Disusun dan diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Metodik Khusus Kebidanan
DISUSUN OLEH :
RAHMAH SEJATI
NPM : 205401446247
Puji syukur Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan Satuan Acara Penyuluhan
mengenai “ Tanda Bahaya pada kehamilan”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
salah satu mata kuliah Metodik Khusus Kebidanan.
Bogor , 5 April 2020
Penulis
DAFTAR ISI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. MEDIA/ALAT
- Leaflet
- LCD + Proyektor
- Laptop = materi power point
C. POKOK MATERI
Terlampir
D. METODE
1. Ceramah.
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
F. EVALUASI
G. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2019. Tanda Bahaya Kehamilan yang Harus Diketahui Oleh Ibu Hamil
(kemkes.go.id). Diakses tanggal 10 April 2021.
Rizal Budi Wicaksono, SpOG(K), dr. Rahmad. 2021. KENALI TANDA
BAHAYA PADA KEHAMILAN (rskariadi.co.id). Diakses tanggal 10 April
2021.
Yatim , Faisal. 2008. Penyakit Kandungan, Edisi II. Pustaka Popouler Obor:
Jakarta.
Setio wulan. Wiwiek, Wardhani Ikawahyu, Mansjoer Arif, Triyanti Kuspuji,
Savitri Rakhmi. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius:
Jakarta
H. MATERI (LAMPIRAN)
Mual-muntah memang banyak dialami oleh ibu hamil, terutama ibu hamil
pada trimester pertama kehamilan. Namun jika mual-muntah tersebut terjadi
terus-menerus dan berlebihan bisa menjadi tanda bahaya pada masa
kehamilan. Hal itu dikarenakan dapat menyebabkan kekurangan gizi,
dehidrasi, dan penurunan kesadaran. Segera temui dokter jika hal ini terjadi
agar mendapatkan penanganan dengan cepat.
e) Terjadi Pendarahan
Ibu hamil harus waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa menjadi
tanda bahaya yang dapat mengancam pada baik pada janin maupun pada ibu.
Jika mengalami pendarahan hebat pada saat usia kehamilan muda, bisa
menjadi tanda mengalami keguguran. Namun, jika mengalami pendarahan
pada usia hamil tua, bisa menjadi pertanda plasenta menutupi jalan lahir.
Apabila Ibu hamil merasakan nyeri perut dan kontraksi, maka dianjurkan
untuk segera pergi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Nyeri
perut atau kontraksi dapat menjadi tanda bahaya pada kehamilan, apabila
disertai adanya perdarahan atau keluar cairan dari jalan lahir, nyeri dirasakan
semakin kuat, dan terjadi sebelum hari perkiraan persalinan ibu. Nyeri perut
bawah yang hebat pada awal kehamilan dapat menandakan adanya
keguguran. Ibu hamil juga perlu waspada jika kontraksi yang terjadi sebelum
masuk masa persalinan karena dapat menyebabkan persalinan
premature.Tanda bahaya pada kehamilan lainnya yaitu perdarahan dari jalan
lahir. Perdarahan dapat hanya sebatas bercak, atau perdarahan yang cukup
banyak bahkan disertai adanya gumpalan daging. Perdarahan tersebut perlu
diwaspadai terutama jika disertai nyeri dan kram perut.
Mual muntah yang berlebih juga menjadi tanda bahaya pada kehamilan. Mual
dan muntah yang terjadi secara berlebihan, dapat menyebabkan dehidrasi,
kekurangan elektrolit, kurang gizi, hingga penurunan berat badan. Kondisi ini
disebut denganhyperemesis gravidarum dan perlu segera ditangani oleh
dokter. Pergerakan janin juga menjadi indikator tanda bahaya kehamilan.
Ketika janin tiba-tiba hanya bergerak sedikit, atau bahkan tidak bergerak
sama sekali,kondisi tersebut merupakan tanda-tanda gawat janin. Jika gerakan
janin kurang dari 10 kali dalam jangka waktu dua jam, sebaiknya segera pergi
ke fasilitas kesehatan.
Demam tinggi juga menjadi salah satu tanda bahaya pada kehamilan.Demam
dapat mengindikasikan adanya infeksi misalnya infeksi saluran kemih, infeksi
saluran pernapasan, infeksi pada saluran cerna, bahkan infeksi pada selaput
ketuban. Apa pun penyebabnya, demam yang dialami ibu hamil adalah
kondisi yang perlu segera diperiksakan dan diobati oleh dokter. Jika tidak,
demam ini dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin di dalam
kandungan.Selain itu, ibu hamil perlu berhati-hati apabila mengalami nyeri
kepala, bengkak-bengkak, gangguan penglihatan, tekanan darah tinggi, dan
kencing berbusa, karena bisa jadi hal tersebut menandakan preeklamsia. Jika
ibu hamil mengalami salah satu tanda bahaya pada kehamilan di atas, segera
periksakan ke dokter kandungan untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.