OLEH
Sherla Chandra
110100082
PEMBIMBING
OLEH
Sherla Chandra
110100082
PEMBIMBING
OLEH
Sherla Chandra
110100082
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
Nama
: SHERLA CHANDRA
NIM
: 110100082
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN
AFTA
AMS
DLP
HBS
IEV
KBK
KKNI
KKS
MULO
NIAS
SKDI
SKS
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Jumlah Tenaga Kesehatan Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2014...
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pendidikan kedokteran mempunyai peranan yang penting dalam mencetak
tenaga dokter yang berkualitas, baik dokter umum maupun dokter gigi. Dokter
berkualitas diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan yang berkualitas
kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat.1
Berdasarkan sejarahnya, pendidikan kedokteran telah dimulai sejak tahun
1851 di Weltevreden (sekarang Jakarta Pusat), dibawah kepemimpinan Dr. P.
Bleeker, sebuah sekolah yang mendidik pemuda-pemuda Jawa menjadi Dokter
Jawa dengan lama pendidikan dua tahun, yang kemudian dipekerjakan sebagai
dokter pembantu dengan tugas memberi pengobatan dan vaksinasi cacar.2
Kemudian, dalam masa penjajahan terbentuklah NederlanSch Indische
ArtSenSchool (NIAS) dan School tot Opleiding von Indische ArtSen (STOVIA)
yang hingga saat ini mempunyai peranan dalam pembangunan masyarakat
Indonesia.1
Saat ini, untuk menjadi seorang dokter, seseorang harus menempuh
pendidikan kedokteran yang diatur dalam UU No. 20 Tahun 2013. Pendidikan
kedokteran diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bekerja sama dengan
Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran serta berkoordinasi
dengan Organisasi Profesi.3
Pendidikan kedokteran terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan
profesi.
Pendidikan
akademik
melaksanakan
pembelajaran
akademik,
Tujuan Makalah
Tujuan penyusunan makalah ini adalah menambah pengetahuan mengenai
Manfaat Makalah
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis maupun
pembaca khususnya peserta KKS dan menjadi suatu tolak ukur bagi penelitian
selanjutnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Tenaga Kesehatan
Menurut UU No. 36 Tahun 2014, tenaga kesehatan adalah setiap orang
gigi spesialis
Tenaga psikologi klinis, yaitu: psikologi klinis
Tenaga keperawatan, yaitu: berbagai jenis perawat
Tenaga kebidanan, yaitu: bidan
Tenaga kefarmasian, yaitu: apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
Tenaga kesehatan masyarakat, yaitu: epidemiolog kesehatan, tenaga
promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja,
tenaga administrai dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan
Pada tahun 1902 didirikan sekolah kedokteran yang diberi nama School
tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) dan lulusannya mendapat gelar
Inlandsch Arts atau dapat diterjemahkan menjadi Dokter Bumiputera. Dalam
masa pendidikan kedokteran di STOVIA, lama pendidikan dari lima tahun
dijadikan enam tahun dengan lama bagian persiapan tiga tahun, sehingga
pendidikan kedokteran lamanya sembilan tahun.2
Pada tahun 1903 dibuka sekolah kedua di Surabaya yang diberi nama
Nederlandsch Indische Artsen (NIAS). Pada masa ini, lama pendidikan menjadi
sepuluh tahun dikarenakan penambahan satu tahun pendidikan bagian kedokteran.
Dan pada tahun ini, kedua perguruan terbuka untuk semua bangsa (tidak hanya
bumiputera), dikarenakan desakan Indo Europeesch Verbond (IEV). Lulusannya
mendapat gelar Indisch Art yang berarti Dokter Hindia.2
Tetapi sejak tahun 1924, STOVIA dan NIAS tidak lagi menerima siswa
lulusan sekolah dasar tetapi dari sekolah lanjutan pertama yang dinamakan
MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) dan lamanya pendidikan berubah
menjadi delapan tahun. Dan pada tahun 1928, pendidikan di NIAS (dan STOVIA
telah digantikan Geneeskundi Hoogeschool) menjadi sembilan tahun setelah
MULO, tanpa penggunaan istilah bagian persiapan lagi (Marsaid).2
Pada tahun 1927 dibuka Geneeskundi Hoogeschool (Sekolah Tinggi
Kedokteran) untuk mengganti STOVIA dengan lama pendidikan tujuh tahun
sesudah Sekolah Lanjutan Atas (AMS) atau Sekolah Menengah Belanda (HBS).
Dan nilai ijazah GH Betawi resmi ditetapkan tidak berbeda dari ijazah fakultasfakultas kedokteran di negara Belanda. Pada saat itu, STOVIA tidak lagi
menerima siswa baru tetapi menyelesaikan pendidikan para siswa yang telah ada.2
Pada tahun 1927 didirikan Perguruan Tinggi Kedokteran yang merupakan
hasil perjuangan para dokter Indonesia dengan dukungan direktur dan mantan
direktur STOVIA dan NIAS. Yang pertama kali melontarkan hal tersebut adalah
dr. Abdul Rivai di hadapan siding Volksraad, yaitu suatu parlemen colonial
Hindia Belanda pada tahun 1918, dimana beliau mengusulkan didirikannya
pendidikan universiter di Indonesia. Dan pada tahun 1927, didirikanlah Perguruan
Tinggi Kedokteran di Salemba.2
2.3.
Pendidikan
akademik
melaksanakan
pembelajaran
akademik,
lulusan
pendidikan
kedokteran
yang
telah
menyelesaikan
Praktik Kedokteran
Dalam UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, dokter (baik
dokter dan dokter gigi), yang akan berpraktik di Indonesia wajib mempunyai
Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia
(KKI).8
Surat Tanda Registrasi merupakan suatu bukti tertulis yang menyatakan
bahwa yang bersangkutan telah dinilai berkompeten untuk melaksanakan tugas
profesinya sebagai dokter maupun dokter gigi di seluruh Indonesia, Adapun
beberapa syarat yang harus dipenuhi agar dapat memperoleh STR, yaitu8:
1. Memiliki ijazah dokter
2. Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter
3. Memiliki sertifikat kompetensi
Program Internsip Dokter Indonesia merupakan suatu tahap pelatihan
keprofesian pra-registrasi berbasis kompetensi pelayanan primer yang bertujuan
untuk memahirkan kompetensi yang telah dicapai setelah memperoleh kualifikasi
sebagai dokter melalui pendidikan kedokteran dasar.8
7
2.6.
akhir tahun 2012, dokter yang dihasilkan oleh institusi pendidikan akan bekerja di
layanan primer, bukan di layanan sekunder.9
Pendidikan kedokteran dasar dan program internship berguna untuk
mempersiapkan dokter bekerja di layanan primer dan melanjutkan pendidikan,
seperti program magister, spesialisasi, dan pendidikan dokter layanan primer
(DPL).11
Pendidikan kedokteran menghasilkan lulusan dokter, dokter gigi, dokter
layanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dan dokter gigi spesialissubspesialis yang merupakan komponen utama pemberi layanan kesehatan kepada
public, serta berpusat kepada kebutuhan kesehatan masyarakat.3
Menurut UU No. 20 Tahun 2013, program dokter layanan primer bertujuan
untuk memenuhi kualifikasi sebagai pelaku awal layanan kesehatan tingkat
pertama, melakukan penapisan rujukan tingkat pertama ke tingkat kedua, dan
melakukan kendali mutu dan biaya sesuai dengan standar kompetensi dokter
dalam sistem jaminan kesehatan nasional.3
Program dokter layanan primer merupakan kelanjutan dari program
profesi dokter dan program internsip yang setara dengan program dokter spesialis
dimana lulusannya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan khusus untuk
memberikan pelayanan kesehatan di tingkat primer.3,11
Adapun beberapa area kompetensi dari DLP, yaitu11:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
menyelenggarakan
pendidikan
DLP
adalah
institusi
pendidikan
dokter
berakreditasi A, dimana institusi tersebut telah siap dalam sumber daya dan
organisasi yang diperlukan untuk menyelenggarakan program pendidikan DLP.3
Universitas
Tarumanagara,
Universitas
Atmajaya,
Universitas
10
Dokter keluarga bekerja sama dalam suatu tim pelayanan primer yang
terdiri dari dokter, perawat, paramedik, pekerja sosial, pekerja kesehatan
komunitas (kader-kader kesehatan).13
Ciri pelayanan kedokteran keluarga adalah6,13:
1.
2.
3.
4.
5.
keluarganya
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan
9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
Lima prinsip yang mendasari dokter keluarga adalah6:
1. Hubungan pasien-dokter adalah yang utama
2. Dokter keluarga adalah klinisi yang efektif
3. Dokter keluarga bekerja dalam komunitas
4. Dokter keluarga adalah sumber daya dari suatu populasi
11
BAB 3
KESIMPULAN
12
REFERENSI
2012;6:9-12.
Lubis CP. Sejarah Pendidikan Kedokteran di Indonesia. Fakultas Kedokteran
tanggal
Maret
2016].
Tersedia
di
http://bppsdmk.kemkes.go.id/info_sdmk/
Wonodirekso S, Pattiradjawane D. Peran DEPKES dalam, Pemberdayaan,
Pendayagunaan, dan Pengembangan Karir Dokter Layanan Primer dalam
13
12 17 Fakultas Ini Akan Buka Spesialis Dokter Layanan Primer. [diakses tanggal
1
Maret
2016].
Tersedia
di
https://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/19/079720206/17-fakultas-iniakan-buka-spesialis-dokter-layanan-primer
13 Prasetyawati AE. Kedokteran Keluarga dan Wawasannya. Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 2015:1-45.
14