KARANGPLOSO MALANG
OLEH :
ARLIN WONDA
1709.142015.46
MALANG
2021
SKRIPSI SMART SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
KARANGPLOSO MALANG
Oleh :
ARLIN WONDA
1709.142015.46
MALANG
2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
ARLIN WONDA
170914201546
(Frengki Apryanto, S.Kep., Ners., M.Kep) (Rosly Zunaedi, S.Kep., Ners., M.Kep)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah diperiksa dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji SkripsiSekolah
ARLIN WONDA
NIM. 1709.14201.546
Penguji II
Penguji III
Mengetahui,
Malang
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
Dalam Tugas Akhir/Skripsi ini dijabarkan mengenai bentuk Smart SOP berbasis
1. Bapak dr. Rudy Joegijantoro, MMRS selaku ketua STIKES Widyagama Husada
4. Bapak Rosly Zunaedi, S.Kep., Ners., M.Kep Selaku pembimbing 2 yang telah
5. Kedua orang Tua, Bapa Eri Wonda S.IP.,M.SI dan Mama Tiriben Telenggen yang
tercinta serta adik-adik saya yang menjadi sumber semangat saya dalam
penyusunan tugas akhir ini dengan dukungan berupa material maupun doa yang
dalam menyelesaikan skripsi ini khususnya Rafida Hi Yusup dan Dyah Santika
Sari yang selalu menjadi penyemangat saya dalam proses penyusunan skripsi ini.
iv
7. Serta rekan-rekan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang memberikan
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas segala bentuk
dorongan yang telah diberikan kepada saya. Akhir kata, penulis menyampaikan
permohonan maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, guna
kesempurnaan proposal ini. semoga skripsi ini dapat bermamfaat bagi kita semua.
Arlin Wonda
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
Background: SOP in hospitals and other health services have an important role.
However, there are still many health workers, especially nurses who provide
nursing actions that are not in accordance with the existing SOPs.
Research Objectives: To create an Android-based Smart Standard Operating
Procedure (SOP) application so that it can provide results that can make it easier
for nurses who are at the Puskesmas to work optimally and can provide service
satisfaction to patients.
Research Methods: This research used Research & Development (R&D)
research design. The population in this study were all nurses at Karangploso
Health Center. Software development is carried out using the waterfall
development model.
Research result: The result of this research is the application of SMART SOP
at Karangploso Health Center which is based on the results of the FGD and
based on existing theories. The application contains 2 (two) main menus, namely
the contents of SOP data and View SOP.
Conclusion: The smart SOP application was compiled based on the results of
the Focus Group Discussion (FGD) consisting of two main menus, namely the
contents of the data and seeing the data recap of the actions that have been
carried out so that it can be checked again if there is a procedure that was missed
in the implementation of the action and the SMART SOP application can be used
as a method to help nurses in providing nursing care to patients in accordance
with applicable standard procedures and more recommended to nurses who
have just worked at the public health center puskesmas or hospital to be used
as guidelines in carrying out nursing actions.
vii
DAFTAR ISI
viii
4.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 40
4.2 Populasi, Sampel ......................................................................................... 40
4.2.1 Populasi .................................................................................................. 40
4.2.2 Sample ................................................................................................... 41
4.3 Sampling ...................................................................................................... 42
4.3 Tempat dan waktu penelitian ........................................................................ 43
4.4 Definisi Operasional ..................................................................................... 43
4.5 Instrumen Penelitian..................................................................................... 45
4.5.1 Lembar Evaluasi ..................................................................................... 45
4.5.2 Diskusi kelompok terarah (focus group discussion) .................................. 47
4.5.4 Smart Sop berbasis aplikasi .................................................................... 48
4.5.5 Analisis Kebutuhan ................................................................................. 49
4.6 Analisis Data ................................................................................................ 51
4.6.1 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data ...................................... 52
4.7 Etika Penelitian ............................................................................................ 52
4.8 Jadwal Penelitian ......................................................................................... 54
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................ 56
5.1 Gambaran Lokasi Penelitian ........................................................................ 56
5.2 Hasil dan Analisis Penelitian ........................................................................ 57
5.2.1 Hasil Evaluasi SOP di puskesmas KarangPlosoTabel 5.1 Hasil Analisis ....
Evaluasi SOP ........................................................................................... 57
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 68
6.1 Identifikasi Standar Operasional Prosedur (SOP) ......................................... 68
6.1.1 Focus Group Discussion (FGD) .............................................................. 71
6.1.2 Pembuatan Aplikasi SMART SOP........................................................... 72
6.1.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 74
BAB VII PENUTUP............................................................................................ 75
7.1 Kesimpulan .................................................................................................. 75
7.2 Saran ........................................................................................................... 75
7.2.1 Bagi Puskesmas Karangploso ................................................................. 75
7.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kinerja rumah sakit.
Oleh karena itu secara otomatis berbagai fasilitas pelayanan kesehatan harus
pasien dalam hal layanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Tujuan SOP
govermance sebagai alat penilaian kinerja yang bersifat internal dan eksternal
(Nazvia, 2014). Untuk meningkatkan kinerja rumah sakit yang efektif dan
efisien, perlu adanya SOP yang bersifat teknis, administratif dan prosedural
dengan kondisi rumah sakit setempat baik rumah sakit swasta maupun
banyak rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta
1
2
Salah satu studi menunjukkan bahwa hanya 53,2% waktu yang benar-
Kenyataan ini akan mempengaruhi kinerja perawat itu sendiri dan kinerja
individu, spesifik dan unik sesuai karakteristik pasien, di samping itu harus
belum sesuai dengan SPO yang ada telah dibuktikan oleh beberapa penelitian
menerima pasien baru belum dilaksanakan sesuai SOP yaitu 75,25%, orientasi
pasien baru belum dilaksanakan sesuai SOP yaitu 55,89%, memberi obat
(SOP) selama inihanya tersedia dalam bentuk buku dan website sedangkan
Appstore hanya tersedia 2% kemudian SOP yang tersedia pun tidak dijelaskan
segi bisnis. Revolusi industri 4.0 sendiri mengandalkan penggunaan mesin dan
berbasis Android ini adalah Standar Operasional Prosedur yang disusun dalam
bentuk aplikasi yang juga bisa menjadi pedoman dan diharapkan dapat
rumah sakit . Kelebihan dari Smart SOP sendiri yaitu Susunan Standard
Operating Procedure (SOP) akan dijadikan basis data dimana bisa digunakan
untuk mengetahui tindakan apa saja yang sudah dilakukan dengan menceklist
sop yang sudah tersusun dalam bentuk aplikasi yang bisa digunakan oleh
kembali tindakan mana saja yang belum dilakukan sewak- waktu perawat
ini bisa dijadikan pedoman untuk perawat tersebut dalam memberikan asuhan
kekurangan dari pada aplikasi ini sendiri yaitu belum bisa menilai apakah
4
karangploso ?
puskesmas Karangploso
puskesmas Karangploso.
5
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Suatu
Istilah SOP merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi sebagian
kalangan masyarakat kita saat ini. Istilah SOP sangat sering digunakan
Bila dirunut dari asal katanya, istilah SOP berasal dari bahasa inggris yaitu SOP
6
7
pada istilah SOP sebagai Standard Operating Procedures. Istilah SOP merujuk
mencapai tujuan organisasi. SOP merupakan tata cara atau tahapan yang
dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu
(Setyarini, 2012).
diterjemahkan menjadi standar operasi prosedur adalah sistem yang disusun untuk
menjadi acuan pokok yaitu sebagai acuan di mana setiap anggota harus
mematuhi standar operasional prosedur yang perlu ditekankan pada standar ini
adalah bersifat mengikat. Operating dapat dipahami lebih kepada aktivitas kerja
yang aplikatif, aktivitas tersebut menggambarkan alur kegiatan kerja baik yang
rutin maupun non rutin. Operasional adalah kegiatan kerja atau aktivitas-aktivitas
di dalamnya yang terkait dengan kaidah-kaidah yang sudah ditentukan dan dalam
dideskripsikan secara jelas dan terperinci. SOP memiliki tahapan yang sifatnya
baku dan harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu
8
SOP menjadi sistem yang memberikan acuan kerja, kapan, di mana, oleh
siapa, dan cara menjalankan kegiatan, terutama yang bersifat rutin dan
pembiasaan.
dan Supervisor.
e. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien
dan efektif.
kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal praktik dan kesalahan
petugas
i. Sebagai dokumen sejarah bila telah dibuat revisi SOP yang baru (Puji,
2014).
usaha. Selain itu, pelaksana manajemen juga membutuhkan acuan kerja yang jelas
sehingga tidak keluar jalur yang ditetapkan. Disini peran strategis SPO sangat
penyusunan SPO adalah agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan
efisien, efektif, konsisten/ seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu
dilacak.
dalambekerja.
2014).
PAN/11/2008)
kelalaian.
hari.
baik.
b. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana sebagai alat
yang dimutasi akan mudah untuk beradaptasi(bisa menjadi salah satu alat
training).
f. Salah satu syarat bagi rumah sakit untuk mengikuti akreditasi baik
oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi
pemerintahan.
penyelenggaraan pemerintahan.
perawat kepada pasien. Tindakan ini termasuk intervensi yang diprakarsai oleh
agar diperoleh hasil asuhan keperawatan yang bermutu, efektif dan efisien
harus dibuat dalam bentuk Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan setiap
SOP keperawatan seperti SOP memasang infus, SOP mengukur suhu badan,
SOP cuci tangan dengan sabun, SPO menyuntik secara Intra Vena (IV) dan
lain-lain.
yang dapat dilakukan oleh perawat) sampai evaluasi terhadap hasil tindakan
Penerapan SOP rumah sakit harus mengacu pada dua kompenen, yaitu:
merupakan jasa yang diberikan pihak rumah sakit dalam bentuk fisik organ
dokter spesialis. Penerapan SOP rumah sakit terdapat dua prosedur, yaitu
dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua penerimaan kas telah dicatat
transaksi sebagai berikut: fungsi yang terkait, bukti transaksi yang digu nakan,
dua prosedur utama, diantaranya penerimaan kas dari pendapatan tunai dan
14
yang baik dan handal dengan tetap memperhatikan fungsi yang terkait dan
terdapat juga prosedur utang dan piutang yang merupakn bagian kesatuan
untukmemastikan bahwa semua utang dan piutang telah dicatat dengan benar.
yang memadai.
bersifat birokratis dalam internal rumah sakit. Oleh karena itu, untuk menilai
dalam bentuk SOP. Pentingnya SOP dalam penyenggaraan rumah sakit dan
hasil kajian menunjukkan tidak semua satuan unit kerja memiliki SOP dalam
(Taufiq, 2019).
yang ada maupunyang akan didirikan harus memenuhi standar, baik sebagai
Puskesmas adalah tata cara tulis menulis yang dilakukan secara teratur, tertib,
standar. SOP bermanfaat sebagai acuan dan dasar bagi tenaga pelaksana
melindungi masyarakat dari pelayanan tidak bermutu. Staf medis dan non
medis berperan aktif dalam pembuatan SOPserta disahkan oleh Kepala Dinas
menjelaskan secara rinci tata cara tentang hal tersebut di atas. Seluruh
instruksi kerja yang ada. SOP dan instruksi kerja tersebut harus dievaluasi
secara berkala. SOPyang harus dimiliki Puskesmas ada dua macam, yaitu:
a. SOP medis
kesehatan lain.
keluarga miskin.
9. Pemeriksaan laboratorium.
18
PEMASANGAN INFUS
Halaman :
dr. Meliansyori
NIP. 197405232006041005
1. Pengertian Memasukkan cairan atau obat langsung melalui pembuluh darah venadalamjumlah
dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set
SOP
MENJAHIT LUKA
2.
3. Definisi Menjahit luka adalah tindakan mendekatkan tepi – tepi luka dan
mempertahankan dengan benang atau jahitan tensile strength
lukatersebut dapat tersambung
7. Distribusi IGD
20
SOP
MEMBERIKAN OKSIGEN
3. Definisi Terapi oksigen adalah tindakan medis untuk menyalurkan oksigen ke dalam tubuh
lewat alat bantu. Tujuannya adalah kadar oksigen didalam tubuh tercukupi
sehingga fungsi organ berjalan lancar. Pada tingkat sel, oksigen dibutuhkan oleh
mitokondria untuk menghasilkan energi.
PELAKSANAAN :
Atur posisi semifolerSlang dihubungkan
Sebelum memasang slang pada hidung pasien slang dibersihkan
dahuludengankapasa alkohol
Flowmeter dibuka, dicoba pada punggung tangan lalu ditutup kembali Memasang
canul hidung, lakukan fixasi (plester)
Membuka flowmeter kembali dengan ukuran sesuai advisdokterHAL-HAL YANG
PERLU DIPERHATIKAN :
Apakah jumlah yang masuk (cc/mnt) sudah sesuai dengan instruksi? Lihat
angkapada manometer
Apakah ujung kateter oksigen sudah masuk maksimal kelubanghidung? Bilaujung
kateter masih belum masuk maksimal, supaya posisi kateter diperbaiki
Bila memakai oksigen, tetap/masih sianosis lapor dokter
memberitahukan pada keluarga pasien untuk melapor kepada petugas bilatabung
oksigen / air steril habis
SOP
PENANGANAN LUKABAKAR
4. Definisi Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaantubuh dengan
benda-benda yangmenghasilkan panas (misalnya : api, air panas, listrik) atau
zat-zat yang bersifat membakar(misalnya : asam kuat dan basa kuat .
PELAKSANAAN :
Memberitahu pasien dan keluargaPerawat cuci tangan
Mengatur posisi (perawat memakai hand scoen) Perawat membersihkan luka
bakar Mendesinfektan luka dan sekitarnya dengan NaCl
SOP
OBSERVASI PASIEN GAWAT
2. Kebijakan
Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa seseorang.
pada model sistem informasi ditambahkan pula media penyimpan data (data
base) maka fungsi pengolahan informasi bukan lagi mengubah data menjadi
sistem yang berisi jaringan SPD (sistem pengolahan data), yang dilengkapi
1999).
PENYIMPANAN
lengkap, akurat dan mudah dalam menampilkan kembali data yang ada
dalam sistem basis data maka akan semakin tinggi kualitas sistem informasi
tersebut. Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
kontrol. Semua komponen tersebut salin berinteraksi satu dengan yang lain
informasisistem:
Berdasarkan dari gambar diatas dapat dipercaya bahwa ada 8 komponen sistem
informasi, yaitu:
1. Input komponen
Memasukkan disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang
2. Model komponen
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logat, dan model matematik
yang akan memanipulasi data memasukkan dan data yang tersimpan di dasar
diinginkan.
3. Keluaran komponen
sistem.
4. Komponen teknologi
sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk dengan database atau
informasi.
Dasar data (database ) merupakan kumpulan data yang saling terkait dan
lanjut. Data di dalam dasar data perlu diorganisasikan sangat rupa nilai
informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga
8. Kontrol komponen
hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi
ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan
kejadian.
komunikasi baik dengan satu orang / unit maupun banyak orang / unit untuk
masyarakat.
tugas yang organisasional lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan
sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena penekanan pada
kesehatan, derajat kesehatan akan terbagun secara baik dan selaras. Dimana
dengan adanya sistem informasi kesehatan ini masyarakat dan juga tenaga
kesehatan akan mendapatkan info yang akurat dan tepat dan dapat
29
keputusan.
Saat ini Sistem Informasi Kesehatan (SIK) masih terhambat serta belum
mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, sehingga SIK masih belum
kesehatan.
tersebut, maka perlu disusun suatu Rencana Aksi Penguatan atau Roadmap SIK
kabupaten atau kota. SIKNAS di bagun dari himpunan atau jaringan sistem-
digunakan untuk mengirim data jarak jauh antara Local Area Network
Sistem informasi
31
kesehatan adalah hal yang sangat urgen yang dibutuhkan setiap Negara dalam
Menurut WHO, Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building
subsistem, yaitu :
a. Upaya Kesehatan
c. Pembiayaan Kesehatan
g. Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Stair & Reynolds (2010) Aplikasi terdiri dari beberapa program
pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang dapat digunakan untuk
sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-
nilai dasar dari hal data, permasalahan, dan pekerjaan itu sendiri. Sehingga
sebuah permasalahan atau pekerjaan berupa hal yang sulit difahami menjadi
tepat.
beroperasi secara offline dan aplikasi web yang beroperasi secara online.
Aplikasi web juga merupakan suatu perangkat lunak komputer yang dikodekan
seperti HTML, JavaScript, CSS, Ruby, Python, PHP, Java dan bahasa
Prosedur yang disusun dalam bentuk aplikasi dan juga bisa menjadi pedoman
Puskesmas maupun rumah sakit . Kelebihan dari Smart SOP sendiri yaitu
dimana bisa digunakan untuk mengetahui tindakan apa saja yang sudah
dilakukan dengan cara menceklist sop yang sudah tersusun dalam bentuk
aplikasi yang bisa digunakan oleh perawat yang berada di Puskesmas untuk
34
seharusnya dilakukan.
Aplikasi Smart SOP sendiri telah direncanakan sejak akhir tahun 2020
dalam pengambilan judul penelitian ini dan akan dirilis dalam bentuk website
mengunduh aplikasi ini. Dengan dirilisnya Aplikasi Smart SOP ini, penulis
dari pada aplikasi ini sendiri yaitu belum bisa menilai apakah aplikasi ini efektif
kajian yang diteliti antara peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Hal ini
Dengan demikian akan diketahui sisi-sisi apa saja yang membedakan dan
Proses
Imput Data
1. Evaluasi SOP
2. Melakukan FGD
3. Buka aplikasi
4. Dilayar utama
terdapat susunan
(SOP)
5. Dinilai
Input kelayakanAplikasi
6. Hasil
1. Susunan SOP akhir
di rawat inap rekomendasikan
pada pengambil Output
puskesmas
kebijakan
karang ploso
Aplikasi
2. SOP yang Smart SOP
Proses Keperawatan
paling sering
pembua
digunakan di tanAplikasi
rawat inap 1. Buat Project di
puskesmas androidStudio
karang Ploso 2. Membuat interface
3. Request Data
4. Menampilkan
data dengan
ReyclerView
5. Menampilkan
kumpulan Database
menggunakan
dataset
6. Terbentuklah
sebuahaplikasi
Kerangka konsep adalah jalur penelitian yang akan dilakukan peneliti dan faktor
penghubung antar variabel atau formulasi penghubung antar konsep suatu teori
38
39
= Menunjukan hubungan
= Menunjukan pengaruh
discussion (FGD) dan hasil wawancara akan dipaparkan dan dijadikan landasan
akan dimasukan tindakan yang sering dilakukan oleh perawat rawat inap yang
layak maka aplikasi akan dilakukan suatu sosialisasi dan pelatihan pada saat FGD
aplikasi ini. Saat proses sosialisasi terlampaui, akan menilai pemahaman perawat
dalam pengaplikasian smart SOP berbasis aplikasi. Hasil dari evaluasi akhir akan
Karangploso Malang.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan tentang desain penelitian, populasi, sampel, besar,
validitas dan rehabilitas, lokasi, waktu penelitian, pengumpulan data, analisa, dan
etika penelitian.
yang terdiri dari dua tahap. Research development ( R&D) merupakan cara
dan mengevaluasi kinerja produk tersebut, dengan tujuan dapat diperoleh data
yang empiris yang dapat digunakan sebagai dasar membentuk produk, alat-
alat dan model yang dapat digunakan pembelajaran atau non pembelajaran
yang bertujuan untuk membawa perubahan pada hal-hal spesifik. ( Earle and
pengetahuan berdasarkan.
4.2.1 Populasi
yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini yaitu perawat yang ada di
40
41
Puskesmas Karangploso
4.2.2 Sample
4.2.2.1 Perawat
berikut:
1. Kriteria Inklusi
sebagai berikut.
2. Kriteria Eksklusi
penelitian
Dimana n = Z2 pg
e2
95%
e : Margin error
(o,1)2
=96,04
dipuskesmas karangploso.
4.3 Sampling
43
30juli2021.
Variabel independent :
SmartSOP berbasis
aplikasi di
rawat inap
puskesmes karang
ploso.
Skor : Baik =1
Kurang = 0
1.Evaluasi SOP Mengevaluasi SOP yang ada
di puskesmas karangPloso
Lembar Ordinal Kategori: Baik
Evaluasi ≥75%
Kurang: ≤50%
(Sila,2018)
Pelaksanaan
Aplikasi yang berisi sop untuksoftware ordinal
3.Aplikasi Smart SOP membantu perawat dalam tindakan
melaksanakan keperawatan
tindakan kereperawatan sesuai SOP
dapat berjalan
Efektif
45
adalah:
dipuskesmas Karangploso.
tehadap evaluasi SOP adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
Likert yaitu positif dan negatif. Apabila pertanyaan positif, maka skornya satu
T X Pn (Masturoh,2018)Keterangan :
Pn = Pilihan angka skor Likert Untuk presentase dari jumlah skor dihitung
Skor Ideal
dariseluruhpertanyaan.
<56%dari seluruhpertanyaan.
dilakukan uji validitas dan realibilitas pada item-item pertanyaan dalam lembar
danrealibel.
Lembar evaluasi telah dilakukan dilakukan uji validitas dan realibilitas, hasil
seperti pada tabel 4.2 yaitu validitas setiap item ditunjukan oleh kolom r tabel,
responden (N) dengan alpha 0.05, dan hasil r hitung tiap item diatas 0.632
Menurut Budiman (2013) Skala pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai
Cronbach Alpha minimal 0.7. Dengan nilai alpha dari uji cronbach’s yang lebih
0.949 6
Hasil reliabilitas seperti pada tabel 4.3 yaitu nilai cronbach’s Alpha 0.949
instrumen penelitian.
Sehingga 4 yang dinyatakan tidak valid dan reliabel tidak dimasukan dalam
lembar evaluasi dikarenakan secara konseptual, perlakuan item yang tidak valid
adalah dibuang (tidak digunakan) atau item pernyataan diganti dengan yang baru
dan suatu item tidak valid tersebut dapat disebabkan oleh 3 faktor : Item
pernyataan yang tidak dipahami oleh responden, item pernyataan yang kita
susun tidak sesuai dengan kondisi obyektif dan responden sendiri yang
sehingga yang digunakan sebagai instrumen penelitian adalah item yang sudah
kriteria memperbarui aplikasi yang sudah ada sebelumnya dengan cara ini
menimbulkan beberapa pihak yang menjadi grup diskusi antara lain Kepala
untuk menilai tindakan apa saja yang sudah dilakukan oleh perawat
pengguna.
49
Engineering
4.5.5.1 Desain
Proses desain meliputi dua sisi yaitu dari sisi admin yang dijalankan
mobile.
49
50
4.5.5.2 Implementasi
bahasapemrograman.
4.5.5.3 Evaluasi
adalah data primer dan sekunder. Data primer di ambil dengan teknik
Kabupaten Malang.
51
Sebelum melakukan
Populasi dalam penelitian
Mengidentifikasikan penelitian memberikan
adalah banyaknya SOP
sample berdasarkan inform consent, peneliti
yang ada di wilayah kerja
kreteria inklusi dan menjelaskan tujuan
Puskesmas Karangploso
ekskluasi yang telah penelitian kepada Subjek
Malang
ditetapkan
menentukan sampel yang sesuai dengan kritreria inklusi dan eksklusi. Lalu
di puskesmas lalu membagikan lembar Evaluasi SOP untuk diisi dan hasil
evaluasi SOP tersebut akan dipaparkan pada saat melakukan FGD (focus
masing-masing sub variabel yaitu data untuk lembar evaluasi SOP. Analisa
Hasil selama diskusi akan disalin dan dianalisis sesuai dengan pembahasan
sebagaiberikut :
berhak untuk menolak menjadi peserta penelitian, dan penolakan ini tidak
penelitian, dan data dari responden yang bersangkutan tidak akan digunakan
1. Prinsip manfaat
atau pun tidak. Tanpa adanya sangsi apapun atau akan berakibat
to full disclosure)
kepada subjek.
c. Informed consent
(Nursalam,2017).
Pra proposal
embuatan
proposal
Penelitian
golahanData
55
Penyusunan
pembahasan
Hingga
seminar Hasil
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini disajikan hasil penelitian yang dilakukan sesuai tanggal yang
ditentukan. Pada bagian hasil penelitian akan diuraikan terkait data yang didapat
1. Bandunggrejosari
2. Sukun
3. Tanjunggrejo
Km2 (749,36 Ha), terdiri dari 3 kelurahan dan memiliki batas-batas sebagai
berikut:
Krajan
56
57
(BPU), Balai Pelayanan Gigi (BPG), Kesehatan ibu dan anak (KIA) serta
Unit Gawat Daryrat (UGD), Klinik Gigi, Laboratorium, Farmasi, Klinik Gizi
dan Sanitasi.
Evaluasi SOP
No Variabel Parameter ∑ %
1 Kelengkapan SOP Baik 2 33,3%
Tidak Baik 4 66,7%
Total 6100,0
2 Penerapan SOP Baik 4 66,7%
Tidak Baik 2 33,3%
Total 6 100,0
3 Evaluasi SOP 3 Tahun sekali Baik 2 33,3%
data yang diperoleh pada evaluasi SOP dan mengetahui saran, kritik
inap.
Tabel 5.2 Hasil FGD tentang Evaluasi SOP dan Masukan Untuk Aplikasi
disosialisasikan peneliti.
dengan IsiAplkasi
apakah tindakan yang sudah dilakukan sudah sesuai SOP atau belum.
b. Aplikasi SMART SOP dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk
keperawatan.
61
Gambar 5.1 Tampilan Awal Aplikasi merupakan tampilan awal yaitu aplikasi
SMART SOP. Pengguna aplikasi akan melihat aplikasi ini sesaat setelah
DAFTAR PUSTAKA
pengguna memilih isi data SOP terlebih dahulu untuk membaca susunan SOP
Gambar 5.3 menunjukan susunan SOP yang bisa dibaca terlebih dahulu oleh
pengguna dan didalamnya terdapat sub menu yang akan dijelaskan di Gambar
5.4 kemudian setelah pengguna membaca tindakan mana yang akan dilakukan
d.
Gambar 5.4 Menunjukan salah satu Isi dari SOP yang sudah tersusun di
gambar 5.3 dan didalam tampilan sub menu susunan SOP terdiri dari (Pengertian,
tujuan, kebijakan, referensi dan unit terkait. Tampilan ini akan memberikan
sudah dipilih
65
Gambar 5.6 menunjukan data yang harus diisi pengguna setelah pengguna
membaca sub menu susunan SOP yang ada kemudian Pengguna diwajibkan
untuk mengisi nama perawat, nama pasien dan nomor rekam medis (RM) untuk
diimput datanya bahwa perawat tersebut sudah melakukan tindakan pada pasien
dengan nomor RM yang tertera lalu klik Selesai dan diarahkan selanjutnya
Gambar 5.7 dan 5.8 Menunjukan setelah klik menu “Selesai” seperti yang
dijelaskan pada gambar 5.6. Pada tampilan ini pengguna akan memilih salah satu
infus maka prosedur yang ada harus diisi oleh pengguna . Jika sudah selesai
mencentang prosedur yang sudah dilakukan tekan kembali lagi ke menu “isi data
SOP” dan tekan menu “Selesai” kemudian data akan diimput dan bisa melihat
Gambar 5.9,5.10 dan 5.11 Menunjukan tampilan hasil imput data dan melihat
data yang sudah diimput pengguna Setelah melakukan seperti yang dijelaskan di
gambar 5.8 maka secara otomatis akan kembali ke 2 menu utama yaitu isi data
SOP dan Lihat data kemudian di tahap ini pengguna menekan menu “Lihat data”
yang ditunjuk oleh panah warna merah dan akan muncul tampilan data yang sudah
diimput tadi dengan menunjukan nama perawat terlebih dahulu lalu selanjutnya
akan tampil tindakan yang sudah dilakukan maupun belum dilakukan sehingga
dilakukan .
BAB VI
PEMBAHASAN
Evaluasi SOP adalah penilaian terhadap SOP yang telah dibuat, baik dari
tugas dan fungsi secara keseluruhan. Evaluasi sebagai langkah tindak lanjut
(PER/21/M.PAN/11/2008).
dengan kategori baik dibanding dengan lainnya yaitu sebesar 66,7% dan
evaluasi SOP oleh penangung jawab rawat inap memiliki presentase yang
paling rendah dengan kategori tidak baik dari yang lainnya yaitu 16,7% maka
68
69
file serta pengarsipan dari penangungjawab rawat inap terkait Standar operasioanl
prosedur (SOP) belum dilakukan secara efektifk dengan presentase dibawa 50%.
tindakan yang ada akan memberikan pengaruh yang baik kepada pasien dalam
diikuti sedang (35%) dan baik (17%). Penerapan SOP Asuhan Keperawatan yang
manual.
sedangkan SOP keperawatan khusus misalnya SOP unit rawat inap, belum
dilakukan semua SOP sudah ada dan sudah tersosialisasi dengan baik.
70
adalah persiapan alat yang kurang, pemakaian alat pelindung diri seperti sarung
semua perawat taat pada SOP. Masih sering ditemukan perawat melakukan
tindakan sesuai dengan kebiasaan dan kadang para perawat melewati beberapa
tahapan yang ada didalam SOP dikarenakan malas atau menganggap remeh
dengan tahapan yang harus dilakukan dalam SOP, atau karena kesibukan
kondisi unit dan juga fungsi supervisi. Pada saat ruangan sibuk/pasien penuh,
apakah tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan SOP yang ada, karena untuk
perawat yang telah/sudah pernah melakukan tindaan tersebut, tetapi bila pada
saat dinas tidak ada perawat yang pernah melakukan tindakan tersebut, maka
SPO khususnya diruang rawat inap. dari hasil evaluasi SOP melalui wawancara
tindakan yang diberikan sesuai dengan SOP yang ada. Kurangnya fungsi supervisi
71
dasar dari pendapat seseorang atau kelompok. Namun, untuk memberi nilai
tambah pada hasil suatu FGD agar dapat menjadi acuan dalam kesimpulan
hasil penelitian, maka hasil FGD perlu disertai data pendukung atau
menyatakan bahwa FGD merupakan teknik yang tepat untuk menggali data
dan sikap terhadap suatu produk, pelayanan, konsep atau ide, dan
lainnya.
Hasil FGD yang ditunjukan oleh tabel 5.2 menunjukan terdapat 2 isu
strategis pada evaluasi SOP dan Masukan untuk proses pembuatan aplikasi
dibanding dengan lainnya yaitu sebesar 66,7% dan evaluasi SOP oleh
72
penangung jawab rawat inap memiliki presentase yang paling rendah dari
smart SOP pada diskusi group terarah atau FGD yang dimana dengan
adanya Aplikasi SMART SOP dapat digunakan sebagai salah satu metode
keperawatan.
dalam suatu sarana atau media yang dapat digunakan untuk diterapkan
adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai
tindakan yang sudah dilakukan sudah sesuai SOP atau tidak. Aplikasi
SMART SOP dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk membantu
dan penyebaran aplikasiini masih melalui manual share. Aplikasi ini berisi
2 (dua) menu utama yaituisi data SOP dan Lihat SOP. Sub Menu dalam
Isi data SOP berisi susnan SOP tentang ringkasan materi yang dianggap
melakukan pengisian data dimulai dari nama perawat, nama pasien dan
memilih salah satu SOP sesuai tindakan yang akan dilakukan kemudian
mulai mentang prosedur yang ada dimulai dari tahap persiapan hingga
tahap evaluasi.
Menu kedua dari aplikasi ini adalah Lihat data yang berisi hasil
imput data yang sudah diisi tadi di tahap isi data kemudian dimenu kedua
ini juga perawat bisa melihat atau meninjau kembali tindakan mana yang
keperawatan yang diberikan kepada pasien sudah sangat efektif dan juga
puskesmaskarangploso Malang.
7.1 Kesimpulan
2. Aplikasi smart SOP disusun berdasarkan hasil FGD terdiri dari dua menu
utama yaitu isi data dan lihat data rekapan tindakan yang sudah dilakukan
3. Aplikasi SMART SOP dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk
kepada perawat yang baru bekerja di puskesmas maupun rumah sakit untuk
7.2 Saran
75
76
Andriana,P.(2017).SOP Tindakan.
Abd. Rohman Taufiq. (2019). Penerapan Standar Operasional Prosedur (Sop) Dan
ruang Rawat Inap Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit
77
78
Eka K, Dwidasma dan IB. (2019). Peran sicantik dalam Meningkatkan Kinerja
Hlm. 3.
of IT
Agustus 2021 .
Hasan, Yousuf et al. (2012). Smart Phones Application Development using HTML5
6612.
Maufiroh, Silvana dan Pipit. 2015. Gambaran persepsi perawat terhadap efektifitas
Security.doi:10.1016/S1353-4858(15)30108-2.
Nugraheni, H., Wahyuni, S.(2016). Pengaruh Narsisme dan job stressor pada
Salemba Medika.
Cipta. Diakses Pada tanggal 03 Januari Tahun 2021 Pukul 14:30 WIB.
Nasional"Veteran" Jakarta
8107
halaman 117-127.
Sugiyono, (2016) Metode Penelitian Kualittatif, Kuantitatif, dan R&D. Alfabeta Cv.
Canada:Cengage Learning.
Smith, D. and Friesen, J. (2011) Android Recipes Android Recipes, Design. doi:
10.1007/978-1-4302-3414-2.
Dengan Hormat :
Arlin Wonda
NIM: 170914201546
83
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini sebagai pihak – pihak yang
berperan dalam pengambilan keputusan akan mengetahui bagaimana cara
perawat dalam menginterpretasikan SMART SOP(Standar Operasional Prosedur)
BerbasisAplikasi Di Ruang Rawat Inap Puskesmas Karang Ploso . FGD ini akan
85
LEMBAR EVALUASI
No Responden :
Tanggal Pengisian :
Berilah jawaban apakah pertanyaan dibawah ini benar atau salah, beri tanda √
Jawaban
Salah
No Pertanyaan
Benar
sekali?
Sesi 1:
Pertanyaan tentang pendapat perawat mengenai kemampuan perawat
dalammenerapkan SOP di puskesmas karang ploso saat ini
Adapun pertanyaan yang akan saya ajukan yaitu :
1) Menurut Saudara, bagaimana kemampuan perawat dalam Menerapkan
SOP saat ini?
2) Menurut Saudara, apakah perawat menerapkan SOP saat memberikan
Asuhan Keperawatan Kepada pasien?
3) Menurut Saudara, apakah ada usaha untuk meningkatkan kemampuan
perawat dalam melaksanakan SOP?
4) Apa harapan Saudara tentang kemampuan perawat dalam
menerapkan SOP?
88
Sesi 2 :
1) Pemaparan hasil Evaluasi SOP yang di puskesmas Karangploso
2) Pemaparan penelitian yang dilakukan yaitu SMART SOP
(Standar Operasional Prosedur ) berbasis aplikasi di ruang
rawat inap puskesmas karangploso
3) Opini para partisipan terhadap pemaparan hasil lembar evaluasi dan Aplikasi
SMART SOP
1. Menutup FGD
Saya berharap hasil FGD ini dapat memberikan
sumbangan yang berarti bagi penelitian saya dan
pembuatan aplikasi ini dapat bermamfaat untuk perawat
yang membutuhkan di puskesmas maupun rumah sakit.
Terima kasih atas waktu yang diberikan. Atas kerja sama,
saya ucapkan terima kasih.
89
Lampiran 6. Dokumentasi
Karangploso
90
Gambar 2. Foto saat pembagian lembar evaluasi dan wawancara terkait SOP di
puskesmaskarangploso malang
91
Correlations
onbach'sAlpha N of Items
,949 6
Item-Total Statistics
NIM : 1709.14201.546
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan mengambil ahli tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau karya pikir saya sendiri. Apabila
dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan maka saya
bersedia menerima sanksi atau perbuatan tersebut.
Mengetahui,
Mengetahui, Penulis
Ketua Kaprodi Pendidikan Ners
(Arlin Wonda)
(Abdul Qodir., S.Kep., Ners.,M.Kep) 170914201546
NDP. 2011.31
102
CURRICULUM VITAE
ARLIN WONDA
Riwayat Pendidikan
Tahun 2021