Anda di halaman 1dari 12

Tugas keperawatan maternitas

Nama : Ofa Jekrijuli Cagata Putra

Nim : SNR19214029

Skenario 1

1. Seorang wanita dengan keluhan tidak datang haid selama 5 bulan.

(amenorhea)

2. Bahwa anak ini mengalami gangguan haid yang tidak baik selama menikah

ternyata psien tidak menyangka bahwa berat badan nya meningkat kita tahu

bahwa berat badan sangat berpengaruh pada siklus menstruasi. Dan satu lagi

faktor hormone yang belum matang. http://www.arwini.com/15-penyebab-

haid-tidakteratur-dan-menstruasi-tidak-lancar/

3. Ada hubungan antara berat badan dengan ketidaklancaran haid wanita tersebut

4. Menstruasi

Menstruasi terjadi antara 3 hingga 7 hari. Pada fase menstruasi wanita

mengeluarkan darah dengan jumlah antara 30 sampai 40 ml. Pada saat

menstruasi biasanya wanita akan mengalami sakit pada bagian perutnya. Hal

tersebut merupakan hal yang normal jika sakit yang terasa masih dalam tahap

wajar. Sakit yang timbul pada saat menstruasi terjadi karena adanya kontraksi

otot rahim yang bertujuan untuk mendorong serta mengeluarkan lapisan

dinding rahim yang luruh agar keluar menjadi darah menstruasi. Lapisan
dinding rahim dapat menjadi luruh dikarenakan menurunnya kadar hormon

estrogen dan progesteron. Berbanding terbalik dengan menurunnya kadar

hormon estrogen dan progesteron, pada fase ini hormon FSH justru

mengalami peningkatan. Peningkatan hormon FSH ini mendorong

perkembangan folikel dalam ovarium. Folikel adalah kantong berisi indung

telur. Folikel yang mengalami perkembangan dalam ovarium tidak semuanya

akan terus berkembang. Hanya ada satu folikel yang akan terus mengalami

perkembangan. Satu folikel tersebut akan memproduksi estrogen. Hal tersebut

akan kembali meningkatkan kadar hormon estrogen yang menurun saat wanita

mengalami menstruasi.

Pra ovulasi dan ovulasi

Pada fase pra ovulasi, akan terjadi kembali penebalan pada lapisan dinding

rahim yang luruh pada saat menstruasi. Menebalnya dinding rahim ini

merupakan peran dari hormon estrogen yang sudah kembali meningkat setelah

menstruasi. Masa pra ovulasi dan masa ovulasi merupakan masa subur bagi

wanita. Pada masa ini sperma yang masuk pada dinding rahim akan dapat

bertahan hingga beberapa hari. Namun demikian panjangnya masa ovulasi

pada setiap wanita tidaklah sama.

Pra Menstruasi

Pada fase pra menstruasi, lapisan dinding rahim akan mengalami penebalan.

Penebalan terjadi karena folikel yang pecah akan memproduksi hormon

progesteron yang memang berperan dalam proses penebalan dinding rahim.


Jika tidak ada pembuahan yang terjadi, maka tubuh akan memasuki fase pre

menstruasi. Pada masa ini hormon progesteron akan mengalam penurunan

drastis. Hal tersebut akan kembali membuat lapisan dinding rahim menjadi

luruh dan menjadi darah menstruasi.

Pre Menstruation Syndrome

PMS atau pre menstruation syndrome merupakan fase sebelum terjadinya

menstruasi. Pada fase ini terjadi berbagai gejala, baik fisik maupun emosional

Sedangkan hormone yang yang berpengaruh

Gonadotropin-releasing Hormone (GnRH)

Hormon ini diproduksi oleh otak besar atau hipotalamus. Hormon ini

berfungsi untuk merangsang tubuh guna memproduksi dan melepaskan

hormon FSH dan hormon LH.

Follicle stimulating Hormone (FSH)

FSH diproduksi pada kelenjar hipofisis dalam otak. Fungsi dari hormon ini

ialah untuk membuat telur yang berada dalam ovarium menjadi matang

sehingga siap disalurkan ke rahim.

Luteinising hormone (LH)

Hormon LH berfungsi untuk merangsang ovarium agar melepaskan

telur. Sama seperti hormon FSH, hormon LH ini juga diproduksi pada

kelenjar hipofisis.
Hormon estrogen

Hormon estrogen diproduksi di dalam ovarium. Hormon ini berperan untuk

menjaga keteraturan siklus reproduksi pada wanita. Selain itu hormon

estrogen juga berfungsi untuk membantu mempertahankan kehamilan.

Hormon Progesteron

Hormon progesteron bekerjasama dengan hormon estrogen dalam menjaga

siklus reproduksi dan menjaga kehamilan. Hormon progesteron juga

diproduksi di ovarium. Hormon ini juga berperan penting dalam proses dalam

penebalan dinding rahim. http://tanyatugas.com/jelaskan-proses-terjadinya-

menstruasi-dan-hormon-yang-berperan/

5. Amenorrhea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan

berturut-turut. Lazim diadakan pembagian antara amenorrhea primer dan

amenorrhea sekunder. Kita berbicara tentang amenorrhea primer apabila

seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah mendapat haid, sedang

pada amenorrhea sekunder penderita pernah mendapat haid, tetapi kemudian

tidak  dapat lagi. Klasifikasi nya ada dua yang pertama Amenorrhea primer

Amenorrhea primer mengacu  pada masalah ketika wanita muda yang berusia

lebih dari 16 tahun belum mengalami menstruasi tetapi telah menunjukkan

maturasi seksual, atau menstruasi mungkin tidak terjadi sampai usia 14 tahun

tanpa disertai adanya karakteristik seks sekunder. Yang kedua Amenorrhea

sekunder adalah tidak adanya haid selama 3 siklus atau 6 bulan setelah

menstruasi normal pada masa remaja, biasanya disebabkan oleh gangguan


emosional minor yang berhubungan dengan berada jauh dari rumah, masuk ke

perguruan tinggi, ketegangan akibat tugas-tugas. Penyebab kedua yang paling

umum adalah kehamilan, sehingga pemeriksaan kehamilan harus dilakukan.

6. Etiologinya Hymen Imperforata : Selaput darah tidak berlubang sehingga

darah menstruasi terhambat untuk keluar. Menstruasi Anavulatori :

Rangsangan hormone – hormone yang tidak mencukupi untuk membentuk

lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi haid atau hanya sedikit. Disfungsi

Hipotalamus : kelainan organik, psikologis, penambahan berat badan,

Disfungsi hipofise : tumor dan peradangan, Disfungsi Ovarium : kelainan

congenital, tumor, Endometrium tidak bereaksi. Penyakit lain : penyakit

metabolik, penyakit kronik, kelainan gizi, kelainan hepar dan ginjal.

Patofisiologinya Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada hipofise anterior

gangguan dapat berupa tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan

hormone yang membuat menjadi terganggu. Kelainan kompartemen IV

(lingkungan) gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental

yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya pelepasan

neurotransmitter seperti serotonin yang dapat menghambat pelepasan

gonadrotropin.Kelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer

maupun sekuder. Amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan

ovarium (gonadal disgenesis). Kegagalan ovarium premature dapat

disebabkan kelainan genetic dengan peningkatan kematian folikel, dapat juga

merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan. Melakukan kegiatan


yang berlebih dapat menimbulkan amenorrhea dimana dibutuhkan kalori yang

banyak sehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk

pembentukan hormone steroid seksual ( estrogen dan progesteron ) tidak

tercukupi. Pada keadaaan tersebut juga terjadi pemecahan estrogen berlebih

untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar dan terjadilah defisiensi estrogen

dan progesteron yang memicu terjadinya amenorrhea.Pada keadaan latihan

berlebih banyak dihasilkan endorphin yang merupakan derifat

morfin.Endorphin menyebabkan penurunan GnRH sehingga estrogen dan

progesterone menurun.Pada keadaan tress berlebih cortikotropin

realizinghormone dilepaskan. Pada peningkatan CRH terjadi opoid yang dapat

menekan pembentukan GnRH.

7. Manifestasi klinisnya yang terjadipada kasus diatas Tanda dan gejala yang

muncul diantaranya : Tidak terjadi haid, Produksi hormon estrogen dan

progesteron menurun., Nyeri kepala, Badan lemah. Tanda dan gejala

tergantung dari penyebabnya :

a. Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan

ditemukan tanda – tanda pubertas seperti pembesaran payudara,

pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak serta perubahan bentuk

tubuh.

b. jika penyebanya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan

pembesaran perut.
c. Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya

adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan

lembab.

d. Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat ( moon face ), perut buncit,

dan lengan serta tungkai yang lurus.

e. Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore :Sakit kepala,

Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak

sedang menyusui ), Gangguan penglihatan ( pada tumor hipofisa ),

Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti, Vagina yang

kering, Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang

mengikuti pola pria ), perubahan suara dan perubahan ukuran payudara.

Komplikasi yang paling ditakutkan adalah infertilitas. Komplikasi lainnya

adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat mengganggu

kompartemen IV dan terjadilah lingkaran setan terjadinya

amenorrhea.Komplikasi lainnya muncul gejala-gejala lain akibat hormon

seperti osteoporosis.

8. Stres

Ketika stres, hormon dan bagian otak yang bertanggung jawab mengatur

siklus menstruasi, yaitu hipotalamus, akan terganggu. Selain itu, berat badan

bisa naik atau turun secara drastis sebagai akibat dari stres. Itu semua dapat

memengaruhi siklus menstruasi. Pada kasus tertentu, hal ini bisa menyerupai

gejala kehamilan palsu. Jika menstruasi terlambat disebabkan oleh stress,


disarankan untuk berlatih teknik relaksasi, mengubah gaya hidup, dan rutin

berolahraga agar siklus haid kembali lancar.

Obesitas

Penambahan berat badan bisa memicu perubahan hormonal pada wanita.

Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan indeks massa tubuh 25 – 30,

atau lebih dari 30, memiliki risiko tinggi mengalami menstruasi terlambat.

Diet dan olahraga mungkin akan disarankan oleh dokter jika obesitas menjadi

faktor penyebab menstruasi terlambat yang Anda alami.

Berat badan turun

Menstruasi terlambat kemungkinan dialami oleh perempuan dengan gangguan

makan, seperti anoreksia atau bulimia. Jika berat badan Anda kurang 10

persen dari berat badan ideal, fungsi tubuh akan terganggu dan ovulasi (proses

di mana salah satu indung telur melepaskan sel telur) pun terhenti. Mengobati

gangguan makan dan menaikkan berat badan secara sehat dapat

mengembalikan siklus haid yang normal.

Hormon prolaktin berlebih

Menstruasi terlambat dapat disebabkan oleh produksi hormon prolaktin yang

tidak normal. Hormon yang dihasilkan di kelenjar pituitari ini akan meningkat

pada masa menyusui, namun bisa juga terjadi akibat kondisi medis tertentu,

misalnya penyakit ginjal dan tumor kelenjar pituitari di otak. Peningkatan

hormon prolaktin ini dapat memengaruhi kinerja hormon lain yang berperan

dalam proses menstruasi, yaitu estrogen dan progesteron.


Alat kontrasepsi

Pil KB atau pil pencegah kehamilan mengandung hormon estrogen dan

progestin yang mencegah indung telur melepaskan sel telur. Dibutuhkan

waktu hingga enam bulan agar siklus menstruasi kembali konsisten setelah

berhenti mengonsumsi pil KB. Alat kontrasepsi hormonal yang ditanam atau

disuntik juga dapat menyebabkan menstruasi terlambat.

Sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome/PCOS)

PCOS adalah suatu kondisi di mana terdapat kelainan pada hormon dan sistem

metabolisme sehingga fungsi indung telur terganggu. Kondisi ini dapat

menyebabkan menstruasi terlambat atau tidak menstruasi sama sekali, dan

dapat memengaruhi kesuburan. Penyebab kondisi ini belum diketahui secara

pasti, namun diduga PCOS berhubungan dengan kondisi lain, seperti

resistensi insulin dan sindrom metabolik. Selain mentruasi terlambat, gejala

PCOS lainnya adalah jerawat, berat badan meningkat, sulit mendapat

keturunan, serta tumbuh rambut berlebih di wajah, dada, dan perut.

Penyakit kronis

Diabetes dan penyakit celiac dapat memengaruhi siklus menstruasi. Gula

darah yang tidak stabil terkait erat dengan perubahan hormon. Karena

itu, diabetes yang tidak terkontrol membuat menstruasi menjadi tidak teratur.

Sedangkan penyakit celiac menyebabkan peradangan yang dapat

menimbulkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi ini bisa menghalangi tubuh

menyerap nutrisi penting, hingga menyebabkan menstruasi terlambat.


Masalah tiroid

Kelenjar tiroid berfungsi mengatur metabolisme tubuh. Jika hormon ini tidak

bekerja dengan baik, menstruasi pun bisa terganggu. Kelenjar

tiroid bermasalah dapat dikenali dengan gejala berupa tubuh merasa sangat

kelelahan, berat badan cepat berubah, rambut rontok, dan sensitif terhadap

suhu panas atau dingin. Namun jangan khawatir, masalah pada tiroid dapat

ditangani dengan obat-obatan dan operasi. Menstruasi pun akan kembali

normal setelah masalah tersebut diobati.

Menopause dini

Kebanyakan wanita mulai memasuki masa menopause di usia 45-55 tahun.

Namun, ada pula wanita yang mengalami gejala-gejala menopause pada usia

40 tahun ke bawah. Kondisi ini disebut sebagai menopause dini. Menopause

menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, hasilnya menstruasi terlambat atau

bahkan terhenti sama sekali.

Merokok

Merokok dapat menyebabkan gangguan pada menstruasi, salah satunya adalah

menstruasi terlambat. Hal ini terjadi karena zat-zat yang ada di dalam rokok,

termasuk nikotin, dapat memengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang

berperan dalam siklus menstruasi. Bagi wanita berusia lebih dari 40 tahun,

dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke dokter jika pola menstruasi Anda

berubah secara tiba-tiba. Misalnya darah yang keluar lebih banyak, waktu

menstruasi lebih lama, atau adanya keluhan lain seperti perdarahan vagina
setelah berhubungan seks. Mengapa? Hal tersebut bisa saja menjadi tanda-

tanda polip serviks, polip endometrium, kondisi prakanker (hiperplasia

endometrium), atau bahkan kanker endometrium. Menstruasi terlambat

mungkin dianggap sebagai hal yang tidak menakutkan oleh beberapa wanita.

Padahal kondisi tersebut juga dapat menjadi gejala beberapa kondisi dan

penyakit serius. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter apabila Anda

mengalami menstruasi terlambat. Juga apabila terdapat masalah lain terkait

menstruasi, seperti haid berhenti tiba-tiba selama lebih dari 90 hari, siklus

bulanan menjadi sangat tidak teratur, haid berlangsung selama lebih dari 7

hari, nyeri parah, atau darah keluar dengan deras dan harus ganti pembalut

setiap satu atau dua jam sekali. https://www.alodokter.com/menstruasi-

terlambat-bisa-disebabkan-oleh-10-hal-ini

9. Penatalaksanaan secara umum Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan

penyebab dari amenorrhea yang dialami, apabila penyebabnya adalah

obesitas, maka diet dan olahraga adalah terapinya. Belajar untuk mengatasi

stress dan menurukan aktivitas fisik yang berlebih juga dapat membantu.

Terapi amenorrhea diklasifikasikan berdasarkan penyebab saluran reproduksi

atas dan bawah, penyebab indung telur, dan penyebab susunan saraf pusat.

10. Faktor gaya hidup – Jika Anda olahraga berlebihan, merubah rencana

olahraga atau diet bisa membantu menstabilkan siklus menstruasi bulanan.

11. Pola hidup sehat, jaga pola makan, dan hindari stress, Amenore primer

maupun sekunder dengan hipoestrogen maka perlu diberikan  estrogen


(dengan progestin). Hal ini dapat diberikan dalam bentuk kontrasepsi oral

(OC).

12.

13. Riwayat haid, faktor keturunan,

14. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang didapat

tentang penyakitnya (amenorrhea)

15. Berikan penjelasan tentang penyebab penyakit dan disrtai cara penanganan

dan pengobatannya.

16. Dengan pemberian obat seperti jawaban nomor 11.

17. a.

b.

c.

d.

e.

skenario 2

1. disminorhea

2.

Anda mungkin juga menyukai