Anda di halaman 1dari 110

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG

KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI


DI SMAN NGORO

SKRIPSI

Disusun Oleh :

EVA SETYA RAHMA BINTARTI


181301018

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2022

i
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI
DI SMAN NGORO

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana


Keperawatan

Disusun Oleh :

EVA SETYA RAHMA BINTARTI


181301018

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2022

ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN JUDUL PENELITIAN

Yang Bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Eva Setya Rahma Bintarti

NIM : 181301018

Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Kanker Payudara

dengan Perilaku Pemeriksaan SADARI di SMAN NGORO.

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi tersebut diatas adalah benar-benar

asli dari hasil pemikiran saya sendiri. Apabila ada peneliti terbukti bahwa bersedia

untuk menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

i
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KANKER
PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI DI SMAN NGORO

Oleh :

EVA SETYA RAHMA BINTARTI


181301018

ii
1 LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI
TENTANG KANKER PAYUDARA DENGAN
PERILAKU SADARI DI SMAN NGORO

Oleh :

EVA SETYA RAHMA BINTARTI


181301018

Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji


Susunan Tim Penguji

Penguji I

Rodiyah, S.Kep.,Ns,M.Kes
NIK. 011981260420081042 (………….………..)

Penguji II

Dr. Sestu Retno D.A,S.Kp.,M.Kes


NIK. 011963031520061207 (..…………………..)

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan
Gelar Sarjana Keperawatan

Jombang, 05 Juli 2022


Mengetahui
Ketua STIKES Pemkab Jombang

Dr. Ririn Probowati, S.Kp., M,Kes.


NIK : 031965150720061214

iii
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG
KANKER PAYUDARA DENGAN PERILAKU SADARI DI
SMAN NGORO

Eva Setya Rahma Bintarti, Sestu Retno Dwi Andayani


Program Studi Sarjana Keperawatan STIKES Pemkab Jombang
Email : evasetya7397@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan


payudara. Kanker payudara merupakan penyakit terbesar kedua di dunia. Data
kuantitatif Pasien kanker di seluruh dunia mencapai 14 juta kasus dengan tingkat
kematian 8,2 juta per tahun. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI) adalah salah satu yang paling efektif sebagai sarana
deteksi dini kanker payudara selain mamografi. Tindakan ini dilakukan dengan
langkah-langkah khusus untuk mendeteksi kanker sejak dini payudara untuk
mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada payudara. Tujuan Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja putri tentang
kanker payudara dengan perilaku SADARI di SMAN Ngoro. Metode : desain
penelitian metode Analitik korelasional dengan metode pendekatan Cross
Sectional. Populasi 165 orang dan sampel dalam penelitian ini 112 orang, dipilih
dengan menggunakan tekhnik Simple Random Sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 April 2022. Hasil :
Hasil yang didapatkan sebagian besar (65%) responden mempunyai pengetahuan
kanker payudara dalam kategori kurang sebanyak 63 responden. Analisa data
menggunakan Uji Chi Square diperoleh hasil x2(2) = 8,542, p= 0,014, a= 0,05.
Terdapat asosiasi yang signifikan antara pengetahuan tentang kanker payudara
dengan perilaku SADARI siswi kelas X di SMAN Ngoro. Pembahasan :
Dilakukan pemberian informasi dan dukungan positif kepada siswi SMAN Ngoro
yang memiliki keinginan untuk melakukan pemeriksaan SADARI sendiri di rumah.
Untuk mencegah kanker payudara dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan
SADARI.

Kata kunci :Remaja putri, Kanker payudara, Perilaku SADARI

iv
THE RELATIONSHIP OF ADOLESCENT WOMEN'S
KNOWLEDGE ABOUT BREAST CANCER WITH KNOWLEDGE
BEHAVIOR IN SMAN NGORO

Eva Setya Rahma Bintarti, Sestu Retno Dwi Andayani


Undergraduate Nursing Study Program STIKES Jombang Regency Government
Email : evasetya7397@gmail.com

ABSTRACT

Introduction: Breast cancer is cancer that forms in breast tissue. Breast cancer is
the second largest disease in the world. Quantitative data Cancer patients
worldwide reach 14 million cases with a mortality rate of 8.2 million per year. This
disease can be prevented by breast self-examination (BSE) is one of the most
effective as a means of early detection of breast cancer in addition to
mammography. This action is carried out with special steps to detect breast cancer
early to identify changes that occur in the breast. The purpose of this study was to
determine the relationship between knowledge of young women about breast cancer
with BSE behavior at SMAN Ngoro. Method: research design correlational
analytical method with cross sectional approach method. The population is 165
people and the sample in this study is 112 people, selected using the Simple Random
Sampling technique. Collecting data using a questionnaire. This research was
conducted on April 20, 2022. Results: The results obtained were most (65%) of the
respondents had knowledge of breast cancer in the less category as many as 63
respondents. Analysis of the data using the Chi Square test results obtained x2(2)
= 8.542, p = 0.014, a = 0.05. There is a significant association between knowledge
about breast cancer and BSE behavior in class X students at SMAN Ngoro.
Discussion : Provided information and positive support to students of SMAN Ngoro
who have the desire to do BSE at home. To prevent breast cancer can be done by
examination BSE.

Keywords: Adolescent girls, breast cancer, BSE behavior

v
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tepat

waktu. Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan tugas akhir pada program studi

Sarjana Keperawatan dengan judul “Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang

Kanker Payudara dengan Perilaku Pemeriksaan SADARI di SMAN Ngoro”.

Peneliti menyadari bahwa selama penyusunan skripsi banyak mendapat bimbingan

dan dorongan dari semua pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Kepada Sekolah SMAN Ngoro sudah memberikan izin saya untuk melakukan

pengambilan data

2. Dr. Ririn Probowati, S.Kp.,M.Kes. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Pemkab Jombang.

3. Ns. Shanti Rosmaharani,S.Kep.,M.Kep. selaku Ketua Program Studi Sarjana

Keperawatan.

4. Rodiyah, S.Kep.,Ns,M.Kes. selaku Ketua Penguji dalam seminar skripsi saya.

5. Dr. Sestu Retno D.A, S.Kp.,M.Kes. selaku Pembimbing yang telah

membimbing dan mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini.

6. Segenap Dosen pengajar STIKES Pemkab Jombang atas bimbingan dan

arahannya.

7. Kedua orang tua dan saudara-saudara saya yang selalu memberi doa dan

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman yang sudah mendukung saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Responden yang telah ikut adil dan telah berpontensi dalam penelitian ini

vi
10. Teman-teman yang telah menjadi penguat, penghibur, pendengar keluh kesah,

pemberi motivasi dan semangat untuk saya segera menyelesaikan skripsi ini.

11. Serta semua pihak yang turut serta memberikan kelancaran dalam penyusunan

dan penelitian skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi masih kurang

sempurna. Sebagai makhluk Tuhan yang tidak lepas dari kesalahan saya mohon

maaf yang sebesar-besarnya, saya berharap adanya kritik dan saran yang

membangun sebagai acuan agar penyusunan skripsi kedepannya lebih baik. Akhir

kata, saya mengucapkan terimakasih atas segala perhatian dan dukungan.

Jombang, 05 Juli 2022


Peneliti

Eva Setya Rahma Bintarti

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..........................................................................................


HALAMAN JUDUL ............................................................................................
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN JUDUL PENELITIAN ............................. i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
ABSTRACT ........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.4 Batasan Masalah ......................................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian........................................................................................ 7
1.5.1 Tujuan Umum ...................................................................................... 7
1.5.2 Tujuan Khusus .................................................................................... 7
1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7
1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................... 7
1.6.2 Manfaat Praktisi ................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 9
2.1 Konsep Dasar Pengetahuan......................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Pengetahuan....................................................................... 9
2.1.2 Jenis Pengetahuan ................................................................................ 9
2.1.3 Cara modern atau cara ilmiah : ........................................................... 10
2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan .......................................... 12
2.1.5 Pengukuran Pengetahuan.................................................................... 14
2.2 Konsep Perilaku ....................................................................................... 14
2.2.1 Definisi Perilaku................................................................................. 14
2.2.2 Bentuk Perilaku .................................................................................. 15

viii
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ...................................... 16
2.2.4 Prosedur Pembentukan Perilaku ......................................................... 18
2.2.5 Model atau Teori Perubahan Perilaku ................................................. 19
2.2.6 Domain Perilaku................................................................................. 22
2.2.7 Cara Menilai Perilaku ......................................................................... 23
2.2.8 Faktor Pokok Lawrence Green ........................................................... 23
2.3 Kanker Payudara ...................................................................................... 24
2.3.1 Pengertian .......................................................................................... 24
2.3.2 Etiologi .............................................................................................. 24
2.3.3 Faktor Resiko ..................................................................................... 25
2.3.4 Etiologi dan Patogenesis..................................................................... 30
2.3.5 Terapi Kanker Payudara ..................................................................... 32
2.3.6 Pencegahan Kanker Payudara ............................................................. 32
2.3.7 Tanda dan Gejala................................................................................ 33
2.3.8 Tingkatan atau klasifikasi kanker payudara ........................................ 35
2.3.9 Pencegahan ........................................................................................ 36
2.4 SADARI................................................................................................... 36
2.4.1 Definisi SADARI ............................................................................... 36
2.4.2 Langkah-langkah SADARI ................................................................ 37
2.5 Kerangka Teori......................................................................................... 44
2.6 Kerangka Konsep ..................................................................................... 45
2.7 Hipotesis .................................................................................................. 46
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 47
3.1 Desain Penelitian ...................................................................................... 47
3.2 Kerangka Operasional .............................................................................. 47
3.3 Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian................................................ 49
3.3.1 Populasi penelitian ............................................................................. 49
3.3.2 Sampel penelitian ............................................................................... 49
3.3.3 Sampling ............................................................................................ 50
3.3.4 Kriteria Sampel .................................................................................. 50
3.4 Variabel Penelitian ................................................................................... 51
3.4.1 Variabel Independen (Variabel Bebas) ............................................... 51
3.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat) ................................................ 52
3.5 Definisi Operasional ................................................................................. 53
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 54
3.7 Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 54

ix
3.8 Instrument Penelitian ................................................................................ 55
3.8.1 Uji Validitas ....................................................................................... 56
3.8.2 Uji Reliabilitas ................................................................................... 57
3.9 Teknik Analisa Data ................................................................................. 57
3.10 Instrument Penelitian .............................................................................. 58
3.11 Instrumen Penelitian ............................................................................... 59
3.12 Teknik Pengolahan Data ......................................................................... 60
3.13 Etika Penelitian ...................................................................................... 61
3.14 Keterbatasan Penelitian........................................................................... 64
BAB IV HASIL PENELITIN DAN PEMBAHASAN........................................ 65
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 65
4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................. 65
4.1.2 Data Umum ........................................................................................ 66
4.1.3 Data Khusus ....................................................................................... 67
4.2 Analisis Uji Chi Square ............................................................................ 68
4.3 Pembahasan.............................................................................................. 68
4.3.1 Pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di SMAN
Ngoro....................................................................................................... 68
4.3.2 Perilaku SADARI di SMAN Ngoro .................................................... 69
4.3.3 Hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan perilaku SADARI
di SMAN Ngoro.................................................................................... .. 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 73
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 73
5.2 Saran ........................................................................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 75
LAMPIRAN ...................................................................................................... 79

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Definisi Operasiional Penelitian Hubungan Pengetahuan Remaja Putri


Tentang Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan SADARI ................. 53
Tabel 3. 2 Kisi – kisi soal pengetahuan tentang kanker payudara....................... 60
Tabel 3. 3 Kisi – kisi soal tentang perilaku SADARI ......................................... 60
Tabel 4. 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur siswa kelas X
SMAN Ngoro…...……………………………………….....…………...….66
Tabel 4. 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pengetahuan kanker
payudara siswa kelas X SMAN Ngoro. .............................................. 67
Tabel 4. 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku SADARI siswa
kelas X SMAN Ngoro ........................................................................ 67
Tabel 4. 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tabulasi silang
pengetahuan kanker payudara dengan perilaku SADARI siswa kelas X
SMAN Ngoro……………………………………………………………….68

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1Tahap 1 Melihat Bentuk Payudara di Cermin .................................. 38


Gambar 2. 2 Tahap 2 Periksa Payudara dengan Diangkat Kedua Tangan ........... 38
Gambar 2. 3 Tahap 3 berdiri di depan cermin tangan disamping ........................ 39
Gambar 2. 4 Tahap 4 Menegangkan Otot Bagian dengan Berkacak Pinggang .... 39
Gambar 2. 5 Tahap 1 Persiapan Melakukan SADARI ........................................ 40
Gambar 2. 6 Tahap 2 Pemeriksaan Payudara dengan Vertical Strip .................... 40
Gambar 2. 7 Tahap 3 Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar .................. 41
Gambar 2. 8 Tahap 4 Pemeriksaan Cairan di Puting Payudara............................ 42
Gambar 2. 9 Tahap 5 Memeriksa Ketiak ............................................................ 42
Gambar 2. 10 Konsep Teori menurut Lawrance Green ....................................... 44
Gambar 2. 11 pola pengetahuan remaja putri dengan perilaku pemeriksaan
SADARI ....................................................................................... 45
Gambar 2.12 Alur penelitian Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Remaja
Puteri Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara Melalui SADARI ... 48

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi .......................................................................... 79


Lampiran 2 Surat Permohonan Menjadi Responden ........................................... 82
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden......................................... 83
Lampiran 4 Lembar Kuesioner........................................................................... 84
Lampiran 5 Lembar Penjelasan Subjek Penelitian .............................................. 88
Lampiran 6 Data Umum Responden .................................................................. 90
Lampiran 7 Hasil Uji Chi-Square ....................................................................... 91
Lampiran 8 Pengetahuan Kanker Payudara ........................................................ 92
Lampiran 9 Perilaku SADARI ........................................................................... 93
Lampiran 10 Tabulasi Silang .....................................................................................94
Lampiran 11 Surat Keterangan SMAN Ngoro......................................................95

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh

perempuan, menurut World Health Organization (WHO) tahun 2020. Kanker

payudara merupakan kanker yang terbentuk di jaringan payudara, yang terjadi

ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan

mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya. Kejadian

kanker meningkat dari tahun ke tahun dan terjadi hampir di seluruh dunia.

Kanker menduduki urutan ke dua penyakit terbesar di dunia. Data jumlah

penderita kanker di seluruh dunia mencapai 14 juta kasus dengan angka

kematian 8,2 juta setiap tahunnya (WHO, 2018). Data Global Cancer

Observatory tahun 2018 menunjukkan angka kejadian penyakit kanker di

Indonesia (136,2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara,

sedangkan di Asia urutan ke 23. Data Riskesdas tahun 2018 menyebutkan

bahwa prevalensi kejadian kanker payudara di Indonesia yaitu sebesar 42,1

per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk

yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan

rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk (Kemenkes RI, 2019).

Tidak hanya terjadi di negara maju, kejadian kanker payudara juga

terjadi di negara berkembang, seperti Indonesia. Kanker payudara

menempati urutan ke 8 dari seluruh jenis kanker di Indonesia. Kanker

payudara juga merupakan masalah utama sebagai jenis kanker yang

terbanyak diderita oleh perempuan (Nordqvist & Chun, 2017). Prevalensi

1
2

Kanker di Indonesia cukup tinggi dari data laporan Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) tahun 2018 kanker payudara menduduki urutan ke 7 dari

seluruh penyakit kanker.

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI

(2020). Mengungkapkan bahwa angka kejadian tertinggi untuk perempuan

adalah kanker payudara yaitu 1,4 per 1000 penduduk pada tahun 2013

meningkat menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018 (Kemenkes RI,

2020). Terjadinya peningkatan kasus ini perlu adanya upaya peningkatan

kesadaran masyarakat tentang kanker payudara. Rendahnya kesadaran

masyarakat dalam melakukan deteksi dini kanker payudara dipengaruhi oleh

kurangnya pengetahuan tentang kanker payudara, karena kurangnya

informasi terkait penyakit tersebut dan manfaat deteksi dini (Sarina dkk.,

2020). Penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku SADARI pada

ibu dipengaruhi oleh sikap, kurangnya informasi dan aksesbilitas pelayanan

kesehatan (Arafah & Notobroto, 2018).

Teknik SADARI sebenarnya mudah dilakukan namun banyak

perempuan belum melakukannya karena kurang informasi dan motivasi untuk

menangani pencegahan dan deteksi dini kanker payudara. Para perempuan

baik ibu maupun remaja masih awam dan risih melakukan SADARI sehingga

masih sedikit yang melakukan hal tersebut (Pulungan & Hardy, 2020).

Menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Onkologi Indonesia

Tahun 2017, diperkirakan angka kejadian kanker payudara di Indonesia

8.625 kasus dan ditemukan 82% diantaranya sudah berada pada tahap

stadium lanjut. Hal ini disebabkan oleh keengganan perempuan untuk


3

melakukan pemeriksaan secaradini. Diagnosis kanker payudara pada awal

stadium memungkinkan untuk dapat kesempatan yang lebih baik sehingga

memperoleh long term survival yaitu kesempatan untuk dapat hidup lebih

lama setelah divonis dengan kanker. Sebagai upaya untuk mengurangi angka

kematian dari kanker payudara diperlukan program skrining yang efektif

untuk mengetahui lebih dini (Shiryazdi et al., 2014).

Deteksi dini merupakan langkah awal terdepan dan paling penting

dalam pencegahan kanker. Deteksi dini diharapkan dapat menekan angka

mortalitas dan morbiditas, dan biaya kesehatan akan lebih rendah. Deteksi

dini dan skrining menja dikunci tingkat bertahan hidup yang tinggi pada

penderita. Deteksi dini dapat menekan angka kematian. Selain itu, untuk

meningkatkan kesembuhan penderita kanker payudara, kuncinya adalah

penemuan dini, diagnosis dini, dan terapi dini. Untuk itu, diperlukan

diseminasi pengetahuan tentang kanker payudara, dan pendidikan wanita

untuk melakukan SADARI (Kemenkes RI, 2018).

Pencegahan kanker payudara secara dini sudah dapat dilakukan saat

usia 10- 24 tahun (BKKBN, 2017). Data menunjukkan bahwa angka kejadian

kanker diusia remaja adalah 0,6 %, usia ≥ 75 tahun jumlah kasus mencapai

5,0 %, pada usia 1 sampai 4 tahun dan 5 sampai 14 tahun adalah 0,1%. Kasus

kejadian kanker ini tidak dapat diabaikan begitu saja dikarenakan

pencegahan penyakit kanker harus dimulai sedini mungkin (Kemenkes RI,

2015), dengan demikian remaja yang sudah mengalami perubahan hormon

seperti di usia sekolah (SD, SMP ataupun SMA) sebaiknya mengetahui

tentang SADARI.
4

Menurut data dari Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang 2019

presentase ditemukan data 33 orang (1,70%) terdeteksi adanya benjolan

payudara, dari 1946 jumlah wanita yang diperiksa sadari. Berdasarkan data

tersebut masih tergolong jauh dari presentasi target yang diharapkan atau

yang ditetapkan oleh dinas provinsi Jawa Timur. Dari data di Kabupaten

Jombang, presentase tersebut dapat di temukan di puskesmas Kesamben

Ngoro (Dinkes Jombang, 2019).

Berdasarkan data yang saya peroleh bahwa siswa perempuan paling

banyak ada di SMAN Ngoro yaitu jumlah siswanya keseluruhan 726 siswa,

dan banyak siswa perempuannya 498 siswa mencakup kelas 1 165 siswa,

kelas 2 171 siswa dan kelas 3 160 siswa (Kemdikbud, 2021).

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah pengembangan

kepedulian seorang perempuan terhadap kondisi payudaranya sendiri.

Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-langkah khusus untuk mendeteksi

secara awal penyakit kanker payudara untuk mengetahui perubahan-

perubahan yang terjadi pada payudara. SADARI dilakukan antara waktu

7 – 10 hari setelah hari pertama menstruasi/ sudah selesai menstruasi

(Kemenkes RI, 2016).

Pengetahuan perempuan tentang risiko dan manfaat dari deteksi dini

kanker payudara berpengaruh positif terhadap keyakinan mereka tentang

kesehatan, sikap, dan perilaku, sehingga perawatan kesehatan professional

Menurut Depkes RI, 2018 Diperkirakan angka kejadiannya di Indonesia

adalah 12/100.000, sedangkan pada wanita di Provinsi Jawa Timur pada


5

tahun 2018, jumlah perempuan yang diperiksa dan ditemukan benjolan

sebanyak 1.592 perempuan dengan presentase 0,9% (Profil kesehatan Jawa

timur, 2018).

Pengetahuan perempuan tentang risiko dan manfaat dari deteksi dini

kanker payudara berpengaruh positif terhadap keyakinan mereka tentang

kesehatan, sikap, dan perilaku, sehingga perawatan kesehatan professional

dapat mengembangkan program kesehatan payudara yang efektif. (Erbil &

Bolukbas, 2012 dalam Salmiyah et al., 2018).

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan salah satu cara

yang efisien dan efektif sebagai pendeteksi dini kanker payudara selain

mamografi. Melalui pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan secara

teratur setiap bulannya diharapkan dapat lebih mengenal kondisi payudara

serta mengetahui jika terdapat adanya benjolan atau masalah lain sejak dini

(misalnya saat masih berukuran kecil). Sehingga dianjurkan rutin melakukan

deteksi dini atau SADARI dimulai pada usia remaja yaitu umur 10-24 tahun

karena pada usia tersebut umumnya jaringan payudara pada wanita mulai

terbentuk dengan sempurna sesuai tahapan-tahapannya (Rasjidi, 2009 dalam

Astutik dan Suharni, 2016).

Berdasarkan penjabaran diatas, Pemeriksaan Payudara Sendiri

(SADARI) sudah dapat dilakukan saat usia 10-24 tahun, merupakan rentang

usia yang dimiliki oleh anak usia sekolah (SD, SMP ataupun SMA).

Keberhasilan pemeriksaan ini dipengaruhi oleh pengetahuan. Pengetahun

yang baik mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) akan

menimbulkan sikap yang peduli terhadap upaya Pemeriksaan Payudara


6

Sendiri (SADARI), sehingga mendorong seorang remaja mempunyai

perilaku yang baik untuk Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dalam

rangka pencegahan kanker payudara. Pengetahuan seseorang tentang

SADARI memengaruhi kemauan seseorang untuk melakukan SADARI.

Maka, peneliti merasa tertarik untuk membuat penelitian mengenai tingkat

pengetahuan remaja putri tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

lebih lanjut tentang “Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker

Payudara Dengan Perilaku SADARI di SMAN Ngoro”.

1.2 Identifikasi Masalah

Angka kejadian kanker payudara pada wanita perlu dilakukan

penelitian agar dapat mendeteksi secara dini adanya tanda dan gejala kanker

payudara pada remaja, serta dapat melakukan penanganan yang tepat.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah

sebagai berikut: “Bagaimanakah tingkat pengetahuan remaja putri tentang

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dalam mendeteksi dini kanker

payudara?
7

1.4 Batasan Masalah

Dari latar belakang diatas, perumusan masalah hanya dibatasi pada

tingkat pengetahuan remaja putri tentang Pemeriksaan Payudayra Sendiri

(SADARI) dalam mendeteksi dini kanker payudara.

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang kanker

payudara dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

1.5.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja puteri tentang kanker

payudara.

2. Mengidentifikasi perilaku pemeriksaan SADARI

3. Menganalisis hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang kanker

payudara dengan perilaku pemeriksaan SADARI.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Dapat digunakan untuk menambah ilmu yang berkaitan dengan

gambaran perilaku remaja putri dalam pengetahuan kanker payudara

dengan perilaku SADARI.


8

1.6.2 Manfaat Praktisi

a. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini dapat menjadi referensi kepustakaan untuk menambah ilmu


pengetahuan tentang intervensi yang paling efektif untuk meningkatkan
program pencegahan kanker payudara dengan perilaku Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI).

b. Bagi Dinas Kesehatan Dan Puskesmas


Penelitian ini dapat dijadikan rujukan bahwa pendidikan kesehatan pada
remaja tentang SADARI dapat dijadikan salah satu program dari dinas
terkait untuk membantu dalam mendeteksi dini kanker payudara dengan
sosialisasi di anak remaja di SMA/SMK.

c. Bagi masyarakat
Meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara dengan cara
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan mampu mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Bagi Pembaca
Diharapkan penelitian ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan
para pembaca mengenai kanker payudara dengan cara Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI).
e. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding dan referensi
untuk peneliti selanjutnya mengenai program/intervensi yang paling efektif
yang dapat digunakan untuk meningkatkan intervensi mengenai program
pencegahan kanker payudara dengan perilaku Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil seseorang

terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan

sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu pengindraan sampai

menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas

perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang

diperoleh melalui indra pendengaran dan indra penglihatan (Notoatmodjo,

2012).

Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan merupakan hasil dari

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Menurut

Notoatmodjo dalam Yuliana (2017), pengetahuan adalah hasil penginderaan

manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang

dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Jadi pengetahuan adalah

berbagai macam hal yang diperoleh oleh seseorang melalui panca indera.

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari

oleh seseorang (Agus, 2013).

2.1.2 Jenis Pengetahuan

Pemahaman masyarakat mengenai pengetahuan dalam konteks

kesehatan sangat beraneka ragam. Pengetahuan merupakan bagian perilaku

kesehatan. Jenis pengetahuan diantaranya sebagai berikut:

9
10

1. Pengetahuan implisit

Pengetahuan implisit adalan pengetahuan yang masih tertanam

dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak

bersifat nyata, seperti keyakinan pribadi, persfektif, dan prinsip.

Biasanya pengalaman seseorang sulit untuk ditransfer keorang lain baik

secara tertulis ataupun lisan. Pengetahuan implisit sering kali berisi

kebiasaan dan budaya bahkan bisa tidak disadari. Contoh seseorang

mengetahui tentang bahaya merokok bagi kesehatan, namun ternyata ia

merokok.

2. Pengetahuan eksplisit

Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah

didokumentasikan atau tersimpan dalam wujud nyata, bisa dalam wujud

perilaku kesehatan. Pengetahuan nyata dideskripsikan dalam tindakan-

tindakan yangberhubungan dengan kesehatan. Contoh seseorang yang

telah mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan dan ia tidak merokok

(Agus, 2013).

2.1.3 Cara modern atau cara ilmiah :

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang

berasal dari berbagai macam sumber, misalnya: media massa, media

elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat

dan sebagainya.

Menurut Notoatmodjo (2012) dari berbagai macam cara yang telah

di gunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah,

dapat dikelompokkan menjadi dua yakni Cara tradisional atau nonilmiah.


11

Cara tradisional terdiri dari empat cara yaitu :

1. Trial and Error

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban.Pada waktu itu bila seseorang

menghadapi persoalan atau masalah, upaya yang dilakukan hanya

dengan mencoba-coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan

menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan

apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil maka di coba

kemungkinan yang lain sampai berhasil. Oleh karena itu cara ini

disebut dengan metode Trial (coba) dan Error (gagal atau salah

atau metode coba salah adalah coba-coba).

2. Kekuasaaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang, penalaran, dan

tradisi-tradisi yang dilakukan itu baik atau tidak. Kebiasaan ini

tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan

juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan-kebiasaan ini

seolah-olah diterima dari sumbernya berbagai kebenaran yang

mutlak. Sumber pengetahuan ini dapat berupa pemimpin-

pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama,

pemegang pemerintahan dan sebagainya.

3. Berdasarkan pengalaman pribadi

Adapun pepatah mengatakan “Pengalaman adalah guru

terbaik“. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu


12

merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

4. Jalan pikiran

Sejalan perkembangan kebudayaan umat kebudayaan umat

manusia cara berpikir umat manusia pun ikut berkembang. Dari

sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam

memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain, dalam memperoleh

kebenaran pengetahuan manusia telah menjalankan jalan

pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. Induksi dan

deduksi pada dasarnya adalah cara melahirkan pemikiran secara

tidak langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan.

Cara modern atau cara ilmiah :

Cara baru memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

sistematis, logis dan ilmiah yang disebut metode ilmiah. Kemudian

metode berfikir induktif bahwa dalam memperoleh kesimpulan

dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, membuat

catatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang

diamati (Notoatmodjo, 2012).

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Budiman dan Riyanto (2013) faktor yang mempengaruhi

pengetahuan:
13

a. Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin cepat

menerima dan memahami suatu informasi sehingga pengetahuan

yang dimiliki juga semakin tinggi.

b. Informasi atau Media Massa

Informasi mempengaruhi pengetahuan seseorang jika sering

mendapatkan informasi tentang suatu pembelajaran maka akan

menambah pengetahuan dan wawasan.

c.Sosial

Budaya Seseorang yang mempunyai sosial budaya yang baik

maka pengetahuannya akan baik tapi jika sosial budayanya

kurang baik maka pengetahuannya akan kurang baik

d. Ekonomi

Status ekonomi seseorang mempengaruhi tingkat

pengetahuan karena seseorang yang memiliki status ekonomi

dibawah rata-rata maka seseorang tersebut akan sulit untuk

meningkatkan pengetahuan.

f. Lingkungan

Jika seseorang berada di sekitar orang yang berpendidikan

maka pengetahuan yang dimiliki seseorang akan berbeda dengan

orang yang berada di sekitar orang pengangguran dan tidak

berpendidikan.

g. Pengalaman

Pengalaman sebelumnya yang telah dialami sehingga


14

pengalaman yang didapat bisa dijadikan sebagai pengetahuan

apabila mendapatkan masalah yang sama.

h. Usia

Semakin bertambahnya usia maka akan semakin

berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga

pengetahuan yangdiperoleh juga akan semakin membaik dan

bertambah (Budiman dan Riyanto, 2013).

2.1.5 Pengukuran Pengetahuan

Menurut Nursalam (2016) pengetahuan seseorang dapat

diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

1. Pengetahuan Baik : 76 % - 100 %

2. Pengetahuan Cukup : 56 % - 75 %

3. Pengetahuan Kurang : < 56 %

2.2 Konsep Perilaku

2.2.1 Definisi Perilaku

Perilaku adalah kegiatan atau suatu aktifitas organisme (makhluk

hidup) yang bersangkutan. Dari sudut pandang biologis, semua makhluk

hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu

berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing-masing. Perilaku

manusia adalahsuatu tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri,

diantaranya: berjalan, berbicara, tertawa, menangis, bekerja, menulis,

membaca, dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia,


15

baik yang diamati secara langsung maupun yang tidak diamati oleh pihak

luar (Notoatmodjo, 2014).

2.2.2 Bentuk Perilaku

Menurut Notoatmodjo dalam Damayanti (2017) dari pengalaman

dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan

akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari dengan

pengetahuan. Penulisan Roger mengungkapkan bahwa sebelum orang

mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut tersebut terjadi

proses yang berurutan, yakni :

a. Awareness : Orang (subjek) menyadari dalam arti dapat mengetahui

stimulus (obyek) terlebih dahulu.

b. Interest : Orang ini sudah mulai tertarik kepada stimulus yang diberikan.

Sikap subyek sudah mulai timbul.

c. Evaluation: Orang tersebut mulai menimbang-nimbang baik dan

tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya sendiri. Berarti sikap

responden sudah mulai lebih baik.

d. Trial : Orang (subjek) mulai mencoba perilaku baru sesuai dengan apa

yang dikehendaki stimulus.

e. Adoption : Orang (subjek) tersebut telah berperilaku baru sesuai

dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Apabila penerimaan perilaku baru melalui tahap seperti diatas, yang

didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka

perilaku tersebut akan bersifat langgeng


16

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

1. Faktor Internal

Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat

dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor internal

yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik,

kepribadian, bakat, dan intelegensia.

a. Jenis ras/keturunan

Setiap ras yang ada didunia memperlihatkan tingkah laku

yang khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena

memiliki cirri- ciri tersendiri. Ciri perilaku ras negroid antara lain

bertempramen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan

olah raga. Ras mongoloid mempunyai ciri ramah, senang

bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan

upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri

perilaku yang berbeda pula.

b. Jenis kelamin

Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara

berpakaian, melakukan pekerjaan. Perbedaan ini bisa

dimungkinkan karena faktor hormonal, struktur fisik dan maupun

norma pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku

berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderung

berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.

c. Kepribadian

Segala corak kebiasaan manusia yang terhimbun dalam


17

dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri

terhadap segala rangsangan baik yang datang dari dalam dirinya

maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu

merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia

itu.

2. Faktor Eksternal

a. Pendidikan

Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar

mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat

perubahan perilaku. Pendidikan sangat besar pengaruhnya

terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan

tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang

berpendidikan rendah.

b. Agama

Agama akan menjadikan individu bertingkah sesuai

dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang

diyakini.

c. Kebudayaan

Diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradapan

manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan tertentu

akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan

lainnya, misalnya tingkah laku orang jawa dengan orang

papua.

d. Lingkungan
18

Segala sesuatu yang ada disekitar individu baik lingkungan

fisik, biologis maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk

mengubahsifat dan perilaku individu karena lingkungan itu dapat

merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya.

Individu terus berusaha menakluk kan lingkungan sehingga menjadi

jinak dan dapat dikuasai.

e. Sosial ekonomi

Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku

seseorang.

2.2.4 Prosedur Pembentukan Perilaku

Dalam pembentukan perulaku diciptakan suatu kondisi tertentu

yang disebut “Operan Conditioning”. Menurut Skinner pembentukan

perilaku dalam Operan Conditioning adalah sebagai berikut:

1. Melakukan pengenalan terhadap sesuatu sebagai penguat, berupa

hadiah atau reward. Melakukan analisis untuk mengidentifikasi dari

bagian-bagian kecil dalam pembentukan perilaku yang diinginkan.

Selanjutnya disusun dalam urutan yang tepat menuju pembentukan

perilaku yang diinginkan.


19

2. Menggunakan bagian-bagian kecil dari perilaku, yaitu:

a. Bagian-bagian perilaku disusun secara urut dan dipakai sebagai

tujuan sementara.

b. Mengenal penguat atau hadiah untuk masing-masing.

c. Membentuk perilaku dengan bagian-bagian yang telah tersusun.

d. Jika bagian perilaku pertama sudah dilakukan, maka hadiah

akan diberikan sehingga tindakan tersebut sering dilakukan.

e. Pada akhirnya akan dibentuk perilaku kedua dan seterusnya

sampai dengan terbentuk perilaku yang diharapkan (Bangun,

2012).

2.2.5 Model atau Teori Perubahan Perilaku

Dalam perilaku kesehatan terdapat beberapa hal yang perlu

dicermati yaitu masalah pembentukan dan perubahan perilaku.

Perubahan perilaku merupakan tujuan dari sebuah pemberian informasi

kesehatan, ada model atau teori perubahan perilaku menurut

(Notoatmodjo, 2007), antara lain:

1. Teori Stimulus Organisme (SOR)

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya

perubahan perilaku tergantung pada kualitas rangsang (stimulus)

yang berkomunikasi pada organisme. Kualitas dari sumber informasi

(sources), seperti kredibilitas kepemimpinan dan gaya berbicara

sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang,

kelompok, atau masyarakat. Proses perubahan perilaku tersebut

menggambarkan proses belajar pada individu. Stimulus (rangsang),


20

yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak, apabila

stimulus mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka

stimulus akan dilanjutkan kepada proses berikutnya. Setelah itu

organisme mengolah stimulus tersebut lalu timbul kesediaan untuk

bertindak (bersikap). Dukungan fasilitas serta dorongan didapat dari

lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan

(perubahan perilaku).

2. Teori Festinger (DissonanceTheory)

Teori ini menyebutkan bahwa dissonance (ketidak

seimbangan) terjadi karena dalam diri individu terdapat dua elemen

kognisi yang saling bertentangan. Elemen bertentangan yaitu

pengetahuan, pendapat atau keyakinan. Apabila individu

menghadapi suatu stimulus atau objek, dan stimulus tersebut

menimbulkan pendapat atau keyakinan yang berbeda di dalam

individu itu sendiri. Penyelesaian konflik ini adalah penyesuaian diri

secera kognitif, dengan penyesuaian diri ini akan terjadi

keseimbangan dan keberhasilan yang ditunjukan dengan tercapainya

keseimbangan kembali menunjukan adanya perubahan sikap dan

terjadi perubahan perilaku (Notoatmodjo, 2007)

3. Teori Fungsi

Teori ini didasarkan bahwa perubahan perilaku individu

tergantung pada kebutuhan.Stimulus yang dibutuhkan adalah

stimulus yang dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan individu

tersebut. Perilaku memiliki fungsi instrumental yaitu seseorang


21

dapat bertindak (berperilaku) positif terhadap objek demi

kebutuhannya. Perilaku berfungsi sebagai defence atau pertahanan

dalam menghadapi lingkungannya. Dalam perannya dengan

tindakan tersebut seseorang akan menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

4. Teori Kurt Lewin

Kurt Lewin berpendapat bahwa perilaku manusia adalah

suatu keadaan yang seimbangan antara kekuatan pendorong (driving

forces) dan kekuatan penahan (restining forces). Perilaku ini dapat

berubah apabila kekuatan-kekuatan penahan diri tersebut memiliki

ketidakseimbangan di dalam diri seseorang maka ada 3 terjadinya

perubahan perilaku (Notoatmodjo, 2007), antara lain :

a. Meningkatkan Kekuatan Pendorong

Kondisi ini terjadi saat stimulus yang diterima individu

meningkat jumlah kualitasnya, sehingga dapat mempercepat

perubahan perilaku pada individu.

b. Menurunnya Kekuatan Penahan

Faktor dari penahan bisa berupa mitos, keyakinan yang salah,

serta informasi yang setengah-setengah. Meningkatkan kekuatan

pendorong dan menurunnya kekuatan penahan perubahan informasi

yang benar pada suatau hal akan dapat akan dapat menghilangkan

keyakinan yang salah, sehingga perubahan berperilaku dapat

terwujud.
22

2.2.6 Domain Perilaku

Perilaku manusia sangat komplek serta mempunyai ruang lingkup

yang luas. Benyamin Bloom seorang psikolog pendidikan telah membagi

perilaku manjadi 3 domain atau kawasan meliputi:

1. Kawasan Kognitif atau Pengetahuan

Merupakan hasil tahu, dan pada kawasan ini terjadi setelah orang

melakukan suatu pengindraan terhadap objek tertentu.

2. Kawasan Afektif atau Sikap

Merupakan suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu objek atau suatu stimulus.

3. Kawasan Psikomotor atau Tindakan

Semua kegiatan atau suatu aktivitas manusia yang dapat diamati

langsung maupun yang tidak bisa diamati oleh pihak dari luar.

Domain perilaku diatas sangat mempengaruhi perilaku

individu. Suatu perilaku baru diawali dari kognitif, yaitu individu

tahu lebih dahulu terhadap stimulus berupa suatu objek sehingga

menimbulkan pengetahuan baru bagi individu. Afektif yaitu

timbulnya suatu respon batin dalam bentuk sikap dari individu

terhadap objek yang diketahuinya. Berakhir pada Psikomotor

domain, yaitu suatu objek yang telah diketahui dan disadari

sepenuhnya dan akhirnya menimbulkan respon berupa tindakan

(Bangun, Lubus, Siagian, 2012).


23

2.2.7 Cara Menilai Perilaku

Skala Likert digunakan dalam mengukur sikap, perilaku dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang berbagai fenomena sosial. Dalam

penelitian fenomena ini sudah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut dengan variabel penelitian (Sugiono, 2015). Jawaban

setiap item instrumen yang menggunakan skala likert dapat berupa kata-kata

sebagai berikut:

1. SS = Sangat Setuju

2. S = Setuju

3. RR = Ragu-Ragu

4. TS = Tidak Setuju

2.2.8 Faktor Pokok Lawrence Green

Green (dalam Notoatmodjo, 2011) menjelaskan bahwa perilaku

seseorang dipengaruhi oleh tiga faktor pokok, yaitu:

1. Faktor predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor-faktor yang

mempermudah terjadinya perilaku seseorang, antara lain

pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan

sebagainya.

2. Faktor pemungkin (enabling factors), adalah faktor-faktor yang

memungkinkan atau yang mem-fasilitasi perilaku seseorang.

Contohnya adalah sarana prasarana kesehatan, misalnya Puskesmas,

Posyandu, rumah sakit, uang untuk berobat, tempat sampah.

3. Faktor penguat (reinforcing factors), adalah faktor yang


24

menguatkan seseorang untuk ber-perilaku sehat ataupun berperilaku

sakit, mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku seperti

dorong- an dari orang tua, tokoh masya- rakat, dan perilaku teman

sebaya yang menjadi panutan.

2.3 Kanker Payudara

2.3.1 Pengertian

Kanker payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu

payudara, kanker payudara juga merupakan benjolan atau masa tunggal

yang sering terdapat didaerah kuadran atas bagian luar, benjolan inikerasdan

bentuknya tidak beraturan dandapat digerakkan. Kanker payudara (Ca

Mammae) adalah kanker pada menyerang jaringan sekitar dan menyebar ke

seluruhtubuh (Puspitasari, 2012).

Kanker payudara terjadi karena adanya kerusakan pada gen yang

mengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel, sehingga sel tumbuh dan

berkembang biak tanpa bisa dikendalikan. Penyebaran kanker payudara

terjadi melalui kelenjar getah bening sehingga kelenjar getah bening aksila

ataupun supraklavikula membesar kemudian dan berkembang biak tanpa

bisa dikendalikan. Penyebaran kanker payudara terjadi melalui kelenjar

getah bening sehingga kelenjar getah bening aksila ataupun supraklavikula

membesar kemudian.

2.3.2 Etiologi

Penyebab timbulnya kanker payudara belum diketahui secara pasti,

Namun bersifat multifaktorial atau banyak faktor (Mansjoer dkk, 2003).


25

Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kanker payudara, yaitu adanya

kelemahan genetik pada sel tubuh sehingga mempermudah timbulnya sel

kanker, iritasi dan inflamasi kronis yang selanjutnya dapat berkembang

menjadi kanker, radiasi sinar matahari dan sinar-x, senyawa kimia, seperti

menjadi kanker, radiasi sinar matahari dan sinar-x, senyawa kimia, seperti

makanan kaya karbohidrat yang diolah dengan digoreng, ikan asin, dan

sebagainya. Serta makanan yang bersifat karsinogenik, misalnya makanan

kaya karbohidrat yang diolah dengan digoreng, ikan asin, dan makanan kaya

karbohidrat yang diolah dengan digoreng, ikan asin, dan sebaginya

(Suryaningsih dan Sukaca, 2009).

2.3.3 Faktor Resiko

1. Faktor Dermografi

a. Jenis Kelamin

Kanker payudara merupakan kanker yang sering terjadi pada wanita

danjarang terjadi pada pria. Jumlah kasus kanker payudara pada pria

terhitung kurang dari 1%. Kasus kanker payudara pada pria biasanya

dialami oleh pria berusia tua yang memiliki ketidakseimbangan hormon,

sering terpapar sinar radiasi, atau memiliki riwayat keluarga yang

mengalami kanker payudara sebelumnya (Momenimovahed dan

Salehiniya, 2019).

b. Usia

Setelah jenis kelamin, usia merupakan faktor resiko penting pada

kankerpayudara. Tingkat kejadian kanker payudara terus meningkat


26

secara signifikan seiring bertambahnya usia (Momenimovahed dan

Salehiniya, 2019). Wanita usia > 30 tahun beresiko lebih tinggi

mengalami kanker payudara, dan resiko bertambah hingga usia 50 tahun

dan setelah menopause . Hal ini disebabkan karena wanita usia tua lebih

lama terpajan hormon estrogen dan progesteron (Yuliani, 2017) yang

keduanya berfungsi dalam kontrol pertumbuhan dan perkembangan

payudara (Di Sibio et al., 2016).

c. Golongan Darah

Hasil studi menunjukkan Wanita yang memiliki golongan darah A dan

rhesus positif memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami kanker

payudara daripada wanita yang memiliki golongan darah AB dan rhesus

negatif yang memiliki resiko lebih rendah. Meskipun hasil studi tersebut

telah dikonfirmasi oleh suatu penelitian pada tahun 2015, banyak peneliti

yang tidak menemukan hubungan antara golongan darah dengan resiko

kanker payudara, sehingga faktor resiko ini masih menjadi kontroversial

(Momenimovahed dan Salehiniya, 2019).

2. Faktor Hormonal

a. Pil kontrasepsi

Penggunaan pil kontrasepsi dapat meningkatkan kejadian kanker

payudara setelah penggunaan dihentikan selama 5 - 10 tahun

(Momenimovahed dan Salehiniya, 2019).

b. Postmenopausal Hormon Therapy

Menggunakan terapi kombinasi hormon setelah menopause dapat

meningkatkan resiko kanker payudara dan peningkatan resikonya akan


27

terlihat minimal 2 tahun setelah penggunaan (American Cancer Society,

2017).

3. Faktor yang berhubungan dengan payudara

a. Menyusui

Menyusui merupakan protective factor dari kanker payudara. tingkat

perlindungan semakin meningkat seiring dengan semakin lama waktu

menyusui (Momenimovahed dan Salehiniya, 2019).

b. Tumor jinak payudara

Hubungan tumor jinak pada payudara dengan peningkatan risiko

kanker payudara bergantung pada gambaran histopatologi dan riwayat

keluarga yang memiliki kanker payudara (Momenimovahed dan

Salehiniya, 2019).

4. Gaya hidup

a. Obesitas

Hubungan obesitas dengan kanker payudara disebabkan oleh karena

semakin banyak jaringan lemak maka semakin banyak estrogen

diproduksi. Selain itu juga berhubungan dengan kadar insulin,

seseorang dengan obesitas cenderung memiliki kadar insulin yang

tinggi yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker

(Momenimovahed dan Salehiniya, 2019).

b. Konsumsi alkohol

Risiko kanker payudara meningkat pada seseorang yang gemar

mengkonsumsi alkohol. Hal ini disebabkan oleh alkohol yang bersifat


28

karsinogenik (Momenimovahed dan Salehiniya, 2019).

c. Durasi tidur

Tidak ada hubungan antara lama durasi tidur dengan peningkatan

faktor risiko kanker payudara (Momenimovahed dan Salehiniya, 2019).

d. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik dapat mengurangi mortalitas dan morbiditas kanker

payudara (Momenimovahed dan Salehiniya, 2019).

e. Merokok

Menjadi perokok aktif pasca menopause atau dalam kehamilan

meningkatkan risiko kanker payudara. Pada perokok pasif pun juga dapat

meningkatkan risiko kanker payudara (Momenimovahed dan Salehiniya,

2019).

f. Bekerja larut malam

Bekerja hingga larut malam berhubungan dengan peningkatan risiko

kanker payudara. Hal ini terjad oleh karena terpapar cahaya buatan dapat

mengurangi tingkat melatonin yang efeknya dapat meningkatkan kadar

estrogen tubuh sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap kanker

payudara (Momenimovahed dan Salehiniya, 2019).

5. Faktor Keturunan

a. Faktor genetik

Sekitar 40% kasus kanker payudara terjadi secara turun-temurun.

Penyebab tersering ialah mutasi gen BRCA1 dan BRCA 2 yang diwarisi

secara autosomal dominan (Momenimovahed dan Salehiniya, 2019).

b. Riwayat keluarga dengan kanker payudara


29

Penting untuk diketahui 8 dari 10 wanita yang mengalami kanker

payudara tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker payuudara.

Risiko dapat meningkat dua kali lipat pada wanita yang memiliki kerabat

tingkat pertama (ibu, saudari perempuan kandung, anak perempuan)

dengan kanker payudara (ACS, 2017).

6. Faktor Reproduksi

a. Usia Menarche dan Menopause

Faktor resiko ini berhubungan dengan lama waktu pajanan estrogen dan

progesteron endogen yang keduanya merupakan hormon yang dapat

mempengaruhi kontrol perkembangan dan pertumbuhan payudara (Di

Sibio et al, 2016). Menarche dini (< 12 tahun) dan menopause yang

terlambat (> 55 tahun) (Kemenkes RI, 2017) dapat meningkatkan faktor

resiko kanker payudara (Sun et al., 2017). Hal ini disebabkan oleh karena

semakin muda usia menarche dan semakin lama waktu menopause maka

semakin panjang waktu untuk payudara mendapat pajanan oleh estrogen

(Shoeb et al., 2017).

b. Usia Kehamilan Aterm Pertama

Faktor resiko ini memiliki efek protektif terhadap kanker payudara

yang bergantung pada usia saat kehamilan pertama (Momenimovahed

dan Salehiniya, 2019). Perempuan dengan usia kehamilan aterm pertama

> 35 tahun memiliki peningkatan faktor resiko terhadap kanker payudara.

Semakin tua usia (>35 tahun) pada kehamilan aterm pertama maka efek

protektif kanker payudara semakin menurun, begitupun sebaliknya

semakin muda usia (< 35 tahun) maka efek protektifnya semakin


30

meningkat (Meier-Abt et al., 2015). Efek protektif pada kehamilan aterm

pertama di usia muda (< 35 tahun) muncul tidak lepas dari peran struktur

genetik pada sel penyusun payudara yang mengalami perubahan yang

dapat menghambat sel payudara untuk bertransformasi menjadi bersifat

karsinogenik (Yuliani, 2017).

c. Aborsi

Aborsi masih menjadi kekhawatiran oleh karena dianggap

mengganggu siklus fisiologi hormonal saat kehamilan sehingga dapat

meningkatkan risiko kanker payudara (ACS, 2017). Meskipun angka

kejadian aborsi yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko

pengembangan kanker payudara, namun terdapat 53 studi epidemiologi

menunjukkan aborsi yang diinduksi maupun yang alami tidak

meningkatkan risiko perkembangan kanker payudara. Perbedaan inilah

yang membuat aborsi masih menjadi faktor risiko yang kontroversial

(Momenimovahed & Salehiniya, 2019).

2.3.4 Etiologi dan Patogenesis

Etiologi kanker payudara hingga saat ini belum sepenuhnya dapat

dijelaskan dan dimengerti, namun terdapat 3 hal yang penting dan

berhubungan dengan patogenesis kanker payudara (Kumar et al., 2015)

yaitu:

1. Genetik

Sekitar 10% kanker payudara berhubungan dengan mutasi yang

diwariskan (Kumar et al., 2015). Terdapat 2 teori hipotesis yang

menjelaskan inisiasi dan perkembangan kanker payudara dapat terjadi.


31

Teori pertama adalah the cancer stem cell theory. Teori ini menjelaskan

bahwa semua subtipe kanker payudara berasal dari sel induk yang sama

(progenitor cell). Teori kedua adalah stochastic theory. Teori ini

menjelaskan bahwa subtipe kanker payudara yang lain berasal dari 1 stem

cell atau dari sel yang telah berdifferensiasi. Kedua teori di atas dapat terjadi

secara acak yang jika terakumulasi akan menjadi kanker payudara (Sun et

al., 2017)

2. Pengaruh Hormon

Ketidak seimbangan hormon sangat berperan penting dalam

progressivitas kanker payudara. Beberapa faktor risiko seperti usia subur

yang lama, nuliparitas, dan usia lanjut saat memiliki anak pertama

menunjukkan peningkatan pajanan ke kadar estrogen yang tinggi saat

siklus menstruasi. Hormon estrogen memiliki peranan merangsang faktor

pertumbuhan oleh sel epitel payudara normal dan oleh sel kanker.

Hipotesis saat ini diduga reseptor estrogen dan progesteron yang secara

normal terdapat di epitel payudara, mungkin berinteraksi dengan

promotor pertumbuhan, seperti transforming growth factor α (berkaitan

dengan faktor pertumbuhan epitel), platelet-derived factor, dan faktor

pertumbuhan fibroblas yang dikeluarkan oleh sel kanker payudara, untuk

menciptakan suatu mekanisme autokrin perkembangan tumor (Nadeak,

2015).

3. Lingkungan

Pengaruh lingkungan terhadap insiden kanker payudara berbeda-beda

setiap kelmpok oleh karena secara genetis homogen dan perbedaan


32

geografi dalam prevalensi. Faktor lingkungan yang cukup berperan

penting adalah radiasi dan estrogen eksogen (Nadeak, 2015).

2.3.5 Terapi Kanker Payudara

Penatalaksanaan kanker payudara terdiri dari pembedahan,

radioterapi, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan yang terbaru

adalah terapi imunologi (antibodi) (Nounou et al., 2015). Pengobatan ini

bertujuan untuk menghasilkan kesembuhan (kuratif) serta

menghilangkan kanker atau membatasi progressivitas penyakit serta

menghilangkan gejala-gejalanya (paliatif) dengan harapan dapat

meningkatkan angka harapan hidup pasien kanker payudara (Kemenkes

RI, 2017).

2.3.6 Pencegahan Kanker Payudara

Promosi kesehatan dan deteksi dini merupakan pencegahan yang

paling efektif terhadap kejadian penyakit tidak menular. Begitu pula pada

kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:

a. Pencegahan primer

Pencegahan primer merupakan usaha yang bertujuan agar seseorang

tidak menderita kanker payudara. Pencegahan primer dapat dilakukan

dengan cara mengurangi faktor-faktor resiko yang diduga sangat erat

kaitannya dengan peningkatan insiden kanker payudara (Kemenkes

RI, 2017). Salah satu pencegahan primer yang mudah dilakukan ialah

pemeriksaan payudara sendiri atau disebut SADARI. Pemeriksaan

SADARI yang rutin dilakukan dapat memperkecil faktor resiko

mengalami kanker payudara (Dhanabalan, 2013).


33

b. Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dapat dilakukan melalui skrining kanker

payudara. Skrining kanker payudara merupakan pemeriksaan untuk

menemukan abnormalitas yang mengarah pada kanker payudara pada

seseorang atau kelompok orang yang tidak memiliki keluhan. Tujuan

dari skrining adalah untuk menurunkan angka morbiditas dan

mortalitas kanker payudara (Kemenkes RI, 2017). Beberapa tindakan

yang dapat digunakan untuk skrining antara lain pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI), pemeriksaan payudara klinis

(SADANIS), mammografi, dan MRI (Sun et al., 2017).

c. Pencegahan tertier

Pencegahan tertier umumnya diarahkan kepada individu yang telah

positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat pada

penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat

mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup penderita.

Pencegahan tertier ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas

hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan

pengobatan. Tindakan pengobatan saat ini yang dapat dilakukan

berupa kemoterapi, imunoterapi (Sun et al., 2017) dan operasi

meskipun tidak berdampak banyak terhadap ketahanan hidup

penderita (Dhanabalan, 2013).

2.3.7 Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala umum yang menjadi keluhan terdiri dari keluhan

benjolan atau masa di payudara, rasa sakit, keluar cairan dari puting susu,
34

timbulnya kelainan kulit (dimpling, kemerahan, ulserasi, peou d'orange),

pembesaran kelenjar getah bening atau tanda metastasis jauh.

Sedangkan jika berdasarkan fasenya tanda dan gejala kanker

payudara terdiri dari:

a. Fase awal kanker payudara asimptomatik (tanpa tanda gejala).

Tanda dan gejala yang paling umum adalah benjolan dan penebalan

pada payudara. Kebanyakan sekitar 90 % ditemukan oleh penderita

sendiri. Pada stadium dini, kanker payudara tidak menimbulkan

keluhan.

b. Fase lanjut. Bentuk dan ukuran payudara berubah berbeda dari

sebelumnya. Luka pada payudara sudah lama tidak sembuh walau

sudah diobati. Eksim pada puting susu dan sekitarnya sudah lama

tidak sembuh walau diobati. Puting susu sakit, keluar darah, nanah

atau cairan encer dari puting atau keluar air susu pada wanita yang

sedang hamil atau tidak menyusui. Puting susu tertanik ke dalam.

Kuit payudara mengerut seperti kulit jeruk (peudd'orange).

c. Merstae luas, berupa Pembesaran kelenjar getah bening

supraklavikula dan servikal. Hasil rontgen thorax abnormal dengan

atau tanpa efusi pleura. Peningkatan alkali fosfatase atau nyeri tulang

berkaitan dengan penyebaran ke tulang.

d. Fungi hati abnormal

Gejala umum kanker payudara adalah adanya benjolan pada

payudara yang dapat diraba dan biasanya semakin mengeras, tidak

beraturan, serta terkadang menimbulkan nyeri. Gejala lain yang


35

tampak, misalnya perubahan bentuk dan ukuran, kerutan pada kulit

payudara sehingga tampak menyerupai kulit jeruk, adanya cairan

tidak normal berupa nanah, darah, cairan encer atau air susu pada ibu

tidak hamil atau tidak sedang menyusui yang keluar dari puting susu.

Gejala kanker payudara umumnya juga tampak dari adanya

pembengkakan disalah satu payudara, tarikan pada puting susu atau

puting susu terasa gatal, serta nyeri. Pada kanker payudara stadium

lanjut, dapat timbul nyeri tulang. Pembengkakan lengan, ulserasi

kulit, atau penurunan berat badan (Suryaningsih dan Sukaca, 2009).

2.3.8 Tingkatan atau klasifikasi kanker payudara

Kanker payudara terdiri dari berbagai stadium menurut (Yustiana

Olfah, dkk. 2014).yaitu :

1. Stadium 1 : Tumor terbatas pada payudara dengan ukuran < 2 cm,

tidak terfiksasi pada kulit atau otot pektoralis, tanpa dugaan

mestastasisaksila.

2. Stadium 2 : Tumor dengan diameter < 2 cm dengan metastasis

aksila atau tumor dengan diameter 2-5 cm dengan atau tanpa

metastasisaksila.

3. Stadium 3A : Tumor dengan diameter > 5 cm tapi masih bebas dari

jaringan sekitarnya dengan atau tanpa metastasis aksila yang masih

bebas atau sama lainnya atau tumor dengan metastasis aksila yang

melekat.

4. Stadium 3B : Tumor dengan metastasis infra atau supra klavikula

atau tumor yang telah menginfiltrasi kulit atau dinding toraks.


36

5. Sadium 4 : Tumor yang telah mengadakan metastasis jauh.

2.3.9 Pencegahan

Perilaku pencegahan sangat berhubungan dengan terjadinya suatu

penyakit, jika perilaku pencegahannya kurang baik, maka akan memicu

risiko terkena penyakit. Sebaliknya jika perilakunya baik maka akan

menghilangkan risiko terpajan faktor penyebab. Kurangnya kesadaran

para wanita dalam melakukan praktik pencegahan dapat meningkatkan

risiko mereka untuk terkena kanker payudara.

Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan

untuk mencegah terjadinya kanker payudara:

1. Makanlah makanan yang bergizi seimbang serta cukupi kebutuhan

vitamin D.

2. Hindari memiliki berat badan berlebihan atau kegemukan.

3. Konsumsi makanan yang diolah dengan caradirebus.

4. Jangan merokok dan minum-minuman beralkohol.

5. Aktif bergerak perbanyak olahraga secara teratur.

6. Hindari stres, jaga keseimbangan mental dan rohani.

2.4 SADARI

2.4.1 Definisi SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri atau yang dikenal dengan SADARI

adalah pemeriksaan payudara oleh diri sendiri untuk mendeteksi segala

kelainan yang ada pada payudara. Indikasi utama SADARI adalah untuk
37

mendeteksi terjadinya kanker payudara dengan mengamati payudara dari

depan, sisi kiri dan sisi kanan. Apakah ada benjolan, perubahan warna

kulit, puting bersisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah.

Waktu Pelaksanaan Periksa payudara sendiri (SADARI) dapat

dilakukan pada wanita dengan usia>20 tahun yaitu setelah menstruasi

selesai, yakni pada saat payudara tidak dalam keadaan membengkak dan

tegang seperti pada waktu haid dan sebelum haid. Tujuannya untuk

mendeteksi secara dini adanya benjolan abnormal pada payudara,

mendeteksi dini adanya perubahan yang abnormal pada payudara, serta

untuk mendeteksi kanker secara dini.

2.4.2 Langkah-langkah SADARI

Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat perubahan di

hadapan cermin dan melihat perubahan bentuk payudara dengan cara berbaring.

(Yustiana Olfah, dkk 2014).

A. Melihat perubahan di hadapan cermin.

Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara

(simetris atau tidak). Cara melakukan:


38

a) Tahap 1

Gambar 2. 1Tahap 1 Melihat Bentuk Payudara di Cermin


Sumber : Kanker Payudara dan Sadari (2013)

Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara, perubahan puting

susu, serta kulit payudara didepan kaca. Sambil berdiri tegak depan

cermin, posisi lengan lurus ke bawah disamping badan.

b) Tahap 2

Gambar 2. 2 Tahap 2 Periksa Payudara dengan Diangkat Kedua Tangan


Sumber : Kanker Payudara dan Sadari (2013)

Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala.Dengan

maksud untuk melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot

atau fascia dibawahnya.


39

c) Tahap 3

Gambar 2. 3 Tahap 3 berdiri di depan cermin tangan disamping


Sumber : Kanker Payudara dan Sadari (2013)

Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping kanan dan

kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada

payudara.

d) Tahap 4

Gambar 2. 4 Tahap 4 Menegangkan Otot Bagian dengan Berkacak


Pinggang
Sumber : Kanker Payudara dan Sadari (2013)

Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang /

tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah

axilla.
40

B. Melihat perubahan bentuk payudara dengan berbaring.

a. Tahap 1 Persiapan.

Gambar 2. 5 Tahap 1 Persiapan Melakukan SADARI


Sumber : Kanker Payudara dan Sadari (2013)

Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri dengan

membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal atau handuk mandi

yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikan bagian

yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan anda di bawah

kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan.

Gunakan telapak jari-jari Anda untuk memeriksa sembarang benjolan atau

penebalan.Periksa payudara Anda dengan menggunakan Vertical Strip dan

Circular.

b. Tahap 2 Pemeriksaan Payudara dengan VerticalStrip.

Gambar 2. 6 Tahap 2 Pemeriksaan Payudara dengan Vertical Strip

Sumber : Kanker Payudara dan Sadari (2013)


41

Memeriksa seluruh bagian payudara dengan vertikal dari

tulang selangka di bagian atas ke bra-line di bagian bawah, dan garis tengah

antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak Anda. Gunakan tangan

kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak. Kemudian putar dan tekan kuat

untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah

bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat di bagian

bawah bra line, bergerak kurang lebih 2 cm ke kiri dan terus ke arah atas

menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. Bergeraklah ke atas

dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.

c. Tahap 3 Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar.

Gambar 2. 7 Tahap 3 Pemeriksaan Payudara dengan Cara Memutar


Sumber : Kanker Payudara dan Sadari (2013)

Berawal dari bagian atas payudara, buat putaran yang besar. Bergeraklah

di sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa

Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara.

Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan

tekanan kuat.Jangan lupa periksa bagian bawah areola mamae.


42

d. Tahap 4 Pemeriksaan cairan di putting payudara.

Gambar 2. 8 Tahap 4 Pemeriksaan Cairan di Puting Payudara

Sumber : Kanker Payudara dan Sadari (2013)

Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara untuk

melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.

e. Tahap 5 Memeriksa ketiak.

Gambar 2. 9 Tahap 5 Memeriksa Ketiak


Sumber : Kanker Payudara dan Sadari (2013)

Letakkan tangan kanan ke samping dan raba ketiak dengan teliti,

apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.

1. Adapun program dari American Cancer Society, yang dalam

programnya menganjurkan sebagai berikut:

(1) Wanita > 20 tahun melakukan SADARI tiap tiga bulan.

(2) Wanita > 35-40 tahun melakukan mammografi.


43

(3) Wanita > 40 tahun melakukan check up pada dokter ahli.

(4) Wanita > 50 tahun check up rutin / mammografi setiap tahun.

(5) Wanita yang mempunyai faktor risiko tinggi (misalnya ada yang

menderita kanker) pemeriksaan ke dokter lebih rutin dan lebih sering.


44

2.5 Kerangka Teori

Menurut teori Lawrence Green (dalam Notoatmodjo, 2010) perilaku

dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu faktor predisposisi seperti pengetahuan dan

keterampilan, faktor pendukung seperti fasilitas baik sarana maupun prasarana,

faktor penguat seperti kelompok panutan dan perilaku petugas kesehatan.

Berdasarkan teori di atas maka, dapat dibuat kerangka konsep penelitian sebagai

berikut :

Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Nilai
5. Variabel Demografik

Faktor Pemungkin :
1. Ketersediaan sumber daya
kesehatan
2. Aksesibilitas sumber daya
kesehatan
3. Prioritas Spesifik permasalahan
masyarakat/pemerintah perilaku
dan komitmen terhadap
kesehatan
4. Keterampilan yang terkait
dengan kesehatan

Faktor penguat :
1. Keluarga
2. Rekan-rekan
3. Guru
4. Majikan atau pimpinan
5. Penyedia layanan kesehatan

Gambar 2. 10 Konsep Teori menurut Lawrance Green


45

2.6 Kerangka Konsep


Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan
membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel (baik variabel
yang diteliti maupun yang tidak diteliti) (Nursalam, 2020).

Faktor Predisposisi : Faktor Pemungkin : Faktor penguat :


1. Ketersediaan sumber 1. Keluarga
1. Pengetahuan
daya kesehatan 2. Rekan-rekan
2. Sikap 2. Aksesibilitas sumber 3. Guru
3. Kepercayaan daya kesehatan 4. Majikan atau
4. Nilai 3. Prioritas pimpinan
masyarakat/pemerintah
dan komitmen terhadap
kesehatan
4. Keterampiljan yang
terkait dengan
kesehatan

Perilaku pemeriksaan
SADARI

Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Hubungan

Gambar 2.11 pola pengetahuan remaja putri dengan perilaku pemeriksaan


SADARI
46

2.7 Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikontu,2000 dalam (Nasir, Muhith, & Ideputri,

2011) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang kebenarannya harus diuji berdasarkan data yang diperoleh dari sampel

penelitian.

H0 : Tidak ada hubungan pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara

dengan perilaku pemeriksaan SADARI.

H1 : Ada hubungan pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara

dengan perilaku pemeriksaan SADARI.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain atau rancangan penelitian merupakan sesuatu yang sangat

berperan penting dalam memungkinkan pengontrolan maksimal beberpa

faktor yang dapat hmempengaruhi akurasi suatu hasil. Rancangan penelitian

pada hakikatnya merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian

yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti

pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2020).

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian analitik yaitu penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara variabel

satu dengan yang lain, maupun membandingkan atau mengetahui perbedaan

satu variabel atau lebih dilihat dari berbagai aspek atau sudut pandang

(Siswanto, dkk. 2015).Pendekatan yang digunakan adalah studi observasional

non-eksperimental (cross sectional) karena pengukuran data penelitian

dilakukan saat bersamaan/sesaat.

3.2 Kerangka Operasional

Kerangka kerja merupakan langkah-langkah dalam aktifitas ilmiah,

mulai dari penetapan populasi, sample, dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak

awal dilaksanakannya penelitian (Nursalam, 2017).

47
48

Gambar 2.12 Alur penelitian Hubungan Pengetahuan dengan Sikap


Remaja Puteri Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara
. Melalui SADARI

Desain Penelitian
31
Analitik korelasional dengan metode pendekatan cross sectional

Populasi
Seluruh siswi kelas X di SMAN Ngoro yang berjumlah 165 orang

Sampel
Sampel berjumlah 112 orang responden

Sampling
Simple random sampling

Pengumpulan Data
Kuisioner pengetahuan tentang kanker payudara dan perilaku
SADARI

Pengolahan Data
Editing, coding, prmocessing, cleaning, dan tabulating.

Analisa Data
Uji Chi Square

Kesimpulan dan Saran


49

3.3 Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian

3.3.1 Populasi penelitian

Populasi merupakan subyek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan (Nursalam, 2020). Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil

responden di SMAN NGORO, dengan jumlah populasi 725 keseluruhan

siswa siswa mulai dari kelas X sampai kelas XIII. Siswa kelas 10 dengan

pembagian jumlah murid laki-laki 76 dan perempuan 165, kelas XII dengan

pembagian jumlah murid laki-laki 76 dan perempuan 171, dan yang kelas

XIII dengan pembagian jumlah murid laki-laki 77 dan perempuan 160.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi kelas X SMAN Ngoro

yang berjumlah 165 orang, yang ada di dta sekolah pada tahun 2021.

3.3.2 Sampel penelitian

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi yang digunakan untuk penelitian (Nursalam, 2020). Sampel

pada penelitian ini yaitu sebagian siswi SMA Negeri Ngoro, jumlah.

Rumus sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus

Slovin, untuk menentukan jumlah sampel dari populasi yaitu sebagai

berikut:

𝑛= N

1+N(𝑑2)

Keterangan:

n : Besar sampel

N : Besar populasi

D : tingkat kesalahan dalam penelitian digunakan 5% (0.05)


50

𝑛= N

1+N(𝑑2)

𝑛= 165

1+165(0.05²)

𝑛= 165

1+165(0.0025)

𝑛= 165

1.4125

𝑛= 112,05

𝑛= 112
Maka besar sampel pada penelitian ini adalah 112 orang responden.
3.3.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi untuk dapat mewakili populasi, teknik sampling

merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar

memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan objek

penelitian (Nursalam, 2017). Penelitian ini menggunakan teknik sampling

dengan simple random sampling yaitu mengambil sampel dari seluruh

anggota populasi dengam random (Notoadmodjo, 2012).

3.3.4 Kriteria Sampel

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Sedangkan kriteria

eksklusi adalah menghilangkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi


51

data studi karena berbagai sebab (Notoatmodjo, 2010). Adapun kriteria

yang diinginkan peneliti pada pengambilan data ini adalah:

A. Kriteria inklusi

a. Siswi usia 15-19 tahun.

b. Siswi yang bersedia ikut berpartisipasi dalam pengambilan data

dengan menandatangani lembar informedconsent.

B. Kriteria Ekslusi

a. Siswi yang tidak hadir saat pengambilan data.

b. Siswi yang tidak mengikuti pengisian kuesioner sesudah

pengambilan data serta mengisi kuesioner tidak lengkap.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) (Nursalam, 2020).

Variabel merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan

sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu

penelitian (Nursalam, 2020).

3.4.1 Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel Independent juga disebut dengan variabel yang

mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2020).

Dalam penelitian ini variabel bebas (Independent) adalah Pengetahuan

Remaja Putri Tentang Kanker Payudara.


52

3.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependent juga disebut sebagai variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel

terikat adalah aspek tingkah laku yang diamati dari suatu organisme

yangdikenai stimulus (Nursalam, 2020). Dalam penelitian ini variabel

dependent adalah Perilaku Pemeriksaan SADARI di SMAN Ngoro.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Purposive sampling (juga dikenal sebagai judgement, selective atau

subyektif sampling) adalah teknik pengambilan sampel di mana peneliti

mengandalkan penilaiannya sendiri ketika memilih anggota populasi

untuk berpartisipasi dalam penelitian. Dan menentukan

pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai

dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab

permasalahan penelitian.
53

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Definisi Operasional

dirumuskan utuk kepentingan akurasi, komunikasi, dan replikasi

(Nursalam, 2020).

Tabel 3. 1 Definisi Operasiional Penelitian Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang


Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan SADARI
Definisi Cara
Variabel Parameter Skala Skor
Operasional Ukur
Independen segala sesuatu Kemampuan atau Kuesioner Ordinal Benar = 1
(Bebas) : yang diketahui pengetahuan remaja Salah = 0
Pengetahuan oleh responden putri dalam a. Kategori baik,
Remaja Putri sehubungan menjawab jika persentase
Tentang dengan pertanyaan tentang : jawaban benar
Kanker pengetahuaan 1. Pengertian 76% - 100%
Payudara kanker kanker payudara b. Kategori cukup,
payudara 2. Faktor risiko jika presentase
melalui kanker payudara jawaban benar
SADARI 3. Pencegahan 56-75%
kanker payudara c. Kategori
4. Tanda dan kurang, jika
gejala kanker persentase
payudara jawaban benar
<56%

Deppenden Respon yang Perilaku remaja Kuesioner Ordinal Sangat Setuju = 4


(Terikat) : dilakukan putri dalam Setuju = 3
Perilaku individu menjawab Ragu-Ragu= 2
Pemeriksaan terhadap suatu pernyataan tentang : Tidak Setuju = 1
SADARI rangsangan 1. Bahaya kanker
dalam payudara a. Positif : Skor
memeriksa 2. Update informasi >50%
dini kanker 3. Perilaku SADARI b. Negatif : Skor <
4. langkah-langkah 50%
payudara
SADARI
melalui
SADARI.
54

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Ngoro.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 20 April 2022.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data

primer yang diperoleh langsung dari subyek melalui pengisian lembar

kuesioner. Data mengenai pengetahuan dan sikap tentang pemeriksaan

payudara sendiri diperoleh dari hasil skor kuesioner dengan melakukan

posttest. Data primer meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, riwayat

keluarga menderita kanker payudara.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melalui

penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data karakteristik responden

serta tingkat pengetahuan dan sikap SADARI. Kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini mengacu pada kuesioner yang pernah

digunakan untuk penelitian dan sudah teruji validitas dan reliabilitasnya

yang diadaptasi dari penelitian Handayani (2008).

Pengambilan data dilaksanakan dalam waktu 100 menit. Penelitian

ini dilakukan pada siswi kelas X di SMA N Ngoro. Cara pengumpulan

data pada penelitian ini adalah:


55

a. Sampel yang digunakan adalah siswi yang hadir pada saat penelitian.

b. Menyeleksi sampel sesuai kelengkapan kriteria inklusi dan kriteria

eksklusi penelitian didapatkan besar sampel sejumlah 112

responden.

c. Memberikan skor kuesioner pengetahuan dengan memberikan skor

1 untuk pernyataan yang benar dan 0 untuk pernyataan yang salah.

d. Memberikan skor kuesioner sikap dengan memberikan skor 4-3-2-

1.

e. Pengolahan data dimulai dengan memasukkan pengkodean pada

Microsoft Excel dan diolah menggunakan aplikasi komputer dengan

SPSS.

3.8 Instrument Penelitian

Instrumen penelitian data yang akan digunakan pada penelitian ini

adalah dengan menggunakan lembar kuisioner mengenai variabel bebas dan

rekapitulasi kehadiran mengenai variabel terikat. Alat pengukuran dalam

penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan dan sikap, Instrumen

yang digunakan peneliti adalah kuesioner, dengan jenis kuesioner tertutup.

Kuisioner pengetahuan menggunakan alternatif jawaban “benar” dan

“salah”, kriteria pernyataan positif dan negatif. Dimana pertanyaan positif

pada kuesioner mendapat skor 1 jika menjawab benar dan skor 0 jika

menjawab salah. Sedangkan pernyataaan negatif pada kuesioner mendapat

skor 0 jika menjawab benar dan skor 1 jika menjawab salah. Kuisioner

perilaku menggunakan 4 alternatif pilihan yaitu selalu, sering, kadang, dan


56

tidak pernah kriteria pernyataan positif dan negatif.

3.8.1 Uji Validitas

Analisa univariat adalah analisa yang menganalisis tiap variabel dan dari

hasil penelitian, setelah dilakukan pengumpulan data kemudian data analisa

menggunakan statistik deskriptif. Data tersebut disajikan dalam bentuk

tabulasi, minimum, maksimum, dan mean dengan cara memasukkan seluruh

data kemudian diolah secara statistik deskriptif untuk melaporkan hasil

dalam bentuk distribusi dari masing-masing variabel (Notoatmodjo, 2010).

Analisis univariat yang digunakan pada data karakteristik responden

(kategorik) meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.

Data Nominal adalah Data nominal merupakan salah satu data yang bersifat

kategorik. Data ini diperoleh dari pengukuran nominal, yaitu proses

pengelompokan beberapa objek yang berbeda berdasarkan karakteristik

tertentu. Data ordinal adalah data perilaku pemeriksaan SADARI akan

diukur menggunakan nilai pemusatan data berupa mean, median, modus,

dan menggunakan nilai penyebaran data yaitu standar deviasi dan nilai

minimum–maksimum.

Uji validitas akan dilakukan di SMPN 3 Tangerang Selatan. Peneliti

akan mengambil 30 orang siswi sebagai responden dalam uji validitas dan

reliabilitas ini. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas

konten (content validity) karena setelah dilakukan uji validitas

menggunakan rumus Pearson Product Moment hanya 15 dari 40 pertanyaan

yang valid. Peneliti memutuskan untuk memperbaiki kata-kata dalam

kuesioner tersebut dengan cara content validity sehingga didapatkan 37


57

pertanyaan valid (Laras Ayunda Pratama 2014) . Setelah mengukur

validitas, maka perlu mengukur reliabilitas data. Uji reliabilitas dapat

menggunakan rumus Spearman Brown (Hidayat, 2008). Rumus Spearman

Brown:

r11= 2.rb
1+rb

Keterangan :

r11= koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb= nilai r Pearson dari pokok genap dengan pokok ganjil.

3.8.2 Uji Reliabilitas

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel

yang diduga berhubungan atau berkolaborasi (Notoatmodjo, 2010).

Variabel dalam penelitian ini adalah hasil dari pengetahuan ramaja pugtri

tentang kanker payudara dengan perilaku pemeriksaan SADARI. Analisa

pada penelitian ini menggunakan uji Chi Square, Uji chi square merupakan

teknik statistik yang pada umumnya digunakan untuk menguji sebuah

hipotesis sebuah populasi yang berupa nominal dan sampelnya memiliki

skala yang besar (Sugiyono, 2007, p. 103). Uji Chi Square dilakukan untuk

mengetahui hubungan pengetahuan ramaja putri tentang kanker payudara

dengan perilaku pemeriksaan SADARI.

3.9 Teknik Analisa Data

1. Analisis Univariat

Analisis Univariat adalah proses menganalisis secara deskriptif setiap

variabel penelitian yang ada dengan menghitung sebaran frekuensi


58

danpersentase masing-masing variabel (Notoatmodjo,2005). Peneliti

melihat gambaran distribusi frekuensi ataupun karakteristik dari

masing-masing variabel yang diteliti.

2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat adalah analisis terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmojdo, 2005). Dengan

menggunakan analisis statistik Chi Square (𝑥2) 𝑑engan derajat

kemaknaan (α) 5% diolah dengan menggunakan sistem komputerisasi

dengan menggunakan program SPSS. Hasil analisis 𝑥2 yaitu : apabila

≤ 0,05, Ha diterima dan p > 0,05 maka Ha ditolak.

a. Ha diterima apabila p ≤ 0,05 artinya terdapat hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen.

b. Ha ditolak apabila p > 0,05 artinya tidak terdapat hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen.

3.10 Instrument Penelitian

Instrumen penelitian data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah

dengan menggunakan lembar kuisioner mengenai variabel bebas dan

rekapitulasi kehadiran mengenai variabel terikat. Alat pengukuran dalam

penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan dan sikap, Instrumen yang

digunakan peneliti adalah kuesioner, dengan jenis kuesioner tertutup. Kuisioner

pengetahuan menggunakan alternatif jawaban “benar” dan “salah”, kriteria

pernyataan positif dan negatif. Dimana pertanyaan positif pada kuesioner


59

mendapat skor 1 jika menjawab benar dan skor 0 jika menjawab salah.

Sedangkan pernyataaan negatif pada kuesioner mendapat skor 0 jika menjawab

benar dan skor 1 jika menjawab salah. Kuisioner sikap menggunakan 5 alternatif

pilihan yaitu

selalu, sering kadang dan tidak pernah kriteria pernyataan positif dan negatif.

3.11 Instrumen Penelitian

1. Kuesioner

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner.

Kuesioner merupakan satu bentuk instrumen pengumpulan data yang sangat

fleksibel dan relatif mudah digunakan. Alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner tertulis tertutup yaitu kuesioner yang

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kuesioner karakteristik responden,

pengetahuan dan sikap yang sudah diuji validitas dan reabilitasnya.


60

Tabel 3. 2 Kisi – kisi soal pengetahuan tentang kanker payudara

No. Pertanyaan Nomor item Jumlah


soal
1 Pengertian kanker payudara 1,2,3,4 4
2 Faktor risiko kanker payudara 5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15, 16
16,17,18,19,20
3 Pencegahan kanker 21,22,23,24 4
payudara
4 Tanda dan gejala kanker 25,26,27,28,29,30 6
payudara
Jumlah 30

Tabel 3. 3 Kisi – kisi soal tentang perilaku SADARI

No Pernyataan No. Item Pernyataan

1. Bahaya kanker payudara 1,2 2


2. Update informasi 3 1
3. Perilaku SADARI 4,5,6 3
4. Lanngkah-langkah SADARI 7,8,9,10 4
Jumlah 10

3.12 Teknik Pengolahan Data


Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu langkah yang

sangat penting. Hal ini di sebabkan karena data yang diperoleh langsung dari

penelitian masih mentah, belum memberikan informasi apa-apa, dan belum siap

untuk disajikan. Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan

kesimpulan yang baik, diperlukan pengolahan data (Notoatmodjo, 2010). Dalam

hal ini pengolahan data menggunakan komputer akan melalui tahap-tahap sebagai

berikut :

a. Editing

Peneliti melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner apakah


61

jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten.

b. Coding

Pemberian kode yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan.

c. Prmocessing

Peneliti memasukan data dari kuesioner ke komputer agar dapat dianalisis.

Processing dilakukan pada analisa univariat dan bivariat mengunakan

komputer.

d. Cleaning

Peneliti melakukan pengecekan kembali data dari setiap sumber data

selesai di masukkan, untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode,

ketidak lengkapan.Kemungkinan dilakukan pembetulan atau koreksi.

e. Tabulating

Tabulating yaitu data yang dikelompokan kemudian disajikan dalam

bentuk tabel.

3.13 Etika Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk memperhatikan prinsip-prinsip

etika penelitian. Prinsip–prinsip etika yang harus diperhatikan dalam melakukan

penelitian adalah (Afiyanti and Rachmawati, 2014) :

a. Informed Consent

Sebelum dilakukan penelitian, informasi dijelaskan secara lengkap mengenai

penelitian yang akan dilakukan dan memberikan kebebasan untuk


62

berpartisipasi atau menolak menjadi partisipan. Setelah partisipan bersedia,

maka diminta untuk menandatangi Informed Consent.

b. Anonymity (Tanpa Nama)

Kerahasian partispan dilakukan dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan

(Hidayat, 2014). Peneliti menjaga kerahasiaan dengan memberikan kode

peserta mengenai identitasnya.

c. Nonmaleficience

Peneliti harus meminimalkan resiko bahaya pada responden selama

mengikuti penelitian (Rahmawati, 2014). Penelitian ini tidak menimbulkan

bahaya bagi responden karena penelitian ini hanya mengharuskan responden

untuk mengisi kuesioner.

d. Beneficience

Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk meminimalkan resiko dan

memaksimalkan manfaat. Penelitian yang dilakukan kepada manusia,

diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kepentingan manusia baik

secara individu maupun masyarakat secara keseluruhan (Saryono, 2011).

Pada penelitian ini, peneliti membantu memberikan informasi yang jelas

tentang pelatihan toilet training yang baik dan benar.

e. Justice

Prinsip ini dilakukan dengan menjunjung tinggi keadilan manusia dengan hak

menjaga privasi manusia dan memberikan perlakuan yang sama terhadap


63

manusia (Hidayat, 2014). Peneliti menghargai dan menghormati semua

responden tanpa membedakan latar belakang responden.

f. Autonomy

Persiapan memiliki hak untuk menentukan keputusannya berpartisipasi

dalam kegiatan penelitian setelah diberikan penjelasan oleh peneliti dan

memahami bentuk partisipasinya dalam penelitian (Rahmawati, 2014).

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari partisipan yang

mana sebelum dilakukan kegiatan wawancara partisipan diberikan penjelasan

tentang tujuan, manfaat, dan proses penelitian yang akan dilakukan. Peneliti

akan dihentikan ketika partisipan memutuskan untuk tidak melanjutkan

keikutsertaannya dalam penelitian.

g. Bujukan/Inducemen

Merupakan penjelasan tentang insentif bagi subjek penelitian yang berupa

material seperti uang, hadiah, pelayanan gratis jika diperlukan atau lainnya,

dan berupa non material mengenai kompensasi atau penggantian yang akan

diberikan (waktu, perjalanan, pekerjaan, dan lain-lain). Setelah penelitian ini

selesai dilakukan, peneliti akan memberikan bingkisan sebagai ungkapan

terimakasih peneliti kepada responden.


64

3.14 Keterbatasan Penelitianan

Dalam penelitian ini yang sudah di laksanakan. Dalam penelitian

berlangsung terdapat beberapa masalah yaitu :

1. Kuisioner dibuat sendiri oleh peneliti kemungkinan ada beberapa

keterbatasan dalam penulisan dan penyampaiannya.

2. Jawaban yang di buat oleh responden bias jadi tidak sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya.
BAB IV

HASIL PENELITIN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini akan di uraikan hasil penelitian yang di laksanakan di

SMAN Ngoro pada tanggal 21 April 2022 dengan jumlah responden 112

Siswa. Peneliti membagikan kuisioner dengan subjek dengan kriteria siswa

kelas X tahun ajaran 2021/2022. Setelah melakukan penyebaran kuisioner

kepada subyek berjumlah 112 eksemplar, subyek yang mengisi kuisioner

kepada peneliti berjumlah 112 eksemplar.

Hasil penelitian di sajikan dalam dua bagian yaitu data umum dan

data khusus. Data umum yang di muat meliputi jenis kelamin dan usia.

Sedagkan data khusus terdiri dari hubungan pengetahuan remaja putri

tentang perilku pemeriksaan SADARI.

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

SMAN Ngoro adalah merupakan pendidikan dengan jenjang SMA

di Kauman, Kec. Ngoro, Kab. Jombang, Jawa Timur. Dalam menjalankan

kegiatannya, SMAN Ngoro berada di bawah naungan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan. SMAN Ngoro beralamat di JL.Kawi 6 Ngoro,

Kauman, Kec. Ngoro, Kab. Jombang, Jawa Timur, dengan kode pos 61473.

Pembelajaran di SMAN Ngoro dilakukan pada Sehari Penuh. Dalam

seminggu, pembelajaran dilakukan selama 5 hari. SMAN Ngoro memiliki

akreditasi A, berdasarkan sertifikat 164/BAP-S/M/SK/XI/2017.

65
66

SMA Negeri Ngoro Jombang berdiri pada tahun 1981/1982. Adanya

lokasi pembelajaran pertama kali menempati satu gedung SDN Ngoro 2.

Adapun lokasi tanah gedung SMA Negeri Ngoro diperoleh dari pembelian

tanah warga Kauman Ngoro, salah satu pemilik tanah yang bernama Bapak

Djalil Al Kombyah yang pada waktu itu juga diangkat sebagai penjaga

sekolah (tenaga tidak tetap) di SMA Negeri Ngoro yang bertugas sampai

dengan tahun 2009/2010, yang selanjutnya gajinya sebagai uang santunan

bulanan sampai dengan beliau wafat.

SMA Negeri Ngoro Jombang merupakan SMA Negeri Ke-3 yang ada

di Jombang setelah SMAN 2 dan SMAN 1 Jombang, SMAN Ngoro yang

berdirinya pada massa Bapak Saelly Sastro Atmodjo sebagai kepala Kantor

Dinas Kabupaten Jombang. Kepala Sekolah Pelaksana sebagai Plh. Bpk.

Soekamto, BA kemudian dilanjutkan Bpk. Setiono, BA setelah itu mutasi ke

SMAN Soko Mojokerto diganti Bpk. Soekamto, BA sebagai kepala definitif

dari tahun 1996 – 1990.

4.1.2 Data Umum

1. Karakteristik berdasarkan umur responden

Tabel 4. 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur siswa kelas X


SMAN Ngoro
No. Usia Frekuensi Presentase (%)
1. 16 102 91
2. 17 10 9
Total 112 100
Sumber : Data primer 2022
67

Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan data bahwa hampir seluruhnya (91%)

responden berusia 16 tahun sejumlah 102 siswi.

4.1.3 Data Khusus

a. Pengetahuan kanker payudara

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pengetahuan kanker


payudara siswa kelas X SMAN Ngoro.

No. Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)


1. Kurang 63 56,3
2. Cukup 46 41,1
3. Baik 3 2,7
Total 112 100

Sumber : Data primer 2022


Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan data, bahwa sebagaian besar

(56,3%) dengan pengetahuan kurang sebanyak 63 responden.

b. Perilaku SADARI

Tabel 4. 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku


SADARI siswa kelas X SMAN Ngoro
No. Perilaku Frekuensi Presentase (%)
1. Negatif 24 21,4
2. Positif 88 78,6
Total 112 100

Sumber : Data primer 2022

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, hampir seluruhnya (78,6%)

perilaku SADARI mendapatkan hasil positif 88 responden.


68

c. Tabulasi Silang

Tabel 4. 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tabulasi silang


pengetahuan kanker payudara dengan perilaku SADARI
siswa kelas X SMAN Ngoro

Perilaku
Total
Pengetahuan Positif Negatif
f % f % f Total (%)
Kurang 5 87,3 8 12,7 63 100
Cukup 3 65,2 16 34,8 46 100
Baik 3 100 0 0 3 100

Sumber : Data primer 2022

Pada tabel 4.4 dari 63 responden hampir seluruhnya (87,3%) dengan

pengetahuan kurang mempunyai perilaku positif sejumlah 5 siswi.

4.2 Analisis Uji Chi Square

Hasil uji chi square menginformasikan bahwa terdapat asosiasi

signifikaan antara pengetahuan kanker payudara dengan perilaku SADARI di

SMAN Ngoro, x2(2) = 8,542, p = 0,014, ∝ = 0,05.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara di SMAN Ngoro

Pengetahuan siswa pada tabel 4.2 mendapatkan hasil kurang untuk

pengetahuannya yaitu sebanyak 63 responden (56%), dengan nialai cukup

sebanyak 46 responden (41,1%), dan nilai baik sebanyak 3 responden (2,7%).

Dapat diartikan banyak yang kurang pengetahuan tentang kanker payudara.

Pada penelitian Abidin et al. (2015), diperoleh hasil bahwa dengan

berbekal pendidikan terakhir yaitu pendidikan Sekolah Menengah Atas


69

(SMA), responden kurang mampu menerima informasi tentang pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI). Sebaliknya, menurut Lantasi (2012) pada

Heriyanti et al. (2018) menyatakan bahwa status pendidikan mempengaruhi

kesempatan informasi mengenai kesehatan, maka responden dengan

pendidikan tinggi cenderung lebih mudah mengadopsi hal baru.

Menurut Mussen et al. (1969), dalam Nugrahini (2012), tahap

perkembangan kognitif masa remaja merupakan suatu periode kehidupan di

mana kapasitas memperoleh dan menggunakan pengetahuan mencapai

puncaknya. Pada penelitian yang dilakukan peneliti Handayani dan

Sudarmiati (2012) didapatkan bahwa sebagian besar responden remaja awal

memiliki pengetahuan yang kurang.

Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh pendidikan, informasi/ media

massa, lingkungan, pengalaman, usia, sosial, budaya dan ekonomi. Namun

walaupun siswi telah mendapat pengetahuan tentang SADARI kenyataannya

masih ditemukan siswi yang berpengetahuan.

4.3.2 Perilaku SADARI di SMAN Ngoro

Perilaku SADARI pada tabel 4.3 mendapatkan hasil positif 88 responden

(78,6%), dan hasil negatif 24 responden (21,4%). Jadi dapat disimpulkan

banyak responden yang tahu tentang perilaku SADARI meskipun belum

sepenuhnya.

Pada penelitian oleh Anggraini et al (2019), didapatkan hasil bahwa

perilaku SADARI secara bersama dipengaruhi oleh sumber informasi,

persepsi mengenai dukungan keluarga dan juga teman sebaya. Sehingga


70

dalam meningkatkan perilaku SADARI, diperlukan secara bersama-sama

peningkatan pengetahuan,sumber informasi, dukungan keluarga dan teman

sebaya.

Perilaku seseorang dipengaruhi juga oleh niat seseorang tersebut.

Misalnya terhadap SADARI, ketika akses dalam mendapatkan informasi

mengenai SADARI sudah mudah untuk didapatkan, namun tidak adanya

kemauan dan niat diri dari seseorang tersebut yang dikarenakan oleh

kemalasan, maka seseorang tersebut tidak akan melakukan SADARI.

Diperlukan peran yang sangat penting bagi petugas kesehatan khususnya

petugas penyuluh dalam meningkatkan kesadaran dan kemauan seseorang

agar mengikuti arahan petugas untuk melakukan SADARI secara rutin.

Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa responden mayoritas

memiliki perilaku yang cukup baik. Hal ini dikarenakan adanya motivasi

yang baik didapatkan responden, sehingga responden memiliki rasa tanggung

jawab dan peduli mengenai apa yang dimilikinya. Responden juga memiliki

dorongan dari dalam diri sendiri untuk meningkatkan status kesehatannya.

Disamping itu, terdapat dorongan dari lingkungan sekitar, seperti dorongan

dari orang tua dan teman sebaya. Terlebih lagi responden memiliki latar

belakang pendidikan universitas dan memiliki pengetahuan yang baik pula.

Sehingga responden merasa wajib dalam melakukan SADARI.


71

4.3.3 Hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan perilaku SADARI

di SMAN Ngoro

Hasil uji chi square menginformasikan bahwa terdapat asosiasi

signifikaan antara pengetahuan kanker payudara dengan perilaku SADARI di

SMAN Ngoro, x2(2) = 8,542, p = 0,014, ∝ =0,05.

Pada pengumpulan data diatas tidak sejalan dengan pengumpulan data

sebelumnya karya Atnesia Ajeng dan Ega Amelinda Gauri dengan judul

Hubungan Pengetahuan dan Informasi dengan Perilaku SADARI di MTS

Mathla‟ul Anwar Kota Tanggerang Tahun 2015 dengan tingkat signifikansi

0,002 (P < 0,05) yang membuktikan bahwa terdapat asosiasi signifikan antara

pengetahuan kanker payudara dengan perilaku SADARI.

Menurut teori Lawrence Green (dalam Notoatmodjo, 2010) perilaku

dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu faktor predisposisi seperti

pengetahuan dan keterampilan, faktor pendukung seperti fasilitas baik sarana

maupun prasarana, faktor penguat seperti kelompok panutan dan perilaku

petugas kesehatan.

Adanya beberapa perbedaan dengan penelitian sebelumnya karya Arini

dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang SADARI

terhadap Perilaku di MA KMI Diniyah Padang Panjangtahun 2011. Hasil

analisis pada penelitian tersebut diperoleh nilai p sebesar 0,100 (p > 0,05)

menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat

pengetahuan kanker payudara dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri

(SADARI).
72

Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa ada asosiasi

signifikan antara tingkat pengetahuan kanker payudara dengan perilaku

SADARI. Pengetahuan seseorang terhadap suatu hal akan mempengaruhi

sikapnya atau perilakunya. Sikap atau perilaku tersebut dapat positif

(menerima) atau negatif (menolak) tergantung dari pemahaman individu

tentang sesuatu hal sehingga sikap ini akan mempengaruhi perilaku. Apabila

adopsi perilaku melalui proses yang didasari pengetahuan, kesadaran, dan

sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long

lasting). Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan,

kesadaran, dan justru diikuti dengan sikap negatif maka perilaku tersebut

tidak akan bertahan lama. Dari hasil diatas ada kemungkinan bahwa semakin

tinggi tingkat pengetahuan tentang SADARI maka semakin baik pula

perilaku SADARI dan semakin rendah tingkat pengetahuan kanker payudara

maka semakin kurang baik pula perilaku SADARI.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan

pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara dengan perilaku

pemeriksaan SADARI di SMAN Ngoro dapat disimpulkan bahwa :

1. Pengetahuan remaja putri tentang Kanker Payudara pada siswi kelas X

SMAN Ngoro dengan hasil kurang, dibuktikan dari hasil pengambilan data

menunjukkan limapuluh persen dari jumlah siswi tidak mengetahui

kangker payudara.

2. Tidak adanya hubungan pengetahuan remaja putri tentang Kanker

Payudara dengan perilaku SADARI.

3. Terdapat asosiasi signifikan antara pengetahuan remaja putri tentang

Kanker Payudara dengan perilaku SADARI di SMAN Ngoro.

5.2 Saran

a. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini dapat menjadi referensi kepustakaan untuk menambah

ilmu pengetahuan tentang intervensi yang paling efektif untuk

meningkatkan program pencegahan kanker payudara dengan perilaku

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

73
74

b. Bagi Dinas Kesehatan Dan Puskesmas

Penelitian ini dapat dijadikan rujukan bahwa pendidikan kesehatan

pada remaja tentang SADARI dapat dijadikan salah satu program dari dinas

terkait untuk membantu dalam mendeteksi dini kanker payudara dengan

sosialisasi di anak remaja di SMA/SMK.

c. Bagi masyarakat

Meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara dengan cara

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dan mampu mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari-hari.

d. Bagi Pembaca

Diharapkan penelitian ini dapat menambah dan memperluas

pengetahuan para pembaca mengenai kanker payudara dengan cara

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).

e. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding dan

referensi untuk peneliti selanjutnya mengenai program/intervensi yang

paling efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan intervensi

mengenai program pencegahan kanker payudara dengan perilaku

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).


75

DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti & Rachmawati, (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Riset


Keperawatan. Jakarta : Rajawali Pers

Agus, 2013 Jenis Pengetahuan Yang Meliputi Pengetahuan Implisit dan


Pengetahuan Eksplisitt. https://123dok.com/article/pengetahuan-kader-
posyandu-pengertian-pengetahuan.z1gxxv8z

Agus, R. 2013. Kapita Selekta Kuesiner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Alwi, Hasan. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

American Cancer Society. (2017). How does breast cancer start?

Arafah, A. B. R., & Notobroto, H. B. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan


Perilaku Ibu Rumah Tangga Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri
(Sadari). The Indonesian Journal of Public Health, 12(2), 143.
https://doi.org/10.20473/ijph.v12i2.2017.143-153

Arif, Mansjoer. (2003). Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculpius : Jakarta

Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka


Cipta.

Azwar, S. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustak


Pelajar Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Erlangga

Azwar, S. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustak


Pelajar.

Bangun, Lubus, Siagian, 2012 Psikomotor Domain.

Budiman, & Riyanto, A. (2014). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Depkes RI, (2018) Diperkirakan angka kejadiannya di Indonesia adalah


12/100.000

Dinkes Jombang, (2019) Terdeteksi adanya benjolan payudara dari 1946 jumlah
wanita yang diperiksa sadari
76

FADILA,E.(2021).EFEKTIFITASPELAYANANHOMECAREPADA
PERAWATANPALIATIFPENDERITAPENYAKITKRONIS:KANKER
. NURSING UPDATE: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN: 2085-
5931 e-ISSN: 2623-2871, 12(4), 93-106.

Kemendikbud,(2021)Datajumlahbanyaksiswa.https://dapo.kemdikbud.go.id/pd/2
/050400

Kemenkes Republik Indonesia. (2018). Pedoman nasional pelayanan kedokteran


tata laksana kanker payudara. Jakarta

Kemenkes RI. (2016). InfoDatin Bulan Peduli Kanker Payudara. 2016.

KemenkesRI.(2018).HariKankerSedunia2019.Juni8,2019.http://www.depkes.go.
id/article/view/19020100003/hari-kanker-sedunia-2019.html

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil utama riskesdas badan


penelitian dan pengembangan kesehatan kementerian kesehatan.

Mubarak, Wahid Iqbal dan Chayatin, Nurul. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Nordqvist, C., & Chun, C. (2017). Breast cancer : Symptoms , risk factors , and
treatment.

Notoatmodjo S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka


Cipta

Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta,


2005.

Notoatmodjo, S., 2014, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta.

Notoatmodjo, soekidjo 2012. promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. jakarta:


rineka cipta.

Notoatmodjo, soekidjo 2012. promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. jakarta:


rinekacipta.http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/919/3/BAB%20II.pdf

Notoatmodjo, Soekidjo, 2008, Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi


revisi.Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta
77

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta
Nursalam. (2020). Sosialisasi Panduan Penyusunan Skripsi Bentuk Literature
Review dan Systematic Review. Dalam Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga, 16 Mei 2020. Surabaya.

Olfah, Y., Mendri, N. K., & Badi’ah, A. (2013). Kanker Payudara dan SADARI.
Jakarta: Nuha Medika.

Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI). (2017). Kanker


payudara.Jakarta.

Price, S. A., & Wilson, L.M., (2012).Patofisiologi: konsep klinis proses


prosespenyakit, 6 ed. vol. 1. Alih bahasa : Pendit BU, et al. Editor :
Hartanto, H., et al. Jakarta: EGC

Pulungan,R.M.,&Hardy,F.R.(2020).EdukasiSadari(PeriksaPayudaraSendiri)
untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Cipayung Kota Depok.
Diseminasi:JurnalPengabdianKepadaMasyarakat.
https://doi.org/10.33830/diseminasiabdimas.v2i1.756

Puspitasari, MR 2012, Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara


dan Perilaku SADARI Perawat di Ruang Rawat RS Kanker Dharmais,
Tugas Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan, UniversitasIndonesia.

Puspitasari, MR 2012, Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara


dan Perilaku SADARI Perawat di Ruang Rawat RS Kanker Dharmais,
Tugas Akhir Fakultas Ilmu Keperawatan, UniversitasIndonesia.

Sarina,Thaha,R.M.,&SudirmanNatsir.(2020).FaktoryangBerhubungandengan
Perilaku SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara pada Mahasiswi
FKM UNHAS. Hasanuddin Journal of Public Health, 1(1), 61–70.
http://journal.unhas.ac.id/index.php/hjph/article/view/9510

Saryono.(2011).Metodologipenelitiankeperawatan.Purwokerto:UPT.Percetakan
dan PenerbitanUNSOED.

Shiryazdi, S. M., Kholasehzadeh, G., Neamatzadeh, H., & Kargar, S. (2014).


Health beliefs and breast cancer screening behaviors among Iranian female
health workers. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, 15(22),
9817–9822. https://doi.org/10.7314/APJCP.2014.15.22.9817

Sugiyono (2007). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, cv.

Sugiyono. 20155. Statistik Nonparametris untuk Penelitian kuantitatif. Bandung:


Alfabeta.

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC. Sunaryo. 2004.


78

Psikologi Untuk Pendidikan. Jakarta: EGC.

SuryaningsihEK,Sukaca.KupasTuntasKankerPayudara.Yogyakarta:Paradigma
Indonesia;2009.

Suryaningsih, E.K. dan Sukaca, B.E. (2009). Kupas Tuntas Kanker


Payudara.Yogyakarta: Paradigma Indonesia

WorldHealthOrganization;(WHO).(2018).Cancer.Juni1,2019.
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer

World Health Organization; (WHO). (2020). World Health Statistics 2020


79

LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi

LEMBAR KONSULTASI

NAMA : Eva Setya Rahma Bintarti

NIM : 181301018

Pembimbing : Dr. Sestu Retno Dwi A., S.Kep, M.Kes

Judul : Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker

Payudara Dengan Perilaku SADARI Di SMAN

Ngoro.

Kegiatan Kombinasi
80
81
82

Lampiran 2 Surat Permohonan Menjadi Responden


Lampiran 2 Surat Permohonan Menjadi Responden

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada
Yth. Calon Responden Penelitian Di tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program
Studi Sarjana Keperawatan STIKES Pemkab Jombang
Nama : Eva Setya Rahma Bintarti
NIM : 181301018

Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul: "Hubungan


Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara Dengan Perilaku
SADARI Di SMAN NGORO"..
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan
pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara dengan perilaku SADARI
di SMAN Ngoro.
Penelitian ini tidak berbahaya dan tidak merugikan mahasiswa sebagai
responden. Kerahasiaan semua informasi yang telah diberikan akan dijaga
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Jika calon responden
tidak bersedia menjadi responden, maka diperbolehkan untuk tidak ikut
berpartisipasi didalam penelitian ini dan apabila selama pengambilan data
terdapat hal-hal tidak diinginkan, maka berhak mengundurkan diri.
Atas perhatian dan kerjasamanya saya mengucapkan banyak terimakasih.

Hormat Saya

Eva Setya Rahma Bintarti


83

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Judul penelitian : Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang

Kanker Payudara Dengan Perilaku Pemeriksaan

SADARI Di SMAN Ngoro

Peneliti : Eva Setya Rahma Bintarti

Peneliti ini sudah menjelaskan tentang penelitian yang sedang


dilaksanakan oleh peneliti, saya diminta untuk bersedia diteliti.
Saya mengerti, bahwa resiko yang terjadi kecil. Apabila ada proses
penelitian dapat menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka
peneliti akan menghentikan dan akan memberikan dukungan. Saya berhak
mengundurkan diri dari penelitian tanpa ada sanksi atau kehilangan hak.
Saya mengerti, bahwa catatan penelitian ini akan dirahasiakan dan
dijamin selegal mungkin. Semua berkas yang mencantumkan identitas dan
semua jawaban yang saya berikan hanya digunakan untuk keperluan
pengolahan data. Bila sudah tidak digunakan akan dimusnahkan dan hanya
peneliti yang mengetahui kerahasiaan data.
Demikian secara sukarela dan tidak ada paksaan dari pihak manapun,
saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Jomang, 21 Februari 2022

Peneliti Responden

(Eva Setya Rahma Bintarti) (Aralya Ryle Nur Zerlinda)


84
Lampiran 4 Lembar Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KANKER
PAYUDARA DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN SADARI

Identitas Responden

1. Nama :
2. Alamat :
3. Usia :
4. Kelas :

A. PENGETAHUAN TENTANG SADARI (KANKER PAYUDARA)


a. Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan yang benar atau salah tentang
kanker payudara dan deteksi dini/pemeriksaan payudara sendiri
b. Beri tanda chekcklist (√) pada kolom jawaban yang anda pilih
c. Pilih jawaban yang menurut anda paling benar

No Pertanyaan Benar Salah

1. Kanker payudara merupakan salah satu penakit ganas bagi


wanita
2. Kanker payudara merupakan benjolan keras dan tidak beraturan
bentuknya dan dapat digerakkan
3. Penyebaran kanker payudara terjadi melalui kelenjar getah
bening
4. Kanker payudara jika dibiarkan tidak akan menyerang jaringan
dan menyebar ke seluruh tubuh
5. Wanita usia >30 tahun tidak beresiko tinggi terkena kanker
payudara
6. Kanker payudra merupakan kanker yang sering terjadi pada
wanita dibanding pada pria
7. Kanker payudara beresiko lebih tinggi pada wanita usia 50
tahun setelah menopause
8. Golongan darah tidak menjadi penyebab faktor resiko kanker
payudara
9. Pil kontrasepsi adalah salah satu faktor resiko terjadinya kanker
payudara
85

10. Penggunaan pil kontrasepsi di hentikan selama 5-10 tahun tidak


meningkatkan kanker payudara
11. Penggunakan terapi kombinasi hormone setelah menopause
dapat meningkatkan resiko kaner payudara
12. Menyusui merupakan protective factor dari kanker payudara
13. Diet rendah lemak bukan merupakan penyebab kanker
payudara
14. Wanita yang mengkonsumsi alkohol bisa memicu terjadinya
kanker payudara
15. Riwayat keluarga terkena kanker payudara beresiko tinggi di
kemudian hari
16. Aktifitas fisik dapat mengurangi angka kematian kanker
payudara
17. Wanita perokok aktif pasca menopause atau hamil
meningkatkan resiko kanker payudara
18. Bekerja hingga larut malam tidak menyebabkan resiko kanker
payudara
19. Pemberian ASI eksklusif merupakan cara mencegah terjadinya
kanker payudara
20. Terapi merupakan cara pengobatan untuk mencegah kanker
payudara
21. SADARI merupakan pencegahan atau deteksi dini kanker
payudara
22. Pemeriksaan SADARI dilakukan dengan rutin dapat
memperkecil faktor resiko kanker payudara
23. SADARI merupakan skrining dari penyakit kanker payudara
24. Kemoterapi adalah tindakan pengobatan untuk penderita
kanker payudara
25. Putting yang mengelurkan cairan dengan rasa nyeri bukan
merupakan tanda gejala kanker payudara
26. Terdapat benjolan dipayudara merupakan tanda gejala kanker
payudara
27. Kulit payudara mengkerut seperti kulit jeruk merupakan tanda
stadium lanjut dari kanker payudara
28. Payudara mengalami perubahan bentuk dan ukuran tidak
termauk tanda gejala kanker payudara
29. Adanya rasa gatal, nyeri dan penarikan pada kulit payudara
merupakan tanda dan gejala kanker payudara
30. Pada kanker payudara stadium lanjut terdapat timbulnya nyeri
pada tulang
86

I. PERILAKU PEMERIKSAAN SADARI


Pilihan jawaban adalah:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

RR = Ragu-Ragu

TS = Tidak Setuju

 Pililah salah satu jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan
pendapat Anda seperti yang telah digambarkan oleh pertanyaan yang
tersedia
 Berilah tanda centang pada salah satu pilihan yang tertera dibelakang
pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih.

No. Pernyataan SS S RR TS

1. Sebagai seorang wanita yang masih seusia


remaja, kita harus waspada terhadap bahaya
kanker payudara.
2. Remaja harus selalu peduli dengan kesehatan
tubuhnya, terutama kesehatan alat-alat reproduksinya
(payudara).
3. Remaja harus sering mengupdate informasi-
informasi mengenai perkembangan kesehatan ,
pencegahan dan pengobatan.
4. SADARI sebaiknya dilakukan sendiri sehabis
mandi dan di depan kaca.

5. Kita yang paling tahu dan dapat merasakan perubahan


yang terjadi terhadap tubuh kita (dalam hal ini
payudara).
6. Saya tidak pernah melakukan SADARI dalam satu
bulan teratur.
7. Saya tidak pernah mengamati bentuk payudara
atau melakukan SADARI di depan cermin.

8. Saya tidak pernah meraba seluruh permukaan


payudara untuk melakukan SADARI
9. Selalu mengankat tangan saat melakukan
pemeriksaan SADARI.
87

10. Saya tidak pernah melakukan gerakan memutar


dengan tekanan lembut, berlawanan arah jarum jam
pada pinggir payudara.
88

Lampiran 5 Lembar Penjelasan Subjek Penelitian

LEMBAR PENJELASAN SUBJEK PENELITIAN

Yang terhormat calon responden. Saya, Eva Setya Rahma Bintarti


Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pemkab Jombang,
akan melakukan pengambilan data dan penelitian tentang “Hubungan
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara Dengan Perilaku
SADARI Di SMAN 1 Ngoro”. Penelitian ini dilaksanakan untuk
menyelesaikan pendidikan sarjana keperawatan.

Sehubungan dengan hal tersebut, perkenakan saya memohon


kesedian Ibu yang saya hormati untuk menjadi responden pada penelitian ini.
Hasil penelitian akan dilaporkan kepada pihak instusi penyelenggara
pendidikan, lahan praktik atau supervisi sebagai informasi dasar atas
lingkungan praktik pembelajaran di klinik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengetahuan remaja putri tentang kanker payudara dengan
perilaku SADARI, sehingga akan memberikan manfaat bagi responden
sebagai pengetahuan dan pengalaman di rumah. Untuk hasil penelitian,
peneliti menyimpan dokumen hasil pengumpulan data yang terkait dalam
tempat khusus yang hanya bisa diakses peneliti dan penulis transkip data
akan diberikan inisial untuk menjaga kerahasian responden. Sebagai
partisipasi keikutsertaan anda tidak akan mendapatkan dampak atau
pengaruh yang merugikan. Untuk itu apabila terjadi hal-hal yang
menimbulkan ketidaknyamanan, anda berhak secara penuh mengundurkan
diri atau menolak untuk berpartisipasi. Jika bersedia mohon
menandatangani lembar persetujuan (Informed Consent) yang telah
disediakan dan mohon kesedian untuk menjawab pertanyaan dengan jujur
berdasarkan presepsi masing-masing. Jika ada pertanyaan terkait dengan
penelitian ini. Responden dapat menghubungi peneliti Eva Setya Rahma
Bintarti, nomor HP/WA 085843862728.
89

Peneliti menjamin kerahasian informasi dan identitas yang


diberikan. Sebagai bentuk rasa terima kasih peneliti kepada responden
dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan cinderamata sebagai
kenang-kenangan dan ucapan terima kasih. Demikian penjelasan saya, atas
perhatian, kesediaan, dan kerjasama calon responden saya ucapkan terima
kasih.

Jombang, 20 April 2022


Peneliti

Eva Setya Rahma Bintarti


90

Lampiran 6 Data Umum Responden

DATA UMUM

16 R23 16 R45 16 R67 16 R89 16 R11


17 R1
16 R24 16 R46 16 R68 16 R90 16 R12
16 R2
16 R25 16 R47 16 R69 16 R91
16 R3
16 R26 16 R48 17 R70 16 R92
16 R4
17 R27 16 R49 16 R71 16 R93
16 R5
16 R28 16 R50 17 R72 16 R94
16 R6
16 R29 16 R51 16 R73 16 R95
16 R7
16 R30 16 R52 16 R74 16 R96
16 R8
16 R31 16 R53 16 R75 16 R97
16 R9
16 R32 16 R5O4 16 R76 16 R98
16 R10
16 R33 16 R55 16 R77 16 R99
17 R11
16 R34 16 R56 16 R78 16 R100
16 R12
16 R35 16 R57 16 R79 16 R101
16 R13
16 R36 16 R58 16 R80 16 R102
16 R14
16 R37 16 R59 16 R81 16 R103
16 R15
16 R38 16 R60 16 R82 16 R104
16 R16
17 R39 16 R61 16 R83 16 R105
16 R17
16 R40 16 R62 16 R84 16 R106
16 R18
16 R41 16 R63 16 R85 16 R107
16 R19
16 R42 16 R64 16 R86 16 R108
17 R20
17 R43 16 R65 16 R87 16 R109
16 R21
16 R44 16 R66 16 R88 17 R110
17 R22
91

Lampiran 7 Hasil Uji Chi-Square

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 8,542 2 ,014
Likelihood Ratio 8,988 2 ,011
Linear-by-Linear Association 4,102 1 ,043
N of Valid Cases 112
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,64.
92

Lampiran 8 Pengetahuan Kanker Payudara

No. Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)


1. Kurang 63 56,3
2. Cukup 46 41,1
3. Baik 3 2,7
Total 112 100
93

Lampiran 9 Perilaku SADARI

No. Perilaku Frekuensi Presentase (%)


1. Negatif 24 21,4
2. Positif 88 78,6
Total 112 100
94

Lampiran 10 Tabulasi Silang

Perilaku
Total
Pengetahuan Positif Negatif
f % f % f Total
Kurang 5 87,3 8 12,7 63 100
Cukup 3 65,2 16 34,8 46 100
Baik 3 100 0 0 3 100
95

Lampiran 11 Surat Keterangan SMAN Ngoro

Anda mungkin juga menyukai