M UMUR 47
TAHUN G6P5A0 DENGAN KPD
Disusun Oleh
NIM : 4 1540118060
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Ilmiah
NIM : 41540118060
NIP.197603032006052002 NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberi kesempatan, kesehatan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
laporan ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan Persalinan Patologis pada Ny. I Umur 47
Tahun Dengan KPD” yang diajukan untuk memenuhi persyaratan praktik Kebidanan
Patologis program studi DIII Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Sorong.
Selesainya laporan ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan arahan berbagai pihak,
sehingga penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ariani Pongoh, S.ST., M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Sorong.
2. Sunaeni,M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Sorong.
3. Adriana Egam, S.SiT., M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan.
4. Zaenab Ismail, S.ST, M.Kes selaku wali kelas DIII Kebidanan Tingkat IIIB telah
memberikan masukan dan saran guna kesempurnaan Laporan Ilmiah ini.
5. Harlinah, S.ST, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,
arahan, bantuan dan masukan dalam penyempurnaan laporan ilmiah ini.
6. Direktur dan Seluruh staf Rumah RSUD. Sakit Sele Be Solu yang telah memberikan
ijin, bantuan dan fasilitas dalam pengambilan data awal dan melakukan praktik klinik
sehingga laporan ilmiah ini selesai dengan baik.
7. Klien Ny. M dan keluarga yang telah bersedia dan meluangkan waktu untuk menjawab
dan mengikuti semua pertanyaan dan arahan yang telah diberikan oleh peneliti sehingga
laporan ilmiah ini selesai dengan baik.
8. Seluruh Dosen dan Staf pengajar di Politeknik Kesehatan Kementrerian Kesehatan
Sorong yang telah membantu penulis dalam masa perkuliahan dan penyusunan laporan
ilmiah ini.
9. Teristimewa kepada kedua orang tua yang selalu mendoakan, mengasihi dan
menyayangi, memberikan dukungan dan senantiasa memberikan yang terbaik dalam
meraih cita-citaku.
10. Kepada teman-teman jurusan DIII Kebidanan yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah memberikan saran, masukan dan motivasi dalam penulisan laporan ilmiah ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu, memotivasi
dan memberi saran sehingga penyusunan laporan ilmiah ini selesai dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
besar harapan penulis atas kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan laporan ilmiah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ilmia ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan dan untuk penelitian selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya
melahirkan/ sebelum inpartu , pada pembukaan <3 cm pada primipara dan <5 cm
pada multipara. Hal ini terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya
melahirkan(Nugroho, 2013: 113).
KPD biasanya terjadi pada usia kehamilan yang sangat awal yaitu usia
kehamilan sebelum 28 minggu atau pada trimester ketiga (Antara 28 minggu hingga
34 minggu), hal ini biasanya di sebabkan apabila leher rahim tertutup atau melebar.
Kemungkinan yang menjadi faktor predisposisi pada KPD adalah paritas, kelainan
selaput ketuban, usia ibu, serviks yang pendek, indeksi, serviks yang inkompeten,
trauma, gemeli, hidromnion, kelainan letak, alkohol, dan merokok (Nugrahini, et
al:2017).
Komplikasi yang bisa di sebabkan KPD pada ibu yaitu infeksi masa nifas,
meningkatkan operatf obstetric (khususnya SC), morbiditas, mortalitas maternal.
Sedangkan pada janin KPD dapat menyebabkan prematuritas (sindrom distress
pernafasan, hipotermia, masalah pemberian makan pada neonatal, perdarahan
intraventikuler, gangguan otak, dan resiko cerebral palsy, anemia, skor APGAR
rendah, ensefelopati,cerebral palsy, perdarahan intracranial,gagal ginjal, distress
pernafasan). Dan oligohidromnion (sindrom defornits janin, hipolapsia paru,
deformitas ekstrimitas dan pertumbuhan janin terhembat), morbiditas dan mortalitas
perinatal(Marni dkk,2016:105-106).
Penyebab Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi menurut dinas
kesehatan RI tahun 2013 yaitu perdarahan, infeksi, dan abortus. Ketuban pecah dini
adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum inpartu atau persalinan, yaitu
apabila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multi kurang dari 5 cm.
dalam keadaan normal ketuban pecah pada saat persalinan. Bila periode laten panjang
dan ketuban sudah pecah, maka akan menyebabkan infeksi yang bisa menyebabkan
kematian ibu (Sofian,2013).
Penyebab kematian langsung ibu akibat dari penyakit penyulit kehamilan,
persalinan, dan nifas. misalnya infeksi, eklamsia, perdarahan, emboli air ketuban,
trauma anestesi, trauma operasi, dan lain-lain. Infeksi yang banyak dialami oleh ibu
sebagian besar merupakan akibat dari adanya komplikasi/penyulit kehamilan, seperti
febris, korioamnionitis, infeksi saluran kemih, dan sebanyak 65% adalah KPD karena
KPD yang banyak menimbulkan infeksi pada ibu dan bayi.
KPD disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya
tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran
disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. KPD
merupakan suatu kejadian obstetrik yang banyak ditemukan, dengan insiden sekitar
10,7% dari seluruh persalinan, dimana 94% diantaranya terjadi pada kehamilan cukup
bulan. Ini terjadi pada sekitar 6-20% kehamilan.
Kesakitan dan angka kematian ibu masih merupakan masalah serius di Negara
bekembang. Menurut World Health Organization (WHO) menegeskan setiap tahun
sejumlah 358.000 ibu meninggal saat bersalin di mana 355.000(99%) dari Negara
berkembang. Angka Kematian Ibu(AKI) di Negara berkembang merupakan peringkat
tertinggi dengan 290 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup jika di bandingkan
dengan AKI di Negara maju yaitu 14 kematian per 100.000 kelahiran hidup. AKI
tahun 2015 di dunia yaitu 303.000 menurun sekitar 44% di bandingkan dengan tahun
1990(WHO 2015).
B. TUJUAN
1) Umum
Setelah melakukan praktik Asuhan Kebidanan pada Ny. H usia 25 tahun
selama persalinan diharapkan mahasiswi dapat melaksanakan asuhan kebidanan
menurut 7 langkah varney dengan menggunakan pendekatan standar asuhan
kebidanan dan SOAP
2) Tujuan Khusus
Mahasiswi mampu melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. H umur 25 tahun.
menggunakan pendekatan tujuh langkah varney dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian secara detail pada Ny. M usia 47
tahun selama persalinan
b. Mahasiswa mampu menginterprestasi data Ny. M usia 47 tahun selama
pesalinan
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang muncul dari
hasil pengkajian pada Ny. M usia 47 tahun selama persalianan
d. Mahasiswa dapat mengantisipasi masalah potensial yang timbul dari masalah
atau diagnosa pada Ny. M usia 47 tahun selama persalinan
e. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera pada bayi Ny. M usia
47 tahun selama persalinan
f. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana dan mampu melakukan
implementasi pada masalah yang muncul dalam asuhan kebidanan pada Ny.
M usia 47 tahun selama persalinan
g. Mahasiswa dapat mengevaluasi semua tindakan yang sudah dilakukan pada
Ny. M usia 47 tahun selama persalinan
h. Mahasiswa dapat membuat pendokumentasian SOAP pada Ny. M usia 47
tahun selama persalinan.
C. MANFAAT
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan referensi, sumber literatur, sebagai bahan
dokumentasi dan bahan perbandingan untuk laporan ilmia selanjutnya, sehingga
dapat menambah wawasan dan mengembangkan teori yang ada.
2. Bagi Institusi Kesehatan
Diharapkan laporan ilmiah ini dapat dijadikan bahan referensi dalam
meningkatkan asuhan kebidanan pada ibu bersalin sesuai dengan prosedur dan
standar praktik kebidanan di puskesmas.
3. Bagi Mahasiswa
Dapat melakukan Asuhan Kebidanan persalinan patologis sesuai dengan 7
langkah varney dan soap.
BAB II
TINJAUAN TEORI
TINJAUAN KASUS
NO.REGISTER : 125121
MASUK RS TANGGAL, JAM : 6 Mei 2021, 11. 00 WIT
DIRAWAT DIRUANG : VK
epsi ggal an al
1 Suntik 2007 Bidan Puskesmas Haid 2008 Mandiri -
3 bulan tidak
lancar
2 Suntik 2008 Bidan Puskesamas Haid 2009 Mandiri -
1 bulan tidak
lancar
dan
BB
menur
un
3 Implan 2013 Bidan Puskesmas BB 2014 Bidan Puskes
menur mas
un
4 Mandiri
5 Mandiri
9. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang perna/sedang diderita
Ibu mengatakan tidak perna atau sedang menderita penyakit apapun.
b. Penyakit yang perna/sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak perna atau sedang menderita penyakit
apapun.
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada riwayat keturunan kembar.
10. Makan terakhir : Ibu mengatakan makan terakhir tanggal 6 Mei 2021 jam
10.00 wit Jenis makanan nasi ikan dan sayur
Minum terakhir : Ibu mengatakan minum terakhir tanggal 6 Mei 2021
jam 10.00 wit jenis air putih
11. Buang air besar terakhir : Ibu mengatakan buang air besar terakhir
tanggal 6 Mei 2021 jam 06.00 wit
Buang air kecil terakhir : Ibu mengatakan buang air kecil terakhir tanggal
6 Mei 2021 jam 10.00 wit
12. Istirahat/tidur dalam 1 hari terakhir : Ibu mengatakan susah tidur dan
gelisa
13. Keadaan psiko social spiritual/kesiapan menghadapi proses persalinan
a. Pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan dan proses persalinan
Ibu mengatakan telah mengetahui tanda-tanda dan proses persalinan.
b. Persiapan persalinan yang telah dilakukan (pendamping ibu, biaya,
ddl)
Ibu mengatakan pendamping dan biaya persalinan sudah disiapkan.
c. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang dihadapi
Ibu mengatakan suami dan keluarga memberikan dukungan serta doa
untuk proses persalinannya.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik Kesadaran :
Composmentis
b. Status emosional : Baik
c. Tanda Vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 80 kali per menit
Pernafasan : 22 kali per menit
Suhu : 36,8 C
d. TB : 155 cm
BB : Sebelum hamil 45 kg, BB sekarang 50
kg
LILA : 23 cm
e. Kepala dan leher
Edema wajah : Tidak
Cloasma gravidarum +/_ : -
Mata : Simetris
Mulut : Simetris, lembab
Leher : Tidak ada pembengkakan teroid
f. Payudara : Simetris
Bentuk areola mammae : Bulat
Putting susu : Menonjol
Colostrum : Belum keluar
g. Abdomen
Bentuk : Bulat sesuai usia kehamilan
Bekas luka : Tidak ada
Strie gravidarum : Ada
Palpasi leopold
Leopold I : TFU ½ pusat px, pada fundus
teraba bulat lunak dan tidak melenting, kesimpulan bokong.
Leopold II : Pada perut sebelah kanan ibu
teraba panjang, lurus, keras, kesimpulannya punggung janin dan
diperut sebelah kiri teraba bagian kecil-kecil kesimpulannya
ekstremitas janin.
Leopold III : Pada perut bagian bawah teraba
bagian bulat, keras dan melenting, kesimpulannya kepala.
Leopold IV : Kedua ujung jari tidak menyatu,
bagian terendah sudah masuk PAP hodge 2
Osbirn tets : Tidak
TBJ : 2581 gram
Auskultasi DJJ : Punctum maksimum punggung
kanan
Frekuensi : 133 kali per menit
His : Frekuensi : 2kali dalam 10
menit
Durasi : 20 detik
Kekuatan : Sedang
Palpasi supra public : Tidak
h. Punggung : Tidak ada nyeri
i. Pinggang : Tidak ada nyeri
j. Ekstremitas
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Reflek patella : Kanan (+) Kiri (+)
Kuku : Bersih dan tidak pucat
k. Genetalia luar
Tanda chadwich : Tidak ada
Varices : Ada dibagian labia kiri
Bekas luka : Tidak ada
Kelenjar bartholini : Tidak ada
Pengeluaran :
l. Anus
Hemoroid : Tidak ada
m. Pemeriksaan dalam, tanggal 06 Mei 2021 jam 11.00 wit oleh bidan
Pembukaan serviks : 3 cm
Ketuban : -
Molase : Tidak ada
Denominator : UUK
Penurunan : Hodge II
Konsistensi serviks : Tebal,
Pelepasan : Lendir dan darah
n. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
HEMATOLOG HASIL NORMAL
I
WBC 9,1 3,8 - 10,6
RBC 3,67 4,4 - 5,90
HGB 9,1 12,0 - 16,0
HCT 29,6 40,0 - 54,0
PLT 209 150 - 400
PCT 0,20 0,100 - 0,500
MCV 80,7 76 – 96
MCH 24,8 27 – 32
MCHC 30,7 23 – 36
RDW 17,0 11,6 - 14,8
MPV 9,4 4,0 - 11,0
PDW 11,3 11,6 - 14,8
LYM 12,0 20,0 - 40,0
MON 6,7 4,0 - 8,0
NEUT 81,3 40,0 - 70,0
V. INTERVENSI
Asuhan kebidanan patologis pada Ny. M G6P5A0 umur 47 tahun hamil aterm
dengan ketuban pecah dini, direncanakan asuhan kebidanan berdasarkan interpretasi
data dasar, telah dilakukan USG dengan hasil janin tunggal, air ketuban sedikit, HPL
27 Mei 2021, presentasi kepala, diagnosa potensial serta kebutuhan penanganan
segera yaitu diantaranya :
1. observasi keadaan umum, DJJ, His karena ketuban sudah pecah dan ada
pembukaan belum lengkap.
2. Kolaborasi dengan dokter SpOG akan asuhan yang akan diberikan.
3. Berikan support mental pada ibu dan keluarga.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 06 Mei 2021 Jam : 11.00 wit
1. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa ibu dan
janin dalam keadaan baik.
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
3. Mengobservasi DJJ, dan his setiap 30 menit
4. Kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi tablet cefadroxil 2x1
dan pemberian drip oksitosin dengan cairan infuse rl 500 ml + oksitosin 5 iu.
5. Menganjurkan ibu untuk mengkosongkan kandung kemih.
6. Memberikan intake makanan dan minuman pada ibu.
7. Memberikan support mental pada ibu dan keluarga.
VII. EVALUASI
Tanggal : 06 Mei 2021 Jam : 11. 30 wit
1. Ibu mengerti bahwa keadaannya dan janinnya saat ini dalam keadaan baik,
sehinnga ibu lebih tenang dan kecemasan ibu berkurang.
2. Tanda – tanda vital dalam batas normal : TD : 100/70 mmHg S : 36,6 oC N : 88
x/menit P : 22 x/menit.
3. DJJ : 133x/menit, his tidak ada.
4. Telah lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi tablet
cefadroxil 2x1 dan pemberian drip oksitosin dengan cairan infuse rl 500 ml +
oksitosin 5 iu.
5. Ibu mengerti dan telah mongkosongkan kandung kemih.
6. Ibu dan keluarga bersedia untuk memberikan intek makanan dan minuman.
7. Ibu mendapatkan support, Ibu dan keluarga merasa tenang.
DATA PERKEMBANGAN I
A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah sejak tanggal 05 Mei 2021
2. Ibu mengatakan ketuban pecah sejak tanggal 06 Mei 2021 pukul 08.00 wit
3. Ibu mengatakan keluar lindir bercampur darah sejak pukul 08.30 wit
4. Ibu mengatakan HPHT tanggal 20 Agustus 2020
5. Ibu mengatakan nafsu makan baik dan tidak ada pantangan
6. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit serius
7. Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit seperti jantung,
hipertensi, asma, diabetes militus, dan penyakit menular lainnya seperti
Tubercuolosis (TBC), malaria, hepatitis, dan penyakit menular seksual
(PMS)
8. Ibu mengatakan tidak pernah di rawat di puskesmas dan di rumah sakit
karena penyakit yang serius.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Baik
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 88 kali per menit
Pernafasan : 22 kali per menit
Suhu : 36,80C
Antropometri
TB : 155 cm
BB : Sebelum hamil 45 kg, BB sekarang 50 kg
LILA : 23 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala dan leher
Edema wajah : Tidak
Cloasma gravidarum +/_ : -
Mata : Simetris
Mulut : Simetris, lembab
Leher : Tidak ada pembengkakan teroid
3. Abdomen
Bentuk : Bulat, pembesaran sesuai usia
kehamilan
Bekas luka : Tidak ada
Strie gravidarum : Ada
Palpasi leopold
Leopold I : TFU ½ pusat px, pada fundus teraba
bulat lunak dan tidak melenting, kesimpulan bokong.
Leopold II : Pada perut sebelah kanan ibu teraba
panjang, lurus, keras, kesimpulannya punggung janin dan diperut sebelah
kiri teraba bagian kecil-kecil kesimpulannya ekstremitas janin.
Leopold III : Pada perut bagian bawah teraba bagian
bulat, keras dan melenting, kesimpulannya kepala.
Leopold IV : Kedua ujung jari tidak menyatu, bagian
terendah sudah masuk PAP hodge 2
Osbirn tets : Tidak
TBJ : 2581 gram
Auskultasi DJJ : Punctum maksimum punggung kanan
Frekuensi : 133 kali per menit
His : Frekuensi : 2 kali dalam 10
menit
Durasi : 20 detik
Kekuatan : Sedang
Palpasi supra public : Tidak
4. Ekstremitas
Edema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Reflek patela : Kanan (+) kiri (+)
Kuku : Bersih dan tidak pucat
5. Genetalia luar
Varices : Ada dilabia
Bekas luka : Tidak ada
Kelenjar bartholini : Tidak ada
Pemeriksaaan dalam : Pembukaan serviks : 3 cm
Ketuban : Jernih
Molase : Tidak ada
Denominator : UUK
Penurunan : Hodge II
Konsistensi serviks : Tebal
Pelepasan : Lendir
darah
6. Anus
Hemoroid : Tidak ada
C. ASSESMENT
Ny. M umur 47 tahun G6P5A0 aterm inpartu kala I fase laten dengan KPD.
D. PLANNING
1. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa
ibu dan janin dalam keadaan baik.
Hasil : Telah melakukan pemeriksaan keadaan umum ibu dan
janin baik sesuai hasil pemeriksaan TD : 100/80, N : 88x/menit, R :
22x/menit, S : 36,80C , DJJ : 133x/menit, TFU : 29 cm, LP : 89 m, TBJ :
2581 gram
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
3. Mengobservasi DJJ, dan his setiap 30 menit
4. Kolaborasi dengan dokter SpOG dalam pemberian terapi tablet cefadroxil
2x1 dan pemberian drip oksitosin dengan cairan infuse RL 500 ml + oksitosin
5 iu.
Hasil : Telah diberikan terapi tablet cefadroxil 2x1 dan telah
terpasang drip oksitosin dengan cairan infuse RL 500 ml + oksitosin 5 iu.
5. Menganjurkan ibu untuk mengkosongkan kandung kemih.
Hasil : Ibu bersedia mengkosongkan kandung kemih.
6. Memberikan intake makanan dan minuman pada ibu.
Hasil : Ibu bersedia diberikan intake makanan dan minuman dari
keluarga
7. Memberikan support mental pada ibu dan keluarga.
Hasil : Ibu dan keluarga merasa tenang
DATA PERKEMBANGAN II
A. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan rasa nyeri sudah mulai terus menerus dirasakan tembus ke
belakang.
B. DATA OBJEKTIF
Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis TD: 100/80
mmHg
N : 80x/menit S : 36,60C R : 22x/menit DJJ : 128x/menit
His : 3x10 menit”30” VT : pembukaan 8 cm, porsio tipis penurunan
kepala hodge III.
C. ASSESMENT
Ny. M umur 47 tahun G6P5A0 aterm inpartu kala I fase aktif .
D. PLANNING
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
Hasil : Telah melakukan pemeriksaan keadaan umum ibu dan
janin baik sesuai hasil pemeriksaan TD : 100/80, N : 88x/menit, R :
22x/menit, S : 36,60C .
2. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang dirasakan yaitu adanya
penekanan pada ujung-ujung syaraf dan ketegangan uterus saat
berkontraksi.
Hasil : telah di jelaskan dan ibu mengerti.
3. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat
kontraksi dengan cara ibu menarik nafas panjang melalui hidung dan
dikeluarkan melalui mulut. Hasil : ibu bersedia melakukannya
4. Menganjurkan ibu untuk miring ke kiri agar suplai oksigen ke janin
menjadi lancar. Hasil : ibu bersedia melakukannya yaitu dengan
mengambil posisi miring ke kiri.
5. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum di sela-sela kontraksi agar ibu
memiliki tenaga untuk mengedan.
Hasil : ibu bersedia melakukan anjuran yang di berikan dan ibu makan
dan minum di sela-sela kontraksi.
6. Mengobservasi His, Nadi, DJJ setiap 30 menit, dan mengobservasi VT setiap 2-4 jam
atau jika ada indikasi.
A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan sakit yang dirasakan semakin kuat
2. Ibu mengatakan ingin BAB dan ibu merasakan adanya tekanan pada anus
3. Ibu mengatakan adanya dorongan untuk meneran
4. Ibu mengatakan sakitnya bertambah kuat dan tembus kebelakang
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
3. Kontraksi uterus 5 x 10 menit, dengan durasi 40-45 detik. Frekuensi DJJ
140 x/menit.
4. Tanda-tanda vital TD : 110/80 mmHg S : 37oC N : 80 x/menit P : 22
x/menit
5. Tampak tanda dan gejala kala II dimana :
a) Tampak Perineum menonjol.
b) Vulva vagina dan sfingter ani membuka.
c) Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur dengan darah.
d) Tampak rambut bayi pada vulva
C. ASSESMENT
Ny. M umur 47 tahun G6P5A0 aterm inpartu kala II.
D. PLANNING
Tanggal : 06 Mei 2021 Jam : 20.00 wit
1. Melihat tanda dan gejala kala II
Hasil : tampak tanda dan gejala kalaII
Adanya dorongan kuat untuk meneran
Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan
vagina
Perineum menonjol Vulva, vagina dan spingter ani membuka
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan 1 ampul oksitosin dan memasukkan alat suntik sekali pakai
ke dalam wadah partus set.
Hasil : alat dan bahan telah siap.
3. Memakai celemek plastic
Hasil : celemek telah di pakai
4. Melepas semua perhiasan yang dipakai di tangan, lalu mencuci tangan di
bawah air mengalir dengan tekhnik 6 langkah
Hasil : tangan telah di cuci
5. Menggunakan sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi pada tangan kanan
yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam.
Hasil : sarung tangan telah dipakai
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan
oksitosin dan letakkan kembali kedalam wadah partus set.
Hasil : spoit telah di isi dengan oksitosin dan telah di letakkan kembali di
wadah partus set.
7. Membersihkan vulva dan perineum, mengusapnya dengan hati-hati dari
depan kebelakang dengan menggunakan kapas DTT.
Hasil : vulva dan perineum telah dibersihkan.
8. Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan lengkap (bila
selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap, lakukan
amniotomi).
Hasil : pemeriksaan dalam tanggal 06 Mei 2021 pukul 20.00 wit
Pembukaan serviks : 10 cm
Ketuban : 0
Molase : Tidak ada
Denominator : UUK
Penurunan : Hodge IV
Konsistensi serviks : Lunak
Pelepasan : Lendir dan darah
9. Mendekontaminasi sarung tangan kotor kedalam larutan clorin 0,5 % dan
membukanya secara terbalik, lalu rendam selama 10 menit
Hasil : sarung tangan telah dibuka secara terbalik dan didekontaminasi di
larutan clorin 0,5 % selama 10 menit.
10. Memeriksa DJJ setelah kontraksi, untuk memastikan DJJ dalam batas
normal yaitu 120-160 x/menit
Hasil : DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur pada kuadran kanan perut ibu
bagian bawah dengan frekuensi 140 x/menit.
11. Beritahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin serta ibu dalam keadaan baik.
Hasil : ibu dan keluarga telah di beritahu
12. Minta keluarga untuk membantu menyiapkan posisi meneran (Bila ada
rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu keposisi
setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa
nyaman). Hasil : keluarga bersedia membantu
13. Lakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran, diantaranya : bimbing ibu untuk meneran saat ibu
mempunyai keinginan untuk meneran, berikan dukungan dan semangat
atas usaha ibu untuk meneran, anjurkan ibu beristirahan diantara kontraksi
dan anjurkan ibu untuk minum di sela-sela kontaksi.
Hasil : telah dilakukan pimpinan meneran, ibu beristirahat dan minum
diantara kontraski, serta ibu telah diberi semangat.
14. Jika ibu tidak memiliki keinginan untuk meneran, anjurkan ibu untuk
berjalan, jongko, atau mengambil posisi yang dianggab nyaman.
Hasil : ibu telah memilih posisi yang nyaman yaitu dengan posisi miring
kiri
15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan
handuk bersih diatas perut ibu.
Hasil : handuk bersih telah di letakkan diatas perut ibu
16. Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
Hasil : telah dilakukan
17. Membuka partus set untuk memastikan kelengkapan alat dan bahan.
Hasil : alat dan bahan telah lengkap
18. Memakai sarung tangan steril pada kedua tanganHasil : sarung tangan
steril telah dipakai
19. Setelah kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, lakukan
penyokongan dengan melindungi perineum dengan satu tangan yang
dilapisi dengan kain bersih dan kering, kemudian letakkan tangan yang
lain pada kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut untuk mencegah
terjadinya gerakan difleksi maksimal.
Hasil : telah dilakukan penyokongan dan kepala bayi telah lahir.
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika
hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
Hasil : tidak terjadi lilitan tali pusat
21. Tunggu kepala sampai melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Hasil : kelapa telah melakukan putaran paksi luar secara spontan .
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar secara spontan, lakukan
pegangan secara biparietal, dengan menempatkan kedua tangan pada sisi
muka bayi. Anjurkan ibu menerang pada kontraksi berikutnya, dengan
lembut tarik bayi kebawah untuk mengeluarkan bahu depan, kemudian
tarik keatas untuk mengeluarkan bahu belakang.
Hasil : pengangan biparietal telah dilakukan, dan kedua bahu telah lahir.
23. Setelah kedua bahu bayi lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah, Gunakan tangan
atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
Hasil : telah dilakukaan bahu dan lengan bayi telah lahir.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
kepunggung, bokong, tungkai dan kaki serta pegang masing-masing kaki
dengan ibu jari dan jari-jari lainnya.
Hasil : telah dilakukan, dan bayi lahir spontan tanggal 06 Mei 2020 pukul
20.15 wit dengan jenis kelamin perempuan.
25. Lakukan penilaian sepintas, dengan menilai apakah bayi menangis kuat,
bernafas tanpa kesulitan, bayi bergerak aktif dan bagiamana warna
kulitnya. Hasil : bayi lahir segera menangis, bernafas tanpa kesulitan,
bergerak aktif dan kulit tubuh kemerahan.
26. Bersihkan dan keringkan bayi mulai dari muka, kepala, bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks caseosa.Ganti
handuk yang basah dengan handuk kering dan biarkan bayi di atas perut
ibu.
Hasil : bayi telah dibersihkan dan di keringkan.
DATA PERKEMBANGAN IV
A. DATA SUBJEKTIF
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah.
2. Ibu tampak senang dengan kelahiran bayinya.
3. Ibu mengatakan plasenta atau ari-arinya belum lahir
B. DATA OBJEKTIF
1. Bayi lahir spontan segera menangis, tanggal 06 Mei 2020 pukul 20:15 wit,
dengan jenis kelamin perempuan, BBL = 2700 gram, PB = 48 cm, LK/LD
= 32/30 CM A/S = 8/9
2. Kontraksi uterus baik, teraba bulat dan keras
3. Tinggi fundus uteri setinggi pusat.
4. Plasenta belum lahir
5. Kandung kemih ibu kosong
C. ASSESMENT
Ny. M umur 47 tahun G6P5A0 aterm inpartu kala III.
D. PLANNING
1. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak tidak ada lagi bayi dalam
uterus. Hasil : ibu hamil tunggal.
2. Memberitahu ibu bahwa ia akan oksitosin agar uterus berkontraksi baik.
Hasil : ibu telah di beritahu dan ibu bersedia di suntik
3. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM di
1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menuntikkan
oksitosin). Hasil : oksitosin telah disuntikkan.
4. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Dengan mendorong tali pusat kearah distal (ibu) dan
jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama. Hasil : tali
pusat telah diklem.
5. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.
Hasil : tali pusat telah digunting.
6. Lakukanpengikatan tali pusat dengan benang steril pada satu sisi
kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya
dengan simpul kunci pada sisi lainnya. Atau dilakukan penjepitan tali
pusat dengan penjepit tali pusat.
Hasil : tali pusat telah di ikat dengan benang steril.
7. Letakkan bayi secara tengkurap di dada ibu agar ada kontak kulit ibu dan
bayi, Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada/perut ibu.
Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari putting payudara ibu.
Hasil : telah dilakukan.
8. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan bersih lalu pasamh topi
dikepala bayi.
Hasil : bayi dan ibu telah di selimuti dengan kain hangat dan bayi telah di
pasangkan topi.
9. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
Hasil : klem telah di pindahkan.
10. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis,
untuk mendeteksi, sementara itu tangan lain meregangkan tali pusat. Hasil
: telah dilakukan
11. Setelah uterus berkontraksi, regangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus kearah belakang-atas (dorso cranial)
secara hatihati (untuk mencegah inversion uteri). Jika plasenta tidak lahir
setelah 30 – 40 detik, hentikan peregangan tali pusat dan menunggu
hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur. Hasil :telah
dilakukan dorongan dorso cranial
12. Melakukan peregangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta
terlepas, minta ibu meneran sambil penolong meregangkan tali pusat
dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros
jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorsokranial). Hasil : telah dilakukan.
13. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati, pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah jarum jam untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
robeknya selaput ketuban. Hasil : plasenta telah lahir 5 menit setelah bayi
lahir pada tanggal 06 Februari 2021 pukul 20.20 wit
14. Segera setelah plasenta lahir, lakukan masase pada fundus uteri dengan
menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari
tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras). Hasil :
telah dilakukan masase uterus
15. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah
lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia. Hasil :
plasenta lahir lengkap kotiledon dan selaput ketubannya.
16. Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum.Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
Hasil : telah dilakukan,dan terjadi laserasi derajat 1 mukosa vagina dan
melakukan heacting.
17. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam. Hasil : telah dilakukan, dan uterus berkontraksi dengan baik
teraba bundar dan keras.
18. Biarkan bayi melakukan kontak kulit dengan ibu paling sedikit 1 jam.
Hasil : telah dilakukan, dengan membiarkan bayi melakukan kontak kulit
selam 1 jam.
19. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata
antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg secara intramuskuler (IM) di
paha kiri anterolateral. Hasil : bayi telah di beri tetes mata/salep mata
antibiotic profilaksis, dan telah di suntikkan vitamin K secara
intramuskuler di paha kiri anterolateral. - Hasil penimbangan/pengukuran
BBL= 2700 gram PB = 48 cm LK = 32 cm LD = 30 cm.
20. Setelah satu jam pemberian suntikkan vitamin K, lakukan penyuntikan
imunisasi hepatitis B pada paha kanan antero lateral secara intramuscular.
Hasil : telah dilakukan penyuntikkan hepatitis B di paha kanan antero
lateral secara intramuscular (IM).
DATA PERKEMBANGAN V
A. DATA SUBJEKTF
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah, setelah melahirkan.
2. Ibu mengatakan belum BAB setelah melahirkan dan sudah BAK.
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal TD = 100/70 mmHg S =36,6oC N =
80 x/menit P = 21x/menit
4. Plasenta dan selaput ketuban telah lahir lengkap
5. Ibu tampak kelelahan setelah proses persalinan
6. Konraksi uterus baik, teraba bundar dan keras
7. Jumlah perdarahan ± 150 cc
C. ASSESMENT
Ny. M umur 47 tahun G6P5A0 aterm inpartu kala IV.
D. PLANNING
1. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan pencegahan perdarahan pervaginam,
15 menit pada jam pertama pasca persalinan, dan 30 menit pada jam
kedua pasca persalinan.
Hasil : telah dilakukan pemantauan dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam, serta kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras.
2. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi.
Hasil : telah dilakukan dan ibu mengerti yang diajarkan.
3. Mengevaluasi dan mengstimulasi jumlah kehilangan darah setiap 15 menit
selama 1 jam pasca persalinan, dan setiap 30 menit pada jam kedua pasca
persalinan.
Hasil : jumah perdarahan tanggal 06 Mei 2021 pada pukul 20.20 wit
adalah 150 cc
4. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ibu , tinggi fundus uteri,
kontraksi uterus dan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pasca
persalinan dan setiap 30 menit pada jam ke 2 pasca persalinan.
Hasil :
N Waktu TD Nadi Suh Tinggi Kontraksi Kantong Perdarah
o (wit) (mmHg (x/m u fundus uterus kemih an
) enit) uteri
I 20.20 100/80 80 36,6o 1 Jrbpst Baik Kosong 150 cc
C
20.35 100/80 80 1 Jrbpst Baik Kosong 100 cc
20.50 100/80 80 1 Jrbpst Baik Kosong 50 cc
21.25 100/80 80 1 Jrbpst Baik Kosong 40 cc
II 21.40 100/80 80 36,6o 2 Jrbpst Baik Kosong -
C
22.10 100/80 80 2 Jrbpst Baik Kosong -
5. Periksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
(40- 60 x/menit) serta suhu tubuh normal yaitu (36.5oC - 37.5oC).
Hasil : telah dilakukan pemeriksaan dan bayi bernafas normal dengan
pernapasan 48 x/menit dan suhu tubuh normal yaitu 37oC
6. Tempatkan semua peralatan bekas pakai kedalam larutan klorin 0.5 %
untuk didekontaminasi (selama 10 menit). Cuci dan bilas setelah
didekontaminasi.
Hasil : telah dilakukan, dan peralatan telah direndam dilarutan klorin
untuk didekontaminasi.
7. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi kedalam tempat sampah yang
sesuai.
Hasil : telah dilakukan
8. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lendir dan darah. dan bantu ibu memakai pakaian bersih dan
kering.
Hasil : ibu telah dibersihkan, dan ibu telah memakai pakaian bersih dan
kering.
9. Pastikan ibu merasa aman dan nyaman. Bantu ibu untuk memberikan ASI
kepada bayinya, dan anjurkan keluarga untuk member ibu minuman dan
makanan yang diinginkan.
Hasil : ibu telah merasa nyaman, ibu telah menyusui bayinya, dan ibu
telah makan dan minum di bantu oleh keluarga.
10. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0.5 %
Hasil : telah dilakukan
11. Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0.5 %, dan buka
secara terbalik dengan bagian dalam ke luar, lalu rendam dalam laruran
klorin 0.5 % selama 10 menit.
Hasil : telah dilakukan.
12. Cuci kedua tangan dengan sabun dibawah air mengalir dengan
menggunakan teknik cuci tangan 7 langkah.
Hasil : telah dilakukan dan tangan telah di cuci.
13. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang).
Hasil : partograf telah di lengkapi.
PEMBAHASAAN
Pada bab ini akan menguraikan pembahasan tenatang asuhan kebidanan pada Ny “M”
dengan persalinan patologis di RSUD. Sele Be Solu Kota Sorong. Asuhan ini dilakukan
selama satu hari yang dimulai saat pasien masuk di puskesmas sampai pasien dipindahkan ke
ruang nifas, dimana asuhan yang dilakukan berlanjut pada proses pengakhiran kehamilan
yang mencakup kala I-IV persalinan.
Dalam hal ini, pembahasan akan diuraikan secara narasi berdasarkan pendekatan
asuhan kebidanan dengan tujuh langkah varney yaitu : pengumpulan data dasar, merumuskan
diagnosis atau masalah aktual, merumuskan diagnosis atau masalah potensial, melaksanakan
tindakan segera atau kolaborasi, merencanakan tindakan asuhan kebidanan, melakukan
tindakan asuhan kebidanan, dan mengevaluasi asuhan kebidanan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan asuhan sesuai dengan manajemen kebidanan 7
langkah varney meliputi pengkajian, interpretasi data, diagnose potensial,
tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan data perkembangan
SOAP. Pada kasus ibu bersalin Ny. M di ruang bersalin RSUD. Sele Be Solu
Kota Sorong disimpulkan bahwa :
1. Seteah dilakukan pengkajian data subjektif didapatkan hasil Ny. H umur
47 tahun G6P5A0 usia kehamilan 39 minggu, ibu merasakan nyeri perut
bagian bawah dan pecah ketuban sejak jam 08.00 wit Tanggal 06 Mei
2021, pengkajian data subyektif telah dilakukan sesuai teori.
2. Setelah dilakukan pengkajian data objektif didapatkan semua hasil
pemeriksaan yang dilakukan dlam batas normal. Pengkajian data objektif
telah dilakukan sesuai prosedur.
3. Diagnose ditegakkan pada kasus ini adalah asuhan persalinan patologis
KPD pada Ny. M umur 47 tahun.
4. Setelah menyelesaikan pengkajian, dilakukan perencanaan dan
pelaksanaan yaitu melaksanakan asuhan persalinan 60 langkah sesuai
prosedur.
5. Setelah menyelesaikan perencanaan dan pelaksanaan, dilakukan evaluasi
dengan hasil ibu dalam keadaan baik dan bayi dalam keadaan baik.
6. Setelah melakukan pengkajian data subjektif, data objektif, assessment,
dan pelaksanaan maka akan dilakukan pendokumentasian sesuai dengan
SOAP.
B. SARAN
1. Bagi institusi
Diharapkan bagi institusi pendidikan menambah referensi buku terbaru di
perpustakaan Poltekkes Kemenkes Sorong sehingga memudahkan
mahasiswa dalam pembuatan tugas, makalah, dan lain sebagainya.
2. Bagi lahan praktik
Asuhan yang diberikan pada klien sudah cukup baik dan kepada lahan
diharapkan untuk tetap mempertahankan asuhan persalinan sesuai standar
asuhan persalinan 60 langkah.
3. Bagi mahasiswa
Agar mahasiswa mendapat pengalaman dalam mempelajari kasus - kasus
pada saat praktik dalam bentuk manajemen SOAP serta menerapkan
asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan yang telah di tetapkan sesuai
dengan kewenangan bidan yang telah diberikan kepada profesi bidan.
Serta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam melakukan asuhan kebidanan persalinan patologis terhadap klien.
DAFTAR PUSTAKA