ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah sindrom metabolik karena gagal memproduksi pankreas insulin, oleh
karena itu hiperglikemia adalah ciri khas DM. berdasarkan kota DKK Padang jika diabetes tipe II
dalam posisi firt. Perawatan diabetes mellitus tipe II adalah pharmalogicall dan non-
pharmalogically. Salah satu pengobatan diabetes mellitus tipe 2 dengan non-farmalogik adalah
daun salam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh daun salam terhadap kadar
gululose darah penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas Kota Padang 2018.
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain penelitian non
ramdomized control group. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22-28 Juni 2018 di wilayah
kerja masyarakat puskesmas pusat kota 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah 38 orang,
diambil secara purposive sampling sebanyak 20 orang yaitu 10 kelompok intervensi. Analisis
univariat statistik descristive dan bivariat menggunakan independent t-test. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kadar glukosa darah rata-rata sebelum mengkonsumsi daun bay adalah
299,90 mg / dL sedangkan tingkat glukosa darah rata-rata setelah mengkonsumsi daun salam
207,20 mg / dL. Kadar glukosa darah pada kelompok kontrol 263,20 mg / dL. Setelah diuji
dengan T-test statistik independen diperoleh p value = 0,04 artinya p <0,05. Itu termasuk bahwa
ada efek daun salam pada tingkat glukosa bloog. Disarankan untuk menurunkan kadar glukosa
darah dapat menggunakan tindakan pengobatan non farmalogical dari daun salam, selain itu juga
mudah ditemukan, harga relatif dan dapat diproduksi sendiri di rumah.
Kata kunci: Daun salam, kadar glukosa darah dan Diabetes mellitus.
53
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a metabolic syndrome due to pancreas failure to produce insulin,
therefore hyperglycemia is the hallmark of DM. based on DKK Padang city if type II diabetes in
the firt position. The treatment of type II diabetes mellitus were pharmalogicall and non-
pharmalogically. One of the treatment of type 2 diabetes mellitus with non-pharmalogically
is bay leaves. The purpose of the study was to determine the effect of bay leaves on blood
gulucose levels of diabetes mellitus type 2 patients in community working area of public health
center Padang city 2018. The type of the research used quasy experiment with research design
non ramdomized control group. This research was conducted on 22-28 june 2018 in community
working area of public health center padang city 2018. The population in this study were 38
person, taken by purposive sampling as many 20 people namely 10 intervention group.
Univariate analysis of descristive and bivariate statistic using independent t-test. The result of
this study indicate that the average blood glucose level before consuming bay leaves was
299.90 mg/dL while the average blood glucose level after consuming bay leaves 207.20
mg/dL. Blood glucose level in control group 263.20 mg/dL. After being tested with T-test
Independent statistic obtained p value =0,04 means p <0,05. It was included that there was an
effect of bay leaves on bloog glucose level. Suggested to reduce blood glucose level can use non
pharmalogical therapy treatment measures of bay leaves, apart it also easy to find, relative prices
and can be produced self in home.
54
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
53
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
adalah terapi herbal menggunakan rebusan kadar glukosa darah. Sehingga bagus
daun salam. Daun salam kaya akan dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus
kandungan antidiabetik karena memiliki tipe II (Lajuck,2012).
senyawa aktif seperti quaretin, tannin, dan Berdasarkan hasil penelitian yang
flavonoid (Taufiqurrohman, 2015). daun dilakukan oleh aljamal tahun 2011 dengan
salam juga memiliki kemampuan anti- judul “pengaruh pemberian daun salam
inflamasi, anti-oksidan, antibakteri dan terhadap pasien dengan diabetes mellitus”
antijamur. Sifat anti-oksidan ini dapat terhadap 65 responden dengan diabetes
membantu mengatasi penyakit diabetes mellitus tipe II yang terbagi menjadi 2
karena memungkin tubuh untuk memproses kelompok, 50 responden dengan cara
insulin secara efisiensi (Herliana, 2013). pemberian 2 g bubuk daun salam dan 15
Daun salam (Syziqium responden dengan cara pemberian kapsul
Polyanythum (Wight) Walp) merupakan daun placebo. Didapatkan tingkat glukosa darah
yang hampir selalu ada di dalam masakan puasa rata-rata individu diabetes mellitus
Indonesia. Daun ini juga banyak digunakan tipe II pada hari pertama 192.2 mg/dl dan
dalam kuliner Asia seperti di Malaysia, setelah pemberian 2 g daun salam tingkat
Thailand, dan Vietnam, daun salam bisa glukosa darah puasa rata-rata individu
digunakan dalam keadaan segar atau kering. diabetes mellitus tipe II 140.3, dengan
Selain untuk bumbu masak, daun salam perbedaan nilai rata-rata sebelum dan setelah
sebenarnya memili khasiat bagi kesehatan mengkonsumsi 2 g daun salam adalah 30%.
tubuh yaitu untuk diabetes mellitus Hasil didapatkan menunjukan bahwa adanya
(Dafriani, 2016). Daun salam kaya akan pengaruh pemberian daun salam terhadap
tannin, flavonoid, saponin, dan minyak pasien dengan diabetes mellitus tipe II. Hal
atsiri. Flavonoid yang terkandung di dalam ini menunjukan bahwa didalam daun salam
daun salam merupakan salah satu golongan terdapat senyawa polifenol yang memiliki
senyawa antioksidan yang dapat mencegah efek sensitifitas insulin, uptake glukosa dan
penyakit degeneratif yang berhubungan antioksidan sehingga dapat menurunkan
dengan stress oksidatif akibat penuaan sel-sel kadar glukosa dalam darah.
organ atau sistem dalam tubuh salah satunya Data Dinas Kesehatan Kota
seperti diabetes mellitus, dengan cara Padang pada tahun 2015 jumlah kasus
menghambat kerusakan sel β pada pulau diabetes mellitus tipe II sebanyak 846
Langerhans pankreas. Tanin pada daun salam kasus di puskesmas Andalas, pada tahun
yang merupakan salah satu kandungan 2016 jumlah kasus diabetes mellitus tipe
fitokimia yang berperan untuk menurunkan II sebanyak 750 kasus di puskesmas Air
54
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
Tawar dan 2017 jumlah kasus diabetes Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah
mellitus tipe II terbanyak di kota padang Kerja Puskesmas Alai Padang Tahun 2018”.
477 kasus dengan kunjungan sebanyak 743
METODE
di puskesmas Alai. Data Wilayah Kerja
Jenis penelitian ini adalah penelitian
Puskesmas Alai dari bulan Januari- Juli
kuantitatif dengan menggunakan desain
2017 pasien diabetes mellitus tipe II
Quasy Experiment dengan rancangan
yang rutin malakukan pemeriksaan rutinan
penelitian yang digunakan adalah
bulanan, ditahun 2017 sudah tercatat 279
pendekatan desain non ramdomized control
orang penderita diabetes mellitus tipe II.
group. Sampel diambil secara Purposive
Angka diabetes mellitus tipe II menepati
Sampling. Desain penelitian yang dilakuan
urutan ke-2 di Puskesmas Alai setelah
yaitu penelitian Quasy Experiment. Penelitian
hipertensi dan sebelum penyakit jantung.
ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas
Survey awal yang peneliti lakukan
Alai pada bulan Juni - Agustus 2018.
pada tanggal 30 Desember 2017 dengan
Pemberian daun salam dilakukan sebanyak 2
wawancarai 10 orang pasien diabetes
kali dalam sehari selama 6 hari. Populasi
mellitus tipe II yang berkunjung di wilayah
pada penelitian ini adalah seluruh pasien
kerja di puskesmas Alai diketahui bahwa 4
diabetes mellitus tipe II yang berkunjung
dari 10 responden memiliki kadar gula darah
berobat di puskesmas Alai pada tahun
puasa >200 mg/dL, dan 2 dari 10 orang
2017 pada bulan Oktober sampai Desember
pasien diabetes mellitus tipe II
yang berjumlah 38 orang. Jumlah sampel
mengkonsumsi obat non farmakologi
adalah 20 orang. Kemudian 20
diabetes dengan jenis daun sirih merah. 9
responden tersebuat akan dibagi kedalam
dari 10 orang pasien diabetes mellitus tipe II
dua kelompok yaitu 10 orang untuk
tidak mengetahui manfaat dan kegunaan dari
kelompok intervensi dan 10 orang lagi
rebusan daun salam untuk penurunan kadar
untuk kelompok kontrol. Sebelum dilakukan
gula darah, dan pada saat dilakukan survey
uji analisis bivariat, untuk mengetahui
awal 3 dari 10 responden berjenis kelamin
kenormalan distribusi data, akan dilakukan uji
laki-laki dan 7 dari 10 berjenis perempuan,
normalitas dengan mengunakan uji Shapiro-
serta 8 dari 10 responden berusia >50 tahun.
Wilkh. Selanjutnya dilakukan uji t test
Berdasarkan data dan latar belakang
independen
di atas maka peneliti melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Rebusan Daun Salam
Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada
55
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
56
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
lakton, saponin, karbohidrat, dan metil penyerapan sari makanan dan sebagai
kavicol (methyl chavicol) yang dikenal juga akibatnya penghambat asupan gula dan laju
sebagai estragole. Selain itu daun salam juga peningkatan gula darah tidak terlalu tinggi
mengandung beberapa vitamin, diantaranya (Anik, 2017).
Vitamin C, Vitamin A, Thiamin, Dari uraian tersebut peneliti berasumsi
Riboflavin, Niacin, Vitamin B6, Vitamin B12, bahwa kadar glukosa darah pada kelompok
dan Folat. Bahkan mineral seperti selenium, intervensi terbukti mengalami penurunan
kalsium, magnesium, seng, sodium, setelah diberikan rebusan daun salam, yaitu
potassium, besi, dan phospor terdapat di dari 299.9 mg/dL menjadi 207.2 mg/dL, oleh
dalam kandungan daun salam (Lajuck, karena itu pengobatan menggunakan terapi
2012). Kandungan daun salam diketahui non farmakologi yaitu menggunakan daun
memiliki kandungan flavonoid sebagai anti salam dan pengobatan menggunakan terapi
okidan sehingga flavonoid dapat farmakologi dapat menurunkan kadar gula
menghambat reabsobsi glukosa dariginjal darah, dikarenakan didalam daun salam
dan dapat meningkatkan kelarutan glukosa terkandung flavonoid sebagai antioksidan
darah sehingga mudah di sakresikan melalui yang mampu menjaga sel-sel pangkreas
urin (Ita, 2013). Daun salam memiliki untuk tidak mengalami kerusakan akibat
senyawa tanin yang dapat terhidrolisis dibagi oksidan, serta mampu meregenerasikan sel-
menjadi dua yaitu ellagitanin dan gallotanin. sel rusak dengan cepat dan kandungan tanin
Ellagitanin memiliki sifat yang mirip mempunyai aktivitas antioksidan dan
dengan hormone insulin (insulin-like membantu menghambat atau mengurangi
compound). Sedangkan untuk gallotanin penyerapan sari makanan dan sebagai
dapat meningkatkan fungsi penyerapan akibatnya menghambat asupan gula dan laju
glukosa sekaligus dapat menghambat peningkatan gula darah tidak tinggi lagi.
adipogenesisi. Tannin diketahui dapat b. Kadar Glukosa Darah pada
memacu metabolise glukosa dan lemak Kelompok Kontol Pasien Diabetes
sehingga timbunan kedua sumber kalori ini Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja
dalam darah dapat dihindari. Tannin Puskesmas Alai
mempunyai aktivitas antioksidan dan Hasil peneliti didapatkan kadar gula
aktivitas hipoglikemik yaitu dengan darah pada kelompok kontrol (tanpa
meningkatkan glikogenesis. Selain itu tanin diberikan rebusan daun salam) didapatkan
juga berfungsi sebagai astringent atau rata-rata kadar gula darah adalah 263.20
pengkelat yang dapat mengerutkan membran mg/dL dengan standar deviasi 68.302
epitel usus halus sehingga mengurangi mg/dL dan kadar gula darah terendah
58
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
adalah 187 mg/dL dan kadar gula darah oksidatif dan menyebabkan kerusakan
tertinggi adalah 384 mg/dL. lipid membrane sel, protein enzim dan
Hasil penelitian ini hampir sama DNA. Stress oksidatif menekan status anti
dengan penelitian (alam, 2013) dengan judul oksidan dan memicu perkembangan penyakit
Bay Leaves Improve Glucose And Lipid yang terjadi akibat peningktana produksi
Profile Of People With Type 2 Diabetes radikal bebas (winarsi, 2014).
bahwa kadar gula darah kelompok kontrol Hal ini terjadi sebab berbagai
tidak menunjukan perubahan yang kemungkinan, seperti kecacatan dalam
signifikan dengan rata-rata 298,8 mg/dL. produksi insulin, kegagalan relatif sel beta
Peneliti ini juga sejalan dengan penelitian yang menyebabkan resistensi terhadap
(anik et a, 2017), yang berjudul efektifitas insulin untuk merangsang pengambilan
infusa daun salam terhadap kadar glukosa glukosa jaringan perifer dan untuk
darah sewaktu penderita diabetes mellitus menghambat produksi glukosa oleh hati
desa kalirejo dukun gresik. Ditemukan rata- atau berkurangnya sensitivitas (respon) sel
rata kadar gula darah kelompok kontrol tidak dan jaringan tubuh terhadap insulin yang
menunjukan perubahan yang signifikan ditandai dengan meningkatnya kadar
dengan rata-rata 276,9 mg/dL Diabetes insulin didalam darah. Pada tipe ini, tubuh
mellitus tipe II adalah penyakit kronis yang mampu memproduksi insulin tetapi tidak
terjadi ketika tubuh tidak dapat dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan
memproduksi cukup insulin atau tidak tubuh (resistensi insulin), yang mengarah
dapatmenggunakan insulin secara efektif ke penumpukan glukosa dalam darah
(IDF, 2017). Seseorang dengan diabetes (IDF, 2017). Faktor resiko yang
mellitus tipe II tidak menyerap glukosa berhubungan dengan proses terjadinya
dengan benar, dan glukosa tetap beredar diabetes mellitus tipe II menurut
di dalam darah (hiperglikemia) (Damayanti, 2015) dintaranya adalah
sehingga merusak jaringan tubuh dari Obesitas, usia, riwayat keluarga (genetik),
waktu ke waktu. Kerusakan ini dapat stress, kurangnya aktifitas fisik dan pola
menyebabkan ketidakefektifan dan makan yang buruk atau diet diabetes
mengancam jiwa dan kesehatan dengan mellitus. Pada keadaan normal kurang dari
komplikasi-komplikasi pada penderita 50 % glukosa yang dimakan mengalami
diabetes mellitus tipe II (IDF, 2017). Kondisi metabolise sempurna menjadi CO2 dan air,
hiperglikemia berkaitan dengan berlebihnya 10% menjadi glikogen dan 20-40 % di ubah
jumlah radikal bebas didalam tubuh, menjadi lemak. Penatalaksanaan diabetes
sehingga memicu terjadinya stress mellitus terdiri dari penatalaksanaan
59
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
60
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
berjudul efektifitas infusa daun salam penderita diabetes mellitus. Jam makan yang
terhadap kadar glukosa darah sewaktu tidak teratur merupakan salah satu yang
penderita diabetes mellitus desa kalirejo mengakibatkan terganggunya metabolise
dukun gresik, bahwa pemberian rebusan tubuh sehinga sangat mudah untuk
daun salam dapat menurunkan kadar gula meningkatnya kadar gula darah pada
darah dan meningkatkan toleransi glukosa penderita diabetes mellitus (Andara &
dan sensitivitas insulin. Ditemukan ada Yessie, 2013).
pengaruh pemberian daun salam terhadap Menurut asumsi peneliti daun salam
penurunan gula darah pasien diabetes efektif dalam menurunkan kadar gula darah
mellitus dengan nilai p=0,000. Penelitian ini pada penderita diabetes mellitus tipe II.,
sesuai dengan (alam, 2013) dengan judul Bay tetapi rata- rata kadar gula darah masih
Leaves Improve Glucose And Lipid Profile diambang batas > 200 mg Dl. Disarankan
Of People With Type 2 Diabetes dengan pada pemberiaan daun salam memperlama
nilap p value kadar gula darah =0,01<0,05. penggunaan daun salam secara rutin dan
Penyebab kenaikan dari kadar gula darah diiringi dengan memodifikasi gaya hidup,
sulit dipastikan secara pasti karena faktor salah satunya dengan cara diet diabetes yang
yang memicu kenaikan kadar gula darah baik, sehingga kadar gula darah dapat turun
sangat banyak dan bersifat spesifik setiap pada penderita diabetes mellitus
individu. Kurangnya aktifitaas fisik
merupakan faktor resiko memicunya KESIMPULAN
kenaikan kadar gula darah ini merupakan Berdasarkan hasil yang telah
penyebab resiko tebentuknya obesitas atau didapatkan tentang pengaruh rebusan daun
kegemukan. Obesitas atau kegemukan dapat salam terhadap penurunan kadar gula darah
menyebabkan berkurangnya jumlah reseptor pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di
insulin yang dapat bekerja di dalam sel pada wilayah kerja Puskesmas Alai tahun 2018,
otot skeletal dan jaringan lemak. Kegemukan dapat ditarik kesimpulan bahwa daun salam
juga merusak kemampuan sel beta untul dapat digunakan sebagai terapi herbal bagi
melepaskan insulin saat terjadinya pasien diabetes melitus sehingga diharapkan
peningkatan glukosa darah (santi,2015). Pola petugas kesehatan dapat mensosialisasikan
makanan yang buruk merupakan penyebab kepada masyarakat untuk dapat digunakan
resiko kenaikan kadar gula darah. Jenis pada pasien diabetes mellitus.
makanan yang tinggi kadar indeks glikemik,
tinggi lemak, dan tinggi garam dapat
meningkatkan kadar gula darah pada
61
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
62
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Volume 1 Nomor 1 https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
63