PROPOSAL
Oleh:
Melinda Ulifatus Soleha
NIM. 15201.03.22042
PROPOSAL
Oleh:
Melinda Ulifatus Soleha
NIM. 15201.03.22042
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL
Oleh:
Melinda Ulifatus Soleha
NIM. 15201.03.22042
Pembimbing I Pembimbing II
Bd. Mega Silvian Natalia, S.ST., M.Kes Tutik Ekasari, S.ST., M.Kes
NIDN. 0727128703 NIDN. 0716028803
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL
Oleh:
Melinda Ulifatus Soleha
NIM. 15201.03.22042
(............................)
Ketua Penguji
Mengetahui,
Ketua Stikes Hafshawaty Zainul Hasan Genggong
iii
LEMBAR KEASLIAN TULISAN
NIM : 15201.03.22042
Genggong Probolinggo
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa proposal yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau
karya orang lain. Apabila di kemudian hari dapat dibuktikan bahwa hasil skripsi
ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Karunia dan HidayahNya penyusunan
proposal dengan judul “Hubungan Asupan Protein Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Pada penyusunan proposal ini, tidak lepas dari kesulitan dan hambatan namun
berkat bimbingan pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga Proposal ini
dapat terselesaikan, untuk itu dengan segala hormat peneliti sampaikan terima kasih
kepada :
1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, S.H., M.M., selaku Ketua Yayasan
3. Ibu Bd. Mega Silvian Natalia, S.ST., M.Kes, selaku Pembimbing I yang banyak
4. Ibu Tutik Ekasari, S.ST., M.Kes selaku Pembimbing II yang bayak meluangkan
5. Kepala Desa Pandansari dan semua rekan seperjuangan dalam suka dan duka yang
6. Suami, Anak-anakku serta keluarga yang selalu memberikan dukungan dalam proses
v
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
diberikan dan semoga proposal ini berguna baik bagi peneliti maupun pihak lain yang
memanfaatkan.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN
HALAMAN SAMPUL DALAM..........................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
LEMBAR KEASLIAN TULISAN.......................................................................iv
KATA PENGANTAR...........................................................................................v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiv
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN.............................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan.......................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................5
vii
4.2 Kerangka Kerja Penelitian...........................................................................29
4.3 Populasi dan Sampel....................................................................................30
4.3.1 Populasi..............................................................................................30
4.3.2 Sampel................................................................................................30
4.3.3 Sampling.............................................................................................31
4.4 Variabel Penelitian.......................................................................................32
4.4.1. Variabel Bebas....................................................................................32
4.4.2. Variabel Tergantung...........................................................................32
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................32
4.5.1 Lokasi Penelitian................................................................................32
4.5.2 Waktu Penelitian.................................................................................32
4.6 Definisi Operasional....................................................................................33
4.7 Prosedur Penelitian......................................................................................33
4.8 Pengumpulan Data.......................................................................................35
4.8.1 Intrumen Penelitian.............................................................................35
4.8.2 Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................................35
4.8.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................................36
4.9 Analisa Data.................................................................................................39
4.9.1. Analisis Univariat...............................................................................39
4.9.2. Analisis Bivariat.................................................................................39
4.10 Etika Penelitian............................................................................................40
4.10.1. Informed Consent ............................................................................40
4.10.2. Nilai Sosial/Klinik............................................................................41
4.10.3. Nilai Ilmiah......................................................................................41
4.10.4. Manfaat............................................................................................42
4.10.5. Privacy/Rahasia................................................................................42
4.10.6. Pemerataan Beban............................................................................43
4.10.7. Bujukan / Indocement......................................................................43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR BAGAN
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR SIMBOL, SINGKATAN, ISTILAH
Hb : Hemoglobin
MA : Madrasah Aliyah
SD : Sekolah Dasar
SC : Sectio caesarea
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
Anemia adalah suatu kejadian dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, dimana sel darah merah mengandung
perubahan fisiologis yang terjadi selama proses kehamilan, umur janin, dan
memerlukan zat besi dan vitamin juga untuk membuat hemoglobin (Hb)
(Sarwono, 2015).
Anemia pada ibu hamil terjadi bila kadar hemoglobin kurang dari 11 g%
atau < 11 g% selama trimester I dan III kehamilan atau 10,5 gr% pada
Trimester II. Anemia pada ibu hamil dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain asupan protein dan zat besi yang tidak mencukupi serta pola
makan yang tidak sehat. Protein merupakan bagian penting dalam siklus
dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak). Protein dapat diperoleh dari
sumber tumbuhan dan hewan. Protein harus dikonsumsi setiap kali makan,
sebaiknya yang berasal dari hewani daripada nabati, karena protein hewani
mudah diserap oleh tubuh. Selain itu, harus ada cukup protein dalam cairan
darah, yang berguna untuk menjaga tekanan osmotik darah. Jika terdapat
1
2
sedikit (terlalu sedikit) protein dalam cairan darah, tekanan osmotik darah
Menurut WHO, prevalensi anemia pada ibu hamil rata-rata sekitar 14%.
Angka ini lebih tinggi dari angka anemia pada ibu hamil di negara maju yang
angka anemia pada ibu hamil sebesar 48,9%. Di Jawa Timur rata-rata anemia
pada ibu hamil adalah 5,8%.Ibu hamil dengan kejadiaan KEK dan anemia di
(60%) ibu hamil KEK dengan ditandai pengukuran LILA kurang dari 23,5 cm
dan 6 (40%) ibu hamil tidak KEK. 9 ibu Hamill KEK, diperiksa kadar Hb
didapatkan data yaitu 6 ibu hamil kadar hemoglobin antara 9-10 gr/dl, 3 ibu
Dampak anemia pada ibu hamil yang terjadi pada janin adalah gangguan
pertumbuhan janin dan partus prematurus yaitu bayi lahir sebelum waktunya
yang dapat menimbulkan masalah pada bayi seperti Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) yang berujung pada kematian bayi. Anemia pada ibu hamil
bukan tanpa risiko, melainkan tingginya angka kematian ibu berkaitan erat
pada wanita yang anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang
hemoglobin, selain itu protein berperan penting dalam transportasi zat besi di
transportasi zat besi terhambat sehingga akan terjadi defisiensi zat besi.
adalah protein lain yang penting dalam metabolisme besi (Mujiati, 2020).
ibu hamil dengan hasi p=0,042, Jumlah asupan protein yang rendah pada ibu
cukup protein. Penelitian lain yang dilakukan Monita (2019) didapatkan hasil
lebih dari separuh responden 85.2 % yang mengalami anemia, lebih dari
separuh responden 51.9% yang memiliki asupan protein baik, lebih dari
sehat selama kehamila, selain itu suami diharapkan bisa mendampingi ibu
hamil selama proses kelas ibu hamil, edukasi melalui berbagai media sosial,
Dawuhan
Dawuhan
TINJAUAN PUSTAKA
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana jumlah dan ukuran sel
darah merah atau kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari normal, yang
hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II. Anemia pada ibu hamil adalah
angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin
6
7
Tidak Anemia
Populasi
Anemia Ringan Sedang Berat
Anak 6-59
11 10.0 - 10.9 7.0 - 9.9 < 7.0
bulan
Anak 5 - 11
11.5 11.0 - 11.4 8.0 -10.9 < 8.0
tahun
Anak 12 - 14
12 11.0 - 11.9 8.0 - 10.9 < 8.0
tahun
WUS tidak
12 11.0 - 11.9 8.0 - 10.9 < 8.0
hamil
Ibu hamil 11 10.0 - 10.9 7.0 - 9.9 < 7.0
Laki-laki ≥ 15 tahun 11.0 - 12.9 8.0 - 10.0 < 8.0
Tabel 2.1 Rekomendasi WHO tentang Pengelompokkan Anemia (g/dL)
berdasarkan umur
2015) adalah:
1. Anemia yang terjadi pada ibu hamil bisa disebabkan karena adanya
2. Faktor ekonomi, kondisi ekonomi ibu hamil yang pas – pasan bahkan
juga meningkat.
8
Anemia gizi besi terjadi ketika pasokan zat besi tidak mencukupi
untuk pembentukan sel darah merah optimal, sehingga sel - sel darah
akan habis terpakai lalu konsentrasi transferin serum mengikat besi untuk
menyebabkan deplesi zat massa sel darah merah dengan hemoglobin yang
yang dikandung
2. Mengakibatkan keguguran
dikandungnya.
9
dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemia dan lebih
sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemia tidak dapat terhindar dari
dipengaruhi oleh faktor perilaku dan faktor di luar perilaku. Faktor yang
dasar atau motivasi bagi perilaku, contohnya kesadaran ibu hamil akan
manfaat dari konsumsi protein dan tablet Fe. faktor ini meliputi beberapa
(Khairani, 2018).
setelah perilaku itu ada. Contohnya ibu hamil akan selalu rutin melakukan
2018).
1. Konsumsi Tablet Fe
mempengaruhi penyerapan zat besi oleh tubuh. Ada dua macam zat
besi dalam makanan, yaitu hem dan nonhem. Zat besi hem berasal
dan lebih mudah diserap dibanding zat besi nonhem. Pada umumnya
zat besi nonhem terdapat pada pangan nabati seperti pada sayur-
penghambat seperti teh dan lain - lain harus dikurangi karena zat
tersebut akan membentuk senyawa yang tak larut dalam air sehingga
2. Jarak Kehamilan
12
masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi belum
3. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu
baik lahir hidup maupun lahir mati. Seorang ibu yang sering
selama hamil zat - zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin
4. Penyakit kronis
13
5. Status Gizi
Gizi pada ibu hamil menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
kesehatan Ibu dan anak. Kebutuhan gizi yang harus diperhatikan ibu
seperti karbohidrat, protein dan lemak maupun zat gizi mikro seperti
asam folat, zat besi, seng, kalsium, iodium, dan lain-lain dapat
Sebagian zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil tidak dapat hanya dicukupi
dari makanan yang dikonsumsi ibu hamil seharihari, contohnya zat besi,
asam folat dan kalsium. Oleh karena itu, zat-zat gizi tersebut harus
14
NT, 2017).
Anemia gizi tidak hanya di sebabkan oleh defisiensi zat besi saja,
akan tetapi juga disebabkan ketika asupan nutrisi ibu hamil tidak
ikan, telur, hati, dan lainnya) dengan alasan takut darah yang keluar
ketika bersalin akan ikut berbau amis juga. Selain itu, pola makan
selama hamil yang tidak teratur dan faktor ekonomi juga menyumbang
sebagai penyebab anemia gizi pada ibu hamil. Gizi ibu hamil adalah
makanan sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi ibu selama masa
(Sulistyoningsih, 2016).
otak dan sumsum tulang karena pembentukan sistem sangat peka pada
6. Frekuensi ANC
janin dalam kandungan, dan kesehatan Ibu serta janin secara umum
sesuai dengan indikasi serta intervensi dasar dan kasus (sesuai resiko
yaitu :
kehamilan;
(Kemenkes, 2020).
Asupan energi, protein, asam folat dan zat besi yang rendah pada
ibu hamil merupakan salah satu faktor risiko anemia pada ibu hamil.
17
Asupan energi yang rendah pada ibu hamil mempunyai risiko 6,03 kali
gizi terutama protein ibu selama hamil yang tidak tercukupi maka ibu
Ibu hamil biasanya tidak hanya mendapatkan preparat besi tetapi juga
makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk
18
1. Pemberian tablet Fe
dibutuhkan untuk proses pembentukan sel darah merah, enzim, dan juga
protein dapat berasal dari hewani dan nabati. Makanan sumber protein
hewani adalah ayam, telur, daging, dan lain-lain. Makanan sumber protein
nabati atau berasal dari tumbuhan adalah tempe, tahu, dan lain-lain
(Supariasa, 2016). Angka kecukupan protein pada ibu hamil menurut AKG
Kecukupan protein yang baik berasal dari hewani baik dalam jumlah
tubuh menjadi berkurang. Jika hal ini terjadi pada waktu yang lama maka
asam amino yang tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen
(O), dan nitrogen (N) yang tidak terdapat dalam karbohidrat dan lemak.
Selain itu terdapat beberapa asam amino ada yang mengandung unsur
fosfor, besi, iodium, dan kobalt. Protein adalah bagian dari semua sel
hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian
fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu
2014).
e. Pembentukan antibodi;
tubuh ibu dan janin sebagian besar terdiri dari protein.Perubahan dalam
kebutuhan zat gizi terpenuhi, perlu makan semua jenis golongan makanan
yang terdapat dalam pedoman gizi seimbang. Jenis protein yang baik
dan yogurt. Tetapi apabila seorang ibu adalah seorang vegetarian dan biasa
yang berasal dari hewani seperti telur, susu, ikan untuk pertumbuhan dan
ibu hamil harus mendapat gizi untuk dirinya dan janinya.Agar kehamilan
berjalan dengan sukses maka gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam
dipergunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan 60% untuk ibu
(Almatsier, 2014).
jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan dan
sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai biologi tertinggi
(Almatsier, 2014).
AKG. Kurang energi kronik pada saat kehamilan dapat berakibat pada ibu
(premature), perdarahan
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan berat
berikut:
(Sirajuddin, 2018)
2.3 Hubungan Asupan Protein dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
negara berkembang maupun negara maju. Anemia terjadi pada semua tahap
beban penyakit di seluruh dunia, umumnya terjadi pada masa anak anak dan
wanita hamil (Tarigan, 2021). Prevalensi anemia ibu hamil di dunia pada usia
15-49 tahun diperkirakan sebesar 38% atau sekitar 32,4 juta orang.
dikaitkan dengan kelahiran bayi berat badan lahir rendah dan peningkatan
Kekurangan zat gizi makro seperti energi dan protein, serta kekurangan
zat gizi mikro seperti zat besi maka akan menyebabkan anemia gizi, dimana
zat gizi tersebut terutama zat besi merupakan salah satu dari unsur gizi
Arisanty Nursetia, and Yoswenita Susindra, 2017). Asupan gizi ibu hamil
yang tidak tercukupi, dapat berakibat buruk bagi ibu dan janin. Janin dapat
mengalami kecacatan atau lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
berdampak pada kelemahan fisik, anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak
membahayakan jiwa ibu dan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan
rendah 2-3 kali lebih besar dibandingkan yang berstatus gizi baik, disamping
kemungkinan bayi meninggal sebesar 1,5 kali lebih besar (Adriani dan
Wirjatmadi, 2015).
peranan penting dalam kejadian anemia pada ibu hamil. Jika asupan protein
cukup maka kadar hemoglobin ibu hamil normal atau tidak mengalami
anemia. Apabila asupan protein kurang dapat terjadi anemia karena kadar
tubuh, antibodi serta sebagai enzim memecah asam amino. Bahan pangan
yang dijadikan sumber sebaiknya 2/3 bagian merupakan bahan pangan yang
bernilai biologi tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil
olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan, bernilai biologi rendah cukup
1/3 bagian. Asupan protein ibu hamil yang kurang penelitian ini disebabkan
mengandung zat gizi protein, kebiasaan makan yang belum baik dan teratur,
jajanan yang menyebabkan ibu hamil merasa kenyang, dan lebih sering
(Almatsier, 2014).
protein yang dibutuhkan oleh ibu hamil pada trimester I, II, dan III sebanyak
180 kkal, trimester II dan III 300 kkal. Dengan penambahan protein, pada
trimester I, II, dan III sebanyak 1 gr, 10 gr dan 30 gr. Dengan demikian,
di dalam hemoglobin terutama zat gizi besi yang merupakan salah satu
(Supariasa, 2016).
tubuh, zat untuk pertumbuhan, transportasi oksigen dan zat gizi serta imunitas
25
bagi tubuh. Protein berperan penting dalam transportasi zat besi didalam
yang tinggi akan protein terutama makanan yang berasal dari hewani
penyerapan zat besi oleh tubuh. Keadaan ini dapat mengakibatkan tubuh
kekurangan zat besi dan dapat menyebabkan anemia atau penurunan kadar
asupan protein dengan status anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Petumbukan, dengan risiko Ibu yang asupan proteinnya kurang sebesar 4,12
dengan status anemia pada ibu hamil. Jika asupan protein baik maka kadar
hemoglobin ibu hamil normal atau tidak mengalami anemia. Apabila asupan
protein kurang dapat terjadi anemia karena kadar hemoglobin kurang dari
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
Dampak anemia :
kematian maternal, angka
prematuritas, berat badan bayi
lahir rendah, dan angka kematian
perinatal meningkat
pada Ibu hamil yaitu faktor komsusi tablet Fe, jarak kehamilan, paritas,
26
27
penyakit kronis, status gizi, frekuensi ANC dan asupan zat gizi protein.
Dalam penelitian ini faktor asupan zat besi protein merupakan faktor yang
energi, protein, asam folat dan zat besi yang rendah pada ibu hamil
merupakan salah satu faktor risiko anemia pada ibu hamil. Asupan energi
yang rendah pada ibu hamil mempunyai risiko 6,03 kali lebih besar untuk
dua atau lebih variable yang diharapkan dapat menjawab pertanyaan dalam
H1: ada hubungan asupan protein dengan kejadian anemia pada ibu hamil
Desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian yang
variabel atau lebih pada situasi atau kelompok subjek. Untuk mengetahui
korelasi antara satu variabel dengan variabel lain tersebut disahkan dengan
mengidentifikasi yang ada pada objek yang sama dan dilihat apaah ada
pengukuran atau observasi data variabel independen atau hanya satu kali
saja pada satu saat, jadi tidak ada follow up (Nursalam, 2016).
28
29
H1: ada hubungan asupan protein dengan kejadian anemia pada ibu
hamil trimester 3 Di Desa Dawuhan
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil Trimester III di
4.3.2 Sampel
1. Kriteria inklusi
- bu memiliki KMS
2. Kriteria eksklusi
n= N
1 + Ne²
31
Keterangan:
N = Ukuran populasi
n = 43
1 + 43(0,05)²
= 43
1 + 0,1075
= 43
1,1075
= 38,8 39
4.3.3 Sampling
2017).
32
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
bebas dan tidak tergantung dengan hal-hal lain. Dalam penelitian ini,
cara menarik kesimpulan dari pendapat para ahli yang ada. Sedangkan
1. Perencanaan
34
Genggong
Desa Dawuhan
2. Pelaksanaan
Dawuhan
1. Editing
kesesuaian dan relevansinya dengan data yang lain. Tujuan dari tahapan
2. Scoring
a. Asupan protein
Skor pernyataan:
1) Cukup :1
2) Kurang :0
1) Ya :1
2) Tidak :0
3. Coding
terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini
a. Responden
1) Responden 1 : 1
2) Responden 2 : 2
3) Dst.
b. Umur
c. Tingkat pendidikan
1) Perguruan tinggi :4
2) SMA sederajat :3
3) SMP sederajat :2
4) SD sederajat :1
5) Tidak sekolah :0
d. Pekerjaan
1) PNS/honorer :5
2) Pedagang/wiraswasta :4
3) Buruh :3
4) Pegawai pabrik :2
e. Pekerjaan suami
1) PNS/honorer :4
2) Pedagang/wiraswasta :3
3) Buruh :2
4) Pegawai pabrik :1
f. Asupan protein
1) Cukup :1
2) Kurang :0
1) Ya :1
2) Tidak :0
4. Tabulating
kode. Dalam tahap tabulasi, data disusun dalam bentuk tabel agar lebih
berbentuk:
Tabel dapat berupa tabel frekuensi, tabel korelasi, atau tabel silang.
a. 100% : seluruhnya
(Arikunto, 2014)
5. Entering
6. Cleaning
Pada penelitian ini, data yang sudah terkumpul selanjutnya diolah dan
dianalisis dengan teknik statistik. Proses pemasukan data dan pengolahan data
program SPSS. Penelitian ini menggunakan dua cara dalam menganalisis data
menggunakan bantuan SPSS 23. Data univariat pada penelitian ini adalah
anemia pad ibu hamil trimester 3 Analisa data dalam penelitian ini
statistik yang ditujukan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih
yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipan
setempat
masyarakat, dan
metode ilmiah yang valid. Dengan kata lain, justifikasi etis melakukan
4.10.4 Manfaat
dampak negatif yang mungkin terjadi) dan manfaat suatu penelitian lebih
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
keluarga, istri dan anak serta suku setempat. Itulah perlunya sebagai
peneliti harus bersikap etis, tidak mementingkan manfaatnya dari sisi kita,
tapi manfaat responden juga menjadi tujuan utama. Jadi etika penelitian
dampak negatif yang mungkin terjadi) dan manfaat suatu penelitian lebih
besar dibanding risiko. Selain itu juga memastikan bahwa manfaat dan
telaah/penilaian penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani dan Wirjatmadi. (2015). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
Kencana.
Almatsier. (2014). Prinsip dasar ilmu gizi PT. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Manuaba. (2014). Ilmu Kebidanan (III ed.). Jakarta:: Yayasan Bina Pustaka.
Sulistyoningsih. (2016). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta:: Graha
Ilmu.
Supariasa. (2016). Penilaian Status Gizi (Edisi Revisi). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Tarigan. (2021). Asupan energi, Protein, Zat Besai, Asam Folat dan Status
Anemia Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Petumbukan. Poltekes
Medan. . Wahana Inovasi, 10 No 1( Jan-juni 2021 ISSN :2089-8592.).
Tarwoto dan Wasnidar. (2014). Anemia Pada Ibu Hamil, Konsep Dan
Penatalaksanaannya. Jakarta: Trans Info Media.
Yulia, I. (2017). Ika Yulia Pratiwi. Hubungan Asupan Protein dan Status Gizi
dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di Desa Demakan Kecamatan
Mojobalan Kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Yuliati. (2018). Hubungan Dukungan Suami Dengan Kepatuhan Kunjungan
Antenatal Care Pada Ibu Hamil Primigravida di Puskesmas Pacar Keling
Surabaya. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya
Mandala Surabaya.
Lampiran 1 : Food Recall
Tujuan : Food Recall ini dirancang untuk mengidentifikasi asupan protein denga
kejadian anemia pada ibu hamil trimester 3
Petunjuk pengisian :
1. Peneliti melakukan wawacara pada responden
2. Hasil wawancara ditulisakan di lembar obsevasi dan food recall
Selingan
Siang
Malam
LEMBAR KONSULTASI
Nama Mahasiswa : Melinda Ulifatus Soleha
NIM : 15201.03.22042
Judul Skripsi : Hubungan Asupan Protein Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Trimester 3
Di Desa Dawuhan
Nama Pembimbing 1 : Bd. Mega Silvian Natalia, S.ST., M.Kes.