Anda di halaman 1dari 10

AMENORRHEA

KELOMPOK 4:
CHALLISTA D.F.I.R TADUNG
DITA FARADILLA
HESTI ELVINA
MAWAR MELANIA UMRAH
Definisi amonerrhea
• Amenorrhea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya
3 bulan berturut-turut. Lazim diadakan pembagian antara
amenorrhea primer dan amenorrhea sekunder. Kita berbicara
tentang amenorrhea primer apabila seorang wanita berumur 18
tahun keatas tidak pernah mendapat haid, sedang pada
amenorrhea sekunder penderita pernah mendapat haid, tetapi
kemudian tidak dapat lagi (Wiknjosastro,2008).
• Amenorrhea adalah tidak ada atau berhentinya menstruasi
secara abnormal yang diiringi penurunan berat badan akibat diet
penurunan berat badan dan nafsu makan tidak sehebat pada
anoreksianervosa dan tidak disertai problem psikologik (Kumala,
2005).
Faktor-faktor yang mempeengaruhi
terjadinya Amonerrhea
• 1. Faktor Internal
• a.  Organ Reproduksi
• b.  Hormonal
• c.  Penyakit

• 2. Faktor Eksternal
• a. Status Gizi
• b. Gaya Hidup
Klasifikasi amonerrhea
 Amenorrheaprimer
Amenorrhea primer mengacu  pada masalah ketika wanita muda
yang berusia lebih dari 16 tahun belum mengalami menstruasi
tetapi telah menunjukkan maturasi seksual, atau menstruasi
mungkin tidak terjadi sampai usia 14 tahun tanpa disertai
adanya karakteristik seks sekunder.
 Amenorrheasekunder 
Amenorrhea sekunder adalah tidak adanya haid selama 3 siklus
atau 6 bulan setelah menstruasi normal pada masa remaja,
biasanya disebabkan oleh gangguan emosional minor yang
berhubungan dengan berada jauh dari rumah, masuk ke
perguruan tinggi, ketegangan akibat tugas-tugas.
Etiologi amonerrhea
• Penyebab Amenorrhea secara umum adalah:
• Hymen Imperforata : Selaput darah tidak berlubang sehingga darah
menstruasi terhambat untuk keluar.
• Menstruasi Anavulatori : Rangsangan hormone – hormone yang tidak
mencukupi untuk membentuk lapisan dinding rahim sehingga tidak
terjadi haid atau hanya sedikit.
• Disfungsi Hipotalamus : kelainan organik, psikologis, penambahan berat
badan
• Disfungsi hipofise : tumor dan peradangan
• Disfungsi Ovarium : kelainan congenital, tumor
• Endometrium tidak bereaksi
• Penyakit lain : penyakit metabolik, penyakit kronik, kelainan gizi, kelainan
hepar dan ginjal.
Manifestasi Klinis
 Tanda dan gejala yang muncul diantaranya :
• Tidak terjadi haid
• Produksi hormon estrogen dan progesteron menurun.
• Nyeri kepala
• Badan lemah
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada amenore :
• Sakit kepala
• Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang
menyusui )
• Gangguan penglihatan ( pada tumor hipofisa )
• Penurunan atau penambahan berat badan yang berarti
• Vagina yang kering
• Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria ),
perubahan suara dan perubahan ukuran payudara.
Patofisiologi
• Disfungsi hipofise terjadi gangguan pada hipofise anterior gangguan dapat berupa tumor yang
bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormone yang membuat menjadi terganggu.
Kelainan kompartemen IV (lingkungan) gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan
mental yang secara tidak langsung menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmitter seperti
serotonin yang dapat menghambat pelepasan gonadrotropin.Kelainan ovarium dapat
menyebabkan amenorrhea primer maupun sekuder. Amenorrhea primer mengalami kelainan
perkembangan ovarium ( gonadal disgenesis ). Kegagalan ovarium premature dapat disebabkan
kelainan genetic dengan peningkatan kematian folikel, dapat juga merupakan proses autoimun
dimana folikel dihancurkan. Melakukan kegiatan yang berlebih dapat menimbulkan
amenorrhea dimana dibutuhkan kalori yang banyaksehingga cadangan kolesterol tubuh habis
dan bahan untuk pembentukan hormone steroid seksual ( estrogen dan progesteron ) tidak
tercukupi.
• Pada keadaaan tersebut juga terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi kebutuhan
bahan bakar dan terjadilah defisiensi estrogen dan progesteron yang memicu terjadinya
amenorrhea.Pada keadaan latihan berlebih banyak dihasilkan endorphin yang merupakan
derifat morfin.Endorphin menyebabkan penurunan GnRH sehingga estrogen dan progesterone
menurun.Pada keadaan tress berlebih cortikotropin realizinghormone dilepaskan. Pada
peningkatan CRH terjadi opoid yang dapat menekan pembentukan GnRH.
Komplikasi
Komplikasi yang paling ditakutkan adalah
infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak
percaya dirinya penderita sehingga dapat
mengganggu kompartemen IV dan terjadilah
lingkaran setan terjadinya
amenorrhea.Komplikasi lainnya muncul gejala-
gejala lain akibat hormon seperti
osteoporosis.
Pemeriksaan penunjang
 Pada amenorrhea primer, apabila didapatkan adanya perkembangan seksual sekunder maka
diperlukan pemeriksaan organ dalam  reproduksi (indung telur, rahim, perlekatan dalam
rahim) melalui pemeriksaan :
• USG
• Histerosalpingografi
• Histeroskopi, dan
• Magnetic Resonance Imaging (MRI).

 Apabila tidak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder maka diperlukan


pemeriksan kadar hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteizing Hormone).
• Setelah kemungkinan kehamilan disingkirkan pada amenorrhea sekunder, maka dapat
dilakukan pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) karena kadar hormon prolaktin
dalam tubuh.
• Selain itu, kadar hormon prolaktin dalam tubuh juga perlu diperiksa. Apabila kadar hormon
TSH dan prolaktin normal, maka Estrogen / Progesterone Challenge Test adalah pilihan untuk
melihat kerja hormon estrogen terhadap
Terapi penanganan Amonerrhea

• Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab


dari amenorrhea yang dialami, apabila penyebabnya
adalah obesitas, maka diet dan olahraga adalah
terapinya. Belajar untuk mengatasi stress dan
menurukan aktivitas fisik yang berlebih juga dapat
membantu. Terapi amenorrhea diklasifikasikan
berdasarkan penyebab saluran reproduksi atas dan
bawah, penyebab indung telur, dan penyebab
susunan saraf pusat.

Anda mungkin juga menyukai