Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN 1


PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN

Disusun Oleh Kelompok 1 :


Andi Pranata
Ferdi
Karmila
Novara Anggita

PRODI NON REGULER S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusunan makalah tentang “Pelayanan Keperawatan
Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan” dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok mata kuliah “Konsep
Dasar Keperawatan 1” terhadap Program Studi S1 Non Reguler B Keperawatan
semester I, Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan
petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Indri Erwhani, M.Pd.,M.Kep sebagai pembimbing yang dengan penuh
kesabaran memberikan dorongan, perhatian, bimbingan, pengarahan, serta saran
dalam menyelesaikan makalah ini.
Walaupun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan
informasi yang selengkap-lengkapnya, tentunya masih banyak dijumpai
kekurangannya, maka saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan
sebagai acuan untuk memperbaiki tugas-tugas selanjutnya. Akhirnya penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat.

Pontianak, 1 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Sistem Pelayanan Kesehatan ................................................................... 3
B. Pelayanan Keperawatan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Sistem
Klien ........................................................................................................ 6
C. Tingkat Pelayanan Kesehatan ................................................................. 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................ 9
B. Saran ....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pelayanan, kinerja menjadi tolak ukur keberhasilan pelayanan
kesehatan yang menunjukkan akuntabilitas lembaga pelayanan dalam kerangka
tata pemerintahan yang baik (good governance). Dalam pelayanan kesehatan,
berbagai jenjang pelayanan dan asuhan pasien (patient care) merupakan bisnis
utama, serta pelayanan keperawatan merupakan mainstream sepanjang
kontinum asuhan. Upaya untuk memperbaiki mutu dan kinerja pelayanan klinis
pada umumnya dimulai oleh perawat melalui berbagai bentuk kegiatan, seperti:
gugus kendali mutu, penerapan standar keperawatan, pendekatan-pendekatan
pemecahan masalah, maupun audit keperawatan. Pelayanan klinis perlu
dilandasi hubungan yang harmonis antara pasien dan praktisi klinis,
penyesuaian-penyesuaian perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan tata
nilai pasien yang menjadi sumber pengendali asuhan. Selanjutnya pengambilan
keputusan dan penyusunan standar pelayanan yang berbasis evidens, keamanan
pasien, arus informasi yang tanpa hambatan, keterbukaan, kerja sama
antarpraktisi klinis, dan efisiensi dalam pelayanan merupakan aturan-aturan
dasar dalam perbaikan mutu pelayanan klinis.
Mutu pelayanan tidak hanya tergantung pada pelayanan klinis yang
memenuhi standar profesi, tetapi juga pelayanan yang berfokus pada
pelanggan. Oleh karena itu, keterlibatan pasien sebagai pengguna pelayanan
sekaligus pengambil keputusan perlu mendapat perhatian dalam penerapan tata
pengaturan klinis. Penyedia pelayanan perlu mengembangkan mekanisme
untuk mengenal kebutuhan dan harapan pasien maupun mekanisme untuk
menerima keluhan dan komplain untuk dipertimbangkan dalam penyusunan
desain pelayanan, standar pelayanan, maupun pengambilan keputusan klinis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan?
2. Bagaimana pelayanan keperawatan dalam sistem pelayanan kesehatan
sistem klien?
3. Apa saja tingkat pelayanan kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan
2. Untuk mengetahui bagaimana pelayanan keperawatan dalam sistem
pelayanan kesehatan sistem klien
3. Untuk mengetahui apa saja tingkat pelayanan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Pelayanan Kesehatan


Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat
tercapai dengan cara efektif, efisien dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem
pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam
pelayanan diantara perawat dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan
yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan
kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian penting dalam
pelayanan kesehatan, para perawat diharapkan juga dapat memberikan layanan
secara berkualitas.
Menurut Azwar (2009) kualitas pelayanan kesehatan adalah yang
menunjukan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan
rasa puas pada diri pasien. Makin sempurna kepuasaan tersebut, makin baik
pula kualitas pelayanan kesehatan. Dalam menyelenggarakan upaya menjaga
kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak terlepas dari profesi
keperawatan yang berperan penting. Berdasarkan standar tentang evaluasi dan
pengendalian kualitas di jelaskan bahwa pelayanan keperawatan menjamin
adanya asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi dengan terus menerus
melibatkan diri dalam program pengendalian kualitas di rumah sakit.
Pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit sudah pasti punya kepentingan untuk menjaga mutu
pelayanan , terlebih lagi pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur
citra sebuah Rumah Sakit di mata masyarakat,sehingga menuntut adanya
profesionalisme perawat pelaksana maupun perawat pengelola dalam
memberikan dan mengatur kegiatan asuhan keperawatan kepada pasien.
Kontribusi yang optimal dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas akan terwujud apabila sistem pemberian asuhan keperawatan yang
digunakan mendukung terjadinya praktik keperawatan profesional dan
berpedoman pada standar yang telah ditetapkan serta dikelola oleh manajer
dengan kemampuan dan ketrampilan yang memadai.
Upaya lain yang dilakukan adalah penetapan sistem pemberian asuhan
keperawatan yang disesuaikan dengan kondisi dengan memilih metode
penugasan tim. Perbaikan kualitas hubungan profesional dengan pasien, antar
sejawat maupun dengan tim kesehatan lain serta sistem kompensasi dan
penghargaan
Menurut Hidayat(2008) sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan
pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan efektif, efisien dan tepat
sasaran.
Menurut Hidayat(2008) keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung
dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan. Sistem
terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Sistem terdiri dari: input, proses, output, dampak, umpan balik dan lingkungan.
1. Input
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk
berfungsinya sebuah sistem.seperti sistem pelayanan kesehatan, maka
masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga dan sarana kesehatan,
dan sebagainya.
2. Proses
Merupakan kegiatan yang berfungsi merubah sebuah masukan untuk
menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut. Sebagaimana
contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang di maksud proses
adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3. Output
Merupakan hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Output pelayanan
kesehatan dapat berupa pelayanan yang berkualita,efektif, dan efisien dan
serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien cepat
sembuh dan sehat optimal..
4. Dampak
Merupakan akibat dari output atau hasil atau keluaran suatu sistem, terjadi
dalam waktu yang relatif lama. Dampak sistem pelayanan kesehatan adalah
menjadikan masyarakat sehat,dan mengurangi angka kesakitan dan
kematian menurun, karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan balik
Merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadi masukan.Terjadi dari sebuah
sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.Umpan balik
dalam sistem pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan
yang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.
6. Lingkungan
Lingkungan adalah semua keadaan diluar sistem tetapi dapat mempengaruhi
pelayanan kesehatan, sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan,
lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan strategis, atau situasi
kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi di luar pelayanan
masyarakat.
Lingkup sistem pelayanan kesehatan :
a. Primary Health Care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat
yang memiliki masalah ringan atau masyarakat sehat, ini mendapatkan
peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat
pelayanan kesehatan adalah layanan kesehatan dasar. Pelayanan
kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan
masyarakat dan lain-lain.
b. Secondary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tersedia tenaga spesialis atau
sejenisnya
c. Tertiary Health Service (pelayanan kesehatan tingkat ketiga)
Tingkat pelayanan kesehatan ini digunakan apabila tingkat pertama dan
kedua tidak lagi di gunakan. Pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga
ahli medis atau spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit A
atau B.
B. Pelayanan Keperawatan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Sistem Klien
Klien adalah orang yang memperoleh bantuan, orang yang membeli sesuatu
atau memperoleh layanan (kbbi, 2011). Namun pada fundamental keperawatan
(Potter; Perry) klien ialah orang yang mencari pelayanan kesehatan dan
anggota keluarga atau orang yang berarti bagi orang yang mencari pelayanan
kesehatan tersebut.
Dalam keperawatan, yang menjadi klien bisa saja individunya itu sendiri
maupun keluarga atau kerabatnya. Jenis jenis klien yang disebutkan dalam
Neuman System Model juga bisa dalam bentuk individu maupun kelompok.
Klien terdiri dari dua jenis yaitu individu sebagai klien dan keluarga sebagai
klien. Yaitu klien sebagai individu ialah seseorang yang mendapatkan asuhan
keperawatan sedangkan keluarga sebagai klien ialah keluarga tersebut yang
diberikan asuhan keperawatan. Klien sebagai keluarga bisa saja terjadi apabila
seorang anggota dari keluarga tersebut mengalami suatu penyakit atau
kelemahan pada tubuhnya yang mengakibatkan ia tidak dapat memberikan
keterangan secara jelas kepada perawat maka ia dibantu oleh keluarganya.
Sedangkan kelompok atau masyarakat ialah klien yang ruang lingkupnya lebih
luas daripada keluarga.
Klien dalam sistem pelayanan kesehatan memiliki hak hak dan serta
kewajibannya, hak klien dalam sistem klien ialah hak untuk mendapatkan
informasi (diagnose, pengobatan yang dilakukan, biaya pelayanan, dan
perawatan yang berkelanjutan), menolak prosedur dan diagnosa apapun. Klien
memiliki hak legal dalam pelayanan kesehatan yaitu informed consent
(persetujuan tindakan) ialah persetujuan seseorang untuk mengijinkan
terjadinya sesuatu. Persetujuan ini didasarkan pada keterbukaan total terhadap
berbagai risiko yang potensial, keuntungan, dan alternatif yang tersedia. Hak
dan persetujuan klien mempengaruhi cara sistem pelayanan kesehatan dalam
memberikan pelayanannya. Kewajiban klien dalam system pelayanan
kesehatan ialah Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala
peraturan dan tata tertib rumah sakit. Pasien berkewajiban untuk mematuhi
segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya. Pasien berkewajiban
memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang
diderita kepada dokter yang merawat. Pasien dan atau penanggungnya
berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah
sakit/dokter. Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal
yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
C. Tingkat Pelayanan Kesehatan
Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar
manusia tentang kesehatan. Menurut Leavel dan Carlk dalam memberikan
pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang
akan diberikan, diantara tingkat pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui
peningkatan kesehatan.Bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar
masyarakat atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan.Tingkat
pelayanan ini meliputi kebersihan perseorangan, perbaikan sanitasi
lingkungan, layanan prenatal, layanan lansia, dan semua kegiatan yang
berhubungan dengan peningkatan status kesehatan.
2. Spesific Protection ( Perlindungan Khusus )
Perlindungan Khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari
bahaya yang akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk
perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang
termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan ini adalah pemberian imunisasi
yang digunakan untuk perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi
BCG, DPT, Hepatitis, campak, dan lain-lain. Pelayanan perlindungan
keselamatan kerja diamana pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
seseorang yang bekerja di tempat risiko kecelakaan tinggi seperti kerja
dibagian produksi bahan kimia, bentuk perlindungan khusus berupa
pelayanan pemakaian alat pelindung diri dan lain sebagainya.
3. Early Diagnosis and Prompt Treatment ( Diagnosis dini dan pengobatan
segera )
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya
atau timbulnya gejala dari suatu penyakit.Tingkat pelayanan ini
dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang lebih lanjut serta
dampak dari timbulnya penyakit sehingga tidak terjadi penyebaran.Bentuk
tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa kegiatan dalam rangka survey
pencarian kasus baik secara individu maupun masyarakat, survey
penyaringan kasus serta pencegahan terhadap meluasnya kasus.
4. Disability Limitation ( Pembatasan Cacat )
Dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami
dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan.Tingkat ini
dilaksanakan pada kaus atau penyakit yang mengalami potensi
kecacatan.Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa perawatan
untuk menghentikan penyakit, mencegah komplikasi lebih lanjut, pemberian
segala fasilitas untuk mengatasi kecacatan dan mncegah kematian.
5. Rehabilitation ( Rehabilitasi )
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis
sembuh.Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap
kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan kepada
pasien, kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki keyakinan
kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan masyarakat mau
menerima dengan senang hati karena kesadaran yang dimilikinya.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat
tercapai dengan cara efektif, efisien dan tepat sasaran. Lingkup Sistem
pelayanan kesehatan terdiri dari Primary Health Care (pelayanan kesehatan
tingkat pertama), Secondary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat
Kedua) dan Tertiary Health Service (pelayanan kesehatan tingkat ketiga).
Pelayanan Keperawatan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan Sistem Klien,
yang menjadi klien bisa saja individunya itu sendiri maupun keluarga atau
kerabatnya, klien sebagai individu ialah seseorang yang mendapatkan asuhan
keperawatan sedangkan keluarga sebagai klien ialah keluarga tersebut yang
diberikan asuhan keperawatan. Klien dalam sistem pelayanan kesehatan
memiliki hak hak dan serta kewajibannya, hak klien dalam sistem klien ialah
hak untuk mendapatkan, menolak prosedur dan diagnosa apapun. Klien
memiliki hak legal dalam pelayanan kesehatan yaitu informed consent. Hak
dan persetujuan klien mempengaruhi cara sistem pelayanan kesehatan dalam
memberikan pelayanannya.
Tingkat Pelayanan Kesehatan terdiri Health Promotion (Promosi
Kesehatan), Spesific Protection ( Perlindungan Khusus ), Early Diagnosis and
Prompt Treatment ( Diagnosis dini dan pengobatan segera ), Disability
Limitation ( Pembatasan Cacat ) dan Rehabilitation ( Rehabilitasi ).

B. Saran
Penulis menyadari bahwa ma kalah diatas masih banyak dijumpai
kekurangannya, maka saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan sebagai acuan untuk memperbaiki tugas-tugas selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.uinsu.ac.id/932/9/Bab8%20Sist%20Pely%20Kes.pdf
https://www.academia.edu/8667159/SISTEM_PELAYANAN_KESEHATAN_Si
stem

Anda mungkin juga menyukai