteristik responden berdasarkan Umur Anak di


Desa Besuk Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo Juli 2021

No. Agama Frekuensi Persentase (%)


1 Islam 40 100,0
2 Kristen 0 0
47

3 Katolik 0 0
4 Hindu 0 0
Jumlah 40 100

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar


responden menganut agama islam yaitu sebanyak 40 orang (100%).

4.1.3 Data Khusus


1. Kesadaran Responden tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk

mencegah diare sebelum di berikan pendidikan kesehatan

Tabel 4.5 Kesadaran responden tentang Perilaku Hidup Bersih dan sehat
untuk mencegah diare pada anak usia 1- 3 tahun sebelum
diberikan pendidikan kesehatan di Desa Besuk Kecamatan
Sukodono Kabupaten Sidoarjo Bulan Juli 2021

No. Pretest Frekuensi Persentase (%)


1 Kurang 31 77,5
2 Cukup 8 20,0
3 Baik 1 2,5
Jumlah 40 100

Berdasarkan table 4.5 didapatkan data sebagian besar kesadaran

responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu kurang sebanyak

31 responden (77,5%).

2. Kesadaran Responden tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk

mencegah diare setelah di berikan pendidikan kesehatan

Tabel 4.6 2. Kesadaran responden tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
untuk mencegah diare pada usia 1- 3 tahun setelah diberikan
pendidikan kesehatan di Desa Besuk Kecamatan Sambungrejo
Kabupaten Sidoarjo Bulan Juli 2021

No. Post-test Frekuensi Persentase (%)


1 Kurang 0 0
48

2 Cukup 5 12,5
3 Baik 35 87,5
Jumlah 40 100

Berdasarkan table 4.6 didapatkan data bahwa sebagian besar

kesadaran responden setelah diberikan pendidikan kesehatan yaitu dengan

kategori baik sebanyak 35 responden (87,5%).

3. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan kesadaran ibu


dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk mencegah Diare pada anak
usia 1- 3 tahun
Tabel 4.7 Hasil Crosstab pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
peningkatan kesadran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat untuk mencegah Diare pada anaku usia 1- 3 tahun
Bulan Juli 2021

Post-Test
Total
Pretest Kurang Cukup Baik
F % F % F % F %
Kurang 0 0 5 12,5 26 65,0 31 77,5
Cukup 0 0 0 0 8 20,0 8 20,0
Baik 0 0 0 0 1 2,5 1 2,5
Total 0 0 5 12,5 35 87,5 40 100
uji statistic Wilcoxon signed rank test menunjukkan sig. 0.000 < α (0.05)

Berdasarakan hasil dari tabel diatas diketahui bahwa kesadaran sebelum

diberikan pendidikan kesehatan dengan kategori kurang menjadi baik setelah

diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 26 orang (65,0%). Jadi dari data

diatas dapat diartikan bahwa kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih dan

sehat meningkat sebanyak 39 orang dan 1 orang tidak mengalami perubahan

atau tetap setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan diare pada

anak usia 1-3 tahun. Dari hasil analisis dengan menggunakan uji statistic
49

Wilcoxon signed rank test menunjukkan sig. 0.000 < α (0.05) maka H0 ditolak

dan H1 diterima yang artinya bahwa ada pengaruh kesadran ibu pasca diberikan

pendidikan kesehatan di Desa Besuk Sambungrejo Kecamatan Sukodono

Kabupaten Sidoarjo.

4.2 Pembahasan
1.2.1 Kesadaran Responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan
Hasil penelitian mengenai kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat untuk mencegah diare di Desa Besuk Sambungrejo Kecamatan

Sukodono Kabupaten Sidoarjo sebelum di berikan pendidikan kesehatan

didapatkan data sebagian besar kesadaran responden yaitu dengan kategori kurang

sebanyak 31 responden (77,5%).

Kesadaran Lingkungan adalah upaya untuk menumbuhkan kesadaran agar

tidak hanya tahu tentang sampah, pencemaran, penghijauan, , tetapi lebih daripada

itu semua, membangkitkan kesadaran lingkungan manusia khususnya pemuda

masa kini, agar mencintai tanah air untuk membangun tanah air Indonesia yang

adil, makmur serta utuh lestari.( Hasibuan 2018 ) faktor yang mempengaruhi

kesadaran ibu adalah faktor ketidaktahuan, gaya hidup, dan sosial budaya. Karena

jika ibu tidak mencari dan mendapatkan informasi maka tingkat

pengetahuan/ketidaktahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat rendah. Dan

jika tingkat pendidikan seseorang semakin tinggi mudah pula menerima dan

mendaptkan informasi dari sumber lain. Dan pada akhirnya semakin banyak

informasi yang dimilikinya . sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikan nya

rendah dan malas mencari informasi dari sumber lain maka akan menghambat

perkembangan perilaku kesadaran untuk menjaga lingkungan karena faktor

ketidaktahuan.
50

Kesadaran ibu tentanag peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di

Desa Besuk Kecamatan Sambungrejo Kabopaten Sukodono sebelum diberikan

pendidikan kesehatan sebagian besar dalam kategori kurang disebabkan karena

faktor pendidikan, pekerjaan, dan umur. Pada penelitian ini, ini, pendidikan

responden lebih banyak SMP di bandingkan SMA dan Perguruan Tinggi. Tetapi,

responden yang memiliki kesadaran kurang itu pendidikannya lebih banyak SD

sebanyak 14 responden (35%) . Dan pekerjaan responden sebagai wiraswasta

sebanyak 25 responden (62,5%), dan umur responden 35-40 tahun sebanyal 16

responden (40%) dengan pengetahuan kurang. Oleh karena itu faktor-faktor

tersebut sangat mempengaruhi kesadaran . Berdasarkan hasil kuesioner pretest

sebagian besar responden tidak mampu menjawab pertanyaan dengan benar

mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat . Karena responden tidak mengetahui

tentang pentingnya kesadaran menjaga dan memperaktikan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat sehingga tidak melakukanya.

1.2.2 Kesadaran Responden Setelah Diberika Pendidikan Kesehatan

Hasil penelitian mengenai kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat untuk mencegah diare di Desa Besuk Sambungrejo Kecamatan

Sukodono Kabupaten Sidoarjo sebelum di berikan pendidikan kesehatan

Berdasarkan table 4.6 didapatkan data setengahnya kesadaran responden setelah

diberikan pendidikan kesehatan yaitu menujukan kategori baik sebanyak 35

responden (87,5%).

Pendidikan Kesehatan merupakan segala upaya yang direncanakan

untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat


51

sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan

(Notoadmojo, 2019). Pendidikan merupakan proses belajar dari tidak tahu

tentang nilai kesehatan menjadi tahu (Suliha, 2018).

Kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk mencegah

diare di Desa Besuk Sambungrejo Kecamatan Sambungrejo Kabupaten Sidoarjo

setelah diberikan pendidikan kesehatan setengahnya dalam kategori baik

dikarenakan hasil kuesioner posttest responden terjadi perubahan dari hasil

kuesioner pretest yang responden tidak mampu menjawab menjadi responden

mampu menjawab kuesioner tersebut. Pendidikan kesehatan pada penelitian ini

sesuai dengan karakteristik responden. Maka dari itu kesadaran ibu dalam

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk mencegah Diare pada anak usia 1- 3

tahun sangat mempengaruhi kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit

seperti diare. Sehingga diberikannya pendidikan kesehatan akan menambahkan

informasi dalam pengetahuannya. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap

peningkatan kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk

mencegah diare pada anak usia 1-3 tahun

Berdasarkan tabel 4.7 hasil tabulasi silang diketahui bahwa kesadaran

sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan kategori kurang menjadi baik

setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 26 orang (65,0%) sedangkan

kategori cukup menjadi baik setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak

8 orang (20.0%) dan kategori baik menjadi baik atau tetap setalah diberikan

pendidikan kesehatan sebanyak 1 orang (1%) . Secara keseluruhan sebanyak 39

responden mengalami peningkatan kesadaran dan 1 orang tidak mengalami

perubahan atau tetap. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji statistic
52

Wilcoxon signed rank test menunjukkan sig. 0.000 < α (0.05) maka H0 ditolak

dan H1 diterima yang artinya bahwa ada pengaruh kesadran ibu pasca

diberikan pendidikan kesehatan di Desa Besuk Sambungrejo Kecamatan

Sukodono Kabupaten Sidoarjo.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Siska Ari Puspitasari (2019) bahwa terdapat perbedaan dari hasil pre-test dan

post-test sebesar 0,000 (p-value < 0,05) yang menunjukkan terjadi peningkatan

kesadaran ibu karena mendapatkan informasi baru melalui pendidikan

kesehatan yang diberikan. Informasi tersebut diberikan kepada responden

melalui serangkaian kegiatan penyuluhan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat untuk mencegah Diare pada anak usia 1-3 tahun. Maka dari itu hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengalaman seseorang mendapatkan

informasi mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terdapat tingkat

pengetahuan seseorang. Pendidikan Kesehatan merupakan segala upaya yang

direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau

masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku

pendidikan (Notoadmojo, 2019).berdasarkan Piagam Ottawa (1986) dalam

Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa upaya promosi kesehatan yang

merupakan pendidikan kesehatan adalah suatu proses untuk memampukan

masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Kesadaran ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk

mencegah Diare pada anak usia 1-3 tahun di Desa Besuk Sambungrejo

Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo setelah diberikan pendidikan

kesehatan terjadi perubahan dari kategori kurang menjadi kategori baik dan
53

dari kategori cukup menjadi kategori baik sebelumnya ada 5 orang ibu yang

sudah pernah mendapatkan informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

di tempat lain sisahnya belum pernah mendapatkan pendidikan

kesahatan/informasi pendidikan kesehatan dilakukan dengan luring. Maka dari

itu diberikannya pendidikan kesehatan dapat mempengaruhi kesadaran ibu,

karena pendidikan kesehatan dapat menambah informasi dan pengalaman baru

bagi ibu. Melalui pendidikan kesehatan, ibu akan mudah untuk melakukan dan

menerapkan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dilingkungan sekitar meraka tinggal.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat wajib dilakukan oleh semua anggota tertuma

ibu agar menjaga timbulkan dampak seperti penyakit diare bagi anak .

Sebelumnya ada 5 responden yang sudah mendapatkan pendidikan kesehatan

di tempat lainnya sedangkan sisahnya belum pernah mendapatkan informasi

atau pendidikan kesehatan tentang penarapan Perilaku Hidup Bersih dan sehat

dilingkungan mereka tinggal . Media yang digunakan untuk pendidikan

kesehatan tersebut berupa leaflet. Isi dari leaflet tersebut mudah difahami oleh

responden dan jelas.Sehingga pendidikan kesehatan tersebut sangat membantu

meningkatkan pengetahuan ibu. Pendidikan kesehatan dilakukan dengan

menggunakan metode ceramah dan dilakukan berkelompok 2 sesi masing”

sesi terdiri dari 20 responden.

Dalam pelaksanaan intevensi pada responden ada beberapa hambatan

yang dialami oleh peneliti seperti saat memberikan pendidikan kesehatan

selama pademic di bagi menjadi 2 sesi dan ada responden yang tidak bersedia

untuk menjadi responden


54
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap peningkatan kesadaran ibu dalam Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat di Desa Besuk Sambungrejo Kecamatan Sukodono

Kabupaten Sidoarjo, didapatkan hasil bahwa :

5.1.1 Sebagian besar kesadaran ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat

untuk mencegah diare di Desa Besuk Sambungrejo Kecamatan

Sukodono Kabupaten Sidoarjo sebelum dilakukan intervensi berupa

pendidikan kesehatan masih kurang.

5.1.2 Sebagian besar kesadaran ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat

untuk mencegah diare di Desa Besuk Sambungrejo Kecamatan

Sukodono Kabupaten Sidoarjo setelah dilakukan intervensi berupa

pendidikan kesehatan dengan kategori baik.

5.1.3 Ada pengaruh kesadaran ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

untuk mencegah diare pasca di berikan intervensi berupa pendidikan

kesehatan di Desa Besuk Sambungrejo Kecamatan Sukodono

Kabupaten Sidoarjo.
5.2 Saran

5.2.1 Bagi peneliti

Peneliti selanjutnya diharapkan meneliti dengan baik dan

menambahkan variabel dan merubah penyampai intervensi /

pendidikan dengan daring karena di musim pademic jarang ada ibu

yang mau di berikan pendidikan kesehatan secara luring

5.2.2 Bagi responden

Sebaiknya ibu agar selalu memeperhatika prokes disaat diberikan

pendidikan kesehatan dan memeperhatikkan perkembangan informasi

kesehatan. Hal ini cukup penting untuk meningkatkan kesadaran ibu

dalam perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah diare pada anak

usia 1- 3 tahun

5.2.3 Bagi pelayanan kesehatan

Sebaiknya pelayanan kesehatan/ tenaga kesehatan di harapkan

untuk memberikan pendidikan kesehatan dan merubah metode yang

menarik agar banyak responden yang tertarik dan jumlahnya lebih

banyak agar bisa meningkatkan kesadarannya untuk melakukan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

56
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, N. P. (2020). PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT . Jurnal ilmiah


medicamento vol 6 (2) ,94-99, 94-99.
Dian., W. (2018). peran dan ruang lingkup pendidikan . Salemba, 30-33.
Dwita, t. (2020 ). edukasi perilaku hidup bersih dan sehat dalam upaya
pencegahan diare pada siswa sdn 50 kampung jambak kelurahan lubuk
buaya kecamatan koto taangah . vol 1 no 2 ( 2020) : januai 2020: jurnal ,
50 - 60.
Induniasih, S. w. (2017). kesehatan pendidikan kesehatan dalam keperawatan .
Irianty, H. (2018 ). Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Artikel I
Volume 8, Nomor 1, Juni 2018, 8-10.
Jannah, L. J. (2019). Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
ARKESMAS, Volume 4, Nomor 1, Juni 2019, 4 - 9.
Karnila, A. (2020). Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak
dengan diare . jurnal healt sains : p ISSN ; 2723 -4339e-ISSN;2548 -
1398 vol 1 no5 november 2020, 54 - 60.
Notoadmojo Soekdjo. Kesehatan lingkungan , P. d. (2019). jakarta PT aneka
cpta, 40 - 56.
Notoatmojo, Soekidjo.Perilaku hidup bersih dan sehat Masyarakat, P.-P. D.
(2019). Notoatmojo, Soekidjo. . Cetakan ke-2. Jakarta: Rineka Cipta, 60 -
62.
Miswanto.masyarakat, G. p. (201925 30). vol 4 2019.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta Selatan:
Salemba Medika.
Ahmad Muzakr .pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat P. p. (2020).
Ahmad Muzakr. vol 5 2020, 20- 30.
UNS, T. F. (2013). Komunikasi informasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat . april
23: 2013 .
Warsono,. (2020). Konsep Pendidikan Kesehatan . vol 06 ,hal 30-40.
Notoatmodjo,S.(2010).Metodelogi Penelitian Kesehatan .Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo,S.(2013).Pendidikan & Perilaku Kesehatan .Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo,S.(2014) Ilmu Perilaku Kesehatan .Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. (2015). Metodelogi Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis .Jakrta :
Salemba Media

57
Budiharto.(2009).pengantar ilmu perilaku kesehatan dan pendidikan kesehatan
keperawatan.Jakarta :EGC.Edisi II hal 7-12
Lampiran 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada:
Yth. Bapak/Ibu orang tua responden
Di Desa Besuk Sambungrejo Sukodono Sidoarjo.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi Sekolah Tinggi
Ilmu Keperawatan Dian Husada Mojokerto:
Nama : Maulidiya Dwi Astanti
NIM : 01.17.053
TTL : Sidoarjo,25 juni 1999
Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswi Program Studi Ilmu
Keperawatan STIKES Dian Husada Mojokerto, saya melakukan penelitian
tentang “Pengaruh pendidikan kesehatan teradap peningkatan kesadaran ibu
dalam perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencega diare pada anak usia 1-4
tahun di desa besuk sambungrejo sukodono sidoarjo”. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis Pengaruh pendidikan kesehatan teradap peningkatan
kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencega diare pada
anak usia 1-3 tahun di desa besuk sambungrejo sukodono sidoarjo. Untuk
keperluan tersebut saya mohon ibu yang mempunyai anak usia 1- 3tahun di desa
besuk sambungrejo sukodono sidoarjo berkenan untuk menjadi responden pada
penelitian ini. Jawaban yang anak anda berikan dijamin kerahasiaannya oleh
peneliti.
Demikian surat permohonan ini ini saya buat atas partisipasinya saya
ucapkan terimakasih.
Sidoarjo, April 2021

Maulidiya Dwi Astanti

58
Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini ibu yang mempunyai anak umur

1- 3 tahun menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa

Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Dian Husada Mojokerto.

Nama :

Umur :

Alamat :

Bahwa anak saya diminta untuk berperan serta dalam penyusunan tugas

akhir ini sebagai responden dengan mengisi kuesioner yang disediakan oleh

penulis. Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan penelitian ini dan

telah mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan identitas, data maupun

informasi yang anak saya berikan. Demikian persetujuan ini saya buat secara

sadar dan sukarela, tanpa ada unsur paksaan dari siapapun, saya menyatakan

setuju menjadi responden dalam penelitian ini.

Responden

59
(…………………...)

Lampiran 3
DATA UMUM

Petunjuk Pengisian:

Isilah data dibawah sesuai dengan data anda dengan mengunakan huruf kapital
dan berilah tanda ( X ) pada abjad, a,b dan c

1. Nama :
2. Alamat lengkap :
3. Umur :
4. Pendidikan :
5. Agama :
6. Jumlah Anak :
7. Anak Ke Berapa :
1. Apakah anda pernah mendaptkan penyuluhan mengenai cuci tangan ?
a. Pernah
b. Belum pernah sama sekali
2. Apakah anda pernah mengikuti penyeluhan tentang perilaku hidup
bersih dan sehat ?
a. Pernah
b. Belum pernah sama sekali
3. Jika pernah mendapatkan penyuluhan dimana anda mendapatkannya ?
a. Di balai desa
b. Posyandu
c. Di tempat yang lain
4. Berapa kali anda mendapatkan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih
dan sehat ?
a. 1x
b. 2x

60
Lampiran 4
Kisi-kisi kuisoner perilaku hidup bersih sehat

Kisi-Kisi Soal

Variabel Indikator No. Soal


Kesadaran ibu dalam Mampu mendifinisikan perilaku hidup 1
bersih dan sehat
perilaku hidup bersih dan
sehat
Mampu menjelaskan manfaat perilaku 2
hidup bersih dan sehat
Mampu menjelaskan faktor yang 3
mempengaruhi perilaku hidup bersih
dan sehat
Mampu menjelaskan indikator PHBS 4
untuk mencegah diare
Mampu menjelaskan cara mencuci botol 5
susu
Mampu menjelaskan cara mengelola 6
sampah
Mampu menjelaskan cara mencuci 7
tangan dengan sabun
Mampu menjelaskan cara menjaga 8
kebersihan jamban
Mampu menjelaskan pentingnya 9
mengkosumsi sayur dan buah
Mengetahui dampak resiko jika tidak 10
menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat

61
Lampiran 5

KUESIONER (Pretest)
Kesadaran dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Petunjuk pengisian lembar kuisoner :

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih dan sehat
untuk mencegah diare berupa kuesioner
2. Instrumen ini diisi oleh responden
3. Petunjuk pengisian
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan responden wajib memberi
jawaban dan memberikan tanda cek (v) dikolom yang sudah di sediakan
sesuai dengan keadaan responden. Setiap peneliti memberi penilaian skor
1. Sangat Setuju (SS)
2. Setuju (S)
3. Tidak Setuju (TS)
4. Sangat Tidak Setuju (STS)
5. Pernyataan SS S TS STS

1. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah


pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif
untuk memelihara dan mencegah risiko
terjadinya penyakit seperti diare
2. Manfaat menerapkan pentingnya perilaku
hidup bersih dan sehat mendapatkan banyak
manfaat bagi kesehatan keluarga dan
masyarakatdan terhindar dari penyakit
seperti diare
3. Faktor yang mempengaruhi kesadaran
adalah faktor perilaku dan non perilaku
4. Indikator PHBS untuk mencegah diare
meliputi Mencuci botol susu anak dengan
prosedur yang baik dan benar,Mengelola
sampah,Mencuci tangan sebelum menyuapi
anak dengan memakai sabun,Menggunakan
air bersih, Menggunakan jamban
sehat,Makan sayur dan buah setiap hari

62
5. Cara membersihkan botol diantaranya
dengan menggunakan sikat dan
mesin,mencuci botol dilakukan setiap
selesai digunakan
6. Cara yang harus dilakukan untuk mengolah
sampah dengan cara sediakan tempat
sampah dan kantong plastik hitam, jangan
biarkan sampah menumpuk, memanfaatkan
sampahorganik untuk digunakan menjadi
pupuk,jika mengelola sampah berbahaya
jangan di buang sembarangan karena bisa
jadi pencemaran lingkungan
7. Cara cuci melakukan cuci tangan dengan
benar yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan air mengalir dengan menggunakan
sabun dengan waktu sekita 40 -60 detik
8. Cara menjaga kebersihan sumber air dengan
cara dijaga kebersihanya seperti tidak ada
genangan,tidak berlumut pada lantai
dindingsumur,ember,gayung.
9. Mengkosumsi sayur dan buah setiap hari
dapat menyehatkan pencernaan
karena sistem pencernaan dan menjaga dari
timbulnya penyakit memiliki peran penting
dalam tubuh anak.Jika system pencernaan
sehat,maka penyerapan nutrisi akan semakin
optimal dan menjaga sistem pencernaan
10. dampak perilaku hidup bersih dan sehat jika
tidak di terapkan berdampak timbulnya
penyakit menular dan tidak menular.

63
Lampiran 6
KUESIONER (Posttest)
Kesadaran dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Petunjuk pengisian lembar kuisoner :

B. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian kesadaran ibu dalam perilaku hidup bersih dan sehat
untuk mencegah diare berupa kuesioner
2. Instrumen ini diisi oleh responden
3. Petunjuk pengisian
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan responden wajib memberi
jawaban dan memberikan tanda cek (v) dikolom yang sudah di sediakan
sesuai dengan keadaan responden. Setiap peneliti memberi penilaian skor
1. Sangat Setuju (SS)
2. Setuju (S)
3. Tidak Setuju (TS)
4. Sangat Tidak Setuju (STS)
6. Pernyataan SS S TS STS

1. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah


pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif
untuk memelihara dan mencegah risiko
terjadinya penyakit seperti diare
2. Manfaat menerapkan pentingnya perilaku
hidup bersih dan sehat mendapatkan banyak
manfaat bagi kesehatan keluarga dan
masyarakatdan terhindar dari penyakit
seperti diare
3. Faktor yang mempengaruhi kesadaran
adalah faktor perilaku dan non perilaku
4. Indikator PHBS untuk mencegah diare
meliputi Mencuci botol susu anak dengan
prosedur yang baik dan benar,Mengelola
sampah,Mencuci tangan sebelum menyuapi
anak dengan memakai sabun,Menggunakan
air bersih, Menggunakan jamban
sehat,Makan sayur dan buah setiap hari

64
5. Cara membersihkan botol diantaranya
dengan menggunakan sikat dan
mesin,mencuci botol dilakukan setiap
selesai digunakan
6. Cara yang harus dilakukan untuk mengolah
sampah dengan cara sediakan tempat
sampah dan kantong plastik hitam, jangan
biarkan sampah menumpuk, memanfaatkan
sampahorganik untuk digunakan menjadi
pupuk,jika mengelola sampah berbahaya
jangan di buang sembarangan karena bisa
jadi pencemaran lingkungan
7. Cara cuci melakukan cuci tangan dengan
benar yaitu dengan cara mencuci tangan
dengan air mengalir dengan menggunakan
sabun dengan waktu sekita 40 -60 detik
8. Cara menjaga kebersihan sumber air dengan
cara dijaga kebersihanya seperti tidak ada
genangan,tidak berlumut pada lantai
dindingsumur,ember,gayung.
9. Mengkosumsi sayur dan buah setiap hari
dapat menyehatkan pencernaan
karena sistem pencernaan dan menjaga dari
timbulnya penyakit memiliki peran penting
dalam tubuh anak.Jika system pencernaan
sehat,maka penyerapan nutrisi akan semakin
optimal dan menjaga sistem pencernaan
10. dampak perilaku hidup bersih dan sehat jika
tidak di terapkan berdampak timbulnya
penyakit menular dan tidak menular.

65
Lampiran 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESADARAN IBU DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


UNTUK MENCEGAH DIARE PADA USIA 1- 3 TAHUN

Pokok Bahasan :

Sub Pokok Bahasa :

Sasaran :

Tempat :

Hari/Tanggal :

Waktu :

I . Tujuan

1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan di harapkan sasaran mampu menerapkan
kesadaran dalam perilaku hidup bersih dan sehat
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran mampu
a. Memahami definisi kesadaran dalam perilaku hidup bersih dan sehat
b. Mammpu mendefinisikan perilaku hidup bersih dan sehat
c. Mampu menjelaskan manfaat perilaku hidup bersih dan sehat

66
d. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi perilaku hidup bersih
dan sehat
e. Mampu menjelaskan cara mencuci botol susu
f. Mampu menjelaskan cara mengelola sampah dengan baik dn benar
g. Mampu menjelaskan cara mencuci tangan dengan menggunakan
sabun
h. Mampu menjelaskan cara menjaga keberssihan jamban
i. Mampu menjelaskan pentingnya mengkosumsi sayur dan buah
j. Mampu menjelaskan dampak jika tidak menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat

II. Materi

Terlampir
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV Media

1. Lefleat

V.Kegiatan Pembelajaran

No Waktu Kegiatan peneliti Kegiatan Responden


1. Pembukaan 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam
5 menit salam dan
memperkenalkan
diri 2. Mendengerkan
2. Menjelaskan
tujuan
2. Pelaksanaan 1. Menejelaskan 1. Mendengarkan
20 menit definisi perilaku penjelasan
hidup bersih dan 2. Mendengarkan
sehat penjelasan
2. Menejelaskan 3. Mendengarkan

67
manfaat perilaku penjelasan
hidup bersih dan 4. Mendengarkan
sehat penjelasan
3. Menjelaskan fakor 5. Mendengarkan
yang penjelasan
mempengaruhi 6. Mendengarkan
PHBS penjelasan
4. Menjelaskan
idikator PHBS
untuk mencegah
diare
5. Menjelaskan cara
mencuci botol
dengan baik dan 7. Mendengarkan
benar penjelasan
6. Menjelaskan cara 8. Mendengarkan
yang tepat untuk penjelasan
mengelola sampah 9. Mendengarkan
7. Menjelaskan cara penjelasan
melakukan cuci 10. Mendengarkan
tangan dengan penjelasan
menggunakan
sabun
8. Menjelaskan cara
menjaga
kebersihan jamban
sehat
9. Menjelaskan
pentingnya
mengkosumsi
sayur dan buah
10. Menjelaskan

68
dampak tidak
menerapkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
3. Evaluasi 1. Memberikan 1. Menjawab
5 menit lembar kuisoner pertayaan di
posttest lembar kuesioner
yang sudah di
berikan oleh
peneliti
4. Penutup 1. Memberikan 1. Mendengarkan
2 menit kesimpulan 2. Menjawab salam
2. Mengucapkan
salam penutup

69
Lampiran 8

TABULASI DATA UMUM

No Umur kode pekerjaankode kode pendidikan kode2 umur kode3


ibu anak
1 45 3 Petani 1 SMP 2 2 1
2 37 2 Petani 1 SMP 2 2 1
3 38 2 Wiraswasta 2 SMA 3 3 2
4 38 2 PNS 3 SARJANA 4 3 2
5 22 1 Wiraswasta 2 SMP 2 1 1
6 50 2 Petani 1 SMP 2 2 1
7 30 3 Wiraswasta 2 SD 1 3 2
8 40 1 Petani 1 SD 1 2 1
9 27 2 Petani 1 SMP 2 1 1
10 35 2 Wiraswasta 2 SMA 3 2 1
11 40 2 Petani 1 SD 1 2 1
12 30 1 Wiraswasta 2 SD 1 3 2
13 35 2 Wiraswasta 2 SD 1 1 1
14 45 3 Petani 1 SMP 2 2 1
15 33 2 PNS 3 SARJANA 4 1 1
16 49 2 Petani 1 SMP 2 3 2
17 44 2 Petani 1 SD 1 3 2
18 26 1 PNS 3 SARJANA 4 3 2
19 35 1 Wiraswasta 2 SD 1 2 1
20 32 1 Wiraswasta 2 SD 1 3 2
21 30 1 Wiraswasta 2 SD 1 1 1
22 35 3 Petani 1 SMP 2 2 1
23 45 1 Petani 1 SMP 2 2 1
24 33 1 Wiraswasta 2 SMP 2 1 1
25 39 1 Petani 1 SMP 2 3 2
26 26 1 Wiraswasta 2 SMP 2 2 1
27 32 2 Wiraswasta 2 SMP 2 2 1
28 37 1 Wiraswasta 2 SD 1 3 2
29 25 1 Wiraswasta 2 SMA 3 3 2
30 50 1 Petani 1 SD 1 1 1
31 32 1 Wiraswasta 2 SD 1 2 1
32 27 1 Wiraswasta 2 SMA 3 3 2
33 38 1 Wiraswasta 2 SD 1 2 1
34 37 1 Wiraswasta 2 SD 1 2 1
35 28 2 Petani 1 SD 1 2 1
36 28 1 Wiraswasta 2 SMA 3 3 2
37 26 1 Wraswasta 70 2 SMP 2 3 2
38 25 1 Wiraswasta 2 SMA 3 1 1
39 39 1 Wiraswata 2 SD 1 1 1
40 50 3 Petani 1 SD 1 3 2
Lampiran 9

71
TABULASI DATA KHUSUS PRE-TEST

No p1 p2 p p4 p5 p6 p7 p8 p9 p1 jumla kod keterangan


3 0 h e
1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 16 1 kurang
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 kurang
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
5 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 20 1 kurang
6 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 17 1 kurang
7 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 17 1 kurang
8 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 18 1 kurang
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 kurang
10 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 17 1 kurang
11 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 21 1 kurang
12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19 1 kurang
13 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 kurang
14 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 16 1 kurang
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
16 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 kurang
17 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 23 1 kurang
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
19 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 16 1 kurang
20 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 15 1 kurang
21 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 18 1 kurang
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1 kurang
23 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 15 1 kurang
24 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 13 1 kurang
25 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 11 1 kurang
26 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 14 1 kurang
27 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 14 1 kurang
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
29 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 baik
30 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 16 1 kurang
31 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 16 1 kurang
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
33 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 25 2 cukup
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
35 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 17 1 kurang
36 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 1 kurang
37 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 22 1 kurang
38 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1 kurang
39 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 1 kurang

72
40 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 18 1 kurang

73
TABULASI DATA KHUSUS POST-TEST

No p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 jumla kode keteranga


h n
1 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 36 3 baik
2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 37 3 baik
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 baik
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 baik
5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 38 3 baik
6 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 36 3 baik
7 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 33 3 baik
8 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 33 3 baik
9 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 baik
10 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 33 3 baik
11 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 34 3 baik
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
13 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 32 3 baik
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 baik
16 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 baik
17 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 37 3 baik
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 baik
19 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 33 3 baik
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
21 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 34 3 baik
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
23 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 35 3 baik
24 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 35 3 baik
25 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 32 3 baik
26 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 34 3 baik
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 3 baik
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 baik
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 baik
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31 3 baik
31 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 33 3 baik
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 baik
33 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 35 3 baik
34 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 35 3 baik
35 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 35 3 baik
36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 2 cukup
37 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 34 3 baik
38 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 32 3 baik
39 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 33 3 baik

74
40 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32 3 baik

No Umur Pendid agama Peke jmla anak pre Kete K Post - Keter K
i rjaan h ke - rangan test angan

75
kan anak berapa test

1 3 2 1 2 2 2 16 kurang 1 36 baik 3
2 2 2 1 2 3 1 20 kurang 1 37 baik 3
3 2 3 1 2 2 2 30 cukup 2 40 baik 3
4 2 4 1 3 2 2 30 cukup 2 40 baik 3
5 1 2 1 2 1 1 20 kurang 1 38 baik 3
6 2 2 1 2 2 2 17 kurang 1 36 baik 3
7 3 1 1 2 1 1 17 kurang 1 33 baik 3
8 1 3 1 1 1 1 18 kurang 1 33 baik 3
9 2 2 1 1 2 2 20 kurang 1 32 baik 3
10 2 3 1 2 2 2 17 kurang 1 33 baik 3
11 2 3 1 2 3 3 21 kurang 1 34 baik 3
12 1 3 1 2 2 2 19 kurang 1 30 cukup 2
13 2 3 1 2 2 2 21 kurang 1 32 baik 3
14 3 2 1 2 2 2 16 kurang 1 30 cukup 2
15 2 4 1 3 2 2 30 cukup 2 40 baik 3
16 2 2 1 2 3 3 21 kurang 1 32 baik 3
17 2 3 1 2 3 3 23 kurang 1 37 baik 3
18 1 4 1 3 1 1 30 cukup 2 40 baik 3
19 1 3 1 2 1 1 16 kurang 1 33 baik 3
20 1 3 1 2 2 2 15 kurang 1 30 cukup 2
21 1 3 1 2 2 2 18 kurang 1 34 baik 3
22 3 2 1 1 3 3 10 kurang 1 30 cukup 2
23 1 2 1 2 2 2 15 kurang 1 35 baik 3
24 1 2 1 2 2 2 13 kurang 1 35 baik 3
25 1 2 1 2 2 2 11 kurang 1 32 baik 3
26 1 2 1 2 3 3 14 kurang 1 34 baik 3
27 2 2 1 2 2 2 14 kurang 1 39 baik 3
28 1 3 1 2 3 3 30 cukup 2 40 baik 3
29 1 3 1 2 1 1 31 baik 3 40 baik 3
30 1 3 1 2 1 1 16 kurang 1 31 baik 3
31 1 3 1 2 3 3 16 kurang 1 33 baik 3
32 1 3 1 2 2 2 30 cukup 2 40 baik 3
33 1 3 1 2 3 3 25 cukup 2 35 baik 3
34 1 3 1 2 1 1 30 cukup 2 35 baik 3
35 2 3 1 1 2 2 17 kurang 1 35 baik 3
36 1 3 1 2 1 1 18 kurang 1 30 cukup 2
37 1 2 1 2 2 2 22 kurang 1 34 baik 3
38 1 3 1 2 1 1 20 kurang 1 32 baik 3
39 1 3 1 2 2 2 18 kurang 1 33 baik 3
40 3 1 1 1 3 3 18 kurang 1 32 baik 3
Lampiran 10

LEMBAR PERHITUNGAN STATISTIK

76
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pengetahuan ibu sebelum


40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%
intervensi

Pengetahuan ibu setelah


intervensi 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Peningkatan kesadaran ibu


40 1 3 1.25 .494
sebelum intervensi
Peningkatan kesadaran ibu
40 2 3 2.88 .335
setelah intervensi
Valid N (listwise) 40

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Pengetahuan ibu sebelum


intervensi .469 40 .000 .546 40 .000

Pengetahuan ibu setelah


intervensi .521 40 .000 .389 40 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Peningkatan kesadaran ibu sebelum intervensi * Peningkatan kesadaran ibu setelah


intervensi Crosstabulation
Count

77
Peningkatan kesadaran ibu setelah

Cukup Baik Total

Peningkatan kesadaran ibu kurang 5 26 31


sebelum intervensi cukup 0 8 8

baik 0 1 1
Total 5 35 40

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Peningkatan kesadaran ibu Negative Ranks 0a .00 .00


setelah - Peningkatan Positive Ranks 39b 20.00 780.00
kesadaran ibu sebelum Ties 1c
intervensi
Total 40
a. Peningkatan kesadaran ibu setelah intervensi < Peningkatan kesadaran ibu
sebelum intervensi
b. Peningkatan kesadaran ibu setelah intervensi > Peningkatan kesadaran ibu
sebelum intervensi
c. Peningkatan kesadaran ibu setelah intervensi = Peningkatan kesadaran ibu
sebelum intervensi

Test Statisticsa

Peningkatan
kesadaran ibu
setelah
intervensi –
Peningkatan
kesadaran ibu
sebelum
intervensi

Z -5.674b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
Lampiran 10

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SEMINAR PROPOSAL

78
NAMA : Maulidiya Dwi Astanti

NIM : 0117053

PEMBIMBING : Luthfiah Nur Aini,S.kep.,Ns.,M.kep

No Tanggal Revisi TTD


1. 16 – juni – 2021 -Tambahkan idikator PHBS
pencegahan diare
- Lengkapi kerangka konsep
-Lengkapi definisi operasional
- Lengkapi instrumen
2. 16 –juli – 2021
ACC Seminar Proposal

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SEMINAR PROPOSAL

79
NAMA : Maulidiya Dwi Astanti

NIM : 0117053

PEMBIMBING : Nur Chasanah,S.Kp.,M.Kes

No TANGGAL REVISI TTD


.
1. 16-juni-2021 - Lengkapi instrumen
- Tata ulang penulisan spasi,titik

2. 25 – juni Acc proposal


2021

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SEMINAR PROPOSAL

80
NAMA : Maulidiya Dwi Astanti

NIM : 0117053

PEMBIMBING : Luthfiah Nur Aini,S.kep.,Ns.,M.kep

No Tanggal Revisi TTD


1. 20 – Agustus - - Abstrak maksimal 250 kata
2021 - Rancangan desain penelitian dikutip
dari siapa
- Perbaiki penulisan populasi
- Hapus kurung di dalam penulisan
PHBS
- Perbaiki rentang usia ibu
- Perbaiki kalimat tentang kesadaran
ibu
- Tambahkan metode ,dan tambhkan
perubahan pendidikan selain jadi
kurang ke baik
- Perbaiki daftar pustaka
2. 27- Agustus -2021
- Perhatikan penulisan narasi
- Bisa ditambahkan hasil
peningkatanya
- Perbaiki hasil narasi pendidikan
kesehatan
- Bisa di tambahkan apakah
sebelumnya pernah mendapatkan
pendidikan kesehatan
3. 07-September- - Acc Skripsi
2021

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SEMINAR PROPOSAL

81
NAMA : Maulidiya Dwi Astanti

NIM : 0117053

PEMBIMBING : Nur Chasanah,S.Kp.,M.Kes

No TANGGAL REVISI TTD


.
1. 11 -Agustus- - Abstrak maksimal 250 kata
2021
- Spasi belum sesuai dengan
panduan
- Perhatikan cara pengetikan
daftar pustaka

2. 20-Agustus - Rapikan penulisan Abstrak


2021 - Judul tabel harus 1 halaman
dengan tabelnya
- cek huruf besar kecil sesuai
panduan

3. 21-Agustus - ACC skripsi maju sidang


2021

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SEMINAR PROPOSAL

82
NAMA : Maulidiya Dwi Astanti

NIM : 0117053

PENGUJI : Iis Suwanti,SST.,M.Kes

No TANGGAL REVISI TTD


.
1. 13 - - Tambahkan opini
September-
2021 - Di hasil krateristik pekerjaan
umbah wiraswata menjadi
swasta
- Dibedakan saran dan manfaat

Lampiran 11
Surat perijinan penelitian

83
84
Surat Ijin Penelitian Dari Bangkesbangpol

85
Surat Ijin Penelitian Bangkesbangpol Provinsi

86
Surat Ijin Penelitian Dari Kecematan Sukodono

87
88
89

Anda mungkin juga menyukai