Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Agnes Rut Darmayanti

NIM : 01.1.17.00799

CASE 4 :
Seorang bayi laki-laki baru lahir di rumah sakit, mengalami asfiksia. Hasil
Apgar Score 3, warna kulit pucat, dan kebiruan, bayi tidak bernapas, mengalami
penurunan kesadaran, dan hipoksia. Anggota badan mengalami hiotonia. Denyut
jantung 72 x/menit, tonus otot buruk, reflek iritabilitas tidak ada, sempat
mengalami henti jantung bunyi jantung fetus menghilang selama 7 menit. Bunyi
jantung menghilang saat post partum dan pemeriksaan fisik asfiksia berat.
Ibu bayi mengalami preeklamsi saat akan proses melahirkan.
Bagaimanakah pengkajian, diagnosa keperawatan yang muncul dan intervensi
keperawatan berdasarkan kegawatdaruratan asfiksia pada bayi baru lahir?

1) Pengkajian
Keluhan utama : BBL tidak bernafas, mengalami penurunan kesadaran, dan
mengalami henti jantung.
a. Sirkulasi
- Mengalami penurunan kesadaran
- Hipoksia
- Denyut jantung 72x/menit
- Sempat mengalami henti jantung, bunyi jantung fetus dan menghilang
selama 7 menit
b. Neurosensori
- Tonus otot : buruk
- Reflek iritabilitas tidak ada
- Anggota badan mengalami hitonia
c. Pernafasan
- Apgar score : 3 (asfiksia berat)
- Tidak bernafas
d. Pemeriksan fisik
- Keadaan umum : lemah
- Warna kulit pucat dan kebiruan
2) Diagnosa Keperawatan

Data subyaktif
Masalah Keperawatan
Data Obyektif
DS : - Pola nafas tidak efektif
DO: berhubungan dengan hipoventilasi
- Bayi tidak bernafas
- Apgar score: 3
- Denyut jantung 72x/menit

3) Intervensi Keperawatan
- Buka jalan nafas
- Posisikan bayi dengan benar untuk memaksimalkan ventilasi
- Auskultasi suara nafas
- Keluarkan lendir dengan suction
- Monitor adanya cuping hidung
- Monitor respirasi
- Berikan O2 sesuai indikasi
- Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan suction
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemeriksaan AGD dan terapi obat
4) Primary Survey
Airway : Evaluasi kesadaran, periksa jalan napas, membuka jalan
nafas, dan bersihkan lendir yang masih ada di dalam agar
tidak menutupi jalan nafas, bila perlu pasang ETT untuk
memastikan jalan nafas terbuka.

Breathing : Lakukan rangsangan taktil, bila perlu lakukan ventilasi


tekanan positif dengan balon sungkup (ambubag).

Circulation : pasien dalam keadaan tidak bernafas dan tidak sadar segera
lakukan RJP bayi yaitu yang pertama amankan lingkungan
(penolong, korban, lingkungan sekitar), cek respon pasien,
berikan rangsangan nyeri, bila tidak ada respon panggil
bantuan, cek nadi jugularis, bila tidak ada nadi segera
lakukan RJP dengan 5 siklus 30x kompresi dengan
kedalaman 4 cm, 2x nafas buatan, lakukan sampai bantuan
datang/sampai bayi menangis.

Disability : Melakukan pemeriksaan GCS

Exposure & Environtmental : membuka seluruh pakaian pasien,


kemudian nilai pada keseluruhan bagian tubuh, periksa
punggung dengan memiringkan pasien dengan cara log roll,
selanjutnya selimuti pasien dengan selimut kering dan
hangat, ruangan yang cukup hangat untuk mencegah agar
pasien tidak hipotermi.

5) Secondary survey
- Monitor ttv
- Melakukan pemeriksaan head to toe termasuk memonitor neurologi
pasien
- Lakukan hasil pengukuran nilai Apgar
- Lakukan pemeriksaan AGD
- Lakukan pemasangan ETT

Anda mungkin juga menyukai