DISUSUN OLEH
Lis Harnanik
Nurhayati Amir Mahmud Mappa
Maria Agnestasia G.
Zainul Ashari
Yogyakarta,
Mei 2015
Mahasiswa
Nurhayati Amir Mahmud Mappa
Mengetahui
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lahan
Drs
Suprana
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkatnya kepada
kita khusunya bagi penyusun dalam pemberian laporan tentang Asuhan keperawatan pada Tn.
S dengan diagnosa medis asam urat di Wisma Dahlia PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Yogyakarta,
Mei 2015
Penyusun
A. Latar Belakang
Asam urat sudah lama menjadi salah satu penyakit tertua yang dikenal manusia.
Dulu, penyakit ini juga disebut "penyakit para raja" karena penyakit ini diasosiasikan
dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak. Kini, asam urat
bisa menimpa siapa saja, yaitu para penggemar makanan enak.
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat. Pengertian
yang salah ini diperparah oleh iklan jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak
jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri sendi itu berarti asam urat. Untuk memastikannya
perlu pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah asam
yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk
turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti
selsel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua
makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan)
ataupun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme
di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di
dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan
pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya,
tubuh menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa
kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%.
Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta adalah panti social yang
mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi lanjut usia terlantar agar
hidup secara baik dan terawatt dala kehidupan masyarakat baik yang berada didalam panti
maupun yang berada di luar panti. PSTW sebagai lembaga pelayanan social lanjut usia
berbasis panti yang menjadi Institusi yang progresif dan terbuka untuk mengantisipasi dan
merespon kebutuhan lanjut usia yang terus meningkat.
A. PENGERTIAN
Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir
dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam
nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh
kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur,
buah, kacangkacangan) atau pun hewan. Jadi asam urat adalah sisa metabolisme zat purin
yang berasal dari makanan yang kita konsumsi yang merupakan hasil samping dari
pemecahan sel dalam darah.
Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari
tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin, lalu
karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam
tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan
dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.
Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan
urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan
kadarnya meningkat dalam tubuh. Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung
banyak purin juga dapat meningkatkan asam urat. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan
terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga
kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada potensi
penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang dikonsumsi
sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.
mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila
ukurannya besar dan banyak akan
menggunakan sepatu lagi.
C. PHATWAY
dapat
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kadar asam urat serum meningkat.
2. Laju sedimentasi eritrosit (LSE) meningkat.
3. Kadar asam urat urine dapat normal atau meningkat.
4. Analisis cairan sinovial dari sendi terinflamasi atau tofi menunjukan
kristal urat monosodium yang membuat diagnosis.
5. Sinar X sendi menunjukan massa tofaseus dan destruksi tulang dan
perubahan sendi.
H. PENGOBATAN
1. Obat Traditional Asam Urat :
a. Sirsak dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap hari
b. Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air kemudian diminum pagi dan
sore
c. Labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.
d. Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok madu
ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hangat -/ 50 cc dan diminum
selama 1 minggu pagi bangun tidur dan kalau mau tidur malam.
e. Kentang mentah dan apel malang di juice.
alkohol
lebih
tinggi
dibandingkan
mereka
yang
tidak
mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam
laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari
tubuh.
Nodulus
reumatoid
ekstrasinovialdapat
terbentuk
pada
katup
jantung atau pada paru, mata, atau limpa. Funngsi pernapasan dan
jantung dapat terganggu. Glukoma dapat terjadi apabila nodulus
yang menyumbat aliran keluar cairan okular terbentuk pada mata.
J. PRINSIP DIET
Diet hiperurisemia pertama-tama harus mengikuti dahulu prinsip umum diet gizi
seimbang seperti yang dikemukakan dalam Pedoman Empat-Sehat Lima-Sempurna dan 13
Pesan Dasar Gizi Seimbang. Selanjutnya diet tersebut mengacu pada lima pedoman yang
disyaratkan dalam diet rendah purin:
1. pembatasan bahan makanan yang tinggi purin;
2. alkalinisasi urin untuk memudahkan ekskresi asam urat
3. peningkatan asupan cairan;
4. penurunan berat badan pada pasien dengan kegemukan; danpenghindaran alkohol.
: 04 Mei 2015
Jam Pengkajian
: 07.30 wib
Sumber
: klien
Metode
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama
: Tn. S
Umur
: 74 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Status perkawinan
: Belum Menikah
Pendidikan terahir
No RM
Tanggal masuk
: Tn. T
Umur
: 52 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pekerjaan
: Akabri
Agama
: Islam
Alamat
: Sleman
: Adik kandung
3. Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Hubungan pernikahan
: Hubungan anak
: Klien
Kekuatan otot :
5
: Tidak bekerja
Sumber pendapatan
(anak ponakan).
8. Riwayat Lingkungan Hidup (saat lansia tinggal sekarang)
a. Tipe Tempat Tinggal
: permanen
b. Jumlah Kamar
: 6 kamar
tertata rapi, pencahayaan cukup, lantai keramik tidak licin, kamar mandi bersih, dan
jendela selalu terbuka pada pagi hari. Kamar klien bersih, tertata rapi, tidak licin,
tidak tercium aroma tidak sedap
9. Gambaran Denah Wisma
R. XI
R. VII U
R. X
R. VIII
R. IX
R. IV
R. VI
R. V
R. III
R. II
R. I
Kegiatan
Mandi
Keterangan
Klien mandi secara mandiri tanpa
Hasil
A
2.
Berpakaian
3.
Berpindah
Toileting
5.
Makan
6.
Kontinensia
4.
Kriteria
Kemandirian dalam hal mandi, toileting, berpakaian dan makan
Kemandirian dalam hal semua aktivitas sehari-hari, kecuali satu
fungsi tersebut
Kemandirian dalam hal semua aktivitas, kecuali mandi, dan satu
fungsi tersebut
Kemandirian dalam semua kativitas sehari-hari kecuali mandi dan
G
Lain
mudah tersinggung,
Pertanyaan
Tanggal berapa hari ini?
Sekarang hari apa?
Benar
Salah
-
6
7
10
10
Keterangan:
0-3
4-5
6-8
9-10
: Kerusakan berat
Penjelasan: status mental pasien dengan fungsi intelektual utuh, dimana klien
dapat mengingat semuanya dengan baik.
2
3
Kriteria
Riwayat
Keterangan
Skor
Ya : 25.
Tidak : 0
Ket.
Tidak
ada
jatuh
baru
riwayat
saja
atau
dalam waktu
dalam waktu 3
3 bulan
Diagnosa lain
Ya : 25.
Bantu jalan
Tidak : 0
Tidak
ada
tirah
jatuh
25
bulan
Maag dan nyeri
di mata
Dalam berjalan,
klien
bantuan perawatan : 0
menggunakan
Tongkat
(cruth),
ketiak
alat
tidak
bantu
jalan (walker) : 15
4
IV/heparin
Furniture : 30
Ya : 25.
lock
Cara
Tidak : 0
Normal, tirah baring,
berjalan/berpi
tidak bergerak : 0
berpindah tidak
ndah
Lemah ; 10
ada
Status mental
Terganggu : 20
Mengetahui
0
0
Dalam
kesulitan
(normal)
Klien
masih
kemampuan diri : 0
dapat mengingat
Lupa keterbatasan :
15
mengetahui
kemampuan diri
Keterangan :
0-24
50
Hasil: hasil skala jatuh Morse yaitu nol (25), artinya resiko rendah (lakukam
tindakan pencegahan jatuh standar) klien
12) Tinjauan Sistem
Keadaan Umum
: Baik
Tingkat kesadaran
: composmentis
GCS
: 15 (E4 M5 V6)
Tanda-tanda Vital :
TD
: 120/70 mmHg
: 80 x/menit
RR
: 22 x/menit
: 36,50C
Genetalia
Klien adalah seorang laki laki yang sudah menopause dan tidak mempunyai istri,
dan tidak memiliki anak. Tidak tercium bau tidak sedap, tidak terlihat klien
menggaruk-garuk kegatalan.
(11)
System imun
Integument
Ekstremitas
Atas: tangan kanan dan kiri sedikit kaku bila untuk menggenggam, tidak ada
edema, tidak ada luka
Keterangan:
0 : paralis
1 : tidak ada erakan
2 : gerakan otot penuh menentang gravitasi dan sokongan
3 : gerakan normal menentang gravitasi
4 : gerakan normal menentang gravitasi dengan sedikit tahanan
5 : gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan tahanan penuh
(14) System penginderaan
a. Mata:
Klien tidak bisa melihat dengan baik, agak sedikit kabur ketika melihat
cahaya, memakai kacamata hitam ketika keluar, bisa membedakan warna
b. Hidung:
Penciuman baik, klien masih bisa membedakan aroma bau dan harum
(parfum, minyak kayu putih)
c. Telinga:
Klien tidak dapat mendengar dengan baik, ada penurunan fungsi
pendengaran
d. Lidah:
Baik, klien masih bisa membedakan manis dan asin
e. Peraba:
Klien bisa meraba dan merasakan halus dan kasar
DATA FOKUS
Data Subyektif
-
Klien mengatakan tidak tahu tentang mana makanan pantangan untuk penderita asam urat
Nadi 80 x/menit
Respirasi 22 x/menit
Suhu 36,5 0C
Pengkajian nyeri:
O : sejak 5 bulan yang lalu
P : jika jongkok dan banyak gerak
Q : seperti patah
R : kedua kaki kanan dan kiri (lutut) dan kedua tangan (jari)
S:6
T : menetap
Data Obyektif
-
klien tampak bingung ditanya tentang rendam air hangat untuk nyeri asam urat
TD : 120/70 mmHg
N: 80 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,50C
No
1.
Tgl/jam
04/05/15
Etiologi
problem
Agen cidera Nyeri akut
(kaku pada
lutut
jari)
dan
Pengkajian nyeri:
O : sejak 5 bulan yang lalu
P : jika jongkok dan banyak gerak
Q : seperti patah
R : kedua kaki kanan dan kiri (lutut)
dan kedua tangan (jari)
S:4
T : menetap
DO :
-
No
2.
Tgl/jam
04/05/15
Klien
mengatakan
dulu
Etiologi
pernah Keterbatsan
sekolah sampai SD
-
sumber
problem
Kurang
pengetahua
n
klien
tampak
bingung
ditanya
klien
tampak
bingung
ditanya
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal
Diagnosa Keperawatan
04-05
Nyeri akut (kaku pada lutut dan jari) berhubungan dengan
2015
Prioritas
I
II
No
1
Nama
: Tn. S
Umur
:74 tahun
Tanggal
: 04 Mei 2015
Diagnosa
Tujuan (NOC)
keperawatan
Nyeri akut (kaku Setelah
Kriteria hasil
tindakan
berhubungan
selama 3 x pertemuan, -
NIC
keperawatan nyeri -
berkurang.
pengkajian
nyeri -
Mengetahui
lokasi,
karakteristik,
durasi
Menjelaskan
frekuensi,
factor
penyebab nyeri
Observasi
Mengetahui
factor
dengan
manajemen nyeri
-
Lakukan
Rasional
mengenali
nyeri
reaksi
nonverbal -
kualitas,
tindakan
dan ketidaknyamanan
selanjutnya
diberikan
nyeri klien
Lakukan
teknik
non -
Untuk
yang
mengurangi
akan
nyeri
untuk
(rendam
air
menurunkan
nyeri sendi
No
2
Diagnosa
Tujuan (NOC)
keperawatan
Kurang pengetahuan Setelah
berhubungan
tindakan keperawatan
dilakukan - Mampu
3
kali
dijelaskan
apa
yang
tingkat
perawat/tim - Identifikasi
kesehatan lainnya
kurangnya
diharapkan
asam urat
diet
urat
dianjurkan
- Asam
asam
urat
urat
Rasional
pengetahuan
pertemuan,
melakukan diet asam
faktor
tentang penyakitnya
penyebab, - Mengetahui penanganan yang
pengetahuan
tentang
dalam
menjelaskan - Kaji
kembali
yang cukup
NIC
Kriteria hasil
sendi
Nama
: Tn. S
Umur
:74 tahun
Diagnosa
Tgl/jam
keperawatan
Nyeri akut (kaku 04-05pada lutut dan jari)
Implementasi
Evaluasi
Ttd+
nama
Mengkaji
2015
nyeri
komperhensif
Respon
(lokasi,
jongkok
sakala 3
Mengobservasi
reaksi
nonverbal
-
dan
Klien
mengatakan
masih
terasa
ketidaknyamanan
Menggunakan
Q : seperti patah
komunikasi
untuk
Lakukan
teknik
Anjurkan
klien
untuk
mengatakan
selalu
mengutamakan istirahat
cukup
A:
-
P:
-
Diagnosa
Tgl/jam
implementasi
respon
keperawatan
Kurang
04-05-
pengetahuan
2015
berhubungan
11.10
asam urat
keterbatasan
Lanjutkan intervensi
Evaluasi
Ttd+
nama
- Mengkaji
- Mengidentifikasi
tingkat faktor
hanya
pernah
sekolah
penyebab,
kurangnya
sampai SD
O :-
urat
- Anjurkan
klien
untuk
yang diajanjurkan
-
Klien
bingung
saat
kooperatif
dan
tampak
mendengarkan
penjelasan
pemberian
obat
asam urat
Diagnosa
keperawatan
Tgl/jam
implementasi
respon
Evaluasi
Ttd+
nama
A:
masalah teratasi sebagian
P:
lanjutkan intervensi
-
Nama
: Ny. P
:71 tahun
Diagnosa
Tgl/jam
implementasi
respon
Evaluasi
keperawatan
Nyeri akut (sakit lutut 21/10/14 -
Mengkaji
dan
tangan) 09.00
komprehensif
berhubungan
dengan 16.00
jongkok
Ttd+
nama
nyeri
secara -
Q : seperti patah
Klien
Klien
S:3
kemampuan
kooperatif
mau
dan
mau
mendengarkan
T : menetap
anjuran perawat
dalam dan relaksasi
O:
-
Pasien
kooperatif
melakukan
senam
-
Klien
dalam
mau
melakukan
nafas
Klien
mau
mengurangi
aktivitasnya
A:
-
Lanjutkan intervensi
P:
Diagnosa
Tgl/jam
keperawatan
Kurang pengetahuan 21/10/14
berhubungan
implementasi
Evaluasi
Ttd+
nama
12.00
respon
Menyediakan
informasi -
sesuai kebutuhan
-
informasi
Menjelaskan
mengajarkan
dan manfaat
mengatakan
sudah
tahu
Klien
asam urat
urat
Motivasi
latihan -
kemarin
Klien
untuk
mengatakan
Observasi
urat
urat
klien
menghabiskannya.
-
Lauk
menghabiskannya.
(hati
ayam)
tidak O :tidak -
Nama
: Ny. P
Umur
:71 tahun
Diagnosa keperawatan
Tgl/jam
implementasi
respon
Evaluasi
Ttd+
nama
Mengkaji
tangan)
komprehensif
tangan/jari
olesin balsem
S : skala nyeri 2
mengoles
dikepal (jari)
Q : seperti patah
istrahat
dengan
berhubungan 08.00
agen
cidera
biologi
-
nyeri
balsem
secara -
pada
kaki
-
Klien
kooperatif
dan
mau
S:3
relaksasi
tidak
klien
beraktivitas
yang
berlebihan
-
Menganjurkan
O:
kompres
A:
air hangat
-
T : menetap
Menganjurkan
dan
P:
Lanjutkan intervensi
demi sedikit
Diagnosa
Tgl/jam
keperawatan
Kurang pengetahuan 22/10/14
berhubungan
keterbatasan sumber
implementasi
Respon
Evaluasi
Ttd+
nama
08.00
Menyediakan
informasi -
sesuai kebutuhan
-
informasi
S:
Klien
urat
melakukan
senam
asam
urat -
mengatakan
sudah tahu
dengan rutin
saja.
mandiri
melakukan
urat klien
dengan rutin
Motivasi
untuk
latihan -
asam
urat
A:
masalah teratasi
P:
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari asuhan keperawatan yang telah dilakukan kepada Ny. P dengan
asam urat di PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur, didapatkan diagnosa
keperawatan :
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologi
NOC : mengontrol nyeri
Mampu mengontrol nyeri (mampu menggunakan teknik
tanda nyeri
Menjelaskan factor penyebab nyeri
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri
Hasil :
S:
Klien
mengatakan,
bila
nyeri
datang
klien
akan
Q : seperti patah
R : kedua kaki kanan dan kiri (lutut) dan kedua tangan (jari)
S:3
T : menetap
O:
A:
P:
Lanjutkan intervensi
b. Kurang
pengetahuan
berhubungan
keterbatasan
sumber
informasi
NOC :
Mampu
NIC :
Hasil :
S:
O:
A:
masalah teratasi
P:
pertahankan intervensi
B. Saran
Ada beberapa saran yang penulis sampaikan sebagai berikut :
1. Untuk diagnsa 1 tentang nyeri akut yang sewaktu-waktu
bisa kambuh, maka perlu pengualangan intervensi oleh
klien untuk mengurangi nyeri meski sudah tercapai
2. Untuk
diagnose
diharapakan
tentang
pengetahuan
defisiensi
klien
pengetahuan,
tentang
penyakit,
DAFTAR PUSTAKA
Firman.2012.
http://firwanintianur93.blogspot.com/2012/09/laporanpendahuluan-artritis-pirai-gout_8.html
(Diakses
23
Oktober 2014)
Man,
Lucky
2014,
Patofisiologi
Asam
Urat
pada
Lansia.
Keperawatan
Home
Care
Dan
Komunitas.
Yogyakarta. Fitramaya
Murwani, Arita & priyantar, wiwin (2010), Gerontik konsep dasar dan asuhan
keperawatan home care dan komunitas. Citramaya:Yogyakarta.