4. Manifestasi klinis
Tingkat I
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1) Dehidrasi : turgor kulit turun
2) Nafsu makan berkurang
3) Berat badan turun
4) Mata cekung dan lidah kering
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi
regurgitasi ke esophagus
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekitar 100 kali/menit
e. Tampak lemah dan lemas
Tingkat II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1) Turgor kulit makin turun
2) Lidah kering dan kotor
3) Mata tampak cekung dan sedikit ikteris
b. Kardiovaskuler
1) Frekuensi nadi semakin cepat > 100 kali/menit
2) Nadi kecil karena volume darah turun
3) Suhu badan meningkat
4) Tekanan darah turun
c. Liver
Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan icterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang yang
menyebabkan
1) Oliguria
2) Anuria
3) Terdapat timbunan benda keton aseton. Aseton dapat tercium dalam
hawa pernafasan
e. Kadang – kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan
pecahnya mukosa lambung pada sindrom mallory weiss.
5. Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan
dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena okisidasi lemak
yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-
asetik, asam hidroksida butirik, dan aseton dalam darah. Kekurangan
volume cairan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan
dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium
dan klorida darah turun. Selain itu, dehidrasi menyebabkan
hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini
menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula
tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Kekurangan kalium sebagai
akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal menambah
frekuensi muntah – muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan
terjadilah lingkaran yang sulit dipatahkan.
Selain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi
robekan pada selaput lender esophagus dan lambung (Sindroma Mallory
Weiss) dengan akibat perdarahan gastrointestinal. Pada umumnya robekan
ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri, jarang sampai diperlukan
transfusi atau tindakan operatif (Wiknjosastro, 2005).
6. Pathway
Penurunan pengosongan
lambung
Intoleransi aktivitas
(D.0056)
7. Komplikasi
a. Dehidrasi
b. Ikterik
c. Takikardi
d. Suhu tubuh meningkat
8. Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
- Kadar potassium, sodium, klorida, dan protein menurun
- Hemoglobin dan hematokrit menurun
- Urinalisis : adanya keton dan kadang-kadang adanya protein
- Kadar vitamin dalam darah menurun
2) Usg
9. Penatalaksanaan
1) Non medis
- Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah
merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan
hilang setelah kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan
sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering
- Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi
dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
- Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
- Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas
atau sangat dingin.
2) Medis
- Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin
yang dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat
diberikan antiemetik sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau
Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti
Dramamin, Avomin
- Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan
protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik
sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan
vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C. Bila ada
kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intra
vena.
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Data subjektif
1) Biodata : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi:
nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status
perkawinan, perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan alamat.
2) Keluhan utama: mual muntah yg hebat pada pagi hari atau setelah
makan, nyeri epigastrik, tidak nafsu makan, merasa haus
3) Riwayat Kesehatan sekarang: meliputi awal kejadian dan
lamanya mual dan muntah, kaji warna volume, frekuensi dan
kualitasnya. Kaji juga factor yg memperberat dan memperingan
keadaan, serta pengobatan apa yang pernah dilakukan.
4) Riwayat Kesehatan Dahulu : penyakit yang mengancam nyawa ,
penyakit yang mempengaruhi kondisi saat ini.
5) Riwayat Kesehatan Keluarga : Berdasarkan garis keturunan dari
Ny. D keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit yang dapat
diturunkan. Begitu juga dengan garis keturunan dari Tn.E tidak ada
riwayat penyakit yang dapat menular ataupun diturunkan, seperti
penyakit DM, TBC atau penyakit menular seksual.
6) Pola Fungsi Gordon
a. Pola penatalaksanaan kesehatan/persepsi kesehatan
prioritas pertama dalam keluarganya, jika anggota keluarga yang
sakit langsung dibawa ketempat pelayanan kesehatan seperti
puskesmas, RS.
b. Pola nutrisi metabolic
Pasien mulai mual muntah senhingga mengganggu pola
makannya.
c. Pola eliminasi
Pasien tidak mengalami ganngguan pada pola eliminasi
d. Pola aktifitas dan latihan
Terdapat perubahan pola aktivitas karena kondisi badan yang
lemas akibat pengaruh mual dan muntah
e. Pola tidur dan istirahat
Pola tidur terganggu karna mual,pusing.
f. Pola kongnitif-perseptual keadekuatan alat sensori
Umumnya tidak ada gangguan pada pola kongnitif
g. Pola perspsi-konsep diri
Bagaimana pola konsep diri keinginan untuk sembuhnya
h. Pola peran
Pasien umumnya sebelum sakit dia bertanggung pekerjan
rumahnya, selama sakit tanggung jawab pasien di ambil alih oleh
suami dan orang tuanya
i. Pola seksual reproduksi
Kaji hubungan seksual dan haid
j. Pola koping dan tolerasi stress
Steres sangat berpengaruh sehingga dapat memperberat mual dan
muntah.
k. Pola nilai dan keyakinan
Ibadah selama dirumah sakit dan pola keyakinan bahwa dia akan
sembuh
7) Pemeriksan Fisik (head to toe)
1. Antroponetri : TB.BB, LL
Intervensi :
PPNI.T.P (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Dewan pengurus pusat. Jakarta
selatan.
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
Oleh :
NIM:201704066
MOJOKERTO
2020