Disusun Oleh :
RAHMAH SEJATI
NPM : 205401446247
UNIVERSITAS NASIONAL
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Populasi .................................................................................. 2
2. Sample .................................................................................... 3
3. Teknik Sampling .................................................................... 3
4. Jenis Teknik Sampling ........................................................... 4
A. Kesimpulan ............................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara
sistematis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode
ilmiah serta aturanaturan yang berlaku aturan yang berlaku. Supaya proses
penelitian akan berjalan lancar, maka peneliti ditekankan untuk membuat
rancangan penelitian. Dalam menentukan rancangan penelitian, hal yang
perlu selalu diingat adalah seluruh komponen penelitian itu harus terjalin
secara serasi dan tertib.
A. Rumusan Masalah
a. Apakah deskripsi teknik sampling ?
b. Apa saja jenis teknik sampling?
B. Manfaat
a. Mengetahui deskripsi teknik sampling.
b. Mengetahui jenis teknik sampling.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Populasi
2
2. Sample
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian
(sampel sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau
karakteristik dari sampel disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata
hitung dan S atau SD untuk simpangan baku. Alasan perlunya
pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
3. Teknik Sampling
3
4. Jenis Teknik Sampling
4
bahwa simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan
sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Teknik ini dapat digunakan jika jumlah unit sampling di dalam
suatu populasi tidak terlalu besar.
Selain itu, Masyhuri & Zainuddin (2008, hlm. 167)
mengungkapkan bahwa simple random sampling atau penarikan
sampel acak sederhana adalah sebuah metode untuk memilih
anggota sampel yang dinotasikan dengan “n” dari anggota populasi
yang dinyatakan dengan “N”, sehingga anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota
sampel, tidak ada diskriminasi terhadap anggota populasi. Misal
sebuah populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 (unit
sampling). Untuk memperoleh sampel sebanyak 150 orang dari
populasi tersebut, dapat menggunakan teknik ini, baik dengan cara
undian, ordinal, maupun tabel bilangan random.
5
B. Non Probability Sampling.
6
b. Accidental Sampling.
c. Purposive Sampling.
7
Menurut Notoatmodjo (2010) pengertiannya adalah: pengambilan
sampel yang berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti
sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui
sebelumnya.
• Pengertian Purposive Sampling Berdasarkan Sugiyono:
Menurut Sugiyono (2010) pengertiannya adalah: teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan
tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa
lebih representatif.
Berdasarkan pengertian para ahli atau pakar di atas, kita
dapat mengambil poin-poin penting perihal pengertian teknik
samplingtersebut serta indikasi penggunannya. Menurut
statistikian, purposive sampling lebih tepat digunakan oleh para
peneliti apabila memang sebuah penelitian memerlukan kriteria
khusus agar sampel yang diambil nantinya sesuai dengan tujuan
penelitian dapat memecahkan permasalahan penelitian serta dapat
memberikan nilai yang lebih representatif. Sehingga teknik yang
diambil dapat memenuhi tujuan sebenarnya dilakukannya
penelitian.
d. Snowball Sampling
8
Cara pengambilan sampelnya dengan teknik ini dilakukan
secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil, makin lama
menjadi semakin besar seperi halnya bola salju (Snowball) yang
menggelinding menuruni lereng gunung/bukit. Dalam
pelaksanaannya, pertama-tama dilakukan interview terhadap suatu
kelompok/seorang responden yang relevan, dan untuk menunjuk
calon responden yang berikutnya yang memiliki
spesifikasi/spesialisasi yang sama. Hal tersebut ditempuh, karena
biasanya responden yang merupakan anggota populasi yang
spesifik tersebut saling mengenal satu sama lain karena spesialisasi
(profesi) mereka.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ukuran populasi
2. Masalah biaya
3. Masalah waktu
5. Masalah ketelitian
6. Masalah ekonomis
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11