OLEH:
ANGGI SILVIA WARDHANI
14.401.18.004
Diajukan kepada
Program Studi Diploma III Keperawatan
Akademi Kesehatan Rustid
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Ahli Madya Kpeerawatan
OLEH:
ANGGI SILVIA WARDHANI
14.401.18.004
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Proposal Karya Tulis
Ilmiah pada tanggal :..................... 2021
Oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
Ka. Prodi D III Keperawatan
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggal, .....................................2021
DEWAN PENGUJI
Ketua :
...................
...................
...................
Mengetahui
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
Ka. Prodi D III Keperawatan
iii
PERNYATAAN ORISINILITAS
Krikilan, ...........................2021
Yang menyatakan
Mengetahui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iv
KATA PENGANTAR
v
HUBUNGAN POLA ASUH IBU TERHADAP PELAKSANAAN
ABSTRAK
vi
HUBUNGAN POLA ASUH IBU TERHADAP PELAKSANAAN
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR Arti Lambang, Singkatan, dan Istilah
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pola asuh merupakan bagian terpenting dan paling dasar untuk
mempersiapkan anak untuk menjadi baik. Pola asuh terdiri dari 3 macam
yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh primisif. Pola
asuh orang tua mempunyai peran penting dalam mengoptimalkan
pekembangan pada anak (Bagus, 2016). Kesehatan mulut merupakan
komponen kesehatan yang penting untuk dijaga. Hal ini juga menjadi jelas
bahwa faktor penyebab dan resiko penyakit mulut yang termasuk kategori
umum (Ramadhan et al., 2016). Kesehatan gigi dan mulut perlu untuk
dijaga karena gigi dan gusi yang bermasalah dan tidak terawat akan
mengakibatkan rasa sakit, gangguan mengunyah dan masalah gigi lainnya
seperti karies pada gigi (Putri & Maimaznah, 2021).
Di seluruh dunia penderita gigi karies sulung pada anak mencapai
486 juta orang, sedangkan penderita gigi karies permanen terdapat 2,4 juta
orang. Tindakan kesehatan masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi agar
tidak rusak diperlukan persediaan flourida untuk meminimalisasikan
kerusakan pada gigi (World Health Organization, 2020). Prevalensi masalah
karien gigi di Indonesia mencapai 88,8%. Di provinsi Jawa Timur angka
permasalahan pada gigi dan mulut yaitu 55% dan diperoleh masalah karies
gigi sebanyak 42% (Riskesdas, 2018).
Permasalahan yang banyak terjadi pada anak yaitu berkaitan dengan
kebersihan perorangan dan lingkungan salah satunya seperti menggosok
gigi dengan baik dan benar. Permasalahan kesehatan gigi dan mulut disetiap
tahunnya terus mengalami peningkatan (Meto et al., 2020). Untuk menjaga
kesehatan mulut dan gigi seorang anak perlu sekali mendapatkan perhatian
lebih karena rentan terjadinya masalah pada gigi. Menggosok gigi memiliki
peran penting dalam mencegah pengembangan bakteri yang dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan pada gigi dan mulut (Hamidah et al.,
2021).
1
2
5
6
b. Dimensi Kehangatan
Dimensi kehangatan memiliki beberapa indikator,
yaitu(Muqorrobin, 2017):
1) Perhatian orang tua terhadap kesejahteraan anak,
2) Responsifitas orang tua terhadap kebutuhan anak,
3) Meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama dengan
anak,
4) Menunjukan rasa antusias pada tingkah laku yang ditampilkan
anak
5) Peka terhadap kebutuhan emosional anak.
2.1.2 Konsep Orang Tua
1. Definisi Orang Tua
Orang tua merupakan ikatan batin antara dua orang pasangan yaitu,
seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan
membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera. Orang tua adalah
perancang keluarga untuk merencanakan dan mengarahkan perkembangan
keluarga. Ibu dan ayah menumbuh kembangkan tugas orang tua mereka
dalam tuntutan yang berubah terus menerus dan tugas-tugas perkembangan
dari orang-orang yang sedang tumbuh, keluarga secara keseluruhan dan
mereka sendiri (Utami, 2017).
2. Tugas Orang Tua
Tugas dari orang tua meliputi (Utami, 2017):
a. Memberikan perhatian dan terlibat dalam sosial anak
Bahwa orang tua harus ikut serta mendampingi anak saat berhubungan
dengan anak yang lain, serta memberikan perhatian yang khusus agar
anak dapat menjalin suatu hubungan sosial dengan baik.
b. Memberikan contoh perilaku sosial yang baik
Untuk membentuk perilaku sosial yang baik pada anak, seorang ibu
harus dapat memberikan contoh perilaku sosial yang baik seperti saling
bekerja sama, ramah tamah, dll. Sehingga dalam bersosialisasi anak
akan bersikap sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh ibunya.
c. Menerapkan batas-batas yang jelas mana perilaku yang boleh dan tidak
9
f. Teknik fones atau teknik sirkuler, bulu sikat ditempelkan tegak lurus
pada permukaan gigi kedua rahang dalam keadaan mengatup sikat gigi
digerakan membentuk lingkaran-lingkaran besar sehingga gigi dan gusi
rahang atas dan bawah dapat disikat sekaligus, daerah diantara dua gigi
tidak mendapat perhatian khusus untuk permukaan belakang gigi,
gerakan yang dilakukan sama tetapi lingkarannya lebih kecil
g. Teknik charters ( setingkat dengan permukaan oklusal dan mengarah
kearah oklusal kira-kira 45ᵒ dengan sumbu panjang gigi) getarkan sikat
sambil menggerakannya kearah apikal terhadap margin gingiva.
2.1.4 Konsep Anak
1. Definisi Anak Prasekolah
Anak usia prasekolah adalah anak usia yang berusia antara nol sampai
enam tahun. Di Indonesia usia empat sampai enam tahun biasanya
mengikuti program taman kanak – kanak Anak usia pra sekolah adalah
anak- anak yang menyempurnakan penguasaan terhadap tubuh mereka dan
masa cemas menunggu awal pendidikan formal (Utami, 2017).
2. Ciri-Ciri Anak Prasekolah
Ciri-ciri anak usia pra sekolah meliputi aspek fisik, social, emosional,
dan kognitif pada anak antara lain (Utami, 2017):
a. Ciri fisik anak usia prasekolah
Anak usia pra sekolah umumnya sangat aktif. Mereka telah
memiliki penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan
yang dilakukan diri sendiri. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan
anak membutuhkan istirahat yang cukup. Otot-otot besar pada anak usia
pra sekolah lebih berkembang dari control terhadap jari dan tangan.
Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya objek-objek kecil ukurannya, itulah sebabnya kordinasi
tangan dan matanya masih kurang sempurna. Rata-rata kenaikan berat
badan pertahun sekitar 16,7-18,7 kg dan tinggi sekitar 103-110 cm,
mulai terjadi erupsi gigi permanen.
13
Pelaksanaan
menggosok gigi pada
anak
Gambar 2.1 Kerangka Teori Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Pelaksanaan Menggosok Gigi Pada Anak
Keterangan :
: Tidak diteliti
: Diteliti
2.3 Kerangka Konsep
Pelaksanaan menggosok
Pola asuh orang tua
gigi pada anak
Gambar 2.2 Kerangka konsep Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Pelaksanaan Menggosok Gigi Pada Anak
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban dari pertanyaan peneliti yang menunjukkan
adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
Ha : adanya hubungan pola asuh orang tua terhadap pelaksanaan menggosok gigi
pada anak
Ho : tidak ada hubungan pola asuh orang tua terhadap pelaksanaan menggosok
gigi pada anak
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
jenis penelitian analitik korelasional. Desain yang digunakan pada penelitian
ini adalah cross sectional. Jenis penelitian dengan analitik korelasional adalah
untuk membuktikan terdapat hubungan antara dua variabel yaitu antara
variabel independen pola asuh orang tua dengan variabel dependen
pelaksanaan menggosok gigi pada anak. Variabel independen dan variabel
dependen dikumpulkan dalam satu saat atau secara langsung (Utami, 2017)
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek penelitian atau objek
yang akan dileliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi pada penelitian ini adalah
orang tua (ibu) di TK Agung Wilis Gendoh Sempu Banyuwangi
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi yang akan diteliti
(Notoatmodjo, 2012). Sampel pada penelitian ini adalah purposive
sampling.
Besar sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah
berjumlah 30 responden dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
a. Anak yang terdata di TK Agung Wilis Gendoh Sempu
Banyuwangi
b. Orang Tua (Ibu) dari anak yang terdata di TK Agung Wilis
Gendoh Sempu Banyuwangi
c. Anak dan orang tua (ibu) kooperatif
d. Anak dan orang tua yang bersedia menjadi responden
2. Kriteria Eklusi
a. Menolah untuk menjadi responden
b. Anak yang diantar oleh keluarga yang lain, seperti Ayah dan
nenek
16
17
Amin, M. Al, Achmad Effendi, & Ulum, A. S. (2020). HUBUNGAN POLA ASUH
ORANG TUA DENGAN ORAL HYGINE PADA ANAK USIA PRA
SEKOLAH DI TK BUSTANUL ULUM WONGSOREJO KABUPATEN
BANYUWANGI. 8(2), 65–77.
Ayun, Q. (2017). Pola Asuh Orang Tua dan Metode Pengasuhan dalam
Membentuk Kepribadian Anak. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru
Raudhatul Athfal, 5(1), 102–122. https://doi.org/10.21043/thufula.v5i1.2421
Bagus, A. F. (2016). HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANGTUA
DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE (Issue June). Sekolah Tinggi
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Dewi, N. M. (2019). GAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DAN ABRASI
GIGI PADA MAHASISWA ASRAMA GALUH CIAMIS JAWA BARAT DI
YOGYAKARTA.
http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-
8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciu
rbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484
_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Juliani, U. (2018). HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PAUD AL FITRAH
KECAMATAN SEI RAMPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. In
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN.
Meto, Ifana Anugraheni, & Yunalia, E. M. (2020). Pengaruh Pelatihan
Menggosok Gigi Dengan Metode Storytelling Terhadap Kemampuan
Menggosok Gigi Pada Anak Usia Prasekolah. Jurnal Kesehatan Mahasiswa
UNIK, 2(1), 77–85.
Muqorrobin, A. L. Z. (2017). PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA
TERHADAP KENAKALAN REMAJA SISWA KELAS X dan XI SMKN 2
MALANG. In FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG.
Putra, F. Y. (2012). HUBUNGAN POLA / ASUH ORANG TUA / DENGAN
PERSONAL g USIA PRASEKOLAH g DI DESA BALUNG c . id ASUH
ORANG c . id DENGAN PERSONAL g DI DESA BALUNG. 124.
Putri, V. S., & Maimaznah, M. (2021). Efektifitas Gosok Gigi Massal dan
Pendidikan Kesehatan Gigi Mulut pada Anak Usia 7-11 Tahun di SDN 174
Kel. Murni Kota Jambi. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 3(1), 63.
https://doi.org/10.36565/jak.v3i1.152
Ramadhan, A., Cholil, & Bayu, I. S. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Angka Karies Gigi di SMPN 1
Marabaha. Kedokteran Gigi, 1(2), 176.
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/dentino/article/view/567
23
24
Demikian pernyataan ini saya buat, tanpa paksaan dan tekanan dari peneliti
Krikilan, …………2021
Peneliti Responden
…………………
Anggi Silvia Wardhani
26
Berilah tanda chek (√)pada kolom yang tersedia pada jawaban. Pilihlah jawaban sesuai
dengan pengalaman yang ibu alami dan rasakan!
KODE RESPONDEN :