Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.U

DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Mita Agustina, S.Kep.,M.Tr.Kep

Disusun Oleh :

NOVITASARI 20186323029

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEPERAWATAN SINGKAWANG

PRODI D IV KEPERAWATAN

2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.U

DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL

A. PENGKAJIAN
I. Identitas Klien
Nama : Ny. U
Umur : 65 Tahun
Alamat : Dusun Jatiwaluya Desa Bakunglor
Kec. Jamblang Kab. Cirebon
Pendidikan : SD
Jenis kelamin : Wanita
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal pengkajian : 20 maret 2020 jam 09.00 WIB

II. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Klien mengeluh sudah ±6 bulan nyeri dan kaku pada persendian lutut kaki
sebelah kanan, kadang-kadang disertai pembengkakan pada sendinya, rasa
nyeri timbul pada saat menggerakan kaki dan bertambah pada saat
melakukan aktifitas seperti berjalan. Klien tampak meringis dan pincang
saat berjalan. Klien mengatakan pernah memeriksaan keluhanya tersebut
ke puskesmas dan menurut dokter puskesmas klien menderita penyakit
radang sendi.

III. Riwayat Kesehatan Terdahulu


Klien mengatakan pada waktu dahulu tidak pernah mengalami penyakit
kronis maupun menular.

IV. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan diantara anggota keluarga tidak ada yang mempunyai
penyakit yang bersifat herediter, seperti DM, Asma, dll.
Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : Klien

: Perempuan : Tinggal satu rumah

V. Observasi dan Pemeriksaan Fisik


1) Keadaan Umum :
Penampilan : Tampak meringis dan pincang saat berjalan
2) Tanda-tanda Vital :
Suhu : 36,6 o C
Nadi : 88 x/menit
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Respirasi : 20 x/menit
3) Pemeriksaan Fisik
1. Sistem Pengindaran
a Penglihatan
Konjungtiva kedua mata ananemis, sklera kedua mata
anikterik, reflex cahaya (+), reflex kornea (+), ptosis (-),
distribusi kedua alis merata, tajam penglihatan berkurang,
strabismus (-), lapang pandang pada kedua mata masih dalam
batas normal, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan pada
kedua mata.
b Penciuman
Fungsi penciuman baik ditandai dengan klien dapat
membedakan bau kopi dan kayu putih.
c Pendengaran
Tidak ada lesi pada kedua telinga, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran pada kedua telinga baik ditandai dengan klien
dapat menjawab seluruh pertanyaan tanpa harus diulang, tidak
ada nyeri tekan pada kedua tulang mastoid, tidak ada massa
pada kedua telinga.
d Pengecapan/Perasa
Fungsi pengecapan baik, klien dapat membedakan rasa manis,
asam, asin dan pahit.
e Peraba
Klien dapat merasakan sentuhan ketika tangannya dipegang,
klien dapat merasakan sensasi nyeri ketika dicubit.
2. Sistem Pernafasan
Mukosa hidung merah muda, lubang hidung simetris, tidak ada
lesi pada hidung, polip (-), keadaan hidung bersih, sianosis (-),
tidak ada nyeri tekan pada area sinus, tidak ada lesi pada daerah
leher dan dada, tidak ada massa pada daerah leher, bentuk dada
simetris, tidak ada nyeri tekan pada daerah leher dan dada,
pergerakan dada simetris, tidak tampak pernapasan cuping hidung
dan retraksi interkosta, tidak ada kesulitan saat bernafas atau
berbicara. Pola nafas reguler dengan bunyi nafas vesikuler.
3. Sistem Pencernaan
Keadaan bibir simetris, mukosa bibir lembab, stomatitis (-),
banyak gigi yang sudah tanggal dan berlubang, lidah berwarna
merah muda, tidak ada nyeri saat menelan, tidak ada pembesaran
hepar, bising usus 10 x / menit.
4. Sistem Kardiovaskuler
Tidak ada peningkatan vena jugularis, Capillary Refill Time
(CRT) kembali kurang dari 2 detik, bunyi perkusi dullness pada
daerah ICS 2 lineasternal dekstra dan sinistra, terdengar jelas
bunyi jantung S1 pada ICS 4 lineasternal sinistra dan bunyi
jantung S2 pada ICS 2 lineasternal sinistra tanpa ada bunyi
tambahan, irama jantung reguler.
5. Sistem Urinaria
Tidak ada keluhan nyeri atau sulit BAK, tidak terdapat distensi
pada kandung kemih, tidak ada nyeri tekan pada daerah supra
pubis.
6. Sistem Endokrin
Pada saat dilakukan palpasi tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid, tremor (-).
7. Sistem Muskuloskeletal
a) Ekstremitas Atas
Kedua tangan dapat digerakkan. ROM (range of motion) pada
kedua tangan maksimal, tidak ada atrofi otot kedua tangan.
b) Ekstremitas Bawah
Lutut kaki sebelah kanan nyeri saat digerakan, klien masih
mampu berjalan, edema tungkai (-), atropi otot (-), reflek
patella (+).
Kekuatan otot :
5 5
5 4

Keterangan :
Skala 0 : Paralisis berat
Skala 1 : Tidak ada gerakkan, teraba / terlihat adanya
kontraksi otot sedikit
Skala 2 : Gerakan otot penuh menentang gravitasi
Skala 3 : Rentang gerak lengka/normal menentang gravitasi
Skala 4 : (jari pergelangan tangan dan kaki, siku dan lutut,
bahu dan panggul) gerakan otot penuh sedikit
tekanan
Skala 5 : (jari, pergelangan tangan dan kaki, siku dan lutut,
bahu dan panggul) gerakan otot penuh menentang
gravitasi dengan penahanan penuh.
8. Sistem Reproduksi
Tidak ada keluhan pada alat reproduksi.
9. Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, keadaan kulit kepala bersih, rambut
tumbuh merata, beruban, turgor kulit baik, tidak terdapat
lesi/luka pada kulit.
10. Sistem Persyarafan
Orientasi klien terhadap orang, tempat dan waktu baik.
a) Nervus I (Olfaktorius)
Fungsi penciuman hidung baik, terbukti klien dapat
membedakan bau kopi dan kayu putih.
b) Nerfus II (Optikus)
Fungsi penglihatan berkurang, klien tidak dapat membaca
pada jarak dekat.
c) Nerfus III (Oculomotorius)
Reflek pupil mengecil sama besar pada saat terkena cahaya,
klien dapat menggerakkan bola matanya ke atas.
d) Nerfus IV (Tochlearis)
Klien dapat menggerakkan bola matanya kesegala arah.
e) Nerfus V (Trigeminus)
Klien dapat merasakan sensasi nyeri dan sentuhan.
f) Nerfus VI (Abdusen)
Klien dapat menggerakkan matanya ke kanan dan ke kiri.
g) Nerfus VII (Facialis)
Klien dapat menutup kedua mata, menggerakkan alis dan
dahi, klien dapat tersenyum, merasakan nyeri saat dicubit.
h) Nerfus VIII (Aksutikus)
Fungsi pendengaran baik, klien dapat menjawab pertanyaan
perawat tanpa diulang.
i) Nerfus IX (Glosofaringeal)
Fungsi pengecapan baik, klien dapat membedakan rasa
manis, asin dan pahit.
j) Nerfus X (Vagus)
Reflek menelan baik.
k) Nerfus XI (Asesorius)
Leher dapat digerakkan ke segala arah, klien dapat
menggerakkan bahunya.
l) Nerfus XII (Hipoglosus)
Klien dapat menggerakkan dan menjulurkan lidahnya.

VI. Perubahan Fungsi Tubuh

No. Integumen Ya Tidak Keterangan


1 Luka / lesi √ √
2 Perubahan pigmentasi √ √
3 Perubahan tekstur √ Fisiologis karena usila
4 Perubahan nyeri √ √
5 Perubahan nevi √ √
6 Sering memar √ √
7 Perubahan rambut √ Fisiologi karena usila
8 Perubahan kuku √ √
9 Penonjolan tulang kalus √ √

No. Hemopoetik Ya Tidak Keterangan


1 Perdarahan/memar abnormal √
2 Pembengkakan kelenjar limfe √
3 Anemia √
4 Riwayat tranfusi darah √

No. Perkemihan Ya Tidak Keterangan


1 Disuria √
2 Frekwensi √
3 Menetes √
4 Ragu – ragu √
5 Dorongan √
6 Hematuria √
7 Poliuria √
8 Oliguria √
9 Nokturia √
10 Inkontinensia √
11 Batu √
12 Infeksi √

No. Muskuloskeletal Ya Tidak Keterangan


1 Nyeri persendian √ Lutut kanan
2 Kekakuan √ Lutut kanan
3 Pembengkakan sendi √ Lutut kanan
4 Deformitas √
5 Spasme √
6 Kelemahan otot √
7 Masalah cara berjalan √ Akibat nyeri sendi
8 Nyeri pinggang √
9 Protesi √

No. System syaraf pusat Ya Tidak Keterangan


1 Sakit kepala √
2 Kejang √
3 Sinkope/serang jatuh √
4 Paralysis √
5 Paresis √
6 Masalah koordinasi √
7 Tremor/spasme √
8 Parestesia √
9 Cedera kepala √
10 Masalah memori √
No. System endokrin Ya Tidak Keterangan
1 Intoleransi panas √
2 Intoleransi dingin √
3 Goiter √
4 Pigmentasi kulit √
5 Perubahan rambut √ Fisiologis karena usila
6 Poliphagi √
7 Polidipsi √
8 Poliuri √

No. System kardiovaskuler Ya Tidak Keterangan


1 Nyeri dada √
2 Palpitasi √
3 Sesak napas √
4 Dispnoe d’effort √
5 Dispnoe noktural √
6 Orthopnoe √
7 Murmur √
8 Oedema √
9 Varises √
10 Parestesia √
11 Perubahan warna kulit √

No. System pernapasan Ya Tidak Keterangan


1 Batuk √
2 Sesak napas √
3 Haemaptoe √
4 Sputum √
5 Mengi √
6 Alergi pernapasan √

No. System Gastrointestinal Ya Tidak Keterangan


1 Disphagis √
2 Nyeri ulu hati √
3 Mual/muntah √
4 Haematomisis √
5 Perubahan napsu makan √
6 Intorelan makanan √
7 Ikterus √
8 Diare √
9 Konstipasi √
10 Pendarahan rectum √
11 Haemoroid √

No. Kepala Ya Tidak Keterangan


1 Sakit kepala √
2 Riwayat trauma √
3 Pusing √
4 Gatal kulit kepala √

No. Mata Ya Tidak Keterangan


1 Perubahan penglihatan √
2 Kaca mata √
3 Air mata berlebihan √
4 Pruritus √
5 Bengkak √
6 Diplopia √
7 Pandangan kabur √
8 Fotophobia √
9 Riwayat infeksi √

No. Telinga Ya Tidak Keterangan


1 Perubahan pendengaran √
2 Keluaran √
3 Tinitus √
4 Vertigo √
5 Sensitivitas pendengaran √
6 Riwayat infeksi √
No. Mulut Ya Tidak Keterangan
1 Sakit tenggorokan √
2 Lesi/ulkus √
3 Serak √
4 Perubahan suara √
5 Kesulitan menelan √
6 Pendarahan gusi √
7 Caries √

No. Leher Ya Tidak Keterangan


1 Kekakuan √
2 Nyeri √
3 Benjolan/massa √
4 Keterbatasan gerak √

VII. Pengkajian Psikososial


a. Psikososial : Klien dapat bersosialisasi dengan tetangga di sekitar
rumahnya, sikap klien ramah terhadap orang lain.
b. Identifikasi masalah emosional
Pertayaan Tahap 1 :
 Apakah pasien mengalami sukar tidur ? tidak
 Apakah pasien sering merasa gelisah ? tidak
 Apakah pasien sering murung atau menangis sendiri ?
tidak
 Apakah pasien sering was-was atau khawatir ? ya, karena
sakitnya sudah lama belum sembuh, klien banyak bertanya tentang
penyakitnya.
Kesimpulan : Masalah emosional positif (+)
c. Spiritual
Klien beragama Islam, klien mengatakan selalu berdoa dan beribadah shalat
lima waktu
VIII. Pengkajian Fungsional
1. KATZ Indeks
 Mandiri dalam makan
 Mandiri dalam kontinensia (BAB/BAK)
 Mandiri menggunakan pakaian
 Mandiri pergi ke toilet
 Mandiri mandi
 Mandiri dalam berpindah
Kesimpulan : Klien termasuk katagori ( A )
2. BARTHEL Indeks
DENGAN
NO KRITERIA MANDIRI KETERANGAN
BANTUAN
Frekuensi: 3 x
1 Makan 5 10 Jumlah : 1 porsi sedang
Jenis : nasi, lauk/tahu
Frekuensi: 6 gelas/hr
2 Minum 5 10 Jumlah : 1080 cc
Jenis : air putih
Berpindah dari kursi roda
3 ke tempat tidur atau 5 15
sebaliknya
Personal toilet (cuci muka, -
4 menyisir rambut, gosok 0 5
gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian, 5
5 10
menyikat tubuh,
menyiram)
Frekuensi: 2x ( pagi,
6 Mandi 5 15
sore)
7 Jalan di permukaan datar 0 5

8 Naik turun tangga 5 10

9 Mengenakan pakaian 5 10
Frekuensi:1-2x/mgg
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Konsistensi : lembek
dan warna kuning
Frekuensi: 4 – 5 x / hari
11 Kontrol blendder (BAK) 5
10 Warna : kuning jernih
Frekuensi: semaunya
12 Olah raga / latihan 5 10 Jenis : latihan gerak
sendi
Rekreasi / pemanfaatan Frekuensi: 1 minggu 1x
13 5 10
waktu luang Jenis : jalan-jalan
Total 130 Mandiri
Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 60-125 : Ketergantungan sebagian
c. 55 : Ketergantungan total
IX. Pengkajian Status Mental Gerontik
Pengkajian status mental gerontik Ny. UK, yaitu sebagai berikut :
1. Short Partable Mental Status Quisioner (SPSMQ)
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
√ 1 Tanggal berapa hari ini ?
 2 Hari apa sekarang ?
 3 Apa nama tempat ini ?
 4 Di mana alamat anda ?
 5 Berapa umur anda ?
 6 Kapan anda lahir ? ( minnimal tahun lahir )
 7 Siapa presiden / kepala panti / lurah / kuwu sekarang ?
 8 Siapa presiden / kepala panti /lurah / kuwu sebelumnya ?
 9 Sebutkan nama ibu anda ?
 10 Kurangi 3 dari 20 terus menerus secara menurun
 = 10 =0
Kesimpulan Fungsi intelektual utuh

Keterangan :
a. Salah 0-3 Fungsi Intelektual Utuh
b. Salah 4-5 Kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6-8 Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10 Kerusakan intelektual berat

2. MMSE ( Mini Mental Status Exam)


NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNITIF MAKS PASIEN
1 Orientasi 5 4 Menyebutkan dengan benar :
 Tahun √
 Musim (kemarau) √
 Tanggal √
 Hari √
 Bulan √

Orientasi 5 5 Di mana sekarang kita berada ?


 Negara Indonesia √
 Propinsi Jawa Barat √
 Kab. Cirebon √
 Kec. Jamblang √
 Desa bakung Lor √
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNITIF MAKS PASIEN
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan
masing-masing obyek. Kemudian
tanyakan pada pasien ketiga obyek tadi.
( Untuk disebutkan )
 Obyek (Gelas) √
 Obyek (jam) √
 Obyek (pulpen √)
3 Perhatian dan 5 5 Minta pasien untuk memulai dari angka
Kalkulasi 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5
kali / tingkat.
 93 √
 86 √
 79 √
 72 √
 65 √
4 Mengingat 3 3 Minta pasien untuk mengulangi ketiga
obyek pada no. 2 ( registrasi ) tadi. Bila
benar 1 point untuk masing-masing
obyek.
5 Bahasa 9 2 Tunjukkan pada pasien suatu benda dan
tanyakan namanya pada pasien.
 Gelas √
 Lemari √
1 Minta pasien untuk mengulang kata-kata
berikut
“tak ada jika, dan, atau, tetapi”. Bila
benar nilai 1 point.
 Pernyataan benar 2 buah : tak
ada , tetapi. √
3 Minta pasien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah :
“Ambil kertas di tangan anda, lipat dua
dan taruh di lantai”.
 Ambil kertas di tangan
anda 
 Lipat dua 
1  Taruh di lantai 
Perintahkan pada pasien untuk hal
berikut ( bila aktivitas sesuai perintah
nilai 1 point )
 “Tutup mata anda “
2 Perintahkan pada pasien untuk menulis
satu kalimat dan menyalin gambar.
 Tulis satu kalimat 
 Menyalin gambar 
TOTAL NILAI 29 Aspek kognitif dari fungsi mental baik
Keterangan :
a. >23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
b. 18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
c. <17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
X. Pengkajian Keseimbangan (Tinetti, 1998)
Pengkajian keseimbangan Ny. UK, yaitu sebagai berikut :
Komponen
Gerakan yang
Utama dalam Kriteria Nilai
Diobservasi
Bergerak
Perubahan Bagun dari kursi Tidak bangun dari tempat duduk dengan satu 1
posisi atau (mata terbuka) kali gerakan, tetapi mendorong tubuhnya
gerakan keatas dengan tangan atau bergerak kedepan
keseimbanga kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat
n berdiri pertama kali
Duduk ke kursi Menjatuhkan ke kursi, tidak duduk ditengah 0
(mata terbuka) kursi
Bangun dari Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali 0
tempat tidur gerakan, akan tetapi lansia mendorong
(mata tertutup) tubuhnya ke atas dengan tangan atau
bergerak ke bagian depan kursi terlebih
dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama
kali.
Duduk ke kursi Menjatuhkan ke kursi, tidak duduk ditengah 0
(mata tertutup) kursi
Menahan Pemeriksa mendorong strenum perlahan- 0
dorongan pada lahan sebayak 3 kali). Klien mengerakan
sternum (mata kaki, memengang objek untuk dukungan,
terbuka) kaki tidak menyentuh sisi-sisinya
Menahan Pemeriksa mendorong strenum perlahan- 1
dorongan pada lahan sebayak 3 kali). Klien mengerakan
sternum (mata kaki, memengang objek untuk dukungan,
tertutup) kaki tidak menyentuh 1sisi-sisinya
Perputaran leher Mengerakan kaki, mengenggam obyak untuk 0
dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya,
keluahan vertigo, pusing atau keadaan tidak
stabil
Gerakan Tidak mampu untuk mengapai sesuatu 0
menggapai dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara
sesuatu berdiri pada ujung-ujung jari kaki, tidak
stabil, memegang sesuatu untuk dukungan
Membungkuk Tidak mampu membungkuk untuk 1
mengambil obyek-obyek kecil dari lantai,
memegang obyek untuk bisa berdiri lagi,
memerlukan usaha-usaha multifel untuk
bangun
Komponen Gerakan yang Kriteria Nilai
Utama dalam
Diobservasi
Bergerak
Gaya berjalan Minta klien untuk Ragu-ragu, tersandung, memegang obyek 0
atau gerak berjalan ketempat untuk dukungan
yang ditentukan
Ketinggian Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten 1
langkah kaki (menggeser atau menyeret kaki),
(mengangkat mengangkat kaki terlalu tinggi ( >5
kaki saat cm)
melangkah)
Kontinuitas Setelah langkah-langkah awal, langkah 0
langkah kaki menjadi tidak konsisten, memulai
(diobservasi dari mengangkat satu kaki sementara kaki yang
samping klien) lain menyentuh lantai
Kesimetrisan Tidak berjalan dalam garis lurus, 0
langkah bergelombang dari sisi ke sisi
(diobservasi dari
samping klien)
Penyimpangan Tidak berjalan dalam garis lurus, 0
jalur pada saat bergelombang dari sisi ke sisi
berjalan
(diobservasi dari
belakang klien)
Berbalik Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan 1
sempoyongan, bergoyang; memegang obyek
untuk dukungan.
Total score 5
Kesimpulan Resiko jatuh rendah

Interpretasi hasil :
a. 0 - 5 : Resiko jatuh rendah
b. 6 - 10 : Resiko jatuh sedang
c. 11 - 15 : Resiko jatuh tinggi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No. DATA MASALAH

1 Data Subyektif : Nyeri persendian lutut kaki kanan


- Klien mengeluh nyeri, kaku dan berhubungan dengan distensi jaringan
bengkak pada sendi lutut kaki oleh akumulasi cairan/proses inflamasi,
sebelah kanan distruksi sendi.

Data Obyektif :
- Klien tampak meringis kesakitan
saat kaki kanan di
gerakan/difleksikan.
- Klien tampak pincang saat
berjalan
- Sendi lutut kaki kanan tampak
agak bengkak

2 Data Subyektif : Cemas berhubungan dengan kurang


- Klien mengatakan khawatir pengetahuan tentang penyakit,
karena sakitnya sudah lama belum prognosis, kebutuhan perawatan dan
sembuh. pengobatan penyakitnya.

Data Obyektif :
- Klien banyak bertanya tentang
penyakitnya

2. Rumusan Diagnosa Keperawatan


1) Nyeri persendian lutut kaki kanan berhubungan dengan distensi
jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi dan distruksi sendi.
2) Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit,
prognosis, kebutuhan perawatan dan pengobatan penyakitnya.

3. Skoring Penentuan Prioritas


 Nyeri persendian lutut kaki kanan berhubungan dengan distensi jaringan
oleh akumulasi cairan/proses inflamasi dan destruksi sendi

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3x1 1 Tidak/kurang sehat
2 Kemungkinan masalah 2/2x2 2 Sumber dan tindakan
dapat dirubah untuk memecahkan
masalah dapat
dijangkau keluarga
3 Potensi pencegahan 3/3x1 1 Masalah dapat diatasi
dengan cara memberi
pengetahuan
4 Penonjolan masalah 2/2x1 1 Keluarga menyadari

Total Skor 5

 Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit,


prognosis, kebutuhan perawatan dan pengobatan penyakitnya.

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3x1 1 Tidak/kurang sehat
2 Kemungkinan masalah 2/2x2 2 Sumber dan tindakan
dapat dirubah untuk memecahkan
masalah dapat
dijangkau keluarga
3 Potensi pencegahan 3/3x1 1 Masalah dapat diatasi
dengan cara memberi
pengetahuan
4 Penonjolan masalah 0/2x1 0 Masalah tidak
dirasakan
Total Skor 4

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1) Nyeri persendian lutut kaki kanan berhubungan dengan distensi
jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi dan distruksi sendi.
2) Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit,
prognosis, kebutuhan perawatan dan pengobatan penyakitnya.
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No. DX Tujuan Intervensi


1 Setelah dilakukan tindakan Jelaskan kepada klien mengenai cara
keperawatan selama 2 kali kunjungan mengurangi nyeri pada persendian akibat
klien dapat mengontrol rasa nyeri osteoartritis :
dengan kriteria : 1. Anjurkan
 Klien dapat menjelaskan secara klien untuk meninggikan posisi kaki
verbal 2 teknik mengurangi nyeri pada saat klien beristirahat/tidur.
pada persendiaan 2. Anjurkan
 Klien dapat mendemonstrasikan 2 klien untuk mandi air hangat pada
tenik mengurangi nyeri pada waktu bangun tidur.
persendiaan 3. Bantu dan
anjurkan klien untuk mengompres
hangat pada persendian yang sakit
beberapa kali sehari.
4. Ajarkan dan
dorong klien dalam penggunaan
teknik manajemen stress misalnya
relaksasi progresif sentuhan
terapeutik bio feedback, visualisasi,
pedoman imajinasi hipnotis diri dan
pengendalian nafas.
5. Anjurkan
klien untuk datang kefasilitas
pelayanan kesehatan secara teratur
untuk memperoleh obat analgetik

2 Setelah dilakukan tindakan 1. Tinjau


keperawatan selama 2 kali kunjungan proses penyakit, prognosis dan
rasa cemas klien berkurang dengan harapan masa depan
kriteria : 2. Diskusikan
 Klien kebiasaan pasien dalam
menunjukkan pemahaman tentang melaksanakan proses sakit melalui
kondisi/pragnosis dan perawatan. diet, obat-obatan dan program diet
 Klien seimbang, latihan dan istirahat.
dapat mengembangkan rencana 3. Bantu dalam
untuk perawatan diri termasuk merencanakan jadwal aktivitas
modifikasi gaya hidup yang terintegrasi yang realistis, istirahat,
konsisten dengan mobilitas dan atau perawatan diri, pemberian obat-
pembatasan aktivitas. obatan, terapi fisik, dan manajemen
stress.
4. Tekankan
pentingnya melanjutkan manajemen
farmakologi terapi.
5. Berikan
informasi tentang alat bantu
misalnya tongkat, tempat duduk, dan
palang keamanan.
6. Dorong
klien untuk mempertahankan posisi
tubuh yang benar baik pada saat
istirahat maupun pada saat
melakukan aktivitas.
7. Beri
konseling sesuai dengan prioritas
kebutuhan klien.

D. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal No. DX Implementasi ttd

28/10/2013 1 Menjelaskan kepada klien mengenai cara mengurangi


nyeri pada persendian akibat osteoartritis :
Jam 10.00
1. Menganjurkan klien
WIB untuk meninggikan posisi kaki pada saat klien
beristirahat/tidur.
2. Menganjurkan klien
untuk mandi air hangat pada waktu bangun tidur.
3. Membantu dan
menganjurkan klien untuk mengompres hangat
pada persendian yang sakit beberapa kali sehari.
4. Mengajarkan dan
mendorong klien dalam penggunaan teknik
manajemen stress misalnya relaksasi progresif
sentuhan terapeutik bio feedback, visualisasi,
pedoman imajinasi hipnotis diri dan pengendalian
nafas.
5. Menganjurkan klien
untuk datang kefasilitas pelayanan kesehatan
secara teratur untuk memperoleh obat analgetik
29/10/2013 2 1. Memberikan penjelasan
kepada klien tentang proses penyakit, prognosis
Jam 10.00
dan harapan masa depan
WIB 2. Diskusikan kebiasaan
pasien dalam melaksanakan proses sakit melalui
diet, obat-obatan dan program diet seimbang,
latihan dan istirahat.
3. Membantu dalam
merencanakan jadwal aktivitas terintegrasi yang
realistis, istirahat, perawatan diri, pemberian obat-
obatan, terapi fisik, dan manajemen stress.
4. Memotivasi klien akan
pentingnya melanjutkan manajemen farmakologi
terapi.
5. Memberikan informasi
tentang alat bantu misalnya tongkat, tempat duduk,
dan palang keamanan.
6. Mendorong klien untuk
mempertahankan posisi tubuh yang benar baik
pada saat istirahat maupun pada saat melakukan
aktivitas.
7. Dengan menggunakan lefleat
menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang
pengaturan diet atau makanan yang harus dihindari
:
 Golongan protein hewani seperti : sarden,
kerang, jeroan, hati, usus, otak, paru, babat,
limpa, bebek dan burung
 Makanan yang mengandung alcohol : tape,
durian
 Sayuran, kacang-kacangan, kembang kol,
bayam dan jamur
 minuman yang mengandung soda : coca cola,
fanta, sprite.

E. EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal No. DX Evaluasi ttd


30/10/2012 1 Subyektif :
Jam 10.00  Klien mengatakan sudah mengerti dan paham
WIB tentang cara mengurangi nyeri pada persendian
akibat osteoartritis.
Obyektif :
 Klien dapat menjelaskan secara verbal 2 teknik
mengurangi nyeri pada persendiaan
 Klien dapat mendemonstrasikan 2 tenik
mengurangi nyeri pada persendiaan
Analisis :
 Masalah teratasi
Planning :
 Hentikan intervensi
30/10/2013 2 Subyektif :
Jam 10.00  Klien menyatakan secara verbal cemas berkurang
WIB Obyektif :
 Klien menunjukkan sikap pemahaman tentang
kondisi/pragnosis dan perawatan.
Analisis :
 Masalah teratasi
Planning :
 Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai