Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DAN ASKEP

AMENORIA
KELOMPOK 5

Oleh : Ainun.n
Pengertian
 Amenorrhea adalah suatu kondisi ketika wanita tidak
mengalami menstruasi atau datang bulan. Amenorrhea
terjadi jika seorang wanita tidak mengalami menstruasi
selama 3 siklus berturut-turut atau lebih, atau jika hingga
berusia 15 tahun belum pernah mengalami menstruasi.
Amenorrhea terbagi menjadi dua, yaitu:
Amenorhea primer, yaitu ketika seseorang mengalami
perubahan lain pada masa pubertas, tetapi belum
menstruasi dan berusia tahun.
Amenorhea sekunder, yaitu kondisi tidak haid selama
lebih dari 3 siklus atau 6 bulan.
Etiologi
1. Amenore primer
a. Kelainan kromomosom
b. Masalah hipotalamus
c. Hipofisis
d. Kurangnya organ reproduksi
e. Struktural abdomal pada vagina
Next
2. Amenore sekunder
a. Kehamilan
b. Kontrasepsi
c. Menyusui
d. Stress
e. Obat-obatan
f. Ketidakseimbangan hormone
g. Berat badan rendah
h. Olahraga berlebihan
i. Kerusakan tiroid
j. Ketidak cukupan ovarium primer
Manifestasi klinis
a. Tidak terjadi haid
b. Produksi hormone estrogen dan progesteron menurun
c. Nyeri kepala
d. Badan lemah
Gejala lainnya :
1. Sakit kepala
2. Galaktore
3. Gangguan penglihatan
4. Penurunan atau penambahan berat badan
5. Vagina yang kering
6. Hirsutime
Patofisiologi
Tidak adanya uterus, baik bagi kelainan atau sebagai bagian dari
sindrom hemaprodit seperti testicular feminization, adalah penyebab
utama bagi aminore primer . Testicular feminization di sebabkan
oleh kelainan genetik.klien dengan animoe primer yang di akibatkan
olehtesticular feminization menganggap dan menyampaikan dirinya
sebagai wanita yang normal memiliki tubuh yang feminim.
Aminorea sekunder di sebabkan oleh faktor lain di luar fungsi
hipotalamus-hipofosis-ovarium. Hal ini berarti bahwa aksis
hipotalamus-hipovosis-ovarium dapat bekerja secara fungsional.
Aminore yang terjadi mungkin di sebabkan oleh adanya obstruksi
terhadap kelainan darah yang akan keluar uterus, atau bisa juga
karena adanya abnormalitas regulasi ovarium seperti kelebihan
endrogen yang menyebabkan polycystuc ovary syndrome.
Komplikasi
 Infertilitas atau ketidaksuburan, oleh karena tidak
terjadi ovulasi, sehingga tidak dapat hamil.
 Osteoprosis, disebabkan oleh kadar estrogen yang
rendah.
Pencegahan
 Perubahan pola idup sehat
 Istirahat yang cukup
 Hindari beraktivitas berlebihan
 Jaga pola makan yang sehat dan teratur
 Hindari stress berkepanjangan
 Catat dan perhatikan siklus menstruasi dengan seksama.
Pengobatan Aminorea
 Operasi, terapi hormon atau keduanya dilakukan apabila
aminorea di sebabkan oleh cacat bawaan lahir yang menyebab
kan kelainan anatomi.
 Pemberian obat seperti medreoksiprogesteron pada wanita adult
onset hiperplasia,hipotiroidisme dan kegagalan ovarium dini.
 Penurunan berat baan dengan diet, olahraga, serta pemberian
metformin, dapat dilakukan pada wanita dengan sindrom
ovarium polikistik (SOPK)
 Konstultasi dengan dokter spesialis genetik, pada wanita yang
mengalami kondisi tidak haid yang diakibatkan karena faktor
keturunan.
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul maupun tes
kehamilan harus dilakukan untuk menjauhkan dari diagnosa
kehamilan.tes darah yang dapat dilakukan untuk mengecek
kadar hormon, antara lain:
1. Biopsi endometrium
2. Tes genetik
3. MRI
4. CT scan
Penatalaksanaan
 Bila penyebab adalah kemungkinan genetic, prognosa
kesembuhan buruk.
 Apabila penyebabnya adalah obesitas maka diet dan olahraga
adalah terapinya.
 Belajar untuk mengatasi stres dan menurunkan aktifitas fisik
yang berlebih juga dapat membantu
 Pembedahan dilakukan pada wanita yang mengalami
Amenorhea primer
 Pada amenore tiroid atau di sebabkan oleh gangguan hipofisis
dapat diobati dengan obat-obatan.
Pengkajian
 Secara teori pengkajian dimulai dengan pengumpulan data,
pengelompokkan atau analisa data, dan perumusan diagnosa,
pengkajian juga merupakan tahap pertama dari proses
keperawatan
 Data yang dikumpulkan berupa : data dasar yaitu informasi
tentang klien mencakup : riwayat kesehatan, riwayat keluhan
utama, riwayat kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan
keluarga, riwayat psikososial dan riwayat spiritual.
Diagnosa keperawatan
 Berdasarkan analisa data yang penulis lakukan dengan kasus pada klien di
dapatkan diagnosa keperawatan :
1. ansietas berhubungan dengan perubahan dalam status kesehatan
2. gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisik, tahap
perkembangan perseptual dan penyakit
3. kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi yang
didapat tentang penyakitnya (amenorhea)
Intervensi
 Dalam intervensi tidak didapatkan adanya kesenjangan
antara intervensi yang ada dalam teori dan intervensi yang
penulis terapkan dalam praktek alasannya karena semua
intervensi yang aada dalam teori telah di terapkan dalam
praktek klinik dilapangan.
Implementasi
Dalam pelaksanaan ini dalam memberikan asuhan
keperawatan penulis tidak sepenuhnya berada di ruangan
selama 24 jam . Maka selama penulis tidak berada di
ruangan dilanjutkan oleh perawat yang ada di ruangan.
Evaluasi
 Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek
dari tindakan keperawatan pada klien. Evaluasi dilakuan terus
menerus menerus pada respon klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan.
 Evaluasi proses dilakukan setiap selesai melaksanakan
tindakan. Sedangkan evaluasi hasil dilakukan dengan
membandingkan respon klien pada tujuan yang telah
ditentukan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai