Saya menyatakan bahwa Karya Ilmiah Akhir Ners dengan judul “Efektivitas Metode
Tim Pelayanan Asuhan Keperawatan Di Ruang Perawatan Rsud Otanaha Kota
Gorontalo” adalah karya saya dibawah arahan dari komisi pembimbing. Karya Ilmiah
Akhir Ners ini belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun dan bebas dari unsur plagiat. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir Karya Ilmiah Akhir
Ners ini. Apabila dikemudian hari ditemukan unsur-unsur plagiat maka saya bersedia
menerima sangsi hukuman dari akademik sesuai ketentuan yang berlaku.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..........................................ii
PENGESAHAN PEMBIMBING ...............................................................iii
PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ........................................................iv
KATA PENGANTAR ..............................................................................vi
DAFTAR ISI ............................................................................................ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................xiii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah................................................................1
1.2.Rumusan Masalah .......................................................................5
1.3.Tujuan Penelitian ..........................................................................5
1.4.1Tujuan Umum .....................................................................5
1.4.2Tujuan Khusus ....................................................................5
1.4.Manfaat Penelitian.........................................................................5
1.4.1 Manfaat teoritis...................................................................5
1.4.2 Manfaat Praktis....................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Anggota Tim
Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim. Ketua tim
membantu anggotanya untuk memahami dan melakukan tugas sesuai dengan
kemampuan mereka
4. Kepala Ruangan
Peran kepala ruangan penting dalam metode tim, menurut (Adriani et al.,
2021) metode tim akan berhasil baik, apabila didukung oleh kepala ruangan.
Untuk itu, kepala ruangan diharapkan telah:
a) Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
b) Membantu staf menetapkan sasaran dari unit/ruangan
c) Memberi kesempatan kepada ketua tim untuk pengembangan
kepemimpinan
d) Mengorentasikan tenaga yang baru tentang fungsi metode tim keperaawatan
e) Menjadi narasumber bagi ketua tim
f) Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui riset keperawatan
g) Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka.
1) Melalui Komunikasi
Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim
maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien
2) Melalui Supervisi
supervisi dapat dilakukan dengan cara:
a) Pengawasan langsung melalui inspeksi mengamati sendiri atau
melalui laporan secara lisan dan memperbaiki atau mengawasi
kelemahan-kelemahan yang ada saat itu juga
b) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim
membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang
dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan atau
didokumentasikan Selain itu mendengar laporan ketua tim tentang
pelaksanaan tugas
c) Evaluasi yaitu mengevaluasi upaya pelaksanaan dan
membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun
bersama ketua tim
d) Audit keperawatan.
2.1.7 Kelebihan Metode Tim
1. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif dan holistik
2. Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
3. Konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim,
cara ini efektif untuk belajar
4. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
5. Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda
dengan aman dan efektif
6. Peningkatan kerjasama dan komunikasi di antara anggota tim
menghasilkan sikap moral yang tinggi, memperbaiki fungsi staf secara
keseluruhan, memberikan anggota tim perasaan bahwa ia mempunyai
kontribusi terhadap hasil asuhan keperawatan yang diberika
7. Menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapat dipertanggung
jawabkan
8. Metode ini memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama
bertugas
9. Memberikan kepuasan pada pasien & perawat
10. Produktif karena kerjasama, komunikasi dan moral
ْ ُاِنْ اَحْ َس ْن ُت ْم اَحْ َس ْن ُت ْم اِل َ ْنفُسِ ُك ْم َۗواِنْ اَ َسْأ ُت ْم َفلَ َه ۗا َفا َِذا َج ۤا َء َوعْ ُد ااْل ٰ خ َِر ِة لِ َي ٗۤســُٔ ْوا و
جُو َه ُك ْم َولِ َي ْـد ُخلُوا
ْْال َمسْ ِج َد َك َما َد َخلُ ْوهُ اَ َّو َل مَرَّ ٍة وَّ لِ ُي َت ِّبر ُْوا َما َعلَ ْوا َت ْت ِبي
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri
dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,
6) Nama : N.R.A
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Lama Kerja : 4 Tahun
Jabatan : Perawat Pelaksana
NO JAWABAN
PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. Setiap anggota kelompok mempunyai √
kontribusi dalam merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan
2. Menerima Saran Yang Di Sampaikan Demi √
Kerberhasilan Metode Tim
3. Proses keperawatan dilakukan oleh √
sekelompok perawat terhadap sekelompok
pasien di ruangan perawatan
4. Tim mempunyai beberapa elemen yang di √
perlukan untuk pelaksanaan perawatan tim
secara efektif dan efisien
5. Pemimpin berpengaruh pada kegiatan √
kelompok dalam menjalankan metode tim
6. Komunikasi di perlukan dalam √
menjalankan pekerjaan tim
7. Komunikasi dalam praktik perawatan √
merupakan unsur utama melaksanakan
asuhan keperawatan
8. Koordinasi berpengaruh terhadap kerja √
sama antara anggota tim dalam
memberikan asuhan keperawatan
9. Koordinasi berpengaruh terhadap √
efektivitas dan efisiensi pemberian asuhan
keperawatan
10. Tempat/ kamar pasien, tingakat penyakit √
pasien, jenis penyakit pasien dan jumlah
pasien berpengaruh terhadap pembaian
tugas dalam tim keperawatan
11. Ketua tim, komunikasi dan anggota tim √
adalah konsep dalam pelaksaan metode
tim
12. Tim keperawatan harus memiliki prinsif- √
prinsif tim
13. Perawat memiliki tanggung jawat dalam √
metode tim
7) Nama : N.H
Umur : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Lama Kerja : 5 Tahun
Jabatan : Perawat Pelaksana
NO JAWABAN
PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. Setiap anggota kelompok mempunyai √
kontribusi dalam merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan
2. Menerima Saran Yang Di Sampaikan Demi √
Kerberhasilan Metode Tim
3. Proses keperawatan dilakukan oleh √
sekelompok perawat terhadap sekelompok
pasien di ruangan perawatan
4. Tim mempunyai beberapa elemen yang di √
perlukan untuk pelaksanaan perawatan tim
secara efektif dan efisien
5. Pemimpin berpengaruh pada kegiatan √
kelompok dalam menjalankan metode tim
6. Komunikasi di perlukan dalam √
menjalankan pekerjaan tim
7. Komunikasi dalam praktik perawatan √
merupakan unsur utama melaksanakan
asuhan keperawatan
8. Koordinasi berpengaruh terhadap kerja √
sama antara anggota tim dalam
memberikan asuhan keperawatan
9. Koordinasi berpengaruh terhadap √
efektivitas dan efisiensi pemberian asuhan
keperawatan
10. Tempat/ kamar pasien, tingakat penyakit √
pasien, jenis penyakit pasien dan jumlah
pasien berpengaruh terhadap pembaian
tugas dalam tim keperawatan
11. Ketua tim, komunikasi dan anggota tim √
adalah konsep dalam pelaksaan metode
tim
12. Tim keperawatan harus memiliki prinsif- √
prinsif tim
13. Perawat memiliki tanggung jawat dalam √
metode tim
8) Nama : R.M
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Lama Kerja : 6 Tahun
Jabatan : Perawat Pelaksana
NO JAWABAN
PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. Setiap anggota kelompok mempunyai √
kontribusi dalam merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan
2. Menerima Saran Yang Di Sampaikan √
Demi Kerberhasilan Metode Tim
3. Proses keperawatan dilakukan oleh √
sekelompok perawat terhadap
sekelompok pasien di ruangan perawatan
4. Tim mempunyai beberapa elemen yang √
di perlukan untuk pelaksanaan perawatan
tim secara efektif dan efisien
5. Pemimpin berpengaruh pada kegiatan √
kelompok dalam menjalankan metode tim
6. Komunikasi di perlukan dalam √
menjalankan pekerjaan tim
7. Komunikasi dalam praktik perawatan √
merupakan unsur utama melaksanakan
asuhan keperawatan
8. Koordinasi berpengaruh terhadap kerja √
sama antara anggota tim dalam
memberikan asuhan keperawatan
9. Koordinasi berpengaruh terhadap √
efektivitas dan efisiensi pemberian
asuhan keperawatan
10. Tempat/ kamar pasien, tingakat penyakit √
pasien, jenis penyakit pasien dan jumlah
pasien berpengaruh terhadap pembaian
tugas dalam tim keperawatan
11. Ketua tim, komunikasi dan anggota tim √
adalah konsep dalam pelaksaan metode
tim
12. Tim keperawatan harus memiliki prinsif- √
prinsif tim
13. Perawat memiliki tanggung jawat dalam √
metode tim
9) Nama : M.L
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Lama Kerja : 6 tahun
Jabatan : Perawat Pelaksana
NO JAWABAN
PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. Setiap anggota kelompok mempunyai √
kontribusi dalam merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan
2. Menerima Saran Yang Di Sampaikan Demi √
Kerberhasilan Metode Tim
3. Proses keperawatan dilakukan oleh √
sekelompok perawat terhadap sekelompok
pasien di ruangan perawatan
4. Tim mempunyai beberapa elemen yang di √
perlukan untuk pelaksanaan perawatan tim
secara efektif dan efisien
5. Pemimpin berpengaruh pada kegiatan √
kelompok dalam menjalankan metode tim
6. Komunikasi di perlukan dalam √
menjalankan pekerjaan tim
7. Komunikasi dalam praktik perawatan √
merupakan unsur utama melaksanakan
asuhan keperawatan
8. Koordinasi berpengaruh terhadap kerja √
sama antara anggota tim dalam
memberikan asuhan keperawatan
9. Koordinasi berpengaruh terhadap √
efektivitas dan efisiensi pemberian asuhan
keperawatan
10. Tempat/ kamar pasien, tingakat penyakit √
pasien, jenis penyakit pasien dan jumlah
pasien berpengaruh terhadap pembaian
tugas dalam tim keperawatan
11. Ketua tim, komunikasi dan anggota tim √
adalah konsep dalam pelaksaan metode
tim
12. Tim keperawatan harus memiliki prinsif- √
prinsif tim
13. Perawat memiliki tanggung jawat dalam √
metode tim
Dari hasil tabel observasi di atas di dapatkan hasil dalam pelayanan asuhan
keperawatan sudah memenuhi SOAP yang ada di ruang perawatan RSUD otanaha
dimana dalam buku status sudah ada identitas, diagnosa, intervensi, implemtasi, dan
evaluasi.
3.1.4 Gambaran Umum Rumah Sakit Dan Ruang Praktek
a. Sejarah Singkat
Keberadaan RSUD Otanaha Kota Gorontalo merupakan RSUD milik
pemerintah Kota Gorontalo yang merupakan pengembangan dari Puskesmas
perawatan Pilolodaa yang dibangun pada tahun 1970 dengan namabalai
Pengobatan Potanga yang menempati salah satu ruangan Kantor Camat Kota
Barat, pada tahun 1975 dengan berbagai upaya dari segenapun surpemerintah dan
masyarakat serta biaya suwadaya masyarakat maka penambahan ruangan dengan
bertambah fungsinya menjadi Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA). Pada tahun
1990 beralih menjadi Puskesmas Pilolodaa dengan rawat inap Kotamadya
Gorontalo. Rumah Sakit Umum Daerah Otanaha diresmikan oleh Walikota
Gorontalo pada tanggal 19 Maret 2010 dengan jumlah pegawai 79 orang yang
terdiri dari pejabat structural 4 (empat) orang dan fungsional serta staf administrasi
79 orang, jumlah tempat tidur pasien 35 TT.
Dengan semakin meningkatnya kegiatan dan tuntutan kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan, maka mulai diupayakan adanya gedung rumah
sakit yang representative berlokasi dikecamatan kota barat + 1 KM dari tempat
semula. Pada tahun 2013 secara berangsur-angsur kegiatan pelayanan rumah sakit
Otanaha pindah keeks gedung dinas social Provinsi Gorontalo yang bertempat di
kelurahan Buladu KecamatanKota Barat yang diresmikan pemakaianya oleh
Walikota Gorontalo pada tanggal 14 Januari 2013. Selanjutnya pada tanggal 13
februari 2013 Instalasi Rawat Darurat diresmikan oleh Walikota Gorontalo. Adapun
jumlah tempat tidur pasien 35 TT, dengan pembagian ruang terdiri dari Rawat jalan
yang terbagi (poli umum,poli bedah, poli anak, poli gigi, poli kebidanan) Rawat Inap
terdiri dari (perawatan bedah, anak, perawatan interna dan kebidanan) serta ruang
apotik, laboratorium, instalasi gizi dan administrasi. Selanjutnya pada bulan
desember 2013 bertambah ruang rawat inap kelas III untuk anak dengan jumlah
tempat tidur 15TT. Dengan berpindahnya kegiatan RSUD Otanaha ke lokasi yang
baru,maka perkembangan dan kemajuan yang dialami RSUD Otanaha semakin
meningkat seiring dengan perkembangannya melalui pembangunan gedung-
gedung baru dan penambahan sumber daya manusia dalam rangka memenuhi
standar rumah sakit menuju akreditas. Perkembangan ini dapat dilihat dimana pada
bulan desember 2013 dibangun fasilitas Instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
untuk layanan 120 TT, bulan oktober 2014 dibangun unit transfusi darah, ICCU dan
ruang perawatan IV Kelas III yang diresmikan oleh Walikota Gorontalo pada bulan
Januari 2015. Selanjutnya tahun 2015 mulai dirintis pembangunan ruang Radiologi
dengan luas bangunan 13x14,5M2, pembangunan gedung VIP dan penambahan
selasar yang menjadi penghubung antargedung. Untuk Tahun 2016 dibangun ruang
interna kelas I & II sebanyak 7kamar, ruang kebidanan, ruang bedah kelasI, II, III
sertaruang operasidan penambahan ruang VIP sebanyak 8 Kamar. Yang
kesemuanya akan diresmikan pada Tahun 2017 oleh Bapak Walikota Gorontalo.
Pada Juli 2017 ruang kebidanan sudah dapat difungsikan yang terdiridari ruang
bersalin dengan 5 TT ,Gynekologi 1 TT dan ruang nifas dengan12 TT. RSUD
Otanaha mendapatkan alokasi anggaran dari dana alokasiumum (bantuan Provinsi)
dengan pembangunan ruang central opname dan ruang poliklinik/rawat jalan, yang
kesemua ruangan tersebut akan diresmikan pada akhir Tahun 2017 oleh Bapak
Walikota Gorontalo serta akan difungsikan pada awal Tahun 2018. Pada Tahun
2018 RSUD Otanaha Kota Gorontalo melaksanakan pembangunan kamar jenazah
dan Ruang Central Steril Suplly Department (CSSD).
b. Struktur Organisasi Rumah Sakit
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
dr. Grace Tumewu
INSTANSI
Misi
1. Melaksanakan Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Medik dan
pelayanan penunjang medik yang Bermutu, Efisien yang
berorientasi pada keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.
2. Mengembangkan kemampuan pelayanan dengan kemampuan
pengelolaan lingkungan yang sehat dan produktif
3. Mengelola Seluruh Sumber Daya Secara Transparan, Efektif,
Efisien dan Accountable
4. Meningkatkan dan Mengembangkan Sistem Rujukan dan
Jejaring Pelayanan Medik.
Tujuan
1. Terwujudnya pelayanan berkualitas yang dapat diukur dengan
pemenuhan stándar akreditasi rumah sakit dengan hasil akreditasi
yang paripurna oleh Kementrian Kesehatan RI.
2. Terwujudnya pelayanan yang didukung oleh teknologi yang efektif
dan efisien.
3. Terwujudnya aparatur yang professional dalam rangka meningkatkan
kualitas Pelayanan sehingga memberi kepuasan kepada pasien.
1) Kelompok Komite
Mempunyai tugas membantu Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dalam
menyusun standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya, melaksanakan
pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota staf medik
fungsional dan mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan
serta penelitian dan pengembangan.
2) Staf Medik Fungsional (SMF)
Adalah kelompok dokter yang bekerja di Instalasi dalam jabatan fungsional.
a) Instalasi
Adalah unit pendukung penyelenggaraan tugas Rumah Sakit sesuai dengan
lingkup kewenangan berdasarkan standar pelayanan minimal rumah sakit dan
standar operasional dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif
dan efisien.
b) Unit Pelayanan Fungsional (UPF)
Adalah staf fungsional medis yang menyelenggarakan penegakan diagnosis,
5) Rekam Medik
Instalasi Rawat
Instalasi rawat Jalan yang berfungsi melaksanakan pelayanan
pemulihan pemeliharaan dan pengobatan, pelayanan penunjang medik dan
non medik dengan fasilitas pelayanan sebagai berikut:
a) Pelayanan Medik Umum dan Gizi
b) Pelayanan Medik Spesialis Dasar:
1. Klinik Penyakit dalam
2. Klinik Anak
3. Klinik Bedah
4. Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
c) Pelayanan Spesialis Tambahan/Pelengkap
1. Klinik gigi dan mulut
2. Saraf
3. Rehabilitasi medic
d) Pelayanan Penunjang Medik
1. Laboratorim
2. farmasi
e) Pelayanan Penunjang Non Medik
1. Administrasi
2. Pusat Pengendali Akses
3. Sanitasi
4. IPSRS
5. Ruang Tunggu
6. Layanan Informasi
f) Pelayanan Rujukan Kesehatan
1. Instalasi Rawat Inap
Instalasi Rawat Inap berfungsi melaksanakan pelayanan pemeliharaan,
pemulihan, perawatan dan pengobatan yang terdiri dari:
a) Pelayanan Rawat Inap Kebidanan
80%
7% Kepala Ruangan
13%
Perawat
Katim
80%
21% PNS
HND
43% HRS
36%
2 NERS
31%
DIII
69%
2.2.5
BAB IV
PELAKSANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN
4.1.1 Pengkajian
a). Identitas Pasien
Nama Ny.S
Jenis Kelamin Perempuan
Usia 37 tahun
Status Menikah
Agama Hindu
Suku Bangsa Indonesia
Pendidikan SMA
No. Telepon -
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Alamat Br. Madangan Kaja. Desa Petak
Diagnosis Medis Low Back Pain
Nama Tn. A
Jenis kelamin Laki-laki
No. Telepon -
Pendidikan Diploma 3
Pekerjaan Wiraswasta
Alamat Br. Mandangan Kaja, Desa Petak
Data Hasil
Riwayat kesehatan Pasien mengeluh nyeri pada punggung bawah sejak 2
sekarang hari yang lalu akibat melakukan pekerjaan rumah yang
sering membungkuk, berjongkok. Nyeri dirasakan
seperti tertusuk-tusuk, skala nyeri 5 (0-10) dengan
intensitas nyeri hilang timbul. Nyeri akan berkurang
saat beristirahat.
Riwayat kesehatan Pasien mengatakan pertama kali mengalami nyeri
masa lalu punggung bawah sejak satu tahun yang lalu
Data Hasil
Umum : kesadaran, Compos mentis,
GCS, GCS: 15, E: 4, V: 5, M: 6
TB/BB
TTV :
TD, TD: 110/70 mmHg
Nadi, N:88x/mnt
Suhu, S: 36oC
Respirasi R:20x/mnt
Pemerikasaan fisik : - Kepala simetris, rambut hitam, kulit kepala
- Kepala bersih, tidak ada benjolan,
- Mata - Mata: Sklera jernih, konjungtiva tidak anemis
- Mulut - Mulut: mukosa bibir lembab
- Hidung - Hidung: tidak ada pernafasan cuping
- Telinga hidung, tidak ada secret
- Leher - Telinga: telinga bersih, bentuk simetris
- Dada - Leher tidak ada pembesaran limfe
- Abdomen - Dada simetris, tidak ada jejas
- Ekstremitas - Abdomen: Bising usus 10x/mnt, tidak ada
jejas, tidak ada nyeri tekan
- Ekstremitas: tidak ada masalah
Pemeriksaan Nilai GDS: 110 mg/dL
Penunjang Asam urat: 6,3 mg/dL
Terapi Medis -
e). Psikologis
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik dibuktikan dengan pasien
mengeluh nyeri pada punggung bawah,nyeri dirasakan saat melakukan aktivitas
fisik, skala nyeri 5 (0-10), nyeri seperti tertusuk, nyeri dirasakan sejak kemarin
4.1.3 Intervensi Keperawatan
dengan intensitas hilang timbul, pasien tampak meringis saat menggerakkan
No.
pinggangnya,Tujuan (SLKI)
dan pasien tampak gelisah. Intervensi (SIKI)
DX
1. Setelah dilakukan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
Intervensi keperawatan durasi, frekuensi, kualitas,
selama 3x24 jam, intensitas nyeri
diharapkan tingkat nyeri 2. Identifikasi skala nyeri
menurun dengan kriteria 3. Identifikasi faktor yang
hasil: memperberat dan memperingan
a. Keluhan nyeri menurun nyeri
b. Meringis menurun 4. Monitor keberhasilan terapi
c. Gelisah menurun akupresur yang sudah diberikan
5. Ajarkan teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi rasa nyeri
(pemberian terapi akupresur)
6. Berikan terapi akupresur untuk
mengurangi rasa nyeri
7. Ajarkan keluarga atau orang
terdekat melakukan akupresur
secara mandiri.
4.1.4 Implementasi
Hari/ Evaluasi
tanggal/
jam
S: pasien mengatakan nyeri berkurang setelah
diberikan pijatan terapi akupresur, pasien
mengatakan lebih rileks, Pasien mengatakan skala
nyeri 3(0-10)
O: Pasien tamak kooperatif, pasien tampak
nyaman,
A: Nyeri Akut teratasi, rasa nyaman terpenuhi
P: Tingkatkan kondisi klien
Anjurkan keluarga pasien untuk melakukan pijatan
apabila
pasien merasa nyeri punggung
BAB V
PEMBAHASAN
1. Umur
Umur F %
Total 12 100.0
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi umur responden adalah dengan kategori
yaitu umur dari 26-30 tahun sebayak 7 responden atau 58.3%. dan berdasarkan
frekuensi umur dari 30-35 Tahun sebanyak 5 responden atau 41.7%.
2. Jenis Kelamin
jenis Kelamain F %
Laki-Laki 6 50.0
Perempuan 6 50.0
Total 12 100.0
3. Lama Kerja
lama kerja F %
4. Jabatan
jabatan F %
Perawat 11 91.7
Kepala Ruangan 1 8.3
Total 12 100.0
Setuju 4 33.3
Total 12 100.0
Berdasarkan Hasil tabel peryataan 1 Frekuensi sangat setuju Sebanyak 8 Atau
66.7%. Dan frekuensi Setuju Sebanyak 4 Atau 33.3%.
Setuju 4 33.3
Total 12 100.0
Berdasarkan Hasil tabel peryataan 2 Frekuensi sangat setuju Sebanyak 8 Atau
66.7%. Dan frekuensi Setuju Sebanyak 4 Atau 33.3%.
Setuju 4 33.3
Total 12 100.0
Berdasarkan Hasil tabel peryataan 3 Frekuensi sangat setuju Sebanyak 8 Atau
66.7%. Dan frekuensi Setuju Sebanyak 4 Atau 33.3%.
Setuju 5 41.7
Total 12 100.0
Berdasarkan Hasil tabel peryataan 4 Frekuensi sangat setuju Sebanyak 7 Atau
58.3%. Dan frekuensi Setuju Sebanyak 5 Atau 41.7%.
9. Pemimpin berpengaruh pada kegiatan kelompok dalam menjalankan metode
tim
Peryataan 5 f %
Sangat Setuju 8 66.7
Setuju 4 33.3
Total 12 100.0
Berdasarkan Hasil tabel peryataan 5 Frekuensi sangat setuju Sebanyak 8 Atau
66.7%. Dan frekuensi Setuju Sebanyak 4 Atau 33.3%.
Setuju 4 33,3
Total 12 100,0
Setuju 4 33,3
Total 12 100,0
Setuju 4 33,3
Total 12 100,0
Berdasarkan Hasil tabel peryataan 8 Frekuensi sangat setuju Sebanyak 8 Atau
66.7%.Dan frekuensi Setuju Sebanyak 4 Atau 33.3%.
13. Koordinasi berpengaruh terhadap efektivitas dan efisiensi pemberian
asuhan keperawatan
Peryataan 9 f %
Sangat Setuju 6 50,0
Setuju 6 50,0
Total 12 100,0
Berdasarkan Hasil tabel peryataan 9 Frekuensi sangat setuju Sebanyak 6 Atau
50,0%. Dan frekuensi Setuju Sebanyak 6 Atau 50,0%.
14. Tempat/ kamar pasien, tingakat penyakit pasien, jenis penyakit pasien
dan jumlah pasien berpengaruh terhadap pembaian tugas dalam tim
Peryataan 10 f %
kurang setuju 8 66,7
Total 12 100,0
keperawatan
Berdasarkan Hasil tabel peryataan 10 Frekuensi sangat setuju Sebanyak 8 Atau
66.7%. Dan frekuensi Setuju Sebanyak 4 Atau 33.3%.
15. Ketua tim, komunikasi dan anggota tim adalah konsep dalam pelaksaan
metode tim
Peryataan 11 F %
Sangat Setuju 5 41,7
Setuju 7 58,3
Total 12 100,0
Berdasarkan Hasil tabel peryataan 11 Frekuensi sangat setuju Sebanyak 5 Atau
41,7%.Dan frekuensi Setuju Sebanyak 7 Atau 58,3%.
Setuju 6 50,0
Total 12 100,0
Setuju 7 58,3
Total 12 100,0
a. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini yaitu:
1. bahwa dari 5 responden dari semua peryataan 65 didapatkan 40 peryataan yang
dijawab sangat setuju (ss), 20 peryataan yang dijawab setuju (s). 3 peryataan yang
dijawab kurang setuju (ks). Dan 2 pernyataan yang di jawab tidak setuju (ts).
2. Pelayanan asuhan keperawatan sudah memenuhi soap yang ada di ruang
perawatan rsud otanaha dimana dalam buku status sudah ada identitas, diagnosa,
intervensi, implemtasi, dan evaluasi.
3. Dibawah ini hasil distribusi frekuensi usia, jenis kelamin, lama kerja, jabatan.
a. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi umur responden adalah dengan kategori
yaitu umur dari 26-30 tahun sebayak 7 responden atau 58.3%. dan berdasarkan
frekuensi umur dari 30-35 Tahun sebanyak 5 responden atau 41.7%.
b. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi jenis kelamin responden yaitu Laki-Laki
sebanyak 6 responden atau 50.0%. dan jenis kelamin perempuan sebanyak 6
responden atau 50.0%.
c. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi lama kerja < 5 tahun sebanyak 3
responden atau 25.0%. dan lama kerja > 5 tahun sebanyak 9 responden atau
75.0%.
d. Berdasarkan Hasil Distribusi Frekuensi Perawat Sebanyak 11 Responden Atau
91.7%. Dan Kepala Ruangan Sebanyak 1 Responden Atau 8.3%.
b. Saran
1. Untuk RSUD otanaha
Bagi RSUD otanaha khususnya para perawat lebih meningkatkan pelayanan
asuhan keperawatan dan hubungan peran perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai soap RSUD.
2. Untuk perawat
Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada (tenaga kesehatan) tentang
metode tim asuhan keperawatan atau pelayanan yang baik.
3. Untuk peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan bahan referensi bagi
peneliti selanjutnya dengan berbagai variabel yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adriani et al., Hubungan Peran Ketua Tim Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Dalam
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Irina F Rsup Prof Dr. R. D.
Kandou Manado 2021
Bararah & Mohammad, Gambaran Efektivitas Metode Tim Terhadap Pelayanan
Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Myria Palembang. 2017
Fisbch, Hubun gan Metode Asuhan Keperawatan Profesional Tim Dengan Stres Kerja
Perawat Di Rsud Muntilan2021
gillies, Hubungan Penerapan Fungsi Manajemen Keperawatan Dengan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (Makp) Metode Tim Di Ruang Perawatan Nilam
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Benyamin Guluh Kabupaten
Kolaka2017
Hasibuan, Hubungan Penerapan Metoda Pemberian Asuhan Keperawatan Tim
Dengan Kepuasan Kerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Kabupaten Tangerang 2019
Kinerja Et Al., Hubungan Peran Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan
Pasien Dengan Kesembuhan Luka Gangren Di Rsud Kota Madiun 2017
Mulyani, Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional (Makp) Tim Dalam
Peningkatan Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit 2019
Nur Hidayah,Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional (Makp) Tim Dalam
Peningkatan Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit 2020
nursalam, Pelaksanaan Standar Ketepatan Identifikasi Pasien Rawat Inap Di Rumah
Sakit Sinar Husni Medan Tahun 2018
notoatmodjo, Persepsi Perawat Tentang Pelaksanaan Fungsi Ketua Tim Di Ruang
Rawat Inap Kelas 3 Rsud Kupang 2014
Nasrullah, Hubungan Penerapan Metode Tim Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di
Ruang Nakula Rsud K.R.M.T Wongsonegoro Semarang 2016.
Putra &Subekti, Pengaruh Pelaksanaan Fungsi Manajerial Kepala Ruang Dalam
Metode Penugasan Tim Terhadap Kinerja Ketua Tim Di Rsu Dr Saiful
Anwar Malang 2021
Riskesdas, Pengalaman Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Dengan
Metode Tim Di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Slamet Garut 2018
suarli, Hubungan Penerapan Metode Tim Dengan Rencana Asuhan Keperawatan
Pasien Diruang Rawat Inap 2017
Sitanggang et al.,Efektifitas Penerapan Manajemen Asuhan Keperawatan Model Tim
Dan Model Primer Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Umum Daerah Karawang 2021
Tomey, Gambaran Efektivitas Metode Tim Terhadap Pelayanan Keperawatan Di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Myria Palembang 2018
who, Hubungan Penerapan Metode Tim Dengan Kinerja Perawat Pelaksana Di Irina C
Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado 2017
Lampiran 1.
RIWAYAT HIDUP
Responden yang saya hormati, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Perci Tamani, S.Kep
NIM : C03121079
Mahasiswa Program Studi Ners Universitas Muhammadiyah Gorontalo Melakukan
Penelitian Tentang:
EFEKTIVITAS METODE TIM DALAM PELAYANAN
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG PERAWATAN
RSUD OTANAHA KOTA GORONTALO
Oleh Karena Itu, Saya mohon kesediaan perawat ruang perawatan RSUD
Otanaha untuk menjadi responden. Jawaban akan saya jaga kerahasiaannya dan
hanya digunakan untuk kepentingan penelitian atas bantuan dan kerja sama yang
telah diberikan, saya ucapkan terima kasih
Peneliti,
(Perci Tamani)
Lampiran 3.
NAMA :
UMUR :
JABATAN :
TGL/HARI :
Pililah jawaban atas pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pengetahuan anda
dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom pilihan yang telah di sediakan
dengan alternatif jawaban sebagai berikut:
a. SS (Sangat Setuju)
b. S (Setuju)
c. KS (Kurang Setuju)
d. TS (Tidak Setuju)
e. STS (Sangat Tida Setuju)
NO JAWABAN
PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. Setiap anggota kelompok mempunyai
kontribusi dalam merencanakan dan
memberikan asuhan keperawatan
2. Menerima Saran Yang Di Sampaikan Demi
Kerberhasilan Metode Tim
3. Proses keperawatan dilakukan oleh
sekelompok perawat terhadap sekelompok
pasien di ruangan perawatan
4. Tim mempunyai beberapa elemen yang di
perlukan untuk pelaksanaan perawatan tim
secara efektif dan efisien
5. Pemimpin berpengaruh pada kegiatan
kelompok dalam menjalankan metode tim
6. Komunikasi di perlukan dalam
menjalankan pekerjaan tim
7. Komunikasi dalam praktik perawatan
merupakan unsur utama melaksanakan
asuhan keperawatan
8. Koordinasi berpengaruh terhadap kerja
sama antara anggota tim dalam
memberikan asuhan keperawatan
9. Koordinasi berpengaruh terhadap
efektivitas dan efisiensi pemberian asuhan
keperawatan
10. Tempat/ kamar pasien, tingakat penyakit
pasien, jenis penyakit pasien dan jumlah
pasien berpengaruh terhadap pembaian
tugas dalam tim keperawatan
11. Ketua tim, komunikasi dan anggota tim
adalah konsep dalam pelaksaan metode
tim
12. Tim keperawatan harus memiliki prinsif-
prinsif tim
13. Perawat memiliki tanggung jawat dalam
metode tim
Lampiran 4.
LEMBAR OBSERVASI
ASUHAN KEPERAWATAN
No Asuhan Keperawatan
Nama
Pasien Identitas Diagnosa Intervensi Implemtasi Evaluasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Lampiran 5
Lampiran 6
DOKUMENTASI PENELITIAN
PEMBAGIAN KUISONER
Hari: Rabu-Jumat
Tgal: 28-30 Desember 2022
DOKUMENTASI OBSERVASI
ASUHAN KEPERAWATAN
Hari: Senin-Selasa
Tgal: 2-3 Januari 2023