SKRIPSI
NURHALIMAH
2015302182
SKRIPSI
NURHALIMAH
2015302182
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi/KTI
Mengetahui :
Ka. Program Studi Ilmu Kebidanan
Mengesahkan :
Universitas Haji Sumatera Utara
Rektor
ABSTRAK
ABSTRACT
(Nurhalimah)
DAFTAR ISI
Tabel 1.1
Perbandingan Penelitian
2) Persalinan kala II
Selama persalinan kala II, pada saat serviks dilatasi penuh, stimulasi
nyeri berlangsung terus dari kontraksi corpus uteri dan distensil
segmen bawah rahim. (Andarmoyo,2013). Nyeri yang dirasakan
berasal dari punggung bawah sampai paha, dan dirasakan berupa nyeri
lokal yang disertai kram dan sensasi robekan akibat laserasi serviks
dan vagina atau jaringan perineum, dapat pula disertai sensasi seperti
terbakar saat terjadi peregangan dan beralih dirasakan pula pada
punggung, pinggang, dan paha (Bobak, 2004). Rasa nyeri yang dialami
ibu dapat bersifat sedang hingga berat, ibu kadang mengalami sensansi
kram pada anggota tubuh bagian bawah, nyeri pada punggung bagian
belakang juga dapat dirasakan diantara kontraksi. Lokasi nyeri pada
setiap tahap dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.2 Rasa tidak nyaman saat melahirkan (Bobak, 2015)
3) Transmisi Nyeri
Beberapa Teori tentang transmisi nyeri :
(1) Teori Spesivitas (Specivicity Theory)
(2) Teori Pola (Pattern Theory)
(3) Teori Gerbang Kendali Nyeri (Gate Control Theory)
2.1.5 Nyeri persalinan dan respons tubuh
1) Respon Fisiologis Tubuh
Nyeri yang menyertai kontraksi uterus mempengaruhi mekanisme
fisiologi sejumlah sistem tubuh yang selalu menyebabkan respons
stress (Brownridge, 1995 dalam Batbual, 2010). Respon tubuh yang
involunter ini merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri
untuk menjaga homeostasis, tetapi nyeri persalinan yang berat dan
lama dapat mempengaruhi ventilasi, sirkulasi, metabolisme dan
sirkulasi uterus (Andarmoyo, 2013)
(1) Ventilasi
Nyeri yang menyertai kontraksi uterus menyebabkan
hiperventilasi, dengan frekuensi pernapasan tercatat 60-70
kali/menit. Hiperventilasi sebaliknya menyebabkan penurunan
kadar PaC02 (kadar pada kehamilan normal adalah 32 mm hg,
kadar yang menurun adalah 16-20 mmHg (bonica) dan
konsekuensinya adalah .peningkatan kadar pH. Salah satu bahaya
kadar PaCO2 ibu yang rendah adalah penurunan kadar PaCO2
janin yang menyebabkan deselerasi lambat denyut jantung janin.
Hiperventilasi dapat mempengaruhi keseimbangan asam basa
sirkulasi, menghasilkan alkalosis dengan pH > 7,5. Bahaya nyata
alkalosis selama persalinan adalah penurunan oksigen bagi janin.
Alkalosis juga dapat menginduksi vasokontriksi uterus,
memperlamat persalinan dan alkalosis yang makin memburuk.
Hiperventilasi bersamaan dengan penggunaan energi untuk
mengejan selama kala dua persalinan dapat meningkatkan
konsumsi oksigen ibu sehingga memperburuk kondisi janin.
(2) Fungsi kardiovaskuler
Curah jantung meningkat secara progresif seiring dengan semakin
majunya persalinan terutama karena nyeri persalinan. Peningkatan
tersebut dapat sebesar 15-20% di atas curah jantung sebelum
persalinan selama awal kala satu dan sebesar 45-50% selama kala
dua. Setiap kontraksi uterus meningkatkan curah jantung 20-30%
lebih tinggi dari pada saat relaksasi uterus. Peningkatan curah
jantung sebagian diakibatkan oleh fakta bahwa dengan setiap
kontraksi, kurang lebih 200-300 ml darah dialirkan dari uterus
kedalam siklus maternal juga karena peningkatan kerja sistem saraf
simpatis akibat nyeri persalinan, kecemasan dan ketakutan bersama
dengan semakin majunya persalinan. Nyeri akibat kontraksi uterus
juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik dan
diastolik, bagi wanita bersalin yang sehat tidak membahayakan,
tetapi bagi wanita yang menderita penyakit jantung, preeklampsia
atau hipertensi memiliki resiko yang dapat membahayakan baik
bagi ibu maupun janin.
(3) Efek metabolik
Peningkatan aktivitas saraf simpatis yang disebabkan nyeri
persalinan dapat menyebabkan peningkatan metabolisme dan
konsumsi oksigen serta penurunan motilitas saluran cerna dan
kandung kemih.Nyeri dan kecemasan yang menyertai persalinan
dapat menyebabkan kelambatan pengosongan lambung.
Peningkatan konsumsi oksigen, kehilangan natrium bikarbonat
melalui ginjal untuk mengompensasi alkalosisrespiratorik yang
disebabkan nyeri persalinan dapat menyebabkan asidosis metabolic
pada ibu yang kemudian juga akan dialami oleh janin (Andarmoyo,
2013)
(4) Efek endokrin
Stress yang disebabkan oleh nyeri persalinan dapat meningkatkan
pelepasan ketokolamin dan kortisol maternal yang akan
menyebabkan penurunan aliran darah uterus. Ketakutan dan
kecemasan selama persalinan juga dapat meningkatkan kadar
adrenalin. Salah satu efek peningkatan kadar adrenalin adalah
penurunan aktivitas uterus yang dapat menyebabkan aktivitas
uterus yang tidak terkoordinasi yang dapat menyebabkan
persalinan lama. Persalinan lama dapat menyebabkan kelelahan
pada ibu dan beresiko terjadi gawat janin yang dapat
membahayakan baik bagi ibu maupun janin (Batbual, 2010).
2) Respon Perilaku da n Psikologis
Nyeri persalinan juga berhubungan dengan respons perilaku yang
dapat diamati, misalnya vokalisasi, ekspresi wajah, gerakan tubuh dan
verbalisasi. Vokalisasi mengacu pada suara yang dihasilkan sebagai
respons nyeri persalinan dan dapat mencakup erangan, rintihan, dan
atau jeritan dan tangisan. Di sisi lain ekspresi wajah merupakan bukti
bahwa wanita sedang mengalami nyeri persalinan. Ekspresi wajah
yang berhubungan dengan nyeri persalinan mencakup gigi yang
dikatupkan, bibir yang terkatup erat, mata terpejam rapat-rapat dan
otot rahang yang mengeras.
Gerakan tubuh seperti imobilisasi, otot yang tegang dan
kegelisahan juga perilaku yang berhubungan atau sebagai respons
terhadap nyeri persalinan. Perilaku yang dipelajari bersifat individual
dan secara umum mewakili strategi koping yang telah digunakan
wanita dalam pengalaman sebelumnya mengatasi nyeri. Proses
perseptual dan kognitif yang kompleks dalam sistem syaraf pusat
mempengaruhi impuls nosiseptif sehingga impuls ini diinterpretasikan
dengan emosi, keyakinan dan pengharapan pada saat itu. Akibat proses
inilah makna, kualitas, dan intensitas nyeri serta respons perilaku dan
psikologis terhadap nyeri ditentukan dalam kaitannya dengan tipe
kepribadian, latar belakang budaya, pengalaman masa lalu dan konteks
psikologis saat nyeri telah dialami (Batbual, 2010).
2.1.6 Intensitas nyeri
Intensitas nyeri adalah gambaran seberapa parah nyeri dirasakan oleh
individu. Pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan
kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda
oleh dua orang yang berbeda. Terdapat beberapa skala nyeri yang dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat nyeri antara lain :
1) Verbal Descriptor Scale (VDS)
Skala pendeskripsi verbal merupakan sebuah garis yang terdiri dari
tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang
sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diurutkan dari "tidak terasa
nyeri" sampai "nyeri yang tidak tertahan". Alat VDS ini
memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan
rasa nyeri (Potter &Perry 2005).
2) Visual Analog Scale (VAS)
VAS merupakan suatu garis lurus yang mewakili intensitas nyeri
yang terus menerus. Skala ini memberikan kebebasan penuh pada klien
untuk mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS merupakan pengukur
keparahan nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat mengidentifikasi
setiap titik pada rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata (Potter
& Perry 2005). Penjelasan tentang intensitas digambarkan sebagai
berikut :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2.3 Akupresur
2.3.1 Pengertian Akupresur
Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti jarum
dan menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan dalam
memberikan rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan teknik
penekanan. Penekanan dilakukan sebagai pengganti penusukkan jarum
yang dilakukan pada akupunktur dengan tujuan untuk melancarkan aliran
energi vital (Qi) pada seluruh tubuh (Kemenkes, 2015: 5). Akupresur atau
akupuntur tanpa jarum merupakan metode pengobatan/penyembuhan
dengan melakukan pemijatan/menekan dengan jemari dipermukaan kulit,
dimana pemijatan/tekanan tersebut akan mengurangi ketegangan sehingga
menjadi lebih rileks, meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh dan
menstimulasi kekuatan energi dalam tubuh untuk mengobati/menyehatkan
tubuh.
2.3.2 Teori Dasar Akupresur
Falsafah yang mendasari akupresur adalah :
a. Taoisme
Falsafah ini mengatakan bahwa jagad raya kehidupan atau mahluk
hidup termasuk manusia terdiri dari 2 unsur, yaitu unsur yin dan yang,
merupakan yang mempengaruhi kesehatan. Manusia yang sehat
memiliki kedua unsur yin dan yang seimbang. Jika salah satu lebih
dominan berarti kesehatan terganggu atau bisa dikatakan tidak
sehat.Terapi akupresur bertujuan untuk menyeimbangkan yin dan yang
(Sukanta, 2003: 4).
b. Teori Lima Unsur (U Sing)
Setiap fenomena di seluruh semesta dibentuk dari hasil pergerakkan
dari lima unsur yang memiliki sifat “kayu, api, tanah, logam, dan air”.
Kelima unsur tadi memiliki hubungan menghidupi dan membatasi.
Menerangkan hubungan antara organ dan bagian lain di dalam tubuh,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Organ padat seperti hati,
jantung, perikardium, limpa, paru, dan ginjal, organ tersebut bersifat
yin. Organ berongga meliputi kandung empedu, usus kecil, lambung,
usus besar dan kandung kemih dianggap organ luar bersifat yang,
seluruh organ tersebut mempunyai hubungan (Helena Laksmi Dewi,
2017)
2.3.3 Lokasi Titik Akupresur Saat Persalinan untuk Mengurangi Nyeri
Cara kerja akupresur ini sendiri cukup mudah dan sederhana karena tidak
memerlukan bantuan jarum akupuntur. Cukup dengan menekan pada titik-
titik tertentu sesuai dengan tujuan untuk apa akupresur dilakukan.
a. Akupresur untuk meningkatkan intensitas kontraksi disebut dengan
istilah Spleen 6 dan hoku atau usus besar 4. Spleen 6 dapat ditemukan
empat jari lebarnya di atas tulang pergelangan kaki .
Letakkan 4 jari di atas mata kaki di bagian kaki. Lalu tekan selama
satu menit dengan ibu jari, yaitu di bagian belakang tulang kaki kanan
bergantian dengan kaki kiri. Atau bersamaan secara simultan.
Gerakkan ibu jari naik turun sedikit atau dalam bentuk lingkaran kecil
(Klein & Thompson, 2009).
b. Hoku atau LI4 adanya di jaringan antara jempol dan jari telunjuk.
d. Juga dapat mencoba satu titik pada bahu yang disebut Gallbladder 21.
Skema 2.1
Kerangka Konsep Penelitian
2.5 Hipotesis
Tabel 3.1
Rencana Kegiatan Penelitian
4.1 Hasil
Proses pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 20 Mei sampai
dengan 27 Juni 2021 di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci. Pada saat penelitian,
jumlah persalinan yang memenuhi kriteria inklusi di Praktek Mandiri Bidan
Tri Suci adalah 32 responden. Dari 32 responden tersebut, 17 responden
mendapat akupresur pada SP6 dan LI4 dan 15 responden tidak mendapat
akupresur pada titik SP6 dan LI4.
Hasil penelitian ini diuraikan melalui proses analisis univariat yang
meliputi karakteristik responden yaitu umur, pendidikan dan pekerjaan serta
identifikasi tingkat nyeri persalinan kala I. Analisis dilanjutkan dengan
melakukan analisis bivariat untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri
persalinan kala I pada ibu bersalin antara yang mendapatkan akupresur dan
yang tidak mendapatkan akupresur.
2. Analisis Bivariat
intensitas nyeri pada persalinan kala fase aktif I. Dalam menganalisis data
Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai probabilitas (p) < 0,05
rata mencapai 6,56 dengan stándar deviasi 0,840 dan yang mendapat
akupresur rata-rata tingkat nyeri ibu inpartu 5,09 dengan stándar deviasi
standar deviasi 1,191 dari uji statistik t-dependen didapat nilai p<0,000
sehingga dapat dinyatakan bahwa metode akupresur efektif secara
fase aktif.
Perbedaan Mean P-
No Variabel Mean SD
Mean SD Value
1 Intensitas 6,56 0,840
Nyeri
Sebelum
Intervensi
1,469 1,191 0,000
2 Intensitas 5,09 0,856
Nyeri
Setelah
Intervensi
4.2 PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian akan diuraikan pembahasan tentang penggunaan metode
akupresur terhadap intensitas nyeri persalinan sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang penggunaan metode akupresur
dalam pengurangan nyeri persalinan kala I fase aktif di Praktek Mandiri
Bidan Trisuci tahun 2021 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik intensitas nyeri responden yang tidak mendapat akupresur
dengan skala nyeri 6 dan yang mendapat akupresur skala nyeri 5
2. Karakteristik intensitas nyeri responden yang tidak mendapat akupresur
adalah dengan nilai rata-rata mencapai 6,56 dan stándar deviasi 0,840 dan
yang mendapat akupresur nilai rata-rata tingkat nyeri ibu inpartu 5,09
dengan stándar deviasi 0,856.
3. Perbedaan nilai rata-rata intensitas nyeri pada responden yang tidak
mendapat akupresur dengan yang mendapat akupresur yaitu 1,469 dengan
standard deviasi 1,191 dari uji statistik t dependen didapat nilai p<0,000
sehingga dapat dinyatakan bahwa metode akupresur efektif secara
signifikan terhadap pengurangan intensitas nyeri pada persalinan kala I
fase aktif.
1.2 Saran
1.2.1 Tempat Penelitian
intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif. Oleh sebab itu penting untuk
Saya mengerti risiko yang ditimbulkan sangat kecil. Apabila ada risiko
ketidak nyamanan bagi saya maka saya dapat berhenti sebagai responden. Saya
mengerti dengan baik bahwa penelitian ini akan dijaga kerahasiaan dengan tidak
mencantumkan nama saya dalam pengumpulan data dan penyimpanan data oleh
peneliti dan secara hati-hati hanya ada dalam computer dan file pribadi peneliti.
Saya memahami dengan keikutsertaan saya sebagai responden pada penelitian ini
sangat besar manfaatnya bagi peningkatan pelayanan kesehatan khususnya dalam
merawat ibu bersalin. Demikianlah secara sukarela dan tidak ada paksaan dari
pihak manapun dan dengan penuh kesadaran saya bersedia berpartisipasi dengan
ikhlas dan sungguh dalam penelitian ini.
Mengetahui Menyetujui
Suami/Keluarga Responden
( ) ( )
FORMULIR DATA RESPONDEN
Petunjuk : Isilah data responden pada tempat yang telah tersedia dibawah ini.
Tanggal pengkajian:………………….
1 No RESPONDEN
2 UMUR
3 PENDIDIKAN
4 PEKERJAAN
5 USIA GESTASI
6 STATUS AKUPRESUR Mendapat
akupresur
Tidak mendapat
akupresur
LEMBAR PENGUKURAN TINGKAT NYERI
DENGAN VISUAL ANALOG SCALE (VAS)
Tahap Kerja
1. Jaga privasi klien dengan menutup tirai
2. Atur posisi klien dengan memposisikan klien pada posisi terlentang
(supinasi), duduk, duduk dengan tangan bertumpu di meja, berbaring
miring, atau tengkurap dan berikan alas
3. Bantu melepaskan pakaian klien atau aksesoris yang dapat
menghambat tindakan yang akan dilakukan, jika perlu
4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika perlu
5. Cari titik-titik rangsangan yang ada di tubuh, menekannya hingga
masuk ke sisitem saraf. akupresur hanya memakai tekanan jari, yaitu
jenis tekan putar, tekan titik, dan tekan lurus. Kemudian lakukan
penekanan pada 2 titik atau jalur meridian tubuh. Meridian tubuh
adalah saluran menyebarkan chi (energi vital) keseluruh tubuh. Titik
akupresure yang biasanya digunakan untuk mengurangi nyeri pada
persalinan merupakan titik L14 dan SP6. Akupresure pada titik
tersebut dapat merangsang oksitosin untuk merangsang kontraksi
rahim untuk meningkatkan proses persalinan dan mengelola nyeri
pada persalinan. SP6 atau sanyinjiao adalah titik akupresur yang
paling penting untuk menghilangkan nyeri persalinan terletak pada
empat jari diatas mata kaki, pengukuran menggunakan tangan
responden.
Terminasi
1. Jelaskan pada klien bahwa terapi sudah selesai dilakukan
2. Kaji respon klien setelah dilakukan terapi
3. Berikan reinforcement positif kepada klien
4. Rapikan pakaian klien dan kembalikan ke posisi yang nyaman 5.
Rapikan alat-alat
10 HASIL
1. Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah tindakan
2. Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya
3. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
4. Cuci tangan
11 DOKUMENTASI
1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif)
3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP
12 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Perhatikan kebersihan tangan yang akan digunakan.
2. Penekanan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi klien.
3. Titik-titik penekanan harus diperhatikan dan harus tepat
Referensi: RSCM. 2008. Kontra Indikasi dan Efek Samping. Departemen Akupunktur
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. http://akupunkturrscm.com/indikasi.php [14
September 2014]
Frequency Table
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18-36 15 46.9 46.9 46.9
<18 - >36 17 53.1 53.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid RENDAH (SD-SMP) 21 65.6 65.6 65.6
TINGGI (SMA-PT) 11 34.4 34.4 100.0
Total 32 100.0 100.0
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BEKERJA 6 18.8 18.8 18.8
TIDAK BEKERJA 26 81.3 81.3 100.0
Total 32 100.0 100.0
Frequency Table
T-Test
N Correlation Sig.
Lower Upper
yang tidak
mendapatkan
Pair 1 akupresur - yang 1,469 1,191 0,211 1,039 1,898 6,976 31 0,000
mendapatkan
akupresur
MASTER TABEL KARAKTERISTIK RESPONDEN
KARAKTERISTIK RESPONDEN
NO
RESPONDEN UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
1 1 1 1
2 2 2 2
3 1 1 2
4 2 1 2
5 1 2 1
6 2 2 2
7 1 1 2
8 1 1 2
9 2 2 2
10 2 2 2
11 2 1 1
12 1 1 2
13 2 1 2
14 2 2 2
15 1 1 2
16 1 1 1
17 2 2 2
18 1 1 2
19 2 1 2
20 2 2 1
21 1 1 2
22 2 1 2
23 2 2 1
24 1 1 2
25 1 1 2
26 2 1 2
27 2 2 2
28 1 1 2
29 1 1 2
30 2 2 2
31 2 1 2
32 1 1 2
MASTER TABEL SKALA NYERIS
Nama : NURHALIMAH
Agama : ISLAM
Riwayat Pendidikan :
SURAT KETERANGAN
Nama : Nurhalimah
NIM : 2015302182
Benar telah mengadakan penelitian di Praktek Mandiri Bidan Tri suci pada
tanggal 25 Juni 2021 s/d 27 Juli 2021 guna melengkapi data pada penyusunan
Skripsi yang berjudul : “Pengaruh Terapi Akupresure Terhadap Intensitas
Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Kala 1 Di Praktek Bidan Mandiri
Trisuci Tahun 2021 ”.
TRISUCI, Amd.Keb
NIP. 198309032017042004
Gambar 1. Peneliti Melakukan Akupresure Pada Titik SP6 Pada Ny.
J Di Praktek Mandiri Bidan Tri Suci Oleh Nurhalimah Mahasiswi
Universitas Haji Medan