Disusun Oleh :
UMI KULSUM
NIM:2021050442
TAHUNAKADEMIK 2022-2023
i
SKRIPSI
PENGARUH PIJAT ENDORPHIN TERHADAP NYERI PERSALINAN
KALA I DI PUSKESMAS NGULING KECAMATAN NGULING
KABUPATEN PASURUAN
Skripsi ini dilaksanakan untuk Memperolah Gelar Sarjana Kebidanan (S.Keb) dalam
Program Studi Ilmu Kebidanan Pada Program Studi S1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Husada Jombang
Disusun Oleh :
UMI KULSUM
NIM:2021050442
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam laporan ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk penelitian lain atau untuk memperoleh gelar
peneliti juga tidak terdapatkarya orang lain atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini atau
Umi Kulsum
NIM:2021050442
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini telah dikonsulkan dan siap di presentasikan dan dipertanggungjawabkan pada
siding skripsi pada :
Hari :
Tanggal :
Dewan Pembimbing I
PembimbingII
Endang Yuliani,S.ST.,M.PH
NPP : 0714078209
iv
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Mengetahui
Ketua SekolahTinggi Ilmu Kesehatan Ka Prodi Sarjana Kebidanan
Husada Jombang STIKES HUSADA Jombang
BIODATA
A. Identitas Diri
v
Nama : Umi Kulsum
Tempat,TanggalLahir : Pasuruan,08 februari 1991
NIM : 2021050442
Jurusan : Sarjana Kebidanan Stikes Husada Jombang
Tahun Ajaran : 2021/2022
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Bidan
Alamat : Dsn. Sang- sang I RT 001/RW 003 Ds
Sanganom Kec. Nguling Kab. Pasuruan
RiwayatPendidikan : SD 2001
: SMP 2004
: SMA 20
: Diploma III Kebidanan 2010
No.Telp : 082141483438
B. IdentitasKeluarga
1. OrangTua
Nama Ayah Kandung : Sukadi (alm)
Nama Ibu Kandung : Siyati
2. Suami
Nama Suami :-
ABSTRAK
PENGARUH PIJAT ENDORPHIN TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN
KALA I DI PUSKESMAS NGULINGKECAMATAN NGULING KABUPATEN
PASURUAN
Umi kulsum
vi
Bdn. Fifi Ratna Aminati, SST., M.Kes.1 Endang Yuliani,S.ST.M.PH.2
Mahasiswa S1 Kebidanan STIKES HUSADA JOMBANG
Alamat: Jln. Veteran Mancar, Peterongan, Jombang Phone (0321) 877025
Email: Kulsum8291@gmail.com . Hp 082141483438
ABSTRAC
KATAPENGANTAR
Assalamu’alaikumWarochmatullahiWabarokatuh
viii
Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Penyusunan skripsi ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan, bimbingan dan
kerjasama dari semua pihak. Untuk ini penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
2. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes., MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Husada Jombang.
4. Bdn.Evi Susiyanti, S,ST.,M.Kes. selaku ketua penguji dari Sekolah Tinggi Ilmu
5. Bdn.Fifi Ratna, S.ST.,M. Kes selaku anggota penguji dan pembimbing I dalam
7. Seluruh Dosen Program Studi Sarjana Ilmu Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Husada Jombang yang telah memberikan dorongan dan bantuan kepada
8. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa, dorongan serta motivasi baik moril
ix
maupun materil yang tiada terhingga sehingga memperlancar tersusunnya skripsi
ini.
9. Semua pihak yang telah membantu penyusunan proposal ini yang tidak bisa
Penulis
x
DAFTAR ISI
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
xviii
2.1 Pijat endorphin mengelus permukaan luar lengan........................................................15
2.2 Pijat endorphin di daerah punggung .................................................................16
2.3 Cara Pengkajian Nyeri Berdasarkan PQRST....................................................30
DAFTAR SINGKATAN
VT : Vaginal Toucher
H0 : Hipotesa nol
H1 : Hipotesa satu
xx
BAB I
PENDAHULUAN
dikembangkan pertama kali oleh contance palinsky dan digunakan untuk mengelola
rasa sakit. Teknik ini bisa dipakai untuk mengurangi rasa tidak nyaman selama proses
permukaaan kulit baik di saat menjelang maupun disaat proses persalinan akan
menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada ibu yang akan bersalin. Intensitas
janin (Rejeki,Sri.2020) .
Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu sebanyak
303.000 jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu sebesar 235 per 100.000
kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020). Pada tahun 2021 AKI di Indonesia
sebesar 4.627. Berdasarkan penyebab, sebagian besar kematian ibu pada tahun 2021
terkait COVID-19 sebanyak 2.982 kasus, perdarahan sebanyak 1.330 kasus, dan
abortus dan lain – lain. AKI Provinsi Jawa Timur mencapai 89,81 per 100.000
kelahiran hidup. Angka ini naik dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 98,39 per
100.000 kelahiran hidup. sehingga pada tahun 2021 AKI Jawa Timur mencapai 234,7
per 100.000 kelahiran hidup Sedangkan Angka Kematian Ibu melahirkan ddi
1
2
Pasuruan dari 83,61 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2019, hingga akhir tahun
Kematian balita pada tahun 2021 sebanyak 27.566 kematian balita . Dari seluruh
kematian balita, 73,1% diantaranya terjadi pada masa neonatal (20.154 kematian). Dari
seluruh kematian neonatal yang dilaporkan, sebagian besar diantaranya (79,1%) terjadi
pada usia 0-6 hari. Penyebab kematian neonatal terbanyak pada tahun 2021 adalah
kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar 34,5% dan asfiksia sebesar 27,8%.
neonatorium, dan lain-lain. (Profil kesehatan 2021). Untuk proporsi kematian bayi di
Jawa Timur pada tahun 2021 masih banyak terjadi pada neonatal (0 - 28 hari), yaitu
sebanyak 73,87%. Kematian balita secara total sebanyak 3.598 balita meninggal.(Profil
kesehatan Jawa timur 2021). Dan Angka Kematian Bayi di kabupaten Pasuruan per
1.000 kelahiran hidup pada tahun 2019 sebesar 5,33 persen,dan tahun 2020 sebesar 4,40
persen.
Dari hasil survey awal di Puskesmas Nguling,tanggal 11- 14 desember 2022 dari 3
ibu bersalin. Sebanyak 3 ibu bersalin mengalami nyeri sedang . Setelah dilakukan pijat
endorphin mereka mengatakan merasa lebih nyaman dan nyeri yang dirasakan sedikit
berkurang
Nyeri pada saat persalinan kala 1 dikarenakan adanya dilatasi servik dan segmen
uterus bawah dengan distensia, peregangan dan trauma pada serat otot ligament. Salah
satu faktor penyebab nyeri saat persalinan adalah ketakutan dan kecemasan ibu, yang
dapat menyebabkan keluarnya hormone stres dalam jumlah yang besar (efinefrin,
norefenefrin dll) yang mengakibatkan timbulnya nyeri yang lama dan lebih kuat.
kontraksi uterus melemah. Sekresi hormon tersebut yang berlebihan akan menimbulkan
oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah, dan berkurangnya motilitas usus serta
vesika urinaria. Keadaan ini akan merangsang peningkatan katekolamin yang dapat
menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi uterus sehingga terjadi inersia uteri,
partus lama yang dapat berakibat buruk baik pada ibu dan bayi diantaranya resiko
perdarahan post partum, atonia uteri, infeksi, kelelahan ibu, shock dan asfiksia. Dan
nyeri saat persalinan adalah Pijat endorphim yang merupakam pemijatan ditujukan
untuk meningkatkan zat endorphim di dalam tubuh sehingga dapat memberikan rasa
nyaman bagi calon bunda. Dengan meningkatnya zat endorphim tersebut, maka calon
bunda dapat merasakan manfaat zat tersebut. yaitu menghilangkan rasa nyeri . karena
endorphim itu sendiri di produkdi oleh tubuh calon bunda sendiri, maka endorphim
putra,Sitiatava:2016)
Pada keadaan seperti ini biasanya bidan berusaha memberikan asuhan utuk ibu
agar ibu lebih siap dalam menghadapi proses persalinan. Salah satu cara menghilangkan
4
atau mengurangi nyeri persalinan yaitu dengan pemberian pijat endorphin sehingga
nyeri berkurang, ibu lebih tenang dan nyaman selama proses persalinan.
penelitian mengenai pengaruh pijat endorphin terhadap nyeri persalinan pada ibu
Berdasarkan latar belakang di atas menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu
(AKI) didunia yaitu sebanyak 303.000 jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN
yaitu sebesar 235 per 100.000 kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020). Pada tahun
kematian ibu pada tahun 2021 terkait COVID-19 sebanyak 2.982 kasus, perdarahan
sebanyak 1.330 kasus, dan hipertensi dalam kehamilan sebanyak 1.077 kasus, infeksi,
gangguan metabolik, abortus dan lain – lain. AKI Provinsi Jawa Timur mencapai 89,81
per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini naik dibandingkan tahun 2020 yang mencapai
98,39 per 100.000 kelahiran hidup. sehingga pada tahun 2021 AKI Jawa Timur
mencapai 234,7 per 100.000 kelahiran hidup Sedangkan Angka Kematian Ibu
melahirkan ddi Pasuruan dari 83,61 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2019, hingga
Dari hasil survey awal di Puskesmas Nguling,tanggal 11- 14 desember 2022 dari 3
ibu bersalin. 3 iib mengalami nyeri sedang . Setelah dilakukan pijat endorphin mereka
mengatakan merasa lebih nyaman dan nyeri yang dirasakan sedikit berkurang
.Penyebab kematian ibu tertinggi adalah perdarahan, hipertensi dan infeksi sedangkan
penyebab eonatal terbanyak pada tahun 2021 adalah kondisi Berat Badan Lahir Rendah
5
(BBLR) sebesar 34,5% dan asfiksia sebesar 27,8%. Penyebab kematian lain di
(profil kesehatan 2021). Sehingga pertolongan persalinan yang aman, nyaman tampa
nyeri dan stres sangat penting dilakukan. Metode mengurangi nyeri bisa di lakukan
endorphin dalam tubuh sehingga dapat mengurangi nyeri persalinan juga membuat ibu
lebih tenang dan nyaman selama proses persalinan. Dan ibu bisa melahirkan dengan
lancar tampa penyulit apapun.maa dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Pengaruh pijat endorphin terhadap nyeri persalinan pada kala I di Puskesmas
Nguling.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
Puskesmas Nguling?
Untuk mengetahui pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas nyeri pada ibu
Secara teori manfaat penelitian ini dapat sebagai referensi untuk meningkatkan
1. Bagi responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi puskesmas sebagai
TINJUAN PUSTAKA
Massage adalah tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, biasanya
otot tendon atau ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi sendi
Gerakangerakan dasar meliputi: gerakan memutar yang dilakukan oleh telapak tangan,
Endorphin massage adalah tehnik sentuhan dan pemijatan. teknik ini penting
bagi ibu hamil. sebab tehnik ini dapat membantu memberikan rasa tenang dan nyaman,
baik di saat menjelang maupun disaat proses persalinan akan berlangsung. Melihat
pentingnya hormone ini , maka pantas bila ada yang menyebut endorphin sebagai
hormone kenikmatan .mengapa demikian ?sebab secara harfiah, zat ini adalah
“morfin” di dalam otak yang berfungsi sebagai penenang dan penghilang rasa. Zat ini
dilepaskan karena ada rasa sakit, latihan relaksasi, latihan yang berat dan makan cabai
yang sangat pedas. Selain dapat menekan rasa sakit, hormone endorphin juga dapat
pemijatan endorphin. Itu artinya pemijatan yang ditujukan untuk meningkatkan zat
endorphin di dalam tubuh. endophin massage adalah suatu metode sentuhan ringan
yang dikembangkan pertama kali oleh contance palinsky dan digunakan untuk
7
8
mengelola rasa sakit. Teknik ini bisa dipakai untuk mengurangi rasa tidak
adalah sentuhan ringan untuk meningkatkan zat endorphin dalam tubuh sehingga dapat
tersebut, maka calon bunda dapat merasakan manfaat dari zat endorphin. Salah satunya
adalah menghilangkan rasa nyeri. Karena endorphin diproduksi oleh tubuh calon bunda
sendiri, maka endorphin dianggap penghilang rasa sakit yang terbaik dan alami.
Endorphin massage adalah tehnik sentuhan dan pemijatan. teknik ini penting
bagi ibu hamil. sebab tehnik ini dapat membantu memberikan rasa tenang dan nyaman,
baik di saat menjelang maupun disaat proses persalinan akan berlangsung . Endorpin
sebenarnya merupakan sebuah zat didalam tubuh yang memiliki banyak sekali
manfaat. ia adalah gabungan dari endogenous dan morphin yaiti zat yang merupakan
unsur dari protein yang diproduksi oleh sel- sel tubuh, endorphin memiliki sejumlah
mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan strees
serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh manfaat- manfaat itulah yang di perlukan
oleh calon bunda untuk melewatkan masa- masa kehamilan dan persalinan dan
persalinan nyaman, lancar dan rileks .Melihat pentingnya hormone ini , maka pantas
bila ada yang menyebut endorphin sebagai hormone kenikmatan . mengapa demikian?
sebab secara harfiah, zat ini adalah “morfin” di dalam otak yang berfungsi sebagai
penenang dan penghilang rasa. Zat ini dilepaskan karena ada rasa sakit, latihan
relaksasi, latihan yang berat dan makan cabai yang sangat pedas. Selain dapat menekan
rasa sakit, hormone endorphin juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh agar bekerja
endorphin. Itu artinya pemijatan yang ditujukan untuk meningkatkan zat endorphin di
dalam tubuh. endophin massage adalah sutu metode sentuhan ringan yang
dikembangkan pertama kali oleh contance palinsky dan digunakan untuk mengelola
rasa sakit. Teknik ini bisa dipakai untuk mengurangi rasa tidak nyaman selama proses
meningkatkan zat endorphin dalam tubuh sehingga dapat memberikan rasa nyaman
merasakan manfaat dari zat endorphin. Salah satunya adalah menghilangkan rasa nyeri.
Karena endorphin diproduksi oleh tubuh calon bunda sendiri, maka endorphin
merupakan sebuah zat didalam tubuh yang memiliki banyak sekali manfaat. ia adalah
gabungan dari endogenous dan morphin yaiti zat yang merupakan unsur dari protein
yang diproduksi oleh sel- sel tubuh, endorphin memiliki sejumlah manfaat penting
seperti:
oleh calon bunda untuk melewatkan masa- masa kehamilan dan persalinan dan
Mengutip dari penjelasan lanny kuswandi, berikut saya sajikan langkah- langkah
endorphin massage yang bisa calon bunda dan pasangan praktikkan. Dalam
mempraktekkan endorphin massage, tentu suami adalah orang yang paling tepat.
Karena itu, teknik ini hanya bisa dilakukan oleh suami saja. Adapun langkah-
1. Cara 1
a. Suami meminta calon bunda (istri) untuk berbaring atau duduk dengan posisi
senyaman mungkin. adapun posisi suami adalah berada dekat calon bunda
b. Suami meminta calon bunda untuk menarik nafas yang dalam lalu keluarkan
c. Kemudian suami memulai mengelus permukaan luar lengan calon bunda, mulai
dari tangan sampai lengan bawah. dalam memberikan sentuhan (belaian itu suami
harus berhati- hati dan lakukan selembut mngkin, bila suami belum tahu cara ini,
d. Sentuhan atau pijatan ringan ini cukup dilakukan dengan jari jemari, atau ujung
jari saja.
e. Lakukan sentuhan atau pijatan ringan selama 5 menit .setelah itu suami berpindah
pada lengan atau tangan atau bagian tubuh lainnya ,perlu calon bunda ketahui
meski sentuhan ringan ini hanya dilakukan dikedua lengan , namun dampaknnya
11
luar biasa calon bunda akan merasa seluruh tubuh rileks dan tenang
Tehnik sentuhan ringan ini sangat efektif jika dilakukan dibagian punggung.
a. Suami meminta calon bunda mengambil posisi yang nyaman. misalnya berbaring
miring atau duduk. bila calon bunda ternyata lebih suka posisi duduk, maka
b. Setelah menemukan posisi yang betul- betul nyaman, maka suami dapat memulai
tugasnya. yakni memberikan sentuhan ringan kepada calon bunda dengan lembut.
sentuhan atau pijatan ringan ini dapat dimulai dari arah leher membentuk huruf
c. Terus lakukan pijatan - pijatan ringan ini hingga ketubuh bagian bawah belakang
calon bunda
perhatikan bahwa tehnik sebaiknya dilakukan pada calon bunda dengan usia kehamilan
yang bisa memicu terjadinya kontraksi. dan bagi calon bunda dengan riwayat prematur
atau keguguran berulang, tehnik ini harus dilakukan dibawah pengawasan bidan atau
dokter.
2.2.1 Pengertian
berhubungan dengan resiko dan aktualnya kerusakan jaringan tubuh, bersifat subyektif
dan sangat individual, dipengaruhi oleh budaya, persepsi seseorang, perhatian dan
memotivasi setiap orang yaang mangalami nyeri untuk mencoba untuk menghentikan
Definisi lain dari Potter dan Perry menyatakan bahwa nyeri merupakan suatu
sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus spesifik bersifat subyektif dan berbeda
antara masing-masing individu karena dipengaruhi oleh faktor psikososial dan kultur
dan endorphin seseorang, sehingga orang tersebut lebih merasakan nyeri (Potter,
2009).
13
Persalinan adalah proses keluarnya bayi dan placenta dari rahim ibu dengan
masa gestasi yang cukup yaitu 38 sampai dengan 42 minggu. Persalinan normal adalah
proses pengeluaran fetus yang dapat hidup (viable), plasenta, dan selaput membrane ke
dunia luar melalui jalan lahir. Persalinan normal adalah lahirnya fetus tunggal yang
aterm, persalinan spontan tanpa induksi dan alat bantu yang terjadi dalam waktu 4-24
jam, serta tidak mengalami komplikasi yang diikuti dengan persalinan plasenta secara
spontan. Persalinan merupakan proses pengeluaran janin, plasenta dan selaput janin
dari rahim ibu. Proses persalinan ditandai dengan adanya rasa nyeri akibat kontraksi
Proses persalinan diawali dengan kontraksi rahim yang menimbulkan rasa nyeri
dan tidak nyaman pada ibu yang akan bersalin. Sebagian besar perempuan akan
mengalami nyeri selama persalinan. Rasa nyeri persalinan bersifat individual, setiap
individu akan mempersepsikan rasa nyeri yang berbeda terhadap stimulus yang sama
tergantung pada ambang nyeri yang dimilikinya. Nyeri merupakan sensasi yang tidak
menyenangkan yang diakibatkan oleh saraf sensorik yang terdiri dari dua komponen
oleh saraf sensorik dan menyalurkan ke saraf pusat. Sedangkan komponen psikologis
meliputi rekognisi sensasi, interpretasi rasa nyeri dan reaksi terhadap hasil interpretasi
rasa nyeri tersebut (Lowdermilk, Perry, Cashion, Alden, & Olshansky, 2016).
dengan intensitas yang berbeda pada masing-masing individu (Orshan, 2008). Rasa
nyeri yang dialami selama persalinan bersifat unik pada setiap ibu dapat dipengaruhi
oleh beberapa factor antara lain budaya, takut, kecemasan, pengalaman persalinan
Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan
menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim
(serviks). Dengan adanya pembukaan servik ini maka akan terjadi persalinan.
diakibatkan oleh beberapa penyebab, maka nyeri persalinan juga terjadi diakibatkan
oleh adanya
1) Penekanan pada ujung-ujung saraf antara serabut otot dari korpus fundus uterus
2) Adanya iskemik miomerium dan serviks karena kontraksi sebagai konsekuensi dari
pengeluaran darah dari uterus atau karena adanya vasokontriksi akibat aktivitas
4) Kontraksi pada serviks dan segmen bawah rahim menyebabkan rasa takut yang
5) Adanya dilatasi dari serviks dan segmen bawah rahim. Banyak data yang
serviks dan segmen bawah rahim oleh karena adanya dilatasi, peregangan dan
1. Teori Pemisahan (Spcificity Theory) Menurut teori ini, rangsangan sakit masuk ke
medulla spinalis (spinal cord) melalui komu dorsalis yang bersinaps didaerah
2. Teori Pola (Oattern Theory) Rangsangan nyeri masuk melalui akar ganglion dorsal
respons yang merangsang ke bagian yang lebih tinggi, yait korteksserebri, serta
reaksi sel
Menurut teori ini, nyeri tergantung dari kerja serta saraf besar dankecil yang
Kemudian, inhibisi impuls nyeri menjadi efektif olehimpuls – impuls pada serabut –
serabut besar yang memblok impuls –impuls pada serabut lamban dan endogen
Pada kala I persalinan, nyeri disebabkan oleh adanya kontraksi uterus yang
mengakibatkan dilatasi dan penipisan serviks dan iskemia pada uterus. Nyeri akibat
16
dilatasi serviks dan iskemia pada uterus ini adalah nyeri viseral yang diraskan oleh ibu
pada bagian bawah abdomen dan menyebar kedaerah lumbar, punggung dan paha.
Nyeri tersebut dirasakan ibusaat kontraksi dan menurun atau menghilang pada interval
kontraksi.
Pada akhir kala I dan akala II persalinan, nyeri yang diraskanibuadalah nyeri
kandung kemih, usus, danstruktur sensitif panggul oleh bagian terendah janin (Bobak,
2005). Nyeri yang dirasakan ibu terjadi karena adanya transmisi impuls nyeri melalui
saraf tertentu. Pada kal I persalinan, impuls saraf nyeri berasal dari serviksdan corpus
uteri. Impuls nyeri yang berasal dari serviks dan korpus uteri ditransmisikan oleh
inferior, middle, posterior dan masuk ke lumbal yang kemudian masuk ke spinal
malalui L1, T12, T11, dan T10. Nyeri yangdirasakan pada daerah perut bagian bawah
dan pinggang yang terjadi padakala I persalinan. Sumber nyeri pada akhir kala I dan
kala II berasal dari saluranhenital bawah, antara lain perineum, anus, vulva dan klitoris.
Impuls nyeri ditrasmisikan melalui saraf pudental menuju s4, s3, dan s2 nyeri
yangdirasakan terutama pada daerah vulva dan sekitarnya serta daerah pinggang.
Pada dasarnya Rasa nyeri pada proses persalinan berbeda dengan rasa nyeri
1. Proses fisiologis: Nyeri persalinan adalah proses fisiologis, dimana ini terjadi
karena adanya kontraksi akibat proses hormonal dalam persalinan seperti naiknya
2. Perempuan dapat mengetahui bahwa ia akan mengalami nyeri saat bersalin apalagi
4. Konsentrasi perempuan pada bayi yang akan dilahirkan akan membuat lebih toleran
terhadap nyeri yang dirasakan saat persalinan, karena ia lebih berfokus pada harapan
kelahiran bayinya
Nyeri yang dialami oleh perempuan dalam persalinan diakibatkan oleh kontraksi
uterus, dilatasi serviks; dan pada akhir kala I dan pada kala II oleh peregangan vagina
dan dasar pelvis untuk menampung bagian presentasi (Maryunani, 2010). Rasa tidak
nyaman (nyeri) selama persalinan kala I disebabkan oleh dilatasi dan penipisan serviks
serta iskemia uterus hal ini dikarenakan penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal
mengalami defisit akibat kontraksi arteri miometrium, nyeri ini disebut nyeri viseral.
Sedangkan pada akhir kala I dan kala II, nyeri yang dirasakan pada daerah perineum
yang terjadi akibat peregangan perineum, tarikan peritonium dan daerah uteroservikal
saat kontraksi, penekanan vesika urinaria, usus dan struktur sensitif panggul oleh
bagian terendah janin, nyeri ini disebut nyeri somatik (Lowdermilk, Perry, & Cashion,
2014; (Lowdermilk et al., 2016; (Tal, Taylor, Burney, Mooney, & Giudice, 2015)
Tahap kedua persalinan (Kala II) yakni tahap pengeluaran bayi, ibu mengalami
nyeri somatik atau nyeri pada perineum. Rasa tidak nyaman pada perineum ini timbul
akibat peregangan jaringan perineum akibat tekanan bagaian terendah janin, kandung
kemih, usus atau strukstur sensitif panggul yang lain. Impuls nyeri pada tahap kedua
persalinan (kala II) dihantar melalui saraf pudendal menuju S1-4 dan sistem
18
parasimpatis jaringan perineum. Nyeri yang dirasakan terutama pada daerah vulva dan
Nyeri tahap ketiga (kala III) adalah nyeri lokal yang disertai kram dan sensasi
robekan akibat distensi dan laserasi serviks, vagina atau jaringan perineumRasa nyeri
pada alat-alat tubuh didaerah pelvis, terutama pada daerah traktus genitalia interna
Oleh karena itu efeknya terhadap uterus yaitu bahwa simpatik menjaga tonus uterus,
uterus. Pengaruh dari kedua jenis persarafan ini menyebabkan terjadinya kontraksi
uterus yang intermiten. Rangkaian susunan saraf simpatik daerah pelvik terdiri dari
tiga rangkaian, yaitu rantai sakralis, plexsus haemorhoidalis superior, dan pleksus
Menurut Hidayat (2006)dalam buku ika yulia darma (2021), faktor-faktor yang
1. Keadaan Umum
2. Usia
Ibu yang melahirkan pertama kali pada usia tua umumnya akanmengalami
persalinan yang lebih lama dan merasakan lebihnyeri dibandingkan ibu masih
muda. Sehingga dapat dikatakan pada primipara dengan usia tua akan
19
merasakan intensitas nyeri yang lebih tinggi dan persalinana yang lebih lama
3.Ukuran Janin
janin normal. Karena itu dapat disimpulkan bahwa semakinbesar janin semain
kuat.
3. Endorphim
Efek opioid endogen atau endorphin adalah zat seperti opiate yangberasal dari
dengan orang lainnya. Hal ini yang menyebabkan rasa nyeri seseorang
yang dirasakan. Hal ini sangat berbeda antara satu orang denganyang lainnya,
subjektif.
20
4. Fungsi Kognitif
5. Percaya Diri
Percaya diri adalah keyakinan pada diri seseorang bahwa ia akan mampu
akan dilakukan dikatakan pula jika ibu percaya bahwa ia akan memerlukan
upaya minimal untuk mengurangi nyeri yang dirasakan. Dengan kata lain
bahwa percaya diri yang tinggi dapat menghadapi rasa nyeri yang timbul
uteroplasenta, pengurangan aliran darah, dan oksigenke uterus, serta timbulnya iskemia
usus serta vesika urinaria. Keadaan ini akanmerangsang peningkatan katekolamin yang
uteri. Apabila nyeri persalinan tidak diatasi akan menyebabkan terjadinya partus lama.
( Rejeki,Sri.2020).
Nyeri atau rasa sakit merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan, biasanya berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan atau yang
gangguan rasa aman atau terancam kehidupan. Rasa nyeri sangat individual, banyak
tergantung siapa yang akan kita kaji, berapa umur, apa ras dan dalam kondisi yang
4 Self-report measure
Akronim PQRST ini digunakan untuk mengkaji keluhan nyeri pada pasien yang
menanyakan apa yang menyebabkan nyeri? Apa yang membuat nyerinya lebih
baik? apa yang menyebabkan nyerinya lebih buruk? apa yang anda lakukan saat
nyeri? apakah rasa nyeri itu membuat anda terbangun saat tidur?.
mengkaji Seberapa berat keluhan nyeri yang dirasakan pasien? bisakah anda
tusuk, rasa terbakar, kram, kolik, diremas? (biarkan pasien mengatakan dengan
kata-katanya sendiri.
c. Region and Radiates: Region atau radiasi merupakan lokasi dimana keluhan
yang lebih luas apakah nyerinya menyebar? Menyebar kemana? Apakah nyeri
d. Scale / Severity : Skala Severity dartikan sebagai skala kegawatan yang dapat
dilihat menggunakan CPOT untuk gangguan kesadaran atau skala nyeri ukuran
lain yang berkaitan dengan keluhan pasien seberapa parah nyerinya? Dari
rentang skala 0-10 dengan 0 tidak ada nyeri dan 10 adalah nyeri hebat
e. Time : Timing merupakan catatan waktu dimana kita akan menayakan kapan
mendadak atau bertahapkapan nyeri itu timbul? apakah onsetnya cepat atau
lambat? berapa lama nyeri itu timbul? apakah terus menerus atau hilang
Scale Wong-Baker FACES Pain Rating Scale adalah cara mengkaji tingkat
nyeri dengan melihat ekspresi wajah saat nyeri dirasakan. Skala nyeri yang satu ini
tergolong mudah untuk dilakukan karena hanya dengan melihat ekspresi wajah
pasien pada saat bertatap muka tanpa kita menanyakan keluhannya (Loretz, 2005;
(Muttaqin, 2008). Penilaian skala nyeri ini dianjurkan untuk usia 3 tahun ke atas.
Berikut skala nyeri yang kita nilai berdasarkan ekspresi wajah: skala nyeri
Skala nyeri berdasarkan ekspresi wajah Penilaian Skala nyeri dari kiri ke kanan: 1)
Wajah Pertama : Sangat senang karena ia tidak merasa sakit sama sekali. 2) Wajah
Kedua : Sakit hanya sedikit. 3) wajah ketiga : Sedikit lebih sakit. 4) Wajah
24
Keempat : Jauh lebih sakit. 5) Wajah Kelima : Jauh lebih sakit banget. 6) Wajah
Rasa nyeri seseorang berbeda-beda antar satu dengan lainya. Nyeri yang
dirasakan seseorang memiliki tingkatan, yaitu nyeri ringan, nyeri sedang, atau nyeri
berat. Lebih lanjut kita istilahkan sebagai Skala Nyeri (Loretz, 2005; (Muttaqin,
2008). Praktisi kesehatan harus dapat mengetahui tingkat nyeri atau seberapa besar
nyeri dirasakan oleh pasein. Skala nyeri ini akan membantu praktisi kesehatan
2. 1 nyeri hampir tak terasa (sangat ringan) = Sangat ringan, seperti gigitan
nyamuk. Sebagian besar waktu Anda tidak pernah berpikir tentang rasa sakit.
5. 4 (menyedihkan) = Kuat, nyeri yang dalam, sedikit mendesis seperti sakit gigi
7. 6 (intens) = Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya
komunikasi terganggu.
8. 7 (sangat intens) = Sama seperti 6 kecuali bahwa rasa sakit benar- benar
dapat berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah
10. 9 (menyiksa tak tertahankan) = Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak bisa
sakit apapun caranya, tidak peduli apa efek samping atau risikonya.
11. 10 (sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan) = Nyeri begitu kuat tak
sadarkan diri. Kebanyakan pasien tidak pernah mengalami skala rasa sakit ini.
Karena biasanya pasien sudah keburu pingsan. Sebagai contoh pada pasien
yang mengalami kecelakaan parah, tangan hancur, dan kesadaran akan hilang
a) Skala nyeri 1-3 berarti Nyeri Ringan (masih bisa ditahan, aktifitas tak
terganggu)
c) Skala nyeri 7-10 berarti Nyeri Berat. Biasanya pasien tidak dapat
nyeri dengan menggunakan angka pada setiap kata yang sesuai. Umumnya
penilaian diberikan dengan angka pada setiap kata sifat sesuai dengan intensitas
nyeri yang dirasakan oleh pasien. VRS juga merupakan alat ukur yang
menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tingkat rasa nyeri pada setiap
Cara penilaian yaitu dari range dari “none/no pain” hingga”extrem pain/nyeri
Penilaian Score
utnuk menghubungkan kata sifat yang tepat untuk menilai rasa nyerinya. Selain itu
juga apabila pasein buta huruf/mengenali angka yang dapat digunkan untuk
Visual Analogue Scale (VAS) merupakan alat pengukuran rasa nyeri yaitu
dengan cara khusus yaitu membuat 10-15 cm garis, dimana ssetiap ujungnya
ditandai dengan level intensitas nyeri. Ujung sebelah kiri diberi tanda tidak ada
nyeri/ “no pain” dan ujung kanan diberi tanda nyeri hebat/ “bad pain”. Pasien
diminta untuk menandai garis tersebut sesuai dengan level nyeri yang dirasakan.
Selanjutnya jarak penandaan diukur dari batas kiri hingga pada tanda yang dibuat
27
oleh pasien (ukuran mm), dan ini merupakan score yang menunjukkan level nyeri
Numerik Rating Scale (NRS) adalah alat ukur tingkat nyeri dimana cara
penilaian dengan meminta pasien untuk menilai rasa nyeri yang dirasakan sesuai
dengan level/tingkatan rasa nyerinya. Pada metode ini intensitas nyeri akan
ditanyakan kepada pasien, kemudian pasien diminta untuk menunjuk angka sesuai
dengan derajat/tingkat nyeri yang dirasakan. Derajat nyeri diukur dengan skala 0-
10 (Loretz, 2005). Tingkat nyeri diukur atas dasar: tidak nyeri (none: 0), sedikit
nyeri (mild: 1-3), nyeri sedang (moderate: 4-6) dan nyeri hebat (severe: 7-10)
( Rejeki,Sri.2020).
2.2.8.1Farmakologis
derivat opium, seperti morfin dan kodein. Narkotik meredakan nyeri dan
memberikan perasaan euforia. Semua opiat menimbulkan sedikit rasa kantuk pada
awalnya ketika pertama kali diberikan, tetapi dengan pemberian yang teratur, efek
konstipasi, dan depresi pernapasan serta harus digunakan secara hati hati pada klien
yang mengalami gangguan pernapasan (Muttaqin, 2008). Non opiat (analgesik non-
28
narkotik) termasuk obat AINS seperti aspirin dan ibuprofen. Nonopiat mengurangi
nyeri dengan cara bekerja di ujung saraf perifer pada daerah luka dan menurunkan
penghilang nyeri tetapi obat ini dapat mengurangi nyeri kronis tipe tertentu selain
melakukan kerja primernya. Sedatif ringan atau obat penenang, sebagai contoh,
dapat membantu mengurangi spasme otot yang menyakitkan, kecemasan, stres, dan
mengatasi depresi dan gangguan alam perasaan yang mendasarinya, tetapi dapat
2.2.8.2 Nonfarmakologis
Masase adalah stimulasi kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada
punggung dan bahu. Masase tidak secara spesifik menstimulasi reseptor tidak
nyeri pada bagian yang sama seperti reseptor nyeri tetapi dapat mempunyai
dampak melalui sistem kontrol desenden. Masase dapat membuat pasien lebih
reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan menghambat proses
darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan
dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang dipasang pada kulit untuk
TENS dapat digunakan baik untuk nyeri akut maupun nyeri kronis (Brunner et
al., 2010).
4 Distraksi
pada nyeri dapat menjadi strategi yang berhasil dan mungkin merupakan
perhatian pada nyeri akan sedikit terganggu oleh nyeri dan lebih toleransi
5 Teknik relaksasi
ketegangan otot yang menunjang nyeri. Hampir semua orang dengan nyeri
teratur dapat membantu untuk melawan keletihan dan ketegangan otot yang
terjadi dengan nyeri kronis dan yang meningkatkan nyeri (Brunner et al., 2010).
6 Imajinasi terbimbing
cara yang dirancang secara khusus untuk mencapai efek positif tertentu.
7 Hipnosis
yang dibutuhkan pada nyeri akut dan kronis. Keefektifan hipnosis tergantung
2.3 Persalinan
pengeluaran bayi yang sudah cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, berlangsung
Menurut (Ari Kurniarum ((2016) Ada beberapa pengertian persalinan, yaitu sebagai
berikut :
perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan lahir
(Moore, 2001)
2. Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang
diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran
bayi sampai dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan
3. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
Sebab terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teori – teori yang
uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi di sebut sebagai faktor – faktor yang
1. Teori penurunan hormon Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang
sebagai penenang bagi otot – otot uterus dan akan menyebabkan kekejangan
3. Teori berkurangnya nutrisi pada janin Jika nutrisi pada janin berkurang maka hasil
4. Teori distensi rahim Keadaan uterus yang terus menerus membesar dan menjadi
tegang mengakibatkan iskemia otot – otot uterus. Hal ini mungkin merupakan
degenerasi.
5. Teori iritasi mekanik Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus frankenhauser
yang terletak di belakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, kontraksi uterus akan
Timbulnya kontraksi uterus Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu his
3) Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan kekuatannya makin besar
5) Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan kontraksi. Kontraksi uterus yang
serviks.
1. Penipisan dan pembukaan servix Penipisan dan pembukaan servix ditandai dengan
2. Bloody Show (lendir disertai darah dari jalan lahir) Dengan pendataran dan
pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar disertai dengan sedikit darah.
Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian
sekonyong-konyong dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau
selaput janin robek. Ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau hampir
lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat sekali.
Ari:2016)
33
2. Persalinan Buatan Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya
3. Persalinan Anjuran Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru
(Kurniarum, Ari:2016)
Timbulnya kontraksi uterus Biasa juga disebut dengan his persalinan yaitu his
3. Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan kekuatannya makin besar
5. Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan kontraksi. Kontraksi uterus yang
serviks.
1. Penipisan dan pembukaan servix Penipisan dan pembukaan servix ditandai dengan
2. Bloody Show (lendir disertai darah dari jalan lahir) Dengan pendataran dan
pembukaan, lendir dari canalis cervicalis keluar disertai dengan sedikit darah.
34
Perdarahan yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian
sekonyong-konyong dari jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah atau
selaput janin robek. Ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau hampir
lengkap dan dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat sekali.
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar panggul,
vagina, dan introitus (lubang luar vagina). Bidang hodge adalah bidang semu sebagai
sebagai berikut:
1. Hodge I : Bidang yang setinggi dengan Pintu Atas Panggul (PAP) yang dibentuk
2. Hodge II : Bidang setinggi pinggir bawah symfisis pubis berhimpit dengan PAP
(Hodge I)
3. Hodge III : Bidang setinggi spina ischiadika berhimpit dengan PAP (Hodge I)
Ukuran-Ukuran Panggul :
1. Panggul luar
35
a.Distansia Spinarum yaitu diameter antara kedua Spina Iliaka anterior superior
b.Distansia kristarum yaitu diameter terbesar antara kedua crista iliaka kanan
c.Distansia boudeloque atau konjugata eksterna yaitu diameter antara lumbal ke-
d.Lingkar panggul yaitu jarak antara tepi atas sympisis pubis ke pertengahan
antara trokhanter dan spina iliaka anterior superior kemudian ke lumbal ke-5
kembali ke sisi sebelahnya sampai kembali ke tepi atas sympisis pubis. Diukur
2. Panggul dalam
inominata: 13 cm
c) Diameter oblik (miring) yaitu jarak antara artikulasio sakro iliaka dengan
acetabulum dan ruas sacrum ke-2 dan ke-3. Merupakan bidang yang
terbentang dari tepi bawah symfisis, spina ischiadika kanan dan kiri, dan 1-
a) Terbentuk dari dua segitiga denan alas yang sama, yaitu diameter tuber
b) Diameter antero posterior yaitu ukuran dari tepi bawah symfisis ke ujung
sacrum : 11,5 cm
c) Diameter tranversa: jarak antara tuber ischiadikum kanan dan kiri : 10,5
cm
d. Inklinatio pelvis
pintu atas panggul dengan garis lurus tanah sebesar 55-60 derajat. Empat
Pasenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi
beberapa faktor, yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin.
37
Karena plasenta juga harus melewati jalan lahir, maka ia dianggap juga sebagai
bagian dari pasenger yang menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat
1. Diameter
b) Diameter Bitemporalis ± 8 cm
1. Bahu
b. Lingkaran bahu ± 34 cm
2. Bokong
b. Lingkaran bokong ± 27 cm
38
3. Presentasi Janin
Presentasi adalah bagian jain yang pertama kali memasuki pintu atas panggul
dan terus melalui jalan lahir saat persalinan mencapai aterm. Bagian presentasi
adalahbagian tubuh janin yang pertama kali teraba oleh jari pemeriksa saat
adalah letak janin, sikap janin, dan ekstensi atau fleksi kepala janin.
1. Letak Janin
sumbu panjang (punggung ibu). Ada dua macam letak (1) memanjang atau
vertikal, dimana sumbu panjang janin paralel dengan sumbu panjang ibu; (2)
terhadap sumbu panjang ibu. Letak memanjang dapat berupa presentasi kepala
2. Sikap Janin
Sikap adalah hubungan bagian tubuh janin yang satu dengan bagian tubuh
yang lain. Janin mempunyai postur yang khas (sikap) saat berada dalam rahim.
Hal ini sebagian merupakan akibat pola pertumbuhan janin dan sebagian akibat
penyesuaian janin terhadap bentuk rongga rahim. Pada kondisi normal, punggung
janin sangat fleksi kepala fleksi ke arah dada, dan paha fleksi kearah sendi lutut.
Sikap ini disebut fleksi umum. Tangan disilangkan di depan toraks dan tali pusat
kepala janin dapat berada dalam sikap ekstensi atau fleksi yang menyebabkan
diameter kepala berada dala posisi yang tidak menguntungkan terhadap batas-
39
batas pangul ibu. Diameter biparietal adalah diameter lintang terbesar kepala
janin. Dari semua diameter anteroposterior, terlihat bahwa sikap ekstensi atau
panggul ibu. Kepala yang berada dalam sikap fleksi sempurna memungkinkan
mudah.
3. Posisi Janin
kuadran panggul ibu. Yaitu posisi oksipito Anterior Kanan (OAKa). Oksipito
tranversa kanan (OTKa), oksipito posterior kanan (OPKa), oksipito posterior kiri
presentasi telah memasuki pintu atas panggul. Pada presentasi kepala yang fleksi
4. Power (Kekuatan)
volunter secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari uterus.
kontraksi involunter.
5. Posisi Ibu
40
tegak memberikan sejumlah keuntungan yaitu mengubah posisi membuat rasa letih
hilang, memberi rasa nyaman, dan memperbaiki sirkulasi. Posisi tegak meliputi
posisi berdiri, berjalan, duduk, jongkok. Posisi tegak memungkinkan gaya gravitasi
6. Psikologis
1 . Persalinan kala I
Menurut azwar (2004), dalam buku (herry, Rosyati: 2017) persalinan kala I
a. Fase laten
10 cm
Kontraksi menjadi lebih kuat dan sering pada fase aktif. Keadaan
multigravida fase laten, fase aktif das fase deselerasi terjadi lebih pendek.
eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam waktu yang
bersama.
2 . Kala II (pengluaran)
sampai bayi lahir. Pada primigravida berlangsung 2 jam dan pada multigravida
berlangsung 1 jam. Pada kala pengluaran, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih
lama, kira – kira 2 -3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul
sehingga terjadi tekanan pada otot – otot dasar panggul yang secara reflektoris
menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau
buang air bersih, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai
maksimal kepala janin di lahirkan dengan suboksiput di bawah simpisis dan dahi,
muka, dagu melewati perineum. Setelah his istriadat sebentar, maka his akan mulai
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengluaran uri (mochtar, 1998). Di
mulai segera setelah bayi baru lahir samapi lahirnya plasenta ysng berlangsung
tidak lebih dari 30 menit (saifudin, 2001) Tanda dan gejala kala III Menurut depkes
4. Kala IV ( obsevasi )
Menurut saifudin (2002), kala IV dimulai dari saat lahirnya plasena sampai 2
jam pertama post partum. Observasi yang di lkukan pada kala IV adalah
1 Tingkatk kesadaran
3 Kontraksi uterus
(Rosyati, Herry:2017)
penurunan intensitas
nyeri punggung pada
ibu bersalin.
2 Ayu Irawati Pengaruh pijat Desain penelitian Teknik sampling dalam
2017 endorphin ekperimental penelitian
terhadap rasa dengan menggunakan teknik
nyaman rancangan total sampling,
pretest- posttest berdasarkan ciri-ciri
design yang telah ditentukan
dalam kriteria inklusi
sebagai sampel
sebanyak 32 ibu
inpartu. Analisis yang
dilakukan adalah
melakukan uji dengan
Chi-square.
Berdasarkan hasil
penelitian ada pengaruh
endorphin massase
terhadap rasa nyaman
selama proses
persalinan yang
dibuktikan dengan uji
statistik chi square nilai
p adalah 0,000 (p <
0.05)
Farmakologis Nonfarmakologis
1. penggunaan opiat 1.
1.Massage endorphin
(narkotik),
2. Terapi es dan panas
2. nonopiat/obat AINS
3. TENS
(anti inflamasi
nonsteroid), 4. Distraksi
Keterangan:
: yang diteliti
46
47
plasenta lewat jalan lahir. Persalinan ditandai dengan kintraksi atau pembukaan
servik Proses persalinan diawali dengan kontraksi rahim yang menimbulkan rasa
nyeri dan tidak nyaman pada ibu yang akan bersalin. Sebagian besar perempuan
karena adanya Kontraksi pada serviks, dilatasi dari serviks, peradangan pada otot
uterus, Adanya iskemik miomerium dan serviks dan Penekanan pada ujung-ujung
memberikan rasa nyaman bagi calon bunda. Dengan meningkatnya zat endorphim
tersebu, maka calon bunda dapat merasakan manfaat zat tersebut .yaitu
menghilangkan rasa nyeri . karena endorphim itu sendiri di produkdi oleh tubuh
calon bunda sendiri, maka endorphim dianggap sebagai zat penghilang rasa sakit
H1 :Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak artinya Ada pengaruh pijat
H0 :Jika nilai probabilitas > 0,05maka H0 gagal tolak/ diterima artinya Tidak
ada pengaruh pijat endorphin terhadap nyeri persalinan pada ibu bersalin
kala I
BAB IV
METODE PENELITIAN
variable dan secara tegas menyatakan ada hubungan . jenis penelitian yang digunakan
pra eksperimental dengan type one grup pre test- post test design. Desain ini dari awal
diberikan perlakuan atau intervensi, namun dalam desain ini tidak kontrol sebagai
ppretest Hasil
Pretest ( observasi nyeri )
pengamatan
dan
pengukuran
Memberikan pijat endorphin dibandingkan
Gambar 4.1.Desain penelitian pra ekperimental dengan type one group pre test
post test
49
50
selama melakukan penelitian (Nursalam, 2014). Kerangka kerja dalam penelitian ini
Kesimpulan
4.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di Puskesmas Nguling. Jumlah populasi
4.3.2 sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
(hidayat, 2010).
Teknik sampling adalah suatu cara menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
dimana pengambilan sample didasarkan pada kriteria yang sudah diketahui sebelumnya.
(Anggraini,dhona:2022)
4.4.1 Variabel
Menurut Hatch dan Farhady (1981) dalam Sugiyono (2015), variabel adalah
seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain
atau satu obyek dengan obyek yang lain. Variabel mengandung pengertian
ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki seseorang atau sesuatu yang dapat menjadi
1) Variable Independent
menyebabkan variabel lain berubah. Nama lain dari variabel independen atau
2022).
2).Variable Dependent
53
(Anggraini,dhona:2022)
Variable dependent dalam penelitian ini adalah nyeri persalina pada ibu
bersalin kala 1
observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena dengan
Tabel 4.3 Definisi operasional pengaruh pijat endorphin terhadap nyeri persalinan
pada ibu bersalin kalai I
Variable Sebuah terapi Diberikan 1-3 kali dengan SOP No Diberi Teratur
independent sentuhan atau durasi 15- 20 menit mi kan jika
Pengaruh pijat pijatan ringan langkah- langkah nal pijat diberikan
endorphin pada lengan endorp pijat 2-3
atau 1. mengambil posisi hin kali
punggung senyaman mungkin teratur
pada ibu saat 2. menarik nafas =1 Tidak
bersalin 3. kemudian memulai teratur
dengan mengelus Tidak jika tidak
permukaan luar diberik diberikan
lengan an pijat
4. lakukan selama teratur
5menit
54
5. lakukan pemijatan =0
atau sentuhan ringan
dapat di mulai dari
leher membentuk
huruf V terbalik, ke
arah luar
6. Lakukan pemijatan
ringan ini hingga
bagian bawah
belakang ibu. sambil
di berikan sugesti
Variabel Tingkat nyeri Cirri- ciri nyeri persalinan lembar Or Nyeri
dependen pada saat 1. Nyeri pinggang dan observ di Ringan Nyeri
Intensitas kala1 fase menjalar hingga ke asi na = 1- 3 Ringan
nyeri aktif yang depan yang semakin compa l Nyeri masih bisa
diungkap kuat rative Sedang ditahan,
secara verbal 2. Kontraksi teraba di pain = 4- 6 aktifitas
dengan sekujur tubuh scale Nyeri tak
menunjukkan 3. Terasa 45 detik hingga Berat terganggu
rentang skala 1 menit, dengan jeda = 7- 10
Nyeri
0-10 3- 5 menit
Sedang
mengangg
u aktifitas
fisik
Nyeri
Berat
tidak
dapat
melakuka
n aktifitas
secara
mandiri
data yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi dengan Comparative
4.7.1 PengumpulanData
1. Wawancara
peneliti.
2. Observasi
1. Studi Dokumentasi
2. Studi Kepustakaan
referensi, karya ilmiah yang terdahulu, dan sumber pustaka lainnya yang
responden.
sebanyak 2- 3kali
endorphin.
4.8.1.Pengolahan data
Dalam melakukan anlisis data terlebih dahulu data harus diolah dengan tujuan
berikut:Pengolahan data
1) Editing
atau setelah data terkumpul (hidayat, 2010). Data perlu diedit untuk
apakan pertanyaan telah dijawab dengan lengkap, apakah catatan sudah jelas dan
mudah dibaca.
58
2) Coding
Usia 20 – 34 tahun
Pegawai swasta
Pedagang
Status Pendidikan SD
SMP
SLTA
PERGURUAN TINGGI
GravidGravida GI
GII
GIII
GIV
3) Scoring
59
Yaitu setelah data terkumpul dari seluruh responden, peneliti memeriksa dan
menyesuaikan data dengan data semula seperti apa yang diinginkan. Hasil
sebagai berikut:
4) Tabulating
adalah usaha untuk menyajikan data, terutama pengolahan data yang akan
memasukkan data kedalam lembar tabulasi data dengan tujuan agar data bisa
dilakukan analisa data. Selanjutnya hasil analisa data dapat disajikan dalam
Analisis data adalah proses penyederhanaan data sampel kedalam bentuk yang
1 Analisis Univariat.
terhadaptiap variable dari hasil tiap penelitian distribusi frekuensi dan presentase
dari tiap tabel. Analisis univariat dalam penelitian ini akan dilakukan pada tiap
P = X x 100%
Keterangan :
P = Presentase
1 Tidak nyeri 0 0 0 0
2 Nyeri ringan 0 0 0 0
3 Nyeri 0 0 0 0
61
sedang
4 Nyeri berat 0 0 0 0
2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variable yang
mengetahui kolerasi diantara kedua variabel. Pada penelitian ini data yang
normal atau tidak dengan menggunakan uji Shapiro wilk karena sampel kurang
dari <50. jika nilai p>0.05 maka kesimpilannya data berdistrusi normal . jika data
berdistribusi normal maka menggunakan analisa bivariat uji paired T test. uji ini
untuk menguji perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan pijat
endorphin .
t=
di mana
n = ukuran sampel
62
Koefisien α = 0,5
df (dk) = n-2
Jika α p-value > 0,05 H0 diterima Artinya, tidak terdapat pengaruh yang
uji Shapiro wilk karena disesuaikan untuk sampel penelitian yang berjumlah kecil.
Pada penelitian ini data berdistribusi normal karena data pretes test dengan p-
value 0.074 > 0,05. Dan data posttest p-value 0.067 > 0,05. Kemudia di lakukan
uji Paired T test dan di dapatkan hasil p-value 0.00 < 0,05. Sehingga H0 ditolak
dan H1 di terima bahwa ada pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas nyeri
berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.
komisi etik penelitian. Ethical Clearance (EC) atau kelayakan etik adalah
keterangan tertulis yang diberikan oleh Komisi Etik Penelitian untuk riset yang
melibatkan makhluk hidup yang menyatakan bahwa suatu proposal riset layak
maka peneliti tidak akan memaksa dan menghormati hak setiap individu.
1.9.3 Anonimity
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset
1.10 Keterbatasan
1. Tempat penelitian kurang luas sehingga tidak bisa leluasa dalam dalam
2. Privasi kurang terjaga karena terdiri dari 2 tempat tidur dan jika pasien
datang bersamaan
HASIL PENELITIAN
Terdiri dari lima belas (15) desa, sebagian besar dapat dijangkau dengan
kendaraan roda empat (4) dan dua (2), namun ada beberapa wilayah yang hanya
5.1.2 Visi
5.1.3 Misi
66
Dalam mewujudkan Visi tersebut diatas Puskesmas Nguling mempunyai
misi yaitu :
66
67
bertugas
berkesinambungan
2. poli umum
3. Poli gigi
6. Poli TB
7. Poli kusta ,
8. Poli gizi
9. Kasir
10. Laboratorium
11. Farmasi
12. UGD
14. Bersalin
68
sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 23 responden (76,7%). dan sedikit
gravida hampir separuh merupakan kehamilan pertama dan kedua yaitu 12 orang
responden (3.3%) .
70
1 Tidak nyeri 0 0 0 0
Berdasarkan tabel 5.5 tingkat nyeri responden sebelum dipijat lebih dari
mengalami nyeri sedang (76,7%), dan sedikit sekali sebanyak 3 orang mengalami
Analisis pengaruh Pijat endorhin terhadap intensitas nyeri pesalinan kala I di Puskesmas
Nguling Pasuruan
Tabel 5.6 : Analisis pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas nyeri persalinan kala I di
Puskesmas Nguling Pasuruan, Februari 2023
terhadap intensitas nyeri persalinan kala I dengan uji Paired T test menggunakan
SPSS Windows Hasil uji analisis Paired T test didapatkan nilai ρ value 0,00
kurang dari 0,05 maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H1 diterima
artinya ada pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas nyeri persalinan kala I
di Puskesmas Nguling.
5.4 Pembahasan.
5.4.1 Tingkat nyeri pada ibu bersalin sebelum dilakukan pijat endorphin
72
adalah proses keluarnya bayi dan placenta dari rahim ibu dengan masa gestasi
dengan kontraksi rahim yang menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada ibu
yang akan bersalin. Rasa nyeri persalinan bersifat individual, setiap individu
akan mempersepsikan rasa nyeri yang berbeda terhadap stimulus yang sama
nyeri yang dialami selama persalinan bersifat unik pada setiap ibu dapat
otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah
perut dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan
mulut rahim (serviks). Dengan adanya pembukaan servik ini maka akan terjadi
Nyeri merupakan kondisi yang membuat seseorang merasa tidak nyaman bahkan
pelepasan hormon yang berlebihan seperti ketokolamin dan steroid. Hormon ini
uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah
berkurangnya motilitas usus serta vesika urinaria. Keadaan ini akan merangsang
kontraksi uterus sehingga terjadi inersia uteri. Apabila nyeri persalinan tidak
Sehigga sangat penting nyeri ini tertangani dengan baik agar persalinan
yang merupakan proses fisologis bisa berjalan dengan normal tampa penyulit
apapun serta komplikasi tidak terjadi pada ibu ataupun bayi yang kan dilahirkan
puskesmas nguling tingkat nyeri ibu bersalin setelah dilakukan pijat endorphin
sebagian kecil sebanyak 4 orang mengalami nyeri beerat (13,4%) dan sedikit
tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, biasanya otot tendon atau
Pijat yang cocok untuk ibu yang akan melahirkan salah satunya dalah pijat
endorphim.
penting bagi ibu hamil. sebab tehnik ini dapat membantu memberikan rasa
tenang dan nyaman, baik di saat menjelang maupun disaat proses persalinan akan
morphin yaiti zat yang merupakan unsur dari protein yang diproduksi oleh sel-
produksi hormon pertumbuhan dan seks , mengendalikan rasa nyeri serta sakit
kekebalan tubuh manfaat- manfaat itulah yang di perlukan oleh calon bunda
untuk melewatkan masa- masa kehamilan dan persalinan dan persalinan nyaman,
pijat endorphin 3 orang merasa nyeri sedang (30%) , 3 orang nyeri berat (30%)
dan 4 orang merasa nyeri sangat berat (40%). Setelah dilakukan pijet endorphin
mengalami perubahan menjadi 6 orang merasa nyeri ringan (60%), 2 orang nyeri
sedang (20%) dan 2 orang nyeri berat (20%) hal ini menunjukkan adanya
melalu pijat endorphin ini karena akan meningkatkan kenyamana ibu dan proses
pesalinan lancar.
terhadap intensitas nyeri persalinan kala I dengan uji Paired T test menggunakan
SPSS Windows. Hasil uji analisis Paired T test didapatkan nilai ρ value 0,00
kurang dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 di terima artinya ada pengaruh pijat
sakit. Tehnik ini bisa dipakai untuk mengurangi rasa tidak nyaman selam proses
nyaman bagi calon bunda . Efek opioid endogen atau endorphin adalah zat
seperti opiate yang berasal dari dalam tubuh yang disekresi oleh medulla
rangsang nyeri sehingga dapat menurunkan sensasi nyeri. pijat ini berpengaruh
zat endorphim tersebut, maka calon bunda dapat merasakan manfaat zat tersebut,
77
diantanya adalah mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap karena
endorphim dianggap sebagai zat penghilang rasa sakit terbaik dan alami.
Kala I fase aktif pada ibu bersalin sebelum dilakukan endorphin masaage rata
penurunan intensitas nyeri pada ibu bersalin dengan rata - rata 5,19. Hal ini
pantas bila ada yang menyebut endorphin sebagai hormone kenikmatan . sebab
secara harfiah, zat ini adalah “morfin” di dalam otak yang berfungsi sebagai
penenang dan penghilang rasa. Zat ini dilepaskan karena ada rasa sakit, latihan
relaksasi, latihan yang berat .Selain dapat menekan rasa sakit, hormone
endorphin juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh agar bekerja optimal. itulah
(46,9%) dan 4 orang merasa tidak nyaman (12,5%). Sedangkan responden yang
tidak diberikan pijat endorphin 1 orang merasa nyaman (3,14 %) dan 12 orang
terhadap rasa nyaman selama proses persalinan dari hasil muji paired t test
78
persalinan. pijat endorphin ini sangat banyak manfaatnya bagi ibu hamil atau ibu
proses persalinan agar persalinan berjalan dengan aman dan lancar. sehingga
tempat yang lebih luas sehingga lebih leluasa dalam melakukan pemijatan dan
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
1. Intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I sebelum dilakukan pijat endorphin
tingkat nyeri responden sebelum dipijat lebih dari separuh sebanyak 18 responden
2. Intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I sesudah dilakukan pijat endorphin
Puskesmas dengan uji Paired T test menggunakan SPSS didapatkan Hasil uji
analisis ρ value 0,00 kurang dari 0,05 maka hasil tersebut dapat disimpulkan H0
di tolak dan H1 di terima artinya ada pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas
79
80
6.2. Saran
1. Responden
tentang manfaat dan cara pijat endorphin melalui kelas ibu hamil, atau media social
yang sudah mudah di akses dan dapat diterapkan diterapkan pada proses persalinan
sehingga persalinan bisa berjalan dengan lancar, nyaman dan nyeri berkurang .
menejement asuhan persalinan yang nyaman dan sayang ibu. Dengan asuhan
sayang ibu dan penerapan pijat endorphin dalam proses persalinan sehingga
nyaman
tambahan ilmu denga cara mengikuti pelatihan pijat endorphin dan dapat
Agar bisa di jadikan ruang untuk bisa menambah wacana dan informasi
2. Peneliti selanjutnya
tekhnik lainnya .
82
DAFTAR PUSTAKA
Irawati, Ayu .2017. Pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas nyeri. diakses
tanggal 28 november 2022https://scholar.google.co.id/citations?view_
Kurniarum, Aril. 2016. Asuhan Kebidanandan Bayi Baru Lahir. jakarta: Pusdik
SDM Manusia.
Dinas kesehatan jawa timur. 2021. Profil kesehatan jawa timur. Surabaya. di
akses tanggal 26 desember
2022.https://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/PROFIL
%20KESEHATAN%202021%20JATIM.pdf
Rejeki, Sri.2020. Buku Ajar Menejemen Nyeri Dalam Proses Persalinan (Non
Farma).Semarang:Unimus
Sari, Dyah Permata, Rufaida, ZulfaS.dan Lestari, Sri Wardini Puji.2018. Nyeri
persalinan. mojokerto: Stikes majapahit.
Utami,istri, dan Fitriahadi, Enny. 2019. Buku Ajar Asuhan Persalinan &
Menejemen nyeri persalinan.Yogyakarta: Universitas Aisyiyah
Yogyakarta.
ampiran 1
Kepada : LPPM
Lainnya -
PROFIL PENELITIAN
PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2
Mengetahui :
MAHASISWA
Umi Kulsum
NIM : 2021050442
Lampiran 2
Lampiran 4
ETHICAL APPROVAL
Lampiran 5
Calon Responden
Dengan hormat,
NIM : 2021050442
Pekerjaan : Mahasiswa
Hormat Saya
Umi Kulsum
Lampiran 6
Nama :
Alamat :
NIM : 2021050442
Prosedur penelitian ini tidak akan memberikan dampak dan resiko apapun pada
responden. Peneliti sudah memberikan penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari
penelitian ini. Saya telah diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal yang belum
saya mengerti dan saya telah mendapatan jawabannya dengan jelas. Peneliti akan
menjaga kerahasiaan jawaban dan pertanyaan yang sudah diberikan. Dengan ini saya
menyatakan dengan sukarela untuk ikut sebagai responden dalam penelitian ini serta
bersedia menjawab semua pertanyaan dengan sadar dan sebenar benarnya.
Jombang,……………..
Lampiran 7
N KEGIATAN Sept Okt Nov De Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
O 22 23
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Konsultasi proposal
4 Revisi Proposal
5
Ujian Proposal
6 Revisi Proposal
7 Penelitian
8 Konsultasi skripsi
9 Revisi skripsi
10
Ujian Skripsi
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI NYERI
Nama :
usia :
pendididkan
hamilke (gravida) :
Pekerjaan :
2
Nyeri ringan, seperti cubitan ringan
pada kulit dan mulai tidak
menyenangkan
4
Kuat, nyeri yang dalam, dan sedikit
mendesis seperti sakit gigi atau rasa
sakit dari sengatan lebah.
5
Kuat, dalam, nyeri yang menusuk,
terlihat menyeringai dan mampu
menunjukkan lokasi nyeri seperti
pergelangan kaki terkilir
8
Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak
lagi dapat berpikir jernih, dan sering
mengalami perubahan kepribadian
yang parah jika sakit dating dan
berlangsung lama.dan tidak dapat
mendiskripsikan nyerinya
9
Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak
bisa mentolerirnya dan sampai-sampai
menuntut utuk segera menghilangkan
rasa sakit
10 Sakit tak terbayangkan tak dapat
diungkapkan) = Nyeri begitu kuat tak
sadarkan diri.
1. Skala nyeri 1-3 berarti Nyeri Ringan (masih bisa ditahan, aktifitas tak
terganggu)
3. Skala nyeri 7-10 berarti Nyer iBerat. Biasanya pasien tidak dapat melakukan
aktifitas secara mandiri
Lampiran 9
SOP ENDORPHIN MASSAGE
NO PROSEDUR TINDAKAN
1 Pengertian Endorphin massage adalah tehnik sentuhan dan pemijatan. Teknik ini
penting bagi ibuhamil. Sebab tehnik ini dapat membantu memberikan rasa
tenang dan nyaman, baik disaat menjelang maupun disaat proses
persalinan akan berlangsung.
2 Tujuan memberikan rasa nyaman dan rileks kepada ibu sehingga rasa nyeri
persalinan berkurang atau teratasi
3 Indikaasi Ibu hamil aterm
4 Persiapan Inform consent pada ibu dan keluarga dankeluarga tentang pelaksanaan
pasien pijat endorphin
5 Persiapan alat Inform consent
Lembar observasi nyeri
Pemantau waktu
Kursi
Alat tulis
6 Cara kerja Cara 1.
Anjurkan ibu mengambil posisi senyaman mungkin bisa duduk
atau berbaring
Meminta ibu menarik nafas dalam lalu keluarkan dengan lembut
sambil memejamkan mata
Kemudian memulai dengan mengelus permukaan luar lengan,
mulai dari tangan sampai lengan bawah (lakukan dengan hati- hati
dan selembut mungkin)
Lakukan selama 5 menit kemudian pandah kelengan satunya
cara 2
Meminta ibu mengambil posisi senyaman mungkin .bisa duduk
atau berbaring miring
Setelah menemukan posisi senyaman mungkin lakukan pemijatan
atau sentuhan ringan dapat dimulai dari leher membentuk huruf V
terbalik, kearah luar menuju sisi tulang rusuk
Terus lakukan pemijatan ringan ini hingga bagian bawah belakang
ibu. Sambal diberikan sugesti dengan kata- kata yang
mententramkan .
Pemijatan di lakukan selama 15- 20 menit kemudiaan istirahan
selama 5 sampai 10 mnit kemudian dilakukan pemitan lagi secara
brlurang 2 sampai 3 kali.
7 Referensi Rizem aputra, Sitiatava. 2015. Cara mudah melahirkan denga
nhypnobirthing. yogyakarta. Laksanama.
Lampiran 10
TABULASI DATA KOESIONER
1 Ny.S 18 1 SD IRT 8 7
2 Ny.A 24 2 SD IRT 6 5
3 Ny.P 17 1 SD IRT 8 7
4 Ny.B 19 1 SD IRT 7 6
6 Ny.B 18 1 SD IRT 8 7
9 Ny.S 19 2 SD IRT 7 6
10 Ny.S 29 2 SD IRT 6 5
13 Ny.D 25 2 SD IRT 6 5
14 Ny.S 20 1 SD IRT 7 6
15 Ny.F 34 3 SD IRT 4 4
18 Ny.K 21 1 SD PEDAGANG 7 6
19 Ny.H 22 1 SD IRT 7 6
25 Ny.S 24 2 SD IRT 6 5
26 Ny.L 37 4 SD PEDAGANG 3 2
29 Ny.S 35 3 SD IRT 5 4
Descriptive Statistics
Std.
N Range Minimum Maximum Mean Deviation Variance
Valid N
30
(listwise)
Statistics
N Valid 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0
Mode 2 1 1 1a
Range 2 2 2 3
Minimum 1 1 1 1
Maximum 3 3 3 4
Sum 58 49 41 55
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Cumulative
Valid Percent Cumulative Percent
Valid SD 15
Frequency 50.0
Percent Valid50.0
Percent 50.0
Percent
Valid IRT 23 76.7 76.7 76.7
Valid SMP
<20Th 11
6 36.7
20.0 36.7
20.0 86.7
20.0
Swasta 3 10.0 10.0 86.7
SMA
20-34Th 4
20 13.3
66.7 13.3
66.7 100.0
86.7
Pedagang 4 13.3 13.3 100.0
Total
> 34 30
4 100.0
13.3 100.0
13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Gravida
Cases
Descriptives
Median 2.00
Variance .340
Minimum 1
Maximum 3
Range 2
Interquartile Range 0
Median 1.50
Variance .516
Minimum 1
Maximum 3
Range 2
Interquartile Range 1
Median 1.00
Variance .516
Minimum 1
Maximum 3
Range 2
Interquartile Range 0
Median 2.00
Variance .695
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 1
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values for dependent
variables are treated as missing.
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Cases
Descriptives
Median 6.00
Variance 1.724
Minimum 3
Maximum 8
Range 5
Interquartile Range 2
Median 5.00
Variance 1.620
Minimum 2
Maximum 7
Range 5
Interquartile Range 2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
T-Test
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each analysis are based on the cases
with no missing or out-of-range data for any
variable in the analysis.
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Foto koesioner
Lampiran 13
Foto penelitian
Lampiran 14
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL
NIM : 2021050442
NIM : 2021050442
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH PIJAT ENDORPHIN TERHADAP NYERI
1. 10 oktober
2022
Sebaiknya judul lebih mengarah ke profesionalime
kebidanan dan komplementer
2 17 oktober
2022
-Acc Judul Penelitian
- Tambahkan problem statement
- Justifikasi di urut mulai WHO, Indonesia, Jatim,
Pasuruan dan tempat penelitian
3 24 oktober
2022
- ACC Bab I Latar belakang
- Lengkapi rumusan masalah sesuai dengan data
pendukungnya
4 1 november
2022
-ACC Bab I tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan rumusan masalah
-Literature minimal 10 tahun terahir - Penelitian
terkait jurnal ilmiah minimal 3 jurnal
5 3 november
2022
- Acc bab II
- Revisi bab III Kerangka konseptual
6 8 november
2022
- Revisi bab IV desain penelitian, kerangka kerja
dan Definisi opersional
7 14
november
2022 -Acc bab III
- Acc bab IV
ACC ujian proposal
8 28
desember
Revisi proposal
1. Pernyataan masalah
2. Tinjuan pustaka di sesuaikan dengan urutan
variabel
3. Tabel perbaiki penilisan dengan spasi 1
4. Hipotesa di sesuaikan sengan judul penelitian
5. Skema penelitian sesuaikan dengan penelitian
6. Kerangka kerja sesuaikan dengan buku
panduan
7. Populasi , tehnik sampling dan sampel
8. Kriteria ekslusi di tambah pasien yang di rujuk
9. Definisi operasional di perbaiki
10. Prosedur di buat narasi
9 2 januari
2023
Acc proposal
10 3 april
2023
Acc bab V
- Kesimpulan di sesuaikan dengan hasil penelitian
- Saran di sesuaikan dengan manfaat penelitian
NIM : 2021050442
2022