Diajukan Oleh
Mahraini
1710913410013
Januari, 2019
Karya Tulis Ilmiah
MAHRAINI
Noor Diani, Ns., M.Kep. Sp. Kep.MB Agianto, Ns., MNS, Ph.D
Pembimbing Pendamping
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
Mahraini
Latar Belakang: Pengetahuan ialah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Perilaku yang didasari
oleh pengetahuan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
pengetahuan.
Tujuan: Untuk menganalisis pengetahuan dan kemampuan perawat untuk
melakukan Range of Motion (ROM) pada pasien di RSUD Datu Sanggul rantau.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dilaksanakan di
RSUD Datu Sanggul Rantau dengan total sampling sebanyak 34 orang dari dua
ruang perawatan, dengan instrument berupa kuesioner sebanyak 11 item.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 34 responden yang diteliti, yang
mempunyai tingkat pengetahuan baik sebanyak 25 responden (73,5%), tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 9 responden (26,5%). Maka hasil dari data diatas
memperoleh analisis bahwa sebagian besar responden mempunyai tingkat
pengetahuan yang baik tentang Range of Motion (ROM). kemampuan perawat di
RSUD Datu Sanggul Rantau dalam melakukan Range of Motion (ROM) berada
direntang 76%-100% sebanyak 30 orang (88,2%).
Diskusi: Range of Motion (ROM) adalah kemampuan maksimal seseorang dalam
melakukan gerakan. Merupakan ruang gerak atau batas-batas gerakan dari
kontraksi otot dalam melakukan gerakan, apakah otot memendek secara penuh
atau tidak, atau memanjang secara penuh atau tidak.
Mahraini
Background: Knowledge is the result of "know" and this occurs after people hold
sensing on a particular object. The sensation of objects occurs through the five
human senses, namely vision, hearing, smell, taste and touch with itself. Behavior
based on knowledge is more lasting than behavior that is not based on knowledge.
Objective: To analyze nurses' knowledge and ability to do Range of Motion (ROM)
in patients at Datu Sanggul Rantau Hospital.
Method: This study used a cross sectional approach, carried out at Datu Sanggul
Rantau Hospital with a total sampling of 34 people from two treatment rooms, with
11 items of questionnaires.
Results: The results of the study showed that of the 34 respondents studied, who
had good level of knowledge of 25 respondents (73.5%), the level of knowledge
was less 9 respondents (26.5%). Then the results of the data above obtained an
analysis that most respondents had a good level of knowledge about Range of
Motion (ROM). The ability of nurses at Datu Sanggul Rantau Hospital in conducting
Range of Motion (ROM) was in the range from 76% to 100%, there were 30
patients (88.2%).
Discussion: Range Of Motion (ROM) was a person's maximum ability to make
movements. It was the space for movement or the limits of the movement of muscle
contractions in making movements, whether the muscle was fully shortened or not,
or fully extended or not.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat guna
Dekan Fakultas Kedokteran Prof. Dr. Zairin Noor Helmi, dr., Sp. OT., K-
SPINE., MM., FICS dan Ibu Endang Pertiwiwati, Ns., M. Kes. sebagai ketua
Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberi kesempatan dan fasilitas
Kedua pembimbing Ibu Noor Diani, Ns., M. Kep. Sp. Kep. MB dan Bapak
Hasby Pri Choiruna, Ns., M. Kep yang berkenan memberikan saran dan arahan
Kedua dosen penguji Bapak Agianto. Ns., MNS. Ph. D dan Bapak
Abdurrahman Wahid. Ns., M.Kep yang memberi kritik dan saran sehingga Karya
Jenjang 2017 dan semua pihak terkait atas sumbangan pikiran dan bantuan yang telah
diberikan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi penulis berharap penelitian ini bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan.
Mahraini
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
PERNYATAAN...................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................. iv
ABSTRACT .......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN …........................................................................ xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................ 3
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................ 4
1.5. Keaslian Penelitian........................................................ 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan................................................................. 8
2.2. Range of Motion (ROM) ................................................ 16
BAB 3 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
3.1. Landasan Teori ............................................................. 27
3.2. Kerangka Konsep ......................................................... 28
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian ................................................... 29
4.2. Populasi dan Sampel .................................................... 29
4.3. Instrumen Penelitian ..................................................... 29
4.4. Variabel Penelitian ........................................................ 30
4.5. Definisi Operasional ...................................................... 30
4.6. Prosedur Penelitian....................................................... 31
4.7. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data ................. 32
4.8. Cara Analisa Data ......................................................... 33
4.9. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 33
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Karakteristik Responden................................................ 34
5.2. Pengetahuan.................................................................. 35
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Usia Perawat di RSUD Datu Sanggul Rantau............... 36
6.2. Pendidikan Perawat di RSUD Datu Sanggul Rantau..... 37
6.3. Lama Kerja Perawat di RSUD Datu Sanggul Rantau.... 39
6.6. Informasi Perawat di RSUD Datu Sanggul Rantau........ 41
6.7. Pengetahuan Perawat di RSUD Datu Sanggul Rantau. 41
6.8. Keterbatasan Penelitian................................................. 43
BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN
7.1. Simpulan........................................................................ 44
7.2. Saran.............................................................................. 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Lampiran 6 Surat Izin Studi Pendahuluan dari RSUD Datu Sanggul Rantau
BAB 1 PENDAHULUAN
dkk, 2010). Salah satu cara mengatasi keterbatasan gerak adalah dengan
ruang gerak atau batas-batas gerakan dari kontraksi otot dalam melakukan
gerakan, apakah otot memendek secara penuh atau tidak, atau memanjang
mengajarkan klien untuk latihan rentang gerak yang meliputi semua sendi
Range of Motion (ROM) pasif pada pasien stroke yang mengalami paralisis
yang lama 6 bulan post stroke. Begitupun hasil penelitian yang dilakukan oleh
1
2
lebih baik. Salah satu terapi rehabilitasi yang sering dipergunakan adalah
tersebut juga memberi jawaban pada manfaat Range of Motion (ROM) yaitu
toleransi otot untuk latihan. Selain itu berdasarkan penelitian yang dilakukan
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh Purwanti dan Wahyu (2013)
aktif terhadap kekuatan otot pada pasien post operasi fraktur humerus di
3
RSUD Dr. moewardi. Begitu pula pada penelitian yang dilakukan oleh Lestari
(2014) didapatkan bahwa terdapat pengaruh positif dari ROM Exercise dini
pada pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah (fraktur femur dan fraktur
cruris) terhadap lama hari rawat, yaitu lama hari rawat lebih pendek 2 hari
femur dan fraktur cruris) yang tidak dilaksanakan ROM Exercise dini.
Saat ini di Rumah Sakit Umum Datu Sanggul Rantau menurut pengamatan
peneliti belum pernah tetapi ada sedikit dilakukan latihan gerak atau Range
of Motion (ROM) terutama pada pasien yang ada di Intensive Care Unit (ICU)
sedangkan terhadap pasien yang ada di ruang rawat inap belum ada karena
saat ini untuk latihan rentang gerak pada pasien lebih banyak dilakukan oleh
petugas fisoterapi yang dilakukan pada pagi hari karena untuk saat ini di
RSUD Datu Sanggul Rantau hanya petugas fisioterapi yang memiliki Standar
(SOP) Range of Motion (ROM) untuk perawat belum ada. Berdasarkan hal
(ROM).
Desain
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
1 Sukmaningrum Efektivitas Cross Terdapat peningkatan
(2006) Range Of sectional kekuatan otot antara
Motion Aktif- selama 7 hari sebelum dan sesudah
Asistif : dengan latihan ROM aktif-
Spherical Grip perlakuan 2 asistif: spherical grip di
Terhadap kali sehari. RSUD Tugurejo
Peningkatan Semarang.
Kekuatan Otot
Ekstremitas Atas
Pada Pasien
Stroke Di RSUD
Tugurejo
Semarang
2 Widyawati Pengaruh Quasy Latihan active lower
(2008) Latihan Active experimental range of motion
Lower Range Of prepost test berpengaruh terhadap
Motion design kekuatan otot pada
Terhadap Tanda dengan teknik penderita DM tipe II
Dan Gejala consecutive dengan komplikasi
Neuropati sampling. mikrovaskuler.
Diabetikum
3 Ikrima (2008) Pengaruh Quasi Ada pengaruh ADL
Range Of Eksperimental pasien antara
Motion (ROM) dengan kelompok kontrol dan
Secara Dini metode post kelompok perlakuan.
Terhadap test control Artinya ROM
Kemampuan only design. diperlukan untuk
Activities Daily pemulihan kemampuan
Living (ADL) ADL pasien post
Pasien Post operasi fraktur femur.
Operasi Fraktur
Femur Di RSUI
Kustati
Surakarta
6
Desain
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
4 Fajar Yudha, Pengaruh Eksperimen Terdapat pengaruh
Gustop Range of Motion semu (quasy Range of Motion (ROM)
Amatiria (ROM) experiment) terhadap
(2014) Terhadap pre dan post kekuatan otot pasien
Kekuatan Otot design. pasca perawatan
Pasien Pasca stroke di unit
Perawatan rehabilitasi medik di
Stroke rumah sakit dr. H.
Abdoel Moeloek
propinsi Lampung.
5 Kun Ika Nur Pengaruh Pre Ada pengaruh
Rahayu (2015) Pemberian experimental pemberian latihan
Latihan Range dengan range of motion
Of Motion pendekatan terhadap kemampuan
(ROM) cross motorik pada pasien
Terhadap sectional. post sroke di RSUD
Kemampuan Gambiran Kediri 2014.
Motorik Pada
Pasien Post
Stroke Di RSUD
Gambiran
6 Elisa Ling Pengaruh Pra Terdapat pengaruh
Dinanti, Mugi Range Of experimental antara pemberian ROM
Hartoyo, Motion (ROM) dengan one pasif dengan
Wulandari M Pasif Terhadap group pre- peningkatan sudut
(2015) Peningkatan posttest rentang gerak
Sudut Rentang design. ekstremitas atas
Gerak pasien stroke.
Ekstremitas
Atas Pasien
Stroke Di RSUD
Tugurejo
Semarang
7
Desain
No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
Derison Latihan Range Pre Latihan range of
7 Marsinova Of Motion experimental motion (ROM) pasif
Bakara, Surani (ROM) Pasif dengan mempengaruhi
Warsito (2016) Terhadap rancangan rentang sendi pada
Rentang Sendi penelitian ekstremitas atas dan
Pasien Pasca menggunakan bawah pada pasien
Stroke one group stroke.
pretest-
posttest
design.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Pengetahuan
dimiliki manusia berupa mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Mayoritas ilmu
peristiwa yang pernah dialami secara sengaja maupun tidak sengaja dan hal
8
9
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang tahu tentang apa
penghitungan penelitian
10
satu struktur yang sama dan berkaitan satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari pemakaian kata kerja, sebagai contoh
dari berbagai formula yang telah ada. Contoh: dapat menyusun, dapat
terjadinya kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue, dan dapat
pengetahuan.
c. Berdasarkan pengalaman
masa lalu.
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi penelitian. Cara
biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara lisan ataupun
kesehatan.
bisa saja tidak dapat dibuktikan secara rasional dan empiris, namun sulit
2008).
ulama, orang yang dituakan, dan sebagainya. Apapun yang mereka katakan
benar atau salah, baik atau buruk, indah atau jelek, pada umumnya diikuti
telinga, hidung, lidah dan kulit, setiap orang bisa melihat secara langsung
Sumber keempat yaitu akal pikiran. Berbeda dengan panca indra, akal
pada hal-hal yang bersifat metafisis. Bila panca indra hanya mampu
menangkap hal-hal menurut sisi tertentu, yang satu persatu dan berubah-
ubah, maka akal pikiran justru mampu menangkap hal-hal yang metafisis,
spiritual, abstrak, universal, yang seragam dan bersifat tetap tetapi tidak
umum, objektif dan pasti, bersifat tetap tidak bisa berubah (Suhartono, 2008).
14
Sumber kelima yakni intuisi, sumber ini berupa gerak hati yang paling dalam
untuk berbuat atau tidak berbuat dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia
akal pikiran sehingga tidak bisa berlaku untuk umum hanya untuk personal
a. Pendididkan
b. Pekerjaan
c. Usia
semakin membaik dan luas (Budiman dan Agus, 2013). Namun pada
(Maryam, 2011).
a. Lingkungan
c. Sosial budaya
Menurut Arikunto (2006) yang dikutip darti Budiman dan Riyanto (2013)
Baik: nilainya 76%-100%, cukup nilainya 56%-75%, dan kurang nilainya <
ingin kita ukur dari responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui
atau yang ingin kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan pengetahuan
(Notoatmojo, 2003).
yaitu:
(Notoatmodjo, 2007).
dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagittal, frontal,
17
dan transversal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari
Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi
yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah (Potter & Perry, 2005).
(jari-jari tangan dan siku) dan hiperekstensi (pinggul). Pada potongan frontal,
gerakannya adalah abduksi dan adduksi (lengan dan tungkai) dan eversi dan
supinasi (tangan), rotasi internal dan eksternal (lutut), dan dorsifleksi dan
Kelainan tulang atau sendi, gangguan jantung berat, dan thrombus atau
Potter, 2005).
berlawanan dan lebih kuat atau dengan bantuan gaya dari luar, seperti
therapis, alat mekanis atau bagian tubuh pasien yang kuat sebagai
Lukman, 2009).
latihan yang dilakukan harus sesuai dengan kemampuan klien dan harus
Gerakan ROM bisa dilakukan pada leher, ekstremitas atas dan ekstremitas
Bagian Rentang
Tipe Sendi Tipe Gerakan Otot-otot Utama
Tubuh (Derajat)
Leher, Pivotal Fleksi: 45 Sternocleidomastoid
Spina (Putar) Menggerakkan 45 Trapezius
servikal dagu menempel 10 Trapezius
ke dada.
Ekstensi:
Mengembalikan
kepala ke posisi
tegak.
Hiperekstensi:
Menekuk
kepala ke
belakang
sejauh
mungkin.
Fleksi lateral:
Memiringkan 40-45 Sternocleidomastoid
kepala sejauh
mungkin ke
arah setiap
bahu.
Rotasi:
Memutar kepala 180 Sternocleidomastoid
sejauh mungkin Trapezius
dalam gerakan
sirkuler.
Tabel 2.2 Latihan Rentang Gerak (Perry & Potter, 2005) (lanjutan)
Bagian Rentang
Tipe Sendi Tipe Gerakan Otot-otot Utama
Tubuh (Derajat)
Hiperekstensi: bisep brakhii,
Menggerakkan deltoid,
lengan ke pektoralis mayor
belakang tubuh,
siku tetap lurus
Abduksi:
Menaikkan 180 Latissimus dorsi,
lengan ke posisi teres mayor,
samping di atas trisep brakhii
kepala dengan
telapak tangan
jauh dari 45-60 Latissimus dorsi,
kepala. teres mayor,
Adduksi: deltoid
Menurunkan
lengan ke
samping dan
menyilang 180
tubuh sejauh Deltoid,
mungkin. supraspinatus
Rotasi dalam:
Dengan siku
fleksi, memutar
bahu dengan
menggerakkan
lengan sampai 320
ibu jari Pektoralis mayor
menghadap ke
dalam dan ke
belakang.
Rotasi luar:
Dengan siku
fleksi, 90
Pektoralis
mayor,
latissimus dorsi,
teres mayor,
subskapularis
90 Infraspinatus,
22
Tabel 2.2 Latihan Rentang Gerak (Perry & Potter, 2005) (lanjutan)
Bagian Rentang
Tipe Sendi Tipe Gerakan Otot-otot Utama
Tubuh (Derajat)
menggerakan 360 terse mayor,
lengan sampai deltoid
ibu jari ke atas
dan samping
kepala.
Sirkumduksi:
Menggerakkan
lengan dengan Deltoid,
lingkaran penuh korakobrachialis,
(sirkunduksi latissimus dorsi,
adalah teres mayor
kombinasi
semua gerakan
sendi ball and
socket)
Siku Hinge Fleksi: 150 Bisep brachii,
Menekuk siku brakhialis
sehingga brakhioradialis
lengan bawah
bergerak ke
depan sendi
bahu dan
tangan sejajar
bahu.
Ekstensi: 150 Trisep brakhii
Meluruskan
siku dengan
menurunkan
tangan.
Lengan Pivotal Supinasi: 70-90 Supinator, bisep
bawah (Putar) Memutar brakhii
lengan bawah
dan tangan
sehingga
telapak tangan
menghadap ke
atas.
Pronasi: 70-90 Pronator teres,
Memutar pronator
lengan bawah quadratus
sehingga
telapak tangan
menghadap ke
bawah.
23
Tabel 2.2 Latihan Rentang Gerak (Perry & Potter, 2005) (lanjutan)
Bagian Rentang
Tipe Sendi Tipe Gerakan Otot-otot Utama
Tubuh (Derajat)
Pergelangan Kondiloid Fleksi: 80-90 Fleksor karpi,
tangan Menggerakkan ulnaris, fleksor
telapak tangan karpi radialis
ke sisi bagian
dalam lengan
bawah.
Ekstensi: 80-90 Ekstensor karpi
Menggerakkan ulnaris,
jari-jari ekstensor karpi
sehingga jari- radialis brevis,
jari, tangan, dan ekstensor karpi
lengan bawah radialis longus
berada dalam
arah yang
sama.
Hiperekstensi: 89-90 Ekstensor karpi
Membawa radialis brevis,
permukaan ekstensor karpi
tangan dorsal radialis longus,
ke belakang ekstensor karpi
sejauh radialis ulnaris
mungkin.
Abduksi (fleksi Sampai 30 Fleksor karpi
radial): radialis,
Menekuk ekstensor karpi
pergelangan radialis brevis,
tangan miring ekstensor karpi
(medial) ke ibu radialis longus
jari.
Adduksi (fleksi
ulnar): 30-50 Fleksor karpi
Menekuk ulnaris,
pergelangan ekstensor carpi
tangan miring ulnaris
(lateral) kea rah
lima jari.
Fleksi: 90 Lumbrikales,
Jari-jari Condyloid Membuat interosseus
tangan hinge genggaman volaris,
Ekstensi interosseus
Meluruskan jari- dorsalis
jari tangan.
Hiperekstensi: 90 Ekstensor digiti
quintiproprius,
24
Tabel 2.2 Latihan Rentang Gerak (Perry & Potter, 2005) (lanjutan)
Bagian Rentang
Tipe Sendi Tipe Gerakan Otot-otot Utama
Tubuh (Derajat)
Menggerakkan ekstensor
jari-jari tangan digitorum
ke belakang kommunis,
sejauh 30-60 ekstensor indicis
mungkin. proprius
Abduksi:
Merenggangkan
jari-jari tangan 30
yang satu Interosseus
dengan yang dorsalis
lain.
Adduksi:
Merapatkan 30
kembali jari-jari Interosseus
tangan. volaris
Ibu jari Pelana Fleksi: 90 Fleksor pollisis
Menggerakkan brevis
ibu jari
menyilang
permukaan
telapak tangan.
Ekstensi: Ekstensor
Menggerakkan 90 pollisis longus,
ibu jari lurus ekstensor
menjauh dari pollisis brevis
tangan.
Abduksi:
Menjauhkan ibu 30 Abduktor pollisis
jari ke samping brevis
(biasa dilakukan
ketika jari-jari
tangan abduksi
dan adduksi).
Adduksi:
Menggerakan 30 Adduktor pollisis
ibu jari ke obliquus,
depan tangan. adduktor pollisis
Oposisi: transversus
Menyentuhkan
ibu jari ke setiap Opponeus
jari-jari tangan pollisis,
pada tangan opponeus digiti
yang sama minimi
:
25
Tabel 2.2 Latihan Rentang Gerak (Perry & Potter, 2005) (lanjutan)
Bagian Rentang
Tipe Sendi Tipe Gerakan Otot-otot Utama
Tubuh (Derajat)
Pinggul Ball and Fleksi: 90-120 Psoas mayor,
socket Menggerakkan iliakus, iliopsoas,
tungkai ke Sartorius
depan dan
atas.
Ekstensi: Gluteus maksimus,
Menggerakkan 90-120 semitendinosus,
kembali ke semimembranosus
samping
tungkai yang
lain.
Hiperekstensi: Gluteus maksimus,
Menggerakkan 30-50 semitendinosus,
tungkai ke semimembranosus
belakang tubuh.
Abduksi: Gluteus medius,
Menggerakkan 30-50 gluteus minimus
tungkai ke
samping
menjauhi tubuh.
Adduksi: Adductor longus,
Menggerakan 30-50 adductor brevis,
tungkai kembali adductor magnus
ke posisi medial
dan melebihi
jika mungkin.
Rotasi dalam: Gluteus medius,
Memutar kaki 90 gluteus minimus,
dan tungkai ke tensor fasciae latae
arah tungkai
lain.
Rotasi luar: Obturatorius
Memutar kaki 90 internus,
dan tungkai obturatorius
menjauhi eksternus
tungkai lain.
Sirkumduksi: Psoas mayor,
Menggerakkan 120-130 gluteus maksimus,
tungkai gluteus medius,
melingkar. adductor magnus.
Lutut Hinge Fleksi: Bisep femoris,
Menggerakkan semitendonosus,
tumit ke arah semimembranosus,
belakang paha. Sartorius
Ekstensi:
Mengembalikan Rektus femoris,
26
Tabel 2.2 Latihan Rentang Gerak (Perry & Potter, 2005) (lanjutan)
Bagian Rentang
Tipe Sendi Tipe Gerakan Otot-otot Utama
Tubuh (Derajat)
tungkai ke lantai vastus lateralis,
vastus medialis,
Mata kaki Hinge Dorsofleksi: vastus intermedius
Menggerakkan 20-30
kaki sehingga Tibialis anterior
jari-jari kaki
menekuk ke
atas.
Plantarfleksi:
Menggerakkan 45-50
kaki sehingga Gastroknemus,
jari-jari kaki soleus
menekuk ke
bawah.
Kaki Gliding Inversi: 10 atau Tibialis anterior,
Memutar telapak kurang tibialis posterior
kaki ke samping
dalam (medial).
Eversi: 10 atau
Memutar telapak kurang Peroneus longus,
kaki ke samping peroneus brevis
luar (lateral)
Jar-jari kaki Condyloid Fleksi: 30-60 Fleksor digitorum,
Melengkungkan lumbrikalis pedis,
jari-jari kaki ke fleksor hallusis
bawah. brevis
Ekstensi: 30-60 Ekstensor digitorum
Meluruskan jari- longus, ekstensor
jari kaki. digitorum brevis,
Abduksi: 15 atau ekstensor hallusis
Merenggangkan kurang longus
jari-jari kaki satu Abductor hallusis,
dengan yang interosseus dorsalis
lain.
Adduksi: 15 atau Adductor hallusis,
Merapatkan kurang interosseus plantaris
kembali
bersama-sama.
BAB 3 LANDASAN TEORI
ataupun pasif (Potter & Perry, 2005). Pengetahuan dan kemampuan perawat
itu sendiri dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal itu terbagi menjadi pendidikan, usia, pekerjaan dan informasi.
kesadaran (misal: stroke), kelemahan otot, fase rehabilitasi fisik dan bedrest
(tirah baring) lama. Sedangkan kontra indikasi latihan Range Of Motion (ROM)
meliputi kelainan tulang atau sendi, gangguan jantung berat dan trombus atau
Range of Motion (ROM) sendiri terbagi menjadi dua, yaitu ROM aktif dan ROM
pergerakan yang dilakukan dengan bantuan orang lain, perawat atau alat
bantu. Dalam penelitian ini calon peneliti ingin meneliti pengetahuan dan
27
28
Pengetahuan
Dilakukan sedang
Aktif
Range of cukup
Motion
(ROM) Pasif Tidak
Dilakukan
Indikasi ROM:
a. Penurunan tingkat kesadaran
(misal: stroke)
b. Kelemahan otot
c. Fase rehabilitasi fisik
d. Bedrest (tirah baring) lama
Kontraindikasi ROM:
a. Kelainan tulang atau sendi
b. Gangguan jantung berat
c. Trombus atau emboli pada
pembuluh darah
Keterangan :
bebas dan terikat hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2009).
4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah perawat yang ada di ruang rawat inap
(penyakit dalam dan bedah) RSUD Datu Sanggul Rantau yang berjumlah 34
orang.
4.2.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada, berdasarkan
jumlah populasi di ruang rawat inap (penyakit dalam dan bedah) RSUD Datu
penelitian ini adalah total sampling yaitu cara pengambilan sampel secara
keseluruhan.
kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti, yang sebelumnya dilakukan dulu
uji validitas di RSUD yang sama tipenya dengan RSUD tempat penelitian
dilakukan yakni RSUD H.Damanhuri Barabai dari tanggal 24 agustus s/d 31
0,361 serta reliabel karena nilai nya tidak melebihi cronbach alfa = 0,781.
sendiri berisi macam macam gerakan Range of Motion (ROM) yang diambil
(Hidayat, 2009).
Tabel 4. 5 Definisi Operasional
4.6.1 Rekomendasi izin penelitian dari Unit Pelayanan Karya Tulis Ilmiah (UP
KTI) FK UNLAM.
4.6.5 Setelah didapatkan izin uji validitas dari RSUD H. Damanhuri Barabai,
maka diminta izin oleh peneliti kepada kepala ruangan yang dilakukan uji
validitas.
4.6.6 Ditentukan responden yang bersedia dan dijelaskan pada responden
validitas.
4.6.7 Izin pengambilan data penelitian diajukan oleh peneliti ke RSUD Datu
Sanggul Rantau.
4.6.8 Setelah didapatkan izin dari RSUD Datu Sanggul Rantau, maka diminta izin
oleh peneliti kepada setiap kepala ruangan rawat inap RSUD Datu Sanggul
Rantau.
September 2018 s/d 30 September 2018. Dengan alasan karena di tempat ini
34
Pada tabel 5.1 usia perawat di RSUD Datu Sanggul Rantau terbanyak
RSUD Datu Sanggul Rantau terbanyak pada masa kerja >5 tahun
orang (61,8%).
5.2 Pengetahuan
35
sebanyak 25 orang (73,5%) yang berpengetahuan baik yaitu mengetahui
36
BAB 6 PEMBAHASAN
Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa usia perawat di RSUD Datu Sanggul
(82,4%). Di rentang usia ini seseorang akan memiliki pola tangkap dan
daya pikir yang baik sehingga pengetahuan yang dimilikinya juga akan
semakin membaik. Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa usia perawat di
RSUD Datu Sanggul yang berada di rentang usia 26 s/d 35 tahun sebanyak
sangat jarang dijumpai perawat berusia di atas >65 tahun berada di ruang
Menurut Verner dan Davison dan Maulana (2007) yang menyatakan bahwa
ada 6 faktor fisik yang dapat menghambat proses belajar pada orang
36
(Depkes RI) tahun 2009 usia diklasifikasikan dalam 6 tingkatan yaitu usia
17 s/d 25 tahun, usia 26 s/d 35 tahun, usia 36 s/d 45 tahun, usia 46 s/d 55
tahun, usia 56 s/d 65 tahun dan usia > 65 tahun. Usia dapat mempengaruhi
daya tangkap dan pola pikir individu. Semakin bertambah usia seseorang
Agus, 2013). Namun pada masa lansia usia > 65 tahun akan mengalami
Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pendidikan perawat terbanyak yang
sebanyak 18 orang (52,9%). Hal ini juga ditemukan dari observasi pada
penelitian ini yang lebih dari 50% perawat di RSUD Datu Sanggul Rantau
sudah mencapai gelar S1 Keperawatan dan Ners dan tidak ada lagi yang
Hal ini sesuai dengan teori yang ada yang mengatakan bahwa pendidikan
37
perawat DIII Keperawatan mau mengikuti Pendidikan dan pelatihan untuk
kebahagiaan. Menurut Budiman dan Agus (2013) salah satu faktor yang
semua hal yang belum diketahui atau dipahami. Semakin tinggi pendidikan
individu, maka semakin mudah juga mereka untuk menerima informasi dan
38
diperolehnya (Notoatmodjo, 2009). Pendidikan tidak saja didapatkan dari
pendidikan formal tetapi bisa juga dari informal dan non formal seperti
DIII, DIV dan S1 Keperawatan dan Ners. Oleh karenanya peneliti sangat
Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa masa kerja perawat di RSUD Datu
Sanggul Rantau terbanyak pada masa kerja >5 tahun sebanyak 23 orang
(67,6%). Dalam konteks ini bisa dijelaskan bahwa jangka waktu dalam
bekerja juga sangat berpengaruh, karena dari bekerja individu bisa atau
maupun negatif, inilah yang terjadi dan diperoleh dari intensitas atau waktu
kita bekerja. Seperti kata pepatah yang berbunyi, pengalaman adalah guru
39
yang baik, dan pengalaman tidak didapatkan dengan berdiam diri, tentunya
pendek berbeda dengan intensitas yang bekerja lebih lama. Hal ini juga
tergambar dalam penelitian ini yang menjawab kuisioner dengan nilai baik
dengan jangka waktu 5 tahun keatas. Akan tetapi pada penelitian ini
semakin banyak yang pekerja itu lakukan maka informasi yang pekerja itu
didapat. Hal ini membuktikan bahwa semakin lama masa kerja seseorang
Hal ini juga sesuai dengan teori yang ada yang mengatakan bahwa
pengetahuan itu tidak didapatkan dari pendidikan saja tetapi juga dari
40
pengalaman seseorang. WHO juga mengatakan bahwa pengetahuan
diperoleh dari setiap elemen system tersebut menjadi bentuk yang mudah
Dalam penelitian ini pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pengetahuan
41
menurut peneliti perawat di RSUD Datu Sanggul Rantau tingkatan
sebesar 52,9% (18 orang) dan selama masa pendidikan di kampus maupun
pengetahuan keluarga baik sebesar 48,9% (22 orang), hal ini dapat diambil
hasil dari penjelasan perawat kepada keluarga dan ini membuktikan bahwa
42
Pengukuran tingkat pengetahuan dapat dilakukan dengan metode
pengisian angket yang menanyakan isi materi yang ingin kita ukur dari
responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau yang ingin
RSUD Datu Sanggul Rantau telah bekerja lebih dari 5 tahun yakni 23 orang
kebanyakan responden telah bekerja lebih dari 5 tahun yakni sebesar 76%
35 tahun sebesar 82,4% (28 orang) dimana rentang usia ini masih sangat
mau menerima segala hal yang baru mengenai ROM dan melaksanakan
secara tidak langsung berkaitan dengan usia dan pendidikan perawat itu
ini ditekankan pada stamina, keterampilan dan kekuatan yang secara tidak
43
langsung berkaitan dengan usia perawat. Berdasarkan penelitian yang
usia ini seseorang sudah matang dalam berpikir dan menalar untuk
sambil bekerja, jadi peneliti mencari waktu yang tepat untuk melakukan
menyelesaikan pekerjaannya
44
BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
(61,8%).
rawat inap RSUD Datu Sanggul Rantau adalah baik sebanyak 25 orang
(73,5%).
7.1.3 Kemampuan Range of Motion (ROM) oleh perawat pada pasien di RSUD
7.2 Saran
44
7.2.3 Bagi Rumah sakit
yang memerlukan latihan rantang gerak atau Range of Motion (ROM) baik
45
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bakara, Derison Marsinova, et al. 2016. Latihan range of motion (ROM) pasif
terhadap rentang gerak sendi pasien pasca stroke. Idea Nursing Journal;
Vol. VII No.2: Hal. 12-18.
Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Dinanti, Elisa Ling, et al. 2015. Pengaruh range of motion (ROM) pasif terhadap
peningkatan sudut rentang gerak ekstremitas atas pasien stroke di RSUD
Tugurejo Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK); Vol.
5 No. 3: Hal. 1-8.
Hidayat AAA. 2009. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data.
Jakarta: Salemba Medika.
Lestari, Yunanik Esmi Dwi. 2014. Pengaruh ROM exercise dini pada pasien post
operasi fraktur ekstremitas bawah (fraktur femur dan fraktur cruris) tehadap
lama hari rawat di ruang bedah RSUD Gambiran Kota Kediri. Jurnal Ilmu
Kesehatan; Vol.3 No.1: Hal. 34-40.
Lukman dan Nurna Ningsih. 2009. Asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem musculoskeletal. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmojo S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni Jakarta: Rineka Cipta.
Nurbaeni, Judi, et al. 2010. Latihan ROM lengan meningkatkan kekuatan otot pada
pasien pasca stroke. Jurnal Ners; Vol.5 No.1: Hal.15-20.
Potter & Perry. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses dan
praktik edisi 4. Jakarta: EGC.
Purwanti, Ririn dan Wahyu Purwaningsih. 2013. Pengaruh latihan range of motion
(ROM) aktif terhadap kekuatan otot pada pasien post operasi fraktur
humerus di RSUD Dr. Moewardi. GASTER; Vo.10 No.2: Hal. 42- 52.
Rahayu, Kun Ika Nur. 2015. Pengaruh pemberian latihan range of motion (ROM)
terhadap kemampuan motorik pada pasien post stroke di RSUD Gambiran.
Jurnal Keperawatan: Vol. 6 No. 2 Hal. 102-107.
Smeltzer SC, Bare BG 2002. Buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner &
Suddarth volume 3 edisi 8. Jakarta: EGC.
Wawan, A dan Dewi M. 2010. Teori & pengukuran: Pengetahuan, sikap dan
perilaku manusia dilengkapi contoh kuesioner. Yogyakarta: Nuha Medika.
Yudha, Fajar, et al. 2014. Pengaruh range of motion (ROM) terhadap kekuatan
otot pasien pasca perawatan stroke. Jurnal Keperawatan; Volume X No. 2:
Hal. 203-208.
Lavernia, Carlos, MD, et al. 2008. Accuracy of Knee Range of Motion Assessment
After Total Knee Arthroplasty. The Journal of Arthroplasty Vol. 23 No. 6
Suppl. 1
BIODATA PENELITI
Nama : Mahraini
Jenis kelamin : Laki Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Tapin, 04 Februari 1981
Alamat Rumah : Komplek Haur Kuning Permai Rt 10
Rw 03 Kelurahan Rangda
Malingkung Kecamatan Tapin Utara
Kabupaten Tapin Kalimantan
Selatan 71114
No Hp : 082154646996
Untuk maksud saya di atas, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden
dalam penelitian tersebut. Adapun hal-hal yang perlu Bapak/Ibu ketahui adalah:
1. Identitas Bapak/Ibu akan dirahasiakan sepenuhnya oleh peneliti dan hanya
data yang Bapak/Ibu isikan yang akan digunakan demi kepentingan
penelitian.
2. Penelitian ini tidak memungut biaya apapun dari Bapak/Ibu.
3. Kerahasiaan informasi yang diberikan Bapak/Ibu dijamin oleh peneliti karena
hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil
penelitian.
4. Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden, silakan menandatangani
lembar persetujuan dan mengisi kuesioner yang telah saya siapkan dan jika
keberatan, Bapak/Ibu tidak akan dipaksa menjadi responden dalam
penelitian ini.
Demikian surat permohonan ini saya buat. Atas perhatian dan partisipasi
Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Mahraini
NIM.1710913410013
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Analisis Pengetahuan Perawat untuk Melakukan Range of Motion (ROM) di
RSUD Datu Sanggul Rantau
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa telah mendapatkan
informasi tentang rencana penelitian dan bersedia menjadi responden penelitian
yang dilakukan oleh Mahraini, mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas
Lambung Mangkurat yang berjudul Analisis Pengetahuan Perawat untuk
Melakukan Range of Motion (ROM) di RSUD Datu Sanggul Rantau.
Persetujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan dari siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tanggal penelitian:
Kode responden:
Peneliti :
Tanda tangan :
Tanda tangan :
KUESIONER PENELITIAN
Analisis Pengetahuan Perawat untuk Melakukan Range of Motion (ROM) di
RSUD Datu Sanggul Rantau
No responden :
Usia :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Lama bekerja/ruangan :
Budaya / suku :
Pelatihan
Lainnya
d. Klien
a. Leher
b. Ekstremitas atas
c. Ekstremitas bawah
a. Fleksi
b. Rotasi
c. Sirkumduksi
d. Aerobik
a. Fleksi
b. Ekstensi
c. Rotasi
d. Endorotasi
a. Eksorotasi
b. Endorotasi
c. Rotasi
d. Sirkumduksi
a. Sendi
b. Tulang
11. Alat yang digunakan untuk tindakan Range of Motion (ROM) adalah
a. Tensimeter
b. Goniometer
c. Anemometer
d. Dinamometer
Penilaian
PELAKSANAAN
LEHER DAN TULANG BELAKANG
1 Menggerakkan sendi tulang belakang
Fleksi (anterfleksi)
Ekstensi (retrofleksi)
Rotasi
2 Menggerakkan sendi leher
Fleksi (anterfleksi)
Ekstensi (retrofleksi)
Rotasi
EKSTREMITAS ATAS
3 Menggerakkan sendi bahu
Abduksi bebas
Abduksi terfiksasi
Adduksi
Fleksi (antefleksi)
Ekstensi (retrofleksi)
Eksorotasi
Endorotasi
4 Menggerakkan sendi siku
Fleksi
Ekstensi
Pronasi
Supinasi
5 Menggerakkan sendi pergelangan tangan
Fleksi (palmofleksi)
Ekstensi (dorsoflekai)
Deviasi radial
Deviasi ulnar
6 Menggerakkan sendi jari I
Ekstensi sendi metakarpofalang
Fleksi sendi metakarpofalang
Ekstensi sendi interfalang
Fleksi sendi interfalang
Abduksi
Adduksi
Retroversi
7 Menggerakkan jari II – V
Fleksi sendi metakarpofalang
Ekstensi sendi metakarpofalang
Fleksi sendi interfalang proksimal dan
distal
Ekstensi sendi interfalang proksimal dan
distal
Abduksi
Adduksi
EKSRTEMITAS BAWAH
8 Menggerakkan sendi panggul
Fleksi
Ekstensi
Endorotasi
Eksorotasi
Abduksi
Adduksi
9 Menggerakkan sendo lutut
Fleksi
Ekstensi
Eksorotasi
Endorotasi
10 Menggerakkan sendi kaki
Fleksi (dorsofleksi)
Ekstensi (plantar fleksi)
Inversi
Eksversi
PENUTUP
1 Mencatat tindakan yang dilakukan, hasil serta
respon klien pada lembar catatan klien
2 Mencatat tanggal dan waktu melakukan tindakan,
nama perawat yang melakukan dan
membubuhkan tanda tangan atau paraf pada
lembar catatan klien
3 Mengucapkan salam dan meninggalkan ruangan
Keterangan:
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan tapi tidak sempurna
2 = dilakukan dengan sempurna
Nilai Batas Lulus 75%
No responden :
Usia :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Lama bekerja/ruangan :
Budaya / suku :
Pelatihan
Lainnya
d. Klien
a. Leher
b. Ekstremitas atas
c. Ekstremitas bawah
a. Fleksi
b. Rotasi
c. Sirkumduksi
d. Aerobik
a. Fleksi
b. Ekstensi
c. Rotasi
d. Endorotasi
a. Eksorotasi
b. Endorotasi
c. Rotasi
d. Sirkumduksi
a. Sendi
b. Tulang
11. Alat yang digunakan untuk tindakan Range of Motion (ROM) adalah
a. Tensimeter
b. Goniometer
c. Anemometer
d. Dinamometer
Penilaian
.781 11
Item-Total Statistics
Quest1 Quest2 Quest3 Quest4 Quest5 Quest6 Quest7 Quest8 Quest9 Quest10 Quest11 totalscore
Quest1 Pearson Correlation 1 .328 .338 .365* .143 .297 .055 .039 .059 .102 -.066 .488**
Sig. (2-tailed) .077 .068 .047 .451 .111 .772 .837 .758 .591 .730 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Quest2 Pearson Correlation .328 1 .286 .225 .156 .047 .047 -.050 -.075 .130 .000 .395*
Sig. (2-tailed) .077 .125 .232 .411 .804 .806 .794 .695 .494 1.000 .031
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Quest3 Pearson Correlation .338 .286 1 -.039 .250 .059 .392* .297 .188 .253 .395* .582**
Sig. (2-tailed) .068 .125 .839 .183 .755 .032 .112 .319 .177 .031 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Quest4 Pearson Correlation .365* .225 -.039 1 .182 .242 .088 .107 .060 .280 .195 .442*
Sig. (2-tailed) .047 .232 .839 .336 .198 .642 .572 .751 .133 .302 .014
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Quest5 Pearson Correlation .143 .156 .250 .182 1 .259 .265 .298 .385* .588** .564** .642**
Sig. (2-tailed) .451 .411 .183 .336 .167 .158 .110 .036 .001 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Quest6 Pearson Correlation .297 .047 .059 .242 .259 1 .483** .248 .372* .280 -.101 .528**
Sig. (2-tailed) .111 .804 .755 .198 .167 .007 .186 .043 .134 .596 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Quest7 Pearson Correlation .055 .047 .392* .088 .265 .483** 1 .683** .325 .273 .179 .625**
Sig. (2-tailed) .772 .806 .032 .642 .158 .007 .000 .080 .145 .343 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Quest8 Pearson Correlation .039 -.050 .297 .107 .298 .248 .683** 1 .429* .435* .319 .603**
Sig. (2-tailed) .837 .794 .112 .572 .110 .186 .000 .018 .016 .086 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Quest9 Pearson Correlation .059 -.075 .188 .060 .385* .372* .325 .429* 1 .808** .445* .582**
Sig. (2-tailed) .758 .695 .319 .751 .036 .043 .080 .018 .000 .014 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Quest10 Pearson Correlation .102 .130 .253 .280 .588** .280 .273 .435* .808** 1 .688** .725**
Sig. (2-tailed) .591 .494 .177 .133 .001 .134 .145 .016 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Quest11 Pearson Correlation -.066 .000 .395* .195 .564** -.101 .179 .319 .445* .688** 1 .535**
Sig. (2-tailed) .730 1.000 .031 .302 .001 .596 .343 .086 .014 .000 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
totalscore Pearson Correlation .488** .395* .582** .442* .642** .528** .625** .603** .582** .725** .535** 1
Sig. (2-tailed) .006 .031 .001 .014 .000 .003 .000 .000 .001 .000 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
N Valid 34 34 34 34 34 34
Missing 0 0 0 0 0 0
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan_
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
umur
N Valid 34
Missing 0
Mean 30.47
Median 28.00
Mode 26
Pengetahuan
N Valid 34
Missing 0
Mean 87.7018
Median 90.9100
Mode 100.00