Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA

Ny. “W” GIP0A0 17 MINGGU DENGAN KUNJUNGAN ULANG


DI PUSKESMAS MAESAN

Oleh
Rina Jayanti
NIM 15901.02.20033

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2020
LEMBAR PENGESAHAN

STASE PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA Nn. “E” DENGAN


KONSELING PERENCANAAN KEHAMILAN SEHAT
DI PUSKESMAS MAESAN

OLEH
Rina Jayanti
NIM 15901.02.20033

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Akademik Pembimbing Wahana

Wahida Yuliana, SST.,M.Keb Uliy Miefta Ilmia, S.Tr.Keb

NIDN.07290789 NIP. 19880119 200902 2001


LEMBAR KONSULTASI

Nama : Rina Jayanti Ruangan : POLI KIA


NIM : 15901.02.20033 Kasus :
Paraf
Hari /
No Masukkan Pembimbing Pembimbing
Tanggal
Wahana Akademik
LAPORAN PENDAHULUAN

1. Konsep Teori Kehamilan


a. Pengertian Kehamilan
Menurut Prawirohardjo dalam buku ilmu kebidanan (2014) kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi ataum implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15
minggu (minggu ke-13 hingga minggu ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke 28 hingga ke 40).
Kehamilan adalah proses terjadinya pertumbuhan dan perkembangan janin yang
dimulai dari pertemuan antara sperma dan ovum berakhir sampai bayi dan plasenta
lahir yang normalnya dapat mencapai usia aterm yaitu 37 sampai 42 minggu.
b. Tanda-Tanda Kehamilan
Untuk bisa memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap beberapa tanda dan gejala hamil. Tanda kehamilan menurut Astuti (2010)
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Tanda Tidak Pasti Hamil
a) Tidak terjadi mesntruasi/haid (amenorea)
Tidak dapat menstruasi dapat menandakan kehamilan, tetapi dapat juga
merupakan tanda gangguan fisik. Untuk lebih memastikan dapat dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut.
b) Mengidam
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi akan hilang
seiring semakin tuanya usia kehamilan. Tujuh puluh persen perempuan hamil
mengalami komplikasi mual dan muntah. Hal ini disebabkan oleh estrogen
atau HCG (Nirmala, 2011).
c) Pingsan
Pada wanita hamil, terjadi pengenceran darah akibat proses kehamilan. Jika
salah satu organ tubuh, misalnya otak mengalami kekurangan oksigen, hal
tersebut dapat menyebabkan terjadi pingsan (Sulistyawati, 2012).
d) Sering berkemih
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan
sering berkemih. Frekuensi terjadi pada triwulan pertama akibat desakan
uterus. Pada triwulan kedua desakan ini berkurang karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada trimester 3 gejala ini timbul
kembali karena kepala janin mulai masuk rongga panggul dan menekan
kembali kandung kemih (Yulifah, 2011).
e) Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit pada wajah, payudara, perut, paha, dan ketiak biasanya
bertambah. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon dalam kehamilan.
f) Varises
Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena, terutama bagi yang mempunyai bakat. Sering terjadi pada
trimester pertama dan hilang setelah persalinan ( Nirmala, 2011).
2) Tanda Mungkin Hamil
Tanda mungkin hamil merupakan tanda untuk menetapkan kehamilan. Tanda-
tanda yang memungkinkan seorang wanita hamil menurut Astuti (2010) sebagai
berikut:
a) Perut membesar
Perut membesar sangat identik dengan ibu hamil. Namun, tidak semua perut
membesar merupakan akibat kehamilan, mungkin saja akibat faktor
kegemukan atau terdapat penyakit abdomen, misalnya tumor atau adanya
cairan di rongga perut (Saifudin, 2010).
b) Uterus membesar
Dengan kehamilan yang sehat, uterus pun akan membesar sedikit demi sedikit
sesuai dengan usia kehamilan. Namun, pembesaran uterus dapat juga terjadi
akibat suatu penyakit, misalnya miom, kista atau kanker (Yulifah, 2011).
c) Tanda hegar
Melunaknya segmen bawah rahim yang mempunyai kesan lebih tipis dapat
diketahui dengan pemeriksaan bimanual. Tanda inimulai terlihat pada minggu
ke-6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
d) Tanda chadwik
Terjadi perubahan warna pada porsio, pada awalnya berwarna merah muda,
menjadi kebiru-biruan. Selaput lendir dan vagina pun berwana keungu-
unguan.
e) Tanda piscasek
Uterus membesar ke salah satu jurusan sehingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran tersebut (Prawirohardjo, 2014).
f) Braxton-hicks
Ibu hamil dapat merasakan kontraksi yang timbul sesekali, tepatnya berada di
bagian perut bawah.
g) Teraba ballotement
Ballotement adalah pantulan saat rahim digoyangkan. Memeriksa kontraksi ini
dilakukan dengan cara memegang bagian rahim yang mengeras sambil sedikit
digoyangkan (Yulifah, 2011).
3) Tanda Pasti Hamil
Indikator pasti hamil adalah penemuan-penemuan keberadaan janin secara jelas
dan hal ini tidak dapat dijelaskan dengan kondisi kesehatan yang lain. Menurut
Kusmiyati (2015:) tanda pasti hamil yaitu:
a) Gerakan janin yang dilihat dan dirasakan.
Gerakan janin bisa dirasakan dengan jelas setelah minggu 24.
b) Denyut jantung janin terlihat dan terdengar dengan bantuan alat.
Djj dapat didengarkan pada umur kehamilan 17-18 minggu dengan steteskop
laenec, pada orang gemuk lebih lambat. Sementara menggunakan doppler
sekitar minggu ke-12.
c) USG untuk melihat kondisi janin di dalam kandungan.
c. Perubahan Pada Kehamilan
Perubahan pada kehamilan menurut Astuti (2010) dibagi menjadi perubahan fisik dan
perubahan psikologis.
1) Trimester Ke-2
a) Perubahan fisik
Selama trimester ke-2 berat badan ibu bertambah 1-2 kg selama kehamilan.
Pada saat ini, rahim dengan mudah dapat diraba dan mulai tampak membesar.
Ibu mulai terlihat gemuk dan bentuk pinggang mulai tidak terlihat.
b) Perubahan Psikologis
Pada awal timester ke-2, sebagian ibu mungkin merasa kurang percaya diri.
Hal ini disebabkan karena perubahan fisik ibu yang semakin membesar
sehinnga menganggap penampilan tidak menarik lagi. Pada umumnya setiap
masa kehamilan, ibu sering bermimpi. Yang paling sering adalah mimpi
tentang jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan.
d. Ketidaknyamanan masa hamil Trimester II dan III
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang
semuanya membutuhkan suatu adapatsi, baik fisik maupun psikologis. Dalam proses
adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang meskipun
hal itu adalah fisiologis, namun tetap perlu diberikan suatu pencengahan dan
perawatan. Beberapa ketidaknyamanan dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
No. Ketidaknyamanan Penyebab Cara Mengatasi
1. Sering buang air Tekanan uterus pada Kosongkan saat ada dorongan
kecil kandung kemih, air dan saat kencing.
sodium tertahan dibawah Perbanyak minum pada siang
selama siang hari, hari.
karena statis vena, pada Jangan kurangi minum untuk
malam hari terdapat mencegah nokturia, kecuali
aliran balik vena yang jika nokturia sangat
meningkat dengan akibat mengganggu tidur di
peningkatan dalam malam hari.
jumlah output air seni Batasi minum kopi, teh, dan
soda.
Jelaskan tentang bahaya
infeksi saluran kemih dengan
menjaga posisi tidur, yaitu
dengan berbaring miring ke
kiri dan kaki ditinggikan
untuk mencegah diuresis.
2. Striae gravidarum Penyebab tidak jelas, Gunakan emolien topikal atau
bisa timbul akibat antipruritik jika ada
perubahan hormon atau indikasinya.
gabungan antara Gunakan baju longgar yang
perubahan hormon dan dapat menopang payudara
perengangan dan abdomen.
3. Hemoroid Tekanan yang meningkat Hindari Konstipasi.
dari uterus grvid Makan makanan yang
terhadap vena hemoroid berserat dan banyak minum.
Gunakan kompres es atau air
hangat.
Dengan perlahan
masukkan kembali anus setiap
selesai BAB.
4. Keputihan Hiperplasia mukosa Tingkatkan kebersihan dengan
vagina, peningkatan mandi tiap hari.
Memakai pakaian dalam dari
produksi lendir dan bahan katun dan mudah
kelenjar endocervikal menyerap.
sebagai akibat dari Tingkatkan daya tahan tubuh
peningkatan kadar dengan makan buah dan sayur.
estrogen
5. Sembelit Karena tekanan dari Tingkatkan diet asupan cairan.
uterus yang membesar Minum cairan
dingin atau
pada usus dan penigkatan hangat, terutama
kadar progesteron yang saat perut kosong.
menyebabkan peristaltik Istirahat cukup. Senam hamil.
usus jadi lambat Membiasakan buang air besar
secara teratur.
Buang air besar segera setelah
ada dorongan.
6. Kram pada kaki Karena pembuluh darah Kurangi konsumsi
susu( kandungan fosfornya
tinggi).
pad abdomen Latihan dorsofleksi pada kaki
tertekan dan meregangkan otot yang
oleh uterus terkena.
yang semakin Gunakan penghangat untuk
membesar sehingga otot.
aliran darah ketubuh
bagian bawah
menjadi terhambat
7. Nafas sesak Karena uterus membesar Dorong agar secara sengaja
dan menekan pada mengatur laju dan
dalamnya pernapasan
diafragma pada kecepatan normal
yang
terjadi.
Merentangkan tangan di atas
kepala serta menarik
nafas panjang.
8. Panas perut Karenaibu mengkosumsi Makan sedikit- sedikit tetapi
(heartburn) makanan yang pedas, sering.
Hindari makan berlemak dan
bergas dan makanan berbumbu tajam.
yang meyebabkan Hindari rokok, asap
perut menjadi begah rokok, alkohol, dan
coklat.
Hindari berbaring
setelah makan.
Hindari minum air putih saat
makan.
Kunyah permen karet.
Tidur dengan kaki ditinggikan.

10. Pusing/ sinkop Karena pengumpulan Bangun secara perlahan dari


darah di dalam pembuluh posisi istirahat.
Hindari berdiri terlalu lama
tungkai yang dalam lingkungan yang
mengurangi aliran hangat dan sesak.
balik Hindari berbaring dalam posisi
vena dan telentang.
menurunkan ouput
cardiac serta tekanan
darah dengan tengangan
othostatis
yang meningkat
11. Varises pada kaki Kerapuhan jaringan . Tinggikan kaki sewaktu
elastis yang di akibatkan berbaring.
Jaga agar kaki tidak
oleh estrogen dan di bersilangan. Hindari berdiri
sebabkan atau duduk terlalu lama.
oleh faktor usia dan lama Senam untuk melancarkan
berdiri peredaran darah.
Hindari pakaian atau korset
yang ketat
12. Nyeri punggung Karena penigkatan kadar Gunakan posisi tubuh yang
atas dan bawah hormon estrogen dan baik.
Gunakan bra yang menopang
progesteron dengan ukuran yang
tepat.
Gunakan kasur yang keras.
Gunakan bantal ketika tidur
untuk meluruskan
punggung.18

e. Pemeriksaan Pada Kehamilan


1. Pengertian Pemeriksaan ANC
Pemeriksaan ANC merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga
mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI
secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa
kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan
pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester ketiga (Kemenkes,
2018)
2. Standart Asuhan Kehamilan
Standar minimal asuhan kehamilan 10 T adalah sebagai berikut :
a. Timbang Berat Badan dan ukur tinggi badan
Secara perlahan berat badan ibu hamil akan mengalami kenaikan antara 9-
13 kg selama kehamilan atau sama dengan 0,5 kg per minggu atau 2 kg dalam
satu bulan (Hani, 2014). Pengukuran tinggi badan pada pertama kali
kunjungan dilakukan untuk menapis adanya faktor resiko pada ibu hamil.
Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan resiko untuk
terjadinya CPD (Cephalo Pelvic Disproportion) (Pengurus Pusat IBI, 2016).
b. Ukur Tekanan darah
Tekanan darah normal 90/60 hingga 140/90 mmHg dan tidak banyak
meningkat selama kehamilan. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan
masalah dalam kehamilan, aliran darah dari plasenta ke bayi juga mengalami
gangguan sehingga penyaluran oksigen serta makanan terhambat (Hani, 2014).
Selain itu pengukuran tekanan darah penting untuk penentuan diagnosis pre-
eklampsia (hipertensi disertai odema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau
proteinuria). Untuk mendiagnosa pre-eklampsia dapat dilakukan pemeriksaan
MAP dan ROT, yaitu:
1) Pemeriksaan Pre-eklampsia dengan MAP
Mean Arterial Pressure (MAP) adalah rata-rata nilai tekanan
arterial dinilai dari pengukuran diastolik dan sistolik, kemudian
ditentukan nilai rata-rata arteri. MAP dikatakan positif jika hasil >90
mmHg, dan negatif jika hasilnya <90 mmHg. Pada wanita hamil resiko
rendah, rata-rata tekanan darah arteri pada trimester kedua lebih baik
menjadi prediktor preeklampsia dibanding tekanan darah sistolik atau
tekanan darah diastolik (Suprihatin. 2015). Tekanan arteri rerata dapat
ditentukan dengan rumus berikut:
Keterangan :
a) DBP : Diastolic Blood Pressure
b) SBP : Sistolic Blood Pressure
2) Pemeriksaan Pre-eklampsia dengan ROT
Roll Over Test (ROT) adalah pengukuran tekanan darah di dua
posisi berbeda, yaitu posisi tidur miring kiri dan posisi tidur terlentang.
ROT dikatakan positif jika terjadi perubahan/ peningkatan darah
diastolik tekanan antara posisi tidur miring dan terlentang ≥15 mmHg
dan negatif jika perubahan diastolik ≤15 mmHg (Suprihatin. 2016).
c. Nilai status gizi (ukur Lingkar Lengan Atas / LILA)
Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga
kesehatan di trimester I untuk skrining ibu hamil beresiko KEK. Kekurangan
energy kronis disini maksudnya ibu hamil mengalami kekurangan gizi dan
telah berlangsung lama (beberapa bulan / tahun) dimana LILA kurang dari
23,5 cm. ibu hamil dengan KEK akan melahirkan bayi berat lahir rendah
(BBLR) (Pengurus Pusat IBI, 2016).
d. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Uterus semakin lama semakin membesar seiring dengan bertambahnya
usia kehamilan, pemeriksaan TFU dilakukan dengan membandingkan HPHT
(Hari Pertama Haid Terakhir/LMP), dan diukur dengan menggunakan palpasi
metode jari) atau meteran terhadap TFU. Uterus bertumbuh kira-kira 2 jari
perbulan (Hani, 2014).
e. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan
untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III Bagian bawah bukan
kepala, atau kepala janin belum masuk panggul berarti ada kelainan letak,
panggul sempit atau ada masalah lain. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir
trimester I dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang
dari 120 kali/menit atau DJJ cepat lebih dari 160 kali/menit menunjukkan
adanya gawat janin (Pengurus Pusat IBI, 2016).
f. Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil guna memberikan
kekebalan pada janin terhadap infeksi tetanus (tetanus neonatorum) pada saat
persalinan, maupun postnatal. Bila seorang wanita selama hidupnya
mendapatkan imunisasi sebanyak lima kali berarti akan mendapatkan
kekebalan seumur hidup (long life) dengan periode waktu tertentu terhadap
penyakit tetanus.
g. Pemberian tablet besi (minimal 90 tablet selama kehamilan)
Selama kehamilan seorang ibu hamil minimal harus mendapatkan 90
tablet tambah daraf (Fe), karena sulit untuk mendapatkan zat besi dengan
jumlah yang cukup dari makanan. Tablet besi sebaiknya diberikan saat
diketahui ibu tersebut hamil sampai 1 bulan sesudah persalinan. Zat besi
penting untuk mengompensasi peningkatan volume darah yang terjadi selama
kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan serta perkembangan janin
yang adekuat (Hani, 2014)
h. Pemeriksaan Laboratorium (rutin dan khusus)
Berdasarkan Permenkes No.97 Tahun 2014, pemeriksaan laboratorium
yang dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan laboratorium rutin dan
khusus. Pemeriksaan laboratorium rutin adalah pemeriksaan laboratorium
yang harus dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu golongan darah, hemoglobin
darah, dan pemeriksaan spesifik daerah endemis/epidemi (malaria, HIV, dan
lain-lain). Sementara pemeriksaan laboratorium khusus adalah pemeriksaan
laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi pada ibu hamil yang melakukan
kunjungan antenatal.
i. Tatalaksana kasus / penanganan kasus
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal diatas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
sesuai dengan standar dan kewenangan bidan. Kasus-kasus yang tidak dapat
ditangani dirujuk sesuai dengan system rujukan (Pengurus Pusat IBI, 2016).
j. Temu Wicara dalam rangka persiapan rujukan
Temu wicara mengenai persiapan tentang segala sesuatu yang
kemungkinan terjadi selama kehamilan penting dilakukan. Hal ini penting
karena bila terjadi komplikasi dalam kehamilan, ibu dapat segera mendapat
pertolongan secara tepat, karena kematian ibu sering terjadi karena 4T, yaitu :
1) Terlambat mengenali bahaya
2) Terlambat untuk dirujuk
3) Terlambat mendapat pertolongan yang memadai
4) Terlambat pengambilan keputusan
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Puji. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Kehamilan. Yogyakarta:Rohima Press

Hani,U. Kusbandiyah, J. Marjati. Yulifah, R. (2010).Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan


Fisiologis.Jakarta:Salemba Medika

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Laporan Tahunan Direktorat Kesehatan Keluarga TA


2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Kusmiyati, Yuni. (2008). Perawatan ibu hamil : Asuhan ibu hamil. Yogyakarta : Fitramaya.

Nirmala, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Pengurus Pusat IBI. (2016). Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta:Pengurus Pusat IBI

Prawirohardjo, Sarwono. (2014). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Saifuddin, A B. (2010). Buku Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Suprihatin, Endah dan Norontoko, D. (2016). Prediction of Preeclampsia by a Combination


of Body Mass Index(BMI), Mean Arterial Pressure(MAP) and Roll Over Test
(ROT).Surabaya: Universitas Airlangga

Sulistyawati. (2012). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.

Yulifah, dkk. (2011). Asuhan kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba
Medika
ASUHAN KEBIDANAN PADA
Ny. “W” GIP0A0 17 MINGGU

Tempat : Puskesmas Maesan


Tanggal / Waktu : Selasa, 2020
Pengkaji : Rina Jayanti
Jam : 09.00 WIB
Identitas
Nama : Ny “W” / Tn “I”
Umur : 21 tahun/25 tahun
Agama  : Islam / Islam
Pendidikan  : SMA / SMA
Suku : Madura/Madura
Pekerjaan   : IRT / Petani
Alamat : Dsn. Tengginah RT 17 Sumber Anyar
A. Data Subyektif
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, saat ini tidak ada keluhan
apapun.
2. Riwayat Menstruasi
HPHT
3. Riwayat Kehamilan,Persalinan dan nifas yang lalu           
Kehamilan Persalinan Anak Nifas Laktasi
Ke

UK
Komp
Persalinan
Jenis
persalinan
Tempat

Penolong

Komp
JK

PB/BB

H/M
T/G
Usia

Lama
Komp

Lama
Komp

I HAMIL SAAT INI

4. Pola Kebiasaan Sehari-Hari


a. Pola Nutrisi
1) Makan : 3x/hari
2) Jenis makanan : nasi, sayur, lauk
3) Minum : 8 gelas/ hari
4) Jenis minuman : air putih
b. Pola Eliminasi
1) BAK : 4-5x/hari
2) BAB : 1x/hari
c. Pola Aktifitas Sehari-Hari
Tidak ada keluhan dalam kegiatan sehari-hari.
d. Pola Personal Hygiene
1) Mandi : 2x/hari
2) Gosok Gigi : 2x/hari
3) Ganti Baju : 2x/hari
e. Pola Istirahat
1) Tidur Siang : 1-2 jam/hari
2) Tidur malam : 7-8 jam/hari
5. Data Psikososial
Ibu mengatakan hubungannya dengan suami, orang tua dan lingkungan baik.
Sehari-hari berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa. Suami bertindak sebagai
kepala keluarga.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum ibu : Baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Berat badan :  46,1 kg
d. Tinggi badan : 158 cm
e. IMT : 18,4
f. Status TT : TT4
g. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 107/70 mmhg
Nadi : 84 ×/menit
Suhu : 36,7 °C
Pernapasan : 23 ×/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Wajah : wajah tidak anemis, tidak ada odema
b. Mata : sklera putih, conjungtiva merah muda
c. Payudara : simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan.
d. Abdomen : Tidak ada bekas operasi, kandung kemih kosong.
e. Genetalia : bersih, tidak ada keputihan,tidak ada pembengkakan
kelenjar bartolini dan scene.
f. Ektremitas Atas : simetris, tidak odem, LILA: 22 cm.
g. Ektremitas bawah : simetris, tidak odem, tidak ada varises

C. Analisis/Interpretasi Data
Nn “E” dengan Konseling Perencanaan Kehamilan Sehat

D. Penatalaksanaan
Tanggal 27 Oktober 2020 Jam 09.00
1. Memberitahukan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa secara
keseluruhan keadaan ibu baik, TD =107/70 mmHg, N =84 x/menit, S= 36,7 0C,
RR = 23x/menit. Ibu mengerti dan memahami kondisinya saat ini
2. Memberikan konseling perencanaan kehamilan, yaitu:
a. Persiapan Fisik
b. Persiapan Gizi
c. Status imunisasi TT
d. Menjaga kebersihan organ reproduksi
Ibu mengerti konseling yang diberikan oleh bidan.
3. Menjelaskan kepada ibu tentang kehamilan. Ibu mengerti penjelasan mengenai
kehamilan yang diberikan oleh bidan.
4. Konseling tentang gizi seimbang. Ibu dapat memahami mengenai gizi seimbang.
5. Menganjurkan ibu untuk hidup sehat (makan buah dan sayur, mengurangi
makanan cepat saji, istirahat cukup, BAB dan BAK di jamban dan olahraga). Ibu
akan menerapkan anjuran dari bidan.
6. Menganjurkan ibu untuk mengikuti semua arahan bidan untuk perencanaan
kehamilan. Ibu bersedia mengikuti arahan bidan.

Anda mungkin juga menyukai