Anda di halaman 1dari 144

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA

KEHAMILAN, JARAK KEHAMILAN DAN PEKERJAAN


IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS
DI PUSKESMAS NGRAHO BOJONEGORO

SKRIPSI

OLEH :

SUNARTI
NIM. P27824421176

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
BOJONEGORO
TAHUN 2022
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA
KEHAMILAN, JARAK KEHAMILAN DAN PEKERJAAN
IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS
DI PUSKESMAS NGRAHO BOJONEGORO

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan


Pendidikan Sarjana Terapan Kebidanan / Program Studi Diploma 4
Kebidanan

OLEH :

SUNARTI
NIM. P27824421176

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
BOJONEGORO
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan

Pada Seminar Skripsi

Tanggal 07 Juni 2022

Oleh :

Pembimbing I

dr. Abdul Latip, M.Kes.


NIP. 19680113 199703 1 005

Pembimbing II

Lilik Triyawati, AMd, Keb., S.Pd., M.Kes.


NIP. 19800808 200604 2 037

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Ini Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Ujian Sidang

Tanggal 07 Juni 2022

Disusun oleh :

SUNARTI
NIM. P27824421176

MENGESAHKAN

TIM PENGUJI

TANDA TANGAN

Ketua : Sri Anggraeni, SKM., M.Kes. ............................


NIP. 19670719 199203 2 008

Anggota I : dr. Abdul Latip, M.Kes. ............................


NIP. 19680113 199703 1 005

Anggota II : Lilik Triyawati, AMd, Keb., S.Pd., M.Kes. ............................


NIP. 19800808 200604 2 037

Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan

Dwi Purwanti, S.Kp., S,ST., M.Kes.


NIP. 196702061990032003

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan

rahmat kasih yang dianugerahkanNya sehingga dapat terselesaikannya Skripsi

yang berjudul “Hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak

kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan kejadian abortus di Puskesmas Ngraho

Bojonegoro”, sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Sarjana

Terapan Kebidanan pada Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Jurusan

Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya.

Dalam penelitian ini, peneliti banyak mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak, karena itu pada kesempatan kali ini peneliti mengucapkan banyak terima

kasih kepada :

1. Drg. Bambang Hadi Sugito, M. Kes., selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Surabaya yang telah memberikan ijin untuk menempuh

pendidikan di Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Surabaya.

2. dr. Mulyono, selaku Kepala Puskesmas Ngraho Bojonegoro yang telah

memberikan ijin pengumpulan data penelitian.

3. Astuti Setiyani, SST., M.Kes., selaku ketua jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Surabaya.

4. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes., selaku ketua Program Studi Sarjana

Terapan Kebidanan Politeknik Kemenkes Surabaya.

iv
5. Esti Yuliani, S.SiT, S.Pd., M.Kes., selaku Ketua Program Studi D. III

Kebidanan Politeknik Kemenkes Surabaya.

6. dr. Abdul Latip, M.Kes., selaku Pembimbing I yang banyak memberi

masukan dan petunjuk sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Lilik Triyawati, Amd, Keb., S.Pd., M.Kes, selaku Pembimbing II yang

banyak memberi masukan dan petunjuk sehingga Skripsi ini dapat

terselesaikan.

8. Teman-teman Bidan Desa di Jaringan Wilayah Puskesmas Ngraho yang

banyak membantu dalam pengumpulan data.

9. Bapak, Ibu, dan Suamiku tercinta atas dukungan serta do’a yang selalu

diberikan sehingga penyusunan Skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Rekan seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu dalam

penelitian ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala

amal baik yang telah diberikan dan semoga Skripsi ini bergunan bagi semua pihak

yang memanfaatkan.

Surabaya, Juni 2022

Peneliti

v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya, didalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan

oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam

sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata didalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur PLAGIASI, maka saya bersedia naskah Skripsi ini digugurkan dan

gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 25

Ayat 2 dan Pasal 70).

Surabaya,................................

materai

SUNARTI
NIM. P27824421180

vi
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN,
JARAK KEHAMILAN DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN
KEJADIAN ABORTUS DI PUSKESMAS NGRAHO
BOJONEGORO

ABSTRAK

Abortus merupakan salah satu penyebab perdarahan pada kehamilan


trimester pertama dan kedua yang dapat menyebabkan berakhirnya masa dab
salah satu penyebab terjadinya kematian neonatal dan maternal. Tujuan penelitian
ini menganalisis hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan kejadian abortus di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro.
Jenis penelitian ini analitik kuantitatif dengan rancangan penelitian cross
sectional. Populasi 133 orang dengan sampel 99, menggunakan tehnik simple
random sampling. Variabel independent penelitian ini adalah pengetahun, jarak
kehamilan, dan pekerjaan, sedangkan variable dependent adalah kejadian abortus.
Analisis data menggunakan Uji Coefisient Contingensi.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (57,1%) responden yang
mempunyai pengetahuan kurang mengalami abortus, sebagian besar (53,3%)
responden yang jarak kehamilannya berisiko mengalami abortus, dan sebagian
(50,0%) responden yang bekerja berat mengalami abortus. Berdasarkan uji
statistik Coefisient Contingensi didapatkan hasil, ada hubungan pengetahuan
dengan kejadian abortus (P value = 0,000 dan nilai c = 0,561), ada hubungan
jarak kehamilan dengan kejadian abortus (P value = 0,000 dan nilai c = 0,545),
dan ada hubungan pekerjaan dengan kejadian abortus (P value = 0,000 dan nilai c
= 0,530).
Kesimpulannya pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan lebih besar
pengaruhnya dengan kejadian abortus, dibandingkan dengan jarak kehamilan dan
pekerjaan ibu hamil. Tenaga kesehatan diharapkan dapat mempertahankan dan
lebih meningkatkan memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan kepada
ibu hamil dan suami atau keluarga yang mendampingi ibu hamil tentang abortus
agar kehamilan berlangsung lancar.

Kata Kunci : Pengetahuan, Jarak Kehamilan, Pekerjaan, Kejadian Abortus.

vii
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ABOUT PREGNANCY HAZARD SIGN,
PREGNANCY DISTANCE AND OCCUPATION OF PREGNANT MOTHERS
WITH THE EVENT OF ABORTION AT THE NGRAHO PUBLIC HEALTH
CENTER BOJONEGORO

ABSTRACT

Abortion is one of the causes of bleeding in the first and second trimesters
of pregnancy which can cause the end of the period and is one of the causes of
neonatal and maternal deaths. The purpose of this study was to analyze the
relationship between knowledge about pregnancy danger signs, pregnancy
distance and occupation of pregnant women with the incidence of abortion at the
Ngraho Bojonegoro Health Center.
This type of research is quantitative analytic with a cross sectional
research design. The population is 133 people with a sample of 99, using simple
random sampling technique. The independent variables of this study were
knowledge, pregnancy interval, and occupation, while the dependent variable was
the incidence of abortion. Data analysis using Contingency Coefficient Test.
The results showed that most (57.1%) respondents who had less
knowledge experienced abortions, most (53.3%) respondents whose pregnancies
were at risk of having an abortion, and some (50.0%) respondents who worked
hard experienced abortions. Based on the statistical test of the Contingency
Coefficient, the results showed that there was a relationship between knowledge
and the incidence of abortion (P value = 0.000 and c value = 0.561), there was a
relationship between pregnancy distance and the incidence of abortion (P value =
0.000 and c value = 0.545), and there was a work relationship with abortion (P
value = 0.000 and c value = 0.530).
In conclusion, knowledge about the danger signs of pregnancy has a
greater influence on the incidence of abortion, compared to the distance between
pregnancy and the occupation of pregnant women. Health workers are expected
to be able to maintain and further improve providing health counseling or
education to pregnant women and their husbands or families who accompany
pregnant women about abortion so that pregnancy can run smoothly.

Key Word : Knowledge, Pregnancy Distance, Occupation, Abortion Incidence

viii
DAFTAR ISI

Halaman :
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xi

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Pembatasan Masalah ............................................................................. 5
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................. 5
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 8
2.1 Konsep Ibu Hamil……………………………………………………… 8
2.2 Konsep Pengetahuan ………………………………………………….. 8
2.3 Konsep Jarak Kehamilan………………………………………………. 16
2.4 Konsep Pekerjaan ………………………………………………..……. 18
2.5 Konsep Kehamilan …………………………………………….……… 20
2.6 Konsep Abortus …………………………………………….………….. 31
2.7 Kerangka Konseptual ............................................................................. 48
2.8 Hipotesis ................................................................................................ 49
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 50
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 50
3.2 Rancangan Penelitian ............................................................................. 50
3.3 Kerangka Operasional / Kerja ............................................................... 51
3.4 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data ................................................. 52
3.5 Populasi ................................................................................................. 52
3.6 Sampel, Besar Sampel, Kriteria Sampel dan Cara Pengambilan
Sampel .................................................................................................... 52
3.7 Variabel Penelitian ................................................................................ 54
3.8 Definisi Operasional............................................................................... 55
3.9 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 56
3.10 Teknik Pengolahan dan Analisis Data.................................................... 59

ix
3.11 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 62
3.12 Etika Penelitian....................................................................................... 63
BAB 4 HASIL PENELITIAN ……………………………..……………….. 65
BAB 5 PEMBAHASAN…………………………….………………………. 74
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ………………………….....………….. 81
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Halaman :
Tabel 2.1 Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh ................................................. 23

Tabel 2.2 Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan ............................... 23

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan tentang tanda


bahaya kehamilan, jarak Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil
Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro...... 55

Tabel 3.2 Interprestasi Nilai r …………………………………………..….. 62


Tabel 4.1 Distribusi Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil Di Puskesmas
Ngraho Bojonegoro ……………………………………………… 66
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda
bahaya kehamilan di Puskesmas Ngraho Bojonegoro …………... 67
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan pada Ibu Hamil di
Puskesmas Ngraho Bojonegoro …………………………………. 67
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan pada Ibu Hamil di
Puskesmas Ngraho Bojonegoro …………………………………. 68
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kejadian Abortus Pada Ibu Hamil Di
Puskesmas Ngraho Bojonegoro …………………………………. 68
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan Dengan Kejadian Abortus Pada Ibu Hamil di
Puskesmas Ngraho Bojonegoro …………………………………. 68
Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian
Abortus Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro ……. 69
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Hubungan Pekerjaan Dengan Kejadian Abortus
Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro……………… 70

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman :
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Hubungan Pengetahuan tentang tanda
bahaya kehamilan, jarak Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu
Hamil Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro .............................................................................. 48

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Pengetahuan Tentang


Tanda Bahaya Kehamilan, Jarak Kehamilan Dan Pekerjaan
Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro .............................................................................. 51

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penyusunan Skripsi


Lampiran 2 Surat Keterangan Layak Etik Penelitian
Lampiran 3 Surat Pengantar Ijin Melakukan Penelitian Dari Poltekkes
Kemenkes Surabaya
Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari
Puskesmas Ngraho Bojonegoro
Lampiran 5 Lembar Penjelasan Penelitian untuk Disetujui (Information
for consent)
Lampiran 6 Lembar Persetujuan Mengikuti Penelitian (Informed
Consent)
Lampiran 7 Lembar Pengunduran Diri Menjadi Subyek Penelitian
Lampiran 8 Lembar Kuesioner Hubungan Pengetahuan Tentang Tanda
Bahaya Kehamilan, Jarak Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu
Hamil Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro
Lampiran 9 Tabulasi Data Umum Hubungan Pengetahuan Tentang
Tanda Bahaya Kehamilan, Jarak Kehamilan Dan Pekerjaan
Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro
Lampiran 10 Tabulasi Data Variabel Independent Pengetahuan Tentang
Abortus Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro
Lampiran 11 Tabulasi Data Variabel Independent Jarak Kehamilan dan
Pekerjaan Ibu Hamil Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro
Lampiran 12 Tabulasi Data Variabel Dependent Kejadian Abortus Pada
Ibu Hamil Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro
Lampiran 13 Hasil Uji Distibusi Frekuensi Umur Ibu Hamil
Lampiran 14 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 15 Hasil Uji Coefisient Contingensi
Lampiran 16 Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing 1
Lampiran 17 Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing 2
Lampiran 18 Lembar Permohonan Penguji Skripsi
Lampiran 19 Lembar Berita Acara Ujian Skripsi
Lampiran 20 Lembar Daftar Hadir Ujian Skripsi

xiii
DAFTAR SINGKATAN

ANC : Antenatal Care


ASI : Air Susu Ibu
AKI : Angka Kematian Ibu
BAB : Buang Air Besar
BAK : Buang Air Kecil
BB : Berat Badan
BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah
DinKes : Dinas Kesehatan
FKTP : Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Hb : Haemoglobin
HIV : Human Immunodevisiansi Virus
IMT : Indeks Masa Tubuh
IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
ISK : Infeksi Saluran Kemih
KB : Keluarga Berencana
Kemenkes RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
KEK : Kekurangan Energi Kronik
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
Kkal : Kilo Kalori
LILA : Lingkar Lengan Atas
MPS : Making Pregnancy Safer
O2 : Oksigen
P4K : Progam Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan Komplikasi
Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat
Renstra : Rencana Strategis
RNA : Ribonucleic Acid
RS : Rumah Sakit
SPK : Standar Pelayanan Kebidanan
SPSS : Statistical Package For Social Science
TB : Tinggi Badan
TTD : Tablet Tambah Darah
TT : Tetanus Toksoid
USG : Ultrasonografi
WHO : World Health Organization
Zn : Zinc

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah yang mengiringi

perjalanan hidup seorang wanita khususnya para wanita yang sudah siap untuk

bereproduksi (Jumiati, 2019). Namun 15 sampai 20 diantara 100 ibu hamil

mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas. Gangguan tersebut

dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya

(unpredictable disruption) (Afni, 2016). Diperkirakan satu dari empat perempuan

hamil pernah mengalami keguguran dalam hidupnya, sebagian besar kasus terjadi

di trimester pertama kehamilan (Kemenkes, RI., 2020). Abortus merupakan salah

satu penyebab perdarahan yang terjadi pada kehamilan trimester pertama dan

kedua. Perdarahan ini dapat menyebabkan berakhirnya masa kehamilan atau

kehamilan masih terus berlanjut. Perdarahan pada kehamilan muda yang

merupakan salah satu penyebab kematian neonatal dan maternal (Utami,

Nadapdap, Fitria, 2021).

Diperkirakan lebih dari 2,3 juta kasus abortus terjadi setiap tahunnya

(Aidil Akbar, 2019). Di Amerika Serikat, angka kejadian abortus secara nasional

berkisar antara 10-20%, sementara itu di RS Hasan Sadikin bandung, Indonesia,

angka kejadian abortus berkisar antara 18-19% (Rosyidah dan Azizah, 2019).

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2020, dari 4.627 kematian ibu

sebanyak 1.330 kasus disebabkan perdarahan (Kemenkes, RI., 2021). Sedangkan

1
2

di Jawa Timur jumlah mengalami Angka Kematian Ibu di tahun 2020, sebanyak

98,39 per 100.000 kelahiran hidup yang disebabkan hipertensi dalam kehamilan

yaitu sebesar 26,90% atau sebanyak 152 orang, perdarahan yaitu 21,59% atau

sebanyak 122 orang, penyebab lain-lain yaitu 37,17% atau 210 orang (DinKes

Jawa Timur, 2021). Sementara itu berdasarkan Profil Kesehatan Bojonegoro

tahun 2020, cakupan ibu hamil risti yang ditangani pada tahun 2020 sebesar

20,0% dari jumlah yang ada dan salah satunya adalah abortus yang menyebabkan

perdarahan dan kematian pada 8 ibu hamil (0,04%) dari 17.889 ibu hamil,

sedangkan kejadian abortus pada ahun 2021 di Kabupaten Bojonegoro sebanyak

668 kasus (3,8%) (Dinas Kesehatan Bojonegoro, 2021). Berdasarkan data

Puskesmas Ngraho Bojonegoro pada tahun 2019, terdapat 53 kasus abortus

(8,94%) dari 593 ibu hamil, tahun 2020 terdapat 58 kasus abortus (9,42%) dari

616 ibu hamil, dan pada tahun 2021 terdapat 48 kasus abortus (8,09%) dari 593

ibu hamil) (Buku Register Puskesmas Ngraho, 2021). Dari data tersebut kejadian

abortus di Puskesmas Ngraho Bojonegoro tahun 2020 lebih tinggi sebesar 0,48%

jika dibandingkan dengan tahun 2019, dan pada tahun 2021 masih lebih tinggi

sebesar 0,85% jika dibandingkan dengan tahun 2020. Hal ini berdampak pada

pencapaian program Puskesmas diantaranya capaian K4 lebih rendah dari K1,

capaian persalinan lebih rendah dari K1, capaian bayi paripurna lebih rendah dari

K1, dan kenaikan komplikasi kebidanan menjadi factor resiko kehamilan.

Sedangkan dampak abortus bagi ibu dan keluarga yaitu kekhawatiran terjadinya

keguguran pada kehamilan berikutnya dan trauma tidak periksa pada awal/saat

diketahui terlambat haid.


3

Abortus atau yang dikenal juga keguguran adalah pengeluaran hasil

konsepsi pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500

gram (Patimah, Astuti dan Tajmuati, 2017). Pada umumnya abortus diawali

dengan keterlambatan datang bulan, terjadinya perdarahan disertai sakit perut,

yang diikuti dengan hasil konsepsi (Manuaba, IBG., 2012). Salah satu factor yang

mempengaruhi terjadinya abortus adalah kurangnya pengetahuan tentang tanda

bahaya kehamilan (Afni, R., 2016). Beberapa faktor resiko yang dapat

menyebabkan terjadinya abortus yaitu umur ibu saat hamil, paritas, riwayat

abortus, jarak kehamilan, usia kehamilan, tingkat pendidikan, pekerjaan, serta

anemia (Aidil Akbar, 2019). Riwayat abortus pada penderita abortus merupakan

predisposisi terjadinya abortus berulang (Nurfadillah dan Syamsiah, 2019). Kadar

hemoglobin (Hb) yang rendah akibat defisiensi besi pada darah ibu hamil juga

menyebabkan peningkatan kerentanan terjadi abortus. Seorang ibu yang

mengalami anemia defisiensi besi selama kehamilan tidak dapat memberikan

cukup asupan zat besi kepada janin di dalam kandungannya terutama pada

trimester pertama kehamilan yang memicu terjadinya abortus pada ibu hamil <20

minggu (Aidil Akbar, 2019). Dampak dari abortus jika tidak mendapatkan

penanganan yang cepat dan tepat akan menambah angka kematian ibu yang

disebabkan oleh komplikasi dari abortus yaitu dapat terjadi perdarahan, perforasi,

infeksi dan syok (Nurfadillah dan Syamsiah, 2019). Selain itu perdarahan yang

terjadi juga dapat menyebabkan anemia, sehingga memberikan resiko kematian.

Infeksi juga dapat terjadi pada pasien yang mengalami abortus dan dapat

menyebabkan sepsis, sehingga dapat berakibat kematian pada ibu (Utami, dkk.,

2021).
4

Upaya mengatasi penyebab dan pencegahan komplikasi pada ibu hamil,

bersalin dan nifas sehingga pemerintah membuat program kelas ibu hamil dan

program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) untuk

mencegah terjadinya kematian pada ibu dan bayi (Kemenkes, RI., 2021). Selain

itu sebagai upaya penanggulangan masalah abortus yang terjadi di Indonesia,

pemerintah mencanangkan suatu program baru yaitu Making Pregnancy Safer

(MPS). Melalui program tersebut, pemerintah menetapkan tiga sasaran utama

yaitu : 1) Persalinan oleh tenaga kesehatan; 2) Penanggulangan komplikasi; 3)

Pencegahan penanganan kehamilan yang tidak diinginkan dan komplikasi abortus

(Kartika, Y., Antini, A., Dwikanthi, R., & Farida, I., 2020). Upaya pencegahan

terjadinya keguguran secara umum dilakukan sebelum dan di masa kehamilan.

Upaya tersebut dapat dilakukan di masyarakat, fasilitas kesehatan tingkat pertama,

maupun rujukan, diantaranya pada pasangan usia subur. Pendidikan kesehatan

reproduksi dan seksual yang komprehensif agar pasangan usia subur dapat

merencanakan kehamilan, mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan,

merencanakan kehamilan dengan baik, memahami proses kehamilan, menjaga

kehamilan, mendeteksi secara dini terjadinya keguguran, dan mengakses layanan

yang berkualitas. Pada ibu hamil mengikuti Kelas Ibu, makan makanan yang

bergizi (misalnya sayuran, ikan, daging, telur, susu), menjaga kebersihan diri,

terutama area genital dengan tujuan mencegah infeksi yang bisa mengganggu

proses implantasi janin, hindari rokok, karena nikotin mempunyai efek vasoaktif

sehingga menghambat sirkulasi uteroplasenta, dan konsumsi tablet tambah darah

(TTD) dengan rutin (Kemenkes, RI., 2020).


5

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis tertarik untuk

mengangkat masalah ini dalam penelitian dengan judul “Hubungan pengetahuan

tentang tanda bahaya kehamilan, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan

kejadian abortus di Puskesmas Ngraho Bojonegoro”

1.2 Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan beberapa teori penyebab masalah maka peneliti

membatasi ruang lingkup penelitian mengenai hubungan pengetahuan tentang

tanda bahaya kehamilan, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan

kejadian abortus di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut : Apakah ada hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya

kehamilan, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan kejadian abortus di

Puskesmas Ngraho Bojonegoro?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Menganalisis hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan,

jarak kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan kejadian abortus di Puskesmas

Ngraho Bojonegoro.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan pada ibu

hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.


6

2. Mengidentifikasi jarak kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho

Bojonegoro.

3. Mengidentifikasi pekerjaan ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

4. Mengidentifikasi kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho

Bojonegoro.

5. Menganalisis hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan

kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

6. Menganalisis hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu

hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

7. Menganalisis pekerjaan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas

Ngraho Bojonegoro.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan

kebidanan, khususnya yang berkaitan dengan kejadian abortus pada kehamilan

dan menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Bagi tenaga kesehatan, sebagai masukan dalam mengembangkan program

penanganan risiko tinggi kehamilan dan pemantauan kesehatan ibu hamil.

2. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian dilapangan

khususnya yang berkaitan dengan tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil

sebagai dalam upaya untuk memperkaya keilmuan dalam bidang kesehatan


7

risiko tinggi kehamilan dan pengembangan pengetahuan tentang faktor ibu

yang mempengaruhi kejadian abortus.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadi referensi untuk peneliti yang akan

meneliti dan dapat digunakan sebagai landasan awal untuk mlakukan

penelitian terkait kejadian abortus pada ibu hamil.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai konsep ibu hamil, konsep

pengetahuan, konsep jarak kehamilan, konsep pekerjaan, konsep kehamilan,

konsep abortus, kerangka konseptual dan hipotesis.

2.1 Konsep Ibu Hamil

2.1.1 Pengertian

Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari fertilisasi

sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2018).

2.2 Konsep Pengetahuan

2.2.1 Definisi

Pengetahuan adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menuturkan

apabila seseorang mengenal tentang sesuatu. Suatu hal yang menjadi

pengetahuannya adalah selalu terdiri atas unsur yang mengetahui dan yang

diketahui serta kesadaran mengenai hal yang ingin diketahui. Oleh karena itu

pengetahuan selalu menuntut adanya subjek yang mempunyai kesadaran untuk

mengetahui tentang sesuatu dan objek yang merupakan sesuatu yang dihadapi

(Rachmawati, 2019).

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadi

melalui panca indra manusia. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan (Rachmawati, 2019).

8
9

2.2.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat

yang berbeda-beda. Secara garis besarnya menurut Notoatmodjo, S., (2014),

pengetahuan dibagi dalam 6 tingkat, yakni :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil), memori yang telah

ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau

mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-

pertanyaan misalnya : apa tanda-tanda anak yang kurang gizi, apa penyebab

penyakit TBC, bagaimana cara melakukan PSN (Pemberantasan Sarang

Nyamuk), dan sebagainya (Notoatmodjo, S., 2014).

2. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut,

tidak sekadar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut

(Notoatmodjo, S., 2014).

3. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui

tersebut pada situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang

terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa
10

pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila

orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan,

membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

5. Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum

atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen

pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang

telah ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan

sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-

norma yang berlaku dimasyarakat.

2.2.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua,

yakni : a) Cara tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah,

dan b) cara modern atau cara ilmiah, yakni melalui proses penelitian.

1. Cara memperoleh kebenaran non ilmiah

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode

penemuan secara sistematik dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa

melalui penelitian.
11

Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :

a. Cara coba salah (trial and error)

Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah digunakan

oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-

coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”. Cara ini telah

dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum

adanya peradaban. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan

beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.

Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error

(gagal atau salah) atau metode coba salah (coba-coba).

Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama

untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai sekarang pun

metode ini masih sering digunakan, terutama oleh mereka yang belum

atau tidak mengetahui suatu cara tertentu yang tepat dalam memecahkan

masalah yang dihadapi. Pengalaman yang diperoleh melalui penggunaan

metode ini banyak membantu perkembangan berfikir dan kebudayaan

manusia ke arah yang lebih sempurna.

b. Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c. Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan


12

seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,

melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Sumber pengetahuan

tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal

maupun informal, para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan

sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh

berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang yang mempunyai

wibawa atau kekuatan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas

pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuan. Demikian

pula pendapat yang dikeluarkan oleh tokoh-tokoh ilmu pengetahuan atau

filsafat selalu digunakan sebagai referensi dalam memecahkan berbagai

permasalahan yang dihadapi. Prinsip inilah, orang lain menerima

pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa

terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik

berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini

disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut mengganggap

bahwa apa yang dikemukakannya adalah sudah benar.

d. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Semua

pengalaman pribadi tersebut dapat merupakan sumber kebenaran

pengetahuan. Namun perlu diperhatikan disini bahwa tidak semua

pengalaman pribadi dapat menuntun seseorang untuk menarik

kesimpulan dengan benar. Untuk dapat menarik kesimpulan dari

pengalaman dengan benar diperlukan berfikir kritis dan logis.


13

e. Cara akal sehat (Common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan

teori atau kebenaran. Pemberian hadiah dan hukuman (reward and

punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk

mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f. Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari

Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh

pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah

kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh

para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran

atau penyelidikan manusia.

g. Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali

melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau

berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya

karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan

yang sistematis.

h. Melalui jalan pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan

pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataaan-pernyataan yang

dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat

disuatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan melalui


14

pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan deduksi,

sehingga deduksi adalah pembuatan kesimpulan dan pernyataan-

pernyataan umum kepada yang khusus.

i. Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.

j. Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Didalam proses berfikir deduksi berlaku

bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu,

berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap

yang termasuk dalam kelas itu.

2. Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian

ilmiah”, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research

methodology) (Notoatmodjo, 2014).

2.2.4 Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang melatar belakangi/mempengaruhi pengetahuan

menurut Surahman dan Supardi (2016) antara lain :

1. Umur

Peningkatan umur menambah kedewasaan seseorang dan terkait

dengan pengalaman hidupnya. Semakin banyak pengalaman hidup akan

semakin tinggi pengetahuannya.


15

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan penuntun manusia untuk berbuat dan mengisi

hidupnya yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi, sehingga

meningkatkan kualitas hidupnya. Umumnya semakin tinggi pendidikan

seseorang semakin mudah menerima informasi dan semakin tinggi

pengetahuannya.

3. Pekerjaan

Pekerjaan anggota keluarga merupakan satu sumber penghasilan bagi

keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual keluarga.

Orang yang bekerja di luar rumah akan banyak melihat dan berinteraksi

dengan lingkungannya, sehingga pengetahuannya semakin bertambah.

4. Sumber informasi

Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber informasi dalam

bentuk media masa cetak dan media elektronik berupa koran, leaflet, buku,

poster, televisi, radio. Orang yang sering terpapar informasi pengetahuannya

semakin bertambah.

2.2.5 Pengukuran Pengetahuan

Pengetahuan tentang kesehatan dapat diukur dengan jenis penelitian

kuantitatif (Notoatmodjo, S., 2014), yang biasanya menggunakan metode

wawancara dan angket (self administered) :

1. Wawancara tertutup atau wawancara terbuka, dengan menggunakan

instrumen (alat pengukuran/pengumpul data) kuesioner. Wawancara tertutup

adalah suatu wawancara dimana jawaban responden atas pertanyaan yang

diajukan telah tersedia dalam opsi jawaban, responden tinggal memilih

jawaban mana yang mereka anggap paling benar atau paling tepat. Sedangkan
16

wawancara terbuka, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat

terbuka, sedangkan responden boleh menjawab apa saja sesuai dengan

pendapat atau pengetahuan responden sendiri.

2. Angket tertutup atau terbuka. Seperti halnya wawancara, angket juga dalam

bentuk tertutup dan terbuka. Instrumen atau alat ukurnya seperti wawancara,

hanya jawaban responden disampaikan lewat tulisan. Metode pengukuran

melalui angket ini sering disebut “self administered” atau metode mengisi

sendiri (Notoatmodjo, S., 2014).

Menurut Nursalam (2016), pengetahuan dikategorikan dengan kriteria :

1. Pengetahuan baik bila nilai prosentasenya 76%-100%.

2. Pengetahuan cukup bila prosentasenya 56%-75%.

3. Pengetahuan kurang bila prosentasenya <56% (Nursalam, 2016).

2.3 Konsep Jarak Kehamilan

2.3.1 Pengertian Jarak Kehamilan

Jarak kehamilan yaitu jarak antara persalinan terakhir dengan awal

kehamilan berikutnya. Jarak kehamilan yang pendek mengurangi cadangan nutrisi

ibu sehingga akan menurunkan berat badan janin (Rochjati, P., 2017).

Jarak Kehamilan adalah suatu pertimbangan untuk menentukan kehamilan

yang pertama dengan kehamilan berikutnya (Depkes RI, 2010 dalam Saraswati

2017). Jarak kehamilan dibagi menjadi tiga macam yaitu :

1. Jarak kehamilan terlalu dekat yaitu jarak kehamilan yang kuramg dari 2

tahun.
17

2. Jarak kehamilan ideal yaitu jarak kehamilamn yang memiliki batas waktu

yang normal.

3. Jarak kehamilan terlalu jauh yaitu jarak kehamilan yang memiliki kurun

waktu lebih dari 10 tahun dari kehamilan yang lalu (Saraswati, 2017).

2.3.2 Dampak Jarak Kehamilan Terlalu Dekat

Menurut (BKKBN, 2013 dalam Saraswati, 2017) jarak kehamilan terlalu

dekat memiliki berbagai macam faktor risiko yang mungkin terjadi, yaitu :

1. Keguguran

2. Anemia

3. Bayi lahir belum waktunya

4. Berat badan lahir rendah (BBLR)

5. Cacat bawaan

6. Tidak optimalnya tumbuh kembang balita

Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun menyebabkan rahim dan kesehatan

ibu belum pulih dengan baik. Keadaan tersebut perlu diwaspadai karena

kemungkinan janin dapat mengalami pertumbuhan kurang baik, persalinan dan

perdarahan.Jarak kehamilan yang pendek menyebabkan kelemahan dan kelelahan

otot rahim, sehingga rahim belum siap menerima implantasi. Oleh karena itu,

janin tumbuh kurang sempurna. Rahim yang lemah tidak mampu

mempertahankan hasil konsepsi sampai aterm sehingga terjadi kelahiran sebelum

waktunya yang menyebabkan janin lahir dengan berat badan lahir rendah (Marmi

dan Rahardjo, K., 2015).


18

2.3.3 Jarak Kehamilan Terlalu Jauh Lebih dari 10 Tahun

Ibu hamil primitua sekunder adalah ibu hamil dengan persalinan terakhir ≥

10 tahun yang lalu dan dalam kehamilannya ini seolah-olah ibu menghadapi

kehamilan, persalinan yang pertama lagi, dan umur ibu lebih bertambah tua

(Rochjati, P., 2017).

Ibu hamil diatas 35 tahun adalah ibu hamil berumur lebih dari 35 tahun

dimana pada usia tersebut terjadi perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan

jalan lahir tidak lentur lagi. Selain itu ada kecenderungan didapatkan penyakit lain

dalam tubuh ibu (Rochjati, P., 2017). Resiko yang dapat terjadi pada kehamilan

terlalu tua (primi tua >35 tahun) adalah :

1. Hipertensi/tekanan darah tinggi

2. Pre-eklamspsi

3. Ketuban pecah dini: yaitu ketuban pecah sebelum persalinan dimulai

4. Persalinan macet: ibu yang mengejan lebih dari 1 jam, bayi tidak dapat lahir

dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan lahir biasa.

5. Perdarahan setelah bayi lahir

6. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah/BBLR < 2500gr

2.4 Konsep Pekerjaan

2.4.1 Pengertian

Bekerja diartikan sebagai melakukan suatu kegiatan untuk menghasilkan

atau membantu menghasilkan barang atau jasa dengan maksud untuk memperoleh

penghasilan berupa uang atau barang, dalam kurun waktu (time reference) tertentu

(Mantra, IB., 2009).


19

2.4.2 Tingkat Pekerjaan

Menurut FAO/WHO, klasifikasi kasar jenis pekerjaan atau kegiatan adalah

sebagai berikut :

1. Pekerjaan ringan (Light activity)

Orang laki-laki : pewagai kantor, pekerjaan profesional (dokter,

pengacara, akuntan, guru, arsitek, dsb.), dan pelayan

toko.

Orang perempuan : pegawai, pegawai kantor, pekerjaan rumah tangga,

guru, pekerjaan profesional.

2. Pekerjaan sedang (Moderately active)

Orang laki-laki : pekerja di industri ringan, siswa/mahasiswa, pekerja

bangunan, pekerja perkebunan, angkatan bersenjata

yang tidak aktif dilapangan (pasukan), nelayan, dsb.

Orang perempuan : pekerja industri ringan, pekerja dirumah tangga,

mahasiswa, buruh-buruh ditoko-toko dsb.

3. Pekerjaan berat (Very active)

Orang laki-laki : buruh tani, kuli, buruh kehutanan, pasukan tentang

dilapangan, pekerja tambang, buruh pabrik baja.

Orang perempuan : buruh tani, petani, olahragawati.

4. Pekerjaan sangat berat (Exceptionally active)

Orang laki-laki : penarik gerobak, penarik becak.

Orang perempuan : pekerja konstruksi bangunan.

(Suhardjo dan Kusharto, M.C, 2019).


20

2.4.3 Pengaruh Pekerjaan Terhadap Kehamilan

Ibu hamil yang bekerja akan memiliki beban ganda, yaitu beban sebagai

ibu rumah tangga dan beban sebagai wanita karir. Beban kerja rumah tangga

adalah kegiatan yang berat, apalagi ditambah dengan status ibu sebagai pekerja

(Fitrianingsih, Suindri, dan Surati, 2019). Pada ibu yang bekerja swasta (buruh

pabrik) akan lebih mudah terjadi abortus spontan karena kondisi ibu yang mudah

lelah kurang istirahat dan posisi ibu yang lebih banyak berdiri atau duduk dalam

waktu lama saat bekerja dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja (Jumiati,

2017).

Beban kerja yang berlebihan akan menimbulkan penyakit akibat kerja

yang akan mempengaruhi pekerjaan. Beban kerja mental melibatkan aktivitas

psikologis yang akan menimbulkan strees. Stress pada ibu hamil akan

mempengaruhi secara tidak langsung pada kehamilan dan dapat mengganggu

proses fisiologis. Wanita yang mengalami stress akan mengalami peningkatan

hormon kortisol kemudian Kortisol akan masuk ke plasenta dan mempengaruhi

janin, terutama pada awal kehamilan. Masuknya hormon kortisol tersebut akan

mempengaruhi terjadinya abortus pada kehamilan (Sari, Rahmanisa, dan Citra,

2019).

2.5 Konsep Kehamilan

2.5.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari

pertama haid terakhir (Saifuddin, AB., 2018).


21

2.5.2 Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Perempuan Hamil

Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian besar

sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan.

Kebanyakan perubahan ini merupakan respons terhadap janin. Semua perubahan

ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil setelah proses persalinan dan

menyusui selesai (Prawirohardjo, S., 2018).

1. Perubahan sistem reproduksi

Perubahan sistem reproduksi menurut Prawirohardjo, S., (2018),

terdiri atas :

a. Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan.

Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar

dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan

semula dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada trimester kedua

kontraksi dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual, kontraksi ini

disebut dengan kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini muncul tiba-tiba

dan sporadik, intensitas bervariasi antara 5-25 mmHg.

b. Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan

kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan

terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya

hipertropi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks. Berbeda

kontras dengan korpus, serviks hanya memiliki 10-15% otot polos.


22

Jaringan ikat ekstreselular serviks terutama kolagen tipe 1 dan 3 dan

sedikit tipe 4 pada membrana basalis.

c. Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan

folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat

ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7

minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil

progesteron dalam jumlah yang relatif minimal.

d. Vagina dan perineum.

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia

terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga

pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda

Chadwick. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya

sejumlah jaringan ikat dan hipertropi dari sel-sel otot polos.

e. Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah

payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae

gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu seringkali

ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merpakan sikatrik dari

striae sebelumnya.

f. Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya

menjadi lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya

dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan
23

lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan

berwarna kekuningan yang disebut kolostrum dapat keluar. Kolostrum ini

berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.

2. Perubahan Metabolik

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal

dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan

ekstraselular. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah

12,5 kg.

Tabel 2.1 Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan


Berdasarkan Indeks Massa Tubuh.

Kategori IMT Rekomendasi (kg)


Rendah < 19,8 12,5 – 18
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16
Tinggi 26 – 29 7 – 11,5
Obesitas > 29 ≥7
Gemeli 16 – 20,5

Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik

dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada

perempuan dengan gizi kurang atau berlebih menambah berat badan per

minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.

Tabel 2.2 Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan.

Jaringan dan cairan 10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu


Janin 5 300 1500 3400
Plasenta 20 170 430 650
Cairan amnion 30 350 750 800
Uterus 140 320 600 970
Mammae 45 180 360 405
Darah 100 600 1300 1450
Cairan ekstraseluler 0 30 80 1480
Lemak 310 2050 3480 3345
Total 650 4000 8500 12500
24

Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu hal yang

fisiologik. Hasil konsepsi, uterus dan darah ibu secara relatif mempunyai

kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan lemak dan karbohidrat.

WHO menganjurkan asupan protein per hari pada ibu hamil 51 g.

Pada kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puasa yang disebabkan

oleh kenaikan kadar insulin, hiperglikemia postprandial dan hiperinsulinemia.

Lemak akan disimpan sebagian besar disentral yang kemudian akan

digunakan janin sebagai nutrisi sehingga cadangan lemak itu akan berkurang.

Selama kehamilan ibu akan menyimpan 30 g kalsium yang sebagian akan

digunakan untuk pertumbuhan janin. Jumlah itu diperkirakan hanya 2,5% dari

total kalsium ibu.

Zinc (Zn) sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin.

Beberapa penelitian menunjukkan kekurangan zat ini dapat menyebabkan

pertumbuhan janin terhambat.

Asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel dalam

sistesis DNA/RNA. Defisiensi asam folat selama kehamilan akan

menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik dan defisiensi pada masa

prakonsepsi serta awal kehamilan diduga akan menyebabkan neural tube

defect pada janin sehingga para perempuan yang merencanakan kehamilan

dianjurkan mendapatkan asupan asam folat 0,4 mg/hari sampai usia

kehamilan 12 minggu.

3. Sistem kardiovaskuler

Antara minggu ke-10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma

sehingga juga terjadi peningkatan preload. Performa ventrikel selama


25

kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vaskuler sistemik dan

perubahan pada aliran pulsasi arterial. Kapasitas vaskular juga akan

meningkat untuk memenuhi kebutuhan. Peningkatan estrogen dan

progesteron juga akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi dan penurunan

resistensi vaskular perifer.

4. Sistem endokrin

Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar ± 135%.

Akan tetapi, kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam

kehamilan. Pada perempuan yang mengalami hipofisektomi persalinan dapat

berjalan dengan lancar. Hormon prolaktin akan meningkat 10 x lipat pada

saat kehamilan aterm.

5. Sistem muskuloskeletal

Lardosis yang progesif akan menjadi bentuk yang umum pada

kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior,

lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi

sakroiliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat mobilitasnya, yang

diperkirakan karena pengaruh hormonal.

2.5.3 Perubahan Psikologi Wanita Hamil

Perubahan psikologi pada wanita menurut Walyani dan Poerwoastuti

(2015) adalah sebagai berikut :

1. Trimester I

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian.

Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia

sedang mengandung. Penerimaan kenyataan ini dan arti semua ini bagi
26

dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester

pertama kehamilan. Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen

tentang kenyataan bahwa ia hamil.

Beberapa wanita, terutama mereka yang telah merencanakan

kehamilan atau telah berusaha keras untuk hamil, merasa suka cita sekaligus

tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada

setiap jengkal tubuhnya. Trimester pertama sering menjadi waktu yang sangat

menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan akan dapat berkembangan

dengan baik.

2. Trimester II

Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik,

yakni ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segajal ketidaknyamanan

yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester kedua juga merupakan fase

ketika wanita menulus ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.

Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase; pra quickening dan pasca

quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang

terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakannya tugas

psikologis utamanya pada trimester kedua, yakni mengembangkan identitas

sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.

3. Trimester III

Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh

kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bagi

sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti

kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan
27

pun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan

menunggu tanda dan gejala persalinan normal.

Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan

kehidupannya sendiri, seperti apakah nanti bayinya akan lahir abnormal,

terkait persalinan dan pelahiran.

2.5.4 Tanda Bahaya Kehamilan

Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya

10-20% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi

kehamilan patologis. Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan

merupakan upaya terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius

terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor predisposisi dan

adanya penyakit penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat

dilakukan upaya untuk mencegah gangguan berat, baik terhadap kehamilan dan

keselematan ibu maupun bayi yang dikandungnya (Prawirohardjo, S., 2018).

Tanda bahaya selama kehamilan diantaranya adalah :

1. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi

dilahirkan dinamakan perdarahan intrapartum sebelum kelahiran. Perdarahan

pada akhir kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak

dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan

seperti ini bisa berarti plasenta previa atau absurpsi plasenta (Hani, U., dkk.,

2014).
28

2. Sakit Kepala yang Hebat dan Menetap

Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, dan sering kali

merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala

yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang

menentap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang sakit kepala

yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami pernglihatan yang kabur atau

berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-

eklamsia (Hani, U., dkk., 2014).

3. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan

dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga

muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun

kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari

eklampsia (Saifuddin, AB., 2018).

Kemungkinan penyebab terjadinya kejang pada ibu hamil adalah

eklampsia. Gejala terjadinya eklampsia sama dengan gejala pada saat ibu

mengalami kejang. Penanganan bagi ibu hamil yang kejang dengan

melakukan perawatan yang intensive, segera bawa ke rumah sakit untuk

perawatan yang lebih baik (Saifuddin, AB., 2018).

4. Nyeri Abdomen yang Hebat

Nyeri abdomen tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah

tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukan masalah yang

mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang

setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik,


29

penyakit radang pelvis, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong

empedu,iritasi uterus, abrupsi plasenta, ISK, dab lain-lain.

5. Bayi Kurang Bergerak Seperti Biasa

Ibu mulai merasakan gerakan janin sejak bulan kelima atau bulan

keenam, bahkan beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayiya lebih awal.

Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikir

tiga kali dakam periode jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika

berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan minum dengan baik (Hani, U.,

dkk., 2014).

6. Demam

Ibu menderita demam dengan suhu > 38 0C dalam kehamilan

merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya

infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat

baring, minum banyak, dan mengkompres untuk menurunkan suhu. Demam

dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya

mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian

menyebabkan timbulnya tanda atau gejala- gejala penyakit. Pada infeksi berat

dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi

selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Saifuddin, AB., 2018).

7. Muntah yang terus menerus (Hiperemesis gravidarum)

Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar

hormon estrogen dan HCG (human chorionic gonadotrophin) dalam serum.

Pengaruh fisiologi kehamilan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem

saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya


30

wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala

mual dan muntah dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari- hari

menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang

disebut hiperemesis gravidarum, keluhan gejala dan perubahan fisiologis

menentukan berat ringannya penyakit (Saifuddin, AB., 2018).

8. Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur)

Masalah penglihatan pada ibu hamil yang secara ringan dan tidak

mendadak kemungkinan karena pengaruh hormonal. Tetapi kalau perubahan

visual yang mendadak misalnya pandangan kabur atau berbayang dan disertai

sakit kepala merupakan tanda pre eklampsia (Tyastuti dan Wahyuningsih,

2016).

9. Bengkak pada muka atau tangan.

Hampir separuh ibu hamil mengalami bengkak normal pada kaki yang

biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau

meninggikan kaki. Bengkak dapat menunjukkan tanda bahaya apabila muncul

pada muka dan tangan dan tidak hilang setelah beristirahat dan disertai

keluhan fisik lain. Hal ini dapat merupakan tanda anemia, gagal jantung atau

pre eklampsia.

10. Ketuban Pecah Dini

Harus dibedakan antara urine dengan air ketuban. Jika keluarnya

cairan ibu tidak terasa, berbau amis dan warna putih keruh, berarti yang

keluar adalah air ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan, hati – hati akan

adanya persalinan preterm dan komplikasi infeksi intrapartum. Penanganan

bila ketuban pecah dini > 6 jam, diberikan antibiotika (golongan penisilin
31

seperti ampisilin atau amoksilin). Pada usia kehamilan <32-34 minggu,

pasien dirawat selama air ketuban masih keluar atau sampai air ketuban tidak

keluar lagi. Pada usia kehamilan <32-34 minggu dimana air ketuban masih

tetap keluar maka dapat dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan pada

usia < 35 minggu (sangat tergantung dari kemampuan melakukan perawatan

terhadap bayi prematur). Sedangkan pada usia kehamilan >36 minggu

dilakukan induksi persalinan (Saifuddin, AB., 2018).

Penyebab ketuban pecah dini antara lain: ketegangan rahim berlebihan

(hamil kembar, hidramnion), kelainan letak janin (sungsang, lintang)

kemungkinan kesempitan panggul, kelainan bawaan dari selaput ketuban,

infeksi pada saluran reproduksi. Keadaan normal ketuban akan pecah

menjelang atau pada saat persalinan, setelah adanya tanda tanda persalinan

seperti mulas dan keluar lendir disertai darah, cairan ketuban berwarna jernih

kekuningan, agak keruh berbau amis (Manuaba, IBG., 2012).

2.6 Konsep Abortus

2.6.1 Pengertian Abortus

Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia

luar, tanpa mempersoalkan sebabnya. Mengingat kondisi penanganan bayi baru

lahir berbeda-beda di berbagai negara, usia kehamilan seperti pada definisi

abortus dapat berbeda-beda pula. Di negara maju, karena teknologi ilmu

kedokteran yang canggih, abortus saat ini diartikan sebagai keluarnya hasil

konsepsi ketika usia kehamilan < 20 minggu atau berat janin < 400 gram

(Rosyidah dan Azizah, 2019).


32

Abortus adalah berakhirnya kehamilan dengan pengeluaran hasil konsepsi

sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dengan usia gestasi kurang dari 20

minggu dan berat janin kurang dari 500 gram (Maryunani, 2016). Apabila abortus

terjadi pada usia kehamilan lebih tua dan tidak segera dikeluarkan, dapat terjadi

maserasi dengan ciri kulit mengelupas, tulang kepala berimpitan, dan perut

membesar karena asites, atau pembentukan gas (Manuaba, IBG, 2012).

Abortus atau yang dikenal juga keguguran adalah pengeluaran hasil

konsepsi pada kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500

gram (Patimah, Astuti dan Tajmuati, 2017).

2.6.2 Klasifikasi Abortus

Klasifikasi abortus dapat digolongkan atas dasar sebagai berikut :

1. Abortus Spontan

Abortus spontan adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului

faktor-faktor mekanis ataupun medisinalis, semata-mata disebabkan oleh

faktor-faktor alamiah.

a. Abortus imminens

Merupakan peristiwa terjadinya perdarahan pervaginam pada

kehamilan kurang dari 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam

uterus dan tanpa adanya dilatasi serviks (Sari, R.D.P., dan Prabowo,

A.Y., 2018).

Diagnosis abortus imminens ditentukan dari :

1) Terjadinya perdarahan melalui ostium uteri eksternum dalam jumlah

sedikit.
33

2) Disertai sedikit nyeri perut bawah atau tidak sama sekali;

3) Uterus membesar, sesuai masa kehamilannya;

4) Serviks belum membuka, ostium uteri masih tertutup;

5) Tes kehamilan

b. Abortus insipiens

Merupakan peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan kurang

dari 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks yang meningkat dan

ostium uteri telah membuka, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus.

Dalam hal ini rasa mules menjadi lebih sering dan kuat, perdarahan

bertambah.

Ciri dari jenis abortus ini yaitu perdarahan pervaginam dengan

kontraksi makin lama makin kuat dan sering, serviks terbuka, besar

uterus masih sesuai dengan umur kehamilan dan tes urin kehamilan

masih positif.

c. Missed abortion

Tertahannya hasil konsepsi yang telah mati didalam rahim selama

≥8 minggu. Ditandai dengan tinggi fundus uteri yang menetap bahkan

mengecil biasanya tidak diikuti tanda–tanda abortus seperti perdarahan,

pembukaan serviks, dan kontraksi (Sari, R.D.P., dan Prabowo, A.Y.,

2018).

d. Abortus habitualis

Merupakan abortus spontan yang terjadi 3x atau lebih secara

berturut-turut. Pada umumnya penderita tidak sulit untuk menjadi hamil,

tetapi kehamilan berakhir sebelum mencapai usia 28 minggu.


34

Etiologi abortus habitualis yaitu :

1) Kelainan dari ovum atau spermatozoa, dimana kalau terjadi

pembuahan hasilnya adalah pembuahan patologis.

2) Kesalahan-kesalahan pada ibu yaitu disfungsi tiroid, kesalahan

korpus luteum, kesalahan plasenta, yaitu tidak sanggupnya plasenta

menghasilkan progesteron sesudah korpus luteum atrofi. Ini dapat

dibuktikan dengan mengukur kadar pregnadiol dalam urin. Selain itu

juga bergantung pada gizi ibu (malnutrisi), kelainan anatomis dalam

rahim, hipertensi oleh karena kelainan pembuluh darah sirkulasi

pada plasenta/vili terganggu dan fetus menjadi mati. Dapat juga

gangguan psikis, serviks inkompeten, atau rhesus antagonisme.

3) Kelainan kromosom. Diketahui bahwa adanya trisomi pada

kromosom ke 9, 12, 15, 16, 21, 22 dan X akan menyebabkan

anomali genetik pada kejadian abortus habitualis. Akhir-akhir ini

teknik analisis molekuler membantu dalam mengidentifikasi banyak

polimorfisme genetik bertanggung jawab akan terjadinya abortus

habitualis (Sari, R.D.P., dan Prabowo, A.Y., 2018).

e. Abortus infeksiosa dan septik

Abortus infeksius adalah abortus yang disertai infeksi pada

genitalia bagian atas termasuk endometritis atau parametritis. Abortus

septik juga merupakan komplikasi yang jarang terjadi akibat prosedur

abortus yang aman.

Abortus septik adalah abortus infeksius berat disertai penyebaran

kuman atau toksin ke dalam peredaran darah atau peritonium.

Infeksi dalam uterus/sekitarnya dapat terjadi pada tiap abortus,

tetapi biasanya ditemukan pada abortus inkomplet dan lebih sering pada
35

abortus buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan

antisepsis.

Diagnosis abortus infeksius ditentukan dengan adanya abortus

yang disertai gejala dan tanda infeksi alat genital seperti panas, takikardi,

perdarahan pervaginam yang lama atau bercak perdarahan, discharge

vagina atau serviks yang berbau busuk, uterus lembek, serta nyeri perut

dan pelvis serta leukositosis. Apabila terdapat sepsis, penderita tampak

sakit berat atau kadang menggigil, demam tinggi, dan penurunan tekanan

darah (Sari, R.D.P., dan Prabowo, A.Y., 2018).

f. Abortus inkompletus

Merupakan pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan

sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.

Perdarahan abortus ini dapat banyak sekali dan tidak berhenti sebelum

hasil konsepsi dikeluarkan.

Ciri dari jenis abortus ini yaitu perdarahan yang banyak disertai

kontraksi, kanalis servikalis masih terbuka, dan sebagian jaringan keluar.

g. Abortus kompletus

Abortus kompletus terjadi dimana semua hasil konsepsi sudah

dikeluarkan. Pada penderita ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri

sebagian besar telah menutup, dan uterus sudah banyak mengecil.

Ciri dari abortus kompletus yaitu perdarahan pervaginam,

kontraksi uterus, ostium serviks menutup, dan tidak ada sisa konsepsi

dalam uterus.
36

2. Abortus Provakatus (induced abortion)

Abortus provokatus adalah abortus yang disengaja, baik dengan

memakai obat-obatan maupun alat-alat.

Abortus ini terbagi lagi menjadi :

a. Abortus medisinalis (abortus therapeutica)

Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri,

dengan 36aying36 bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa

ibu (berdasarkan indikasi medis).

b. Abortus kriminalis

Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena

tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis

(Sari, R.D.P., dan Prabowo, A.Y., 2018).

2.6.3 Patofisiologi

Pada awal abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis kemudian

diikuti oleh nekrosis jaringan di sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan hasil

konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya, sehingga menjadi benda asing dalam

uterus. Keadaan ini menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.

Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, hasil konsepsi biasanya

dikeluarkan seluruhnya karena villi korialis belum menembus desidua secara

mendalam. Pada kehamilan antara 8 sampai 14 minggu villi korialis menembus

desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak terlepas sempurna yang

dapat menyebabkan banyak perdarahan. Pada kehamilan 14 minggu keatas

umumnya dikeluarkan setelah ketuban pecah ialah janin, disusul beberapa waktu
37

kemudian plasenta. Hasil konsepsi keluar dalam berbagai bentuk, seperti kantong

kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blighted ovum), janin

lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi, atau fetus

papiraseus (Sari, R.D.P., dan Prabowo, A.Y., 2018).

2.6.4 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Abortus

Menurut Afni, R. (2016) dan Aidil Akbar (2019) 37aying-faktor penyebab

terjadinya abortus adalah :

1. Pengetahuan tentang abortus

Menurut Kusmiyati (2009) dalam Afni, R., (2016) salah satu fakor

predisposisi terjadinya abortus adalah pengetahuan ibu yang kurang. Pada

dasarnya abortus dapat dicegah dengan cara mengenali tanda-tanda bahaya

selama kehamilan. Secara teoritis terdapat beberapa tanda bahaya pada masa

kehamilan khususnya kehamilan muda yang meliputi; perdarahan yang

timbul hanya berupa bercak atau perdarahan yang banyak dan disertai dengan

rasa sakit dibagian perut.

Pengetahuan memiliki hubungan dengan kejadian abortus karena

memberikan pengaruh yang besar pada pemahaman seseorang dalam

melakukan tindakan selanjutnya. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan tinggi

tentu akan mengerti mana yang baik untuk dirinya dan janinnya, misalnya

seperti menjaga jarak anak untuk menghindari terjadinya kejadian abortus

karena jarak anak terlalu dekat. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan rendah

namun tidak mengalami kejadian abortus didukung oleh kondisi kesehatan

yang baik dimana tidak adanya masalah atau faktor risiko yang berasal dari

dalam diri ibu (Fitrianingsih, W., & Suindri, N. N., 2019).


38

2. Umur Ibu Saat Hamil

Umur adalah lama waktu hidup atau sejak dilahirkan. Umur sangat

menentukan suatu kesehatan ibu, umur dikatakan beresiko tinggi apabila ibu

hamil berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun (Walyani dan

Purwoastuti, 2015: 90). Usia yang aman untuk kehamilan ialah 20 sampai 35

tahun. Hal ini disebabkan pada usia di bawah 20 tahun kondisi organ

reproduksi ibu seperti otot-otot rahim belum cukup baik, kekuatan dan

kontraksinya serta sistem hormon yang belum terkoordinasi dengan baik.

Selain itu kondisi psikologis ibu dianggap masih labil, rasa tidak siap dalam

menghadapi kehamilan, dan perasaan tertekan pada kasus kehamilan yang

tidak diinginkan. Ketakutan mendapat cercaan dari keluarga, teman, dan

lingkungan masyarakat juga akan memicu terjadinya stres pada ibu yang

membuat hormon di dalam tubuh menjadi tidak stabil. Pada usia 35 tahun

lebih, fungsi organ reproduksi ibu dan kondisi psikologis dianggap telah

mengalami kemunduran. Di atas usia 35 tahun biasanya juga dikaitkan

dengan mulai munculnya penyakit yang menjadi penyulit pada kehamilan

seperti hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit kronis lainnya yang

meningkatkan risiko abortus spontan, pemisahan prematur plasenta, restriksi

pertumbuhan intrauterina, makrosomia, dan bayi lahir mati pada gravida lebih

tua. Selain itu dalam suatu penelitian diungkapkan bahwa insiden abortus

dengan trisomi meningkat dengan bertam-bahnya usia ibu, risiko ibu terkena

aneuploidi 1:80, dan usia diatas 35 tahun (Akbar, A., 2019).

3. Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan ibu baik dalam keadaan

hidup maupun meninggal (Akbar, A., 2019). Paritas anak kedua dan anak
39

ketiga merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal.

Pada paritas tinggi lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih

tinggi (Walyani dan Purwoastuti, 2015: 90). Hal ini dikaitkan dengan adanya

faktor-faktor risiko yang berpotensi pada diri ibu hamil, misalnya riwayat

penyakit seperti anemia, penyakit jantung dan pembuluh, asma, diabetes

melitus, riwayat kehamilan ganda, riwayat kehamilan dengan kelainan letak

janin. Selain itu riwayat abortus juga dikaitkan dengan jumlah kehamilan dan

jumlah paritas pada ibu hamil (Akbar, A., 2019).

Tingginya risiko abortus terjadi pada gravida muda dan gravida tua

dimana sering terjadi kendala pada proses kehamilan dan persalinannya.

Selain itu pada multigravida diikuti juga dengan peningkatan usia meskipun

masih bisa mengalami kehamilan, namun dengan syarat kondisi ovarium

masih baik. Pada ibu hamil dengan usia tua, endometrium kurang sempurna

sehingga kondisi abnormal uterus dan endokrin dapat berpeluang untuk

terjadinya pertumbuhan janin abnormal dan peningkatan kasus kelainan

bawaan. Risiko perdarahan juga dapat meningkat akibat jaringan rongga dan

otot panggul yang melemah (Akbar, A., 2019).

4. Riwayat Abortus

Riwayat abortus pada penderita abortus merupakan predisposisi

terjadinya abortus berulang. Ibu hamil yang pernah mengalami atau

mempunyai riwayat abortus berisiko lebih besar mengalami kejadian abortus

dibandingkan dengan ibu yang tidak mempunyai riwayat abortus (Nurfadillah

dan Syamsiah, 2019). Hal ini karena pembuluh darah plasenta ibu yang

pernah mengalami kejadian abortus sudah mengalami gangguan, maka

keadaan ini akan memperberat keadaan ibu sehingga menyebabkan terjadinya


40

abortus berulang (Hasan, M., & Mokodompit, S. I. 2020). Sedangkan

menurut Maryunani (2013) dalam Hidayati (2021) mengatakan terdapat

antibodi kardiolipid yang mengakibatkan pembekuan darah dibelakang ari-ari

sehingga menyebab kematian janin karena kurangnya aliran darah dari ari-ari

tersebut. Faktor imunologi yang telah terbukti signifikasi dapat menyebabkan

abortus spontan berulang antara lain : antibodi antinuclear, antikoagulan

lupus, dan antibody cardiolipid. Inkompatibilitas ABO dengan reaksi antigen

antibodi dapat menyebabkan abortus berulang, karena pelepasan histamin

menyebabkan vasodilatasi dan peningkatan fragilitas kapiler.

5. Jarak Kehamilan

Jarak kehamilan adalah waktu sejak kehamilan sebelum sampai

terjadinya kelahiran berikutnya. Jarak kehamilan < 2 tahun berisiko lebih

besar mengalami abortus dibandingkan dengan ibu yang memiliki jarak

kehamilan ≥ 2 tahun. Jarak kehamilan yang terlalu pendek < 2 tahun dapat

menyebabkan ketidaksuburan endometrium karena uterus belum siap untuk

terjadinya implantasi dan pertumbuhan janin kurang baik sehingga dapat

terjadi abortus (Tuzzahro, S. F., 2020).

6. Usia Kehamilan

Hal ini dikarenakan pada trimester pertama vili korialis belum

tertanam erat pada desidua sehingga telur yang telah dibuahi mudah lepas

keseluruhannya. Selain itu faktor penyebab tingginya kejadian abortus pada

trimester pertama disebabkan karena terjadinya kelainan sitogenetik trisomi

autosomal, dan triploidi, dimana terjadi fertilisasi ovum normal haploid oleh

dua sperma sebagai mekanisme patologi primer penyebab terjadinya abortus

(Akbar, A., 2019).


41

7. Tingkat Pendidikan

Pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk

bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang yang

berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu,

orang yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima gagasan baru.

Demikian halnya dengan ibu yang berpendidikan tinggi akan memeriksakan

kehamilannya secara teratur demi menjaga keadaan kesehatan dirinya dan

anak dalam kandungannya (Walyani dan Purwoastuti, 2015).

8. Pekerjaan

Seorang wanita hamil boleh melakukan pekerjaan sehari-hari asal hal

tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita pekerja, ia

boleh tetap masuk sampai menjelang partus. Pekerjaan jangan sampai

dipaksakan sehingga istirahat yang cukup selama kurang lebih 8 jam sehari.

Seorang wanita hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari-hari asal hal

tersebut tidak memberikan gangguan rasa tidak enak (Walyani dan

Purwoastuti, 2015).

9. Anemia

Kadar hemoglobin (Hb) yang rendah akibat defisiensi besi pada darah

ibu hamil akan menyebabkan peningkatan kerentanan terjadi abortus. Zat besi

berperan pada proses hematopoiesis di dalam tubuh (pembentukan darah)

yaitu sebagai salah satu bahan dalam sintesis Hb di dalam eritrosit. Seorang

ibu yang mengalami anemia defisiensi besi selama kehamilan tidak dapat

memberikan cukup asupan zat besi kepada janin di dalam kandungannya

terutama pada trimester pertama kehamilan yang memicu terjadinya abortus

pada ibu hamil <20 minggu (Akbar, A., 2019).


42

Secara fisiologis akan berpengaruh pada kadar Hb ibu akibat ter-

jadinya peningkatan volume darah selama kehamilan, sehingga kadar Hb

yang rendah masih banyak dijumpai pada ibu hamil, ditambah lagi jika ibu

selama hamil mengalami asupan gizi yang kurang (Akbar, A., 2019).

2.6.5 Gejala Klinis Abortus

Gejala klinis abortus menurut Sari, R.D.P., dan Prabowo, A.Y., (2018),

adalah sebagai berikut :.

1. Tanda-tanda kehamilan, seperti amenorea kurang dari 20 minggu, mual-

muntah, mengidam, hiperpigmentasi mammae, dan tes kehamilan positif;

2. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak lemah atau kesadaran

menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat

dan kecil, serta suhu badan normal atau meningkat;

3. Perdarahan pervaginam, mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi;

4. Rasa mulas atau keram perut di daerah atas simfisis disertai nyeri pinggang

akibat kontraksi uterus;

5. Pemeriksaan ginekologis :

a. Inspeksi vulva : perdarahan pervaginam ada/tidak jaringan hasil

konsepsi, tercium/tidak bau busuk dari vulva.

b. Inspekulo : perdarahan dari kavum uteri ostium uteri terbuka atau sudah

tertutup, ada/tidak jaringan keluar dari ostium, serta ada/tidak cairan atau

jaringan berbau busuk dari ostium.

c. Colok vagina : porsio masih tebuka atau sudah tertutup serta teraba atau

tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari

usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada

perabaan adneksa, dan kavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
43

2.6.6 Penatalaksanaan Abortus

Penatalaksanaan abortus menurut, adalah sebagai berikut :

1. Abortus imminens

a. Istirahat baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang

mekanik berkurang.

b. Progesteron 10 mg sehari untuk terapi substitusi dan untuk mengurangi

kerentanan otot-otot rahim.

c. Tes kehamilan dapat dilakukan. Bila hasil negatif, mungkin janin sudah

mati.

d. Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup.

e. Berikan obat penenang, biasanya fenobarbital 3 x 30 mg.

f. Pasien tidak boleh berhubungan seksual dulu sampai lebih kurang 2

minggu (Sari, R.D.P., dan Prabowo, A.Y., 2018).

2. Abortus insipiens

a. Bila ada tanda-tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan

transfusi darah.

b. Pada kehamilan kurang dari 12 minggu, yang biasanya disertai

perdarahan, tangani dengan pengosongan uterus memakai kuret vakum

atau cunam abortus, disusul dengan kerokan memakai kuret tajam.

Suntikkan ergometrin 0,5 mg intramuskular.

c. Pada kehamilan lebih dari 12 minggu, berikan infus oksitosin 10 IU

dalam dekstrose 5% 500 ml dimulai 8 tetes per menit dan naikkan sesuai

kontraksi uterus sampai terjadi abortus komplet.


44

d. Bila janin sudah keluar, tetapi plasenta masih tertinggal, lakukan

pengeluaran plasenta secara digital yang dapat disusul dengan kerokan.

e. Memberi antibiotik sebagai profilaksis.

3. Abortus inkomplet

a. Bila disertai syok karena perdarahan, berikan infus cairan NaCl fisiologis

atau ringer laktat yang disusul dengan ditransfusi darah.

b. Setelah syok diatasi, lakukan kerokan dengan kuret lalu suntikkan

ergometrin 0,2 mg intramuskular untuk mempertahankan kontraksi otot

uterus.

c. Berikan antibiotik untuk rnencegah infeksi.

4. Abortus komplet

a. Bila pasien anemia, berikan hematinik seperti sulfas ferosus atau

transfusi darah.

b. Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi.

c. Anjurkan pasien diet tinggi protein, vitamin. dan mineral.

5. Missed abortion

a. Bila terdapat hipofibrinogenemia siapkan darah segar atau fibrinogen.

b. Pada kehamilan kurang dari 12 minggu.

Lakukan pembukaan serviks dengan gagang laminaria selama 12 jam lalu

dilakukan dilatasi serviks dengan dilatator Hegar. Kemudian hasil

konsepsi diambil dengan cunam ovum lalu dengan kuret tajam.

c. Pada kehamilan lebih dari 12 minggu.

Infus intravena oksitosin 10 IU dalam dekstrose 5% sebanyak 500 ml

mulai dengan 20 tetes per menit dan naikkan dosis sampai ada kontraksi
45

uterus. Oksitosin dapat diberikan sampai 10 IU dalam 8 jam. Bila tidak

berhasil, ulang infus oksitosin setelah pasien istirahat satu hari.

d. Bila tinggi fundus uteri sampai 2 jari bawah pusat, keluarkan hasil

konsepsi dengan menyuntik larutan garam 20% dalam kavum uteri

melalui dinding perut.

6. Abortus infeksius dan septik

a. Tingkatkan asupan cairan.

b. Bila perdarahan banyak, lakukan transfusi darah.

c. Penanggulangan infeksi :

1) Gentamycin 3 x 80 mg dan Penicillin 4 x 1,2 juta.

2) Chloromycetin 4 x 500 mg.

3) Cephalosporin 3 x 1.

4) Sulbenicilin 3 x 1-2 gram.

d. Kuretase dilakukan dalam waktu 6 jam karena pengeluaran sisa-sisa

abortus mencegah perdarahan dan menghilangkan jaringan nekrosis yang

bertindak sebagai medium perkembangbiakan bagi jasad renik.

e. Pada abortus septik diberikan antibiotik dalam dosis yang lebih tinggi

misalnya Sulbenicillin 3 x 2 gram.

f. Pada kasus tetanus perlu diberikan ATS, irigasi dengan H2O2, dan

histerektomi total secepatnya.

7. Abortus Habitualis

a. Memperbaiki keadaan umum, pemberian makanan yang sehat, istirahat

yang cukup, larangan koitus, dan olah raga.

b. Merokok dan minum alkohol sebaiknya dikurangi atau dihentikan.


46

c. Pada serviks inkompeten terapinya adalah operatif: Shirodkar atau Mac

Donald (cervical cerclage) (Sari, R.D.P., dan Prabowo, A.Y., 2018).

2.6.7 Komplikasi Abortus

Komplikasi yang berbahaya pada abortus ialah perdarahan, perforasi,

infeksi, dan syok.

1. Perdarahan

Perdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa-sisa

hasil konsepsi dan jika perlu pemberian tranfusi darah. Kematian karena

perdarahan dapat terjadi apabila pertolongan tidak diberikan pada waktunya.

2. Perforasi

Perforasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus

dalam posisi hiporetrofleksi. Jika terjadi peristiwa ini, penderita perlu diamat-

amati dengan teliti. Jika ada tanda bahaya, perlu segera dilakukan laparatomi,

dan tergantung dari luar dan bentuk perforasi, penjahitan luka perforasi atau

histerektomi. Perforasi uterus pada abortus yang dikerjakan oleh orang awam

menimbulkan persoalan gawat karena perlukaan uterus biasanya luas,

mungkin juga terjadi perlukaan pada kandung kemih atau usus. Dengan

adanya dugaan atau kepastian terjadinya perforasi, laparatomi harus segera

dilakukan untuk menentukan luasnya cedera, untuk selanjutnya mengambil

tindakan-tindakan seperlunya guna mengatasi komplikasi.

3. Infeksi

Infeksi dalam uterus atau sekitarnya dapat terjadi pada tiap abortus,

tetapi biasanya ditemukan pada abortus inkompletus dan lebih sering pada

abortus buatan yang dikerjakan tanpa memperhatikan asepsis dan antisepsis.


47

Apabila infeksi menyebar lebih jauh, terjadilah peritonitis umum atau sepsis,

dengan kemungkinan diikuti oleh syok.

4. Syok

Syok pada abortus bisa terjadi karena perdarahan (syok hemoragik)

dan karena infeksi berat (syok endoseptik) (Sari, R.D.P., dan Prabowo, A.Y.,

2018).
48

2.7 Kerangka konseptual

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-

konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan

(Notoatmodjo, S., 2018).

Faktor-faktor yang mempengaruhi


terjadinya abortus :
Pengetahuan tentang tanda bahaya
kehamilan.
Umur ibu saat hamil
Kejadian Abortus
Paritas
Riwayat abortus
Jarak kehamilan
Usia kehamilan
Tingkat pendidikan
Pekerjaan
Anemia

Keterangan :

: diteliti

: tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Hubungan Pengetahuan Tentang Tanda


Bahaya Kehamilan, Jarak Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil
Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
49

2.8 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua

atau lebih variable yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam

penelitian (Nursalam, 2016 : 50). Berdasarkan kerangka konsep di atas, hipotesis

pada penelitian ini adalah H1 yaitu sebagai berikut :

1. Ada hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan kejadian

abortus pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

2. Ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di

Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

3. Ada hubungan pekerjaan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di

Puskesmas Ngraho Bojonegoro.


BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses

penelitian (Hidayat, A.A.A., 2014). Pada bab ini akan dibahas dan diuraikan

tentang konsep jenis penelitian, rancangan penelitian, kerangka operasional,

waktu dan tempat penelitian, populasi, sampel, besar sampel dan cara

pengambilan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, teknik dan

instrumen pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data, dan etika

penelitian.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional, yakni penelitian

yang menganalisis data-data secara kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil

analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan (Sugiono, 2016). Penelitian ini

bertujuan menganalisis hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan,

jarak kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan kejadian abortus.

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yaitu

penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi.

Rancangan penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, yang

merupakan pendekatan penelitian yang menekankan waktu pengukuran/ observasi

data variabel independent dan dependent hanya satu kali pada satu saat

(Nursalam, 2016 : 163).

50
51

3.3 Kerangka Operasional

Kerangka operasional (kerangka kerja) adalah langkah-langkah dalam

aktivitas ilmiah mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya yaitu

kegiatan sejak awal dilaksanakannya penelitian (Nursalam, 2016).

Populasi : Seluruh ibu hamil < 20 minggu yang periksa di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro, sebanyak 133 orang.

Sampling : menggunakan probability sampling


dengan simple random sampling.

Sampel : Sebagian ibu hamil < 20 minggu yang periksa di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro, sebanyak 99 orang.

Identifikasi variabel

Variabel independent Variabel dependent


Pengetahuan, jarak kehamilan Kejadian abortus
dan pekerjaan

Kuesioner dan Observasi


Observasi

Pengolahan data : editing, coding, tabulating

Analisa data menggunakan uji :


Coefisient Contingensi

Penyajian hasil

Gambar 3.1 Kerangka Operasional Hubungan Pengetahuan Tentang Tanda


Bahaya Kehamilan, Jarak Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil
Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
52

3.4 Waktu Dan Tempat Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei

tahun 2022 di Puskesmas Ngraho Kabupaten Bojonegoro.

3.5 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi pada

penelitian ini adalah seluruh ibu hamil < 20 minggu yang periksa di Puskesmas

Ngraho Bojonegoro, sebanyak 133 orang.

3.6 Sampel, Besar Sampel, Kriteria Sampel dan Cara Pengambilan Sampel

3.6.1 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2016). Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil

< 20 minggu yang periksa di Puskesmas Ngraho Bojonegoro, sebanyak 99 orang.

3.6.2 Besar Sampel

Pada penelitian ini mengacu pada populasi kecil atau lebih kecil dari 1000

maka rumus yang digunakan untuk menentukan besar sampel yaitu sebagai

berikut :

Keterangan : n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

d = Tingkat signifikan () yang dipilih = 0,05

(Nursalam, 2016 : 172).


53

= 99,81

= 99 Responden

3.6.3 Kriteria Sampel

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi

bias hasil penelitian, khususnya jika terdapat variabel kontrol ternyata mempunyai

pengaruh terhadap variabel yang diteliti (Nursalam, 2016). Kriteria sampel dalam

penelitian ini adalah kriteria inklusi.

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016).

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

a. Ibu hamil usia kehamilan < 20 minggu.

b. Tinggal di wilayah kerja Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

c. Memiliki buku KIA.

d. Bersedia mengikuti proses penelitian sampai selesai.

3.6.4 Cara Pengambilan Sampel atau Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk mewakili

populasi, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

obyek penelitian (Nursalam, 2016). Pada penelitian ini menggunakan teknik

probability sampling dengan cara simple random sampling yaitu setiap anggota

dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel.
54

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengundi anggota populasi (lottery

technique) atau teknik undian (Notoatmodjo, S., 2018).

3.7 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016).

3.7.1 Variabel independent (Variabel bebas)

Variabel independent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat)

(Sugiyono, 2016). Variabel independent adalah pengetahuan tentang tanda bahaya

kehamilan, jarak kehamilan dan pekerjaan.

3.7.2 Variabel dependent (Variabel terikat)

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016). Variabel dependent penelitian ini

adalah kejadian abortus.

3.8 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2016).

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya


Kehamilan, jarak Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan
Kejadian Abortus Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

Definisi
Variabel Indikator Variabel Skala Kriteria
operasional
Independent :
1. Pengetahuan Segala sesutu 1. Perdarahan Nominal Jumlah pernyataan 20
tentang tanda yang diketahui Pervaginam soal, yang terdiri dari
bahaya ibu tentang 2. Sakit Kepala yang Dengan kriteria :
kehamilan tanda bahaya Hebat dan Menetap 1. Pengetahuan
kehamilan yang 3. Kejang kurang jika
didapat dari 4. Nyeri Abdomen responden
55

Definisi
Variabel Indikator Variabel Skala Kriteria
operasional
hasil jawaban yang Hebat mendapat nilai ≤
kuesioner 5. Bayi Kurang 85%
pengetahuan Bergerak Seperti 2. Pengetahuan baik
tentang tanda Biasa jika responden
bahaya 6. Demam mendapat nilai
kehamilan. 7. Muntah yang terus >85%
menerus Kode :
(Hiperemesis 1. Baik = 2
gravidarum) 2. Kurang = 1
8. Perubahan visual (Fitrianingsih, 2019)
secara tiba – tiba
(pandangan kabur)
9. Bengkak pada
muka atau tangan.
10. Ketuban Pecah
Dini

2. Jarak Waktu antara 1. Jarak kehamilan < 2 Nominal 1. Berisiko.


kehamilan persalinan tahun (berisiko) 2. Tidak berisiko.
terakhir dengan 2. Jarak kehamilan ≥ 2
kehamilan tahun (tidak
berikutnya berisiko)
(pregnancy
spacing).

3. Pekerjaan Suatu aktifitas Jenis pekerjaan Nominal 1. Pekerjaan tidak


atau tindakan perempuan menurut berat jika kriteria
berulang dan FAO/WHO : kerja ringan dan
banyak 1. Pekerjaan ringan sedang
tantangan yang (Light activity) 2. Pekerjaan berat
dilakukan a. Pegawai kantor, jika jika kriteria
responden untuk pekerjaan rumah kerja berat dan
mencari nafkah tangga, guru, sangat berat.
guna memenuhi pekerjaan
kehidupannya profesional.
dan kehidupan 2. Pekerjaan sedang
keluarga (Moderately active)
a. Pekerja industri
ringan, pekerja
dirumah tangga,
mahasiswa,
buruh-buruh
ditoko-toko dsb.
3. Pekerjaan berat
(Very active),
mengangkat beban
sebesar 35 kg, dan
bekerja lebih dari
10 jam.
a. Buruh tani,
petani,
olahragawati.
4. Pekerjaan sangat
berat (Exceptionally
active)
56

Definisi
Variabel Indikator Variabel Skala Kriteria
operasional
a. Konstruksi
bangunan.

Dependent : Keadaan dimana Kejadian abortus yang Nominal Kode :


Kejadian abortus berakhirnya dimaksud dalam 1. Abortus.
kehamilan ibu, penelitian ini adalah 2. Tidak abortus.
sebelum janin ibu hamil yang
dapat hidup di terdiagnosis oleh
luar kandungan dokter bahwa ibu
dengan mengalami abortus
kehamilan 1. Insipiens,
kurang dari 20 2. Inkomplet,
minggu dan di 3. Komplet,
dapatkan dari 4. Missed abortion,.
catatan medik/
laporan KIA
Puskesmas.

3.9 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data

3.9.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang ditempuh dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Peneliti mendapatkan surat balasan dari Puskesmas yang berisi bahwa peneliti

diperbolehkan melakukan penelitian di kerja Puskesmas Ngraho.

2. Peneliti mulai menyurvei data ibu hamil yang periksa kehamilan di

Puskesmas Ngraho.

3. Sebelumnya memberikan Informed consent kepada ibu hamil yang ikut kelas

ibu hamil dan menjelaskan tentang tujuan dan maksud peneliti serta menjaga

kerahasiaannya.

4. Membagikan kuesioner dan melakukan observasi buku KIA pada ibu hamil.

5. Hasil kuesioner dan observasi dikumpulkan, kemudian dilakukan diolah

dengan program komputer.

6. Tahap akhir dilakukan pembuatan laporan hasil penelitian.

3.9.2 Instrumen Pengumpulan Data


57

Instrument penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo S, 2018). Instrument yang digunakan dalam

pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik,

sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam

hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-

tanda tertentu (Notoatmodjo S, 2018). Kuesioner pada penelitian ini merupakan

pertanyaan tertutup (close ended question) jenis dichotomous choice question dan

multiple choice question dan jenis pertanyaan dichotomous choice question adalah

bentuk pertanyaan yang hanya menyediakan 2 jawaban atau alternatif dan

responden hanya memilih satu diantara jawaban itu (Notoatmodjo S, 2018), yaitu

pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data pengetahuan tentang tanda

bahaya kehamilan, jarak kehamilan, pekerjaan dan kejadian abortus.

3.9.3 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Dua karakteristik alat ukur yang harus diperhatikan pada penelitian adalah

validitas dan reliabilitas. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat

ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo S, 2018).Agar

instrumen dapat di ukur validitas dan reliabilitasnya maka kuisioner ini diuji

cobakan pada 10 orang Ibu hamil diluar responden.

1. Prinsip Validitas (Kesahihan)

Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berati

prinsip keandalan instrument dalam mengumpulkan data. Instrument harus

dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Dua hal penting yang harus

dipenuhi dalam menentukan pengukuran yaitu instrumen harus relevan isi dan

relevan cara (sasaran) (Nursalam, 2016:). Untuk uji validitas peneliti


58

menggunakan rumus pearson product moment. Jika r hitung > r tabel, pada

dk = n-2 dan α = 0,05 maka instrument dikatakan valid (Hidayat, 2014).

2. Prinsip Reliabilitas (Keandalan)

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila

fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang

berlainan (Nursalam, 2016). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan cronbach’s alpha (Hidayat, 2014). Analisis uji

reliabilitas berdasarkan pada kategori di bawah ini (Arikunto, 2014) :

a. Alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

b. Alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi

c. Alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

d. Alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah

3.10 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

3.10.1 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini diolah dengan cara sebagai berikut :

1. Pemeriksaan data (Editing)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada tahap pengumpulan data

atau setelah data terkumpul (Hidayat, AAA, 2014). Pada penelitian ini

peneliti melakukan editing sebelum dan setelah data terkumpul, jika ada data

atau informasi yang belum lengkap bisa dikembalikan untuk dilengkapi

responden.

2. Pemberian kode (Coding).

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat
59

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan computer. Biasanya

dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku

(code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode

dari suatu variable (Hidayat, AAA, 2014). Dalam penelitian ini setiap

responden diberi kode sesuai dengan nomor urut.

a. Variabel independent.

1) Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan

a) Pengetahuan kurang kode 1

b) Pengetahuan baik kode 2

2) Jarak kehamilan

a) Berisiko, jika jarak kehamilan < 2 thn kode 1

b) Tidak berisiko, jika jarak kehamilan ≥ 2 thn kode 2

3) Pekerjaan

a) Pekerjaan tidak berat kode 1

b) Pekerjaan berat kode 2

b. Pada variabel dependent

Tidak mengalami abortus kode 1

Mengalami abortus kode 2.

3. Pemberian nilai (Skoring)

Pemberian nilai untuk mengetahui pengetahuan tentang tanda bahaya

kehamilan, cara pemberian skor :

Interpretasi jawaban benar diberi skor 1

Interpretasi jawaban salah diberi skor 0

Kemudian dihitung prosentasenya dengan menggunakan rumus :


60

Keterangan : P = Prosentase

f = Nilai yang diperoleh

n = Frekuensi total atau keseluruhan

Setelah prosentasenya diketahui kemudian hasilnya dikelompokkan

menurut Nursalam (2016), dengan kriteria :

a. Pengetahuan kurang jika responden mendapat nilai ≤ 85%

b. Pengetahuan baik jika responden mendapat nilai >85%.

4. Penyusunan data (Tabulating)

Tabulating merupakan pengorganisasian data agar mudah

dijumlahkan, disusun dan di tata untuk disajikan dan dianalisis. Dari hasil

penelitian didistribusikan ke dalam bentuk tabel dan diagram. Hasil dari

jawaban responden yang telah dinilai dijumlahkan dan dibandingkan dengan

total skor, kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase, dihitung

prosentasenya dengan menggunakan rumus :

Keterangan : P = Prosentase

f = Nilai yang diperoleh

n = Frekuensi total atau keseluruhan

Dari pengolahan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan data

kemudian dimasukkan dalam tabel distribusi yang dikonfirmasi dalam bentuk

persentase dan narasi menurut Arikunto (2014), yang diklasifikasikan sebagai

berikut : 100% = seluruhnya, 76-99% = hampir seluruhnya, 51-75 = sebagian

besar, 50% = setengahnya, 26-49% = hampir setengahnya, 1-25% = sebagian

kecil, dan 0% = tidak ada satupun.

3.10.2 Analisa Data


61

Data yang telah terkumpul tersebut diolah menggunakan piranti lunak

komputer yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 21.

Selanjutnya dilakukan analisa data univariat dan bivariat.

1. Analisa univariat

Analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel

dan hasil penelitian pada umumnya. Dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2018). Distribusi

frekuensi dipergunakan untuk menampilkan data variabel independent

(pengetahuan tentang abortus, jarak kehamilan dan pekerjaan) dan variabel

dependent (kejadian abortus)

2. Analisa bivariat

Analisa bivariat adalah analisa pada dua variabel yang diduga

mempunyai hubungan atau korelasi (Notoatmodjo, 2018). Analisis data

dalam penelitian menggunakan statistik inferensial untuk menguji hubungan

antara pengetahuan tentang abortus, jarak kehamilan dan Pekerjaan Ibu Hamil

Dengan kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro,

yaitu menggunakan uji Coefisient Contingensi. Dengan alasan pengambilan

uji Coefisient Contingensi karena penelitian bertujuan untuk mencari korelasi

antara variabel, jenis variabel kuantitatif distribusi populasi tak normal, dan

dengan salah satu skala ukur variabel adalah skala nominal (Nursalam, 2016).

Menurut Arikunto S (2014), korelasi uji statistik Coefisien Contingensi, dapat

diketahui :

1) Ada tidaknya korelasi

Dinyatakan dalam angka pada indeks. Signifikan () dibawah

0,05 (ρ < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya bahwa antara

kedua variabel terdapat korelasi.

2) Arah korelasi
62

Dinyatakan dalam tanda positif (+) dan minus (-), korelasi

positif menunjukkan adanya korelasi sejajar arah artinya makin tinggi

nilai x, makin tinggi nilai y. Korelasi negatif menunjukkan adanya

korelasi sejajar berlawanan arah artinya makin tinggi nilai x, makin

rendah nilai y.

3) Besarnya korelasi

Besarnya angka yang menunjukkan kuat dan tidaknya atau

mantap tidaknya kesejajaran antara 2 variabel yang diukur korelasinya.

Untuk melihat derajat keeratan kedua variabel yang dicari hubungannya

menggunakan tabel 3.2.

Tabel 3.2 Interprestasi Nilai r

Besarnya nilai r Interprestasi


Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat rendah
Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Rendah
Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Sedang
Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Kuat
Antara 0,80 sampai dengan 1,000 Sangat kuat
(Sugiyono, 2016).

3.11 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dan kelemahan antara lain :

1. Keterbatasan penelitian ini adalah kurangnya konsentrasi responden ketika

mengisi kuesioner karena sebagian besar pengisian dilakukan bersamaan saat

ibu hendak melakukan pemeriksaan kehamilannya di Puskesmas, sehingga

ibu hamil terkesan terburu-buru

2. Kurang pendampingan secara intens saat pengisian kuesioner sehingga

memungkinkan terjadinya bias, karena petugas yang mendampingi (Kurang

tahu maksud dari pertanyaan).

3.12 Etika Penelitian


63

Masalah etika penelitian keperawatan menurut Hidayat, AAA (2014),

merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian

keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian

harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah

sebagai berikut :

3.12.1 Informed Concent

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed concent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed concent adalah agar

subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika

subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa

informasi yang harus dalam informed concent tersebut antara lain : partisipasi

pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,

prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,

informasi yang mudah dihubungi dan lain-lain.

3.12.2 Annonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3.12.3 Confidentiallity (Kerahasiaan)


64

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB 4

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian hubungan

pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu

hamil dengan kejadian abortus di Puskesmas Ngraho Bojonegoro. Pengambilan

data dilakukan pada bulan April sampai dengan bulan Mei tahun 2022. Hasil

tersebut terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum meliputi gambaran

lokasi penelitian, karakteristik ibu hamil yang meliputi umur dan pendidikan.

Sedangkan data khusus meliputi pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan,

jarak kehamilan, pekerjaan ibu hamil, kejadian abortus pada ibu hamil, hubungan

pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu

hamil, hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil,

hubungan pekerjaan dengan kejadian abortus pada ibu hamil yang dibuktikan

dengan uji statistik Coefisient Contingensi dengan  = 0,05.

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Puskesmas Ngraho terletak di Jalan Kinanggul Yudho nomor 386

Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Puskesmas Ngraho

merupakan salah satu-satunya Puskesmas yang ada di Kecamatan Ngraho dan

merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro

yang bertanggung jawab menyelenggarakan dan melaksanakan pembangunan

kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ngraho dengan Luas Wilayah kira-kira :

71,51 Km2, yang memiliki wilayah kerja 16 Desa, yaitu Desa Luwihaji, Desa

Sugihwaras, Desa Sumberagung, Desa Mojorejo, Desa Ngraho, Desa

65
66

Blimbinggede, Desa Jumok, Desa Nganti, Desa Pandan, Desa Tanggungan, Desa

Kalirejo, Desa Tapelan, Desa Sumberarum, Desa Payaman, Desa Bancar, dan

Desa Klempun. Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Ngraho merupakan

dataran rendah yang terdiri dari perumahan penduduk, lahan pertanian dan

perkebunan. Wilayah kerja Puskesmas Ngraho sebelah utara berbatasan dengan

Kecamatan Padangan, Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan

Margomulyo, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Blora, dan sebelah

timur berbatasan dengan Kec. Tambakrejo.

Potensi bersumber daya masyarakat wilayah Kerja Puskemas Ngraho

Tahun 2021.

No. Jenis Jumlah

1 Dukun bayi 8 orang

2 Penyehat tradisional 7 orang

3 Kader posyandu 335 orang

4 Kader Poskesdes 48 orang

5 Kader tiwisada 105 orang

6 Kader kesehatan jiwa 48 orang

7 Kader lansia 156 orang

8 Guru UKS 53 orang

9 Santri Husada 80 orang

10 Taman Posyandu 32 pos

11 Posyandu Balita 67 pos

12 Posyandu Lansia 55 pos

13 Polindes 5 pos
67

No. Jenis Jumlah

14 Poskesdes 16 pos

15 Poskestren 8 pos

16 Pos UKK (Upaya Kesehatan Kerja) 2 pos

17 Posbindu PTM 16 pos

18 Saka bhakti husada 1 pos

19 Organisasi masyarakat/ LSM peduli kesehatan 3

20 Panti asuhan -

21 Panti wreda -

22 Desa siaga 16 Desa

23 Desa siaga aktif 16 Desa

24 Asman Toga 2 Desa

Data Ketenagaan Puskesmas Ngraho per Desember Tahun 2021 Sesuai

dengan Standar Minimal PMK 43 Tahun 2019.

Standar Jumlah Status


Jenis Jumlah
NO Minimal Kondisi Kepegawai Ket
Ketenagaan Kekurangan
PMK 43 Rill an
Tenaga Kesehatan

1 Dokter Umum 2 2 - PNS memenuhi


Belum
2 Dokter Gigi 1 0 1 -
memenuhi
4 PNS,
2 P3K,
3 Perawat 8 16 - memenuhi
5 PTT,
5 THL
18 PNS,
4 Bidan 7 26 - 1 PTT, memenuhi
7 THL,
Tenaga Belum ada
5 1 0 1 -
Promosi tenaga
68

Standar Jumlah Status


Jenis Jumlah
NO Minimal Kondisi Kepegawai Ket
Ketenagaan Kekurangan
PMK 43 Rill an
khusus
promosi
kesehatan
yang
Kesehatan tertulis
dan Ilmu pada SK ,
Perilaku namun
sudah ada
tenaga
kesehatan
masyarakat
Tenaga
6 Sanitasi 1 1 - PNS memenuhi
Lingkungan
Belum
7 Nutrisionis 2 1 1 PNS
memenuhi
Tenaga
Apoteker dan
8 atau tenaga 1 2 - PNS memenuhi
teknis
kefarmasian
Ahli teknologi
1 PNS,
9 laboratorium 1 2 - memenuhi
1 THL
medis
Memenuhi,
merangkap
tugas
Administrator
10 1 - PNS sebagai
Kesehatan
tenaga
promosi
kesehatan
11 Perawat Gigi 1 - PNS Memenuhi

Tenaga Non Kesehatan


Belum
Tenaga memenuhi,
Sistem tidak ada
1 1 - 1 -
Informasi tenaga
Kesehatan khusus
sesuai SK
Tenaga Tenaga
2 administrasi 1 1 - Kontrak Memenuhi
keuangan BOK
69

Standar Jumlah Status


Jenis Jumlah
NO Minimal Kondisi Kepegawai Ket
Ketenagaan Kekurangan
PMK 43 Rill an
Tenaga
3 1 4 - PNS Memenuhi
Ketatausahaan
4 Pekarya 1 1 - PNS Memenuhi

5 Sopir - 1 - THL memenuhi


Petugas
Keamanan /
6 - 1 - THL Memenuhi
Penjaga
Malam
Petugas
7 - 1 - THL memenuhi
Kebersihan
Total 61

4.2 Karakteristik Responden

Jumlah ibu hamil dalam penelitian ini adalah 99 ibu hamil, umur termuda

19 tahun, umur tertua 43 tahun, dan umur terbanyak 35 tahun. Penggolongan

umur ibu hamil berdasarkan DepKes RI (2008), yaitu < 20 tahun, 20-35 tahun

dan > 35 tahun. Sedangkan berdasarkan pendidikan, semua ibu hamil dalam

penelitian ini pernah menempuh pendidikan formal. Distribusi ibu hamil

berdasarkan umur dan tingkat pendidikan yang pernah ditempuh ibu balita

disajikan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Berdasarkan Karakteristik Responden Di Puskesmas Ngraho


Bojonegoro.

No. Variabel f Prosentase (%)


1 Umur
a. < 20 tahun 7 7,07
b. 20 – 35 tahun 76 76,77
c. > 35 tahun 16 16,16
Total 99 100,00
2 Pendidikan
a. SD 13 13,13
b. SLTP 18 18,18
c. SLTA 63 63,64
d. Perguruan Tinggi 5 5,05
70

No. Variabel f Prosentase (%)


Total 99 100,0
Sumber : Data Primer April-Mei 2022
Berdasarkan tabel 4.1, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden

yaitu sebanyak 76 orang (76,77%) berumur 20-35 tahun, dan sebagian besar

responden yaitu sebanyak 63 orang (63,64%) berpendidikan SLTA.

4.3 Analisis Univariat

1. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan

Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dikategorikan menjadi

kurang dan baik, yang disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya


Kehamilan di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

Pengetahuan ibu hamil tentang tanda


No. f Prosentase (%)
bahaya kehamilan
1. Kurang 14 14,1
2. Baik 85 85,9
Total 99 100,0
Sumber : Data Primer April-Mei 2022

Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa hampir seluruh responden

yaitu sebanyak 85 orang (85,9%) mempunyai pengetahuan baik tentang tanda

bahaya kehamilan.

2. Jarak kehamilan

Jarak kehamilan dikategorikan menjadi berisiko dan tidak berisiko,

yang disajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan pada Responden di


Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

No Jarak kehamilan f Prosentase (%)


1. Berisiko 15 15,2
71

2. Tidak berisiko 84 84,8


Total 99 100,0
Sumber : Data Primer April-Mei 2022

Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa hampir seluruh responden

yaitu sebanyak 84 orang (84,8%) jarak kehamilannya tidak berisiko.

3. Pekerjaan

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jarak Kehamilan pada Responden di


Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

No Pekerjaan f Prosentase (%)


1. Berat 16 16,2
2. Tidak berat 83 82,8
Total 99 100,0
Sumber : Data Primer April-Mei 2022

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa hampir seluruh responden

yaitu sebanyak 83 orang (82,8%) pekerjaannya tidak berat.

4. Kejadian abortus

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kejadian Abortus Pada Responden Di


Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

No Kejadian Abortus Pada Ibu Hamil f Prosentase (%)


1. Abortus 9 9,1
2. Tidak abortus 90 90,9
Total 99 100,0
Sumber : Data Primer April-Mei 2022

Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa hampir seluruh responden

yaitu sebanyak 90 orang (90,9%) tidak mengalami abortus.

4.4 Analisis Bivariat

1. Hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan kejadian

abortus

Tabel 4.6 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya


Kehamilan Dengan Kejadian Abortus Pada Ibu Hamil di
Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

Pengetahuan tentang Kejadian abortus


No. Total
tanda bahaya Abortus Tidak abortus
72

f % f % f %
kehamilan
1 Kurang 8 57,1 6 42,9 14 100,0
2 Baik 1 1,2 84 98,8 85 100,0
Total 9 9,1 90 90,9 99 100,0
P Value = 0,000 dan c = 0,561
Sumber : Data Primer April-Mei 2022

Pada tabel 4.6 diatas, menunjukkan sebagian besar responden yang

mempunyai pengetahuan kurang mengalami abortus yaitu sebanyak 8 orang

(57,1%), hampir seluruh responden yang mempunyai pengetahuan baik tidak

mengalami abortus yaitu sebanyak 84 orang (98,8%). Dari kedua variabel

tersebut setelah diuji statistik menggunakan uji Coefisient Contingensi

didapat nilai signifikansi P Value = 0,000 <  (0,05) dan nilai (c) = 0,561,

jadi H0 ditolak, yang berarti H1 diterima, sehingga ada hubungan pengetahuan

tentang tanda bahaya kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di

Puskesmas Ngraho Bojonegoro, dengan tingkat keeratan hubungan sedang.

2. Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian


Abortus Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

Kejadian abortus
Total
No. Jarak kehamilan Abortus Tidak abortus
f % f % f %
1 Berisiko (< 2 tahun) 8 53,3 7 46,7 15 100,0
2 Tidak berisiko (≥ 2
1 1,2 83 98,8 84 100,0
tahun)
Total 9 9,1 90 90,9 99 100,0
P Value = 0,000 dan c = 0,545
Sumber : Data Primer April-Mei 2022
Pada tabel 4.7 diatas, diketahui bahwa sebagian besar responden yang

jarak kehamilannya berisiko mengalami abortus yaitu sebanyak 8 orang

(53,3%) ibu hamil dan hampir seluruh atau 98,8% ibu hamil yang jarak

kehamilannya tidak berisiko tidak mengalami abortus. Dari kedua variabel

tersebut setelah diuji statistik dengan menggunakan uji Coefisient

Contingensi didapat nilai signifikansi P Value = 0,000 <  (0,05) dan nilai (c)
73

= 0,545, jadi H0 ditolak, yang berarti H1 diterima, sehingga ada hubungan

jarak kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas

Ngraho Bojonegoro, dengan tingkat keeratan hubungan sedang.

3. Hubungan pekerjaan dengan kejadian abortus

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Hubungan Pekerjaan Dengan Kejadian Abortus


Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

Kejadian abortus
Total
No. Pekerjaan Abortus Tidak abortus
f % f % f %
1 Berat 8 50,0 8 50,0 16 100,0
2 Tidak berat 1 1,2 82 98,8 83 100,0
Total 9 9,1 90 90,9 99 100,0
P Value = 0,000 dan c = 0, 530
Sumber : Data Primer April-Mei 2022

Pada tabel 4.7 diatas, diketahui bahwa sebagian responden yang

bekerja berat yaitu sebanyak 8 orang (50,0%) mengalami abortus dan

sebagian responden yang bekerja berat yaitu sebanyak 8 orang (50,0%) tidak

abortus, sedangkan hampir seluruh respoden yang bekerja tidak berat yaitu

sebanyak 82 orang (98,8%) tidak mengalami abortus. Dari kedua variabel

tersebut setelah diuji statistik dengan menggunakan uji Coefisient

Contingensi didapat nilai signifikansi P Value = 0,000 <  (0,05) dan nilai (c)

= 0,530, jadi H0 ditolak, yang berarti H1 diterima, sehingga ada hubungan

pekerjaan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho

Bojonegoro, dengan tingkat keeratan hubungan sedang.


BAB 5

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan pembahasan tentang hubungan

pengetahuan, jarak kehamilan dan pekerjaan dengan kejadian abortus pada ibu

hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro, pengambilan data dilakukan pada bulan

April sampai dengan Mei tahun 2022. Pembahasan terdiri dari identifikasi

pengetahuan, identifikasi jarak kehamilan, identifikasi pekerjaan, identifikasi

kejadian abortus, analisis hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan

dengan kejadian abortus, analisis hubungan jarak kehamilan dengan kejadian

abortus dan analisis hubungan pekerjaan dengan kejadian abortus yang dibuktikan

dengan uji statistik Coefisient Contingensi dengan  = 0,05.

5.1 Hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan

kejadian abortus di Puskesmas Ngraho Bojonegoro

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden

yang jarak kehamilannya berisiko mengalami abortus yaitu sebanyak 8 orang

(53,3%) ibu hamil dan hampir seluruh atau 98,8% ibu hamil yang jarak

kehamilannya tidak berisiko tidak mengalami abortus. Dari kedua variabel

tersebut setelah diuji statistik dengan menggunakan uji Coefisient Contingensi

didapat nilai signifikansi P Value = 0,000 <  (0,05) dan nilai (c) = 0,545, jadi H0

ditolak, yang berarti H1 diterima, sehingga ada hubungan jarak kehamilan dengan

kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro, dengan

tingkat keeratan hubungan sedang.

74
75

Ibu hamil yang memiliki pengetahuan rendah namun tidak mengalami

kejadian abortus didukung oleh kondisi kesehatan yang baik dimana tidak adanya

masalah atau faktor risiko yang berasal dari dalam diri ibu (Fitrianingsih, W., &

Suindri, N. N., 2019). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rochani (2019) yang

menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil

dengan perilaku pencegahan abortus imminens, atau ibu hamil yang

pengetahuannya kurang mempunyai peluang yang dua kali lebih besar mengalami

abortus dibandingkan dengan ibu hamil yang pengetahuannya baik. Hasil

penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Trisnawati (2019) yang

mendapatkan hasil ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

penyebab abortus dengan kejadian abortus

Berdasarkan hasil penelitian sesuai dengan teori diatas bahwa bahwa

responden yang memiliki pengetahuan kurang mengalami kejadian abortus

sedangkan responden yang berpengetahuan baik tentang tanda bahaya kehamilan

tidak mengalami abortus. Pengetahuan memiliki hubungan dengan kejadian

abortus karena memberikan pengaruh yang besar pada pemahaman seseorang

dalam melakukan tindakan selanjutnya. Selain itu pengetahuan responden hamil

tentang tanda bahaya kehamilan dapat dipengaruhi oleh umur dan pendidikan.

Sebagian besar responden yang berumur 20-35 tahun, dan sebagian besar

responden berpendidikan SLTA. Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan

pola pikir responden, usia responden yang merupakan reproduksi sehat sehingga

berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikirnya terhadap informasi yang

diterima responden sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.


76

Pendidikan responden yang sebagian besar SLTA juga memberikan pengaruh

pada pengetahuan yang dimiliki responden. Pendidikan responden yang sebagian

besar SLTA membuat daya analisis dan pemahaman responden lebih tinggi serta

didukung dengan informasi yang diberikan bidan saat melakukan pemeriksaan

kehamilan sehingga pengetahuannya semakin baik. Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian Koehtae, dkk., (2015) yang menyatakan umur reproduksi sehat (20-35

tahun) berpeluang 7,3 kali mempunyai pengetahuan yang lebih baik mengenai

tanda bahaya dalam kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil yang mempunyai

umur reproduksi tidak sehat. Tingkat pendidikan mempunyai hubunan yang

bermakna dengan penetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya dalam kehamilan.

Ibu hamil yang berpendidikan tinggi berpeluang 8,1 kali mempunyai pegetahuan

lebih baik mengenai tanda bahaya dalam kehamilan dibandingkan dengan ibu

hamil yang berpendidikan rendah. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik

tentu akan lebih memahami dan mampu mengenal gejala tanda bahaya dan

komplikasi secara dini, menjaga jarak anak, dan melakukan pemeriksaan

kehamilan rutin. Ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang namun tidak

mengalami abortus didukung oleh kondisi kesehatan yang baik dimana tidak

adanya masalah atau faktor risiko yang berasal dari dalam diri ibu hamil. Akan

tetapi dari hasil penelitian terdapat 1 orang responden yang berpengetahuan baik

dan mengalami abortus hal ini disebabkan oleh karena responden mengalami

kecelakaan, dan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dilapangan

kejadian abortus yang dialami oleh ibu hamil banyak disebabkan penyakit

kandungan dan sering mengalami abortus sebelumnya. Hasil penelitian ini sesuai
77

dengan hasil penelitian Hailu.,et,al (2010) yang dalam penelitiannya menemukan

banyak wanita hamil yang tidak mengetahui bahwa tanda-tanda bahaya kehamilan

merupakan masalah yang serius yang dapat menyebabkan komplikasi dalam

kehamilan dan persalinan.

5.2 Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas

Ngraho Bojonegoro

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan sebagian besar responden yang

jarak kehamilannya berisiko mengalami abortus yaitu sebanyak 8 orang (53,3%)

ibu hamil dan hampir seluruh atau 98,8% ibu hamil yang jarak kehamilannya

tidak berisiko tidak mengalami abortus. Dari kedua variabel tersebut setelah diuji

statistik dengan menggunakan uji Coefisient Contingensi didapat nilai signifikansi

P Value = 0,000 <  (0,05) dan nilai (c) = 0,545, jadi H0 ditolak, yang berarti H1

diterima, sehingga ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus pada

ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro, dengan tingkat keeratan hubungan

sedang.

Jarak kehamilan yaitu jarak antara persalinan terakhir dengan awal

kehamilan berikutnya (Rochjati, P., 2017). Jarak kehamilan < 2 tahun berisiko

lebih besar mengalami abortus dibandingkan dengan ibu yang memiliki jarak

kehamilan ≥ 2 tahun. Jarak kehamilan yang terlalu pendek < 2 tahun dapat

menyebabkan ketidaksuburan endometrium karena uterus belum siap untuk

terjadinya implantasi dan pertumbuhan janin kurang baik sehingga dapat terjadi

abortus (Tuzzahro, S. F., 2020).


78

Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada hubungan jarak kehamilan

dengan kejadian abortus. Hal ini menunjukkan bahwa kehamilan sebelum 2 tahun

sering mengalami komplikasi dalam kehamilan yang dapat disebabkan kehamilan

yang tidak direncanakan. Selain itu kesehatan fisik dan rahim responden masih

membutuhkan istirahat yang cukup dan kemungkinan ibu masih menyusui

sehingga responden mengalami abortus. Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh

Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) yang dikutip Hidayati (2020)

menyatakan jarak kelahiran yang ideal adalah 2 tahun atau lebih, karena jarak

kelahiran yang pendek akan menyebabkan seseorang ibu belum cukup untuk

memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya. Ini merupakan

salah satu faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu serta bayi yang

dilahirkan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Satriyandari Yekti (2016) yang

menyatakan bahwa jarak kehamilan yang terlalu dekat memberikan indikasi

kurang siapnya rahim untuk terjadi implantasi bagi embrio. Kehamilan yang tidak

direncanakan merupakan sebagian dari resiko tinggi dalam kehamilanIbu hamil

dengan jarak kehamilan yang tidak beresiko atau lebih dari 2 tahun akan

mempunyai kesempatan untuk memulihkan dan menyiapkan rahimnya untuk

kehamilan berikutnya sehingga akan meminimalkan resiko yang terjadi dari

kehamilan diantaranya resiko abortus,oleh karena itu jarak kehamilan yang cukup

memberikan kesempatan lebih banyak untuk mencegah abortus dan resiko

kehamilan yang lain.

.
79

5.3 Hubungan Pekerjaan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di

Puskesmas Ngraho Bojonegoro

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian responden yang

bekerja berat yaitu sebanyak 8 orang (50,0%) mengalami abortus dan sebagian

responden yang bekerja berat yaitu sebanyak 8 orang (50,0%) tidak abortus,

sedangkan hampir seluruh respoden yang bekerja tidak berat yaitu sebanyak 82

orang (98,8%) tidak mengalami abortus. Dari kedua variabel tersebut setelah diuji

statistik dengan menggunakan uji Coefisient Contingensi didapat nilai signifikansi

P Value = 0,000 <  (0,05) dan nilai (c) = 0,545, jadi H0 ditolak, yang berarti H1

diterima, sehingga ada hubungan pekerjaan dengan kejadian abortus pada ibu

hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro, dengan tingkat keeratan hubungan

sedang.

Bekerja diartikan sebagai melakukan suatu kegiatan untuk menghasilkan

atau membantu menghasilkan barang atau jasa dengan maksud untuk memperoleh

penghasilan berupa uang atau barang, dalam kurun waktu (time reference) tertentu

(Mantra, IB., 2009). Ibu hamil yang bekerja akan memiliki beban ganda, yaitu

beban sebagai ibu rumah tangga dan beban sebagai wanita karir. Beban kerja

rumah tangga adalah kegiatan yang berat, apalagi ditambah dengan status ibu

sebagai pekerja (Fitrianingsih, Suindri, dan Surati, 2019). Pada ibu yang bekerja

swasta (buruh pabrik) akan lebih mudah terjadi abortus spontan karena kondisi

ibu yang mudah lelah kurang istirahat dan posisi ibu yang lebih banyak berdiri

atau duduk dalam waktu lama saat bekerja dibandingkan dengan ibu yang tidak

bekerja (Jumiati, 2017).


80

Berdasarkan hasil penelitian diketahui pekerjaan responden memiliki

hubungan yang signifikan dengan kejadian abortus karena responden yang bekerja

berat kemungkikan lebih memfokuskan waktunya pada rutinitas pekerjaan

sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat akan terbatas. Hal

tersebut tentu membuat responden lebih mudah lelah dan kurang istirahat.

Psikologi responden juga akan terpengaruh oleh tekanan yang ada di dalam

pekerjaan. Keadaan itu tentu mempengaruhi kondisi kehamilan responden dan

memberikan dampak buruk pada kehamilan responden yaitu mengalami abortus.

Oleh karena itu, istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang sangat dibutuhkan

untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya selama kehamilan. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Satriyandari Yekti (2016) yang menyatakan penyebab

ibu hamil mengalami abortus karena faktor aktivitas pekerjaan yang berdampak

pada kelelahan. Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan hasil penelitian

Mulianingsih (2018) yang menyatakan bahwa risiko beban kerja yang tidak sesuai

selama kehamilan tiga kali lebih besar untuk terjadinya abortus spontan.
BAB 6

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran hasil penelitian

mengenai ”Hubungan pengetahuan, jarak kehamilan dan pekerjaan dengan

kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro tahun 2022”.

6.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil

simpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Ngraho

hampir seluruhnya yaitu sebanyak 85 orang (85,9%) baik.

2. Jarak kehamilan ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro hampir

seluruhnya yaitu sebanyak 84 orang (84,8%) tidak berisiko.

3. Pekerjaan ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro hampir seluruhnya

yaitu sebanyak 83 orang (82,8%) tidak berat

4. Kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro hampir

seluruhnya yaitu sebanyak 90 orang (90,9%) tidak abortus.

5. Ada hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan kejadian

abortus pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro tahun 2022.

6. Ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di

Puskesmas Ngraho Bojonegoro tahun 2022.

7. Ada hubungan pekerjaan dengan kejadian abortus pada ibu hamil di

Puskesmas Ngraho Bojonegoro tahun 2022.

81
82

6.2 Saran

6.2.1 Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan informasi ilmu

pengetahuan bagi mahasiswa sehingga dapat menambah wawasan tentang

hubungan pengetahuan dan dukungan suami dengan kejadian abortus.

6.2.2 Praktis

1. Bagi peneliti selanjutnya, dapat mengembangkan dengan melakukan

penelitian lanjutan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian abortus di

tempat penelitian yang berbeda dengan menggunakan variabel penelitian

yang lainnya seperti pola makan dan kelengkapan sarana prasarana kesehatan,

untuk melengkapi hasil penelitian yang telah ada.

2. Bagi profesi bidan, diharapkan tenaga kesehatan dan petugas kesehatan untuk

mempertahankan dan lebih meningkatkan memberikan penyuluhan atau

pendidikan kesehatan kepada ibu hamil dan suami atau keluarga yang

mendampingi ibu hamil tentang abortus agar kehamilan berlangsung lancar

dan tidak mengalami gangguan atau komplikasi kehamilan.

3. Bagi puskesmas, berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya hubungan

pengetahuan, jarak kehamilan dan pekerjaan dengan kejadian abortus,

diharapkan agar Puskesmas Ngraho Bojonegoro lebih intensif mengadakan

penyuluhan pada ibu hamil untuk mengikuti mengikuti kelas ibu hamil, dan

selalu meningkatkan kualitas penyuluhan.


83

DAFTAR PUSTAKA

Afni, R. 2016. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I dengan Kejadian


Abortus di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.

Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :


Rineka Cipta.

Fitrianingsih, W., & Suindri, N. N. 2019. Hubungan Antara Pengetahuan


Pendapatan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Kehamilan Risiko Tinggi Di
Puskesmas Kecamatan Denpasar Barat. Jurnal Ilmiah Kebidanan (The
Journal Of Midwifery), 7(1), 42-52.

Hani, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta :


Salemba Medika.

Hasan, M., & Mokodompit, S. I. 2020. Gambaran Karakteristik Kejadian Abortus


Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Chasan Boesoirie
Ternate. KIERAHA MEDICAL JOURNAL, 2(1).

Hidayat. 2014. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data.


Jakarta : Salemba Medika.

Hidayati, N. 2020. Gambaran Kejadian Abortus Inkomplit Di RSUD Jend. Ahmad


Yani Kota Metro Tahun 2019. Jurnal Kesehatan, 7(4).

Kartika, Y., Antini, A., Dwikanthi, R., & Farida, I. 2020. Gambaran Faktor
Predisposisi Kejadian Abortus Inkomplit Pada Ny. R G3P2A0 Usia
Kehamilan 8 Minggu Di RSUD Indramayu Tahun 2020 (Doctoral
dissertation, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung).

Kemenkes, RI. 2020. Pedoman Nasional Asuhan Pasca Keguguran yang


Komprehensif. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes, RI. 2021. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta :


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia..

Manuaba, IBG. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB; Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Maryunani, A. 2016. Buku Praktis Kehamilan dan Persalinan Patologis (Risiko


Tinggi dan Komplikasi) dalam Kebidanan. Jakarta : Transinfo Medika.

Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.


84

Nursalam. 2016. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Patimah, Astuti dan Tajmuati. 2017. Buku Ajar Pratik Klinik Kebidanan III.
Jakarta : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Prawirohardjo, S. 2018. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo.

Rachmawati. 2019. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Malang: Wineka


Media.

Rochjati, P. 2017. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil (Pengenalan Faktor Risiko,
Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi) Edisi 2. Surabaya: Unair.

Rosyidah dan Azizah. 2019. Buku Ajar Mata Kuliah Obstetri Pathologi
(Pathologi Dalam Kehamilan). Sidoardjo : UMSIDA.

Saifuddin, AB. 2014. Buku Acuan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Saraswati, C. 2017. Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian BBLR Di


RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kab. MOJOKERTO (Di Ruang
Gayatri RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo) (Doctoral dissertation,
STIKES Insan Cendekia Medika Jombang).

Sari dan Prabowo. 2018. Buku Ajar Perdarahan Pada Kehamilan Trimester 1.
Lampung : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :


Alfabeta.

Tuzzahro, S. F. 2021. Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian


Abortus. Health Care Media, 5(2), 47-52.

Tyastuti dan Wahyuningsih. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : Badan


Pengembangan dan Pemberdayaan sumber Daya Manusia Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Utami, N. S., Nadapdap, T. P., & Fitria, A. 2021. Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Abortus Di Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia
Medan Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Almuslim, 7(1), 1-7.

Walyani dan Purwoastuti. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta


: PT. Pustaka Baru.
85

Lampiran 1
JADWAL PENYUSUNAN SKRIPSI

NOV DES’21 JAN ‘22 FEB ‘22 MAR ‘22 APR ‘22 MEI ‘22 JUN ‘22
No KEGIATAN
2021 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan masalah dan judul
2 Bimbingan BAB I
3 Bimbingan BAB II
4 Bimbingan BAB III
5 Pengumpulan proposal
6 Uji Proposal
7 Perbaikan Proposal
8 Pengumpulan Skripsi
9 Pengambilan data/ konsultasi
10 Bimbingan BAB IV
11 Bimbingan BAB V
12 Pengumpulan Skripsi
13 Ujian siding skripsi
14 Pengumpulan Skripsi

Bojonegoro, Maret 2022

Penyusun

SUNARTI
NIM. P27824421176
Lampiran 2 86
Lampiran 3 87
Lampiran 4 88
Lampiran 5 89

FORM INFORMATION FOR CONSENT


Penjelasan Penelitian untuk Disetujui (Information for consent)

Nama : SUNARTI
Alamat : Desa Ngraho Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro
Judul : Hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
kehamilan dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan kejadian abortus
di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

A. Tujuan penelitian dan penggunaan hasilnya


1. Tujuan Umum
Menganalisis hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan,
jarak kehamilan dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan kejadian abortus di
Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
2. Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi pengetahuan tentang abortus pada ibu hamil di
Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
2) Mengidentifikasi jarak kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas
Ngraho Bojonegoro.
3) Mengidentifikasi pekerjaan ibu hamil di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro.
4) Mengidentifikasi kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas
Ngraho Bojonegoro.
5) Menganalisis hubungan pengetahuan tentang abortus dengan
kejadian abortus pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
6) Menganalisis hubungan jarak kehamilan dengan kejadian abortus
pada ibu hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
7) Menganalisis Pekerjaan Ibu Hamil Dengan kejadian abortus pada ibu
hamil di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
B. Manfaat bagi peserta penelitian
Responden yang terlibat dalam penelitian ini akan mengetahui hubungan
pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak kehamilan dan Pekerjaan
90

Ibu Hamil Dengan kejadian abortus di Puskesmas Ngraho Bojonegoro tahun


2022. Keuntungan yang diperoleh responden dalam keikutsertaan menjadi
responden pada penelitian ini adalah secara tidak langsung telah ikut andil
dalam perkembangan dan kemajuan ilmu dalam dunia kesehatan terkait
dengan hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan kejadian abortus.
C. Metode dan prosedur kerja penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasional dengan pendekatan
cross sectional, sehingga tidak ada perlakuan apapun untuk subjek. Subjek
hanya terlibat sebagai peserta yang akan menjawab beberapa pertanyaan
perihal hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
kehamilan dan pekerjaan ibu hamil dengan kejadian abortus di Puskesmas
Ngraho Bojonegoro.
D. Resiko yang mungkin timbul
Tidak ada resiko yang ditimbulkan oleh keterlibatan subyek dalam penelitian
ini, karena dalam penelitian ini tidak dilakukan intervensi apapun melainkan
hanya pengisian kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti.
E. Efek samping penelitian
Tidak ada efek samping yang ditimbulkan oleh keterlibatan subyek dalam
penelitian ini, karena dalam penelitian tidak dilakukan intervensi apapun
melainkan hanya pengisian kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti.
F. Tindak lanjut jika terjadi insiden saat dilaksanakan penelitian
Prosedur pengambilan bahan penelitian/data dengan cara mengisi lembar
pertanyaan. Cara ini mungkin menyebabkan ketidak nyamanan yaitu menyita
waktu sekitar 15 menit untuk mengisi lembar pertanyaan tetapi responden
tidak perlu khawatir karena tidak sampai menggangu waktu responden saat
menunggu giliran periksa hamil di Puskesmas Ngraho.
G. Jaminan kerahasiaan
Nama dan jatidiri responden akan tetap dirahasiakan (nama yang
dicantumkan pada kuesioner berupa inisial, kecuali bila diperlukan untuk
kepentingan akademik untuk membuktikan hasil penelitian).
91

H. Hak untuk menolak menjadi subyek penelitian


Tidak ada paksaan pada penelitian ini, dan responden berhak untuk menolak
menjadi subyek penelitian setelah mendapatkan penjelasan penelitian.
I. Partisipasi berdasarkan kesukarelaan dan hak untuk mengundurkan
diri
Keikutsertaan subyek dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden
berhak untuk mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan konsekuensi
yang merugikan responden.
J. Hal-hal lain yang perlu diketahui,
Bila ada hal-hal yang belum jelas, responden dapat menghubungi :
Nama : SUNARTI
Alamat : Desa Sumberagung Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro
Telp. : 081329419573
K. Ganti rugi/kompensasi subyek penelitian
Penelitian ini akan berlangsung selama 15 menit dan saya akan memberikan
kompensasi kepada responden berupa sabun cuci.

Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya saya
sampaikan terimakasih.
Surabaya, ...............2022

Yang mendapat penjelasan, Yang memberi penjelasan,


Responden Peneliti

(........................................) (Sunarti)

Saksi I Saksi II
(Pihak dari Subjek Penelitian) (Pihak dari Fasilitas Kesehatan )

(........................................) (........................................)
Lampiran 6 92

LEMBAR PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN


(Informed consent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :……………………………………………………………………
Umur :……………………………………………………………………
Alamat :……………………………………………………………………
Tlp / Email :……………………………………………………………………
Sesudah mendengarkan penjelasan yang diberikan dan diberikan kesempatan
untuk menanyakan yang belum dimengerti, dengan ini memberikan :
PERSETUJUAN
Mengikuti penelitian sebagai subyek penelitian dengan judul penelitian :
Hubungan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak Kehamilan
Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro Tahun 2022
dan sewaktu-waktu saya berhak mengundurkan diri.

Demikian persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.

Surabaya, …………………………

Yang Membuat Pernyataan

(……………………………)

Saksi I Saksi II

(........................................) (........................................)
Lampiran 7 93

LEMBAR PENGUNDURAN DIRI SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :……………………………………………………………………
Umur :……………………………………………………………………
Alamat :……………………………………………………………………
Tlp / Email :……………………………………………………………………
Dengan ini menyatakan MENGUNDURKAN DIRI sebagai subjek penelitian
Hubungan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak Kehamilan
Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus Di Puskesmas Ngraho
Bojonegoro Tahun 2022
Demikian lembar pengunduran diri ini saya buat dengan penuh kesadaran dan
tanpa paksaan.

Surabaya, …………………………
Yang Membuat Pernyataan

(……………………………)

Saksi I Saksi II

(........................................) (........................................)
Lampiran 8 94

LEMBAR KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN,
JARAK KEHAMILAN DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN
KEJADIAN ABORTUS DI PUSKESMAS NGRAHO
BOJONEGORO TAHUN 2022
No. Responden : ............................... Di isi Peneliti
Tanggal Pengisian : ............................... Di isi Responden
I. DATA UMUM
A. Petunjuk pengisian
Isilah titik dibawah ini dan berilah tanda centang (√) pada jawaban yang
sesuai dengan keadaan anda.
B. Pertanyaan
1. Nama (Inisial) : …………………
2. Umur
< 20 tahun
20 – 35 tahun
> 35 tahun

3. Pendidikan

SD
SLTP
SLTA
Akademi / Perguruan Tinggi
95

II. DATA KHUSUS

A. Variabel Independent :

1. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan

Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang menurut anda benar pada

sebelah kanan pernyataan.

Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Skor
Benar Salah
1 Perdarahan pada kehamilan merupakan
tanda bahaya kehamilan
2 Perdarahan sebelum persalinan yang
banyak dan sering terjadi pada kehamilan
tidak perlu mendapat penanganan medis
3 Sakit kepala yang menunjukkan suatu
masalah yang serius adalah sakit kepala
hebat yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat.
4 Sakit kepala hebat yang menetap dan
tidak hilang dengan istirahat dalam
kehamilan bukan merupakan tanda
bahaya kehamilan
5 Kejang biasanya didahului oleh gejala-
gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati
hingga muntah
6 Kejang merupakan kondisi yang wajar
dialami ibu hamil.
7 Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalam 1 jam.
8 Kurangnya gerakan janin biasanya
pengaruh dari kondisi ibu, nutrisi, dan
trauma saat hamil
9 Nyeri perut hebat selama kehamilan
adalah normal.
10 Nyeri perut yang hebat bisa merupakan
gejala awal terjadinya abortus atau
kehamilan di luar kandungan (Kehamilan
Ektopik Terganggu).
11 Bengkak (oedema) pada wajah dan kaki
yang menetap dan tidak hilang dengan
istirahat disertai tekanan darah tinggi
merupakan salah satu tanda bahaya
kehamilan.
96

Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Skor
Benar Salah
12 Apabila ibu hamil mengalami bengkak
(oedema) pada wajah dan kaki, maka
perlu mengurangi mengkonsumsi
makanan yang mengandung banyak
garam.
13 Ibu menderita demam dengan suhu > 38
C dalam kehamilan merupakan suatu
masalah
14 Demam tinggi bukan merupakan gejala
adanya infeksi dalam kehamilan
15 Mual muntah berlebihan dan ibu tidak
bisa makan, tidak akan menyebabkan
dehidrasi
16 Ibu yang mengalami mual muntah
berlebih perlu dirawat di rumah sakit
untuk mendapatkan “cairan pengganti“.
17 Penglihatan tiba-tiba kabur dan
berbahaya, penglihatan ganda, seperti
melihat titik-titik atau cahaya disertai
sakit kepala hebat merupakan tanda
bahaya kehamilan
18 Perubahan penglihatan disertai sakit
kepala yang hebat dapat diatasi dengan
memakai kaca mata dan tidak perlu ke
dokter
19 Ketuban Pecah dini tidak menyebabkan
infeksi.
20 Ketuban pecah Dini dapat menyebabkan
terjadinya gawat janin

2. Jarak kehamilan

Berapa jarak kehamilan ibu saat ini dengan kehamilan sebelumnya?

Kurang dari 2 tahun


≥ 2 tahun
97

3. Pekerjaan

Apa pekerjaan anda ?

Pegawai kantor, Arsitek

Pekerjaan rumah tangga Pelayan toko

Guru Nelayan

Akuntan Pasukan TNI dilapangan

Pekerja industri ringan Pekerja tambang

Siswa/mahasiswa Buruh pabrik baja

Pekerja bangunan Petani

Pekerja perkebunan Atlet/Olahragawan

Buruh tani Pekerja kontruksi

Kuli bangunan

Buruh kehutanan

Buruh tani

Penarik gerobak

Penarik becak

B. Variabel Dependent : Kejadian Abortus

Tidak terjadi abortus

Terjadi abortus
Lampiran 9 98

TABULASI DATA UMUM


HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN,
JARAK KEHAMILAN DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN
KEJADIAN ABORTUS DI PUSKESMAS NGRAHO
BOJONEGORO TAHUN 2022
Umur Pendidikan terakhir
No. Umur
Nama (Inisial) Pergurua
Resp (Tahun) < 20 20-35 > 35 SD SLTP SLTA
n Tinggi
1 Hidayatul C 21 1 1
2 Yuliana Saleh 28 1 1
3 Siti Masfi'atun 37 1 1
4 Risma Diana 27 1 1
5 Heti Wahyuni 26 1 1
6 Istikomah 35 1 1
7 Umi Kristi Windia 22 1 1
8 Siti Munawaroh 38 1 1
9 Marfuah 39 1 1
10 Ikawati 35 1 1
11 Susilowati 30 1 1
12 Wahyunik 36 1 1
13 Ragil Putri S 22 1 1
14 Siti Mukhofadoh 22 1 1
15 Yuni Arista 30 1 1
16 Siti Mukayaroh 43 1 1
17 Nurul Fadhilah 27 1 1
18 Novi Diah 30 1 1
19 Sumiyani 31 1 1
20 Sriningsih 37 1 1
21 Lilik K 31 1 1
22 Nining 41 1 1
23 Muslikah 33 1 1
24 Ngasirah 36 1 1
25 Umi Ropiah 33 1 1
26 Nanik Astutik 23 1 1
27 Arini Janah 32 1 1
28 Siti Luluk 35 1 1
29 Isrofana 21 1 1
30 Harini 35 1 1
31 Nining Sariyanti 32 1 1
32 Tutik Ani 38 1 1
33 Siti Muti'ah 35 1 1
34 Lina Apriliana 27 1 1
35 Kamini 41 1 1
36 Yuliati 37 1 1
37 Purwati 27 1 1
38 Ana Rohmawati 26 1 1
99

Umur Pendidikan terakhir


No. Umur
Nama (Inisial) Pergurua
Resp (Tahun) < 20 20-35 > 35 SD SLTP SLTA
n Tinggi
39 Eri Nur Cahyani 19 1 1
40 Nurul Aeni 20 1 1
41 Sulastri 35 1 1
42 Amanda E 19 1 1
43 Fitri Susanti 24 1 1
44 Linda 27 1 1
45 Lifiya Pl 22 1 1
46 Dita Erni 20 1 1
47 Siti Nur H 25 1 1
48 Desyanti 24 1 1
49 Musfiana 39 1 1
50 Heni Susilowati 31 1 1
51 Dwi Silani 30 1 1
52 Mirda Dwi 24 1 1
53 Tutut Mentari 22 1 1
54 Marfiah 38 1 1
55 Sukowahyuni 24 1 1
56 Vivi 26 1 1
57 Khusnul 19 1 1
58 Umaroh 38 1 1
59 St.Fatimah 33 1 1
60 Novita Nurdiana 19 1 1
61 Indah Antika 19 1 1
62 Susi Kusuma 23 1 1
63 Ramiati 37 1 1
64 Widyaningsih 22 1 1
65 Rubiyati 35 1 1
66 St.Marpuah 26 1 1
67 Ninik Wijayati 33 1 1
68 Nurul Feri 25 1 1
69 Mutiah 31 1 1
70 Lulus Kristiana 35 1 1
71 Hartini 41 1 1
72 Endah Mahardika 35 1 1
73 Ruliana 32 1 1
74 Endang Lestari 23 1 1
75 Mawarni 28 1 1
76 Fifit Novitasari 25 1 1
77 Harmini 25 1 1
78 Darni 35 1 1
79 Imaniar 21 1 1
80 Karmi 27 1 1
81 Retno Widya N 20 1 1
82 Siti Rohmah 32 1 1
83 Minarti 35 1 1
84 Devi Maharani 23 1 1
85 Evi Yuli 19 1 1
100

Umur Pendidikan terakhir


No. Umur
Nama (Inisial) Pergurua
Resp (Tahun) < 20 20-35 > 35 SD SLTP SLTA
n Tinggi
86 Dwi Cahyaningrum 23 1 1
87 Karsih 33 1 1
88 Widya 23 1 1
89 Tri Ajeng Neri 28 1 1
90 Ervina Hanafi 21 1 1
91 Ika Aprilia Dewi 25 1 1
92 Sri Utami 31 1 1
93 Sriyatin 23 1 1
94 Erliana 19 1 1
95 St Amirtus Zahro 31 1 1
96 Darwati 32 1 1
97 Ruliyah 34 1 1
98 St. Muntianik 34 1 1
99 Dwi Puji 24 1 1
7 76 16 13 18 63 5
TOTAL 99 99 99 99 99 99 99
7.07% 76.77% 16.16% 13.13% 18.18% 63.64% 5.05%
101

TABULASI DATA VARIABEL INDEPENDENT

Lampiran 10
PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS NGRAHO BOJONEGORO
No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Skor Keterangan
Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 f n P Kurang Baik
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
3 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 14 20 70.0% 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 15 20 75.0% 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 18 20 90.0% 1 2
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
16 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 13 20 65.0% 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 14 20 70.0% 1 2
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 13 20 65.0% 1 2
21 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 16 20 80.0% 1 2
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 15 20 75.0% 1 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
102

No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Skor Keterangan
Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 f n P Kurang Baik
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
32 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 11 20 55.0% 1 2
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 18 20 90.0% 1 2
35 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 14 20 70.0% 1 1
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 20 90.0% 1 1
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 18 20 90.0% 1 2
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 20 90.0% 1 2
42 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 1
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 20 90.0% 1 1
44 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 20 90.0% 1 2
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
49 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 11 20 55.0% 1 1
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
54 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 14 20 70.0% 1 1
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
103

No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Skor Keterangan
Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 f n P Kurang Baik
57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
62 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
63 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 13 20 65.0% 1 1
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 18 20 90.0% 1 2
71 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 20 50.0% 1 1
72 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 20 90.0% 1 2
74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
75 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 20 90.0% 1 2
76 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
77 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
78 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 13 20 65.0% 1 1
79 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18 20 90.0% 1 2
80 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
82 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
84 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
85 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
86 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
87 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
104

No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Skor Keterangan
Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 f n P Kurang Baik
88 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
89 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 20 90.0% 1 2
90 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 11 20 55.0% 1 1
91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
92 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
93 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18 20 90.0% 1 2
94 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
95 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 20 95.0% 1 2
97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 18 20 90.0% 1 2
98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 18 20 90.0% 1 2
99 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 18 20 90.0% 1 2
14 85
62 62 62 59 60 59 59 58 53 60 25 51 48 53 45 54 53 51 60 54 99 99
14.1% 85.9%
Lampiran 11 105

TABULASI DATA VARIABEL INDEPENDENT


JARAK KEHAMILAN DAN PEKERJAAN IBU HAMIL
DI PUSKESMAS NGRAHO BOJONEGORO
Jarak Kehamilan Pekerjaan Ibu Hamil
No.
Nama (Inisial) <2 ≥2 Tidak
Resp Kode berat Kode
tahun tahun berat
1 HIDAYATUL C 1 2 1 2
2 YULIANA SALEH 1 2 1 2
3 SITI MASFI'ATUN 1 2 1 2
4 RISMA DIANA 1 2 1 2
5 HETI WAHYUNI 1 2 1 2
6 ISTIKOMAH 1 2 1 2
7 UMI KRISTI WINDIA 1 2 1 2
8 SITI MUNAWAROH 1 1 1 1
9 MARFUAH 1 1 1 1
10 IKAWATI 1 2 1 2
11 SUSILOWATI 1 2 1 2
12 WAHYUNIK 1 2 1 2
13 RAGIL PUTRI S 1 2 1 2
14 SITI MUKHOFADOH 1 2 1 2
15 YUNI ARISTA 1 2 1 2
16 SITI MUKAYAROH 1 1 1 1
17 NURUL FADHILAH 1 2 1 2
18 NOVI DIAH 1 2 1 2
19 SUMIYANI 1 2 1 2
20 SRININGSIH 1 2 1 2
21 LILIK K 1 2 1 2
22 NINING 1 1 1 1
23 MUSLIKAH 1 2 1 2
24 NGASIRAH 1 1 1 1
25 UMI ROPIAH 1 2 1 2
26 NANIK ASTUTIK 1 2 1 2
27 ARINI JANAH 1 2 1 2
28 SITI LULUK 1 2 1 2
29 ISROFANA 1 2 1 2
30 HARINI 1 2 1 2
31 NINING SARIYANTI 1 2 1 2
32 TUTIK ANI 1 1 1 1
33 SITI MUTI'AH 1 2 1 1
34 LINA APRILIANA 1 2 1 2
35 KAMINI 1 1 1 1
36 YULIATI 1 2 1 2
37 PURWATI 1 2 1 2
38 ANA ROHMAWATI 1 2 1 2
39 ERI NUR CAHYANI 1 2 1 2
40 NURUL AENI 1 2 1 2
41 SULASTRI 1 1 1 1
42 AMANDA E 1 2 1 2
106

Jarak Kehamilan Pekerjaan Ibu Hamil


No.
Nama (Inisial) <2 ≥2 Tidak
Resp Kode berat Kode
tahun tahun berat
43 FITRI SUSANTI 1 2 1 2
44 LINDA 1 2 1 2
45 LIFIYA PL 1 2 1 2
46 DITA ERNI 1 2 1 2
47 SITI NUR H 1 2 1 2
48 DESYANTI 1 2 1 2
49 MUSFIANA 1 1 1 1
50 HENI SUSILOWATI 1 2 1 2
51 DWI SILANI 1 2 1 2
52 MIRDA DWI 1 2 1 2
53 TUTUT MENTARI 1 2 1 2
54 MARFIAH 1 1 1 1
55 SUKOWAHYUNI 1 2 1 2
56 VIVI 1 2 1 2
57 KHUSNUL 1 2 1 2
58 UMAROH 1 1 1 1
59 ST.FATIMAH 1 2 1 2
60 NOVITA NURDIANA 1 2 1 2
61 INDAH ANTIKA 1 2 1 2
62 SUSI KUSUMA 1 2 1 2
63 RAMIATI 1 1 1 1
64 WIDYANINGSIH 1 2 1 2
65 RUBIYATI 1 2 1 2
66 ST.MARPUAH 1 2 1 2
67 NINIK WIJAYATI 1 1 1 2
68 NURUL FERI 1 2 1 2
69 MUTIAH 1 2 1 2
70 LULUS KRISTIANA 1 1 1 1
71 HARTINI 1 1 1 1
72 ENDAH MAHARDIKA 1 2 1 2
73 RULIANA 1 2 1 2
74 ENDANG LESTARI 1 2 1 2
75 MAWARNI 1 2 1 2
76 FIFIT NOVITASARI 1 2 1 2
77 HARMINI 1 2 1 2
78 DARNI 1 2 1 1
79 IMANIAR 1 2 1 2
80 KARMI 1 2 1 2
81 RETNO WIDYA N 1 2 1 2
82 SITI ROHMAH 1 2 1 2
83 MINARTI 1 2 1 2
84 Devi Maharani 1 2 1 2
85 EVI YULI 1 2 1 2
86 DWI CAHYANINGRUM 1 2 1 2
87 KARSIH 1 2 1 2
88 WIDYA 1 2 1 2
89 TRI AJENG NERI 1 2 1 2
107

Jarak Kehamilan Pekerjaan Ibu Hamil


No.
Nama (Inisial) <2 ≥2 Tidak
Resp Kode berat Kode
tahun tahun berat
90 ERVINA HANAFI 1 2 1 2
91 IKA APRILIA DEWI 1 2 1 2
92 SRI UTAMI 1 2 1 2
93 SRIYATIN 1 2 1 2
94 ERLIANA 1 2 1 2
95 ST AMIRTUS ZAHRO 1 2 1 2
96 DARWATI 1 2 1 2
97 RULIYAH 1 2 1 2
98 ST. MUNTIANIK 1 2 1 2
99 DWI PUJI 1 2 1 2
15 84 16 83
TOTAL 99 99 99 99
15.2% 84.8% 16.2% 83.8%
Lampiran 12 108

TABULASI DATA VARIABEL DEPENDENT


KEJADIAN ABORTUS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGRAHO
BOJONEGORO TAHUN 2022
Keterangan
No. Umur
Nama Responden Tdk Kode
Resp. (Tahun) Abortus
Abortus
1 Ny. HIDAYATUL C 21 1 2
2 Ny. YULIANA SALEH 28 1 2
3 Ny. SITI MASFI'ATUN 37 1 1
4 Ny. RISMA DIANA 27 1 2
5 Ny. HETI WAHYUNI 26 1 2
6 Ny. ISTIKOMAH 35 1 2
7 Ny. UMI KRISTI WINDIA 22 1 2
8 Ny. SITI MUNAWAROH 38 1 2
9 Ny. MARFUAH 39 1 1
10 Ny. IKAWATI 35 1 2
11 Ny. SUSILOWATI 30 1 2
12 Ny. WAHYUNIK 36 1 2
13 Ny. RAGIL PUTRI S 22 1 2
14 Ny. SITI MUKHOFADOH 22 1 2
15 Ny. YUNI ARISTA 30 1 2
16 Ny. SITI MUKAYAROH 43 1 1
17 Ny. NURUL FADHILAH 27 1 2
18 Ny. NOVI DIAH 30 1 2
19 Ny. SUMIYANI 31 1 2
20 Ny. SRININGSIH 37 1 2
21 Ny. LILIK K 31 1 2
22 Ny. NINING 41 1 1
23 Ny. MUSLIKAH 33 1 2
24 Ny. NGASIRAH 36 1 2
25 Ny. UMI ROPIAH 33 1 2
26 Ny. NANIK ASTUTIK 23 1 2
27 Ny. ARINI JANAH 32 1 2
28 Ny. SITI LULUK 35 1 2
29 Ny. ISROFANA 21 1 2
30 Ny. HARINI 35 1 2
31 Ny. NINING SARIYANTI 32 1 2
32 Ny. TUTIK ANI 38 1 1
33 Ny. SITI MUTI'AH 35 1 2
34 Ny. LINA APRILIANA 27 1 2
35 Ny. KAMINI 41 1 1
36 Ny. YULIATI 37 1 2
37 Ny. PURWATI 27 1 2
38 Ny. ANA ROHMAWATI 26 1 2
39 Ny. ERI NUR CAHYANI 19 1 2
40 Ny. NURUL AENI 20 1 2
41 Ny. SULASTRI 35 1 2
42 Ny. AMANDA E 19 1 2
43 Ny. FITRI SUSANTI 24 1 2
44 Ny. LINDA 27 1 2
45 Ny. LIFIYA PL 22 1 2
109

Keterangan
No. Umur
Nama Responden Tdk Kode
Resp. (Tahun) Abortus
Abortus
46 Ny. DITA ERNI 20 1 2
47 Ny. SITI NUR H 25 1 2
48 Ny. DESYANTI 24 1 2
49 Ny. MUSFIANA 39 1 1
50 Ny. HENI SUSILOWATI 31 1 2
51 Ny. DWI SILANI 30 1 2
52 Ny. MIRDA DWI 24 1 2
53 Ny. TUTUT MENTARI 22 1 2
54 Ny. MARFIAH 38 1 2
55 Ny. SUKOWAHYUNI 24 1 2
56 Ny. VIVI 26 1 2
57 Ny. KHUSNUL 19 1 2
58 Ny. UMAROH 38 1 2
59 Ny. ST.FATIMAH 33 1 2
60 Ny. NOVITA NURDIANA 19 1 2
61 Ny. INDAH ANTIKA 19 1 2
62 Ny. SUSI KUSUMA 23 1 2
63 Ny. RAMIATI 37 1 1
64 Ny. WIDYANINGSIH 22 1 2
65 Ny. RUBIYATI 35 1 2
66 Ny. ST.MARPUAH 26 1 2
67 Ny. NINIK WIJAYATI 33 1 2
68 Ny. NURUL FERI 25 1 2
69 Ny. MUTIAH 31 1 2
70 Ny. LULUS KRISTIANA 35 1 2
71 Ny. HARTINI 41 1 1
72 Ny. ENDAH MAHARDIKA 35 1 2
73 Ny. RULIANA 32 1 2
74 Ny. ENDANG LESTARI 23 1 2
75 Ny. MAWARNI 28 1 2
76 Ny. FIFIT NOVITASARI 25 1 2
77 Ny. HARMINI 25 1 2
78 Ny. DARNI 35 1 2
79 Ny. IMANIAR 21 1 2
80 Ny. KARMI 27 1 2
81 Ny. RETNO WIDYA N 20 1 2
82 Ny. SITI ROHMAH 32 1 2
83 Ny. MINARTI 35 1 2
84 Ny. Devi Maharani 23 1 2
85 Ny. EVI YULI 19 1 2
86 Ny. DWI CAHYANINGRUM 23 1 2
87 Ny. KARSIH 33 1 2
88 Ny. WIDYA 23 1 2
89 Ny. TRI AJENG NERI 28 1 2
90 Ny. ERVINA HANAFI 21 1 2
91 Ny. IKA APRILIA DEWI 25 1 2
92 Ny. SRI UTAMI 31 1 2
93 Ny. SRIYATIN 23 1 2
94 Ny. ERLIANA 19 1 2
95 Ny. ST AMIRTUS ZAHRO 31 1 2
110

Keterangan
No. Umur
Nama Responden Tdk Kode
Resp. (Tahun) Abortus
Abortus
96 Ny. DARWATI 32 1 2
97 Ny. RULIYAH 34 1 2
98 Ny. ST. MUNTIANIK 34 1 2
99 Ny. DWI PUJI 24 1 2
9 90
Total 99 99
9.1% 90.9%

Lampiran 13

FREQUENCIES VARIABLES=Umur
/NTILES=4
/NTILES=10
/PERCENTILES=90.0
/STATISTICS=STDDEV MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN MODE
111

/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
Umur Ibu Hamil
Valid 99
N
Missing 0
Mean 28.94
Median 28.00
Mode 35
Std. Deviation 6.482
Minimum 19
Maximum 43
10 20.00
20 22.00
25 23.00
30 24.00
40 26.00
Percentiles 50 28.00
60 31.00
70 33.00
75 35.00
80 35.00
90 38.00

Umur Ibu Hamil


Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
19 7 7.1 7.1 7.1
20 3 3.0 3.0 10.1
21 4 4.0 4.0 14.1
22 6 6.1 6.1 20.2
23 7 7.1 7.1 27.3
24 5 5.1 5.1 32.3
25 5 5.1 5.1 37.4
26 4 4.0 4.0 41.4
27 6 6.1 6.1 47.5
28 3 3.0 3.0 50.5
30 4 4.0 4.0 54.5
Valid 31 6 6.1 6.1 60.6
32 5 5.1 5.1 65.7
33 5 5.1 5.1 70.7
34 2 2.0 2.0 72.7
35 11 11.1 11.1 83.8
36 2 2.0 2.0 85.9
37 4 4.0 4.0 89.9
38 4 4.0 4.0 93.9
39 2 2.0 2.0 96.0
41 3 3.0 3.0 99.0
43 1 1.0 1.0 100.0
Total 99 100.0 100.0
112

Lampiran 14
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
KUESIONER PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL
DI PUSKESMAS MARGOMULYO BOJONEGORO

Input Data Uji Validitas dan Reliabitas Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan.sav

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Tot_Skor
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 16
2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 16
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
5 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 6
6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
8 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 10
9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
10 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
113

OUTPUT DATA
1. HASIL UJI VALIDITAS
CORRELATIONS
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18
P19 P20 TotSkor
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE .
Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TotSkor
P1 Pearson Correlation 1 .250 .535 .816** .583 .583 .583 .535 .250 .408 1.000** .250 .535 .816** .583 .583 .583 .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .486 .111 .004 .077 .077 .077 .111 .486 .242 .000 .486 .111 .004 .077 .077 .077 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P2 Pearson Correlation .250 1 .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .654*
Sig. (2-tailed) .486 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .040
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P3 Pearson Correlation .535 .356 1 .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .806**
Sig. (2-tailed) .111 .312 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P4 Pearson Correlation .816** .408 .655* 1 .816** .816** .816** .655* .408 .600 .816** .408 .655* 1.000** .816** .816** .816** .655* .408 .600 .923**
Sig. (2-tailed) .004 .242 .040 .004 .004 .004 .040 .242 .067 .004 .242 .040 .000 .004 .004 .004 .040 .242 .067 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P5 Pearson Correlation .583 .667* .535 .816** 1 .583 .583 .535 .667* .408 .583 .667* .535 .816** 1.000** .583 .583 .535 .667* .408 .843**
Sig. (2-tailed) .077 .035 .111 .004 .077 .077 .111 .035 .242 .077 .035 .111 .004 .000 .077 .077 .111 .035 .242 .002
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P6 Pearson Correlation .583 .250 .535 .816** .583 1 .583 .535 .250 .408 .583 .250 .535 .816** .583 1.000** .583 .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .077 .486 .111 .004 .077 .077 .111 .486 .242 .077 .486 .111 .004 .077 .000 .077 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P7 Pearson Correlation .583 .250 .535 .816** .583 .583 1 .535 .250 .408 .583 .250 .535 .816** .583 .583 1.000** .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .077 .486 .111 .004 .077 .077 .111 .486 .242 .077 .486 .111 .004 .077 .077 .000 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P8 Pearson Correlation .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1 .356 .655* .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .806**
Sig. (2-tailed) .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .312 .040 .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P9 Pearson Correlation .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1 .408 .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .654*
Sig. (2-tailed) .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .242 .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .040
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P10 Pearson Correlation .408 .408 .655* .600 .408 .408 .408 .655* .408 1 .408 .408 .655* .600 .408 .408 .408 .655* .408 1.000** .706*
Sig. (2-tailed) .242 .242 .040 .067 .242 .242 .242 .040 .242 .242 .242 .040 .067 .242 .242 .242 .040 .242 .000 .022
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P11 Pearson Correlation 1.000** .250 .535 .816** .583 .583 .583 .535 .250 .408 1 .250 .535 .816** .583 .583 .583 .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .000 .486 .111 .004 .077 .077 .077 .111 .486 .242 .486 .111 .004 .077 .077 .077 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P12 Pearson Correlation .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .250 1 .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .654*
Sig. (2-tailed) .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .486 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .040
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P13 Pearson Correlation .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .535 .356 1 .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .806**
Sig. (2-tailed) .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .111 .312 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P14 Pearson Correlation .816** .408 .655* 1.000** .816** .816** .816** .655* .408 .600 .816** .408 .655* 1 .816** .816** .816** .655* .408 .600 .923**
Sig. (2-tailed) .004 .242 .040 .000 .004 .004 .004 .040 .242 .067 .004 .242 .040 .004 .004 .004 .040 .242 .067 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P15 Pearson Correlation .583 .667* .535 .816** 1.000** .583 .583 .535 .667* .408 .583 .667* .535 .816** 1 .583 .583 .535 .667* .408 .843**
Sig. (2-tailed) .077 .035 .111 .004 .000 .077 .077 .111 .035 .242 .077 .035 .111 .004 .077 .077 .111 .035 .242 .002
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P16 Pearson Correlation .583 .250 .535 .816** .583 1.000** .583 .535 .250 .408 .583 .250 .535 .816** .583 1 .583 .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .077 .486 .111 .004 .077 .000 .077 .111 .486 .242 .077 .486 .111 .004 .077 .077 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P17 Pearson Correlation .583 .250 .535 .816** .583 .583 1.000** .535 .250 .408 .583 .250 .535 .816** .583 .583 1 .535 .250 .408 .732*
Sig. (2-tailed) .077 .486 .111 .004 .077 .077 .000 .111 .486 .242 .077 .486 .111 .004 .077 .077 .111 .486 .242 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P18 Pearson Correlation .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1.000** .356 .655* .535 .356 1.000** .655* .535 .535 .535 1 .356 .655* .806**
Sig. (2-tailed) .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .000 .312 .040 .111 .312 .000 .040 .111 .111 .111 .312 .040 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P19 Pearson Correlation .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1.000** .408 .250 1.000** .356 .408 .667* .250 .250 .356 1 .408 .654*
Sig. (2-tailed) .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .000 .242 .486 .000 .312 .242 .035 .486 .486 .312 .242 .040
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
P20 Pearson Correlation .408 .408 .655* .600 .408 .408 .408 .655* .408 1.000** .408 .408 .655* .600 .408 .408 .408 .655* .408 1 .706*
Sig. (2-tailed) .242 .242 .040 .067 .242 .242 .242 .040 .242 .000 .242 .242 .040 .067 .242 .242 .242 .040 .242 .022
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
TotSkor Pearson Correlation .732* .654* .806** .923** .843** .732* .732* .806** .654* .706* .732* .654* .806** .923** .843** .732* .732* .806** .654* .706* 1
Sig. (2-tailed) .016 .040 .005 .000 .002 .016 .016 .005 .040 .022 .016 .040 .005 .000 .002 .016 .016 .005 .040 .022
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
114

2. HASIL UJI RELIABILITAS


RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18
P19 P20
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 10 100.0
Excludeda 0 .0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.961 20
Lampiran 15 115

HASIL UJI SPSS COEFISIENT CONTINGENSI

FREQUENCIES VARIABLES=Pengetahuan JrkKhml Pekerjaan Abortus


/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
Statistics
Pengetahuan Jarak kehamilan Pekerjaan Kejadian abortus
tentang tanda
bahaya kehamilan
Valid 99 99 99 99
N
Missing 0 0 0 0

Frequency Table
Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kurang 14 14.1 14.1 14.1
Valid Baik 85 85.9 85.9 100.0
Total 99 100.0 100.0

Jarak kehamilan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Berisiko 15 15.2 15.2 15.2
Valid Tidak berisiko 84 84.8 84.8 100.0
Total 99 100.0 100.0

Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Berat 16 16.2 16.2 16.2
Valid Tidak berat 83 83.8 83.8 100.0
Total 99 100.0 100.0

Kejadian abortus
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Abortus 9 9.1 9.1 9.1
Valid Tidak abortus 90 90.9 90.9 100.0
Total 99 100.0 100.0
116

CROSSTABS
/TABLES=Pengetahuan BY Abortus
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CC
/CELLS=COUNT ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan tentang tanda 99 100.0% 0 0.0% 99 100.0%
bahaya kehamilan * Kejadian
abortus

Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan * Kejadian abortus Crosstabulation


Kejadian abortus Total
Abortus Tidak
abortus
Count 8 6 14
% within Pengetahuan 57.1% 42.9% 100.0%
Kurang tentang tanda bahaya
kehamilan
Pengetahuan tentang tanda % of Total 8.1% 6.1% 14.1%
bahaya kehamilan Count 1 84 85
% within Pengetahuan 1.2% 98.8% 100.0%
Baik tentang tanda bahaya
kehamilan
% of Total 1.0% 84.8% 85.9%
Count 9 90 99
% within Pengetahuan 9.1% 90.9% 100.0%
Total tentang tanda bahaya
kehamilan
% of Total 9.1% 90.9% 100.0%

Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .561 .000
N of Valid Cases 99
117

CROSSTABS
/TABLES=JrkKhml BY Abortus
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CC
/CELLS=COUNT ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jarak kehamilan * Kejadian 99 100.0% 0 0.0% 99 100.0%
abortus

Jarak kehamilan * Kejadian abortus Crosstabulation


Kejadian abortus Total
Abortus Tidak
abortus
Count 8 7 15
Berisiko % within Jarak kehamilan 53.3% 46.7% 100.0%
% of Total 8.1% 7.1% 15.2%
Jarak kehamilan
Count 1 83 84
Tidak berisiko % within Jarak kehamilan 1.2% 98.8% 100.0%
% of Total 1.0% 83.8% 84.8%
Count 9 90 99
Total % within Jarak kehamilan 9.1% 90.9% 100.0%
% of Total 9.1% 90.9% 100.0%

Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .545 .000
N of Valid Cases 99
118

CROSSTABS
/TABLES=Pekerjaan BY Abortus
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CC
/CELLS=COUNT ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pekerjaan * Kejadian abortus 99 100.0% 0 0.0% 99 100.0%

Pekerjaan * Kejadian abortus Crosstabulation


Kejadian abortus Total
Abortus Tidak
abortus
Count 8 8 16
Berat % within Pekerjaan 50.0% 50.0% 100.0%
% of Total 8.1% 8.1% 16.2%
Pekerjaan
Count 1 82 83
Tidak berat % within Pekerjaan 1.2% 98.8% 100.0%
% of Total 1.0% 82.8% 83.8%
Count 9 90 99
Total % within Pekerjaan 9.1% 90.9% 100.0%
% of Total 9.1% 90.9% 100.0%

Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .530 .000
N of Valid Cases 99
Lampiran 16 119

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
Jl. Pucang Jajar Tengah 56 Surabaya 60282 Website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5027058│Fax 031-5028141 e-mail Webmaster@poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5049649, 5027404│Fax 031-5049649 e-mailjurkeb.poltekkesdepkessby@gmail.com

LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI


Nama : SUNARTI
NIM : P27824421176
Program Studi : Diploma 4 Kebidanan
Judul : Hubungan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
Pembimbing I : dr. Abdul Latip, M.Kes

No Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan Pembimbing


1 17-02-22 Konsul masalah dan judul
penelitian (Hubungan
pengetahuan, sikap dan stress
dengan kejadian abortus
(Saran bagaimana cara
mengukur stress pada saat itu
juga). dr. Abdul Latip, M.Kes

2 18-02-22 Mengajukan hasil revisi


judul (Hubungan
pengetahuan tentang tanda
bahaya kehamilan, jarak
kehamilan, dan Pekerjaan Ibu
Hamil Dengan kejadian
abortus)
ACC judul dr. Abdul Latip, M.Kes

3 24-02-22 Konsul BAB 1


Revisi Latar belakang
dialenia bab 2 hapus, alenia 3
tambahkan kejadian abortus.
Paradigma literature sesuai
pedoman skripsi
Hapus penyebab abortus
Kerangka konsep
pengetahuan tentang abortus
Hipotesis (lebih rinci)
Kerangka operasional
(populasi dan sampel kurang) dr. Abdul Latip, M.Kes
120

No Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan Pembimbing


Definisi operasional revisi
Pengetahuan tentang abortus
dan jarak kehamilan
Tabulating → lebih praktis
Revisi kuesioner dr. Abdul Latip, M.Kes

4 03-03-22 Mengajukan Skripsi (revisi


jumlah populasi dan sampel)

dr. Abdul Latip, M.Kes

5 12-03-22 Mengajukan revisi jumlah


populasi dan sampel

dr. Abdul Latip, M.Kes

6 14-03-22 ACC proposal

dr. Abdul Latip, M.Kes

7 27-05-22 Konsul bab 4 hasil penelitian


4.1.1.data umum
4.2.1.Data khusus
4.2.3 Analisis Data

Masih revisi dr. Abdul Latip, M.Kes

8 30-05-22 Konsul hasil revisi dari


4.1.1.data umum
4.2.1.Data khusus
4.2.3 Analisis Data dr. Abdul Latip, M.Kes

9 31-05-22 Konsul Analisis Bivariat


Revisi pembuatan
Tabel/kolom
Mencantumkan table spss dr. Abdul Latip, M.Kes

10 01-06-22 Konsul bab 5 Pebahasan


5.1 Hubungan pengetahuan
tentang tanda bahaya pada
kehamilan dengan kejadian
abortus masih kurang detail. dr. Abdul Latip, M.Kes
121

No Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan Pembimbing


11 02-06-22 Menyampaikan hasil revisi
pebahasan 5.1.1

dr. Abdul Latip, M.Kes

12 03-06-22 Simpulan dan saran


ACC
dr. Abdul Latip, M.Kes

Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan

Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes.


NIP. 196702061990032003
Lampiran 17 122

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
Jl. Pucang Jajar Tengah 56 Surabaya 60282 Website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5027058│Fax 031-5028141 e-mail Webmaster@poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5049649, 5027404│Fax 031-5049649 e-mailjurkeb.poltekkesdepkessby@gmail.com

LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI


Nama :
SUNARTI
NIM :
P27824421176
Program Studi :
Diploma 4 Kebidanan
Judul :
Hubungan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
Pembimbing II : Lilik Triyawati, Amd, Keb., S.Pd., M.Kes

No Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan Pembimbing


1 23-02-22 Konsul pengajuan judul dan
data pendukung
“Hubungan pengetahuan
tentang tanda bahaya
kehamilan, jarak kehamilan
dan Pekerjaan Ibu Hamil
Dengan kejadian abortus di Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
PKM Ngraho” S.Pd., M.Kes

2 24-02-22 Konsultasi/mengajukan
revisi data dukung judul
skripsi
Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
S.Pd., M.Kes
3 28-02-22 Kata pengantar revisi, point
2, 3
Penyesuaian penulisan
literature sesuai panduan Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
skripsi S.Pd., M.Kes

4 10-03-22 Teknik pengumpulan data


disesuaikan
Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
S.Pd., M.Kes

5 12-03-22 Konsultasi hasil revisi


tanggal 10/02/22
Penulisan literature masih
belum sesuai Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
S.Pd., M.Kes
123

No Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan Pembimbing


6 16-03-22 Konsultasi hasil revisi
tanggal 12/03/22
Lengkapi proposal
Persiapkan ujian Skripsi
(Print out proposal yang Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
sudah ACC) S.Pd., M.Kes

7 27-05-22 Konsul bab 4 hasil penelitian


4.1.1.data umum
4.2.1.Data khusus
Tata naskah dan
penulisannya pada skripsi Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
sesuaikan dengan pedoman. S.Pd., M.Kes

8 30-05-22 Konsul hasil revisi dari


4.1.1.data umum
4.2.1.Data khusus Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
4.2.3 Analisis Data S.Pd., M.Kes

9 31-05-22 Konsul pembuatan


Tabel/kolom
Mencantumkan table spss Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
S.Pd., M.Kes

10 01-06-22 Konsul bab 5 Pebahasan


5.2. Hubungan jarak
kehamilan dengan kejadian
abortus masih kurang detail.
Menyampaikan hasil revisi Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
pebahasan 5.1.2 S.Pd., M.Kes

11 02-06-22 Simpulan dan saran isi


sesuaikan dengan tujuan
awal di bab 1 Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
S.Pd., M.Kes

12 03-06-22 Menyampaikan revisi


simpulan dan saran Lilik Triyawati, AMd, Keb.,
ACC S.Pd., M.Kes

Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan

Dwi Purwanti, S.Kp., S.ST., M.Kes.


NIP. 196702061990032003
Lampiran 18 124

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
Jl. Pucang Jajar Tengah 56 Surabaya 60282 Website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5027058│Fax 031-5028141 e-mail Webmaster@poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5049649, 5027404│Fax 031-5049649 e-mailjurkeb.poltekkesdepkessby@gmail.com

Nomor : KP.03.01 / 2 / / 2022


Lampiran :-
Perihal : Permohonan Penguji Skripsi
Kepada Yth.
Sri Anggraeni, SKM., M.Kes

Sesuai dengan kalender akademik perihal pelaksanaan ujian skripsi bagi


mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Surabaya Kelas Alih
Jenjang B Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun Akademik
2021/2022, maka kami mohon dengan hormat kesediaan bapak/ibu untuk menjadi
Penguji Skripsi bagi mahasiswa dibawah ini :
Nama : SUNARTI
NIM : P27824421176
Judul : Hubungan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

Ketua Penguji : Sri Anggraeni, SKM., M.Kes


Anggota Penguji I : dr. Abdul Latip, M.Kes
Anggota Penguji II : Lilik Triyawati., AMd.Keb., SPd.,M.Kes
Dilaksanakan pada
Hari / Tanggal : Selasa, 07 Juni 2022
Pukul : 19.00 s/d 20.00 WIB
Lokasi : Zoom Meeting (Room Semester 6)
Demikian atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui
An. Kaprodi Sarjana Terapan kebidanan
Kaprodi D3 Kebidanan Bojonegoro

Esti Yuliani, S.SiT, S.Pd., M.Kes.


NIP. 19710704 199102 2 004
125

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
Jl. Pucang Jajar Tengah 56 Surabaya 60282 Website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5027058│Fax 031-5028141 e-mail Webmaster@poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5049649, 5027404│Fax 031-5049649 e-mailjurkeb.poltekkesdepkessby@gmail.com

Nomor : KP.03.01 / 2 / / 2022


Lampiran :-
Perihal : Permohonan Penguji Skripsi
Kepada Yth.
dr. Abdul Latip, M.Kes

Sesuai dengan kalender akademik perihal pelaksanaan ujian Skripsi bagi


mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Surabaya Kelas Alih
Jenjang B Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun Akademik
2021/2022, maka kami mohon dengan hormat kesediaan bapak/ibu untuk menjadi
Penguji Skripsi bagi mahasiswa dibawah ini :
Nama : SUNARTI
NIM : P27824421176
Judul : Hubungan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

Ketua Penguji : Sri Anggraeni, SKM., M.Kes


Anggota Penguji I : dr. Abdul Latip, M.Kes
Anggota Penguji II : Lilik Triyawati., AMd.Keb., SPd.,M.Kes
Dilaksanakan pada
Hari / Tanggal : Selasa, 07 Juni 2022
Pukul : 19.00 s/d 20.00 WIB
Lokasi : Zoom Meeting (Room Semester 6)

Demikian atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui
An. Kaprodi Sarjana Terapan kebidanan
Kaprodi D3 Kebidanan Bojonegoro

Esti Yuliani, S.SiT, S.Pd., M.Kes.


NIP. 19710704 199102 2 00
126

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
Jl. Pucang Jajar Tengah 56 Surabaya 60282 Website www.poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5027058│Fax 031-5028141 e-mail Webmaster@poltekkesdepkes-sby.ac.id
Phone 031-5049649, 5027404│Fax 031-5049649 e-mailjurkeb.poltekkesdepkessby@gmail.com

Nomor : KP.03.01 / 2 / / 2022


Lampiran :-
Perihal : Permohonan Penguji Skripsi
Kepada Yth.
Lilik Triyawati., AMd.Keb., SPd.,M.Kes.

Sesuai dengan kalender akademik perihal pelaksanaan ujian Skripsi bagi


mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Surabaya Kelas Alih
Jenjang B Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun Akademik
2021/2022, maka kami mohon dengan hormat kesediaan bapak/ibu untuk menjadi
Penguji Skripsi bagi mahasiswa dibawah ini :
Nama : SUNARTI
NIM : P27824421176
Judul : Hubungan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

Ketua Penguji : Sri Anggraeni, SKM., M.Kes.


Anggota Penguji I : dr. Abdul Latip, M.Kes.
Anggota Penguji II : Lilik Triyawati., AMd.Keb., SPd.,M.Kes.
Dilaksanakan pada
Hari / Tanggal : Selasa, 07 Juni 2022
Pukul : 19.00 s/d 20.00 WIB
Lokasi : Zoom Meeting (Room Semester 6)
Demikian atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui
An. Kaprodi Sarjana Terapan kebidanan
Kaprodi D3 Kebidanan Bojonegoro

Esti Yuliani, S.SiT, S.Pd., M.Kes.


NIP. 19710704 199102 2 004
Lampiran 19 127

BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI

Pada hari Selasa tanggal 07 Juni 2022 telah dilaksanakan ujian skripsi atas nama :

Nama : SUNARTI
NIM : P27824421176
Judul : Hubungan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.
.

Tanda Tangan Mahasiswa

Sunarti
Dengan penguji sebagai berikut :

Ketua : Sri Anggraeni, SKM., M.Kes.


Anggota : 1. dr. Abdul Latip, M.Kes.
2. Lilik Triyawati, AMd, Keb., S.Pd., M.Kes.

Dengan perbaikan

Bab/ Tanda
No Penguji Halaman Perbaikan Tangan
yang direvisi Penguji
1 Sri Anggraeni, SKM., Lampiran Melampirkan abstrak yang
M.Kes Abstrak memuat 250 kata

Bab 4 Interprestasi Nilai r kode


yang betul c

Pemberian garis pada tabel


terbuka

P Value = 0,000 dan


c = 0,530

Kuesioner pada Usia


disebutkan

Gambaran lokasi tempat


penelitian lengkapi fasilitas
SDM yang terbaru

2 dr. Abdul Latip, M.Kes. Bab 4 Data Profil tempat


penelitian dilengkapi
128

Bab/ Tanda
No Penguji Halaman Perbaikan Tangan
yang direvisi Penguji
Tabel terbuka diberikan
garis

Abstrak Abstrak lampirakan


Sertifikat layak etik
dilampirkan
Lanjutkan ke Manuscrip

Bab 5 Pembahasan
Opini peneliti masih belum
jelas
Penelitian dari juornal
dikurangi

3 Lilik Triyawati, AMd, Lampiran Abstrak dilampirkan


Keb., S.Pd., M.Kes. dilengkapi Sertifikat layak etik
dilampirkan
Lanjutkan ke Manuscrip
Surat ijin penelitian
dilampirkan
Jawaban dari tempat
penelitian dilampirakan

Bab 3 Langkah perijinan dari dinas


Penanaman Modal dihapus

Bab 4 Gambaran lokasi penelitian


Lebih terperinci

Surabaya, 07 Juni 2022


Mengetahui
Ketua Penguji
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan

Dwi Purwanti, S.Kp., M.Kes. Sri Anggraeni,SKM., M.Kes.


NIP. 196702061990032003 NIP. 19670719 199203 2 008
Lampiran 20 129

DAFTAR HADIR
UJIAN SKRIPSI

Panitia Ujian Skripsi Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Kampus


Bojonegoro Poltekkes Kemenkes Surabaya telah melaksanakan Ujian Skripsi :

Nama : SUNARTI
NIM : P27824421176
Judul : Hubungan Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan, jarak
Kehamilan Dan Pekerjaan Ibu Hamil Dengan Kejadian Abortus
Di Puskesmas Ngraho Bojonegoro.

Hari/Tanggal : Selasa, 07 Juni 2022


Pukul : 19.00 s/d 20.00 WIB
Tanda Tangan Mahasiswa

Sunarti
Dengan tim penguji sebagai berikut :

1 Ketua Penguji : Sri Anggraeni, SKM., M.Kes. ………

2 Anggota I : dr. Abdul Latip, M.Kes. ………

3 Anggota II : Lilik Triyawati, AMd, Keb., S.Pd., M.Kes. ………

Surabaya, Juni 2022

Mengetahui
An. Kaprodi Sarjana Terapan
kebidanan
Kaprodi D3 Kebidanan Bojonegoro

Esti Yuliani, S.SiT, S.Pd., M.Kes.


NIP. 19710704 199102 2 004

Anda mungkin juga menyukai