SKRIPSI
OLEH :
SUNARTI
NIM. P27824421176
SKRIPSI
OLEH :
SUNARTI
NIM. P27824421176
Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
SUNARTI
NIM. P27824421176
MENGESAHKAN
TIM PENGUJI
TANDA TANGAN
Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan
kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan kejadian abortus di Puskesmas Ngraho
pihak, karena itu pada kesempatan kali ini peneliti mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
4. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes., selaku ketua Program Studi Sarjana
iv
5. Esti Yuliani, S.SiT, S.Pd., M.Kes., selaku Ketua Program Studi D. III
terselesaikan.
9. Bapak, Ibu, dan Suamiku tercinta atas dukungan serta do’a yang selalu
10. Rekan seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu dalam
penelitian ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan dan semoga Skripsi ini bergunan bagi semua pihak
yang memanfaatkan.
Peneliti
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
saya, didalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan
oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
unsur-unsur PLAGIASI, maka saya bersedia naskah Skripsi ini digugurkan dan
gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai dengan
Surabaya,................................
materai
SUNARTI
NIM. P27824421180
vi
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN,
JARAK KEHAMILAN DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN
KEJADIAN ABORTUS DI PUSKESMAS NGRAHO
BOJONEGORO
ABSTRAK
vii
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ABOUT PREGNANCY HAZARD SIGN,
PREGNANCY DISTANCE AND OCCUPATION OF PREGNANT MOTHERS
WITH THE EVENT OF ABORTION AT THE NGRAHO PUBLIC HEALTH
CENTER BOJONEGORO
ABSTRACT
Abortion is one of the causes of bleeding in the first and second trimesters
of pregnancy which can cause the end of the period and is one of the causes of
neonatal and maternal deaths. The purpose of this study was to analyze the
relationship between knowledge about pregnancy danger signs, pregnancy
distance and occupation of pregnant women with the incidence of abortion at the
Ngraho Bojonegoro Health Center.
This type of research is quantitative analytic with a cross sectional
research design. The population is 133 people with a sample of 99, using simple
random sampling technique. The independent variables of this study were
knowledge, pregnancy interval, and occupation, while the dependent variable was
the incidence of abortion. Data analysis using Contingency Coefficient Test.
The results showed that most (57.1%) respondents who had less
knowledge experienced abortions, most (53.3%) respondents whose pregnancies
were at risk of having an abortion, and some (50.0%) respondents who worked
hard experienced abortions. Based on the statistical test of the Contingency
Coefficient, the results showed that there was a relationship between knowledge
and the incidence of abortion (P value = 0.000 and c value = 0.561), there was a
relationship between pregnancy distance and the incidence of abortion (P value =
0.000 and c value = 0.545), and there was a work relationship with abortion (P
value = 0.000 and c value = 0.530).
In conclusion, knowledge about the danger signs of pregnancy has a
greater influence on the incidence of abortion, compared to the distance between
pregnancy and the occupation of pregnant women. Health workers are expected
to be able to maintain and further improve providing health counseling or
education to pregnant women and their husbands or families who accompany
pregnant women about abortion so that pregnancy can run smoothly.
viii
DAFTAR ISI
Halaman :
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xi
ix
3.11 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 62
3.12 Etika Penelitian....................................................................................... 63
BAB 4 HASIL PENELITIAN ……………………………..……………….. 65
BAB 5 PEMBAHASAN…………………………….………………………. 74
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ………………………….....………….. 81
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman :
Tabel 2.1 Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh ................................................. 23
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Hubungan Pengetahuan tentang tanda
bahaya kehamilan, jarak Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu
Hamil Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro .............................................................................. 48
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
perjalanan hidup seorang wanita khususnya para wanita yang sudah siap untuk
dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya
hamil pernah mengalami keguguran dalam hidupnya, sebagian besar kasus terjadi
satu penyebab perdarahan yang terjadi pada kehamilan trimester pertama dan
Diperkirakan lebih dari 2,3 juta kasus abortus terjadi setiap tahunnya
(Aidil Akbar, 2019). Di Amerika Serikat, angka kejadian abortus secara nasional
angka kejadian abortus berkisar antara 18-19% (Rosyidah dan Azizah, 2019).
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2020, dari 4.627 kematian ibu
1
2
di Jawa Timur jumlah mengalami Angka Kematian Ibu di tahun 2020, sebanyak
98,39 per 100.000 kelahiran hidup yang disebabkan hipertensi dalam kehamilan
yaitu sebesar 26,90% atau sebanyak 152 orang, perdarahan yaitu 21,59% atau
sebanyak 122 orang, penyebab lain-lain yaitu 37,17% atau 210 orang (DinKes
tahun 2020, cakupan ibu hamil risti yang ditangani pada tahun 2020 sebesar
20,0% dari jumlah yang ada dan salah satunya adalah abortus yang menyebabkan
perdarahan dan kematian pada 8 ibu hamil (0,04%) dari 17.889 ibu hamil,
(8,94%) dari 593 ibu hamil, tahun 2020 terdapat 58 kasus abortus (9,42%) dari
616 ibu hamil, dan pada tahun 2021 terdapat 48 kasus abortus (8,09%) dari 593
ibu hamil) (Buku Register Puskesmas Ngraho, 2021). Dari data tersebut kejadian
abortus di Puskesmas Ngraho Bojonegoro tahun 2020 lebih tinggi sebesar 0,48%
jika dibandingkan dengan tahun 2019, dan pada tahun 2021 masih lebih tinggi
sebesar 0,85% jika dibandingkan dengan tahun 2020. Hal ini berdampak pada
capaian persalinan lebih rendah dari K1, capaian bayi paripurna lebih rendah dari
Sedangkan dampak abortus bagi ibu dan keluarga yaitu kekhawatiran terjadinya
keguguran pada kehamilan berikutnya dan trauma tidak periksa pada awal/saat
konsepsi pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
gram (Patimah, Astuti dan Tajmuati, 2017). Pada umumnya abortus diawali
yang diikuti dengan hasil konsepsi (Manuaba, IBG., 2012). Salah satu factor yang
bahaya kehamilan (Afni, R., 2016). Beberapa faktor resiko yang dapat
menyebabkan terjadinya abortus yaitu umur ibu saat hamil, paritas, riwayat
anemia (Aidil Akbar, 2019). Riwayat abortus pada penderita abortus merupakan
hemoglobin (Hb) yang rendah akibat defisiensi besi pada darah ibu hamil juga
cukup asupan zat besi kepada janin di dalam kandungannya terutama pada
trimester pertama kehamilan yang memicu terjadinya abortus pada ibu hamil <20
minggu (Aidil Akbar, 2019). Dampak dari abortus jika tidak mendapatkan
penanganan yang cepat dan tepat akan menambah angka kematian ibu yang
disebabkan oleh komplikasi dari abortus yaitu dapat terjadi perdarahan, perforasi,
infeksi dan syok (Nurfadillah dan Syamsiah, 2019). Selain itu perdarahan yang
Infeksi juga dapat terjadi pada pasien yang mengalami abortus dan dapat
menyebabkan sepsis, sehingga dapat berakibat kematian pada ibu (Utami, dkk.,
2021).
4
bersalin dan nifas sehingga pemerintah membuat program kelas ibu hamil dan
mencegah terjadinya kematian pada ibu dan bayi (Kemenkes, RI., 2021). Selain
(Kartika, Y., Antini, A., Dwikanthi, R., & Farida, I., 2020). Upaya pencegahan
reproduksi dan seksual yang komprehensif agar pasangan usia subur dapat
yang berkualitas. Pada ibu hamil mengikuti Kelas Ibu, makan makanan yang
bergizi (misalnya sayuran, ikan, daging, telur, susu), menjaga kebersihan diri,
terutama area genital dengan tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu
proses implantasi janin, hindari rokok, karena nikotin mempunyai efek vasoaktif
tentang tanda bahaya kehamilan, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan
tanda bahaya kehamilan, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan
kehamilan, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan kejadian abortus di
jarak kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan kejadian abortus di Puskesmas
Ngraho Bojonegoro.
Bojonegoro.
Bojonegoro.
Ngraho Bojonegoro.
khususnya yang berkaitan dengan tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi referensi untuk peneliti yang akan
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai konsep ibu hamil, konsep
2.1.1 Pengertian
Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari fertilisasi
2.2.1 Definisi
pengetahuannya adalah selalu terdiri atas unsur yang mengetahui dan yang
diketahui serta kesadaran mengenai hal yang ingin diketahui. Oleh karena itu
mengetahui tentang sesuatu dan objek yang merupakan sesuatu yang dihadapi
(Rachmawati, 2019).
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melalui panca indra manusia. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
8
9
1. Tahu (know)
pertanyaan misalnya : apa tanda-tanda anak yang kurang gizi, apa penyebab
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (aplication)
4. Analisis (analysis)
terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa
10
pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila
5. Sintesis (syntesis)
telah ada.
6. Evaluasi (evaluation)
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan
sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-
yakni : a) Cara tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah,
dan b) cara modern atau cara ilmiah, yakni melalui proses penelitian.
penemuan secara sistematik dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa
melalui penelitian.
11
coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”. Cara ini telah
Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error
Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama
metode ini masih sering digunakan, terutama oleh mereka yang belum
atau tidak mengetahui suatu cara tertentu yang tepat dalam memecahkan
b. Secara kebetulan
punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk
Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh
kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh
para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran
melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau
yang sistematis.
i. Induksi
j. Deduksi
bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu,
berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap
ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian
1. Umur
2. Pendidikan
pengetahuannya.
3. Pekerjaan
Orang yang bekerja di luar rumah akan banyak melihat dan berinteraksi
4. Sumber informasi
bentuk media masa cetak dan media elektronik berupa koran, leaflet, buku,
semakin bertambah.
jawaban mana yang mereka anggap paling benar atau paling tepat. Sedangkan
16
2. Angket tertutup atau terbuka. Seperti halnya wawancara, angket juga dalam
bentuk tertutup dan terbuka. Instrumen atau alat ukurnya seperti wawancara,
melalui angket ini sering disebut “self administered” atau metode mengisi
ibu sehingga akan menurunkan berat badan janin (Rochjati, P., 2017).
yang pertama dengan kehamilan berikutnya (Depkes RI, 2010 dalam Saraswati
1. Jarak kehamilan terlalu dekat yaitu jarak kehamilan yang kuramg dari 2
tahun.
17
2. Jarak kehamilan ideal yaitu jarak kehamilamn yang memiliki batas waktu
yang normal.
3. Jarak kehamilan terlalu jauh yaitu jarak kehamilan yang memiliki kurun
waktu lebih dari 10 tahun dari kehamilan yang lalu (Saraswati, 2017).
dekat memiliki berbagai macam faktor risiko yang mungkin terjadi, yaitu :
1. Keguguran
2. Anemia
5. Cacat bawaan
ibu belum pulih dengan baik. Keadaan tersebut perlu diwaspadai karena
otot rahim, sehingga rahim belum siap menerima implantasi. Oleh karena itu,
waktunya yang menyebabkan janin lahir dengan berat badan lahir rendah (Marmi
Ibu hamil primitua sekunder adalah ibu hamil dengan persalinan terakhir ≥
10 tahun yang lalu dan dalam kehamilannya ini seolah-olah ibu menghadapi
kehamilan, persalinan yang pertama lagi, dan umur ibu lebih bertambah tua
Ibu hamil diatas 35 tahun adalah ibu hamil berumur lebih dari 35 tahun
dimana pada usia tersebut terjadi perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan
jalan lahir tidak lentur lagi. Selain itu ada kecenderungan didapatkan penyakit lain
dalam tubuh ibu (Rochjati, P., 2017). Resiko yang dapat terjadi pada kehamilan
2. Pre-eklamspsi
4. Persalinan macet: ibu yang mengejan lebih dari 1 jam, bayi tidak dapat lahir
2.4.1 Pengertian
atau membantu menghasilkan barang atau jasa dengan maksud untuk memperoleh
penghasilan berupa uang atau barang, dalam kurun waktu (time reference) tertentu
sebagai berikut :
toko.
Ibu hamil yang bekerja akan memiliki beban ganda, yaitu beban sebagai
ibu rumah tangga dan beban sebagai wanita karir. Beban kerja rumah tangga
adalah kegiatan yang berat, apalagi ditambah dengan status ibu sebagai pekerja
(Fitrianingsih, Suindri, dan Surati, 2019). Pada ibu yang bekerja swasta (buruh
pabrik) akan lebih mudah terjadi abortus spontan karena kondisi ibu yang mudah
lelah kurang istirahat dan posisi ibu yang lebih banyak berdiri atau duduk dalam
waktu lama saat bekerja dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja (Jumiati,
2017).
psikologis yang akan menimbulkan strees. Stress pada ibu hamil akan
janin, terutama pada awal kehamilan. Masuknya hormon kortisol tersebut akan
2019).
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan.
ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan
terdiri atas :
a. Uterus
b. Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan
c. Ovarium
folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat
minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil
terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga
pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda
e. Kulit
striae sebelumnya.
f. Payudara
dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan
23
lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan
2. Perubahan Metabolik
dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
12,5 kg.
Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik
dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada
perempuan dengan gizi kurang atau berlebih menambah berat badan per
fisiologik. Hasil konsepsi, uterus dan darah ibu secara relatif mempunyai
digunakan janin sebagai nutrisi sehingga cadangan lemak itu akan berkurang.
digunakan untuk pertumbuhan janin. Jumlah itu diperkirakan hanya 2,5% dari
kehamilan 12 minggu.
3. Sistem kardiovaskuler
4. Sistem endokrin
Akan tetapi, kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam
5. Sistem muskuloskeletal
lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi
1. Trimester I
sedang mengandung. Penerimaan kenyataan ini dan arti semua ini bagi
26
kehamilan atau telah berusaha keras untuk hamil, merasa suka cita sekaligus
tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada
setiap jengkal tubuhnya. Trimester pertama sering menjadi waktu yang sangat
dengan baik.
2. Trimester II
yakni ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segajal ketidaknyamanan
yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase
Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase; pra quickening dan pasca
3. Trimester III
kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan
27
kehamilan patologis. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan
adanya penyakit penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat
dilakukan upaya untuk mencegah gangguan berat, baik terhadap kehamilan dan
1. Perdarahan Pervaginam
pada akhir kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak
dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan
seperti ini bisa berarti plasenta previa atau absurpsi plasenta (Hani, U., dkk.,
2014).
28
yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami pernglihatan yang kabur atau
berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-
3. Kejang
dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga
eklampsia. Gejala terjadinya eklampsia sama dengan gejala pada saat ibu
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang
Ibu mulai merasakan gerakan janin sejak bulan kelima atau bulan
keenam, bahkan beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayiya lebih awal.
Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikir
tiga kali dakam periode jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan minum dengan baik (Hani, U.,
dkk., 2014).
6. Demam
menyebabkan timbulnya tanda atau gejala- gejala penyakit. Pada infeksi berat
dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi
Pengaruh fisiologi kehamilan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem
mual dan muntah dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari- hari
menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang
Masalah penglihatan pada ibu hamil yang secara ringan dan tidak
visual yang mendadak misalnya pandangan kabur atau berbayang dan disertai
2016).
Hampir separuh ibu hamil mengalami bengkak normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
pada muka dan tangan dan tidak hilang setelah beristirahat dan disertai
keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan tanda anemia, gagal jantung atau
pre eklampsia.
cairan ibu tidak terasa, berbau amis dan warna putih keruh, berarti yang
keluar adalah air ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan, hati – hati akan
bila ketuban pecah dini > 6 jam, diberikan antibiotika (golongan penisilin
31
pasien dirawat selama air ketuban masih keluar atau sampai air ketuban tidak
keluar lagi. Pada usia kehamilan <32-34 minggu dimana air ketuban masih
menjelang atau pada saat persalinan, setelah adanya tanda tanda persalinan
seperti mulas dan keluar lendir disertai darah, cairan ketuban berwarna jernih
kedokteran yang canggih, abortus saat ini diartikan sebagai keluarnya hasil
konsepsi ketika usia kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 400 gram
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dengan usia gestasi kurang dari 20
minggu dan berat janin kurang dari 500 gram (Maryunani, 2016). Apabila abortus
terjadi pada usia kehamilan lebih tua dan tidak segera dikeluarkan, dapat terjadi
maserasi dengan ciri kulit mengelupas, tulang kepala berimpitan, dan perut
konsepsi pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
1. Abortus Spontan
faktor-faktor alamiah.
a. Abortus imminens
uterus dan tanpa adanya dilatasi serviks (Sari, R.D.P., dan Prabowo,
A.Y., 2018).
sedikit.
33
5) Tes kehamilan
b. Abortus insipiens
ostium uteri telah membuka, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.
Dalam hal ini rasa mules menjadi lebih sering dan kuat, perdarahan
bertambah.
kontraksi makin lama makin kuat dan sering, serviks terbuka, besar
uterus masih sesuai dengan umur kehamilan dan tes urin kehamilan
masih positif.
c. Missed abortion
2018).
d. Abortus habitualis
tetapi biasanya ditemukan pada abortus inkomplet dan lebih sering pada
35
antisepsis.
yang disertai gejala dan tanda infeksi alat genital seperti panas, takikardi,
vagina atau serviks yang berbau busuk, uterus lembek, serta nyeri perut
sakit berat atau kadang menggigil, demam tinggi, dan penurunan tekanan
f. Abortus inkompletus
Perdarahan abortus ini dapat banyak sekali dan tidak berhenti sebelum
Ciri dari jenis abortus ini yaitu perdarahan yang banyak disertai
g. Abortus kompletus
kontraksi uterus, ostium serviks menutup, dan tidak ada sisa konsepsi
dalam uterus.
36
b. Abortus kriminalis
2.6.3 Patofisiologi
konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga menjadi benda asing dalam
desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak terlepas sempurna yang
umumnya dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah janin, disusul beberapa waktu
37
kemudian plasenta. Hasil konsepsi keluar dalam berbagai bentuk, seperti kantong
kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blighted ovum), janin
lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi, atau fetus
Menurut Kusmiyati (2009) dalam Afni, R., (2016) salah satu fakor
selama kehamilan. Secara teoritis terdapat beberapa tanda bahaya pada masa
timbul hanya berupa bercak atau perdarahan yang banyak dan disertai dengan
tentu akan mengerti mana yang baik untuk dirinya dan janinnya, misalnya
karena jarak anak terlalu dekat. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan rendah
yang baik dimana tidak adanya masalah atau faktor risiko yang berasal dari
Umur adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Umur sangat
menentukan suatu kesehatan ibu, umur dikatakan beresiko tinggi apabila ibu
Purwoastuti, 2015: 90). Usia yang aman untuk kehamilan ialah 20 sampai 35
tahun. Hal ini disebabkan pada usia di bawah 20 tahun kondisi organ
reproduksi ibu seperti otot-otot rahim belum cukup baik, kekuatan dan
Selain itu kondisi psikologis ibu dianggap masih labil, rasa tidak siap dalam
lingkungan masyarakat juga akan memicu terjadinya stres pada ibu yang
membuat hormon di dalam tubuh menjadi tidak stabil. Pada usia 35 tahun
lebih, fungsi organ reproduksi ibu dan kondisi psikologis dianggap telah
pertumbuhan intrauterina, makrosomia, dan bayi lahir mati pada gravida lebih
tua. Selain itu dalam suatu penelitian diungkapkan bahwa insiden abortus
dengan trisomi meningkat dengan bertam-bahnya usia ibu, risiko ibu terkena
3. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan ibu baik dalam keadaan
hidup maupun meninggal (Akbar, A., 2019). Paritas anak kedua dan anak
39
ketiga merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal.
Pada paritas tinggi lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih
tinggi (Walyani dan Purwoastuti, 2015: 90). Hal ini dikaitkan dengan adanya
faktor-faktor risiko yang berpotensi pada diri ibu hamil, misalnya riwayat
janin. Selain itu riwayat abortus juga dikaitkan dengan jumlah kehamilan dan
Tingginya risiko abortus terjadi pada gravida muda dan gravida tua
Selain itu pada multigravida diikuti juga dengan peningkatan usia meskipun
masih baik. Pada ibu hamil dengan usia tua, endometrium kurang sempurna
bawaan. Risiko perdarahan juga dapat meningkat akibat jaringan rongga dan
4. Riwayat Abortus
dan Syamsiah, 2019). Hal ini karena pembuluh darah plasenta ibu yang
sehingga menyebab kematian janin karena kurangnya aliran darah dari ari-ari
5. Jarak Kehamilan
kehamilan ≥ 2 tahun. Jarak kehamilan yang terlalu pendek < 2 tahun dapat
6. Usia Kehamilan
tertanam erat pada desidua sehingga telur yang telah dibuahi mudah lepas
autosomal, dan triploidi, dimana terjadi fertilisasi ovum normal haploid oleh
7. Tingkat Pendidikan
bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang
berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu,
orang yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima gagasan baru.
8. Pekerjaan
tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita pekerja, ia
dipaksakan sehingga istirahat yang cukup selama kurang lebih 8 jam sehari.
Purwoastuti, 2015).
9. Anemia
Kadar hemoglobin (Hb) yang rendah akibat defisiensi besi pada darah
ibu hamil akan menyebabkan peningkatan kerentanan terjadi abortus. Zat besi
yaitu sebagai salah satu bahan dalam sintesis Hb di dalam eritrosit. Seorang
ibu yang mengalami anemia defisiensi besi selama kehamilan tidak dapat
yang rendah masih banyak dijumpai pada ibu hamil, ditambah lagi jika ibu
selama hamil mengalami asupan gizi yang kurang (Akbar, A., 2019).
Gejala klinis abortus menurut Sari, R.D.P., dan Prabowo, A.Y., (2018),
menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat
4. Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis disertai nyeri pinggang
5. Pemeriksaan ginekologis :
b. Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri ostium uteri terbuka atau sudah
tertutup, ada/tidak jaringan keluar dari ostium, serta ada/tidak cairan atau
c. Colok vagina : porsio masih tebuka atau sudah tertutup serta teraba atau
tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari
usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada
perabaan adneksa, dan kavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
43
1. Abortus imminens
mekanik berkurang.
c. Tes kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil negatif, mungkin janin sudah
mati.
2. Abortus insipiens
a. Bila ada tanda-tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan
transfusi darah.
dalam dekstrose 5% 500 ml dimulai 8 tetes per menit dan naikkan sesuai
3. Abortus inkomplet
a. Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infus cairan NaCl fisiologis
uterus.
4. Abortus komplet
transfusi darah.
5. Missed abortion
mulai dengan 20 tetes per menit dan naikkan dosis sampai ada kontraksi
45
d. Bila tinggi fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan hasil
c. Penanggulangan infeksi :
3) Cephalosporin 3 x 1.
e. Pada abortus septik diberikan antibiotik dalam dosis yang lebih tinggi
f. Pada kasus tetanus perlu diberikan ATS, irigasi dengan H2O2, dan
7. Abortus Habitualis
1. Perdarahan
hasil konsepsi dan jika perlu pemberian tranfusi darah. Kematian karena
2. Perforasi
dalam posisi hiporetrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini, penderita perlu diamat-
amati dengan teliti. Jika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparatomi,
dan tergantung dari luar dan bentuk perforasi, penjahitan luka perforasi atau
histerektomi. Perforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh orang awam
mungkin juga terjadi perlukaan pada kandung kemih atau usus. Dengan
3. Infeksi
Infeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada tiap abortus,
tetapi biasanya ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih sering pada
Apabila infeksi menyebar lebih jauh, terjadilah peritonitis umum atau sepsis,
4. Syok
dan karena infeksi berat (syok endoseptik) (Sari, R.D.P., dan Prabowo, A.Y.,
2018).
48
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
2.8 Hipotesis
atau lebih variable yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam
2. Ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di
METODE PENELITIAN
penelitian (Hidayat, A.A.A., 2014). Pada bab ini akan dibahas dan diuraikan
waktu dan tempat penelitian, populasi, sampel, besar sampel dan cara
instrumen pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, dan etika
penelitian.
data variabel independent dan dependent hanya satu kali pada satu saat
50
51
aktivitas ilmiah mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya yaitu
Populasi : Seluruh ibu hamil < 20 minggu yang periksa di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro, sebanyak 133 orang.
Sampel : Sebagian ibu hamil < 20 minggu yang periksa di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro, sebanyak 99 orang.
Identifikasi variabel
Penyajian hasil
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei
3.5 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil < 20 minggu yang periksa di Puskesmas
3.6 Sampel, Besar Sampel, Kriteria Sampel dan Cara Pengambilan Sampel
3.6.1 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2016). Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil
Pada penelitian ini mengacu pada populasi kecil atau lebih kecil dari 1000
maka rumus yang digunakan untuk menentukan besar sampel yaitu sebagai
berikut :
N = Jumlah Populasi
= 99,81
= 99 Responden
bias hasil penelitian, khususnya jika terdapat variabel kontrol ternyata mempunyai
pengaruh terhadap variabel yang diteliti (Nursalam, 2016). Kriteria sampel dalam
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016).
probability sampling dengan cara simple random sampling yaitu setiap anggota
dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.
54
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016). Variabel dependent penelitian ini
Definisi
Variabel Indikator Variabel Skala Kriteria
operasional
Independent :
1. Pengetahuan Segala sesutu 1. Perdarahan Nominal Jumlah pernyataan 20
tentang tanda yang diketahui Pervaginam soal, yang terdiri dari
bahaya ibu tentang 2. Sakit Kepala yang Dengan kriteria :
kehamilan tanda bahaya Hebat dan Menetap 1. Pengetahuan
kehamilan yang 3. Kejang kurang jika
didapat dari 4. Nyeri Abdomen responden
55
Definisi
Variabel Indikator Variabel Skala Kriteria
operasional
hasil jawaban yang Hebat mendapat nilai ≤
kuesioner 5. Bayi Kurang 85%
pengetahuan Bergerak Seperti 2. Pengetahuan baik
tentang tanda Biasa jika responden
bahaya 6. Demam mendapat nilai
kehamilan. 7. Muntah yang terus >85%
menerus Kode :
(Hiperemesis 1. Baik = 2
gravidarum) 2. Kurang = 1
8. Perubahan visual (Fitrianingsih, 2019)
secara tiba – tiba
(pandangan kabur)
9. Bengkak pada
muka atau tangan.
10. Ketuban Pecah
Dini
Definisi
Variabel Indikator Variabel Skala Kriteria
operasional
a. Konstruksi
bangunan.
sebagai berikut :
1. Peneliti mendapatkan surat balasan dari Puskesmas yang berisi bahwa peneliti
Puskesmas Ngraho.
3. Sebelumnya memberikan Informed consent kepada ibu hamil yang ikut kelas
ibu hamil dan menjelaskan tentang tujuan dan maksud peneliti serta menjaga
kerahasiaannya.
4. Membagikan kuesioner dan melakukan observasi buku KIA pada ibu hamil.
sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam
pertanyaan tertutup (close ended question) jenis dichotomous choice question dan
multiple choice question dan jenis pertanyaan dichotomous choice question adalah
responden hanya memilih satu diantara jawaban itu (Notoatmodjo S, 2018), yaitu
Dua karakteristik alat ukur yang harus diperhatikan pada penelitian adalah
validitas dan reliabilitas. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat
instrumen dapat di ukur validitas dan reliabilitasnya maka kuisioner ini diuji
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Dua hal penting yang harus
dipenuhi dalam menentukan pengukuran yaitu instrumen harus relevan isi dan
menggunakan rumus pearson product moment. Jika r hitung > r tabel, pada
fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang
Pengolahan data dalam penelitian ini diolah dengan cara sebagai berikut :
atau setelah data terkumpul (Hidayat, AAA, 2014). Pada penelitian ini
peneliti melakukan editing sebelum dan setelah data terkumpul, jika ada data
responden.
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat
59
dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku
(code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode
dari suatu variable (Hidayat, AAA, 2014). Dalam penelitian ini setiap
a. Variabel independent.
2) Jarak kehamilan
3) Pekerjaan
Keterangan : P = Prosentase
dijumlahkan, disusun dan di tata untuk disajikan dan dianalisis. Dari hasil
total skor, kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase, dihitung
Keterangan : P = Prosentase
komputer yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 21.
1. Analisa univariat
dan hasil penelitian pada umumnya. Dalam analisis ini hanya menghasilkan
2. Analisa bivariat
antara pengetahuan tentang abortus, jarak kehamilan dan Pekerjaan Ibu Hamil
antara variabel, jenis variabel kuantitatif distribusi populasi tak normal, dan
dengan salah satu skala ukur variabel adalah skala nominal (Nursalam, 2016).
diketahui :
0,05 (ρ < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya bahwa antara
2) Arah korelasi
62
rendah nilai y.
3) Besarnya korelasi
harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah
sebagai berikut :
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa
informasi yang harus dalam informed concent tersebut antara lain : partisipasi
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB 4
HASIL PENELITIAN
pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu
data dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei tahun 2022. Hasil
tersebut terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum meliputi gambaran
lokasi penelitian, karakteristik ibu hamil yang meliputi umur dan pendidikan.
jarak kehamilan, pekerjaan ibu hamil, kejadian abortus pada ibu hamil, hubungan
pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu
hamil, hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil,
hubungan pekerjaan dengan kejadian abortus pada ibu hamil yang dibuktikan
71,51 Km2, yang memiliki wilayah kerja 16 Desa, yaitu Desa Luwihaji, Desa
65
66
Blimbinggede, Desa Jumok, Desa Nganti, Desa Pandan, Desa Tanggungan, Desa
Kalirejo, Desa Tapelan, Desa Sumberarum, Desa Payaman, Desa Bancar, dan
dataran rendah yang terdiri dari perumahan penduduk, lahan pertanian dan
Tahun 2021.
13 Polindes 5 pos
67
14 Poskesdes 16 pos
15 Poskestren 8 pos
20 Panti asuhan -
21 Panti wreda -
Jumlah ibu hamil dalam penelitian ini adalah 99 ibu hamil, umur termuda
umur ibu hamil berdasarkan DepKes RI (2008), yaitu < 20 tahun, 20-35 tahun
dan > 35 tahun. Sedangkan berdasarkan pendidikan, semua ibu hamil dalam
berdasarkan umur dan tingkat pendidikan yang pernah ditempuh ibu balita
yaitu sebanyak 76 orang (76,77%) berumur 20-35 tahun, dan sebagian besar
bahaya kehamilan.
2. Jarak kehamilan
3. Pekerjaan
4. Kejadian abortus
abortus
f % f % f %
kehamilan
1 Kurang 8 57,1 6 42,9 14 100,0
2 Baik 1 1,2 84 98,8 85 100,0
Total 9 9,1 90 90,9 99 100,0
P Value = 0,000 dan c = 0,561
Sumber : Data Primer April-Mei 2022
didapat nilai signifikansi P Value = 0,000 < (0,05) dan nilai (c) = 0,561,
tentang tanda bahaya kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di
Kejadian abortus
Total
No. Jarak kehamilan Abortus Tidak abortus
f % f % f %
1 Berisiko (< 2 tahun) 8 53,3 7 46,7 15 100,0
2 Tidak berisiko (≥ 2
1 1,2 83 98,8 84 100,0
tahun)
Total 9 9,1 90 90,9 99 100,0
P Value = 0,000 dan c = 0,545
Sumber : Data Primer April-Mei 2022
Pada tabel 4.7 diatas, diketahui bahwa sebagian besar responden yang
(53,3%) ibu hamil dan hampir seluruh atau 98,8% ibu hamil yang jarak
Contingensi didapat nilai signifikansi P Value = 0,000 < (0,05) dan nilai (c)
73
Kejadian abortus
Total
No. Pekerjaan Abortus Tidak abortus
f % f % f %
1 Berat 8 50,0 8 50,0 16 100,0
2 Tidak berat 1 1,2 82 98,8 83 100,0
Total 9 9,1 90 90,9 99 100,0
P Value = 0,000 dan c = 0, 530
Sumber : Data Primer April-Mei 2022
sebagian responden yang bekerja berat yaitu sebanyak 8 orang (50,0%) tidak
abortus, sedangkan hampir seluruh respoden yang bekerja tidak berat yaitu
Contingensi didapat nilai signifikansi P Value = 0,000 < (0,05) dan nilai (c)
PEMBAHASAN
pengetahuan, jarak kehamilan dan pekerjaan dengan kejadian abortus pada ibu
April sampai dengan Mei tahun 2022. Pembahasan terdiri dari identifikasi
abortus dan analisis hubungan pekerjaan dengan kejadian abortus yang dibuktikan
(53,3%) ibu hamil dan hampir seluruh atau 98,8% ibu hamil yang jarak
didapat nilai signifikansi P Value = 0,000 < (0,05) dan nilai (c) = 0,545, jadi H0
ditolak, yang berarti H1 diterima, sehingga ada hubungan jarak kehamilan dengan
74
75
kejadian abortus didukung oleh kondisi kesehatan yang baik dimana tidak adanya
masalah atau faktor risiko yang berasal dari dalam diri ibu (Fitrianingsih, W., &
Suindri, N. N., 2019). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rochani (2019) yang
menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil
pengetahuannya kurang mempunyai peluang yang dua kali lebih besar mengalami
penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Trisnawati (2019) yang
mendapatkan hasil ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
tentang tanda bahaya kehamilan dapat dipengaruhi oleh umur dan pendidikan.
Sebagian besar responden yang berumur 20-35 tahun, dan sebagian besar
pola pikir responden, usia responden yang merupakan reproduksi sehat sehingga
berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikirnya terhadap informasi yang
besar SLTA membuat daya analisis dan pemahaman responden lebih tinggi serta
kehamilan sehingga pengetahuannya semakin baik. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian Koehtae, dkk., (2015) yang menyatakan umur reproduksi sehat (20-35
tahun) berpeluang 7,3 kali mempunyai pengetahuan yang lebih baik mengenai
tanda bahaya dalam kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil yang mempunyai
bermakna dengan penetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya dalam kehamilan.
Ibu hamil yang berpendidikan tinggi berpeluang 8,1 kali mempunyai pegetahuan
lebih baik mengenai tanda bahaya dalam kehamilan dibandingkan dengan ibu
hamil yang berpendidikan rendah. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik
tentu akan lebih memahami dan mampu mengenal gejala tanda bahaya dan
kehamilan rutin. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang namun tidak
mengalami abortus didukung oleh kondisi kesehatan yang baik dimana tidak
adanya masalah atau faktor risiko yang berasal dari dalam diri ibu hamil. Akan
tetapi dari hasil penelitian terdapat 1 orang responden yang berpengetahuan baik
dan mengalami abortus hal ini disebabkan oleh karena responden mengalami
kejadian abortus yang dialami oleh ibu hamil banyak disebabkan penyakit
kandungan dan sering mengalami abortus sebelumnya. Hasil penelitian ini sesuai
77
banyak wanita hamil yang tidak mengetahui bahwa tanda-tanda bahaya kehamilan
Ngraho Bojonegoro
ibu hamil dan hampir seluruh atau 98,8% ibu hamil yang jarak kehamilannya
tidak berisiko tidak mengalami abortus. Dari kedua variabel tersebut setelah diuji
P Value = 0,000 < (0,05) dan nilai (c) = 0,545, jadi H0 ditolak, yang berarti H1
diterima, sehingga ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus pada
sedang.
kehamilan berikutnya (Rochjati, P., 2017). Jarak kehamilan < 2 tahun berisiko
lebih besar mengalami abortus dibandingkan dengan ibu yang memiliki jarak
kehamilan ≥ 2 tahun. Jarak kehamilan yang terlalu pendek < 2 tahun dapat
terjadinya implantasi dan pertumbuhan janin kurang baik sehingga dapat terjadi
dengan kejadian abortus. Hal ini menunjukkan bahwa kehamilan sebelum 2 tahun
yang tidak direncanakan. Selain itu kesehatan fisik dan rahim responden masih
menyatakan jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih, karena jarak
kelahiran yang pendek akan menyebabkan seseorang ibu belum cukup untuk
salah satu faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu serta bayi yang
dilahirkan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Satriyandari Yekti (2016) yang
kurang siapnya rahim untuk terjadi implantasi bagi embrio. Kehamilan yang tidak
dengan jarak kehamilan yang tidak beresiko atau lebih dari 2 tahun akan
kehamilan diantaranya resiko abortus,oleh karena itu jarak kehamilan yang cukup
.
79
bekerja berat yaitu sebanyak 8 orang (50,0%) mengalami abortus dan sebagian
responden yang bekerja berat yaitu sebanyak 8 orang (50,0%) tidak abortus,
sedangkan hampir seluruh respoden yang bekerja tidak berat yaitu sebanyak 82
orang (98,8%) tidak mengalami abortus. Dari kedua variabel tersebut setelah diuji
P Value = 0,000 < (0,05) dan nilai (c) = 0,545, jadi H0 ditolak, yang berarti H1
diterima, sehingga ada hubungan pekerjaan dengan kejadian abortus pada ibu
sedang.
atau membantu menghasilkan barang atau jasa dengan maksud untuk memperoleh
penghasilan berupa uang atau barang, dalam kurun waktu (time reference) tertentu
(Mantra, IB., 2009). Ibu hamil yang bekerja akan memiliki beban ganda, yaitu
beban sebagai ibu rumah tangga dan beban sebagai wanita karir. Beban kerja
rumah tangga adalah kegiatan yang berat, apalagi ditambah dengan status ibu
sebagai pekerja (Fitrianingsih, Suindri, dan Surati, 2019). Pada ibu yang bekerja
swasta (buruh pabrik) akan lebih mudah terjadi abortus spontan karena kondisi
ibu yang mudah lelah kurang istirahat dan posisi ibu yang lebih banyak berdiri
atau duduk dalam waktu lama saat bekerja dibandingkan dengan ibu yang tidak
hubungan yang signifikan dengan kejadian abortus karena responden yang bekerja
sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat akan terbatas. Hal
tersebut tentu membuat responden lebih mudah lelah dan kurang istirahat.
Psikologi responden juga akan terpengaruh oleh tekanan yang ada di dalam
Oleh karena itu, istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang sangat dibutuhkan
untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya selama kehamilan. Hasil penelitian ini
ibu hamil mengalami abortus karena faktor aktivitas pekerjaan yang berdampak
pada kelelahan. Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan hasil penelitian
Mulianingsih (2018) yang menyatakan bahwa risiko beban kerja yang tidak sesuai
selama kehamilan tiga kali lebih besar untuk terjadinya abortus spontan.
BAB 6
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran hasil penelitian
kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro tahun 2022”.
6.1 Simpulan
6. Ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di
81
82
6.2 Saran
6.2.1 Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan informasi ilmu
6.2.2 Praktis
yang lainnya seperti pola makan dan kelengkapan sarana prasarana kesehatan,
2. Bagi profesi bidan, diharapkan tenaga kesehatan dan petugas kesehatan untuk
pendidikan kesehatan kepada ibu hamil dan suami atau keluarga yang
penyuluhan pada ibu hamil untuk mengikuti mengikuti kelas ibu hamil, dan
DAFTAR PUSTAKA
Kartika, Y., Antini, A., Dwikanthi, R., & Farida, I. 2020. Gambaran Faktor
Predisposisi Kejadian Abortus Inkomplit Pada Ny. R G3P2A0 Usia
Kehamilan 8 Minggu Di RSUD Indramayu Tahun 2020 (Doctoral
dissertation, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung).
Manuaba, IBG. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB; Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Patimah, Astuti dan Tajmuati. 2017. Buku Ajar Pratik Klinik Kebidanan III.
Jakarta : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Rochjati, P. 2017. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil (Pengenalan Faktor Risiko,
Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi) Edisi 2. Surabaya: Unair.
Rosyidah dan Azizah. 2019. Buku Ajar Mata Kuliah Obstetri Pathologi
(Pathologi Dalam Kehamilan). Sidoardjo : UMSIDA.
Saifuddin, AB. 2014. Buku Acuan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Sari dan Prabowo. 2018. Buku Ajar Perdarahan Pada Kehamilan Trimester 1.
Lampung : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
Utami, N. S., Nadapdap, T. P., & Fitria, A. 2021. Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Abortus Di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
Medan Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Almuslim, 7(1), 1-7.
Lampiran 1
JADWAL PENYUSUNAN SKRIPSI
NOV DES’21 JAN ‘22 FEB ‘22 MAR ‘22 APR ‘22 MEI ‘22 JUN ‘22
No KEGIATAN
2021 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan masalah dan judul
2 Bimbingan BAB I
3 Bimbingan BAB II
4 Bimbingan BAB III
5 Pengumpulan proposal
6 Uji Proposal
7 Perbaikan Proposal
8 Pengumpulan Skripsi
9 Pengambilan data/ konsultasi
10 Bimbingan BAB IV
11 Bimbingan BAB V
12 Pengumpulan Skripsi
13 Ujian siding skripsi
14 Pengumpulan Skripsi
Penyusun
SUNARTI
NIM. P27824421176
Lampiran 2 86
Lampiran 3 87
Lampiran 4 88
Lampiran 5 89
Nama : SUNARTI
Alamat : Desa Ngraho Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro
Judul : Hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
kehamilan dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan kejadian abortus
di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya saya
sampaikan terimakasih.
Surabaya, ...............2022
(........................................) (Sunarti)
Saksi I Saksi II
(Pihak dari Subjek Penelitian) (Pihak dari Fasilitas Kesehatan )
(........................................) (........................................)
Lampiran 6 92
Demikian persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.
Surabaya, …………………………
(……………………………)
Saksi I Saksi II
(........................................) (........................................)
Lampiran 7 93
Surabaya, …………………………
Yang Membuat Pernyataan
(……………………………)
Saksi I Saksi II
(........................................) (........................................)
Lampiran 8 94
LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN,
JARAK KEHAMILAN DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN
KEJADIAN ABORTUS DI PUSKESMAS NGRAHO
BOJONEGORO TAHUN 2022
No. Responden : ............................... Di isi Peneliti
Tanggal Pengisian : ............................... Di isi Responden
I. DATA UMUM
A. Petunjuk pengisian
Isilah titik dibawah ini dan berilah tanda centang (√) pada jawaban yang
sesuai dengan keadaan anda.
B. Pertanyaan
1. Nama (Inisial) : …………………
2. Umur
< 20 tahun
20 – 35 tahun
> 35 tahun
3. Pendidikan
SD
SLTP
SLTA
Akademi / Perguruan Tinggi
95
A. Variabel Independent :
Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang menurut anda benar pada
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Skor
Benar Salah
1 Perdarahan pada kehamilan merupakan
tanda bahaya kehamilan
2 Perdarahan sebelum persalinan yang
banyak dan sering terjadi pada kehamilan
tidak perlu mendapat penanganan medis
3 Sakit kepala yang menunjukkan suatu
masalah yang serius adalah sakit kepala
hebat yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat.
4 Sakit kepala hebat yang menetap dan
tidak hilang dengan istirahat dalam
kehamilan bukan merupakan tanda
bahaya kehamilan
5 Kejang biasanya didahului oleh gejala-
gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati
hingga muntah
6 Kejang merupakan kondisi yang wajar
dialami ibu hamil.
7 Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalam 1 jam.
8 Kurangnya gerakan janin biasanya
pengaruh dari kondisi ibu, nutrisi, dan
trauma saat hamil
9 Nyeri perut hebat selama kehamilan
adalah normal.
10 Nyeri perut yang hebat bisa merupakan
gejala awal terjadinya abortus atau
kehamilan di luar kandungan (Kehamilan
Ektopik Terganggu).
11 Bengkak (oedema) pada wajah dan kaki
yang menetap dan tidak hilang dengan
istirahat disertai tekanan darah tinggi
merupakan salah satu tanda bahaya
kehamilan.
96
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Skor
Benar Salah
12 Apabila ibu hamil mengalami bengkak
(oedema) pada wajah dan kaki, maka
perlu mengurangi mengkonsumsi
makanan yang mengandung banyak
garam.
13 Ibu menderita demam dengan suhu > 38
C dalam kehamilan merupakan suatu
masalah
14 Demam tinggi bukan merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan
15 Mual muntah berlebihan dan ibu tidak
bisa makan, tidak akan menyebabkan
dehidrasi
16 Ibu yang mengalami mual muntah
berlebih perlu dirawat di rumah sakit
untuk mendapatkan “cairan pengganti“.
17 Penglihatan tiba-tiba kabur dan
berbahaya, penglihatan ganda, seperti
melihat titik-titik atau cahaya disertai
sakit kepala hebat merupakan tanda
bahaya kehamilan
18 Perubahan penglihatan disertai sakit
kepala yang hebat dapat diatasi dengan
memakai kaca mata dan tidak perlu ke
dokter
19 Ketuban Pecah dini tidak menyebabkan
infeksi.
20 Ketuban pecah Dini dapat menyebabkan
terjadinya gawat janin
2. Jarak kehamilan
3. Pekerjaan
Guru Nelayan
Kuli bangunan
Buruh kehutanan
Buruh tani
Penarik gerobak
Penarik becak
Terjadi abortus
Lampiran 9 98
Lampiran 10
PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS NGRAHO BOJONEGORO
No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Skor Keterangan
Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 f n P Kurang Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
3 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 14 20 70.0% 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 15 20 75.0% 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 18 20 90.0% 1 2
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
16 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 13 20 65.0% 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 14 20 70.0% 1 2
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 13 20 65.0% 1 2
21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 16 20 80.0% 1 2
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 15 20 75.0% 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
102
No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Skor Keterangan
Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 f n P Kurang Baik
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
32 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 11 20 55.0% 1 2
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 18 20 90.0% 1 2
35 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 14 20 70.0% 1 1
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 20 90.0% 1 1
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 18 20 90.0% 1 2
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 20 90.0% 1 2
42 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 1
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 20 90.0% 1 1
44 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 20 90.0% 1 2
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
49 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 11 20 55.0% 1 1
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
54 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 14 20 70.0% 1 1
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
103
No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Skor Keterangan
Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 f n P Kurang Baik
57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
63 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 13 20 65.0% 1 1
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 18 20 90.0% 1 2
71 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 20 50.0% 1 1
72 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 20 90.0% 1 2
74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
75 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 20 90.0% 1 2
76 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
77 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
78 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 13 20 65.0% 1 1
79 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 20 90.0% 1 2
80 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
82 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
84 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
85 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
86 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
104
No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Skor Keterangan
Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 f n P Kurang Baik
88 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
89 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
90 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 11 20 55.0% 1 1
91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
92 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
93 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
94 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
95 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 20 90.0% 1 2
98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 18 20 90.0% 1 2
99 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 18 20 90.0% 1 2
14 85
62 62 62 59 60 59 59 58 53 60 25 51 48 53 45 54 53 51 60 54 99 99
14.1% 85.9%
Lampiran 11 105
Keterangan
No. Umur
Nama Responden Tdk Kode
Resp. (Tahun) Abortus
Abortus
46 Ny. DITA ERNI 20 1 2
47 Ny. SITI NUR H 25 1 2
48 Ny. DESYANTI 24 1 2
49 Ny. MUSFIANA 39 1 1
50 Ny. HENI SUSILOWATI 31 1 2
51 Ny. DWI SILANI 30 1 2
52 Ny. MIRDA DWI 24 1 2
53 Ny. TUTUT MENTARI 22 1 2
54 Ny. MARFIAH 38 1 2
55 Ny. SUKOWAHYUNI 24 1 2
56 Ny. VIVI 26 1 2
57 Ny. KHUSNUL 19 1 2
58 Ny. UMAROH 38 1 2
59 Ny. ST.FATIMAH 33 1 2
60 Ny. NOVITA NURDIANA 19 1 2
61 Ny. INDAH ANTIKA 19 1 2
62 Ny. SUSI KUSUMA 23 1 2
63 Ny. RAMIATI 37 1 1
64 Ny. WIDYANINGSIH 22 1 2
65 Ny. RUBIYATI 35 1 2
66 Ny. ST.MARPUAH 26 1 2
67 Ny. NINIK WIJAYATI 33 1 2
68 Ny. NURUL FERI 25 1 2
69 Ny. MUTIAH 31 1 2
70 Ny. LULUS KRISTIANA 35 1 2
71 Ny. HARTINI 41 1 1
72 Ny. ENDAH MAHARDIKA 35 1 2
73 Ny. RULIANA 32 1 2
74 Ny. ENDANG LESTARI 23 1 2
75 Ny. MAWARNI 28 1 2
76 Ny. FIFIT NOVITASARI 25 1 2
77 Ny. HARMINI 25 1 2
78 Ny. DARNI 35 1 2
79 Ny. IMANIAR 21 1 2
80 Ny. KARMI 27 1 2
81 Ny. RETNO WIDYA N 20 1 2
82 Ny. SITI ROHMAH 32 1 2
83 Ny. MINARTI 35 1 2
84 Ny. Devi Maharani 23 1 2
85 Ny. EVI YULI 19 1 2
86 Ny. DWI CAHYANINGRUM 23 1 2
87 Ny. KARSIH 33 1 2
88 Ny. WIDYA 23 1 2
89 Ny. TRI AJENG NERI 28 1 2
90 Ny. ERVINA HANAFI 21 1 2
91 Ny. IKA APRILIA DEWI 25 1 2
92 Ny. SRI UTAMI 31 1 2
93 Ny. SRIYATIN 23 1 2
94 Ny. ERLIANA 19 1 2
95 Ny. ST AMIRTUS ZAHRO 31 1 2
110
Keterangan
No. Umur
Nama Responden Tdk Kode
Resp. (Tahun) Abortus
Abortus
96 Ny. DARWATI 32 1 2
97 Ny. RULIYAH 34 1 2
98 Ny. ST. MUNTIANIK 34 1 2
99 Ny. DWI PUJI 24 1 2
9 90
Total 99 99
9.1% 90.9%
Lampiran 13
FREQUENCIES VARIABLES=Umur
/NTILES=4
/NTILES=10
/PERCENTILES=90.0
/STATISTICS=STDDEV MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
111
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Umur Ibu Hamil
Valid 99
N
Missing 0
Mean 28.94
Median 28.00
Mode 35
Std. Deviation 6.482
Minimum 19
Maximum 43
10 20.00
20 22.00
25 23.00
30 24.00
40 26.00
Percentiles 50 28.00
60 31.00
70 33.00
75 35.00
80 35.00
90 38.00
Lampiran 14
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
KUESIONER PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS MARGOMULYO BOJONEGORO
Input Data Uji Validitas dan Reliabitas Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan.sav
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Tot_Skor
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16
2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 16
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
5 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 6
6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
8 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 10
9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
10 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
113
OUTPUT DATA
1. HASIL UJI VALIDITAS
CORRELATIONS
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18
P19 P20 TotSkor
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE .
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TotSkor
P1 Pearson Correlation 1 .250 .535 .816** .583 .583 .583 .535 .250 .408 1.000** .250 .535 .816** .583 .583 .583 .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .486 .111 .004 .077 .077 .077 .111 .486 .242 .000 .486 .111 .004 .077 .077 .077 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P2 Pearson Correlation .250 1 .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .654*
Sig. (2-tailed) .486 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .040
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P3 Pearson Correlation .535 .356 1 .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .806**
Sig. (2-tailed) .111 .312 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P4 Pearson Correlation .816** .408 .655* 1 .816** .816** .816** .655* .408 .600 .816** .408 .655* 1.000** .816** .816** .816** .655* .408 .600 .923**
Sig. (2-tailed) .004 .242 .040 .004 .004 .004 .040 .242 .067 .004 .242 .040 .000 .004 .004 .004 .040 .242 .067 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P5 Pearson Correlation .583 .667* .535 .816** 1 .583 .583 .535 .667* .408 .583 .667* .535 .816** 1.000** .583 .583 .535 .667* .408 .843**
Sig. (2-tailed) .077 .035 .111 .004 .077 .077 .111 .035 .242 .077 .035 .111 .004 .000 .077 .077 .111 .035 .242 .002
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P6 Pearson Correlation .583 .250 .535 .816** .583 1 .583 .535 .250 .408 .583 .250 .535 .816** .583 1.000** .583 .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .077 .486 .111 .004 .077 .077 .111 .486 .242 .077 .486 .111 .004 .077 .000 .077 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P7 Pearson Correlation .583 .250 .535 .816** .583 .583 1 .535 .250 .408 .583 .250 .535 .816** .583 .583 1.000** .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .077 .486 .111 .004 .077 .077 .111 .486 .242 .077 .486 .111 .004 .077 .077 .000 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P8 Pearson Correlation .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1 .356 .655* .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .806**
Sig. (2-tailed) .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .312 .040 .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P9 Pearson Correlation .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1 .408 .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .654*
Sig. (2-tailed) .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .242 .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .040
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P10 Pearson Correlation .408 .408 .655* .600 .408 .408 .408 .655* .408 1 .408 .408 .655* .600 .408 .408 .408 .655* .408 1.000** .706*
Sig. (2-tailed) .242 .242 .040 .067 .242 .242 .242 .040 .242 .242 .242 .040 .067 .242 .242 .242 .040 .242 .000 .022
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P11 Pearson Correlation 1.000** .250 .535 .816** .583 .583 .583 .535 .250 .408 1 .250 .535 .816** .583 .583 .583 .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .000 .486 .111 .004 .077 .077 .077 .111 .486 .242 .486 .111 .004 .077 .077 .077 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P12 Pearson Correlation .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .250 1 .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .654*
Sig. (2-tailed) .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .486 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .040
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P13 Pearson Correlation .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .535 .356 1 .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .806**
Sig. (2-tailed) .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .111 .312 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P14 Pearson Correlation .816** .408 .655* 1.000** .816** .816** .816** .655* .408 .600 .816** .408 .655* 1 .816** .816** .816** .655* .408 .600 .923**
Sig. (2-tailed) .004 .242 .040 .000 .004 .004 .004 .040 .242 .067 .004 .242 .040 .004 .004 .004 .040 .242 .067 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P15 Pearson Correlation .583 .667* .535 .816** 1.000** .583 .583 .535 .667* .408 .583 .667* .535 .816** 1 .583 .583 .535 .667* .408 .843**
Sig. (2-tailed) .077 .035 .111 .004 .000 .077 .077 .111 .035 .242 .077 .035 .111 .004 .077 .077 .111 .035 .242 .002
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P16 Pearson Correlation .583 .250 .535 .816** .583 1.000** .583 .535 .250 .408 .583 .250 .535 .816** .583 1 .583 .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .077 .486 .111 .004 .077 .000 .077 .111 .486 .242 .077 .486 .111 .004 .077 .077 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P17 Pearson Correlation .583 .250 .535 .816** .583 .583 1.000** .535 .250 .408 .583 .250 .535 .816** .583 .583 1 .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .077 .486 .111 .004 .077 .077 .000 .111 .486 .242 .077 .486 .111 .004 .077 .077 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P18 Pearson Correlation .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1 .356 .655* .806**
Sig. (2-tailed) .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .312 .040 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P19 Pearson Correlation .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1 .408 .654*
Sig. (2-tailed) .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .242 .040
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P20 Pearson Correlation .408 .408 .655* .600 .408 .408 .408 .655* .408 1.000** .408 .408 .655* .600 .408 .408 .408 .655* .408 1 .706*
Sig. (2-tailed) .242 .242 .040 .067 .242 .242 .242 .040 .242 .000 .242 .242 .040 .067 .242 .242 .242 .040 .242 .022
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
TotSkor Pearson Correlation .732* .654* .806** .923** .843** .732* .732* .806** .654* .706* .732* .654* .806** .923** .843** .732* .732* .806** .654* .706* 1
Sig. (2-tailed) .016 .040 .005 .000 .002 .016 .016 .005 .040 .022 .016 .040 .005 .000 .002 .016 .016 .005 .040 .022
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
114
Reliability
N %
Cases Valid 10 100.0
Excludeda 0 .0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.961 20
Lampiran 15 115
Frequencies
Statistics
Pengetahuan Jarak kehamilan Pekerjaan Kejadian abortus
tentang tanda
bahaya kehamilan
Valid 99 99 99 99
N
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kurang 14 14.1 14.1 14.1
Valid Baik 85 85.9 85.9 100.0
Total 99 100.0 100.0
Jarak kehamilan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Berisiko 15 15.2 15.2 15.2
Valid Tidak berisiko 84 84.8 84.8 100.0
Total 99 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Berat 16 16.2 16.2 16.2
Valid Tidak berat 83 83.8 83.8 100.0
Total 99 100.0 100.0
Kejadian abortus
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Abortus 9 9.1 9.1 9.1
Valid Tidak abortus 90 90.9 90.9 100.0
Total 99 100.0 100.0
116
CROSSTABS
/TABLES=Pengetahuan BY Abortus
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CC
/CELLS=COUNT ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan tentang tanda 99 100.0% 0 0.0% 99 100.0%
bahaya kehamilan * Kejadian
abortus
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .561 .000
N of Valid Cases 99
117
CROSSTABS
/TABLES=JrkKhml BY Abortus
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CC
/CELLS=COUNT ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jarak kehamilan * Kejadian 99 100.0% 0 0.0% 99 100.0%
abortus
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .545 .000
N of Valid Cases 99
118
CROSSTABS
/TABLES=Pekerjaan BY Abortus
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CC
/CELLS=COUNT ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pekerjaan * Kejadian abortus 99 100.0% 0 0.0% 99 100.0%
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .530 .000
N of Valid Cases 99
Lampiran 16 119
Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
2 24-02-22 Konsultasi/mengajukan
revisi data dukung judul
skripsi
Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
S.Pd., M.Kes
3 28-02-22 Kata pengantar revisi, point
2, 3
Penyesuaian penulisan
literature sesuai panduan Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
skripsi S.Pd., M.Kes
Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan
Mengetahui
An. Kaprodi Sarjana Terapan kebidanan
Kaprodi D3 Kebidanan Bojonegoro
Demikian atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Mengetahui
An. Kaprodi Sarjana Terapan kebidanan
Kaprodi D3 Kebidanan Bojonegoro
Mengetahui
An. Kaprodi Sarjana Terapan kebidanan
Kaprodi D3 Kebidanan Bojonegoro
Pada hari Selasa tanggal 07 Juni 2022 telah dilaksanakan ujian skripsi atas nama :
Nama : SUNARTI
NIM : P27824421176
Judul : Hubungan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
.
Sunarti
Dengan penguji sebagai berikut :
Dengan perbaikan
Bab/ Tanda
No Penguji Halaman Perbaikan Tangan
yang direvisi Penguji
1 Sri Anggraeni, SKM., Lampiran Melampirkan abstrak yang
M.Kes Abstrak memuat 250 kata
Bab/ Tanda
No Penguji Halaman Perbaikan Tangan
yang direvisi Penguji
Tabel terbuka diberikan
garis
Bab 5 Pembahasan
Opini peneliti masih belum
jelas
Penelitian dari juornal
dikurangi
DAFTAR HADIR
UJIAN SKRIPSI
Nama : SUNARTI
NIM : P27824421176
Judul : Hubungan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
Sunarti
Dengan tim penguji sebagai berikut :
Mengetahui
An. Kaprodi Sarjana Terapan
kebidanan
Kaprodi D3 Kebidanan Bojonegoro