Oleh :
ECHA YUSCI MAYORI 01.1.16.00781
Mengetahui,
Kepala Ruang Agape
RS Baptis Kediri
Penyusun
BAB I
TINJAUAN TEORI
1.1 Tinjauan teori
1.1.1 Definisi
Kekurangan volume cairan adalah penurunan cairan intravaskular,
interstisial, dan/atau intraseluler ini mengacu pada dehidrasi,
kehilangan cairan saja tanpa perubahan kadarnatrium (Nanda, 2015)
1.1.2 Etiologi
Penyebab dari kekurangan volume cairan, antara lain:
1. Penurunan masukan
2. Kehilangan cairan yang abnormal, dll
3. Perdarahan
1.1.3 Patofisiologi
Kekurangan volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan
cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional
(isotonik). Kondisi seperti ini disebut juga hipovolemia. Umumnya,
gangguan ini diawali dengan kehilangan cairan intravaskuler, lalu
diikuti dengan perpindahan cairan interseluler menuju intravaskuler
sehingga menyebabkan penurunan cairan ekstraseluler. Untuk untuk
mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan
intraseluler. Secara umum, defisit volume cairan disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu kehilangan cairan abnormal melalui kulit,
penurunan asupan cairan, perdarahan dan pergerakan cairan ke lokasi
ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk
mengembalikanya ke lokasi semula dalam kondisi cairan
ekstraseluler istirahat). Cairan dapat berpindah dari lokasi
intravaskuler menuju lokasi potensial seperti pleura, peritonium,
perikardium, atau rongga sendi. Selain itu, kondisi tertentu, seperti
terperangkapnya cairan dalam saluran pencernaan, dapat terjadi
akibat obstruksi saluran pencernaan.
1.1.4 Manifestasi klinis
Tanda dan gejala klinis yang mungkin didapati pada klien, antara lain:
1. Haus
2. Kelemahan
3. Kulit kering
4. Membaran mukosa kering
5. Peningkatan frekuensi nadi
6. Peningkatan hematokrit
7. Peningkatan konsentrasi urine
8. Peningkatan suhu tubuh
9. Penurunan berat badan tiba- tiba
10. Penurunan haluran urine
11. Penurunan pengisian vena
12. Penurunan tekanan darah
13. Penurunan tekanan nadi
14. Penurunan turgor kulit
15. Penurunan turgor lidah
16. Penurunan volume nadi
17. Perubahan status mental
1.1.5 Komplikasi
Akibat lanjut dari kekurangan volume cairan dapat mengakibatkan:
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat)
2. Renjatan hipovolemik
3. Kejang pada dehidrasi hipertonik
1.1.6 Pemeriksaan diagnostik
1.1.6.1 Pemeriksaan penunjang
Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila berdiri
(hipotensi ortostatik); peningkatan frekwensi jantung (FJ);
turgor kulit buruk; lidah kering dan kasar; mata cekung; vena
leher kempes; peningkatan suhu dan penurunan berat badan
akut. Bayi dan anak - anak : penurunan air mata, depresi
fontanel anterior.Pada pasien syok akan tampak pucat dan
diaforetik dengan nadi cepat dan haus; hipotensi terlentang dan
oliguria.
1.1.7 Penatalaksanaan
1. Memberi pasien posisi yang nyaman
2. Observasi asupan nutrisi
3. Observasi pengaruh pemberian dan efek obat
4. Mengajarkan pasien teknik miring kanan dan kiri
5. Mengajarkan pasien beraktifitas sesuai kemampuan
1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian
1.2.1.1 Anamnesa
1) Data subyektif
1. Pasien mengatakan badan lemas
2. Pasien hanya tidur di tempat tidur
3. Pasien tidak suka minum air putih
2) Data Obyektif
1. Pasien terlihat lemah
2. Kulit pasien terlihat kering
3. Membran mukosa pasien tampak kering
4. Pasien mengalami penurunan elastisitas kulit
1.2.1.2 Pemeriksaan Fisik
3) Rambut
1. Keadaan kesuburan rambut
2. Keadaan rambut yang mudah rontok atau botak
3. Keadaan rambut yang kusam
4. Keadaan tekstur
4) Kepala
1. Botak atau alopecia
2. Ketombe
3. Berkutu
4. Adakah eritema
5. Kebersihan
5) Mata
1. Apakah konjuktifa pucat
2. Apakah sklera ikterik
3. Kebersihan mata
4. Apakah gatal atau mata merah
6) Hidung
1. Adakah pilek
2. Adakah alergi
3. Adakah perdarahan
4. Adakah perubahan penciuman
5. Adakah septum deviasi
6. Kebersihan hidung
7. Bagaimana membrane mukosa
7) Mulut
1. Keadaan mukosa mulut
2. Kelembaban
3. Adakah lesi
4. Kebersihan
8) Gigi
1. Adakah karang gigi
2. Adakah karies gigi
3. Kelengkapan gigi
4. Pertumbuhan
5. Kebersihan
9) Telinga
1. Adakah kotoran
2. Adakah lesi
3. Bagaimana bentuk telinga
4. Adakah infeksi
10) Kulit
1. Kebersihan
2. Adakah lesi
3. Keadaan turgor
4. Warna kulit
5. Suhu
6. Tekstur
7. Pertumbuhan bulu
11) Neurologi
1. Reflek (Apakah normal atau menurun )
2. Iritable
1.2.2.3 Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai
efek dari tindakan keperawatan pada pasien. Tidak adanya tanda dan gejala
keletihan yang berlebih.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat Anna, Windarwati dwi, dkk. 2015. Diagnosa Keperawatan definisi &
klasifikasi 2015- 2017 edisi 10. Jakarta: ECG
Bulechek M Gloria, Butcher K Howard, dkk. 2013. Nursing Interventions \
classification (NIC) edisi keenam. Yogyakarta: Mocomedia
Moorhead sue, Johnson Marion, dkk. 2013. Nursing outcomes classification (NOC)
edisi kelima. Yogyakarta: Mocomedia