METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
komunitas atau institusi (Nursalam, 2016). Penelitian studi kasus adalah studi
informasi. Penelitian studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus
yang beralamat di Jl. Brigjen Pol.I.B.H. Pranoto No 1-7 Kediri. Studi kasus
ini akan dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Baptis Kediri.
Ruang Inap di Rumah Sakit Baptis Kediri memiliki sumber daya sebagai
berikut.
111
112
Tabel 3.1 Jumlah Klasifikasi Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Baptis
Kediri Ruang Efrata dan Ruang Hosana.
Jumlah
No Ruangan Tingkat Pendidikan
Ketenagaan
D3 S1 Ners
Perawat
F % F % F %
Gedung Duvall
1 Lantai III Ruang 19 6 32 1 5 12 63
Efrata
Gedung Jones
3 Lantai III Ruang 13 8 62 0 0 5 38
Hosana
Sumber: Data jadwal dinas perawat di Ruang Efratadan Hosana bulan Januari
2020.
Rawat Inap Rumah Sakit Baptis Kediri di ruang Efrata berjumlah 19 perawat dan
Profesi Ners lebih dari 50% yaitu sebesar 63%, persentase tingkat pendidikan
Diploma Keperawatan kurang dari 50%, yaitu sebesar 32%, persentse tingkat
pendidikan Sarjana Keperawatan kurang dari 50%, yaitu sebesar 5%. Di ruang
persentase tingkat pendidikan Profesi Ners kurang dari 50% yaitu sebesar 38%.
Tabel3.2 Data Kapasitas Tempat Tidur dan BOR di Ruang Efrata dan Hosana
Rumah Sakit Baptis Kediri
No Ruangan Kapasitas Tempat Tidur BOR
1 Gedung Okt Nov Des Okt Nov Des
Duval Lantai 31 31 31 48% 56% 53%
III Ruang
Efrata
2 Gedung Jones 26 26 26 56% 60% 52%
Lantai III
Ruang
Sumber: Data Rekam Medis dalam bulan Oktober, November, dan Desember
2019
113
Hosana
Berdasarkan data tabel 3.2 didapatkan data Pra Penelitian hasil rata-rata
BOR 3 bulan terakhir bulan Oktober sampai dengan Desember 2019 yang
tertinggi adalah ruang Hosana 60%. Di ruang Efrata pada kamar isolasi
Tabel 3.3 Pembagian tim dalam MAKP di Instalasi Rawat Inap Gedung Duvall
Lantai III Ruang Efrata Rumah Sakit Baptis Kediri.
NO MAKP JUMLAH
1 TIM I 9 Perawat
2 TIM II 8 Perawat
Total 17 perawat
Sumber : Data jadwal dinas perawat Gedung Duvall Ruang Efrata dalam
bulan Januari 2020
Tabel 3.4 Pembagian tim dalam MAKP di Instalasi Rawat Inap Gedung Jones
Lantai III Ruang Hosana.
NO MAKP JUMLAH
1 TIM I 6 Perawat
2 TIM II 5 Perawat
Total 11 perawat
Sumber : Data jadwal dinas perawat Gedung Jones Ruang Hosana dalam
bulan Januari 2020
Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Baptis Kediri menerapkan metode Asuhan
Keperawatan Profesional metode tim. Dimana tim adalah perawat yang tidak
memiliki jabatan struktural seperti kepala ruang, wakil kepala ruang, dan
kepala instalasi. Perawat ruangan dibagi menjadi dua tim yang terdiri atas
ketua tim dan anggota tim. Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Baptis Kediri
pada Ruang Efrata terdapat 17 perawat sebagai anggota Tim 1 dan Tim 2 dan
Ruang Hosana terdapat 11 perawat sebagai anggota Tim 1 dan Tim 2. Shift
dinas yang diberlakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Baptis Kediri
adalah dinas pagi (pukul 07.00 – 14.00 WIB), dinas siang (pukul 14.00 – 21.00
Tabel 3.5 Penelitian yang Pernah Dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah
Sakit Baptis Kediri
Penelitian
No. dan Tahun Judul Studi Kasus Hasil Studi Kasus
Penelitian
1 Astutik, Asuhan Keperawatan Terdapat kesenjangan antara teori
(2017) Pada Pasien dengan dan fakta, pada pengkajian
Tuberculosis Paru di didapatkan adanya kesenjangan.
Gedung Duvall Lantai Pada analisa diagnosa
III Ruang Efrata (Ruang keperawatan tidak terdapat
Isolasi) Rumah Sakit kesenjangan. Intervensi
Baptis Kediri keperawatan pada kedua
responden sesuai dengan teori dan
fakta. Implementasi yang
diberikan pada kedua responden
secara keseluruhan sesuai dengan
teori dan fakta. Intervensi mandiri
yang dilakukan adalah
memberikan pendidikan
kesehatan latihan batuk efektif
yang berdampak positif bagi
kedua responden sehingga tidak
terjadi penumpukan sekret.
2 Sari,(2018) Asuhan keperawatan Terdapat kesenjangan antara teori
pada Pasien dengan dan fakta, tidak semua diagnosa
Tuberculosis Paru di muncul untuk kedua responden
Instalasi Rawat Inap menurut teori. Pada intervensi,
Gedung Duvall Lantai ada kesenjangan antara teori dan
III Ruang Efrata (Ruang fakta, ada beberapa intervensi
Isolasi)Rumah Sakit yang tidak direncanakan karena
Baptis Kediri tidak sesuai dengan situasi kedua
responden. Pada implementasi
tidak ada kesenjangan antara fakta
dan teori, setiap implementasi
sesuai dengan intervensi.
Intervensi mandiri yang dilakukan
adalah memberikan pendidikan
kesehatan latihan batuk efektif
yang berdampak positif bagi
kedua responden sehingga tidak
terjadi penumpukan sekret.
3 Aulele, Asuhan keperawatan Tidak terdapat kesenjangan teori
(2019) pada Pasien dengan dan fakta pada diagnosa dan
Tuberculosis Paru dalam evaluasi. Pada intervensi dan
Pemenuhan Kebutuhan implementasi keperawatan
Oksigenasi di Instalasi memiliki kesenjangan antara teori
Rawat Inap Ruang dan fakta. Pasien dengan TBC
Efrata Rumah Sakit Paru yang mengalami masalah
115
waktu pengambilan data tanggal 6 April 2020 sampai 12 Juni 2020 dengan
Subyek penelitian pada studi kasus ini terdiri dari dua pasien dengan TBC
Setelah mendapat surat laik etik dari komite etik penelitian kesehatan
(KEPK) STIKES Rumah Sakit Baptis Kediri dan mendapat izin dari ketua
yang akan digunakan sebagai subjek studi kasus yaitu pasien TBC paru
data dari hasil penelitian dan peneliti memberikan inform consent sebagai
responden.
perkembangan.
117
1) Wawancara
wawancara yang akan disampaikan dalam studi kasus pada pasien TBC
d) Apakah anda pernah mengalami sakit batuk yang lama dan tidak
sembuh-sembuh ?
2) Observasi
3) Dokumentasi
Studi dokumentasi yang akan dilakukan dalam studi kasus ini adalah
sebagai berikut :
a) Identitas pasien.
b) Keluhan pasien.
Uji keabsahan data dilakukan untuk menguji kebenaran data yang dilakukan
dengan menggunakan triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu pasien,
antara data subyektif dan obyektif yang diperoleh dari hasil wawancara,
dapat diperoleh pula dari hasil studi dokumentasi berupa rekam medis.
Tabel 3.6 Uji Keabsahan Data Studi Kasus Asuhan Keperawatan pada pasien
dengan Gangguan Oksigen pada Responden
1 Data
subyektif
2 Data
obyektif
Instalasi Rawat Inap Gedung Jones Lantai III Ruang Hosana Rumah Sakit
Baptis Kediri.
2) Mereduksi data subyektif dan obyektif sesuai dengan data gayut, sehingga
3) Penyajian data pada penelitian dilakukan dengan tabel dan teks naratif
untuk mengemukakan hasil analisa data yang terdiri dari data gayut,
Kediri.
Kediri.
Tabel 3.6 Analisa Data Studi Kasus Gambaran Asuhan Keperawatan Pasien TBC
Baptis Kediri
2. Diagnosa Keperawatan
1) Masalah (P) 1) Menurut Wahid & Suprapto (2013)
Bersihan jalan nafas tidak efektif
2) Etiologi (E) 1) Menurut Wahid & Suprapto (2013)
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan sekret kental atau sekret darah, upaya
batuk buruk.
3) Tanda-gejala (S) 1) Menurut Wahid & Suprapto (2013)
a. Batuk lebih dari 3 minggu.
b. Batuk darah.
123
3. PrinsipConfidentiality (kerahasiaan)
leluasa tanpa hambatan dari pihak luar. Data yang telah didapatkan oleh
peneliti hanya digunakan sebagai penelitian dan tidak akan disebar luaskan.
125
DAFTAR PUSTAKA
Salemba Medika
Respiratory.Jakarta: TIM
Medika
Respirasi.Jakarta:TIM
126