Anda di halaman 1dari 101

HUBUNGAN PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN

KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA SARJANA


KEPERAWATAN TINGKAT 4 STIKES
PEMKAB JOMBANG

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Oktavia Nur Fitasari


NIM. 181301046

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

TAHUN 2022
HUBUNGAN PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN
KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA SARJANA
KEPERAWATAN TINGKAT 4 STIKES
PEMKAB JOMBANG

SKRIPSI

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Melakukan Penelitian


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Disusun Oleh :

Oktavia Nur Fitasari


NIM. 181301046

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

TAHUN 2022
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN JUDUL PENELITIAN

Yang Bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Oktavia Nur Fitasari

NIM 181301046
Judul Penelitian : Hubungan Penggunaan Smartphone Dengan
Kualitas Tidur PadaMahasiswa Sarjana
Keperawatan Tingkat 4 STIKES Pemkab
Jombang.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi tersebut diatas adalah benar-benar


asli dari hasil pemikiran saya sendiri. Apabila ada peneliti terbukti bahwa skripsi
tersebut tidak asli atau tidak disusun oleh saya sendiri, maka saya bersedia untuk
menerima sanksisesuai dengan peraturan yang berlaku.

Jombang, Januari 2022


Yang Menyatakan

(Oktavia Nur Fitasari)


181301046
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan proposal ini dapat terselesaikan.
Proposal ini disusun untuk menyelesaikan tugas akhir pada program studi S1
Keperawatan dengan judul “Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Kualitas
Tidur pada mahasiswa prodi S1 Keperawatan STIKES PEMKAB JOMBANG”.

Peneliti menyadari selama penyusunan proposal banyak mendapat


bimbingan dan dorongan dari semua pihak. Berdasarkan hal tersebut peneliti
mengucapkan terima kasihkepada :

1. Dr. Ririn Probowati ,S.Kp.,M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Pemkab Jombang.
2. Shanti Rosmaharani, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi S1
KeperawatanSTIKES Pemkab Jombang.
3. Alik Septian Mubarok, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku ketua tim penguji dalam
seminarproposal.
4. Anis Satus Syarifah, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing yang telah
mengarahkan dan membimbing dalam penyusunan skripsi.
5. Segenap Dosen pengajar STIKES Pemkab Jombang atas bimbingan dan
arahannya.
6. Responden yang telah ikut andil dan telah berpartisipasi untuk melancarkan
penelitianini.
7. Kedua orang tua dan saudara-saudaraku yang selalu memberikan do’a, arahan
dandukungan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Teman-teman sejawat mahasiswa S1 Keperawatan yang telah memberikan kelancaran


dalam penyusunan dan penelitian skripsi ini.
9. Serta semua pihak yang turut memberikan kelancaran dalam penyusunan dan
penelitian skripsi ini.
10. Kepada Orang tua dan saudara-saudaranya yang selalu memberikan do’a, arahan dan
dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

vi
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal masih kurang
sempurna. Sebagai mahluk Tuhan yang tidak lepas dari kesalahan kami mohon
maaf yang sebesar- besarnya, peneliti berharap adanya kritik dan saran membangun
baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai penyempurna proposal ini.
Akhirnya peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas segala perhatian dan
dukungannya.

Jombang, Januari 2022

Yang membuat pernyataan,

Oktavia Nur Fitasari

NIM. 181301046

vii
HUBUNGAN PENGGUNAN SMARTPHONE DENGAN
KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA SARJANA
KEPERAWATAN TINGKAT 4 STIKES
PEMKAB JOMBANG

Oktavia Nur Fitasari1 , Anis S Syarifah2


1
Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Pemkab Jombang
2
Dosen STIKES Pemkab Jombang

Email : oktavianurfitasari04@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan : Smartphone adalah telepon yang internet enabled yang biasanya
menyediakan fungsi Personal Digital Assistant(PDA), seperti fungsi kalender, buku
agenda, buku alamat, kalkulator, catatan, danaplikaso canggih lainnya yang dapat
membantu kebutuhan sehari-hari. Penggunaan smartphone yang terlalu sering dapat
menganggu aktivitas prilaku dan aktivitas social individu kualitas tidur yang
dialami remaja juga akan berdampak pada fungsi emosional dan prilaku
mahasiswa.Tujuan : Menganalisis hubungan penggunaan smartphone dengan
kualitas tidur pada mahasiswa sarjana keperawatan tingkat 4 STIKES Pemkab
Jombang. Metode : Peneliti ini menggunakan desain penelitian korelasional
melalui pendekatan Cross Sectonal. Populasi peneliti yaitu 58 mahasiswa tingkat 4
sarjana keperawatan STIKES Pemkab Jombang melalui total sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil : Penelitian ini diperoleh hasil
sejumlah 50 (86,2) responden menggunakan smartphone dengan intensitas tinggi,
dan 44 (75,9%) responden mengalami kualitas tidur yang buruk. Jadi pada
penelitian ini didapatkan hasil signifikan 0,05 dan diperoleh pada penggunaaan
smasrtphone dengan kualitas tidur hasil ρ-value = 0,001 yang berarti ρ-value < α
sehingga dalam penelitian ini H1 diterima. Kesimpulan : Diharapkan dengan
adanya hubungan penggunaan smartphone dengan kualitas tidur, dapat memberikan
perubahan pada mahasiswa. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
ada Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa
Sarjana Keperawatan Tingkat 4 STIKES Pemkab Jombang secara signifikan.
Kata Kunci : Intensitas Penggunaan Smartphone, Kualitas Tidur

viii
SMARTPHONE USER RELATIONSHIP WITH SLEEP
QUALITY IN GRADUATE STUDENTS NURSING
LEVEL 4 STIKES JOMBANG
GOVERNMENT

Oktavia Nur Fitasari1 , Anis S Syarifah2


1
Student of Undergraduate Nursing Study Program STIKES Jombang Regency
Government
2
Lecturer of STIKES Jombang Regency Government

Email : oktavianurfitasari04@gmail.com

ABSTRACT
Introduction : Smartphones are internet enabled phones that usually provide
Personal Digital Assistant (PDA) functions, such as calendar functions, agenda
books, address books, calculators, notes, and other sophisticated applications that
can help with daily needs. The use of smartphones that are too frequent can interfere
with behavioral activities and individual social activities. Sleep quality experienced
by adolescents will also have an impact on students' emotional and behavioral
functions. Objective: To analyze the relationship between smartphone use and
sleep quality in undergraduate nursing students at level 4 STIKES Jombang
Regency Government. Methods: This researcher uses a correlational research
design through a Cross Sectoral approach. The research population was 58
undergraduate nursing students from STIKES Jombang Regency through total
sampling. Collecting data using a questionnaire. Results: This study showed that
50 (86.2) respondents used smartphones with high intensity, and 44 (75.9%)
respondents experienced poor sleep quality. So in this study, significant results were
obtained 0.05 and obtained on the use of smartphones with sleep quality results -
value = 0.001 which means -value < so that in this study H1 was accepted.
Conclusion: It is hoped that the relationship between smartphone use and sleep
quality can make changes to students. Based on this research, it can be concluded
that there is a significant relationship between Smartphone Use and Sleep Quality
in Nursing Undergraduate Students at Level 4 STIKES Jombang Regency.
Keywords: Smartphone Use Intensity, Sleep Quality

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN JUDUL PENELITIAN ....................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

ABSTRAK....................................................................................................... viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3 Tujuan Masalah .................................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................. 4


1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................. 5

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6

2.1 Smartphone......................................................................................... 6
2.1.1 Definisi ................................................................................ 6

2.1.2 Faktor Penggunaan Smartphone....................................... 7

x
2.1.3 Dampak Sartphone .......................................................... 10

2.1.4 Efek Penggunaan Smartphone ........................................ 11

2.1.5 Fungsi Smartphone .......................................................... 11

2.1.6 Kuesioner Penggunaan Smartphone ............................... 12

2.2 Tidur ................................................................................................. 13


2.2.1 Definisi Tidur ................................................................... 13

2.2.2 Tujuan Tidur.................................................................... 13

2.2.3 Tahap Tidur ..................................................................... 14

2.3 Kualitas Tidur................................................................................... 15


2.3.1 Definisi .............................................................................. 15

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur................... 15

2.3.3 Gangguan Tidur ............................................................... 16

2.3.4 Waktu tidur yang diperlukan .......................................... 17

2.3.5 Kuosioner Kualitas Tidur ................................................ 18

2.4 Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Kualitas


Tidur ....................................................................................................... 19
2.5 Model Konsep Teori Menurut Calista Roy...................................... 20
2.6 Kerangka Konsep ............................................................................ 28
2.7 Hipotesa ............................................................................................ 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 30

3.1 Desain penelitian ............................................................................... 30


3.2 Kerangka Kerja ................................................................................ 30
3.3 Popilasi, Sampel dan Teknik Sampling ........................................... 32
3.3.1 Populasi ............................................................................ 32

3.3.2 Sampel .............................................................................. 32

3.3.3 Sampling ........................................................................... 32

3.4 Variabel Penelitian ........................................................................... 32

xi
3.4.1 Variabel independen ........................................................ 32

3.4.2 Variabel Dependen ........................................................... 33

3.5 Definisi Operasional ......................................................................... 33


3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 36
3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .................... 37
3.8 Pengelolah Data ................................................................................ 38
3.9 Analisis Data ..................................................................................... 39
3.10 Etika Penulisan ............................................................................... 40
3.11 Keterbatasan Penelitian ................................................................. 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 44

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ............................................. 44


4.2 Hasil Penelitian ................................................................................. 44
4.2.1 Data Umum ...................................................................... 44

4.2.2 Data Khusus ..................................................................... 45

4.3 Tabulasi Silang ................................................................................. 46


4.4 Uji Rank Spearman .......................................................................... 46
4.5 Pembahasan ...................................................................................... 47
4.5.1 Penggunaan Smartphone pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan
Tingkat 4 STIKES Pemkab Jombang ..................................................... 47

4.5.2 Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan STIKES


Pemkab Jombang ..................................................................................... 48

4.5.3 Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur di


STIKES Pemkab Jombang ...................................................................... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 53

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 53


5.2 Saran ................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 55

LAMPIRAN ..................................................................................................... 58

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................... 33


Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di STIKES
Pemkab Jombang ............................................................................................... 44
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan penggunaan smartphone di
STIKES Pemkab Jombang Tahun 2022. ............................................................. 45
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kualitas tidur mahasiswa di
STIKES Pemkab Jombang Tahun 2022. ............................................................. 45
Tabel 4.4 Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur di STIKES
Pemkab Jombang Tahun 2022 ............................................................................ 46
Tabel 4.5 Uji Rank Spearman Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur pada
Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4 STIKES Pemkab Jombang .............. 47

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Model Adaptasi Roy ............................................................ 21


Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ........................................................... 28
Gambar 3.1 Kerangka Kerja............................................................................... 31

xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi setiap individu

untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan yang paling penting dan

essensial adalah tidur. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka kebutuhan

berikutnya tidak akan mampu untuk terpenuhi. Tubuh akan berfungsi secara normal

jika kebutuhan tidur tercukupi dan tercukupinya kebutuhan tidur seseorangtidak

hanya ditentukan oleh faktor kuantitas tidur, tetapi juga faktor kualitas tidur.Kualitas

tidur merupakan keadaan seseorang mudah untuk mulai tidur, tidak terbangun

dalam tidur, dan merasa segar setelah bangun tidur. Kelompok usia dewasa muda

khususnya mahasiswa banyak mengalami kondisi kurang tidur (Sarfriyanda, J.,

K,D., A.P., 2015).

Berdasarkan hasil riset We Are Sosial Hoot Suite yang dirilis pada tahun 2019

bahwa pengguaan smartphone 130 juta (sekitar 48% dari populasi). Setengah dari

mahasiswa di negara berteknologi maju dilaporkan menggunakan media elektronik

terutama pada malam hari sebelum tidur. Di Amerika Serikat, kurang lebih 78%

memiiki smartphone (National Sleep Foundation, 2011). Menurut riset Kominfo

dan UNICEF mengenai perilaku anak dan remaja dalam menggunakan internet

tahun 2014 lalu didapatkan datasebanyak 80 persen responden atau kurang lebih

30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna internet.

Penggunaan smartphone pada remaja di Jawa Timur sendiri menurut hasil survei

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur pada tahun 2016 dari 113

1
2

pelajar di Surabaya menyatakan sebanyak 50 persen pelajar memiliki smartphone

sejak SD, sebanyak 44 persen memakai sejakSMP dan sebanyak 3 persen sejak

SMA. Kecanggihan dan kemudahan yang tersedia di smartphone mengakibatkan

banyak orang terperangkap untuk selalu beraktivitas menggunakannya. Sekiar 223

juta pengguna ponsel pintarpada tahun2017, dan pada tahun 2019 pengguna ponsel

pintar di Amerika Serikat meningkat menjadi 247,5 juta (Teknologi.id, 2018).

Indonesia merupakan negara keempat dunia yang mencapai 260 jiwa, dan menjadi

pasar teknologi digital yang besar (Pratama, 2018). Pertumbuhan penggunaan

smartphone di Indonesia mengalami peningkatan mencapai 37,1% dari tahun 2016-

2019. Setelah dilakukan suvei ulang , eMarketer mempublikasikan kembali jumlah

penggunaan smartphone daritahun 2015 terdapat 65,2 juta pengguna, 2016 terdapat

65,2 juta pengguna, tahun 2017 terdapat 74,9 juta pengguna, tahun 2018 terdapat

83,5 juta pengguna, tahun 2019 terdapat 92 juta pengguna (Warisha, 2015).

Pengguna smartphone untuk mengakses internet terbanyak pada kalangan remaja

dan generasi muda adalah sekitar 171,17 juta pengguna (APJII, 2018). Sehingga

banyak kalangan mahasiswa yang mengalami gangguan tidur karena penggunaan

smarphone yang berlebihan. Gangguan tidur meliputi kesulitan memulai tidur,

bangun dimalam hari, serta bangun terlalu pagi dan tidak dapat tidur kembali (Nose

et al, 2017).

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang di pengaruhi oleh gaya

hidup, factor lingkungan, kehidupan social, situasi ekonomi, status kesehatan

umum dan stress. Jadi salah satu factor yang di yakini menganggu kualitas tidur

adalah faktor lingkungan adalah penggunaan smartphone (Sahin et al. 2013).


3

Mahasiswa diketahui melebihi batas dalam penggunaan smartphone. Hal ini

menjadi faktor berkurangnya jumlah waktu tidur dimalam hari sehingga dapat

menganggu aktivitas disiang hari. Kualitas tidur merupakan askek penting bagi

kesehatan, perkembangan, dan prestasi di kampus (Nose et al, 2017).

Beberapa penyebab penggunaan media elektronik khususnya smartphone

pada malam hari dapat mengurangi waktu tidur dan kualitas tidur. Mekanisme

pertama seseorang sibuk dan terlalu asyik menggunakan smartphone pada malam

hari, mereka cenderung menunda waktu tidurnya. Mekanisme kedua cahaya yang

ada di smartphone dapat mempengaruhi kualitas tidur, karena mengandung

blueenriched yang memiliki karakteristik mirip dengan sinar matahari pada pagi

hari sehingga menganggu jam biologis dan mengubah prilaku fisik,mental, dan

prilaku mahasiswa. Mekanisme selanjutnya yaitu smartphone yang digunakan di

dalam kamar dapat menganggu karena bunyi dari pesan atau panggilan yang masuk

dan akan menyebabkan remaja bangun dimalam hari (Perkison-gloor & Grob

2015). Penggunaan smartphone yang terlalu sering dapat menganggu aktivitas

prilaku dan aktivitas social individu kualitas tidur yang dialami remaja juga akan

berdampak pada fungsi emosional dan prilaku mahasiswa.

Pada masa kuliah bagi mahasiswa rentan terjadi peningkatan gangguan tidur

beberapa rekomendasi untuk mencegah terjadinya gangguan tidur yaitu dengan

mengurangi penggunaan smartphone pada malam hari sebelum dan menjelang

tidur, pendidikan hygiene tidur serta penggunaan aplikasi smartphone yang

mendukung remaja untuk menjaga hygiene tidur mereka (Perkison-gloor &Grob

2015).
4

Melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui hubungan penggunaan

smartphone dengan kualitas tidur pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat4

Stikes Pemkab Jombang, sehingga dapat dilakukan pencegahan yang sesuai.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada

Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4 Stikes Pemkab Jombang?

1.3 Tujuan Masalah

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis hubungan penggunaan smartphone dengan

kualitas tidurpada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4 Stikes

Pemkab Jombang

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi penggunaan smartphone pada Mahasiswa

SarjanaKeperawatan Tingkat 4 Stikes Pemkab Jombang

2. Mengidentifikasi kualitas tidur pada Mahasiswa Sarjana

KeperawatanTingkat 4 Stikes Pemkab Jombang

3. Menganalisa hubungan penggunaan smartphone dengan kulitas

tidur pada Mahasiswa Sarjana KeperawataTingkat 4 Stikes

Pemkab Jombang

1.4 Manfaat Penelitian


5

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat mendukung konsep keperawatan

komunitas pada kelompok khususnya mahasiswa mengenai hubungan

penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada Mahasiswa

Sarjana Keperawatan Tingkat4 Stikes Pemkab Jombang

1.4.2 Praktis

1. Responden

Memperoleh pengetahuan tentang dampak negative

penggunaan smartphone dengan kualitas tidur

2. Petugas Kesehatan dan Perawat

Menjadi landasan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

terutama pemberian pendidikan kesehatan tentang penggunaan

smartphone dengan bijak dan upaya pencegahan kesulitan tidur.

3. Instansi

Menjadi landasan untuk pembuatan kebijakan dalam

meningkatkan kesadaran penggunaan smartphone yang bijak sebagai

upaya pencegahan terhadap kesulitan tidur.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Smartphone

2.1.1 Definisi

Menurut Gary B,Thomas J & Misty E,2007, Smartphone adalah telepon yang

internet enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant

(PDA), seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator, catatan, dan

aplikaso canggih lainnya yang dapat membantu kebutuhan sehari-hari. Media sosial

semakin beragam jenisnya semenjak pertama dikenalkan istilah Sosial Media di

ruang public pada tahun 197, kini penggunanya sudah mencapai nilai ratusan juta.

Situs yang paling sering di kunjungi yaitu jejaring social seperti Fecebook,

Instagram, Tiktok, Whatapp, dan Twitter. Sedangkan penggunaan Fecebook di

Indonesia menduduki peringkat empat terbesar setelah Amerika Serikat, Brasil,

India. Sementara penggunaan Twitter menduduki peringkat ke lima setelah

Amerika Serikat, Brasil, India, Jepang (Restuti, 2016).

Fenomena penggunaan smartphone seakan-akan memiliki dunia tersendiri

bagi mahasiswa. Bagi mahasiswa yang sering terlihat sibuk dengan smarphone,

sampai mengabaikan orang sekitar. Dengan adanya smartphone, jadi membuat

pengguna jarang melakukan sosialisasi dengan orang sekitar. Kemudahan

bersosialisasi menggunakan smarphone akan terlihat anti-sosial di kehidupannya

yang nyata. Sekelompok remaja berkumpul dalam satu tempat, namun frekuensi

6
7

berbicaranya/ mengobrolnya kurang karena lebih memperhatikan smartphone

masing-masing yang dapat terjadi kurangnya berinteraksi (Prayudi, 2014).

2.1.2 Faktor Penggunaan Smartphone


Salah satu faktor yang mempergaruhi kecanduan smartphone adalah perilaku

(tindakan) atau aktivitas dari manusia itu sendiri. Menurut Gerungan (2005)

mengatakan perilaku adalah sikap terhadap objek tertentu, bisa berupa sikap

pandangan atau sikap perasaan. Tetapi sikap yang disertai dengan kecenderungan

untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tadi. Sehubungan pendapat

Arifin (2015) mengatakan bahwa sikap atau perilaku adalah suatu kecenderungan

yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku yang dituju ke arah suatu objek

khusus.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi anak-anak dalam penggunaan gadget.

Faktor-faktor tersebut meliputi:

A. Faktor Internal Faktor ini terdiri atas faktor-faktor yang menggambarkan

karakteristik individu, yaitu :

a. Tingkat sensation seeking yang tinggi. Sensation seeking atau biasa

disebut pencarian sensasi adalah sifat yang didefinisikan sebagai

kebutuhan-kebutuhan yang beragam, baru, dan sensasi-sensasi

kompleks serta keinginan untuk mengambil resiko, baik secara fisik

maupun secara sosial.

b. Self-esteem yang rendah. Self esteem itu sendiri adalah evaluasi diri

individu terhadap kualitas atau keberhargaan diri sebagai manusia.

c. Kepribadian ekstraversi yang tinggi.


8

d. Kontrol diri yang rendah, kontrol diri adalah kemampuan individu

untuk menyusun, membimbing, mengatur, dan mengarahkan

langkahlangkah dan tindakannya untuk mencapai sesuatu yang

diinginkan.

B. Faktor Situasional

Faktor ini terdiri atas faktor-faktor penyebab yang mengarah pada

penggunaan smartphone sebagai sarana membuat individu merasa nyaman

secara psikologis ketika menghadapi situasi yang tidak nyaman. Dalam hal ini

individu akan cepat bertindak ketika berada pada situasi yang tidak nyaman dan

merasa terganggu aktivitas bila ada situasi yang tidak diinginkan dan

mengalihkan perhatian pada smartphone.

C. Faktor Sosial

Faktor sosial terdiri atas faktor penyebab kecanduan smartphone sebagai

sarana berinteraksi dan menjaga kontak dengan orang lain. Dalam hal ini

individu selalu menggunakan smartphone untuk berinteraksi dan cenderung

malas untuk berkomunikasi secara langsung dengan individu yang lain. Faktor

sosial lain yang mempengaruhinya seperti kelompok acuan, keluarga serta

status sosial. Peran keluarga sangat penting dalam faktor sosial, karena keluarga

sebagai acuan utama dalam perilaku anak-anak. Faktor Sosial berpengaruh

paling luas dan mendalam terhadap perilaku anak-anak. Sehingga banyak anak-

anak mengikuti trend yang ada didalam budaya lingkungan mereka, yang

mengakibatkan keharusan untuk memiliki smartphone.

D. Faktor Eksternal
9

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu.

Faktor ini terkait dengan tingginya paparan media tentang smartphone

dan berbagai fasilitasnya.

a. Iklan Iklan yang merajalela di dunia pertelevisian dan di media sosial

10 Iklan seringkali mempengaruhi anak-anak untuk mengikuti

perkembangan masa kini. Sehingga hal itu membuat anak-anak

semakin tertarik bahkan penasaran akan hal baru. Smartphone

menampilkan fitur-fitur yang menarik Fitur-fitur yang ada didalam

smartphone membuat ketertarikan pada anak-anak. Sehingga hal itu

membuat anak-anak penasaran untuk mengoperasikan smartphone.

Kecanggihan dari smartphone dapat memudahkan semua kebutuhan

anak-anak. Kebutuhan anak-anak dapat terpenuhi dalam bermain

game, sosial media bahkan sampai berbelanja online.

b. Keterjangkauan harga smartphone Keterjangkauan harga

disebabkan karena banyaknya persaingan teknologi. Sehingga dapat

menyebabkan harga dari gadget semakin terjangkau. Dahulu

hanyalah golongan orang menengah atas yang mampu membeli

smartphone, akan tetapi pada kenyataan sekarang orang tua

berpenghasilan pas-pasan mampu membelikan smartohone untuk

anaknya.

c. Lingkungan Lingkungan membuat adanya penekanan dari teman

sebaya dan juga masyarakat. Hal ini menjadi banyak orang yang

menggunakan smartphone, maka masyarakat lainnya menjadi


10

enggan meninggalkan smartphone. Selain itu sekarang hampir setiap

kegiatan menuntut seseorang untuk menggunakan.

2.1.3 Dampak Sartphone

Smartphone telah di golongkan dalam berbagai aspek kehidupan

terutamabagi remaja tentunya memiliki dampak positif dan dampak negatif.

Dampak positif penggunaan smartphone memudahkan dalam

mengakses informasi dan membantu dalam menambah relasi, dan juga

dapat mengikuti perkembangan teknologi terbaru, mendukung aspek

akademis, meningkatkan kemampuan berbahasa (Iswidharmanjaya, 2014).

Sedangkan dampak negative dari pengguanaan smartphone yang

berlebih diataranya :

1) Secara fisiologis, penggunaan smartphone berlebih dapat

menyebabkan kesehatan otak terganggu, kesehatan tangan

terganggu, dan gangguan tidur (Iswidharmanjaya, 2014) dan

apabila penggunaan jangka pajang dapat menyebabkan gejala

sindrom VDT pada musculoskeletal (Lee et al, 2015).

2) Dampak psikologis menurut Iswidharmanjaya, 2014 remaja

tersebut akan menjadi pribadi yang tertutup, prilaku kekerasan,

dan pudarnya kreativitas remaja.

3) Dalam mengakses media social menyebabkan resiko rentan

terjadinya cyberbulling dan adanya konten pornografi (Razak,


11

2014).

4) Dalam segi keamanan dalam penggunaan smartphone saat

memakaikendaraan dan berjalan kaki akan menganggu penguna

jalan lainnya.

2.1.4 Efek Penggunaan Smartphone

Penggunaan smartphone dimalam hari terus meningkat di kalangan

masyarakat terutama di kalangan remaja yang dapat menimbulkan efek

terhadap pola tidur dan aktivitas di siang hari. Peneliti di Amerika

menemukan sebanyak 71% mahasiswa melaporkan tidur malam yang tidak

optimal karena penggunaan smartphone di malam hari (King, 2014).

Cahaya smartphone dapat mempengaruhi mekanisme biologi yang

dapat menunda waktu tidur insomnia dan penundaan waktu tidur dapat

mengakibatkan seseorang berbaring lama dan akhirnya mencari mendia

elektronik untuk mencari hiburan (Anreassen, 2013).

Pola tidur terganggu juga bisa disebabkan karena penggunaan

smartphonedi malam hari untuk pemaikan internet. Menurut Pies (2019)

kecanduan internet adalah ketidakmampuan individu untuk mengendalikan

pemakaian internet dalam kesehariannya.

2.1.5 Fungsi Smartphone

Gadget memiliki beberapa fungsi menurut (Shopiah, 2016) sebagai berikut


:
12

Smartphone memiliki fungsi untuk mengakses internet, membuat

dokumen, bermain game, kalender, address book, dan membuka

aplikasi laainnya. Telepon genggam sekarang hampir sama dengan

computer sehingga bisa mengubah fungsi telepon genggam seperti

computer mini yang banyak membantu pengguna dan dapat di bawa

kemana-mana, sehingga membantu pebisnis untuk melakukan

pekerjaan di tempat lain dengan waktu yang singkat.

Untuk menambah pengetahuan kemajuan teknologi khususnya

bagi pelajar dapat mendorong pengetahuan dan memperoleh umpan

balik, pelajar dapat mengakses kepentingan pembelajaran disekolah

sesuai kemampuan pelajar, pelajar dapat belajar kapan saja tanpa

memiliki batas waktu (Oka, 2017).

2.1.6 Kuesioner Penggunaan Smartphone

Kuesioner yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berjumlah

20 pertanyaan dengan jawaban yang mendukung yang telah diuji validitas

sebelumnya. Kuesioner ini diukur dengan menggunakan skala liket yang

pilihan jawaban tidak pernah, kadang-kadang, sering, sangat sering. Setiap

pertanyaan diberi skor nilai yaitu sangat sering (SS) diberi nilai 4, Sering

(S) diberi nilai 3, kadang-kadang (KK) diberi nilai 2, dan tidak pernah (TP)

diberi nilai 1.

N= 𝑆𝑃 X 100%
𝑆𝑀
13

- Tinggi : 56-80%

- Sedang : 28-55%

- Rendah : 20-27%

2.2 Tidur

2.2.1 Definisi Tidur

Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan

reaksi seseorang menurun. Tidur di karakteristikkan dengan aktivitas

fisik yang minimal. Remaja lebih sering tidur larut malam dan bangun

lebih awal karena tuntutan sekolah, sehingga lebih sering mengantuk

berlebih pada siang hari (Syamsoedin, Bidjuni, & Wowiling, 2015).

Dampak kualitas tidur yang buruk dapak menyebabkan

gangguan kesehatan, kecelakaan, gangguan memori dan pembelajaraan,

serta sangat beresikomengalami obesitas dan masalah kesehatan mental

(Huda, 2016). Salah satu faktor penyebab remaja sering mengalami

gangguan tidur di malam hari yaitu karena perubahan gaya hidup seperti

penggunaan smartphone. Dibandingan dengan factor lain, dikalangan

remaja lebih sering menghabiskan waktu menggunakan smartphone

sudah sulit dihindarkan (Khusnal, 2017).

2.2.2 Tujuan Tidur

Menurut (Mubarak et al. 2015) diantaranya :

5) Ketika tidur tubuh akan memperbaiki sel yang rusak dan akan

meningkatkansistem kekebalan tubuh


14

6) Meningkatkan daya ingat serta konsentrasi

7) Mencegah penyakit, jika mengalami gangguan tidur akan rentan

mengalami tekanan darah tinggi dan gagal jantung

8) Mempengaruhi pola makan, jika mengalami gangguan tidur akan

mudah terserang stress. Stress sendiri cenderung akan

mengonsumsi makanan yang kurang sehat dan menganggu

reesulasi kadar gula darah dalam tubuh

9) Meningkatkan energy

10) Meningkatkan kecerdasan

2.2.3 Tahap Tidur

Tahap tidur menurut (Mubarak et al, 2015) diantaranya :

11) Memperbaiki sel rusak. Ketika tidur tubuh akan memperbaiki sel

yang rusak sehingga lebih efektif dan akan meningkatkan

kekebelan tubuh.

12) Meningkatkan daya ingat. Otak akan memperbaiki diri dan

meningkatkan daya ingat serta konsentrasi.

13) Mencegah penyakit. Gangguan tidur dapat menyebabkan darah

tinggi dan gagal jantung.

14) Mempengaruhi pola makan. Apabila mengalami gangguan tidur

akan terjadistress, dan sress akan cenderung banyak mengonsumsi

makanan yang tidak sehat.

15) Meningkatkan energy. Dengan tidur cukup energy akan terkumpul

16) Meningkatkan kecerdasan. Dengan tidur yang cukup dapat lebih


15

fokus berkonsentrasi dan menyaring inforormasi yang

disampaikan.

17) Mencegah stress. Tidur yang cukup bisa memperkecil

kemungkinan terkenapenyakit kardiovaskuler.

2.3 Kualitas Tidur

2.3.1 Definisi

Kualitas tidur adalah suatu kepuasan seseorang untuk

memenuhi kebutuhan tidur, sehingga seseorang tidak merasakan lelah,

gelisah, lesu, kehitamandi sekitar mata, mata merah, sering menguap

(Hidayat, 2006).

Seseorang merasakan perasaan senang di pagi hari dan perasaan

energik dan tidak mengeluh gangguan tidur karena seseorang tersebut

mempersiapkan polatidurnya pada malam hari dan tertidur tanpa bantuan

medis menunjukan seseorangtersebut kualitas tidurnya baik (Wavy, et al,

2008).

2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur

Banyak factor yang akan menyebabkan remaja mengalami

kualitas tidur yang rendah diantaranya :

1. Kesehatan fisik menurun

Kesehatan fisik yang menurun dapat menyebabkan sakit juga bisa

di sebabkan karena kurang tidur yang disebut insomnia (Tarwoto

dan Wartonah,2006).
16

2. Stress / Mental terganggu

Kecemasan dan depresi yang terjadi terus menerus dapat

mengakibatkan gangguan tidur.

3. Lingkungan

Seseorang akan mengalami kesulitan tidur jika lingkungan sekitar

yang bising, posisi tidur, posisi tempat tidur, dan pencahayaan

yang kurang baik (Potter & Ferry, 2006).

4. Gaya hidup

Gaya hidup dapat mempengaruhi jadwal tidur seseorang.

Seseorang yang melakukan aktivitas pada malam hari yang

berlebihan mereka akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan

tidur karena terjadinya perubahan jadwal tidur(Potter & Perry,

2006).

2.3.3 Gangguan Tidur

Menurut Mubarak et al. (2015) diantaranya :

1) Insomnia

Gangguan tidur yang paling sering dialami diamana

kondisiketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan tidur. Ada

tiga jenis insomnia :

a) Insomnia inisial yaitu dimana seseorang sulit untuk memulai tidur.

b) Insomnia intermitten yaitu kondisi kesulitan untuk tetap tertidur

c) Insomnia terminal yaitu kondisi dimana seseorang mengalami

bangun terlaludini dan sulit untuk tidur kembali


17

2) Narkolepsi

Kodisi dimana rasa kantuk yang tak tertahan yang muncul tiba-

tiba pada siang hari (Mubarak et al. 2015). Narkolepsi merupakan

gangguan tidur kronisyang dirasakan yaitu rasa kantuk berlebih

yang tak tertahan pada siang hari, meski pada malam hari jumlah

tidur di waktu yang normal, pengobatan palingefektif untuk gejala

narkolepsi adalah terapi obat seperti stimulant sistem sarafpusat atau

antidepresan trisiklik (Peate 2010).

3) Apnes Saat Tidur

Adanya gangguan pernafasan saat tidur dimana aliran udara di

hidung danmulut tidak ada selama 10 detik, kondisi tersebut yang

paling serius meliputi tekanan darah tinggi, peningkatan risiko

penyakit kardiovaskuler dan bahkankematian, serta detak jantung

yang ireguler. (Peate 2010).

2.3.4 Waktu tidur yang diperlukan

Menurut Kemenkes RI (2018) lamanya waktu tidur sesuai usia

sebagaiberikut :

1) Bayi usia 0-1 bulan umumnya membutuhkan waktu tidur 14-18jam


setiap hari

2) Bayi usia 1-18 bulan, bayi membutuhkan waktu tidur sekitar 12-14

jam setiap hari termasuk tidur siang. Tidur yang cukup dapat

membuat tubuh dan otak bayi berkembang dengan baik

3) Usia 3-6 tahun, kebutuhan tidur yang sehat di usia anak menjelang
18

masuk sekolah, mereka membutuhkan waktu tidur sekitar 11-13

jam termasuk sianghari, anak usia di bawah enam tahun yang

kurang tidur akan mengalami obesitas.

4) Usia 6-12 tahun, membutuhkan waktu tidur sekitar 10 jam. Anak

yang mengalami waktu tidur yang kurang dapat menyebabkan

mereka tidak konsentrasi belajar.

5) Usia 12-18 tahun menjelang dewasa, waktu tidur yang baik sekitar

8-9 jam, jika remaja kurang tidur maka akan rentan terjadi depresi,

tidak fokus di sekolahan.

6) Usia 18-40 tahun, membutuhkan waktu istirahat sekitar 7-8 jam


setiap hari.

7) Lansia usia 60 ke atas, membutuhkan waktu istirahat sekitar 6 jam


per hari.

2.3.5 Kuosioner Kualitas Tidur

Kuesioner kualitas tidur yaitu menggunakan kuesioner The

PittsburgSleep Quality Index (PSQI) yang disusun oleh Busyee (1989)

indikator yang dgigunakan terdiri dari 7 komponen yang

menggambarkan tentang kualitas tidur secara subjektif, lama tidur,

efesiensi tidur, gangguan tidur, waktu mulai tidur, kebiasaan

penggunaan obat-obatan, aktivitas yang mengganggu tidur. Komponen

PSQI pada penelitian ini terdiri dari 9 pertanyaan yang mewakili 7

komponen. Skormasing-masing komponen berkisar 0-3 sehingga total

skor keseluruhan berkisar 0-


19

21. Skor akhir: Jumlahkan semua skor mulai dari komponen 1 sampai 7 :

˂5 = Baik,5-12 = Buruk, 12-21 = Sangat Buruk [8]

2.4 Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur


Menurut Gary B,Thomas J & Misty E,2007, Smartphone adalah

telepon yang internet enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal

Digital Assistant(PDA), seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat,

kalkulator, catatan, dan aplikaso canggih lainnya yang dapat membantu

kebutuhan sehari-hari. Penggunaan smartphone seakan-akan memiliki dunia

tersendiribagi mahasiswa. Bagi mahasiswa yang sering terlihat sibuk dengan

smarphone, sampai mengabaikan orang sekitar. Dengan adanya smartphone,

jadi membuat pengguna jarang melakukan sosialisasi dengan orang sekitar.

Adapun factor yang mempegaruhi kecanduan smartphone adalah prilaku

(tindakan) atau aktivitas dari manusia itu sendiri. Arifin (2015) mengatakan

bahwa sikap atau prilaku adalah suatu kecenderungan yang mendorong

seseorang untuk bertingkah laku yang dituju kea rah suatu objek khusus.

Dampak positif dari penggunaan smartphone memudahkan dalam mengakses

informasi dan membantu dalam menambah relasi, dan juga dapat mengikuti

perkembangan teknologi terbaru, mendukung aspek akademis, meningkatkan

kemampuan berbahasa (Iswidharmanjaya, 2014). Sedangkan dampak

negative dari penggunaan smartphone yang berlebih dapat menyebabkan

kesehatan otak terganggu, kesehatan tangan terganggu, dan gangguan tidur

(Iswidharmanjaya, 2014) dan apabila penggunaan jangka pajang dapat

menyebabkan gejala sindrom VDT pada musculoskeletal (Lee et al, 2015).


20

Penggunaan smartphone dimalam hari terus meningkat di kalangan

masyarakat terutama di kalangan remaja yang dapat menimbulkan efek

terhadap pola tidur dan aktivitas di siang hari. Cahaya smartphone dapat

mempengaruhi mekanisme biologi yang dapat menunda waktu tidur insomnia

dan penundaan waktu tidur dapat mengakibatkan seseorang berbaring lama

dan akhirnya mencari mendia elektronik untuk mencari hiburan (Anreassen,

2013).

Syamsoedin, Bidjuni, & Wowiling, 2015 mendefinisikan tidur

adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi seseorang

menurun. Tidur di karakteristikkan dengan aktivitas fisik yang minimal.

Remaja lebih sering tidur larut malam dan bangun lebih awal karena tuntutan

sekolah, sehingga lebih sering mengantuk berlebih pada siang hari

Hidayat, 2006 mendefinisikan Kualitas tidur adalah suatu kepuasan

seseorang untuk memenuhi kebutuhan tidur, sehingga seseorang tidak

merasakan lelah, gelisah, lesu, kehitamandi sekitar mata, mata merah, sering

menguap. Factor yang mempegaruhi kualitas tidur ada kesehatan fisik

menurun, mental terganggu, lingkungan, dan gaya hidup

2.5 Model Konsep Teori Menurut Calista Roy

Teori adaptasi Calista Roy merupakan model keperawatan yang

menguraikan bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatan dengan

mempertahankanprilaku adaptif serta mampu merubah prilaku yang inadaptif.

Penerapan teori ini akan membantu seseorang untuk beradaptasi terhadap


21

perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi

selama sehat dan sakit .

Ada tiga cara hubungan rangsangan dan respon prilaku dalam Model

Adaptasi Roy (RAM) yaitu : fokal , residul, dan kontekstual. Mekanisme

koping dapat diakses dalam sistem regulator dan kognator untuk individu, dan

melalui stabilizer dan innovator subsistem kelompok. Empat mode adaptif

untuk mempertahankan adaptasi individu dan perubahan lingkungan yang

dapatmeningkatkan kesehatan yaitu : fungsi peran, interdependensi, fisiologis,

identitas

konsep diri-kelompok [9]. Sistem dalam model adaptasi Roy dijelaskan

sebagaiberikut (Roy,1991):

Gambar 2.1 Sistem Model Adaptasi Roy

1. Input
22

Input atau masukan terdiri dari stimulus dan level adaptasi. Stimulus

terdiri dari :

a. Stimulus fokal yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan

seseorang, efeknya segera, misalnya infeksi.

b. Stimulus kontekstual yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang

baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat

diobservasi, diukur dan secara subjektif dilaporkan. Rangsangan ini

muncul secara bersamaan dimana dapatmenimbulkan respon negative

pada stimulus fokal.

c. Stimulus residual yaitu ciri-ciri tambahan yang ada dan relevan dengan

situasi yang ada tetapi sukaer untuk diobservasi meliputi kepercayaaan,

sikap, sifat individu berkembang sesuai pengalaman

2. Proses

Mekanisme control seseorang menurut Roy adalah bentuk

mekanisme koping yang digunakan. Mekanisme ontrol ini dibagi atas

regulator dankognator yang merupakan subsistem.

a. Subsistem regulator, Input stimulus berupa internal atau eksternal.

Transmiter regulator system adalah kimia, neural atau endogkrin.

Rekfleks otonom adalah respon neural dan brain sstem dan spinal

cord yang diteruskan sebagai perilaku output dari regulator

subsistem. Banyak proses fisiologis yang dapat diniliai sebagai

perilaku regulator subsistem.


23

b. Subsistem kognotor. Stimulus untuk subsistem kognotor dapat

eksternal maupun internal. Perilaku output dari regulator subsistem

dapat menjadi stimulus umpan balik untuk kognotor subsistem.

Kognator control proses berhubungan dengan fungsi otak dalam

memproses informasi, peniliaian dan emosi. Persepsi atau proses

informasi berhubungan dengan proses internal dalam memilih

atensi, mencacat dan mengingat. Belajar berkorelasi dengan proses

imitasi, reinforcement (penguatan) dan instight (pengertian yang

mendalam). Penyelesain masalah dan pengambilan keputusan

adalah proses internal yang berhubungan dengan penilaian atau

analisa. Emosi adalah proses pertahanan untuk mencari keringanan,

mempergunakan penilain dan kasih sayang

Dalam memelihara integritas, kognotor dan regulator saling

bekerjasama dan mengutatkan. Selanutnya roy mengembangkan

proses internal seseorang sebagai system adaptasi dengan

menetapkan system efektor, yaitu 4 mode adaptasi meliputi

fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdepensi.

3. Efektor

a. Mode Fungsi Fisiologi

Fungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan

fungsinya. Roy mengidentifikasi Sembilan kebutuhan dasar

fisiologis yang harus dipenuhi untuk mempertahankan integritas,

yang dibagi menjadi dua bagian, mode fungsi fisiologis tingkat


24

dasar yang terdiridari 5 kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan

proses yang kompleksterdiri dari 4 bagian yaitu :

1) Oksigenasi : kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan

prosesnya, yaitu ventilasi, pertukaran gas dan transport

gas.

2) Nutrisi : mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan

untuk memepertahankan fungsi, meningkatkan

pertumbuhan dan mengganti jaringan yang injuri.

3) Eliminasi : Yaitu eksresi hasil dari metabolism dari

insternal danginjal

4) Aktivitas dan istrirahat : Kebutuhan keseimbangan

aktivitas fsik dan istirahat yang digunakan untuk

mengoptimalkan fungsi fisiolgis dalam memperbaiki dan

memulihkan semua komponen-komponentubuh,

5) Proteksi atau perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh

termasuk proses imunitas dan struktur integument

(kulit,rambut,kuku) dimanahal ini penting sebagai fungsi

proteksi dari infeksi trauma dan perubahan suhu.

6) The sense atau perasaan : Pengelihatan, pendengaran,

dan bau memungkinkan seseorang berinterakdi dengan

lingkungan sensai nyeri penting dipertimbangkan dalam

pengkajianperasaan.

7) Cairan dan elektrolit : Keseimbangan cairan dan


25

elektrolit di dalamnya termasuk air, elektrolit asam basa

dalam seluler, ekstraseldan fungsi sistemik, sebaliknya

inefeksi fungsi system fisiologis dapat menybabkan

ketidakseimbangan elektrolit

8) Fungsi syaraf atau neurologis : Hubungan-hubunagn

neuorologis merupakan bagian integral dari regulator

mekanisme koping seseorang. Mereka mempunyai

fungso untuk mengendalikan dan mengkoordinasi

pergerakan tubuh. Keasadaran dan proses emosi kognitif

yang baik untuk mengatur aktivitas organ-organ tubuh

9) Fungsi endogrin : Aksi endikrin adalah pengeluaran

hormone sesuai dengan funsgi neurologis, untuk

menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubih, Aktivitas

endogkrin mempunyai peran yang signifikan dalam

respon stress dan merupakan dari regulator koping

mekanisme.

b. Mode Konsep diri

Mode konsep diri berhubungan dengan psikososial

dengan pekanan spesifik pada aspek psikososial dan spiritual

manusia. Kebutuhan darikonsep diri ini berhubungan dengan

integritas psikis antara lain persepsi, aktivitas mental dan

ekspresi perasaan. Konsep diri menurut Roy terdiri dari dua

komponen yaitu the physical self dan the personalself.


26

a) The physical self, yaitu bagaimana seseorang

memandang dirinya berhubungan dengan sensasi

tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada area

ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan, seperti

setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan

seksualitas.

b) The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi

diri, ideal diri, perkataan,rasa moral- etik dan spiritual

diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnyakekuatan

atau takut merupakan hal yang berat dalam area ini.

c. Mode Fungsi Peran

Mode fungsi peran mengenal pola–pola interaksi sosial

seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, yang

dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan tersier.

Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan

dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya.

d. Mode Interdependensi

Mode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang

dijabarkanoleh Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling

memberi dan menerima cinta/ kasih sayang, perhatian dan

saling menghargai. Interdependensi yaitu keseimbangan antara

ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu

untuk dirinya. Ketergantunganditunjukkan dengan kemampuan


27

untuk afiliasi dengan orang lain. Kemandirian ditunjukkan oleh

kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi

dirinya. Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara

dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan menerima.

4. Output

Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapat di amati,

diukur atau secara subyektif dapat dilaporkan baik berasal dari

dalam maupun dari luar. Perilaku ini merupakan umpan balik

untuk sistem. Roy mengkategorikan output sistem sebagai respon

yang adaptif atau respon yang tidak efektif/maladaptif. Respon

yang adaptif dapat meningkatkan integritas seseorang yang secara

keseluruhan dapat terlihat bila seseorang tersebut mampu

melaksanakan tujuan yang berkenaan dengan kelangsungan hidup,

perkembangan, reproduksi dan keunggulan. Sedangkan respon

yang mal adaptif perilaku yang tidak mendukung tujuan ini.

Tingkat adaptasi seseorang sebagai sistem adaptasi dipengaruhi

oleh perkembangan individu itu sendiri, dan penggunaan

mekanisme koping. Penggunaan mekanisme koping yang

maksimal mengembangkan tingkat adaptasi seseorang dan

meningkatkan rentangstimulus agar dapat berespon secara positif.


28

2.6 Kerangka Konsep

Umpan

Kualitas tidur
- Sibuk dan asik - Kualitas
menggunakan tidur
Penggunaan smartphone pada Stress/gangguan terganggu
smartphone malam hari - kualitas
- Cahaya pada Lingkungan tidur
smartphone tidak
- Bunyi pesan dan sedang
Input stimulus panggilan yang Gaya hidup
- kualitas
masuk tidur
Kesehatan buruk
fisik menurun
Proses/ mekanisme
koping
Output/ respon
Efek/ prilaku

Umpan

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

: diteliti

: tidak diteliti
2.7 Hipotesa
29

Hi : ada hubungan penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada

MahasiswaSarjana Keperawatan Tingkat 4 Stikes Pemkab Jombang

H0 : tidak ada hubungan penggunaan smartphone dengan

kualitas tidur padaMahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4

Stikes Pemkab Jombang.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain penelitian

Desain penelitian merupakan model yang gunakan peneliti untuk

melakukan suatu penelitian. Desain penelitian bertujuan untuk memberi arah

terhadap jalannya penelitian. Menurut Burn & Grove 2009 mengatakan

bahwa desain penelitian merupakan suatu perencanaan untuk menjawab

rumusan masalahpenelitian.

Pada penelitian ini menggunakan penelitian korelasionl. Tujuan

penelitian korelasional adalah mengungkap hubungan antar variabel dan

pendekatanpenelitian yang digunakan adalah cross sectional adalah rencana

penelitian dengan menggunakan pengukuran waktu yang bersamaan

(Nursalam, 2015)

3.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah hubungan abstrak yang disusun berdasarkan

suatutopik, guna menyajikan alur pikiran penelitian terutama variabel yang

digunakan dalam penelitian (Nursalam, 2011).

30
31

Desain Penelitian :
Menggunakan desain penelitian korelasional dan mengungkap
hubunganantar variabel dengan pendekatan penelitian Cross

Populasi :
Mahasiswa Stikes Pemkab Jombang Prodi Sarjana Keperawatan
Tingkat 4 yangberjumlah 58 mahasiswa

Sampel :
Semua Mahasiswa Stikes Pemkab Jombang Prodi Sarjana
KeperawatanTingkat 4 yang berjumlah 58 mahasiswa

Sampling :
Total Sampling

Pengumpulan Data :
Kuisioner

Analisa Data

Kesimpulan dan Saran

Gambar 3.1 Kerangka Kerja


32

3.3 Popilasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan obyek yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 2013) Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswa

Sarjana Keperawatan Tingkat4 Stikes Pemkab Jombang yang berjumlah

58 mahasiswa.

3.3.2 Sampel

Sugiyono (2011 : 81) mengatakan bahwa sampel adalah bagian

darijumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel

pada peneliti yaitu semua mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4

Stikes Pemkab Jombang.

3.3.3 Sampling

Sampling adalah proses meyeleksi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi (Nursalam 2015). Teknik sampling yang diguanakan

peneliti adalah totalsampling, yang berarti teknik pengambilan dimana

jumlah sampel sama dengan populasi (Nursalam, 2020)

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel


33

dependen (Sugiyono, 2017). Variabel independen dalam penelitian ini

adalah penggunaan smartphone

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel yang dipengaruhi atau ivariabel

bebas (Sugiyono, 2017). Variabel dependen dalam penelitin adalah

kualitas tidur pada remaja.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah merupakan konsep yang berupa

kerangka yang menjadi kata yang dapat menggambarkan gejala atau

prilaku yang diamati, dan dapat di uji kebenarannya (Sugiyono, 2017).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor

Operasional Ukur
34

1. Variabel Tingkat - Lama Kuesioner Ordinal a. Inten

Independen: keseringan penggunaan sitas

Penggunaan mahasiswa smartphone Ting

Smartphone dan lama dalam sehari, gi

menggunakan Nilai
- Situasi dan
smartphone :
kondisi dalam

menggunakan 68-
100%
smartphone

(skor
55-

80)

b. Inten

sitas

Seda

ng :

Nilai

34-

67%
35

(skor 28-

54)

c. Intensitas

Rendah

: Nilai

0- 33%

(skor 0-

27)

Rumus :

𝑆𝑃
N=
𝑆𝑀

X 100%

2. Variable Kualitas Latensi Kuesioner Ordinal a. Kualita


tidur
Depende tidur , s tidur

n: menjelaskan baik
lama
Kualitas tentang skor
tidu
Tidur penilaian
˂5
rmalam,
kualitas tidur
efisiensitidur,
secara b. Kualitas
gangguan
subjek, tidur
ketika
sedang
36

lamanya tidu skor 5-

waktu tidur, r,gangguan 12

aktivitas
gangguan
disianghari

tidur, c. Kualitas

penggunaan tidur

obat,waktu buruk

memulai skor

tidur dan 13-21

gangguan

tidur di

sianghari.

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sikes Pemkab Jombang


37

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 11 April sampai 20 April 2022.

3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

a. Pengumpulan Data

1. Peneliti mengambil surat rekomendasi penelitian ke instansi

Stikes Pemkab Jombang.

2. Menyerahkan surat rekomendasi dan meminta izin kepada

ketua prodi S1-Keperawatan Stikes Pemkab Jombang untuk

survei data dan izin penelitian.

3. Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian, bila

bersedia menjadi responden dipersilahkan untuk

menandatangani informed consent.

4. Responden mengisi semua daftar pertanyaan dalam kuesioner

yang telah diberikan, dan jika sudah selesai kuesioner di

serahkan pada peneliti.

5. Setelah kuesioner terkumpul, peneliti melakukan tabulasi dan


analisa data.

6. Penyesuaian laporan hasil penelitian.

b. Instrumen penelitian

Instrument penelitian adalah alat ukur dalam penelitian yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam mapun sosial yang diamati

(Sugiyono, 2016). Instrument yang digunakan dalam penelitian ini


38

adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner dibagi menjadi 2 bagian

yang terdiri dari kuesioner penggunaan smartphone dan kuesioner

kualitas tidur.

1. Kuesioner penggunaan smartphone

Kuesioner yang diguanakan oleh oeneliti dalam penelitian

ini berjumlah 20 pertanyaan dengana jawaban yang tepat yang telah

diuji validitas sebelumnya. Kuesioner diukur dengan skala liket

dengan pilihan jawaban tidak pernah, kadang-kadang, sering,

sangat sering. Dan setiap pertanyaan diberi skor yaitusangat sering

(SS) diberi nilai 4, sering (S) diberi nilai 3, kadang-kadang (KK)

diberi nilai 2, tidak pernah (TP) diberi nilai 1.

2. Kuesioner kualitas tidur

Instrument yang digunakan dalam mengukur kualitas tidur

yaitumenggunakan Kuesioner The Pittsburg Sleep Quality Index

(PSQI yangdisusun oleh Busyee, 1989). Indicator yang digunakan

terdiri dari 7 komponenyang menggambarkan kualitas tidur secara

subjek, waktu mulai tidur, lama tidur, efisiensi tidur, gangguan

tidur, aktivitas yang menggangu tidur

3.8 Pengelolah Data

Menurut Notoadmojo (2010) setelah semua data dikumpulkan, maka

peneliti memastikan bahwa semua jawaban telah diisi. Kemudian peneliti

melanjutkan denganmenganalisa data melalui beberapa tahap yang dimulai

dengan.
39

a. Editing

Peneliti melakukan pemeriksaan ulang kelengkapan data dan

memastikankelengkapan jawaban, tulisan serta kesesuaian kuesioner yang

telah dijawab responden. Apabila ada kesalahan dapat di klarifikasi segera.

b. Skoring

Pada tahap ini peneliti memberikan penilaian terhadap item-item

pertanyaan yang ada pada kuesioner sesuai dengan yang ditentukan

sebelumnya.

c. Coding

Peneliti memberikan kode dengan mengubah data menjadi berbentuk

angka agarmemudahkan dalam menganalisis data.

d. Tabulating
Peneliti melakukan pengelompokan data berdasartkan kategori yang

telahditentukan sebelumnya

e. Entry data

Data diproses dengan cara memasukkan data kuesioner ke dalam

program komputer untuk diolah. Kemudian peneliti Melakukan periksaan

ulang data agartidak terdapat kesalahan. Hasil pengolahan data kemudian

di tampilkan dalam bentuk tabel berupa presentase hasil yang didapat.

3.9 Analisis Data

a. Analisis Univariant

Analisis univariant menjelaskan tentang karakteristik setiap variabel

penelitian (Notoatmodjo, 2012). Digunakan untuk menjelaskan


40

distribusi frekuensi masing- masing variabel yang diteliti. Untuk

mengetahui karakteristik penggunaan smartphone dengan kualitas

tidur, Analisa univariant tersebut di tampilkan dalam bentuk nilai

frekuensi dan distribusi.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariant merupakan analisis yang dilakukan dua variabel

yang berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Analisa ini dilakukan untuk

melihat hubungan penggunaan smartphone dengan kualitas tidur

Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4 Stikes Pemkab Jombang.

Pada penelitian ini uji statistic yang digunakan peneliti adalan uji

korelasi Rank Spearman. Uji ini digunakan untuk menilai hubungan

variabel independen dan variabel dependen.

3.10 Etika Penulisan

Masalah etik pada penelitian yang menggunakan subjek manusia

menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Pada penelitian ilmu

keperawatan, karena hampir90% subjek yang digunakan adalah manusia,

maka penelitian harus memahami prinsip etik penelitian jika hal ini tidak

dilaksanakan, maka peneliti akan melanggarhak-hak (otonomi) manusia

uang kebetulan sebagai klien (Nursalam, 2020).

a. Bebas dari penderitaan

Peneliti harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan

kepada subjek,khususnya jika menggunakan tindakan khusus.

b. Bebas dari eksploitasi


41

Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan

yang tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan bahwa

partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang telah

diberikam, tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat

berugikan subjek dalam bentuk apapun.

c. Risiko (Benefits ratio)

Peneliti harus hati-hati mempertimbangkan resiko dan

keuntunganyang akan berakibat kepada subjek pada setiap

tindakan.

d. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self


determination)

Sujek harus diperlakukan secara manusiawi. Sujek mempunyai

hak memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek atau

tidak, tanpa adanyasangsi apapun atau akan berakibat terhadap

kesembuhannya, jika mereka seorang klien.

e. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan

(right to fulldisclosure)

Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara

terperinci sertabertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi

kepada subjek.

f. Informed consent
42

Subjek harus mendapatkan informasi lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed

conent juga perlu dicantumkan bahwa datayang diperoleh hanya

akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu.

g. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in far

treatment) Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum,

selama, dan sesudahkeikutsertaannya dalam penelitian tanpa

adanya diskriminasi apabila ternyatamereka tidak bersedia atau

dikeluarkan dari penelitian.

h. Hak dijaga kerahasiaanya (right to privacy)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan

harus dirahasiakan (confidentiality) (Nursalam, 2020).

i. Anonymity

Bila informasi tidak dapat dikaitkan dengan sujek yang

bersangkutan kecuali dengan kode atau cara lain yang hanya

diketahui oleh yang bersangkutan (Kementrian Kesehatan RI,

2017).

j. Inducement
Memberikan gantungan kunci kepada responden yang telah

bersedia membantu dan meluangkan waktunya dalam memberikan

data untuk penelitian. Memberikan makanan kepada temanyang

telah membantu selamaproses penelitan.


43

3.11 Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pada pengalaman peneliti selama proses

peneloitian, ada beberapa keterbatasan penelitian :

a. Pandemic COVID-19 yang menjadikan peneliti ini tidak bisa melakukan

penyebaran kuesioner melalui tatap muka.

b. Memungkinkan jika responden tidak menjawab dengan jujur pertanyaan

dalam bentuk kuesioner yang dikirim peneliti melalui media whatsapp


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk dua bagan yaitu data umum dan

data khusus. Data umum menampilkan karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin. Data khusus berkaitan dengan Penggunaan Smartphone degan Kualitas

Tidur. Analisis yang digunakan yaitu ubivariat untuk melihat gambaran dan

bivariate untuk melihat hubungan dua variabel. Hasil penelitian yang diperoleh

untuk selajutnya akan dibahas dan disesuaikan dengan tujuan dan landasan teori.

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian


STIKES Pemkab Jombang merupakan satu-satunya kamus yang berada di

wilayah Pandan Wangi. Fasilitas di kampus STIKES Pemkab Jombang ini antara

lain ruang pendaftaran, tempat parker yang luas, mudah dijangkau, terdapat fasilitas

AC disetiap ruangan, Lab kesehatan, dan juga Gedung sekolah yang sangat

memadai dan nyama, serta di kampus ini juga di dapatkan semua dosen yang

berakreditasi tinggi.

Alamat kampus STIKES Pemkab Jombang di Jalan Raya Pandanwangi Kec.

Diwek, Jombang, Jawa Timur 61471.

4.2 Hasil Penelitian


4.2.1 Data Umum
1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di


STIKES Pemkab Jombang

44
45

No Jenis kelamin Frekuensi Presentase (%)

1 Laki-laki 18 31.0

2 Perempuam 40 69.0

Jumlah 58 100

Sumber : Data Primer 2022

Table 4.1 menunjukan sebagian besar (69%) responden

berjenis kelamin perempuan.

4.2.2 Data Khusus


1. Karakteristik responden berdasarkan penggunaan smartphone

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan penggunaan


smartphone di STIKES Pemkab Jombang Tahun 2022.
No Lama Penggunaan Frekuensi Presentase (%)
Smartphone
1 Tinggi 50 86,2
2 Sedang 8 13,8
Jumlah 58 100,0
Sumber : Data Primer 2022

Tabel 4.2 menunjukkan sebagian besar (86,2%) responden

menggunakan smartphone dengan intensitas tinggi.

2. Karakteristik berdasarkan kualitas tidur

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan kualitas tidur mahasiswa di


STIKES Pemkab Jombang Tahun 2022.

No Perilaku pencegahan Frekuensi Presentase (%)


1 Buruk 44 75,9
46

2 Sedang 13 22,4
3 Baik 1 1,7
Jumlah 58 100,0
Sumber : Data Primer 2022

Table 4.3 menunjukan sebagian besar (75,9 %) responden mengalami

kualitas tidur dengan intensitas buruk.

4.3 Tabulasi Silang


a. Hubungan Karakteristik Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur

Tabel 4.4 Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur di STIKES


Pemkab Jombang Tahun 2022

Penggunaan Kualitas Tidur Jumlah


Smartphone
Buruk Sedang Baik 𝞢 %

F % F % F %
Tinggi 43 86.0 7 14.0 0 0 50 100,0
Sedang 1 12,5 6 75.0 1 12,5 8 100,0
Jumlah 44 75,9 13 22,4 1 1,7 58 100,0
Sumber : Data Primer 2022

Tabel 4.3 58 responden yang telah diteliti diketahui bahwa responden

yang kualitas tidur baik sebanyak (1.7%) responden, kualitas tidur sedang

sebanyak (22,4 %) responden dan kualitas tidur buruk sebanyak (75.5%)

responden.

4.4 Uji Rank Spearman


47

Tabel 4.5 Uji Rank Spearman Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur
pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4 STIKES Pemkab Jombang

Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur

Uraian Penggunaan Kualitas


Smartphone Tidur
Rank Penggunaa Correlation 1.000 0,423
Spearman Smartphone
Sig. (2-tailed) . 0,001
N 58 58
Kualitas Tidur Correlation 0,423 1.000
Sig. (2-tailed) 0,001 .
N 58 58

Menurut hasil analisa data uji Rank Spearman dengan taraf signifikan

0,05 dan diperoleh pada penggunaaan smasrtphone dengan kualitas tidur hasil

ρ-value = 0,001 yang berarti ρ-value < α sehingga dalam penelitian ini H1

diterima. Hal ini bermakna ada Hubungan Penggunaan Smartphone dengan

Kualitas Tidur pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4 STIKES

Pemkab Jombang.

4.5 Pembahasan
4.5.1 Penggunaan Smartphone pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan
Tingkat 4 STIKES Pemkab Jombang
Hasil peneliti menyatakan bahwa sebagian besar 86,9% responden

menggunakan smartphone dengan intensitas tinggi. Karena adanya faktor

yang mempengaruhi kecanduan smartphone adalah prilaku atau aktivitas

diri sendiri, baik faktor internal, faktor situasional, faktor social, dan faktor
48

eksternal. Penggunaan smartphone juga memiliki dampak positif seperti

memudahkan pengguna dalam mengakses informasi dan membantu dalam

menambah relasi dan ada juga dampak negative secara fisiologis dapat

menyebabkan kesehatan otak terganggu dan juga mengalami gangguan

tidur, dampak psiokologis menjadi pribadi yang tertutup, prilaku

kekerasan, dan pudarnya kreativitas remaja,

Penggunaan smartphone dimalam hari terus meningkat di kalangan

masyarakat terutama di kalangan remaja yang dapat menimbulkan efek

terhadap pola tidur dan aktivitas di siang hari. Peneliti di Amerika

menemukan sebanyak 71% mahasiswa melaporkan tidur malam yang

tidak optimal karena penggunaan smartphone di malam hari (King, 2014).

Cahaya smartphone dapat mempengaruhi mekanisme biologi yang dapat

menunda waktu tidur insomnia dan penundaan waktu tidur dapat

mengakibatkan seseorang berbaring lama dan akhirnya mencari mendia

elektronik untuk mencari hiburan (Anreassen, 2013).

Menurut hasil penelitian, peneliti berasumsi bahwa sebagian besar

dari responden lebih sering menggunakan smartphone karena lebih banyak

aktivitas yang menggunakan smartphone sehingga memicu responden

menggunakan smartphone lebih lama.

4.5.2 Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan STIKES


Pemkab Jombang
49

Hasil penelitian menunjukan bahwa 65,5% responden mengalami

kualitas tidur buruk. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas tidur

buruk kesehatan fisik menurun dapat menyebakan sakit, mental terganggu

kecemasan dan depresi dapat mengakibatkan gangguan tidur, lingkungan

juga bisa menyebabkan gangguan tidur karena lingkungan sekitar yang

bising, tempat tidur, pencahayaan kurang baik, gaya hidup dapat

mempegaruhi jadwal tidur seseorang ketika melakukan aktivitas di malam

hari yang berlebihan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi

kebutuhan tidur.

Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang di pengaruhi oleh

gaya hidup, factor lingkungan, kehidupan social, situasi ekonomi, status

kesehatan umum dan stress. Jadi salah satu factor yang di yakini

menganggu kualitas tidur adalah faktor lingkungan adalah penggunaan

smartphone (Sahin et al. 2013). Mahasiswa diketahui melebihi batas dalam

penggunaan smartphone. Hal ini menjadi faktor berkurangnya jumlah

waktu tidur dimalam hari sehingga dapat menganggu aktivitas disiang

hari. Kualitas tidur merupakan askek penting bagi kesehatan,

perkembangan, dan prestasi di kampus (Nose et al, 2017).

Kualitas tidur adalah suatu kepuasan seseorang untuk memenuhi

kebutuhan tidur, sehingga seseorang tidak merasakan lelah, gelisah, lesu,

kehitamandi sekitar mata, mata merah, sering menguap (Hidayat, 2006).

Seseorang merasakan perasaan senang di pagi hari dan perasaan energik

dan tidak mengeluh gangguan tidur karena seseorang tersebut


50

mempersiapkan polatidurnya pada malam hari dan tertidur tanpa bantuan

medis menunjukan seseorangtersebut kualitas tidurnya baik (Wavy, et al,

2008).

Menurut peneliti bahwa sebagian besar responden mengalami

kualitas tidur buruk karena menurut data kuesioner sebagian responden

terlalu sering menggunakan smarphone dimalam hari sehingga mengalami

kualitas tidur buruk, karena terlalu sering melakukan aktivitas di malam

hari sebelum menjelang waktu tidur.

4.5.3 Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur di STIKES


Pemkab Jombang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 86,2 % responden

menggunakan smartphone dengan intensitas sedang. Dan 75,9%

responden mengalami kualitas tidur dengan intensitas buruk, 22,4%

mengalami kualitas tidur dengan intensitas sedang, dan 1,7% dengan

intensitas baik. Banyak mahasiswa melakukan aktivitas dimalam hari

dengan bermain smartphone sehingga waktu tidur terganggu.

Pengujian hipotesis tentang ada atau tidaknya Hubungan

Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas tidur pada mahasiswa sarjana

keperawatan tingkat 4 stikes pemkab jombang dengan taraf signifikan 0,05

dan diperoleh pada penggunaaan smasrtphone dengan kualitas tidur hasil

ρ-value = 0,001 yang berarti ρ-value < α sehingga dalam penelitian ini H1

diterima. Hal ini bermakna ada Hubungan Penggunaan Smartphone


51

dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4

STIKES Pemkab Jombang.

Menurut Gary B,Thomas J & Misty E,2007, Smartphone adalah

telepon yang internet enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal

Digital Assistant (PDA), seperti fungsi kalender, buku agenda, buku

alamat, kalkulator, catatan, dan aplikaso canggih lainnya yang dapat

membantu kebutuhan sehari-hari. Media sosialsemakin beragam jenisnya

semenjak pertama dikenalkan istilah Sosial Media di ruang public pada

tahun 197, kini penggunanya sudah mencapai nilai ratusan juta. Situs yang

paling sering di kunjungi yaitu jejaring social seperti Fecebook, Instagram,

Tiktok, Whatapp, dan Twitter. Penggunaan smartphone lebih banyak

dilakukan di malam hari cahaya smartphone dapat mempengaruhi

mekanisme biologi yang dapat menunda waktu tidur insomnia dan

penundaan waktu tidur dapat mengakibatkan seseorang berbaring lama

dan akhirnya mencari mendia elektronik untuk mencari hiburan

(Anreassen, 2013). Pola tidur terganggu juga bisa disebabkan karena

penggunaan smartphonedi malam hari untuk pemaikan internet. Menurut

Pies (2019) kecanduan internet adalah ketidakmampuan individu untuk

mengendalikan pemakaian internet dalam kesehariannya

Menurut hasil penelitian, peneliti berasumsi ada hubungan

penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada mahasiswa stikes

pemkab jombang karena mahasiswa di siang hari disibukan dengan jadwal

perkuliah sehingga tidak ada waktu untuk tidur siang dan bermain
52

smartphone disiang hari, sehingga banyak mahasiswa lebih sering

beraktivitas menggunakan smartphone menjelang waktu tidur di malam

hari untuk bermain smartphone, sehingga hal tersebut akan menunda

waktu tidurnya, dan akan menyebabkan kualitas tidur menjadi buruk.

Sehingga dapat dilakukan berbagai cara untuk mengatasi kualitas tidur

yang buruk dengan mematikan notifikasi smartphone pada malam hari dan

mematikan smartphone 1 jam sebelum tidur.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan

Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Sarjana

Keperawatan Tingkat 4 Stikes Pemkab Jombang dapat disimpulkan bahwa :

1. Sebagian besar mahasiswa tingkat 4 menggunakan smartphone dengan

intensitas sedang

2. Sebagian besar mahasiswa tingkat 4 mengalami kualitas tidur yang

buruk

3. Adanya Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur

pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4 Stikes Pemkab

Jombang

5.2 Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan

a. diharapkan pada institusi pendidikan dapat menyediakan sumber

informasi yang lebih banyak mengenai hubungan penggunaan

smartphone dengan kualitas tidur pada mahasiswa sarjana

keperawatan tingkat 4

b. diharapkan dapat memberikan wawasan baru pada dunia kesehatan

tentang hubungan penggunaan smartphone dengan kualitas tidur

pada mahasiswa sarjana keperaawatan tingkat 4

2. Bagi Masyarakat

53
54

a. diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pendidikan atau

pengetahuan pada masyarakat dalam penggunaan smartphone

dengan kualitas tidur


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Z., Maifita, Y., & Ameliati, S. (2020). Hubungan Penggunaan Media Sosial
Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa: A LiteratureReview.
Menara Medika, 3(1).

Ainiyah, N. (2018). Remaja Millenial dan Media Sosial: Media Sosial Sebagai Media
Informasi Pendidikan Bagi Remaja Millenial. Jurnal Pendidikan Islam
Indonesia, 2(2), 221-236.

Aswar, A., & Erviana, E. (2020). Hubungan Smartphone Dengan Kualitas Tidur Remaja
Di Sma Negeri 2 Majene. Journal of Islamic Nursing, 5(2), 95- 100.

Aswar, A., & Erviana, E. (2020). Hubungan Smartphone Dengan Kualitas Tidur Remaja
Di Sma Negeri 2 Majene. Journal of Islamic Nursing, 5(2), 95- 100.

Dewi, R. K. (2018). Hubungan Penggunaan Smartphone di Malam Hari dengan


Gangguan Tidur dan Gejala Depresi pada Remaja (Doctoral dissertation,
Universitas Airlangga).

Girsang, P. N. (2017). Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Prioritas Masalah


Kebutuhan Dasar Istirahat dan Tidur: Gangguan Pola Tidurdi Kelurahan Sari
Rejo Kecamatan Medan Polonia.
Harsismanto, J., Andri, J., Payana, T. D., Andrianto, M. B., & Sartika, A. (2020). Kualitas
Tidur Berhubungan dengan Perubahan Tekanan Darah padaLansia. Jurnal
Kesmas Asclepius, 2(1), 1-11.

Hastuti, D. T., & Prastiani, D. B. (2015). HUBUNGAN INTENSITAS


PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN KUALITAS TIDUR
MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES BHAMADA SLAWI. Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kesehatan (E-Journal), 6(2), 5-5.

Humaerah, P. (2020). Studi Gambaran Intensitas Pemakaian Gawai dan Pengaruhnya


Terhadap Kesehatan serta Prestasi Belajar Siswa di SMA Handayani
Sungguminasa (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

KANTI NF, T. Y. A. R. A. (2020). LITERATURE REVIEW: PENGGUNAAN


GADGET TERHADAP KUALITAS TIDUR REMAJA MADYA.

Kominfo, B. H. (2014). Riset Kominfo dan UNICEF mengenai perilaku anak dan
remaja dalam menggunakan internet.

55
56

Lakshono, B. D., & Zulaikha, F. (2018). Hubungan Penggunaan Smartphone dengan


Kualitas Tidur Pada Remaja di SMA Negeri 2 Kota Bangun.

Lakshono, B. D., & Zulaikha, F. (2018). Hubungan Penggunaan Smartphone dengan


Kualitas Tidur Pada Remaja di SMA Negeri 2 Kota Bangun.
MA’INNAH, A. M., & Ibrahim, A. (2018). IMPLEMENTASI METODE PROFILE
MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN
SMARTPHONE BERDASARKAN KEBUTUHAN
KONSUMEN (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).

Martfandika, D. A. (2019). Kualitas tidur mahasiswa keperawatan dalam menyusun


skripsi di universitas ‘aisyiyah yogyakarta (Doctoral dissertation,
Universitas' Aisyiyah Yogyakarta).

Martiri, A. G. A. (2018). HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN GANGGUAN POLA


TIDUR PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR PRODI KEPERAWATANDI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MERDEKA
SURABAYA (Doctoral dissertation, Universitas Merdeka).

Merdekawati, D., Susanti, F., & Maulani, M. (2019). Peningkatan Kualitas Tidur Klien
Kardiovaskuler dengan Pengaturan Posisi Tidur. Jurnal Endurance: Kajian
Ilmiah Problema Kesehatan, 4(2), 382-387.

Murwani, A., & Umam, M. K. (2021, May). Hubungan Intensitas Penggunaan


Smartphone dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa Angkatan 2017 Program
Studi Ilmu Keperawatan di Stikes Surya Global Yogyakarta.In Jurnal
Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati (Vol. 6, No. 1, pp. 79- 90).

Nasrudin, J. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan: Buku ajar praktis cara membuat
penelitian. Pantera Publishing.

Olivia, S., & Nuraini, D. (2018). Komunikasi keluarga dalam mencegah dampak negatif
penggunaan gadget. Komunikasi Keluarga Dalam Mencegah Dampak
Negatif Penggunaan Gadget, 111-139.

Pardede, J. A. (2018). Teori Dan Model Adaptasi Sister Calista Roy: Pendekatan
Keperawatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 10(1).
57

Putri, S. A. (2014). Pengaruh Terapi Sleep Hygiene terhadap Gangguan Tidur pada Anak
Usia Sekolah yang Menjalani Hospitalisasi (Doctoral dissertation,
Universitas Brawijaya).

Reginasari, A., & Afiatin, T. (2019). Pengasuhan Digital dan Inkongruensi Pengalaman
di Media Sosial antara Remaja dan Orang Tua. Temu Ilmiah Nasional XI
Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, 71-85.

Saifullah, M. O. H. (2018). Hubungan penggunaan gadget terhadap pola tidur pada anak
sekolah di UPT SDN Gadingrejo II Pasuruan (Doctoral dissertation,Fakultas
Keperawatan).

Sulana, I. O., Sekeon, S. A., & Mantjoro, E. M. (2020). Hubungan tingkat stres dengan
kualitas tidur mahasiswa tingkat akhir fakultas kesehatan masyarakat
universitas sam ratulangi. KESMAS, 9(7).
Wicaksono, D. W., Yusuf, A., & Widyawati, I. Y. (2013). Faktor dominan yang
berhubungan dengan kualitas tidur pada mahasiswa fakultas keperawatan
universitas airlangga. Critical Medical and Surgical Nursing Journal,
1(2), 92-101.

Yaumi, M. (2016). Action Research: Teori, model dan aplikasinya. Prenada


Media.

Zaini, M., & Soenarto, S. (2019). Persepsi orangtua terhadap hadirnya era teknologi
digital di kalangan anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 3(1), 254-264.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Permohonan Izin Institusi

58
59

Lampiran 2. Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden

Kepada :

Yth. Responden
Di Tempat

Sebagai persyaratan tugas akhir Skripsi Mahasiswa

Sarjana Keperawatan STIKES Pemkab Jombang, saya akan

melakukan penelitian tentang “Hubungan Penggunaan

Smartphone dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana

Keperawatan Tingkat 4 Stikes Pemkab Jombang”

untukkeperluan tersebut saya mohon kesediaan

Ibu/Bapak/Saudara untuk menjawab dengan jujur serta apa

adanya dan bekerjasama dengan baik selama penelitian, semua

jawaban anda dijamin kerahasiaanya.

Demikian permohonan saya, atas bantuan dan

partisipasinya disampaikanterimakasih.

Jombang, Januari 2022

Peneliti

Oktavia Nur Fitasari


60

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bersedia untuk turut

berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Sarjana

Keperawatan STIKES Pemkab Jombang untuk memenuhi tugas akhir Skripsi

dengan judul “Hubungan Penggunaan Smartphone dengan Kualitas Tidur Pada

MahasiswaSarjana Keperawatan Tingkat 4 Stikes Pemkab Jombang”.

Tanda tangan saya menunjukan bahwa saya telah diberi informasi dan

memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Jombang,
Januari 2022

Peneliti Resonden

Oktavia Nur Fitasari (… .............. )

Kode:
61

Lampiran 4. Lembar Penjelasan Peneliti

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Yang terhormat ibu calon responden. Saya, Oktavia Nur Fitasari Mahasiswi

Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pemkab Jombang, akan

melakukan pengambilan data dan penelitian tentang “Hubungan Penggunaan

Smartphone Dengan Kualitas Tidur Pada Mahsiswa Sarjan Keperawatan Tingkat 4

STIKES Pemkab Jombang”. Penelitian ini dilaksanakan untuk menyelesaikan

pendidikan sarjanakeperawatan.

Sehubungan dengan hal tersebut, perkenan saya memohon kesedian teman-

teman yang saya hormati untuk menjadi responden pada penelitian ini. Hasil

Penelitian akan dilaporkan kepada pihak institusi penyelenggara pendidikan, lahan

praktik atau supervisesebagai informasi dasar atas lingkungan praktik pembelajaran

di klinik. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk mengetahui hubungan

penggunaan smartphone dengan kualitas tidur, sehingga akan memberikan manfaat

bagi responden sebagai pengetahuan dan pengalaman. Untuk hasil penelitian,

peneliti menyimpan dokumen hasil pengumpulan data yang terkait dalam tempat

khusus yang hanya bisa diakses peneliti danpenulis transkip data akan diberikan

inisial untuk menjaga kerahasian responden. Sebagaipartisipasi keikutsertaan anda

tidak akan mendapatkan dampak atau pengaruh yang merugikan. Untuk itu apabila

terjadi hal-hal yang menimbulkan ketidaknyamanan, anda berhak secara penuh

mengundurkan diri atau menolak untuk berpartisipasi. Jika bersedia mohon


62

menandatangani lembar persetujuan (Informed Consent) yang telah disediakan dan

mohon kesedian untuk menjawab pertanyaan dengan jujur berdasarkan presepsi

masing-masing. Jika ada pertanyaan terkait dengan penelitian ini. Responden

dapatmenghubungi peneliti Oktavia Nur Fitasari, nomor HP/WA 085790840473.

Peneliti menjamin kerahasian informasi dan identitas yang diberikan.

Sebagai bentuk rasa terima kasih peneliti kepada responden dalam penelitian ini,

peneliti akan memberikan indusmen berupa susu dan snack sebagai tanda terima

kasih. Demikian penjelasan saya, atas perhatian, kesediaan, dan kerjasama calon

responden saya ucapkanterima kasih.

Jombang, Januari 2022

Peneliti

Oktavia Nur Fitasari


63

Lampiran 5. Lembar Surat Persetujuan Menjadi Responden

Surat Persetujuan Menjadi Responden(Informed Consent)

Setelah membaca dan memahami surat dari saudara OKTAVIA NUR

FITASARI,NIM 181301046), Mahasiswi Sarjana Keperawatan STIKES Pemkab

Jombang, serta mendapatkan penjelasan tentang tujuan, manfaat, proses selama

penelitiannya, maka saya“BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA” menjadi partisipan

dalam penelitian yang akan dilakukan dengan judul “Hubungan Penggunaan

Smartphone Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat

4 STIKES Pemkab Jombang”

Demikian persetujuan saya tanda tangani dengan sukarela tanpa paksaan

darisiapapun.

*)Coret yang tidak perlu

Jombang,
Januari 2022

Saksi Partisipan
64

Lampiran 6. Penjelasan Subyek Penelitian

PENJELASAN SUBJEK PENELITIAN (PSP)

Judul Penelitian : Hubungan Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas Tidur


PadaMahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4 STIKES Pemkab Jombang.

Tujuan Penelitian :

Untuk Mengetahui Hubungan Penggunaan Smartphone Dengan Kualitas Tidur


PadaMahasiswa Sarjana Keperawatan Tingkat 4 STIKES Pemkab Jombang.

Prosedur Pengumpulan Data Meliputi :

1. Tahap Persiapan.

Prosedur yang dilakukan peneliti pada tahap persiapan adalah :

a. Mengurus surat pengantar penelitian di Stikes Pemkab Jombang yang


ditujukanpada Kaprodi
b. Mengurus per izinan surat pengantar penelitian ke Kaprodi
c. Mengurus uji etik di Stikesn Pemkab Jombang
d. Melakukan pengumpulan data
e. Memperkenalkan diri kemudia menjelaskan tujuan Dan maksud
penelitian inipengambilan datanya
f. Menyebarkan kuesioner pada calon responden dengan dibantu teman
danmenjelaskan kepada responden tentang penelitian tsb
65

g. Setelah semua kuesioner terisi, peneliti mengambil kembali kuesioner


tersebut
h. Peneliti melakukan analisa data

i. Menyusun hasil penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan pengumpulan data. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan,

setelahditerima peneliti memberikan lembar persetujuan kemudian dilakukan

memberikan kuesioner untuk mengetahui Hubungan Penggunaan Smartphone

Dengan Kualitas Tidur

3. Tahap Terminasi

Pada tahap terminasi peneliti melakukan validasi akhir pada pastisipan.

Setelah malakukan validasi akhir, peneliti menyatakan pada partisipan bahwa

proses penelitian telah berakhir dan peneliti mengucapkan terimakasih dan

berpamitan serta memberikan cinderamata kepada partisipan

Manfaat

1. Manfaat teoritis penelitian ini dapat mendukung konsep keperawatan

komunitas pada kelompok khususnya mahsiswa mengenai hubungan

penggunaan smartphone terhadap nyeri leher

2. Manfaat bagi institusi pendidikan memberikan informasi terbaru tentang

hubungan penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada mahasiswa


66

sarjana keperawatan tingkat 4

3. Manfaat bagi masyarakat memberikan pengetahuan pada masyarakat agar

mengetahuihubungan penggunaan smartphone dengan kualitas tidur.

Hambatan Penelitian

Penelitian tidak dapat dilakukan bila responden menolak

untuk dijadikan responden dan tidak bersedia menandatangani

Inform Consent.

Hak untuk Undur Diri

Ketersediaan responden dalam penelitian ini bersifat

sukarela dan responden berhak mengundurkan diri kapanpun,

tanpa menimbulkan konsekuensi yang dapat merugikan responden

Adanya Insetif Untuk Subjek

Keikut sertaan responden ada intensif berupa souvenir

yang akan diberikanpada partisipan


67

Lampiran 7. Kuesioner Smartphone dan Kualitas Tidur

No Pernyataan TP KK S SS

1 Saya menggunakan smartphone lebih dari 15

menit dalam sekali pemakaian


2 Saya menggunakan smartphone setiap saya

memiliki waktu luang

3 Saya menggunakan internet melalui smartphone

lebih dari 2 jam/hari

4 Saya membawa smartphone di setiap kegiatan

5 Saya menggunakan smartphone untuk menelpon

keluarga dan teman teman

6 Saya menggunakan smartphone saat guru sedang

Mengajar

7 Saya menggunakan smartphone menjelang tidur

di malam hari
68

8 Saya menggunakan smartphone untuk mengirim

pesan singkat kepada keluarga dan teman-teman

9 Saya menggunakan smartphone untuk video call

kepada keluarga dan teman-teman

10 Saya menggunakan smartphone untuk browsing

internet karena lebih simple

11 Saya update terhadap aplikasi di dalam

Smartphone
12 Saya menggunakan smartphone untuk chatting

13 Saya memeriksa smartphone lebih dari satu kali

dalam satu jam

14 Saya mendengarkan musik melalui smartphone

15 Saya menggunakan kamera smartphone untuk

mengambil gambar dan video

16 Saya menggunakan smartphone untuk

mengakses

sosial media
69

17 Saya menonton video melalui smartphone

18 Saya bermain game melalui smartphone untuk

menghilangkan rasa bosan

19 Saya menggunakan smartphone untuk mencari

Informasi

20 Saya menggunakan smartphone untuk

menyelesaikan tugas sekolah

Kuesioner Kualitas Tidur Pittsburgh

Instruksi :

Pertanyaan berikut berhubungan dengan kebiasaaan tidur hanya selama 1 bulan


terakhir saja. jawaban anda harus menunjukkan pengulangan yang paling tepat
dari sebagaian besar malam dan hari selama satu bulan ini.

1. Selama 1 bulan terakhir, pada pukul berapa


Anda biasanya tidur dimalam hari ?
.....................

2. Selama 1 bulan terakhir, berapa


lama (dalam menit) Anda
70

membutuhkan waktu untuk dapat


tertidur di malam hari ?
……………………………….

3. Selama 1 bulan terakhir, pada pukul berapa


anda biasanya banguntidur di pagi hari ?
………………………………

4. Selama 1 bula terakhir, berapa jam Anda dapat tidur nenyak di


malam hari

?(ini mungkin berbeda dengan jumlah waktu yang dihabiskan saat


tidur)

……………………………..

Tidak Kurang 1 sampai 3 kali atau

Terjadi dari 1 kali 2 kali lebih

selama 1 dalam dalam dalam

seminggu seminggu seminggu


bulan

terakhir
71

5. Selama satu bulan

terakhir, seberapa

sering Anda

mengalami hal seperti

ini….
A. Tidak dapat tidur

dalam waktu 30 menit

B. Terbangun ditengah

malam atau sangat

Pagi
C. Terbangun karena

ingin ke toilet

D. Tidak dapat

bernapas (sesak) dan

merasa tidak nyaman

ketika tidur

E. Batuk atau

mendengkur dengan

keras
F. Merasa kedinginan

G. Merasa kepanasan
72

H. mengalami mimpi

buruk

I. Merasa nyeri

J. Jelaskan jika ada

yang lainnya :

………….
6. Selama 1 bulan

terakhir seberapa

sering Anda

mendapatkan masalah

agar tetap terjaga saat

berkendaraan, makan,

atau ketika melakukan

aktivitas sosial.
7. Selama 1 bulan

terakhir, seberapa

sering anda

mengonsumsi obat

tidur (resep ataupun

dari toko)
73

Tidak Hanya Anak Masalah

besar
menjadi masalah menjadi

masalah kecil masalah

8. Selama 1 bulan

terakhir, seberapa berat

bagi anda agar tetap

antusias/bersemangat

daalam mengerjakan

sesuatu

Sangat Cukup Cukup Sangat

Baik baik Buruk buruk

9. Selam 1 bulan

terakhir bagaimana

Anda menilai kualitas

tidur anda secara

umum.
74

Lampiran 8. Lembar Konsultasi


75
76
77

Lampiran 9. Lembar Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan
Kegiata
. n
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Juni

1. Tahap persiap
an penelitian

a. Penyusunan dan
pengajuan
proposal

b. Pengujian
proposal
c. Perijinan
penelitian
2. Tahap
pelaksanaan
a. Pengumpulan
data

b. Analisis data

3. Penyusunan
laporan

a. Penyusunan
dan
pengajuan
Skripsi

b. Pengujian
Skripsi
78

Lampiran 10. Lembar Selesai Penelitian


79

Lampiran 11. Lembar Etik Penelitian


80

x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10 x11 x12 x13 x14 x15 x16 x17 x18 x19 x20 Y
x1 Pearson Correlation 1 .238 .829** .452 .363 .921** .829** .452 .829** .302 .921** .921** .283 .238 .168 .921** .168 .921** .452 .921** .710*
Sig. (2-tailed) .507 .003 .189 .303 .000 .003 .189 .003 .397 .000 .000 .429 .507 .643 .000 .643 .000 .189 .000 .021
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x2 Pearson Correlation 1.00
.238 1 .395 .791** .845** .345 .395 .791** .395 .904** .345 .345 .741* .881** .345 .881** .345 .791** .345 .804**
0**
Sig. (2-tailed) .507 .258 .006 .002 .329 .258 .006 .258 .000 .329 .329 .014 .000 .001 .329 .001 .329 .006 .329 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x3 Pearson Correlation 1.00 1.00
.829** .395 1 .583 .468 .764* .583 .429 .764* .764* .234 .395 .371 .764* .371 .764* .583 .764* .762*
0** 0**
Sig. (2-tailed) .003 .258 .077 .173 .010 .000 .077 .000 .217 .010 .010 .515 .258 .291 .010 .291 .010 .077 .010 .010
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x4 Pearson Correlation 1.00 1.00
.452 .791** .583 1 .802** .582 .583 .583 .905** .582 .582 .625 .791** .681* .582 .681* .582 .582 .897**
0** 0**
Sig. (2-tailed) .189 .006 .077 .005 .078 .077 .000 .077 .000 .078 .078 .053 .006 .030 .078 .030 .078 .000 .078 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x5 Pearson Correlation .363 .845** .468 .802** 1 .467 .468 .802** .468 .916** .467 .467 .710* .845** .794** .467 .794** .467 .802** .467 .843**
Sig. (2-tailed) .303 .002 .173 .005 .174 .173 .005 .173 .000 .174 .174 .022 .002 .006 .174 .006 .174 .005 .174 .002
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x6 Pearson Correlation 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
.921** .345 .764* .582 .467 1 .764* .582 .764* .405 .307 .345 .284 .284 .582 .796**
0** 0** 0** 0** 0**
Sig. (2-tailed) .000 .329 .010 .078 .174 .010 .078 .010 .245 .000 .000 .389 .329 .427 .000 .427 .000 .078 .000 .006
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x7 Pearson Correlation 1.00 1.00
.829** .395 .583 .468 .764* 1 .583 .429 .764* .764* .234 .395 .371 .764* .371 .764* .583 .764* .762*
0** 0**
Sig. (2-tailed) .003 .258 .000 .077 .173 .010 .077 .000 .217 .010 .010 .515 .258 .291 .010 .291 .010 .077 .010 .010
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x8 Pearson Correlation 1.00 1.00
.452 .791** .583 .802** .582 .583 1 .583 .905** .582 .582 .625 .791** .681* .582 .681* .582 .582 .897**
0** 0**
81

Sig. (2-tailed) .189 .006 .077 .000 .005 .078 .077 .077 .000 .078 .078 .053 .006 .030 .078 .030 .078 .000 .078 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x9 Pearson Correlation 1.00 1.00
.829** .395 .583 .468 .764* .583 1 .429 .764* .764* .234 .395 .371 .764* .371 .764* .583 .764* .762*
0** 0**
Sig. (2-tailed) .003 .258 .000 .077 .173 .010 .000 .077 .217 .010 .010 .515 .258 .291 .010 .291 .010 .077 .010 .010
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x10 Pearson Correlation .302 .904** .429 .905** .916** .405 .429 .905** .429 1 .405 .405 .825** .904** .822** .405 .822** .405 .905** .405 .855**
Sig. (2-tailed) .397 .000 .217 .000 .000 .245 .217 .000 .217 .245 .245 .003 .000 .003 .245 .003 .245 .000 .245 .002
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x11 Pearson Correlation 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
.921** .345 .764* .582 .467 .764* .582 .764* .405 1 .307 .345 .284 .284 .582 .796**
0** 0** 0** 0** 0**
Sig. (2-tailed) .000 .329 .010 .078 .174 .000 .010 .078 .010 .245 .000 .389 .329 .427 .000 .427 .000 .078 .000 .006
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x12 Pearson Correlation 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
.921** .345 .764* .582 .467 .764* .582 .764* .405 1 .307 .345 .284 .284 .582 .796**
0** 0** 0** 0** 0**
Sig. (2-tailed) .000 .329 .010 .078 .174 .000 .010 .078 .010 .245 .000 .389 .329 .427 .000 .427 .000 .078 .000 .006
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
* * ** * * *
x13 Pearson Correlation .283 .741 .234 .625 .710 .307 .234 .625 .234 .825 .307 .307 1 .741 .667 .307 .667 .307 .625 .307 .675*
Sig. (2-tailed) .429 .014 .515 .053 .022 .389 .515 .053 .515 .003 .389 .389 .014 .035 .389 .035 .389 .053 .389 .032
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x14 Pearson Correlation 1.00
.238 .395 .791** .845** .345 .395 .791** .395 .904** .345 .345 .741* 1 .881** .345 .881** .345 .791** .345 .804**
0**
Sig. (2-tailed) .507 .000 .258 .006 .002 .329 .258 .006 .258 .000 .329 .329 .014 .001 .329 .001 .329 .006 .329 .005
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x15 Pearson Correlation 1.00
.168 .881** .371 .681* .794** .284 .371 .681* .371 .822** .284 .284 .667* .881** 1 .284 .284 .681* .284 .734*
0**
Sig. (2-tailed) .643 .001 .291 .030 .006 .427 .291 .030 .291 .003 .427 .427 .035 .001 .427 .000 .427 .030 .427 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
82

x16 Pearson Correlation 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00


.921** .345 .764* .582 .467 .764* .582 .764* .405 .307 .345 .284 1 .284 .582 .796**
0** 0** 0** 0** 0**
Sig. (2-tailed) .000 .329 .010 .078 .174 .000 .010 .078 .010 .245 .000 .000 .389 .329 .427 .427 .000 .078 .000 .006
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x17 Pearson Correlation 1.00
.168 .881** .371 .681* .794** .284 .371 .681* .371 .822** .284 .284 .667* .881**
.284 1 .284 .681* .284 .734*
0**
Sig. (2-tailed) .643 .001 .291 .030 .006 .427 .291 .030 .291 .003 .427 .427 .035 .001 .000 .427 .427 .030 .427 .016
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x18 Pearson Correlation 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
.921** .345 .764* .582 .467 .764* .582 .764* .405 .307 .345 .284 .284 1 .582 .796**
0** 0** 0** 0** 0**
Sig. (2-tailed) .000 .329 .010 .078 .174 .000 .010 .078 .010 .245 .000 .000 .389 .329 .427 .000 .427 .078 .000 .006
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x19 Pearson Correlation 1.00 1.00
.452 .791** .583 .802** .582 .583 .583 .905** .582 .582 .625 .791** .681* .582 .681* .582 1 .582 .897**
0** 0**
Sig. (2-tailed) .189 .006 .077 .000 .005 .078 .077 .000 .077 .000 .078 .078 .053 .006 .030 .078 .030 .078 .078 .000
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
x20 Pearson Correlation 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
.921** .345 .764* .582 .467 .764* .582 .764* .405 .307 .345 .284 .284 .582 1 .796**
0** 0** 0** 0** 0**
Sig. (2-tailed) .000 .329 .010 .078 .174 .000 .010 .078 .010 .245 .000 .000 .389 .329 .427 .000 .427 .000 .078 .006
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Y Pearson Correlation .710* .804** .762* .897** .843** .796** .762* .897** .762* .855** .796** .796** .675* .804** .734* .796** .734* .796** .897** .796** 1
Sig. (2-tailed) .021 .005 .010 .000 .002 .006 .010 .000 .010 .002 .006 .006 .032 .005 .016 .006 .016 .006 .000 .006
N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
83

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 10 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.967 20
84

Frequency Table

Penggunaan_smartphone
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tinggi 50 86.2 86.2 86.2
Sedang 8 13.8 13.8 100.0
Total 58 100.0 100.0

Kualitas_tidur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Buruk 44 75.9 75.9 75.9
Sedang 13 22.4 22.4 98.3
Baik 1 1.7 1.7 100.0
Total 58 100.0 100.0

Jenis_kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 18 31.0 31.0 31.0
Perempuan 40 69.0 69.0 100.0
Total 58 100.0 100.0
85

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Penggunaan_smartph
58 100.0% 0 .0% 58 100.0%
one * Kualitas_tidur

Penggunaan_smartphone * Kualitas_tidur Crosstabulation

Kualitas_tidur

Buruk Sedang Baik Total


Penggunaan_ Tinggi Count 43 7 0 50
smartphone
% within
86.0% 14.0% .0% 100.0%
Penggunaan_smartphone
% of Total 74.1% 12.1% .0% 86.2%
Sedang Count 1 6 1 8
% within
12.5% 75.0% 12.5% 100.0%
Penggunaan_smartphone
% of Total 1.7% 10.3% 1.7% 13.8%
Total Count 44 13 1 58
% within
75.9% 22.4% 1.7% 100.0%
Penggunaan_smartphone
% of Total 75.9% 22.4% 1.7% 100.0%
86

Nonparametric Correlations

Correlations
Penggunaan_
smartphone Kualitas_tidur
Spearman's rho Penggunaan_sm Correlation Coefficient 1.000 .605**
artphone
Sig. (2-tailed) . .000
N 58 58
**
Kualitas_tidur Correlation Coefficient .605 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
87

Anda mungkin juga menyukai