SKRIPSI
Disusun oleh :
Ranti Agustin
1810104347
SKRIPSI
Disusun oleh :
Ranti Agustin
1810104347
ABSTRAK
Nyeri saat persalinan meningkatkan kecemasan pada ibu yang dapat meningkatkan
resiko terjadinya persalinan lama dan tingginya angka secsio caesaria. karena ini
sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani persalinan normal
atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya penyulit yang diakibatkan
nyeri yang sangat hebat, maka sangat penting untuk penolong persalinan memenuhi
kebutuhan ibu akan rasa aman dan nyaman. Mengetahui Pengaruh Counter Pressure
Massage Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di RS PKU
Muhammadiyah Gamping.Penelitian ini menggunakan metode penelitian
preeksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest posttest. Sampel
diambil menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sebanyak 30 ibu bersalin.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar SOP (Standar
Operasional Prosedur). Data dianalisis menggunakan uji wilcoxon signed
ranks.Sebelum dilakukan Counter Pressure Massage sebagian besar responden
berada pada skala 7-9 (Nyeri Berat) sebanyak 23 orang (74,2%.) Sesudah dilakukan
Counter Pressure Massage sebagian besar responden berada pada skala 4-6 (Nyeri
Sedang) sebanyak 20 orang (66,7 %). Hasil uji wilcoxon diperoleh nilai p = 0,002.
Dengan demikian nilai p lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat
pengaruh Counter Pressure Massage terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase
aktif.Ada pengaruh Counter Pressure Massage terhadap penurunan nyeri persalinan
kala I fase aktif di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Diharapkan ibu bersalin
peneliti yang akan datang untuk melakukan Counter Pressure Massage kepada
sehingga dapat dijadikan metode pengurangan rasa nyeri yang efektif.
Kata kunci : Conter Pressure Massage, Nyeri Bersalin, Kala I Fase Aktif
Kepustakaan : 23 Buku, 5 Jurnal
Halaman : xi Halaman depan, 63 Halaman, 7 Tabel, 5 Gambar, 13 Lampiran
1
Judul
2
Mahasiswi Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas „Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Universitas „Aisyiyah Yogyakarta.
v
THE EFFECT OF COUNTER PRESSURE MASSSAGE
IN REDUCING ACTIVE PHASE I LABOR
PAIN IN PKU MUHAMMADIYAH
GAMPING HOSPITAL1
Ranti Agustin2, Fitnaningsih Endang Cahyawati3
ABSTRACT
Pain during labor increases maternal anxiety which can increase the risk of
prolonged labor and high rates of secsio caesariabecause this is the determining
point of whether a mother can undergo a vaginal delivery or end with an action due
to complications caused by severe pain.It is very important for the delivery helpers to
meet the mother's need for their security and comfort.The objective of the study was
to determine the effect of counter pressure massage in reducing labor pain during the
active phase I labor in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.This study used
experimental research methods with the research design of one group pretest posttest.
Samples were taken using purposive sampling technique, namely as many as 30
mothers giving birth. The instrument used an SOP sheet (Standard Operating
Procedure). Data were analyzed using the Wilcoxon signed ranks test.Before being
given Counter Pressure Massage, most of the respondents were on a scale of 7-9
(Severe Pain) as many as 23 people (74.2%). After Counter Pressure Massage most
respondents were on a scale of 4-6 (Moderate Pain) as many as 20 people (66.7%).
The Wilcoxon test results obtained p = 0.002. Thus, the p value was smaller than
0.05, so it can be concluded that there was an effect of Counter Pressure Massage on
the intensity of labor pain during the active phase.There was an effect of Counter
Pressure Massage in decreasing labor pain during the first active phase in PKU
Muhammadiyah Gamping Hospital. It is expected that future researchers will carry
out a Counter Pressure Massage for mothers so that they can be used as a method of
effective pain reduction.
1
Title
2
Student of Midwifery Program of Applied Science Bachelor Faculty of Health
Sciences, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
3
Lecturer Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
vi
KATA PENGANTAR
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii
LEMBAR PE`RNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................. iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
ABSTRACT ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIIRAN........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................7
E. Ruang Lingkup Penelitian...................................................................................8
F. Keaslian Penelitian ..............................................................................................10
viii
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................63
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ..................................................................................10
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................................41
Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian.............51
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Persalinan Sebelum
dilakukan Counter Pressure Massage.....................................................52
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Persalinan Saat Dilakukan
Counter Pressure Massage .....................................................................53
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas menggunakan Shapiro Wilk Sebelum
dan Saat Dilakukan Counter Pressure Massage .....................................54
Tabel 4.5 Hasil Analisis Data Menggunakan Wilcoxon Sebelum
dan Saat Dilakukan Counter Pressure Massage .....................................55
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Face Rating Scale ..................................................................................30
Gambar 2.2 Skala NRS (Numeric Rating Scale) .......................................................31
Gambar 2.3 Lokasi Nyeri ...........................................................................................34
Gambar 2.4 Kerangka Konsep Penelitian ..................................................................36
Gambar 3.1 Rancangan One Group Pretest Posttest .................................................39
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lampiran 2. Instrumen Pengukuran Nyeri
Lampiran 3. SOP Counter Pressure Massage
Lampiran 4. Jadwal Penelitian
Lampiran 5. Lampiran Responden
Lampiran 6. Lampiran SPSS
Lampiran 7. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 8. Surat Ijin Studi Pendahuluan di RS PKU Muhammadiyah Gamping
Lampiran 9. Surat Keterangan Layak Etik
Lampiran 10. Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 11. Surat Ijin Penelitian di RS PKU Muhammadiyah Gamping
Lampiran 12. Lembar Bimbingan Tugas Akhir
Lampiran 13. Lembar Mengikuti Seminar
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang telah cukup bulan atau dapat diluar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini
(sulistyawati,2013).
nyeri persalinan mulai timbul pada persalinan kala I fase aktif dan fase laten, pada
fase laten terjadi pembukaan sampai 3 cm. Pada primigravida kala 1 persalinan
bisa berlangsung kurang lebih 20 jam, pada multigravida kurang lebih 14 jam.
Nyeri disebabkan oleh kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Makin lama nyeri
yang dirasakan akan bertambah kuat, puncak nyeri terjadi pada fase aktif, di mana
kadar katekolamin dan kortisol yang menaikan aktivitas sistem saraf simpatis,
yang tidak terkoordinasi yang akan mengakibatkan persalinan lama. Adapun nyeri
persalinan yang berat dan lama dapat mempengaruhi verifikasi sirkulasi maupun
terkoordinasi, saat ibu stres epinefrin dilepaskan dan pembuluh darah uterus
pada ibu primigravida. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Klomp et,al.di
Belanda tahun 2013, menyebutkan bahwa terdapat 85,5 % ibu primigravida belum
Apabila nyeri tidak cepat teratasi maka dapat menyebabkan kematian pada
ibu dan bayi, karena nyeri menyebabkan pernafasan dan denyut jantung ibu akan
Penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I fase aktif
sangat penting, karena ini sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat
adanya penyulit yang diakibatkan nyeri yang sangat hebat (Mander, 2006,
hlm.78).
adalah ketetapan Allah dimana setiap ibu yang bersalin harus melaluinya. Kata
mobilisasi, pemilihan posisi yang nyaman atau dari intake dan output selama
emosional selama persalinan seperti pengolaan rasa takut, rasa cemas, dan stress
saraf otonom pada tiga hirarki yaitu Vogus Bermielin saraf parasimpatis,saraf
kearahmu; niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak
kepadamu; maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu”. Kata “bersenang
hatilah kamu” disini memiliki makna bahwa setiap wanita yang bersalin
seharusnya memiliki sikap tenang, tidak takut, tidak cemas serta mampu
untuk menerapkan tehnik pengontrolan nyeri, hal ini akan menyebabkan ibu
persalinan yang dapat menyebabkan postpartum blues, maka sangat penting untuk
penolong persalinan memenuhi kebutuhan ibu akan rasa aman dan nyaman
antara lain teknik relaksasi, imajinasi, pergerakan dan perubahan posisi, umpan
4
menggunakan tehnik counter pressure sudah mulai dilakukan tetapi untuk tehnik
pressure dalam mengatasi nyeri persalinan didapatkan hasil bahwa tehnik counter
merupakan metode alternative dapat digunakan pada ibu untuk mengurangi nyeri
pasien dan dapat membantu meringankan ketegangan otot dan emosi serta dapat
mengurangi nyeri persalinan (Astuti, 2009). Metode non farmakologis juga dapat
(Arifin, 2008).
massage, aromaterapi, akupuntur dan yoga. Studi yang dilakukan oleh National
5
Birthday Trust terhadap 1000 wanita menunjukan 90% wanita merasakan manfaat
relaksasi dan pijatan untuk meredakan nyeri (Schott, et al, 2002). Dua studi skala
kecil menunjukan bahwa pijatan dapat memberikan manfaat bagi wanita hamil
effluerage, counter pressure, kneading (petrissage) dan slow stroke back massage.
tangan pada perut ibu bersalin dengan gerakan melingkar kearah pusat dan
simpisis atau dapat juga dengan menggunakan satu telapak tangan dengan gerakan
melingkar atau satu arah. Counter pressure massage adalah pijatan tekanan kuat
dengan cara meletakan tumit tangan atau bagian datar dari tangan atau juga
mengunahkan bola tenis pada daerah lumbal. Kneading massage atau petrissage
tangan maupun beberapa jari-jari tangan dengan menjepit permukaan kulit. Slow
stoke back massage adalah stimulasi kutan dengan bentuk pijatan perlahan diarea
Saat ini telah banyak ditemukan metode penangan nyeri tanpa obat yang
dikembangkan oleh bidan yaitu dengan pijatan, salah satunya Counter pressure
pressure berada
6
pada skala 9-10 (100%). Dan setelah dilakukan masase Counter-pressure nyeri
persalinan kala I fase aktif persalinan normal di rumah sakit advent manado.
menyenangkan yang melawan rasa tidak nyaman pada saat kontraksi ataupun
gerbang pesan nyeri yang akan dihantar menuju medulla spinalis dan otak selain
itu tekanan kuat yang diberikan pada saat melakukan tehnik counter pressure
al, 2014).
Muhammadiyah Gamping dalam satu tahun terakhir tahun 2018 terdapat 1077 ibu
post partum, 416 lahir normal. Sehingga rata-rata setiap bulan ada 35 ibu
melahirkan normal.
pada salah satu orang pasien di RS tersebut didapatkan Ny. “P” G1P0A0 hamil 39
minggu inpartu kala 1 fase aktif, ibu menyatakan bahwa persalinan dengan skor
Counter pressure massage pada persalinan tetapi beberapa metode sederhana non
pengaruh counter pressure terhadap perubahan nyeri pada persalinan kala I Fase
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
8
Fase Aktif.
2. Manfaat Praktis
untuk mengurangi nyeri bersalin kala I Fase Aktif terutama untuk dosen
Kebidanan
massage dan upaya untuk mengurangi nyeri bersalin kala I Fase Aktif.
E. Ruang Lingkup
dengan materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah kegunaan Counter
pressure massage untuk mengurangi nyeri bersalin kala I Fase Aktif, dengan
Dalam penelitian ini ibu bersalin yang diambil adalah ibu primigravida
ibu bersalin per bulan sehingga memenuhi sampel yang dihapatkan, jika
merupakan tipe Rumah Sakit tipe B yang sebagian besar merupakan pasien
Keaslian Penelitian
Tabel 1. Keaslian Penelitian
4 Novita Sari 2011 Efektifitas pijat Quasi Pijat effluerage menurunkan nyeri Penelitian ini
effluerage Eksperimen persalinan menggunakan teknik
tehadap counterpressure
penurunan nyeri
persalinan kala I
fase aktif ibu
inpartu di klinik
tutun Sehati
Tanjung Morawa
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persalinan
1. Definisi Persalinan
cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin (Prawirohardjo,2014).
belakang kepala yang, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Sukarni,
2013).
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga
12
13
b. Teori Oxitosin
c. Keregangan Otot
d. Pengaruh janin
penting oleh karena itu pada ancephalus kelahiran sering lebih lama.
e. Teori Prostaglandin
(Rukiah,dkk, 2014).
b. Persalinan Buatan : yaitu persalinan dengan tenaga dari luar dengan ektraksi
aprostaglandin(Rukiah,dkk, 2014).
faktor ibu (power, passage, psikologis) faktor janin (faktor plasenta), dan faktor
a. Power (Kekuatan)
otor-otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligamen. Kekuatan primer
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar
terhadap jalan lahir yang relatif kaku , oleh karena itu ukuran dan bentuk
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin posisi
dan besar kepala janin dapat mempengaruhi jalannya persalinan sehingga dapat
akhirnya meninggal. Biasanya apabila kepala janin sudah lahir, maka bagian-
d. Penolong
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin, dalam hal ini tergantung
(Rohani,dkk, 2012)
a. Lightening
karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan oleh:
b. Terjadinyahis permulaaan
4) Durasinya pendek
c. Tanda-tanda pesalinan
2014).
yang terdapat pada kanalis servikalis lepas. Terjadi perdarahan karena kapiler
1) Pengeluaran cairan
17
(Manuaba, 2014).
Proses pembukaan servik pada kala I dibagi menjadi dua fase yaitu
sebagai berikut:
(Rohani,dkk,2012).
di bagi 3 subfase.
cm.
10 cm atau lengkap.(Rohani,dkk,2012)
atu lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau
berlangsung selama 2 jam dan pada multipara 1 jam. Tanda dan gejala kala
menunjukan:
tanda uterus menjadi bundar, uterus terdorong keatas karena plasenta dilepas
fundus uteri.(Manuaba.2014).
(Manuaba, 2014).
B. Nyeri Persalinan
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilastasi dan penipisan serviks, serta
otot (Cho & Pening, 2007 dalam Pillitteri, 2010). Sedangkan menurut
2. Klasifikasi Nyeri
Pada umumnya nyeri dibagi menjadi 2, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis
(Anik, 2010:9):
a. Nyeri akut
tegangan otot
b. Nyeri Kronis
berlangsung dalam waktu yang cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang
termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, sindrom nyeri
a. Specificity Theory
tipe stimulus sesnsori spesifik yang mengirimkan impuls ke otak. Teori ini
b. Pattern Theory
Specificity Theory. Teori ini menyatakan bahwa nyeri berasal dari tanduk
dorsal spinal cord. Pola impuls saraf tertentu diproduksi dan menghasilkan
stimulasi reseptor kuat yang dikodekan dalam sistem saraf pusat dan
fisiologis nyeri.
nyeri. Jika pintu atau gate terbuka, impuls menyebakan sensasi nyeri dapat
1) Tipe pertama menyangkut aktifitas dalam serat-serta saraf besar dan kecil
dan menghambat impuls nyeri dari yang ditransmisikan. Jika pada bagian
visualisasi.
yang mengakibatkan dilatasi dan penipisan serviks dan iskemia pada uterus.
Nyeri akibat dilatasi serviks dan iskemia pada uterus ini adalah nyeri viseral
yang dirasakan olehibu pada bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah
lumbar, punggung, danpaha. Nyeri tersebut dirasakan ibu saat kontraksi dan
persalinan, nyeri yang dirasakan ibu adalah nyeri somatik yang dirasakan pada
Nyeri yang dirasakan ibu terjadi karena adanya transmisi impuls nyeri
melaluisaraf tertentu. Pada kala I persalinan, impuls saraf nyeri berasal dari
serviks dan corpus uteri. Impuls nyeri yang berasal dari serviks dan korpus
uteri ditransmisikan oleh serabut syaraf aferent melalui pleksus uterus, pleksus
yang kemudian masuk ke spinal melalui L1, T12, T11, dan T 10. Nyeri yang
dirasakan pada daerah perut bagian bawah dan pinggang yang terjadi pada kala
I persalinan. Sumber nyeri pada akhir kala I dan kala II berasal dari saluran
genital bawah,antara lain perineum, anus, vulva dan klitoris. Impuls nyeri
dirasakan terutama pada daerah vulva dan sekitarnya serta daerah pinggang.
24
besar daripada multipara terutama, pada akhir kala I dan permulaan kala II
persalinan. Wanita dengan usia muda mengalami nyeri tidak seberat yang
c. Mekanisme Koping
akibat nyeri yang dialaminya. Namun ketika nyeri menjadi sesuatu yang
mengancam integritas indivudu maka akan sulit bagi individu tersebut untuk
penanganan
25
f. Kelelahan
ibu tidak dapatfokus saat relaksasi yang diharapkan dapat mengurangi rasa
g. Lama persalinan
kelelahan lebih lama sehingga rasa nyeri akan meningkat. Lamanya waktu
persalinan bisa disebabkan oleh bayi yang besar atau kelainan pada pelvis
pada ibu, kontraksi uterus yang tidak efektif dan menyebabkan sindrom
dan fetus pada vena cava inferior dan aorta abdomen yang mengakibatkan
penurunan tekanan darah ibu dan penurunan suplai oksigen pada bayi.
punggung ibu, dimana nyeri tersebut tidak hilang pada saat bebas konraksi.
nyeri punggung ibu dapat menurun apabila bayi dapat melakukan rotasi
sedang bekerja keras membuka mulut rahim agar bayi bergerak turun
pembuluh darah.
sehingga timbul stres. Kondisi stres dapat mengurangi tubuh menahan rasa
nyeri.
Dengan kata lain, nyeri persalinan akan melalui empat tahap atau kala yaitu:
1) Kala I atau pembukaan biasanya nyeri pada tahap ini diakibatkan oleh
merasa
28
darah, frekuensi nadi dan resistensi sistemik perifer. Pada sistem metabolik
pada janin terjadi asidosis akibat hipoksia pada janin ( Anik, 2010: 24-
serviks 10 cm hingga
Nyeri dapat berupa nyeri lokal disertai keram dan sensasi robekan akibat
rengangan dan laserasi serviks ,vagina atau jaringan perineum Rasa nyeri
punggung bawah krista iliaka, bokong dan paha. Disfungsi uterus dapat terjadi
akibat nyeri yang tidak mereda (Lowe, 1996; Lowe 2002; Roberts, 1983).
mereka.
29
Intensitas nyeri persalinan pada primipara sering kali lebih berat dari
persepsi nyeri.
uterus yang dapat menurunkan aliran darah pada uterus. Sementara itu,
pembuluh darah pada uterus dan menyebabkan penurunan aliran darah uterus
penurunan aliran darah ke dan dari plaenta sehingga fetus kekurangan oksigen dan
peningkatan kebutuhan oksigen, jika ibu mengalami nyeri dan cemas maka dapat
berlanjut pada terjadinya metabolisme anaerob. Asidosis metabolik ini tidak dapat
dan mengukur intensitas nyeri. Skala yang paling sering digunakan adalah
(Graham, 2006):
a. Skala Visual
menjelaskan rasa nyeri. Skala visual yang paling popular adalah skala
tingkat nyeri gambar wajah oleh Wong Baker, berupa ekspresi wajah untuk
31
yang belum bisa berbicara juga digunakan pada pasien yang sudah tua dan
Menurut Perry dan Potter (2009), nyeri tidak dapat diukur secara
objektif misalnya dengan X-Ray atau tes darah. Namun tipe nyeri yang
kadang bidan hanya bisa mengkaji nyeri dengan berpatokan pada ucapan
nyeri yang dialaminya tersebut sebagai nyeri ringan, nyeri sedang, atau
berat. Bagaimanapun makna dari istilah tersebut berbeda antara klien dan
bidan. Tipe nyeri tersebut berbeda pada setiap waktu. Gambaran skala nyeri
merupakan makna yang lebih objektif yang dapat diukur. Gambaran skala
nyeri tidak hanya berguna dalam mengkaji beratnya nyeri, tetapi juga dapat
nyeri yang paling ekstrim. NSR ditadai dengan garis angka 0 sampai 10
2008).
32
nyeri secara klinis. Bukti mendukung validitas dan kemampuan dari alat
NSR dapat digunakan pada pasien dewasa dan tua (Welchek et.al, 2009;
Gambar 2.2
nyeri yang dirasakan dengan menggunakan skala numeric 0-10 atau skala yang
Nyeri yang ditanyakan pada skala tersebut adalah sebelum dan sesudah
nyeri yang digunakan adalah 0-10 angka skala intensitas nyeri, dimana Skala 0
tidak nyeri, skala 1: nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan
nyamuk. Skala 2: nyeri ringan seperti cubitan pada kulit (tidak menyenangkan).
Skala 3: nyeri yang sangat terasa seperti pukulan pada hidung atau suntikan
oleh dokter (bisa ditoleransi). Skala 4: kuat, nyeri yang dalam seperti sakit gigi
atau
33
rasa dari sengatan lebah (menyedihkan), skala 5: kuat, dalam, nyeri yang
dalam, nyeri menusuk begitu kuat sehingga menyebabkan tidak fokus dan
yang menyebabkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu
melakukan perawatan diri (sangat intens). Skala 8: nyeri begitu kuat sehingga
Skala 9: nyeri begitu kuat sehingga klien tidak dapat mentolerinnya dan
tidak tertahankan). Skala 10: nyeri begite kuat sampai klien tidak sadar atau
C. Couter Pressure
daerah sakral. Teknik ini membantu wanita mengatasi sensasi tekanan dari
Cashion. K., 2013, p.329). tekanan dapat diberikan dalam gerakan lurus atau
lingkaran kecil. Ibu biasanya akan memberitahu dimana harus menekan (letak
rasa nyeri paling kuat) dan seberapa keras. Jika perlu, tepatkan tangan yang
34
satunya didepan pinggul ibu (di atas spina iliaka anterior superior) untuk
Gate Control Theory dapat dipakai untuk pengukur efektivitas cara ini.
Ilustrasi Gate Control Theory bahwa serabut nyeri membawa stimulasi nyeri
ke otak lebih kecil dan perjalanan sensasinya lebih lambat dari pada serabut
di tulang sakrum sehingga akan menurunkan intensitas rasa nyeri pada kala I
menghambat impuls nyeri yang berasal dari serviks dan korpus uteri dengan
nyeri yang menjalar dari serabut aferen untuk sampai ke thalamus menjadi
memberikan block pada daerah nyeri sehingga nyeri dapat dikurangi (Page,
(yang menimbulkan nyeri pinggang) pada kala I fase aktif (Yuliatun, 2008).
bagian tangan yang halus menekan bagian sakrum, bisa juga menggunakan
bagian tangan yang halus menekan bagian sakrum, bisa juga menggunakan
bolla tenis, penekanan bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan atau pendamping
pressure ini bisa dilakukan dengan dua posisi ibu, yaitu posisi duduk dan
pemijatan didaerah sakral dari belakang pasien disisi tempat tidur. Posisi
pasien saat dilakukan pijatan bisa juga dengan sandaran dimana posisi pasien
dibelakang pasien atau ibu, berikut gambar posisi massage Counter pressure
dengan posisi pasien duduk. Proses pemijatan ini dapat dilakukan selama
proses persalinan kala satu atau sesuai keinginan dan kenyamanan pasien.
Pemijatan dapat dilakukan oleh bidan atau keluarga yang mendampingi saat
menutup gerbang pesan nyeri yang akan dihantarkan menuju medulla spinalis
dan otak, selain itu dengan tekanan yang kuat pada saat memberikan teknik
sinaps sel-sel saraf tulang belakang dan otak, sehingga tranmisi dari pesan
2012).
A. Tinjauan Islam
ِ سيبً َم ْى
َ سيًّب ِ خبض إِنى ِج ْذ
ْ َع انىَّ ْخهَ ِة قبنَتْ يب نَ ْيتَىي ِمتُّ قَ ْب َم هذا َو ُك ْىتُ و ُ فَأَجب َءهَب ا ْن َم
persalinan adalah ketetapan Allah dimana setiap ibu yang bersalin harus
۟ ش ُز
وا ِبٱ ْن َجىَّ ِة ٱنَّتِى ُكىتُ ْم ِ ىا َوأَ ْب ۟ ُىا تَتَىَ َّز ُل َعهَ ْي ِه ُم ٱ ْن َم َٰ َٰٓهَئِ َكةُ أَ َّال ت ََخبف
۟ ُىا َو َال ت َْح َزو ۟ ستَ َٰقَ ُم
ْ ٱَّللُ ثُ َّم ٱ ۟ ُإِنَّ ٱنَّ ِذيهَ قَبن
َّ ىا َربُّىَب
َتُى َعذُون
37
4. Kerangka Konsep
Variabel Confounding:
1. Paritas
: Tidak diteliti
5. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
rancangan penelitian one group pretest posttest. Dalam rancangan ini, tidak ada
Pretest Posttest
01 x 02
Keterangan:
B. Variabel Penelitian
dependen dalam penelitian ini adalah penurunan nyeri persalinan pada ibu
b. Umur, pada penelitian ini variabel umur tidak dikendalikan karena peneliti
mengambil semua responden dengan umur <20 tahun, 20-35 tahun dan >35
tahun.
c. Ras, budaya dan etnik, pada penelitian ini variabel ras, budaya dan etnik
tidak dikendalikan karena peneliti tidak melihat ras, budaya dan etnik mana
saja.
diguakan responden.
f. Cemas dan takut, pada penelitian ini variabel cemas dan takut tidak
tidak.
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Cara Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur Ukur Data
Nyeri Perubahan skala Skala Observasi 0 = Tidak Interval
Persalinan rasa sakit yang NRS Nyeri
pada ibu dialami ibu saat 1-3 = Nyeri
bersalin melahirkan karena ringan
kala I kontraksi sebelum 4-6 = Nyeri
Fase Aktif dan sesudah sedang
dilakukan 7-9 = Nyeri
counterpressure berat
pada kala I. 10 = Nyeri
hebat
kepalan tangan
yang halus yang
dilakukan selama
30 menit saat
berkontraksi. ibu
bersalin primipara
dan multipara
yang akan
dilakukan oleh
peneliti sendiri dan
dibantu oleh
asisten peneliti.
1. Populasi
populasi dalam penelitian ini yaitu ibu bersalinan yang akan bersalinan
2. Sampel
a. Pengertian Sampel
diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RS PKU Gamping
6) Umur
7) Paritas
8) Metode relaksasi
c. Besar Sampel
D. Etika Penelitian
penelitian memenuhi syarat etis. Supaya penelitian memenuhi syarat etis, peneliti
harus membuat formulir etika penelitian sebaik mungkin (Dahlan, 2012, p.195).
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel ibu bersalin kala I yang
p.188), yaitu:
1. Informed consent
3. Kerahasiaan (confidentiality)
dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
1. Alat/Instrumen Penelitian
instrumen NSR (Numeric Rating Scale) yang merupakan standar emas untuk
mengukur tingkat nyeri di Rumah Sakit dan juga lembar observasi untuk
a. Data Primer
diambil
46
Muhammadiyah Gamping.
b. Data sekunder
atau instansi. Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari catatan medis
a. Editing
b. Coding
c. Processing
SPSS.
47
d. Cleaning
e. Tabulating
Pada tahap ini data dianggap telah selesai diproses sehingga harus segera
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
1) Uji Normalitas
mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas ini
akan
48
2) Wilcoxon
independen dan variabel dependen dan bila p value ≥ 0,05 berarti tidak
H. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Tahap penelitian dimulai dari penentuan judul, yang kemudian dilanjutkan
balasan dan mendapatkan data yang dibutuhkan meliputi jumlah ibu bersalin
penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan pengkriterian responden menurut kriteria inklusi.
49
asisten peneliti.
sakrum dan hanya dilakukan satu kali jika pasien meminta dilakukan
counter pressure massage lagi maka peneliti dan asisten peneliti meminta
massage terhadap penurunan nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif rata-
rata mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan berkurang dan merasa nyaman
3. Tahap Akhir
a. Pengelolaan data yang diperoleh dengan menggunakan komputer.
bivariat yaitu uji normaltas menggunakan shapiro wilk dan uji analisis data
menggunakan wilcoxon.
penelitian.
nyeri persalinan yang biasa dilakukan seperti dukungan suami, teknik relaksasi,
khusus kepada wanita dan ibu bersalin, kenyamanan dan ketentraman keluarga
senantiasa terjaga.
sudah ada fasilitas kebidanan seperti PONEK, Rawat Gabung, Poli Kebidanan,
VK (Kamar Bersalin), Kamar Bayi, NICU, dan lain-lain.
50
51
B. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian
No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)
1. Umur
<20 Tahun 1 3,3
20-35 Tahun 27 90,0
>35 Tahun 2 6,7
2. Paritas
Primipara 15 50,0
Multipara 15 50,0
3. Pekerjaan
Bekerja 8 26,7
Tidak Bekerja 22 73,3
Total 30 100
Sumber: Data Primer
responden umur 20-35 tahun sebanyak 27 orang dengan persentase (90 %).
2. Analisis Univariat
Massage
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Bersalin Sebelum dilakukan
Counter Pressure Massage di RS PKU Muhammadiyah Gamping
Tahun 2019
Frekuensi
No Intensitas Nyeri Persalinan
`
N %
1 1-3 2 6,7
2 4-6 5 16,1
3 7-9 23 74,2
4 10 0 0
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer
pada skala 7-9 (Nyeri Berat) sebanyak 23 orang dengan persentase (74,2%).
Massage
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Intensitas Nyeri Bersalin Sesudah dilakukan Counter
Pressure Massage di RS PKU Muhammadiyah Gamping Tahun 2019
Intensitas Nyeri Persentase
No Frekuensi
Persalinan (%)
1 1-3 1 3,3
2 4-6 20 66,7
3 7-9 9 30,0
4 10 0 0
Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer
53
3. Analisis Bivariats
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas menggunakan Shapiro Wilk Sebelum dan Sesudah
Dilakukan counter pressure massage di RS PKU Muhammadiyah
Gamping Tahun 2019
Jenis Data Statistic Df P
Sebelum dilakukan 0,818 30 0,000
Counter Pressure
massage
Sesudah dilakukan 0,875 30 0,002
Counter Pressure
massage
Sumber: Data Primer
massage diperoleh nilai p = 0,002. Karena nilai p< 0,05 maka dapat
dibawah ini.
54
Tabel 4.5
Hasil Analisis Data Menggunakan Wilcoxon Sebelum dan Saat Dilakukan
Counter Pressure Massage di RS PKU Muhammadiyah Gamping Tahun
2019
N Median (minimum- p value
maksimum)
Sebelum dilakukan 30 7 (3-9) 0,002
Counter Pressure
Massage
Sesudah dilakukan 30 5 (3-8)
Counter Pressure
Massage
Sumber: Data Primer
diperoleh nilai p = 0,002. Dengan demikian nilai p lebih kecil dari 0,05
B. Pembahasan
mengalami nyeri berat sebelum dilakukan counter pressure massage berada pada
skala 7-9 (nyeri berat), hal ini dipengaruhi oleh umur dan paritas dimana
nyeri sedang saat dilakukan counter pressure massage yaitu berada pada skala 4-6
(nyeri sedeng), hal ini juga dipengaruhi oleh umur dan paritas dimana saat
responden merupakan umur 20-35, 2 responden merupakan umur >35 tahun , dan
1 responden merupakan umur <20 tahun . sebagian besar intensitas nyeri sesudah
dilakukan counter pressure massage berada pada skala 4-6 (nyeri sedang).
pasien dengan pangkal atau kepalan salah satu telapak tangan. Tekanan dalam
massage counter pressure dapat diberikan dalam gerakan lurus atau lingkaran
perlu disadari bahwa ada ibu yang tidak biasa dipijat, bahkan disentuh saat
sehingga ibu tidak sanggup lagi menerima rangsangan apapun pada tubuh.Bidan
harus memahami hal ini dan menghormati keinginan ibu (Danuatmadja dan
Meilasari, 2011).
Onset persalinan, namun tidak demikian halnya dengan serviks pada wanita
primiparayang menyebabkan nyeri pada primipara lebih berat dari pada multipara.
Intensitas kontraksi uterus yang dirasakan pada primipara lebih besar daripada
multipara terutama, pada akhir kala I dan permulaan kala II persalinan. (Anik,
2010: 10-12)
Hasil uji wilcoxon diperoleh nilai p = 0,002. Dengan demikian nilai p lebih
kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh counter pressure
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nadia dengan judul
Dan Kecepatan Pembukaan Pada Ibu Bersalin, Terdapat perbedaan tingkat nyeri
sebelum dan setelah pemberian intervensi pada kelompok intervensi dan pada
terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok. Sehingga diartikan ada
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Sri Wahyuni dan
Persalinan Kala I Fase Aktif Pada Ibu Bersalin di RSU PKU Muhammadiyah
Delanggu Klaten 2015 dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa skala nyeri
responden pada
57
kelompok sebelum diberikan counter pressure massage pada rata-rata 5,11 dan
aktif pada ibu bersalin di bangsal bersalin RSU PKU Muhammadiyah Delanggu
Klaten.
Persalinan Di Rsud Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh ” yang menyatakan bahwa
persalinan pada ibu bersalin secara bermakna dengan p-value = 0,000. Pemberian
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Atun Raudatul Marifah yang
Nyeri Persalinan Kala 1 Pada Ibu Bersalin Di Rsud Ajibarang, Teknik counter
memberikan sensasi menyenangkan yang melawan rasa tidak nyaman pada saat
berbagai perspektif. Rasa nyeri yang dialami selama persalinan berbeda-beda pada
58
setiap ibu.Ibu selalu berusaha mengatasi rasa nyeri selama bersalin dengan
melakukan berbagai perilaku dan kebiasaan. Salah satu cara untuk mengatasi rasa
Nyeri adalah hal yang lumrah dalam persalinan. Tetapi apabila tidak diatasi
dengan baik akan menimbulkan masalah lain yaitu meningkatnya kecemasan atau
rasa khawatir karena kurangnya pengetahuan pada ibu akan proses yang terjadi di
sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki myelin yang
tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada visera, persendian, dinding arteri,
hati, dan kandung empedu. Reseptor nyeri dapat memberikan respons akibat
termal, listrik atau mekanis. Stimulasi oleh zat kimiawi diantaranya seperti
lambung yang meningkat pada gastritis atau stimulasi yang dilepas apabila
persalinan adalah ketetapan Allah dimana setiap ibu yang bersalin harus
pangkal
59
makna bahwa setiap wanita yang bersalin seharusnya memiliki sikap tenang ,
tidak takut, tidak cemas serta mampu mengelolah emosional dalam kondisi
apapun.
yang terkait dengan kontraksi uterus, dilastasi dan penipisan serviks, serta
otot (Cho & Pening, 2007 dalam Pillitteri, 2010). Sedangkan menurut
dilakukan counter pressure massage lebih dari sebagian ibu bersalin yang
mengalami nyeri berat pada persalinan kala I fase aktif. Tetapi, sesudah
ibu bersalin sehingga mengalami nyeri sedang. Hal ini disebabkan karena efek
C. Keterbatasan Penelitian
adalah penelitian melakukan observasi pada ibu inpartu pembukaan serviks yang
yang dirasakan responden juga berbeda (tidak homogen). Selain itu, nyeri saat
proses persalinan bersifat subjektif artinya nyeri yang dirasakan ibu bersalin
setiap orang akan berbeda antara ibu satu dengan ibu yang lainnya.
lain counter pressure massage merupakan hal yang masih terasa asing bagi
PENUTUP
A. Kesimpulan
(nyeri berat).
(nyeri ringan).
kecil (P Value =0,002< 0,05). Maka dapat dinyatakan ada pengaruh Counter
B. Saran
1. Secara Teoritis
salah satu teknik yang digunakan untuk menurunkan intensitas nyeri persalinan
2. Secara Praktis
61
62
akan datang.
A.Azis Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah. (2015). Pengantar kebutuhan dasar
manusia. Edisi 2. Jakarta : Salemba medika
Adriana,E. (2007). Melahirkan tanpa Rasa Sakit. Jakarta : PT Buana Ilmu Populer
Anggraeni, D. (2012). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Galmas Publisher: Klaten
Anik Maryunani. (2010). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : CV. Trans Info Media
Astuti, Endang Kusuma. (2009). Transaksi Terapeutik Dalam Upaya Pelayanan
Medis di Rumah Sakit. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Arifin, L. (2008). Teknik Akupresur pada persalinan http : // Keperawatan
Superficial Heat-Cold Dan Teknik Counter-Pressure Terhadap Efektivitas
Pengurangan Nyeri Pinggang Pada Kala I Persalinan; Studi Di Rumah
Bersalin Wilayah Klaten.
Baston,Helen & Jennifer Hall. (2011). Antenatal volume 2. Jakarta : EGC
Bobak, Lowdermilk, Jense. (2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta:
EGC
Breivik H. et. al. (2008). Assessment of pain. British Journal of Anaesthesia.
101(1): 17-24
Cunningham, F Gary. et al. (2010). Obstetri Williams. USA: The McGraw Hill
Companies,inc.
Danuatmaja, B., Meiliasari, M. (2011). Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta
: Penerbit Puspa Swara
Mander, Rosemary. (2006). Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.
Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. (2014). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC.
Mulati dkk. (2007). Perbedaan Antara Pengontrolan Nyeri Pinggang Persalinan
Dengan Teknik
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4 volume 1.EGC. Jakarta
Scott et. al. (2002). Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, Jakarta: Widya Medika
63
64
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONCENT)
Yogyakarta, 2019
Responden,
( )
Lampiran 2
INSTRUMEN PENGUKURAN NYERI
No. Responden :
Umur :
Anak ke :
Diagnosis :
Skala sebelum :
Skala Saat :
b. Skala 1-3 merupakan nyeri ringan dimana secara objektif, klien masih dapat
c. Skala 4-6 merupakan nyeri sedang dimana secara objektif, klien mendesis,
rasa nyeri, dan dapat mengikuti perintah. Nyeri masih dapat dikurangi dengan
alih posisi.
d. Skala 7-9 merupakan nyeri berat dimana klien sudah tidak dapat mengikuti
perintah, namun masih dapat menunjukkan lokasi nyeri dan masih respon
terhadap tindakan. Nyeri sudah tidak dapat dikurangi dengan alih posisi.
(Lanjutan)
e. Skala 10 merupkan nyeri hebat. Klien sudah tidak dapt berkomunikasi klien
akan menetapkan suatu titik pada skala yang berhubungan dengan persepsinya
PROSEDUR PELAKSANAAN
yang memberikan stimulasi pada bagian sacrum dengan penekanan pada sacrum
PETUNJUK
1. Tempat tidur
2. Selimut / Sarung
3. Jam
4. Baby oil
5. Handscrub
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Jelaskan pada ibu maksud dan tujuan dilakukan tindakan counter pressure
massage
7. Oleskan baby oil pada kedua tangan dan daerah sacrum ibu
8. Posisikan tangan secara mantap dengan posisi tangan dikepalkan seperti bola
9. Tekan daerah sacrum secara mantap dengan kedua tangan secara sirkuler
10. Lakukan gosokan lembut dengan kedua tangan pada sacrum ibu bersalin
JADWAL PENELITIAN
Bulan
Des 2018 Jan 2019 Feb 2019 Mar 2019 Apr 2019 Mei 2019 Jun 2019
Agustus Jul 2019
No. Keterangan
2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan judul
2. Konsultasi
skripsi
3. Seminar
proposal
4. Revisi
5. Etical Clearen
6. Pengambilan
data penelitian
7. Pengolahan
hasil
8. Konsultasi hasil
9. Seminar hasil
10. Revisi
11. Pengumpulan
skripsi
Lampiran 5
Statistics
N Valid 30 30 30
Missing 0 0
paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
PRESENTASE PRE-POST
Pre
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 31 100.0
Post
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4-6 nyeri sedang 21 67.7 70.0 70.0
Total 31 100.0
Descriptives
Median 7.00
Variance 1.844
Minimum 3
Maximum 9
Range 6
Interquartile Range 2
Median 5.00
Variance 1.937
Minimum 3
Maximum 8
Range 5
Interquartile Range 2
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Ranks
Total 30
c. pre = post
b
Test Statistics
pre - post
a
Z -3.041
pre - post
a
Z -3.041
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13