Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No.

1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108

PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP PENURUNAN


KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE II DI
POLIKLINIK RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA
INDONESIA MEDAN TAHUN 2022
1
Meriani Herlina, 2Heriaty Berutu, 3Ekawaty Suryani Mastari, 4Christine Handayani Siburian,
5
Bernita Silalahi, 6Noradina, 7Ester Ria Simarmata
1,4,5,6
Staf Pengajar Keperawatan, Universitas Imelda Medan, Indonesia
2
Prodi D-III Keperawatan Dairi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan, Indonesia
3
Program Studi Keperawatan, Institut Kesehatan Helvetia, Indonesia
7
Mahasiswa S1 Keperawatan, Universitas Imelda Medan, Indonesia
Email: 1merianisiahaan17@gmail.com, 2heriatyberutu07@gmail.com,
3
ekawaty49@gmail.com, 4kiss.tine@yahoo.co.id, 5bernitasilalahi01@gmail.com,
6
dinanora74@gmail.com, 7Simarmataester1@gmail.com

ABSTRAK
Penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit menahun (Kronis) berupa gangguan metabolik yang
ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Diabetes Melitus dikenal sebagai silent
killer karna sering tidak disadari oleh penyandangnya dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Terapi Akupresur terhadap penurunan kadar gula
darah pasien DM Tipe II. Penelitian dilakukan di Poliklinik Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
Indonesia Medan, pada bulan Juli 2022 sampai Agustus 2022. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian Quasy Eksperiment ini menggunakan pendekatan pre test and
post test with control group design. Populasi pada penelitian ini adalah 40 responden dan sampel dalam
penelitian ini adalah 20 responden yang diambil secara purposive sampling. Dan dianalisis secara
Univariat dan Bivariat menggunakan uji wilcoxon dan Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan
antara dua kelompok terhadap pengaruh terapi akupresur. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh
terapi akupresur terhadap penurunan kadar gula darah adalah p-value = 0,005 < 0,05 dapat disimpulkan
adanya pengaruh terapi akupresur terhadap penurunan kadar gula darah pasien DM Tipe II di Poliklinik
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia Medan. Disarankan kepada hasil penelitian ini diharapkan
sebagai informasi bagi pasien diabetes melitus untuk melakukan secara mandiri terapi akupresur dan bagi
rumah sakit imelda pekerja indonesia untuk memasukan unsur terapi akupresur sebagai bahan kajian
dalam pengelolaan pasien diabetes melitus tipe II.

Kata Kunci : Penyakit Diabetes Melitus, Kadar Gula Darah, Terapi Akupresur.

ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a chronic disease in the form of a metabolic disorder characterized by blood
sugar levels that exceed normal limits. Diabetes Mellitus is known as a silent killer because it is often not
realized by the person and when it is known that complications have occurred. This study aims to
determine the effect of acupressure therapy on reducing blood sugar levels in Type II DM patients. The
research was conducted at the Polyclinic of Imelda General Hospital, Indonesian Workers Medan, from
July 2022 to August 2022. The research method used in this study is the Quasy Experiment research
method using a pre test and post test approach with control group design. The population in this study
were 40 respondents and the sample in this study were 20 respondents who were taken by purposive
sampling. And analyzed Univariate and Bivariate using Wilcoxon and Mann Whitney tests to determine
the difference between the two groups on the effect of acupressure therapy. The results showed that the
effect of acupressure therapy on lowering blood sugar levels was p-value = 0.005 <0.05, it can be
concluded that there is an effect of acupressure therapy on lowering blood sugar levels in Type II DM
patients at the Imelda General Hospital Polyclinic, Indonesian Workers Medan. It is suggested that the
results of this study are expected as information for patients with diabetes mellitus to carry out
acupressure therapy independently and for the Indonesian workers imelda hospital to include elements of
acupressure therapy as a study material in the management of type II diabetes mellitus patients.

Keywords : Diabetes Mellitus Disease, Blood Sugar Levels, Acupressure Therapy.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 82
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
1. PENDAHULUAN komplikasi jangka pendek berupa
Diabetes melitus merupakan sekumpulan hipoglikemia, ketoasidosis diabetikum, dan
penyakit metabolik yang memiliki Sindrom Hiperglikemi Hiperosmolar
karakteristik hiperglikemia yang disebabkan Nonketotik (HHNK), sedangkan komplikasi
oleh sekresi dan kerja insulin yang tidak jangka panjang dari diabetes melitus dapat
normal (ADA), 2014). Saat ini diabetes menyerang semua organ tubuh. Sebanyak
melitus masih menjadi prioritas penyakit 80% kejadian diabetes melitus dapat dicegah.
utama dan masalah kesehatan penting yang Kejadian diabetes melitus dapat dicegah
menjadi target tindak lanjut dunia yang ataupun ditunda dengan tatalaksana
menjadi perhatian dikarenakan menjadi salah pengobatan yang optimal, sehingga diabetes
satu penyakit dengan dampak berbahaya dapat dikontrol dan memperpanjang harapan
(WHO, 2016). hidup penderita diabetes dengan hidup sehat.
Angka kejadian Diabetes Melitus (DM) Pengelompokan DM dapat dilakukan dengan
terus meningkat setiap tahunnya. Menurut terapi farmakologis dan terapi non
International Diabetes Federation (2015) farmakologis. Pengelolaan terapi
pada tahun 2015 ditemukan sebanyak 415 farmakologis yaitu pemberian insulin dan
juta penduduk di dunia menderita.Diabetes pemberian obat hipoglikemik oral.
Melitus dan diperkirakan akan terjadi Sedangkan non farmakologis 2 meliputi
peningkatan pada tahun 2040 penduduk di edukasi, latihan olahraga, dan diet (Aini, N &
dunia dengan Diabetes Melitus sebanyak 642 Aridiana, 2016). Latihan jasmani sangat
juta jiwa (American Diabetes Association, penting dalam penatalaksanaan diabetes
2010) Diabetes dibagi menjadi empat jenis, karena efeknya dapat menurunkan kadar
diantaranya Diabetes Melitus Tipe I, Diabetes glukosa darah dan mengurangi faktor risiko
Melitus Tipe II, diabetes gestasional, dan kardiovaskuler (Rumahorbo, 2014).
diabetes tipe lain. Sebanyak 90-95% pasien Penanganan lain yang bisa dilakukan
diabetes di dunia merupakan penderita untuk menjaga keseimbangan glukosa darah
Diabetes Melitus Tipe II. Diabetes Melitus pasien adalah dengan memberikan terapi
Tipe 2 atau disebut juga dengan non-insulin- komplementer, terapi komplementer adalah
dependent atau adult-onset diabetes berrbagai terapi alami yang digunakan untuk
disebabkan kurang efektifnya penggunaan meningkatkan kesehatan, penyembuhan dan
insulin oleh tubuh (Kemenkes, 2014). kesejahteraan, melengkapi perawatan medis
Menurut (Fatimah, 2015), Diabetes yang berfokus pada penyakit salah satunya
Melitus tipe 2 merupakan gangguan terapi akupresur. Terapi akupresure biasa
metabolik yang ditandai dengan kenaikan digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur
kadar gula darah (hiperglikemia) akibat pasien, hal ini berhubungan secara tidak
penurunan sekresi insulin oleh sel beta langsung dengan kontrol glukosa darah pada
pankreas dan atau ganguan fungsi insulin pasien DM dimana kualitas tidur yang buruk
(resistensi insulin). dan tidur kurang efisien mempengaruhi
Joyce, (2007) dalam, glukosa darah atau kontrol yang buruk terhadap tingkat HbA1c
yang dikenal dengan gula darah merupakan pada diabetes tipe 2. Perbaikan kualitas tidur
gula yang terdapat dalam darah yang pada pasien DM dapat menyebabkan kontrol
terbentuk dari karbohidrat dalam makanan glikemik yang jauh lebih baik dari pasien
dan disimpan sebagai glikogen di hati dan serta peningkatan kualitas hidup (Tsai, et al,
otot rangka. Pasien dengan Diabetes Melitus 2012).
cenderung memiliki gula darah yang tinggi Terapi komplementer adalah pengobatan
(hiperglikemia). Diabetes Melitus tradisional yang sudah diakui dan dapat
memerlukan penanganan yang serius, digunakan sebagai pendamping terapi
ketidakpatuhan penderita Diabetes Melitus konvensional atau medis. Tujuan dari terapi
terhadap pengobatan dapat menimbulkan komplementer ini adalah membantu
beberapa permasalahan. seseorang mengurangi gejala dan rasa cemas,
(WHO, 2016) Diabetes Melitus meningkatkan keharmonisan dalam hidup,
merupakan penyebab utama kebutaan, serta meningkatkan ketahanan seseorang
serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan terhadap penyakit. Dalam pengobatan ini,
amputasi kaki. Menurut (C.Smeltzer & Bare, herbal, rempah, dan ekstrak minyak
2010), Diabetes melitus dapat menimbulkan digunakan secara esktensif.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 83
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
WHO mengakui bahwa akupresur dapat belakang tersebut, menjadi penting untuk
mengaktifkan unit terkecil sistem saraf yang melakukan penelitian mengenai pengaruh
merangsang kelenjer endokrin dan dapat terapi akupresur terhadap penurunan kadar
menstimulasi organ bermasalah agar dapat gula darah pada pasien DM tipe 2 di di
kembali membaik (Dupler, 2020) akupresur Poliklinik RSU Imelda Pekerja Indonesia
juga dapat mengaktifkan glucose-6-phosphate tahun 2022. Lokasi tersebut dipilih
dan berefek pada hipotalamus serta mengingat tingginya prevalensi DM di Kota
menigkatkan produksi insulin, meningkatkan Medan, serta jumlah kasus DM yang
reseptor sel target, dan menyebabkan ditemukan mengalami peningkatan tiap
penggunaan glukosa didalam sel lebih cepat tahunnya.
sehingga dapat menyebabkan kadar gula
darah menjadi turun. Titik ST -36 (zusanli) 2. METODE
dan titik SP-6 (sanyinjiao) adalah titik Penelitian ini dimulai pada bulan Juli
akupresur yang dapat digunakan dalam upaya sampai Agustus 2022 di RSU Imelda Pekerja
penurunan glukosa darah. Perlakukan Indonesia Medan dengan kriteria inklusi dari
akupresur ini dapat diberikan selama 10 penelitian ini yaitu (1) Pasien yang menderita
menit pada bagian kiri dan kanan responden diabetes melitus tipe II (2) Lamanya
dengan total pemberian selama 3 minggu dan terdiagnosa diabetes melitus < 1 Tahun dan
frekuensi sebanyak 6 kali (Jumari et al., >1Tahun (3) Pasien yang berusia 50-60 tahun
2019). (4) Tidak menderita komplikasi penyakit lain.
Akupresur merupakan pengobatan (5) Bersedia menjadi responden (6) Dapat
tradisional yang berasal dari Jepang yang berkomunikasi dengan baik dan kriteria
telah berkembang di Asia lebih dari 5000 eksklusi yaitu (1) Ada penyakit komplikasi
tahun yang lalu. Akupresur memiliki prinsip lain selain diabetes melitus (2) Lama
kerja yang sama dengan Akupuntur dengan terdiagnosa kurang dari 1 Tahun (3) Tidak
menstimulasi 14 sistem meridian untuk dapat berkomunikasi dengan baik.
menyeimbangkan bio energi di dalam tubuh Metode penelitian ini menggunakan
antara yin, yang, dan qi (chee). Setiap quasi eksperimen dengan pendekatan pre test
meridian memiliki 400-500 titik saluran - post test and with control group design
energi yang berhubungan dengan organ dengan jumlah populasi 40 responden.
dalam serta sistem tertentu yang berfungsi Penelitian ini menggunakan tehnik sampel
sebagai katup yang menyalurkan energi pada purposive sampling dengan jumlah sampel 20
seluruh tubuh. Akupresur menggunakan responden yang di bagi dua kelompok yaitu
tangan atau benda tumpul untuk memijat kelompok pertama 10 pasien kontrol dan
(Putri & Amalia, 2019). Akupresur kelompok ke dua 10 pasien yang di lakukan
merupakan metode non-invasiv. Akupresur intervensi tindakan.. Kelompok intervensi
nyaman dilakukan pada penderita Diabetes mendapatkan sembilan kali akupresur
karena tidak ada ketakutan penusukan jarum. selama tiga minggu dengan pengukuran gula
Akupresur merupakan salah satu bentuk darah setiap sebelum dan sesudah dilakukan
terapi yang dapat dilakukan untuk membantu akupresur. Adapun kelompok kontrol
menstabilkan glukosa darah penderita menerima terapi standar dari rumah sakit
Diabetes Melitus (Jumari et al., 2019). tanpa dilakukan terapi akupresur, gula darah
Sebagai seorang perawat dalam diukur pada minggu pertama dan minggu
memberikan asuhan keperawatan pada pasien ketiga. Instrumen dalam penelitian ini
DM, perawat mempunyai wewenang dalam menggunakan lembar observasi Data
memberikan tindakan atau intervensi baik dianalisis dengan uji Wilcoxon dan Mann
mandiri maupun kolaboratif. Tindakan- Whitney.
tindakan keperawatan yang dilakukan mulai
dari tindakan preventif, promotif, kuratif, dan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
rehabilitatif. 3.1 HASIL
Dari Hasil survey di RSU Imelda Setelah dilakukannya penelitian dengan
Pekerja Indonesia ditemukan data dari judul “Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap
Poliklinik bahwa jumlah pasien DM rawat Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien
jalan selama bulan Januari 2022 – Juni 2022 DM Tipe II di Poliklinik Rumah Sakit Umum
berjumlah 44 pasien. Berdasarkan latar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 84
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2022 sebanyak 4 responden (40%). Karakteristik
dan hasilnya disajikan pada tabel berikut: berdasarkan riwayat terdiagnosa mayoritas
>1 Tahun sebanyak 7 responden (70%), dan
ANALISIS UNIVARIAT minoritas <1 Tahun sebanyak 3 responden
Tabel 1. Karakteristik Responden kelompok (30%).
Kontrol Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur,
Pendidikan, Terapi Akupresur, Keturunan Tabel 2. Karakteristik Responden Kelompok
DM, Riwayat Terdiagnosa di Poliklinik Tindakan Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur,
Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Pendidikan, Terapi Akupresur, Keturunan
Indonesia Medan Tahun 2022 DM, Riwayat Terdiagnosa di Poliklinik
Variabel Jumlah (n) Presentase (%) Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja
Jenis Kelamin Indonesia Medan Tahun 2022
Laki-laki 6 60 Variabel Jumlah (n) Presentase (%)
Perempuan 4 40 Jenis Kelamin
Total 10 100 Laki-laki 3 3
Umur (Tahun ) Perempuan 7 70
50-55 7 70 Total 10 100
56-60 3 30 Umur (Tahun)
Total 10 100 50-55 6 60
Pendidikan 56-60 4 40
SMP. 4 40 Total 10 100
SMA 6 60 Pendidikan
Total 10 100 SMP. 3 30
Terapi Akupresur SMA 7 70
Pernah 0 0 Total 10 100
Tidak Pernah 10 100 Terapi Akupresur
Total 10 100 Pernah 2 20
Keturunan DM Tidak Pernah 8 80
Ya 3 30 Total 10 100
Tidak 7 70 Keturunan DM
Total 10 100 Ya 6 60
Riwayat Terdiagnosa Tidak 4 40
>1 Tahun 6 60 Total 10 100
<1 Tahun 4 40 Riwayat Terdiagnosa
Total 10 100 >1 Tahun 7 70
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat <1 Tahun 3 30
bahwa karakteristik responden kelompok Total 10 100
kontrol berdasarkan jenis kelamin mayoritas Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
laki-laki sebanyak 6 responden (60%) dan bahwa karakteristik responden yang
minoritas berjenis kelamin perempuan dilakukan tindakan berdasarkan jenis kelamin
sebanyak 4 responden (40%). Karakteristik mayoritas perempuan sebanyak 7 responden
responden berdasarkan umur mayoritas (70%) dan minoritas jenis kelamin laki-laki
berumur (50-55 Tahun) sebanyak 7 sebanyak 3 responden (30%). Karakteristik
responden (70%) dan minoritas berusia (56- responden berdasarkan umur mayoritas
60 Tahun) sebanyak 3 responden (30%). berusia (50-55 Tahun) sebanyak 6 responden
Karakteristik berdasarkan pendidikan (60%) dan minoritas berumur (56-60 Tahun)
mayoritas SMA sebanyak 6 responden sebanyak 4 responden (40%). Karakteristik
(60%), dan minoritas SMP sebanyak 4 berdasarkan pendidikan mayoritas SMA
responden (40%). sebanyak 7 responden (70%), dan minoritas
Karakteristik berdasarkan melakukan SMP sebanyak 3 responden (30%).
terapi akupresur mayoritas tidak pernah Karakteristik berdasarkan melakukan
sebanyak 8 responden (80%), dan minoritas terapi akupresur mayoritas tidak pernah
pernah sebanyak 2 responden (20%). sebanyak 8 responden (80%), dan minoritas
Karakteristik berdasarkan keturunan diabetes pernah melakukan sebanyak 2 responden
melitus mayoritas sebanyak 6 responden (20%). Karakteristik berdasarkan keturunan
(60%) dan minoritas tidak keturunan diabetes melitus mayoritas sebanyak 6

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 85
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
responden (60%) dan minoritas tidak Berdasarkan tabel 4 di atas menampilkan
keturunan diabetes melitus sebanyak 4 hasil dari responden kelompok tindakan
responden (40%). Karakteristik berdasarkan sebelum dilakukan terapi akupresur pada
riwayat terdiagnosa mayoritas >1 Tahun pasien DM tipe II dengan hasil kadar gula
sebanyak 7 responden (70%), dan minoritas normal tidak ada (-) dan kadar gula darah
<1 Tahun sebanyak 3 responden (30%). tinggi sebanyak 10 responden (100%).

Tabel 3. Distribusi Kadar Gula Darah Tabel 5. Distribusi Kadar Gula Darah
Responden Kelompok Kontrol tanpa Responden Kelompok Tindakan sesudah
dilakukan Terapi Akupresur pada pasien DM dilakukan Terapi Akupresur pada pasien DM
Tipe II di Poliklinik Rumah Sakit Umum Tipe II di Poliklinik Rumah Sakit Umum
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2022 Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2022
Variabel Jumlah (n) Persentase (%) Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
Normal Normal
0 0 10 100
< 150 mg/dL < 150 mg/dL
Tinggi Tinggi
10 100 0 0
> 150 mg/dL > 150 mg/dL
Total 10 100 Total 10 100
Berdasarkan tabel 3 di atas menampilkan Berdasarkan tabel 5 di atas menampilkan
hasil dari responden kelompok kontrol tanpa hasil dari responden kelompok intervensi
dilakukan terapi akupresur pada pasien DM sesudah dilakukan terapi akupresur pada
tipe II dengan hasil kadar gula normal tidak pasien DM tipe II dengan hasil kadar gula
ada (-) dan kadar gula darah tinggi sebanyak darah normal sebanyak 10 responden (100%)
10 responden (100%). dan kadar gula darah tinggi tidak ada (-).

Tabel 4. Distribusi Kadar Gula Darah


Responden Kelompok Tindakan sebelum
dilakukan Terapi Akupresur pada pasien DM
Tipe II di Poliklinik Rumah Sakit Umum
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2022
Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
Normal
0 0
<150 mg/dL
Tinggi
10 100
> 150 mg/dL
Total 10 100

ANALISIS BIVARIAT
Tabel 6. Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien DM
Tipe II di Poliklinik Rumah Sakit Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2022
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
Post Test Kelompok Intervensi - Negative Ranks 10 5.50 55.00
Pre Test Kelompok Intervensi Positive Ranks 0b .00 .00
Ties 0c
Total 10
Post Test Kelompok Kontrol - Negative Ranks 6d 5.33 32.00
e
Pre Test Kelompok Kontrol Positive Ranks 4 5.75 23.00
Ties 0f
Total 10

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 86
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
Test Statisticsa
Post Test Kelompok Intervensi Post Test Kelompok Kontrol
Pre Test Kelompok Intervensi Pre Test Kelompok Kontrol
Z -2.807b -.459b
Asymp. Sig. (2-tailed) .005 .646

Berdasarkan tabel 6 menunjukan hasil didapatkan hasil bahwa p=0,010 yang


dari Uji Wilcoxon untuk melihat apakah ada menandakan ada hubungan antara umur
pengaruh dari 2 variabel responden kelompok dengan kejadian diabetes melitus tipe dua
kontrol dan responden kelompok tindakan pada masyarakat di Puskesmas I Wangon.
dengan terapi akupresur terhadap penurunan Berdasarkan jenis kelamin mayoritas
kadar gula darah pada pasien DM tipe II di responden perempun dibandingkan dengan
Poliklinik Rumah Sakit Umum Imelda laki-laki. Perempuan memiliki hormone
Pekerja Indonesia, dimana nilai Sig (2-tailed) estrogen yang dipengaruhi oleh peningkatan
pada responden kelompok tindakan yaitu usia, dimana usia pada perempuan yang
0,005 yang dimana nilai sig 2-tailed 0,005 sudah lanjut usia terjadi penurunan estrogen
lebih kecil dari < 0,05 yang berarti Ho yang mempengaruhi keseimbangan kadar
ditolak dan Ha diterima sehingga dapat glukosa darah akan berkurang sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi menyebabkan perempuan lebih beresiko
akupresur terhadap penurunan kadar gula terkena diabetes melitus. Menurut pandangan
darah pada responden kelompok tindakan peneliti hal ini terjadi karena pada perempuan
yang di lakukan terapi akupresur. Pada yang sudah lanjut usianya dapat terjadi
responden kelompok kontrol didapat nilai sig perubahan hormon estrogen mempengaruhi
2-tailed 0,646 lebih besar dari > 0,05 yang keseimbangan glukosa darah khususnya
berarti Ho diterima dan Ha ditolak sehingga perempuan yang mengalami menopouse
dapat disimpulkan tidak ada pengaruh terapi (Wulandari, 2015). Hasil penelitian (Shabana,
akupresur terhadap penurunan kadar gula S., & Sasisekhar, 2013) tentang gambaran
darah pada responden kelompok kontrol yang penyakit diabetes melitus di RS India
tidak ada dilakukan terapi akupreser. menujukkan bahwa perempuan lebih banyak
dibandingkan laki-laki dengan kadar glukosa
3.2 PEMBAHASAN rata-rata 201-500mg/dl. Penelitian juga
Responden penelitian ini terdiri dari sejalan dengan penelitian yang dilakukan
beberapa karakteristik antaranya usia, jenis oleh. Menurut (Corwin, 2009) wanita
kelamin, pendidikan, pernah mendapat terapi cenderung mengalami obesitas karena
akupreser, lama menderita diabetes melitus, peningkatan hormon estrogen yang
dan riwayat keturunan DM. Berdasarkan usia menyebabkan peningkatan lemak dan
menunjukkan bahwa dari 10 responden jaringan sub kutis, sehingga wanita
sebagian 60% dalam kategori lansia usia 50- mempunyai resiko yang lebih besar terkena
55 tahun. diabetes jika mampunyai gaya hidup yang
Usia adalah salah satu faktor yang tidak sehat.
berhubungan dengan kadar gula darah pada Pendidikan juga dapat mempengaruhi
pasien diabetes melitus. Dalam penelitian ini kejadian diabetes mellitus. Pendidikan
responden yang terbanyak berada pada diyakini sebagai faktor yang penting untuk
kategori lansia awal. (Soegondo S, Soewondo memahami manajemen, kepatuhan kontrol
P, 2015). Usia >45 tahun merupakan salah gula darah, mengatasi gejala yang muncul
satu faktor resiko terjadinya penyakit dengan penanganan yang tepat serta mecegah
diabetes melitus terutama diabetes melitus terjadinya komplikasi pendidikan umumnya
tipe 2. Hal ini disebabkan karena pada usia terkait dengan pengetahuan. Pasien dengan
tersebut mulai terjadi peningkatan intoleransi pendidikan yang tinggi memiliki pengetahuan
glukosa. Adanya proses penuaan yang lebih baik mengenai penyakit diabetes
menyebabkan berkurangnya sel ß pankreas dan efeknya terhadap kesehatan sehingga
dalam memproduksi insulin (Sunjaya, 2009). pasien akan menyikapi dengan cara positif
Hal ini sejalan dengan penelitian serta akan berusaha. Tingkat pendidikan
(Isnaini N, 2018) menunjukkan bahwa hasil memiliki pengaruh terhadap kejadian
penelitian ini dilihat dari faktor umur penyakit diabetes melitus. Orang yang tingkat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 87
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
pendidikanya tinggi biasanya akan memiliki Temuan ini sejalan dengan penelitian (Ingle,
banyak pengetahuan tentang kesehatan. P. V, Samdani, N. R., Patil, P. H., Pardeshi,
Dengan adanya pengetahuan tersebut orang M. S., & Surana, 2011) mengatakan bahwa
akan memiliki kesadaran dalam menjaga akupresur bisa mengaktifkan glucose 6
kesehatanya. Tingkat pengetahuan juga phosphate (salah satu enzim yang terpenting
mempengaruhi aktifitas fisik seseorang dalam metabolisme karbohidrat) dan berefek
karena terkait pekerjaan yang dilakukan. pada hipotalamus, sehingga bisa merangsang
Orang yang tingkat pendidikanya tinggi kerja pankreas untuk meningkatkan sintesis
biasanya lebih banyak bekerja dikantoran insulin, meningkatkan jumlah reseptor pada
dengan aktifitas fisik sedikit. Sementara itu, sel target dan mempercepat pemanfaatan
orang yang tingkat pendidikanya rendah lebih glukosa, sehingga menurunkan kadar gula
banyak menjadi buruh maupun petani dengan darah.
aktifitas fisik yang cukup atau berat. Hasil uji statistik dengan menggunakan
Meningkatnya tingkat pendidikan akan uji Wilcoxon didapatkan nilai Sig (2-tailed)
meningkatkan kesadaran untuk hidup sehat sebesar 0,005 (p < 0,05), yang menyatakan
dan memperhatikan gaya hidup dan pola adanya perbedaan kadar gula darah pada
makan. Pada individu yang pendidikan kelompok intervensi dan kelompok kontrol
rendah mempunyai risiko kurang sebelum dan sesudah dilakukan terapi
memperhatikan gaya hidup dan pola makan akupresur. Dengan demikian dapat
serta apa yang harus dilakukan dalam disimpulkan bahwa adanya pengaruh terapi
mencegah DM (Notoatmodjo, 2011). Hal ini akupresur terhadap penurunan kadar gula
juga didukung oleh penelitian Falea, et al darah pada pasien DM Tipe II.
yang menyatakan bahwa faktor pendidikan Hasil penelitian ini sesuai dengan
berpengaruh pada kejadian dan penelitian yang dilakukan oleh Robiul
pencegahan diabetes (Felea, M.G, (Felea, (Masithoh, R. F., Ropi & Kurniawan, 2016)
M.G, Covrigb, M., Mirceab, 2014). yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan terapi akupresur terhadap penurunan kadar
bahwa penerapan akupresur dapat gula darah pada pasien diabetes melitus tipe
menurunkan kadar glukosa darah pada II di Poliklinik Penyakit Dalam RS Tk II dr.
pasien dengan diabetes mellitus, hal ini Soedjono Magelang. Sejalan dengan
didukung oleh beberapa hasil penelitian penelitian (Afrianti & Dewiyuliana, 2021)
yang menunjukkan adanya perubahan yang menyatakan adanya pengaruh
kadar gula darah (KGD) pada penderita penerapan terapi akupresur dalam
diabetes mellitus sebelum dan setelah menurunkan kadar gula darah penderita
diberikan penerapan akupresur (Masithoh et diabetes melitus tipe II. Hal tersebut juga
al., 2016). didukung oleh penelitian dari (Jumari et al.,
Akupresur dapat menurunkan glukosa 2019) yang menyatakan bahwa terapi
darah dengan cara mengaktifkan salah satu akupresur merupakan tindakan yang efektif
enzim metabolisme karbohidrat dan dapat untuk menurunkan kadar gula darah pada
memberikan efek pada hipotalamus serta pasien diabetes melitus tipe II.
bekerja dalam meningkatkan sintesis insulin
yang ada dalam pangkreas, meningkatkan 4. KESIMPULAN
salah satu reseptor sel target, dan Berdasarkan hasil penelitian yang
meningkatkan penggunaan gula darah dalam dilakukan di Poliklinik Rumah Sakit Umum
sel, sehingga kadar gula dalam darah juga Imelda Pekerja Indonesia Medan Kepada
akan mengalami penurunan (Robiatul Fiti Pasien DM Tipe II, dapat disimpulkan :
Masithoh, Helwiyah Ropi, 2016). 1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hal yang sama juga disebutkan bahwa kadar gula darah responden kelompok
akupresur juga dapat mengaktifkan glucose- kontrol sebelum (pre-test) dan sesudah
6-phosphate dan berefek pada hipotalamus (post-test) tanpa dilakukan terapi
serta bekerja dengan cara meningkatkan akupresur sebanyak 10 responden
pengeluaran insulin dalam pancreas dan (100%) dengan kadar gula darah tinggi
mempercepat penggunaan glukosa didalam dan kadar gula darah normal tidak ada
sel, yang akhirnya dapat menurunkan kadar (-) responden.
gula dalam darah (Jumari et al., 2019).

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 88
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pardeshi, M. S., & Surana, S. J. (2011).
kadar gula darah responden kelompok Application of Acupuncture therapy in
tindakan sebelum (pre-test) dilakukan Type 2 Diabetes Mellitus Patients.
terapi akupresur sebanyak 10 responden Pharma Sci Monit,2(1). Retrieved from
(100%) dengan kadar gula darah tinggi Www.Pharmasm.Com.
dan kadar gula darah normal tidak ada Isnaini N, R. (2018). Faktor risiko
(-). mempengaruhi kejadian diabetes
3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa mellitus tipe dua. Keperawatan Dan
kadar gula darah responden kelompok Kebidanan Aisyiyah Yogyakarta.14
tindakan sesudah (post-test) dilakukan (1):Hlm 59-68.
terapi akupresur sebanyak 10 responden Joyce, L. K. (2007). Pedoman Pemeriksaan
(100%) dengan kadar gula darah normal Laboratorium & Diagnostik.
dan kadar gula darah tinggi tidak ada (-). Jumari, J., Waluyo, A., Jumaiyah, W., &
4) Dengan hasil uji wilcoxon yang Natashia, D. (2019). Pengaruh
menunjukan besar nilai signifikan (p) Akupresur terhadap Kadar Glukosa
sebesar 0,005, nilai signifikan yang Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di
besarnya dibawah < 0,05. Dapat Persadia RS Islam Jakarta Cempaka
disimpulkan bahwa terdapat adanya Putih. Journal of Telenursing (JOTING),
pengaruh yang signifikan terapi 1(1), 38–50.
akupresur terhadap penurunan kadar https://doi.org/https://doi.org/10.31539/j
gula darah pada pasien DM Tipe II di oting.v1i1.536
Poliklinik Rumah Sakit Umum Imelda Kemenkes, R. (2014). Situasi dan analisis
Indonesia. diabetes.
Masithoh, R. F., Ropi, H., & Kurniawan, T.
REFERENCES (2016). Pengaruh Terapi Akupresur
(ADA), A. D. A. (2014). Diagnosis and Terhadap Kadar Gula Darahpada Pasien
Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Melitus Tipe Iidi Poliklinik
Diabetes Care. Penyakit Dalam RS Tk II Dr. Soedjono
Afrianti, N., & Dewiyuliana, D. (2021). Magelang. Journal Of Holistic Nursing
Penerapan Terapi Akupresur pada Science, 3(2), 26–37.
Pasien Diabetes Mellitus. Jurnal Ilmiah Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan
STIKES Kendal, 11(4), 579–586. Masyarakat Ilmu dan Kesehatan. Rineka
Aini, N & Aridiana, L. M. (2016). Asuhan Cipta.
Keperawatan pada Sistem Endokrin Putri, D. M. P., & Amalia, R. N. (2019).
dengan Pendekatan NANDA NIC NOC. Terapi Komplementer Konsep dan
American Diabetes Association. (2010). Aplikasi Dalam Keperawatan. Pustaka
Standards of medical care in diabetes— Baru.
2010 (33 Supplem). Diabetes care. Robiatul Fiti Masithoh, Helwiyah Ropi, T. K.
C.Smeltzer, S., & Bare, B. G. . (2010). Buku (2016). Pengaruh Terapi Akupresur
Ajar Medical Bedah (H. Kuncara (ed.); 8 Terhadap Kadar Gula Darah pada Pasien
Vol.2). EGC. Diabetes Melitus Tipe II di Poliklinik
Corwin, E. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Penyakit Dalam. Journal of Holistic
Dupler, D. (2020). Gale Encyclopedia of Nursing Scince, 2(4) 26.
Alternative Medicine. Acupressure. Rumahorbo, H. (2014). Mencegah Diabetes
Fatimah, R. N. (2015). DIABETES Mellitus dengan Perubahan Gaya
MELITUS TIPE 2. MEDICAL Hidup. In Media.
JOURNAL OF LAMPUNG Shabana, S., & Sasisekhar, T. V. (2013).
UNIVERSITY, 4(5), 93–101. Effect of Gender, Age and Duration on
Felea, M.G, Covrigb, M., Mirceab, and N. Dyslipidemia In Type 2 Diabetes
(2014). Socioeconomic Status and Risk Mellitus, 5(6),104-113. Retrieved from
of Type 2 Diabetes Melitus amongan Http:/Www.Soewondo.Org/?Mno=3729
Elderly Group Population in Rumania. 6.
procedia Enomics and Finance, 10,61- Soegondo S, Soewondo P, S. I. (2015).
67. Penatalaksanaan diabetes melitus
Ingle, P. V, Samdani, N. R., Patil, P. H., terpadu.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 89
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 9, No. 1, Maret 2023
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.php/JURNALKEPERAWATAN e-ISSN 2597-7172, p-ISSN 2442-8108
Sunjaya. (2009). Pola konsumsi makanan 41.
tradisional Bali sebagai faktor risiko WHO. (2016). Diabetes Fakta dan Angka.In
diabetes melitus tipe 2 di tabanan. Jurnal Diabetes di Dunia.
Skala Husada. Wulandari, R. (2015). Perbedaan Kadar Gula
Tsai, et al. (2012). Impact of subjective sleep Darah Setelah Terapi Bekam Basah dan
quality on glycemic control in type 2 Pijat Refleksi pada Penderita Diabetes
diabetes mellitus. Mellitus di Karangmalang.
Https://Doi.Org/10.1093/Farmpra/Cmr0 Http:/Eprints.Ums.Ac.Id/36780/.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License. 90

Anda mungkin juga menyukai