Anda di halaman 1dari 77

“PENGARUH TERAPI AKUPRESURE TERHADAP

INTENSITAS NYERI PERSALINAN PADA IBU


BERSALIN KALA 1 DI PRAKTEK BIDAN
MANDIRI TRI SUCI TAHUN 2021”

SKRIPSI

NURHALIMAH
2015302182

PROGRAM STUDI ILMU SARJANA TERAPAN


KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA
TAHUN 2021
“PENGARUH TERAPI AKUPRESURE TERHADAP
INTENSITAS NYERI PERSALINAN PADA IBU
BERSALIN KALA 1 DI PRAKTEK BIDAN
MANDIRI TRI SUCI TAHUN 2021”

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program


Studi Sarjana Terapan Kebidanan (STR.Keb)
Universitas Haji Sumatera Utara

NURHALIMAH
2015302182

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Pengaruh Terapi Akupresure Terhadap Intensitas Nyeri


Persalinan Pada Ibu Bersalin Kala 1 Di Praktek Bidan
Mandiri Trisuci Tahun 2021
Nama : Nurhalimah
NIM : 2015302182
Prodi : Ilmu Kebidanan Program Sarjana Terapan
Institusi : Universitas Haji Sumatera Utara

Skripsi Ini Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Pembimbing Untuk


Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Program
Studi Ilmu Sarjana Terapan Kebidanan
Universitas Haji Sumatera Utara

Deli Serdang, 15 Agustus 2021

Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi/KTI

Ayu Jani Puspitasari, SST, M.Keb

Mengetahui :
Ka. Program Studi Ilmu Kebidanan

Herlia Sumardha, SST, M.Keb


LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Terapi Akupresure Terhadap Intensitas Nyeri


Persalinan Pada Ibu Bersalin Kala 1 Di Praktek Bidan
Mandiri Trisuci Tahun 2021
Nama : Nurhalimah
Nim : 2015302182
Prodi : SarjanaTerapanKebidanan
Institusi : Universitas Haji Sumatera Utara

Medan, Juni 2021


TIM PENGUJI

1. Juita Sari., SST., M.Kes …………………………

2. Sumiatik., SST., M.Kes …………………………

3. Ayu Jani Puspitasari., SST., M.Keb …………………………

Mengesahkan :
Universitas Haji Sumatera Utara
Rektor

Hj. Masdalifa Pasaribu, S.Kep., Ns., SKM, M.Kes


Program Studi Ilmu Kebidanan

Universitas Haji Sumatera Utara

Skripsi, Juli 2021


Nurhalimah
2015302182

ix + 5 BAB + 78 Halaman + 5 Tabel + 9 Lampiran

Pengaruh Terapi Akupresure Terhadap Intensitas Nyeri Persalinan Pada


Ibu Bersalin Kala 1 Di Praktek Bidan Mandiri Trisuci Tahun 2021

ABSTRAK

Semua wanita mengalami nyeri selama persalinan dan hal ini


merupakan proses fisiologis. Salah satu metode yang efektif dalam
menanggulanginya adalah metode akupresur yang dilakukan secara
nonfarmakologis.
Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi pengaruh pemberian metode
akupresur terhadap nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif di
Praktek Mandiri Bidan Trisuci Tahun 2021.
Metodologi penelitian Quasy-eksperimen yang bersifat one group
pretest-postest dengan besar sampel sebanyak 32 orang. Metode pengambilan
sampel adalah total sampling dan menggunakan analisis data t-dependent.
Dari hasil penelitian diperoleh intensitas nyeri yang tidak mendapat
akupresur dengan skala nyeri 6 setelah mendapatkan akupresur skala nyeri 5.
Dan nilai rata-rata yang tidak mendapat akupresur 6,56 standar deviasinya 0,840
dan yang mendapat akupresur nilai rata-rata 5,09 standar deviasinya 0,856 dan
perbedaan rata-rata skala nyeri yang mendapat akupresur dan yang tidak
mendapat akupresur 1,469 dengan standar deviasi 1,191. Hasil uji statistik t-
dependent ada pengaruh yang signifikan metode akupresur terhadap nyeri
persalinan kala I fase aktif dengan nilai p<0,000.
Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh metode akupresur
terhadap nyeri persalinan pada ibu inpartu kala I fase aktif. Sehingga dapat
disarankan pada bidan untuk dapat menerapkan metode akupresur dalam
pelayanan asuhan persalinan normal dalam mengurangi nyeri persalinan.

Kata kunci : teknik akupresur, nyeri persalinan, kala I fase aktif


Program Studi Ilmu Kebidanan
Universitas Haji Sumatera Utara

Skripsi, Juli 2021


Nurhalimah
2015302182

ix + 5 chapters + 78 pages + 5 tables + 9 appendices

The Effect of Acupressure Therapy on the Intensity of Labor Pain in First


Stage Maternity in the Tri Suci Independent Midwife Practice in 2021

ABSTRACT

All women experience pain during labor and this is a physiological


process. One method that is effective in overcoming it is the acupressure method
which is carried out non-pharmacologically.
The purpose of the study was to identify the effect of giving acupressure
on labor pain in first-stage inpartum mothers at the Trisuci Midwife Independent
Practice in 2021.
The research methodology is Quasy-experiment which is one group
pretest-posttest with a sample size of 32 people. The sampling method is total
sampling and uses t-dependent data analysis.
From the results of the study, it was obtained that the intensity of pain that
did not receive acupressure with a pain scale of 6 after receiving acupressure on a
pain scale of 5. And the average value of those who did not receive acupressure
was 6.56, the standard deviation was 0.840 and those who received acupressure
were the average value was 5.09, the standard deviation was 0.856. and the
difference in the average pain scale who received acupressure and who did not
receive acupressure was 1.469 with a standard deviation of 1.191. The results of
the t-dependent statistical test showed that there was a significant effect of the
acupressure method on labor pain in the first stage of the active phase with a p
value of <0.000.
This study proves that there is an effect of acupressure on labor pain in the
active phase I inpartum mother. So it can be suggested to midwives to be able to
apply the acupressure method in normal delivery care services in reducing labor
pain.

Keywords: acupressure technique, labor pain, active phase I stage


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Terapi Akupresure Terhadap Intensitas
Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Kala 1 Di Praktek Bidan Mandiri
Trisuci Tahun 2021”.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak sebagai pihak yang terlihat secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :

1. Yayasan Pendidikan Kesehatan Haji Sumatera Utara yang telah menyiapkan


fasilitas Sarana dan Prasarana.
2. Rektor Universitas Haji Sumatera Utara beserta civitas akademi yang telah
melaksanakan proses pembelajaran di Universitas Haji Sumatera Utara
3. Kepala Praktek Mandiri Bidan Tri suci Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten
Deli Serdang
4. Ibu Ayu Jani Puspitasari., SST., M.Keb sebagai pembimbing sekaligus
Penguji III yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga dalam
memberikan masukan dan arahan dengan penuh kesabaran dan ketulusan
selama penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Juita Sari., SST., M.Kes sebagai Penguji I Ibu Sumiatik., SST., M.Kes
sebagai Penguji II yang telah banyak memberikan masukan dan saran agar
skripsi ini semakin maksimal dan lebih baik lagi
6. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih yang paling dalam kepada seluruh
keluarga, khususnya orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan
materi selama penulis menyelesaikan perkuliahan di Univesitas Haji
Sumatera Utara.
7. Kepada rekan-rekan Mahasiswa/I Teman Sejawat serta sahabat seluruh
mahasiswa Universitas Haji Sumatera Utara Khususnya Prodi Sarjana
Terapan Kebidanan yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
8. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya di bidang kebidanan.

Medan, Juni 2021


Penulis

(Nurhalimah)
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................


LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................
DAFTAR TEBEL .................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
DAFTAR ISTILAH .............................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
1.1 Latar Belakang .....................................................................
1.2 Perumusan Masalah ..............................................................
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................
1.5 Keaslian Penelitian ...............................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................
2.1 Konsep Dasar Nyeri Persalinan ...........................................
2.2 Metode Penanggulangan Nyeri ............................................
2.3 Akupresur .............................................................................
2.4 Kerangka Konsep .................................................................
2.5 Hipotesis Penelitian ..............................................................
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ..................................................
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...........................................
3.4 Definisi Operasional .............................................................
3.5 Etika Penelitian ....................................................................
3.6 Teknik dan Instrumen Penelitian ..........................................
3.7 Pengolahan dan Teknik Analisis Data .................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perbandingan Penelitian .....................................................


Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian .............................................
Tabel 3.2 Defenisi Operasional ...........................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kurva Servikogram (Andarmoyo 2013) .......................


Gambar 2.2 Rasa Tidak Nyaman Saat Melahirkan .........................
Gambar 2.3 Visual Dialog Scale (VAS) ..............................................
Gambar 2.4 Skala Nyeri Oucher ........................................................
Gambar 2.5 Wong Baker FACES Pain Rating Scale .......................
Gambar 2.6 Numerical Rating Scale ..................................................
Gambar 2.7 Pijat Akupresur Titik SP6 .............................................
Gambar 2.8 Pijat Akupresur Titik BL60 ...........................................
Gambar 2.9 Pijat Akupresur Titik PC8 ..............................................
Gambar 2.10 Pijat Akupresur Titik BL67 .........................................
Gambar 2.11 Pijat Akupresur Titik L14 ...........................................
Gambar 2.12 Pijat Akupresur Titik BL32 .........................................
DAFTAR ISTILAH

Akselerasi : Pembukaan 3-4 Cm


Akupresur : Teknik Pengobatan Cina Tradisional
BL32 : Bladder 32 Point
BL60 : Bladder 60 Point
BL67 : Bladder 67 Point
D : Kesalahan Sampling Yang Masih Ditoleransi Yaitu 10%
Deselerasi : Pembukaan 9-10
Dilatasi Maksimal : Pembukaan 4-9
Fase Aktif : Periode Waktu Dari Kemajuan Pembukaan
Fase Laten : Periode Dari Awal Persalinan Pembukaan Mulai Berjalan
H0 : Di Tolak
HI : Di Terima
ILA : Intra Thecal Labor Analgesia
LI4 : Large Intestine 4 Point
Ml : Mililiter
Mmhg : Milimeter Merkuri (Hydrargyrum)
N : Besar Sampel
NRS : Numerical Rating Scale
P : Proporsi Variabel Yang Dikehendaki
Pac02 : Tekanan Parsial Karbondioksida Dalam Darah Arteri
PC8 : Pericardium 8 Point
Ph : Power Of Hydrogen
Primigravida. : Kehamilan Pertama
Q :1–P
Sedasi : Tehnik Pelemahan
SP6 : Spleen 6 Point
TENS : Transcutaneus Nerve Stimulation
Tonifikasi : Teknik Penguatan
VAS : Visual Analog Scale
VDS : Verbal Descriptor Scale
ZΑ : Simpangan Rata-Rata Pada Derajat Kemaknaan Α Yaitu
0,05 = 1,96
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Surininah (2009) melahirkan merupakan hal yang menyakitkan
bagi seorang wanita dan setiap wanita memiliki tingkat nyeri yang berbeda
beda. Respon rasa takut dan cemas dihasilkan karena wanita hamil yang akan
menghadapi persalinan mengalami rasa sakit yang hebat dengan intensitas
rasa sakit berkisar antara 6 sampai 9 yang dihasilkan dari kontraksi rahim,
peregangan panggul dan dilatasi servik selama persalinan kemudian akan
berdampak pada rasa sakit yang ekstrim (Rahmawati, 2012 dan Melnyk,
2016).
Nyeri persalinan merupakan salah satu proses pengalaman dari sensorik
dan emosional yang tidak menyenangkan dan yang paling sering dirasakan
oleh ibu sejak awal persalinan (Akbarzadeh et al., (2015), Nehbandani et al.,
(2019) dan Aftritayeni, 2017). Pada Lamanya persalinan kala satu ini
menyebabkan rasa nyeri yang dialami juga lebih lama sehingga risiko
mengalami keletihan akan lebih besar yang berakibat pada respon emosi
berupa cemas, tegang, takut bahkan panik.
Intervensi untuk mengurangi nyeri persalinan dapat dilakukan dengan
metode farmakologi dan non farmakologi (Hajighasemali et al., 2014 dan
Supliyani, 2017). Pada metode farmakologi dapat dilakukan dengan cara
pemberian obat anestesi yang dapat menghambat dan memblokir rangsang
nyeri, tetapi memiliki efek samping yang lumayan serius diantaranya ibu
dapat mengalami hipoksia, muntah, hipotensi, demam, retensi urine dan
terjadinya permasalahan ritma jantung pada ibu maupun janin (Lingling et al.,
2017 dan Nehbandani et al., 2019).
Adapun tatalaksana metode non farmakologi adalah dengan alternatif
teknik pernapasan, terapi musik, pijat, kompres hangat dingin, akupuntur dan
akupresur yang memiliki efek samping yang cukup rendah serta tidak
membutuhkan biaya yang cukup besar dan dapat dilakukan oleh keluarga dan
kerabat serta membantu wantita hamil yang akan mengdapi persalinan untuk
tetap rileks dan dapat mengendalikan rasa nyeri yang dirasakan
(Hajighasemali et al., 2014 dan Supliyani, 2017).
Akupresure merupakan intervensi non farmakologis untuk mengurangi
nyeri dan kecemasan dari proses terapi pijat di beberapa titik khusus yang
dikembangkan di negara Cina Kuno dengan bertujuan agar tubuh ibu dapat
merangsang hormon endorphin dan opioid yang akan berdampak untuk
mengurangi rasa sakit akibat nyeri dari persalinan (Akbarzadeh et al., 2015).
Akupresur adalah ilmu penyembuhan yang didasarkan pada keseimbangan
antara yin dan yang serta menganggap meridian sebagai saluran energy.
Pengaruh akupresur terhadap penurunan nyeri persalinan dan lamanya
persalinan ini telah diuji beberapa ahli dalam beberapa penelitian.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mafetoni RR, Shimo AKK (2015)
berjudul “The effect of acupressure on labor pains during child birth”
hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan akupresur dititik SP6 efektif dapat
mengurangi nyeri persalinan pada primipara. Dalam penelitian lain yang
dilakukan oleh hajighasemali et al., pada tahun 2014 yang berjudul
Comparison Of Effects Of Spleen 6 Accupresure And Foot Reflexologi On The
Intensity Of Pain In The Firs Stage Of Labor dengan hasil bahwa akupresur
pada titik sp6 dan reflexsi kaki efektif untuk menurunkan nyeri persalinan.
Penelitian tersebut terbatas hanya menggunakan satu titik akupresur dari
12 titik dasar akupresur yaitu pada SP6 untuk merangsang energi qi untuk
menurunkan nyeri persalinan dan tidak dilakukan pada titik yang lainnya yang
berpotensi secara literatur yang juga untuk menurunkan nyeri persalinan.
Kriteria Inklusi pada penelitian ini dilakukan hanya pada ibu primigravida
dan tidak dilakukan secara luas pada ibu primigravida ataupun multigravida.
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian Skala Analog Visual (VAS).
Penekanan pada titik SP6 secara khusus ditemukan memiliki pengaruh
kuat pada organ reproduksi. Akupresur pada SP6 dapat membantu
memperlancar persalinan dan mengelola berbagai kelainan ginekologi dan
obstetric. Secara umum efek dari titik SP6 ini adalah membantu dilatasi servik
(Lian, Hammers & Kolster; 2000). Sedangkan titik LI4 secara umum memiliki
efek menghilangkan rasa sakit dan merangsang kontraksi.
Penekanan pada titik LI4 ini diyakini dapat membantu energi tubuh
mendorong bayi bergerak turun melewati jalan lahir. Tehnik akupresur
sebagai salah satu metode non farmakologi diharapkan dapat membantu bidan
dalam persiapan ibu dan keluarga menghadapi persalinan sehingga kebutuhan
ibu selama persalinan untuk mendapatkan pengalaman yang menyenangkan
dengan rasa nyeri yang minimal dapat terpenuhi.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengetahui
“Pengaruh terapi akupresur terhadap intensitas nyeri persalinan pada ibu
bersalin Kala I di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh terapi akupresur terhadap
intensitas nyeri persalinan pada ibu bersalin Kala I di Praktek Mandiri Bidan
Tri Suci?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengidentifikasi apakah ada pengaruh terapi akupresur terhadap
intensitas nyeri persalinan pada ibu bersalin Kala I di Praktek Mandiri
Bidan Tri Suci
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden di Praktek Mandiri Bidan Tri
Suci
b. Mengidentifikasi skala nyeri yang dilakukan metode akupresur pada
ibu inpartu Kala I fase aktif di di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci
c. Mengidentifikasi skala nyeri yang tidak dilakukan akupresur pada ibu
inpartu kala I fase aktif di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi profesi kebidanan
Sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan intervensi kebidanan
mandiri melalui pemberian terapi akupresur pada ibu bersalin kala I fase
aktif sebagai upaya penurunan rasa nyeri.
1.4.2 Praktek Mandiri Bidan Tri Suci
Penelitian ini di harapkan dapat di jadikan sebagai masukan untuk
mengetahui bahwa ada pengaruh antara terapi akupresur terhadap
penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif. Sehingga dapat dilakukan
intervensi terhadap pasien yang mengalami nyeri persalinan.
1.4.3 Universitas Haji Sumatera Utara
Penelitian ini di harapkan menjadi masukan untuk memperluas wawasan
mahasiswi jurusan kebidanan, khususnya jurusan kebidanan Universitas
Haji Sumatera Utara tentang pengaruh terapi akupresur terhadap
penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif.
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain untuk
mengembangkan penelitian tentang terapi akupresur dengan tempat, waktu
dan populasi yang berbeda.

1.5 Keaslian Penelitian


Penelitian terdahulu yang mendasari penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Mukhoirotin et al., (2017) yang
berjudul Pengaruh Akupresur Pada Titik Sayinjiau Terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Persalinan.
Populasi dalam penelitian ini dipilih dari semua ibu yang memenuhi
kriteria inklusi. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total
sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-postest.
Uji statistik t-dependent, dimana untuk mengetahui Pengaruh terapi akupresur
terhadap intensitas nyeri persalinan pada ibu bersalin Kala I di Praktek
Mandiri Bidan Tri Suci. Berdasarkan hasil uji statistik t-dependen didapat
nilai p<0,000. Sehingga dapat dinyatakan bahwa metode akupresur efektif secara
signifikan terhadap pengurangan intensitas nyeri pada persalinan kala I fase
aktif.
Berdasarkan penelitian tersebut peneliti ingin melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh terapi akupresur terhadap intensitas nyeri persalinan
pada ibu bersalin Kala I di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci”. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti
perbedaaan tingkat nyeri persalinan. Sedangkan perbedaan antara penelitian
yang terdahulu dengan penelitian yang sekarang terletak pada pemilihan
sampel. Penelitian terdahulu menggunakan sampel seluruh ibu inpartu x
sedangkan penelitian sekarang seluruh ibu inpartu primigravida.

Tabel 1.1
Perbandingan Penelitian

Variabel Penelitian sebelumnya Penelitian sekarang


Judul Pengaruh Akupresur Pengaruh terapi
Dalam Mengurangi akupresur terhadap
Nyeri Persalinan Kala 1 intensitas nyeri
Fase Aktif Pada persalinan pada ibu
Primigravida. bersalin Kala I
Tempat Di BPM Ngadilah di Praktek Mandiri
Kecamatan Pakis – Bidan Tri Suci
Malang
Tahun Penelitian 2017 2021
Teknik Sampel Purposive Sampling Total sampling
Variabel independen Akupresur Akupresur
Variabel dependen Nyeri persalinan Intensitas nyeri
persalinan primigravida
Peneliti Mukhoirotin, dkk Nurhalimah
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Nyeri Persalinan


2.1.1 Pengertian nyeri
Batasan atau definisi nyeri yang diusulkan oleh “The International
Association for the Study of Pain” adalah suatu pengalaman perasaan dan
emosi yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan
sebenarnya ataupun yang potensial pada suatu jaringan. Nyeri merupakan
perasaan tubuh atau bagian dari tubuh manusia, yang senantiasa tidak
menyenangkan dan keberadaan nyeri dapat memberikan suatu pengalaman
alam rasa (Judha, 2012).
Nyeri bersifat subjektif dan hanya pasien yang dapat merasakan
adanya nyeri. Perawat dapat mengetahui adanya nyeri dan keluhan pasien
dan tanda umum atau respon fisiologis tubuh pasien terhadap nyeri.
Keluhan dan respon tubuh terhadap nyeri dapat berupa pasien tampak
meringis kesakitan, nadi meningkat, berkeringat, napas cepat, pucat,
berteriak, menangis, dan tekanan darah meningkat (Lukas, 2004).
2.1.2 Pengertian nyeri persalinan
Nyeri merupakan bagian integral dari persalinan melahirkan
(Melzak, 1984 dalam Mander, 2004). Menurut Cuningham (2004) dalam
Andarmoyo (2013), nyeri persalinan sebagai kontraksi myometrium,
merupakan proses fisiologis dalam intensitas yang berbeda pada masing-
masing individu. Dalam persalinan, nyeri yang timbul mengakibatkan
kekhawatiran dan biasanya menimbulkan rasa takut dan stress yang dapat
mengakibatkan pengurangan aliran darah ibu-janin.
Nyeri persalinan disebabkan adanya regangan segmen bawah
rahim dan serviks serta adanya ischemia otot rahim (Farer, 2001 dalam
Andarmoyo, 2013). Intensitas nyeri sebanding dengan kekuatan kontraksi
dan tekanan yang terjadi.Nyeri bertambah ketika mulut rahim dalam
dilatasi penuh akibat tekanan bayi terhadap struktur panggul diikuti
regangan dan perobekan jalan lahir (Andarmoyo, 2013).
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan
1. Faktor internal
(1) Pengalaman dan pengetahuan tentang nyeri
Pengalaman sebelumnya seperti persalinan terdahulu akan
membantu mengatasi nyeri. Karena ibu telah memiliki koping
terhadap nyeri. Ibu primipara dan multipara kemungkinan akan
merespon secara berbeda terhadap nyeri walaupun menghadapi
kondisi yang sama, yaitu persalinan. Hal ini disebabkan ibu
multipara telah memiliki pengalaman pada persalinan sebelumnya.
(2) Usia
Usia muda cenderung dikaitkan dengan kondisi psikologis yang
masih labil, yang memicu terjadinya kecemasan sehingga nyeri
yang dirasakan menjadi lebih hebat. Usia juga dipakai sebagai
salah satu faktor dalam menentukan seiring bertambahnya usia dan
pemahaman terhadap nyeri (Andarmoyo, 2013).
(3) Aktifitas fisik
Aktifitas ringan bermanfaat mengalihkan perhatian dan
mengurangi rasa sakit menjelang persalinan, selama ibu tidak
melakukan latihan-latihan yang terlalu keras dan berat, serta
menimbulkan keletihan pada wanita karena hal ini juga justru akan
memicu nyeri yang lebih berat (Andarmoyo, 2013).
(4) Kondisi psikologis
Situasi dan kondisi psikologis yang labil memegang peranan
penting dalam memunculkan nyeri persalinan yang lebih berat.
Salah satu mekanisme pertahanan jiwa terhadap stress adalah
konversi, yaitu memunculkan gangguan secara psikis menjadi
gangguan fisik (Andarmoyo, 2013).
2. Faktor eksternal
(1) Agama
Semakin kuat kualitas keimanan seseorang, mekanisme pertahanan
tubuh terhadap nyeri semakin baik karena berkaitan dengan kondisi
psikologis yang relatif stabil (Andarmoyo, 2013).
(2) Lingkungan fisik
Lingkungan yang terlalu ekstrem, seperti perubahan cuaca, panas,
dingin, ramai, bising, memberikan stimulus terhadap tubuh yang
memicu terjadinya nyeri (Andarmoyo, 2013).
(3) Budaya
Budaya tertentu akan mempengaruhi respon seseorang terhadap
nyeri. Ada budaya yang mengekspresikan rasa nyeri secara bebas,
tetapi ada pula yang menganggap nyeri adalah sesuatu yang tidak
perlu di ekspresikan secara berlebihan (Andarmoyo, 2013).
(4) Support system
Tersedianya sarana dan support system yang baik dari lingkungan
dalam mengatasi nyeri, dukungan dari keluarga dan orang terdekat
sangat membantu mengurangi rangsang nyeri yang dialami oleh
seseorang saat menghadapi persalinan (Andarmoyo,2013).
(5) Sosial ekonomi
Sering status ekonomi mengikuti keadaan nyeri persalinan.
Keadaan ekonomi yang kurang, pendidikan yang rendah, informasi
yang minimal, dan kurang sarana kesehatan yang memadai akan
menimbulkan ibu kurang mengetahui bagaimana mengatasi nyeri
yang dialami dan masalah ekonomi berkaitan dengan biaya dan
persiapan persalinan sering menimbulkan kecemasan tersendiri
dalam menghadapi persalinan (Andarmoyo, 2013)
(6) Komunikasi
Komunikasi tentang penyampaian informasi yang berkaitan dengan
hal-hal seputar nyeri persalinan, bagaimana mekanismenya, apa
penyebabnya, cara mengatasi, dan apakah hal ini wajar akan
memberikan dampak yang positif terhadap manajemen nyeri.
Komunikasi yang kurang akan menyebabkan ibu dan keluarga
tidak tahu bagaimana yang harus dilakukan jika mengalami nyeri
saat persalinan (Andarmoyo, 2013).
2.1.4 Fisiologi nyeri persalinan
Mahdi (2009) dalam Andarmoyo (2013), menjelaskan bahwa fisiologis
terjadinya nyeri persalinan terbagi sesuai dengan tahap persalinan, yaitu
persalinan kala 1 dan persalinan kala II.
1) Persalinan kala 1
Nyeri pada kala 1 terutama ditimbulkan oleh stimulus yang
dihantarkan melalui saraf pada serviks dan uterus bagian bawah.
Intensitas nyeri berhubungan dengan kekuatan kontraksi dan tekanan
yang ditimbulkan. Pada primigravida berlangsung kira-kira 13 jam,
sedangkang pada multigravida kira-kira 7 jam.
Terdapat 2 fase pada kala 1, yaitu :
(1) Fase Laten
Merupakan periode waktu dari awal persalinan pembukaan mulai
berjalan secara progresif, yang umumnya dimulai sejak kontraksi
mulai muncul hingga pembukaan 3-4 cm atau permulaan fase aktif
berlangsung dalam 7-8 jam. Selama fase ini presentasi mengalami
penurunan sedikit hingga tidak sama sekali.
(2) Fase Aktif
Merupakan periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan
menjadi komplit dan mencakup fase transisi, pembukaan pada
umumnya dimulai dari 3-4 cm hingga 10 cm dan berlangsung
selama 6 jam. Penurunan bagian presentasi janin yang progresif
terjadi selama akhir fase aktif dan selama kala 2 persalinan.
Fase aktif dibagi dalam 3 fase, antara lain :
a. Fase Akselerasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm
menjadi 4 cm.
b. Fase Dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan sangat
cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
c. Fase Deselerasi, yaitu pembukaan menjadi lamban kembali
dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap (10
cm).

Gambar 2.1 Kurva servikogram (Andarmoyo, 2013)

2) Persalinan kala II
Selama persalinan kala II, pada saat serviks dilatasi penuh, stimulasi
nyeri berlangsung terus dari kontraksi corpus uteri dan distensil
segmen bawah rahim. (Andarmoyo,2013). Nyeri yang dirasakan
berasal dari punggung bawah sampai paha, dan dirasakan berupa nyeri
lokal yang disertai kram dan sensasi robekan akibat laserasi serviks
dan vagina atau jaringan perineum, dapat pula disertai sensasi seperti
terbakar saat terjadi peregangan dan beralih dirasakan pula pada
punggung, pinggang, dan paha (Bobak, 2004). Rasa nyeri yang dialami
ibu dapat bersifat sedang hingga berat, ibu kadang mengalami sensansi
kram pada anggota tubuh bagian bawah, nyeri pada punggung bagian
belakang juga dapat dirasakan diantara kontraksi. Lokasi nyeri pada
setiap tahap dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.2 Rasa tidak nyaman saat melahirkan (Bobak, 2015)

3) Transmisi Nyeri
Beberapa Teori tentang transmisi nyeri :
(1) Teori Spesivitas (Specivicity Theory)
(2) Teori Pola (Pattern Theory)
(3) Teori Gerbang Kendali Nyeri (Gate Control Theory)
2.1.5 Nyeri persalinan dan respons tubuh
1) Respon Fisiologis Tubuh
Nyeri yang menyertai kontraksi uterus mempengaruhi mekanisme
fisiologi sejumlah sistem tubuh yang selalu menyebabkan respons
stress (Brownridge, 1995 dalam Batbual, 2010). Respon tubuh yang
involunter ini merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri
untuk menjaga homeostasis, tetapi nyeri persalinan yang berat dan
lama dapat mempengaruhi ventilasi, sirkulasi, metabolisme dan
sirkulasi uterus (Andarmoyo, 2013)
(1) Ventilasi
Nyeri yang menyertai kontraksi uterus menyebabkan
hiperventilasi, dengan frekuensi pernapasan tercatat 60-70
kali/menit. Hiperventilasi sebaliknya menyebabkan penurunan
kadar PaC02 (kadar pada kehamilan normal adalah 32 mm hg,
kadar yang menurun adalah 16-20 mmHg (bonica) dan
konsekuensinya adalah .peningkatan kadar pH. Salah satu bahaya
kadar PaCO2 ibu yang rendah adalah penurunan kadar PaCO2
janin yang menyebabkan deselerasi lambat denyut jantung janin.
Hiperventilasi dapat mempengaruhi keseimbangan asam basa
sirkulasi, menghasilkan alkalosis dengan pH > 7,5. Bahaya nyata
alkalosis selama persalinan adalah penurunan oksigen bagi janin.
Alkalosis juga dapat menginduksi vasokontriksi uterus,
memperlamat persalinan dan alkalosis yang makin memburuk.
Hiperventilasi bersamaan dengan penggunaan energi untuk
mengejan selama kala dua persalinan dapat meningkatkan
konsumsi oksigen ibu sehingga memperburuk kondisi janin.
(2) Fungsi kardiovaskuler
Curah jantung meningkat secara progresif seiring dengan semakin
majunya persalinan terutama karena nyeri persalinan. Peningkatan
tersebut dapat sebesar 15-20% di atas curah jantung sebelum
persalinan selama awal kala satu dan sebesar 45-50% selama kala
dua. Setiap kontraksi uterus meningkatkan curah jantung 20-30%
lebih tinggi dari pada saat relaksasi uterus. Peningkatan curah
jantung sebagian diakibatkan oleh fakta bahwa dengan setiap
kontraksi, kurang lebih 200-300 ml darah dialirkan dari uterus
kedalam siklus maternal juga karena peningkatan kerja sistem saraf
simpatis akibat nyeri persalinan, kecemasan dan ketakutan bersama
dengan semakin majunya persalinan. Nyeri akibat kontraksi uterus
juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik dan
diastolik, bagi wanita bersalin yang sehat tidak membahayakan,
tetapi bagi wanita yang menderita penyakit jantung, preeklampsia
atau hipertensi memiliki resiko yang dapat membahayakan baik
bagi ibu maupun janin.
(3) Efek metabolik
Peningkatan aktivitas saraf simpatis yang disebabkan nyeri
persalinan dapat menyebabkan peningkatan metabolisme dan
konsumsi oksigen serta penurunan motilitas saluran cerna dan
kandung kemih.Nyeri dan kecemasan yang menyertai persalinan
dapat menyebabkan kelambatan pengosongan lambung.
Peningkatan konsumsi oksigen, kehilangan natrium bikarbonat
melalui ginjal untuk mengompensasi alkalosisrespiratorik yang
disebabkan nyeri persalinan dapat menyebabkan asidosis metabolic
pada ibu yang kemudian juga akan dialami oleh janin (Andarmoyo,
2013)
(4) Efek endokrin
Stress yang disebabkan oleh nyeri persalinan dapat meningkatkan
pelepasan ketokolamin dan kortisol maternal yang akan
menyebabkan penurunan aliran darah uterus. Ketakutan dan
kecemasan selama persalinan juga dapat meningkatkan kadar
adrenalin. Salah satu efek peningkatan kadar adrenalin adalah
penurunan aktivitas uterus yang dapat menyebabkan aktivitas
uterus yang tidak terkoordinasi yang dapat menyebabkan
persalinan lama. Persalinan lama dapat menyebabkan kelelahan
pada ibu dan beresiko terjadi gawat janin yang dapat
membahayakan baik bagi ibu maupun janin (Batbual, 2010).
2) Respon Perilaku da n Psikologis
Nyeri persalinan juga berhubungan dengan respons perilaku yang
dapat diamati, misalnya vokalisasi, ekspresi wajah, gerakan tubuh dan
verbalisasi. Vokalisasi mengacu pada suara yang dihasilkan sebagai
respons nyeri persalinan dan dapat mencakup erangan, rintihan, dan
atau jeritan dan tangisan. Di sisi lain ekspresi wajah merupakan bukti
bahwa wanita sedang mengalami nyeri persalinan. Ekspresi wajah
yang berhubungan dengan nyeri persalinan mencakup gigi yang
dikatupkan, bibir yang terkatup erat, mata terpejam rapat-rapat dan
otot rahang yang mengeras.
Gerakan tubuh seperti imobilisasi, otot yang tegang dan
kegelisahan juga perilaku yang berhubungan atau sebagai respons
terhadap nyeri persalinan. Perilaku yang dipelajari bersifat individual
dan secara umum mewakili strategi koping yang telah digunakan
wanita dalam pengalaman sebelumnya mengatasi nyeri. Proses
perseptual dan kognitif yang kompleks dalam sistem syaraf pusat
mempengaruhi impuls nosiseptif sehingga impuls ini diinterpretasikan
dengan emosi, keyakinan dan pengharapan pada saat itu. Akibat proses
inilah makna, kualitas, dan intensitas nyeri serta respons perilaku dan
psikologis terhadap nyeri ditentukan dalam kaitannya dengan tipe
kepribadian, latar belakang budaya, pengalaman masa lalu dan konteks
psikologis saat nyeri telah dialami (Batbual, 2010).
2.1.6 Intensitas nyeri
Intensitas nyeri adalah gambaran seberapa parah nyeri dirasakan oleh
individu. Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan
kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda
oleh dua orang yang berbeda. Terdapat beberapa skala nyeri yang dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat nyeri antara lain :
1) Verbal Descriptor Scale (VDS)
Skala pendeskripsi verbal merupakan sebuah garis yang terdiri dari
tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang
sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diurutkan dari "tidak terasa
nyeri" sampai "nyeri yang tidak tertahan". Alat VDS ini
memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan
rasa nyeri (Potter &Perry 2005).
2) Visual Analog Scale (VAS)
VAS merupakan suatu garis lurus yang mewakili intensitas nyeri
yang terus menerus. Skala ini memberikan kebebasan penuh pada klien
untuk mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS merupakan pengukur
keparahan nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat mengidentifikasi
setiap titik pada rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata (Potter
& Perry 2005). Penjelasan tentang intensitas digambarkan sebagai
berikut :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 2.3 Visual Analog Scale (VAS)(Potter & Perry 2005).

Intensitas nyeri pada skala 0 tidak terjadi nyeri, intensitas nyeri


pada skala 1 sampai 3, rasa nyeri seperti gatal atau tersetrum atau
nyutnyutan atau melilit atau terpukul atau perih atau mules. Intensitas
nyeri pada skala 4 sampai 6, seperti ham atau kaku atau tertekan atau
sulit bergerak atau terbakar atau ditusuk-tusuk.Sangat nyeri pada skala
7 sampai 9 tetapi masih dapat dikontrol oleh klien. Intensitas nyeri
sangat berat pads skala 10 nyeri tidak terkontrol (Potter & Perry 2005).
3) Skala Nyeri Oucher
Skala nyeri Oucher merupakan salah satu alat untuk mengukur
intensitas nyeri pada anak, yang terdiri dari dua skala yang terpisah,
yaitu sebuah skala dengan nilai 0-100 pada sisi sebelah kiri untuk anak
anak yang lebih besar dan skala fotografik dengan enam gambar pada
sisi kanan untuk anak-anak yang lebih kecil. Foto wajah seorang anak
dengan peningkatan rasa tidak nyaman dirancang sebagai petunjuk
untuk memberi anak-anak pengertian sehingga dapat memahami
makna dan tingkat keparahan nyeri (Potter & Perry 2005).

Gambar 2.4 Skala Nyeri Oucher(Potter & Perry 2005).


4) Wong-BakerFACES Pain Rating Scale
Skala ini terdiri dari enam wajah dengan profil kartun yang
menggambarkan wajah dari wajah yang sedang tersenyum hal ini
menunjukkan tidak adanya nyeri kemudian secara bertahap meningkat
menjadi wajah kurang bahagia, wajah yang sangat sedih, sampai wajah
yang sangat ketakutan hal ini menunjukkan adanya nyeri yang sangat
(Potter & Perry 2005).

Gambar 2.5 Wong-Baker FACES Pain Rating Scale (Potter &


Perry 2005).

Keterangan dari gambar diatas adalah angka 0 menunjukkan sangat


bahagia sebab tidak ada rasa sakit, angka 1 menunjukkan sedikit
menyakitkan, angka 2 menunjukkan lebih menyakitkan, angka 3
menunjukkan lebih menyakitkan lagi, angka 4 menunjukkan jauh lebih
menyakitkan dan angka 5 menunjukkan benar-benar menyakitkan
(Wong 2004).
5) Numerical Rating Scale (NRS)
NRS digunakan untuk menilai intensitas atau keparahan nyeri dan
memberi kebebasan penuh klien untuk mengidentifikasi keparahan
nyeri. (Datak 2008).

Gambar 2.6 Numerical Rating Scale (NRS) (Datak 2008).


Intensitas nyeri pada skala 0 tidak terjadi nyeri, intensitas nyeri ringan
pada skala 1 sampai 3, intensitas nyeri sedang pada skala 4 sampai 6,
intensitas nyeri berat pada skala 7 sampai 10. Cara penggunaan skala
ini adalah : berilah tanda salah satu angka sesuai dengan intensitas
nyeri yang dirasakan pasien. NRS merupakan skala pengukuran nyeri
yang mudah dipahami oleh pasien, dalam penelitian ini skala nyeri
NRS diberi warna yang berbeda-beda. Oleh karena itu, skala NRS ini
yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian (Potter & Perry
2006). Intensitas skala nyeri dikategorikan sebagai berikut:
a. 0 = tidak nyeri (hijau), tidak ada keluhan nyeri
b. 1-3 = nyeri ringan (kuning), ada rasa nyeri, mulai terasadan masih
dapat ditahan
c. 4-6 = nyeri sedang (orange), ada rasa nyeri, terasamengganggu
dengan usaha yang cukup untukmenahannya
d. 7-10 = nyeri berat (merah), ada nyeri, terasa sangat mengganggu /
tidak tertahankan sehingga hares meringis, menjerit bahkan
berteriak

2.2 Metode Penanggulangan Nyeri


Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan
yaitu, dengan cara non farmakologi dan farmakologi.
a. Cara Non Farmakologi
1. Analgesia psikologi
Prosedur terapi psikologik terutama memakai metode
psikodinamik seperti : sugesti, motivasi, atensi, distraksi yang
dapat menghilangkan ketegangan dan ketakutan serta dapat ,
mengendalikan perasaan nyeri (Mander, 2003).
2. Relaksasi
Relaksasi adalah metode pengendalian nyeri yang sering
digunakan dan memberikan masukan terbesar bagi seorang wanita.
(Henderson 2005). Pada tahap pertama, teknik pernapasan dapat
memperbaiki relaksasi otot- otot abdomen dan dengan demikian
meningkatkan ukuran rongga abdomen. Keadaan ini mengurangi
gesekan dan rasa tidak nyaman antara rahim dan finding abdomen.
Karena otot-otot di daerah genitalia juga menjadi lebih rileks, otot-
otot tersebut tidak mengganggu penurunan janin. Pada tahap
kedua, pernapasan dipakai untuk meningkatkan tekanan abdomen
dan dengan demikian membantu mengeluarkan janin. Keadaan ini
juga dipakai untuk merelaksasi otot-otot pudental untuk mencegah
pengeluaran dini kepala janin (Bobak, 2004). Teknik relaksasi
sangat efektif untuk mengurangi nyeri persalinan, dan merupakan
cara mudah yang dapat dilakukan, tanpa resiko serta hanya
memerlukan sedikit biaya (Bagharpoosh 2006).
3. Imajinasi
Imajinasi terbimbing melibatkan wanita yang menggunakan
imajinasi untuk mengontrol nyerinya. Hal ini dicapai dengan
menciptakan bayangan yang mengurangi keparahan nyeri atau
yang terdiri dari pengganti yang lebih dapat diterima dan tidak
nyeri. Oleh karena keterlibatan aktif ibu sangat penting dalam,
teknik ini, sehingga dapat mengembangkan rasa yang dapat
mengendalikan nyeri yang selanjutnya mempermudah relaksasi
(Mander, 2003).
4. Hidroterapi
Hidroterapi adalah metode nonfarmakologis yang melibatkan
komponen bak mandi atau kolam dan air didalamnya. Air dalam
berbagai bentuk telah lama digunakan untuk proses penyembuhan
dan kenyamanan, tetapi penggunaan air selama proses persalinan
untuk meningkatkan kenyamanan merupakan terapi yang baru
(Mander, 2003). Keuntungan hidroterapi dikaitkan pada dua
fenomena. Pertama, hidrotermia merupakan hasil dari air sebagai
konduktor panas, melepaskan spasme otot dan kemudian
meredakan nyeri. Kedua, hidrokinesis meniadakan pengaruh
gravitasi, bersama ketidaknyamanan berkaitan dengan tekanan
pada panggul dan struktur lain. Hidrotermia dan hidrokinesis
digabungkan untuk membantu relaksasi, sehingga dapat
mengurangi kecemasan dan kelelahan (Mander 2003).
5. Musik
Terapi musik digunakan untuk terapi keadaan kronis yang
menggambarkan gangguan emosional.Namun penggunaannya
dalam persalinan kurang dipublikasikan dengan baik. Kerja musik
membantu wanita dalam menghadapi nyeri persalinannya, yang
memberikan efek distraksi (Mander 2003).
6. Transcutaneus Nerve Stimulation (TENS)
Merupakan salah satu cara penanggulangan nyeri persalinan non
farmakologi. Dua pasang elektroda ditempelkan di pungggung,
satu pasang setinggi T10-L1, sepasang yang lain setinggi S2- S4.
Stimulasi berasal dari generator dua saluran yang menghasilkan
pulsa bifasik dengan intensitas rendah dan frekuensi tinggi.
Stimulasi ini dapat ditingkatkan sesuai dengan derajat nyeri yang
dialami. Ternyata cara ini dapat mengurangi nyeri persalinan
derajat ringan (Mander 2003).
7. Obat Herbal
Obat herbal berasal dari tanaman yang berisi berbagai jenis bahan
kimia dasar. Obat herbal daun Raspberry (buah prambos) secara
tradisi biasa digunakan wanita sebagai persiapan persalinan dan
dipercaya mengandung sedikitnya dua bahan kimia yang bereaksi
terhadap otot polos (Tiran 2006).
8. Akupunktur
Akupunktur merupakan tindakan menusukkan jarum pada tiga
ratus enam puluh lima titik akupuntur terletak disepanjang
meridian dan dapat dikenali sebagai daerah dengan resistensi listrik
rendah. Meridian berhubungan dengan daerah yang kematian
selnya cepat. Setiap titik akupunktur mewakili organ yang sakit,
dan penusukan disana menyebabkan udara yang berbahaya keluar
dari organ tersebut dan darah dibersihkan (Mander 2003).
Mekanisme kerja akupunktur dapat mempengaruhi efek psikologis
yang berkaitan dengan komponen budaya dan perlunya persiapan
akupunktur. Jarum akupunktur mengaktivasi mekanisme
penghambat rasa nyeri di susunan saraf pusat. Efek analgesic
akupunktur hanya berlangsung selama stimulasi akupunktur
dilakukan (Henderson 2005).
9. Hipnoterapi
Hipnoterapi adalah penggunaan teknik hipnotis yang menyebabkan
keadaan seperti tidak sadar yang tunduk dan dapat dipengaruhi
dalam terapi kondisi dengan menggunakan komponen psikologis
yang besar. (Herderson 2005).
b. Cara Farmakologi
Terdapat beberapa obat yang dapat digunakan untuk menanggulangi
nyeri persalinan.Umumnya pemakaian obat-obat digunakan pada awal
fase aktif kala I yaitu pembukaan mulut rahim sudah 3 cm (Bobak,
2004). Penatalaksanaan farmakologis nyeri persalinan antara lain:
1. Analgesia narkotik (Mereperidine, Nalbuphine, Butorphanol, Morfm
Sulfate Fentanyln)
Efektif untuk menurunkan nyeri berat, nyeri persisten, dan nyeri
rekurent. Meperidin merupakan obat narkotik yang sering
digunakan. Analgesi narkotik bermanfaat terutama saat persalinan
berlangsung sangat cepat dari yang diperkirakan dan bayi lahir saat
efek narkotik berada di puncak.
2. Analgesia regional (Epidural, spinal dan kombinasinya)
Analgesia regional merupakan pilihan yang dapat digunakan untuk
wanita yang memiliki masalah pernafasan berat, atau menderita
penyakit hati, ginjal atau penyakit metabolik. Keuntungannya adalah
pemberiannya dan tidak terjadi hipoksia janin bila tekanan darah
dipertahankan dalam keadaan normal (Bobak, 2004)
3. ILA (Intra Thecal Labor Analgesia)
Tujuan utama tindakan ILA (Intra Thecal Labor Analgesia) ialah
untuk menghilangkan nyeri persalinan tanpa menyebabkan
blokmotorik, sakitnya hilang tapi mengedannya bisa, yang dapat
dicapai dengan menggunakan obat-obat anesthesia. Keuntungan
yang dapat diperoleh dari program ILA cepat dan memuaskan.
4. Anestesia lokal (infiltrasi lokal dengan injeksi lidochaine pada
perineum dan blok syaraf pudendal)
Bermanfaat pada persalinan kala II, pada episiotomy dan pada
persalinan. Blok syaraf pudendal tidak menghilangkan nyeri yang
berasal dari kontraksi rahim, tetapi dapat menghilangkan rasa nyeri
di klitoris, labia mayora, labia monora dan perineum (Hutasoit 2002)
5. Anesthesia umum (Thiopental intravena)
Anesthesia umum jarang digunakan untuk indikasi melahirkan
pervaginam bila tanpa komplikasi. Anesthesia ini digunakan jika ada
kontraindikasi bila pasien menolak terhadap analgesia atau
Aromaterapi.

2.3 Akupresur
2.3.1 Pengertian Akupresur
Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum
dan menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan dalam
memberikan rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan teknik
penekanan. Penekanan dilakukan sebagai pengganti penusukkan jarum
yang dilakukan pada akupunktur dengan tujuan untuk melancarkan aliran
energi vital (Qi) pada seluruh tubuh (Kemenkes, 2015: 5). Akupresur atau
akupuntur tanpa jarum merupakan metode pengobatan/penyembuhan
dengan melakukan pemijatan/menekan dengan jemari dipermukaan kulit,
dimana pemijatan/tekanan tersebut akan mengurangi ketegangan sehingga
menjadi lebih rileks, meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh dan
menstimulasi kekuatan energi dalam tubuh untuk mengobati/menyehatkan
tubuh.
2.3.2 Teori Dasar Akupresur
Falsafah yang mendasari akupresur adalah :
a. Taoisme
Falsafah ini mengatakan bahwa jagad raya kehidupan atau mahluk
hidup termasuk manusia terdiri dari 2 unsur, yaitu unsur yin dan yang,
merupakan yang mempengaruhi kesehatan. Manusia yang sehat
memiliki kedua unsur yin dan yang seimbang. Jika salah satu lebih
dominan berarti kesehatan terganggu atau bisa dikatakan tidak
sehat.Terapi akupresur bertujuan untuk menyeimbangkan yin dan yang
(Sukanta, 2003: 4).
b. Teori Lima Unsur (U Sing)
Setiap fenomena di seluruh semesta dibentuk dari hasil pergerakkan
dari lima unsur yang memiliki sifat “kayu, api, tanah, logam, dan air”.
Kelima unsur tadi memiliki hubungan menghidupi dan membatasi.
Menerangkan hubungan antara organ dan bagian lain di dalam tubuh,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Organ padat seperti hati,
jantung, perikardium, limpa, paru, dan ginjal, organ tersebut bersifat
yin. Organ berongga meliputi kandung empedu, usus kecil, lambung,
usus besar dan kandung kemih dianggap organ luar bersifat yang,
seluruh organ tersebut mempunyai hubungan (Helena Laksmi Dewi,
2017)
2.3.3 Lokasi Titik Akupresur Saat Persalinan untuk Mengurangi Nyeri
Cara kerja akupresur ini sendiri cukup mudah dan sederhana karena tidak
memerlukan bantuan jarum akupuntur. Cukup dengan menekan pada titik-
titik tertentu sesuai dengan tujuan untuk apa akupresur dilakukan.
a. Akupresur untuk meningkatkan intensitas kontraksi disebut dengan
istilah Spleen 6 dan hoku atau usus besar 4. Spleen 6 dapat ditemukan
empat jari lebarnya di atas tulang pergelangan kaki .
Letakkan 4 jari di atas mata kaki di bagian kaki. Lalu tekan selama
satu menit dengan ibu jari, yaitu di bagian belakang tulang kaki kanan
bergantian dengan kaki kiri. Atau bersamaan secara simultan.
Gerakkan ibu jari naik turun sedikit atau dalam bentuk lingkaran kecil
(Klein & Thompson, 2009).

b. Hoku atau LI4 adanya di jaringan antara jempol dan jari telunjuk.

(Sumber : Safitri, 2018)


Letakkan jari di telapak tangan pasien dan ibu jari di luar telapak
tangan. Tekan perlahan secara bersamaan kiri dan kanan. Titik ini
sangat dikenal banyak orang dan sangat efektif untuk menghilangkan
sakit kepala. Lanjutkan menekan titik-titik ini dengan berhenti sejenak
dan hentikan jika kekuatan kontraksi sudah meningkat. Titik-titik ini
akan makin efektif jika dipadukan dengan tehnik untuk meningkatkan
kontraksi seperti mengelus pusar pasien. Titik akupresur ini akan
bekerja sangat efektif jika air ketuban sudah pecah sementara itu
kontraksi belum juga mengalami kemajuan. Jangan menggunakan
titik-titik ini jika waktu persalinan sudah lewat waktu. Karena tujuan
akupresur ini lebih ditujukan untuk merangsang kontraksi lebih cepat
dan mengurangi rasa sakit saat kontraksi berlangsung.
c. Dua titik pada tangan bisa meringankan sakit kontraksi.

d. Juga dapat mencoba satu titik pada bahu yang disebut Gallbladder 21.

Dapat menempatkan GB 21 dengan cara menekan ibu jari pada bahu


dekat ke arah leher, satu-dua inchi agak ke bawah leher. Dua titik ini
sangat mudah dilakukan. Tekan dengan keras selama 60 detik atau
hitung sampai angka 30. Berhentilah 2-3 menit, lalu tekan lagi. Titik
ini juga berguna bagi wanita setelah melahirkan.
e. Ada beberapa titik sacral dikenal dengan istilah Bladder 27-34 pada
tulang punggung bagian bawah yang juga sangat efektif untuk
mengatasi sakit saat kontraksi termasuk saat terasa sakit kontraksi ini
merambat sampai ke bagian pinggang bagian bawah menuju ke arah
paha.
Untuk mengurangi rasa sakit itu, suami atau bidan yang mendampingi
bisa mengelus dan sedikit menekan di dekat tulang ekor untuk
merangsang titik akupresur. Jika kesulitan menemukan titik akupresur
ini bisa dilakukan dengan memakai bola tennis atau kepalan tangan
merangsang daerah tulang punggung bagian bawah.
f. Titik K1, Titik ini terletak pada 1/3 bagian atas telapak kaki, ketika
telapak kaki fleksi (menarik jari kaki ke depan ke arah telapak kaki).

Lakukan penekanan yang kuat ke dalam dan ke depan ke arah jempol


kaki. Titik ini mempunyai efek relaksasi dan dapat digunakan kapan
saja saat persalinan. Penekanan pada titik ini juga dapat berguna saat
pasien panik (misal mempunyai pengalaman yang tidak
menyenangkan pada persalinan sebelumnya). Titik ini berguna untuk
membantu menenangkan wanita yang merasa ketakutan (Turana,
2004).
2.3.4 Teknik Manipulasi Pijat Akupresur
Dikutip dari modul (Helena Laksmi Dewi, 2017), teknik manipulasi atau
biasa dikenal dengan tehnik rangsangan pada pijat akupresur merupakan
teknik pemijtan berdasarkan hasil pemeriksaan pasien dan diagnosa yang
ditegakkan. Adapun tehnik manipulasi pijat atau perangsang dibagi
menjadi dua:
a. Teknik Penguatan (Tonifikasi)
1) Pemijatan dilakukan pada titik akupresur yang ditentukan
maksimal 30 putaran atau tekanan sesuaikan dengan kebutuhan
pasien
2) Arah putaran mengikuti jarum jam
3) Tekanan sedang, tidak terlalu kuat
4) Titik yang dipilih maksimal 10 titik akupresur
5) Jika dilakukan pemijatan pada titik meridian arah pijatan harus
searah dengan jalur perjalanan meridian.
b. Tehnik Pelemahan (Sedasi)
1) Pemijatan dilakukan pada titik akupresur yang dikeluhkan pasien
antara 40-60 kali tekanan atau putaran
2) Laju putaran tidak searah jarum jam
3) Tekanan dapat dilakukan secara sedang sampai kuat sesuai
kebutuhan
4) Titik yang dipilih disesuaikan dengan kebutuhan dan keluhan
pasien
5) Jika dilakukan pada area jalur meridian, jalur pemijatan harus
berlawanan arah dengan jalur perjalanan meridian
c. Cara Memijat
Ada beberapa cara memijat titik acupoint dengan menggunakan
anggota tubuh jemari tangan, telapak tangan, dan siku. Berikut
penjelasan singkatnya
1) Memijat tengkuk pada titik kantung empedu 20. Tekan perlahan
titik tersebut dengan ibu jari sesuai kebutuhan berdasarkan dari
keluhan pasien.
2) Menekan dan memutarkan jemari pada area bahu atau punggung,
searah jarum jam atau berlawanan sesuaikan dengan keluhan
pasien.
3) Gunakan telapak tangan untuk daerah yang lebar seperti punggung,
dengan kekuatan disesuaikan dengan kenyamanan pasien.
Biasanya ditekan naik turun dengan lembut, diputar searah jarum
jam atau sebaliknya sesuai keluhan pasien.
4) Pijatan dengan ujung jari yang ditekuk, biasanya digunakan untuk
mencapai titik dalam otot tebal/gemuk.
5) Memijat dengan kedua pangkal tangan digeser kiri kanan atau naik
turun secara bersamaan disesuaika dengan kebutuhan dan keluhan
pasien.
6) Pijat menggunakan siku untuk daerah yang keras dan tebal supaya
efek pijatan dapat tercapai.
7) Menggunakan dua jempol pada dua titik depan dan belakang
persendian.
8) Menggunakan jari jampol untuk titik usus besar 4 dengan cara naik
turun maupun mengurut sesuai keperluan dan keluhan pasien.
9) Memijat lembut pada titik pelipis, bisa dilakuan searah jarum jam
atau berlawanan disesuaikan dengan kebutuhan dan keluhan
pasien.
10) Memijat dan mengurut lokasi meridian di daerah punggung kaki
dengan jemari tangan naik turun, mengurut searah meridian atau
berlawanan sesuai kebutuhan pasien. (Helena Laksmi Dewi, 2017)
d. Manfaat Akupresur
Secara umum akupresur tidak hanya efektif untuk mengobati berbagai
macam penyakit, akupresur yang berguna untuk pencegahan penyakit,
menjaga kesehatan dan memperpanjang usia, dapat diterapkan tanpa
memandang jenis kelamin dan usia, serta tidak menyebabkan sakit.
Terapi akupresur dapat diterapkan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas serta anak-anak dalam mengatasi masalah kesehatan. Salah
satunya yaitu untuk mempercepat proses persalinan kala I pada ibu
bersalin (Helena Laksmi Dewi, 2017).

2.4 Kerangka Konsep


Kerangka konsep penelitian merupakan landasan berfikir dalam
melaksanakan suatu penelitian yang dikembangkan dari tinjauan teori.
Peneliti mencoba mengukur pengaruh akupresur terhadap intensitas nyeri
nyeri persalinan kala I. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variable
independen dan variable dependen. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah terapi akupresur dan variable dependennya adalah intensitas nyeri.

Skema 2.1
Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen: Variabel Dependen:

Terapi Akupresur Intensitas Nyeri

2.5 Hipotesis

Hipotesis berdasarkan kerangka konsep dari penelitian ini adalah ada


pengaruh terapi akupresur terhadap intensitas nyeri persalinan pada ibu bersalin
Kala I di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisa
cross sectional (potong lintang). Hal ini didasarkan pada pertimbangan
untuk mengidentifikasi pengaruh akupresur terhadap intensitas nyeri
persalinan kala 1 pada ibu primipara dengan cara melakukan pendekatan
observasi dan pengumpulan data secara bersamaan pada suatu saat (point
time approach) yang di lakukan pada satu waktu (snap shot).
Penelitian croos sectional mampu menjelaskan hubungan satu
variabel dengan variabel lain pada populasi yang di teliti, menguji
keberlakuan suatu model atau rumusan hipotesis serta tingkat perbedaan
diantara kelompok sampling pada satu waktu tertentu (Nurdini, 2006).
Penelitian ini mengidentifikasi kelompok sampel ibu primigravida
sebagai variabel bebas dengan karakteristik kelompok yang menggunakan
akupresur dan yang tidak menggunakan akupresur. Kedua kelompok akan
dilakukan observasi dan pengukuran intensitas nyeri persalinan.
3.1.2 Desain Peneitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian quasi-
eksperimen yang bersifat one group pretest-postest yaitu untuk
mengidentifikasi pengaruh metode akupresur terhadap nyeri persalinan kala
I fase aktif pada ibu inpartu yang mendapat akupresur dan yang tidak
mendapat akupresur.
Bentuk rancangan dapat digambarkan sebagai berikut :

Pre Test Perlakuan Post Test


01 X 02
Keterangan :
01 : ibu primipara dalam persalinan kala I yang tidak mendapat akupresur
02 : ibu primipara dalam persalinan kala I yang mendapat akupresur
X : dilakukan intervensi (teknik akupresur)
3.2 Lokasi dan Tempat Penelitian
3.2.1 Lokasi
Pengumpulan data dilakukan di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci. Alasan
pemilihan tempat penelitian adalah merupakan Praktek yang memiliki
banyak pasien partus dan memiliki tenaga yang kompeten..
3.2.2 Waktu Penelitian
Proses penelitian dilakukan dimulai dari bulan mei sampai dengan bulan
Juni 2021. Pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 20 Mei 2021
sampai dengan 27 Juli 2021

Tabel 3.1
Rencana Kegiatan Penelitian

Rencana Kegiatan Bulan


No
April Mei Juni Juli Agustus
1 Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi
Masalah
c. Penentuan
Tindakan
d. Pengajuan
Judul
e. Penyusunan
Proposal
f. Seminar
Proposal
g. Pengajuan Izin
Penelitian
2 Pelaksanaan
a. Penumpulan
Data Penelitian
b. Analisis Data
3 Penyusunan
Laporan
a. Penulisan
Laporan
b. Ujian Skripsi

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti
(Notoadmojo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien
inpartu kala I yang datang di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci. Jumlah
populasi dalam 3 bulan terakhir sebanyak 32 orang.
3.3.2 Sampel

Pada penelitian ini penarikan sampel dilakukan secara tidak acak


(non probalility sampling) yaitu dengan total sampling. Sampel pada
penelitian ini adalah seluruh pasien inpartu kala I di Praktek Mandiri
Bidan Tri Suci. Kriteria sampel menurut Nursalam (2003) dibedakan
menjadi dua, yaitu inklusi dan eksklusi. (Sastroasmoro & Ismail, 2014).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Ibu primigravida inpartu kala I pada fase aktif (pembukaan 4-5).
Aterm dengan kehamilan tunggal, presentasi kepala, kehamilan 37-42
minggu, rencana melahirkan normal.
2) Ketuban masih utuh
3) Tidak mendapatkan obat atau ramuan lain yang mempunyai efek anti
nyeri dan atau induksi
4) Bersedia menjadi subyek penelitian

Kriteria eksklusi pada penelitian ini:


1) Ibu inpartu kala I dengan gangguan kehamilan, misalnya: kehamilan
ganda, kelainan letak.
2) Kehamilan berisiko tinggi disertai dengan penyakit, seperti
preeklamsi, jantug, paru dan pecah ketuban dini.
3) Proses kehamilan diprediksikan menggunakan alat seperti vacuum,
forcep atau operasi
4) Ibu dengan kelainan panggul
5) Ibu dengan kelainan kontraksi uterus baik inersia uteri primer maupun
sekunder
6) Ibu yang terpapar akupresur pada titik SP6 dan LI4 masing-masing
lebih dari satu kali atau hanya salah satu dari kedua titik atau titik
selain SP6 dan LI4

3.4 Defenisi Operasional


Tabel 3.2
Defenisi Operasional

Varibel Defenisi Alat ukur Hasil ukur Skala


Penelitian Operasional ukur
Independen
Akupresur Akupresur/penekan Lembar Akupresur Nominal
an pada titik SP6 observasi dikelompokkan
dengan pelemahan menjadi:
(memijit > 40 kali 1. Dilakukan
berlawanan arah akupreusr
dengan jarum jam) 2. Tidak
dan LI4 dengan dilakukan
pelemahan akupresur
(memijit 30 kali
searah jarum jam)
pada fase aktif
(pembukaan 4)
masing-masing
satu kali
Dependen
Intensitas Gambaran tentang Visual Dinyatakan Ordinal
Nyeri seberapa parah Analog dengan nilai
nyeri dirasakan Scale rentang nilai
oleh individu (VAS) VAS= 0-10
dengan yang
garis dikelompokkan
horizontal menjadi:
sepanjang  0: tidak nyeri
10 cm  1-3:nyeri
ringan
 4-6:nyeri
sedang
 7-9:nyeri
berat
 10:nyeri
tidak
terkontrol
3.5 Etika Penelitian
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini, peneliti menggunakan
prinsip etik penelitian kebidanan. Peneliti menerapkan prinsip-prinsip etik
yang harus ditegakkan terhadap responden. Aspek-aspek etika tersebut adalah
self determination, privacy and autonomy, confidentiality, protection from
discomfort (Polit, Beck & Hungler, 2006).
Pada prinsip self determination responden diberi kebebasan
menentukan untuk ikut atau tidak ikut berpartispasi dalam penelitian setelah
sebelumnya diberikan penjelasan maksud dan tujuan penelitian ini. Setelah
responden setuju untuk terlibat dalam penelitian ini selanjutnya responden
menandatangani informed concerned yang telah disediakan.
Peneliti juga harus menjaga privacy responden dengan tidak
mencantumkan identitas/nama responden selama dan sesudah penelitian,
dalam rangka pertimbangan etik. Informasi yang diperoleh tetap dijaga
kerahasiaannya dan digunakan dan dimanfaatkan hanya untuk kegiatan
penelitian ini (confidentiality). Responden memiliki akses pada peneliti
terkait dengan penelitian. Responden tidak perlu mencantumkan informasi
pribadi berupa nama pada penelitian dan sebagai gantinya peneliti
menggunakan nomer responden.
Penelitian hanya akan menggunakan data yang diperoleh dari
responden untuk kepentingan penelitian. Perlindungan dari ketidaknyamanan
dan kerugian harus diperhatikan oleh peneliti agar responden dilindungi dari
eksploitasi dan peneliti juga harus menjamin bahwa semua usaha akan
dilakukan untuk meminimalkan bahaya atau kerugian dari suatu penelitian
(Protection from discomfort).

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpul Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Alat
pengumpulan data terbagi dalam dua instrument, yaitu instrument kuesioner
mengenai karakteristik demografi responden, instrument B kuesioner tentang
intensitas nyeri
1. Instrumen A karakteristik demografi responden meliputi: usia,
pendidikan, pekerjaan.
2. Instrumen B tingkat nyeri responden berupa Visual Analog Scale (VAS).
Responden memilih rentang nyari pada garis 0 sampai 10 sesuai dengan
tingkat nyeri yang dirasakan dimana 0 adalah tidak nyeri dan 10 nyeri
tidak terkontrol.
Peneliti tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas pada instrument
nyeri Visual Analog Scale (VAS) karena instrument ini merupakan
metode yang sudah dapat dipercaya validitasnya dan sudah dipakai pada
penelitian nyeri persalinan sebelumnya. Selain itu instrument ini telah
diuji oleh Sukowati (2007) dalam penelitian tentang efektifitas “paket
rileks” terhadap rasa nyeri ibu primipara kala I fase aktif dan didapat
hasil uji validitas dengan r > 0,365 serta reliabilitasnya 0,651.

3.7 Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data


a. Pengolahan Data
Tahapan yang dilakukan dalam pengolahan data (Hastono, 2007) yaitu: .
1. Editing Yaitu untuk memastikan bahwa kuesioner yang diberikan
telah lengkap, jelas, relevan dan konsisten dalam pengisiannya.
Dilakukan segera setelah kuesioner selesai diisi
2. Coding Merupakan kegiatan memberikan kode numerik (angka)
terhadap data
3. Scoring Setiap subvariabel diberikan skor sesuai dengan kategori
data dan jumlah butir pertanyaan dari subvariabel yang
bersangkutan.
4. Cleaning Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
di masukkan ke dalam komputer.
b. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan karakteristik masing-
masing variabel yang diteliti. Analisis tersebut menghasilkan
tampilan distribusi frekwensi dan persentase untuk data usia, tingkat
pendidikan, pekerjaan, intensitas nyeri
2. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh metode akupresur
dalam mengurangi intensitas nyeri ibu inpartu kala I fase aktif.
Dalam menganalisis data secara bivariat, pengujian data dilakukan
dengan uji statistik uji t-dependen yaitu uji statistik Paired sample t-
test untuk mengukur skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan
akupresur dan diperoleh mean perbedaan. Taraf signifikan (α =
0.05), pedoman dalam menerima hipotesis : jika data probabilitas
(p) < 0.05 maka H0 ditolak dan apabila nilai (p) > 0,05 maka H0
gagal ditolak.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Proses pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai
dengan 27 Juni 2021 di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci. Pada saat penelitian,
jumlah persalinan yang memenuhi kriteria inklusi di Praktek Mandiri Bidan
Tri Suci adalah 32 responden. Dari 32 responden tersebut, 17 responden
mendapat akupresur pada SP6 dan LI4 dan 15 responden tidak mendapat
akupresur pada titik SP6 dan LI4.
Hasil penelitian ini diuraikan melalui proses analisis univariat yang
meliputi karakteristik responden yaitu umur, pendidikan dan pekerjaan serta
identifikasi tingkat nyeri persalinan kala I. Analisis dilanjutkan dengan
melakukan analisis bivariat untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri
persalinan kala I pada ibu bersalin antara yang mendapatkan akupresur dan
yang tidak mendapatkan akupresur.

4.1.1. Analisis Univariat


Analisis univariat pada penelitian ini menggambarkan karakteristik
masing- masing variabel yang diteliti. Data yang bersifat kategorik dicari
frekuensi dan persentasenya sedangkan data yang bersifat numerik dicari
mean dan standar deviasinya. Karakteristik responden dari data demografi
meliputi : umur, pendidikan dan pekerjaan.
1. Karakteristik Demografi Responden
Berikut ini merupakan tabel data hasil penelitian tentang
karakteristik ibu inpartu di praktek mandiri bidan trisuci mulai Mei 2021
sampai dengan Juli 2021. Hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian
besar ibu inpartu di praktek mandiri bidan trisuci Usia ibu bersalin pada
kelompok yang mendapat akupresur mayoritas responden berusia <18 th
dan >36 th yaitu 9 orang (53%) sementara pada kelompok yang tidak
mendapat akupresur mayoritas berusia <18 th dan >36 th yaitu 8 orang
(47%)
Pendidikan pada kelompok yang mendapat akupresur mayoritas
responden berpendidikan rendah (SD-SMP) yaitu 10 orang (48%)
sementara pada kelompok yang tidak mendapat akupresur mayoritas
berpendidikan rendah (SD-SMP) yaitu 11 orang (52%).
Pekerjaan pada kelompok yang mendapat akupresur mayoritas
responden tidak bekerja yaitu 16 orang (62%) sementara pada kelompok
yang tidak mendapat akupresur mayoritas tidak bekerja yaitu 10 orang
(38%)
Dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan dan
Pekerjaan di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci, Mei-Juni 2021
Karakteristik
Frekuensi Persentase (%)
Responden
Umur
18-36 th 15 46,9
<18 th dan > 36 th 17 53,1
Pendidikan
Tinggi 11 34,4
Rendah 21 65,6
Pekerjaan
Bekerja 6 18,8
Tidak Bekerja 26 81,3

2. Karakteristik Intensitas Nyeri Responden Yang Mendapat


Akupresur dan Yang Tidak Mendapat Akupresur
Berdasarkan hasil penelitian, didapati bahwa skala nyeri sebelum
dilakukakan terapi acupressure yang dirasakan oleh responden berada
pada skala 6 sedangkan skala nyeri setelah dilakukakan terapi acupressure
yang dirasakan oleh responden berada pada skala 5. Dan nilai mean
Tingkat nyeri responden yang tidak mendapat metode akupresur rata-rata
mencapai 6,56 dengan stándar deviasi 0,840 dan yang mendapat metode
akupresur rata-rata tingkat nyeri ibu inpartu 5,09 dengan stándar deviasi
0,856. Nyeri responden yang tidak mendapat metode akupresur dan yang
mendapat metode akupresur.
Dapat dilihat dalam table 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri


Yang Tidak Mendapat Metode Akupresur Di Praktek Mandiri
Bidan Trisuci Mei-Juni 2021
Pretest
Skala Nyeri
Jumlah (n) Persentase (%)
4 - -
5 2 6,3
6 15 46,9
7 10 31,3
8 5 15,6
Total 32 100

Tabel 4.2 menjelaskan bahwa angka terbanyak skala nyeri sebelum


dilakukakan terapi acupressure yang dirasakan oleh responden berada
pada skala 6 dengan karakteristik nyeri menusuk, kuat dan mendominasi
indra, menyebabkan tidak fokus dan komunikasi terganggu.

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri


Yang Mendapat Metode Akupresur Di Praktek Mandiri Bidan
Trisuci Mei-Juni 2021
Pretest
Skala Nyeri
Jumlah (n) Persentase (%)
4 9 28,1
5 12 37,5
6 10 31,3
7 1 3,1
8 - -
Total 32 100

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa angka terbanyak skala nyeri sesudah


dilakukakan terapi acupressure yang dirasakan oleh responden berada pada
skala 5 dengan karakteristik nyeri cukup kuat dan dalam serta menusuk.
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri
Yang Tidak Mendapat Metode Akupresur Dan Yang
Mendapatkan Metode Akupresur Di Praktek Mandiri Bidan
Trisuci Mei-Juni 2021

Intensitas Nyeri Mean SD N

Intensitas Nyeri 6,56 0,840 32


yang tidak
mendapat metode
akupresur
Intensitas Nyeri 5,09 0,856 32
yang mendapat
metode akupresur

2. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh akupresur terhadap

intensitas nyeri pada persalinan kala fase aktif I. Dalam menganalisis data

secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji

statistik uji t-dependen dengan taraf signifikansi 95% (α = 0,05).

Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai probabilitas (p) < 0,05

maka Ho ditolak, apabila (p) > 0,05 maka Ho gagal ditolak.

Tingkat nyeri responden yang tidak mendapat metode akupresur rata-

rata mencapai 6,56 dengan stándar deviasi 0,840 dan yang mendapat

akupresur rata-rata tingkat nyeri ibu inpartu 5,09 dengan stándar deviasi

0,856. Dari hasil perhitungan beda skala nyeri di dapatkan perbedaan

rata-rata intensitas nyeri pada responden yang tidak mendapat akupresur

dengan yang mendapat akupresur metode akupresur yaitu 1,469 dengan

standar deviasi 1,191 dari uji statistik t-dependen didapat nilai p<0,000
sehingga dapat dinyatakan bahwa metode akupresur efektif secara

signifikan terhadap pengurangan intensitas nyeri pada persalinan kala I

fase aktif.

Tabel 4.3 Perbedaan Intensitas Nyeri Yang Tidak Mendapat


Akupresur Dengan Yang Mendapat Akupresur Metode Akupresur
di Praktek Mandiri Bidan Trisuci Mei-Juni 2021

Perbedaan Mean P-
No Variabel Mean SD
Mean SD Value
1 Intensitas 6,56 0,840
Nyeri
Sebelum
Intervensi
1,469 1,191 0,000
2 Intensitas 5,09 0,856
Nyeri
Setelah
Intervensi

4.2 PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian akan diuraikan pembahasan tentang penggunaan metode
akupresur terhadap intensitas nyeri persalinan sebagai berikut :

4.2.1. Karakteristik Demografi Responden


Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi umur, pendidikan dan
pekerjaan. Mayoritas umur responden berada pada rentang <18 th dan >36 th
hal ini sesuai dengan masa umur reproduktif sebuah pasangan yang
merencanakan kehamilan. Penelitian yang dilakukan oleh Kusuma (2013) di
RSUD Penembahan Senopati Bantul Yogyakarta didapatkan hasil bahwa
sebayak 78 responden (81,3%) ibu yang berumur 20-35 tahun merupakan
umur yang tidak beresiko dalam persalinan. Pada umur produksi tersebut
organ reproduksi wanita sudah siap dan matang untuk memproduksi ovum
yang baik dan servik sudah siap sebagai tempat pembuahan. Hal ini
menunjukkan bahwa kesadaaran dari masyarakat tinggi dan telah memahami
untuk lebih mengedepankan persalinan yang aman dan mengurangi resiko
persalinan pada usia yang terlalu muda atau terlalu tua.
Pada penelitian ini mayoritas ibu bersalin yang menjadi responden adalah
ibu dengan pendidikan rendah. Penelitian yang dilkukan oleh Budiman et al.,
(2017) menunjukkan bahwa ibu hamil dengan pendidikan SMA keatas rutin
memeriksakan kehamilannya ke layanan kesehatan dan mengakibatkan resiko
buruk kehamilan dapat ditekan dengan baik. ibu bersalin dengan pendidikan
yang tinggi ketika dihadapkan untuk menghadapi persalinan ibu akan mencari
informasi yang dapat dipercaya untuk kelansungan proses persalinan yang
lebih aman dan nyaman. Ibu dengan pendidikan lebih tinggi telah mendapat
wawasan yang lebih dan memiliki pola fikir yang lebih rasional yang dapat
mengantarkan ibu pada informasi dengan kenyamanan dan kesiapan
persalinan dengan baik.
Mayoritas ibu yang menjadi responden merupakan ibu bersalin yang tidak
bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Penelitian yang sama yang dilakukan
oleh Budiman et al., (2017) menunjukkan bahwa ibu dengan pekerjaan diluar
rumah dapat melakukan pekerjaannya apabila pekerjaan tersebut tidak dapat
mengganggu kehamilannya. Seperti yang terpapar di kalangan masyarakat
seorang ibu yang bekerja selain untuk menambah pendapatan keluarga juga
karena dengan alasan rasa bosan dan mengisi waktu luang. Seorang ibu
pekerja dapat masuk kerja sampai ketika menjelang partus, pekerjaan tidak
bisa dipaksaan sehingga memiliki waktu istirahat yang cukup bagi wanita
hamil, kelelahan berlebihan dapat membahayakan ibu dan janin dalam
kandungan yang merupakan salah satu penyebab abortus.
4.2.2. Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Yang Tidak
Mendapat Metode Akupresur Di Praktek Mandiri Bidan Trisuci Mei-
Juni 2021
Rata-rata skala nyeri yang tidak mendapatkan terapi akupresur skala nyeri
yang dirasakan responden berada pada sekala 6 yang merupakan nyeri kuat,
menusuk, dalam dan mendominasi indra serta megganggu komunikasi.
Perubahan skala nyeri tersebut berada pada karakteristik nyeri yang
mendominasi indra dan komunikasi yang terganggu.
Nyeri yang mendominasi indra yang dimaksudkan ialah apabila ibu
bersalin yang menjadi responden diberikan rangsangan lain dengan cara
memberikan sentuhan pada kaki atau bagian tubuh ibu yang lain. Skala 6
dapat diperoleh apabila saat diberikan rangsangan yang berupa sentuhan ibu
tidak dapat merasakan sentuhan tersebut berarti nyeri yang diarasakan ibu
sudah mendominasi panca indra. Panca indra yang paling peka terhadap rasa
nyeri persalinan ini biasanya ialah penglihatan, ketika ibu yang akan
melahirkan menahan nyeri sambil menutup mata maka skala 6 ini dapat
ditegakkan.
Karakteristik lain yang menjadi penentu indikator skala nyeri 6 ialah
komunikasi yang terganggu. Hal ini dapat ditandai dengan ibu yang akan
menghadapi persalinan apabila ibu tidak dapat menjawab pertanyaan dan
hanya berfokus pada rasa nyeri dan ketidaknyaman serta dapat menjawab
pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan pernyataan yang ditanyakan maka skala
6 yang ditegakkan.
4.2.3. Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Yang
Mendapat Metode Akupresur Di Praktek Mandiri Bidan Trisuci
Mei-Juni 2021

Rata-rata skala nyeri yang mendapatkan terapi akupresur yang dirasakan


oleh responden berada pada skala 5 dengan karakteristik nyeri cukup kuat,
dalam dan menusuk. Perubahan skala nyeri tersebut berada pada karakteristik
nyeri yang mendominasi indra dan komunikasi yang terganggu.
Nyeri yang mendominasi indra yang dimaksudkan ialah apabila ibu
bersalin yang menjadi responden diberikan rangsangan lain dengan cara
memberikan sentuhan pada kaki atau bagian tubuh ibu yang lain. Skala 5
apabila ibu diberikan rangsangan berupa sentuhan ibu masih dapat
merasakannya. Panca indra yang paling peka terhadap rasa nyeri persalinan
ini biasanya ialah penglihatan, ketika ibu yang akan melahirkan masih
membuka mata maka skala 5 yang harus ditegakan.
Karakteristik lain yang menjadi penentu indikator skala nyeri 5 ialah
komunikasi yang terganggu. Hal ini dapat ditandai dengan ibu yang akan
menghadapi persalinan yang masih mampu berkomunikasi dengan baik atau
mampu menjawab dengan baik dari setiap pertanyaan singkat yang diajukan
kepada ibu bersalin maka skala 5 yang ditegakkan.
4.2.4. Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Nyeri Yang Tidak
Mendapat Metode Akupresur Dan Yang Mendapatkan Metode
Akupresur Di Praktek Mandiri Bidan Trisuci Mei-Juni 2021

Tingkat nyeri responden sebelum dilakukan metode akupresur rata-


rata mencapai 6,56 dengan stándar deviasi 0,840 dan setelah dilakukan
intervensi rata-rata tingkat nyeri ibu inpartu 5,09 dengan stándar deviasi
0.856. Dari hasil perhitungan beda skala nyeri di dapatkan perbedaan
rata-rata intensitas nyeri pada responden sebelum dan setelah intervensi
dengan metode akupresur yaitu 1,469 dengan standar deviasi 1,191 dari
uji statistik t-dependen didapat nilai p<0,000. Sehingga dapat dinyatakan
bahwa metode akupresur efektif secara signifikan terhadap pengurangan
intensitas nyeri pada persalinan kala I fase aktif.
Terapi komplementer alternatif akupresure dari filososi pengobatan
tradisional Cina yaitu terori energi qi (perbaikan) memberikan efek lokal
yaitu penurunan rasa nyeri pada daerah panggul wanita sehingga mampu
mengadaptasi nyeri persalinan tersebut. Energi akupresure akan mengalir
bersama aliran meridian menuju target organ yang mengalami nyeri.
Stiimulasi pada titik akupresur akan memberikan efek perubahan biokimia,
fisiologis dan persepsi. Perubahan biokimia tersebut dapat brupa penigkatan
kadar endorfin dan perubahan fisiologis dapat berupa aktifitas aliran darah
serta oksigen sedangkan perupahan persepsi dapat berupa penurunan tingkat
nyeri.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Hajighasemali et al., pada tahun 2014 yang berjudul Comparison Of Effects
Of Spleen 6 Acupressure And Foot Reflexologi On The Intensity Of Pain In
The First Stage Of Labor dengan hasil bahwa akupresure pada titik SP6 dan
refleksi kaki efektif untuk menurunkan nyeri persalinan dan juga penelitian
untuk titik L14 selaras dengan penelitian Dabiri & Shahi pada pada tahun
2014 yang berjudul The Effect Of L14 Acupressure on Labor Pain Intensity
and Duration of Labor: A Randomized Controlled Trial dengan hasil
akupresur pada titik L14 juga efektif untuk menurunkan nyeri persalinan.
Teori kontrol gerbang menjadi landasan bahwa semua sensasi rasa sakit
dikirim ke otak melalui serabut saraf. Akupresure dapat memblokir transmisi
signal rasa sakit sampai ke otak dengan mempengaruhi konduksi sepanjang
saluran spinotalamikus dan sekaligus merangsang thalamus dan hipofisis
untuk melepaskan analgesik seperti β-endorphin. Pijatan akupresure dapat
mengaktifkan sistem endogen dan menghalangi konduksi saraf dari stimulus
rasa sakit serta mencapai efek analgesik. Hasil dari penurunan nyeri
persalinan ini merupakan metode traskutan dengan stimulasi acupoint yang
mudah dilakukan tanpa trauma yang merangsang pelepasan endog-peptida
opioid enous atau yang disebut sebagai efek untuk mengadaptasi rasa nyeri
persalinan.
Selain menurunkan nyeri pada persalinan akupresure juga mampu
memberikan rasa relaks pada tubuh ibu secara alami. Ketika titik-titik pada
akupresure dirangsang selain dapat memblokir rasa nyeri akupresure juga
dapat memberikan pelepasan ketegangan pada otot tubuh, peningkatan
sirkulasi darah dan peningkatan sirkulasi qi yang berdampak pada proses
penyembuhan serta mendetoksifikasi tubuh untuk berbaikan tubuh yang lebih
efektif. Akupresure mampu membantu mengatasi keluhan seperti nyeri kram
dan mempersiapkan teknik pernfasan yang lebih baik untuk menghadapi
persalinan dan juga memicu aktifitas otot dan panggul yang berfungsi sangat
penting dari faktor proses persalinan yang nyaman.
Akupresur merupakan terapi pijat dan tekanan dibeberapa titik khusus,
khususnya pada titik L14 dan SP6 sebanyak minimal 30 kali atau sampai
nyeri berkurang. Akupresur mampu mengaktifkan arefen Aβ sehingga pada
„gerbang‟ neurologis pada modulasi serat A dan C yang terletak pada kornu
dorsalis korda spinalis dapat tertutup dan mampu menurunkan nyeri
persalinan. Hasil dari beberapa penelitian tentang akupresur menunjukkan
efektif untuk mengurangi nyeri persalinan pada kala 1 dan rasa cemas dalam
menghadapi persalinan walaupun titik yang digunakan dalam setiap penelitan
berbeda-beda. Hal ini selaras dengan pernyataan Ling et al., (2017) bahwa
titik-titik pada akupresur di anggap dapat merangsang perubahan kadar
esterogen dan progesteron yang mengakibatkan peningkatan oksitosin
sehingga akan ada peningkatan kontraksi pada uterus dan dapat mengadaptasi
nyeri persalinan yang diarasakan pada kala 1 saat tahapan pembukaan 4-10
cm, adapun titik-titik tersebut diantaranya ialah pada titik L14 dan SP6.
Menurut prinsip-prinsip pengobatan tradisional Cina, acupoint tersebut yang
disebut juga Dia-Sea of Yang-ming dapat menghasilkan tion inflamma-
perifer yang meningkatkan ambang rasa sakit dengan regulat ekspresi mRNA
dari interlekuin-1 reseptor pada pariaquenductal sehingga menghasilkan efek
analgesik selama proses persalinan. Titik-titik akupresure tersebut
menginduksi stimulasi mekanik yang kuat karena permeabilitas yang rendah
dan difusi yang lambat di wilayah-wilayah nyeri dan menyebabkan sebagian
blok konduksi saraf dari sinyal rasa sakit yang mengarah pada nyeri
persalinan tertutup.
Penelitian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam mengurangi
intensitas nyeri persalinan pada sebelum dan sesudah dilakukan terapi
akupresure pada titik SP6 dan L14, hasil penelitian menunjukkan kepuasan
perempuan meningkat dengan penurunan nyeri tersebut. Dengan kata lain, ibu
bersalin merasa puas dan nyaman dengan teknik akupresure ini. Akupresure
ini dapat efektif dalam penurunan nyeri persalinan sehingga baik diterapkan
dalam mengatasi serta mengadapatsi nyeri persalinan yang dirasakan ibu
hamil. Akupresure dapat diterapkan sesuai SOP dengan memikirkan indikasi
dan kontraindikasi pada ibu hamil yang akan menerima terapi ini. Sehingga,
proses persalinan dapat dilaksanakan dengan nyaman dan aman bagi ibu
hamil dan juga pada janin yang akan dilahirkan.
4.3 Keterbatasan Penelitian
4.3.1 Pengambilan sampel
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri tanpa peneliti pembantu
sehingga diharapkan hasil penelitianpun tidak dipengaruhi oleh perbedaan
persepsi terhadap objek penelitian. Selain itu pengambilan kriteria sampel
hanya pada responden yang dilakukan akupresur pada titik SP6 dan LI4
masing-masing satu kali sehingga tidak diketahui efek akupresur itu
sendiri jika dilakukan lebih dari satu kali atau pada titik yang berbeda.
4.3.2 Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat nyeri adalah dengan
menggunakan Visual Analog Scale (VAS), instrument ini hanya mengukur
dari sisi tingkat atau intensitasnya saja tanpa mengukur komponen yang
lainnya.
4.3.3 Pelaksanaan Akupresur
Pelaksanaan akupresur di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci ini belum
terprogram dengan baik namun ada beberapa perawat atau bidan yang
sudah berkompeten dalam pelaksanaan teknik akupresur ini sehingga tidak
semua pasien mendapatkan perlakuan yang sama. Selain itu perawat atau
bidan yang melaksanakan akupresur memiliki pengalaman yang berbeda
dalam melaksanakan akupresur sehingga ada kemungkinan berpengaruhi
terhadap efektifitas akupresur.
4.3.4 Variabel penelitian
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap intensitas nyeri
persalinan kala I yang tidak diteliti oleh peneliti seperti aspek budaya,
support sisitem, emosi dan persiapan persalinan.
4.3.5 Hasil Penelitian
Penelitian ini hanya meneliti pengaruh akupresur terhadap intensitas nyeri
persalinan kala I berdasarkan karakteristik responden dan tidak melihat
pengaruh faktor yang lain. Selain itu pengukuran nyeri hanya dilakukan
satu kali yaitu pada pembukaan 4-5 cm.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang penggunaan metode akupresur
dalam pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif di Praktek Mandiri
Bidan Trisuci tahun 2021 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik intensitas nyeri responden yang tidak mendapat akupresur
dengan skala nyeri 6 dan yang mendapat akupresur skala nyeri 5
2. Karakteristik intensitas nyeri responden yang tidak mendapat akupresur
adalah dengan nilai rata-rata mencapai 6,56 dan stándar deviasi 0,840 dan
yang mendapat akupresur nilai rata-rata tingkat nyeri ibu inpartu 5,09
dengan stándar deviasi 0,856.
3. Perbedaan nilai rata-rata intensitas nyeri pada responden yang tidak
mendapat akupresur dengan yang mendapat akupresur yaitu 1,469 dengan
standard deviasi 1,191 dari uji statistik t dependen didapat nilai p<0,000
sehingga dapat dinyatakan bahwa metode akupresur efektif secara
signifikan terhadap pengurangan intensitas nyeri pada persalinan kala I
fase aktif.
1.2 Saran
1.2.1 Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akupresur merupakan salah satu

teknik nonfarmakologi yang dapat memberikan manfaat untuk mengurangi

intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Oleh sebab itu penting untuk

diinformasikan dan diterapkan di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci guna

membantu ibu mengurangi rasa sakit.


1.2.2 Institusi Penelitian

Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan menambah informasi dalam

perkembangan ilmu pengetahuan terdapat pengaruh antara penggunaan

metode akupresur dengan penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif.

1.2.3 Peneliti Selanjutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi referensi awal dalam

melanjutkan penelitian yang sama serta menambah variabel penelitian agar

penelitian tersebut dapat semakin akurat


DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S.,.2013. Persalinan Tanpa Nyeri Berlebihan. Yogjakarta: Ar-Ruzz


Media.Hal: 24
Batbual, Bringiwatty, 2010. Hypnosis Hypnobrithing Nyeri Persalinan dan
Berbagai Metode Penanganannya. Gosyen Publishing. Yogyakarta.
Bobak, I.M., Lowdermilk, D.l.,& Jensen,M.D.2004. Buku Ajar keperawatan
Maternitas. Jakarta: EGC. Hal : 205
Cuningham, G.F., Gant, N.F., Leveno, K.J., Gilstrap. L.C., Huath, J.C., &
Wenatrom, K.D. (2005) Obstetri Williams. Jakarta: EGC . Hal :78
Henderson C, dan Jones, K. 2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Helena Laksmi Dewi. 2017. Pengenalan Ilmu Pengobatan Timur Akupresur Level
Ii Kkni Dan Akupresur Aplikatif Untuk Mengurangi Keluhan Pada
KasusKasus Kebidanan. Lampung.
Judha, M. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta
Muha Medika. Hal : 169
Lukas, M (2004) Terapi Rasional Nyeri. Jakarta: Aditia Media. Hal : 88
Mander, R. (2003) Nyeri Persalinan. Jakarta:EGC. Hal : 92
Notoatmodjo Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta. 243 Halaman
Potter and Perry.(2006). Fundamental Keperawatan. Vol:2. Jakarta: EGC.
Safitri, A. M. 2018. Mengeal akupresur dan manfaatnya untuk induksi persalinan.
Diakses pada tanggal 8 Juni 2021 dari https://www.Hellosehatr.com:
https://www.Hellodokter.com
Sastroasmoro . 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Agung
Seto. 342 Halaman
Sukanta, P. O. (2003). Akupresur dan Minuman Untuk Mengatasi Gangguan
Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Elex Media Komputindo
Yusra, d. F. 2018. https://hellosehat.com informasi kesehatan, kehamilan,
melahirkan. (HelloSehat, Producer) Retrieved 20 juni 2021, from
www.healthline.com: https://hellosehat.com
INFORMED CONSENT

Saya menyatakan bersedia berpartisipasi sebagai responden pada


penelitian yang berjudul Pengaruh Akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan
Kala I pada ibu bersalin di praktek mandiri bidan tri suci yang dilakukan oleh
saudari nurhalimah. Saya telah mengerti maksud dan tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui pengaruh akupresur terhadap tingkat nyeri persalinan
Kala I pada ibu bersalin.

Saya mengerti risiko yang ditimbulkan sangat kecil. Apabila ada risiko
ketidak nyamanan bagi saya maka saya dapat berhenti sebagai responden. Saya
mengerti dengan baik bahwa penelitian ini akan dijaga kerahasiaan dengan tidak
mencantumkan nama saya dalam pengumpulan data dan penyimpanan data oleh
peneliti dan secara hati-hati hanya ada dalam computer dan file pribadi peneliti.

Saya memahami dengan keikutsertaan saya sebagai responden pada penelitian ini
sangat besar manfaatnya bagi peningkatan pelayanan kesehatan khususnya dalam
merawat ibu bersalin. Demikianlah secara sukarela dan tidak ada paksaan dari
pihak manapun dan dengan penuh kesadaran saya bersedia berpartisipasi dengan
ikhlas dan sungguh dalam penelitian ini.

Medan, Mei 2021

Mengetahui Menyetujui
Suami/Keluarga Responden

( ) ( )
FORMULIR DATA RESPONDEN

Petunjuk : Isilah data responden pada tempat yang telah tersedia dibawah ini.
Tanggal pengkajian:………………….

1 No RESPONDEN
2 UMUR
3 PENDIDIKAN
4 PEKERJAAN
5 USIA GESTASI
6 STATUS AKUPRESUR  Mendapat
akupresur
 Tidak mendapat
akupresur
LEMBAR PENGUKURAN TINGKAT NYERI
DENGAN VISUAL ANALOG SCALE (VAS)

1. Pengukuran tingkat nyeri dengan VAS merupakan pengukuran secara


subyektif
2. Penilaian tingkat nyeri dengan VAS dilakukan 30 menit setelah ibu terpapar
akupresur dan 60 menit setelah terpapar akupresur.
3. Langkah-langkah pengukuran tingkat nyeri:
Jelaskan kepada ibu tingkatan nyeri pada rentang 0 – 10:
 0: tidak nyeri
 1: nyeri ringan hampir tidak terasa
 2: nyeri ringan tetapi lebih nyeri dari
 1-3: nyeri ringan tetapi labih nyeri dari
 2-4: nyeri sedang
 5: nyeri sedang tetapi lebih nyeri dari
 4-6: nyeri sedang tetapi lebih nyeri dari
 5-7: nyeri berat terkontrol
 8: nyeri berat terkontrol tetapi lebih berat dari
 7-9: nyeri berat terkontrol tetapi lebih berat dari 8
 10: nyeri berat tidak terkontrol
4. Dokumentasikan hasil pengukuran dengan memberikan tanda √ (checklist)
pada kotak yang tersedia
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak nyeri
Nyeri berat
tidak terkontrol
JUDUL SOP: ACUPRESSURE POINT FOR
LOCATATION
No PROSEDUR TETAP
No Dokumen: No Revisi : Halaman
Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh:
1 PENGERTIAN Merupakan salah satu bentuk terapi sentuhan (toch
therapy) yang didasarkan pada prinsip ilmu
akupuntur dan pengobatan cina, dimana beberapa
titik yang terdapat pada permukaan tubuh
dirangsang dengan penekanan jari.
2 TUJUAN Membangun kembali sel-sel dalam tubuh yang
melemah serta mampu membuat sistem pertahanan
dan meregerasikan sel tubuh
3 INDIKASI 1. Pasien keadaan nyeri seperti nyeri kepala,
migren, nyeri bahu, nyeri lambung, nyeri haid,
nyeri sendi, dan lain-lain.
2. Kelainan fungsional seperti asma, alergi,
insomnia, mual pada kehamilan
3. 3. Beberapa kelainan saraf seperti mengurangi
nafsu makan, menurunkan kadar gula darah,
mengkatkan stamina, efek analgesik pada
operasi lain-lain
4 KONTRAINDIKASI 1. Faktur tulang
2. Luka bakar
3. Daerah kemerahan pada kulit
4. bengkak
5 PERSIAPAN ALAT 1. Selimut mandi
2. Handuk mandi
3. Lotion, bedak, baby oil
6 PERSIAPAN 1. Persiapan tempat
LINGKUNGAN 2. Persiapan posisi tempat
3. Persiapan ruangan
7 PERSIAPAN 1. Pastikan identitas klien
PASIEN 2. Mengatur posisi pasien
3. Mengkaji kondisi pasien
4. Mengkaji kondisi kulit
5. Jaga privasi kalian
8 PERSIAPAN 4. Beri salam dan perkenalkan diri
BIDAN 5. Kaji kondisi klien
6. Mengkaji kondisi kulit
9 Cara Kerja:
Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan nama kesukaannya
2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
3. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien dan
keluarga
4. Berikan kesempatan kepada klien atau keluarga untuk bertanya
sebelum terapi dilakukan

Tahap Kerja
1. Jaga privasi klien dengan menutup tirai
2. Atur posisi klien dengan memposisikan klien pada posisi terlentang
(supinasi), duduk, duduk dengan tangan bertumpu di meja, berbaring
miring, atau tengkurap dan berikan alas
3. Bantu melepaskan pakaian klien atau aksesoris yang dapat
menghambat tindakan yang akan dilakukan, jika perlu
4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika perlu
5. Cari titik-titik rangsangan yang ada di tubuh, menekannya hingga
masuk ke sisitem saraf. akupresur hanya memakai tekanan jari, yaitu
jenis tekan putar, tekan titik, dan tekan lurus. Kemudian lakukan
penekanan pada 2 titik atau jalur meridian tubuh. Meridian tubuh
adalah saluran menyebarkan chi (energi vital) keseluruh tubuh. Titik
akupresure yang biasanya digunakan untuk mengurangi nyeri pada
persalinan merupakan titik L14 dan SP6. Akupresure pada titik
tersebut dapat merangsang oksitosin untuk merangsang kontraksi
rahim untuk meningkatkan proses persalinan dan mengelola nyeri
pada persalinan. SP6 atau sanyinjiao adalah titik akupresur yang
paling penting untuk menghilangkan nyeri persalinan terletak pada
empat jari diatas mata kaki, pengukuran menggunakan tangan
responden.

Gambar letak SP6 atau sanynjiao

Sedangkan titik L14 atau he ku terletak antara tulang metakarpal


pertama dan kedua pada bagian distal lipatan kedua. Reflexology
dapat dilakukan dengan menggunakan ibu jari telunjuk untuk
menerapkan tekanan atau pijatan yang menyebabkan respon fisiologis
dan perbaikan termasuk meningkatkan sirkulasi darah, efek
menenangkan dan efek energi mekanisme mental
Gambar letak L14 atau he ku

6. Penekanan dilakukan sebanyak 30 kali atau sampai rasa sakitnya


mulai berkurang.

Terminasi
1. Jelaskan pada klien bahwa terapi sudah selesai dilakukan
2. Kaji respon klien setelah dilakukan terapi
3. Berikan reinforcement positif kepada klien
4. Rapikan pakaian klien dan kembalikan ke posisi yang nyaman 5.
Rapikan alat-alat
10 HASIL
1. Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah tindakan
2. Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
4. Cuci tangan
11 DOKUMENTASI
1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif)
3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP
12 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Perhatikan kebersihan tangan yang akan digunakan.
2. Penekanan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi klien.
3. Titik-titik penekanan harus diperhatikan dan harus tepat
Referensi: RSCM. 2008. Kontra Indikasi dan Efek Samping. Departemen Akupunktur
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. http://akupunkturrscm.com/indikasi.php [14
September 2014]
Frequency Table

UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18-36 15 46.9 46.9 46.9
<18 - >36 17 53.1 53.1 100.0
Total 32 100.0 100.0

PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid RENDAH (SD-SMP) 21 65.6 65.6 65.6
TINGGI (SMA-PT) 11 34.4 34.4 100.0
Total 32 100.0 100.0

PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BEKERJA 6 18.8 18.8 18.8
TIDAK BEKERJA 26 81.3 81.3 100.0
Total 32 100.0 100.0
Frequency Table

yang tidak mendapatkan akupresur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

5 2 6,3 6,3 6,3

6 15 46,9 46,9 53,1

Valid 7 10 31,3 31,3 84,4

8 5 15,6 15,6 100,0

Total 32 100,0 100,0

yang mendapatkan akupresur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

4 9 28,1 28,1 28,1

5 12 37,5 37,5 65,6

Valid 6 10 31,3 31,3 96,9

7 1 3,1 3,1 100,0

Total 32 100,0 100,0

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error


Mean

yang tidak mendapatkan


6,56 32 0,840 0,148
akupresur
Pair 1
yang mendapatkan
5,09 32 0,856 0,151
akupresur
Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

yang tidak mendapatkan


Pair 1 akupresur & yang mendapatkan 32 0,014 0,939
akupresur

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig.

Mean Std. Std. 95% (2-tailed)

Deviation Error Confidence


Mean Interval of the
Difference

Lower Upper

yang tidak
mendapatkan
Pair 1 akupresur - yang 1,469 1,191 0,211 1,039 1,898 6,976 31 0,000
mendapatkan
akupresur
MASTER TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN

KARAKTERISTIK RESPONDEN

NO
RESPONDEN UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
1 1 1 1
2 2 2 2
3 1 1 2
4 2 1 2
5 1 2 1
6 2 2 2
7 1 1 2
8 1 1 2
9 2 2 2
10 2 2 2
11 2 1 1
12 1 1 2
13 2 1 2
14 2 2 2
15 1 1 2
16 1 1 1
17 2 2 2
18 1 1 2
19 2 1 2
20 2 2 1
21 1 1 2
22 2 1 2
23 2 2 1
24 1 1 2
25 1 1 2
26 2 1 2
27 2 2 2
28 1 1 2
29 1 1 2
30 2 2 2
31 2 1 2
32 1 1 2
MASTER TABEL SKALA NYERIS

Skala nyeri yang tidak Skala nyeri yang


mendapatkan akupresur mendapatkan akupresur
7 6
5 4
6 5
7 6
6 5
6 6
7 4
8 6
6 4
7 6
6 5
7 6
6 5
7 7
8 4
6 4
6 5
6 6
8 5
7 4
6 5
5 5
6 6
7 5
8 5
6 6
7 4
6 4
8 5
6 4
7 5
6 6
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : NURHALIMAH

Tempat/tanggal lahir : UJUNGBATU, 26 APRIL 1997

Agama : ISLAM

Nama Ayah : MARAIMAN SIREGAR

Nama Ibu : SARMIDA

Anak Ke : 3 dari 5 bersaudara

Alamat : PEMATANG TEBIH, KEC. UJUNGBATU, KAB.


ROKAN HULU, RIAU

Riwayat Pendidikan :

SD NEGERI 015 UJUNGBATU : TAHUN 2004-2010

MTs NEGERI TANDUN : TAHUN 2010-2013

SMK NEGERI 1 UJUNGBATU : TAHUN 2013-2016

STIKEs MITRA HUSADA MEDAN : TAHUN 2016-2019

UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA : TAHUN 2020-2021


PEMERINTAH KOTA MEDAN
DINAS KESEHATAN
PRAKTEK MANDIRI BIDAN TRI SUCI
Jln. Utama Pasar V Helvetia, Hp 085275320543
EMAIL : trisuci316@gmail.com
KODE POS : 20373

SURAT KETERANGAN

Nomor : / II / PMB.XXV / 2021

Sehubungan dengan surat dari Universitas Haji Sumatera Utara, Nomor:


1053/Unhaj/Dk.F.IK/02/VI/2021, hal :Izin Mengadakan Penelitian tertanggal 25
Juni 2021, maka Kepala Praktek Mandiri Bidan Tri Suci dengan ini menerangkan
nama mahasiswa di bawah ini :

Nama : Nurhalimah

NIM : 2015302182

Benar telah mengadakan penelitian di Praktek Mandiri Bidan Tri suci pada
tanggal 25 Juni 2021 s/d 27 Juli 2021 guna melengkapi data pada penyusunan
Skripsi yang berjudul : “Pengaruh Terapi Akupresure Terhadap Intensitas
Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Kala 1 Di Praktek Bidan Mandiri
Trisuci Tahun 2021 ”.

Demikian Surat Keterangan diperbuat untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 25 Juni 2021


Kepala PMB,

TRISUCI, Amd.Keb
NIP. 198309032017042004
Gambar 1. Peneliti Melakukan Akupresure Pada Titik SP6 Pada Ny.
J Di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci Oleh Nurhalimah Mahasiswi
Universitas Haji Medan

Gambar 1. Peneliti Melakukan Akupresure Pada Titik LI4 Pada Ny.


J Di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci Oleh Nurhalimah Mahasiswi
Universitas Haji Medan

Anda mungkin juga menyukai