Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ETIKA KEPERAWATAN
“PERMASALAHAN ETIKA KEPERAWATAN DI MASA AKAN DATANG”
Dosen pengampuh :
Ns. Fauziah Botutihe, Skm.,S.Kep.,M.Kes
Ns. Deliati Bagenda Ali.S.Kep.,M.Kep

Nama : Magfirah
Nim : 202301144
Prodi : D3 Keperawatan
Kelas : 1C

Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Makassar


Kesdam XIV/Hasanuddin
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan
rahmat, hidayah, kasih sayang dan barakah-Nyapenulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul " ETIKA KEPERAWATAN DI MASA YANG AKAN DATANG ".
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah konsep dasar keperawatan.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari
peran dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihakKarna itu dalam
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-
dalamnya kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu
Penulis menyadari dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan Akhir
kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca

Makassar03,November 2023

Penulis

Magfirah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………………

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………………………………….
C. TUJUAN ………………………………………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………………………….

A. ETIKA KEPERAWATAN DI MASA YANG AKAN DATANG …………………………………………


B. PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN …………………………………………………….
C. ETIKA KEPERAWATAN DI MASA DAPAN ………………………………………………………………

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………………

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………
B. Saran …………………………………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan yang terjadi saat ini berjalan sangat cepat dan penuh ketidakpastian,
termasuk Etika kesehatan global yang sangat dinamik dan menuntut kelenturan dan
penyesuaian secara terus menerus dan menyeluruh. Perubahan tersebut terkait dengan
masalah kesehatan yang makin komplek, perkembangan sains dan teknologi, pergeseran
pada system pelayanan kesehatan, proses transisi dari masyarakat agrikultural
(tradisional) menjadi masyarakat industrial (maju).
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses mewujudkan
keperawatan sebagai profesi, yaitu suatu proses berjangka panjang ditujukan untuk
memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat Indonesia secara bertahap dan terus
menerus. Keperawatan Indonesia berupaya mengembangkan dirinya dalam seluruh
bidang keperawatan, mencakup bidang pelayanan, pendidikan dan kehidupan profesi,
hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan profesionalisme
Di samping itu ilmu keperawatan dan metode-metode ilmiah keperawatan yang
diajarkan kurang menyentuh problem klinis, sikap professional keperawatan tidak
ditumbuhkembangkan dan keterampilan professional keperawatan tidak ditata dengan
benar, lulusan dinilai cukup baik bila mampu melaksanakan prosedur-prosedur tindakan
menunjang pelayanan medik semataKeadaan ini berlangsung lama hingga menjadi
kebiasaan yang oleh pihak-pihak tertentu dapat diterima, suatu kenyataan yang harus
kita terima dengan lapang dada dan secara jujur mengakui inilah keperawatan Indonesia
saat ini dan tidak akan tetap demikian di masa yang akan datang.
Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan yang dikembangkan saat ini ditujukan untuk
menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan di masa
depan, khususnya terwujudnya keperawatan sebagai suatu profesi dalam segala
aspeknya. Pendidikan tinggi keperawatan harus dapat menghasilkan lulusan sesuai
dengan fungsi pokoknya yaitu fungsi pendidikan, fungsi riset ilmiah, dan fungsi
pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan. Salah satu upaya penataan
pendidikan keperawatan diarahkan kepada pengembangan lahan praktik keperawatan
disertai pembinaan masyarakat professional keperawatan dengan cara pelaksanaan
pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan yang berbasis kompetensi
bukan penunjang pelayanan medik.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana kecenderungan etika keperawatan di masa yang akan datang?


Perubahan yang terjadi saat ini berjalan sangat cepat dan penuh ketidakpastian,
termasuk Etika kesehatan global yang sangat dinamik dan menuntut kelenturan dan
penyesuaian secara terus menerus dan menyeluruh. Perubahan tersebut terkait dengan
masalah kesehatan yang makin komplek, perkembangan sains dan teknologi, pergeseran
pada system pelayanan kesehatan, proses transisi dari masyarakat agrikultural
(tradisional) menjadi masyarakat industrial (maju).
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses mewujudkan
keperawatan sebagai profesi, yaitu suatu proses berjangka panjang ditujukan untuk
memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat Indonesia secara bertahap dan terus
menerus. Keperawatan Indonesia berupaya mengembangkan dirinya dalam seluruh
bidang keperawatan, mencakup bidang pelayanan, pendidikan dan kehidupan profesi,
hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan profesionalisme
Di samping itu ilmu keperawatan dan metode-metode ilmiah keperawatan yang
diajarkan kurang menyentuh problem klinis, sikap professional keperawatan tidak
ditumbuhkembangkan dan keterampilan professional keperawatan tidak ditata dengan
benar, lulusan dinilai cukup baik bila mampu melaksanakan prosedur-prosedur tindakan
menunjang pelayanan medik semataKeadaan ini berlangsung lama hingga menjadi
kebiasaan yang oleh pihak-pihak tertentu dapat diterima, suatu kenyataan yang harus
kita terima dengan lapang dada dan secara jujur mengakui inilah keperawatan Indonesia
saat ini dan tidak akan tetap demikian di masa yang akan datang.
Sistem Pendidikan Tinggi Keperawatan yang dikembangkan saat ini ditujukan untuk
menjawab tuntutan dan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan di masa
depan, khususnya terwujudnya keperawatan sebagai suatu profesi dalam segala
aspeknya. Pendidikan tinggi keperawatan harus dapat menghasilkan lulusan sesuai
dengan fungsi pokoknya yaitu fungsi pendidikan, fungsi riset ilmiah, dan fungsi
pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan. Salah satu upaya penataan
pendidikan keperawatan diarahkan kepada pengembangan lahan praktik keperawatan
disertai pembinaan masyarakat professional keperawatan dengan cara pelaksanaan
pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan yang berbasis kompetensi
bukan penunjang pelayanan medik.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian Etika Keperawatan
b. Bagaimana kecenderungan etika keperawatan di masa yang akan datang?
c. Untuk mengetahui respon perawat terhadap perubahan etika

Tujuan

a.Untuk mengetahui kecenderungan perubahan tentang etika keperawatan di masa


yang akan dating bentuk mengetahui respons perawat terhadap perubahan.
BAB II PEMBAHASAN

A. Etika Keperawatan di Masa yang Akan Datang

Bila dilihat dari prospek perawatan kesehatan masyarakat di masa yang datang
cenderung semakin berkembang dan dibutuhkan dalam sistem pelayanan kesehatan
pemerintah. Oleh karena perawatan kesehatan masyarakat merupakan sub sistem dari
keperawatan khususnya dan system kesehatan pada umumnya. Sekaitan dengan itu
pula peranan perawatan kesehatan masyarakat sangat diperlukan keikutsertaannya
dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang terjadi dimasa kini dan yang akan
datang, karena selalu mengikuti perubahan yang terjadi dalam masyarakat secara
keseluruhan. Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan masyarakat
secara keseluruhan yang meliputi:

1. Pertambahan penduduk yang begitu cepat (population) dan perubahan- perubahan


dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan-perubahan dalam komposisi umur,
penyebarannya, dan kepadatan penduduk di kota-kota besar.

2. Perubahan pola penyakit (transisi penyakit), yaitu perubahan dari penyakit menular
ke penyakit-penyakit degenerative seperti jantung, kanker, strok, depresi mental dan
kecemasan, peningkatan kecelakaan, alkhohilisme, dan penyalahgunaan narkotika.

3.Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat dengan


disertai perubahan-perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-
kelompok masyarakat baru, masalah-masalah individu, keluarga, antar individu dan
masyarakat.

4.Meningkatnya pengetahuan masyarakat (penerima pelayana) serta meningkatnya


harapan terhadap mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan, perubahan konsep
kesehatan dari kebebasan penyakit menjadi kondisi individu yang memiliki kemampuan
hidup sehat dan mempunyai daya produktivitas tinggi.

5.Meningkatnya ilmu pengetahuan ilmiah, biomedis, dan teknologi medis. Keperawatan


membawa perbaikan metoda untuk mengatasi penyakit

6.Berkembangnya team kesehatan dan meningkatnya keahlian tenaga kesehatan dan


keperawatan dan munculnya berbagai katagori tenaga kesehatan yang baru.

7.Pola pelayanan kesehatan yang baru untuk menunjang pencapai kesehatan bagi
semua orang pada tahun 2000
8.Kurangnya tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab/wewenang
kepada perawat dan tenaga kesehatan lainnya

9. Masyarakat menjadi patner kerja yang akatif dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Banyak pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di luar rumah sakit, missal rehabilitasi,
mental health dan sebagiannya. Dilihat dari berbagai perubahan tersebut, peranan yang
dapat dilakukan oleh perawat kesehtan semakin besar melalui intervensi perawatan
kesehatan masyarakat diberbagai tingkat pelayanan dalam mengatasi masalah
kesehatan/keperawatan karena kelalaian, ketidaktahuan dan kemampuan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Dengan demikian peranan perawat kesehatan
masyarakat untuk masa-masa kini dan yang akan datang semakin penting dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat.

B.Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Indonesia telah memasuki era baru, yaitu era reformasi yang ditandai dengan
perubahan-perubahan yang cepat disegala bidang, menuju kepada keadaan yang lebih
baik. Di bidang kesehatan tuntutan reformasi total muncul karena masih adanya
ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan,
kurangnya kemandirian dalam pembangunan bangsa dan derajat kesehatan masyarakat
yang masih tertinggal di bandingkan dengan negara tetangga. Reformasi bidang
kesehatan juga diperlukan karena adanya lima fenomena utama yang mempunyai
pengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan yaitu perubahan pada
dinamika kependudukan, temuan substansial IPTEK kesehatan/kedokteran, tantangan
global, perubahan lingkungan dan demokrasi disegala bidang. Berdasarkan pemahaman
terhadap situasi dan adanya perubahan pemahaman terhadap konsep sehat sakit, serta
makin kayanya khasanah ilmu pengetahuan dan informasi tentang determinan
kesehatan bersifat multifaktoral, telah mendorong pembangunan kesehatan nasional ke
arah paradigma baru, yaitu paradigma sehat. Paradigma sehat yang diartikan disini
adalah pemikiran dasar sehat, berorientasi pada peningkatan dan perlindungan
penduduk sehat dan bukan hanya penyembuhan pada orang sakit, sehingga kebijakan
akan lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif dengan maksud melindungi
dan meningkatkan orang sehat menjadi lebih sehat dan roduktif serta tidak jatuh sakit.
Disisi lain, dipandang dari segi ekonomi, melakukan investasi dan intervensi pada orang
sehat atau pada orang yang tidak sakit akan lebih cost effective dari pada intervensi
terhadap orang sakit. Pada masa mendatang, perlu diupayakan agar semua masyarakat
selalu berwawasan kesehatan, motto-nya akan menjadi "Pembangunan Berwawasan
Kesehatan".

C. Etika Keperawatan di Masa Depan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang termasuk bidang


kesehatan, peningkatan status ekonomi masyarakat, peningkatan perhatian terhadap
pelaksanaan hak asasi manusia, kesadaran masyarakan akan kebutuhan kesehatan
mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup sehat dan melahirkan
tuntutan akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pergeseran akan fenomena
tersebut, telah mengubah sifat pelayanan keperawatan dari pelayanan fokasional yang
hanya berdasarkan keterampilan belaka kepada pelayanan profesional yang berpijak
pada penguasaan iptek keperawatan dan spesialisasi dalam pelayanan keperawatan.
Fokus peran dan fungsi perawat bergeser dari penekanan aspek kuratif kepada peran
aspek pretentif dan promotif tanpa meninggalkan peran kuratif dan rehabilitatif.

A. Pengertian Etika Keperawatan

Etika keperawatan merupakan standar acuan untuk mengatasi segala macam masalah
yang dilakukan oleh praktisi keperawatan terhadap para pasien yang tidak
mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya (Amelia, 2013).Menurut
Cooper (1991), dalam Potter dan Perry (1997), etika keperawatan dikaitkan dengan
hubungan antar masyarakat dengan karakter serta sikap perawat terhadap orang lain.

Menurut Suhaemi, (2010), Etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur
perilaku moral dalam keperawatan. Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan
diambil berdasarkan kode etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi
perilaku moral perawat.

Dengan menggunakan kode etik keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat


dapat meletakkan kerangka berpikir perawat untuk mengambil keputusan dan
bertanggung jawab kepada masyarakat, anggota tim kesehatan yang lain, dan kepada
profesi (ANA, 1976 dalam Suhaemi, 2010).

B.RESPONS PERAWAT TERHADAP PERUBAHAN ETIKA

perencanaan pemulangan pasien merupakan perawatan yang bersifat


berkesinambungan ketimbang episodik. Hal itu mulai sejak penerimaan kalau tidak
sebelumnya(Long, 1993,hal 168)

1. Implementasi jalur klinis

istilah jalur klinis (clinical pathway) atau juga sering disebut jalur kritis (critical
pathway)mulai dipakai pada pertengahan tahun 1980-an sebagai versi modern dari
rencana asuhan keperawatanAda berbagai situasi lain disamping rumah sakit tempat
orang memperoleh perawatan seperti misalnya pusat rehabilitasi,rumah
perawatan,atau bahkan rumah pasien sendiri.kami bertanya, dapatkan anda mencari
jalur yang memotong semua situasi tersebut(White, 1993 hal 160)

2. Evaluasi teknologi

Memodernisasi bisa merupakan berkat atau kutukan dalam arti sering melihat
terobosan teknologi baru yang menimbulkan biaya yang semakin meningkat dan
dampak yang dipertanyakan terhadap hasil perawatan pasien pendidikan pemeliharaan
kesehatan
sebagai mana yang ditulis suster .Olivia Gowan "keperawatan dalam arti luas merupakan
suatu seni ilmiah yang melibatkan seluruh pasien ,badan,pikiran,dan jiwa meningkatkan

kesehatan spiritual, mentaldan fisik,dengan mengajar dan memberi


contoh:menekankanpendidikan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan disamping
sebagai pertolongan kepada yang sakit".(Hansten dan Washburn1990 hal.11)

3.Peningkatan perawatan dirumah

4.Merancang kembali sistem pemberian keperawatan Struktur Keperawatan

→ Tim Perawat pelaksana

A. Ketua Tim

B. Staf Keperawatan

C. Pasien-Klien

7. Manajemen kasus

8.Sistem pemberian perawatan dalam lingkungan non-akut


BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dapat dilihat bahwa ' etika keperawatan dalam pelayanan masa akan datano '
merupakan penjelasan yang cukup memadai respon moral berdasar kan peran
kepedulian perawat yang telah lama ada masyarakat. Namun, karakteristik terpenting
dari etika perawatan dalam keperawatanbukan kemampuan perawat dalam
memanfaatkan penalaran moral atau teori moral ; juga tidak akan terjadidianggap
sebagai panduan praktik yang asal-asalan, atau bahkan sekadar moral yang diinginkan
sikap. Dalam keperawatan, etika pelayanan merupakan respon moral yang utuh
berdasarkan kepedulian profesional yang merupakan bagian integral dari praktik
keperawatanaspek lainnya. Penggunaan etika perawatan dalam keperawatan
meningkatkan kemampuan perawat untuk melakukan hal tersebut menanggapi
kebutuhan pasien mereka dengan cara yang didasarkan pada hal-hal tertentu
kesejahteraan dan situasi setiap pasien. Selain itu, karena con-faktor tekstual
sepenuhnya diakui dalam etika kepedulian, tanggapan perawat terhadapnya kebutuhan
setiap pasien akan selalu peka terhadap situasi orang lain .Dalam melakukan hal ini,
perawat akan terus mempertimbangkan hegemoni ekonomi dan realitas budaya yang
dihadapi setiap pasiennya, dan bertindak sesuai dengan itu.Dapat dikatakan bahwa
dalam setting klinis, hal ini sering dianggap sebagaibermasalah secara etis bagi perawat
karena sejarah panjang berbagai pembatasanpraktik mereka dalam ' sistem ' , tidak
mudah bagi perawat untuk berlatih menggunakan aetika berbasis perawatan. dan
apapun problematisnya konteks layanan kesehatan,konteks sosial, budaya dan moral
dimana perawat diharuskan untuk beroperasi di dalamnyamengharuskan perawat
memfokuskan perawatannya pada setiap pasiennya.

2.Saran

Untuk dapat menjadi perawat profesional, perawat diharuskan untuk terus


mengembangkan wawasan dalam bidang kesehatan dan terus melatih diri. Sehingga
perkembangan perawat yang professional akan terus meningkat dan di masa yang akan
datang akan terlahir perawat- perawat professional Indonesia yang mampu
membanggakan bangsa dan Negara

Anda mungkin juga menyukai