Anda di halaman 1dari 14

PELAYANAN KEPERAWATAN

DALAM SISTEM KESEHATAN

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Konsep Dasar Keperawatan
Yang dibina oleh Ibu Tutik Herawati, SKp., MM.

Oleh
Tata Yunia Sholihah
P17210211035

Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang


Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Malang
Jurusan Keperawatan
Februari 2022
UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamualaikum wr.wb. Alhamdulillah, saya ucapkan segala puji syukur kehadirat


Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini telah diselesaikan dengan tepat pada waktunya secara baik dan lancar.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari dosen
pengajar. Oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Orang tua saya yang telah membesarkan, mendukung, dan mendampingi saya sampai
saat ini.
2. Bapak dan Ibu dosen saya yang telah membimbing saya terkhusus Ibu Tutik Herawati,
SKp., MM. selaku dosen matakuliah Konsep Dasar Keperawatan yang telah mengajarkan
saya.
3. Teman-teman kelas 1 A program studi diploma tiga Keperawatan Malang yang telah
memberikan dukungan, dan telah memberitahu saya jika ada tugas-tugas.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
makalah ini sehingga diperlukan pendalaman yang lebih lanjut. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari pihak pembaca sehingga dapat
dijadikan acuan untuk perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Harapan saya semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembacanya.

Malang, 24 Februari 2022


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
UCAPAN TERIMA KASIH
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................................................6
2.1 Definisi Sistem Pelayanan Kesehatan...............................................................................6
2.2 Tujuan Sistem Pelayanan Kesehatan................................................................................6
2.3 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan..............................................................................6
2.4 Jenis Pelayanan Kesehatan................................................................................................7
2.5 Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan..................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................9
3.1 Sistem Pelayanan Keperawatan........................................................................................9
3.2 Pelayanan Keperawatan dalam Sistem Kesehatan............................................................9
3.3 Pelayanan Perawatan yang Berkualitas...........................................................................10
3.4 Inovasi dalam Pemberian Perawatan Kesehatan.............................................................11
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
4.2 Saran................................................................................................................................13
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki pengaruh besar bagi pelayanan
kesehatan yang tentunya memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan mutu
kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan mutu tersebut maka perawat harus dapat
memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang profesional yang tentunya sesuai dengan
standar. Pelayanan asuhan tersebut harus dimulai dari pengkajian, menentukan diagnosa
keperawtan, perencanaan, implementasi sampai evaluasiyang tentunya harus disertai
dengan pendokumentasian yang baik dan benar.
Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling
banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai
peran sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah
rumah sakit. Rumah sakit merupakan lembaga dalam mata rantai SKN (Sistem Kesehatan
Nasional) dan mengemban tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh
masyarakat, karena pembangunan dan penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit perlu
diarahkan pada tujuan nasional dibidang kesehatan. Tidak mengherankan apabila bidang
kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan kesehatan yang
terbaik untuk masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dimaksud tentunya adalah pelayanan
yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat bahwa sebuah negara akan dapat
menjalankan pembangunan dengan baik apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara
jasmani dan rohani.
Untuk mempertahankan klien, pihak rumah sakit dituntut selalu menjaga kepercayaan
konsumen secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk
memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang diberikan. Konsumen rumah sakit
dalam hal ini pasien yang mengharapkan pelayanan di rumah sakit, bukan saja
mengharapkan pelayanan medis dan keperawatan tetapi juga mengharapkan kenyamanan,
akomodasi yang baik dan hubungan harmonis antara staf rumah sakit dan pasien, dengan
demikian perlu adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh mahasiswa keperawatan saat ini adalah
melakukan sebuah revolusi secara menyeluruh dan detail dalam setiap aspeknya. Sehingga
mahasiswa keperawatn akan mampu membentuk sebuah revolusioner dalam dunia
keperawatan itu sendiri terutama dalam pelayanan kesehatan. Untuk mengetahui lebih dalam
mengenai sistem pelayanan kesehatan maka akan dibahas pada makalah yang berjudul
“Pelayanan Keperawatan dalam Sistem Kesehatan.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang akan diangkat dalam
makalah ini adalah :
1) Apa yang dimaksud dengan sistem pelayanan keperawatan ?
2) Bagaimana pelayanan keperawatan dalam sistem kesehatan?
3) Bagaimana pelayanan perawatan yang berkualitas ?
4) Bagaiman inovasi dalam pemberian perawatan kesehatan ?

1.3 Tujuan

1) Memenuhi tugas matakuliah Konsep Dasar Keperawatan.


2) Mengetahui definisi sistem pelayanan keperawatan.
3) Mengetahui pelayanan keperawatan dalam sistem kesehatan.
4) Mengetahui pelayanan perawatan yang berkualitas.
5) Mengetahui inovasi dalam pemberian perawatan kesehatan.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Sistem Pelayanan Kesehatan

Sistem pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yg diselenggarakan sendiri atau secara
bersama dalam suatu organisasi unutk memelihara, meningkatkan, mencegah & menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, kelompok dan masyarakat (Depkes RI, 2009).

Sistem pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya
adalah pelayanan preventif (pencegahan), promotif (pemeliharaan dan peningkatan kesehatan),
kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) dengan sasarannya yaitu kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.

WHO mendefinisikan sistem kesehatan sebagai seluruh kegiatan yang mana mempunyai


maksud utama untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan.

2.2 Tujuan Sistem Pelayanan Kesehatan

 Preventif primer, yaitu program pendidikan seperti imunisasi, penyediaan nutrisi yang
baik dan kesegaran jasmani.
 Preventif sekunder, yaitu pengobatan penyakit tahap dini untuk membatasi kecacatan,
dengan cara menghindari akibat yang timbul dari perkembangan penyakit.
 Preventif tersier, yaitu pembuatan diagnosa ditujukan untuk melaksanakan tindakan
rehabilitasi seperti kuratif & rahabilitatif.
2.3 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan

Menurut Perry (2009), dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter,
pelayanan keperawtan, dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter merupakan subsistem dari
pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan kesehatan tersebut memiliki tujuan masing-masing
dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang
ada sekarang ini dapat diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun swasta. Dalam pelayanan
kesehatan terdapat 3 bentuk, yaitu:
a. Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki
masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan
peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan
kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan
oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan lain-lain.
b. Secondary Helath Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
Untuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan
perawatan dirumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan
utama. Pelayanan kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga
spesialis atau sejenisnya.
c. Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Palayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat
pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua.
Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai
rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A atau B.

2.4 Jenis Pelayanan Kesehatan

Menurut pendapat Hodgetts dan Cascio (1983), ada dua macam jenis pelayanan
kesehatan.

1. Pelayanan kesehatan masyarakat, termasuk dalam kelompok pel ayanan kesehatan


masyarakat (public health services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang
umumnya secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya adalah untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, dan sasarannya
terutama untuk kelompok dan masyarakat.
2. Pelayanan kedokteran, termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran (medical
service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (soslo
practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi (institution), tujuan utamanya
untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama
untuk perseorangan dan keluarga.
2.5 Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

a) Tersedia (available) dan berkesinambungan (continuous), artinya semua jenis pelayanan


kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan, serta keberadaannya dalam
masyarakat adalah pada setiap saat yang dibutuhkan.
b) Dapat diterima (acceptable) dan bersifat wajar (appropriate), artinya pelayanan kesehatan
tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
c) Mudah dicapai (accessible), artinya untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang
baik, maka pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting.
d) Mudah dijangkau (affordable), artinya untuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti itu
harus dapat diupayakan biaya pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan
ekonomi masyarakat.
e) Bermutu (quality) adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak tata cara penyelenggaraannya sesuai
dengan kode etik serta standard yang telah ditetapkan.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sistem Pelayanan Keperawatan

Sistem pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit yang sudah pasti mempunyai kepentingan untuk menjaga mutu pelayanan.
Pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur citra sebuah Rumah Sakit di mata
masyarakat, sehingga menuntut adanya profesionalisme perawat pelaksana maupun perawat
pengelola dalam memberikan dan mengatur kegiatan asuhan keperawatan kepada pasien.
Kontribusi yang optimal dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas akan
terwujud apabila sistem pemberian asuhan keperawatan yang digunakan mendukung terjadinya
praktik keperawatan profesional dan berpedoman pada standar yang telah ditetapkan serta
dikelola oleh manajer dengan kemampuan dan ketrampilan yang memadai.

3.2 Pelayanan Keperawatan dalam Sistem Kesehatan

Pelayanan keperawatan memiliki hubungan erat dengan sistem pelayanan kesehatan.


Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan secara
keseluruhan, dalam hal ini yaitu rumah sakit. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan di sarana kesehatan dalam hal ini rumah sakit telah dikembangkan melalui berbagai
upaya antara lain melalui program peningkatan mutu tenaga kesehatan.

Peranan perawat sangat penting bagi kemajuan sebuah sarana kesehatan, sehingga kinerja
perawat dituntut untuk bisa maksimal dala pemberian pelayanan kesehatan supaya kepuasan
pasien/ klien dan keluarga dapat tercapai. Selain itu perawat juga memiliki pengaruh besar bagi
pelayanan kesehatan dalam meningkatkan mutu kesehatan masyarakat. Untuk meningkatkan
mutu kesehatan tersebut maka perawat harus dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan
yang professional sesuai dengan standar.
3.3 Pelayanan Perawatan yang Berkualitas

Pemberian perawatan kesehatan, adalah suatu cara untuk memberi pelayanan kesehatan
kepada klien yang sedang mengalami perubahan sebagai respon terhadap berbagai issue penting
dalam pelayanan kesehatan. Issue yang sekarang ini berkembang adalah terjadi perpindahan
oreintasi pelayanan kesehatan telah berubah yang semula orientasi pelayanan diarahkan
kelayanan rawat inap sekarang lebih banyak diberikan pada instalansi rawat jalan. Rumah sakit
sekarang sedang mencari cara baru memberikan pelayanan yang bertujuan untuk mencapai
efisiensi dan waktu rawat yang lebih pendek. Perhatian yang lebih besar diberikan pada perlunya
pelayanan preventif, dimana institusi memberikan pelayanan yang membantu individu dan
keluarga untuk mempertahankan kesehatan atau mendeteksi penyakit pada tahap dini.

Di tengah banyaknya perubahan yang terjadi diharapkan keperawatan muncul sebagai


pemimpin untuk mengembangkan berbagai strategi perawatan baru yang dapat mempengaruhi
pemberian pelayanan kesehatan sehingga perubahan dapat dilakukan dengan tepat untuk
menciptakan cara yang lebih baik dalam pemberian pelayanan keperawatan dan untuk
mengembangkan berbagai peran baru dari keperawatan.

Kualitas pelayanan harus menjadi sebuah hak yang sama untuk seluruh klien. Dalam rangka
penghematan biaya dan sumber yang lebih sedikit, maka kualitas pelayanan keperawatan tidak
dapat ditawar lagi. Di tempat-tempat perawatan akut, perhatian utama berfokus bagaimana untuk
memulangkan klien secepat mungkin. Dengan waktu rawat yang dipersingkat, waktu perawat
untuk merawat klien menjadi sangat penting. Selain itu, sebagai usaha untuk mengurangi biaya
perawatan, maka pelaksanaan pelayanan kesehatan yang berkualitas tidak diperbolehkan. Oleh
karena itu, lembaga keperawatan harus proaktif untuk menekankan pada pelayanan keperawatan
yang profesional dan berkualitas dan mengharuskan tercapainya hasil pelayanan kesehatan yang
baik

Dalam proses pelayanan keperawatan jika ingin mencapai suatu pelayanan keperawatan yang
berkualitas maka juga harus memperhatikan aspek-aspek kualitas pelayanan keperawatan antara
lain: Reability (kehandalan), Assurance (jaminan), Tangibles (bukti fisik), Emphaty (empati),
dan Responsiveness (ketanggapan).
3.4 Inovasi dalam Pemberian Perawatan Kesehatan

Pelayanan keperawatan mempunyai kesempatan untuk memberikan kontribusi yang lebih


besar dalam pelayanan kesehatan kepada klien. Reformasi pelayanan kesehatan memberikan
kesempatan pada perawat untuk memperluas mengembangkan konsep-konsep dan model
keperawatan agar pelayanan keperawatan yang diberikan lebih berkualitas dan lebih baik,
sehingga menjamin hasil yang lebih sehat bagi klien dan keluarganya. Berbagai inovasi telah di
kembangkan oleh perawat-perawat dan konsep dan teori keperawatan dan telah diterapkan pada
tatanan klinik keperawatan dalam bentuk pengembangan model asuhan keperawatan, seperti
pengembangan manejemen asuhan keperawatan terpadu, manajemen kasus, menejemen asuhan
keperawatan yang berfokus pada klien, metode fungsional, metode keperawatan tim, dan metode
keperawatan primer.

Ada beberapa inovasi dalam pelayanan kesahatan anatara lain :

1) Asuhan Terpadu
Asuhan terpadu adalah sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan memberikan asuhan
yang efektif-biaya dan berkualitas yang berfokus pada penurunan biaya dan perbaikan
hasil untuk kelompok klien. Perawatan klien direncanakan secara cermat sejak kontak
awal hingga penetapan kesimpulan masalah keperawatan tertentu. Dalam asuhan terpadu
penyedia layanan keperawatan dan institusi kesehatan berkolaborasi memberikan asuhan
yang paling tepat dan paling efektif dengan biaya serendah mungkin.
2) Manajemen Kasus
Menajemen kasus menggambarkan serangkaian model yang digunakan untuk
mengintegrasikan layanan kesehatan bagi individu atau kelompok. Secara umum
manajemen kasus melibatkan tim multidisiplin yang mengemban tanggungjawab
kolaboratif untjuk menrencanakan, mengkaji kebutuhan dan mengoordinasi,
mengimplementasi dan mengevaluasi perawatan untuk sekelompok klien sejak pertama
kali masuk rumah sakit sampai pulang atau pindah dan saat pemulihan.
3) Perawatan yang Berfokus pada Klien
Perawatan yang berfokus pada klien adalah model pemberian pelayanan keperawatan
dengan memberikan semua layanan dan penyedia layanan kepada klien.
4) Metode Kasus
Metode kasus juga disebut perawatan total, adalah salah satu model keperawatam yang
dikembangkan paling awal. Metode ini berpusat pada klien, satu orang perawat
ditugaskan dan bertanggung jawab memberikan asuhan yang komprehensif terhadap
sekelompok klien selama satu sief (8–12 jam). Untuk tiap klien, perawat mengkaji
kebutuhan, membuat rencana asuhan, merumuskan diagnosa, mengimplementasikan
asuhan dan mengevaluasi efektivitas asuhan. Dalam metode ini seorang klien memiliki
kontak yang konsisten dengan satu perawat selama satu sief, tetapi dapat memiliki
perawat yang berbeda pada sief yang lain.
5) Metode Fungsional
Metode keperawatan yang berfokus pada penyelesaian tugs (misal merapikan tempat
tidur, menyuntik, dan mengukur tanda-tanda vital). Sistem pedekatan metode ini, perawat
dengan bekal pendidikan sedikit/rendah lebih sedikit dibanding perawat profesional.
Metode ini berlandaskan pada model produksi dan efesiensi yang memberikan wewenang
dan tanggungjawab terhadap seseorang yang memberi tugas.
6) Keperawatan Tim
Keperawatan tim adalah pemberian asuhan keperawatan perorangan untuk klien oleh tim
yang dipimpin oleh seorang perawat profesional. Tim keperawatan terdiri dari Ns,
perawat praktik yang memiliki izin. Tim ini bertanggung jawab memberikan asuhan
keperawatan yang terkoordinasi kepada sekelompok klien.
7) Keperawatan Primer
Keperawatan primer adalah sistem yang didalamnya perawat bertanggung jawab atas
perawatan total sejumlah klien selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Metode ini adalah
metode pemberian asuhan yang komprehensif, individual dan konsisten. Keperawatan
primer menggunakan pengetahuan teknis dan keterampilan manajemen keperawatan.
Perawat primer mengkaji dan memprioritaskan kebutuhan tiap-tiap klien, dan
megidentifikasi diagnosa keperawatan, menyusun rencana asuhan bersama klien, dan
mengevaluasi efektivitas asuhan.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian bab pembahasan, berikut kesimpulan yang dapat diambil.


 Sistem pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit yang sudah pasti mempunyai kepentingan untuk
menjaga mutu pelayanan.
 Pelayanan keperawatan memiliki hubungan erat dengan sistem pelayanan
kesehatan. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
 Dalam proses pelayanan keperawatan jika ingin mencapai suatu pelayanan
keperawatan yang berkualitas maka juga harus memperhatikan aspek-aspek
kualitas pelayanan keperawatan antara lain: Reability (kehandalan), Assurance
(jaminan), Tangibles (bukti fisik), Emphaty (empati), dan Responsiveness
(ketanggapan).
 Berbagai inovasi telah di kembangkan oleh perawat-perawat dan konsep dan teori
keperawatan dan telah diterapkan pada tatanan klinik keperawatan dalam bentuk
pengembangan model asuhan keperawatan, seperti pengembangan manejemen
asuhan keperawatan terpadu, manajemen kasus, menejemen asuhan keperawatan
yang berfokus pada klien, metode fungsional, metode keperawatan tim, dan
metode keperawatan primer.

4.2 Saran

Kemajuan dunia keperawatan tidak akan pernah terlepas dari kontribusi mahasiswa
keperawatannya. Seiring dengan kopleksitas yang ada, kini bukan saatnya mahasiswa
mementingkan dirinya sendiri, melainkan mampu memberikan sumbangsih pada orang
lain. Negara Indonesia ini sesungguhnya membutuhkan orang-orang yang mampu
menciptakan sebuah perubahan terutama dari kalangan mahasiswa.
DAFTAR RUJUKAN

Budiono. 2016. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.

Cowen, S. & Moorhead, S. (2001). Current Issues in Nursing, Seventh Edition. St.
Louis,Missouri: Mosby Elsivier.

Putra, S. C. (2019). Peranan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Keperawatan di


Rumah Sakit. Jurnal SIMTIKA, 2(3), 1.

https://id.scribd.com/document/519200950/MAKALAH-PELAYANAN-
KEPERAWATAN-DALAM-SISTEM-PELAYANAN-KESEHATAN-DIDIN. Diakses tanggal
24 Februari 2022.

https://www.academia.edu/37818351/
MAKALAH_SISTEM_PELAYANAN_KESEHATAN. Diakes tanggal 24 Februari 2022.

https://www.academia.edu/15360028/
BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA_2_1_Pelayanan_Keperawatan_2_1_1_Pengertian_Pelayanan
_Keperawatan. Diakses tanggal 24 Februari 2022.

Anda mungkin juga menyukai