OLEH:
ARIS RUSDIANTORO
141210005
OLEH:
ARIS RUSDIANTORO
141210005
Oleh :
ARIS RUSDIANTORO
NIM : 141210005
ii
iii
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Sunyoto dan ibu yang bernama Rusmini, penulis merupakan putra pertama dari
dua bersaudara.
Tahun 2008 penulis lulus dari SDNKhemon Jaya, tahun 2011 penulis lulus
dari SMP N 2 UreiFaisei, tahun 2014 penulis lulus dari SMA N 2 Serui. Dan tahun
2014 lulus seleksi masuk STIKES Insan Cendekia Medika melalui jalur PMDK.
Penulis memilih studi Diploma III keperawatan dari lima program studi yang ada
Jombang, 10 Januari2017
ARIS RUSDIANTORO
vi
vii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
NO daftar gambar hal
1 pathway bronchitis ………………………….13
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran
V
Lampiran I Jadwal Kegiatan Karya Tulis Ilmiah
v
Lampiran II iMotto
i
Lampiran III iPersetujuanMenjadiResponden
Lampiran VI StudiPendahuluan
Lampiran IX LembarKonsultasi
Lampiran X PeryataanBebasPlagiasi
x
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN BRONKITIS DENGAN
MASALAH KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS
(Bronkitis Dengan Masalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas)
Oleh :
Aris Rusdiantoro
Bronkitis merupakan penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang menyerang bronkus.
Penyebab bronchitis berdasarkan factor lingkungan meliputi polusiudara, merokok dan infeksi.
Infeksi sendiri terbagi menjadi infeksi bakteri (staphylococcus, pertusis, tuberculosis,
mikroplasma), infeksi virus (RSV, parainfluenza, influenza, adeno) daninfeksi fungi
(monilia).Situasi BRONKITIS baik di Jawatimurmaupun di kabupaten Bangil Pasuruan menempati
urutan 5 dari 10 penyakit terbesar. Dengan adanya hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui penyakit Bronkitis dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan
nafas di ruang Melati RSUD BangilPasuruan.
Desain dipenelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus.
Penelitian dilaksanakan di Ruang MELATI RSUD Bangil Pasuruan. Dengan partisipan 2 orang
dengan diagnose Bronkitis dengan masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
Hasil asuhan keperawatan pada tahap pengkajian diketahui Tn. S mengatakan sesak nafas,
keluhan timbul sejak 5 tahun yang lalu, 1 tahun belakangan keluhan semakin menigkat sehingga
klien jarang keluar rumah. Sedangka Tn. F mengatakan sesak dan batuk darah, keluhan meningkat
saat klien beraktivitas. Diagnosa keperawatan yang ditetapkan pada Tn. S dan Tn. K adalah
ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
Kesimpulan dari hasil asuhan keperawatan yang dilakukan pada Tn. S dan Tn. F dangan
masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas yaitu masalah yang dialami klien belum teratasi.
ABSTRACT
NURSING INSTITUTION IN BRONCITIS CLIENTS WITH
By:
Aris rusdiantoro
Bronchitis is an infection of the respiratory tract that attacks the bronchi. Causes of
bronchitis based on environmental factors include air pollution, smoking and infection. Infection
itself is divided into bacterial infections (staphylococcus, pertussis, tuberculosis, microplasma),
viral infections (RSV, influenza, influenza, adeno) and fungal infections (monilia). BRONKITIS
situations in both East Java and BangilPasuruan are roughly 5 10 major diseases. With the
existence of the above, it is necessary to conduct a study to determine the disease Bronkitis with
airway ineffectiveness problem in the space Melati RSUD BangilPasuruan.
The design of this research is descriptive using case study method. The study was
conducted in RSUD Hall of BangilPasuruan with 2 participants with diagnosis of bronchitis with
airway ineffectiveness problem.
Results of nursing care at the assessment stage is known. S said shortness of breath,
complaints arose since 5 years ago, 1 year later the complaint is increasing so that clients rarely
out of the house. Sedangka Tn. F says tightness and coughing up blood, complaints increase when
the client is on the move. The nursing diagnosis set forth on Mr. S and Mr. K is the ineffectiveness
of airway clearance.
The conclusions of the results of nursing care conducted on Mr. S and Mr. F to the
ineffectiveness problem of airway clearance is the occurrence of differences in the problem
experienced of client haven’t been handled.
LAMBANG
1. % : Persentase
5. O2 : Oksigen
6. Kg : Kilogram
7. m : Meter
8. cm : Sentimeter
9. N : Normal
SINGKATAN
2. TD : Tekanan Darah
3. RR : Respiratory Rate
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Halaman Judul Dalam............................................................................................ii
Surat Pernyataan....................................................................................................iii
Lembar Persetujuan Karya Tulis Ilmiah...............................................................iv
Lembar Pengesahan Penguji.................................................................................v
Riwayat Hidup......................................................................................................vi
Kata Pengantar......................................................................................................vii
Daftar Gambar......................................................................................................viii
Daftar Tabel..........................................................................................................ix
Daftar Lambang dan Singkatan............................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Batasan Masalah..................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah................................................................................2
1.4 Tujuan penelitian..................................................................................3
1.4.1 Tujuan Umum.....................................................................3
1.4.2 Tujuan Khusus....................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................4
1.5.1 Manfaat teoritis...................................................................4
1.5.2 Manfaat Praktis...................................................................4
BAB II TINJAUAN MASALAH
2.1 Konsep Dasar Bronkitis.....................................................................5
2.1.1 Definisi Bronkitis.......................................................................5
2.1.2 Manifestasi Klinis......................................................................6
2.1.3 Klasifikasi..................................................................................7
2.1.4 Etiologi......................................................................................7
2.1.5 Patofisiologi...............................................................................8
2.1.6 Komlikasi...................................................................................9
2.1.7 Penatalaksanaan........................................................................10
2.1.8 Pathway.....................................................................................13
xv
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................60
LAMPIRAN..................................................................................................62
xvii
xviii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat dan
Bersihan Jalan Nafas di Ruang melati RSUD bangil pasuruan” untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madia Keperawatan Program
pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada Maharani Tri
Peneliti menyadari dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat
Penulis
Aris Rusdiantoro
BAB 1
PENDAHULUAN
lingkungannya banyak polutan, misalnya orang tua yang merokok didalam rumah,
asap kendaraan bermotor, asap hasil pembakaran pada saat masak yang
akut ditemukan dengan sejumlah keluhan yang terbatas. Batuk, mengi, sputum dan
keluarga yang setiap hari menghirup polutan ini, kondisi ini menyebabkan angka
diderita oleh sekitar 64 juta orang di dunia. Penggunaan tembakau, polusi udara
dalam ruangan/luar ruangan dan debu serta bahan kimia adalah faktor resiko utama
(WHO, 2015).
secara pasti. Namun, bronkitis merupakan salah satu bagian dari penyakit paru
obstruktif kronik (PPOK) yang terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau
1
udara, merokok dan infeksi. Infeksi sendiri terbagi menjadi infeksi bakteri
parainfluenza, influenza, adeno) dan infeksi fungi (monilia). Faktor polusi udara
meliputi polusi asap rokok atau uap/gas yang memicu terjadinya bronkitis.
dilakukan terapi oksigen (NIC, 2015). Oksigen (02) merupakan salah satu
ini diperoleh dengan cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali bernafas.
Pasuruan?
3
1.3 Tujuan
MelatiRSUD BangilKabupatenPasuruan.
bronkitis.
c. BagiPenelitiselanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
asap kendaraan bermotor, asap hasil pembakaran pada saat masak yang
5
6
1. Bronkitis akut
pemaparan terhadap iritan, seperti asap rokok, udara kotor, debu, asap
kimiawi, dll.
2. Bronkitis kronis
ronki, suara yang berat dan kasar, wheezing, menghilang dalam 10-14 hari,
kronis yaitu: batuk yang parah pada pagi hari dan pada kondisi lembab,
sering mengalami infeksi saluran napas (seperti pilek atau flu) yang
dibarengi dengan batuk, gejala bronchitis akut lebih dari 2-3 minggu,
2.1.3 Klasifikasi
a. Bronkitis akut
b. Bronkitis kronis
yang lama, terutama pada perokok, bronkitis kronis ini juga berarti
2.1.4 Etiologi
laporan penyebab lainnya dapat terjadi melalui zat iritan asam lambung,
seperti asam lambung, atau polusi lingkungan dan dapat ditemukan dan
setelah pejanan yang berat, seperti saat aspirasi setelah muntah, atau
pejanan dalam jumlah besar yang disesaskan zat kimia dan menjadikan
bronchitis kronis.
pada anak usia diatas 5 tahun atau remaja, bordetella pertussis dan
khas berupa batuk kuat berturut-turut dala satu ekspirasi yang diikuti
(Rahajoe, 2012)
Menurut Marni (2014), penyakit ini bisa disebabkan oleh virus dan
Virus. Penyebab lain yang sering terjadi pada bronkhitis ini adalah asap
rokok, baik perokok aktif maupun perokok pasif, atau sering menghirup
2.1.5 Patofisiologi
Polusi Udara yang terhirup selama masa inkubasi virus kurang lebih 5
bronkus besar yang terlibat inflamasi ini, tetapi kemudian semua saluran
napas turut terkena. Jalan napas menjadi tersumbat dan terjadi penutupan,
2.1.6 Komplikasi
a. Sniusitis
b. Otitis media
10
c. Bronkhietasis
e. Gagal napas
2.1.7 Penatalaksanaan
obat kausal. Anti biotik tidak berguna. Obat yang diberikan berikan
obat penekan batuk tidak diberikan pada batuk yang banyak lender, lebih
Bila batuk tetap ada dan tidak ada perbaikan setelah 2 minggu maka
makrolid. Antibiotic diberikan 7-10 hari dan bila tidak berhasil maka perlu
segmental dan lobaris, benda asing dalam saluran napas, dan tuberkulosis.
Masalah yang perlu diperhatikan adalah akibat batuk yang lama dan resiko
terjadi komplikasi.
11
teman-temannya.
terakhir sebelum tidur. Anak yang batuk apalagi yang bronchitis lebih
baik tidak tidur di kamar yang ber-AC atau memakai kipas angina. Jika
suhu udaranya dingin dipakaikan baju yang hangat, lebih baik ada
tertutup lehernya. Obat gosok membuat anak terasa hangat dan dapat
tidur tenang. Bila batuk tidak segera berhenti berikan minum hangat
tidak manis.
Pada anak yang sudah agak besar jika ada dahak di dalam
minum es. Jangan memeandikan anak terlalu pagi atau terlalu sore, dan
2. Terjadi komplikasi
sebagai akibat bronchitis kronik ialah bila lender tetap tinggal didalam
jika ia sendang batuk dan apa yang harus dilakukan. Pada bayi batuk-
dengan lendir. Setelah muntah bayi menjadi agak tenang. Tetapi bila
2.1.8 Pathway
14
rhinovirus, alergen,
emosi/stress, obat-obatan,
Radang/inflamasi hipertermi
pada bronkuse
Produksi mukus
Akumulasi mukus
Edema/pembengkakan
Timbul reaksi balik
Kontriksi berlebihan pada mukosa/sekret
Anoreksia
Ketidakseimbangan
Ketidakefektifan
pola napas
15
2.2.1 Pengertian
untuk mengeluarkan sekret dari jalan napas. Tanda minor yang mungkin
2008).
2.2.2 Etiologi
d. Faktor fisiologis
16
f. Menurunnya konsentrasi O2
g. Hipovolemia
h. Meningkatnya metabolisme
j. Faktor perkembangan
k. Faktor perilaku
l. Merokok
m. Aktivitas
n. Kecemasan
o. Penggunaan narkotika
p. Status nutrisi
q. Faktor lingkungan
s. Suhu lingkungan
yang menjebak dibagian distal saluran nafas, maka individu akan berusaha
lebih keras untuk mengeluarkan udara tersebut. Itulah sehingga pada fase
1. Dyspnea
2. Batuk
setiap hari bahkan sepanjang hari. Batuk kronik pada PPOK bisa jadi
3. Produksi sputum
gejala klinis dari batuk kronik. Akan tetapi produksi sputum pada
dada saat inspirasi atau ekspirasi. Sesak dada sering terjadi saat
laring, trakea, dan bronkus dari sekret atau benda asing yang ada dijalan
nafas
4) Fisioterapi dada
2.3.1 Pengkajian
1. Identitas klien
merokok.
20
Keluhan utama yang sering pada klien Penyakit Paru Obstruksi Krinis
yaitu: sesak nafas, batuk tak kunjung sembuh, ditemukan suara nafas
wheezing.
diderita oleh klien mulai timbulnya keluhan yang dirasakan sampai klien
lain selain rumah sakit umum serta pengobatan apa yang pernah
pengkajian.
Perlu dikaji apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit paru-paru
lainnya
a) Keadaan umum
sianosis.
c) TB/BB
d) Kulit
e) Rambut
f) Kuku
Inspeksi : lihat kondisi kukunpucat atau tidak, ada sianosis atau tidak
g) Kepala
h) Mata
kedip baik atau tidak, terdapat radang atau tidak dan pupil isokor.
i)Hidung
k) Telinga
rawannya
l) Thorax
m) Abdomen
n) Genetalia
o) Ekstremitas
b) Pola Nutrisi
makanan kesukaan.
c) Pola eliminasi
jumlah jam tidur siang dan malam, masalah tidur dan insomnia.
spiritual.
2.3.6Intervensi Keperawatan
nafas
1.Statuspernafasan: Kepatenan jalan 1.Dampingi
duduk pada
ketidakmampuan untuk 2.Status pernafasn: tanda-tanda vital
posisi kepala
membersihkan sekresi atau
Kriteria Hasil :
sedikit lurus,
obstruksi dari saluran
1. Suara nafas tambahan bahu relaks dan
pernafasanuntukmempertahankan
untuk melakukan
26
tahan selama 2
6. Ortopnea TTV:
detik,bungkukkan
7.Penurunan bunyi nafas 1.Tekanan darah normal:
kedepan, tahan 2
keluarkan
2. Obstruksi jalan nafas
perlahan dan
a.Adanya jalan nafas buatan
batukkan di akhir
27
(penghembusan)
c. Eksudat dalam alveoli
6.Minta pasien
d.Hiperplasia pada dinding
untuk batuk
bronkus
dilanjutkan
e. Mukus berlebihan
dengan beberapa
h. Spasme 7.Dampingi
pasien
3. Fisiologis
menggunakan
a. Asma
bantal atau
dilipat untuk
c. Infeksi
menahan perut
saat batuk.
8.Monitor fungsi
paru, terutama
kapasitas vital,
tekanan inspirasi
maksimal,
tekanan volume
28
ekspirasi 1 detik
(FEV1) dan
FEV1/FVC
sesuai dengan
kebutuhan.
9.Lakukan tehnik
spring selama
fase ekspirasi
melalui manucver
batuk, sesuai
dengan
kebutuhan.
10.Tekan perut
dibawah xiphoid
dengan tangan
terbuka sembari
membantu pasien
untuk fleksi
kedepan selama
batuk.
11.Dukung
29
menggunakan
incentive
spirometry,sesuai
dengan
kebutuhan
12.Dukung
hidrasi cairan
yang sistemik,
sesuai dengan
kebutuhan
30
disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai
tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik
1. Tahap 1 : Persiapan
2. Tahap 2 : Pelaksanaan
3. Tahap 3 : Dokumentasi
melibatkan klien, perawat, dan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal
BAB III
METODE PENELITIAN
RSUD Bangil.
pada reaksi dan respon unik individu pada suatu kelompok dan
maupun potensial.
Klin dalam studi kasus ini adalah 2 klien dengan diagnosa medis dan
30
31
3.3 Partisipan
Anak RSUD Bangil. Klien yang dipilih adalah klien yang dirawat di
Timur 67153
dilakukan dengan seluruh alat indera, tidak terbatas hanya pada apa
3. Studi dokumentasi
hasil data rekam medis, revie literatur dan pemeriksaan diagnostik dan
waktu yang di tentukan adalah 3 hari, akan tetapi jika belum mencapai
lain untuk memperjelas data atau informasi yang telah diperoleh dari
responden, adapaun pihak lain dalam studi kasus ini adalah keluarga
34
klien, perawat dan perawat yang pernah mengatasi masalah yang sama
dengan klien.
1. Pengumpulan data.
evaluasi.
35
2. Mereduksi data
dibuat koding yang dibuat oleh peneliti dan mempunyai arti tertentu
nilai normal.
3. Penyajian data
4. Kesimpulan
induksi.
Beberapa prinsip etik yang perlu diperhatikan dalam penelitian antara lain :
4.1 Hasil
4.1.2 Pengkajian
1. Identitas klien
Pendidikan Sd Smk
37
38
2. Riwayat penyakit
batuk,sesak nafas,
demam.
Klien mengatakan panas
Klien mengatakan panas
sudah 3 hari yang lalu,batuk
sudah 3 hari yang lalu
dan sesak 2 hari yang lalu
pada jam 15:00 wib
pada pukul 17:00 wib.
disertai batuk pilek,
Riwayat Penyakit Sekarang Semula klien hanya
muntah kurang lebih
menganggap batuk
sudah 5 kali, sesak mulai
biasa,sempat diobati dengan
2 hari yang lalu klien
kompres saja sampai malam
sempat meminum obat
batuk dan panas tidak
yang dari warung tetapi
mereda disertai sesak dan
batuk tidak reda disertai
semakin meningkat maka
39
pasuruan.
operasi.
Keluarga klien
berdoa untuk
kesembuhannya, klien
sakit.
Riwayat spiritual
rendah garam.
Klienmengatakan kebiasaan
perlengkapan dan
oleh keluarganya.
jalan keluarnya.
Tn. F mengalami stress
bangku sekolah.
44
S 36 5C 40ºC
N 70x/menit 75x/menit
RR 22x/menit 23x/menit
GCS 456 45 6
detik detik
Keadaan umum
dada.
GDA
136 mg/dL
100 mg/dL
Pemeriksaanfisik
ada sianosis
Kuku Palpasi : CRT< 2 detik
tekan
Inspeksi : Simetris,
kabur.
Palpasi : tidak ada nyeri
Mata
tekan Palpasi: tidak ada nyeri
tekan
Perkusi : pekak
Perkusi: pekak
Inspeksi : Terpasang 02
ncupinghidung/suara nasalTidakterdapatpernafas
tambahan. ancupinghidung/suara
tambahan.
Inspeksi: kesadaran
Hidung
composmentis, GCS 4 5 6 Inspeksi: kesadaran
tekan tekan
ada peradangan
Inspeksi : bentuk simetris
disertai ronchi.
thorax Inspeksi : bentuk simetris,
benjolan
Palpasi : tidak ada nyeri
tekan tekan
Perut
ektremitas.
.
Genetalia
Muskuloskeletal
49
6) Pemeriksaan Diagnostik
les
4.Pemeriksaan laboratorium: tgl 09-03-2017
dan satuan
Klien 1 Klien 2
Hematologi
Darah lengkap
- Hematocrit
11,3
- Eritrosit
2,9 H 9,1
- Trombosit
- Basopfil
0,3 0,3
- Neutrophil %
0,1 0,1
- Limfosit%
50
- Eosinophil%
18,8 21,2 18,0 – 48,3sel/mm3
- Basophil%
L 2,5 5,1 4,40 – 12,7sel/mm3
- Eritrosit (RBC)
- Hematocrit (HCT)
0,5 - 0,00 – 1,70sel/mm3
- MCV
L 2,220 L 3,41 4,2 – 11,0 sel/ mm3
- MCH
- RDW
- PLT
KIMIA KLINIK
8,10
6,8 6,90 – 10,6
95
132 <200
51
TERAPI
Klien 2
Klien1
Teraphy nebulizer
3 x 1 mg Cetirizine 1 x 1 mg
dengan Ventolin
Claukot 2 x 1 mg
dan Pulmicort
Q – ten 1 x 1 mg
Injeksi
Ceftriaxone 2 x 1 gr Damperidone 3 x 1 mg
Klien 1
Data objektif:
Saluran pernafasan dalam
Kesadaran : composmentis
Gangguan pembersihan di
TTV:
bronkus
: 36 8C
RR : 22X/menit
Produksi mucus
N : 70x/menit
Klien tampak
pucat,terdapat
suara nafas
Ketidakefektifan bersihan
tambahan
jalan nafas
ronchi,terdapat
secret berlebih,
terpasang 02,
adanya pernafasan
cuping hidung,
dada tidak
simetris, adanya
tarikan dinding
dada.
Klien 2
digerakkan.
Data objektif:
Gangguan pembersihan di
Keadaan umum: lemah
paru- paru
Kesadaran : composmentis
TTV
S :40ºC
Produksi mucus
N : 75x/menit
T : 160/100
Edema/pembengkakan pada
mmhg
mukosa/secret
RR: 23x/menit
Klien tampak
Ketidakefektifan bersihan
lemas,gelisah, konjungtiva
jalan nafas
pucat,terpasang catheter,
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Klien 1 Klien 2
secret secret
INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
tubuh.
jika perlu.
Rasional: memudahkan
meningkatkan draenase
lebih mempercepat.
Klien 2
Mampu
mengidentifikasikan dan
nafas.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Klien 1
Implementasi
memksimalkan
TD : 130/80 TD : 130/80 mmhg
ventilasi, posisi
mmhg
N : 80x/menit
pasien semi
N : 80x/menit
fowler : 36C
: 36C
memonitoring RR : 32x/menit
kolaborasi dengan
ranitidine 1 Ceftriaxsone 1
tim medis dalam
amp/12jam gr/12 jam
terapi dan
Ceftriaxsone 1
pemberian obat
gr/12 jam
klien
terpasang
09 : 00 infus RL 20
tpm/menit
ranitidine1
amp/12 jam
ceptriaxone 1
59
gr/12 jam
Klien 2
Implementasi
mmhg
N : 92x/menit N : 90x/menit
N : 90x/menit
: 37 5C : 36 8C
: 36C
RR : 30x/menit RR : 26x/menit
RR : 22x/menit
Memonitoring Memonitoring
nasal 2 tpm
ajarkan klien tingkatkan
07 : 55 15 : 10 21 : 10 3000 ml/hari
memposisikan memposisikan
infus RL 2 tpm
ranitidine 1 ranitidine 1
amp/12jam
Ceftriaxsone 1 Ceftriaxsone 1
gr/12 jam
EVALUASI KEPERAWATAN
Klien 1 Klien 2
O: O:
- K - K
- k - K
61
- G - G
CS : 4 5 6 CS : 4 5 6
- K - k
TTV : - k
lien batuk
TD : 130/80 mmhg
TTV :
RR : 30x/menit
TD : 120/90 mmhg
uhu : 36C
RR : 26x/menit
Nadi : 60x/menit
uhu : 36C
Terpasang oksigen nasal kanul 2 lpm
Nadi : 88x/menit
A : masalah belum teratasi
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
P : lanjutkan intervensi
O: O:
- K - K
- k - K
- G - G
CS : 4 5 6 CS : 4 5 6
62
- K - k
- T - k
TV : lien batuk
TD : 120/90 mmhg - T
TV :
RR : 26x/menit
TD : 120/90 mmhg
uhu : 37C
RR : 24x/menit
Nadi : 82x/menit
uhu : 36C
Terpasang oksigen nasal kanul 2 lpm
Nadi : 90x/menit
A : masalah belum teratasi
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
P : lanjutkan intervensi
O: O:
- K - K
- k - K
- G - G
CS : 4 5 6 CS : 4 5 6
- K - k
- T - k
63
TD : 120/90 mmhg - T
TV :
RR : 26x/menit
TD : 120/80 mmhg
uhu : 37C
RR : 22x/menit
Nadi : 82x/menit
uhu : 36C
Terpasang oksigen nasal kanul 2 lpm
Nadi : 90x/menit
A : masalah belum teratasi
A : masalah sebagian teratasi
P : lanjutkan intervensi
P : lanjutkan intervensi
3.2 Pembahasan
4. 2. 1 Pengkajian
dan suara nafas ronkhi karena tersumbat oleh dahak yang tidak bisa
komplikasi.
atau tidak ada kesenjangan antara hasil laporan kasus dengan teori.
jalan nafas. NIC airway management antara lain buka jalan nafas,
gunakan teknik chin lift atau jaw thust bila perlu, posisikan klien
dengan teori.
hasil kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat dan terapi,
tindakan.
26x menit uhu : 36C adi : 88x menit hal ini menunjukkan
68
intervensi.
melanjutkan intervensi.
37C adi : 82x menit Terpasang oksigen nasal kanul 2 lpm. Hal
Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian tentang
5.3 kesimpulan
1. Hasil pengkajian T.n S dan T.n F dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas
pada bronchitis adalah sesak dan batuk. Pada pemeriksaan paru terdapat
inspeksi cepat, tampak tarikan dinding dada pada saat inspirasi, palpasi vocal
premitus kanan dan kiri sama, perkusi redup, auskultasi ronkhi. Pemeriksaan
sputum.
2. Diagnosa utama yang dapat diangkat pada T.n S dan T.n F dengan bronkhitis
pantau pola nafas pasien, berikan pasien posisi semifowler, lakukan postural
70
71
dilakukan selama 3 hari dengan intervensi yang telah ditetapkan yaitu pada
posisi pasien semi fowler, memonitor respirasi dan status O2, klien terpasang
batuk efektif dan melaksanakan hasil kolaborasi dengan tim medis dalam
respirasi dan status O2, klien terpasang O2 nasal kanul 2 lpm, mengajarkan
cairan sampai 3000 ml/hari, melaksanakan hasil kolaborasi dengan tim medis
tindakan.
5. Evaluasi tindakan yang telah dilakukan selama tiga hari adalah masalah
pada T.n F masalah teratasi sebagian maka dari itu penulis mendelegasikan
5.2 Saran
pembuatan laporan.
secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Dhananjaya, Arya J, 2012; Pernafasan (Bronchitis), diakses tanggal 2 Mei 2016, dari
ayoncrayon4.blogspot.co.id/2012/11/bronchitis.html.
Hartono. 2015. Peningkatan Kapasitas Vital Paru pada Pasien PPOK Menggunakan
Kurniyawati Efi, 2015, Chest Physical Therapy dan Terapi Latihan (CPT) Pada
efikurniyawati61.blogspot.co.id/2015/04/chest-physical-therapy-dan-
terapi.html.
Lehrer Steven. Tanpa tahun. Memahami Bunyi Paru Dalam Praktik Sehari-hari.
Publisher.
Putri H dan Soemarno S. 2013. Perbedaan Postural Drainage dan Latihan Batuk
Pada Asma Bronchiale Anak Usia 3-5 Tahun. Jurnal Fisioterapi. Volume 13 Nomor
Ringel Edward. 2012. Buku Saku Hitam Kedokteran Paru. Dialihbahasakan oleh
Widagdo 2012. Tatalaksanaan Masalah Penyakit Anak Dengan Ikterus cv sagung seto
jakarta
Profil dinkes pasuruan 2015 dilihat pada tanggal 11 desember 2016 pada jam 16:
00
Profil dinkes jawatimur 2014 dilihat pada tanggal 10 desember 2016 pada jam 08:
00
Profil kesehantan Indonesia Depkes RI 2015 dilihat pada tanggal 10 desember 2016
pada jam 09 : 00
2302 - 249300.
Lampiran 1
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN Th. 2016
No Kegiatan Bulan
September Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pendaftaran Mahasiswa Peserta Studi Kasus
2 Pembimbingan Proposal Studi Kasus
3 Pendaftaran Ujian Proposal Studi Kasus
4 Ujian Proposal Studi Kasus
5 Revisi Proposal Studi Kasus
6 Pengambilan dan pengolahan data
7 Pembimbingan Hasil
8 Pendaftaran Ujian Sidang Studi Kasus
9 Ujian Sidang Studi Kasus
10 Revisi Studi Kasus dan Pengumpulan Studi Kasus
73
Lampiran 2
MOTTO
milikilah tekat yang kuat, menghargai pendapat orang lain dan selalu optimis
disetiap langkah yang dituju.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah (Laporan Kasus) ini saya ucapkan terima kasih dan saya
persembahkan kepada:
1. Terima kasih kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia Nya sehingga
saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.
2. Terima kasih untuk kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendo’akan yang
terbaik untuk anaknyadalam berkarir demi masa depannya.
3. Terima kasih untuk dosen pembimbing yang selama ini sudah banyak memberikan
saran dan masukan tentang materi dalam penyelesaian tugas ini.
4. Terima kasih untuk sahabat-sahabat yang juga selalu mendukung dan
menyemangati untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Terima kasih untuk teman sejawat yang bersama-sama berjuang dan selalu saling
mendukung agar terselesainya tugas akhir ini tepat waktu.
74
Lampiran 3
75
Lampiran 3
76
Lampiran 4
A. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Penanggung jawab biaya
:
Umur : Nama :
Jenis Kelamin : Alamat :
Pendidikan : Hub dengan px :
Pekerjaan : No telp :
Agama :
Suku/Bangsa :
Status Perkawinan :
Alamat :
A. KELUHAN UTAMA
B. KEPALA
Inspeksi :
Bentuk wajah : simetris/ tidak, Bentuk kepala : simetris/ tidak,
ketombe : ada/ tidak, kotoran pada kulit kepala: ada/ tidak,
pertumbuhan rambut: merata/ tidak
lesi : ada/ tidak,
palpasi
nyeri tekan : ada/ tidak keadaan rambut : mudah dicabut/ tidak
Benjolan : ada/ tidak
C. MATA
Inspeksi :
Pergerakan bola mata : simetris/tidak, Kelopak mata : simetris/ tidak
refleks pupil : normal/ tidak, Kornea : bening/ tidak,
Konjungtiva : anemis/ tidak, sclera : ikterik/ tidak,
Palpasi
Tumor : ada/ tidak, nyeri tekan: ya/ tidak
D. HIDUNG
Inspeksi :
Bentuk : simetris/ tidak, fungsi penciuman :baik/ tidak,
Peradangan : ada/ tidak, polip : ada/ tidak
78
E. TELINGA
Inspeksi dan palpasi :
Bentuk daun telinga : simetris/ tidak, letak : simetris/ tidak,
Peradangan : ada/ tidak, fungsi pendengaran : normal/ tidak,
Serumen : ada/ tidak, cairan : ada/ tidak
G. LEHER
Inspeksi :
Bentuk : simetris/ tidak
Palpasi :
Benjolan/massa : ada/ tidak, pembesaran vena jugularis : ya/ tidak,
nyeri tekan : ya/ tidak,
pemeriksaan mobilitas :
bisa fleksi/ tidak, bisa rotasi/ tidak,
bisa hiper ekstension/ tidak, kaku kuduk : ada/ tidak.
79
H. THORAK
Inspeksi :
Bentuk : normal, funnel, barrel, pigeon,
Pergerakan nafas : simetris/ tidak,
Retraksi interkosta & supra sternal : ya/ tidak
Bentuk tulang belakang :
Palpasi :
Nyeri tekan : ya/ tidak, traktil vremitus : ya/ tidak,
Inspeksi : paru
Kesimetrisan insirasi & ekspirasi : ya/ tidak,
irama pernapasan : vesikuler/ tidak,
palpasi : paru
adakah suara abnormal : hipertimpani, hipersonor, pekak
auskultasi : paru
suara nafas : vesikuler, ronki, whzing, rales.
Inspeksi : jantung
Bentuk perikordium : denyut pada apeks :
Denyut nadi pada dada : denyut vena :
Palpasi : jantung
Pembesaran jantung : ya/ tidak
Auskultasi : jantung
Suara normal jantung satu ( S1) dan dua ( S2) :
I. ABDOMEN
Inspeksi :
Bentuk : simetris/ tidak, ascites : ya/ tidak
Palpasi :
Nyeri tekan : ada/ tidak, pembesaran hati/ lien : ada/ tidak
Perkusi :
Suara : Timpani/ redup/ hipertimpani
Auskultasi :
80
J. KULIT
Inspeksi
Warna kulit ( ), Lesi : ada /tidak,
Peradangan : ada/ tidak. Bentuk & warna kuku :
Palpasi :
Turgor kulit : baik/ buruk nyeri tekan: ya/ tidak.
K. EKSTREMITAS
Inspeksi & palpasi :
Otot :
Hipertropi/ atropi lesi : ada/ tidak
Tonus otot : kelainan lainnya :
Tulang:
Fraktur : ada/ tidak sendi palsu : ada/ tidak
Edema : ya/ tidak nyeri tekan : ya/ tidak
Krepitasi : ya/ tidak
Persendian
Nyeri tekan : ya/ tidak lainnya :
L. GENETALIA
Inspeksi :
Rambut pubis : lesi : ada/ tidak
Cairan pus : ada tidak skrotum :
Palpasi :
Nyeri tekan : ya/ tidak
M. NYERI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B. PERSONAL HYGIENE
Di rumah Di RS
Mandi :
Keramas:
Gosok gigi :
Ganti pakaian :
C. NUTRISI
Di rumah Di RS
Makan :
Minum :
D. ELIMINASI
Di rumah Di RS
Frekuensi BAB :
82
Konsistensi :
Warna :
Bau :
Frekuensi BAK :
Warna :
Konsistensi :
Bau :
E. SEKSUALITAS
Di rumah Di RS
F. PSIKOSOSIAL
Hubungan dengan keluarga :
G. SPIRITUAL
Di rumah Di RS
Ibadah :
83
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
ANALISA DATA
DS :
INTERVENSI
IMPLEMENTASI
HARI/ NO
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF
TANGGAL DIAGNOSA
84
EVALUASI
PARAF
S:
O:
A:
P:
85
Lampiran 5
PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN
Peneliti Partisipan
Lampiran 6
87
Lampiran 7
88
Lampiran 8
89
lampiran 9
90
91
Lampiran 10