1. G1P1A0
Data Subjektif : Kehamilan Pertama.
Data Objektif : Tonus otot tampak tegang.
Analisa dan Interpretasi Data
a. Dari hasil pengkajian ibu, tonus otot perut tegang karena
pembesaran perut dan peregangan otot – otot pada kehamilan
(Ilmu Kebidanan Sarwono, hal 174).
b. Pada kulit terdapat hyperpigmentasi yang disebabkan oleh
lobus hipofise anterior. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah
– olah retak – retak, warnanya berubah agak kebiru – biruan
yang disebut striae livide kemudian setelah partus striae livide
berubah menjadi putih disebut striae albicans. Pada seorang
primipara nampak striae livide (Ilmu Kebidanan Sarwono, hal
176).
2. Gestasi 37 minggu 3 hari
a. Data Subjektif : Haid terakhir tanggal 25 Desember 2018
b. Data Objektif :
1) TP : 01 Oktober 2019
2) TFU : 2 jrbpx
Analisa dan Interpretasi Data
Menurut rumur neagel dari HPHT tanggal 25 desember 2018
sampai tanggal 01 oktober 2019, masa gestasi 37 minggu 3 hari
(Varney Lelen, 2005).
3. Intrauterin
a. Data subyektif : Ibu merasakan janinnya bergerak dengan
kuat dan ibu tidak pernah merasakan nyeri
perut yang hebat selama kehamilannya
b. Data Obyektif : ibu tidak merasakan nyeri ketika di palpasi,
TFU sesuai umur kehamilan, pada saat palpasi
leopold teraba bagian-bagian kecil pada janin
4. Tunggal
a. Data Subyektif : Ibu merasa pergerakan janin lebih sering
bergerak di sebelah kiri perut ibu
b. Data Obyektif : Palpasi abdomen
Leopold I : 2 jrbpx,30 cm, bokong
Leopold II : PUKA
Leopold III : kepala
Leopold IV : BDP 5/5
Djj terdengar jelas,kuat, dan teratur pada
kuadran bawah perut ibu dengan frekuensi 132
kali per menit
5. Hidup
a. Data subyektif : Ibu merasakan pergerakan janinnya 12 kali
dalam sehari
b. Data Obyektif : DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur pada
kuadran kanan bawah perut ibu dengan
frekuensi 132 kali per menit
B. Kriteria
1. Kala I persalinan berlangsung normal
2. Keaadaan ibu dan janin baik
3. Tanda – tanda vital ibu dalam batas normal
Tekanan darah : Sistole : 100 – 140 mmHg
Diastole : 60 – 90 mmHg
Nadi : 60 – 100x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5ºC
Pernafasan : 16 – 24x/menit
4. DJJ dalam batas normal 120 – 160x/menit teratur dan
terdengar jelas.
5. Meningkatkan rasa adaptasi ibu terhadap nyeri.
C. Rencana Tindakan
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga.
Rasional : Agar klien dan keluarga dapat mengetahui
keadaaannya dan janinnya sehingga tidak cemas lagi.
2. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih dengan
tidak menahan air kencingnya.
Rasional : Kandung kemih yang penuh dapat memberi
rasa tidak nyaman dan menyebabkan partus macet.
3. Meminta persetujuan pada ibu setiap melakukan tindakan.
Rasional : Agar ibu mengerti dan setuju untuk ditindaki.
4. Observasi kemajuan persalinan tiap 4 jam kemudian.
Rasional : Dapat mengetahui persalinan berlangsung
normal atau tidak sehingga dapat dilakukan antisipasi apabila
terjadi kelainan.
5. Pasang infus RL + drips oxy.
Rasional : Agar uterus dapat berkontraksi karena
kehamilan ibu, ketuban pecah dini dan untuk mempercepat
persalinan.
6. Observasi his dan DJJ tiap 30 menit kemudian dan TTV tiap 1
jam.
Rasional : Memudahkan pengambilan tindakan
selanjutnya jika sewaktu – waktu dicurigai terjadi kelainan.
7. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman.
Rasional : Mengurangi penekanan pada vena cava
inverior dan aorta hypogastrik sehingga dapat mengurangi
suplai darah ke jantung.
8. Ajarkan ibu untuk teknik relaksasi.
Rasional : Menunjukkan sirkulasi O2 ke jaringan
sehingga hipoksia dapat dihindari dan nyeri tidak di
manifestasikan ke otak.
9. Berikan hidrasi dan intake yang cukup.
Rasional : Meningkatkan metabolisme sehingga
kebutuhan energi bisa bertambah.
10. Beri support dan motivasi pada ibu.
Rasional : Dengan memberi support dan motivasi pada
ibu diharapkan ibu tetap optimis dan bersemangat menghadapi
persalinan dan kelahiran bayinya.
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal 13 September 2019, jam 05.40 wib
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga ; Klien
dan keluarga merespon positif apa yang telah disampaikan dan
mencoba menerimanya.
2. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih dengan
tidak menahan kencingnya ; Ibu berkemih di kamar kecil.
3. Meminta persetujuan pada ibu setiap melakukan tindakan ; Ibu
bersedia.
4. Kolaboraasi dengan memasang infus RL + drips oxy 5 IU
tetes/menit.
5. Observasi kemajuan persalinan tiap 4 jam kemudian dan
cantumkan pada partograf.
a. Keadaan vulva dan vagina : Normal
b. Portio : Tipis
c. Pembukaan : 5 cm
d. Ketuban : Jernih (Merembes)
e. Presentase : Ubun-ubun kecil kanan lintang
f. Penurunan kepala : Hodge II
g. Molase : (-)
h. Penumbungan : (-)
i. Kesan panggul : Normal
j. Pelepasan : Lendir,darah dan air ketuban
6. Observasi DJJ dan his
a. DJJ : 132x/menit
b. His : 1x dalam 10 menit durasi 10-15 detik
c. TTV :
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5ºC
Pernafasan : 20 x/menit
7. Menganjurkan ibu memilih posisi yang nyaman ; Ibu berbaring
miring kiri dan kanan.
8. Menganjurkan ibu untuk teknik relaksasi yaitu dengan menarik
nafas panjang dan menghembuskan secara perlahan – lahan.
9. Anjrukan ibu untuk hidrasi dan intake yang cukup ; Ibu makan
mengikuti menu RS.
10. Memberikan support dan motivasi pada ibu.
KALA II
1. Perineum menonjol.
2. Vulva dan anus membuka.
3. Kontraksi uterus dan teratur.
ASESSMENT (A)
Perlangsungan kala II
PENATALAKSANAAN (P)
KALA III
ASESSMENT (A)
PENATALAKSANAAN (P)
Tanggal 13 September 2019
KALA IV
ASESSMENT (A)
PENATALAKSANAAN (P)