Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS TRIMESTER III PADA

NY F G1P0A0 UMUR 18 TAHUN USIA KEHAMILAN 29 MINGGU DI RUANG


KIA/KB PUSKESMAS MALANU KOTA SORONG

LAPORAN ILMIAH

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Praktik Kebidanan Fisiologis

Program Studi DIII Kebidanan Poltekes Kemenkkes Sorong

Disusun oleh:

NAMA : ESA RUMALEAN

NIM : 41540118006

KEMENTRIAN KESEHATA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

POLTEKKES KEMENKES SORONG

2021
KATA PENGANTAR

Pujisyukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia-Nya sehinggu penulis dapat menyesalinya asuhan kebidanan dengan judul
“Asuhan Kehailan Fisiologis Trimester Pada Ny.F G1P0A0 Umur 18 Tahun Usia
Kehamilan 29 Minggu DiRuang KIA/KB Puskesmas Malanu Kota Sorong”.Asuhan
kebidana ini disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik kebidanan.

Penyusunan askeb ini akan terlaksana tanpa bimbingan dan pengarahan dari semua
pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penyususn mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat :

1. Ibu Ariani Pongoh, S.ST,M.Kes selaku Direktur Poltekes Kemenkes Sorong, yang
telah memberikan izin dan kesempatan.

2. Esterlina Masni Pasaribu, S.STr.Kep selaku Kepala Puskesmas Malanu kota


sorong.

3. Adriana Egam S. ST. M Kes selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan.

4. Rizky Kamalah, S.ST, M.Keb selaku dosen pembimbing institusi yang telah
membimbing kami dari awal hingga berakhirnya klinik ini.

5. Maria Bles, STr.Keb selaku Pembimbing Lahan di ruangan KIA/KB Puskesmas


Malanu Kota Sorong.

6. Ny “F” selaku Pasien

Penyusun meyakini didalam penulisan askeb ini masih banyak kekurangan


sehingga kritik dan saran sangat menyusun harapkan untuk perbaiki isi dan kualitas
penyusunan asuhan kebidanan berikutnya.

Sorong 19 Februari 2021

Esa Rumalean
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………1

KATA PENGANTAR…………………………………..……………………………....2

DAFTAR ISI………….………………………………………..………………………..3

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………….………………………………5

A. Latar
belakang………………………………………………………………………….5
B. Tujuan penulisan……………………………...
……………………………………….....6
C. Manfaat penulisan………………………………………...……………………...6

BAB II TINJAUAN TEORI……………………………………………………………..6

A. Asuha Kehamilan …………………………………………………………….....7


1. Pengertian kehamilan…………………………………………..……………7
2. Perubahan fisiologis kehamilan………………………………………….......7
3. Perubahan psikologis pada kehamilan Trimester III ……………………......9
4. Kebutuhan ibu hamil………………..……………………………………….9
5. Ketidak nyamanan dalam kehamilan trimester III…………………..……..11
6. Tanda bahaya kehamilan trimester III…………..………………………....12
B. Asuhan
kehamilan………………………………………………………………………14
1. Pengertian asuhan kehamilan………………………...………………….....14
2. Tujuan asuhan kehamilan………………………………………….………14
C. Konsep ANC……………………………….…………………………………..
………15
1. Pengertian ANC……………………………………………………………15
2. Tujuan kunjungan ANC……………………………………………………15
3. Manfaat ANC………………………………………………………….......16
4. Jadwal pemeriksaan ANC…………………………………………….……16

BAB III TINJAUAN KASUS…………………………………………………………18

A. DATA SUBJEKTIF………………..………………………………………......18
B. DATA OBJEKTIF……………..……………………………………………....21
C. INTERPRESTASI DATA DASAR, MASALAH DAN KEBUTUHAN …….23
D. INTERVENSI (URUTAR SESUAI PRIORITAS MASALAH )…………......23
E. IMPLEMENTASI (urutan sesuai intervensi)……………...…………………..24
F. EVALUASI……..……………………………………………………………24

BAB IV
PEMBAHASAAN………………………………………………………………….25

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………………27
B. Saran ……………………………...…………………………………………27

DAFTAR PUSTAKA………………………….
…………………………………………………28
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kehamilan merupakan suatu masa transisi antara kehidupan sebelum


memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti
setelah anak tersebut lahir (Sukarni K, 2013). Menurut Manuaba
(2010)kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
dari sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Pada masa
kehamilan, ibu hamil akan mengalami perubahan pada dirinya, baik perubahan
fisik maupun psikologis yang disebabkan oleh hormon estrogen, dan
progesterone (Wiknjosastro, 2005).
Masa kehamilan umumnya berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu
dimana dalam masa kehamilan ini dibagi menjadi 3 trimester yang akan
membantu pengelompokan tahap perkembangan ibu dan janin. Kehamilan
trimester I yaitu antara minggu 0-12 dimana mulainya pembentukan zigot
sampai kemudian terbentuknya janin(Sukarni K, 2013). Pada trimester I ibu
hamil akan mengalami peningkatan hormon estrogen, dan progesteron yang
menimbulkan terjadinya morningsickness, keletihan, kelemahan, dan perasaan
mual. Trimester II berlangsung antara minggu 12- 28 yang dirasakan oleh ibu
hamil biasanya lebih menenangkan karena tubuh ibu hamil telah terbiasa dengan
perubahan tingkat hormon yang tinggi. Setelah trimester II berakhir ibu hamil
akan memasuki tahapan yang terakhir dalam masa kehamilan yaitu trimester III
yang berlangsung antara minggu 28-40, dimana ibu hamil akan mengalami 2
ketidaknyamanan, dan kecemasan akan keselamatan saat
melahirkan(Purwaningsih & Siti Fatmawati, 2010).
Ketidaknyamanan yang paling berpengaruh pada ibu hamil adalah mual.
Mual (Nausea)pada kehamilanmerupakanreaksi tubuh ibu terhadap perubahan
yang terjadi akibat kehamilan. Sekitar 75% dari semua wanita mengalami mual
dan muntah pada awal kehamilan. Ibu hamil seringkali mengabaikan mual dan
muntah yang dirasakan karena dianggap sebagai sebuah konsekuensi diawal
kehamilan tanpa mengetahui dampak hebat yang ditimbulkan (Aritonang,
2010).Hal yang biasa disebut morningsickness ini biasanya menghilang sekitar
minggu ke 12 sebagaimana tubuh ibu hamil telah terbiasa dengan perubahan
yang terjadi saat kehamilan. Mual dan muntah yang berlebihan pada kehamilan
disebut dengan hyperemesis gravidarum(Hamilton, 2011).
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan standar pada ibu hamil,


dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan dengan
menggunakan 7 langkah Varney yaitu:
a. Mahasiswa dapat mengumpulkan semua data pasie baik data objektif
maupun subjektif.
b. Mahasiswa dapat menginterprestasi data untuk mengidentifikasi
diognosa atau masalah.
c. Mahasiswa dapat menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,
konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain serta rujukan
berdasarkan kondisi klien.
d. Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan
tepat dan rasional berdasarkan keputusan yangdibuat pada langkah-
langkah sebelumnya.
e. Mahasiswa dapat melakukan tindakan langsung asuhan secara efisien
dan aman.
f. Mahasiswa dapat mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan
dengan mengulang kembalimanajemen proses ini untuk aspek asuhan
yang tidak efektif.
g. Mahasiswa dapat melakukan dokumentasi.

3. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu melakukan Asuhan Kebidanan dengan
menggunakan 7 langkah Varney yaitu:
h. Mahasiswa dapat mengumpulkan semua data pasie baik data objektif
maupun subjektif.
i. Mahasiswa dapat menginterprestasi data untuk mengidentifikasi
diognosa atau masalah.
j. Mahasiswa dapat menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,
konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain serta rujukan
berdasarkan kondisi klien.
k. Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan
tepat dan rasional berdasarkan keputusan yangdibuat pada langkah-
langkah sebelumnya.
l. Mahasiswa dapat melakukan tindakan langsung asuhan secara efisien
dan aman.
m. Mahasiswa dapat mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan
dengan mengulang kembalimanajemen proses ini untuk aspek asuhan
yang tidak efektif.
n. Mahasiswa dapat melakukan dokumentasi.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan

Konsep Dasar Kehamilan

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah mata rantai yang bersinambung dan terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil
konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2014). Kehamilan didefenisikan mulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester pertama dimulai dari
konsepsi sampai 12 minggu, trimester kedua dari 13-28 minggu dan trimester
ketiga dari 29-42 minggu (Rukiah, 2013).
B. Perubahan Fisiologis Kehamilan
Menurut Rukiah (2013), perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada
ibu hamil adalah sebagai berikut:
1. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar dibawah pengaruh estrogen dan progesteron
yang kadarnya meningkat. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus
menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang 20 cm
dan dinding 2,5 cm. Ketika usia kehamilan sudah aterm dan pertumbuhan
janin normal, maka pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri (TFU) 25
cm, pada 32 minggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm, pada kehamilan 40
minggu TFU turun kembali dan terletak 3 jari dibawah Prosessus Xyfoideus
(PX).
2. Serviks Uteri
Serviks mengalami perubahan yang ditentukan sebulan setelah konsepsi
perubahan itu meliputi perubahan kekenyalan yaitu serviks menjadi lunak
(tanda goodel), pembuluh darah meningkat, lendir menutupi ostium uteri
serviks sehingga menjadi lebih mengkilap.
3. Segmen Bawah Uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian
atas kanalis servikalis setinggi ostium interna bersama-sama istmus uteri.
Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi lunak serta
berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga
memungkinkan segmen tersebut menampung janin. Serviks bagian bawah
baru menipis dan menegang setelah persalinan terjadi.
4. Kontraksi Braxton-Hikcs
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri di
sepanjang kehamilan. Kontraksi ini barang kali membantu sirkulasi darah
dalam plasenta.
5. Vagina dan vulva
Vagina dan serviks akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick. Vagina membiru
karena pelebaran pembuluh darah.
6. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatemammotropin, esterogen dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak sehingga
mammae menjadi lebih besar, mammae akan membesar, lebih tegang dan
aerola mammae tampak lebih hitam karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan
12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak
jernih disebut colostrums.
7. Sistem Endokrin
Perubahan endokrin, sekresi kelenjar hipofisis umumnya menurun dan
penurunan ini selanjutnya akan meningkatkan sekresi kelenjar endokrin
(khususnya kelenjar tiroid, paratiroid, dan adrenal). Kadar hormon hipofise,
prolaktin meningkat secara berangsur-angsur menjelang akhir kehamilan,
namun fungsi prolaktin dalam memicu laktasi disurpresi sampai plasenta
dilahirkan dan kadar esterogen menurun.
8. Sistem Kekebalan
Kehamilan dianggap berkaitan dengan penekanan berbagai macam
fungsi imunologi secara hormonal dan seluler untuk menyesuaikan diri
dengan graft janin. Titer antibodi humoral melawan beberapa virus misalnya
herves simpleks, campak, dan influenza A menurun selama kehamilan.
9. Sistem Respirasi
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena
pergerakan diafragma terbatas setelah mingu ke-30, wanita hamil bernafas
lebih dalam, dengan meningkatnya volume tidal dan kecepatan ventilasi
sehingga memungkinkan pencampuran gas dan konsumsi oksigen
meningkat.
10. Tractus Urinarus
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP (Pintu Atas
Panggul), keluhan sering kencing timbul karena kandung kencing mulai
tertekan. Pada ginjal seorang wanita hamil bertambah besar, misalnya
menemukan bahwa ginjal 1,5 cm lebih panjang selama masa nifas awal dari
pada yang diukur 6 bulan kemudian. Kecepatan fitrasi glomerulus dan aliran
plasma ginjal bertambah pada awal kehamilan, pada awal trimester kedua
sebanyak 50 persen, mekanisme tepat untuk meningkatnya hal-hal ini pada
kehamilan belum diketahui.
11. Traktus Digestivus
Di mulut, gusi menjadi lunak, akibat retensi cairan intraseluler yang
disebabkan oleh progesteron. Sfingter esopagus bawah relaksasi, sehingga
dapat terjadi regorgitasi isi lambung yang menyebabkan rasa terbakar di
dada. Sekresi isi lambung
berkurang dan makanan lebih lama berada di lambung. Otot-otot usus
relaksi disertai dengan penurunan motilitas. Hal ini memungkinkan absorbsi
zat nutrisi lebih banyak, sehingga menyebabkan konstipasi yang merupakan
salah satu keluhan utama wanita hamil.
12. Sistem Muskuleskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita hamil
menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok,
peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke depan,
penurunan tonus otot perut, dan peningkatan berat badan pada akhir
kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) kurvatura
spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan.
C. Perubahan Psikologis Pada Kehamilan Trimester III
Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya
sebagai mahkluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran sang
bayi. Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan pun, membuatnya
berjaga- jaga dan memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan
muncul (Rukiah, 2013).
Ibu akan merasa khawatir karena di masa ini terjadi perubahan peran
(persiapan ibu untuk menjadi orang tua). Selain khawatir karena perubahan
peran, ibu juga dikhawatir dengan kesehatan bayinya. Ibu khawatir jika bayinya
lahir cacat (tidak normal). Akan tetapi, kesibukan dalam mempersiapkan
kelahiran bayinya dapat mengurangi rasa sakit ini. Hasrat seksual tidak seperti
pada trimester sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan bentuk perut
yang semakin membesar dan adanya perasaan khawatir terjadi sesuatu terhadap
dirinya. (Hutahaean, 2013).
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester
ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Di samping itu ibu
mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian
khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan
keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan (Dewi, 2011).
D. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
Kebutuhan kesehatan ibu hamil menurut Nugroho (2014) sebagai berikut:
1. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal
ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya rahim.
Kebutuhan meningkat 20 %. Ibu hamil sebaiknya tidak berada di
tempattempat yang terlalu ramai dan penuh sesak karena akan mengurangi
masukan oksigen.
2. Nutrisi Pada trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan 300
kkal/hari atau sama dengan mengonsumsi tambahan makanan 100 gr daging
atau minum 2 gelas susu. Nutrisi ini berkaitan dengan pemenuhan kalori
yang digunakan oleh tubuh sebagai pengelola. Selain itu ibu hamil juga perlu
mengonsumsi tambahan vitamin dan tablet Fe sebanyak 90 tablet selama
kehamilan yang berguna untuk mencegah anemia defisiensi besi,
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin
dan plasenta. Makanan sehari-hari yang dapat dikonsusmsi untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu adalah makanan yang mengandung karbohidrat, asam
folat, protein, zat besi, kalsium, vitamin, semua sumber nutrisi ini dapat
diperoleh dengan mengonsumsi nasi secukupnya, sayuran hijau, buah-
buahan, daging ayam, ikan, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Personal Hygiene
Personal Hygiene penting untuk dijaga oleh seorang ibu hamil karena bila
tidak dijaga akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil
sebaiknya mandi, menggosok gigi dan mengganti pakaian dalam minimal 2
kali sehari, menjaga kebersihan alat genitalia dan pakaian dalam dan
menjaga kebersihan payudara.
4. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III untuk
memenuhi kebutuhan rasa nyaman ibu, sebaiknya memperbanyak intake di
siang hari dan menguranginya di malam hari dan mengganti pakaian dalam
setiap terasa lembab, dan bila selesai buang air ceboklah dengan baik.
5. Pakaian Baju
hamil yang praktis selama enam bulan kehamilan mengenakan baju biasa
yang longgar, pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah menyerap
keringat, bagian dada harus longgar karena payudara akan membesar, bagian
pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali untuk menyesuaikan perut
yang terus membesar. Bra disiapkan paling sedikit dua buah dengan bukaan
di depan untuk memudahkan menyusui, sepatu kenakan yang rata bukan
bertumit.
6. Seksual
Ibu hamil dapat tetap melakukan hubungan seksual dengan suaminya
sepanjang hubungan seksual tersebut tidak menganggu kehamilan. Bila
hendak melakukan hubungan seksual sebaiknya gunakan kondom karena
prostaglandin yang terdapat dalam semen bisa menyebabkan kontraksi.
7. Istirahat/Tidur
Ibu hamil hendaknya tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam. Posisi
tidur untuk ibu hamil dianjurkan dalam posisi miring ke kiri, letakkan
beberapa bantal untuk menyangga. Pada ibu hamil sebaiknya banyak
menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau tidur, walau
bukan benar-benar tidur hanya baringkan badan untuk memperbaiki sirkulasi
darah dan jangan bekerja terlalu lelah.
8. Senam Hamil
Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti senam hamil sesuai dengan kondisi
ibu, senam ringan yang dapat dilakukan ibu adalah jalan pagi, sambil
menghirup udara segar dan sebelum maupun sesudah melakukan senam ibu
harus minum yang cukup.
E. Ketidaknyaman dalam Kehamilan Trimester III
Menurut Romauli (2014), ada beberapa ketidaknyamanan yang sering
dialami ibu hamil trimester ketiga yaitu:
1. Peningkatan Frekuensi Berkemih Peningkatan frekuensi berkemih
sering dialami ibu hamil trimester ketiga .Uterus yang membesar atau
bagian presentasi uterus juga mengambil ruang di dalam rongga
panggul sehingga ruang untuk distensi kandung kemih lebih kecil
sebelum wanita tersebut merasa perlu berkemih. Satu- satunya
metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi berkemih
ini adalah menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi dan mengurangi
asupan cairan sebelum tidur malam sehingga wanita tidak perlu
bolak-balik ke kamar mandi saat mencoba tidur.
2. Keputihan Hiperplasia Mukosa Vagina. Peningkatan produksi lendir
dan kelenjar endocervikal sebagai akibat dari peningkatan kadar
estrogen. Cara mencegah dengan memakai pakaian dalam yang
terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya bukan nilon, menghindari
pencucian vagina dengan sabun yang terlalu keras atau PH-nya basa
dan mencuci vagina dengan sabun dari arah depan ke belakang.
Tanda bahaya yang harus diwaspadai dapat dilihat dari banyaknya
keluar cairan atau baunya menyengat atau berwarna kuning/abu-abu
(seperti penyakit kelamin servicitis, vaginitis).
3. Nyeri Ulu Hati Nyeri ulu hati merupakan ketidaknyamanan yang
mulai timbul menjelang akhir trimester kedua dan bertahan hingga
trimester ketiga. Saran yang dapat diberikan adalah :
a. Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari lambung
menjadi terlalu penuh.
b. Hindari makanan berlemak, makanan dingin, pedas atau makanan
lain yang dapat mengganggu pencernaan.
c. Hindari makanan berat sesaat sebelum tidur.

4. Konstipasi
Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat
mengalami konstipasi saat kehamilan trimester ketiga. Salah satu
efek samping dari penggunaan zat besi adalah konstipasi. Saran yang
dapat diberikan adalah :
a. Minum air putih minimal 8 gelas/hari.
b. Minum air hangat saat bangun dari tempat tidur untuk
menstimulasi peristaltis.
c. Konsumsi buah yang mengandung banyak serat seperti
pepaya.
5. Hiperventilasi dan Sesak Nafas
Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami
pada trimester ketiga. Selama periode ini, uterus telah mengalami
pembesaran hingga terjadi penekanan diafragma. Hal ini
menimbulkan perasaan atau kesadaran tentang kesulitan bernafas.
Saran yang dapat diberikan adalah :
a. Anjurkan ibu berdiri dan meregangkan lengannya diatas
kepala secara berkala dan mengambil nafas dalam.
b. Anjurkan ibu untuk melakukan peregangan yang sama di
tempat tidur seperti saat sedang berdiri. c. Jelaskan alasan
terjadinya sesak nafas, redakan kecemasan dan ketakutan ibu.
F. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
1. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan antepartum atau perdarahan pada pada kehamilan lanjut
adalah perdarahan pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi
dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai dengan rasa
nyeri (Pantiawati, 2015).
a. Plasenta Previa
Adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi
sebagian/seluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang normal
adalah pada dinding depan, dinding belakang rahim atau di daerah
fundus uteri. Gejala-gejala yang ditunjukkan seperti gejala yang
terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi secara tiba-tiba dan
kapan saja, bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak
pada bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat
mendekati PAP dan ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta
previa lebih sering disertai kelainan letak.
b. Solusio Plasenta
Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal
plasenta terlepas setelah anak lahir. Tanda dan gejalanya terjadinya
perdarahan namun terkadang darah tidak keluar, terkumpul di belakang
plasenta. (perdarahan tersembunyi/perdarahan kedalam). Perdarahan
disertai nyeri, nyeri abdomen pada saat dipegang, palpasi sulit dilakukan,
fundus uteri makin lama makin naik dan denyut jantung bayi biasanya
tidak ada.
2. Sakit Kepala yang Berat
Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal
dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius
adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang- kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan
bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre eklampsia.
3. Penglihatan Kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah
dalam kehamilan. Tanda dan gejalanya adalah pandangan kabur dan
berbayang dan perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit
kepala yang hebat dan mungkin menandakan pre eklampsia.
4. Bengkak di Wajah Dan Jari-Jari Tangan

Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada


muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal jantung
atau pre eklampsia.

5. Keluar Cairan Pervaginam


Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina normalnya terjadi pada
trimester ketiga namun ketuban dinyatakan pecah dini (KPD) jika terjadi
sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat
terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37 minggu) maupun
pada kehamilan aterm. Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I
atau awal kala persalinan, bisa juga belum pecah saat mengedan.
6. Gerakan Janin Tidak Terasa
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5
atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika
bayi tidur, gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa
jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik.
7. Nyeri Abdomen yang Hebat
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat.

B. Asuhan Kehamilan
1. Pengertian Asuhan Kehamilan
Asuhan kehamilan adalah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh
suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman dan memuaskan
(Walyani, 2015) .
Menurut Kemenkes (2013) kunjungan pemeriksaan antenatal dilakukan
minimal 4x kunjungan dalam kehamilan dengan distribusi sekali dalam usia
kehamilan sebelum minggu ke 16, sekali dalam usia kehamilan antara 24-28
minggu dan dua kali dalam usia kehamilan antara 30-32 dan 36-38 minggu.
2. Tujuan Asuhan Kehamilan (Romauli, 2014)
a. Memfasilitasi hamil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayi dengan
menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu.
b. Memantau kehamilan dengan memastikan ibu dan tumbuh kembang anak
sehat.
c. Mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa selama hamil (penyakit
umum, keguguran, pembedahan).
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu, agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.
g. Membantu ibu mengambil keputusan klinik. Dalam melaksanakan
pelayanan antenatal care, ada sepuluh standar pelayanan yang harus
dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10 T.
Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T menurut Kemenkes tahun 2016
adalah sebagai berikut:
1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kg selama kehamilan atau
kurang dari 1 kg setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan
pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi badan pada pertama kali
kunjungan dilakukan untuk menepis adanya faktor risiko pada ibu hamil.
Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk
terjadinya Cephalo Pelvic Disproportion (CPD). Cara untuk menentukan
status gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) dari berat
badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil menurut Walyani (2015)
adalah sebagai berikut:
2. Ukur Tekanan Darah (TD)
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (TD ≥140/90 mmHg)
pada kehamilan dan pre eklampsia (hipertensi disertai edema wajah dan
atau tungkai bawah dan atau proteinuria.
3. Nilai Status Gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LiLA)
Pengukuran LiLA dilakukan pada kontak pertama oleh nakes di
trimester I untuk skrining ibu hamil berisiko KEK. Standar minimal
pengukuran LiLA pada wanita dewasa/usia produktif adalah <23,5 cm,
jika kurang <23,5 cm maka interprestasinya adalah kurang energi kronis
(KEK). Ibu hamil dengan KEK dapat melahirkan bayi berat lahir rendah
(BBLR).
4. Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Pengukuran TFU dilakukan setiap kali kunjungan kehamilan untuk
menentukan usia kehamilan, mendeteksi pertumbuhan janin, serta
menghitung taksiran janin sesua atau tidak dengan umur kehamilan.
Standar pengukur menggunakan pita pengukur setelah kehamilan 24
minggu.

C. Konsep Ante Natal Care (ANC)


1. Pengertian Antenatal Care

Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara
berkala untuk menjaga ksehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini meliputi
pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan
intervensi dasar yang dilakukan (Manuaba, 2010).

Kunjungan Antenatal Care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau


dokter sedini mungkin semenjak dirinya hamil untuk menjaga agar ibu sehat
selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang
dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya resiko-resiko kehamilan,
dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan
(Bobak, 2005).

Pelayanan Antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga


professional (Dokter spesialis kandungan, Dokter umum, Bidan, Perawat)
untuk ibu selama masa kehamilanya.

2. Tujuan kunjungan Antenatal Care :


1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses
kelahiran.
2. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis bedah ataupun
obstetrik selama kehamilan.
3. Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan
menghadap komplikasi.
4. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses.
5. Menjalankan puerpurium normal, dan merawat anak secara fisik,
Psikologi dan sosial (Manuaba, 2010).
3. Manfaat Antenatal Care

Dapat ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai


kehamilan secara dini, Sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan
langkahlangkah dalam pertolongan persalinanya (Manuaba, 2010).

Jadwal pemeriksaan Antenatal Care

1. Trimester I dan II

a. Setiap bulan sekali

b. Diambil data tentang laboratorium

c. Pemeriksaan ultrasonagrafi

d. Nasehat tentang diet empat sehat lima sempurna, tambahan protein


0,5 g/kg BB (satu telur/hari).

e. Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya


komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I.

2. Trimester III

a. Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran

b. Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan

c. Diet empat sehat lima sempurna

d. Pemeriksaan ultrasonografi

e. Imunisasi tetanus II

f. Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, kompikasi


hamil trimester ketiga

g. Rencana pengobatan

h. Nasehat tentang tanda inpartu, kemana harus datang untuk


melahirkan (Manuaba, 2010).
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS TRIMESTER III PADA NY F


G1P0A0 UMUR 18 TAHUN USIA KEHAMILAN 29 MINGGU DI RUANG KIA/KB
PUSKESMAS MALANU KOTA SORONG

NO. REGISTER : 403920

MASUK RS TANGGAL, JAM : 18 Februari 2021 Jam : 8.00


WIT

DIRAWAT DIRUANG : KIA/KB

1. PENGKAJIAN

Tanggal : 18 Februari 2021

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas

Identitas Ibu Ayah


Nama : Ny. F Tn. F
Umur : 18 Tahun 20 Tahun
Agama : Kristen protestan Kristen protestan
Suku /agama : Maibrat Maibrat
Pendidikan : Kuliah Kuliah
Pekerjaan : Pelajar Pelajar
Alamat : Jl. Sorong makbon Jl.Sorong makbon
No.telepon/HP : 0525453****

2. Kunjungan saat ini : kunjungan ulang


3. Keluhan utama : tidak ada
4. Riwayat perkawinan : menikah 1x pada usia 17 tahun
5. Riwayat menstruasi
Manarche : 14 tahun
Siklus : Teratur
Banyaknya : 3 kali ganti pembalut
Dismenore : tidak ada rasa nyeri
HPHT : 2 Agustus 2020 HPL : 9 Mei 2021

6. Riwayat kehamilan ini


a. Riwayat ANC
ANC sejak umur kehamilan 16 minggu dipuskesmas malanu
Frekuensi : Trimester I : 2 kali
Trimester II : 1 kali
Trimester III : 1 kali
b. Pergerakan janin yang pertama pada umur kehamilan 20 minggu
Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir .10-15 kali

c. Keluhan yang di rasakan : ibu mengatakan susah tidur saat


hamil
d. Riwayat imunisasi
TT 1 tanggal : tidak ada TT 4 tanggal : tidak ada
TT 2 tanggal : tidak ada TT 5 tanggal : tidak ada
TT 3 tanggal : tidak ada

7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


G1……….P0…….A0…….Ah0
Persalinan Nifas

Hamil Komplikasi Kom


Jenis Jenis
ke Tgl Umur BB
Penolong Laktasi plika
partus kehamilan lahir
Partus Ibu Bayi Kelamin si
8. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Jenis Mulai Memakai Berhenti/Ganti Cara
N
o Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Keluhan
Kontrasepsi

9. Riwayat kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Ibu mengatakan tidak ada penyakit yang diderita
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
10. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan ibu memiliki riwayat keturunan kembar
11. Kebiasaan-kebiasaan
Merokok : tidak ada
Minum jamu-jamuan : tidak ada
Minum-minuman keras : tidak ada
Makanan/minuman pantang : tidak ada
Perubahan Pola Makan (termasuk nyidam, nafsu makan turun, dan
lain –lain)

ibu mengatakan selama ia hamil, ia ingin sekali makan sesuatu yang


diinginkan.

12. Pola kebiasaan sehari-hari

Pola Sebelum hamil Selama hamil


a, Nutrisi
1. Makan
Frekuensi : 3x sehari 3x sehari
Porsi : 1 porsi 1 porsi
Jenis : Nasi , sayur sayuran dan Nasi, sayur sayuran dan
2. Minum ikan ikan
Frekuensi :
Jumlah : 5 x sehari 7 x sehari
Jenis : 1 gelas 1 gelas
3. Keluhan Air putih, teh Susu
Tidak ada
b, Eliminasi
1. BAK
Frekuensi : 2 x sehari 6 x sehari
Jumlah : 1x 1x
Warna : Jernih Kuning terang
Bau : Berbau khas Berbau khas
2. BAB
Frekuensi : 1 x sehari 2x sehari
Konsistensi : Keras bercampur lembek Lembek
Warna : Kuning kecoklatan Kuning kecolatan
3. Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

c, Istirahat
1. Tidur siang Jarang tidur 1-3 jam
2. Tidur malam 8-10 jam 7-9 jam
3. Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan

d, Aktivitas
1. Kegiatan sehari-hari Kerja di dalam rumah Hanya duduk, dan
2. Keluhan Tidak ada keluhan berbaring
Tidak ada keluhan
e, Personal Hygiene
1. Mandi 3 kali sehari 4 kali sehari
2. Mencuci rambut 4 kali dalam seminggu 2 kali seminggu
3. Menggosok gigi 2 kali sehari 2 kali sehari
2 kali sehari 5 kali dalam sehari
4. Ganti pakaian dalam
CD , Short, BH CD, Short, BH
5. Jenis pakaian dalam

f, Seksualitas
1. Frekuensi 1 kali Tidak ada
2. Keluhan Tidak ada Tidak ada
13. Keadaan psiko sosial spritual

a. Kelahiran ini : di inginkan


b. Pengentahuan ibu tentang kehamilan dan keadaan sekarang :
Ibu mengatakan ibu merasa bahagia
c. Penerimaan ibu terhadap kehamilan ini:
Ibu mengatakan ibu menerima
d. Tanggapan keluarga terhadap kehamilan :
Ibu mengatakan keluarga sangat bahagia
e. Ketaatan ibu dalam beribadah :
Ibu mengatakan ibu slalu beribadah

B. DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : Baik Kesadaran : sadar


b. Tanda-tanda vital

Tekanan darah: 115/81 mmHg

Nadi : 101x/menit

Pernafasan : 24x/menit

Suhu : 36,4

c. Antropometri

TB : 150 cm

BB : sebelum hamil 48kg BB sekarang : 58 kg

48 48
IMT : IMT= = =21,33
1,5 2,25
LILA : 22 cm

2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : tidak terdapat luka atau benjolan

Rambut : berntuk rambut kriwil dan berwarna


hitam

Muka : simetris, tidak ada odem, tidak pucat


Mata : simetris

Konjungtiva : merah muda

Sklera : putih bersih

Hidung : tidak ada sekret, tidak ada pernapasan


cuping hidung, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekanan, tidak
ada benjolan.

Telinga : bersih dan tidak d keluaran cairan

Mulut : Bibir terlihat lembab, tidak ada sariawan


dan peradangan, tidak ada pembengkakan, lidah bersih, tidak
ada gigi berlubang.

b. Leher

Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran

Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran

Karotis dan vena jugularis : tidak ada pembesaran

c. Dada : simetris

Payudara : Simetris, terdapat pembesaran pada masa


kehamilan

Areola mamae : kelihatan gelap

Putting susu : menonjol, bersih dan tidak lecet

Colostrum : sudah keluar

d. Abdomen

Bentuk : simetris

Bekas luka : tidak ada bekas luka operasi

Striae gravidarum : terdapat

Palpasi leopold
Leopold 1 : TFU berada 3-4 jari diatas pusat

Leopold 2 : pada perut bagian samping teraba keras,


memanjang seperti papan yaitu bagian
punggung janin.

Leopold 3 : pada bagian bawah janin teraba keras,bulat,


masih goyang (kepala) yaitu belum msuk PAP.

Leopold 4 : Bagian terendah janin belum masuk pintu atas


panggul.

TFU : 29 cm

TBBJ :TFU-11x155=29-11x155= 1.670 gram

e. Genitalia
Tanda chadwich : tidak dikaji
Varices :tidak dikaji
Bekas luka : tidak dikaji
Pengeluaran : tidak dikaji
f. Anus : tidak dikaji

C. INTERPRESTASI DATA DASAR, MASALAH DAN KEBUTUHAN

Tanggal : 18/-02-2021 jam : 8.00

Diagnosa : G1 P0 A0 Ah0 UK 29 minggu, dengan kehamilan resiko


tinggi (18 tahun )
DO :- Ibu mengatakan ingin kunjungan ulang kehamilan, usia
kehamilanya 29 minggu
- Ibu mengatakan tidak ada keluhan
- Ibu mengatakan bahwa HPHT nya adalah 2 Agustus
2020

DS : Keadaan umu : Baik

Kesadaran : Sadar
Antropometri : TB : 150 cm
BB : 58 kg
LILA : 22 cm

Tanda-tandaVital
Tekanan Darah :115/81 mmHg
Nadi : 101x/menit
Pernapasan : 24x/ menit
Suhu : 36,4
HPHT : 2 Agustus 2020
Masalah : kehamilan resiko tinggi (18 Tahun)

Kebutuhan : Tidak ada

D. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL DAN TINDAKAN


ANTISIPASI
Tanggal : 18-02-2021 jam : 8.00 WIT
Tidak ada
E. TINDAKAN SEGERA, KOLABORASI DAN RUJUKAN
Tanggal : 18-02-2021 jam : 8.00 WIT
Tidak ada

F. INTERVENSI (URUTAR SESUAI PRIORITAS MASALAH )

Tanggal :18-02-2021 jam : 8.00 WIT

a. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan


b. Berikan komunikasi informasi dan edukasi padaibu tentang
nutrisi selama hamil
c. Jelaskan tanda-tanda bahaya yang yang mungkin terjadi
padakehamilan Trimester III
d. Anjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
untuk persiapan persalinan
e. Beritahukan padaibu untk melakukan kunjungan ulang 23
maret 2021 atau bila ada keluhan.

G. IMPLEMENTASI (urutan sesuai intervensi)

Tanggal : 18-02-2021 jam : 8.00 WIT


1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
a. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
TD : 115/81 mmHg
Pernafasan : 24x/ menit
Suhu : 36,4 oC
b. Pemeriksaan ANC
Leopold 1 : TFU berada 3-4 jari diatas pusat
Leopold 2 : pada perut bagian samping teraba keras,
memanjang seperti papan yaitu bagian punggung
janin.
Leopold 3 : pada bagian bawah janin teraba keras,bulat,
masih goyang (kepala) yaitu belum msuk PAP.
Leopold 4 : Bagian terendah janin belum masuk pintu atas
panggul.
TFU : 29 cm
TBBJ :TFU-11x155=29-11x155= 1.670 gram
2. Menganjurkan ibu untuk makanan yang bergizi, yaitu nasi,lauk pauk,
sayur,dan buah.
3. Menjelaskan tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi padaTrimester III
4. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan payudara
5. Menjelaskan pada ibu untuk melakuan kunjungan ulang tanggal 23 maret
2021

H. EVALUASI

Tanggal : 18 -02-2021 jam : 8.00 WIT

1. ibu mengerti dengan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan


2. ibu memahami informasi dan edukasi pada ibu tentang nutrisi selama
hamil
3. Ibu mengetahui tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada kehamilan
Trimester III
4. Ibu memahami cara perawatan payudara
5. Ibu melakukan kunjungn ulang 23 mare 2021 atau bila ada keluhan.
BAB IV

PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis mencoba menyajikan pembahasan dengan membandingkan
antara teori dengan Asuhan Kebidanan Fisiologis Trimester III pada Ny. “F” G1P0A0
Umur 18 Tahun Usia kehamilan 29 minggu Diruang KIA/KB di Puskesmas Malanu
kota Sorong. Berdasarkan asuhan yang sudah penulis lakukan kepada Ny. F kunjungan
ulang trimester III, didapatkan hasil sebagai berikut:

Pelaksanaannya di mulai dengan melakukan pengkajian meliputi data subjektif


dan objektif. Dari pengkajian tersebut tidak di temukan masalah-masalah yang muncul
pada ibu hamil serta dapat di tentukan diagnosa kebidanan. Adapun diagnosa kebidanan
yang muncul adalah G1 P0 A0 AH0 usia kehamilan 29 minggu.

1. Pengkajian
Data yang dikaji pada Ny F diambil langsung dari ibu tersebut dan
ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus yang dimana pada pemeriksaan
leopold petugas menggunakan sesuai dengan teori.
2. Identifikasi masalah Diagnosa
Identifikasi masalah pada ibu hamil diambil langsung dari hasil data
objektif yang mana dilakukan pemeriksaan langsung pada ibu tersebut
kemudian ditegakan diagnosa sesuai data yang dikaji dan tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dengan kasus
3. Antisipasi Masalah Potensial
Antisipasi masalah potensial pada ibuhamil tersebut diambil langsung
dari data objektif ibu dan tidak di temukan kesenjangan antara teori dan kasus
jadi dapat di simpulkan bahwa tidak diperlukan antisipasi masalah potensial.
4. Identifikasi kebutuhan segera
Identifikasi kebutuhan segera pada ibu hamil anjurkan ibu untukibu
istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi karena ibu sudah
masuk trimester III sehingga harus tetapmenjaga kesehatan.
5. Intervensi
Intervensi adalah perencanaan tindakan padaibu hamil tersebut di ambil
langsung dari hasil pengumpulan data subjektif dan objektif padaibu tersebut
dan disesuaikan dengan kebutuhan ibu haamil trimesrer III, tidak di temukan
kesenjangan antara teori dan kasus.
6. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanana tidndakan pada ibu yang di sesuaikan
dengan rencana yang di susun sesuai dengan kebutuhan ibu pada saat hamil
trimester III.

7. Evaluasi.
Evaluasi pada ibu hamil tersebut disesuaikan dengna intervensi dan
implementasi sudah di kerjakan sesuai dengan rencana yang di susun,
hasilyang di dapat sesuai yang di harapkan.

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Kehamilan adalah proses yang alamiah setiap wanita, perubahan selama


kehamilan normal adalah bersifat fisiologis. Kehamilan adalah suatu
pengalaman yang berharga bagi perempuan. Perilaku selama masa kehamilan
akan berpengaruh terhadap kehamilannya. Bidan harus bisa menjaga kesehatan
ibu dan janin untuk menjaga adanya masalah pada saat persalinan nanti (Taufan
2014).

Kesimpulan yang dapat penulis ambil adalah Asuhan Kebidanan pada


ibu Hamil telah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif serta
interprestasi data diperoleh dari diagnosa G1 P0 A0 Ah0 dengan usia kehamilan
29 minggu.

B. Saran

1. Bagi pasien
Agar pasien, keluarga, dan masrakat dapat memeriksaan diri bila ada keluhan,
tanda dan gejala tidak normal pada petugas kesehatan agar mendapat tindakan
segera

2. Bagi lahan institusi


Laporan ilmiah ini agar dapat mengembang pengeahuan dan menyempurnakan
asuhan kebidanan berkelanjutan yang akan digunakan dalam penelitian
selanjutnya

3. Bagi lahan praktek


Fasilitas layanan kesehatan dapat mengembangkan kembali mutu pelayanan
kebidanan yang diberikan yang sesuai dengan pelayanan kebidanan terkini

DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk.2015. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha


Ilmu
Dinas Kesehatan Sumatera Utara. 2014. Profil Kesehatan Sumatera Utara 2014.
https://www.google.co.id/www.depkes.go.idPROFIL_KES_PROVINSI_
20 14%2F02_Sumut_2014.pdf (diunduh 16 Januari 2017).
Hutaean S, 2013. Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika.

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di


Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta: Direktorat Bina
Kesehatan Ibu. _______.2015. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak Continium of
Carelife Cycle. Jakarta:
Pusdinakes
. _______.2015. Profil Kesehatan Indonesia
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf (diunduh pada tanggal
15 Februari 2015).

Kuswanti I. dan fitria M, 2014. Askeb II Persalinan. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Nurjasmi, dkk, 2016. Midwifery update. Jakarta : PP IBI.

Purwoastuti, E. dan Elisabeth, S. W. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan dan


Bayi Baru Lahir,
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Rohani, Reni. S, dan Marisah, 2013. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan.
Jakarta: Salemba Medika.

Romauli, S. 2015. Buku Ajar Askeb I:Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai