PROPOSAL SKRIPSI
PUPUT LISANDRA
NIM : 201902050001
1
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0-5 TAHUN DI
DESA UJUNGNEGORO
PROPOSAL SKRIPSI
PUPUT LISANDRA
NIM : 201902050001
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh
PUPUT LISANDRA
NIM : 20102050001
Dewan Penguji
Penguji Utama
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa proposal skripsi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademis di suatu Institusi
Pendidikan, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan dalam daftar pustaka. Apabila
dikemudian hari diketahui adanya plagiasi maka saya siap mengganti topik/ judul
penelitian yang akan saya lakukan dan bersedia menerima pengunduran untuk
pengambilan skripsi di tahun yang akan datang.
Peneliti
Materai Rp
10.000
PUPUT LISANDRA
NIM. 201902050001
iv
PRAKATA
Puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah, kemudahan, kemurahan dan ketenangan yamg telah
diberikan, sehingga saya selaku penulis dapat menyusun Proposal Skripsi dengan
judul “ Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5
Tahun di Desa Ujungnegoro”. Proposal skripsi ini ditulis dan disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan pada Program Studi
Sarjana Fisioterapi Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan
Pekalongan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
v
8. Seluruh ibu-ibu balita yang sudah mau memberikan waktu luang untuk
membantu penulis menyelesaikan penelitian di Desa Ujungnegoro.
9. Ayah dan ibu tersayang yang telah memberikan dukungan, dorongan, moral,
material, dan tidak lupa selalu mendoakan saya disetiap sujudnya agar saya
diberi kemudan dalam segala hal untuk meyelesaikan pendidikan pada
Proposal ini.
10. Fita kumaidah, Kholifatul Khikmah, Dwi Aulia, Sabila Noviawati, dan Aulia
Nurul yang telah membantu saya dalam pelaksanaan penelitian di Desa
Ujungnegoro.
11. Teman-teman seperjuangan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
khusunya Mahasiswa Program Studi Sarjana Fisioterapi Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyususnan
Proposal Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca maupun ibu/bapak Dosen selaku
pembimbing serta tenaga pendidik di Universitas Muhammadiyah Pekajangan
Pekalongan, sebagai perbaikan selanjutnya dan mudah-mudahan dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Puput Lisandra
NIM. 201902050001
vi
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN......................................................iv
PRAKATA.....................................................................................................v
DAFTAR ISI..................................................................................................vi
DAFTAR TABEL......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..............................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................. 5
E. Keaslian Penelitian.............................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tumbuh Kembang anak.....................................................................9
B. Tahapa Tumbuh Kembang Anak ...................................................... 12
C. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak ..................... 18
D. Definisi Ibu.........................................................................................20
E. Pengetahuan .......................................................................................22
F. Kerangka Teori ...................................................................................30
vii
C. Varibel Penelitian...............................................................................32
D. Definisi Operasional.......................................................................... 32
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian............................................................................... 34
B. Populasi dan Sampel.......................................................................... 34
C. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 35
D. Etika Penelitian.................................................................................. 36
E. Instrumen Penelitian.......................................................................... 37
F. Uji Validitas dan Reliabilitas............................................................. 37
G. Prosedur Pengumpulan Data..............................................................39
H. Pengolahan Data................................................................................ 40
I. Teknik Analisa Data.......................................................................... 41
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latang Belakang
Tumbuh kembang merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses
pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun psikososial. Namun
sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang
mempunyai tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang sangat rendah.
Mereka menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak
mengalami masalah kesehatan termasuk pertumbuhan dan perkembangan
anak tersebut. Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara teratur,
berurutan, terus menerus dan kompleks. Semua manusia mengalami pola
pertumbuhan dan tingkat perkembangan yang sama, tetapi karena pola dan
tingkat ini bersifat individual, variasi yang luas dalam perubahan biologis dan
perilaku dianggap normal (Wahyuni, 2021).
Perkembangan pada anak yang harus dipantau terdapat empat aspek
yaitu, gerak kasar yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh
yang melibatkan pergerakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh
anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan otak pada anak itu sendiri.
Gerak halus berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang
melibatkan bagian tubuh dan dilakukan oleh otot-otot kecil tetapi
membutuhkan koordinasi yang cermat, yang dipengaruhi oleh kesempatan
untuk belajar dan berlatih. Kemampuan balita memindahkan benda yang
berada di tangan kanan ke tangan yang sebelah kiri, mencoret-coret pada
kertas, menyusun puzzle, mewarnai, menggunting, dan masih banyak lagi.
Kemampuan bicara dan bahasa yang memberikan respon terhadap suara,
berkomunikasi, bebicara, mengikuti perintah,dan bercakap dengan lawan
jenis. Perkembangan sosialisasi dan kemandirian yaitu melihat kemampuan
anak dalam beradaptasi dengan lingkungannya dan kemampuan seperti
makan sendiri, membereskan mainan dan berpisah dengan ibu (kemenkes RI
2019).
1
WHO menyatakan di perkiraka 5-10% anak mengalami
keterlambatan pemikiran diperkirakan sekitar 1-3% khusunya pada anak usia
dibawah 5 tahun. Di Indonesia sendiri mengalami keterlambatan
perkembangan umum yang meliputi perkembangan motorik, bahasa, sosial,
emosional dan kognitifnya. Departemen kesehatan RI melakukan skrining
perkembangan di 30 provinsi di Indonesia dan dilaporkan 45,12% bayi
mengalami gangguan perkembangan. Tren Angka Kematian Balita di
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 9,63/1000KH mengalami penurunan pada
tahun 2020 sebesar 8,99/1000KH. Tidak hanya itu, Kasus gizi buruk dijawa
tengah sebesar 1.858 kasus (Dinas Privinsi Jawa Tengah 2021).
Orang tua terutama ibu adalah seseorang yang paling dekat dengan anak
dalam proses pengasuhan. Ibu harus memiliki pengatuan dan ketrampilan
yang cukup untuk melakukan stimulasi perkembangan anak sedini mungkin
secara terus menerus pada setiap kesempatan . Pada tahun pertama
kehidupan anak, stimulasi harus diberikan baik perkembangan kognitif
maupun motoriknya sehingga harapanya anak mampu berkembang sesuai
dengan usianya, namun apabila stimulasi tidak diberikan akan berakibat
terjadinya keterlambatan perkembangan sehingga mampu menyebabkan
keterlambatan produktivitas, menghambat pendidikan dan ketidak
sejahteraan anak dimasa yang akan datang (Yue A,dkk,2019).
2
Peran ibu bertambah bukan hanya melahirkan serta mengurus rumah
tangga tetapi juga berkarir sesuai dengan cita-cita yang ia inginkan sejak dulu
menjadi karir dibidang apapun yang didukung oleh pendidikan tinggi,
sehingga peran wanita bergeser dari tradisional menjadi modern. Ibu yang
bekerja juga mempengaruhi perkembangan anak baik yang berdampak positif
dan berdampak negative. Semakin banyak objek yang bernilai positif
diketahui maka sikap positif yang akan muncul pada objek tersebut. Ibu yang
bekerja juga mempengaruhi perkembangangan anak, baik yang berdampak
positif maupun negative. Dampak positif bagi ibu yang bekerja yaitu apabila
anak dititipkan ketempat penitipan anak yang memiliki pengasuh terlatih dan
interaksi sosial maupun lingkungan anak lebih baik, perkembangan kognitif
juga lebih pesat serta fisik yang lebih aktif, sedangkan dampak negative dari
ibu yang bekerja lebih sedikit hadir dalam kehidupan anak sehari-hari
sehingga kesempatan ibu memberikan stimulasi, dukungan dan motivasi juga
menjadi lebih terbatas (J kesmas A, 2019).
3
Keterlambatan perkembangan pada anak dikarenakan kurangnya
orang tua mengenal tanda bahaya (redflag) perkembangan anak kurangnya,
kurangnya pemeriksaan deteksi dini atau skrining perkembangan pada anak
serta kurangnya keterlibatan langsung orang tua. Pengaruh pengetahuan
terhadap perkembangan anak sangat penting sebab ibu yang mempunyai
cukup pengetahuan dan pendidikan yang tinggi akan memperhatikan
perkembangan anaknya. Namun sebaliknya jika ibu tidak memperhatikan
perkembangan anak dan tidak memberikan stimulasi terhadap
perkembangannya maka anak tersebut akan mengalami keterlambatan dalam
proses perkembangannya. Jika hal tersebut terjadi maka akan berdampak
pada kepribadian anak tersebut dimasa yang akan datang seperti anak merasa
kurang percaya diri, ragu-ragu dalam bertindak, mudah putus asa, kurang
beradaptasi dengan teman atau lingkungan, tidak diterima oleh lingkungan
dan bahkan cenderung menjadi anak yang introvert (Soetjiningsih, 2016
dikutip dari Wati, 2018).
4
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Jufia Syahailatua dan
Kartini (2020) dengan judul “Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang
Berhubungan dengan Perkembangan anak usia 1-3 tahun. Hasil penelitian
didapatkan bahwa 83.7% ibu berpengetahuan baik dengan perkembangan
anak sesuai usia. Sebanyak 83.7% ibu berpendidikan tinggi memilki anaka
dengan perkembangan sesuai usia. Uji Chi-aquare menunjukkan terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan pendidikan ibu dengan
perkembangan anak usia 1-3 tahun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
pengetahuan dan pendidikan ibu tentang tumbuh kembang berhubungan
dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun.
5
tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun di Desa Ujungnegoro.
D. Manfaat Penelitian
Adapun maanfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai
bagaimana hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadapgangguan
pertumbuhan dan perkembang anak usia 0-5 tahun di desa
Ujungnegoro.
2. Maanfaat Praktis
a. Bagi peneliti, dapat mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
ibu terhadap tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun di Desa
Ujung Negoro.
b. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai sumber
referensi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan
pengetahuan ibu terhadap tumbuh kembang anak 0-5 tahun di
Desa Ujung Negoro.
c. Bagi responden, dapat menambah pengetahuan, pengalaman,
dan mencari berbagai sumber informasi baik berupa media
cetak, dan penyuluhan dari petugas kesehatan sehingga
harapanya para ibu mengetahui seberapa pentingnya
pengetahuan ibu terhadap tumbuh kembang anak usia 0-5
tahun sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal.
d. Bagi masyarakat, khususnya para calon ibu dan ibu-ibu
lainnya seberapa besar pentingnya peran orang tua mengetahui
proses perkembangan dan pertumbuhan otak anak dimulai
sejak dalam kandungan dari pola makanan hingga usia 5 tahun
untuk mengoptimalkan pertumbuhan pada usia ini dengan
pemberian stimulasi motoric yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan fungsi otak.
E. Keaslian Penelitian
6
Penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Tumbuh
Kembang Anak Usia 0-5 tahun di Desa UjungNegoro”. Penelitian ini relevan
dengan penelitian terdahulu yang pernah sudah dilakukan antara lain:
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
No Judul Peneliti Tempat Jenis Variabel Hasil Perbedaan
Penelitian (Tahun) Penelitian-
Desain
Penelitian
1. Hubungan Sri puji STIKes Jenis Variabel Ada Jenis
pengetahuan Lestari, Karya penelitian Bebas : hubungan penelitian:
ibu tentang Fery Husada ini adalah pemberian pengetahu variabel
tumbuh Agusman Semarang kuantitatif kuesioner an ibu bebas:
kembang anak Mendrofa dengan dengan tentang pengetahu
dan Mutuho, desain kriteria ibu tumbuh an ibu
keterlibatan ibu Yenli cros dengan kembang Variabel
dalam Ardina sectional memilki anak terikat:
mengasuh 2021 anak usia 3 terhadap tumbuh
dengan tahun kemandiri kembang
kemandirian sehat fisik an anak anak usia
anak usia pra dan mental usia pra 0-5 tahun
seklolah sekolah
dan ada
hubungan
keterlibata
n ibu
dalam
mengasuh
dengan
kemandiri
an anak
usia pra
7
sekolah
2 Hubungan Anita STIKes penelitian Variabel Adanyan Variabel
Pengetahuan Tiara dan Medika kuantitatif bebas : hubungan bebas:
dan Pekerjaan Zakiyah Seramoe yang Kuesioner antara kuesioner
Ibu Dengan (2021) Barat mengguna pengetahu pengetahu pengetahu
Tingkat kan desain an ibu an dan an ibu
Perkembangan cross berjumlah pekerjaan berjumlah
Anak Usia sectional 15 ibu 20
Toodler didesa pertanyaan dengan pertanyaa
Alue kuyun dan tingkat n dan
Kabupaten perkemban perkemba perkemba
Nagan Raya gan anak ngan anak ngan anak
mengguna usia mengguna
kan KPSP toddler di kan DDST
Desa Alue (Denver
Kuyun Developm
Kabupate ent
n Nagan Screening
Raya Test)
tahun
2019
3 Hubungan Retno Akademi kuantitatif Variabel terdapat Variabel
Tingkat Ambaraw Keperawat dengan bebas : hubungan bebas:
Pendidikan dan ati, dkk., an Giri mengguna pemberian yang kuesioner
Pengetahun Ibu (2019) Satria kan kuesioner positif dan pengetahu
Tentang Husada pendekata yang signifikan an ibu
Tumbuh Wonogiri n desain terdiri dari antara berjumlah
Kembang crossectio karakteristi tingkat 20
Anak dengan nal k penegtahu pertanyaa
Kunjungan Ibu responden, an ibu n dan
Ke Posyandu pengtahua tentang perkemba
di Kabupaten n, sikap tumbuh ngan anak
8
Sragen dan kembang mengguna
perilaku anak kan DDST
tindakan balita (Denver
universal dengan Developm
precaution kunjungan ent
. ibu ke Screening
posyandu Test)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
Pada masa pertumbuhan tubuh, ketrampilan motorik pada balita
meningkat dengan sangat jelas dan signifikan. Selain itu, pada masa ini
juga merupakan tahapan penting dalam perkembangan stuktur dan fungsi
otak dimana terdapat koneksi antar saraf bertambah sempurna pada masa
ini. Pada masa ini terdapat beberapa faktor yang dapat menghambat
pertumbuhan pada balita. salah satunya yaitu malnutrsi, lingkungan
sekitar yang kurang terjaga kebersihannya, serta kurangnya stimulasi dari
lingkungan. Anak dengan status gizi yang kurang akan mengalami
keterlambatan dalm pertumbuhan dan perkembangan yang cenderung
terlambat dan tidak optimal sesuai dengan usianya (Marilin, dkk., 2021).
2. Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan atau skil,
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dari sebelumnya dalam
step yang teratur dan dapat diprediksi. Termasuk juga perkembangan
kognitif, Bahasa motorik, emosi dan perkembangan perilaku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Menurut (khairi 2018)
Perkembangan memilki tiga proses yaitu:
1. Sistematis
yaitu perubahan dalam perkembangan ini bersifat memiliki
keterkaitan antara satu dengan yang lain yaitu fisik dan
psikisnya juga terjadi perkembangan.
10
2. Progresif
Progresif disini memiliki arti bahwa perubahan yang terjadi
memilki arah maju dan tidak mundur kebelakang
3. terarah dan terpadu
Terarah dan terpadu yaitu memiliki kesinambungan antara
perubahan yang terjadi dari masa ke masa, yaitu sebelumnya,
saat ini dan yang akan datang.
11
Aspek tumbuh kembang merupakan aspek yang menjelaskan
mengenai proses pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun
psikososial. Namun sebagian orang tua belum memahami hal ini,
terutama orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan dan sosial
ekonomi yang sangat rendah. Mereka menganggap bahwa selama anak
tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan termasuk
pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Sering juga para orang
tua mempunyai pemahaman bahwa pertumbuhan dan perkembangan
mempunyai pengertian yang sama. Pertumbuhan dan perkembangan
terjadi secara teratur, berurutan, terus menerus dan kompleks. Semua
manusia mengalami pola pertumbuhan dan tingkat perkembangan yang
sama, tetapi karena pola dan tingkat ini bersifat individual, serta variasi
yang luas dalam proses tumbuh kembang tentunya juga akan ada perbeda
pada setiap individunya (Wahyuni, dkk., 2021).
12
duduk berdiri dan masih banyak lagi.
2. Motorik halus
Motorik halus disini memiliki arti kegiatan yang berhubungan
dengan kemampuan anak dalam melakukan gerakan yang
melibatkan bagian tubuh tertentu saja dan memerlukan
pergerakan otot-otot kecil saja. Tetapi pada kegiatan ini perlu
adanya koordinasi yang cermat antara otak dan juga gerakan
yang dihasilkan, seperti membaca, menulis, menggambar,
melukis, mengamati sesuatu dan lain-lain.
3. Bahasa (kemampuan berbicara)
13
Manusia secara terus-menerus akan mengalami proses perkembangan
atau perubahan sepanjang hidupnya. Setiap aspek perkembangan pada
individu baik secara fisik, emosional maupun sosial yang saling memiliki
pengaruh. Apabila seorang anak memilki gangguan dalam proses tumbuh
kembangnya maka akan terjadi kemandegan pada perkembangan anak
tersebut, sehingga memiliki efek lainnya seperti kecerdasannya berkurang
berkembang, serta mengalami kelabilan dalam penyampaian emosional.
Terdapat tahap tumbuh kembang pada anak menurut usia 0-5 tahun, yaitu:
a. Masa anak-anak (0-1tahun)
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang sangat pesat dan proses
pematangan berlangsung secara terus menerus terutama pada
peningkatan fungsi sistem syaraf.
14
Gambar 2.2 Pertumbuhan Anak
Sumber (Redaksi Halodoc, 2019)
15
anak untuk memecahkan masalah yang sedang ia alami
sehingga anak berhasil dalam memenuhi keingan untuk
meminjam mainan tersebut. Dari hal tersebut dapat
dikategorikan anak mengalami perkembangan motorik yang
baik sehingga anak tersebut akan lebih mudah dalam
beradaptasi dengan lingkungannya. Seperti contohnya:
16
pergerakan gerak motorik halus:
17
Gambar 2.8 perkembangan bahaa anak usia 4-5 tahun
Sumber
(https://www.orami.co.id/magazine/perkembangan-bahasa-anak)
18
4. Perkembangan Sosial (4-5 tahun)
19
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
1. Hereditas (Keturunan)
Hereditas atau keturunan adalah salah satu faktor utama yang mampu
mempengaruhi prose tumbuh kembang seorang anak. Dalam hal ini
karakteristik seorang orang tua sudah diwariskan kepada anaknya
sejak berada dalam kandungan baik secar fisik maupun psikisnya yang
disalurkan melalui gen dari kedua orang tua (Yusuf LN, 2019)
2. Faktor Lingkungan Perkembangan
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga memilki peranan yang sangat penting dalam proses
tumbuh kembang kepribadian seorang anak. Perawatan orang
tua terhadap anak yang penuh kasih sayang dan pendidikan
mengenai nilai-nilai kehidupan, baik secara agama maupun
budaya sosial yang diberikan merupakan salah satu upaya
orang tua untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan
anggota masyarakat yang sehat. Tidak hanya sampai disitu
peran keluarga juga memiliki arti sebagai berikut:
a) Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga
lainnya
b) Sebagai sumber pemenuhan kebutuhan sevara fisik
maupun psikis
c) Sumber penerimaan serta kasih sayang dari segala hal
d) Salah satu model pola perilaku utama bagi anak
sebagai salah satu pembelajaran menjadi anggota
masyarakat yang baik
e) Sebagai stimulator bagi [engembangan kemampuan
anak
f) Sebagai teman bermain atau sahabat untuk anak
hingga anak cukup usia untuk mendapatkan teman
diluar lingkungan keluarga
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal sekaligus
20
sebgai lembaga pendidik, pembimbing, serta latihan dalam
rangka membantu mengembangkan potensi yang dimilki oleh
masing-masing individu, baik asperk moral, spiritual,
intelektual, emosional dan sosial. Tidak hanya itu peran
sekolah juga mampu mempengaruhi tumbuh kembang
seorang anak, sekolah merupakan faktor penentu bagi
perkembangan kepribadian individu, menurut (Yusuf LN,
2019) seperti:
a) Sekolah memberikan pengaruh terhadap anak sejak
dini
b) Anak-anak banyak menghabiskan waktu disekolah
dari pada tempat lain saat berada di luar lingkungan
keluarga
c) Sekolah memberikan kesempatan pada setiap anak
untuk meraih kesuksesan dengan motivasi serta
pembelajaran yang diberikan
d) Memberikan kesempatan pertama kepada anak untuk
menilai dirinya sendiri atas kemampuan yang
dimilikinya
e) Sekolah memiliki tanggung jawab yang penting dalam
membantu mencapai tugas perkembangan sesuai
usianya
D. Definisi Ibu
Peran ibu dalam mengasuh dan membimbing pertumbuhan dan
perkembangan anaknya sangat besar. Pola asuh yang diberikan oleh ibu
dapat mempengaruhi tumbuh kembang anaknya. Pola asuh disini memiliki
tindakan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi suatu
kebiasaan. Pola asuh seorang ibu kepada anaknya berupa memberikan
makan, merawat, kebersihan, memberi kasih sayang dan sebagainya,
kesemuanya itu berkaitan dengan keadaan ibu. Status gizi, pendidikan
umum, pengetahuan dan ketrampilan tentang bagaiman cara mengasuh
anak yang baik, peran dalam keluarga atau didalam masyarakat dan
21
sebagainya itu semua kebiasan yang sering ibu lakukan (Retno
Ambarwati, dkk., 2019).
Orang tua yang memiliki pengetahuan luas tentang tumbuh
kembang anak secara benar dan tepat akan segera mengenali jika terjadi
kelainan pada proses tumbuh kembang anaknya. Sehingga dapat
memberikan stimulasi secara menyeluruh sesuai dengan keterlambatan
yang dialami oleh anak tersebut. Dengan demikian harapannya
pertumbuhan dan perkembangan generasi penerus bangsa Indonesia dapat
berlangsung secara optimal. Dalam sebuah keluarga peran seorang ibu
sangatlah penting dalam memberikan stimulasi kepada anaknya. Selain
pengetahuan status ekonomi keluarga menjadi salah satu hubungan posistif
terhadap jenjang pendidikan seseorang (Firaus DN., 2018).
Peran orang tua akan sangat terasa apabila didukung oleh latar
belakang orang tua yang memadai. Orang tua memiliki peran andil dalam
suatu keberhasilan yang dicapai oleh anaknya. Namun secara garis besar
tnggung jawab itu sering kali tidak disadari oleh setiap orang tua, sehingga
tidak sedikit kurangnya keberhasilan seorang anak disebabkan oleh
kurangnya perhatian dan tanggung jawab pengelola pendidikan. Orang tua
secara langsung memikul tugas sebagai pendidik, baik bersifat sebagai
pemelihara, sebagai pengasuh, sebagai pembimbing, sebagai pembina
maupun sebagai guru dan pemimpin terhadap anak-anaknya kelak. Ini
merupakan salah satu tugas kodrati pada setiap individu (Firaus DN.,
2018).
Dari kegiatan tersebut tentunya seseorang itu akan memperoleh
pembelajaran atau kesimpulan dari hasil proses belajar tersebut yang mana
tentunya didalamnya terdapat manfaat yang mampu kita peroleh untuk
memecahkan masalah yang sedang dihadapi maupun sebagai pemikiran
untuk menentukan sebuah tujuan dimasa mendatang, sehingga
pengetahuan tersebut dapat bermanfaat atau dimanfaatkan dalam
kehidupannya. Hakekat dari sebuah pendidikan adalah untuk
meningkatkan kemampuan seseorang agar dapat mempertahankan atau
memperbaiki keberadaannya menjadi lebih baik. Sehingga proses belajar
22
yang dilakukan oleh setiap individu akan memberikan hasil yang lebih
baik dibandingkan dengan mereka yang sekedar ingin tahu. Dalam
keluarga peran seorang ibu menjadi sangat penting dalam memberikan
stimulasi kepada anaknya. Untuk memeperoleh pemahaman dan
pengetahuan begitu juga tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan yang
memerlukan proses pendidikan melalui metode tertentu (Jufia
Syahailatua., 2020).
Seseorang dengan latar belakang status ekonomi menengah keatas
umumnya juga memiliki tingkat pendidikan yang semakin tinggi pula.
Seorang ibu yang bekerja diluar rumah tentunya akan menguras waktu
untuk memantau tumbuh kembang anaknya dibandingkan dengan ibu yang
hanya dirumah saja dan mengurus anaknya dengan sendiri. Hal tersebut
yang mengakibatkan hilangnya kesempatan seorang ibu untuk melakukan
deteksi dini terhadap tumbuh kembang anaknya. Tetapi, ibu yang bekerja
diluar rumahpun tidak hanya terdapat sisi negatifnya saja tetapi ada pula
dampak positifnya yaitu, apabila anaknya dititipkan ketempat penitipan
anak yang memperkerjakan pengasuh terlatih maka perkembangan anak
tentunya juga terjamin dan lebih aktif karena ditangani oleh seseorang
yang profesional jika dibandingakan dengan anak yang hanya berada
dirumah bersama ibunya yang tidak bekerja (Jufia Syahailatua., 2020).
E. Pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah sesuatu hal yang diketahui oleh seseorang
itu sendiri berdasarkan pengalaman yang didapatkan dan
pengetahuan seseorang akan bertambah seiring dengan terjadinya
proses pengalaman yang dialami. Sebagian besar pengetahuan
seseorang didapatkan melalui indra penglihatan dan indra
pendengaran. Pengetahuan merupakan hal yang sangat erat kaitanya
dengan pemikiran seseorang dalam mengambil keputusan atau
melakukan tindakan. Dari pengalam penelitian tertera bahwa
tindakan yang didasari dengan pengetahuan akan lebih langgeng
dibandingkan dengan tindakan yang diambil dengan tidak didasari
23
oleh pengetahuan (Sangadji., 2018).
Pengetahuan didapatkan dari rasa ingin tahu manusia terhadap
sesuatu hal yang belum ia ketahui dengan berbagai cara dan berbagai
alat yang digunakan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, hal ini
terjadi setelah seseorang itu mengamati dengan panca indranya.
Panca indra tersebut meliputi indra penglihata, indra penciuman,
indra pendengaran, rasa dan raba. Seseorang membenarkan
kebenaran suatu hal berdasarkan kepercayaannya terhadap cara
pandang masing-masing individu terhadap dunia (Darsini, dkk.,
2019).
24
Selanjutkan untuk mewujudkan pengertian pendidikan yang
dimaksud, maka lingkungan keluarga (orang tua) merupakan salah
satu pusat pendidikan terutama dan paling utama bagi setiap anak.
Keluarga merupakan proses penentu dalam keberhasilan belajar.
Sebagaimana yang telah diungkap oleh Malik Fadjar yang dikutip
oleh Melly S.S Rifai (2019) bahwa orang tua dikatakan pendidik
pertama dan utama karena pendidikan yang dididrikan oleh orang tua
merupakan dasar dan sangt menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Prestasi belajar yang dicapai oleh seorang anak semata-
mata bukan merupakan hasil proses belajar disekolah saja. Melainkan
ditunjang dari peran orang tua dirumah (Anggrayieni, dkk., 2019).
25
a. Faktor Internal
a) Usia
b) Jenis kelamin
26
menggunakan perasaanya dibandingkan dengan
loginya.
b. Faktor Eksternal
a) Pendidikan
b) Pekerjaan
c) Pengalaman
27
pengetahuan yang ia dapatkan sebelumnya, sehingga ia
dapat memecahkan masalah berdasarkan pengalaman
yang pernah diperoleh dulu dalam hal ini, ibu dengan
jumlah anak yang lebih dari satu tentunya akan
bertambah pengalaman dibandingkan dengan ibu yang
baru memiliki satu anak.
d) Sumber informasi
e) Minat
f) Lingkungan
28
maka besar kemungkinana msyarakat pada wilayah
tersebut memiliki sikap menjaga kebersihan
lingkungan.
g) sosial budaya
3. Jenis-jenis Pengetahuan
pengetahuan adalah bagian hasil dari buah dan aktivitas berfikir yang
didapatkan oleh manusia. Adapaun pengetahuan dapat berupa
pengetahun empirirs dan pengetahuan rasional. Pengetahuan empiriss
adalah pengetahuan yang didaptkan berdasarkan hasil dari
pengamatan atau pengalaman. Pengetahun rasional adalah hasil dari
pengetahuan yang diperoleh dengan pola pikir atau hasil dari panca
indra semata. Jenis- jenis pengetahuan menurut (Octaviana &
Ramadhani, 2021) adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan Biasa
Pengetahuan biasa atau sering disebut dengan common sense
merupakan jenis pengetahuan yang didapatkan seseorang dari
aktivitas sehari-hari sehingga seseorang tersebut dapat
memecahakan masalah atau mengambil keputusan
berdasarkan hasil dari penyerapakan objek yang telah ia
ketahui.
b. Pengetahuan agama
Pengetahuan Agama adalah pengetahuan yang didasari
dengan keyakinan, kepercayaan yang diperoleh melalui
wahyu Allah SWT. Pengetahuan agama juga sering disebut
29
dengan keyakinan yang ghaib atau mistis yang tidak mampu
dinalar dengan akal sehat. Seseorang yang agamis cenderung
menutup diri dengan keramain.
c. Pengetahuan Filsafat
Pengetahuan Filsafat adalah pengetahuan yang dipeoleh
setelah adanya perenungan yang mendalam. Pngetahuan
filsafat dapat ditandai dengan adanya unsur rasionalistik,
kritis serta radikal maupun perenungan yang mendasar atas
segala kenyataan yang ada di dunia ini. Filsafat menjadi
penjelas yang memiliki sifat substansial serta radikal tas
berbagai masalah yang dihadapi.
d. Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan Ilmiah adalah pengetahuan yang bersifat
sistematis, memiliki metode serta prosedur. Pengetahuan
ilmiah adapt diperoleh melalui observasi, klasifikasi,
eksperimen. Disebut dengan ilmiah karena memiliki metode
dan didasarkan pada kenyataan yang dapat dilihat dengan
panca indra atas kebenarannya.
4. Tingkat Pengetahuan
Menurut (Notoatmodjo, 2018) menyatakan bahwa tingkat
pengetahuan terbagi mejadi empat yaitu:
a. Tahu
Tingkat pengetahuan yang paling rendah yaitu tahu. Tahu
memiliki arti hanya mengingat materi yang pernah dipelajari
sebelumnya. Kata kerja yang mampu menyimpulkan
seseorang tersebut tahu mengenai apa yang diketahui adalah
mampu meyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi,
meyatakan dan masih banyak lagi.
b. Memahami
Yaitu kemampuan seseorang dalam menjelaskan kembali
secara tepat dan benar mengenai objek yang diketahui
30
sehingga dapat dikatakan memahami. Seseorang yang telah
memahami suatu objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan sehingga dapat menyimpulkan apa yang telah
dipahami terhadap objek atau materi yang telah dipelajari.
c. Aplikasi
Yaitu kemampuan seseorang dalam menerapkan materi
sesuai dengan yang telah diketahui atau diperoleh sehingga
dapat dikatakan kemampuan.
d. Analisis
Yaitu suatu kemampuan seseorang dalam menjabarkan suatu
objek kedalam suatu topik yang memilki keterkaitan antara
satu dengan yang lainya.
31
F. Kerangka Teori
skema teori
Keterangan :
: Diteliti
: Berpengaruh
: Berhubungan
32
BAB III
KERANGKA KONSEP,
HIPOTESIS & DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Skema 3.1
Kerangka konsep
Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5
Tahun di desa Ujung Negoro
Keterangan:
: Diteliti
: Hubungan
33
B. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hupo dan thesis yang berarti sementara
kebenarannya serta thesis adalah pernyataan atau teori. Jadi jika digabungkan
hipotesis memiliki arti pernyataan yang perlu diujikan atas kebenarannya.
Hipotesis penelitian merupakan sebuah pernyataan yang dibuat sementara
yang kemuadian akan dilakukan pengujian melalui uji statistik. Hipotesis
dapat disimpulkan berhubungan atau tidak, berpengaruh atau tidak dan dapat
diterima atau ditolak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan
dari tingkat pengetahuan ibu terhadap tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun
di Desa Ujungnegoro.
a. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada hubungan pengetahuan ibu dengan tumbuh kembang anaka usia
0-5 tahun.
b. Hipotesis (Ho)
Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu terhadap tumbuh
kembang anak usia 0-5 tahun
C. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah :
1. Variabel Independen (Variabel bebas)
Pengetahuan Ibu
2. Variabel Dependent (Variabel terikat)
Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun
D. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan kerangka suatu penelitian yang memiliki
tujuan untuk membatasi variabel yang akan dijadikan suatu konsep penelitian.
Selain itu definisi operasional bermanfat sebagai pengarahan penyusunan
pada kerangka konsep berupa pengamatan dan pengukuran pada
pengembangan alat ukur atau intrumen penelitian. Adapun penyusunan
definisi operasional terdiri dari skala pengukuran dan cara pengukuran hasil
ukur (Notoatmodjo, 2018, h.85-86). Definisi operasional pada penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
34
Skema 3. 1
Defisi Operasional
Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala
operasional
Independen Segala Menggunaka Skor total Ordinal
Pengetahua sesuatu yang n kuesioner 1. Baik 76-
n ibu diketahui ibu tingkat 100
yang pengetahuan 2. Cukup
berhubungan ibu terhadap 56-75
dengan tumbuh 3. Kurang
tumbuh kembang <56
kembang anak usia 0-5
anak usia 0-5 tahun dengan
tahun skala
Guttman
yang terdiri
dari 20
pertanyaan
dengan
pilihan
pertanyaan
“benar,
salah” skor
jawaban
0= salah
1=benar
Dependen Pertumbuhan DDST 1. Sesuai Nomina
Tumbuh balita dengan (Denver 2. Tidak l
kembang seiring Development sesuai
balita berjalannya Screening
waktu Test)
bertambahny
a ukuran
berat badan
dan tinggi
badan
perkembanga
n kecakapan,
kematangan
fisik dan
emosional.
35
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survey
analtik korelasional dengan pendekatan cros sectional study yang
menggunakan pengukuran pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui
adanya Hubungan Pengetahuan Ibu Terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia
0-5 Tahun di Desa Ujungnegoro. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang
pertama saya akan memberikan kuesionar pengetahuan ibu untuk menilai
pemahaman ibu balita terhadap tumbuh kembang balitanya. Kemudian yang
kedua saya akan memberikan kuesioner tetang tumbuh kembang balita
apakah balitanya sudah berkembang sesuai dengan usianya.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau
objek yang memilki kuantitas serta karakteristik tertentu yang telah
ditetapkan oleh peneliti (Masturoh dan Anggita, 2018). Pada penelitian ini
populasi yang akan dilakukan penelitian yaitu seluruh ibu yang memiliki
anak usia 0-5 tahun yang berada dan bertempat tinggal di Desa
Ujungnegoro dengan ketentuan ibu dengan kelahiran anak pertama serta
masuk kedalam kriteria inklusi yang telah ditentukan.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yang
berada dan bertempat tinggal di Desa Ujungnegoro dengan ketentuan ibu
dengan kelahiran anak. Teknik sampling yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah menggunakan cros sectional study yaitu pengamatan
yang dilakukan sekali dan dalam waktu yang sama. Adapun kriteria yang
digunakan pada penelitian ini adalah kriteria inklusi dan kriteria eksklusi:
a. Kriteria Inklusi
a) Bersedian menjadi responden
b) Dapat berkomunikasi dengan baik
c) Ibu dapat membaca dan menulis
36
d) Anggota masyarakat Desa Ujungnegoro
e) Ibu dengan kelahiran anak pertama
f) Ibu kandung dari balita
g) Ibu yang memiliki anak balita dan mengasuhnya sendiri
h) Pendidikan terakhir minimal SMP
i) Usia ibu 18-35 tahun
j) Anak dengan kelahiran normal (tidak Caesar)
b. Kriteria Eksklusi
a) Bukan pengasuh dari balita
b) Selain ibu dari balita
c) Ibu yang memiliki anak lebih dari satu
d) Bukan anggota masyarakat Desa Ujungnegoro
e) Ibu dengan persalinan Caesar
C. Tempat dan aktu Penelitian
1. Tempat
Adapun tempat yang akan dilakukan penelitian adalah di Desa
Ujungnegoro Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Oktober 2022- Agustus 2023.
Penelitian ini akan dijelaskan lebih detail dalam bentuk tabel dibawah ini:
Bulan
No Kegiatan Oktober 2022 – Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
2023 2023 2023 2023 2023 2023 2023
Penyusunan
1 proposal
penelitian
Seminar
2
proposal
Pengumpulan
3
data
4 Pengolahan
37
data
Penyususnan
5
laporan akhir
6 Ujian Hasil
D. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan salah satu masalah yang sangat
penting selama proses penelitian dilakukan. Etika yang perlu
diperhatikan dalam penelitian ini adalah:
1. Persetujuan (Informed concent)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan
yang menyatakan bahwa responden ikut berpartisipasi dalam
penelitian yang akan dilakukan. Apabila responden bersedia
melakukan penelitian maka harus menandatangani lembar persetujuan
yang telah diberikan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti
harus menghormati keputusan yang telah dibuat oleh responden
(hidayat, 2018).
2. Tanpa nama (anonimity)
Masalah etika, merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaan subjek peneliti dengan cara tidak mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disampaikan
(hidayat, 2018).
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainya yang mungkin pada proses penelitian ini akan muncul (hidayat,
2018).
38
4. Keadilan (justice)
Penelitian ini bersifat adil terhadap semua responden dengan tidak
memandang dari segi manapun, baik secara sosisal ekonomi maupun
suku, ras dan bahasa.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar kuesioner
dan DDST (Denver Development Screening Test) merupakan alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini, yang nantinya akan memunculkan hasil
apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap tumbuh
kembang anak usia 0-5 tahun Desa Ujungnegoro. Alat instrumen yang
digunakan adalah lembar kuesioner dengan 3 kategori yaitu:
1. Data demografi, secara umum berisi tentang nama, umur, tingkat
pendidikan, pekerjaan, dan jumlah anak.
2. Pengetahuan ibu diukur menggunakan lembar kuesioner dengan 20
pertanyaaan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan skala guttman,
yaitu skala yang menyatakan tipe jawaban tegas dalam bentuk
kuesioner pertanyaan tertutup (Masruroh dang Anggita 2018), dengan
jawaban responden yaitu "benar dan salah" jika jawaban benar maka
nilainya 5 dan jika jawaban salah maka nilainya 0.
a. Kurang, apabila responden menjawab dengan hasil skor yang
didapatkan <56
b. Cukup, apabila responden menjawab dengan hasil skor yang
didapatkan 56-75.
c. Baik, apabila responden menjawab dengan hasil skor yang
didapatkan 76-100.
3. Sikap dalam menggunakan lembar kuesioner 20 pertanyaan dengan
jawaban responden "benar dan salah". Jika jawaban Benar dinilai 5 dan
jika jawaban Salah dinilai 0.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Prinsip validitas adalah pengukuran serta pengamatan yang
berarti prinsip keandalan instrumen dalam pengumpulan data.
39
Instrumen harus dapat menyatakan mengukur apa yang
seharusnya dapat diukur. Terdapat dua hal yang harus dipenuhi
dalam validitas pengukuran, yaitu insrtumen harus relevan isi dan
revelvan antara cara dan sasaranya. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan alat ukur skala Guttman yaiti rumus koefisien
reprodussbilitas dan koefisien skalabilitas.
Pertama adalah menghitung koefisien reprodusbiltas dulu baru
selanjutnya menghitung koefisien skalabilitasnya. Rumusnya adalah:
Rumus koefisien reprodusbilitas:
Kr= 1-(e/n)
Keterangan:
E= Jumlah kesalahan/ nilai error
N= Jumlah pernyataan dikali jumlah responden
Syarat penerima nilai koefisien reprodusbilitas yaitu apabila
koefisien reprodusbilitas memiliki nilai >0,90.
Rumus koefisien skalabilitas :
Ks =1-(e/x)
keterangan
E= Jumlah kesalahan/nilai
X= 0,5 (jumlah pertanyaan dikali jumlah reponden)- jumlah jawaban
“ya”) syarat penerimaan nilai koefisien skalabilitas yaitu apabila
koefisien skalabilitas memiliki nilai >0,60
2. Reabilitas
40
Jadi intinya setelah, dapat nilai kuder Ricardson 21 dan hasilnya
minimal 0,7 paling baik hasilnya >0,8) itu artinya kuesioner yang
dipakai dalam riset sudah reliabel (dapat dindalkan)
41
H. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu bagian dari penelitian, pada tahap ini
data mentah yang didapatkan akan diolah ((Masturoh & Anggita. 2018).
denngan cara:
1. Editing (Pengeditan Data)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh dikumpulkan melalui
kuesioner perlu di edit terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada
data atau informasi yang kurang lengkap atau tidak sesuai dan
tidak mungkin dilakukan wawancara ulang maka kuesioner
tersebut dianggap batal atau dikeluarkan.
2. Scoring (skor)
Scoring adalah proses penentuan skor atas jawaban responden yang
dilakukan dengan cara pembuatan keterangan serta kategori yang
sesuai dengan anggapan tepat oleh responden. Kuesioner dengan
jumlah 20 apabila benar dinilai 5 dan jika jawaban salah maka akan
diberi nilai 0.
3. Coding (Pengkodean)
Coding merupakan tahapan memberikan kode atau tanda-tanda
dari setiap data yang terkumpul. Data yang sudah diedit, maka
harus diberikan kode untuk mempermudah dimasukan kedalam
master tabel untuk dilakukan pengolahan data. Misalkan data untuk
kategori yang lahir prematur diberi kode 1 dan anak yang lahir
dengan normal diberi kode.
4. Entry Data (Pemasukan Data
Data yang tadi sudah dilakukan pengcodingan kemudian untuk
selanjutnya dimasukan kedalam master tabel menurut sifat-sifat
yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian dengan
menggunakan system komputerisasi.
5. Tabulating (Pentabulasian)
Setelah dilakukan pengcodingan selanjutnya data tersebut
dimasukan kedalam master data tabel menurut sifat-sifat yang
42
dimiliki sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian dengan
menggunakan program SPSS atau Mini Tab.
6. Cleaning Data
Mengecek kembali data yang telah di proses apakah ada kesalahan
atau tidak pada masing-masing variabel yang sudah di proses
sehingga dapat diperbaiki dan di nilai (score)
I. Teknik Analisa Data
Analisa merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar keduanya untuk
mendapatkan pengertian yang sesuai dan pemahaman dengan arti
keseluruhan, penjabaran yang seluas-luasnya serta pemecahan data yang ada
pada penelitian (Adiputra dkk, 2021). Prosedur yang digunakan oleh peneliti
dalam menganalisa data adalah sebagai berikut:
1. Analisa Univariat
Analisa Univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran
karakteristik terhadap responden. Analisa ini digunakan menggunakan
distribusi frekuensi dan presentase pada masing-masing variabel bebas dan
variabel terikat
2. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang
hubungan variabel independen yaitu pengetahua ibu dengan variabel
dependen (tumbuh kembang anak usia 0-5 tahun) dengan uji Chi-square
dengan nilai p <0,05. Adapun ketentuan dari hasil analisis data yang
didapatkan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Bila nilai ρ value < 0,05 maka Ho ditolak, yang dimana ada
hubungan antara pengetahuan ibu terhadap tumbuh kembang balita di
Desa Ujungnegoro.
b. Bila nilai ρ value > 0,05 maka H0 gagal ditolak, artinya tidak ada
hubungan antara pengetahuan ibu terhadap tumbuh kembang balita di
Desa Ujungnegoro.
43