BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam darah. (WHO,2015). Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar
mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal. Anemia gizi besi adalah
anemia yang timbul karena kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel
darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu (Adriani & Wijatmadi, 2012).
negara berkembang cukup tinggi yaitu sekitar 370 juta jiwadan Indonesia
26,4% dan 18,4% penderita berumur 15-24 tahun. Berdasarkan jenis kelamin,
Remaja putri memiliki resiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita
alasan mengapa remaja putri memiliki sepuluh kali resiko, yang pertama adalah
1
2
remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa
kedua adalah kerena remaja putri seringkali menjaga penampilan agar tetap
2011).
Masa remaja merupakan masa pertumbuhan dalam berbagai hal, baik fisik,
masih dalamproses mencari identitas diri sehingga seringkali mudah tergiur oleh
dan komunikasi. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada masa remaja
apabila anemia banyak terjadi khususnya pada kalangan remaja putri akan
membawa dampak yang komplek. Dampak anemia remaja putri antara lain lelah,
Selain itu remaja putri merupakan sosok calon ibu jika sejak remaja telah
keguguran, kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, kematian
kejadian anemia defisiensi besi, maka remaja puteri perlu dibekali dengan
pengetahuan tentang anemia defisiensi besi itu sendiri (Dharmadi, dkk, 2011).
Pengetahuan, Asupan Gizi dan Faktor Lain Yang Berhubungan Dengan Kejadian
anemia”.
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana gambaran pengetahuan remaja putri tentang anemia pada Siswi kelas
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Responden
informasi bagi pihak sekolah tentang anemia terhadap remaja (Peserta didik)
saat ini sehingga pihak sekolah dapat membantu kualitas dan kuantitas
E. Ruang Lingkup
pada Siswi kelas XSMKN 1 Tembilahan Tahun 2019. Populasi dalam Penelitian
ini adalah seluruh Siswi kelas X SMKN 1 Tembilahan Tahun 2019sebanyak 276
siswi dan yang menjadi sampel ada 73 orang. Teknik pengambilan sampel
primer dengan menggunakan lembar angket hasil rekapitulasi, dan data sekunder
berupa data jumlah siswi kelas X di SMKN 1 Tembilahan yang diperoleh dari
Tata Usaha. Teknik Analisa data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengetahuan
1. Defenisi
sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan
(Notoatmodjo, 2014).
diperoleh dari pendidikan formal saja, tetapi juga dapat diperoleh dari
aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.Kedua aspek ini akan menentukan
6
7
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (Comprehension)
materi tersebut secara benar. Disini para remaja putri diharapkan mampu
c. Aplikasi (Application)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
8
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan pada kriteria
pendidikan SMP.
seperti iklan TV, informasi melalui Hp, brosur dan spanduk dll.
kebutuhan meliputi sikap dan keperayaan, pada hal ini remaja putri akan
percaya dengan orang yang lebih di tuakan dan mengikuti kebiasaan yang
sudah ada, jika pada jaman orang tua dahulu mengkonsumsi makanan
dengan seadanya maka kebiasaan tersebut akan diikuti oleh remaja putri
dirinya sendiri atau juga didapatkan dari pengalaman orang lain. Misalnya
pengetahuan. Sosial eknomi ini memperngaruhi akan zat gizi pada remaja
putri, jika sosial ekonomi semakin tinggi bisanya akan semakin tinggi
seimbangnya
remaja putri, biasanya disini yang lebih berperan adalah ibu yang
pengetahuan, yaitu :
1) Cara coba salah (tria land error) Cara ini dilakukan dengan
bersangkutan
bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu,
5. Pengukuran Pengetahuan
distribusi frekuensi.
sebagai berikut :
pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar < 55% dari seluruh
B. Remaja
1. Definisi
dimaksud adalah bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan
sosial dan psikologis. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24
13
aspek dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Peralihan masa kanak-
pada usia 10 sampai 15 tahun. Perkembangan pada anak perempuan lebih cepat
a. Remaja awal
adolescence memiliki rentang usia antara 11-13 tahun. Pada tahap ini
mereka masih heran dan belum mengerti akanperubahan yang terjadi pada
b. Remaja madya
memiliki rentang usia antara 14-16 tahun. Tahap remaja madya atau
pada tahap ini juga masih bingung dalam mengambil keputusan atau masih
c. Remaja akhir
remaja yang berusia antara 17-20 tahun.Masa ini merupakan masa menuju
dewasa dengan sifat egois yaitu mementingkan diri sendiri dan mencari
3. Perkembangan Remaja
a. Perkembangan fisik
(Sarwono, 2011).
b. Perkembangan emosi
yaitu : fisik, rasa aman, afiliasi sosial, penghargaan, dan perwujudan diri.
yang masih labil. Remaja awal masih belum terkendali dalam meluapkan
ekspresinya seperti pernyataan marah, gembira, dan sedih yang setiap saat
c. Perkembangan kognitif
d. Perkembangan psikososial
rasa solidaritas yang tinggi dan memiliki rasa saling menghormati pada
teman sebayanya maupun orang yang lebih tua pada mereka.Pada masa ini
yang sesama jenis ataupun lawan jenisnya (Potter & Perry, 2009).
16
C. Anemia
1. DefenisiAnemia
2010). Anemia adalah suatu kondisi medis di mana jumlah sel darah merah
2011).
Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang
hemoglobin pada tingkat normal. Anemia gizi besi adalah anemia yang timbul
karena kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel darah merah dan
asupan zat gizi juga menjadi penyebab anemia pada remaja. Remaja putri
a. Mudah lelah
b. Kulit pucat
c. Sering gemetar
f. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, dan telapak tangan
tampak pucat, serta anemia yang parah (kurang dari 6 gr/desiliter darah)
a. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan Sel-sel darah normal yang
tubuh. Pada saat sintesis, sel darah yang belum matur (muda) dapat juga
disekresi kedalam darah. Sel darah yang usianya muda biasanya gampang
myeloma
3) Kemoterapi
b. Kehilangan darah
kerusakan pada daerah sumsum tulang, atau bahan dasar produksi tidak
1) Obat-obatan/ racun
3) Gagal ginjal
5) Kehamilan
Menurut Merryana, dkk (2012), dampak anemia bagi remaja putri adalah:
a. Pencegahan
adalah :
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan mkanan
Tambah Darah (TTD). Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang
dan 0,25 mg asam folat. Wanita dan remaja putri perlu minum tablet
minum 1 tablet setiap hari selama haid. Minumlah tablet tambah darah
dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu atau kopi karena dapat
menjadi berkurang.
sebagainya.
b. Penanggulangan
antara lain:
yang
menghindari atau mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman ringan
a. Menstruasi
yang tidak normal. Kehilangan banyak darah saat menstruasi diduga dapat
menstruasi, bahkan sebagian wanita harus mengalami hal ini setiap datang
dalam satu siklus kurang lebih setiap 28 hari, bisa berfluktuasi 7 hari dan
mengalami menstruasi satu kali dalam sebulan, tetapi pada beberapa kasus,
ada yangmengalami hingga dua kali menstruasi setiap bulan. Kondisi inilah
2013).
b. Pola makan
fisiologi, budaya dan sosial. Kebiasaan makan adalah suatu perilaku yang
c. Riwayat penyakit
anemia akibat infeksi atau obat yang digunakan untuk pengobatan penyakit
(Zen, 2013).
Mekanisme yang tepat dari proses ini tidak diketahui, tetapi setiap
infeksi. Telah diketahui secara luas bahwa infeksi merupakan faktor yang
d. Pengetahuan
minum tablet Fe tambah darah, namun hal itu juga tidak dilakukan karena
2011).
e. Aktivitas Fisik
yang dilakukan secara rutin dalam porsi yang cukup mempunyai dampak
dalam Awisaba aktivitas fisik selama 24 jam dibagi menjadi lima yaitu
aktivitas tidur, aktivitas berat (olah raga seperti jogging, sepak bola, atletik,
sebagainya)(Mubiar,2011)
jaringan yang mengandung zat besi. Zat besi dalam hemoglobin, ketika
mendasar yang hakiki bagi semua orang. Dimana asupan zat gizi yang
sel darah merah. Selain zat besi, vitamin B12 dan folat diperlukan untuk
Tabel 2.1
gr
26
D. Kerangka teori
1. Definisi Anemia
2. Tanda –tanda Anemia
3. Penyebab Anemia Pada
Remaja
Faktor-faktor yang 4. Dampak Anemia Pada
mempengaruhi pengetahuan Remaja
5. Pencegahan dan
1. Tingkat Pendidikan
penanggulangan Anemia
2. Informasi
6. Faktor-faktor terjadi Anemia
3. Budaya
4. Pengalaman
5. Sosial Ekonomi
6. Umur
Skema 1
Kerangka Teori
27
BAB III
A. Kerangka Konsep
Baik
BAIKBAJNJ
Pengetahuan remaja KDSJKDFB
Cukup
putri tentang anemia BBaikRespo
nden mengisi
Kurang
sendiri
lembar
angket yang
diberikanRes
ponden
Skema 2 mengisi
sendiri
Kerangka Konsep lembar
angket yang
diberikan
Anemia
27
28
B. Definisi Operasional
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran
a. Populasi
sifat atau ciri, adalah subjek yang bisa diteliti (Hidayat, 2014)
Populasi dalam penelitian adalah seluruh remaja putri kelas Xdi SMKN 1
b. Sampel
Sampel adalahsebagian dari populasi yang merupakan wakil dari populasi itu.
Sampel penelitian ini adalah bagian dari penelitian atau sebagian dari jumlah
1. Remaja putri
29
30
N
n = _________
N.𝛼 2 +1
Dimana :
n = Jumlah Anggota sampel
N = Jumlah Populasi
𝛼 2 = Presisi
N 276
n = _________ = __________ = 73
N.𝛼 2 +1 276(0.1)2 + 1
D. Etika penelitian
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.Masalah etika yang perlu
1. Informed consent
atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,2014).
pada remaja putri di SMKN 1 Tembilahan. Adapun sumber data yang diperoleh
yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data secara langsung diambil dari subjek atau objek
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Dalam Penelitian ini data sekunder berupa data jumlah seluruh siswi
1. Peneliti meminta surat izin dari kampus untuk mendapatkan data siswi di
SMKN 1 Tembilahan.
2. Setelah peneliti mendapatkan surat izin dari kampus, peneliti mengantar surat
6. Setelah ujian seminar proposal , peneliti meminta surat izin penelitian dari
kampus.
Tembilahan
32
33
9. Setelah siswi kelas X mengisi angket kemudian angket di ambil kembali, dan
10. Setelah pengolahan data selesai, peneliti melakukan bimbingan dan meminta
2. Pemberian kode(coding)
3. Transferring
Transferring yaitu data yang telah diberi kode disusun secara berurutan
pengambilan keputusan.
33
34
analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel.
Dengan rumus :
P=ƒ/N x 100%
Keterangan :
34
BAB V
A. Hasil penelitian
SMKN 1 Tembilahan tahun 2019 diperoleh data yang disajikan dalam bentuk
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Gambaran Pengetahuan
Remaja Putri Tentang Anemia Pada Siswi Kelas X
di SMKN 1 Tembilahan
Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa responden yang berpengetahuan baik
35
36
B. Pembahasan
Tembilahan Tahun 2019, siswi yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak
Hasil penelitian ini sama halnya yang dilakukan oleh sihotang &
rasadan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga.(NotoatmodjoS.,2010)
remaja putri tentang anemia hanya sampai pada tahap tahu. Dan tidak diikuti
banyak mengandung zat besi, tidak minu es teh setelah makan dan olah raga yang
karena masih kurangnya informasi yang diperoleh remaja putri tentang anemia
defisiensi besi. Hal ini dikarenakan memang di dalam kurikulum sekolah tidak
terdapat topik yang membahas tentang anemia ataupun anemia defisiensi besi
secara khusus dan disekolah belum pernah ada penyuluhan tentang anemia,
oleh karena itu perlu perlu adanya informasi yang diberikan kepada remaja
putri tentang anemia pada siswi kelas X di SMKN 1 Tembilahan Tahun 2019
A. Kesimpulan
Tahun 2019 maka dapat disimpulkan distribusi frekuensi remaja putri yang
( 34,2%).
B. Saran
1. Bagi Responden
informasi mengenai anemia yang bisa didapat dari buku, majalah, atau media
selanjutnya.
38
39
DAFTAR PUSTAKA
Titin, C. 2015. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku dengan kejadian
anemia remaja putrid kelas X dan XI SMA Negeri 1
Polokarto.Skripsi.Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
WHO.World Health Statistic Report 2015. Geneva: World Health Organization;
2015.
Widyastuti, Y., dkk. 2010. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta.Fitramaya.
World Health Organization.Haemoglobin Concentrations for The Diagnosis of
Anaemia and Assessment of Severity.Vitamin and mineral Nutrion
Information System.Geneva : WHO 2011
Yamin, T. 2012.Hubungan Pengetahuan, Asupan Gizi dan Faktor Lain Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMA
Kabupaten Kepulauan Selayar. [Skripsi] Fakultas Kesehatan Masyarakat
Peminatan Kebidanan Komunitas Universitas Indonesia Depok.
Zen, Pribadi. 2013. Panduan Komunikasi Efektif untuk Bekal Keperawatan
Profesional.D-Medika.Yogyakarta.