Anda di halaman 1dari 14

TUGAS INDIVIDU I BIOSTATISTIK

MAKALAH TEKNIK SAMPLING

Disusun dan diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Biostatistik

Disusun Oleh :

RAHMAH SEJATI

NPM : 205401446247

UNIVERSITAS NASIONAL

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah


memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas
rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Teknik Sampling tepat waktu.

Makalah Asuhan Kebidanan Komplementer disusun guna memenuhi tugas


pada Biostatistik Kebidanan di Universitas Nasional Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
pengobatan komplementer.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku


dosen Biostatistik Kebidanan . Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 29 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................. 1
C. Manfaat .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Populasi .................................................................................. 2
2. Sample .................................................................................... 3
3. Teknik Sampling .................................................................... 3
4. Jenis Teknik Sampling ........................................................... 4

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan ............................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara
sistematis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode
ilmiah serta aturanaturan yang berlaku aturan yang berlaku. Supaya proses
penelitian akan berjalan lancar, maka peneliti ditekankan untuk membuat
rancangan penelitian. Dalam menentukan rancangan penelitian, hal yang
perlu selalu diingat adalah seluruh komponen penelitian itu harus terjalin
secara serasi dan tertib.

Salah satu komponen penelitian yang mempunyai arti penting


dalam kaitannya dengan proses studi secara komprehensif adalah
komponen adalah komponen metodelogi. Pada komponen ini, metode
yang digunakan oleh peneliti dalam mencari dan memecahkan masalah
diuraikan secara jelas, agar para peneliti mendapat gambaran yang
sistematis dan terencana tentang apa yang hendak mereka lakukan.

Ada beberapa istilah atau batasan yang berkaitan dengan sumber


data dalam penelitian adalah subjek dan objek yang hendak diteliti. Istilah
penting tersebut diantaranya adalah populasi penelitian, jumlah subjek
yang diperlukan dalam penelitian (sampel), dan teknik pemilihan subjek
(teknik sampling). Istilah - istilah ini harus dipahami dan dimengerti betul
oleh peneliti sehingga mendukung tercapainya proses pengumpulan data.

A. Rumusan Masalah
a. Apakah deskripsi teknik sampling ?
b. Apa saja jenis teknik sampling?

B. Manfaat
a. Mengetahui deskripsi teknik sampling.
b. Mengetahui jenis teknik sampling.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti.


Populasi ini sering juga disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa
benda hidup maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya
dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan
pasti jumlahnya disebut "Populasi Infinit" atau tak terbatas, dan populasi
yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor
identifikasi), misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll
disebut "Populasi Finit".

Suatu kelompok objek yang berkembang terus (melakukan proses


sebagai akibat kehidupan atau suatu proses kejadian) adalah Populasi
Infinitif. Misalnya penduduk suatu negara adalah populasi yang infinit
karena setiap waktu terus berubah jumlahnya. Apabilah penduduk tersebut
dibatasi dalam waktu dan tempat, maka popuJasi yang infinit bisa berubah
menjadi populasi yang finit. Misalnya penduduk Kota Medan pada tahun
1990 (1 Januari s/d 31 Desember 1990) dapat diketahui jumlahnya.
Umumnya populasi yang infinit hanyalah teori saja, sedangkan kenyataan
dalam prakteknya, semua benda hidup dianggap populasi yang finit. Bila
dinyatakan bahwa 60% penduduk Indonesia adalah petani, ini berati
bahwa setiap 100 orang penduduk Indonesia, 60 orang adalah petani. Hasil
pengukuran atau karakteristik dari populasi disebut "parameter" yaitu
untuk harga-harga rata-rata hitung (mean) dan σ untuk simpangan baku
(standard deviasai). Jadi populasi yang diteliti harus didefenisikan dengan
jelas, termasuk didalam nya ciri-ciri dimensi waktu dan tempat.

2
2. Sample
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian
(sampel sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau
karakteristik dari sampel disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata
hitung dan S atau SD untuk simpangan baku. Alasan perlunya
pengambilan sampel adalah sebagai berikut :

a. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.


b. Lebih cepat dan lebih mudah.
c. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
d. Dapat ditangani lebih teliti.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang


jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang sesuai dengan ukuran
sampel yang akan dijadikan sum akan dijadikan sumber data sebenarn ber
data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran
populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Secara umum, ada dua
jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling
/ probability sampling dan sampel tidak acak  atau nonrandom
samping/nonprobability sampling.

Random sampling adalah cara pengambilan sampel yang


memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen
populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan
dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai
kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel. Sedangkan yang
dimaksud dengan nonrandom sampling atau nonprobability sampling,
setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk
dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena
letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena
jauh, tidak dipilih; artinya kemungkinannya 0 (nol).

3
4. Jenis Teknik Sampling

Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian


untukmendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat
menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi
atas 2 kelompok besar, yaitu :

1. Probability Sampling (Random Sample).


2. Non Probability Sampling (Non Random Sample).

A. Probability Sampling / Random Sampling.

Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel


dimana semua individu dalam populasi, baik secara individu maupun
kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
Teknik ini tidak pilih-pilih dan didasarkan atas prinsip-prinsip
matematis yang telah diuji dalam praktek.
Probability sampling adalah salah satu teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan
probability sampling, maka pengambilan sampel secara acak atau
random dari populasi yang ada.
Teknik probability sampling meliputi :

1. Simple Random Sampling

Menurut Kerlinger (2006, hlm. 188), simple random


sampling adalah metode penarikan dari sebuah populasi atau
semesta dengan cara tertentu sehingga setiap anggota populasi atau
semesta tadi memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau
terambil. Menurut Sugiyono (2001, hlm. 57) teknik sampling ini
disebut simple (sederhana) karena pengambilan sampel anggota
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu. Margono (2004, hlm. 126) menyatakan

4
bahwa simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan
sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Teknik ini dapat digunakan jika jumlah unit sampling di dalam
suatu populasi tidak terlalu besar.
Selain itu, Masyhuri & Zainuddin (2008, hlm. 167)
mengungkapkan bahwa simple random sampling atau penarikan
sampel acak sederhana adalah sebuah metode untuk memilih
anggota sampel yang dinotasikan dengan “n” dari anggota populasi
yang dinyatakan dengan “N”, sehingga anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota
sampel, tidak ada diskriminasi terhadap anggota populasi. Misal
sebuah populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 (unit
sampling). Untuk memperoleh sampel sebanyak 150 orang dari
populasi tersebut, dapat menggunakan teknik ini, baik dengan cara
undian, ordinal, maupun tabel bilangan random.

2. Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang mempunyai


susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Misalnya sekolah, terdapat
beberapa tingkatan kelas. Jika tingkatan dalam populasi
diperhatikan, mula-mula harus dipastikan strata yang ada,
kemudian tiap strata diwakili sampel penelitian.

3. Cluster Sampling (Area Sampling)

Cluster Sampling (Area Sampling) juga cluster random


sampling. Teknik pengambilan sampel ini digunakan bilamana
populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari
kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah
digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti
atau sumber data sangat luas.

5
B. Non Probability Sampling.

Non probability sampling adalah pengambilan sampel bukan


acak, dimungkinkan untuk mengatasi kesulitan pengambilan sampel
secara acak, kerangka sampling (sampling frame tidak tersedia) dan
keterbatasan biaya. Disamping itu penggunaan non probability
sampling didasarkan atas tujuan tertentu (biasanya pada penelitian
kualitatif).
Jenis teknik sampling ini antara lain :

a. Sampling Kuota atau Quota Sampling

Biasanya teknik sampling ini digunakan data dari populasi


yang berkaitan dengan demografi (kependudukan) seperti: lokasi
geografis, usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan,dll. Pada
dasarnya qupta sapling sama dengan Judgment sampling dua tahap.
Tahap pertama adalah tahapan dimana peneliti merumuskan
kategori kontrol atau quota dari populasi yang akan diteliti, seperti:
jenis kelamin, usia, ras yang terdefinisikan dengan baik sebagai
basis dari keputusan pemilihan sampel.  Tahap kedua adalah
penentuan bagaimana sampel akan diambil, dapat secara
Convenience atau judgment tergantung pada situasi dan kondisi
pada saat akan dilakukan penelitian dan apa yang akan diteliti serta
kemampuan dari peneliti sendiri.

Perbedaan antara Judgment sampling dengan Quota


sampling terletak adanya suatu batasan  pada quota sampling
bahwa sampel yang dipilih harus sejumlah tertentu yang dijatah
(quotum) dari setiap subgroup yang telah ditentukan daru suatu
populasi. Ukuran sampel pada Quota sampling biasanya cukup
besar dengan harapan agar karakteristik sampel (statistik) sedapat
mungkin mendekati karakteristik populasinya (parameter).

6
b. Accidental Sampling.

Accidental sampling adalah sampling teknik dimana subyek


dipilih karena aksesibilitas nyaman dan kedekatan mereka kepada
peneliti.Subyek dipilih hanya karena mereka paling mudah untuk
merekrut studi dan peneliti tidak mempertimbangkan memilih mata
pelajaran yang mewakili seluruh populasi.
Dalam semua bentuk penelitian, akan sangat ideal untuk
menguji seluruh penduduk, tetapi dalam banyak kasus, populasi
terlalu besar sehingga mustahil untuk menyertakan setiap individu.
Ini adalah alasan mengapa para peneliti sebagian besar bergantung
pada teknik sampling seperti pengambilan sampel kenyamanan,
yang paling umum dari semua teknik sampling. Banyak peneliti
lebih memilih teknik sampling karena cepat, murah, mudah dan
subyek yang tersedia

c. Purposive Sampling.

Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud


atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel
karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut
memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Sampel
dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang
paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.
• Pengertian Purposive Sampling Berdasarkan Arikunto:
Menurut Arikunto (2006) pengertiannya adalah: teknik mengambil
sampel dengan tidak berdasarkan random, daerah atau strata,
melainkan berdasarkan atas adanya pertimbangan yang berfokus
pada tujuan tertentu.

• Pengertian Purposive Sampling Berdasarkan Notoatmodjo:

7
Menurut Notoatmodjo (2010) pengertiannya adalah: pengambilan
sampel yang berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu seperti
sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui
sebelumnya.
• Pengertian Purposive Sampling Berdasarkan Sugiyono:
Menurut Sugiyono (2010) pengertiannya adalah: teknik untuk
menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan
tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa
lebih representatif.
Berdasarkan pengertian para ahli atau pakar di atas, kita
dapat mengambil poin-poin penting perihal pengertian teknik
samplingtersebut serta indikasi penggunannya. Menurut
statistikian, purposive sampling lebih tepat digunakan oleh para
peneliti apabila memang sebuah penelitian memerlukan kriteria
khusus agar sampel yang diambil nantinya sesuai dengan tujuan
penelitian dapat memecahkan permasalahan penelitian serta dapat
memberikan nilai yang lebih representatif. Sehingga teknik yang
diambil dapat memenuhi tujuan sebenarnya dilakukannya
penelitian.

d. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang


mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih
teman-temannya untuk dijadikan sampel begitu seterusnya,
sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang
menggelinding semakin lama semakin besar. Pada penelitian
kualitatif banyak menggunakan purposive dan snowball sampling.
(Sugiyono, 2001: 61).

8
Cara pengambilan sampelnya dengan teknik ini dilakukan
secara berantai, mulai dari ukuran sampel yang kecil, makin lama
menjadi semakin besar seperi halnya bola salju (Snowball) yang
menggelinding menuruni lereng gunung/bukit. Dalam
pelaksanaannya, pertama-tama dilakukan interview terhadap suatu
kelompok/seorang responden yang relevan, dan untuk menunjuk
calon responden yang berikutnya yang memiliki
spesifikasi/spesialisasi yang sama. Hal tersebut ditempuh, karena
biasanya responden yang merupakan anggota populasi yang
spesifik tersebut saling mengenal satu sama lain karena spesialisasi
(profesi) mereka.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang


jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi
agar diperoleh sampel yang representatif. Adapun alasan penelitian
menggunakan sampel adalah:

1. Ukuran populasi

2. Masalah biaya

3. Masalah waktu

4. Percobaan yang sifatnya merusak

5. Masalah ketelitian

6. Masalah ekonomis

B. Saran

Seorang peneliti yang akan melakukan penelitian harus memahami


dengan baik teknik pengambilan data yang sesuai digunakan dalam
penelitiannya. Seorang peneliti harus memahami benar teknik
pengambilan data. Data yang dibutuhkan peneliti berupa data populasi
maupun data sampel. Data sampel sering digunakan dalam penelitian
karena alasan efektif dan efisien, teknik pengambilan data sangat
berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh dalam penelitian.

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Jakarta:Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).

2. Malamassam, Daud. 2009. Modul Pembelajaran Mata Kuliah Metodologi


Penelitian
3. Margono, 2004, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta :Rineka Cipta.

4. Haryono. 1998. Metode penelitian pendidikan II. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya

5. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D). Alfabeta.

6. Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka


Setia.

11

Anda mungkin juga menyukai